implementasi kepmenkes ri no. 856/menkes/sk/ix/2009 ...repository.unika.ac.id/17493/1/15.c2.0030...
TRANSCRIPT
i
IMPLEMENTASI KEPMENKES RI NO. 856/MENKES/SK/IX/2009
TENTANG STANDAR INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RUMAH
SAKIT DI RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN
Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana S-2
Program Studi Magister Ilmu Hukum
Konsentrasi Hukum Kesehatan
Diajukan oleh
Anik Indriono
NIM 15.C2.0030
Kepada
FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2018
TESIS
IMPLEMENTASI KEPMENKES RI NO. 856/MENKES/SK/IX/2009
TENTANG STANDAR INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RUMAH
SAKIT DI RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN
dajukan oleh
Anik Indriono
NIM 15. C2. 0030
telah disetujui oleh
Joko Purw o, SH., M.Hum
tanggal , ,L/g /2sta
tanggal , La /r1*^
Pembimbing Utama
dr. C fiahjono Kuntjoro, PhD
Pembimbing Pendamping
ii
KATA PENGANTAR
Tesis yang berjudul “IMPLEMENTASI KEPMENKES RI NO.
856/MENKES/SK/IX/2009 TENTANG STANDAR INSTALASI GAWAT
DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT DI RSUD BENDAN KOTA
PEKALONGAN “ diangkat penulis karena ketertarikan penulis terhadap mutu
pelayanan di Instalasi Gawat Darurat. IGD merupakan garda depan rumah sakit
sehingga penilaian baik dan buruk dari masyarakat/pasien akan tercermin pertama
kali dari pelayanan IGD.
Mutu pelayanan yang baik tidak akan muncul dengan sendirinya akan
tetapi melalui sebuah usaha-usaha yang serius, direncanakan dan mempunyai
target waktu yang jelas. Pasien dan keluarga mempunyai harapan yang besar
terhadap pelayanan di IGD dalam hal penyelamatan nyawa dan kecacatan fisik.
Maka dengan demikian sudah seharusnya rumah sakit-rumah sakit menerapkan
standar IGD sesuai dengan level dan kelasnya seperti yang sudah diatur dalam
Kepmenkes RI No. 856/Menkes/SK/IX/2009 tentang standar Instalasi Gawat
Darurat (IGD) Rumah Sakit. Selain itu dalam thesis ini juga menjelaskan tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi, sanksi-sanksi bagi rumah sakit
yang tidak mematuhi standar IGD dan solusi-solusi dalam mengatasi factor
penghambat implementasi.
Semoga tesis ini bermanfaat bagi khasanah pengetahuan ilmu hukum pada
umumnya dan perkembangan ilmu hukum kesehatan di Fakultas Pascasarjana
Program Studi Ilmu Hukum Konsentrasi Hukum Kesehatan Universitas
iii
Soegijapranata Semarang pada khususnya. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan
dari berbagai pihak, tidak akan mungkin penulis dapat menyelesaikan tesis ini
dengan baik, oleh karena itu pada kesempatan ini, perkenankan penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Endang Wahyati Y, SH., MH, selaku Ketua Program Studi Magister
Ilmu Hukum Konsentrasi Hukum Kesehatan Fakultas Pascasarjana
Universitas Soegijapranata dan sekaligus sebagai penguji tesis ini;
2. Bapak dr. C Tjahjono Kuntjoro, PhD, selaku dosen pembimbing utama yang
telah dengan begitu baik dan dengan penuh kesabaran memberikan
bimbingan kepada penulis, menyediakan waktu, tenaga, serta pikiran demi
mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tesis ini;
3. Bapak Joko Purwoko, SH., M.Hum, selaku dosen pembimbing pendamping
yang telah dengan begitu baik pula dan dengan penuh kesabaran
memberikan bimbingan kepada penulis, menyediakan waktu, tenaga, serta
pikiran demi mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tesis ini
4. Para Dosen Program Studi Magister Ilmu Hukum Konsentrasi Hukum
Kesehatan Fakultas Pascasarjana Universitas Soegijapranata, terima kasih
kepada Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmunya kepada
penulis selama penulis kuliah;
5. Kepada Ibu kandung saya “Ibu Utariyah dan Alm. Ayah saya Bpk.
Rasidin”, istri saya “Indah Susianti” dan anak-anak tercinta “Rafif
Syahputra Pratama dan Aryasatya Abdinegara”, terima kasih atas segala doa
yang telah kalian berikan sehingga semua ini dapat terkabul, amin.
iv
6. Rektor dan Wakil Rektor Universitas Pekalongan, Dekan FIK, Kaprodi
Keperawatan dan Ners, dan teman-teman sejawat, dan Pegawai
Perpustakaan Universitas Pekalongan, terimakasih bapak-ibu sekalian telah
mensupport saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas tesis ini.
7. Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Direktur dan Pegawai RSUD Bendan
Kota Pekalongan, yang telah bersedia sebagai informan dalam penelitian ini,
dan semua pihak yang belum disebutkan, sekali lagi saya haturkan
terimakasih.
Semarang, Juli 2018
Penulis
v
DAFTAR ISI Hal
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN…………………………………………………… ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………... iv
DAFTAR ISI....................................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………….. xii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xiii
HALAMAN PERNYATAAN………………………………………………………… xiv
ABSTRACT…………………………………………………………………………… xv
ABSTRAK…………………………………………………………………………….. xiv
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………..……........... 1
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 15
C. Tujuan Penelitian................................................................................... 16
D. Manfaat Penelitian................................................................................. 16
E. Metode Penelitan................................................................................... 17
1. Jenis Penelitian..............................................................................
2. Metode Pendekatan.........................................................................
3. Spesifikasi Penelitan........................................................................
4. Subyek dan Obyek penelitan.........................................................
17
18
18
19
5. Jenis Data.......................................................................................... 20
vi
6. Informan Penelitian...........................................................................
7. Metode Pengumpulan Data...............................................................
8. Metode Analisa Data......................................................................
21
22
24
F. Rencana Penyajian Tesis....................................................................... 25
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA……………………………………….......... 27
A. Implementasi...................................................................................... 27
1. Pengertian....................................................................................... 27
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Implementasi………………… 27
3. Penerapan Hukum......................................................................... 35
4. Hak dan Kewajiban dalam Hukum................................................ 40
B. STANDAR (STANDARD).................................................................. 44
1. Pengertian Standar......................................................................... 44
2. Tujuan Standar.............................................................................. 44
3. Prinsip Standar.............................................................................. 45
4. Standar Pelayanan Kesehatan....................................................... 45
C. GAMBARAN UMUM KEPMENKES RI NOMER
856/MENKES/SK/IX/2009 TENTANG STANDAR INSTALASI
GAWAT DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT .......
46
1. Pengertian IGD.............................................................................. 46
2. Fungsi IGD.................................................................................... 47
3. Pelayanan Gawat darurat.................................................................. 47
4. Pengelolaan dan Administrasi pelayanan di IGD.......................... 48
5. Alur Kegiatan di IGD..................................................................... 49
6. Kemampuan pelayanan gawat darurat di IGD................................ 49
vii
7. Penyesuaian pelayanan gawat darurat........................................... 50
8. Target Pencapaian Standar............................................................ 50
D. GAMBARAN KHUSUS STANDAR INSTALASI GAWAT
DARURAT LEVEL II SESUAI KEPMENKES RI NOMER
856/MENKES/SK/IX/2009 TENTANG STANDAR INSTALASI
GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT.....
50
1. Standar Fisik Bangunan................................................................. 50
2. Standar Pelayanan Minimal........................................................... 53
3. Standar Sumber Daya Manusia (SDM)........................................... 62
4. Standar Sarana dan Prasarana IGD............................................... 65
BAB III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................ 74
A. HASIL PENELITIAN..................................................................................... 74
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian..................................................... 74
a. Keadaan Geografis.................................................................... 74
b. Luas RSUD Bendan Kota Pekalongan...................................... 76
c. Profil RSUD Bendan Kota Pekalongan....................................... 77
2. Implementasi Standar Instalasi Gawat Darurat Level II Sesuai
KEPMENKES RI NOMER 856/MENKES/SK/IX/2009 Tentang
Standar Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit..............................
85
a. Standar Fisik Bangunan Instalasi Gawat Darurat........................ 85
b. Standar Pelayanan Minimal di Instalasi Gawat Darurat........... 93
c. Standar Sumber Daya Manusia (SDM) di Instalasi Gawat
Darurat......................................................................................
96
d. Standar Sarana dan Prasarana Medis di Instalasi Gawat
Darurat.....................................................................................
98
viii
1) Standar Sarana (Ruangan).................................................. 98
2) Standar Prasarana (Fasilitas Medis)...................................... 100
e. Denah Tapak Rumah Sakit Berdsarkan Pedoman Teknis
Bangunan Rumah Sakit...............................................................
107
3. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Kepmenkes RI
No.856/Menkes/SK/IX/2009 tentang standar Instalasi Gawat
Darurat Rumah Sakit.....................................................................
