ikhlas

14
PROPOSAL KULIAH KERJA Disusun Sebagai Syarat Untuk Melaksanakan Kuliah Kerja (KK) JUDUL : Pengolahan Tembakau Krosok di PT. Mangli Djaya Raya (MDR) oleh IKHLAS DARMAWAN 111710101042

Upload: arsyl-cobes

Post on 14-Sep-2015

29 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

ikhlas

TRANSCRIPT

PROPOSAL KULIAH KERJADisusun Sebagai Syarat Untuk Melaksanakan Kuliah Kerja (KK)

JUDUL :Pengolahan Tembakau Krosokdi PT. Mangli Djaya Raya (MDR)

olehIKHLAS DARMAWAN111710101042

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIANFAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIANUNIVERSITAS JEMBER2014BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKuliah Kerja yang diselengarakan Perguruan Tinggi menjadi salah satu mata kuliah wajib yang bertujuan untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi pada masyarakat. Selain itu, mengingat bahwa tuntutan kemajuan zaman yang menghendaki keprofesionalan dalam suatu bidang, maka Perguruan Tinggi juga berusaha menyiapkan mahasiswa S-1 tidak hanya melakukan kajian teori saja, tetapi memiliki ketrampilan yang aplikatif di dunia kerja.Kegiatan Kuliah Kerja ini dilaksanakan melalui kerja sama dengan instansi atau perusahaan yang masih terkait erat dengan disiplin ilmu mahasiswa dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan aturan yang telah ditentukan dan mahasiswa akan bertanggung jawab langsung kepada dosen pembimbing. Selama kegiatan tersebut, mahasiswa akan menyusun program kerja yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan persetujuan dari instansi atau perusahaan terkait. Tembakau krosok adalah tembakau yang dipasarkan dalam bbentuk daun utuh, setelah melalui proses pengeringan. Ada beberapa jenis pengeringan yag dilakukan untuk mendapatkan tembakau krosok. Proses pengeringan tersebut adalah Air Cured, Flue Cured, Fire Cured, dan Sun Cured. Proses pengolahan tembakau krosok sangat penting bagi kualitas produk yang akan dihasilkan. Proses pengolahan yang kuran baik akan menurunkan kualitas dari produk yang akan dihasilkan. Melalui Kuliah Kerja diharapkan mahasiswa dan instansi yang terkait dapat menjalin hubungan simbiosis mutualisme, dimana kedua belah pihak dapat saling mentransfer ilmu dan pengetahuan sebagai inti dan dasar dalam penelitian guna pengembangan kualitas dan mutu pengolahan tembakau serta pencapaian tujuan utama yang lebih umum. Atas pertimbangan tersebut, dengan ini kami mengajukan proposal Kuliah Kerja di PT. Mangli Djaya Raya (MDR), dengan mempertimbangkan kesesuaian ilmu Teknologi Hasil Pertanian (THP) dengan dunia industri khususnya dalam bidang pengolahan dan pengawasan mutu produk tembakau.

1.2 Tujuan1.2.1 Tujuan Umuma. Terciptanya hubungan yang sinergis, jelas dan terarah antara dunia pendidikan dan dunia profesi.b. Meningkatkan profesionalisme mahasiswa dalam bidang pengetahuan dan teknologi sesuai dengan disiplin ilmu.c. Menambah wawasan mahasiswa tentang manfaat dari ilmu pengetahuan yang dipelajarinya.d. Mengembangkan kreativitas dan paradigma mahasiswa dalam improvisasi keterampilan.1.2.2 Tujuan Khususa. Mengetahui proses pengolahan tembakau di PT. Mangli Djaya Raya (MDR).b. Mengetahui secara umum hal-hal yang berhubungan dengan proses pengolahan tembakau di PT. Mangli Djaya Raya (MDR)

