ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa...

169
1

Upload: buidung

Post on 17-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

1

Page 2: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

i

FINAL PROJECT – RD 091581

DESIGN REVITALIZATION OF A JAVA BASED LANGUAGE

MAGAZINE

“PANJEBAR SEMANGAT”

USING THE CONCEPT : JAVANESE RETRO REVIVAL

EMMA KIRANA JATMIARI

NRP 3406 100 095

Counseling Lecturer:

Andjrah Hamzah Irawan, ST, M.Si

VISUAL COMMUNICATION DESIGN

MAJOR OF INDUSTRIAL PRODUCT DESIGN

DEPARTMENT OF CIVIL ENGINEERING AND PLANNING

SEPULUH NOPEMBER INSTITUTE OF TECHNOLOGY

SURABAYA 2011

Page 3: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

ii

LEMBAR PENGESAHAN

REVITALISASI DESAIN MAJALAH BERBAHASA JAWA

“PANJEBAR SEMANGAT”

DENGAN KONSEP JAVANESE RETRO REVIVAL

TUGAS AKHIR (RD-091581)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Pada

Bidang Studi Desain Komunikasi Visual

Program Studi S-1 Jurusan Desain Produk Industri

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaa

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

Oleh :

EMMA KIRANA JATMIARI

NRP. 3406 100 095

Disetujui oleh :

Pembimbing Tugas Akhir

Andjrah Hamzah Irawan, ST, M.Si

NIP. 19830215 200812 1002

Surabaya, 27 Juli 2011

Page 4: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

iii

REVITALISASI DESAIN MAJALAH BERBAHASA JAWA

“PANJEBAR SEMANGAT”

DENGAN KONSEP JAVANESE RETRO REVIVAL

Nama Mahasiswa : Emma Kirana Jatmiari

NRP : 3406100095

Jurusan : Desain Komunikasi Visual FTSP-ITS

Dosen Pembimbing : Andjrah Hamzah Irawan, ST, M.Si

ABSTRAK

Media cetak sebagai salah satu dari media massa yang banyak diproduksi dan

perkembangan pasarnya terus memiliki peluang untuk maju di Indonesia, awalnya berasal

dari media cetak dengan menggunakan bahasa Jawa yang telah berdiri bahkan sebelum

Indonesia merdeka di tahun 1933. Media cetak yang awalnya berbentuk koran ini

kemudian menjadi majalah yang tetap bertahan dengan menggunakan bahasa Jawa

hingga saat ini bernama “Panjebar Semangat”.

Seringnya mengalami pasang surut dalam produksinya selama hampir 78 tahun,

tak membuat Panjebar Semangat berhenti mencari cara untuk mempertahankan

keesksistensiannya dalam bersaing di dunia media yang serba moderen ini. Untuk itu

penulis tertarik untuk merevitalisasi atau menghidupkan kembali hal hal yang vital tanpa

membuat ciri khasnya hilang pada Panjebar Semangat.

Dengan adanya konsep Javanese Retro Revival, diharapkan revitalisasi desain

pada majalah Panjebar Semangat akan mengangkat kembali kecintaan masyarakat

Indonesia terhadap kebudayaan berbahasa Jawa yang dahulu dapat mempersatukan

Negara ini, penulis berharap unsur-unsur kebudayaan sastra terutama sastra Jawa akan

terus ada dan bahkan dapat berkembang lebih baik di kemudian hari.

Keywords : Panjebar Semangat, Javanese, Retro, Revival

Page 5: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

iv

DESIGN REVITALIZATION OF A JAVA BASED LANGUAGE MAGAZINE

“PANJEBAR SEMANGAT”

USING THE CONCEPT : JAVANESE RETRO REVIVAL

Student’s Name : Emma Kirana Jatmiari

NRP : 3406100095

Department : Communication Visual Design FTSP-ITS

Counseling Lecturer : Andjrah Hamzah Irawan, ST, M.Si

ABSTRACT

Printed media as one of the mass media that widely produced and has a great

opportunity to grow in market developments in Indonesia, originally came from the Java

language printed media which has existed even before Indonesia's independence in 1933.

This printed media used to formed in newspaper but then it became a magazine that

persisted using the Java language to this day named "Panjebar Semangat".

Frequent ups and downs in production for nearly 78 years, did not make the

Panjebar Semangat stop looking for ways to maintain its existence in this modern media-

paced competence. Based on those facts, the author is interested to revitalize or revive the

vital things without making the trademark on Panjebar Semangat‟s gone.

Using the concept of Javanese Retro Revival, the author expects the design

revitalization of Panjebar Semangat will raise the love of Javanese culture to Indonesian

people which in the past could unite this country, the author hopes the elements of literary

culture, especially Javanese will continue to exist and even be able to develop better in

the future.

Keywords: Panjebar Semangat, Javanese, Retro, Revival

Page 6: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

v

KATA PENGANTAR

Assalamuaikum Wr. Wb.

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah berkenan

memberikan rahmat dan hidayahNya, penulis dapat menyelesaikan laporan yang

merupakan pemenuhan mata kuliah Tugas Akhir dengan judul “Revitalisasi Desain

Majalah Berbahasa Jawa „Panjebar Semangat‟ Dengan Konsep Javanese Retro Revival”

sebagai salah satu mata kuliah jurusan Desain Produk industri – Program Studi Desain

Komunikasi Visual, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan di Institut Teknologi Sepuluh

Nopember Surabaya.

Laporan ini menjelaskan mengenai latar belakang, metodologi penelitian hasil

analisa, hasil riset terhadap subjek desain dan komparator dari produk yang akan didesain

agar menjadi suatu laporan yang sesuai dengan kriteria dan konsep penelitian.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari

sempurna, namun penulis telah berusaha dengan sebaik-baiknya, karena itulah segala

saran dan juga kritik dari seluruh pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan

laporan ini.

Akhirnya penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat untuk memberikan

sedikit pengetahuan bagi semua pihak yang membutuhkan untuk masa yang akan datang.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Surabaya, Juli 2011

Penulis

Page 7: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Seiring dengan selesainya masa perancangan Tugas Akhir, tidak lupa penulis

menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah

membantu atas terlaksananya Tugas Akhir ini, antara lain :

1. Allah SWT, atas rahmat dan hidayahNya, kesehatan serta kekuatan bagi saya

dalam mengerjakan Tugas Akhir ini, terutama memberikan saya berkah

keselamatan dan segala keajaiban dalam seluruh proses tugas akhir ini.

2. Bapak dan Ibu tercinta, yang telah mencari nafkah untuk dapat menghidupi

keluarga dan biaya untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini serta kasih sayang,

support yang hebat, perhatiannya dan doanya selama ini untuk saya.

3. Adik tercinta, yang telah mendengarkan keluh kesah disaat saya sedang galau dan

memberikan support saya serta selama ini, dan perhatiannya.

4. Eyang tercinta, Mbah Uti, Mbah Kung, dan Obaasan yang mau mendukung dan

memaklumi cucunya yang jarang berkunjung dikarenakan kesibukan selama

berkuliah dan mengerjakan Tugas Akhir ini serta selalu berdoa untuk kesuksesan

saya.

5. Kekasih, sekaligus sahabat dan kekuatan hidupku, Rizky Ramadhani Dipta Putra

yang selalu sabar menemani saya dalam mengerjakan Tugas Akhir ini, serta

support dan bantuannya untuk menyelesaikan hal yang tampaknya mustahil di

kala susah maupun senang, serta doa dan kasih sayangnya selama ini.

6. Bapak Andjrah Hamzah yang telah menjadi dosen pembimbing selama ini dan

memberi masukan dan nasehat terhadap progres maupun kekurangan saya

7. Bapak Sayatman yang memberi masukan selama proses sidang dan memberikan

referensi sebagai sumber ide.

8. Bapak Rahmatsyam Lakoro yang memberi masukan selama proses sidang dan

mengingatkan atas kekurangan yang ada

9. Bapak Nugrahadi Ramadhani yang memberi masukan serta saran yang

membangun selama proses sidang dan tugas akhir ini.

10. Bapak Baroto Tavip Indrojarwo, Ketua Jurusan Desain Produk Industri ITS, yang

banyak memberi kesempatan pada Mahasiswa yang mau memberi kontribusinya

untuk perkembangan kampus.

Page 8: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

vii

11. Bapak Sabar, selaku dosen riset desain yang banyak memberikan saran dan kritik

yang sangat teoritis sehingga saya dapat menyelesaikan berbagai masalah dengan

cara yang hebat.

12. Teman-teman Mbois 2006 yang mengajak lari dari kenyataan ketika sedang

buntu.

13. Panjebar Semangat yang telah bersedia memberikan kepercayaan terhadap saya

dan mengijinkan saya menuangkan ide-ide baru untuk diterapkan pada

majalahnya, selama proses pengerjaan Tugas Akhir dan selalu mensupport saya.

14. Teman-teman seperjuangan TA, terima kasih atas support dan informasinya di

saaat saat yang tak terduga.

15. Seluruh Dosen dan Karyawan Desain Produk Industri ITS, atas kerjasamanya

selama ini.

16. Dan seluruh pihak yang tidak sempat saya sebutkan satu persatu yang telah

membantu dalam segala hal selama perancangan Tugas Akhir.

Penulis

Page 9: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................. ii

ABSTRAK .................................................................................................................. iii

ABSTRACT .................................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... v

UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH .................................................................... 1

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH ............................................................................ 10

1.3 BATASAN MASALAH ..................................................................................... 12

1.4 RUMUSAN MASALAH .................................................................................... 13

1.5 RUANG LINGKUP ........................................................................................... 13

1.5.1 Studi Literatur ............................................................................................... 13

1.5.2 Studi Eksisting .............................................................................................. 13

1.5.3 Riset Target Audiens .................................................................................... 13

1.6 TUJUAN PENELITIAN .................................................................................... 13

1.7 MANFAAT PENELITIAN ............................................................................... 14

1.7.1 Manfaat Bagi Majalah Panjebar Semangat .................................................. 14

1.7.2 Manfaat Bagi Masyarakat Umum ................................................................ 14

1.7.3 Manfaat Bagi Mahasiswa dan Institusi (ITS) ............................................... 14

1.8 SISTEMATIKA PENULISAN ......................................................................... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN STUDI EKSISTING ....................................... 17

2.1 LANDASAN TEORI .......................................................................................... 17

2.1.1 Revitalisasi ................................................................................................... 17

2.1.2 Penjelasan Secara Umum Mengenai Jenis Penerbitan ................................. 18

2.1.2.1 Terbitan Promosi .................................................................................. 18

2.1.2.2 Terbitan Berkala ................................................................................... 18

2.1.2.3 Perbedaan Majalah, Newsletter dan Jurnal ........................................... 19

2.1.3 Desain Majalah ............................................................................................. 21

Page 10: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

ix

2.1.3.1 Tahapan Mendesain Majalah ................................................................ 21

2.1.4 Electronic magazine (e-magz) ...................................................................... 22

2.1.4.1 Pengertian Electronic magazine (e-magz) ............................................ 22

2.1.4.2 Berbagai Macam Fornat E-magz .......................................................... 22

2.1.4.3 Kelebihan E-magz ................................................................................. 24

2.1.4.4 Kompatibilitas e-magz .......................................................................... 25

2.1.4.5 E-magz Sebagai Sarana Branding ......................................................... 26

2.1.4.6 Strategi Promosi e-magz ....................................................................... 27

2.1.5 Metode Desain Majalah Panjebar Semangat ................................................ 27

2.1.5.1 Penentuan Grid Layout pada Majalah ................................................... 29

2.1.5.2 Bidang Cetak ........................................................................................ 30

2.1.5.3 Pola Layout ........................................................................................... 31

2.1.5.4 Tipografi Majalah ................................................................................. 33

2.1.5.5 Audiens ................................................................................................. 34

2.1.5.6 Penggunaan Huruf Untuk Teks ............................................................ 35

2.1.5.7 Memilih Font ........................................................................................ 35

2.1.5.8 Keterangan Gambar .............................................................................. 36

2.1.5.9 Kombinasi Font .................................................................................... 37

2.1.6 Dasar-Dasar Desain Dan Layout .................................................................. 38

2.1.6.1 Prinsip Desain ....................................................................................... 38

2.1.6.2 Desain Thumbnails ............................................................................... 39

2.1.6.3 Desain Komprehensif ........................................................................... 40

2.1.6.4 Desain final ........................................................................................... 40

2.1.6.5 Desain Layout Cetak............................................................................. 41

2.1.6.6 Perhitungan Jumlah Halaman ............................................................... 43

2.1.6.7 Ilustrasi dan Foto .................................................................................. 44

2.1.6.8 Tabel ..................................................................................................... 47

2.1.6.9 Catatan .................................................................................................. 47

2.1.6.10 Penjilidan .............................................................................................. 47

2.1.7 Psikologi Warna ........................................................................................... 48

2.1.7.1 Contoh Warna dan Psikologinya .......................................................... 49

2.2 STUDI EKSISTING .......................................................................................... 53

2.2.1 Studi Eksisting Kompetitor .......................................................................... 53

2.2.2 Studi Eksisting Komparator E-magz ............................................................ 57

Page 11: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

x

2.2.2.1 Motion By Design................................................................................. 57

2.2.2.2 Suave .................................................................................................... 59

2.2.2.3 Wow Magz ........................................................................................... 62

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................................... 67

3.1 GAMBARAN UMUM SUBYEK DESAIN ...................................................... 67

3.1.1 Definisi Media Massa ................................................................................... 67

3.1.2 Definisi Majalah ........................................................................................... 67

3.1.3 Definisi Bahasa Jawa .................................................................................... 67

3.1.4 Definisi E-magz ............................................................................................ 68

3.2 TEKNIK SAMPLING ........................................................................................ 68

3.2.1 Populasi ........................................................................................................ 68

3.2.2 Sampel .......................................................................................................... 71

3.3 JENIS DAN SUMBER DATA .......................................................................... 71

3.3.1 Jenis Data ..................................................................................................... 71

3.3.1.1 Data Primer ........................................................................................... 71

3.3.1.2 Data Sekunder ....................................................................................... 72

3.3.2 Sumber Data ................................................................................................. 72

3.3.2.1 Data Primer ........................................................................................... 72

3.3.2.2 Data Sekunder ....................................................................................... 72

3.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA ................................................................. 73

3.5 METODE PENELITIAN .................................................................................. 73

3.5.1 Perencanaan .................................................................................................. 73

3.5.2 Perancangan .................................................................................................. 73

BAB IV KONSEP DESAIN ........................................................................................... 75

4.1 PENELUSURAN MASALAH .......................................................................... 75

4.1.1 Aspek Pasar .................................................................................................. 77

4.2 TARGET AUDIENS .......................................................................................... 78

4.2.1 Target Primer ................................................................................................ 78

4.2.2 Target Sekunder ........................................................................................... 79

4.3 KONSEP DESAIN ............................................................................................. 81

4.4 UNIQUE SELLING POINT (USP) ................................................................... 82

4.5 KRITERIA DESAIN ......................................................................................... 83

4.5.1 Elemen-elemen vital pada majalah Panjebar Semangat ............................... 83

4.5.2 Gaya Bahasa ................................................................................................. 85

Page 12: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

xi

4.5.3 Strategi Visual .............................................................................................. 85

4.5.4 Strategi Media Online (e-magz) Panjebar Semangat .................................... 85

4.5.4.1 Pemilihan e-Magz Sebagai Media Penjualan Secara Online ................ 85

4.5.4.2 Proses distribusi e-magz ....................................................................... 88

4.5.4.3 E-magz Sebagai Pengganti Majalah Versi Cetak ................................. 89

4.5.5 Ketentuan Penggunaan Warna Pada Panjebar Semangat ............................. 89

4.5.6 Penataan Isi Layout ...................................................................................... 92

4.5.7 Tipografi ....................................................................................................... 93

4.5.8 Gaya Ilustrasi ................................................................................................ 94

4.5.9 Cover ............................................................................................................ 95

4.6 PROSES DESAIN .............................................................................................. 98

4.6.1 Elemen Visual .............................................................................................. 98

4.6.1.1 Alternatif Thumbnails Desain Elemen Visual ...................................... 98

4.6.1.2 Alternatif Digital Desain Elemen Visual ............................................ 105

4.6.2 Tipografi ..................................................................................................... 110

4.6.2.1 Alternatif Pengaplikasian Tipografi pada majalah Panjebar Semangat ....

......................................................................................................... 113

4.6.3 Layout ......................................................................................................... 117

4.6.4 Analisa Desain Cover Majalah Panjebar Semangat ................................... 122

4.6.5 Alternatif Thumbnail Desain Cover ........................................................... 122

4.6.5.1 Alternatif 1 .......................................................................................... 122

4.6.5.2 Alternatif 2 .......................................................................................... 123

4.6.5.3 Alternatif 3 .......................................................................................... 123

4.6.5.4 Alternatif 4 .......................................................................................... 124

4.6.5.5 Alternatif 5 .......................................................................................... 124

4.6.5.6 Alternatif 6 .......................................................................................... 125

4.6.5.7 Alternatif 7 .......................................................................................... 125

4.6.5.8 Alternatif 8 .......................................................................................... 126

4.6.6 Alternatif Rough Design Cover Majalah Panjebar Semangat .................... 126

4.7 SPESIFIKASI MAJALAH .............................................................................. 130

4.8 TEKNIS PRODUKSI MAJALAH ................................................................. 130

BAB V IMPLEMENTASI DESAIN ............................................................................ 133

5.1 Tipografi ........................................................................................................... 133

5.2 Aplikasi Desain ................................................................................................. 135

