indonesia - thyroid disorders
DESCRIPTION
gejala tiroid dan penanganannyaTRANSCRIPT
Terapi tambahan
1. Kalsium
Kalsium adalah mineral yang paling banyak dalam tubuh dan berperan
untuk mengatur berbagai fungsi sel, serta pemeliharaan kesehatan tulang. Pada
pasien dengan Hipoparatiroidisme penggunaan suplemen kalsium bertujuan
untuk menaikkan kadar kalsium serum sampai 9-10 mg/dl (2,2-2,5 mmol/L) dan
menghilangkan gejala hipoparatiroidisme serta hipokalsemia. Apabila terjadi
hipokalsemia dan tetanus pascatiroidektomi, terapi yang harus segera dilakukan
adalah pemberian kalsium glukonas intravena.
2. Vitamin D
Vitamin D adalah vitamin larut lemak sebagian diperoleh atau ditemukan
dalam banyak sumber makanan, seperti ikan, telur, susu, dan minyak ikan
cod. Matahari juga merupakan kontributor yang signifikan untuk kebutuhan
harian tubuh vitamin D, dan 10 menit pemaparan sudah cukup untuk mencegah
defisiensi vitamin tersebut.
Beberapa orang yang menderita hiperparatiroidisme sekunder dari tingkat
vitamin D rendah, pengobatan awal adalah vitamin D. Untuk pasien
hiperparatiroidisme primer, biasanya perawatan kesehatan professional atau
dokter merekomendasikan untuk melakukan operasi pengangkatan kelenjar
paratiroid. Akan tetapi ada kemungkinan setelah operasi terjadi hipoparatiroid
meskipun jarang ditemukan.
Pemberian dosis tinggi dihidroergokalsiferol, kalsitriol, atau ergokalsiferol
diberikan secara per oral dapat membantu dalam meningkatkan konsentrasi
serum kalsium pada pasien hipoparatiroidisme atau pseudohipoparatiroidisme.
3. Gamma-oryzanol (γ-oryzanol)
Gamma-oryzanol (γ-oryzanol) adalah campuran ester sterol asam ferulat
dan alkohol triterpen, ditemukan dalam minyak dedak padi pada tingkat 1%
sampai 2% dan telah diekstraksi dari minyak jagung dan juga gandum.
Bukti awal menunjukkan bahwa gamma-oryzanol mempengaruhi
beberapa bagian dari sistem endokrin dan dapat mengurangi tingkat TSH pada
pasien dengan studi hipotiroidisme. Gamma oryzanol juga menunjukkan dalam
hal menghambat agregasi trombosit pada hewan yang telah diberi diet tinggi
kolesterol.
Di beberapa orang dapat terjadi peningkatan pendarahan, terutama yang
memakai antikoagulan (obat pengencer darah) seperti aspirin dan warfarin
(CoumadinR).
4. Iodium
Iodium merupakan unsur yang dibutuhkan oleh tubuh untuk sintesis
hormon tiroid (triodotironin dan tiroksin). Kekurangan iodium merupakan salah
satu penyebab gondok dan umumnya terjadi pada orang dengan diet yang
buruk, biasanya terjadi di negara berkembang. Suplementasi iodium diperlukan
pada kasus-kasus kekurangan iodium. Dibutuhkan zat iodium (seperti yang
disediakan oleh garam beriodium) umumnya cukup untuk mencegah defisiensi
iodium.
5. L-Arginin
L-Arginin membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh, sehingga
serum ureum dan tingkat kreatinin menjadi normal. Arginin juga membantu
dalam penyembuhan luka, pertumbuhan rambut, spermatogenesis, vasodilatasi,
dan infeksi. Arginin intravena dapat digunakan untuk mengevaluasi cadangan
hormon pertumbuhan pada orang dengan penderita defisiensi GH (Growth
hormone).
Sebuah studi menunjukkan bahwa arginin meningkatkan kadar GH IV
serum pada pasien akromegali yang diobati dengan kortikosteroid. Penelitian
lebih lanjut diperlukan untuk mengklarifikasi pengaruh suplemen arginin jangka
panjang pada pasien dengan defisiensi GH (Growth hormone).
6. L-Karnitine
L-Karnitine juga dikenal sebagai asetil karnitin atau karnitin, berperan
dalam metabolisme energi. Pada penderita hipertiroidisme, tubuh dapat
kekurangan karnitin. Oleh karena itu kita dapat melengkapinya dengan L-
karnitine dimana bermanfaat dalam membalikkan dan mencegah gejala
gangguan ini dengan menghambat masuknya hormon tiroid ke dalam inti
fibroblas, hepatosit. dan neurons.
7. Selenium
Selenium adalah zat mineral yang dapat ditemukan di tanah, air, dan
beberapa makanan, seperti ragi, bibit gandum, mentega, bawang putih, biji-
bijian, biji bunga matahari, kacang Brasil, kenari, kismis, kerang (lobster, tiram,
udang ), dan ikan laut (kakap merah, salmon, ikan tuna). Selenium juga
ditemukan pada tumbuhan rerumputan, akar burdock, ginseng, daun raspberry,
lobak, bawang, daun bawang, jamur (reishi, shitake), dan yarrow.
Pada pasien dengan tiroiditis autoimun, seperti tiroiditis Hashimoto,
suplemen selenium menurunkan konsentrasi peroksidase autoantibodi tiroid.
Selenium juga bermanfaat di seluruh dunia, di mana terdapat penduduk yang
memiliki kekurangan iodium ringan.
RENCANA TERAPI INTEGRATIF
Wawancara pasien untuk menentukan adanya gejala-gejala terkait dengan hipofisis
tertentu, tiroid, atau kelainan hormon paratiroid. Penyakit hipofisis mungkin
melibatkan berbagai hormon dan karena itu dapat menyebabkan bermacam
gejala.Pasien juga mungkin mengeluhkan gejala spesifik yang terkait dengan massa
hipofisis, seperti perubahan visual dan sakit kepala.
Pemeriksaan fisik mungkin menunjukkan tanda-tanda kelebihan atau kekurangan
hormon. Sebuah evaluasi menyeluruh oleh dokter yang diperlukan dari semua
pasien yang diduga memiliki kelainan endokrin.
- Berdasarkan tanda-tanda pasien dan gejala, tes laboratorium yang tepat harus
dilaksanakan, termasuk tes darah untuk menentukan kadar hormon yang
bersangkutan.