1.3 ManfaatManfaat yang diperoleh dalam pelaksanaan kegiatan Kuliah Kerja di di PT. Mangli Djaya Raya (MDR) antara lain :a. Mahasiswa dapat memiliki wawasan pengetahuan terhadap proses pengolahan tembakau.b. Mahasiswa dapat mengembangkan kreativitas dan pola pikirnya.c. Menjalin kerjasama antara perguruan tinggi dalam hal ini Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember dengan lembaga terkait.d. Mahasiswa mendapatkan ilmu tentang arti pentingnya kehidupan bermasyarakat yang tidak didapatkan di dunia pendidikan.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Aspek Botani Tanaman TembakauTembakau adalah tanaman musiman yang tergolong dalam tanaman perkebunan. Pemanfaatan tanaman tembakau terutama pada daunnya yaitu untuk pembuatan rokok.Tanaman tembakau diklasifikasikan sebagai berikut :Famili: SolanaceaeSub Famili: NicotianaeGenus: NicotianaeSpesies:Nicotiana tabacumdanNicotiana rustica(Cahyono, 1998).Nicotiana tabacumdanNicotiana rusticamempunyai perbedaan yang jelas. PadaNicotiana tabacum, daun mahkota bunganya memiliki warna merah muda sampai merah, mahkota bunga berbentuk terompet panjang, daunnya berbentuk lonjong pada ujung runcing, kedudukan daun pada batang tegak, merupakan induk tembakau sigaret dan tingginya sekitar 120 cm. AdapunNicotiana rustica, daun mahkota bunganya berwarna kuning, bentuk mahkota bunga seperti terompet berukuran pendek dan sedikit gelombang, bentuk daun bulat yang pada ujungnya tumpul, dan kedudukan daun pada batang mendatar agak terkulai. Tembakau ini merupakan varietas induk untuk tembakau cerutu yang tingginya sekitar 90 cm (Cahyono, 1998).Dalam spesiesNicotiana tabacumterdapat varietas yang amat banyak jumlahnya, dan untuk tiap daerah terdapat perbedaan jumlah kadar nikotin, bentuk daun, dan jumlah daun yang dihasilkan. Proporsi kadar nikotin banyak bergantung kepada varietas, tanah tempat tumbuh tanaman, dan kultur teknis serta proses pengolahan daunnya (Abdullah, 1982).

2.2 Macam-Macam Jenis Tembakau dan Pengolahan Secara UmumBerdasarkan penggunaannya, tanaman tembakau spesiesNicotiana tabacumdibedakan menjadi 3 jenis yaitu:1. Tembakau CerutuSecara umum tembakau cerutu dikenal ada 3 macam sesuai dengan fungsinya pada pembuatan rokok cerutu yaitu :