Page 13: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

xii

5.2.1 Cover .......................................................................................................... 135

5.2.1.1 Cover Depan ....................................................................................... 135

5.2.1.2 Cover Belakang .................................................................................. 136

5.2.2 Bagian Isi .................................................................................................... 137

5.3 Display E-magz ................................................................................................. 141

5.4 Pembatas Halaman Majalah ........................................................................... 146

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 147

6.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 147

6.2 Saran ............................................................................................................... 148

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 149

Page 14: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Cover majalah Panjebar Semangat no. 40 - 2 Oktober 2010 ................... 7

Gambar 1.2 Cover Majalah Panjebar Semangat no 43 - 23 Oktober 2010 ................... 7

Gambar 1.3 Tampilan desain pada halaman dalam majalah Panjebar Semangat ......... 8

Gambar 1.4 Tampilan desain berwarna pada majalah Panjebar Semangat (edisi ganjil)

................................................................................................................... 8

Gambar 2.1 (a) Contoh Garis Irama ............................................................................ 29

Gambar 2.2 (b) Penempatan Elemen Desain berdasarkan garis irama ....................... 29

Gambar 2.3 (a) Bidang Cetak yang dibuat dengan Metode Van de Graaf. ................. 30

Gambar 2.4 (b) Bidang cetak yang dibuat dengan Metode Diagonal ......................... 30

Gambar 2.5 Bidang cetak yang dibuat dengan Metode bebas .................................... 31

Gambar 2.6 Pola layout dengan garis irama ............................................................... 31

Gambar 2.7 Metode Van e Graaf yang dibagi menjadi dua kolom (a) dan

implementasinya untuk menempatkan teks dan gambar (b) ................... 32

Gambar 2.8 (a) thumbnails newsletter dengan tiga macam metode pemasangan

ilustrasi .................................................................................................... 39

Gambar 2.9 (b) Desain final ........................................................................................ 39

Gambar 2.10 (a) Layout cetak dengan satu sheet kertas yang berisi 16 halaman ......... 42

Gambar 2.11 (b) Informasi layout cetak majalah untuk setiap sheet kertas berisi 16

halaman ................................................................................................... 42

Gambar 2.12 Scan dari hasil cetakan terlihat kotak – kotak piksel yang besar ............ 47

Gambar 2.13 Pembagian warna hangat dan dingin ....................................................... 48

Gambar 2.14 Kombinasi warna – warna hangat ........................................................... 49

Gambar 2.15 (a) Palet Warna Retro .............................................................................. 51

Gambar 2.16 (b) Penjabaran Palet Warna Retro berdasarkan RGB.............................. 51

Gambar 2.17 (a) Palet Warna Javanese ......................................................................... 52

Gambar 2.18 (b) Penjabaran Palet Warna Javanese berdasarkan RGB ........................ 52

Gambar 2.19 (a) Palet Warna Revival .......................................................................... 52

Gambar 2.20 (b) Penjabaran Palet Warna Revival berdasarkan RGB .......................... 52

Gambar 2.21 Preview Motion By Design cover depan ................................................. 57

Gambar 2.22 Salah satu tampilan layout Motion By Design ........................................ 58

Gambar 2.23 Preview halaman ketika berpindah ke halaman selanjutnya ................... 59

Gambar 2.24 Preview cover depan Suave ..................................................................... 59

Page 15: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

xiv

Gambar 2.25 Preview salah satu halaman Suave .......................................................... 61

Gambar 2.26 Preview salah satu halaman Suave yang dibuka ..................................... 62

Gambar 2.27 Preview cover depan WowMagz ............................................................. 62

Gambar 2.28 Preview layout artikel WowMagz ........................................................... 63

Gambar 2.29 Preview layout artikel WowMagz yang menampilkan rubrik tentang

gadget ...................................................................................................... 64

Gambar 2.30 Preview content WowMagz .................................................................... 65

Gambar 4.1 Bagan Konsep Desain ............................................................................. 80

Gambar 4.2 Bagan Penentuan E-magz sebagai media online ..................................... 87

Gambar 4.3 Bagan proses distribusi e-magz Panjebar Semangat ............................... 88

Gambar 4.1 (a) Contoh Unsur Warna Javanese pada Batik (Corak Jetis) .................. 90

Gambar 4.2 (b) Contoh Unsur Warna Javanese pada Batik (Corak Jetis Sidoarjo) .... 90

Gambar 4.3 (c) Contoh Unsur Warna Javanese pada Batik (Corak Sekardangan) ..... 90

Gambar 4.4 Contoh unsur warna Kesenian Wayang .................................................. 91

Gambar 4.5 Contoh unsur warna retro ........................................................................ 91

Gambar 4.6 Contoh unsur warna revival .................................................................... 92

Gambar 4.7 Contoh layout teks dan gambar pada majalah Panjebar Semangat ......... 92

Gambar 4.8 Contoh layout majalah yang dapat menjadi komparator untuk revitalisasi

Panjebar Semangat .................................................................................. 93

Gambar 4.9 Font Tahoma dengan ukuran 9,5 pt yang digunakan untuk isi majalah

Panjebar Semangat .................................................................................. 94

Gambar 4.10 Contoh gaya ilustrasi pada majalah Panjebar Semangat ......................... 95

Gambar 4.11 Contoh ilustrasi untuk cover depan sebuah majalah ............................... 96

Gambar 4.12 Font pada cover majalah Panjebar Semangat .......................................... 96

Gambar 4.13 Font cover setelah direvitalisasi .............................................................. 96

Gambar 4.14 Layout cover majalah Panjebar Semangat .............................................. 97

Gambar 4.15 Layout cover majalah TIME ................................................................... 97

Gambar 4.16 Elemen Visual ......................................................................................... 98

Gambar 4.17 Semar dan gareng, dua diantara empat punakawan ................................ 99

Gambar 4.18 Berbagai macam motif batik kawung yang telah dimodifikasi ............... 99

Gambar 4.19 Semacam kaligrafi yang dibentuk dari aksara Jawa dan unsur – unsur

relief ...................................................................................................... 100

Gambar 4.20 Macam – macam bentuk stilasi wayang spserti arjuna (kiri), srikandi

(tengah) serta gatutkaca (kanan)............................................................ 101

Page 16: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

xv

Gambar 4.21 Bentuk Gunungan dalam perwayangan ................................................. 102

Gambar 4.22 Kepala barong yang menggambarkan keperkasaan. ............................. 103

Gambar 4.23 Kepala garuda berada di sebelah kanan dan kiri melambangkan

keseimbangan. ....................................................................................... 103

Gambar 4.24 Pohon dengan akar – akarnya yang menjulur, menggambarkan bahwa

kehidupan manusia akan terus berlanjut sampai ke alam baka. ............ 103

Gambar 4.25 Ular yang mengitari pohon, menggambarkan bahaya yang dapat datang

kapan saja dan dimana saja, sehingga manusia harus dalam keadaan

waspada. ................................................................................................ 104

Gambar 4.26 Motif batik yang diambil dari kelopak bunga khas Jawa Timur ........... 104

Gambar 4.27 Berbagai macam motif batik khas dari Jawa Timur .............................. 105

Gambar 4.28 Elemen visual didapatkan dari motif batik khas jawa timuran yang

menggunakan bunga sebagai motif utamanya ....................................... 106

Gambar 4.29 Elemen visual pada batik motif kawung yang terdapat pada batik yang

digunakan oleh keempat punakawan. .................................................... 106

Gambar 4.30 Stilasi bentuk kepala wayang yang diterapkan menjadi sebuah pattern

berulang. ................................................................................................ 107

Gambar 4.31 Tokoh yang paling terkenal dari punakawan, Semar. ........................... 107

Gambar 4.32 Bentuk penyederhanaan dari gunungan dengan varian warna. ............. 108

Gambar 4.33 Berbagai macam alternatif desain digital yang akan digunakan sebagai

sistem grafis majalah Panjebar Semangat. ............................................ 109

Gambar 4.34 Alternatif 1 ............................................................................................ 114

Gambar 4.35 Alternatif 2 ............................................................................................ 114

Gambar 4.36 Alternatif 3 ............................................................................................ 115

Gambar 4.37 Alternatif 4 ............................................................................................ 116

Gambar 4.38 Alteratif 5 .............................................................................................. 116

Gambar 4.39 Alternatif Thumbnail Desain Layout untuk Rubrik Cerita Rakyat ....... 117

Gambar 4.40 Alternatif Thumbnail Desain Layout untuk Rubrik Crita Bersambung 117

Gambar 4.41 Penempatan image yang disesuaikan dengan grid ................................ 118

Gambar 4.42 Heading yang akan dibuat lebih menonjol dan menarik ....................... 118

Gambar 4.43 Alternatif Thumbnail pada rubrik Gelanggang remaja ......................... 119

Gambar 4.44 Alternatif Sistem Grafis 1 ..................................................................... 119

Gambar 4.45 Alternatif Sistem Grafis 2 ..................................................................... 120

Gambar 4.46 Alternatif Sistem Grafis 3 ..................................................................... 120

Page 17: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

xvi

Gambar 4.1 (a) Alternatif Sistem Grafis Hal- 2-3 ..................................................... 121

Gambar 4.2 (b) Alternatif Sistem Grafis Hal- 4-5 .................................................... 121

Gambar 4.1 Alternatif layout cover majalah panjebar semangat (alt. 01) ................ 126

Gambar 4.2 Alternatif layout cover majalah panjebar semangat (alt. 02) ................ 127

Gambar 4.3 Alternatif layout cover majalah panjebar semangat (alt. 03) ................ 127

Gambar 4.4 Alternatif layout cover majalah panjebar semangat (alt. 04) ................ 128

Gambar 4.5 Alternatif layout cover majalah panjebar semangat (alt. 05) ................ 128

Gambar 4.6 Alternatif layout cover majalah panjebar semangat (alt. 06) ................ 129

Gambar 4.7 Alternatif layout cover majalah panjebar semangat (alt. 07) ................ 129

Gambar 4.8 Alternatif layout cover majalah panjebar semangat (alt. 08) ................ 130

Gambar 5.1 Jenis huruf yang digunakan dalam majalah Panjebar Semangat ........... 133

Gambar 5.2 Cover ..................................................................................................... 135

Gambar 5.3 Desain cover belakang majalah Panjebar Semangat setelah di revitalisasi

............................................................................................................... 136

Gambar 5.4 Tampilan isi dan layout yang telah direvitalisasi .................................. 137

Gambar 5.5 Tampilan isi dan layout ......................................................................... 138

Gambar 5.6 Pemilihan fotografi landscape atau outdoor .......................................... 139

Gambar 5.7 Pemilihan Fotografi indoor ................................................................... 139

Gambar 5.8 Pemilihan Ilustrasi ................................................................................. 140

Gambar 5.9 Tampilan Cover pada e-Magz ............................................................... 141

Gambar 5.10 Tampilan Cover ketika dibuka .............................................................. 141

Gambar 5.11 Tampilan halaman isi ............................................................................ 142

Gambar 5.12 Tampilan Halaman isi ketika dibuka ..................................................... 143

Gambar 5.13 Tampilan Fungsi Zoom ......................................................................... 143

Gambar 5.14 Tampilan Fungsi Search ........................................................................ 144

Gambar 5.15 Tampilan Menu Thumbnails ................................................................. 145

Gambar 5.16 Pembatas Buku ...................................................................................... 146

Page 18: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Oplah Panjebar Semangat dalam sepuluh Tahun Terakhir (2000-

2010) ......................................................................................................... 5

Tabel 1.2 Aspek Sumber Berita Terbanyak Dalam Majalah Panjebar Semangat

Tahun 2011 ................................................................................................ 6

Tabel 1.3 Rubik Yang Paling Diminati Oleh Pembaca Tahun 2011 ......................... 9

Tabel 2.1 Kompatibilitas e-Magz ............................................................................ 26

Page 19: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

xviii

Page 20: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam kehidupan sehari – hari manusia membutuhkan berbagai macam informasi

yang dapat membantu menambah pengetahuan akan hal baru, kemudian membantu

melakukan segala aktivitasnya. Informasi – informasi tersebut biasanya dirangkum dan

dikemas dengan baik oleh media massa sehingga sebagai kebutuhan individu maupun

makhluk sosial, manusia dapat mengerti hal – hal yang bersumber pada media massa

tersebut. Tentunya ketika mendengar „media massa‟, kata ini bukan merupakan kata yang

asing di telinga, namun banyak sekali diantara kita yang tidak menyadari betapa banyak

peran media massa dan beratnya perjuangan media massa, khususnya media cetak untuk

memperoleh posisi seperti pada saat ini.

Kata Media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara harfiah berarti

„tengah‟, „perantara‟, atau „pengantar‟. Atau dengan kata lain media adalah perantara atau

pengantar dari pengirim pesan kepada penerima pesan. Sedangkan Massa merupakan kata

serapan yang berasal dari bahasa Inggris yaitu mass yang artinya massa atau jumlah

besar (kata benda) atau dapat diartikan sebagai massa, rakyat, atau besar-besaran (kata

sifat)1. Kata lain massa merupakan masyarakat atau publik. Jadi definisi Media Massa

adalah channel, media, saluran, sarana, atau alat yang dipergunakan dalam proses

komunikasi massa, yakni komunikasi yang diarahkan kepada orang banyak (Channel Of

Mass Communication). Komunikasi massa sendiri merupakan kependekan dari

komunikasi melalui media massa (Communicate With Media)2.

Media massa dapat dibagi lagi menurut bermacam – macam kriterianya, ada yang

mengelompokkan media massa menjadi beberapa jenis berdasarkan waktu

pembuatannya, berdasarkan bentuknya, dan lain – lain. Berikut ini merupakan pembagian

media massa berdasarkan jenisnya3, dapat dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Media massa cetak atau printed media, adalah media massa yang dicetak dalam

lembaran kertas, contoh ; dari segi formatnya dan ukuran kertas, media massa

cetak secara rinci meliputi :

a. koran atau surat kabar (ukuran kertas broadsheet atau 1/2 plano)

b. tabloid (1/2 broadsheet) 1 M. Echols, John dan Hassan Sadily. Kamus Inggris- Indonesia. Jakarta: Gramedia. 2 http://www.romeltea.com/2009/05/14/media-massa-makna-karakter-jenis-dan-fungsi/ 3 http://www.romeltea.com/2009/05/14/media-massa-makna-karakter-jenis-dan-fungsi/

Page 21: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

2

c. majalah (1/2 tabloid atau kertas ukuran folio/kwarto)

d. buku (1/2 majalah)

e. newsletter (folio/kwarto, jumlah halaman lazimnya 4-8)

f. buletin (1/2 majalah, jumlah halaman lazimnya 4-8)

Isi media massa umumnya terbagi tiga bagian atau tiga jenis tulisan: berita, opini,

dan feature.

2. Media massa elektronik atau electronic media, adalah media massa yang isinya

disebarluaskan melalui suara atau gambar dan suara dengan menggunakan

teknologi elektronika, contohnya :

a. radio

b. televisi

c. film

3. Media massa online atau online media, cybermedia, yaitu media massa yang

dapat kita temukan di internet (situs web)

Yang jelas, setiap penemuan teknologi media massa tentunya memberikan

kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi. Kelebihan dari

perkembangan teknologi media massa, media cetak khususnya, yaitu dapat meningkatkan

pendidikan masyarakat, menurunkan jumlah buta huruf, pendapatan dan kualitas hidup

pun meningkat4. Dengan adanya fasilitas memadai dan teknologi yang semakin maju,

maka keadaan media cetak saat ini telah menjadi suatu hal yang penting untuk

memajukan pengetahuan umum yang tidak kita dapatkan di sekolah maupun di institusi.

Dalam hal ini media massa yang berbentuk cetak biasanya juga dapat diartikan

sebagai pers. Istilah pers berasal dari bahasa Belanda yang dalam bahasa Inggris berarti

press. Definisi pers yaitu suatu lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang

menjalankan kegiatan jurnalistik meliputi : mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan,

mengolah dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara

dan gambar serta data grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media

cetak, media elektronik dan jenis saluran yang tersedia5.

Media massa atau pers di Indonesia dapat dibagi menjadi 3 jenis menurut

pemakaian bahasanya :

1. Pers yang menggunakan bahasa Indonesia

2. Pers yang menggunakan bahasa daerah 4 http://www.waena.org/index.php?option=com_content&task=view&id=719&Itemid=9 5 http://id.wikipedia.org/wiki/Pers_Indonesia ( rujukan dari Eisy, M Ridlo. 2007. Peranan Media dalam Masyarakat.

Jakarta : Dewan Pers. hlm. 65 )

Page 22: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

3

3. Pers yang menggunakan bahasa asing

Pers di Indonesia sempat mengalami pasang dan surut, namun tidak diragukan

lagi bahwa keberadaan pers saat ini sangat kuat. Padahal untuk dapat menjadi seperti

sekarang, eksistensi sebuah pers memerlukan waktu yang cukup lama. Satu hal yang

selalu dihadapi oleh pers adalah bagaimana caranya agar tetap dapat bertahan di tengah

perubahan. Sebab, selama ini banyak sekali pers yang bermunculan namun pada akhirnya

gulung tikar karena banyak faktor. Meskipun masih ada pers yang dapat bertahan lebih

dari puluhan tahun, namun jumlahnya cenderung sedikit. Saat ini, para pengamat pers

beranggapan bahwa media massa harus melakukan sebuah revolusi, reposisi, dan tampil

lebih modern, agar tidak dianggap ketinggalan jaman. Ukuran – ukuran media massa saat

ini juga mengalami perubahan standar berdasarkan tipologi modernitas dengan

konsekuensi menghilangkan standar lama yang dianggap sudah usang6.