Gangguan Thyroid mungkin memerlukan tes kedokteran nuklir atau biopsi tiroid jika
tumor dicurigai. Jika penyakit autoimun dicurigai, evaluasi laboratorium antibodi
spesifik harus dilakukan.
paratiroid penyakit yang didiagnosis berdasarkan tes+ darah kadar PTH dan
kalsium.
hipofisis kekurangan yang menyebabkan gejala dinical diperlakukan dengan
penggantian hormon. Hyperseaetion hormon pituitari dapat diobati dengan obat atau
operasi. Tumor hipofisis mungkin memerlukan operasi pengangkatan jika mereka
tumbuh dalam ukuran, mengompresi struktur yang berdekatan, atau tidak
menanggapi pengobatan medis.
Gangguan Thyroid dapat diobati dengan penggantian hormon (kekurangan) atau
ablasi medis / radioaktif dari tiroid (untuk kelebihan). Tumor jinak mungkin
memerlukan perawatan tidak ada atau mungkin akan dihapus jika mereka
menyebabkan gejala.
Tidak ada terapi herbal atau alternatif yang tersedia saat ini telah terbukti efektif
dalam pengobatan hipofisis, tiroid, atau paratiroid gangguan. Dokter harus
menanyakan pasien mereka jika mereka mengambil setiap herbal atau suplemen,
karena beberapa agen dapat mempengaruhi fungsi endokrin atau hasil tes
laboratorium.
Kekurangan yodium merupakan penyebab paling umum dari hipotiroidisme di
seluruh dunia, meskipun hal ini jarang terjadi di Amerika Serikat. Yodium ditemukan
dalam air laut dan dengan demikian dalam makanan dari laut, terutama rumput laut
(misalnya, rumput laut, bladderwrack, dulce). Meskipun berasal dari laut, garam laut
bukan sumber yang baik yodium. garam beryodium bisa menjadi sumber yang
paling umum yodium dalam diet Barat dan umumnya dapat menyediakan cukup
yodium untuk mencegah defisiensi yodium Seorang dewasa membutuhkan hanya
sekitar 1 sdt yodium selama seumur hidup, jadi makan ikan seminggu sekali
memenuhi kebutuhan yodium rata-rata. Nilai yodium makanan dapat dikurangi
dengan sayuran dari keluarga Brassica, yang meliputi kol, kubis Brussel, lobak
mentah, brokoli, dan kembang kol. Dalam keadaan di mana sejumlah besar
makanan yang dimakan dan tingkat diet rendah yodium, gondok bisa berkembang.
Studi Kasus
STUDI KASUS 19-1
CS adalah wanita 42 tahun yang datang ke Anda dengan pertanyaan tentang suplemen
herbal. Dia baru-baru ini didiagnosis dengan prolactinemia ringan. CS telah mengalami
hasil pemeriksaan lengkap, termasuk otak MRI, dan tidak ada kelainan yang
dicatat. dokter nya merekomendasikan pemantauan tingkat prolaktin tetapi tidak ada
terapi lain. CS menyebutkan bahwa mens nya agak teratur dan dorongan seks
mengalami penurunan. Dia tertarik pada obat hormonal untuk mengatasi prolactinemia
nya. CS laporan sejarah skizofrenia, yang dikontrol dengan baik dengan risperidone
(Risperdal). Dia juga mengambil kedelai ekstrak untuk mencegah osteoporosis.
Jawaban: terapi antipsikotik mampu mengangkat tingkat prolaktin. Prolactinemia ringan
sering diperlakukan dengan observasi saja. Bromocriptine (Parlodel) sering digunakan
untuk kadar prolaktin lebih rendah pada pasien yang mengidap gejala penyakit, seperti
ketidaksuburan atau galaktorea. Jika gejala hanya CS adalah tingkat prolaktin tinggi,
perawatan medis atau herbal hanyalah mengobati tes laboratorium dan bukan penyakit
gejala. Namun, mens tidak teratur dan penurunan libido dapat disebabkan oleh
hiperprolaktinemia.
Chasteberry (Vitexagnus-castus) menunjukan tingkat prolactin yang rendah. Selain itu,
rempah tampaknya secara umum ditoleransi dengan baik, dengan sedikit efek samping
yang signifikan.pemberian 3-bulan chasteberry disertai dengan memonitor prolaktin
bisa diatur. Namun, CS harus diingatkan adanya potensi interaksi dengan obat saat
ini. Chasteberry memiliki efek dopaminergik dan dapat menghambat efek risperidone
pada gejala skizofrenia nya. Jika CS memutuskan untuk memulai suplementasi
chasteberry, ia harus hati-hati dipantau oleh dokter dia untuk eksaserbasi
skizofrenia. Chasteberry juga meningkatkan kadar plasma estrogen, yang dapat
meniadakan efek suplemen kedelai.
STUDI KASUS 19-2
MT adalah wanita 35 tahun yang datang ke apotek dan memberitahu Anda bahwa dia
telah berusaha untuk hamil selama setahun terakhir. Dia berada dalam kesehatan yang
baik kecuali untuk elevasi tekanan darah sesekali, sebagaimana dicatat tidak konsisten
di kantor medis. Seorang teman MT mengatakan bahwa ia mengambil Maca selama 2
bulan dan segera menjadi hamil. MT saat ini memakan St John's wort untuk depresi,
dandelion untuk tekanan darah, dan licorice untuk gastritis.Bagaimana Anda
berkonsultasi?
Jawaban: studi telah dinyatakan gagal untuk menunjukkan bahwa Maca (hepidiuni
rneyenii) menginduksi perubahan LH, FSH, prolaktin, testosteron, atau estradiol.Selain
itu, Maca telah dilaporkan menyebabkan hipertensi pada beberapa pasien. MT memiliki
ketidakmampuan untuk mencapai kehamilan selama 1 tahun dan mengindikasikan
adanya masalah kesuburan yang mendasarinya; karena itu, ia harus mengunjungi
dokter kandungan dan spesialis kesuburan.
MT juga mengambil kutil St John’s Wort, yang telah dilaporkan menyebabkan
hipertensi, dia harus memperingatkan efek potensial. St John's Wort juga telah
dikaitkan dengan anorgasmia, atau ketidakmampuan untuk mencapai orgasme selama
kegiatan seksual, yang dapat memperburuk masalah ketidaksuburan MT's.
