implementasi pembinaan nagham...

144
IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’AN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN BAKAT SANTRI (Studi Kasus: di SMP IT Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah Pondok Aren Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Oleh Nurul Khairani NIM. 13311211 PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA 2017/1438 H

Upload: others

Post on 22-Jun-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’AN

DALAM RANGKA PENGEMBANGAN BAKAT SANTRI

(Studi Kasus: di SMP IT Pondok Pesantren

Al-Qur’aniyyah Pondok Aren Tangerang Selatan)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh

Nurul Khairani

NIM. 13311211

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT ILMU AL-QUR’AN (IIQ) JAKARTA

2017/1438 H

Page 2: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

xiv

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi adalah penyalinan dengan penggantian

huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan

skripsi di IIQ, transliterasi Arab-Latin mengacu pada berikut

ini:

1. Konsonan

th : ط a : ا

zh : ظ b : ة

„ : ع t : ت

gh : غ ts : ث

f : ف j : ج

q : ق h : ح

k : ك kh : خ

l : ل d : د

m : م dz : ذ

n : ن r : ر

w : و z : ز

H : ه s : س

„ : ء sy : ش

y : ي sh : ص

dh : ض

2. Vokal

Vokal tunggal vocal panjang vocal rangkap

Fathah : a ا : a ي….: ai

Kasrah : i ي: I و….: au

Dhammah : u و: u

Page 3: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

xv

3. Kata Sandang

a. Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) qamariyah

Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) qamariyah

ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya. Contoh:

Al-Baqarah : البقرة

b. Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) syamsiah

Kata sandang yang diikuti alif lam (ال) syamsiah

ditransliterasikan sesuai dengan aturan-aturann

yang digariskan di depan dan sesuai dengan aturan

yang digariskan di depan sesuai dengan bunyinya.

Contoh:

ar-rajul : الرجل

as-Sayyidah : السيدة

c. Syaddah (Tasydid)

Syaddah (Tasydid) dalam sistem aksara Arab

digunakan lambang ( ) sedangkan alih aksara ini

dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan cara

menggandakan huruf yang bertasydid. Aturan ini

berlaku secara umum, baik tasydid yang berada

ditengan maupun yang yang terletak setelah kata

sandang Yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah.

Contoh:

Amanna Billah : امنبببلله

Page 4: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

xvi

d. Ta Marbuthah

Apabila berdiri sendiri, waqaf atau diikuti oleh

kata sifat (na‟at), maka huruf tersebut dialih

aksarakan menjadi huruf “h”. contoh:

al-Af’idah: الافئدة

e. Huruf Kapital

Sistem penulisan huruf arab tidak mengenal

huruf kapital, akan tetapi apabila telah dialih

aksarakan maka berlaku ketentuan Ejaan yang di

sempurnakan (EYD) Bahasa Indonesia, seperti

penulisan awal kalimat, huruf awal nama tempat,

nama bulan, nama diri dan lain=lain. Ketentuan

yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam alih

aksara ini, seperti cetak miring (italic) atau cetak

tebal (bold) dan ketentuan lainnya. Adapun untuk

nama diri dengan kata sandang, maka huruf yang

ditulis kapital adalah awal nama diri, bukan kata

sandang. Contoh:

Ali Hasan al-Aridh

Khusus untuk penulisan kata Al-Qur‟an dan nama-

nama surahnya menggunakan huruf kapital.

Contoh:

Al-Qur‟an, Al-Baqarah, Al-Fatihah dan seterusnya

Page 5: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

xvii

ABSTRAKSI

NURUL KHAIRANI (NIM. 13311211) Skripsi dengan judul

“Implementasi Pembinaan Nagham Al-Qur‟an dalam Rangka

Pengembangan Bakat Santri di SMP IT Pondok Pesantren Al-

Qur‟aniyyah Pondok Aren Tangerang Selatan”. Program Studi

Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Institut Ilmu Al-

Qur‟an (IIQ) Jakarta.

Skripsi ini meneliti tentang Implementasi Pembinaan

Nagham Al-Qur‟an dalam pengembangan bakat seni baca

Al-Qur‟an santri di SMP IT Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah.

Penelitian ini dilakukan di SMP IT Pondok Pesantren

Al-Qur‟aniyyah adalah salah satu lembaga pendidikan berbasis

pesantren yang memiliki kurikulum Nagham Al-Qur‟an (seni

lagu-lagu Al-Qur‟an) sehingga dari sini para santri

Al-Qur‟aniyyah maupun alumninya banyak yang berhasil

meraih juara pada kompetesi Musabaqah Tilawatil Qur‟an dari

tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi bahkan tingkat

nasional.

Penelitian ini berupaya untuk mengetahui dan

mendeskripsikan kegiatan Pembinaan Nagham Al-Qur‟an, dan

untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi tilawah

dalam pengembangan bakat santri di SMP IT Pondok

Pesantren Al-Qur‟aniyyah Pondok Aren Tangerang Selatan.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai

tolak ukur bagi sekolah dan juga guru dalam melihat sejauh

mana pelaksanaan dan keberhasilan kegiatan Pembinaan

Nagham Al-Qur‟an yang diselenggarakan.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian

kualitatif, yaitu mengambil latar SMP IT Pondok Pesantren

Al-Qur‟aniyyah Pondok Aren Tangerang Selatan. Dengan cara

mengumpulkan data dengan mengadakan pengamatan

langsung, wawancara dengan guru dan dokumentasi. Analisis

data dilakukan dengan memberikan makna terhadap data yang

Page 6: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

xviii

berhasil dikumpulkan, dan dari makna itulah ditarik

kesimpulan.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Penerapan

pembinaan Nagham Al-Qur‟an di SMP IT Al-Qur‟aniyyah

sudah berjalan dengan baik. Karena santri yang mengikuti

pembinaan tersebut sudah mampu menguasai berbagai macam

maqamat, seperti maqam Bayyati, maqam Shaba, maqam

Hijaz, maqam Nahawand, maqam Rast, maqam Shika, maqam

Jiharkah. Selain itu para santri mampu menerapkan dan

mengaplikasikan lagu-lagu tersebut ke dalam ayat-ayat Al-

Qur‟an, dan bagi santri yang sudah mengikuti pembinaan

Nagham Al-Qur‟an dengan baik maka santri yang terpilih bisa

mengikuti Musabaqah Tilawatil Al-Qur‟an dari tingkat kota

hingga tingkat nasional. Sehingga boleh dikatakan bahwa

pengajaran seni baca Al-Qur‟an di SMP IT pondok pesantren

Al-Qur‟aniyyah telah dapat dikatakan dapat memenuhi syarat-

syarat dalam proses pembinaan yang efektif dan efisien.

Page 7: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

ix

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .............................................. ii

PERNYATAAN PENULIS .............................................. ii

MOTTO ............................................................................. iv

KATA PENGANTAR ....................................................... v

DAFTAR ISI ...................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................... xiii

PEDOMAN TRANSLITERASI ...................................... xiv

ABSTRAKSI ...................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................... 10

C. Pembatasan Masalah ................................... 11

D. Perumusan Masalah ..................................... 12

E. Tujuan Penelitian ......................................... 12

F. Manfaat Penelitian ....................................... 12

G. Tinjauan Pustaka ......................................... 13

H. Sistematika Penulisan .................................. 17

Page 8: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

x

BAB II KERANGKA TEORI

A. Gambaran Umum Tentang Nagham

Al-Qur’an .................................................... 20

1. Pengertian Nagham Al-Qur’an ............. 20

2. Dasar-Dasar Tentang Melagukan

Al-Qur’an .............................................. 27

3. Hukum Melagukan Al-Qur’an ............... 31

4. Sejarah Tentang Nagham Al-Qur’an .... 36

B. Pembinaan Nagham Al-Qur’an ................... 40

1. Macam-Macam Maqamat dan

Karakteristiknya .................................... 41

2. Tausyih dan Variasi .............................. 49

3. Metode Pembinaan Nagham Al-Qur’an 53

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................... 62

B. Jenis dan Bentuk Penelitian ......................... 62

C. Teknik Pengumpulan Data ........................... 64

D. Analisis Data ............................................... 66

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian 71

1. Sejarah Singkat Pondok Pesantren

Al-Qur’aniyyah ....................................... 71

2. Visi, Misi dan Tujuan ............................. 73

Page 9: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

xi

3. Sarana dan Prasarana .............................. 74

4. Struktur Organisasi .................................. 79

B. Hasil Penelitian Pembinaan Nagham

Al-Qur’an dalam Rangka Pengembangan

Bakat Santri Pondok Pesantren

Al-Qur’aniyyah............................................. 83

1. Hasil Observasi ...................................... 83

2. Hasil Wawancara dengan salah satu

Pembina Nagham Al-Qur’an ................. 95

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................. 103

B. Saran ............................................................ 104

DAFTAR PUSTAKA ......................................................... 107

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 10: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sebuah sarana yang penting

dalam mencetak generasi bangsa yang cerdas dan memiliki

potensi intelektualitas yang tinggi. Namun tidak semua

sistem pendidikan yang diterapkan dapat mencapai

tujuannya. Banyak faktor yang menjadi penghambat

transformasi pendidikan terhadap anak didik, baik itu factor

internal maupun eksternal pada anak didik itu sendiri.

Pendidikan juga salah satu perhatian sentral

masyarakan islam baik dalam Negara mayoritas maupun

minoritas. Karena dalam ajaran islam pendidikan mendapat

posisi sangat penting dan tinggi karena pendidikan

mempunyai kepentingan untuk dimasa depan umat islam.

Kebutuhan terhadap pendidikan mendorong masyarakat

Islam Indonesia mengadopsi dan mentransfer lembaga

keagamaan dan sosial yang sudah ada,seperti dalam

melaksanakan pengajaran islam kendati dalam system yang

sederhana. 1

1 Hanun Asrohah, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos,

1999), cet-1, h. 143-144

Page 11: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

2

Al-Qur‟an merupakan kitab Allah yang diturunkan

kepada manusia untuk dijadikan petunjuk sekaligus

pedoman yang mengantarkan jalan kebahagiaan didunia dan

akhirat. Al-Qur‟an akan memberikan petunjuk serta

kesejahteraan bagi manusia jika manusia mau mempelajari,

membaca, dan mengajarkannya karena didalam Al-Qur‟an

mengajarkan tentang akidah, syariah, dan akhlak. Membaca

Al-Qur‟an adalah kewajiban setiap muslim karena membaca

Al-Qur‟an adalah suatu ibadah maka dari itu sebaikna

mengajarkan Al-Qur‟an di usia dini karena pada usia

tersebut ingatan anak sangat mudah untuk membentuk

karakter pribadi yang Qur‟ani dan agar usia dewasa pada

nantinya penguasaan membaca Al-Qur‟an sudah memenuhi

kaidah-kaidah yang ditentukan.

Al-Qur‟an sebagai sumber utama ajaran islam tidak

bisa dilepaskan dari pendidikan agama islam, karena

Al-Qur‟an merupakan sumber hukum islam yang pertama,

sehingga mempelajari dan memahaminya merupakan

kewajiban bagi setiap muslim.

Untuk bisa membaca Al-Qur‟an dengan tartil

diperlukan belajar dan latihan yang serius. Berdasarkan

pengalaman dilapangan, yang merupakan salah satu

problem pelaksanaan pendidikan agama islam ditingkat

Page 12: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

3

sekolah menengah adalah adanya peserta didik yang kurang

bahkan belum bisa membaca dan menulis Al-Qur‟an, hal itu

menyebabkan adanya kesenjangan diantara peserta didik

dan menyebabkan hasil belajar pendidikan agama islam

rendah.

Dari kondisi ini berbagai upaya dilakukan untuk

mengatasi problem ini yaitu dengan menigkatkan

kemampuan membaca dan menulis Al-Qur‟an, diharapkan

dengan meningkatnya kemampuan peserta didik dalam

membaca dan menulis Al-Qur‟an maka akan meningkatkan

motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

didik.

Adapun tujuan pendidikan menurut Al-Qur'an ialah

membina manusia secara pribadi dan kelompok sehingga

mampu menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah dan

Khalifah-Nya guna membangun dunia ini sesuai dengan

konsep yang ditetapkan Allah. Pada intinya tujuan

pendidikan dalam Al-Qur‟an adalah menjadikan manusia

sebagai hamba yang bertaqwa.2 Dengan begitu pendidikan

keimanan merupakan modal penting bagi setiap muslim.

Seorang muslim yang beriman kepada Allah adalah yang

2 Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, (Bandung: Mizan,

1994), h. 172

Page 13: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

4

membenarkan adanya tuhan yang maha agung tuhan Maha

Pencipta langit dan bumi.3

Membaca kitab suci Al-Qur‟an dengan seni baca

dalam artian benar dan indah merupakan sunnah Rasulullah

SAW. Nabi Muhammad memiliki suara yang merdu dan

indah. Keindahan intonasi dan kelembutan suarany bukan

saja didengar pada saat berbicara dengan keluarga dan para

sahabat, namun terlebih ketika membaca ayat-ayat suci Al-

Qur‟an.4

Tujuan membaca Al-Qur‟an telah dijelaskan dalam

buku petuntuk Teknis dan pedoman Pembinaan Baca Tulis

Al-Qur‟an dinyatakan bahwa tujuan Baca Tulis Al-Qur‟an

adalah menyiapkan anak didiknya agar menjadi generasi

muslim yang Qur‟ani, yaitu generasi yang mencintai Al-

Qur‟an, menjadikan Al-Qur‟an sebagai bacaan, dan

sekaligus pandangan hidupnya sehari-hari.5

Ketika seseorang sedang melantunkan ayat-ayat suci

Al-Qur‟an dengan begitu indah dan merdu, tentu seseorang

mustami‟ atau pendengar akan merasa tersentuh hatinya,

3 Abu Bakar Jabir El-Jaziri, Pola Hidup Muslim Aqidah, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 1990), h. 1 4 H. Muhsin Salim, Ilmu Naghom A-Qur’an, (Jakarta: PT.

Kebayoran Ripta, 2000), cet-1, h. 14 5 Muhaimin, Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam,

(Bandung: Nuansa, 2003), h. 40

Page 14: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

5

dan pada saat seperti itulah seseorang mulai mengingat

kebesaran Allah SWT bahwa keindahan adalah suatu

anugerah yang diberikan Allha SWT.

Seni merupakan perkara yang sangat penting karena

berhubungan dengan hati dan perasaan manusia. Seni

berusaha membentuk kecenderungan dan perasaan jiwa

manusia dengan panca indera manusia itu sendiri.6

Membaca Al-Qur‟an (Tilawah Al-Qur‟an) jelas

merupakan ibadah utama yang sangat dianjurkan. Selain itu

membaca Al-Qur‟an merupakan langkah pembuka atau

pintu masuk untuk menyelami kedalaman Al-Qur‟an dan

mengarungi luasnya lautan maknanya yang tiada bertepi.

Bila semua orang tak sanggup melakukan upaya menyelami

kedalaman dan keluasan maknanya, maka sekurang-

kurangnya mereka untuk ikut meneguk kenikmatan dan

keagungan firman itu dengan membacanya. Betapa indah

firman-firman itu dilantunkan dengan tartil, suatu aturan

baca sesuai dengan nada dan ritme bawaannya yang tepat.

Apalagi bila lantunannya dibawakan dengan suara merdu

dalam lagu dan gaya bahasa asalnya yang indah, bil luhun

al-„arab. Membaca Al-Qur‟an dengan cara demikian

6 Yusuf al-Qardawi, Islam dan Kesenian, (Bandung: Pustaka

Hidayah, 2000), h. 13

Page 15: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

6

sungguh mengasyikkan, tidak jemu pembacanya, tidak

bosan pendengarnya.

Tilawah Al-Qur‟an (Nagham Al-Qur‟an) atau

membaca Al-Qur‟an merupakan kegiatan atau program

pelatihan baca Al-Qur‟an dengan menekankan pada metode

baca yang benar, dan kefasihan bacaan. Kefasihan dalam

membaca ditentukan oleh penguasaan ilmu tajwid dan

kalimat-kalimat arab (Al-Qur‟an) sesuai dengan ciri, sifat,

karakter dan makhraj hurufnya masing-masing.

Tartil membaca Al-Qur‟an adalah membaca

Al-Qur‟an pembacaan tenang dan tadabbur, dengan tingkat

kecepatan standar, sehingga pembaca bisa maksimal

memenuhi setiap hukum bacaan dan sifat-sifat huruf yang

digariskan. Hal ini sesuai dengan firman Allah:

“Atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah

Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan”.

(QS. Al-Muzammil [73]:4)

Tartil yang dimaksud pada ayat diatas adalah

menghadirkan hati ketika membaca, tidak hanya sekedar

mengeluarkan huruf-huruf dari tenggorokan dengan

mengerutkan muka, mulut dan irama nyanyian, sebagaimana

Page 16: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

7

dilakukan oleh para Qori‟. Membaca dengan tartil sesuai

dengean sabda Nabi SAW. Yang artinya “Nanti akan

diperintahkan kepada orang yang suka membaca Al-Qur‟an:

bacalah dengan baik dan tartil sebagaimana kamu

membacanya dengan tartil didunia. Karena susungguhnya

tempatmu (derajatmu) tergantung pada akhir ayat yang

kamu baca”. (Riwayat Abu Daud dan at-Turmudzy).7

Pengembangan yaitu menyalurkan dan

mengembangkan potensi dan bakat peserta didik agar dapat

menjadi manusia yang berkreatiifitas tinggi dan penuh

karya.

Bakat adalah sikap atau kemampuan tertentu yang

telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan,

sebagai potensi yang masih perlu dikembangkang dan

dilatih agar dapat terwujud. Bakat ini harus dikembagkan

supaya potensi yang dimiliki siswa tidak terpendam dan

terkikis.8

Sehubungan dengan kegiatan siswa yang di lakukan

di luar sekolah, pada dasarnya untuk melengkapi dan

menambah pengetahuan dan keterampilan mereka,

7 Mudzakir AS, Study Ilmu-Ilmu Al-Qur’an (Manna’ Khalil

Al-Qattan), (Jakarta: PT. Pustaka Utara Anatar Nusa, 2011), cet-14, h. 270 8 Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak

Sekolah, (Jakarta: PT Gramedia Widiasara, 1992), h. 17

Page 17: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

8

berkenaan dengan kegiatan pembinaan yang diterima di

sekolah pada jam-jam pelajaran formal. Untuk

mengambangkan potensi anak dari segi intelektual

keislaman dan dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah

SWT.

Seiring perkembangan zaman, pesantren juga ikut

mengalami perkembangan yang tentunya berupa lahirnya

berbagai inovasi baru dalam dunia pendidikan pesantren.