Berdasarkan situasi tersebut maka penulis tertarik untuk membahas dan mengenal

lebih dalam mengenai awal terbentuknya pers berbahasa daerah di Indonesia. Dengan

mengacu pada yang berbeda dan unik. Pengertian unik di sini berarti pers tersebut

memiliki standarisasi berbeda dengan pers pada umumnya karena menggunakan bahasa

selain bahasa Indonesia, yaitu pers yang menggunakan bahasa daerah, khususnya bahasa

Jawa. Karena jika dilihat dari perkembangannya, masa depan pers berbahasa Jawa saat ini

tidak secerah pers berbahasa Indonesia. Hal ini sangat disayangkan, mengingat pers

berbahasa Jawa cukup berperan dalam perjalanan bangsa Indonesia. Sebelum

kemerdekaan dan pada awal kemerdekaan, pers berbahasa Jawa memiliki suatu kekuatan

politik sebagai alat perjuangan, mempersatukan dan menggerakkan bangsa untuk

mengusir penjajah dan bukti keberanian sebagai suatu penyalur aspirasi masyarakat.

Pendekatan pers yang menggunakan bahasa Jawa untuk membangun suatu „kekuatan

rakyat‟ pada masa itu bukan hanya berperan sebagai alat perubahan sosial, ekonomi

maupun politik. Namun juga merupakan suatu bentuk kesetiaan konsumen terhadap

produsen. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya berbagai macam media massa

berbahasa Jawa yang telah menjadi suatu jembatan bagi masyarakat Indonesia yang

ketika itu masih belum mengetahui banyak hal baru, terutama berita mengenai

perkembangan bangsanya sendiri karena masih dalam kondisi yang terjajah.

Pers berbahasa Jawa pertama kali adalah Bromartani yang terbit di Surakarta

pada tanggal 29 Maret 1855. Sayang, Bromartani yang berbentuk majalah ini hanya

berumur satu tahun saja karena misi majalah ini dianggap sebagai ancaman bagi 6 Suprawoto, Panjebar Semangat di Tengah Tantangan Zaman, Yayasan Pinang Sirih, Sidoarjo, 2004. Hal 10

Page 23: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

4

pemerintah pada saat itu. Setelah Bromartani berhenti terbit, banyak sekali pers berbahasa

Jawa lainnya yang juga sempat terkenal, namun sebagian besar dari mereka sudah tidak

dapat mepertahankan keeksistensiannya lagi7. Kemudian pada tanggal 2 September 1933,

atas gagasan Dr. Soetomo, di Surabaya terbit sebuah majalah mingguan berbahasa Jawa,

Panjebar Semangat. Dari sekian banyak pers berbahasa Jawa yang terbit sebelum

kemerdekaan, hanya Panjebar Semangat yang sampai sekarang masih bertahan dan tetap

mempertahankan ciri khasnya sebagai majalah berbahasa Jawa, dengan memiliki

perusahaan percetakan dan penerbitan milik sendiri yang terletak di Jl. Bubutan 87 (Jl.

GNI 2) Surabaya8. Dengan segala upaya yang telah dijalani, majalah mingguan berbahasa

Jawa ini selalu berusaha untuk mengikuti perkembangan jaman yang bisa dikatakan tidak

mudah bagi suatu penerbitan media massa yang akan menginjak usia ke 78 tahun ini.

Sebagai majalah yang menggunakan bahasa Jawa, Panjebar Semangat harus

berhadapan dengan banyaknya penerbitan yang bermunculan di era modernisasi seperti

sekarang ini. Hal yang dapat dilakukan untuk mengejar ketinggalan seharusnya adalah

memajukan majalah dalam hal meningkatkan kualitasnya. Di sisi lain, harga semua

peralatan cetak dan ongkos pengiriman semakin melonjak. Menaikkan harga untuk

berlangganan secara tiba – tiba juga tidak memungkinkan, karena dampaknya akan

menyebabkan jumlah pelanggan yang semakin menurun.

Majalah ini mengandalkan pemasukan dari pelanggan setianya, sehingga jumlah

oplahnya disesuaikan dengan jumlah pelanggan. Sistem langganan didominasi melalui

agen karena lebih mudah dijangkau9. Keuntungan berlangganan lewat agen juga

mempermudah pembayaran dan juga pengirimannya lebih cepat karena melalui kantor

pos.

Tabel 1.1 Penjualan Majalah Panjebar Semangat

TAHUN JUMLAH OPLAH

2000 24.000 eksemplar

2001 24.000 eksemplar

2002 23.000 eksemplar

2003 22.000 eksemplar

2004 22.000 eksemplar

7 Penjelasan lebih detail mengenai sejarah perkembangan pers berbahasa Jawa terlampir 8 Depth interview dengan Redaktur Pelaksana majalah Panjebar Semangat, Drs. Aryo Tumoro 9 Depth interview dengan Bapak Kukuh Setyo Wibowo, Staf Redaksi Panjebar Semangat

Page 24: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

5

2005 22.000 eksemplar

2006 21.000 eksemplar

2007 21.000 eksemplar

2008 20.000 eksemplar

2009 19.000 eksemplar

2010 19.000 eksemplar

Tabel 1.1 Jumlah Oplah Panjebar Semangat dalam sepuluh Tahun Terakhir (2000-2010)

Sumber : Data dan Grafik Penjualan majalah Panjebar Semangat per 13 Juni 2011

Dengan adanya kondisi tersebut, memang dapat diibaratkan sebagai pukulan

telak bagi majalah Panjebar Semangat, namun kondisi seperti inilah yang sedang terjadi

pada penjualan majalah Panjebar Semangat dalam sepuluh tahun terakhir ini. Salah satu

penyebab diantaranya adalah beberapa pelanggan yang usianya sudah sangat lanjut,

dengan kemampuan yang menurun untuk membaca, kemudian generasi para orang tua

inipun hilang dikarenakan waktu, selain itu budaya berbahasa Jawa melalui tulisan juga

sudah jarang sekali diwariskan kepada anak cucu mereka10. Sebagian besar anak cucu

mereka telah lama meninggalkan bahasa Jawa karena telah berpindah tempat, atau

memang sedari kecil tidak dibiasakan mendengar dan berkomunikasi menggunakan

bahasa Jawa karena sudah dianggap sangat tidak „masa kini‟. Hal inilah yang

menyebabkan semakin terkikisnya kebudayaan berbahasa Jawa sebagai bahasa Ibu di

Indonesia, terutama di Pulau Jawa sendiri.

Setelah penulis mengadakan beberapa analisa dengan para pelanggan setia

Panjebar Semangat melalui kuesioner11, menurut mereka, dengan adanya media – media

baru seperti internet dan produk telepon genggam canggih yang hampir setiap hari

bertambah, maka kebiasaan seperti membaca buku, majalah atau koran menjadi semakin

berkurang, karenanya mereka amat menyayangkan hal yang terjadi tersebut. Namun

justru dengan adanya dunia teknologi yang semakin berkembang inilah yang menjadi

salah satu keuntungan lain untuk majalah Panjebar Semangat, karena saat media seperti

agen majalah yang masih menggunakan pengiriman melalui pos kurang menjangkau

pelanggan – pelanggan yang berada di luar kota besar dan berada di daerah yang kurang

memiliki fasilitas pengiriman yang memadai. Menurut salah satu responden yang cukup

10 Depth interview dengan Redaktur Pelaksana majalah Panjebar Semangat, Drs. Aryo Tumoro 11 hasil tabulasi terlampir

Page 25: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

6

paham dengan teknologi, hal yang menjadi jembatan antara generasi tua dan muda saat

ini adalah dengan membuat media yang dapat memahami antara keinginan keduanya.

Bukan hanya terpaku pada pemikiran kuno yang berarti segala sesuatunya harus

dipertahankan seperti pada saat ia pertama muncul, namun jika sebuah media yang sudah

berpuluh – puluh tahun bisa membuatnya lebih baik dan menarik minat yang lebih besar

untuk menambah jumlah pembaca, mengapa tidak dibuat seperti itu saja.

Tabel 1.2 Kategori Berita Majalah Panjebar Semangat

Tabel 1.2 Aspek Sumber Berita Terbanyak Dalam Majalah Panjebar Semangat Tahun 2011

Sumber : Arsip data Panjebar Semangat per 13 Juni 2011

Pada tabel di atas dapat dilihat apa saja kategori berita yang dimuat oleh majalah

Panjebar Semangat dalam tiap-tiap edisinya. Kategori berita mengenai politik dan

pemerintahan yang paling banyak dimuat karena berita-berita terbaru mengenai

perkembangan negara Indonesia termasuk hal penting dan berguna untuk menambah

pengetahuan para pembaca majalah Panjebar Semangat terutama yang jarang melihat

acara berita di televisi maupun di media lain. Kemudian yang menempati kategori berita

terbanyak selanjutnya adalah budaya, pendidikan dan seni. Hal ini merupakan suatu ciri

khas dari majalah Panjebar Semangat yang sejak dulu selalu menampilkan keragaman

budaya serta keindahan seni terutama yang berasal dari kebudayaan Jawa dan sebagian

dari beberapa daerah di Indonesia.

16,2 15,7

13,1 12,5

10,1 9,4

6,8 6,5

3,2 3,1 3,4

02468

1012141618

%

Page 26: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

7

Gambar 1.1 Cover majalah Panjebar Semangat no. 40 - 2 Oktober 2010

Contoh tampilan cover depan dari majalah Panjebar Semangat bernomor 40,

dapat dilihat secara sepintas penataan dan kualitas foto yang dihasilkan kurang maksimal

untuk sebuah cover suatu majalah. Kemudian model pada cover merupakan dua orang

penari tradisional yang mengenakan pakaian adat. Pada cover belakang edisi ini terdapat

gambar dan keterangan mengenai bermacam-macam keris yang memiliki keunikan

tersendiri.

Gambar 1.2 Cover Majalah Panjebar Semangat no 43 - 23 Oktober 2010

Sedangkan pada cover depan edisi 43,majalah Panjebar Semangat memilih model

dengan menggunakan pakaian sehari-hari. Dari kedua edisi majalah tersebut saja sudah

dapat disimpulkan bahwa tidak adanya aturan dan standar khusus untuk pemilihan cover,

terlihat seperti terburu-buru dan kurang matang.

Page 27: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

8

Gambar 1.3 Tampilan desain pada halaman dalam majalah Panjebar Semangat

Gambar di atas menunjukkan salah satu halaman pada majalah Panjebar

Semangat yang merupakan rubrik “Crita Sambung”. Dapat dilihat kekuatan ilustrasi pada

halaman cerita sambung ini sangat mendominasi dan memberikan suatu ciri khas yang

kuat dengan gaya gambar yang susah untuk dapat diduplikasi dengan menggunakan

software komputer terbaru sekalipun.

Gambar 1.4 Tampilan desain berwarna pada majalah Panjebar Semangat (edisi ganjil)

Halaman berwarna di atas hanya merupakan dua halaman yang diletakkan di

tengah majalah untuk sisipan. Sisipan ini ditampilkan pada majalah dengan edisi

bernomor ganjil saja. Biasanya artikel yang dimuat berupa tren atau berita terbaru.

Page 28: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

9

Tabel 1.3 Rubik Yang Paling Diminati Oleh Pembaca Tahun 2011

Sumber : Hasil Kuesioner terhadap 100 responden per 7 Juli 2011

Hasil kuesioner tersebut di atas memberikan gambaran akan rubrik yang menjadi

favorit dan mana yang kurang diminati, jika saja Panjebar Semangat dapat memahaminya

sejak dulu, mungkin nantinya akan ada beberapa perubahan yang dapat dilakukan untuk

menambah maupun mengubah beberapa rubrik yang kurang diminati menjadi sebuah

8,1

7,3

7,2

7,1

6,6

6,3

6

5,2

5,1

4,4

4,3

3,5

3,2

3,1

2,9

2,7

2,4

2,3

2,1

2

1,8

1,6

1,2

1

0,9

0,7

0,5

0,3

0,2

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Alaming Lelembut

Padhalangan

Crita Sambung

Sariwarta

Crita Rakyat

Glanggang Remaja

Crita Cekak

Yok apa rek kabare Surabaya?

E-mail

Brita Anyar

Kasarasan

Crita Misteri

Sejarah

Budaya

Aiti

Dredah & Masalah

Obrolan

Olahraga

Astrologi

Paran Pitakon Lelembut

Kok Rena-rena

Pitakon & Jawaban Kawruh Agama Islam

Renungan

Tasawuf Populer

Opo Tumon?

Cangkriman & Sing Lucu

Layang Saka Warga

Taman Geguritan

Paran Pitakon Bab Hukum

%

Page 29: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

10

kombinasi rubrik yang lebih baik dengan penataan yang juga lebih teratur dan terarah

agar dapat mengena pada target segmen yang telah ditentukan.

Jika majalah Panjebar Semangat tidak melakukan perubahan apapun dalam segi

tampilan maupun dalam performa atau keadaan content maupun isinya pada edisi – edisi

berikutnya, maka yang ditakutkan adalah semakin berkurangnya pembaca majalah tertua

di Indonesia ini. Karenanya penulis menginginkan adanya sebuah revitalisasi yang

nantinya akan dapat merubah image majalah Panjebar Semangat yang pada mulanya

terkesan sangat kuno menjadi suatu majalah yang tetap bisa dijangkau oleh pembaca

lamanya dan bukan tidak mungkin kemudian bertambah pelanggan barunya, dalam artian

pelanggan baru ini dengan segmentasi usia yang lebih muda.

Dengan adanya revitalisasi ini diharapkan agar tampilan majalah Panjebar

Semangat nantinya akan dapat berubah menjadi lebih baik, lebih teerorganisir dari segi

layout, pemilihan font, rubrikasi, hingga cover-nya.

Bagaimanapun, pers yang ingin mengalami pembaharuan dan kemajuan sudah

seharusnya mengikuti perkembangan teknologi, industrialisasi dan investasi yang besar

untuk masa depannya. Agar industri pers dapat bertahan, bukan hanya meningkatkan

mutu cetak untuk menarik minat para pelanggan dan meningkatkan jumlah pembaca,

tetapi juga melakukan terobosan baru dalam melakukan promosi seperti dengan

memberikan berbagai bentuk loyalitasnya pada pelanggan. Lahirnya persaingan ini

merupakan suatu akibat dari perkembangan teknologi komunikasi pers untuk menjawab

kebutuhan masyarakat akan suatu penerbitan yang bermutu, baik secara materi, grafis

maupun kecepatan peredarannya. Dengan persaingan yang sangat ketat inilah maka

sangat diperlukan sebuah strategi pada sebuah perusahaan pers. Kebijakan redaksi

(editorial policy) akan mewujudkan stategi-strategi tersebut untuk membentuk suatu

karakter pers yang memiliki ciri-ciri tertentu dalam tampilan maupun isinya.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan pada latar belakang di atas, dapat disimpulkan bahwa masalah yang

terdapat pada majalah mingguan berbahasa Jawa, Panjebar Semangat ini adalah :

1. Sejak tahun 1980-an majalah Panjebar Semangat menggunakan standar ketentuan

pemakaian layout yang tidak berubah, menjadikannya terlihat sudah ketinggalan

jaman dibandingkan dengan salah satu kompetitornya, majalah Jaya Baya, dan

majalah- majalah baru pada umumnya.

Page 30: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

11

Sumber : Hasil Focus group discussion yang telah dilaksanakan pada tanggal 9

Februari 2010

2. Pelanggan baru majalah Panjebar Semangat dengan target segmen yang telah

ditentukan menginginkan adanya pembaharuan dalam penampilan Panjebar

Semangat.

Sumber : hasil kuesioner terhadap responden dengan usia dewasa lanjut (25 –

35 tahun) sampai usia separuh baya (36 – 50 tahun)12

3. Jangkauan penyebaran Majalah Panjebar Semangat yang masih kurang, karena

hanya bisa diperoleh dengan cara berlangganan melalui agen majalah maupun

berlangganan secara langsung yang dikirim melalui pos. Saat ini pengiriman yang

dilakukan Majalah Panjebar Semangat melalui agen hanya ada di kota – kota besar

saja di Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, kemudian ada juga di Bandung, Jakarta,

Lampung, Jambi, Palembang, Balikpapan dan Nunukan. Sehingga bagi pelanggan

yang berada di luar daerah tersebut tidak akan bisa memperoleh majalah Panjebar

Semangat secepat pelanggan yang berada di kota besar.

Sumber : Arsip Data Majalah Panjebar Semangat per 11 Februari 2010

4. Kurangnya promosi yang dilakukan secara berkala untuk membantu meningkatkan

jumlah pelanggan di beberapa media pendukung.

Berikut adalah beberapa media yang mengiklankan majalah Panjebar Semangat

dalam satu tahun terakhir :

a. Radio Jodhipati FM 106,1 Mhz, Nganjuk, Jawa Timur

b. Radio Pandowo FM 104,3 Mhz, Tulungagung, Jawa Timur

c. Radio JT FM 88,9 Mhz, Surabaya, Jawa Timur

d. Radio Pertanian Wonocolo AM 200 M/1,449 Khz – SW 64 M/ 4,698 Khz

Promosi atau iklan yang dipasang radio bersifat barter, jadi ketika salah satu radio

menyiarkan iklan mengenai Panjebar Semangat, maka iklan radio ini juga terpasang

di halaman iklan Majalah Panjebar Semangat setiap minggunya.