Dandelion telah terbukti meningkatkan ekspresi estrogen, progesteron, dan reseptor
FSH dan mengurangi tingkat androgen serum. Pengaruh dandelion pada kesuburan
tidak diketahui, tetapi dapat mengubah evaluasi laboratorium dari estrogen dan
androgen.
Licorice telah dilaporkan menyebabkan tingginya tingkat prolaktin dan estrogen pada
wanita, yang dapat menyebabkan kemandulan. MT sebaiknya diberi konseling untuk
membahas masing-masing tumbuhan dengan dokternya sebelum hasil pemeriksaan
untuk infertilitas, karena mereka mungkin akan terganggu dengan pengujian atau dapat
memperburuk masalah mendasar.
STUDI KASUS 19-3
RG adalah seorang pria 42 tahun baru-baru ini didiagnosis dengan hipotiroidisme
ringan yang datang kepada Anda untuk meminta nasihat. Keluarganya praktisi
dianjurkan penggantian tiroid dengan levothyroxine (Syrithroid). RG menyatakan bahwa
ia umumnya tidak percaya hormon dan telah mendengar bahwa bladderwrack bisa
menyembuhkan hipotiroidisme nya. Beliau saat mengambil policosanol dan licorice
untuk penyakit jantung. Bagaimana Anda nasihat pasien ini?
Jawaban: Meskipun jarang di Amerika Serikat, hypothyroidism dapat disebabkan oleh
kekurangan yodium. Bladderwrack (Fucus s'esiculosus), dengan kandungan yodium
tinggi, berlebihan untuk kekurangan yodium. Menelan makanan yang mengandung
yodium seperti garam beryodium, sayuran laut, produk susu, stroberi, dan makanan laut
(untuk derajat yang bervariasi) umumnya cukup. Karena nilai yodium makanan dapat
dikurangi dengan sayuran dari keluarga Brassica (kubis, kubis Brussel, lobak mentah,
brokoli, kembang kol), sejumlah besar makanan tersebut harus dihindari jika tingkat
yodium diet rendah. RG harus diyakinkan bahwa levothyroxine adalah terapi yang
sesuai untuk kondisi dan bahwa ini hormon pengganti yang umum dan pada umumnya
sangat aman, satu-satunya bahaya yang signifikan adalah kelebihan asupan, dan RG
bisa berkembang hipertiroidisme.Sebelum melembagakan terapi tiroid, RG harus
menjalani hasil pemeriksaan endokrin menyeluruh untuk mendeteksi setiap masalah
medis berkontribusi atau menyebabkan hipotiroidismenya.
RG juga harus memperingatkan efek antiplatelet berpotensi aditif bladderwrack
dikombinasikan dengan policosanol. Dia juga harus menasihati bahwa licorice dapat
mengganggu penyerapan beberapa obat. Ia harus mengambil medi lain-'kation
beberapa jam sebelum atau setelah minum licorice. Terutama, licorice dapat
menyebabkan peningkatan tekanan darah, n cautic dibenarkan karena RG memiliki
sejarah penyakit jantung.
Seaweed
2.1. Jenis-jenis rumput laut komersilRumput laut dibagi dalam empat kelas yaitu : Chlorophyceae (ganggang hijau),Rhodophyceae (ganggang merah), Cyanophyceae (ganggang biru), Phaeophyceae(ganggang coklat).Dari keempat kelas tersebut hanya dua kelas yang banyak digunakan sebagai bahanmentah industri, yaitu : Rhodophyceae (ganggang biasa) yang antara lain terdiri dari :a. Gracilaria, Gelidium sebagai penghasil agar-agarb. Chondrus, Eucheuma, Gigartina sebagai penghasil karaginan.c. Fulcellaria sebagai penghasil fulceran. Phaeophyceae (ganggang coklat) yang antara lain terdiri dari : Ascephyllum,Laminaria, Macrocystis sebagai penghasil alginat.2.2. Kegunaan rumput laut dan hasil olahannyaRumput laut telah lama digunakan sebagai makanan maupun obat-obatan di negeriJepang, Cina, Eropa maupun Amerika. Diantaranya sebagai nori, kombu, puding ataudalam bentuk hidangan lainnya seperti sop, saus dan dalam bentuk mentah sebagaisayuran. Adapun pemanfaatan rumput laut sebagai makanan karena mempunyai giziyang cukup tinggi yang sebagian besar terletak pada karbohidrat di samping lemak danprotein yang terdapat di dalamnya
Di samping digunakan sebagai makanan, rumput laut juga dapat digunakan sebagaipenghasil alginat, agar-agar, carrageenan, fulceran, pupuk, makanan ternak danYodium. Beberapa hasil olahan rumput laut yang bernilai ekonomis yaitu :1. Alginat, digunakan pada industri : farmasi sebagai emulsifier, stabilizer, suspended agent dalam pembuatantablet, kapsul; kosmetik : sebagai pengemulsi dalam pembuatan cream, lotion dan saus. makanan : sebagai stabilizer, additive atau bahan tambahan dalam industri tekstil, kertas, keramik, fotografi dan lainlain;2. Agar-agar, banyak digunakan pada industri/bidang : makanan : sebagai stabilizer, emulsifier, thickener mikrobiological : sebagai cultur media kosmetik : sebagai pengemulsi dalam pembuatan lotion, cream dansalep. lainnya digunakan sebagai additive dalam industri kertas, tekstil.Karaginan, biasanya diproduksi dalam bentuk garam Na, K, Ca yang dibedakan duamacam yaitu Kappa karaginan dan lota karaginan berasal dari Eucheuma cottonii danEucheuma striatum. Iota kagarinan berasal dari Eucheuma spinosum. Kedua jeniskaraginan tersebut dapat berfungsi sebagai stabilizer, thickener, emulsifer, gelling agent,pengental.Pemakaian karaginan diperkirakan 80% digunakan di bidang industri makanan, farmasidan kosmetik. Pada industri makanan sebagai stabilizer, thickener, gelling agent,additive atau komponen tambahan dalam pembuatan coklat, milk, pudding, instant milk,makanan kaleng dan bakery.Untuk industri non food antara lain pada industri : farmasi : sebagai suspensi, emulsi, stabilizer dalam pembuatan pasta gigi, obatobatan,mineral oil.