a. Tembakau PengisiTembakau yang biasa digunakan sebagai tembakau pengisi adalah tembakau Vorstenland. Tembakau ini berdaun banyak sehingga tampak rimbun, warna daun hijau, ketebalan daun tipis sampai sedang, daun terkulai sehingga kedudukannya tampak mendatar dan habitus piramidal.Krosok tembakau Vorstenland setelah pengolahan berwarna coklat kemerahan. Krosok yang terbaik diperoleh dari daun kaki, sedangkan daun yang berada di atas umumnya digunakan sebagai pembalut dalam industri rokok cerutu.Budidaya tembakau Vorstenland pada umumnya di lereng kaki gunung Merapi sebelah tenggara, yang terdiri dari tanah vulkanis (tanah abu muda yang berwarna kelabu). Pusat tanaman tembakau berada di sekitar Kabupaten Klaten yang membujur dari arah SoloJogya, sedang sebagian lain terletak di sekitar Kecamatan Bangak, yakni antara Kartasura dan Boyolali (Cahyono, 1998).b. Tembakau PembalutTembakau yang biasa digunakan sebagai tembakau pembalut adalah tembakau Besuki. Tembakau ini memiliki sosok ramping dan ketinggiannya sedang sampai agak tinggi. Daunnya berbentuk oval, kedudukan daun pada batang agak tegak, jarak daun satu dengan yang lain agak berjauhan, lebar daun sedang sampai lebar, habitus silindris, ketebalan daun tipis, daunnya lunak, dan memiliki aroma yang khas.Krosok yang baik dari tembakau Besuki berwarna coklat tua, coklat muda, dan kuning. Daun terbaik untuk pembalut cerutu ataupun pembungkus cerutu adalah yang berasal dari daun kaki.c. Tembakau PembungkusTembakau yang biasa digunakan sebagai pembungkus adalah tembakau Deli. Tembakau ini bercirikan dengan keadaan tanaman yang kokoh dan besar dengan ketinggian tanaman sedang, daunnya tipis dan elastis, bentuk daun bulat dan lebar, kedudukannya pada batang tampak mendatar, bermahkota tipe silindris, dan warna daun cerah.Daun tembakau Deli yang telah mengalami pengolahan dengan pengeringan berwarna coklat agak kelabu yang merupakan ciri khas krosok tembakau Deli. Krosok yang demikian umumnya diperoleh dari daun pasir (daun yang letaknya paling dekat dengan tanah) dan sebagian daun kaki. Warna krosok tersebut sangat berbeda dengan warna krosok tembakau Kuba yang berwarna coklat kemerahan sehingga sangat mudah dibedakan antara tembakau Deli dan tembakau Kuba.(Matnawi, 1997).

2. Tembakau SigaretJenis tembakau ini digunakan sebgai bahan pembuatan rokok sigaret, baik sigaret putih maupun sigaret kretek.a. Tembakau VirginiaJenis tembakau virginia cukup mudah dibedakan dari jenis yang lain karena memiliki kenampakan (dari daunnya) yang agak berbeda. Tembakau virginia memiliki daun yang berwarna kekuning-kuningan. Bentuk daunnya panjang sampai jorong (elliptical), tetapi terkadang bulat telur (ovalis). Ujung daunnya lancip.Tembakau virginia yang berkualitas baik, melalui pengolahan daun flue curing akan menghasilkan krosok yang berwarna kuning jingga/limau. Di samping warnanya yang menarik, ciri khas virginia adalah aromanya (Setiadji, 2011).b. Tembakau OrientalTembakau Oriental memiliki keunggulan dibandingkan dengan jenis tembakau lain yaitu terletak pada aroma yang harum dan khas. Karena aromanya yang khas, tembakau Oriental/Turki juga disebut sebagaiaromatic tobacco. Tembakau Turki digunakan oleh semua pabrik rokok sebagai campuran yang dapat meningkatkan mutu rokok sigaret (Abdullah, 1982).c. Tembakau BurleyTembakau Burley bercirikan warna daun hijau pucat, batang dan ibu tulang daun berwarna putih krem, daun tergolong ukuran besar (90160 cm2), tanaman lebih banyak berbentuk silindris daripada piramida, tinggi tanaman sekitar 180 cm. Krosok daun tembakau Burley setelah pengolahan menjadi tipis, berwarna coklat kemerahmerahan, halus dan lunak, serta beraroma sedap (Abdullah, 1982).3. Tembakau PipaTembakau pipa dimaksudkan adalah jenis tembakau yang digunakan untuk pipa. Tembakau pipa berasal dari Lumajang yang mempunyai kenampakan yang tinggi, ramping, dengan duduk daun yang mirip dengan varietas tembakau cerutu Besuki maupun Vorstenland.Hal yang menyebabkan tembakau ini berkualitas tinggi karena memiliki sifat-sifat sebagai berikut: Warna daunnya terang menyala (bright) kecoklatan hingga coklat merah Daya pijarnya baik sekali, serta Ringan dan kenyal(Setiadji, 2011).