Sumber : Hasil Depth interview dengan Redaktur Pelaksana Panjebar

Semangat, Drs. Aryo Tumoro

5. Kurangnya awareness dan pengetahuan para generasi muda pada umumnya

mengenai pers berbahasa Jawa terutama Panjebar Semangat.

12 Sumarwan, Ujang. 2002. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Ghalia

Indonesia. Jakarta. Hal. 199

Page 31: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

12

Sumber : hasil kuesioner terhadap responden dengan usia dewasa awal (19 – 24

tahun)13

6. Panjebar Semangat mengalami penurunan jumlah pelanggan terdata sejak tahun

2000.14

7. Saat ini Panjebar Semangat mengalami keterbatasan dana yang sangat berdampak

pada kemajuannya. Misalkan ada usul tentang penambahan rubrik yang seharusnya

menjadi suatu daya tarik namun karena adanya ketentuan membatasi jumlah

halaman yang berhubungan dengan bertambahnya pula biaya untuk plat dan kertas,

maka hal ini tidak dapat diwujudkan.

Sumber : Hasil Depth interview dengan Redaktur Pelaksana Panjebar

Semangat, Drs. Aryo Tumoro

8. Kurangnya sumber daya manusia yang dapat membantu menyumbangkan materi –

materi yang lebih berisi, serta memberikan ide – ide yang lebih segar.

Sumber : Hasil Depth interview dengan Redaktur Pelaksana Panjebar

Semangat, Drs. Aryo Tumoro

9. Tidak tersedianya fasilitas yang memadai, misalnya saja alat cetak yang sudah

bertahun – tahun lamanya tidak diganti dengan yang baru (masih menggunakan

mesin cetak offset WEB merek Goss Community dan mesin sheet merek Komori

sejak tahun 1990-an). Juga fasilitas seperti komputer yang digunakan untuk

menyimpan data penting, mengedit ulang naskah yang akan diterbitkan, serta

mengedit foto dan gambar yang kualitasnya masih sangat kurang.

Sumber : Hasil Depth interview dengan Redaktur Pelaksana Panjebar

Semangat, Drs. Aryo Tumoro

1.3 BATASAN MASALAH

1. Perancangan tidak membahas bagaimana perincian biaya yang akan dikeluarkan

mulai awal hingga akhir proses revitalisasi majalah Panjebar Semangat.

2. Perancangan majalah berdasarkan pada referensi masalah-masalah desain sebagai

fungsi estetika dari media.

3. Perancangan Media promosi merupakan prioritas terakhir dan hanya akan

dikerjakan apabila terdapat sisa waktu dalam perancangan.

13 ibid, hal. 199 14 Depth interview dengan Bapak Soegiyono, Bagian Pengelola Keuangan Majalah Panjebar Semangat *data tabel pribadi, tidak dapat disertakan karena kebijakan perusahaan

Page 32: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

13

4. Perancangan tidak membahas mengenai distribusi majalah Panjebar semangat

setelah proses revitalisasi.

1.4 RUMUSAN MASALAH

Bagaimana merevitalisasi majalah Panjebar Semangat menjadi suatu majalah

berbahasa Jawa yang tetap mempertahankan ciri khasnya namun terdapat pula unsur –

unsur baru dan dapat diterima oleh semua pelanggannya?

1.5 RUANG LINGKUP

1.5.1 Studi Literatur

1. Studi literatur mengenai revitalisasi, mendesain sebuah majalah dan definisi dari

berbagai macam penerbitan surat kabar, hingga lebih menjelaskan secara detail

mengenai isi dan layout suatu majalah.

2. Studi literatur yang menjelaskan bagaimana menjual majalah dengan cara online

(electronic magazine atau biasa disebut e-magz).

1.5.2 Studi Eksisting

Meliputi studi perbandingan dengan komparator majalah dan e-magz yang sudah

ada.

1.5.3 Riset Target Audiens

Meliputi penelitian tentang target audiens untuk mengetahui aktivitas,

ketertarikan dan opini tentang majalah Panjebar Semangat, yang nantinya akan menjadi

acuan bagi gaya perancangan dari isi majalah Panjebar Semangat secara keseluruhan

supaya tepat sasaran.

1.6 TUJUAN PENELITIAN

Sebagai suatu sarana untuk membuat majalah Panjebar Semangat lebih dikenal

oleh generasi muda tetapi juga tidak ditinggalkan oleh pelanggan lamanya, dengan

adanya awareness yang muncul untuk majalah Panjebar Semangat, maka besar harapan

akan ada generasi muda yang akan menyukai majalah ini dan memulai untuk

berlangganan. Sehingga bukan tidak mungkin, kebudayaan dan sastra Jawa yang mulai

memudar saat ini dapat dilestarikan kembali melalui majalah Panjebar Semangat.

Page 33: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

14

1.7 MANFAAT PENELITIAN

1.7.1 Manfaat Bagi Majalah Panjebar Semangat

1. Meningkatkan jumlah pelanggan majalah Panjebar Semangat.

2. Meningkatkan awareness konsumen kepada majalah Panjebar Semangat.

1.7.2 Manfaat Bagi Masyarakat Umum

Menumbuhkan rasa cinta kepada budaya Indonesia, khususnya bahasa Jawa yang

telah terlupakan karena banyaknya modernisasi yang masuk ke Indonesia dewasa ini.

1.7.3 Manfaat Bagi Mahasiswa dan Institusi (ITS)

1. Sebagai bentuk pembelajaran mahasiswa dalam menerapkan disiplin ilmu yang

telah diperoleh di bangku kuliah pada dunia nyata.

2. Sebagai prasyarat mahasiswa bersangkutan dalam menyelesaikan studinya.

1.8 SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah,

Rumusan Masalah, Tujuan, Manfaat dan Sistematika Penulisan.

Di dalam latar belakang, dijelaskan secara lengkap, apa yang melatarbelakangi

penulis untuk memutuskan memilih judul tersebut, kemudian dengan disertakan teori –

teori pendukung yang dapat dituliskan pada foot note atau catatan kaki.

Kemudian pada identifikasi masalah, penulis dapat menyimpulkan beberapa

permasalahan sehingga diperlukannya sebuah solusi yang tepat untuk memecahkannya.

Namun tidak semua permasalahan akan diselesaikan jika solusi yang ditawarkan tidak

sesuai dengan bidang studi penulis, hal – hal tersebut dapat dikategorikan ke dalam

batasan masalah. Setelah itu, membuat rumusan masalah, pada rumusan masalah,

biasanya yang digunakan adalah kalimat tanya. Kemudian pada tujuan penelitian, penulis

dapat mencantumkan visinya mengenai penelitian yang dilakukan, serta tujuannya untuk

kepentingan pihak terkait. Begitu pula pada manfaat, yang disertakan adalah setelah

selesainya penelitian tersebut, manfaat apa sajakah yang dapat diperoleh dan ditujukan

bagi siapakah manfaat tersebut.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tentang teori - teori yang digunakan untuk mendukung

penyelesaian masalah atau pencapaian tujuan.

Page 34: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

15

Di dalamnya akan dijelaskan secara rinci bagaimanakah cara yang tepat membuat

suatu penelitian dengan berdasarkan pada teori yang ada, dan teori tersebut akan menjadi

acuan bagi penulis untuk menyelesaikan penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang gambaran atau wacana yang lebih detail mengenai

subyek desain dan kaitannya dengan masalah dan tinjauan tentang produk eksisting,

Teknik Sampling, Jenis dan sumber data, serta metode penelitian yang digunakan.

BAB IV : KONSEP DESAIN

Bab ini membahas tentang definisi konsep yang dikaitkan dengan masalah atau

tujuan, penjelasan pentahapan pencapaian solusi serta metode pencapaian desain, mulai

dari penelusuran masalah, penetapan target audiens, konsep desain, serta alternatif desain.

Dapat pula ditambahkan dengan bagan atau skema mengenai metode – metode

pencarian keywords maupun metode yang dilakukan penulis untuk dapat menyelesaikan

problematika dalam penelitian.

BAB V : IMPLEMENTASI DESAIN

Bab ini menjelaskan hasil desain yang terpilih serta implementasinya pada tiap-

tiap media yang telah ditentukan, lengkap dengan strategi dan perincian karakter

medianya.

BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan apa yang dapat diambil dari penelitian

yang telah dilakukan dan saran apa yang bisa diberikan menilik dari permasalahan-

permasalahan yang muncul selama proses penelitian berlangsung.

Page 35: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

16

..:: Halaman ini sengaja dikosongkan ::..

Page 36: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN STUDI EKSISTING

2.1 LANDASAN TEORI

Bab ini akan mengemukakan landasan teori yang berhubungan erat dengan pokok

permasalahan yang akan dibahas. Landasan teori tersebut akan dipergunakan sebagai

bahan acuan dalam merevitalisasi sebuah majalah. Dalam bab ini, penulis akan

menjabarkan teori – teori penunjang secara umum ketika suatu penerbitan, terutama

sebuah majalah akan dibuat, namun juga akan dijelaskan perbedaan – perbedaan antara

suatu penerbitan dengan jenis penerbitan yang lain, agar pemahaman mengenai terbitan

majalah akan lebih mudah dipahami bila ada suatu komparasi atau perbandingan.

Kemudian ditambah dengan teori secara khusus bagaimana majalah Panjebar Semangat

nantinya akan mengalami suatu perubahan dengan berdasarkan pada teori yang

dikemukakan. Adapun dasar-dasar teori yang dikemukakan adalah sebagai berikut.

2.1.1 Revitalisasi

Revitalisasi adalah suatu upaya meningkatkan peran dan fungsi unsur-unsur

budaya lama yang masih hidup di masyarakat dalam konteks baru dengan tetap

mempertahankan keasliannya15 Dengan definisi tersebut, maka penulis akan memulai

proses revitalisasi majalah Panjebar Semangat dengan meredesain tampilan majalah

Panjebar Semangat supaya terlihat lebih baru tanpa mengubah isi dan ciri khasnya selama

ini.

Yang dimaksud dengan revitalisasi pada majalah Panjebar Semangat yaitu

memperbaiki desain lama yang sudah ada, namun akan tetap mempertahankan elemen –

elemen penting yang menjadi ciri khas dan kekuatan visual dari Panjebar Semangat itu

sendiri. Contoh elemen visual majalah Panjebar Semangat yang paling utama ialah

kekuatan pada desain logonya yang sejak tahun 1970 dipakai hingga saat ini merupakan

suatu brand yang sangat khas. Kemudian pada cover Panjebar Semangat, adanya border

atau framing berwarna merah juga merupakan suatu hal yang sangat membedakan

Panjebar Semangat dengan majalah berbahasa Jawa lainnya.

Untuk majalah Panjebar Semangat yang sudah berpuluh tahun lamanya berdiri,

revitalisasi yang akan difokuskan adalah mengenai layout sebuah terbitan majalah,

15 http://www.scribd.com/doc/22775139/Revitalisasi

Page 37: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

18

tentunya revitalisasi bukan hanya berbentuk senbagai layout saja, namun akan lebih

spesifik dibahas mengenai grid – grid dan ketentuan yang berdasarkan literatur untuk

membuat suatu majalah.

2.1.2 Penjelasan Secara Umum Mengenai Jenis Penerbitan

2.1.2.1 Terbitan Promosi

Promosi adalah publikasi yang digunakan untuk promosi, yaitu flyer, poster,

folder, dan brosur. Dalam membuat literatur, promosi teks bukan yang utama menentukan

nilai terbitan, gambar, desain, jenis kertas, warna, dan produksi secara keseluruhan

membuat kesan pertama yang mudah diingat oleh audiens.

Poster sebagai flyer (selebaran) yang berukuran besar, sedangkan flyer dapat

dianggap sebagai poster sederhana. Poster dan flyer memiliki kesamaan dalam hal

tantangan yang ada dalam promosi satu halaman. Agar menjadi efektif, keduanya harus

memberikan kesan grafik yang kuat dan informasi dalam bentuk teks yang jelas dan

tepat.Tanpa grafik yang menarik, poster atau flyer mungkin tidak dapat menyampaikan

pesan dengan baik.

2.1.2.2 Terbitan Berkala

Terbitan berkala seperti majalah, newsletter, dan jurnal memiliki identitas kuat

agar mudah dikenali dan segar dari suatu edisi ke edisi lainnya. Subjek, irama, serta

formatnya harus unik, dan dijaga agar konsisten sepanjang waktu. Tetapi dalam

prakteknya harus ada ide yang segar dan cara-cara baru dalam menyajikan tema. Hal ini

dilakukan agar pembaca tetap tertarik. Setelah perhatian pertama ditujukan pada audiens

dan editorial, perhatian kedua adalah grafik yang mencakup logo, desain cover, sampai

dengan fitur lainnya. Item-item yang selalu muncul pada setiap edisi harus memiliki gaya

yang dikenali dan diletakkan pada posisi tertentu. Jika ada iklan, format harus dibuat

dengan mempertimbangkan tempat iklan tersebut akan ditampilkan, bagaimana

membedakan antara iklan dan editorial, temtama jika berada pada halaman yang sama.

Pekerjaan yang baik bukan hanya mendefinisikan image, tetapi menentukan

seberapa kesungguhan dalam menghasilkan suatu edisi. Suatu format yang konsisten

menunjukan perbedaan antara produksi terbitan yang ditangani dengan profesional dan

ala kadarnya.

1. Newsletter

Newsletter banyak diterbitkan baik untuk kalangan internal atau hubungan

dengan masyarakat. Newsletter digunakan untuk memasarkan produk atau jasa,

Page 38: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

19

mengumpulkan dana, dan lainnya. Sebagian besar newsletter digunakan untuk

memberikan informasi kepada audiens tertentu16. Mendefinisikan newsletter bukan hanya

menentukan tujuan umumnya, tetapi dapat melihat keuntungan yang diperoleh organisasi

dengan diterbitkannya newsletter tersebut.

Tidak seperti majalah yang biasanya memiliki staf khusus untuk memproduksi,

newsletter seringditangani oleh orang yang memiliki pekerjaan utama lainnya dalam

organisasi.

2. Majalah dan Jurnal

Kerja sama yang baik antara tim desainer dengan editorial menjadi salah satu

elemen kunci untuk mendapatkan hasil yang baik. Editor yang berpikir secara visual dan

desainer yang menghayati makna suatu materi dalam jurnal atau majalah akan

menghasilkan suatu terbitan yang dinamis dan menarik. Walaupun tugas editor belum

selesai dalam pengolahan naskah, desainer tidak perlu menunggu untuk bekerja.

Keduanya bekerja bersama untuk mengembangkan, membentuk, menghasilkan, dan

menyempurnakan setiap ide sepanjang proses pengolahan terbitan.

Setiap bagian dan artikel merupakan bagian tersendiri, tetapi setelah diatur dalam

majalah merupakan satu kesatuan. Walaupun beberapa orang membaca majalah dari

depan ke belakang, tetapi pemberian kontras dari satu artikel ke artikel lainnya

menciptakan tekstur yang menarik. Dengan meningkatkan inspirasi dalam setiap edisi,

dapat mengukur tingkat penerimaan majalah oleh pembaca. Hampir sarna dengan

majalah, jurnal memiliki karakterstik khusus yang tidak terdapat dalam majalah, yaitu

jurnal ditulis .oleh orang yang memiliki disiplin ilmu tertentu. Artikel yang ditulis

biasanya merupakan hasil penelitian disertai ilustrasi dalam bentuk diagram atau grafik.

Dalam jurnal biasanya hanya sedikit iklan, bahkan sering tidak ada sama sekali.

2.1.2.3 Perbedaan Majalah, Newsletter dan Jurnal

Majalah, newsletter, dan jurnal diterbitkan berseri, merupakan terbitan berkala

dengan periode waktu tertentu, dapat mingguan, bulanan, tiga bulanan, atau periode

waktu lainnya. Pada umumnya, perbedaan antara majalah, jurnal, dan newsletter

16 Hadi Sutopo, Ariesto. 2007. Desain Brosur dan Majalah dengan Adobe InDesign. PT Elex Media

Komputindo. Jakarta. Hal-2

Page 39: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

20

ditentukan bagaimana ditulis, untuk siapa ditulis, dan bagaimana mendistribusikannya17.

Perbedaan antara majalah dan newsletter adalah:

a. Isi

Majalah adalah terbitan berkala dengan artikel, cerita, atau gambar pada

bermacam-macam subjek yang ditulis oleh banyak penulis. Newsletter adalah terbitan

berkala dengan artikel tentang satu subjek atau topik yang ditulis oleh banyak penulis.

Sedangkan jurnal adalah terbitan berkala dengan artikel tentang satu disiplin ilmu yang

ditulis oleh banyak penulis.

b. Audiens

Majalah ditulis untuk umum, walaupun untuk orang yang tertarik pada bidang

tertentu. Newsletter dan jurnal ditulis untuk sekelompok orang yang tertarik pada bidang

tertentu, yang bisanya tidak dimengerti oleh orang lain.

c. Distribusi

Majalah tersedia umum, dapat berlangganan atau dijual di tempat umum.

Newsletter didistribusikan terbatas kepada anggota suatu organisasi. Sedangkan jurnal

didistribusikan terbatas kepada anggota suatu organisasi atau yang memiliki perhatian

pada disiplin ilmu tertentu.

d. Jilid

Majalah dan jurnal biasanya dijilid menggunakan saddle-stitching atau perfect

binding tergantung dari jumlah halaman. Sedangkan newsletter tidak perlu dijilid atau

mungkin hanya menggunakan saddle-stitching atau penjepit sederhana pada sudut

halaman.

e. Layout

Perbedan yang umum secara visual majalah dengan newsletter adalah pada cover.