Industri-industri lain : misalnya pada industri keramik, cat dan lain-lain.3. PENGOLAHAN AGAR.Agar-agar merupakan senyawa ester asam sulfat dari senyawa galaktan, tidak larutdalam air dingin, tetapi larut dalam air panas dengan membentuk gel. Rumus bangunagar-agar :
Rumus molekul : (C12H14O5(OH)4)nBeberapa sifat dari agar-agar : Pada suhu 25°C dengan kemurnian tinggi tidak larut dalam air dingin tetapi larutdalam air panas. Pada suhu 32–39°C berbentuk padat dan mencair pada suhu 60–97°C padakonsetrasi 1,5%. Dalam keadaan kering agar-agar sangat stabil, pada suhu tinggi dan pH rendahagar-agar mengalami degradasi. Viskositas agar-agar pada suhu 45°C, pH # 4,5–9 dengan konsentrasi larutan1% adalah 2–10 cp.Sebelum dilakukan proses pengolahan, untuk mendapatkan bahan baku yang bersihperlu dilakukan hal-hal sebagai berikut : Rumput laut hasil pemetikan dari alamdibersihkan dari kotoran-kotoran yang menempel seperti pasir, karang, garam dankotoran lainnya. Setelah bersih dicuci dengan iar tawar sampai berwarna putihkemudian dikeringkan. Pencucian dan pengeringan dilakukan beberapa kali sampaidiperoleh rumput laut kering yang bersih dan putih. Pengeringan dilakukan denganpenjemuran sinar matahari. Hasil pengeringan rumput laut mempunyai kandungan airberkisar 15–25%.
Karaginan sampai saat ini belum diolah di Indonesia walaupun bahan baku yang dapatdigunakan untuk membuat karaginan banyak terdapat di Indonesia antara lainEucheuma spinosum. Karaginan adalah suatu campuran yang kompleks daribeberapa polisacharida. Lambda dan Kappa karaginan secara bersama-sama dapatdiekstrak dari rumput laut jenis Chondrus crispus dan beberapa species dariGigartina, sedangkan lota karaginan diekstrak dari Eucheuma spinsosum.Rumus bangun dari karaginan :
Beberapa sifat dari karaginan antara lain : Dalam air dingin seluruh garam dari Lambda karaginan larut sedangkan Kappadan lota karaginan hanya garam Natriumnya saja yang larut. Lambda karaginan larut dalam air panas, Kappa dan lota karaginan larut padatemperatur 70°C ke atas. Kappa, Lambda dan lota karaginan larut dalam susu panas, dalam susu dinginKappa dan lota tidak larut, sedangkan Lambda karaginan membentuk dispersi. Kappa karaginan membentuk gel dengan ion Kalium, lota karaginan dengan ionCalsium dan Lambda karaginan tidak membentuk gel. Semua type karaginan stabil pada pH netral dan alkali, pada pH asam akanterhidrolisa.
http://rumputlaut.org/datalama/Pengolahan%20Agar,%20Karagenan,%20dan%20Alginat.pdf
PENDAHULUAN.
Rumput laut bagi masyarakat yang tinggal di sekitar pantai bukanlah barang yang baru lagi. Mereka telah
mengenal dan memanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai bahan obat tradisional dan bahan
makanan. Dengan demikian berarti rumput laut mempunyai suatu bahan yang dapat dimanfaatkan orang
untuk kesehatannya. Dan dengan kemajuan teknologi di bidang penelitian rumput laut, maka pemafaatan
rumput laut bagi manusia tidak terbatas pada aspek kesehatan, sudah menjalar ke segala bidang. Oleh
karena itu, kita akan timbul pertanyaan; mengandung bahan apakah rumput laut itu, sehingga banyak
dimanfaatkan orang dalam segala aspek kehidupan ?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut kita mesti menyamakan persepsi kita akan rumput laut. Kalau
mendengar kata rumput laut bayangan kita akan mengarah ke suatu bentuk tumbuhan seperti rumput yang
ada di laut. Gambaran tersebut sesungguhnya sama sekali tidak benar. RUMPUT LAUT adalah tumbuhan
yang tidak dapat dibedakan antara bagian akar, batang dan daun. Semua bagian tumbuhannya disebut
THALLUS. Karena bentuknya seperti rumput terutama yang berukuran besar dan hidupnya di laut, maka
orang awam terutama kaum usahawan sering menyebutnya rumput laut. Berbeda dengan LAMUN. Lamun
adalah sejenis tumbuhan yang hidup di laut juga, tetapi Lamun dapat dibedakan bagian akar, batang dan
daun. Walaupun untuk membedakan secara jelas bagian akar dan batang cukuplah sulit, karena tumbuhan
tersebut telah mengalami adaptasi dengan lingkungannya.
Di kalangan ilmuwan rumput laut dikenal dengan nama ALGAE dan berdasarkan ukurannya dibedakan dua
golongan yaitu MIKRO-ALGAE dan MAKRO-ALGAE. Kedua kelompok algae tersebut sebagian besar hidup di
laut. Mereka yang hidup di laut ada yang melekat di dasar laut atau melayang-layang mengikuti gerakan
arus laut. Kelompok tumbuhan ini mempunyai peranan yang sangat besar di lingkungan laut, karena hanya
merekalah yang dapat menghasilkan oksigen yang sangat dibutuhkan oleh semua penghuni laut. Nah
marilah kita satukan persepsi kita, bahwa dalam tulisan ini kita gunakan istilah rumput laut sebagai
keterangan dari algae yang hidup di laut. Sehingga bayangan kita akan sama bila menyebut rumput laut.
Kemudian kalau kita melihat di dasar laut dari suatu perairan yang dangkal, akan dijumpai berbagai macam
jenis rumput laut dengan beraneka-ragam warnanya. Berdasarkan kandungan pigmen yang terdapat dalam
thallus rumput laut, maka rumput laut dapat digolongkan menjadi :
* Rumput Laut Hijau.
* Rumput Laut Merah.
* Rumput laut Coklat.
Jenis-jenis rumput laut dari ketiga golongan tersebut mempunyai potensi eknomis penting, karena
kandungan senyawa kimia yang merupakan hasil metabolisme primer.