109
a. Faktor Pendukung Impelementasi............................................. 109
b. Faktor Penghambat Implementasi............................................. 110
B. PEMBAHASAN.............................................................................................. 113
1. Implementasi Kepmenkes RI Nomer 856/Menkes/SK/IX/2009
Tentang Standar Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit oleh RSUD
Bendan Kota Pekalongan.......................................................................
113
2. Faktor Pendukung dan Penghambat Implementasi Kepmenkes RI
No.856/Menkes/SK/IX/2009 tentang standar Instalasi Gawat
Darurat Rumah Sakit di RSUD Bendan........................................
131
BAB IV. PENUTUP........................................................................................... 143
A. KESIMPULAN..................................................................................... 143
B. SARAN.................................................................................................. 147
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 151
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.
Tabel 2.
Tabel 3.
Tabel 4.
Tabel 5.
Tabel 6.
Tabel 7.
Tabel 8.
Tabel 9.
Tabel 10.
Tabel 11.
Tabel 12.
Tabel 13.
Tabel 14.
Tabel 15.
Tabel 16.
Tabel 17.
Tabel 18.
Standar Pelayanan Minimal IGD .........................................................
Penanganan Life Saving Anak dan Dewasa ………………..................
Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat …………………………………..
Pemberi Pelayanan Kegawat Daruratan ……………………………….
Ketersediaan Tim Penanggulanagan Bencana…………………..……..
Waktu tanggap Pelayanan Gawat Darurat ……………………………
Kepuasan Pelanggan pada Gawat Darurat…………………………….
Kematian Pasien ≤ 24 jam……………………………..........................
Tidak adanya keharusan untuk membayar uang muka……………….
Persyaratan Tenaga Kesehatan IGD…………………………………...
Persyaratan Sarana (Ruangan).................................................................
Standar Prasarana (Fasilitas Peralatan Medis)....................................
Dokter Spesialis RSUD Bendan Kota Pekalongan...............................
Standar Fisik Bangunan Instalasi Gawat Darurat RSUD Bendan Kota
Pekalongan............................................................................................
Standar Pelayanan Minimal Instalasi Gawat Darurat RSUD
BendanKota Pekalongan.......................................................................
Standar Sumber Daya Manusia Instalasi Gawat Darurat RSUD Bendan
Kota Pekalongan....................................................................................
Standar Sarana Instalasi Gawat Darurat RSUD Bendan Kota
Pekalongan..............................................................................................
Standar Prasarana Instalasi Gawat Darurat RSUD Bendan Kota
Pekalongan..........................................................................................
54
55
56
57
58
58
59
60
61
64
65
67
78
86
94
97
99
101
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Gambar 2.
Gambar 3.
Gambar 4.
Gambar 5.
Gambar 6.
Gambar 7.
Gambar 8.
Gambar 9.
Gambar 10.
Gambar 11.
Gambar 12.
Gambar 13.
Gambar 14.
Diagram: Dampak langsung dan tidak langsung dalam Implementasi..........
Tanggung Jawab Pemerintah Apabila Terjadi Pelanggaran Dalam Bidang
Kesehatan....................................................................................................
Alur Kegiatan di IGD..................................................................................
Tata letak ruang IGD pada tapak Rumah Sakit..........................................
Citra Satelit Lokasi RSUD Bendan Kota Pekalongan ................................
Akses Pintu Masuk IGD RSUD Bendan .....................................................
Muka Depan RSUD Bendan Kota Pekalongan ............................................
Struktur Organisasi RSUD Bendan................................................................
Struktur Organisasi IGD RSUD Bendan ....................................................
Diagram Kunjungan Pasien RSUD Bendan ..................................................
Alur Kegiatan di IGD RSUD Bendan .........................................................
Pintu Masuk IGD dan Pengunjung .............................................................
Area Triage IGD RSUD Bendan ...................................................................
Standar Area Triage IGD Rumah Sakit …………………………….............
28
43
49
53
74
75
77
81
82
82
83
90
92
92
Gambar 15. Denah Tapak Rumah Sakit Berdsarkan Pedoman Teknis Bangunan Rumah
Sakit..........................................................................................................................