Majalah dan jurnal memiliki cover yang di dalamnya, tercantum nama penerbit, grafik,

dan mungkin headline tentang apa yang terdapat di dalamnya. Newsletter pada umumnya

memiliki satu nama dengan satu atau lebih artikel di depan, dan tanpa cover yang

terpisah.

f. Warna/Pencetakan

Tidak ada aturan yang tidak memperbolehkan newsletter dan jurnal dicetak

dengan 4 warna di atas kertas glossy. Newsletter dan jurnal lebih banyak dicetak dengan

hitam putih, atau warna spot, sedangkan majalah dicetak dengan full color.

17 ibid, Hal-3

Page 40: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

21

2.1.3 Desain Majalah

2.1.3.1 Tahapan Mendesain Majalah

Secara umum, bila akan mendesain suatu majalah yang benar – baru, maksudnya

bukan untuk mendesain ulang atau me-redesain majalah yang sudah ada, tahapan yang

pertama kali ditentukan adalah :

1. Menentukan tujuan. Pada tahap ini ditentukan tujuan pesan yang disampaikan

melalui terbitan, serta audiens yang menggunakannya. Tujuan dan audiens

berpengaruh pada nuansa suatu terbitan, dan dapat juga sebagai pencerminan

identitas dari organisasi yang menginginkan informasi sampai kepada audiens.

2. Mencari hal yang baru dan disukai oleh banyak orang. Atau biasanya disebut

trend. Dalam penentuan ini biasanya hal yang dilakukan pertama kali adalah

pengamatan, pengamatan dapat dilakukan melalui banyak cara. Ada yang

menggunakan teori etnografi, yang artinya uraian dan penafsiran suatu budaya atau

sistem kelompok sosial. Peneliti akan menguji kelompok tersebut dan mempelajari

pola perilaku, kebiasaan dan cara hidup. Atau biasanya dapat diungkapkan dalam

istilah : actions speak louder than words. Ketika telah dilakukan tahapan

pengamatan, biasanya untuk melanjutkan proses wawancara akan lebih mudah.

3. Mengkomparasi atau membandingkan dengan media yang sudah ada

sebelumnya. Hal ini juga sangat menentukan bagaimana nantinya suatu majalah

akan menemukan identitas pribadinya namun orang lain juga akan menyukainya.

Mencari komparator yang kira – kira dapat dijadikan sebagai referensi awal

pembuatan majalah adalah langkah pertamanya, kemudian setelah menemukan

adanya pembanding yang dapat dikatakan hampir mirip dengan apa yang diinginkan,

langkah selanjutnya adalah memberikan ide – ide baru dan yang belum pernah

dilakukan oleh media lain, sehingga sebuah pengalaman yang unik akan dirasakan

para pembacanya.

4. Menentukan bentuk majalah. Dengan adanya langkah – langkah sebelumnya,

penentuan ini akan lebih mudah bila desain majalah sudah ditanyakan terlebih

dahulu terhadap pasar yang bersangkutan.

Setelah ke empat langkah tersebut dilakukan, mulailah dengan membuat desain –

desain dasar dan bentukan yang sederhana juga akan membantu. Kemudian untuk

memperluas pandangan mengenai macam – macam jenis penerbitan yang banyak

beredar di pasaran. Dengan mengetahui jenis – jenis tersebut, suatu terbitan juga

Page 41: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

22

akan dapat memperluas jangkauannya.

2.1.4 Electronic magazine (e-magz)

2.1.4.1 Pengertian Electronic magazine (e-magz)

E-magz seringkali disebut sebagai Electronic magazine, merupakan versi digital

dari sebuah majalah. Jika biasanya pada sebuah buku akan terdapat tumpukan atau

kumpulan kertas yang di dalamnya berisi teks dan gambar, maka e-magz berisi informasi

digital yang tentunya berisi teks, gambar, dan dikemas dalam sebuah file18.

Menurut sebuah situs wikipedia, e-magz (dalam bahasa Indonesia disebut

majalah elektronik), juga dikenal sebagai majalah digital, adalah teks yang bentuk media

digital setara dengan majalah konvensional yang dicetak, kadang-kadang dibatasi dengan

sistem manajemen hak digital. Sebuah e-magz, seperti yang didefinisikan oleh Kamus

bahasa Inggris, Oxford adalah "versi elektronik dari sebuah majalah cetak yang dapat

dibaca pada komputer pribadi atau telepon genggam, merupakan perangkat yang

dirancang khusus untuk tujuan ini".

Berkembangnya bisnis erat hubungannya dengan kepercayaan, kepercayaan

business-to-business maupun business-to-consumer.

Karena itu e-magz, selain dapat menjadi alat untuk membangun merek (branding)

terhadap suatu produk atau bisnis atau keharuman suatu nama organisasi, menulis

kemudian mempublikasikannya sekaligus dapat juga menjadi alat pemasaran yang

mempunyai nilai jual, selain itu keunikannya, e-magz dapat dikirim maupun di-download

secara elektronika atau digital sehingga pendistribusiannya tidak mengeluarkan biaya

sama sekali.

2.1.4.2 Berbagai Macam Fornat E-magz

Sebagian dari kita mungkin mengenal e-magz hanya memiliki format PDF saja,

tetapi sebenarnya e-magz tersebut terdiri dari beberapa format. Semuanya memang

memiliki kelebihan dan kekurangan. Beberapa format dari e-magz antara lain:

1. DOC dan RTF (Rich Text Format)

DOC dan RTF adalah standar word processor yang banyak digunakan di seluruh

dunia, karena sangat kompatibel dengan sistem operasi Windows.

2. HTML (Hypertext Mark-Up Language)

HTML merupakan format yang bisa digunakan untuk menampilkan halaman web.

18 Studio, MataMaya, Berbisnis E-book di kala krisis, Elex Media Komputindo, Jakarta : 2010. Hal 2

Page 42: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

23

Untuk membacanya dibutilhkan aplikasi browser seperti Internet Explorer, Mozilla

FireFox, Opera, Safari, dan lain sebagainya. Seiring berkembangnya internet, format

HTML juga akhirnya digunakan untuk e-magz itu. Untuk membuatnya lebih mudah,

kita bisa menggunakan web editor seperti Frontpage, Dreamweaver, atau bisa juga

dengan Notepad.

3. CHM (Compiled Html Help File)

Format ini merupakan pengembangan dari format HTML, terkenal sebagai format

CHM. Sebagai pengembangan HTML, format CHM mampu menyimpan banyak

halaman beserta link-nya termasuk juga gambar dalam satu file saja (kompile).

Format ini mampu mengatur halaman layaknya seperti sebuah buku atau majalah.

Fitur navigasinya juga sangat nyaman dalam penempatan bab, daftar isi, pencarian,

dan favorit. Format ini sudah didukung oleh browser Internet Explorer versi 4.0.

4. DVI (Device Independent)

Format .dvi adalah keluaran daripada TeX dan LaTeX document processor. Format

ini telah dikembangkan oleh Donald E Knuth dari Stanford University tahun 1977

dan populer di kalangan perguruan tinggi dan juga lembaga penelitian. File yang

dihasilkan relatif kecil sehingga sangat cocok digunakan untuk distribusi jurnal,

makalah, tesis, dan technical report karena format ini memiliki fasilitas grafik yang

sangat terbatas.

5. PDF (Portable Document File)

PDF merupakan sebuah format file yang dibuat oleh Adobe System pada tahun 1993

yang pada saat itu digunakan untuk pertukaran dokumen. PDF memiliki unsur

content yang lengkap dikarenakan melibatkan teks, huruf, citra, dan grafIk. File PDF

biasanya baru bisa dibaca menggunakan tool khusus yaitu Adobe Reader, Foxit

Reader, dan masih banyak lagi. Format jenis ini nyaman untuk digunakan sebab ada

fasilitas navigasi halaman, thumbnail, zoom teks, fasilitas pencarian, dan masih

banyak lagi.

6. EXE

Format EXE biasanya merupakan gabungan atau kompilasi dari file PDF dan juga

HTML. Format jenis ini biasanya akan membantu dalam proses baca file, rnisalnya

jika pada komputer tidak terinstal Adobe Reader.

Page 43: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

24

2.1.4.3 Kelebihan E-magz

1. Biaya yang dikeluarkan sedikit

Berbeda dengan majalah yang memerlukan biaya yang besar untuk biaya

cetaknya, e-magz ini tentu saja tidak memerlukan biaya sebesar mencetak. Selain itu,

jumlah e-magz yang bisa di-copy jumlahnya bisa tidak terbatas. Untuk pengerjaan e-

magz hanya memerlukan biaya yang kecil, yaitu hanya membutuhkan Microsoft

Word dan tool untuk mengkonversi ke dalam format e-magz.

2. Lebih Fleksibel

Memberikan kemudahan bagi siapapun untuk dapat memiliki perpustakaan

berjalan, dan dapat dibawa kemana-mana saja entah ditaruh di dalam USB Flash

Disk, Laptop atau PDA.

Karena e-magz memiliki format berupa soft copy, maka kita dengan mudah

membawanya kemana saja, misalnya saja kita dapat menyimpan dalam sebuah flash

disk ataupun memory card. Jumlah e-magz yang tersimpan juga akan bisa sangat

banyak, bandingkan jika kita harus membawa 100 majalah kesukaan kemana-mana,

tentu hal ini akan merepotkan. Namun dengan e-magz, maka semuanya itu menjadi

lebih mudah.

3. Lebih Fungsional

Bergantung pada program-program pembuat e-magz dan jenis dokumen

elektronik maka pengguna dapat mencari, melengkapi keterangan mengubah ukuran,

menggarisbawahi teks, memperbesar ukuran huruf, menandai (bookmark),

menggunakan link dan mencetaknya

4. Kemudahan

Kemudahan akses informasi pada jaman sekarang akan lebih memudahkan

para pengguna atau pelanggan untuk mendapatkan e-magz, hanya dengan online di

internet dan memilih apa yang pelanggan butuhkan, beli, download dan baca hanya

dalam beberapa menit.

5. Harga

Memasarkan emagz secara masal, umumnya membuat suatu emagz harganya

jauh lebih murah dibandingkan dalam versi cetak, apalagi bila dihitung juga biaya

pengirimannya.

6. Ruang

Page 44: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

25

Perpustakaan elektronik ini dapat menghemat ruang penyimpanan file, uang

dan waktu untuk menghapus, menyortir, menyunting dan mengganti-ganti file atau

konten dari e-magz.

7. Ketersediaan

Buku-buku yang kurang diminati tidak perlu dicetak, karena ini hanya akan

memenuhi rak gudang penyimpanan. Berbeda dengan e-magz hal ini tidak menjadi

masalah mengingat berformat elektronika bukan cetak. Dan buku yang kurang

lakupun dapat dicetak ke dalam format e-magz dengan cepat dan efisien dalam segi

biaya.

8. Mudah dipublikasikan

Sangat efisien dan hemat bagi para penulis untuk mempublikasikan e-magz-

nya sendiri, selain meningkatkan kuantitas maupun variasi informasi untuk salah

satu industri secara fokus yang digemari oleh pasar tertentu.

9. Konservasi

Artinya, anda membantu melestarikan alam, pohon-pohon dan juga terhadap

polusi karena adanya proses manufaktur.

2.1.4.4 Kompatibilitas e-magz

Tabel 2.1 Kompatibilitas e-Magz

Sistem

Operasi

Versi Format

Windows, PC Windows 95, 98, ME, NT, 2000 andXP

Microsoft Reader (Encrypted/Unencrypted), Palm Reader, Adobe Acrobat, HTML, Microsoft Word

Palm OS Palm III Series, V Series, VII Series, mIOO Series, mI25 Series, m500 Series, Visor, TRG Pro, Sony CLIE, IBM Workpad

Palm Reader (Encrypted/Unencrypted), HTML, Adobe Acrobat

Pocket PC (Windows CE 3.0)

HP Jomada, Compaq iPAQ, Compaq Aero, Casio Cassiopeia

Microsoft Reader (Unencrypted), Palm Reader (Encrypted/Unencrypted),

Page 45: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

26

HTML, Microsoft Word Pocket PC 2002 HP Jornada

Compaq iPAQ, Compaq Aero, Casio Cassiopeia

Microsoft Reader (Unencrypted), Palm Reader (Encrypted/Unencrypted), HTML, Microsoft Word

Gemstar e-book RCA REB11OO Rocket Editions, Softbook Editions.

Macintosh All versions of Mac Os Microsoft Reader (Unencrypted), Palm Reader (Encrypted/Unencrypted), HTML, Microsoft Word Adobe Acrobat

Hiebook N/A Hiebook

Tabel 2.1 Kompatibilitas e-Magz

Sumber: Buku “Cari Uang Lewat E-Book”19

2.1.4.5 E-magz Sebagai Sarana Branding

1. Memperkuat Reputasi Stakeholder. Rodney Dangerfield20 pemah mengatakan

bahwa “kalau seseorang ingin mendapatkan pengakuan (recognition), maka ia akan

menyarankan kepada orang lain mengapa tidak menulis e-magz yang menguraikan

dalam bidang apa seorang pakar?”21

Namun suatu e-magz yang ditulis asal-asalan dan tidak bermutu akan mendatangkan

aib dan cela terhadap seseorang dan seseorang tidak akan mendapatkan pengakuan,

namun e-magz yang bermutu dapat sangat membangun reputasi seseorang sebagai

seorang pakar dalam bidang tertentu di kalangan para pekerja dan mitra bisnis

maupun dengan para klien dan pesaing Tetapi bagaimana pun juga para penulis e-

magz pun lambat namun pasti akan mendapatkan pengakuan sendiri.

2. Mendapatkan Penghasilan, menulis dan menerbitkan serta mempublikasikan e-

magz membutuhkan waktu dan upaya dan itu semua ujung-ujungnya apabila tepat

maka menghasilkan Finansial.

Tidak seperti halnya dengan buku tercetak, setelah buku tersebut selesai ditulis,

maka problem lain muncul yaitu dukungan finansial untuk mencetak,

mempublikasikan dan mendistribusikannya.

19 Onggo, Bob Julius, Cari Uang Lewat E-Book”, Elex Gramedia, Jakarta: 2010. Hal: 5 20 Aktor dan Komedian Amerika 1921 21 Opcit, hal: 6

Page 46: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

27

Beda dengan buku tercetak, e-magz benar-benar produk yang luar biasa dengan

keuntungan tambahan. 3. Berikan Bonus yang Bagus, e-magz dapat diberikan sebagai hadiah yang sangat

bagus, sehingga ini memberikan insentif bagi penjualan suatu produk dan ini dapat

memotivasi calon pembeli agar segera membeli dan tidak menyia-nyiakan

kesempatan mendapatkan e-magz yang bagus sebagai bonus pelengkap. 4. Efek Promosi Viral, e-magz yang diberikan secara gratis dapat berguna sebagai alat

promosi viral atau penyambung lidah atau bagaikan dari mulut-ke-mulut, namun ini

dari klik-ke-klik yang dirancang untuk menghasilkan inbound link (link yang masuk

dari luar ke web).

5. Alat Edukasi Pasar, e-magz terbukti menjadi alat yang ampuh untuk mensosialisasi

dan mengdukasi pasar sehingga menjadi pelanggan. Semakin pasar teredukasi dan

sadar akan suatu kebutuhan setelah didik, maka mereka tidak segan-segan untuk

membeli produk yang kita ciptakan.

2.1.4.6 Strategi Promosi e-magz

Menjual e-magz tergolong sedikit rumit, berbagai strategi pemasaran selain situs

web sebagai tempat untuk memajang emagz harus memiliki trafic yang cukup. Ada

baiknya juga sinergi antara situs web potensial lain yang memiliki peluang bagus untuk

menjual e-magz.22

Untuk menjual e-magz maka harus ada suatu tempat atau website yang berguna

untuk wadah bagi penjualan e-magz tersebut dan situs web tersebut harus mampu

menguraikan secara informatif dan persuasif mengapa pelanggan harus membeli e-magz

tersebut.

2.1.5 Metode Desain Majalah Panjebar Semangat

Ketika teori – teori penunjang dalam membuat suatu terbitan sudah dijelaskan,

kemudian langkah berikutnya yang akan dilakukan adalah memahami dengan benar

karakteristik majalah Panjebar Semangat sebagai majalah berbahasa Jawa yang hingga

kini masih dapat berdiri di tengah banyaknya majalah lain yang menggunakan bahasa

Indonesia maupun bahasa asing. Pasti Panjebar Semangat memiliki cara tersendiri untuk

dapat „menaklukkan‟ target audiens nya sehingga pelanggan setianya tersebut masih

dapat membantu melanjutkan cita – cita Panjebar Semangat hingga menjadi seperti

22 Ibid, Hal: 38

Page 47: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

28

sekarang ini.

Berdasarkan fakta tersebut, maka penulis berusaha memahami seluk beluk proses

pembuatan desain majalah Panjebar Semangat yang telah dilakukan dari awal berdirinya

sampai sekarang, tahapan – tahapan tersebut meliputi :

1. Memahami karakteristik audiens.

Tingkat kemampuan audiens sangat mempengaruhi pembuatan desain. Dengan

demikian terbitan dapat dikatakan komunikatif bila pesan yang disampaikannya

mudah dipahami oleh audiens.

Sehingga yang harus penulis lakukan adalah : mempelajari desain yang lama.

Tampilan dan ikon yang sarna sekali baru dalam terbitan memerlukan pemahaman

yang harus diberikan kepada audiens, karena audiens telah terbiasa dengan bentuk

yang lama.

