ikatan kimia.doc
DESCRIPTION
kimiaTRANSCRIPT
IKATAN KIMIA
Sejak penemuan struktur elektronik dari suatu atom, ahli kimia dan fisika
mulai mampu menyelidiki bagaimana cara-cara atom dari jenis yang satu bergabung
dengan jenis yang lain membentuk senyawa dengan ikatan kimia.
Ikatan kimia adalah gaya tarik menarik antara atom-atom sehingga atom-
atom tersebut tetap berada bersama-sama dan terkombinasi dalam senyawaan.
Gagasasan tentang pembentukan ikatan kimia dikemukakan oleh Lewis dan
Langmulir. Dalam pembentukan ikatan kimia, golongan gas mulia (VIII A) sangat
sulit membentuk ikatan kimia. Diduga bila gas mulia bersenyawa dengan unsur lain,
tentu ada suatu keunikan dalam konfigurasi elektronnya yang mencegah
persenyawaan dengan unsur lain.
Bila dugaan itu benar, maka suatu atom yang bergabung dengan atom lain
membentuk suatu senyawa mungkin mengalami perubahan dalam konfigurasi
elektronnya yang mengakibatkan atom-atom tersebut lebih menyerupai gas mulia.
Berdasarkan gagasan tersebut, kemudian dikembangkan suatu teori yang
disebut Teori Lewis:
a. elektron-elektron yang berada pada kulit terluar (elektron valensi)
memegang peranan utama dalam pebentukan ikatan kimia
b. pembentukan ikatan kimia mungkin terjadi dengan 2 cara :
1. karena adanya perpindahan satu atau lebih elektron dari satu atom
ke atom lain sedemikian rupa sehingga terdapat ion positif dan ion
negatif yang keduanya saling tarik menarik karena muatannya
berlawanan, membentuk ikatan ion.
2. karena adanya pemakaian bersama pasangan elektron diantara
atom-atom yang berikatan. Jenis ikatan yang terbentuk disebut
ikatan kovalen.
c. Perpindahan elektron atau pemakaian bersama pasangan electron
berlangsung sedemikian rupa sehingga setiap atom yang berikatan
mempunyai suatu konfigurasi elektron yang mantap, yaitu konfigurasi
dengan 8 elektron valensi.
IKATAN ION
A. Pengertian Ikatan Ion
Ikatan ion adalah ikatan yang terbentuk akibat gaya tarik listrik (gaya
Coulomb) antara ion yang berbeda. Ikatan ion juga dikenal sebagai ikatan
elektrovalen.
B. Pembentukan Ikatan ion
Ikatan ion terbentuk antara atom yang melepaskan elektron dengan atom
yang menangkap elektron. Biasanya antara atom logam dan non logam. atom logam,
setelah melepaskan elektron, berubah menjadi ion positif, elektron tersebut diterima
oleh atom bukan logam, sehingga atom bukan logam menjadi ion negatif. Antara
ion-ion yang berlawanan muatan ini terjadi tarik menarik (gaya elektrostatis) yang
disebut ikatan ion.
Berikut contoh pembentukan ikatan ion yang terjadi pada senyawa natrium
klorida (NaCl):
Atom Na yang memiliki konfigurasi elektron K = 2 ,L = 8,M = 1
melepas 1 elektron valensinya, membentuk ion positif sehingga
konfigurasi elektronnya menjadi K = 2, L = 8, M = 0.
Atom Cl mempunyai konfigurasi elektron K = 2, L = 8, M = 7 ,
membutuhkan 1 elektron untuk menjadi stabil
Atom Cl akan menerima 1 elektron dari atom Na sehingga atom Cl
berubah menjadi ion negatif.
Kemudian kedua ion tersebut akan berikatan membentuk senyawa
natrium klorida.
