iii. metode penelitian a. settingdigilib.unila.ac.id/17471/16/bab iii.pdf · hidrokarbon. tes...
TRANSCRIPT
III. METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Gajah Mada Bandar Lampung yang beralamat
di jalan Soekarno-Hatta No. 1 Tanjung Senang. Subyek dalam penelitian ini ada-
lah siswa kelas X2 SMA Gajah Mada Bandar Lampung TP 2010/2011 dengan
jumlah siswa 36 orang yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 18 siswa perempu-
an. Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh informasi bahwa, nilai rata-rata uji
blok siswa kelas X2 pada materi pokok hidrokarbon pada TP 2009/2010 yaitu se-
besar 65. Siswa yang memperoleh nilai ≥ 64 hanya 58% siswa, sedangkan Krite-
ria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah untuk nilai penguasaan
konsep adalah 64 dan kelas dinyatakan tuntas belajar apabila di kelas tersebut ter-
dapat 100% siswa telah mencapai nilai 64.
B. Data Penelitian
1. Jenis data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, berupa:
a. Data aktivitas siswa yang relevan (on task) dengan pembelajaran, meliputi
aktif bertanya pada guru, aktif dalam diskusi kelompok, aktif dalam me-
ngemukakan pendapat, dan aktif dalam mengerjakan LKS.
24
b. Data hasil tes penguasaan konsep hidrokarbon, berdasarkan indikator yang
harus dicapai tiap siklusnya.
2. Teknik pengumpulan data
Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Teknik Observasi
Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah observasi langsung
terhadap aktivitas on task siswa dan kinerja guru mengajar selama kegiatan
pembelajaran berlangsung, menggunakan lembar observasi aktivitas on
task siswa dan lembar observasi kinerja guru mengajar. Aktivitas on task
siswa diobservasi oleh dua orang observer dan kinerja guru mengajar
diobservasi oleh guru mitra.
b. Teknik Tes
Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data penguasaan konsep
hidrokarbon. Tes dilaksanakan setiap akhir siklus, menggunakan lembar
tes tertulis.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Lembar observasi kinerja guru mengajar.
Lembar observasi kinerja guru mengajar, terdiri dari daftar pengelolaan ke-
giatan pembelajaran yang dilakukan guru di dalam kelas. Guru mitra mem-
berikan penilaian terhadap kinerja peneliti dalam mengajar, dengan memberi-
kan tanda contreng (√) pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan,
25
pada lembar observasi kinerja guru mengajar. Lembar observasi kinerja guru
me-ngajar, terlampir pada Lampiran 9 Halaman 174.
2. Lembar observasi aktivitas on task siswa
Lembar observasi aktivitas on task siswa, terdiri dari daftar nama siswa dan
jenis aktivitas on task siswa. Observer akan memberikan tanda contreng (√)
pada kolom yang sesuai dengan nama siswa dan jenis aktivitas on task yang
dilakukan siswa tersebut, pada lembar observasi aktivitas on task siswa.
Lembar observasi aktivitas on task siswa, terlampir pada Lampiran 10
Halaman 180.
3. Lembar tes tertulis.
Lembar tes tertulis terdiri dari 5 soal esai, dimana bobot tiap soalnya berbeda.
Lembar tes tertulis, terlampir pada Lampiran 5 Halaman 162.
D. Pengembangan Siklus Tindakan
SIKLUS I
1. Perencanaan Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan tindakan ini adalah
sebagai berikut:
a. Menyusun perangkat pembelajaran, seperti silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembalajaran (RPP).
b. Menyusun dan menyiapkan media pembelajaran, yaitu Lembar Kerja
Siswa (LKS), alat dan bahan untuk praktikum, dan molymood.
c. Menyusun lembar kinerja guru dan aktivitas siswa.
d. Menyusun kisi-kisi tes formatif I, tes formatif I, dan kunci jawaban tes
formatif I.