Akhir-akhir ini banyak industri memproduksi berbagai bahan yang bahan mentahnya berasal dari rumput
laut. Produk industri terpenting dari rumput laut adalah phycocolloid dari Rumput Laut Merah dan Rumput
Laut Coklat. Phycocolloid dari kedua kelompok rumput laut tersebut sangat dibutuhkan industri sebagai
larutan emulsi, gelling, stabilisator, suspensi dan bahan pembeku/perekat.
Istilah “Phycocolloid” telah didefinisikan pertama kali oleh Tseng sebagai polisakarida yang kompleks dari
Rumput laut Merah dan Rumput laut Coklat, yang membentuk sistem colloidal ketika dilarutkan dalam air.
Bentuk water-soluble-polysaccharida merupakan bagian utama dari polisakarida pada Rumput laut.
Kemudian istilah Polisakarida berkembang menjadi lebih spesifik dalam berbagai bidang ilmu. Percival dan
Mc-Dowell mendeskripsikan lebih detail polisakarida dari Rumput laut secara kimiawi dan enzimologi.
Polisakarida yang utama dan penting dari golongan Rumput laut Merah adalah Agar dan Karagenan. Kedua
polisakarida ini banyak dimanfaatkan di berbagai bidang industri. Oleh karena itu mereka mempunyai nilai
secara ekonomis cukup tinggi. Dan permintaan dunia akan kedua polisakarida tersebut dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan.
Agar.
Dari berbagai jenis Rumput laut Merah, hanya beberapa jenis saja yang bernilai ekonomis tinggi, karena
dapat menghasilkan agar. Jenis-jenis tersebut adalah :
Acanthopeltis japonica, terdapat di daerah pantai Asia Timur. Ahnfeltia plicata, terdapat di pantai Laut White, Sakhalin, Pulau-pulau di Korea dan Jepang. Gelidium amansii, terdapat di pantai perairan Jepang, Korea dan Cina, kandungan phycocolloidnya
25-30 % dari berat keringnya. Gelidium cartilagineum, terdapat di Pantai California, Mexico dan Afrika Selatan, kandungan
Phycocolloidnya 40-45% dari berat keringnya. Gelidium corneum, terdapat di pantai Atlantis dari Spanyol, Portugis dan Maroko. Gelidium coulteri , banyak digunakan di USA Gelidium japonicum, terdapat di perairan Jepang dan Korea. Gelidium lingulatum, banyak dijumpai di Chili, kandungan phycocolloidnya 18-23 %. Geldium nudifrons, banyak digunakan di USA. Gelidium pacificum, banyak dijumpai di perairan Jepang. Gelidium spinulosum, banyak di perairan Maroko, ? kandungan Phycocolloidnya 33 % dari berat
keringnya. Gelidium pusillum, dari pantai Saurashtra (India) dapat dipertimbangkan sebagai sumber produksi
agar juga. Penelitiannya sudah dilakukan dan hasil kandungan agarnya 24 %. Gelidium robustum mensuplai dalam jumlah terbesar untuk bahan mentah produksi agar di USA.
Penelitian tentang manajemen sumber dayanya dan faktor ekologinya telah banyak dilakukan. Rumput laut ini banyak ditemukan dari Central California hingga Central Baja California.
Gelidium floridanum, species Gracilaria terutama Gracilaria debilis, Pterocladia capillacea banyak ditemukan di perairan Brasilia. Species Gelidium dan agarophyte lainnya banyak dibudidayakan terutama di perairan Jepang.
Gracilaria.
Yang terpenting dari l00 species lebih pada Gracilaria adalah G. confervoides (terdapat di pantai laut Hindia,
Asia Timur dan Amerika) dan G. lichenoides (pantai laut Hindia). Pada jenis ini dan beberapa
species Gracilaria lainnya telah diselidiki oleh beberapa ahli rumput laut. Jumlah kandungan phycoccoloid
nampak tergantung pada pengaruh faktor lingkungannya, waktu pemanenan, dll. Fenomena tersebut
membedakan antara 15 dan 30 % dari berat keringnya. Sebagai contoh; kandungan dan kualitas agar dari
budidaya Gracilaria edulis di pantai India dilaporkan oleh Thomas dan Krishnamurty. Matsuhashi dan Hayashi
melaporkan juga produksi agar dari G. foliifera yang dipanen di sepanjang pantai Florida barat. Perubahan
musiman, kimiawi dan reproduksi pada G. foliifera dari New Hampshire juga telah diteliti. Pterocladia
lucidadigunakan orang untuk menghasilkan agar di wilayah Australia, Tasmania, New Zealand, Jepang.
Begitu juga Pterocladia capillacea dapat diolah untuk menghasilkan agar.
Namun begitu di lain pihak hingga kini juga sedikit yang diketahui dan diteliti untuk menjamin basis bahan
mentah agar tersebut. Artinya belum ada sebuah speciespun yang diyakini sebagai yang terbaik untuk
menghasilkan bahan mentah agar. Bahan mentah agar tersebut sering dihasilkan bercampur dengan jenis
rumput laut merah lainnya.
Hingga kini banyak negara yang telah mengolah Rumput laut Merah ini untuk menghasilkan agar, yaitu di
kawasan Eropa (Portugal dan Spanyol), Afrika (Maroko), Asia (Jepang, India, Korea dan Rusia). Selain itu juga
di USA dan Chile. Negara Chile merupakan negara penghasil utama agar.
Kata “Agar” dulunya sering disebut sebagai “agar-agar“, yaitu sebuah ekstrak bentuk gel (baca Jelly) dari
jenis Rumput laut merah tertentu, Agarophytes. Agaroid adalah ekstrak lainnya dari jenis Rumput laut Merah
lainnya pula yang disebut agaroidophytes. Agaroidophytes ini berbentuk berbeda dengan agar dan lebih
lunak dari pada gel. Penamaan “agar-agar” digunakan oleh penduduk asli dari kawasan Melayu dan
sebetulnya ditujukan untuk istilah dari Eucheuma.
Variasi agar secara kimiawi dan fisik banyak sekali tergantung pada bahan mentahnya. Selby dan Selby
melaporkan secara detail ttg bahan mentah, proses, tingkatan dan tipe spesifikasi, struktur, pemanfaatan
dan penggunaan agar. Pada Simposium Internasional rumput laut 1965 di Halifax, Araki telah melaporkan
juga ttg masalah polisakarida dari agarophyte. Pengujian agar telah menunjukkan bahwa suatu campuran
yang terdiri dari agarose dan agaropektin dalam berbagai variasi proporsinya tergantung pada sumber
bahan mentahnya.