Secara sederhana pembentukan ikatan NaCl dituliskan sebagai berikut :
Pembentukan natrium klorida dapat digambarkan menggunakan
penulisan Lewis sebagai berikut
C. Sifat Senyawa Ionik
1. Struktur/susunan kristal
Dalam keadaan padat, senyawa ionis terdapat
dalam bentuk kristal dengan susunan tertentu.
Penafsiran terhadap hasil difraksi sinar-X pada
senyawa ion dapat memberi petunjuk mengenai
susunan internal dari kristal ion tersebut.
Misalnya pada kristal NaCl dapat diketahui bahwa setiap ion Na+ dikelilingi
oleh 6 ion Cl-, dan setiap ion Cl- juga dikelilingi oleh 6 ion Na+.
2. Isomorf
Senyawa-senyawa ion yang mempunyai susunan yang mirip satu
sama lain seperti NaCl dan KNO3 mempunyai bentuk kristal yang sama yang
disebut isomorf. Di samping itu terdapat pula senyawa-senyawa yang
mempunyai muatan ion berbeda, tetapi mempunyai susunan kristal yang
sama, misalnya NaF dan MgO, CaCl2 dan K2S masing-masing mempunyai
susunan kristal yang sama. Fakta tersebut dapat dijelaskan dengan meninjau
konfigurasi elektron ion-ion penyusun kristal tersebut.
3. Daya hantar listrik
Baik dalam keadaan cair (meleleh) maupun dalam larutannya
senyawa ionis dapat menghantarkan arus listrik.
Pada tabel 1.1 dapat dilihat daya hantar berbagai senyawa klorida dalam keadaan cair (meleleh) pada suhu titik lelehnya.
4. Titik leleh dan titik didih
Ion positif dan ion negatif pada senyawa ionis, terikat satu sama lain
oleh gaya elektrostatis yang sangat kuat. Untuk memisahkan ion-ion tersebut
baik yang terdapat dalam bentuk kristal maupun dalam bentuk cairnya,
diperlukan energi yang cukup besar, yang mengakibatkan titik leleh dan titik
didih senyawa ionis juga tinggi.
Pada table 1.2 dapat dilihat titik didih berbagai senyawa klorida.
5. Kelarutan
Pada umumnya senyawa ionis larut dalam pelarut yang mengandung
gugus OH- seperti H2O dan C2H5OH yang merupakan senyawa kovalen
polar, sedangkan senyawa kovalen larut dalam pelarut nonpolar
6. Reaksi Ion
Pada reaksi senyawa ionis, ion-ion tidak tergantung pada ion
pasangannya, misalnya bila NaCl dan AgNO3 (dalam larutan) dicampurkan,
maka segera terbentuk endapan AgCl. Reaksi yang terjadi adalah:
Ag+(aq) + Cl-(aq) AgCl (s)
7. Keras, kaku dan rapuh
D. Contoh ikatan ion
K
Cl
KClKCl
+ K ++ Cl
-
K
Br
KBrKBr
+ K ++ Br
-
Mg O+ +Mg
2+
2-O
K
K
O+K +
K +
+2-O
MgOMgO
KK22OO
REFERENSI
1. “chemistry.” Encyclopædia Britannica. 2010.2. North East Wales Institute – Chemistry3. University of Aberdeen – Curly Arrows4. Sutton R, Rockett B, Swindells P. (2000). Chemistry for the life sciences. New
York: Taylor & Francis Ltd
5. Syarifudin, Nuraini. 1994. IKATAN KIMIA. Yogyakarta: Gadjah mada University Press
6. Anshory, irfan. 2000. ACUAN PELAJARAN KIMIA SMU UNTUK KELAS 1. Jakarta: Erlangga
7. Rachel Casiday, Greg Noelken, and Regina Frey. 2008. Treating the Public Water Supply:What Is In Your Water, and How Is It Made Safe to Drink?. [online]. Tersedia: www.chemistry.wustl.edu [30 januari 2008]
8. http://www.chem-is-try.org
9. http://elearning.gunadarma.ac.id/
10. http://kimia.upi.edu/