Tapi ada hal yang merupakan ciri khas yang tidak bisa lepas

yaitu penerapan pembinaan dalam pembelajaran di

pesantren. Sebagai suatu sistem pembelajaran pembinaan

pengembangan bakat tentu saja memiliki keistimewaan dan

kelemahan, itu adalah tugas dari pelaku pendidikan

terkhusus pendidik di pesantren yang menerapkan sistem ini

untuk bisa mengemas kembali dengan wajah baru sesuai

tuntunan zaman sehingga akan lebih menarik minat dan

motivasi peserta didik dalam belajar kitab-kitab dan

membaca Al-Qur‟an yang pada umumnya diajarkan dengan

melalui pembinaan pengembangan bakat seni baca

Al-Qur‟an.

Dalam pembinaan santri Pondok Pesantren

Al-Qur‟aniyyah, banyak wadah atau program yang

dijalankan demi menunjang proses pendidikan yang

Page 18: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

9

kemudian atas prakarsa sendiri dapat meningkatkan

kemampuan, keterampilan ke arah pengetahuan. Salah satu

wadah pembinaan santri di Pondok Pesantren

Al-Qur‟aniyyah adalah kegiatan pembinaan Tilawatil

Qur‟an (Nagham Al-Qur‟an).

Seperti yang kita ketahui, bahwa Pondok Pesantren

Al-Qur‟aniyyah merupakan suatu lembaga bidang

Pendidikan Agama Islam yang senantiasa diharapkan oleh

masyarakat muslim dapat mencetak generasi muda yang

islami serta siap pakai dilingkungan masyarakat.

Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah adalah sebuah

yayasan yang berbadan hukum yang mencetak santri agar

dapat membaca Al-Qur‟an secara fashih dan benar sesuai

dengan ilmu tajwid, serta mampu melantunkannya sesuai

dengan ilmu Nagham dan ilmu Qiro‟at yang berlaku.

Membekali dengan pengajian kitab kuning dan keterampilan

bermasyarakat, akhirnya dapat menjadikan santri yang

berkualitas handal dan mampu berkiprah di masyarakat

sebagai Ustadz-Ustadzah, Qori‟-Qori‟ah, dan Hafidz-

Hafidzah yang menguasai ilmu Sains dan Teknologi, serta

berakhlakul karimah. Sebagai Pesantren Al-Qur‟an

disamping pembelajaran yang terdapat dalam krikulum

Pesantren, kegiatan-kegiatan pengembangan minat dan

Page 19: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

10

bakat selalu dilakukan dua kali seminggu. Misalnya,

bimbingan dalam kerangka Musabaqah Tilawatil Qur‟an,

seperti Tilawatil Qur‟an, Tahfidz Qur‟an, Syarhil Qur‟an,

Tajwid, Cerdas-cermat.

Berdasarkan latar belakang ini, maka penulis akan

melakukan penelitian dengan judul “Implementasi

Pembinaan Nagham Al-Qur’an dalam Rangka

Pengembangan Bakat Seni Baca Al-Qur’an santri SMP

IT di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah, Pondok Aren,

Tangerang Selatan” (Studi Kasus: Santri SMP IT

Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah, Pondok Aren,

Tangerang Selatan)”

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan upaya untuk

mengelompokkan, mengurutkan sekaligus memetakkan

masalah-masalah dari uraian penjelasan latar belakang

masalah tersebut, maka penulis mengidentifikasi masalah

sebagai berikut:

1. Pembinaan Nagham Al-Qur‟an mempengaruhi minat

peserta didik dalam membaca Al-Qur‟an

Page 20: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

11

2. Peningkatan Kefasihan makhraj dalam melafalkan huruf-

hurufnya ketika membaca Al-Qur‟an.

3. Keefektifan kegiatan pembinaan dalam pengembangan

kualitas membaca Al-Qur‟an

4. Pengaruh kegiatan pembinaan tilawatil qur‟an terhadap

kemampuan membaca Al-Qur‟an santri Pondok

Pesantren Al-Quraniyyah dengan naghom maupun tartil

5. Guru harus selalu membimbing peserta didik dalam

pelatihan Musabaqah Tilawatil Qur‟an

6. Efektifitas pembinaan Nagham Al-Qur‟an terhadap

peningkatan kualitas bakat seni baca Al-Qur‟an santri

pondok pesantren Al-Qur‟aniyyah.

C. Pembatasan Masalah

Untuk Memfokuskan permasalahan maka

berdasarkan latar belakang masalah diatas penulis

membatasi penelitian ini pada penerapan pembinaan

Naghom Al-Qur‟an yang dapat meningkatkan

pengembangan bakat seni baca Al-Qur‟an dengan Naghom

yang secara baik dan benar.

Page 21: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

12

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka

permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan

menjadi: Bagaimana Implementasi kegiatan pembinaan

Nagham Al-Qur‟an dalam pengembangan bakat seni baca

Al-Qur‟an santri SMP IT Al-Qur‟aniyyah Pondok Aren

Tangerang Selatan?

E. Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah diatas, maka tujuan

penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan

kegiatan pembinaan Nagham Al-Qur‟an dalam rangka

pengembangan bakat seni baca Al-qur‟an di Pondok

Pesantren Al-Qur‟aniyyah Pondok Aren, Tanggerang

Selatan.

F. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Manfaat teoritis menjelaskan bahwa hasil

penelitian tersebut bermanfaat dalam memberikan

sumbangan pemikiran atau memperkaya konsep-konsep,

teori-teori, terhadap Ilmu Pengetahuan. Adapun manfaat

dari hasil Penelitian ini juga berguna untuk para pengajar

Page 22: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

13

dan pimpinan Pondok Pesantren Al-Qur‟aniyyah dalam

meningkatkan kualitas membaca Al-Qur‟an santri.

Melalui penelitian ini, penulis berharap kepada para

pengajar agar berperan aktif dalam meningkatkan

kualitas bakat seni baca Al-Qur‟an santri, sehingga dapat

tercapai tujuan yang sudah ditetapkan pesantren dah

harapan orang tuanya. Penelitian ini secara teoritis

sebagai tambahan wawasan untuk meningkatkan kualitas

bakat seni baca Al-Qur‟an santri dan kepada siapapun.

2. Secara Praktis

Praktis merupakan hasil penelitian bermanfaat

memberikan wawasan pikiran bagi pemecahan masalah

yang berhubungan dengan topik atau tema sentral dari

suatu penelitian, untuk memperbaiki, meningkatkan suatu

keadaan berdasarkan penelitian yang dilakukan. Hasil

penelitian secara praktis ini diharapkan dapat

memberikan pemikiran pemecahan masalah yang

berkaitan dengan masalah Metode dalam meningkatkan

Ilmu Tajwid ketika membaca ayat suci Al-Qur‟an.

G. Tinjauan Pustaka

Terkait penelitian yang akan dilakukan penulis,

terdapat penelitian yang dilakukan sebelumnya yang relevan

Page 23: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

14

dengan penelitian yang akan penulis lakukan, dilakukkan

yaitu:

1. Jaliludin Al-Fauri, mahasiswa UIN Sunan Kalijaga tahun

2008, dengan judul skripsi “Pelaksanaan Program

Pengembangan Diri Dalam Kegiatan Ekstrakulikuler

Bidang Seni Baca Al-Qur‟an dan Nasyid di Madrasah

Aliyah Negeri Tempel”. Skripsi ini menyimpulkan

bahwa pelaksanaan program nasyid dan seni baca Al-

Qur‟an di MAN Tempel berjalan dengan baik, hal ini

dapat dilihat dari berbagai aspek diantaranya dengan

adanya beberapa siswa yang memperoleh prestasi dalam

berbagai lomba baik itu disekolah maupun diluar

sekolah. Metode yang digunakan dalam seni baca qur‟an

adalah tilawah, tahsin dan syarhil qur‟a. metode yang

digunakan dalam nasyid adalah demontrasi, latihan,

tadarus, dan ceramah.

2. Silma Mausuli, mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah

tahun 2010, dengan judul skripsi “Evektivitas Dakwah

Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur‟an (LPTQ)

Provinsi DKI Jakarta melalui Program Tilawatil Qur‟an

(MTQ) tahun 2009. Peneliti menarik kesimpulan dari

skripsi ini berdakwah dapat dilakukan dengan beberapa

cara atau model yakni, dakwah bil lisan, dakwah bil

Page 24: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

15

qolam, dan dakwah bil hal. Dakwah yang dilakukan oleh

LPTQ Provinsi DKI Jakarta dalam hal ii dakwah melalui

program Musabaqah Tilawatil Qur‟an, secara garis besar

sudah meliputi seluruh cara-cara atau model berdakwah

yakni, dakwah bil lisan, dakwah bil qolam dan dakwah

bil hal. Dimana didalam LPTQ itu sendiri, diadakan

pembinaan sekaligus perlombaan-perlombaan Al-Qur‟an,

dari seni membaca, menulis, hingga menafsirkan

(menggali dan memahami) makna yang terkandung

didalam Al-Qur‟an).

3. Nur Haniif Laili, mahasiswi Institut Agama Islam Negeri

Walisongo Semarang tahun 2010, dengan judul skripsi

“Peran Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur‟an Jawa

Tengah dalam Meningkatkan Prestasi Tilawatil Qur‟an

Bagi Qori‟ dan Qori‟ah Tahun 2005-2010.” Skripsi ini

menyimpulkan bahwa untuk menghasilkan sesuatu yang

memuaskan terutama pencapaian prestasi MTQ yag

diinginkan oleh LPTQ jawa tengah sangat memerlukan

usaha yang lebih baik lagi dan harus banyak melakukan

evaluasi. Selain itu peningkatan peran LPTQ juga harus

lebih baik agar kegagalan tidak terus menyertai kafilah

Provinsi Jawa Tengah dalam mengikuti MTQ tingkat

Nasional yang diadakan setiap tahun.

Page 25: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

16

4. Siska Maryati, mahasiswi UIN Sunan Kalijaga tahun

2011, dengan judul skripsi “Peran Kegiatan

Ekstrakulikuler Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar

Siswa Dalam Pengembangan Diri Islami di Madrasah

Aliyah Negeri Wonokromo Bantul. Skripsi ini membahas

tentang kegiatan ekstrakulikuler berperan dalam

meningkatkan prestasi siswa dalam pengembangan diri

islami. Kelancaran peran kegiatan ekstrakulikuler sebagai

sarana dalam program pengembangan diri ini karena

adanya faktor pendukung pelaksanaanya. Dukungan

pihak madrasah menyediakan fasilitas yang diperlukan,

pembimbing, yang berkompeten dan sungguh-sungguh

dalam membimbing siswa, minat siswa yang tinggi,

fasilitas yang memadai. Skripsi ini menyimpulkan bahwa

peran dan dukungan pihak madrasah dan keikut sertaan

siswa dalam program pengembangan diri dapat

meningkatkan prestasi siswa.

5. Ahmad Dawud, mahasiswa Institut Agama Islam Negeri

Sunan Ampel Surabaya tahun 2011, dengan judul skripsi

“Manajemen Kegiatan Ekstrakulikuler dalam Pembinaan

Qiro‟ah Al-Qur‟an di Madrasah Aliyah Hidayatul

Muwaffiq Penompo, Jetis, Mojokerto”. Skripsi ini

menyimpulkan bahwa manajemen kegiatan

Page 26: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

17

ekstrakulikuler pembinaan qiro‟ah al-qur‟an di MA

Hidayatul Muwaffiq sudah berjalan dengan lancer mulai

dari proses perencanaan sampai pada pengawasan kontrol

yang dilakukan hal ini dapat dilihat dari penjadwalan,

proses pembinaan sampai pada penelitian, serta lomba-

lomba guna menampilkan kemampuan siswa. walaupun

dalam melaksanakan fungsi-fungsi tersebut belum secara

maksimal.

H. Sistematika Penulisan

Teknik Penulisan laporan dalam penelitian ini akan

merujuk pada buku yang disusun oleh Prof. Dr. Hj.

Huzaemah T. Yanggo. MA, et al. yang diterbitkan oleh

Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta. Penerbit: Jakarta

Press, tahun 2011.

Sistematika penulisan adalah penjelasan tentang

bagian-bagian yang akan ditulis didalam penelitian secara

sistematis.9

Hasil akhir dari penulisan ini akan dituangkan dalam

laporan tertulis dengan sistematika, sebagai berikut:

9 Huzaemah T. Yanggo, MA, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis,

dan Disertasi, (Tangerang: IIQ Press, 2011), cet-2, h. 22

Page 27: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

18

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi pendahuluan yang meliputi Latar

Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan

dan Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat

Penelitian, Kegunaan Penelitian.

BAB II KERANGKA TEORI

Bab ini meliputi Landasan Teori

Penerapan Kegiatan Pembinaan Nagham

Al-Qur‟an dalam rangka pengembangan bakat

seni baca Al-Qur‟an santri Pondok Pesantren Al-

Qur‟aniyyah Pondok Aren, Tangerang Sealatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini meliputi Metode Penelitian yang

terdiri dari Jenis Penelitian, Lokasi Penelitian,

Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Teknik

Analisis Data.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab ini meliputi penyajian dan analisis

data yang terdiri dari analisis data yang terdiri

dari gambaran umum obyek penelitian, deskriptif

data.

BAB V PENUTUP

Page 28: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

19

Kesimpulan, Saran-saran dan Kata

Penutup, Bagian akhir skripsi ini meliputi Daftar

Pustaka, Lampiran-lampiran dan daftar riwayat

hidup.

Page 29: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

20

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Gambaran Umum tentang Nagham

1. Pengertian Nagham Al-Qur’an

Secara etimologi atau lughah, kata nagham berarti

lagu atau simphoni. Bentuk jamak dari nagham ( غام ان )

adalah angham ( ان غام ), dan jamak dari bentuk jamak in

adalah anaaghim ( اناغيم).1

Kata nagham ( ن غم ) merupakan bentuk mufrad

dengan jam ام غن ا atau م ي اغنا berarti lagu, biasa disebut ام غن

yaitu melagukan Al-Qur‟an. Dalam dunia musik آنر ق ال

terdapat istilah ( امسقام غن ا ) yaitu lagu atau simponi

musik (dalam bentuk notasi balok atau notasi angka.

Padanan kata nagham ( م غن ) dalam bahasa Arab yaitu

1 Muhsin Salim, Ilmu Nagham Al-Qur‟an, (Jakarta: Yataqi, 2008),

h. 1

Page 30: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

21

نح الل Seperti dalam ungkapan آنر ق ال ف ن ل yang berarti

اهي ترنمف (melagukan suatu bacaan) dan seperti ادشن ال ن ل

yang berarti ابن غ االانات لعضو (membuat sejumlah lagu

untuk syair-syair uang disenandungkan).

Nagham dalam pengertian lain adalah

memperindah suara demikian nagham berbeda dengan

nasyid dan dalam membaca Al-Qur‟an ( تلوةال صو تف حس ن

,dengan qasidah. Nasyid yaitu melagukan (ال ق ر آن

mendendangkan atau menyenandungkan syair-syair yang

berasal bukan dari ayat-ayat Al-Qur‟an tetapi bersifat

umum ( ال عامة غ نيات (ال sedangkan qasidah yaitu prosa atau

syair-syair dalam bentuk kata-kata atau tulisan dan belum

merupakan nada-nada atau senandung.2

Keindahan Al-Qur‟an akan terasa lebih

menakjubkan, manakala seseorang membacanya dengan

suara yang merdu dan syahdu. Apalagi dilengkapi

2 Maria Ulfah dkk, Modul Nagham Al-Qur‟an (Institut Ilmu

Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta), h. 1

Page 31: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

22

dengan irama indah, lagu yang teratur, dan tajwid yang

sempurna.

Adapun irama dan lagu yang dapat dipakai dalam

seni baca Al-Qur‟an adalah irama arab, atau yang

terkenal dengan irama padang pasir.

Dalam membaca Al-Qur‟an juga mempunyai seni

tersendiri. Seni baca Al-Qur‟an tidak lepas dari rasa

keindahan yaitu keindahan suara bunyi dari lafazh al-

Qur‟an yang disertai dengan suara yang baik yakni tidak

dibaca dalam hati, akan tetapi disuarakan hingga dapat

didengar oleh orang lain dan sekitarnya. Agar pembacaan

al-Qur‟an tidak membosankan pendengar, maka bacaan

ayat-ayat al-Qur‟an di suarakan dengan suara yang enak.

Dan didalam menyuarakan ayat-ayat al-Qur‟an diwarnai

dengan variasi-variasi lagu. Disinilah letak seni dari pada

bacaan al-Qur‟an itu. Dalam seni bacaan al-Qur‟an

dengan lagu yang bermacam-macam tersebut harus

disertai dengan makharijul huruf yang tepat. Apabila

disertai dengan alunan suara yang indah dan halus, maka

bertambah indahlah dan memberikan kesan mendalam

baik bagi pembacanya maupun pendengarnya.

“Istilah seni baca al-Qur‟an mulai popular sejak

tahun 1968. Adapun yang dimaksud dengan seni baca Al-

Page 32: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

23

Qur‟an adalah bacaan al-Qur‟an yang bertajwid dengan

diperindah oleh irama suara dan lagu.”3

Seni baca al-Qur‟an juga dikenal dengan istilah

an-nagham fil qur‟an yang berarti melagukan bacaan al-

Qur‟an, istilah nagham ini berdasarkan hadist Nabi

Muhammad Saw sebagai berikut:4

بال ق ر آنامن لي سمن )رواهابوداود(ل ي ت غن

“Tidak termasuk golongan kami orang-

orang yang tidak melagukan al-Qur‟an.”(HR.

Abu Dawud)

Secara umum, lagu Al-Qur‟an adalah setiap lagu

apa saja yang dapat diterapkan dalam ayat-ayat

Al-Qur‟an dalam berbagai variasi atau nada suara yang

teratur dan harmonis, tanpa menyalahi hukum-hukum

bacaan yang digariskan dalam ilmu tajwid. Akan tetapi

sejarah menentukan lain, irama dan lagu yang dipakai

dalam seni baca Al-Qur‟an itu sendiri yakni bahasa Arab.

Meskipun demikian lagu-lagu Al-Qur‟an tidak

dapat dirumuskan ke dalam not balok karena terlalu

3 Mariah Ulfah, Seni Baca Al-Qur‟an dan Berbagai Aspeknya,

Makalah TRIK HIQMA, (Jakarta: IAIN Syarif Hidayatullah, 2001), h. 2 4 Chotibul Umam, Belajar Membaca Al-Qur‟an dengan Lagu,

(Jakarta: LBIQ OKI, 1997) h. 6

Page 33: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

24

banyak pecahan suara dan ketukan serta bersumber pada

perasaan.

Syekh Syamsuddin Al-Akfanidi dalam kitabnya

“Irsyad Al-Qashid” mengemukakan bahwa ilmu hanya

bisa diketahui apabila ia mengandung pembuktian

(dalalah) baik berupa isyarat, ucapan, ataupun tulisan.