Pada tahun 1971 di Sapporo-Jepang, Yaphe dan Duckworth merefisi hasil penelitian Araki pada analisis
struktural dari agarose dan agaropektin dan hubungannya antara struktur dan pemanfaatan secara biologis
pada agar. Young dkk juga melaporkan tentang enzymis hidrolisis dari agar dan pemanfaatan dari uji bakteri
pada agarose. Niziwa dan Sasaki memaparkan dalam komposisi dinding sel dari algae, sebuah sinopsis
dalam bentuk tabulasi tentang presentase komposisi dari agarose dan agaropektin dari beberapa Rumput
laut Merah. Kandungannya berbeda antara satu jenis dengan jenis lainnya.
Pemanfaatan utama dari agar adalah “melting point “nya yang tinggi. Dalam dunia farmasi agar digunakan
sebagai laxative untuk constipation yang kronis, sering dengan penambahan obat-obatan anthraquinone,
sebagai motor obat serta sebagai substrat untuk kultur bakteris agar juga memainkan pernanan yang
penting.Agar juga bekerja sebagai stabiliser untuk emulsi, constituent of ointment, lotion, dll. Hawkins dan
O’Neill melaporkan bahwa granuloma akan muncul setelah diinjeksi dengan agar. Menurut Gerber dkk, agar
dan juga karagenan melindungi embrio ayam melawan infeksi yang disebabkan virus influense B dan mump-
virus. Satu hal yang menarik di lapangan dari pemanfaatan agar ini adalah inokulasi dari Jagung pada
budidaya Claviceps purpurea. Agar juga dimanfaatkan dalam dunia Kedokteran Gigi. Dalam pratikum di
laboratorium agar dimanfaatkan secara optimal untuk beberapa penelitian. Agar juga dimanfaatkan dalam
dunia tehnologi pangan dan industri.
Agarose.
Penggunaan agarose dalam Immunologi adalah yang sangat menarik sekali. Agarose gel telah membuktikan
lebih banyak digunakan daripada agar gel yang tidak terfraksionasi, karena kandungan sulfat yang rendah
dan sebab memberikan gel yang jernih. Guiseley melaporkan tentang viscometric determination dari
agarose. Ahli Virologi dan Bakteriologi memerlukan produk agar dengan titik didih yang rendah.
Karagenan.
Bahan mentah yang terpenting untuk produksi Karagenan adalah carrageenate dan derivatnya (turunan)
seperti Chondrus crispus dan berbagai macam species Gigartina, khususnya Gigartina stellata dan
juga Eucheuma serta species Hypnea. Selain itu sumber bahan mentah lainnya adalah Chondrococcus
hornemannii, Halymenia venusta, Laurencia papillosa, Sarconema filiforme dan Endocladia, Gelidium
tertentu, Gymnogongrus, Rhodoglossum, Rissoella, Yatabella species dan Rumput laut Merah lainnya.
Chondrus.
Chondrus crispus sering ditemukan bercampur dengan Gigartina stellata. Kedua species tersebut sebagian
besar dipanen dan diproses bersama-sama dan dikenal dalam perdagangan
sebagai “Carrageenan” atau “Irish Moss” . Chondrus crispus banyak ditemukan dalam berbagai bentuk.
Pada awal abad 19 bahan mentah karagenan diimport ke USA dari Eropa. Meskipun pada tahun 1835,
rumput laut ini banyak melimpah diatas bebatuan di pantai dari Massachusetts hingga Newfoundland. Stoloff
menyelediki bahan mentah ini secara komprehensif. MacFarlane telah mempublikasikan sebuah sinopsis
dari Chondrus crispus dengan detail sekali tentang rumput laut yang penting ini dan Taylor telah menulis
tentang biologi dan ekologi rumput laut ini.
Sementara itu pengetahuan lebih lanjut tentang rumput laut ini dikembangkan dengan pekerjaan secara
khusus dengan keaslian dan pemanfaatan karagenan. Disamping kappa dan lamda karagenan juga terdapa
beberapa fraksi karagenan lainnya.
Studi ekologis dalam hubungannya dengan potensi marikultur dari Chondrus crispus telah didiskusikan oleh
Mathieson dan Tveter. Pemanfaatan derivasi gelling nampak dalam fase tetrasporfit dan gametofit. Fraksi
non-gelling lamda-karagenan nampak dalam tanaman tetrasporofit. McCandless dan Craigie telah
menyelidiki produksi karagenan, sedang Simpson et al, mengamati efek pH pada pertumbuhan dan produksi
karagenan tersebut. Suatu metode pengembangbiakan di dalam tangki dengan air laut yang mengalir juga
telah dikembangkan.
Species Chondrus lainnya seperti Chondrus canaliculatus dari pantai di Jepang dapat juga dikaitkan dengan
bahan mentah dari karagenan.
Gigartina.
Gigartina adalah suatu genus yang banyak anggotanya (diperkirakan 90 species) dan sejumlah dari mereka
dapat digunakan sebagai bahan mentah karagenan, sebagai contoh Gigartina stellata. Kandungan kappa-
karagenan dapat dibandingkan dengan yang dari Chondrus crispus .
Gigartina acicularis, G. asperifolia, G. canaliculata, G. chamissoi, G. cristata, G. decipiens, G. pistillata, G.
radula, G. serrata, G. skottsbergii, G. stiriata dan jenis lainnya mengandung karagenan juga.
Eucheuma.
Species Eucheuma nampak di area pantai Asia Tenggara dan pantai Afrika Timur. E. muricatum dikenal
dalam perdagangan sebagai “Rumput laut Singapura“, E. serra dan E. cottonii dijual dan dikenal
sebagai “Rumput laut Zanzibar “.
“Eucheuman” diekstrak dari kedua kelompok rumput laut tersebut. Hasilnya dikenal sebagai agaroid. Bahan
mentahnya sering digunakan sebagai bahan tambahan dari bahan mentah agar atau untuk produksi
karagenan.