26
e. Membentuk kelompok kooperatif sebanyak 9 kelompok, dimana setiap ke-
lompok terdiri dari 4 orang siswa (2 pasang siswa). Pengelompokan dila-
kukan secara heterogen dengan kemampuan akademik berbeda, pembagi-
an kelompok didasarkan pada nilai ujian semester ganjil TP 2010/2011.
Data nama kelompok dan pasangan terlampir pada Lampiran 7 Halaman
171.
2. Pelaksanaan Tindakan
Siklus I dilaksanakan sebanyak 2 pertemuan. Pertemuan pertama menyam-
paikan submateri pokok mengidentifikasi unsur C dan H dalam senyawa or-
ganik, mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa karbon dan
membedakan atom C primer, atom C sekunder, atom C tersier, dan atom C
kuartener, serta menyampaikan submateri pokok penggolongan senyawa hi-
drokarbon berdasarkan kejenuhan ikatan dengan alokasi waktu 3 x 40 menit.
Pertemuan kedua menyampaikan submateri pokok tata nama IUPAC senyawa
alkana, alkena, dan alkuna dengan alokasi waktu 2 x 40 menit, serta melaku-
kan tes formatif I dengan alokasi waktu 1 x 40 menit.
2.1 Pertemuan I (3 x 40 menit)
1) Fase 1, menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa:
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memoti-
vasi siswa melalui pertanyaan, “apa yang terjadi jika kayu dibakar?”, ke-
mudian guru bertanya kembali, “ada yang pernah bakar sate, bagaimana
jika sate yang kita bakar gosong?”, lalu dilanjutkan dengan pertanyaan, “
ada yang pernah menggoreng telur, bagaimana jika telur yang kita goreng
gosong?”
27
2) Fase 2, menyajikan informasi:
Guru melakukan demonstrasi dengan dibantu beberapa siswa.
3) Fase 3, mengorganisasi siswa ke dalam kelompok kooperatif:
Guru mengkoordinasikan siswa untuk duduk dalam kelompoknya dan
membagikan LKS 1 tentang mengidentifikasi unsur C dan H dalam se-
nyawa organik, mendeskripsikan kekhasan atom karbon dalam senyawa
karbon dan Atom C primer, atom C sekunder, atom C tersier, dan atom C,
serta LKS 2 tentang penggolongan senyawa hidrokarbon kepada siswa.
4) Fase 4, membimbing kelompok bekerja dan belajar:
a) Siswa mengerjakan LKS secara Individu (tahap think).
b) Siswa mendiskusikan LKS bersama pasangannya (tahap pair).
c) Siswa mendiskusikan LKS bersama kelompok berempat (tahap share
kelompok berempat).
d) Guru membimbing siswa dalam kelompok-kelompok belajar, selama
proses diskusi dengan tahap think, pair, dan share kelompok berempat
berlangsung.
e) Guru meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusinya didepan kelas (tahap share kelas).
f) Guru membimbing siswa dalam melakukan presentasi.
5) Fase 5, evaluasi:
a) Guru membimbing siswa dalam merumuskan kesimpulan.
b) Guru memberi penguatan atas kesimpulan yang diambil siswa.
c) Guru meminta siswa mengerjakan soal latihan.
d) Guru meminta siswa mengumpulkan LKS.
28
2.2 Pertemuan II (3 x 40 menit)
Kegiatan pembelajaran (2 x 40 menit)
1) Fase 1, menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa:
a) Guru mengingatkan kembali apa yang dimaksud dengan hidrokarbon
alifatik jenuh dan hidrokarbon alifatik tidak jenuh.
b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan me-
motivasi siswa melalui pertanyaan, “perhatikan ke dua senyawa berikut:
CH2CH2 CH3CH3
a.
CH CH3CH3
CH3
b.
adakah kesamaan diantara keduanya?, bagaimana membedakan kedua-
nya?”, kemudian guru bertanya kembali, “sekarang coba kalian perhati-
kan ke dua senyawa berikut ini:
CH2 CH CH3
CH3
H3C
a.