Isyarat mengharuskan adanya kesaksian, tulisan

mengharuskan adanya bentuk-bentuk (goresan-goresan)

yang berarti, adapun perkataan mengharuskan kehadiran

dan kesiapan mendengar dari lawan bicaranya.5

Di dalam status hukum melagukan Al-Qur‟an

tentunya kita tidak lepas dari dasar-dasar hukum yang

telah digariskan oleh Rasulullah SAW, di mana beliau

adalah kunci pertama didalam menentukan apakah

diperbolehkan bacaan Al-Qur‟an itu dilagukan atau

tidak.6 Maka untuk lebih jelasnya alangkah perlunya kita

memaparkan hadits beliau yang berkaitan dengan

masalah hukum melagukan bacaan Al-Qur‟an, yakni:

5 Moh. Hikam Rofiqi, ANTIQ (Aturan Tilawatil Qur‟an), (Kediri:

Pembina Seni Baca Al-Qur‟an, 2011) h. 1 6 Ahmad Munir dan Sudarsono, Ilmu Tajwid dan Seni Baca Al-

Qur‟an, (Jakarta: Rineka Cipta, 1994) hlm. 58

Page 34: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

25

الص و تزي ن و فان باص واتك م حسناال ق ر ان ال ق ر ان يزي د سن ال (رواهالاكم)

“Hiasilah Al-Qur‟an dengan suaramu,

karena suara yang merdu menambahkan

keindahan Al-Qur‟an”. (HR.Hakim).7

Membaca Al-Qur‟an dengan benar adalah wajib.

Setelah bacaannya benar kemudian memperindah bacaan

adalah salah satu sunnatnya membaca Al-Qur‟an. Karena

Rasulullah memuji Al-Qur‟an dengan keindahannya,

maka umatnya berlomba-lomba untuk memperindah

bacaan Al-Qur‟an, terutama pada suara dan iramanya.

Didalam Al-Qur‟an, bukan bacaan Al-Qur‟an saja yang

menjadi ibadah dan amal yang mendapat pahala dan

rahmat, akan tetapi mendengar bacaan Al-Qur‟an juga

mendapat pahala. Sebagian ulama mengatakan bahwa

mendengarkan orang yang membaca Al-Qur‟an itu nanti

sama pahalanya dengan orang yang membacanya. Firmah

Allah dalam surah Al-A‟raf ayat 204:

7 Salim Bahreisy, Terjemahan Riyadhtus Sholikhin, Jilid II,

(Bandung, PT: Al Ma‟rif) h. 69

Page 35: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

26

“Dan apabila dibacakan Al-Qur‟an,

maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah

dengan tenang agar mendapat rahmat” (QS. AL-

A‟raf: 204).

Mendengarkan bacaan Al-Qur‟an dengan baik,

dapat menghibur perasaan sedih, menenangkan jiwa yang

gelisah, dan melunakkan hati yang keras, serta

mendatangkan petunjuk. Itulah yang dimaksud dengan

Rahmat Allah SWT.

Melagukan ayat-ayat Al-Qur‟an bukan berarti

meninggalkan ilmu tajwid akan tetapi lagu Al-Qur‟an itu

harus disesuaikan dengan aturan-aturan atau hukum

bacaan Al-Qur‟an yang terdapat pada ilmu tajwid, sebab

dalam penerapan lagu tersebut tidak akan persis, yang

terpenting dasar-dasar lagu tidak hilang dan sesuai

dengan kaidah tajwid.8

Ketika alunan suara yang merdu dan didukung

oleh lagu yang mempunyai makna untuk membaca

8 Ahmad Munir dan Sudarsono, Ilmu Tajwid dan Seni Baca Al-

Qur‟an, (Jakarta: Rineka Cipta, 1994) h. 64

Page 36: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

27

Al-Qur‟an merupakan sebuah keniscayaan, maka

mempelajari seni baca Al-Qur‟an juga sesuatu yang harus

diupayakan. Seorang Qori‟/Qori‟ah sebaiknya mengerti

atau mempunyai karakteristik masing-masing lagu agar

dalam menerapkan tertentu sesuai dengan makna ayat

yang sedang dilantunkan.

2. Dasar-dasar Tentang Melagukan Al-Qur’an

a. Lagu Bayyati

Bayyati berasal dari kalimat arab yang berarti

rumah, yang kemudian dipakai bentuk mubalaghah

kemudian ditambah dengan Ya menjadi Bayyati.

Barangkali ada benarnya kalau seseorang menisbatkan

maqam lagu ini dengan makna sebuah rumah, yang

dapat diidentikkan dengan tempat berteduh, pangkal

bertolak serta tempat kembali.

Lagu bayyati pada umumnya dipergunakan

orang sebagai lagu pertama (pembuka). Dan juga

dipakai sebagai lagu penutup. Namun demikian tidak

menutup kemungkinan bahwa seseorang boleh saja

bebas untuk memulai dengan lagu pilihannya, dan

menutup tanpa Bayyati. Dalam peraturan MTQ

Nasional (semifinal) seseorang wajib membawakan

Page 37: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

28

lagu Bayyati sebagai lagu pertama, sekaligus dengan

lagu tingkatan tangga nadanya. Oleh sebab itu

manakala lagu bayyati ini dipakai pada awal

komposisi, maka ia akan mengalami proses tahapan-

tahapan sesuai dengan tingkatan nama yang dilampaui

1) Bayyati Ashli Qarar

2) Bayyati Ashli Nawa

3) Bayyati Syuri Nawa

4) Bayyati Husaini Nawa

5) Bayyati Ashli Jawab

6) Bayyati Ashli Jawabul Jawab

7) Bayyati Syuri Jawabul Jawab9

b. Lagu Hijaz

Hijaz adalah nama sebuah negeri di Jazirah

Arab. Kalimat ini kemudian menjadi nama dari sebuah

lagu. Tidak jelas siapa yang pertama kali memberikan

nama lagu tersebut. Tetapi yang jelas, lagu hijaz

adalah lagu yang ada, tumbuh dan berkembang di

negeri itu, yang sekaligus menjadi ciri khusus dari

intonasi serta dialek bahasa negeri itu (Hijaz).

9 M. Saiful Mujab, Ilmu Nagham Kaidah Seni Baca Al-Qur‟an,

(Kudus : STAIN Kudus, 2011), h. 35-37

Page 38: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

29

Lagu ini mempunyai sifat alegro, artinya

mempunyai irama yang ringan, cepat dan lincah,

disamping banyak variasi yang turun dan naik tajam.

Karakter lagu ini menunjukkan satu penekanan pada

penggambaran cerita, memperkenalkan, mempertegas

ungkapan, berpola sedang naik-naik lalu turun

melandai iramanya. Banyak dilakukan untuk lagu

adzan, shalawat, irama gambus dan lain-lain.

Lagu ini mempunyai empat cabang, yaitu:

1) Hijaz Ashli

2) Hijaz Kard

3) Hijaz Kard Kurd

4) Hijaz Kurd

c. Lagu Shoba

Lagu ini mempunyai tiga cabang, yaitu:

1) Shoba Ashli

2) Shoba Ma‟al „Ajam (Shoba „Ajami)

3) Shoba Ma‟al Basthanjar

Biasanya lagu ini dibawakan setelah lagu

Bayyati atau Husaini. Ciri-ciri nadanya agak sendu

tetapi mempunyai tangga nada yang sangat tinggi

(jawabul jawab).

Page 39: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

30

d. Lagu Nahawand

Lagu ini mempunyai empat cabang yaitu:

1) Nahawand Ashli

2) Nahawand „Usyaq

3) Nahawand Nakriz

4) Nahawand Zenjiron

Biasanya lagu ini bebas ditempatkan baik

setelah lagu Shoba, lagu Hijaz, lagu Rost, lagu Shikah,

ataupun lagu Jiharkah. Lagu ini mempunyai nada yang

sangat sendu dan diterapkan pada ayat-ayat Al-Qur‟an

yang mengkisahkan tentang kabar ancaman, siksaan,

atau kematian.

e. Lagu Rost

Lagu ini mempunyai lima cabang, yaitu:

1) Rost Ashli

2) Rost Tsani

3) Rost Tsalits

4) Rost Syabir

5) Rost „Alan Nawa

f. Lagu Jiharkah

Lagu ini mempunyai dua cabang, yaitu:

1) Jiharkah Ashli

2) Jiharkah Tsani

Page 40: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

31

g. Lagu Shika

Lagu ini mempunyai empat cabang, yaitu:

1) Shika Ashli

2) Shika Turki

3) Shika Misri

4) Shika „Iraqi

Itulah beberapa pokok dalam seni baca Al-Qur‟an

dalam beberapa cabangnya atau versinya yang sering

dibawakan oleh para qori‟ dan qori‟ah dalam

memperindah hasanah keagungan kalam Allah SWT.10

3. Hukum Melagukan Al-Qur’an

Landasan hukum membaca Al-Qur‟an dengan

suara yang indah atau menggunakan lagu (nagham),

dapat dirujuk kepada hadist yang diriwayatkan dari Said

ibn Abi Said:

ل ي ت غن بال ق ر آن)رواهابوداود(لي سمن امن “Tidak termasuk golongan kami orang

yang tidak melagukan Al-Qur‟an”. (HR. Abu

Dawud).

10

Muh. Syafi‟I, Pengantar Ilmu Tilawatil Qur‟an, (Semarang:

IAIN Walisongo, 1988) hlm. 11

Page 41: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

32

Terdapat perbedaan pendapat dikalangan ulama

dalam menafsirkan makna kalimat ن غت ي dalam hadist

diatas:

a. Sufyan ibn „Uyainah dan Abu „Ubaid menafsirkan

kata tersebut dengan makna نغ ت س ي yakni tidak

memerlukan sesuatu yang lain selain Al-Qur‟an.

Menurutnya membaguskan suara dalam membaca

Al-Qur‟an merupakan suatu keharusan dalam seni

sastra Arab.

b. Menurut Ibn al-Jauzi, kata ن غت ي Mengandung 4

pengertian:

1) Membaguskan suara توص ان ست) )

2) Mencukupi, tidak menghajatkan kepada yang

lain ( اء غتس ل )ا

3) Terharu dengan penuh perasaana ketika membaca

Al-Qur‟an التحزن ) )

Page 42: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

33

4) Menyibukkan diri dengan Al-Qur‟an

( ( التساغالبو

c. Imam Syafi‟I menafsirkan kata ن غت ي dengan التحزن

yaitu memasukkan perasaan dan irama dalam

membacanya. Imam syafi‟I menegaskan bahwa boleh

membaca Al-Qur‟an dengan lagu, Rabi‟ al-Jauzi

mengatakan bahwa Imam Syafi‟I memakruhkannya.

Oleh karena itu Imam Rofi‟I mengambil jalan tengah,

bahwa makruh menurut Imam Syafi‟I apabila

membaca Al-Qur‟an dengan sengaja melalaikan

madnya, memanjangkan harakat-harakatnya serta

menidghamkan tidak pada tempatnya sedangkan bila

tidak melalikan batas-batas tersebut, tidaklah makruh.

d. Imam al-Mawardi, pada prinsipnya sependapat dengan

para ulama diatas, bahwa melagukan Al-Qur‟an

adalah boleh selama tidak melanggar kaidah tajwid,

sehingga lagu tersebut tidak merusak bacaan.

Demikian juga pendapat ulama seperti al-Qurtuby, Ibn

Hajar, dan al-Thabary.

Dalam hadis lain yang diriwayatkan dari Abu

Hurairah, ditegaskan:

Page 43: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

34

أم ي شلالل و نذاأمء تو الص نس ح بيلن انذا

)رواهابوداود(وبر هي آنر ق ال بنغت ي “Allah tidak pernah mendengarkan

sesuatu sebagaimana ia mendengarkan Nabi

sedang melagukan Al-Qur‟an dengan suara

merdu”. (HR. Abu Daud).

Berkenaan dengan hadis diatas, Imam Nawawi

dalam kitab al-Tibyan menafsirkan kata نذأ dengan

وضالرلاة ارشإوى وعمتس إ لو ب قال ا (mendengarkan, yang

berarti menunjukkan kepada ridla dan menerima).

Serta hadisit yang diriwayatkan dari al-Bara‟ ibn

„Aziz Rasulullah SAW bersabda: )رواهابوداود(م ك اتوص أبآنر ق ال و ن ي ز

“Hiasilah Al-Qur‟an dengan suaramu

(bacaan yang merdu)” (HR. Abu Dawud).

Hadist tersebut merupakan rujukan untuk

melagukan Al-Qur‟an sebagaimana Rasulullah sendiri

membaca Al-Qur‟an dengan suara yang merdu, indah

serta fasih. Sehingga sebagian ulama menafsirkan hadit

tersebut dengan انسحال ق ر آند ي زينسال تو الص ن إف

Page 44: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

35

(sesungguhnya suara yang merdu dan indah itu akan

memnambah keindahan Al-Qur‟an).

Berpegang pada hadis-hadis Rasulullah diatas dan

berbagai pendapat para ulama, dapat ditarik kesimpulan

bahwa hukum melagukan Al-Qur‟an adalah:

a. Sunnah, membaca dan melagukan Al-Qur‟an dengan

suara yang merdu, fasih, dengan ekspresi yang wajar

serta menggunakan kaidah-kaidah tajwid dan hukum

bacaan lainnya.

b. Mubah, sepanjang dalam bacaan dan melagukan Al-

Qur‟an tidak menyalahi hukum-hukum tajwid dan

qira‟at yang telah menjadi ketetapan para ulama

qurra‟ yang mutawattir dan dibawakan dalam ekspresi

yang wajar.

c. Makruh, membaca dan melagukan Al-Qur‟an dengan

lagu dan gaya yang dibuat-buat dan dipaksakan,

sehingga menyalahi hukum-hukum tajwid dan qira‟at

yang sifatnya khafi.

d. Haram, bila membaca dan melagukan Al-Qur‟an

dibawakan dengan ekspresi yang tidak wajar dan

Page 45: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

36

berlebihan serta menyalahi kaidah-kaidah tajwid dan

qira‟at.11

4. Sejarah tentang Nagham Al-Qur’an

a. Perkembangan Seni Baca Al-Qur’an di Indonesia

Di Indonesia perkembangan nagham pada

awalnya masih didominasi oleh lagu-lagu beraliran

Makkawai, Karena pada waktu itu Makkah menjadi

tujuan utama tempat menuntut ilmu agama islam para

pelajar asal nusantara yang ketika kembali ke tanah air

membawa variasi lagu-lagu Makkawi. Sampai saat ini

variasi lagu Makkawi dapat dilihat dalam pembacaan

berzanji dan marhaban.

Setelah Indonesia merdeka, mulai dirintis

hubungan persahabatan dengan lain dalam rangka

pertukaran informasi, seni, sosial, budaya, ekonomi,

dan agama. Dikawan Jazirah Arab hubungan yang

harmonis terjalin dengan Mesir yang pada waktu

dibawah pemerintahan Presiden Gamal Abdel Naser.

Sebagai upaya mempererat hubungan kedua Negara

pada tahun 1955 pemerintahan Mesir mengirimkan

11

Maria Ulfah dkk, Modul Nagham Al-Qur‟an (Institut Ilmu

Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta), h. 7-9

Page 46: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

37

delegasi qari-qariah dan huffazh ke Indonesia.

Tercatat beberapa nama qari termasyhur seperti Syekh

Abd Basith, Muhammad Abd al-Shamad, Syekh

Musthafa Isma‟il, Syekh Muhammad Siddiq al-

Minsyawy, Syekh Mahmud Khalil al-Khushary, dan

Syekh Abd al-Hayy, Ahmad Zahran pernah dating ke

Indonesia.

Dalam sejarahnya, tumbuh dan berkembang

lagu-lagu Al-Qur‟an maka akan terlihat adanya dua

jenis aliran lagu yang berbeda.

1) Lagu Makkawi, yaitu lagu-lagu yang tumbuh dan

berkembang di Makkah dan sekitarnya (Jazirah

Arab bagian Timur). Lagu-lagunya

menggambarkan suatu dialek bahasa lingkungan

tersebut. Di Indonesia dibawakan doleh Qari‟- Qari

periode terdahulu. Kemudian dikenalkan beberapa

nama lagu dan aliran tersebut seperti misalnya lagu

Hijaz, Mayya, Raqby, Banjaka, dan lain-lain.

2) Lagu Mishri, ini adalah lagu-lagu arab ala Mesir

yang tumbuh dengan subur dilembah sungai Nil.

Lagu-lagu tersebut lebih lembut, syahdu sesuai

dengan dialek lembah Nil itu sendiri. Dan lagu-lagu

ala Mesir ini nampaknya jauh lebih dominan,

Page 47: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

38

diterima dan berkembang cepat di seluruh dunia

islam, termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri

ternyata, hamper dapat dipastikan, bahwa pada saat

ini baru sekitar 99% orang membaca Al-Qur‟an

dengan lagu-lagu ala Mesir, bahkan dalam MTQ

hampir tidak ada sama sekali lagu-lagu Makkawi

kecuali hanya sebagai variasi saja.12

Dari aliran ini muncullah tujuh macam lagu

sangat popular saat ini, yaitu:

1) Bayyati

2) Hijaz

3) Shobaa

4) Nahawand

5) Rost

6) Shika

7) Jiharkah

Inilah tujuh lagu yang sangat popular didalam

seni baca Al-Qur‟an. Ketujuh jenis ini pula yang

dianggap sebagai tujuh lagu pokok, baik dikalangan

masyarakat maupun dalam agenda atau ketentuan

LPTQ Nasional.

12

M. Syaiful Mujab, Ilmu Nagham Kaidah Seni Baca Al-Qur‟an,

(Kudus: STAIN Kudus, 2011) h. 33

Page 48: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

39

Didalam seni baca al-Qur‟an, suara adalah

faktor yang paling menetukan disamping tajwid dan

makharijul huruf, memang keduanya tidak dapat

dipisahkan. Walaupun mempunyai sifat-sifat yang

tidak sama, suara yang bersih, merdu dan menggema

adalah pembawaan seseorang yang tidak dapat

diusahakan. Sedangkan lagu adalah usaha yang dapat

dipelajari dan dicapai oleh seseorang.

Apabila diperhatikan secara seksama nyata

sekali suara itu adakalanya rendah, sedang dan tinggi.

Tingkatan ini dinamakan tangga suara nada. Pada tiap

lagu atau irama dalam tilawatil qur‟an pasti dijumpai

tangga-tangga suara, baik suara itu pendek atau

pendek.

Menurut teori musik yang dinamakan nada

adalah akibat dari getaran suara yang diatur.