Pada suatu konteks penggunaan “eucheuman” terdapat kesalahan antara agar dan karagenan.Dalam
penerapannya terutama kandungan media air dan “jelly” pada dunia obat-obatan, industri kosmetika dan
teknologi pangan. Akhir-akhir ini sejumlah Eucheuma telah banyak diteliti agar supaya ditemukan bahan
mentah baru karena peningkatan pasar akan karagenan. Cheyney dan Dawes melaporkan tentang studi
ekologis dari Eucheuma disepanjang pantai Florida terutama Eucheuma nudum.
Lima buah bentuk karaganenan yang telah diketahui adalah kappa-, lambda-, my-, ypsilon- dan jota-
karagenan. Bentuk-bentuk ini berbeda dalam tingkat kandungan sulfatnya dan rasio galaktosa terhadap 3,6-
anhydrolactose, namun begitu juga berbeda pada pemantaannya secara fisik. Bentuk dari perairan Pasifik
adalah E. cottonii, E. procrusteanum, E. serra, E. spinosum, E. striatum yang mengandung kappa-karagenan
murni. Sedangkan E. odontophorum mengandung campuran dari kappa- dan jota-karagenan. Jenis E.
uncinatum mengandung persilangan bentuk dari jota dan ypsilon-karagenan. E. gelidium, E. isiforme, E.
nudum dari perairan Karabia mengandung sebuah bentuk “deviant” dari jota-karagenan.
Dawes et al., telah melaporkan tentang studi fisiologis dan bio-kimiawi pada jota-karagenan yang
diproduksi Eucheuma uncinatum dari Teluk California. Ciri “khas” jota-karagenan dari rumput laut ini
berbeda dari “deviant” jota-karagenan yang ditemukan dalam E. isiforme, E. nudum, E. gelidium dan E.
acanthocladum yang berasal dari Florida dimana kandungan tingkat sulfatnya lebih rendah. Hasil kandungan
karagenan dari species Eucheuma yang berasal dari Tanzania telah dideterminasi oleh Mshigeni dan Semesi.
E. spinosum mengandung kurang lebih 72,8 % dengan puncak absorpsi (pa) pada jota-karagenan. E.
striatum kurang lebih 69 % dengan pa pada kappa-karagenan. E. platycladum kurang lebih 65 % dengan pa
pada jota-karagenan. E. okamurai kurang lebih 58 % dengan pa pada kappa-karagenan dan E. speciosum f.
mauritianum 54 % dengan pa pada jota-karagenan.
Beberapa species Eucheuma telah dibudidaya karena permintaan akan karagenan yang meningkat. Dalam
tahun 1968 pada the 13th Session of the Indo-Pacific Fisheries Council permasalahan budidaya E.
muricatum (=E. spinosum) dan E. edule telah dibahas. Percobaan pertama telah memberikan hasil yang
nyata. Doty dan Alvares melaporkan tentang produktifitas budidaya Eucheuma. Hasil anhydrous bersih
dari E. edule mengandung kurang lebih 50 % kappa-karagenan. Di Filipina terdapat kurang lebih 700 buah
area budidaya rumput laut ini pada tahun 1973. Mereka mengekspor lebih dari 100 ton berat
kering Eucheuma per bulan. Ricohermoso dan Deveau melaporkan bahwa sekarang terdapat lebih dari 1000
area budidaya Eucheuma di daerahini dan produksinya lebih dari 300 ton perbulan untuk pasar dunia.
Sedangkan Doty dan Santos mengatakan tentang studi komparatif secara morfologi dan informasi kimiawi
gel pada 14 species Eucheuma.
Hypnea.
Hasil ekstrak dari species Hypnea terutama Hypnea musciformis dikenal sebagai “hypnean” yang berbentuk
gel yang paling stabil. Hal ini sering dipertimbangkan menjadi jenis khusus dari agar tetapi sangat kecil
diketahui tentang struktur kimiawi dari agar tsb, kecuali yang mirip dengan karagenan yang mengandung
fraksi kappa dan lambda. Akhir-akhir ini species Hypnea telah lebih diamati, sehingga sekarang rumput laut
ini merupakan bahan mental utama untuk menghasilkan karagenan.
Studi tentang penyiapan dan pemanfaatan phycocolloid dari H. musciformis asal pantai Gujarat (India) telah
dilakukan. Rama Rao dan Krishnamurty melaporkan pada waktu itu bahwa ditemukan hal yang sama dimana
Hypnea dapat dijadikan sumber agar. Tetapi proses pembuatannya mesti dimodifikasi. Studi tentang siklus
pertumbuhan dan kandungan phycocolloid (diperkirakan 24 %) dari H. musciformisjuga telah dilakukan. Dari
hasil penelitiannya dapat disarankan bahwa waktu panenan rumput laut ini sebaiknya dilakukan pada bulan
Januari hingga Maret. H.musciformis asal Pantai Barat India telah diteleiti Rama Rao. Sedangkan variasi
musiman pada kandungan phyococolloid telah dilaporkan oleh Rama Rao dan Krishamurthy.
Mollon mempublikasikan survey awal dari species Hypnea asal Senegal : H. musciformis, H. cervicornis dan
H. ceramioides. Rumput laut ini adalah bahanmentah untuk phycocollloid yang mirip terhadap karagenan
dari Chondrus crispus dengan fraksi kappa dan lambda. H. musciformis terdapat melimpah di sepanjang
pantai Brasil. Oliviera Filho dan Mshigeni melaporkan studi perkembangan pada H. cervicornisdan H.
chordacea serta kemungkinan budidaya dari Hypnea. Mereka mengatakan dalam pendahuluannya suatu
perbaikan yang menarik dari permasalahan peningkatan permintaan industri akan karagenan sebagai
gelling, stabiliser, pelarut atau pengelmusi dalam farmasi, industri pangan dan kosmetika modern.
Penelitian tentang perubahan musiman pada biomasa dari H. cervicornis, H. chordacea dan H. nidifica di
Hawai telah dilakukan oleh Mshigeni. Pengetahuan tentang perubahan musiman adalah aspek penting untuk
rumput laut berpotensi ekonomis guna memutuskan kapan panenan secara komersial dapat dilakukan dan
menguntungkan secara ekonomis. Rama Rao meneliti hal tersebut di kepulauan Selatan India untuk H.
valentiae . Variasi musiman dalam kandungan phycocolloid telah diteliti Rama Rao dan Krishnamurty. Studi
budidaya dari H. valentiae telah direalisasi oleh Mshigeni dan Lorri. Monograph tentang Hypnea ditulis oleh
Mshigeni dan Mshigeni dan Mziray. H. cervicornis, H. nidifica, Chondrus crispus dan
species Gymnogongrus yang banyak di Hawaii telah diteliti untuk kandungan karagenannya oleh Santos dan
Doty. Dan akhir-akhir telah banyak penelitian dilakukan untuk mendapatkan karagenan.