CH3 C CH3
CH3
CH3b.
adakah kesamaan diantara keduanya?, bagaimana membedakan kedua-
nya?”
2) Fase 2, menyajikan informasi:
Guru menjelaskan materi yang akan dibahas, yaitu tata nama IUPAC
senyawa alkana, alkena, dan alkuna secara garis besar.
3) Fase 3, mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif:
Guru mengkoordinasikan siswa untuk duduk dalam kelompoknya dan
membagikan LKS 3 tentang tata nama IUPAC senyawa alkana, alkena,
dan alkuna kepada siswa.
29
4) Fase 4, membimbing kelompok bekerja dan belajar:
a) Siswa mengerjakan LKS secara Individu (tahap think).
b) Siswa mendiskusikan LKS bersama pasangannya (tahap pair).
c) Siswa mendiskusikan LKS bersama kelompok berempat (tahap share
kelompok berempat).
d) Guru membimbing siswa dalam kelompok-kelompok belajar, selama
proses diskusi dengan tahap think, pair, dan share kelompok berempat
berlangsung.
e) Guru meminta salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusinya didepan kelas (tahap share kelas).
f) Guru membimbing siswa dalam melakukan presentasi.
5) Fase 5, evaluasi:
a) Guru membimbing siswa dalam merumuskan kesimpulan.
b) Guru memberi penguatan atas kesimpulan yang diambil siswa.
c) Guru meminta siswa mengerjakan soal latihan.
d) Guru meminta siswa mengumpulkan LKS.
6) Fase 6, memberikan penghargaan:
Menghitung skor kelompok untuk memberikan penghargaan kelompok,
dan memberikan penghargaan kepada kelompok siswa yang berhasil
mendapat predikat kelompok sangat bagus yang dilakukan dalam bentuk
pengumuman lisan di depan kelas dan memberikan hadiah.
Tes formatif I (1 x 40 menit)
Tes formatif I yang diberikan berbentuk soal esai yang terdiri dari 5 buah soal
dengan bobot tiap soalnya berbeda.
30
3. Observasi
Selama proses pembelajaran berlangsung, dilakukan observasi aktivitas siswa
yang dibantu oleh 2 orang observer dan pada saat yang bersamaan dilakukan
observasi kinerja guru oleh guru mitra.
4. Refleksi
Bersama guru mitra melakukan refleksi untuk menemukan kekurangan pada
siklus I. Sebagai acuan refleksi adalah hasil observasi aktivitas dan tes siklus
siswa. Melakukan perbaikan pada rancangan pembelajaran kooperatif tipe
TPS yang disesuaikan dengan hasil refleksi pada siklus I.
SIKLUS II
1. Perencanaan Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap perencanaan tindakan ini adalah
sebagai berikut:
a. Merevisi Rencana Pelaksanaan Pembalajaran (RPP).
b. Merevisi dan menyiapkan media pembelajaran, yaitu Lembar Kerja
Siswa (LKS), dan molymood.
c. Menyusun kisi-kisi tes formatif II, tes formatif II, dan kunci jawaban tes
formatif II.
d. Menjelaskan kembali kepada siswa tentang karakteristik model pembela-
jaran kooperatif tipe TPS yang diterapkankan pada proses pembelajaran.
e. Meningkatkan kinerja guru dalam membimbing siswa selama proses
pembelajaran berlangsung dan lebih cermat dalam memperhatikan sis-
wa ketika memasuki tahap think dan share kelompok berempat.
31
2. Pelaksanaan Tindakan
Siklus II dilaksanakan sebanyak 2 pertemuan. Pertemuan ketiga menyampai-
kan submateri pokok keisomeran senyawa alkana, alkena, dan alkuna, serta
sifat fisik senyawa alkana, alkena, dan alkuna dengan alokasi waktu 3 x 40
menit. Pertemuan keempat menyampaikan submateri pokok sifat kimia se-
nyawa alkana, alkena, dan alkuna dengan alokasi waktu 2 x 40 menit, serta
melakukan tes formatif II dengan alokasi waktu 1 x 40 menit.