Sedangkan yang dimaksud tangga nada adalah naik

turunnya suara. Adapun dinamika tentang volume

suara dalam membaca Al-Qur‟an adalah terdiri dari

empat tangga suara:

1) Qoror (low) adalah piano (Suara lembut) maksud

disini adalah the lowest sound (suara paling

rendah)

Page 49: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

40

2) Nawa (medium) ezzo soprano (antara suara tinggi

dan rendah

3) Jawab (high) adalah crescendo (suara menanjak

kuat)

4) Jawabul jawab (highest) adalah fortissinmo (suara

paling kuat.

B. Pembinaan Nagham Al-Qur’an

Pada dasarnya tujuan pengajaran Al-Qur‟an adalah

agar sebagai umat Islam, kita bisa memahami dan

mengamalkan isi kandungan dalam Al-Qur‟an dalam

kehidupan sehari-hari, menjaga dan memelihara baik itu

dengan mempelajari dan mengajarkan kepada orang lain

sehingga pengajaran dan pendidikan dapat terlaksana terus

menerus dari generasi kegenerasi sampai diakhir zaman

kelak, karena Al-Qur‟an adalah pedoman dan petunjuk bagi

umat Islam di dunia ini.

Mendidik bukan sekedar transfer ilmu saja tapi lebih

dari itu yaitu memberikan nilai-nilai terpuji pada orang lain

dalam hal ini adalah peserta didik untuk berakhlak Al-

Qur‟an. Pendidikan yang paling mulai diberikan orang tua

adalah pendidikan Al-Qur‟an yang merupakan lambang

Page 50: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

41

agama islam yang paling asasi dan hakiki sehingga dapat

menjunjung tinggi nilai-nilai spiritual Islam.

1. Macam-macam Maqamat dan Karakteristiknya

Adapun tujuh macam lagu atau maqamat dan

karakteristiknya yang sering digunakan oleh Qori‟

Qori‟ah Indonesia adalah:

a. Maqam Bayyati

Pakar lagu mengemukakan bahwa Bayyati

dijuluki sebagai Ra‟s al-Naghamaat (induk dari lagu-

lagu) karena Bayyati merupakan dasar dari berbagai

gaya dan variasi dalam nagham, termasuk pengaturan

kadar suara, nada, dan nafas. Bayyati lazim atau

umumnya diterapkan pada awal dan akhir bacaan,

namun demikian bagi para qari‟ dan qari‟ah bebas

menerapkan lagu sesuai dengan pilihannya. Dengan

kata lain bukan sebuauh keharusan (tidak wajib)

dalam melagukan Al-Qur‟an diawali dengan dengan

Bayyati, karena melagukan Bayyati pada awal lagu

hanya merupakan sebuah kebiasaan saja dalam

nagham.13

13

Maria Ulfah dkk, Modul Nagham Al-Qur‟an, (Institut Ilmu

Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta), h. 15

Page 51: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

42

Dengan kata lain bayyati adalah salah satunya

maqam lagu yang paling dekat dengan seluruh lagu

yang ada (6 pokok lagu yang lain). Disamping itu,

juga telah menjadi kenyataan bahwa bayyati telah

dipergunakan oleh sebagian Qori‟ Qori‟ah sebagai

pangkal titik tolak, dan tempat kembalinya suatu

komposisi lagu.

Lagu bayyati pada umumnya dipergunakan

orang sebagai lagu pertama (pembuka). Dan juga

dipakai sebagai lagu penutup. Namun demikian, tidak

menutup kemungkinan bahwa seseorang boleh saja

bebas memilih dengan lagu pilihannya, dan menutup

tanpa bayyati. Dalam peraturan MTQ Nasional

(semifinal) seseorang wajib membawakan lagu

bayyati sebagai lagu pertama, sekaligus dengan tiga

tingkatan tangga nadanya. Oleh sebab itu manakala

lagu bayyati ini dipakai pada awal komposisi, maka ia

akan mengalami proses tahapan-tahapan sesuai

tingkatan nama yang dilampaui.

Adapun karakteristik Bayyati adalah lagu yang

lembut, senang, dan sendu, lagu ini dapat digunakan

pada ayat-ayat terkait dengan kaar gembira, perintah,

larangan, tauhid, janji, dan kekuasaan Allah. Bayyati

Page 52: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

43

apabila ditempatkan diawal komposisi, mengalami

proses atau tahapan sesuai dengan nada atau tingkatan

yang dilampauinya.

Tingkatan variasi dalam Bayyati sekaligus

menjadi tangga nada dalam Bayyati. Perihal variasi

syuri sebagai variasi dalam Bayyati bisa menempati

tangga nad, boleh dipakai atau tidak, yang jelas syuri

berfungsi sebagai penyelaras, penyeimbang, sekaligus

memperindah dan menyempurnakan gaya dan variasi

Bayyati.14

Sedangkan lagu bayyati masih mempunyai

variasi-variasi tersendiri. Adapun tingkatannya adalah

sebagai berikut:

1) Bayyati Ashli Qoror

2) Bayyati Asli Nawa

3) Bayyati Husaini Nawa

4) Bayyati Asli Jawab

5) Bayyati Asli Jawabul Jawab

6) Bayyati Syuri Jawabul Jawab15

14

Maria Ulfah dkk, Modul Nagham Al-Qur‟an, (Institut Ilmu

Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta), h. 15 15

Depag, Pedoman Pelatihan Tilawatil Qur‟an, (Surabaya: Depag,

2003), h. 111

Page 53: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

44

b. Maqam Hijaz

Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa Maqam

Hijaz ialah asli Makkawi. Akan tetapi kemudian lagu

ini tumbuh dan berkembang dinegeri Mesir setelah

dibawa orang kesana. Dan sudah barang tentu ia

banyak mengalami perubahan, khususnya pada sifat

dan dialeknya, sesuai dengan tempat negeri yang baru

(Negeri Mesir). Oleh sebab itu kemudian ia dikenal

sebagai Hijaz ala Misry.

Lagu Hijaz ini pun memiliki cabang yang

cukup banyak sehingga Nampak oleh kita bahwa

maqam lagu ini ruang lingkup irama serta nadanya

sangat luas. Oleh sebab itu, seorang Qori‟ merasa

leluasa sekali untuk membuat variasi lagu pada

maqam hijaz ini. Namun demikian tidak semua orang

mampu, Hijaz hanya dapat dibawakan oleh seorang

yang mempunyai suara tinggi saja.

Maqam Hijaz ini cocok untuk ayat-ayat yang

bernuansa do‟a, panggilan, mengingat tentang sesuatu

(ta‟ammul).16

16

Ahsin Sakho, Ringkasan Makalah Syeikh Helbawi, (2009), h. 7

Page 54: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

45

Ada beberapa jenis lagu Hijaz ini antara lain:

1) Hijaz Ashli

2) Hijaz Kard

3) Hijaz Kard Kurd

4) Hijaz Kurd

c. Maqam Shaba

Maqam ini memiliki sifat alergo, adapun

karakteristiknya yaitu gerak irama yang ringan dan

cepat serta agak mendatar, kecuali ada beberapa

variasi shaba yang gerak iramanya agak naik turun.

Maqam shaba memiliki kelebihan dari lagu-lagu yang

lain dalam seni baca Al-Qur‟an, yaitu sifatnya yang

sendu, mengalun berlahan, bahkan terkadang

menyayat hati pembaca dan pendengarnya.

Adapun macam-macam lagu shaba adalah

sebagai berikut:

1) Shaba Ashli/ Shaba Awal Maqam

2) Shaba Jawab

3) Shaba Bastanjar (Quflah)

4) Shaba Ma‟al „Ajam (Variasi)

Page 55: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

46

d. Maqam Rast

Maqam atau lagu Rast adalah salah satu yang

memiliki aneka macam Variasi, langkahnya leluasa

sekali, derap iramanya hidup dan semangat.

Rast memiliki sifat alergo, yaitu mempunyai

getaran-getaran ringan, cepat dan lincah. Maqam ini

sangat mudah diterima oleh seseorang atau sangat

digemari.

Maqam ini memiliki empat jenis lagu

diantaranya adalah:

1) Rast Awal Maqam

2) Rast Syabir

3) Rast Alan Nawa

4) Rast Zanjiran

e. Maqam Jiharkah

Jiharkah adalah merupakan Maqam lagu yang

paling sedikit memiliki cabang dan variasi lagu.

Dilihat dari segi dinamika alergo dan dapat pula dalam

dinamika grave.

Lagunya tidak begitu popular, mungkin karena

iramanya sedikit sulit dan minor. Kenyataannya

menunjukkan bahwa untuk mengajarkan lagu jiharkah

Page 56: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

47

ini sering mengalami kesulitan terutama bagi orang

yang baru belajar.

Maqam jiharkah ini hanya mempunyai dua

tingkatan tangga nada yaitu:

1) Jiharkah Awal Maqam

2) Jiharkah Maqam Jawab

f. Maqam Shika

Maqam shika juga memiliki wawasan yang

cukup luas. Ia memiliki cabang yang cukup banyak,

serta variasi yang beragam.

Kemudian kalau dilihat dari corok iramanya,

atau sifat iramanya shika ini bersifat grave, yakni

memiliki gerak-gerak lambat serta hidmat.

Maqam shika ini terbagi kedalam beberapa

jenis variasinya diantaranya:

1) Shika Ashli/Awal Maqam

2) Shika Raml

Raml adalah satu variasi yang berirama minor

kadang-kadang juga digunakan sebagai lagu shoba.

1) Shika Turky

2) Shika Iraky

Perbedaan yang terdapat pada masing-masing

cabang daripada variasi ini ditentukan oleh ciri khas

Page 57: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

48

dan dialek suatu daerah tertentu seperti yang dapat

kita lihat nama-namanya.

g. Maqam Nahawand

Dalam buku Fan Tarbiyah al-Shaut yang

dimaksud maqam nahawand termasuk lagu

pokok/ushuly/assay yang disebut Maqamat

Arabiyyah. Maqam nahawand memiliki dinamika

Allergo yakni tempo dari semangat penampilan

iramanya dengan gerakan ringan dan cepat. Maqam

nahawand memiliki karasteristik lembah duka, syair-

syair pada maqam ini bernuansa kesedihan, maka bila

diterapkan pada ayat Al-Qur‟an seyogyanya melihat

kandungan ayat, apa isi dari pada ayat-ayat yang

dibaca, hendaknya ayat-ayatnya yang identic dengan

ayat neraka, ancaman siksaan, himbauan.17

Maqam nahawand ini mempunyai beberapa

tingkatan lagu, yaitu:

1) Nahawand Usysyaq

2) Nahawand Awal Maqam

3) Nahawand Nakriz

4) Nahawand Murakkah

17

Maria Ulfah dkk, Modul Nagham Al-Qur‟an, (Institut Ilmu Al-

Qur‟an (IIQ) Jakarta), h. 41-42

Page 58: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

49

5) Nahawand Jawab

2. Tausyih dan Variasi

Tausyih adalah patokan atau tata cara

melantunkan Qira‟ah yang berupa syair dan bukan

berupa ayat Al-Qur‟an. Didalam tausyeh bisa dijadikan

standart (patokan) lagu-lagu Tilawatil Qur‟an karena

terdapat cabang-cabang maupun variasi yang cukup

lengkap. Sehingga dengan menghafal atau mengingatnya

akan lebih mudah menerapkan kedalam ayat-ayat

Al-Qur‟an. Adapun ketujuh tausyih tersebut adalah:

a. Tausyih Maqam Bayyati

Tausyih Tingkatan Maqam

اك بانحسن سيذي بانذ أما د

وأوالاك بهجة وجمالا

قزار اول مقاو

ا واجنتيل بسخز وانذ خاص

حلل

نىي

بابة سىقا صم محبا يزي انص

بابة سىقا صم محبا يزي انص

بابة س ىقا صم محبا يزي انص

وانصهى محالا

جىاب

Page 59: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

50

هى أحمذ باب انهذاي دوا

انمعجزات عه انمذي

هى أحمذ باب انهذاي دوا

انمعجزات عه انمذي

ضا وشفيعنا جميعا عذي باب انز

بحز انهناء

جىاب انجىاب

وشزيعة الاسلو راق رواعها

وانكفز أصبح جيشه متفهقزا

ا أتا، نما أتا خيز الاناو يذينه نم

وانحم ما عقذ انقىات من انعزا

جىاب انجىاب شىر

b. Tausyih Maqam Hijaz

Tausyih Tingkatan Maqam

آض يطهح اضط انر ردج ا

جذ راخ دضر # ذسر ت

عاطرا

دجاز اصه

ر غ ا ا ف انذرب انع ا

كا ل ان يج

دجاز كار

اد ف در اد ان ا ا دجاز كر كرد

Page 60: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

51

را انفع

نث عث ص ن ف ا ش ن

انخهك ثا

دجاز كرد

c. Tausyih Maqam Shaba

Tausyih Tingkatan Maqam

اد را عه غص أر ط

اد را عه غص أر ط

صث أصه

ح انفؤاد جر جاب أصه أذد تشر ن

لا فؤضذ عا اتذخ ن شم

ا لا فؤضذ عا شم تذخ ن

ا لا فؤضذ عا شم تذخ ن

اد عا ضجذا ف كم رك

صث أصه + لفهح تطرجار

لا لا، تذخ ن لا، تذخ ن تذخ ن

ا فؤضذ عا شم

اد عا ضجذا ف كم رك

جاب يع انعجى + تطرجر

d. Tausyih Maqam Nahawand

Tausyih Tingkatan Maqam

ان كى را انذلال را انرجا ايا اذ أصه

Page 61: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

52

كفك ا غص انرطا

دطة يع لاذ نفعان

ضاذا

عشاق

إرا يا الا رض صارخ ردج

يثم انذا

كرس

انذيا ذجر عها نا ادر

لا

جاب

e. Tausyih Maqam Rast

Tausyih Tingkatan Maqam

ا ضردح تجار اناء اضرج

ضماق ديع إرا نى ف ضمك

ال يماو

ا ضردح تجار اناء اضرج

ضماق ديع إرا نى ف ضمك

يماو شاتر

ا ضردح تجار اناء اضرج

ضماق ديع إرا نى ف ضمك

يماو عه

. نا أشرق انر ف انعانى

تشرذا تؤدذ الأ ثؤ

يماو زجرا

Page 62: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

53

f. Tausyih Maqam Shika

Tausyih Tingkatan Maqam

يلا كرثد ردح اناش عهك.

فضلا كرو

ال يماو

فانر جع انم انكم إنك.

عرب عجى

يماو انريم

يان عم صهخ نهعرض عهك.

تم صار عجى

يماو ذرك

ت فاردى رن لفر

ذك. إر زل لذو

يماو عراق

g. Tausyih Maqam Jiharkah

Tausyih Tingkatan Maqam

انه زاد يذذا ذعظا. ثا

فضلا ي نذ عا

ال يماو

ادرصث ف انر ضه كها.

رار أفح تانؤي ردا

يماو جاب

3. Metode pembinaan Nagham Al-Qur’an

Sebagai seorang yang menginginkan

kesempurnaan dalam tilawahnya sudah barang tentu

Page 63: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

54

dituntut menguasai tiga faktor yang berhubungan dengan

Tilawatil Qur‟an.18

a. Penguasaan Tajwid secara Total

Dalam membaca Al-Qur‟an, baik tanpa lagu

maupun dilagukan dengan indah dan merdu, tidak

boleh terlepas dari kaidah-kaidah ilmu tajwid. Adapun

pengertian tajwid menurut bahasa adalah

“memperbaiki atau memperindah”. Sedangkan

menurut istilah adalah “memberikan hak-haknya”

huruf yang asli, seperti makhraj-makhrajnya, sifat-

sifatnya yang tetap menjadi zadnya seperti: Jahr ره ج

)), Hams ( juga memberikan .( شد ة ) Syiddah ,( سح

hak-hak yang baru diantaranya: Tafhim ( يمحف ت ) dan

Tarqiq قي قر ت ) ) yaitu bacaan yang tebal dan tipis.

Adapun pengertian ilmu tajwid adalah ilmu

yang mengajarkan cara bagaimana seharusnya

membunyikan atau membaca huruf-huruf hijaiyah

dengan baik dan sempurna, baik ketika bersendirian

18

Moh. Hikam Rofiqi, ANTIQ (Aturan Tilawatil Qur‟an), (Kediri:

Pembina Seni Baca Al-Qur‟an, 2011) h. 13

Page 64: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

55

maupun sewaktu bertemu dengan huruf lain.

Mempelajari ilmu tajwid berdasarkan ketentuan

hokum syara‟ yaitu fardhu kifayah. Sedangkan

mengamalkannya adalah fardhu „ain bagi tiap-tiap

orang islam yang membaca Al-Qur‟an baik laki-laki

maupun perempuan. Hal ini sesuai dengan firman

Allah SWT dalam Al-Qur‟an, yakni:

ورتلال ق ر آنت ر تي ل“….dan bacalah Al-Qur‟an itu dengan

perlahan-lahan (tartil)”.(QS.Al-Muzammil:

04)

b. Penguasaan Nafas, Suara, dan Lagu

1) Nafas

Nafas adalah satu yang sangat penting

dalam seni baca Al-Qur‟an. Seorang Qori‟ Qori‟ah

yang mempunyai nafas panjang akan membawa

kesempurnaan dalam bacaannya dan akan

terhindah dari waqaf (berhenti) yang bukan pada

tempatnya (tanffus), atau akan terhindar dari

Page 65: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

56

bacaan yang terlalu cepat (tergesa-gesa) untuk

mengejar sampainya nafas.19

Nafas terdiri dari tiga macam yaitu: nafas

dada, nafas punggung atau perut, serta nafas

diafragma. Nafas adalah salah satu dari tiga

penilaian pokok dalam lagu dan suara. Oleh karena

itulah seorah Qori‟ dan Qori‟ah selalu berusaha

untuk memelihara dan meningkatkan masalah nafas

ini dengan cara:

a) Melakukan senam pernafasan

b) Melakukan lari pagi

c) Melakukan renang.

2) Suara

Bagian yang tidak kalah pentingnya dalam

seni bacaan Al-Qur‟an adalah suara. Sebagaimana

seperti yang telah kita ketahui bahwa suara

manusia itu banyak mengalami perubahan, sejalan

dengan bertambahnya usia atau karena masa yang

dialaminya yaitu dari masa kanak-kanak, remaja

sampai dewasa.

19

M. Misbachul Munir, Pedoman Lagu-lagu Al-Qur‟an,

(Surabaya: Apolo, 1994) h. 16

Page 66: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

57

Didalam bidang seni baca Al-Qur‟an

terdapat beberapa tipe atau bentuk suara yang lazim

ditemukan ditengah-tengah masyarakat. Bentuk-

bentuk suara tersebut yaitu: 20

a) Suara perut

Pada jenis suara ini bentuk bunyinya

tergantung pada tekanan didalam perut, kalau

tidak ada tekanan dalam perut maka bentuk

suaranya menjadi los (terbuka) dan pernapasan

akan lebih pendek terutama pada nada dasar

(rendah).

b) Suara Tenggorokan

Jenis suara ini mempunyai tekanan yang

kuat dan bernada tinggi yang digerakkan oleh

tenggorokan, sehingga suara jenis ini didominir

oleh gerakan-gerakan getaran (graven) dan

pernapasan akan lebih mudah dikendalikan.