2. Pembuatan thumbnails.

Tujuan pembuatan desain thumbnails adalah untuk menentukan pola halaman

terbitan secara keseluruhan. Thumbnails dibuat dengan ukuran kecil, dan seluruh

halaman dilihat bersama sebagai satu kesatuan. Dengan menempatkan garis irama

(grid) vertikal dan horizontal dapat ditentukan bentuk semua halaman secara kasar.

3. Pembuatan desain komprehensif.

Dalam pembuatan desain komprehensif diutamakan bentuk visual, seperti

penempatan elemen-elemen desain. Teks pada halaman terbitan tidak perlu

menggunakan teks yang sebenarnya, karena teks yang sebenarnya baru akan dibuat

pada saat implementasi. Namun, penyajian teks dengan font, ukuran, dan style yang

benar sangat diperlukan. Hal ini disebabkan oleh beberapa aturan penggunaan

tipografi pada desain grafis.

4. Penggunaan tools yang tepat.

Umumnya, desain komprehensif dibuat manual atau menggunakan draw program,

seperti CorelDraw, Adobe Illustrator, dan Macromedia Freehand, paint program

seperti Adobe Photoshop, atau software desktop publishing lainnya seperti Adobe

PageMaker, Ventura, dan QuarkXPress.

5. Pembuatan desain final atau artwork.

Desain ini dibuat untuk isi majalah secara keseluruhan bersama dengan cover.

Pembuatan desain suatu terbitan termasuk cover bersama-sama lebih baik dari pada

dibuat terpisah. Pembuatan layout halaman dan cover dilakukan berdasarkan

thumbnails dan desain komprehensif yang telah ditentukan.

Page 48: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

29

2.1.5.1 Penentuan Grid Layout pada Majalah

Satu dari banyak bagian penting daam pembuatan desain suatu majalah adalah

menentukan grid layout (garis irama). Objek dapat diletakkan di mana saja dalam

dokumen, tetapi grid layout membantu Anda untuk membuat desain profesional. Grid

layout adalah kerangka kerja dari dokumen tempat Anda menemparkan objek. Grid

layout adalah desain konseptual sebagai pedoman pada implementasi, dan berbeda

dengan grid point yang juga dapat digunakan untuk mengatur penempatan objek.

Cara Membuat Garis Irama

Pembuatan garis irama atau grid dapat dilakukan sebagai berikut:

Gunakan margin guides untuk menentukan batas area dokumen. Kebanyakan objek

ditempatkan di dalam batas area tersebut.

Gunakan column guide untuk menentukan tempat frame dari kolom teks dibuat. Kita

mungkin ingin membuat dua, tiga atau empat column guide seperti yang ada, karena

hal ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk menempatkan objek dengan

fleksibel.

(a) (b)

Gambar 2.1 (a) Contoh Garis Irama

Gambar 2.2 (b) Penempatan Elemen Desain berdasarkan garis irama

Sumber: Buku Desain Brosur dan Majalah dengan Adobe InDesign23

23 Hadi Sutopo, Ariesto. 2007. Desain Brosur dan Majalah dengan Adobe InDesign. PT Elex Media Komputindo. Jakarta. Hal-15

Page 49: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

30

2.1.5.2 Bidang Cetak

Bidang cetak (print area atau area cetak) pada halaman-halaman terbitan perlu

ditentukan secara tepat agar tinggi dan panjangnya sesuai dengan format terbitan. Bidang

cetak ini ada yang didapatkan secara otomatis sesuai format halaman yang dibuat

menggunakan suatu metode. Ada pula yang ditentukan dulu salah satu sisi lebar

susunannya, sedang sisi lainnya ditentukan menggunakan metode tertentu. Selain itu ada

yang ditentukan sendiri menurut desainer dengan pertimbangan seni visualnya.

Penempatan bidang cetak halaman terbitan berhubungan dengan margin, yaitu ruang

putih yang membatasi bidang cetak24.

Beberapa metode dapat digunakan dalam pembuatan margin, yaitu metode Van

de Graaf, metode Diagonal, metode Gulden Snede dan metode bebas. Dalam buku ini

dibicarakan metode bebas. Pada metode Van de Graaf, lebar dan tinggi bidang cetak dan

marginnya ditemukan sekaligus setelah dibuat. Pada metode diagonal, lebar bidang cetak

ditentukan terlebih dahulu, sedangkan tingginya ditemukan kemudian. Sedangkan pada

metode Gulden Snede yang juga disebut Gulden Section, lebar dan tinggi bidang cetak

ditentukan terlebih dahulu. Penempatan bidang cetak pada halaman perlu ditentukan

kemudian. Sedangkan pada metode bebas, desainer bebas menentukan bidang cetak dan

marginnya menurut pertimbangan estetika yang dimilikinya. Desainer bebas menentukan

margin maupun bidang cetak dengan pertimbangan seni. Yang harus diingat adalah

bahwa margin mempunyai manfaat untuk membatasi teks sebagai tempat jari tangan

memegang terbitan terutama ibu jari dan tempat meletakkan angka halaman.

(a) (b)

Gambar 2.3 (a) Bidang Cetak yang dibuat dengan Metode Van de Graaf.

Gambar 2.4 (b) Bidang cetak yang dibuat dengan Metode Diagonal

Sumber: Buku Desain Brosur dan Majalah dengan Adobe InDesign25

24 ibid, hal-16 25 ibid

Page 50: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

31

Gambar 2.5 Bidang cetak yang dibuat dengan Metode bebas

Sumber: Buku Desain Brosur dan Majalah dengan Adobe InDesign26

Gambar 2.6 Pola layout dengan garis irama

Sumber: Buku Desain Brosur dan Majalah dengan Adobe InDesign27

2.1.5.3 Pola Layout

Setelah margin dan bidang cetak ditentukan, langkah berikutnya adalah

menentukan pola tata letak, misalnya berapa pica lebar atau tinggi garis irama, baik

vertikal maupun horisontal yang akan digunakan. Garis irama sebagai pembatas atau

penyeragam penempatan unsur-unsur grafis yang dapat membantu dari segi visual, dan

26 ibid 27 ibid

Page 51: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

32

juga mempermudah penanganan pada waktu membuat layout. Penempatan unsur-unsur

teks dan ilustrasi berdasarkan garis irama dapat menunjang kenyamanan penglihatan.

(a)

(b)

Gambar 2.7 Metode Van e Graaf yang dibagi menjadi dua kolom (a) dan implementasinya untuk

menempatkan teks dan gambar (b)

Sumber: Buku Desain Brosur dan Majalah dengan Adobe InDesign28

Pola dapat dibuat simetris atau asimetris sesuai dengan materi dalam naskah.

Dalam hal irama dalam layout terutama untuk layout asimetris dapat digunakan sistem

Grid atau kisi-kisi. Disebut demikian, karena pola berdasarkan pada kotak-kotak segi

empat, atau juga disebut sistem Raster, karena raster merupakan garis kecil-kecil

bersilang membentuk kotak. Penggunaan pola memberikan kemungkinan permainan

28 ibid

Page 52: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

33

ukuran seperti 1,2,3,4 kotak dan seterusnya.

2.1.5.4 Tipografi Majalah

Unsur grafis dalam komunikasi cetak terdiri dari karya seni, termasuk foto,

unsur-unsur dekoratif, dan jenis penyajian yaitu tipografi. Tipografi membagi jenis huruf

atau font menjadi beberapa ketegori sesuai dengan sejarah pembuatannya, bentuk, serta

karakter yang dimiliki oleh font tersebut. Tidak mudah untuk mengenal seluruh

perkembangan tipografi dalam pembahasan yang singkat.

Klasifikasi

Walaupun suatu jenis huruf banyak digunakan pada saat ini, sering jenis huruf

tersebut telah digunakan dalam kurun waktu yang lama, bahkan sejak abad pertengahan.

Banyak jenis huruf memiliki sejarah yang kompleks, suatu jenis huruf dirancang dan

dibuat menggunakan logam yang dikerjakan ulang oleh orang lain, dibuat dengan

phototype setting oleh orang lain, dan terakhir dibuat dalam bentuk digital, yang

digunakan oleh seorang desainer sebagai dasar pekerjaannya.

1. Old Style - (abad ke15 dan 16) Jenis huruf ini mempunyai sifat "hangat" atau ramah.

karakteristik utama jenis huruf Old Style memiliki sedikit kontras dengan stress pada

diagonal dan lengkungan. Contohnya : Garamond, Centour.

AaBbCcDdEe Aa

2. Transitional - (l750-an) Jenis huruf ini merupakan transisi antara jenis huruf Old

Style dan Modern. Perbedaan fitur termasuk stress vertikal dan sedikit lebih kontras

dibandingkan dengan Old Style, dan dikombinasikan dengan serif horisontal.

Contohnya : Baskerville.

AaBbCcDdEe Aa

3. Modern - (akhir 1700-an dan awal 1800-an) Jenis huruf ini dibedakan dengan

lainnya pada stress vertikal dan kontras yang kuat. Serif yang dimiliki oleh jenis

huruf Modern sangat tipis. Contohnya : Bodoni, Didot.

AaBbCcDdEe Aa

4. Sans Serif - (1815-1817) Huruf Sans Serif tidak memiliki serif (kait), sehingga

banyak huruf Sans Serif sulit untuk dibaca jika merupakan teks yang panjang seperti

Page 53: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

34

teks untuk majalah. Contohnya : Helvetica, Univers.

AaBbCcDdEe Aa 5. Slab Serif (Egyptian) - (1970)Jenis huruf ini memiliki serif dengan bentuk kotak

seperti empat persegi panjang. Contohnya : Serifa, Rockwell.

AaBbCcDdEe Aa

6. Decorative & Display Type - Jenis huruf ini digunakan terutama untuk display, yaitu

pada teks yang tidak terlalu panjang. Di samping itu juga termasuk huruf yang

berdasarkan tulisan tangan. Contohnya : Bodoni Ultra, Cottonwood, Brush Script,

Park Avennue.29

AaBbCcDdEe Aa

Untuk majalah Panjebar Semangat yang memiliki pelanggan rata – rata berusia di

atas 40 tahun, font yang digunakan sebaiknya yang legibility dan readability – nya tinggi,

maksudnya, font dapat dengan mudah dibaca dan saat membacanya tidak menimbulkan

beragam pertanyaan.

2.1.5.5 Audiens

Perlu disadari bahwa umur menyebabkan kemampuan seseorang untuk membaca

berbeda. Pembaea anak-anak memerlukan huruf yang lebih besar karena sulit baginya

unuk membedakan karakter satu dengan lainnya. Sebagai pedoman dapat digunakan tabel

berikut:

1. Penggunaan ukuran font

Tingkat Ukuran/ style Font

Tingkat Pertama 24 pt. Bold

Tingkat Kedua 24 pt. Bold

Tingkat Ketiga-Keempat 18 pt. Plain

Tingkat Kelima 14 pt. Plain

2. Usia pembaca - Pembaca yang berumur lebih dari 40 tahun biasanya mempunyai

sedikit masalah pada mata, teks dengan ukuran font 10 point paling kecil akan

mudah dibacanya.

29 ibid, Hal 20 - 21

Page 54: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

35

3. Kemampuan membaca - Kemampuan membaca mempengaruhi desain. Hal ini

penting bahwa layout halaman tidak membedakan orang yang senang membaca atau

yang tidak senang. Desain tidak dibuat untuk diri desainer sendiri tetapi dibuat untuk

menyampaikan komunikasi kepada orang lain. Perlu diperhatikan kebutuhan,

kemampuan, dan keterampilan yang dimiliki oleh audiens untuk membacanya.

4. Budaya audiens - Perhatikan juga perbedaan budaya audiens. Dalam budaya Barat

membaca dilakukan dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan, kemudian ke bawah.

Tetapi dalam budaya Asia orang membaca dari atas ke bawah, kemudian ke halaman

seberangnya. Kebiasaan dan orientasi budaya yang berbeda-beda sulit untuk diubah.

2.1.5.6 Penggunaan Huruf Untuk Teks

Prosedur umum adalah penggunaan huruf dengan berbagai ukuran dan style.

Baris tunggal dapat dibuat menggunakan kapital atau huruf kecil. Bentuk kapital dengan

dekorasi sering digunakan untuk menarik perhatian, dan biasanya digunakan untuk awal

topik atau paragraf, dan perlu diperhatikan hubungan antara ukuran dan style.

Juga perlu diperhatikan hubungan antara inisial dengan kata-kata lainnya yang

menjadi bagian dari inisial. Jika inisial terlalu bebas berdiri sendiri, berikan hubungan

antara inisial dengan baris pertama dengan teks, namun jika terlalu tidak berhubungan di

tengah teks, hubungkan dengan cara yang sama dengan baris yang secara logika menjadi

miliknya. Inisial dengan ornamen mungkin melewati batas kiri margin dan gunakan

sesuatu untuk menghubungan inisial dengan teks atau yang lainnya.

2.1.5.7 Memilih Font

Layout adalah proses mengatur teks dalam halaman. Teks dapat diletakkan dalam

berbagai cara. Pengaturan teks yang membuat teks mudah dibaca dan menciptakan

kualitas dapat diperoleh dengan memberikan spasi, pemotongan ke dalam kelompok

tertentu, huruf, atau kata. Pada saat memilih font, perlu diperhatikan efek yang dimiliki

oleh font tersebut jika dikombinasikan. Hubungan antara ukuran dan style adalah

subyektif seperti aturan untuk mengatur komposisi dari elemen.

Beberapa pedoman untuk memilih font, sebagai berikut:

1. Karakteristik audiens - Target audiens dari terbitan sangat berpengaruh pada

penggunaan font. Karakteristik audiens dengan kemampuan membaca perlu

diperhatikan.

2. Sesuai konteks - Penggunaan font sesuai dengan konteks dan sifat yang dimiliki oleh

pesan dan pengirim pesan. Misalnya font yang digunakan untuk majalah konstruksi

Page 55: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

36

berbeda dengan font yang digunakan untuk sejarah atau seni. Font untuk majalah

konstruksi memerlukan karakter kuat, sedangkan untuk majalah sejarah tidak. Font

untuk majalah dan seni harus dapat menampilkan keindahan.

3. Keindahan - Kebutuhan mendapatkan keindahan diperlukan untuk teks sehingga

menarik untuk dibaca.

4. Pertimbangan formal - Pertimbangan formal diperlukan untuk teks yang digunakan

secara formal, misalnya undang-undang dan peraturan. Tetapi pertimbangan tetsebut

tidak selalu harus dilakukan tergantung dari perkembangan budaya dan masyarakat.

5. Hindari tampilan monoton - Tampilan monoton seperti penggunaan bentuk

perulangan yang muncul berkali-kali akan membuat orang bosan melihatnya.

Untuk mendapatkan jenis font yang tepat, pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan

dan memenuhi konsep umum desain. Kita perlu memiliki keahlian untuk mengenali font

dan kemampuan menggunakan teknik utilitas dan material dengan baik. Tidak ada satu

jenis font dapat memenuhi semua keperluan. Elemen desain seperti ukuran dan proporsi

format, margin, spasi baris, warna background dan foreground membantu untuk

mendapatkan hasil akhir. Bahkan font yang relatif netral, seperti sans serif memiliki

bentuk variasi yang banyak dan dapat menampilkan bentuk yang sangat beragam pada

layout halaman. Pada saat memilih font, perlu diperhatikan efek yang dimiliki oleh font

tersebut jika dikombinasikan.

2.1.5.8 Keterangan Gambar

Sehubungan dengan ilustrasi atau foto, huruf selalu ditempatkan pada posisi yang

kurang tepat. Beberapa desain mencoba untuk membuat hubungan yang diinginkan tanpa

menyebabkan salah pengertian dengan huruf yang dipaksakan dalam suatu bidang. Huruf

pada keterangan gambar (caption) tidak berfungsi seperti dalam logotype. Pada logotype

penggunaan kombinasi antara gambar dan huruf sebagai suatu kesatuan dibenarkan.

Beberapa hal perlu diperhatikan dalam penggunaan font untuk ilustrasi di

antaranya adalah:

1. Font yang relatif netral - Font yang relatif netral seperti sans serif dapat lebih sesuai

untuk hal ini.

2. Gabungan antara gambar dan huruf - Kadang-kadang dimungkinkan untuk

membuat gabungan khusus antara gambar dan huruf dengan menggunakan material

yang sesuai. Contohnya, huruf dengan gambar menggunakan kuas.

3. Kesesuaian dengan isi - Jika mungkin, buatlah yang serasi antara font dengan isi dan

Page 56: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

37

pesan dalam teks. Bagian dari fungsi komunikasi dari tulisan adalah impresi yang

emosional.

4. Kesesuaian dengan periode waktu - Jika kita memilih suatu font untuk teks dengan

topik seni, musik, atau sejarah sesuaikan periode waktu dari media. Font yang

digunakan dengan bentuk yang sesuai akan memberikan kekuatan ekspresif dari

pesan.

5. Material dan tool - Material dan tool juga berpengaruh, seperti presisi, memperhalus,

berat, dan kasar. Demikian juga lebar dari stroke dasar dan relasinya dalam bidang

dan tinggi huruf tipisnya suatu huruf. Kita selalu menghubungkan gambar dengan

kata, sehingga membuat ekspresi yang sesuai dalam tulisan.

Sifat pribadi desainer seperti temperamen, perasaan, penuh kekuatan untuk

berkreasi mempengaruhi pekerjaan yang dihasilkannya, terutama jika merancang font.