2.3 Tembakau KrosokKrosok merupakan jenis yang paling banyak terdapat di dunia. Tembakau krosok dipasarkan dalam bentuk lembaran daun utuh, setelah melalui proses pengeringan. Harga tembakau krosok cenderung lebih mahal dari pada rajangan, sebab melalui tahapan yang panjang sebelum siap dipasarkan, mulai pengeringan hingga sortasi.Berdasarkan metode pengeringannya, tembakau krosok dibedakan menjadi:1.Air cured, adalah proses pengeringan daun tembakau dengan menggunakan aliran udara bebas (angin). Metode pengeringan ini memerlukan bangunan khusus (curing shed). Pengeringan dengan meode ini akan menghasilkan tembakau dengan kadar gula rendah namun tinggi nikotin.2.Flue cured, adalah proses pengeringan daun tembakau dengan mengalirkan udara panas melalui pipa (flue). Tembakau yang tergolong jenis ini adalah tembakau Virginia FC. Prinsip pengeringan flue cured sangat sederhana, berkurangnya kelembaban secara perlahan selama 24 60 jam pertama (masa penguningan) diikuti hilangnya kadar air secara cepat hingga lamina mengering, yang diikuti mengeringnya gagang.3.Sun cured, adalah proses pengeringan dengan menggunakan sinar matahari secara langsung (penjemuran). Proses penjemuran untuk tembakau krosok selama 7-10 hari. Metode ini juga dipakai untuk pengeringan tembakau Oriental, yang menghasilkan kadar gula dan nikotin yang rendah.4.Fire cured, adalah proses pengeringan daun tembakau dengan cara mengalirkan asap dan panas dari bawah susunan daun tembakau. Berbeda dengan flue cured, dimana bara api tidak dibiarkan membara, melainkan dijaga agar tetap mengeluarkan asap. Bahan baku yang umum digunakan agar menghasilkan asap yang cukup antara lain kayu akasia yang dicampur dengan ampas dan bongkol tebu, sehingga diharapkan menghasilkan aroma yang harum dan manis. Pengeringan dengan meode ini akan menghasilkan tembakau dengan kadar gula rendah namun tinggi nikotin

BAB 3. METODOLOGI

3.1 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan Kuliah KerjaKegiatan Kuliah Kerja ini dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 2014 sampai 25 Juli 2014 yang bertempat di PT Mangli Djaja Raya (MDR)3.2 PelaksanaNama: Ikhlas DarmawanNIM: 111710101042Jurusan: Teknologi Hasil Pertanian Fakultas: Fakultas Pertanian Universitas Jember

3.3 Bentuk dan Sifat KegiatanBentuk dan sifat kegiatan ini adalah berupa Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bersifat kurikuler. Pada pelaksanaannya mahasiswa mempelajari proses pengolahan Teh Hitam dengan melihat langsung pada perusahaan.

3.4 Metode Pelaksanan Kuliah KerjaDalam memperoleh data yang bersifat objektif maka digunakan suatu metode yang bertujuan agar didapat data-data yang sesuai dengan yang diharapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi :a. Pengumpulan data secara langsung 1) Observasi dan partisipasi aktif Observasi dan partisipasi aktif adalah melakukan pengamatan secara langsung berkaitan dengan proses produksi teh hitam serta berpartisipasi aktif pada semua kegiatan yang dilakukan selama proses produksi. 2) Wawancara Wawancara dilaksanakan untuk mendapatkan informasi tentang perusahaan dan topik yang berkaitan dengan proses produksi teh hitam dengan cara menanyakan langsung kepada pihak-pihak terkait.

3) Pencatatan Mencatat data sekunder dari sumber-sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Jenis data sekunder antara lain data mengenai kondisi umum perusahaan, sejarah berdirinya perusahaan dan data lainnya yang berkaitan dengan tujuan praktek magang.b. Pengumpulan data secara tidak langsung 1) Studi Pustaka Studi pustaka adalah mencari dan mempelajari pustaka yang diperlukan untuk melengkapi data. 2) Dokumentasi Dokumentasi adalah kegiatan pendokumentasian untuk melengkapi data.