2.1 Pertemuan III (3 x 40 menit)
1) Fase 1, menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa:
a) Guru mengingatkan kembali aturan tata nama IUPAC untuk rantai atom
C lurus dan bercabang.
b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan me-
motivasi siswa melalui pertanyaan, “perhatikan ke dua senyawa berikut:
CH2CH2 CH3CH3
a.
CH CH3CH3
CH3
b.
adakah kesamaan diantara keduanya?, bagaimana membedakan kedua-
nya?, apakah ke dua senyawa adalah senyawa yang sama?”, kemudian
guru bertanya kembali, “sekarang coba kalian perhatikan ke dua senya-
wa berikut ini:
CH2 CH CH3
CH3
H3C
a.
CH3 C CH3
CH3
CH3
b.
adakah kesamaan diantara keduanya?, bagaimana membedakan kedua-
nya?, apakah ke dua senyawa adalah senyawa yang sama?”
32
2) Fase 2, menyajikan informasi:
Guru menjelaskan materi yang akan dibahas, yaitu keisomeran senyawa
alkana, alkena, dan alkuna secara garis besar.
3) Fase 3, mengorganisasi siswa ke dalam kelompok kooperatif:
Guru mengkoordinasikan siswa untuk duduk dalam kelompoknya dan
membagikan LKS 4 tentang keisomeran senyawa alkana, alkena, dan al-
kuna, serta LKS 5 tentang sifat fisik senyawa alkana, alkena, dan alkuna
kepada siswa.
4) Fase 4, membimbing kelompok bekerja dan belajar:
a) Siswa mengerjakan LKS secara Individu (tahap think).
b) Siswa mendiskusikan LKS bersama pasangannya (tahap pair).
c) Siswa mendiskusikan LKS bersama kelompok berempat (tahap share
kelompok berempat).
d) Guru membimbing siswa dalam kelompok-kelompok belajar, selama
proses diskusi terutama pada tahap think dan share kelompok berempat.
e) Guru meminta salah satu anggota kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusinya didepan kelas (tahap share kelas).
f) Guru membimbing siswa dalam melakukan presentasi.
5) Fase 5, evaluasi:
a) Guru membimbing siswa dalam merumuskan kesimpulan.
b) Guru memberi penguatan atas kesimpulan yang diambil siswa.
c) Guru meminta siswa mengerjakan soal latihan.
d) Guru membahas soal latihan bersama siswa.
e) Guru meminta siswa mengumpulkan LKS dan mempelajari materi
selanjutnya.
33
2.2 Pertemuan IV (3 x 40 menit)
Kegiatan pembelajaran (2 x 40 menit)
1) Fase 1, menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa:
a) Guru mengingatkan kembali hubungan antara titik didih senyawa
hidrokarbon dengan Mr dan strukturnya.
b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan
memotivasi siswa melalui pertanyaan, “dilihat dari jenis ikatannya,
apakah yang membedakan antara alkana, alkena, dan alkuna?”
2) Fase 2, menyajikan informasi:
Guru menjelaskan materi yang akan dibahas, yaitu sifat kimia senyawa
alkana, alkena, dan alkuna secara garis besar.
3) Fase 3, mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif:
Guru mengkoordinasikan siswa untuk duduk dalam kelompoknya dan
membagikan LKS 6 tentang sifat kimia senyawa alkana, alkena, dan al-
kuna kepada siswa.
4) Fase 4, membimbing kelompok bekerja dan belajar:
a) Siswa mengerjakan LKS secara Individu (tahap think).
b) Siswa mendiskusikan LKS bersama pasangannya (tahap pair).
c) Siswa mendiskusikan LKS bersama kelompok berempat (tahap share
kelompok berempat).
d) Guru membimbing siswa dalam kelompok-kelompok belajar, selama
proses diskusi terutama pada tahap think dan share kelompok berempat.
e) Guru meminta salah satu anggota kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusinya didepan kelas (tahap share kelas).