Seorang artis grafik yang baik tidak pernah mencoba menjadi dirinya yang asli untuk

pekerjaan yang dilakukannya, tetapi audiens yang perlu diperhatikan dengan sepenuhnya.

2.1.5.9 Kombinasi Font

Suatu desain yang baik menggunakan tidak lebih dari dua font dari famili yang

berbeda atau empat variasi style dalam satu font seperti ukuran, dan bold atau italic.

Kombinasi yang memungkinkan untuk hal itu adalah:

a. Dengan satu font, contohnya campuran antara huruf yang lebih besar dan lebih kecil,

tetapi tidak berbeda.

b. Dengan kombinasi dari famili berbeda, gabungan antara serif dan sans serif dan

variasi style seperti bold dan italic.

c. Dengan kombinasi dalam satu famili dari style, gabungan antara roman dan variasi

font seperti bold dan italic.

d. Dalam style yang menurut sejarahnya sarna:

Old Style roman dan Fraktur.

Slab serif atau Geometric dengan Modern.

Slab Serif dengan Grotesque.

Schwabacher dengan Textura.

e. Kombinasi antara condensed sans serif, seperti Futura normal dengan Futura

condensed atau script dan sans serif. Untuk huruf kapital atau kapital dekoratif

dipertimbangkan style dari font tersebut. Kreasi dalam bentuk ornamen yang

berdasarkan bentuk neoclassical disesuikan dengan huruf neoclassical juga.

Page 57: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

38

2.1.6 Dasar-Dasar Desain Dan Layout

Unsur grafis dalam komunikasi cetak terdiri dari karya seni, termasuk foto,

unsur-unsur dekoratif, dan jenis penyajian. Dalam lingkungan ruang tersedia unsur grafis

harus diatur dengan teks berdasarkan fungsi supaya dapat menyajikan informasi.

Merencanakan susunan dimulai dengan membuat suatu gambaran bagaimana pesan akan

disajikan. Dasar-dasar pokok desain dapat diterapkan pada semua bentuk cetaKan.Proses

membuat layout adalah merangkaikan unsur - unsur tertentu menjadi susunan yang baik

dan dapat mencapai tujuan tertentu.

Oleh sebab itu harus dirancang dengan saksama.

Langkah pertama adalah mengatur unsur tertentu secara visual, yaitu:

a. Gagasan yang dinyatakan dengan kata-kata.

b. Elemen desain yang digunakan.

c. Hubungan relatif antara gagasan dengan elemen desain.

d. Urutan penyajian.

Desainer harus menyadari semua hal tersebut, karena akan mempengaruhi

komposisi atau susunannya. Terdapat tiga tahap pembuatan desain untuk mendapatkan

suatu desain yang dapat diproduksi oleh percetakan, yaitu desain thumbnails, desain

komprehensif, dan desain final.

2.1.6.1 Prinsip Desain

Seperti halnya desain grafis pada umumnya, desain majalah dan jurnal harus

komunikatif dan estetis. Untuk mendapatkan desain yang komunikatif dan estetis, perlu

diperhatikan pedoman pembuatan layout, yaitu dengan mengatur elemen-elemen layout

seperti teks, ilustrasi, caption, angka halaman, dan lainnya.

Beberapa dasar desain untuk majalah adalah:

1. Kesatuan - Elemen-elemen desain harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga

merupakan kesatuan informasi.

2. Keseimbangan - Elemen-elemen desain harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga

terdapat keseimbangan (balance) untuk setiap halaman, maupun secara keseluruhan.

3. Irama - Garis irama vertikal dan horisontal dapat digunakan untuk menempatkan

elemen-elemen desain, yang diatur dalam bentuk simetris maupun asimetris.

4. Kontinuitas - Informasi dapat dikatakan kontinyu dan harmonis bila tampilannya

mencerminkan kesinambungan dari satu bagian ke bagian lain. Kontinuitas dapat

dibuat dengan membuat halamanhalaman mempunyai gaya, bentuk atau warna yang

Page 58: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

39

memberikan rasa kesinambungan dengan halaman lainnya.30

2.1.6.2 Desain Thumbnails

Desain thumbnails disebut juga sketsa kecil, karena biasanya dibuat ukuran kecil,

dengan perbandingan tertentu terhadap ukuran aslinya. Thumbnails digunakan untuk

membantu penyajian visual. Keuntungannya :

a. Sarana ekonomis untuk mendapatkan berbagai desain dan layout dengan cepat.

b. Dapat dikerjakan dengan cepat. Desainer dapat membuat beberapa macam desain dan

jika tidak berhasil dapat dibuang tanpa memerlukan energi dan waktu yang besar.

c. Pembuatan thumbnails dapat menimbulkan gagasan-gagasan baru yang lebih baik,

meningkatkan kreasi dan dapat menghasilkan kualitas desain yang optimal.

d. Pada penyajian poster, flyer, brosur, majalah, newsletter, maupun jurnal dapat dilihat:

Penempatan elemen desain seperti judul, teks, dan ilustrasi atau foto.

Warna teks dan background

Cover yang juga dapat dibuat pada tahap terpisah dari desain isi.

(a) (b) Gambar 2.8 (a) thumbnails newsletter dengan tiga macam metode pemasangan ilustrasi

Gambar 2.9 (b) Desain final

Sumber: Buku Desain Brosur dan Majalah dengan Adobe InDesign31

30 Rustan, Suryanto, Ssn, LAYOUT Dasar dan Penerapannya. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2009.

Hal 74 - 75 31 Opcit, hal 33

Page 59: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

40

2.1.6.3 Desain Komprehensif

Desain komprehensif adalah desain yang pasti, memperlihatkan bagaimana

tampilan hasil akhir nantinya. Teks, judul, ilustrasi berikut caption, dan warna disajikan

seperti tampilan yang akan dibuat. Susunan teks pada desain komprehensif hanya sekedar

memperlihatkan gambaran impresif, yaitu kesan pandangan sekilas. Dengan demikian

teks yang digunakan pada desain ini belum merupakan teks dari naskah yang benar.

Dalam pembuatan desain ini dapat dilihat secara keseluruhan mengenai:

Pola halaman

Huruf yang digunakan

Warna

Model penempatan ilustrasi

Alasan mengapa desain komprehensif tidak menggunakan naskah yang benar:

Jika naskah dan ilustrasi adalah yang sebenarnya, akan memerlukan waktu lama

untuk membuat desain, karena kemungkinan naskah yang sebenarnya belum selesai

dikerjakan.

Hasil yang dibuat belum tentu diterima oleh stakeholder, yaitu pemesan, marketing,

produksi, dan semua yang berkepentingan dalam penerbitan majalah. Dengan

demikian masih perlu dilakukan perubahan. Tahap selanjutnya adalah pembuatan

desain final.

2.1.6.4 Desain final

Teknologi desktop publishing telah meningkat dengan cepat sehingga mengubah

sistem kerja dalam penerbitan maupun percetakan. Desain final yang disebut artwork

sudah bergeser bukan menjadi pekerjaan percetakan, tetapi menjadi pekerjaan penerbit.

Desain final adalah desain yang akan digunakan untuk pembuatan film, selanjutnya film

tersebut digunakan untuk pembuatan plate pada percetakan. Plate inilah yang digunakan

untuk memproduksi suatu desain menjadi barang terbitan, seperti majalah, jurnal, dan

lainnya. Desain final dilengkapi dengan data yang akan digunakan untuk pembuatan film

dan informasi lain yang diperlukan supaya percetakan dapat memproduksi sesuai dengan

spesifikasi yang dikehendaki oleh stakeholder. Dengan demikian yang termasuk desain

final adalah:

Layout halaman - Layout halaman dibuat lengkap dengan ilustrasi dan warna,

sehingga dapat langsung dibuat film.

Desain final cover - Desain final cover berupa softcopy (file) desain. Softcopy berisi

Page 60: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

41

desain cover yang dibuat menggunakan draw program atau paint program seperti

CorelDraw, Adobe Photoshop, atau lainnya. File desain harus dilengkapi dengan file

font yang digunakan untuk cover.

Proof separasi warna - Proof ini bermanfaat untuk mendapatkan warna yang

mendekati sebenarnya, dan sebagai pedoman pada pencetakan. Keberadaan proof

separasi warna diperlukan karena hasil cetakan dengan printer inkjet atau laser tidak

dapat digunakan sebagai pedoman pada pencetakan.32

2.1.6.5 Desain Layout Cetak

Jumlah kertas yang diperlukan untuk mencetak suatu majalah atau jurnal

tergantung dari ukurannya, ukuran kertas, dan mesin cetak yang digunakan pada

percetakan. Namun pada umumnya percetakan menggunakan 1 halaman kertas untuk 4,

8, 16. atau 32 halaman. Setelah kertas dicetak, kemudian dilipat dan disusun sehingga

membentuk suatu terbitan dengan angka halaman 'terurut. Jumlah halaman tidak selalu

dapat dibagi dengan 16, sehingga terdapat halaman kosong. Contohnya, majalah dengan

jumlah halaman 100, jika menggunakan kertas 7 lembar akan terdapat 12 halaman

kosong, sedangkan jika menggunakan 6 lembar maka akan kurang 4 halaman. Untuk

mendapatkan efisiensi, pencetakan terbitan tersebut dengan tebal 100 halaman dapat

dilakukan menggunakan kertas 6.25 lembar. Di samping itu, kemungkinan lain yang

terjadi adalah penggunaan kertas dan mesin cetak akan mempunyai susunan halaman

berbeda, karena 1 halaman kertas hanya memuat 8 halaman.

Bagaimana desainer membuat desain layout cetak, diperlukan data mengenai

jumlah halaman seluruhnya. Dengan data tersebut desainer menyusun layout halaman

cetak sehingga diketahui jumlah halaman seluruh majalah, serta kertas yang diperlukan.

Pada saat ini, pembuatan desain layout cetak yang memperlihatkan halaman-halaman dari

tiap lembar kertas pada umumnya dilakukan secara manual oleh seorang desainer.

Pekerjaan yang bersifat manual memerlukan ketelitian dan waktu yang cukup lama, serta

sulit dilakukan jika terdapat perubahan.

Dengan perkembangan teknologi informasi, dapat dikembangkan perangkat

lunak aplikasi layout cetak interaktif yang bermanfaat untuk membuat desain layout cetak

majalah pada industri penerbitan dan percetakan. Aplikasi ini memberikan informasi

mengenai ukuran majalah, jumlah halaman, susunan halaman tiap lembar cetak dan

32 Hadi Sutopo, Ariesto. 2007. Desain Brosur dan Majalah dengan Adobe InDesign. PT Elex Media

Komputindo. Jakarta. Hal 29

Page 61: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

42

informasi lain yang berkaitan dengan penerbitan majalah. Dengan demikian desain layout

cetak yang dibuat oleh desainer dapat memperoleh hasil yang optimal.

Contoh berikut adalah penggunaan aplikasi desain layout cetak di mana user

memasukkan data jumlah halaman sebagai berikut:

Jumlah halaman : 150

Setelah program dijalankan, maka komputer menghitung jumlah halaman dan

membuat daftar halaman-halaman yang terdapat dalam setiap sheet kertas. Informasi

yang diperoleh dari pengolahan komputer adalah jumlah halaman yang dapat dicetak,

halaman kosong karena teknis pencetakan, dan halaman-halaman yang terdapat dalam

setiap sheet kertas.

Jumlah halaman150 ternyata harus dicetak menjadi 152 halaman dengan

mengakibatkan halaman kosong sebanyak dua halaman. Dengan desain layout cetak,

desainer dapat memberikan kreativitasnya, misalnya halaman-halaman kosong tersebut

dapat diisi dengan informasi lain yang bermanfaat.

(a) (b)

Gambar 2.10 (a) Layout cetak dengan satu sheet kertas yang berisi 16 halaman

Gambar 2.11 (b) Informasi layout cetak majalah untuk setiap sheet kertas berisi 16 halaman

Sumber: Buku Desain Brosur dan Majalah dengan Adobe InDesign33

Jumlah halaman : 150

Jumlah halaman kosong : 2

Sheet pertama berisi halaman 1, 2, ... 16, sedangkan sheet terakhir berisi 8 halaman

sehingga hanya menggunakan 1/2 sheet. Setengah sheet ini sebaiknya ditempatkan pada

urutan sebelum halaman 145, 146... 152 agar tidak cepat rusak.

33 ibid

Page 62: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

43

2.1.6.6 Perhitungan Jumlah Halaman

Kegiatan awal dalam produksi terbitan, seperti majalah dan jurnal, di antaranya

adalah memperkirakan tebalnya atau lebih tepat menghitung perkiraan banyaknya

halaman. Untuk memproduksi majalah yang dijual hal ini perlu dilakukan. Tanpa

diketahui banyaknya halaman majalah melalui perkiraan, maka perkiraan harga jualpun

tidak sesuai dengan biaya yang dikeluarkan untuk produksi. Desainer seringkali terlibat

dalam menentukan banyaknya jumlah halaman dan tebal terbitan setelah ditetapkan jenis

kertas yang akan digunakan untuk mencetak majalah atau jurnal tersebut.

Banyak orang menyangka bahwa dalam memperkirakan halaman majalah atau

jurnal ini cukup dilakukan dengan cara membandingkan naskah ketik dengan huruf cetak

dan format halamannya. Cara ini kurang proporsional dan tepat, karena banyak faktor

yang ikut menentukan antara lain:

- ukuran kertas naskah

- spasi baris ketikan

- ukuran huruf

- pola ketikan

- pola layout terbitan yang akan dibuat

- ukuran font yang akan digunakan

- leading (interline) atau jarak antara baris teks

- banyak sedikitnya ilustrasi beserta rancangan penempatannya

- ukuran atau format halaman serta luas bidang cetaknya

Dengan banyaknya variabel tersebut, maka tidak dapat ditentukan kepastian

jumlah halaman majalah atau jurnal, sehingga dikatakan tidak ada angka perbandingan

tertentu. Menghitung jumlah halaman adalah menghitung huruf pada ruang tertentu dari

sejumlah huruf yang ada pada naskah. Jadi berarti usaha untuk mengetahui jumlah huruf

pada naskah yang akan dimasukkan dalam halaman majalah atau jurnal. Agar dapat

memahami sebaiknya diberikan contoh, misalnya naskah sebanyak 75 halaman ketik folio

spasi dobel, jumlah huruf tiap baris adalah 60, dan jumlah baris dalam 1 halaman adalah

35. Ilustrasi sebanyak 15 buah. Sedangkan pada rancangan terbitan menggunakan huruf

Helvetica 11pt dengan interline 1 pt dan lebar susunan teks adalah 36 pica. Satuan ukuran

yang digunakan dalam menentukan bidang cetak adalah pica, karena ukuran huruf

dengan satuan point (1 pica = 12point). Jika ukuran menggunakan satuan metric, maka

tidak akan memperoleh ketepatan dalam pembuatan layout halaman.

Pertama-tama harus dihitung banyaknya baris rata-rata suatu halaman naskah.

Page 63: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

44

Dari beberapa baris naskah dapat diperoleh jumlah huruf rata-rata dalam satu baris,

misalnya 50. Selanjutnya dihitung jumlah baris rata-rata dalam satu halaman naskah,

misalnya ditemukan 30.Maka jumlah huruf yang terdapat dalam seluruh naskah adalah

1500. Jumlah huruf seluruh naskah menjadi 1500 x 75 = 112.500 buah.

Pada pola majalah atau jurnal yang akan diterbitkan ditentukan tinggi susunan

teks 36 pica maka ekivalen dengan 432 point. Tebal atau tinggi tiap baris = 11 pt + 1 pt

(interline) = 12 pt. Jadi banyaknya baris per halaman adalah 432 /12 = 36 baris. Panjang

baris seukuran 36 pica dengan huruf Helvetica 11 pt dapat diisi sekitar 42 huruf

(karakter). Angka ini dapat dicari dengan cara menghitung contoh teks yang

menggunakan huruf Helvetica dengan panjang susunan 36 pica. Dengan demikian dapat

ditentukan jumlah huruf per halaman, yaitu 36 x 42 = 1512 buah huruf. Jadi jumlah

halaman majalah atau jurnal menjadi 125.000/1512 = 74.405, dibulatkan menjadi 75

halaman. Karena terdapat 15 ilustrasi yang memerlukan 1/2 halaman tiap ilustrasi, maka

jumlah halaman menjadi 75 + 7.5 = 82.5, dibulatkan menjadi 83 halaman.

Dalam kenyataannya pencetakan 83 halaman tidak mungkin dilakukan karena

faktor teknis pencetakan. Jumlah halaman yang dapat dicetak adalah 88 halaman, jika

satu lembar kertas dapat digunakan untuk mencetak 16 halaman, maka 88 halaman

diperlukan 5.5 lembar kertas.

2.1.6.7 Ilustrasi dan Foto

Ilustrasi dan foto digunakan untuk melengkapi informasi yang terdapat dalam

tulisan. Dengan adanya ilustrasi atau foto, pengguna akan lebih mudah memahami apa

yang dibacanya.

1. Ilustrasi

Ilustrasi yang digunakan dalam suatu majalah dapat merupakan:

ilustrasi yang dibuat khusus untuk majalah

ilustrasi manual

ilustrasi dengan komputer

dokumen

clip art grafik vector

clip art grafik bitmap

hasil cetakan, seperti buku, majalah, postcard, dan lainnya

Kualitas ilustrasi sangat tergantung pada sumber dan pengolahannya

menggunakan draw program atau paint program. Contohnya, ilustrasi yang berasal dari

Page 64: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

45

hasil cetakan dan file dengan resolusi rendah pada umumnya tidak memenuhi syarat dari

segi kualitas sebagai ilustrasi. Ketajaman dan keakuratan gambar akan berkurang dan

akhirnya informasi yang disampaikan oleh majalah tidak dapat diperjelas dengan adanya

ilustrasi. Hal ini karena terdapat distorsi dalam gambar yang ditampilkan, sehingga tidak

mendapatkan kualitas yang baik.