Orang yang mempunyai jenis suara ini

memberikan kesan memiliki pernapasan yang

panjang dan terkendali.

20

Ahmad Munir dan Sudarsono, Ilmu Tajwid dan Seni Baca Al-

Qur‟an, (Jakarta: Rineka Cipta, 1994) h. 85-86

Page 67: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

58

c) Suara Hidung

Pada jenis suara ini khususnya untuk

seni baca Al-Qur‟an kurang mencapai

kesempurnaan, dikarenakan suara ini berbunyi

dari pusat dalam hidung, oleh karenanya vocal

A dan L sangat tidak sempurna (kurang

terbuka), sedangkan jenis-jenis huruf didalam

Al-Qur‟an harus keluar dari tempat yang telah

ditetapkan dalam ilmu tajwid.

d) Suara Otak

Suara pada jenis bersumber dari kepala

dan mempunyai tekanan yang keras, biasanya

orang yang memiliki jenis suara ini disebut

suara tinggi tenor, karena dapat melengking

sampai batas maksimal. Kelemahan pada jenis

suara ini kurang dapat menggunakan nada-nada

minor/raml (menurut nagham) sebaliknya lebih

didominir dengan nada-nada yang lurus dan

tegak.

e) Suara Mulut

Suara pada jenis ini dapat memiliki

berbagai tangga nada baik nada rendah, sedang,

dan tinggi dan segi vocal lebih sempurna karena

Page 68: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

59

fungsi mulut sangat berperan baik pada nada

rendah, sedang, dan tinggi.

f) Suara Dada

Suara pada jenis ini biasanya didominir

oleh nada dasar (bass) sedangkan volumenya

lebih besar, dan jenis suara ini pada nada tinggi

tidak dapat sempurna (tidak naik) karena

tertekan oleh dada, biasanya orang yang

mempunyai tipe suara dada ini hanya pada batas

nada baritone dan dominasi pada jenis suara ini

hanya pada nada dasar (bass) dan paling tinggi

hanya mencapai nada baritone (rendah).

Dari beberapa bentuk atau tipe suara

sebaiknya para Qori‟ dan Qori‟ah sebelum

mendalami nagham (menyenandungkan) Al-Qur‟an

hendaklah lebih dahulu mengenal bentuk dan tipe

suaranya termasuk golongan jenis suara apa.

Karena akan sangat menunjang kesuksesan prestasi

apabila kita mendalami lagu-lagu Al-Qur‟an

dengan mengetahui bentuk-bentuk suara yang

dimiliki. Maka seseorang dapat menyesuaikan

suaranya apakah bisa bernada tinggi atau hanya

bernada sedang.

Page 69: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

60

Pada dasarnya suara dapat diperbaiki atau

latihan-latihan disempurnakan melalui latihan-

latihan sebagai berikut:21

a) Latihan dengan kontinew setiap hari dalam

bersuara, baik pagi, sore maupun malam, dan

sebagainya apabila langsung angkat suara

kepada ayat-ayat Al-Qur‟an.

b) Olahraga diwaktu pagi, baik jalan-jalan, senam

pagi dan lain-lain. Apabila sarana memadai

dianjurkan untuk berenang karena olahraga

berenang baik suara ataupun nafas akan lebih

mencapai kesempurnaan.

c) Disamping latihan yang bersifat gerakan tubuh

tertentu dianjurkan pula obat-obatan tradisional

(jamu) yang dapat menyemprnakan suara dan

nafas.

3) Lagu

Keindahan Al-Qur‟an akan terasa lebih

menakjubkan , manakala seorang membacanya

dengan suara yang merdu dan syahdu. Apalagi

dilengkapi dengan irama yang indah dan teratur.

21

Ahmad Munir dan Sudarsono, Ilmu Tajwid dan Seni Baca Al-

Qur‟an, (Jakarta: Rineka Cipta, 1994) hlm.87

Page 70: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

61

Adapun irama dan lagu yang dapat dipakai dalam

seni baca Al-Qur‟an adalah irama Arab, atau

dikenal dengan irama padang pasir.

Page 71: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

62

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Pada penulisan skripsi ini, penulis melakukan

penelitian di SMPIT Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

Pondok Aren Tangerang Selatan. Penelitian dilakukan

selama dua bulan dari bulan Juli tahun 2017 sampai Agustus

tahun 2017. Akan tetapi penelitian ini tidak dilakukan secara

terus menerus hanya pada hari-hari tertentu.

B. Jenis dan Bentuk Penelitian

Dilihat dari jenisnya, penelitian ini merupakan

penelitian lapangan (field research), yang bertujuan

melakukan studi yang mendalam mengenai suatu unit sosial

sedemikian rupa, sehingga menghasilkan gambaran yang

terorganisir dengan baik dan lengkap mengenai unit sosial

tersebut.1

“Dalam pembahasan skipsi ini, metode yang penulis

gunakan adalah metode deskriptif kualitatif yaitu sebuah

penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkap sebuah

1 Saefuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 1998), h. 34

Page 72: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

63

fakta empiris secara objektif ilmiah dengan berlandaskan

pada logika keilmuan, prosedur dan didukung oleh

metodologi dan teoritis yang kuat sesuai disiplin keilmuan

yang ditekuni. Penelitian kualitatif deskriptif dibagi dalam

dua hal. Pertama, penelitian kualitatif deskriptif

“unmeaning” hanya untuk memaparkan bagian permukaan

dari sebuah realitas empiris.

Penelitian semacam ini menghasilkan laporan-

laporan yang hanya bersifat umum dan dangkal, dan banyak

digunakan dalam penelitian untuk mengetahui kemajuan

suatu pendidikan, suatu pembangunan, perkembangan

sebuah usaha atau pelatihan, dan banyak lagi yang

prinsipnya hanya menggambarkan secara umum tentang

situasi sosial.

Kedua, penelitian kualitatif “meaningfull” yakni

penelitian deskriptif yang selain mengungkap permukaan

luar dari sebuah realitas sosial, tapi juga hingga bagian

dalam. Artinya, penelitian ini melakukan elaborasi

menelusuri aspek kemengapaan dari sebuah perilaku atau

tindakan subjek dalam situasi sosial. 2

2 Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitattif,

(Jakarta: GP Press Group, 2013), cet pertama, h. 29-30.

Page 73: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

64

Pembahasan skripsi ini selain ditunjang oleh data

yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan (library

research) juga ditunjang oleh data yang diperoleh melalui

penelitian lapangan (field research).

Penelitian kepustakaaaan dimaksud yaitu

membaca, menelaah dan mengkaji berbagai liberator yang

erat kaitannya dengan masalah yang dibahas.

Penelitian lapangan dilakukan di Pondok

Pesantren Al-Qur’aniyyah Pondok Aren Tangerang Selatan.

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis mengambil dua sumber,

yaitu:

1. Library Research, yaitu digunakan untuk memperoleh

data-data yang berkaitan dengan teori-teori yang telah

dikemukakan oleh para ahli.

2. Field Research, yaitu digunakan untuk memperoleh data-

data melalui penelitian.

Adapun teknik yang digunakan penulis untuk

mendapatkan data-data atau informasi dalam penelitian

ini adalah:

Page 74: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

65

1. Observasi

Observasi adalah mengamati sesuai dengan

menggunakan paca indera mata. Teknik ini

dimaksudkan untuk mendapatkan data-data yang

sifatnya fisik yang jelas tentang lokasi dan kegiatan

yang ada di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

Pondok Aren Tangerang Selatan.

2. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengadakan Tanya jawab, baik secara langsung

maupun tidak langsung dengan sumber data.3 Jenis

wawancara yang digunakan adalah wawancara

tertutup terbuka, yaitu merupakan gabungan dari

wawancara tertutup dan wawancara terbuka.

Maksudnya adalah wawancara yang tidak hanya

mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menuntut

jawaban-jawaban tertentu, tetapi juga mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang tidak dibatasi

jawabannya.4 Adapun wawancara ini dilakukan

3 Mohamad Ali, Penelitian Kependidikan Prosedur dan

Strategi, (Bandung: Angkas, 1985), h. 83 4 Emzir, Analisis Data; Metodologi Penelitian Kualitatif,

(Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h.51

Page 75: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

66

kepada salah satu pengajar dalam bidang

Pembinaan Nagham Al-Qur’an di Pondok

Pesantren Al-Qur’aniyyah Pondok Aren Tangerang

Selatan.

3. Metode Dokumentasi

Yaitu obyek yang perlu diperhatikan dalam

memperoleh informasi, yaitu tulisan (paper), tempat

(place), dan kertas atau orang (people).

Metode ini penulis gunakan untuk mendapatkan

data-data yang berkaitan dengan struktur organisasi,

jumlah guru, karyawan dan siswa.

D. Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan

mengurutkan data kedalam pola, kategori dan satuan uraian

dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan

hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.5

Data Penelitian ini, analisis yang digunakan adalah

model analisis mengalir (flow model analysis) yang

dikemukakan Miles dan Hiberman. Proses Analisis ini

melalui empat aktifitas dalam pelaksanaannya. Empat

aktifitas tersebut ialah:

5 Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, h.280

Page 76: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

67

1. Pengumpulan Data (Data Collection)

Menurut Mukhtar, “pengumpulan data merupakan

proses yang berlangsung sepajang penelitian, dengan

menggunakan seperangkat instrument yang telah

disiapkan, guna memperoleh informasi data melalui

wawancara, observasi, dan dokumentasi”.6 Pada proses

pengumulan data peneliti mencatat dan mengumpulkan

data apa saja yang dianggap penting dan kredibel (dapat

dipercaya). Data yang diperoleh dikumpulkan dan belum

mengalami selaksi, meskipun peneliti sudah mengira-

ngira data mana yang penting dan kurang penting

(analisis selama pengumpulan data).

2. Reduksi Data (Data Reduction)

Menurut Sugiyono, “inti dari reduksi data adalah

menyiapakan dan mengolah data dalam rangka menarik

kesimpulan”.7 Reduksi data merupakan proses berfikir

sensitive yang memerlukan kecerdasan, keluasan, dan

kedalaman wawasan yang tinggi. Karena tujuan utama

penelitian kualitatif adalah pada temuan. Maka dalam

melakukan reduksi data, peneliti harus memperhatikan

6 Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif,

(Jakarta: Referensi, 2013), Cet.I, h.135 7Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&d, h.339

Page 77: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

68

hal-hal baru yang didapat selama proses pengumpulan

data berjalan. Reduksi Data dirangkum dan dipilih sesuai

dengan topic penelitian, disusun secara sistematis

sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas tentang

hasil penelitian. dalam hal ini peneliti membuat

rangkuman tentang aspek-aspek yang menjadi focus

penelitian. rangkuman tersebut kemudian direduksi atau

disederhanakan pada hal-hal yang menjadi permasalahan

penting.

3. Display Data (Data Display)

Setelah data mengalami reduksi, maka langkah

selanjutnya adalah penyajian data. Dalam penelitian

kualitatid data disajikan dalam bentuk uraian singkat,

bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya.8

Penyajian data dalam penelitian kualitatif yang berupa

uraian deskriptif yang panjang. Oleh karena itu, dalam

penyajian datadiusahakan secara sederhana sehingga

mudah dipahami dan tidak menjemukan untuk dibaca.

Yaitu kategorisasi dengan menyusun sekumpulan data

berdasar pola piker, pendapat, dan kriteria tertentu untuk

menarik kesimpulan. Display data membantu untuk

8Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&d, h.341

Page 78: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

69

memahami peristiwa dan apa yang harus dilakukan untuk

analisa lebih jauh dan lebih dalam, berdasar pemahaman

terhadap peristiwa tersebut.

4. Penarikan Kesimpulan (Conclusions)

Penarikan kesimpulan merupakan aktivitas

analisi, dimana pada awal penumpulan data, seorang

analisis mulai memutuskan apakah sesuatu bermakna,

atau tidak mempunyai keteraturan, pola, penjelasan,

kemungkinan konfigurasi, hubungan sebab akibat, da

proposrsi.9 Dalam penyajian data harus dapat

menjelaskan hasil penelitian dengan jelas. Penyajian data

harus bisa menemukan makna dri data, disusun secara

sistematis supaya diperoleh sajian singkat dan efektif,

artinya tidak ada makna ganda. Sajian data berupa

kalimat-kalimat atau paragraph-paragraf singkat agar

tidak ada kerancuan.10

Dalam analisis yang dikemukakan

Miles dan Hiberman, kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah

apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat sebagai

pendukung. Namun apabila kesimpulan yang

9Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif,

(Jakarta: Referensi, 2013), h.135 10

Suharsimi Arikunto, Prosedur Peneltian Suatu Pendekatan

Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), cet.XI, h.30

Page 79: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

70

dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti yang

valid dan tetap pada saat peneliti kembali ke lapangan,

maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan

kesimpulan yang kredibel.11

Dalam menganalisis data kualitatif penulis

menggunakan pola berfikir induktif, yaitu pola

berfikiryang bertolah dari fakta atau peristiwa yang

khusus dan konkret itu digeneralisasikan yang

mempunyai sifat umum. Maksud dari analisis secara

induktif yaitu penelitian kualitatif tidak dimulai dari

suatu teori tertentu akan tetapi berangkat dari fakta

empiris.

11

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif dan R&d, h.345

Page 80: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

71

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah singkat Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah adalah sebuah

yayasan yang berbadan hukum yang mencetak santri agar

dapat membaca Al-Qur’an secara fashih dan benar sesuai

dengan ilmu tajwid, serta mampu melantunkannya sesuai

dengan Ilmu Nagham dan Ilmu Qiro’at yang berlaku.

Membekali dengan pengajian Kitab Kuning dan

Keterampilan bermasyarakat, akhirnya dapat menjadikan

santri yang berkualitas, handal dan mampu berkiprah di

masyarakat sebagai Ustadz-Ustadzah, Qori’-Qori’ah, dan

Hafidz-Hafidzah yang menguasai ilmu sains dan

teknologi, serta berakhlakul karimah.

Yayasan ini diasuh oleh Pimpinan yang bernama

Drs. KH. M. Sobron Zayyan, MA. Yayasan Pendidikan

Al-Qur’aniyyah, merupakan suatu lembaga boarding

school, diantaranya SMPIT Al-Qur’aniyyah yang

didirikan sejak tahun 2005, dan kini sudah terakreditas

dengan pringkat A.

Page 81: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

72

Berkisah tentang berdirinya pesantren pimpinan

KH. Sobron Zayyan ini akan membangkitkan ghirah

tentang pentingnya menggali dan mendalami Al-Qur’an.

Sosok yang mendalami ilmu qira’at Al-Qur’an kepada

sejumlah tokoh terkemuka, antara lain Ustadz Muhassar

Barran, Abdullah, H. M. Nasir, KH. Husein Husin

Ulujami, Drs. KH. Moh Ali Ulujami, dan KH. Muhsin

Salim, ini sejumlah pengurus Yayasan Pendidikan

Al-Qur’aniyyah merintis sebuah Pesantren.

Pesantren ini menitikberatkan pada pendidikan

dan pendalaman Al-Qur’an. Pendalaman tersebut

ditempuh baik melalui materi pelajaran, ilmu alat,

ataupun ilmuAl-Qur’an itu sendiri. Ilmu alat yang

diajarkan misalnya, Nahwu dan Sharaf. Sedangkan, ilmu

Al-Qur’an yang diajarkan misalnya, tajwid, tahsin, dan

qira’at. Dari segi penguatan ilmu islam lainnya, pesantren

ini mengajarkan hadis, tawawuf, fiqih, dan disiplin ilmu

lainnya.

Keseriusan pengasuh dan Pembina di Pondok

Pesantren ini mengantarkan para santrinya untuk

menjuarai segudang kompetisi. Pondok Pesantren Al-

Qur’aniyyah menjuarai berbagai lomba Musabaqah

Page 82: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

73

Tilawatil Qur’an (MTQ) mulai tingkat kota hingga

Internasional.

2. Visi, Misi, dan Tujuan Pondok Pesantren Al-

Qur’aniyyah

a. Visi SMP IT Al-Qur’aniyyah

Visi SMP IT Al-Qur’aniyyah semenjak

didirikan pada tahun 2005 yaitu berusaha untuk

menjadi sekolah yang unggul dalam prestasi,

kompetitif dalam IPTEK dan berperilaku Qur’ani.

b. Misi SMP IT Al-Qur’aniyyah

Adapun Misi SMP IT Al-Qur’aniyyah yaitu:

1) Menjadikan Al-Qur’aniyyah sebagai salah satu

pusat pendidikan dan pengembangan islam terpadu

untuk menghasilkan manusia yang bertakwa

2) menciptakan pemimpin yang cerdas, kreatif,

dinamis, dan berwawasan luas global

3) mencetak manusia yang mampu bersosialisasi di

masyarakat dengan berakhlakul karimah.

c. Tujuan Sekolah

Tujuan disusunnya Kurikulum SMP IT

Al-Qur’aniyyah diantaranya adalah :

Page 83: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

74

1) Membangun sistem pendidikan yang integralistik

dan komprehensif dengan melakukan

integralisasi antara ilmu Al-Qur’an dan kemajuan

IPTEK.

2) Sebagai dasar dan landasan dalam penyusunan

program pengembangan ke depan.

3) Sebagai acuan dan pedoman yang jelas dalam

mengambil langkah – langkah yang harus

dilakukan dalam rangka pengembangan 10 tahun

ke depan.

4) Sebagai alat ukur dalam penilaian keberhasilan

atau pencapaian target pengembangan.

3. Sarana dan Prasarana

a. Lingkungan Sekolah

SMP IT Al-Qur’aniyyah berlokasi di Jalan

Panti Asuhan No. 06/012 Kp. Ceger Kelurahan

Jurangmangu Timur Kecamatan Pondok Aren Kota

Tangerang Selatan Provinsi Banten. Sekolah ini

berada di tengah-tengah pemukiman yang padat

dengan penduduk. Masyarakat di daerah sekitar

sekolah memiliki karakteristik religius dan ada trend

memilih sekolah Islam sebagai tempat pendidikan

Page 84: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

75

putra-putrinya, sehingga keberadaan SMP IT Al-

Qur’aniyyah mendapat dukungan penuh, khususnya

dari masyarakat sekitar dan umumnya dari masyarakat

wilayah Tangerang dan sekitarnya, bahkan saat ini

banyak masyarakat yang berasal dari luar daerah

mempercayakan agar anaknya dididik di SMP IT Al-

Qur’aniyyah.

b. Keadaan Sekolah

SMP IT Al-Qur’aniyyah merupakan salah satu

Lembaga Pendidikan yang mempunyai fungsi sebagai

pusat berlangsungnya transmisi ilmu-ilmu umum dan

agama, serta sebagai pusat reproduksi kader generasi

masa depan bangsa yang lebih cerah dan Islami.