34
f) Guru membimbing siswa dalam melakukan presentasi.
5) Fase 5, evaluasi:
a) Guru membimbing siswa dalam merumuskan kesimpulan.
b) Guru memberi penguatan atas kesimpulan yang diambil siswa.
c) Guru meminta siswa mengerjakan soal latihan.
d) Guru dan siswa membahas soal latihan bersama siswa.
e) Guru meminta siswa mengumpulkan LKS dan mempelajari materi
selanjutnya.
6) Fase 6, memberikan penghargaan:
Menghitung skor kelompok untuk memberikan penghargaan kelompok,
dan memberikan penghargaan kepada kelompok siswa yang berhasil
mendapat predikat kelompok sangat bagus yang dilakukan dalam bentuk
pengumuman lisan di depan kelas dan memberikan hadiah.
Tes formatif II (1 x 40 menit)
Tes formatif II yang diberikan berbentuk soal esai yang terdiri dari 5 buah
soal dengan bobot tiap soalnya berbeda.
3. Observasi
Selama proses pembelajaran berlangsung, dilakukan observasi aktivitas siswa
yang dibantu oleh 2 orang observer dan pada saat yang bersamaan dilakukan
observasi kinerja guru oleh guru mitra.
4. Refleksi
Bersama guru mitra melakukan refleksi untuk menemukan kekurangan pada
siklus II. Sebagai acuan refleksi adalah hasil observasi aktivitas dan tes siklus
35
siswa. Melakukan perbaikan pada rancangan pembelajaran kooperatif tipe
TPS yang disesuaikan dengan hasil refleksi pada siklus II.
Secara garis besar, langkah-langkah penelitian digambarkan dalam bentuk
bagan sebagai berikut :
Gambar 1. Diagram penelitian tindakan kelas (dimodifikasi dari Hopkins
dalam Arikunto, S., Suhardjono dan Supardi 2008:105).
Rencana
Tindakan I
Siklus I
Pelaksanaan
Tindakan I
Refleksi I
Observasi I
Orientasi Lapangan
dan Kajian Teori
Rencana
Tindakan II
Pelaksanaan
Tindakan II
Refleksi II
Siklus II
Observasi II
36
E. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah
1. Terjadi peningkatan rata-rata persentase aktivitas on task siswa dari siklus I
ke siklus II sebesar ≥ 5%.
2. Terjadi peningkatan rata-rata penguasaan konsep hidrokarbon dari siklus I ke
siklus II sebesar ≥ 5%.
3. Terjadi peningkatan persentase siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal sekolah dari siklus I ke siklus II sebesar ≥ 5 %
F. Analisis Data
1. Data aktivitas on task siswa
Aktivitas on task siswa yang diamati meliputi aktif bertanya pada guru,
aktif dalam diskusi kelompok, aktif dalam mengemukakan pendapat, dan
aktif dalam mengerjakan LKS.
Persentase tiap jenis aktivitas on task siswa setiap pertemuan, dihitung
dengan menggunakan rumus berikut:
100%xN
Ai∑=%Ai
Keterangan:
%Ai = Persentase tiap jenis aktivitas on task siswa setiap pertemuan.
Ai∑ = Jumlah siswa yang melakukan tiap jenis aktivitas on task
siswa setiap pertemuan.
N = Jumlah siswa yang hadir.
37
Rata-rata persentase tiap jenis aktivitas on task siswa pada satu siklus,
dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
%Asi = S
%Ai
Keterangan:
%Asi = Rata-rata persentase tiap jenis aktivitas on task siswa dalam
satu siklus.
Σ%Ai = Jumlah persentase tiap jenis aktivitas on task siswa dalam satu
siklus.
S = Jumlah pertemuan dalam satu siklus.
Peningkatan rata-rata persentase tiap jenis aktivitas on task siswa dari
siklus I ke siklus II, dihitung dengan menggunakan rumus:
% As = III %As - %As
Keterangan:
% As = peningkatan rata-rata persentase tiap jenis aktivitas on task
siswa dari siklus I ke siklus II.
