imkg pembahasan

3
5. Pembahasan 5.1 Analisis Hasill Praktikum Berdasarkan teori, setting time gypsum dipengaruhi oleh perbandinga ratio W : P . Makin banyak W yang dipakai untuk mencampur maka semakin sedikit jumlah nucleus pada unit volume. Akibatnya setting time di perpanjang. (Anusavice 2007, hal 264) Pada praktikum ini dilakukan tiga macam perbandingan W : P ratio yaitu W : P ratio 25 gram : 15 ml air, 30 gram : 15 ml air, 20 gram : 15 ml air. Setelah diamati, hasil yang didpaatkan adalah bahwa ratio perbandingan W: P mempengaruhi lama pengerasan (setting). Pada percobaan dengan (lanjutin). Waktu setting juga bisa disebabkan oleh beberapa factor lain yaitu: 1 Cara pengadukan Makin lama dan makin cepat pencampuran, maka makin berkurang proses pengerasannya. Beberapa Kristal gypsum membentuk dengan cepat ketika bersentuhan dengan air. Selama proses pengadukan mulai, pembentukan Kristal gypsum pun bertambah (Anusavice, halaman 264).

Upload: rifatul-jannah

Post on 01-Oct-2015

226 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

-

TRANSCRIPT

5. Pembahasan 5.1 Analisis Hasill Praktikum Berdasarkan teori, setting time gypsum dipengaruhi oleh perbandinga ratio W : P . Makin banyak W yang dipakai untuk mencampur maka semakin sedikit jumlah nucleus pada unit volume. Akibatnya setting time di perpanjang. (Anusavice 2007, hal 264)

Pada praktikum ini dilakukan tiga macam perbandingan W : P ratio yaitu W : P ratio 25 gram : 15 ml air, 30 gram : 15 ml air, 20 gram : 15 ml air. Setelah diamati, hasil yang didpaatkan adalah bahwa ratio perbandingan W: P mempengaruhi lama pengerasan (setting). Pada percobaan dengan (lanjutin).Waktu setting juga bisa disebabkan oleh beberapa factor lain yaitu:1 Cara pengadukan Makin lama dan makin cepat pencampuran, maka makin berkurang proses pengerasannya. Beberapa Kristal gypsum membentuk dengan cepat ketika bersentuhan dengan air. Selama proses pengadukan mulai, pembentukan Kristal gypsum pun bertambah (Anusavice, halaman 264).

2 Temperatur Efek temperatur pada setting time cenderung tidak berpengaruh dan bervariasi dari satu plaster (atau stone) dengan yang lainnya. Sedikit perubahan terjadi antara 0oC dan 50oC. Jika temperatur campuran air dan plaster meningkat kurang lebih 50oC, retardation akan terjadi secara bertahap. Begitu temperatur mencapai 100oC, tidak ada reaksi yang terjadi (Anusavice, 265).

3 Ukuran Partikel Semakin halus ukuran partikel hemihidrat, semakin cepat adonan gipsum mengeras, apalagi jika produk tersebut (gipsum) telah melalui proses penggilingan. Tidak hanya kelarutan hemihidrat saja yang meningkat, tetapi nukleus gipsumpun juga menjadi lebih banyak, hal ini menyebabkan proses kristalisasi menjadi lebih cepat (Anusavice, halaman 264).

4 Retarder dan AcceleratorCara yang efektif dalam mengendalikan setting time adalah dengan menambahkan bahan kimia pada campuran plaster atau dental stone. Jika bahan kimia tersebut menurunkan setting time maka disebut accelerator, jika bahan kimia tersebut meningkatkan setting time maka disebut retarder (Anusavice, halaman 265).

5 Kemurnian Bila proses pengapuran tidak sempurna dan partikel gipsum tetap, atau jika pabrik menambahkan gipsum, maka setting time akan lebih cepat karena penambahan potensial nukleus kristalisasi. Apabila terdapat ortorombik anhidrit, periode induksi akan meningkat. Apabila terdapat heksagonal anhidrat, periode induksi menurun. (Anusavice, halaman 264)