Lembaga ini berdiri sejak tahun 2005, yang di

dalamnya menanamkan ilmu pengetahuan yang luas,

menanamkan akhlak mulia / berbudi luhur, beramal

ikhlas, cinta kepada nusa dan bangsa serta taqwa

kepada Allah SWT. dan mampu mengamalkan ajaran

Islam. Dan yang paling menonjol adalah mencetak

kader yang dapat membaca dan menghafal al-Qur’an

dengan fasih dan benar sesuai dengan ilmu tajwid,

mampu melantunkannya sesuai dengan ilmu qiro’at

yang berlaku, mampu menterjemahkannya dengan

Page 85: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

76

pemahaman ilmu tafsir, dibekali dengan pengajian

kitab kuning dan keterampilan-keterampilan

kemasyarakatan, serta pemahaman terhadap ilmu

pengetahuan dan teknologi yang bersumberkan pada

Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Sebagai esensi dari hal tersebut, kami

mengadakan kegiatan Haflatul Qur’an dalam setiap

tahun. Kegiatan ini diisi dengan beberapa penampilan

bakat dan kreatifitas anak-anak didik, salah satu

diantaranya yaitu hafalan Al-Qur’an. Hafalan Al-

Qur’an ini merupakan program yang diwajibkan di

SMP IT Al-Qur’aniyyah, dimana Kelas VII harus

mampu menghafal Juz’amma, kelas VIII harus

mampu menghafal Juz I, dan kelas IX harus mampu

menghafal Juz II. Hafalan ini dijadikan sebagai syarat

untuk dapat mengikuti ujian semester.

c. Kondisi Gedung

1) Gedung sekolah berlantai III IT Class (setiap kelas

terdapat projector dan media pembelajaran yang

lain)

2) Memiliki lab komputer

3) Memiliki perpustakaan yang berisi lebih dari 5.000

buku

Page 86: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

77

d. Peluang

Mempunyai peluang yang cukup tinggi karena:

1) Letak/lokasi sekolah ini berada di tengah-tengah

pemukiman yang padat penduduk

2) Mempunyai keunggulan, terutama di bidang Al-

Qur’an dan ilmu-ilmu agama yang menunjang

3) Dukungan pemerintah terhadap penyelenggaraan

pendidikan di SMP IT Al-Qur’aniyyah.

e. Tantangan/Ancaman

1) Masyarakat/wali murid terkadang agak over

terhadap sekolah yang menuntut agar fasilitas

diperbaiki, terutama yang berkaitan dengan

asrama/tempat tinggal peserta didik SMP IT Al-

Qur’aniyyah

2) Kemampuan peserta didik tidak merata. Dalam hal

ini banyak peserta didik yang berbakat dan

berprestasi, namun banyak juga dari mereka yang

memiliki kemampuan sedang-sedang saja. Dengan

kata lain, terdapat peserta didik yang tidak mampu

mengejar prestasi seperti yang diraih oleh peserta

didik yang lain

3) Sivitas sekolah mendapatkan posisi menjadi bola

panas di tengah masyarakat yang sama-sama

Page 87: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

78

mengharapkan belaian dan perlakuan istimewa,

sebab bersoalan-persoalan sosial budaya yang

terjadi di tengah masyarakat, banyak melibatkan

sivitas sekolah untuk dijadikan sebagai mediasi

antar komponen sosial

4) Banyaknya sekolah unggulan dengan kualitas

sarana dan prasarana yang lebih baik telah

bermunculan di wilayah Pondok Aren

5) Pemerintah sangat mendorong dan memfasilitasi

sekolah-sekolah negeri untuk meningkatkan

statusnya mulai dari sekolah reguler, mandiri, SSN,

dan SBI, sehingga banyak Sekolah Negeri yang

kualitas pelayanan dan lulusannya semakin baik,

sehingga menjadi tantangan/ancaman bagi SMP IT

Al-Qur’aniyyah

6) Kebijakan pemerintah membebaskan uang sekolah

bagi sekolah-sekolah negeri telah dapat menarik

simpati masyarakat untuk menyekolahkan putra-

putrinya di sekolah negeri

7) Peningkatan kesejahteraan pada guru-guru sekolah

negeri (PNS) telah menarik perhatian guru-guru di

sekolah swasta, sehingga banyak guru kompeten di

Page 88: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

79

sekolah swasta yang hengkang untuk menjadi guru

Pegawai Negeri Sipil

8) Adanya globalisasi pendidikan telah menimbulkan

banyaknya sekolah-sekolah asing (internasional)

yang tumbuh dan berkembang di Indonesia

9) Adanya trend masyarakat Indonesia untuk

menyekolahkan putra-putrinya ke sekolah di luar

negeri atau sekolah asing di Indonesia

4. Struktur Organisasi

a. Tenaga Pendidik

1) Guru SMP IT Al-Qur’aniyyah berjumlah 22

orang

2) Hampir rata-rata guru berkualifikasi S1 dan

mengampu mata pelajaran sesuai dengan latar

belakang pendidikan. Dari 22 guru yang sesuai

dengan latar belakang pendidikannya sebanyak 17

orang, adapun yang tidak sesuai dengan latar

belakang pendidikannya namun berkompeten di

bidangnya sebanyak 5 orang.

3) Guru telah membuat perangkat pembelajaran,

silabus, RPP, dan Fortopolio penilaian

Page 89: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

80

4) Guru mengembangkan bahan ajar dari berbagai

referensi dan buku ajar

5) Guru telah bergabung dalam MGMP seluruh mata

pelajaran di Gugus 01

Tabel 4.1

Data Tenaga Pendidik

No Nama Guru Jenjang

Pendidikan Mata Pelajaran

Kesesuaian

Mengajar

Ya Tidak

1 Anshari, S.Ag.,

MM.

S2 (Pend. Agama)

2 Misbakhus Shobar,

S.Hum

S1 (IPS Terpadu)

3 H. Deden ZM,

S.Ag., M.Pd.I

S2 (BK/BP)

4 Abdul Mufarrich,

S.Pd.I

S1 (Pend. Agama)

5 Diana Sari, S.Pd. S1 (IPA)

6 Eva Huzaifah, S.Pd S1 (Matematika)

7 Nurul Huda, S.Th.I S1 (Tafsir)

8 Bahtiar Abdillah,

S.Sos.I

S1 (Penjas)

Page 90: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

81

9 Syaifullah, S.Pd.I S1 (SPI)

10 Siti Asrifah, S.Pd S1 (PKn)

11 Vivi Marliyanti,

S.pd

S1 (Bahasa

Indonesia)

12 Ubaidillah Tafsir,

S.Pd.I

S1 (Pend. Agama)

13 Rohidi, SE. S1 (TIK)

14 Masyhadatul

Haqiah, S.Pd.I

S1 (Bahasa Arab)

15 Nasrullah, S.Pd S1 (Matematika)

16 Nuralam Syah,

S.Pd.I

S1 (SBK)

17 Erman Ali, S.Pd S1 (Conversation)

18 Liheti, S.Pd S1 (Bahasa Inggris)

19 Ummi Fadhilah,

S.Pd

S1 (Bahasa Inggris)

20 Inayati, S.Pd S1 (IPA)

21 Abdul Sukur, S.Pd S1 (Penjas)

22 Saidatul Hamidah,

S.Pd

S1 (PKn)

Jumlah 22 16 6

Page 91: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

82

Tabel 4.2

Tenaga Kependidikan

No Nama Jabatan

1 Anshari, S.Ag., MM. Kepala Sekolah

2 Alif Awaludin Ka. TU

3 Dewi Triyani Kasir

4 Abdul Azis, S.Pd TU

5 Nurjanah TU

6 Rasmin Pesuruh

7 Saidatul Hamidah, S.Pd Tenaga Perpustakaan

8 Diana Sari, S.Pd Tenaga Laboratorium

9 Ranto Pengemudi

10 Bambang Penjaga Sekolah

11 H. Mahmur Syahid Tukang Kebun

12 Amin Tenaga Kebersihan

Page 92: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

83

B. Hasil Penelitian Pembinaan Nagham Al-Qur’an dalam

Rangka Pengembangan Bakat Santri Pondok Pesantren

Al-Qur’aniyyah

1. Hasil Observasi

Dari hasil pengamatan terlihat suasana cukup

lengang, sebagian besar santri sudah berada didalam

ruangan untuk bersiap mengikuti Pembinaan Nagham

Al-Qur’an dengan baik.

Penerapan yang dilakukan dalam pembinaan

Nagham Al-Qur’an di SMP IT Al-Qur’aniyyah yakni

dengan metode pembelajaran tadarus tilawah Al-Qur’an

dan pemberian maqra’. Evaluasi yang diterapkan untuk

mengetahui kemampuan santri dalam memahami materi

yang baru disampaikan ialah dilakukan dengan dua cara:

a. Secara bersama-sama, dimana santri membaca lagu

yang baru diajarkan oleh guru secara bersama-sama

b. Secara perorangan, cara ini dilakukan kepada salah

satu santri sebagai sampel menurut petunjuk guru

untuk mempraktekkan beberapa maqamat yang telah

diajarkan oleh guru pembina.

Page 93: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

84

a. Kurikulum Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

Pondok Aren Tangerang Selatan

1) Pendidikan Formal

Kurikulum yang dipergunakan dalam

Pendidikan Formal berusaha mengembangkan

kurikulum pendidikan yang mengakomodasikan

berbagai kompetensi, standar kurikulum Nasional

DIKNAS, DEPAG, dan ciri khas ilmu Al-Qur’an,

Sains Teknologi, dan Bahasa dengan sistem yang

berkesinambungan.

Jenjang pendidikan formal terdiri dari:

a) Al-Qur’aniyyah Islamic Kindergarten (Taman

Kanak-kanak Islam Al-Qur’aniyyah)

b) Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT)

Al-Qur’aniyyah

c) Sekolah Menengah Pertama (SMP IT)

Al-Qur’aniyyah

d) Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMA

IT) Al-Qur’aniyyah

2) Pendidikan Non Formal Kepesantrenan

Kurikulum yang dipergunakan dalam

pendidikan non formal kepesantrenan adalah

Page 94: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

85

terpadu dengan Pendidikan Formal, yakni sebagai

wujud pengembangan pribadi, pendalaman ilmu-

ilmu kepesantrenan, pengembangan kekreatifan

dan keterampilan, Maka diajarkanlah ilmu-ilmu

sebagai berikut:

a) Qiro’atul Qur’an (Tajwid, Tartil, Nagham, dan

Ilmu Qiro’at

b) Qiro’atul Qutub (Kutubul Turots)

c) Pengembangan Keterampilan (Muhadharah,

Muhadatsah, Conversation, Kaligrafi, Shalawat,

Marawis, Hadroh, Zikir, dan Tahlil)

d) Pengembangan bakat (Pembinaan-pembinaan

untuk menghadapi Musabaqah Tilawatil Qur’an

yang meliputi cabang Tilawatil Qur’an, Hifdzil

Qur’an, Syarhil Qur’an, Fahmil Qur’an, Khattil

Qur’an, dan Murattal Qur’an)

e) Pengembangan Lembaga Akdemik (Lembaga

Tahfidz, Lembaga Tilawah, dan Lembaga

Bahasa).

3) Program Unggulan

a) Pembinaan Guru:

(1) Pengembangan Bahasa

(2) Tilawah / Murotal

Page 95: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

86

(3) Computer / IT

(4) Puasa Senin Kamis dan Buka Puasa

Bersama di setiap akhir bulan

b) Pembinaan Siswa:

(1) Pembiasaan Puasa Senin / Kamis

(2) Buka Puasa Bersama disetiap akhir bulan

(3) Pengembangan Tahfidz

(4) Pengembangan diri :

(a) Marawis

(b) Futsal

(c) Volly

(d) Pramuka

(e) Seni Tilawah

(f) Sains Club

(g) Language Club

(h) Tata Boga

(i) Kerajinan Tangan

c) Proses Belajar Mengajar:

(1) IT Class

(2) Bahasa Arab sebagai bahasa Sehari-hari

(3) Ustadz / Ustadzah sebagai panggilan resmi

untuk Guru

Page 96: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

87

(4) Melatih Kejujuran dengan Membuka Kantin

Kejujuran

Tabel 4.3

Kegiatan Pengembanga Diri

Jenis Pengembangan

Diri

Nilai-Nilai

Yang

Ditanamkan

Strategi

1. Bimbingan dan

Penyuluhan/

Konseling

(BP/BK)

Kemandirian

Percaya diri

Kerja sama

Demokratis

Peduli sosial

Komunikatif

Jujur

Pembentukan

karakter atau

kepribadian

Pemanggilan siswa

Pemanggilan orang

tua/wali

Pemberian

motivasi dan

bimbingan

2. Kegiatan

Ekstrakurikuler

a. Language Club

Komunikatif

Rasa ingin

tahu

Pembinaan rutin

tiap hari sabtu

Mengikuti

Page 97: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

88

perlombaan

Membuat cerita

untuk mengisi

mading

b. Matematik Club

Komunikatif

Rasa ingin

tahu

Kerja keras

Menghargai

prestasi

Jujur

Pembinaan rutin

Mengikuti

perlombaan

c. Sains Club

Komunikatif

Rasa ingin

tahu

Kerja keras

Senang

membaca

Menghargai

prestasi

Jujur

Pembinaan rutin

Mengikuti

perlombaan

Pameran/pekan

ilmiah

Publikasi ilmiah

secara internal

d. Tata Boga Disiplin Pembinaan rutin

Page 98: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

89

Kebersihan

Kesehatan

Kreatif

Melakukan praktek

memasak/membuat

makanan secara

rutin (tiap hari

sabtu)

Perlombaan

memasak/membuat

makanan antar

kelas

e. Seni Marawis Religius

Rasa

Kebangsaan

Kreatif

Latihan rutin

Mengikuti dan

mengadakan

perlombaan

f. MTQ

(Musabaqah

Tilawatil Qur’an)

g. MSQ ( Musabaqah

Syahril Qur’an)

h. MFQ

(Musabaqah

Fahmil Qur’an)

i. MHQ (Musabqah

Religius

Rasa

Kebangsaan

Cinta Tanah

Air

Peduli budaya

Beribadah rutin

Peringatan hari

besar agama

Kegiatan

keagamaan

Page 99: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

90

Hifdzil Qur’an)

j. Seni Teater

Disiplin

Jujur

Peduli budaya

Peduli sosial

Cinta tanah

air

Semangat

kebangsaan

Latihan rutin

Mengikuti vokal

grup

Berkompetisi

internal dan

eksternal

Pagelaran seni

– Olah raga Sportifitas

Menghargai

prestasi

Kerja keras

Cinta damai

Disiplin

Jujur

Melalui latihan

rutin (antara lain:

bola voli, basket,

tenis meja,

badminton,

outbond)

Perlombaan

olahraga

k. Seni Bela Diri

Beksi

Sportifitas

Menghargai

prestasi

Kerja keras

Cinta damai

Latihan rutin

Mengikuti

perlombaan

Page 100: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

91

Disiplin

Jujur

l. Pramuka Demokratis

Disiplin

Kerjasama

Rasa

Kebangsaan

Toleransi

Peduli sosial

dan

lingkungan

Cinta damai

Kerja keras

Latihan terprogram

(kepemimpinan,

berorganisasi)

b. Prestasi Siswa SMP IT Pondok Pesantren

Al-Qur’aniyya dan Alumni Pondok Pesantren

Al-Qur’aniyyah

1) Juara II MTQ tingkat Provinsi DKI Jakarta

Cabang (MHQ) golongan 1 Juz tilawah putra

tahun 2012

Page 101: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

92

2) Juara I MTQ tingkat Nasional cabang MHQ

golongan 10 Juz putri di Ambon Maluku Utara

tahun 2012

3) Juara I MTQ tingkat Nasional XXIV Cabang

MFQ di Ambon Maluku Utara tahun 2012

4) Juara MTQ tingkat Nasional XXIV Cabang MHQ

golongan 10 Juz putra di Maluku Utara tahun

2012

5) Juara II MSQ golongan putra pada MTQ tingkat

Provinsi Banten tahun 2013

6) Juara II dan III MFQ golongan putra pada MTQ

tingkat Provinsi Banten tahun 2013

7) Juara 1 MTQ cabang Qiro’at Sab’ah putra pada

MTQ tingkat Provinsi Banten tahun 2013

8) Juara I MHQ cabang 5 Juz + Tilawah pada MTQ

tingkat Provinsi DKI Jakarta tahun 2013

9) Juara I MHQ 5 Juz + Tilawah pada STQ tinkat

Nasional di Provinsi Bangka Belitung tahun 2013

10) Juara Harapan I cabang Tilawah MTQ

Internasional di Moskow (Rusia) tahun 2014

11) Juara II cabang Tilawah golongan Remaja putra

pada MTQ Nasional XXV di Provinsi Kepulauan

Riau tahun 2014

Page 102: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

93

12) Juara II MSQ pada MTQ Nasional XXV di

Provinsi Kepulauan Riau tahun 2014

13) Juara I cabang MFQ RRI TVRI tingkat Provinsi

DKI tahun 2014

14) Juara I Qiro’at Sab’ah putra tingkat Provinsi

Banten tahun 2015

15) Juara II MTQ Remaja tingkat Provinsi Banten

tahun 2016

16) Juara I MFQ putra tingkat Provinsi Banten tahun

2015

17) Juara I MSQ putra tingkat Provinsi Banten tahun

2015

18) Juara I MFQ putri tingkat Provinsi Banten tahun

2015

19) Juara III MSQ putri tingkat Provinsi Banten tahun

2015

20) Juara II MQK wustho putra tingkat Provinsi

Banten di Lebak tahun 2015

21) Juara Umum MTQ tingkat SMP antar Pelajar se

Tangerang Selatan di Kec. Serpong tahun 2015

22) Juara I MTQ golongan Qiro’at Sab’ah tingkat

kota Tangerang Selatan di Kec. Setu tahun 2015

Page 103: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

94

23) Juara I MTQ golongan Dewasa putra tingkat kota

Tangerang Selatan tahun 2015

24) Juara I MTQ golongan Remaja putra tingkat kota

Tangerang Selatan tahun 2015

25) Juara III MTQ golongan Kanak-kanak putra

tingkat kota Tangerang Selatan tahun 2015

26) Juara I MTQ golongan Murattal putra tingkat kota

Tangerang Selatan tahun 2015

27) Juara II MTQ golongan Kanak-kanak putra

tingkat kabupaten Bekasi tahun 2015

28) Juara I MTQ golongan Remaja putra tingkat kota

Bandung tahun 2015

29) Juara I MTQ golongan Murattal putra tingkat kota

Jakarta Barat tahun 2015

30) Juara I MTQ golongan Kanak-kanak putra tingkat

kota Jakarta Barat tahun 2015

31) Juara I MTQ golongan Dewasa putra tingkat kota

Jakarta Barat tahun 2015

32) Juara I MTQ tingkat Nasional pada Cabang MSQ

di Lombok-NTB tahun 2016

33) Juara I golongan 5 Juz Tilawah putra pada STQ

tingkat Provinsi DKI Jakarta, Desember tahun

2016

Page 104: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

95

34) Juara II golongan 5 Juz Tilawah putra pada STQ

tingkat Provinsi DKI Jakarta, Desember 2016

35) Juara II golongan 1 Juz Tilawah putri pada STQ

tingkat Provinsi DKI Jakarta, Desember 2016

36) Juara II golongan 1 Juz Tilawah putra pada STQ

tingkat Provinsi DKI Jakarta, Desember 2016

37) Juara III MTQ tingkat Nasional XXVI pada

cabang Fahmil Qur’an di kota Lombok-NTB,

Desember tahun 2016

38) Juara 1 golongan 5 Juz tilawah tingkat Nasional

di Provinsi Tarakan pada tahun 2017

39) Juara 1 golongan 1 Juz tilawah tingkat Nasional

di Provinsi Tarakan pada tahun 2017

2. Hasil Wawancara dengan Pembina Nagham

Al-Qur’an santri SMP IT Pondok Pesantren

Al-Quar’aniyyah

Deskripsi Data:

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu

Pengajar dalam bidang Nagham Al-Qur’an di Pondok

Pesantren Al-Qur’aniyyah yang bernama Ust. Abdul

Mufarrih. Wawancara kali ini merupakan wawancara

pertama yang dilaksanakan di Ruang Pembinaan Nagham

Page 105: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

96

Al-Qur’an Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah,

wawancara yang dilakukan terkait riwayat hidup, sejarah

berdirinya Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah, sejarah

berdirinya Pembinaan Pengembangan Bakat dalam

bidang Al-Qur’an, Implementasi Pembinaan Nagham Al-

Qur’an, kemudian keefektifan pembinaan Nagham Al-

Qur’an di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah.