Phycocolloid dari Chondrococcus hornemannii asal dari pantai Tanzania telah diteliti oleh Semesi dan
Mshigeni. Kandungan karagenan diperkirakan 45 % dari berat keringnya terutama lambda-karagenan.
Mshigeni juga meneliti struktur dinding sel dari rumput laut ini.
Phycocolloid dari Halymenia venusta yang tersebar di pantai Timur Afrika telah dipelajari oleh Semesi dan
Mshigeni. Phycocolloid yang ditemukan mirip karagenan yang dekat dengan lambda- dari pada kappa-
karagenan. Kandungan total karagenan adalah kurang lebih 60 % dari berat kering.
Genus Laurencia kelihatannya menarik juga sebagai sumber phycocolloid. Kandungan phycocolloid dari L.
papilosa asal pantai Tanzania telah diamati. Hasilnya diperkirakan mengandung 33 % dengan kebanyakan
lambda-karagenan. Sedangkan phycocolloid dari Sarconema filiformeasal Tanzania juga telah diamati oleh
Semesi dan Mshigeni. Hasilnya diperkirakan mencapai 35 % dari berat keringnya. Phycocolloidnya
menunjukkan sifat yang khas yaitu menyerap jota-karagenan.
USA adalah produsen terbesar karagenan, kemudian diikuti Canada. Perancis, Inggris dan Norwegia juga
memproduski dan mengekspor karagenan.
Karagenan adalah ekstrak yang tidak berubah dari karagenofit. Carrageenate adalah garam tertentu dari
asam karagenik. Karagenan adalah hidrokoloid yang mengandung sulfat tinggi. Susunan kimia, fraksinasi, dll
dari karagenan telah diamati oleh banyak ahli. Stoloff memberikan kesimpulan dalam laporannya “Industrial
Gums“. Karagenan khususnya dari Chondrus crispus dan beberapa jenis Rumput laut Merah dapat
dipisahkan mejadi 2 fraksi, yaitu yang diperkirakan mengandung 40 % kappa-karagenan dan lainnya kurang
lebih mengandung 60 % lambda-karagenan. Kandungan sulfat dalam kappa-karagenan adalah 23-28 % dan
lambda-karagenan adalah 24-33%. Menurut penelitian Springer dan Middendorf, fraksi kappa-karagenan
berhubungan ekstrak dengan air panas dan lambda-karagenan berhubungan ektrak dengan air dingin.
Schmitt mendiskusikan rumus molekul dan pemanfaatan fisio-kimiawi dari karagenan dan kepentingannya
terhadap praktek aplikasinya. Gel strength dan temperatur gelation dapat bervariasi antara batas yang kecil
hingga sesuai tujuan untuk produk yang akan digunakan. Produknya diperoleh dalam berbagai tingkatan
viscositas, kualitas gelating dan non-gelating.
Studi sintesis karagenan dan analisis biokimia dilaporkan oleh McCandless dan Richter, McCandless dan
Craigie dan Wong. Studi lainya tentang karagenan didiskusikan di Bangor tahun 1974 dan juga Gordon-Mills
dan McCandless melaporkan tentang kappa-dan lambda-karagenan di dalam dinding sel dari Chondrus
crispus, serta Bowtle dan Anderson tentang deteksi dan determinasi karagenan dalam media biologi.
Disamping kappa- dan lambda-karagenan fraksi selanjutnya dapat ditemukan, sebagai contoh jota- dan
ypsilon-karagenan. Determinasi dari jota-karagenan dideskripsikan oleh Anderson dan Bowtle.
Karagenan sering kali digunakan dalam industri farmasi sebagai pengemulsi (sebagai contoh dalam emulsi
minyak hati), sebagai larutan granulation dan pengikat (sebagai contoh tablet, elexier, sirup, dll). Jurnal
menarik tentang aplikasi karagenan dalam terapi borok (sesuatu yang bernanah) telah dipublikasikan.
Percobaan pada hewan dan penelitian terhadap pengaruh dekompisisi karagenan untuk gastrik bernanah
yang akut dengan positif efek telah didiskripsikan oleh Anderson dan Soman. Distribusi berat molekul dari
karagenan diteliti oleh Stanley dan Renn. Disebutkan bahwa depolimerisasi yang tinggi dari jota-karagenan
digunakan sebagai obat dalam terapi gastrik yang bernanah, yang mungkin tidak mempunyai efek fisiologis
sampingan.
Hawkins dan Leonard melaporkan tentang aktifitas antithrombosit dari karagenan dalam darah manusia.
Schneider telah menyarankan pentingnya Chondrus sebagai penghasil karagenan untuk terapi penyakit dari
pembuluh darah. Studi tentang karagenan juga telah dilaporkan oleh Tanaka dkk dengan penekanan pada
reaksi pengikatan timah dan ion logam berat. Timah ditemukan menjadi salah satu logam loncatan yang
sangat efektif oleh karagenan dan fucoidan. Paskins-Hurburt, Tanaka dan Skoryna juga mendiskusikan
karagenan dengan pengikatan dari timah. Karagenan digunakan juga dalam industri kosmetika sebagai
stabiliser, suspensi dan pelarut. Produk kosmetik yang sering menggunakan adalah salep, kream, lotion,
pasta gigi, tonic rambut, stabilizer sabun, minyak pelindung sinar matahari, dll.
Selain itu ada beberapa kemungkinan dari aplikasi karagenan dalam industri teknologi pangan dan telah
banyak dilakukan penelitian-penelitian yang berkaitan dengan masalah ini. Selain tehnik ynag berkualitas,
karagenan itu juga digunakan dalam industri kulit, kertas, tekstil, dll.
PENUTUP.
Tulisan ini merupakan terjemahan bebas dari sebagian artikel dari buku yang berjudul Marine Algae in
Pharmaceutical Science. Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih belum sempurna, oleh karena itu bila
ada kritik dan masukan yang membangun akan dengan senang hati penulis menerimanya. Semoga tulisan
ini berguna bagi yang membutuhkannya.