107
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Informan
Lampiran 2 Pedoman Wawancara Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan
Lampiran 3 Pedoman Wawancara Direktur RSUD Bendan Kota Pekalongan
Lampiran 4 Pedoman Wawancara Kabid Pelayanan RSUD Bendan Kota
Pekalongan
Lampiran 5 Pedoman Wawancara Penanggungjawab IGD RSUD Bendan Kota
Pekalongan
Lampiran 6 Pedoman Wawancara Dokter Jaga IGD RSUD Bendan Kota
Pekalongan
Lampiran 7 Pedoman Wawancara Perawat Jaga IGD RSUD Bendan Kota
Pekalongan
Lampiran 8 Foto Dokumentasi Penelitian
xii
ABSTRACT
Hospitals in Indonesia are part of the health care system. The health
services are started from Emergency Installation which provided emergency
service. An emergency is a life-threatening and disabling condition requiring fast,
precise, effective and quality action. It can be achieved if the hospital has a
service standard in the Emergency Installation. Emergency Installation Standards
are set out in the Ministry of Health's Decree on Hospital Emergency Installation
Standards. The research problems of this study were how the implementation of
Emergency Installation standard and what factors affect the implementation. This
study aimed to investigate the implementation of Hospital Emergency Installation
Standards.
This study is a qualitative study with the juridical sociological approach.
Juridical sociology is a legal research that uses secondary data as its initial data,
then followed by primary data or field data. The juridical aspect of this study is
the regulation of health minister about Hospital Emergency Installation Standards,
while the sociological aspect is the implementation of the regulation by the
hospital. The legal material sources of the study include primary and secondary
law materials. The data were collected through interviews and literature review.
The results show that Emergency Installation Standards are regulated in
Law number 44 of 2009 on Hospital. Specifically, Emergency Installation
Standards have been regulated in the Minister of Health Indonesian Republic
Number 856/Menkes/ SK/IX /2009 about Hospital Emergency Installation. on
hospital Emergency Installation Standards. However, the reality in the field, the
hospital has not implemented the regulation well, resulted in the poor quality of
emergency services. Thus the patient's right to get service quality becomes
neglected. According to Hospital Law article 29 paragraph 1 item (a), it is stated
that "hospitals are obliged to provide safe, quality, anti-discrimination and
effective health services by prioritizing the interests of patients in accordance with
hospital service standards".
The supporting factors of the implementation of Emergency Installation
Standards were the high motivation of human resources, while the obstacles
factors were less strategic of the hospital location, the constraints of medical
equipment financing, and the lack of attention from hospital owners.
Keywords: Implementation, Emergency Installation Standard, Hospital.
xiii
ABSTRAK
Rumah Sakit di Indonesia merupakan bagian dari sistem pelayanan
kesehatan. Pelayanan tersebut dimulai dari Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebagai
pelayanan kegawatdaruratan. Kegawatdaruratan adalah kondisi yang mengancam
nyawa dan kecacatan, sehingga perlu tindakan yang cepat, tepat, efektif dan
bermutu. Hal tersebut dapat dicapai jika rumah sakit mempunyai standar
pelayanan di Instalasi Gawat Darurat. Standar Instalasi Gawat Darurat telah diatur
dalam Keputusan Menteri Kesehatan tentang Standar Instalasi Gawat Darurat
Rumah Sakit. Rumusan masalah penelitian ini yaitu bagaimanakah implementasi
standar Instalasi Gawat Darurat dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
implementasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan Standar
Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan Yuridis
Sosiologis. Yuridis Sosiologis adalah penelitian hukum yang menggunakan data
sekunder sebagai data awalnya, yang kemudian dilanjutkan dengan data primer
atau data lapangan. Aspek Yuridis dalam penelitian ini adalah peraturan menteri
kesehatan tentang standar Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit dan Aspek
Sosiologis adalah pelaksanaan aturan-aturan dalam kepmenkes tersebut oleh
rumah sakit. Sumber bahan hukum penelitian ini meliputi bahan hukum primer
dan bahan hukum sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu
melalui wawancara dan kepustakaan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Standar Instalasi Gawat Darurat
diatur dalam Undang - Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Secara
khusus Standar IGD telah diatur dalam Kepmenkes RI
No.856/Menkes/SK/IX/2009 tentang standar Instalasi Gawat Darurat Rumah
Sakit. Tetapi dalam kenyataan dilapangan, Rumah Sakit belum
mengimplementasikan peraturan tersebut dengan baik, sehingga mutu pelayanan
di IGD menjadi buruk. Dengan demikian hak pasien untuk mendapatkan
pelayanan yang bermutu menjadi terabaikan. Menurut Undang-Undang Rumah
Sakit Pasal 29 Ayat 1 butir (a) bahwa “Rumah Sakit berkewajiban memberi
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif dengan
mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan Rumah
Sakit”.
Adapun faktor pendukung implementasi yaitu motivasi Sumber Daya
Manusia yang tinggi dan faktor penghambatnya yaitu lokasi rumah sakit kurang
strategis, adanya kendala pembiayaan peralatan medis dan kurangnya perhatian
dari pemilik rumah sakit.
Kata kunci: Implementasi, Standar Instalasi Gawat Darurat, Rumah Sakit.