Dari hasil wawancara tersebut, maka diperoleh

informasi bahwa ustadz Abdul Mufarrih menjabat

sebagai Pengajar Nagham Al-Qur’an kurang lebih selama

lima tahun terhitung dari tahun 2011 hingga sekarang.

Pendiri Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah adalah

Dr. KH. Muhammad Sobron Zayyan, MA sejak awal

berdirinya Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah KH.

Muhammad Sobron Zayyan, MA menginginkan lembaga

yang dimana lembaga itu mengembangkan dalam bidang

Al-Qur’an, yang tidak hanya dalam pengembangan bakat

seni baca Al-Qur’an saja, tetapi dalam bidang Al-Qur’an

lainnya, seperti bidang Musabaqah Syarhil Qur’an,

Musabaqah Fahmil Qur’an, Musabaqah Tahfidzul Qur’an

dan Musabaqah Khatmil Qur’an. Program

Pengembangan bakat santri dalam bidang Al-Qur’an di

Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah disebut dengan

Page 106: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

97

PMBQ (Pengembangan Bakat Qur’an) yang didalamnya

terdapat bidang Tilawah Al-Qur’an, Fahmil Al-Qur’an,

Syarhil Al-Qur’an, Tahfidzul Qur’an, dan Khotmil

Qur’an.

Program penyaringan atau penyeleksian dalam

pengembangan bakat disini dimulai pada saat penerimaan

santri baru, maka pada saat itu diadakan seleksi

pengembangan bakat santri dalam bidang Al-Qur’an.

Faktor pertama yang dinilai dalam seni baca Al-Qur’an

ialah suara, ketika suara nya memenuhi maka bisa

mengikuti bakat tilawah Al-Qur’an, jadi faktor yang

pertama ialah suara. Dan faktor yang kedua adalah

kemauan, apabila kedua faktor ini sudah memenuhi

syarat maka akan mudah untuk dibimbing atau dibina

dalam Pembinaan Pengembangan bakat seni baca Al-

Qur’an santri Pondok Pesanren Al-Qur’aniyyah.

Implementasi kegiatan pembinaan nagham

Al-Qur’an dalam pengembangan bakat Al-Qur’an santri

di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

mengimplementasikan dalam program pengembangan

bakat Al-Qur’an santri Pondok Pesantren

Al-Qur’aniyyah. Dimana yang didalamnya itu

membimbing tentang masalah tilawah Al-Qur’an

Page 107: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

98

(Nagham Al-Qur’an) dengan jadwal-jadwal yang sudah

ditentukan.

Selanjutnya, pengaruh Pembinaan Nagham Al-

Qur’an di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah, pengaruh

yang pertama untuk pendidikan itu membantu para santri

disini untuk lancar membaca Al-Qur’an, Mempraktekkan

hukum bacaan tajwid dengan benar, kemudian

mengetahui tentang sejarah Nagham atau Tilawah Al-

Qur’annya. Selanjutnya pengaruh dalam kepesantrenan

itu ialah menciptakan rasa untuk membumikan Al-

Qur’an atau mensyiarkan Al-Qur’an, baik didalam

Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah maupun diluar

Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah. Dan juga mempunyai

pengaruh bagi akhlak santri, bagi santri-santri yang

mengikuti pengembangan bakat Tilawah Al-Qur’an

diajarkan akhlaknya untuk bertajwid, artinya tertib dalam

menjalankan aturan-aturan. Jadi, ketika kita membaca

Al-Qur’an diajarkan filosofi ilmu tajwid untuk

dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dari seluruh santri SMP IT Al-Qur’aniyyah

berjumlah 365 orang, yang mengikuti Pengembangan

Bakat Nagham Al-Qur’an berjumlah 38 santri, 24 laki-

laki dan 14 perempuan. Pembinaan dilakukan secara

Page 108: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

99

klasikal yang diarahkan secara intensif selama satu

minggu enam kali pertemuan. Berdasarkan dari sejumlah

anak yang mengikuti pembinaan Nagham Al-Qur’an

tersebut terdapat juga pembinaan Nagham Al-Qur’an

secara khusus yang dibina langsung oleh KH. Sobron

Zayyan sebagai pimpinan yayasan pondok pesantren Al-

Qur’aniyyah yang dilaksanakan pada program mingguan,

seminggu sekali pada malam jum’at, pembinaan

dilakukan dengan test satu orang satu maqra’. Dari 38

santri yang mengikuti pengembangan bakat tilawah Al-

Qur’an ada 14 santri yang sudah biasa terpilih untuk

mengikuti kompetesi dalam ajang perlombangan

Musabaqah Tilawatil Qur’an.1

Tabel 4.4

Jadwal PMBQ

(Pengembangan Bakat Qur’an)

Pondok Pesantren Al-Qur'aniyyah

TILAWAH

PEMBINA JADWAL Keterangan

Abdul

Mufarrich

Senin 16 : 00

WIB

Setor

Maqro

1 Wawancara dengan Pembina Nagham Al-Qur’an SMP IT Pondok

Pesantren Al-Qur’aniyyah,Ustadz Abdul Mufarrih, 28 Juli 2017

Page 109: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

100

Selasa 16 :

00 WIB

Setor

Maqro

Sabtu 10 : 00

WIB

Maqro

Umum

A. Fauzi

Ridwan

Jum'at 20 :

00 WIB

Setor

Maqro

Rabu 16 : 00

WIB

Setor

Maqro

Ilham

Mahmuddin

Minggu 10 :

00 WIB

Maqro

Umum

Rabu 16 :

00 WIB

Setor

Maqro

Dede

Suparman

Sabtu 16 : 00

WIB

Maqro

Umum

Minggu 16 :

00 WIB

Maqro

Umum

FAHMIL

PEMBINA JADWAL

Abdul Muiz Senin - Selasa 21

: 00 WIB

Zaini Dahlan Jum'at - Sabtu 21

: 00 WIB

Ummi Fadhilah Minggu 09 : 00

WIB

SYARHIL PEMBINA JADWAL

Nurul Witri Jumat 20 : 00 WIB

Ulinnuha Bahri Minggu 09 : 00 WIB

KALIGHRAFI PEMBINA JADWAL

Page 110: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

101

Ust, Mursin

Haikal

Selasa 16 : 00

WIB

Keterangan

a. Setor Maqro (Maqro tembak)

b. Maqro Umum (Pembeian maqro secara umum)

c. Jika pembina berhalangan hadir maka akan digantikan

dengan pembina yang lain

d. Bagi yang umum baik di Tilawah, Fahmil, Syarhil,

dan juga Kalighrafi boleh diikuti oleh semua santri.

Analisis:

Sebagaimana diketahui SMP IT Pondok Pesantren

Al-Qur’aniyyah Pondok Aren Tangerang Selatan sebagai

sekolah unggulan dalam bidang Al-Qur’an. yang

sebagian besar santrinya menjuarai berbagai macam

bidang kompetesi, yang salah satunya selalu meraih

kejuaraan dalam kompetesi Musabaqah Tilawatil Qur’an

(MTQ) mulai tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi,

bahkan tingkat nasional.

Adapun penerapan pembinaan Nagham

Al-Qur’an yang digunakan adalah bentuk verbal yakni

santri melaksanakan perintah guru dengan membaca

Page 111: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

102

ayat-ayat yang diperintahkan kepadanya dengan

menggunakan lagu yang telah dikuasainya, evaluasi ini

dilakukan agar dapat meningkatkan potensi atau

kekreatifan santri. Hampir semua santri yang mengikuti

pembinaan Nagham Al-Qur’an bisa menguasai materi

tilawah yang diberikan, walalupun melalui beberapa

proses dalam pengajarannya akan tetapi pengajaran seni

baca Al-Qur’an di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

dapat berjalan dengan baik, sehingga boleh dikatakan

bahwa pengajaran seni baca Al-Qur’an dalam

pengembangan bakat santri SMP IT Pondok Pesantren

Al-Qur’aniyyah telah dapat dikatakan dapat memenuhi

syarat-syarat dalam proses pembinaan yang efektif dan

efisien.

Page 112: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

103

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah

dideskripsikan penulis dan dianalisis, maka dapat diambil

kesimpulan bahwa Penerapan pembinaan Nagham

Al-Qur’an di SMP IT Al-Qur’aniyyah sudah cukup baik.

Karena santri yang mengikuti pembinaan tersebut sudah

mampu menguasai berbagai macam maqamat, seperti

maqam Bayyati, maqam Hijaz, maqam Shaba, maqam

Nahawand, maqam Rast, maqam Shika, maqam Jiharkah,

setelah itu sudah mampu menerapkan dan mengaplikasikan

maqam tersebut ke dalam ayat-ayat Al-Qur’an.

Sehingga, bagi santri yang sudah mengikuti

pengembangan bakat seni baca Al-Qur’an dengan baik

maka santri yang terpilih bisa mengikuti Musabaqah

Tilawatil Al-Qur’an dari tingkat kecamatan, kabupaten,

provinsi, bahkan tingkat nasional.

Adapun langkah-langkah dan metode yang

diterapkan dalam pembinaan Nagham Al-Qur’an di SMP IT

Al-Qur’aniyyah adalah:

Page 113: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

104

1. Langkah-langkah yang diterapkan ialah:

a. Secara bersama-sama, dimana santri membaca lagu

yang baru diajarkan oleh guru secara bersama-sama

b. Secara perorangan, cara ini dilakukan kepada salah

satu santri sebagai sampel menurut petunjuk guru

untuk mempraktekkan beberapa maqamat yang telah

diajarkan oleh guru pembina.

2. Metode yang digunakan ialah:

a. Menggunakan metode Tadarus Qur’an

b. Metode pemberian Maqra’

Walaupun melalui beberapa proses pengajaran yang

diterapkan dalam pembinaan Nagham Al-Qur’an tersebut,

akan tetapi pengajaran seni baca Al-Qur’an di SMP IT

Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah dapat berjalan dengan

baik, sehingga boleh dikatakan bahwa pengajaran seni baca

Al-Qur’an telah dapat dikatakan dapat memenuhi syarat-

syarat dalam proses pembinaan yang efektif dan efisien.

B. Saran

Setelah penulis mengadakan penelitian, kemudian

penulis susun dalam penelitian ini, maka penulis berikan

saran-saran sebagai berikut:

Page 114: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

105

1. Hendaknya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan

pengajarannya khususnya dibidang Pembinaan Nagham

Al-Qur’an , maka disetiap lembaga pendidikan perlu

adanya sarana prasarana yang memadai baik yang

berisifat fisik maupun sarana non fisik yang dapat

menunjang proses belajar mengajar.

2. Hendaknya para guru di Pondok Pesantren

Al-Qur’aniyyah lebih dapat memacu dan memberi

motivasi kepada para santri untuk lebih giat belajar baik

ketika di sekolah maupun di rumah dan tempat-tempat

latihan lainnya, sehingga dapat mencapai apa yang

diharapkan terutama dalam bidang Seni Baca Al-Qur’an.

3. Agar meningkatkan kerjasama dalam membina santri,

agar kerjasama ini lebih kompak sehingga akan

membantu tercapainya tujuan pembinaan Nagham

Al-Qur’an di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ini.

4. Agar seluruh pengurus Pondok Pesantren

Al-Qur’aniyyah ini berupaya meningkatkan kualitas para

ustadz dan ustadzah, baik yang berkaitan dengan disiplin

ilmu yang bersangkutan maupun ilmu-ilmu berkaitan

dengan pendidikan, sehingga akan dapat terjadi suatu

wawasan pendidikan yang luas dan luwes dengan

Page 115: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

106

perkembangan iptek dewasa ini dan pembinaan ini dapat

menunjukkan akan keuniversalan Al-Qur’an itu sendiri.

5. Agar seluruh pengurus Pondok Pesantren

Al-Qur’aniyyah ini, mampu memanfaatkan seluruh

potensi yang ada, baik potensi para ustadz dan ustadzah,

potensi para santri dan wali murid, potensi lingkungan

masyarakat sekitar serta potensi lain yang mungkin dapat

digali demi peningkatan mutu majlis ta’lim tersebut

dengan sebesar-besarnya.

6. Segala yang sudah baik untuk dipertahankan dan yang

kurang baik untuk diperbaiki dan carikan jalan keluar

yang lebih baik.

Page 116: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

107

DAFTAR PUSTAKA

Asrohah, Hanun, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Logos,

1999

Arikounto, Suharmi, Produser Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek, Yogyakarta: Rineka Cipta, 2002

Al-Qardawi, Yusuf, Islam dan Seni, Bandung: Pustaka

Hidayah, 2000.

Arikunto, Suharmi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1993.

Azwar, Saefuddin, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar, 1998.

Ahsin Sakho, Ringkasan Makalah Syeikh Helbawi, 2009

Ali, Mohamad, Penelitian Kependidikan Prosedur dan

Strategi, Bandung: Angkas, 1985

Bahreisy, Salim, Terjemahan Riyadhatus Sholikhin, Bandung:

PT. Al-Ma’rif,

Depag, Pedoman Pelatihan Tilawatil Qur’an, Surabaya:

Depag, 2003.

El-Jaziri, Abu Bakar Jabir, Pola Hidup Muslim Aqidah,

Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990.

Hikam, Mohamad Rofiqi, ANTIQ (Aturan Tilawatil Qur’an,

Kediri: Pembina Seni Baca Al-Qur’an, 2011.

Page 117: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

108

Mudzakir, Study Ilmu-Ilmu Al-Qur’an (Manna’ al-Qattan),

Jakarta: PT. Pustaka Utara Anatar Nusa, 2011.

Mujab, Saiful, Ilmu Nagham Kaidah Seni Baca Al-Qur’an,

Kudus: STAIN Kudus, 2011.

Munir, Misbachul, Pedoman Lagu-Lagu Al-Qur’an, Surabaya:

Apolo, 1994.

Modul Nagham Al-Qur’an Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ)

Jakarta

Muhaimin, Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam,

Bandung: Nuansa, 2003

Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatif,

Jakarta: GP Press Group, 2013

Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif

Nawawi, Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial,

Yogyakarta: Gajah Mada Univerrsity Press, 1993.

Sugiono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif Kualitatif

dan R & D, Bandung: Alfabeta, 2009.

Salim, Muhsin, Ilmu Nagham Al-Qur’an, Jakarta: PT.

Kebayoran Ripta, 2000.

Shihab, Quraish, Membangun Al-Qur’an, Bandung: Mizan,

1994.

Syafi’I, Muhammad, Pengantar Ilmu Tilawatil Qur’an,

Semarang: IAIN Walisongo, 1988.

Page 118: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

109

Salim, Muhsin, Ilmu Nagham Al-Qur’an, Jakarta: Yataqi,

2008.

Sudarsono dan Ahmad Munir, Ilmu Tajwid dan Seni Baca Al-

Qur’an, Jakarta: Rineka Cipta, 1994.

T. Yanggo, Huzaemah, Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan

Disertasi, Tangerang: IIQ Press, 2011

Ulfah, Maria, Seni Baca Al-Qur’an dan Berbagai Aspeknya

Makalah TRIK HIQMA, Jakarta: IAIN Syarif

Hidayatullah, 2001.

Umam, Chotibul, Belajar Membaca Al-Qur’an dengan Lagu,

Jakarta: LBIQ OKI, 1997.

Page 119: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

BERITA WAWANCARA

Hari/Tanggal : Sabtu, 29 Juli 2017

Waktu : 10.30-12.00

Nama Interview : 1. Ustadz. Abdul Mufarrih

2. Rismaya

Jabatan : 1. Guru Pembinaan Nagham

Al-Qur’an

2. Santri Al-Qur’aniyyah

Tempat :Pondok Pesantren Al-

Qur’aniyyah Pondok Aren

Tangerang Selatan

A. Isi Wawancara

Peneliti : Sejak kapan adanya pembinaan Nagham

Al-Qur’an di Pondok Pesantren Al-

Qur’aniyyah ?

Guru : Sejak berdirinya Pondok Pesantren Al-

Qur’aniyyah, karna dari awal memang

sudah ada keinginan dari KH. Sobron

Zayyan, beliau yang ingin mendirikan

lembaga dalam bidang Al-Qur’an seperti,

Page 120: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

Lembaga Tilawatil Qur’an, Tahfidzul

Qur’an, Syarhil Qur’an, Fahmil Qur’an

dan Khotmil Qur’an.

Peneliti :Bagaimana Implementasi kegiatan

Pembinaan Nagham Al-Qur’an dalam

pengembangan bakat santri SMP IT

Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ?