I%As = rata-rata persentase aktivitas on task siswa pada siklus ke I.
II%As = rata-rata persentase aktivitas on task pada siklus ke II.
2. Data penguasaan konsep
Analisis data penguasaan konsep dilakukan dengan cara menghitung
rata-rata nilai penguasaan konsep setiap siklus dengan menggunakan
rumus yang dijelaskan dalam Sudjana (1996) sebagai berikut :
38
N
XnXn
Keterangan:
nX = Rata-rata nilai penguasaan konsep pada siklus ke-n.
nΣX = Jumlah nilai penguasaan konsep pada siklus ke-n.
N = Jumlah siswa keseluruhan.
Persentase peningkatan rata-rata nilai penguasaan konsep dari siklus I ke
siklus II, dihitung dengan menggunakan rumus:
100%xX
X -X%X
I
III
Keterangan:
%X = Persentase peningkatan rata-rata nilai penguasaan konsep dari
siklus I ke siklus II.
IX = Rata-rata nilai penguasaan konsep siklus ke I.
IIX
= Rata-rata nilai penguasaan konsep siklus ke II.
Persentase siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal sekolah
(yaitu memperoleh nilai ≥ 70) setiap siklus, dihitung dengan mengguna-
kan rumus:
X100%N
Sk%Sk
Keterangan:
%Sk = Persentase siswa yang memperoleh nilai ≥ 64 siklus ke-n
∑Sk = Jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 64 siklus ke-n
N = Jumlah siswa keseluruhan
39
Peningkatan persentase siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Mini-
mal sekolah (yaitu memperoleh nilai ≥ 70) ,dihitung dengan mengguna-
kan rumus berikut:
IIII - II k% - %Sk=%Sk S
Keterangan:
I - II%Sk = Peningkatan persentase siswa yang memperoleh nilai ≥64
I%Sk = Persentase siswa yang memperoleh nilai ≥64 siklus I
II%Sk = Persentase siswa yang memperoleh nilai ≥64 siklus II
Penghargaan kelompok diberikan berdasarkan poin peningkatan kelompok. Ke-
lompok yang memperoleh poin sesuai kriteria yang telah ditetapkan berhak men-
dapat penghargaan. Menurut Slavin dalam Trianto (2007) cara pemberian skor
perkembangan individu dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:
Tabel 2. Cara perhitungan skor perkembangan individu
Skor Kuis Terakhir Poin Peningkatan Individu
>10 poin di bawah skor dasar 0
1-10 poin di bawah skor dasar 10
0-10 poin di atas skor dasar 20
>10 poin di atas skor awal 30
Nilai sempurna (tidak berdasarkan skor awal) 30
Skor awal adalah skor yang diperoleh sebelum kuis atau tes, jadi skor awal untuk
penghargaan kelompok siklus I adalah nilai tes materi pokok reaksi oksidasi re-
duksi (redoks), dan skor awal untuk penghargaan kelompok siklus II adalah nilai
40
tes siklus I. Penghargaan kelompok diberikan berdasarkan poin peningkatan ke-
lompok. Skor kelompok adalah rata-rata dari peningkatan individu dalam kelom-
pok tersebut.
Untuk peningkatan skor kelompok digunakan rumus:
Nilai Kelompok = Jumlah Poin Peningkatan Setiap Anggota Kelompok
Banyaknya Anggota Kelompok
Kelompok yang memperoleh poin sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan
berhak mendapatkan penghargaan berdasarkan Tabel 3 berikut:
Tabel 3. Kriteria penghargaan kelompok
Kriteria Predikat kelompok
0 ≤ Nk < 5 -
5 ≤ Nk < 15 Tim cukup bagus
15 ≤ Nk < 25 Tim bagus
25 ≤ Nk ≤ 30 Tim sangat bagus
(sumber: Ratumanan, dkk. dalam Trianto 2007)