Guru : Implementasinya ialah yang dimana

diimplementasikan dalam program

pengembangan bakat Qur’an santri Al-

Qur’aniyyah, yang mana didalamnya

berkaitan dengan masalah tilawah Al-

Qur’an sesuai dengan jadwal-jadwal yang

sudah ditentukan.

Penulis : Apakah ada faktor penghambat dalam

pembinaan Nagham berlangsung?

Guru : Pasti ada, dikarenakan alokasi waktu

yang terlalu padat, terkadang santri ada

Page 121: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

yang kelelahan, jam Pembina yang

bentrok dengan kegiatan lain

Penlis : Siswa/santri SMP IT Al-Qur’aniyyah

apakah ada yang tidak mondok di

Pesantren,apakah ada seperti sistem

pulang pergi, ?

Guru : Santri wajib untuk tinggal di Pondok

Pesantren (muqimin), yang tidak

bermukim ada khusus untuk remaja

Ikatan Remaja Al-Qur’aniyyah (IRQOH)

dan TPA, TPQ.

Peulis : Apa saja Fasilitas yang digunakan pada

saat pelaksanaan pembinaan Nagham Al-

Qur’an di A-Qur’aniyyah ?

Guru : Fasilitas yang digunakan pada saat

pembinaan yang pertama itu ialah

pengeras suara, pengeras suara sangat

penting digunakan untuk pelaksanaan

pembinaan Nagham. Guru memberi

Page 122: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

contoh dan setelah itu murid-murid

mengikuti. Kedua ialah papan tulis, untuk

memperkenalkan lagu-lagu.

Penulis : Setelah adanya pembinaan Nagham Al-

Qur’an apakah pengembanga bakat santri

sudah benar-benar bagus dalam bidang

tajwidnya, penguasaan lagunya, dan

apakah santri sudah mampu

mengaplikasikan lagu2 yg telah diajarkan

dengan sendirinya?

Guru :Alhamdulillah sudah sangat signifikan,

pesantren juga punya program jangka

pendek dan jangka panjang, jangka pendek

nya dalam 3 bulan minimal sudah harus

bisa satu maqra’, untuk anak-anak yang

sudah berbakat dan sudah mengikuti MTQ

hingga provinsi itu adalah binaan selama

satu tahun sudah haruss mampu menguasai

semua maqra’.

Page 123: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

Peneliti : Sejak kapan mengikuti Pembinaan

Nagham Al-Qur’an?

Santri : Sejak awal masuk Pondok Pesantren

Al-Qur’aniyyah dan terpilih untuk

mengikuti pengembangan bakat Nagham

Al-Qur’an

Peneliti : Bagaimana pandangan kamu mengenai

penerapan pembinaan Nagham Al-Qur’an

di Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah ini?

Santri : Alhamdulillah sangat bagus, karena

Guru-Guru Pembina nya sangat

memerdulikan santri terutama pada

pembinaan Nagham Al-Qur’an dalam

rangka penegmabangan santri ketika ingin

mengikuti MTQ, dan penerapannya juga

sangat baik karena latihan-latihannya

sesuai jadwal yang telah ditentukan/rutin.

Peneliti : Setelah kamu mengikuti pembinaan

Nagham Al-Qur’an apakah kamu sudah

mengalami perubahan atau

Page 124: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

pengembangan dalam mengikuti

pembinaan?

Santri : Alhamdulillah ka, saya sudah

mengalami pengembangan dalam

mengikuti pembinaan Nagham di Pondok

Pesantren Al-Qur’aniyyah ini, selain

karena saya rutin mengikuti pembinaan

saya juga seing latihan-latihan sendiri.

Page 125: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Berita Wawancara

Lampiran 2: Surat Permohonan Pembimbing

Lampiran 3: Surat Permohonan Penelitian

Lampiran 4: Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 5: Dokumentasi

Page 126: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nurul Khairani, Lahir pada

tanggal 24 Mei 1996, di Tanjung

Batu Kundur, Kab.Karimun,

Provinsi Kepulauan Riau. Penulis

merupakan anak Pertama dari tiga

bersaudara, dari pasangan Drs. H.

Samsudin dan Hj. Hafsah, S. Pdi.

Alamat tempat tinggal di Perum. Taman Mutiara Karimun,

Kab. Karimun, Provinsi. Kepulauan Riau.

Penulis menyelesaikan jenjang Pendidikan TK pada

tahun 2001 di TK Aisyah Kundur Kab. Karimun, SD pada

tahun 2007 di SDN 001 Kab. Karimun, SMP pada tahun 2010

di MTs Hidayatul Islamiyyah Kab. Karimun, SMA jurusan IPA

pada tahun 2013 di MAN Usb Kab. Karimun. Pada tahun 2013

penulis melanjutkan program pendidikan S1 di Institut Ilmu

Al-Qur’an (IIQ) Jakarta, Fakultas Tarbiyah, Jurusan

Pendidikan Agama Islam (PAI), dengan program tahfidz 5 Juz.

Prestasi yang pernah diraih oleh Penulis:

1. Juara II MTQ golongan Tartil Putri Tingkat Kab. Karimun

di Prov. Kepulauan Riau pada tahun 2002

Page 127: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

2. Juara I MTQ golongan Kanak-Kanak Putri Tingkat Kab.

Karimun di Prov. Kepulauan Riau pada tahun 2005

3. Juara II MTQ golongan Kanak-Kanak Putri Tingkat

Provinsi di Kab. Natuna Prov. Kepulauan Riau pada tahun

2005

4. Juara I Da’I Cilik Se-Kabupaten Karimun Prov. Kepulauan

Riau pada tahun 2007

5. Juara I Festival Anak Sholeh golongan Kanak-Kanak Putri

tingkat Provinsi di Kota.Batam Prov. Kepulauan Riau pada

tahun 2008

6. Juara II MTQ golongan Remaja Putri Tingkat Kab.

Karimun di Prov. Kepulauan Riau pada tahun 2013

7. Juara III MSQ tingkat Provinsi di Kab.Bintan Prov.

Kepulauan Riau pada tahun 2013

8. Juara II Lomba Gurindam Melayu tingkat Provinsi di Kab.

Karimun Prov. Kepulauan Riau pada tahun 2013

Organisasi yang pernah diikuti:

1. Anggota Osis di Sekolah MAN Usb Karimun

2. Anggota MPK di Sekolah MAN Usb Karimun

3. Menjabat di bidang kesenian dan ke Al-Qur’anan di Forum

Ukhuwah Mahasiswa Sumatera (FUMAS)

Page 128: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

4. Anggota Persaudaraan Mahasiswa Bugis Makassar

(PMBM)

Kesan penulis selama jenjang pendidikan di Institut

Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta yaitu saya merasa bersyukur

menjadi mahasiswi IIQ karena ada hal yang berbeda mulai dari

suasana kampus, teman-teman bahkan dosen, yang membuat

saya dapat belajar banyak hal. Di kampus ini, penulis dapat

menuntut ilmu didampingi dengan menghafal Al-Qur’an,

dibimbing oleh dosen-dosen yang selalu memberikan inspirasi

kepasa para mahasiswinya dan juga berkompeten dibidang

Ilmu Agama Islam terutama Al-Qur’an sehinggan mahasiswi

semakin termotivasi untuk mempelajari Ilmu Agama Islam

lebih dalam lagi.

Penulis bersyukur mendapatkan kesempatan untuk

mempelajari ilmu-ilmu yang jarang dipelajari oleh mahasiswa

pada umumnya, seperti mata kuliah Ilmu Qira’at, Tahsin,

Nagham, dan mata kuliah lainnya. Penulis merasa sistem

tahfidz di IIQ sudah bagus, karena setiap semester mahasiswi

diwajibkan untuk mengulang kembali hafalannya sebagai

persyaratan untuk Ujian Akhir Semester, sehingga mahasiswi

selalu menjaga hafalannya. Semoga saya dapat

mengembangkan ilmu yang saya miliki dan bermanfaat bagi

orang lain. Aamiin.

Page 129: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Tenaga Pendidik ……………….

Tabel 4.1 Tenaga Kependidikan ……………….

Tabel 4.3 Kegiatan Pengembangan Diri ……..

Tabel 4.4 Jadwal PMBQ Pondok Pesantren Al-

Qur’aniyyah ……………………….

Page 130: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

SUASANA SEKOLAH PONDOK PESANTREN

AL-QUR’ANIYYAH PONDOK AREN TANGERANG

SELATAN

FOTO BERSAMA KEPALA SEKOLAH SMP IT

PONDOK PESANTREN AL-QUR’ANIYYAH

PONDOK AREN TANGERANG SELATAN

Page 131: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

SUASANA PELAKSANAAN PEMBINAAN

NAGHAM AL-QUR’AN SMP IT

AL-QUR’ANIYYAH PONDOK AREN

TANGERANG SELATAN

Page 132: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

v

بسم الله الرحمن الرحيم

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT.

Yang sudah melimpahkan rahmat, karunia, keberkahan, dan

hidayangNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi guna memenuhi persyaratan dalam

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) dengan judul

skripsi “Pembinaan Nagham Al-Qur’an dalam Rangka

Pengembangan Bakat santri Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

PondokAren Tangerang Selatan”.

Sanjungan shalawat serta salam senantiasa penulis

curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi

rahmat bagi semesta alam, sehingga kita berada pada zaman

yang penuh cahay terang benderang atas datangnya islam

dengan mengeluarkan kita dari zaman kegelapan. karya tulis

ini dapat terselesaikan dengan baik berkat dukungan dari

beberapa pihak, baik yang berupa saran, pikiran, tenaga, dan

doa. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih

sedalam-dalamnya kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah T. Yanggo, MA, Selaku

Rektor Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta beserta

Page 133: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

vi

staffnya yang telah memberikan fasilitas selama proses

belajar mengajar.

2. Ibu Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, MA dengan Fakultas

Tarbiyah yang selalu memberikan motivasi, dukungan

serta dedikasinya untuk kemajuan dan kesuksesan fakultas

tarbiyah.

3. Ibu Dr. Hj. Romlah Widayati, M. Ag sebagai pembimbing

yang telah memberikan banyak arahan, saran, serta doa

dalam membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini.

4. Terima kasih kepada seluruh Instruktur tahfidz Institut

Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta yang telah banyak

membimbing penulis dalam menghafal dan membaca Ayat

suci Al-Qur’an dengan baik dan benar

5. Terima kasih kepada seluruh dosen Tarbiyah di Institut

Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta yang telah berbagi ilmu,

pengalaman serta motivasi selama masa perkuliahan

berlangsung.

6. Terima kasih kepada Ayahanda tersayang Drs. H.

Samsudin dan Ibunda tersayang Hj. Hafsah, S. Pdi yang

sangat saya cintai dan saya patuhi. Terima kasih atas

segala kasih sayang, kecintaan, yang dengan ikhlas dan

sabar telah membesarkan, menyayangi, membimbing,

Page 134: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

vii

mendo’akan, serta mendukungku dalam segala urusan dan

selalu berkorban demi masa depanku.

7. Terima kasih kepada Adik-adikku tersayang Muhammad

Rizki dan Nurunnisa Safa Raini, yang selalu memberikan

keceriaan, kasih sayang, serta canda tawa yang tiada

hentinya.

8. Terima kasih kepada Brader Imam Haiban Rangkuti yang

selalu memberikan motivasi dan semangat dalam

menjalankan hidup di dunia ini dan selalu mengajarkanku

agar selalu bersyukur.

9. Kepada Sepupuku, saudara, serta keluarga terima kasih

atas segala dukungan, kasih sayang, motivasi serta do’a

yang telah diberikan kepadaku selama ini.

10. Kakak sekaligus sahabat Febri Lestari, Terima kasih untuk

segala kebaikan yang diberikan. Yang selalu menjadi

kakakku yang baik selama berada ditanah perantauan ini.

11. Kepada Temanku Rosihatul Khoiriyah, Vitami, dan

Rabiatul Adwiyah. Terima kasih atas segala kebaikan,

motivasi, mendo’akan dan membantu dalam penulisan

skripsi ini.

12. Teruntuk kakakku Dafika Andiani, Terima kasih atas

segala do’a, motivasi, dan semangat yang telah diberikan

Page 135: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

viii

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik.

13. Terima Kasih kepada seluruh teman-teman seperjuangan,

teman-teman angkatan 2013 Institut Ilmu Al-Qur’an

khususnya kelas VII A Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu

Al-Qur’an yang telah memberi info-info perkuliahan dan

lain-lain serta memberi motivasi yang besar dalam

menyelesaikan skripsi ini, semoga keberkahan dan

kebahagiaan senantiasa menyertai langkah hidup kita

semua. Dan semoga jalinan pertemanan ini terus

berlangsung meskipun kita tak bisa saling bersua kembali.

14. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini baik secara moril

maupun material.

Semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis

menjadin amal shalih yang diterima dan diridhoi oleh Allah

SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat

membangun senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan

skripsi ini.

Page 136: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

ix

Akhirnya semoga Allah SWT memberikan manfaat

bagi penulis dan bagi siapapun yang membacanya. Aamiin Yaa

Rabbal ‘Aalamiin.

Jakarta, 08 Agustus 2017

Penulis

Page 137: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Implementsi Pembinaan

Nagham Al-Qur’an dalam Rangka Pengembangan Bakat

santri Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah Pondok Aren

Tangerang Selatan” oleh Nurul Khairani dengan NIM

13311211 telah mengajukan pada sidang munaqasyah Fakultas

Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta pada tanggal 19

Agustus 2017. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada

program studi Pendidikan Agama Islam.

Jakarta, 19 Agustus 2017

Dekan Fakultas Tarbiyah

Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta

Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, MA

Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M.Ag Wasmini

Penguji I Penguji II

Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M.Ag Sri Tuti Rahmawati, MA

Pembimbing

Dr. Hj. Romlah Idayati, M. Ag

Page 138: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

MOTTO

Page 139: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi adalah penyalinan dengan

penggantian huruf dari abjad yang satu ke abjad yang

lain. Dalam penulisan skripsi di IIQ, transliterasi Arab-

Latin mengacu pada berikut ini :

1. Konsonan

th : ط a : ا

zh : ظ b : ة

„ : ع t : ث

gh : غ ts : ث

f : ف j : ج

q : ق h: ح

k : ك kh : خ

l : ل d : د

m : و dz : ذ

n : ن r : ز

w : و z : ش

h : ي s : س

„ : ء sy : ش

Page 140: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

y : ي sh : ص

dh : ض

2. Vokal

Vokal tunggal vokal panjang vokal rangkap

Fathah : a أ : â ي... : ai

Kasrah : i ي : î :و... : au

Dhammah : u و : û

3. Kata sandang

a. Kata sandang yang diikuti alif lam (ال)qamariyah

Kata sandang yang diikuti oleh alif lam(ال) qamariyah

ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya. Contoh :

al-Madînah :انمد يىت al-Baqarah :انبقسة

b. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam(ال) syamsiyah

Kata sandang yang diikuti oleh alif lam (ال) syamsiyah

ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan

di depan dan sesuai dengan bunyinya. Contoh انسجم :

ar-Rajul انسيد ة : as-Sayidah

ad-Dârimî :اندازمي asy-Syams : انشمس

Page 141: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

c. Syaddah (Tasydîd)

Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab digunakan

lambang ( ), sedangkan untuk alih aksara ini

dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan cara

menggandakan huruf yang bertanda tasydîd. Aturan ini

berlaku secara umum, baik tasydîd yang berada di

tengah kata, di akhir kata ataupun yang terletak setelah

kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah.

Contoh :

فهبء Âmannâ Billâhi:أمىب ببلل Âmana as-Sufahâ‟u :أمه انس

كع inna al-Ladzîna :إن انر يه wa ar-Rukka’i :وانس

d. Ta Marbûthah ( ة )

Ta Marbûthah ( ة ) apabila berdiri sendiri, waqaf atau

diikuti oleh kata sifat (na’at), maka huruf tersebut

dialihaksarakan menjadi huruf “h”. Contoh:

-al-Jâmiah al :انجبمعت الإسلاميت al-Af’idah :الأفئدة

Islâmiyyah.

Sedangkan Ta Marbûthah ( ة ) yang diikuti atau

disambungkan (di-washal) dengan kata benda (isim),

maka dialih aksarakan menjadi huruf “ t” . Contoh:

Page 142: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

-al-Âyat al : الأيت انكبسى .Âmilatun Nâshibah :عبمهت وبصبت

Kubrâ.

e. Huruf Kapital

Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf

kapital, akan tetapi apabila telah dialih aksarakan maka

berlaku ketentuan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

bahasa Indonesia, seperti penulisan awal kalimat, huruf

awal nama tempat, nama bulan, nama diri, dan lain-lain.

Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam

alih aksara ini, seperti cetak miring (italic) atau cetak

tebal (bold) dan ketentuan lainnya.adapun untuk nama

diri dan yang diawali dengan kata sandang, maka huruf

yang ditulis kapital adalah awal nama diri, bukan kata

sandangnya. Contoh : „Âlî Hasan al-Âridh, al-„Âsqallânî,

al-Farmawî dan seterusnya. Khusus untuk penulisan kata

Alqur‟an dan nama nama surahnya menggunakan huruf

kapital. Contoh: Al-Qur‟an, Al-Baqarah, Al-Fâtihah dan

seterusnya.

Page 143: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

PERNYATAAN PENULIS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Nurul Khairani

NIM : 13311211

Tempat/Tanggal Lahir : Tg. Batu Kundur, Kepulauan

Riau, 24 Mei 1996

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul

“Implementasi Pembinaan Nagham Al-Qur’an dalam

Rangka Pengembangan Bakat santri (Studi Kasus: di

SMP IT Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah Pondok Aren

Tangerang Selatan” adalah benar-benar hasil karya saya

kecuali kutipan-kutipan yang sudah disebutkan.

Kesalahan dan kekurangan dalam karya ini sepenuhnya

menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 8 Agustus 2017

Nurul Khairani

Page 144: IMPLEMENTASI PEMBINAAN NAGHAM AL-QUR’ANrepository.iiq.ac.id/bitstream/123456789/808/1/13311211.pdf · 2020. 7. 7. · motivasi dan hasil prestasi pendidikan agama islam peserta

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Implementasi Pembinaan

Nagham Al-Qur’an dalam Rangka Pengembangan

Bakat santri Pondok Pesantren Al-Qur’aniyyah

Pondok Aren Tangerang Selatan” yang disusun oleh

Nurul Khairani dengan Nomor Induk Mahasiswa

13311211 telah melalui proses bimbingan dengan baik

dan dinilai oleh pembimbing telah memenuhi syarat

ilmiah untuk diajukan di sidang munaqasyah.

Jakarta, 8 Agustus

Pembimbing

Dr. Hj. Romlah Widayati, M.Ag