2. Tinjauan Ilustrasi

Ilustrasi adalah suatu bidang dari seni yang berspesialisasi dalam penggunaan

gambar yang tidak dihasilkan dari kamera atau fotografi (nonphotographic image) untuk

visualisasi. Dengan kata lain, ilustrasi yang dimaksudkan di sini adalah gambar yang

dihasilkan melalui konsep dan sketsa, baik dengan eksekusi manual maupun digital.

Pada akhir tahun 1970-an, ilustrasi menjadi tren dalam Desain Komunikasi

Visual. Ilustrasi dapat menjelaskan beberapa subjek yang tidak dapat dilakukan dengan

fotografi, contohnya untuk untuk menjelaskan informasi detil seperti cara kerja

fotosintesis. Suatu ilustrasi dapat menimbulkan respon atau emosi yang diharapkan dari

pengamat yang dituju. Ilustrasi umumnya lebih membawa emosi dan dapat bercerita

banyak dibandingkan dengan fotografi. Hal ini dikarenakan sifat ilustrasi yang lebih

hidup, sedangkan sifat fotografi hanya berusaha untuk “merekam” momen sesaat.34 Saat

ini ilustrasi lebih banyak digunakan dalam cerita anak-anak, yang biasanya bersifat

imajinatif. Namun bukan berarti tidak ada ilustrasi yang diperuntukkan bagi pembaca

buku berusia remaja maupun dewasa. Beberapa hal yang menjadi pembeda dari ilustrasi

anak dan ilustrasi remaja dan dewasa adalah gaya gambar, palet atau nuansa warna yang

digunakan, detail dalam gambar, serta objek yang dipaparkan dalam gambar.

Corak Ilustrasi ada 6 macam35, yakni :

1. Corak Ilustrasi Realistis, yaitu corak ilustrasi yang menggambarkan secara

nyata wujud obyek yang ditangkap oleh indra penglihatan, serta menggambarkan

secara nyata cerita isi suatu naskah yang disertainya.

34 Cenadi, Christine Suharto, Elemen-Elemen dalam Desain Komunikasi Visual, Jurnal Nirmana

Vol.1,No.1,Januari1999:1-11.UniversitasKristen Petra , (http://puslit.petra.ac.id/journals/design/)

35 Tanudjaja, Bing Bedjo, Bentuk-bentuk Kartunal sebagai Medium Penyampaian Pesan dalam

Iklan, Jurnal Nirmana Vol.4, No.2, Juli 2002 :169-178. Universitas Kristen Petra ISSN 0125-0905

Page 65: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

46

2. Corak Ilustrasi Dekoratif, yaitu ilustrasi yang bentuk-bentuk visualnya terletak

pada permainan unsur2 garis, bidang, warna dan komposisi yang dalam hasil

keseluruhannya tetap bersifat datar/flat.

3. Corak Ilustrasi Kartunal adalah ilustrasi yang menggunakan bentuk-bentuk

jenaka atau bentuk-bentuk realis yang mengalami perubahan atau distorsi.

4. Corak Ilustrasi Ekspresionistis, yaitu jenis ilustrasi yang mengutamakan

kebebasan berekspresi dalam membuat karya ilustrasi, dari sifat bebas tersebut

menimbulkan obyek-obyek yang bebas pula.

5. Corak Ilustrasi Surealistis, yaitu jenis ilustrasi yang menggambarkan khayalan

atau mimpi, tidak jelas batas antara kenyataan dengan angan-angan.

6. Corak Ilustrasi Absurd, yaitu corak ilustrasi yang menggambarkan wujud-

wujud yang tidak masuk akal atau aneh untuk kepentingan naskah yang

disertainya.

Merujuk pada jenis-jenis ilustrasi di atas, ditentukan corak ilustrasi yang sesuai

dengan karakteristik visual dari Panjebar Semangat yaitu corak ilustrasi realistis, karena

pada desain lamanya, gaya ilustrasi yang telah diterapkan adalah gaya realistis. Dan corak

ilustrasi realistis merupakan corak ilustrasi retro.

3. Foto

Pada umunya desainer menggunakan dua jenis foto untuk majalah, yaitu:

a. Commisioned photograph, yaitu foto yang dibuat khusus untuk suatu pekerjaan.

Uraian tentang foto harus diberikan kepada fotografer, dan dipilih fotografer yang

mempunyai kompetensi pada subjek tertentu, seperti fashion, travel, dan ditugaskan

khusus sesuai isi dalam majalah yang akan diterbitkan.

b. Existing photograph, yaitu foto yang dapat diperoleh dari perpustakaan, museum,

atau dokumentasi lainnya. Pemilihan foto harus dilakukan dengan baik dan

mempertimbangkan beberapa hal, antara lain:

pesan dalam foto

ketajaman dan warna

ukuran foto

ukuran file

format file

Ilustrasi maupun foto yang berasal dari cetakan akan menghasilkan kekurangan sebagai

berikut:

1. Foto yang diperkecil menyebabkan warna blok.

Page 66: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

47

2. Foto yang dibesarkan kelihatan kabur dan kotak-kotak piksel yang besar.

3. Menyebabkan noise, walaupun tidak terlihat jelas.

Gambar 2.12 Scan dari hasil cetakan terlihat kotak – kotak piksel yang besar

Sumber: Buku Desain Brosur dan Majalah dengan Adobe InDesign36 4. Pemasangan Ilustrasi dan Foto

Pemasangan ilustrasi dan foto berdasarkan thumbnails yang telah dibuat,

menggunakan berapa macam cara pemasangan yang telah ditentukan. Posisi pemasangan

ilustrasi dan foto dapat berulang pada halaman-halaman lain, untuk memberikan kesan

kontinuitas. Jika ilustrasi atau foto tidak mencukupi ruangan di bawah teks yang memuat

ilustrasi atau foto tersebut, maka ilustrasi atau foto dapat dipindah ke halaman berikutnya.

Dalam hal ini perlu dilakukan editing pada teks untuk mengarahkan pembaca melihat

ilustrasi dan foto pada halaman lain.

2.1.6.8 Tabel

Pemasangan tabel seperti pemasangan ilustrasi atau foto. Jika tabel tidak

mencukupiruangan dibawah teks, tabel dapat dipindahkan ke halaman berikutnya. Editing

teks perlu dilakukan dengan menyebutkan tempat tabel dapat dilihat.

2.1.6.9 Catatan

Penempatan catatan untuk kata atau teks tertentu dapat dilakukan menggunakan

tiga macam cara, yaitu pada:

Bagian bawah halaman. Catatan ditempatkan pada bagian bawah halaman di mana

teks yang dijelaskan terdapat di dalamnya. Catatan semacam ini disebut catatan kaki

(footnote).

Bagian akhir artikel. Catatan ditempatkan pada bagian akhir setiap artikel di mana

teks yang dijelaskan terdapat di dalamnya.

Bagian akhir majalah atau jurnal. Catatan ditempatkan seluruhnya pada bagian akhir

majalah atau jurnal.

2.1.6.10 Penjilidan

Metode penjilidan yang digunakan untuk memproduksi suatu majalah dan jurnal 36 ibid

Page 67: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

48

sangat berpengaruh pada montage film yang digunakan untuk mencetak. Beberapa

macam metode penjilidan yang dikenal dan banyak digunakan dalam penerbitan adalah:

Jilid benang

Lem punggung

Jilid kawat

Loose leaf

2.1.7 Psikologi Warna

Gambar 2.13 Pembagian warna hangat dan dingin

Sumber: Buku Color Theory37

Warna Hangat24

Warna hangat: Merah, Orange dan Kuning

Warna 'Panas': Merah adalah warna kroma tertinggi ada atau paling kuat

rona

Menimbulkan tanggapan emosional yang kuat dan merangsang aktivitas

fisik

Ekspresi yang merasa agresif atau untuk menciptakan penekanan

Warna 'Hangat': Berbasis di Merah tetapi melunak dan diliputi oranye dan

kuning

Menimbulkan kenyamanan dan perasaan tulus hangat

37 Lertsithichai, Dr.Surapong, Ph.D. Color Theory. Faculty of Architecture, Silpakorn University : 2005. Hal

22

cool color warm color

Page 68: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

49

Gambar 2.14 Kombinasi warna – warna hangat

Sumber: Buku Guide to Communicating With Color 38

2.1.7.1 Contoh Warna dan Psikologinya

1. Merah : kegusaran, kemarahan, keberanian dan pengorbanan

Warna yang paling kuat secara emosional, merah merangsang detak jantung

lebih cepat dan pernapasan. Merah juga merupakan warna kasih. Pakaian merah

mendapat melihat dan membuat pemakainya tampak lebih berat. Merah adalah

warna ekstrim, pakaian merah tidak mungkin membantu orang dalam negosiasi atau

konfrontasi. mobil merah adalah target yang populer bagi para pencuri. Dalam

dekorasi, merah biasanya digunakan sebagai aksen39. Dekorator mengatakan bahwa

furnitur merah harus sempurna karena itu akan menarik perhatian. Bila diaplikasikan

38 Eiseman, Leatrice, Guide to Communicating With Color, North Light Books. Cincinnati, Ohio. 2000. Hal

105 39 Lertsithichai, Dr.Surapong, Ph.D. Color Theory. Faculty of Architecture, Silpakorn University : 2005. Hal

26

Page 69: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

50

pada majalah maka warna merah akan terkesan sangat berani dan memiliki karakter

kuat40.

2. Kuning : warna matahari, kemakmuran (emas), pengecut

kuning cerah ceria adalah rajin dan giat perhatian. Meskipun dianggap

sebagai warna optimis, orang kehilangan kesabaran mereka lebih sering di kamar

kuning, dan bayi akan menangis lebih banyak. Ini adalah warna yang paling sulit

bagi mata untuk mengambil dalam, sehingga dapat menjadi sangat kuat jika sering

digunakan. Kuning meningkatkan konsentrasi, maka penggunaannya sering untuk

buku tulis. Hal ini juga kecepatan metabolisme.41

3. Biru : ketenangan, langit, surga, air

Warna langit dan laut, biru adalah warna salah satu yang paling populer. Itu

menyebabkan reaksi sebaliknya sebagai merah. Damai, tenang biru menyebabkan

tubuh untuk memproduksi bahan kimia menenangkan, sehingga sering digunakan

dalam kamar tidur. Biru juga bisa dingin dan tertekan. Fashion konsultan

merekomendasikan memakai biru untuk wawancara kerja karena melambangkan

kesetiaan. Orang-orang lebih produktif dalam kamar biru. Studi menunjukkan angkat

besi mampu menangani beban berat di pusat kebugaran berwarna biru.42

4. Hijau : peremajaan, harapan, musim semi, kehidupan, makanan

Saat ini warna dekorasi yang paling populer, hijau melambangkan alam. Ini

adalah warna paling mudah di mata dan dapat meningkatkan visi.

Ini adalah warna, menenangkan menyegarkan. Orang-orang menunggu

untuk tampil di televisi duduk di "ruang hijau" untuk bersantai. Rumah sakit sering

menggunakan warna hijau karena pasien merasa rileks. Para pengantin wanita pada

abad pertengahan memakai hijau untuk melambangkan kesuburan. Hijau tua adalah

maskulin, konservatif, dan menyiratkan kekayaan. Namun, penjahit sering menolak

menggunakan benang hijau pada malam fashion show karena takut akan membawa

sial.

5. Ungu: peringkat, kekuatan, kewenangan, kemewahan

Warna royalti, ungu berkonotasi mewah, kekayaan, dan kecanggihan. Hal ini

juga feminin dan romantis. Namun, karena jarang terjadi di alam, ungu dapat muncul

buatan. 40 Krause, Jim, Design Basic Index, Cincinnati, Ohio : 2004. Hal 212 41 Opcit, Hal 27 42 Ibid, Hal 28

Page 70: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

51

6. Hitam : kekuatan, kematian, dunia bawah, murung

Hitam adalah warna otoritas dan kekuasaan. Hal ini juga stylish dan abadi.

Black juga menyiratkan pengiriman. Para imam memakai hitam untuk menandakan

ketundukan kepada Tuhan. Beberapa ahli mengatakan seorang wanita memakai

hitam menyiratkan diserahkan kepada laki-laki.

7. Putih : kesucian, kermurnian, keluguan

Putih mencerminkan cahaya dan dianggap sebagai warna musim panas.

Putih sangat netral untuk media massa. Putih populer di dekorasi dan fashion karena

ringan, netral, dan pergi dengan segalanya. Namun, putih menunjukkan kotoran dan

karena itu lebih sulit untuk tetap bersih dari warna lain. Dokter dan perawat

memakai seragam putih untuk menyiratkan kemandulan.

Untuk majalah Panjebar Semangat yang nantinya akan mempertahankan desain

lamanya, sebaiknya warna – warna yang digunakan adalah warna yang tidak jauh dari

kesan “lama” yang dimiliki oleh majalah Panjebar Semangat. Warna – warna tersebut

bukan menjadi warna yang benar – benar baru atau berbeda, namun tidak monoton,

sehingga terjadinya perubahan yang sedikit namun efisien diharapkan dapat memberikan

kesegaran pada tampilan Panjebar Semangat. Maka penulis akan mengarahkan warna –

warna yang sekiranya mendekati keyword dan output sehingga masih dapat diterapkan

pada desain barunya.

(a) (b)

Gambar 2.15 (a) Palet Warna Retro

Gambar 2.16 (b) Penjabaran Palet Warna Retro berdasarkan RGB

Sumber: www.colourslovers.com

Page 71: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

52

(a) (b)

Gambar 2.17 (a) Palet Warna Javanese

Gambar 2.18 (b) Penjabaran Palet Warna Javanese berdasarkan RGB

Sumber: www.colourslovers.com

(a) (b)

Gambar 2.19 (a) Palet Warna Revival

Gambar 2.20 (b) Penjabaran Palet Warna Revival berdasarkan RGB

Sumber: www.colourslovers.com

Page 72: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

53

Palet warna retro dipilih penulis karena mencerminkan kepribadian Panjebar

Semangat. Kesan tua, atau old style masih sangat terasa, namun juga ada warna cerah

untuk menghadirkan nuansa segar.

2.2 STUDI EKSISTING

2.2.1 Studi Eksisting Kompetitor

(terlampir pada halaman berikutnya)

Page 73: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

54

Page 74: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

55

Page 75: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

56

Page 76: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

57

2.2.2 Studi Eksisting Komparator E-magz

2.2.2.1 Motion By Design

Gambar 2.21 Preview Motion By Design cover depan

sumber : http://motionbydesign.net/magazine

Spesifikasi

E-magz Motion By Design merupakan e-magz lokal karya Motion byDesign

Network yang merupakan organisasi motion art. Organisasi ini didirikan oleh Panji

Krishna, Firman Machda and Jamiel M Syukri.

Motion By Design fokus pada motion graphic dan moving image art termasuk

animation, motion design, music video, live action, film dan lain – lain

Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan merupakan campuran antara bahasa Indonesia dan

bahasa Inggris. Namun yang lebih banyak digunakan tentunya adalah bahasa Indonesia,

dengan menggunakan gaya bahasa yang tidak baku, namun masih sopan dan bahasanya

masih yang mudah dimengerti oleh segala usia.

Layout Visual

Orientation page atau orientasi halaman yang digunakan Motion By Design ini

sedikit unik, karena berbentuk persegi, bukan portrait atau landscape seperti pada

Page 77: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

58

umumnya. Kemudian untuk toolbars pada menu terdapat ikon – ikon yang dapat

memudahkan para pembacanya untuk melihat isi halaman sesuai dengan keinginan. Lalu

terdapat thumbnails preview halaman berikutnya di bagian bawah. Layout halaman yang

digunakan tidak ada ketentuan grid yang seragam antara satu halaman dengan yang lain

namun masih sangat simpel dan tidak menyusahkan pembacanya dengan ukuran yang

tidak biasa tersebut.

Gambar 2.22 Salah satu tampilan layout Motion By Design

sumber : http://motionbydesign.net/magazine

Warna

Warna yang digunakan untuk background e-magz ini adalah putih, sama dengan

warna halamannya. Namun di beberapa halaman juga terdapat foto maupun ilustrasi yang

full coloured. Kemudian untuk warna – warna yang dominan digunakan seperti biru,

kuning, hijau, pink, abu – abu.

Transisi Halaman

Untuk berpindah ke halaman selanjutnya atau sebelumnya, tersedia tombol back

dan next yang disediakan pada menu toolbars. Namun juga dapat dilakukan dengan

meletakkan kursor pada ujung halaman lalu tekan hingga halaman terbuka secara

otomatis.

Page 78: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

59

Gambar 2.23 Preview halaman ketika berpindah ke halaman selanjutnya

sumber : http://motionbydesign.net/magazine

2.2.2.2 Suave

Gambar 2.24 Preview cover depan Suave

sumber : http://www.suavecatalogue.com

Spesifikasi

Suave adalah majalah bulanan berskala nasional yang berisi semua kegiatan

komunitas kreatif pada umumnya. Sejak terbitan pertama di bulan April 2004 dan setelah

Page 79: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

60

4 tahun perjalanannya Suave berevolusi dari SUAVE FREE CATALOGUE menjadi

SUAVE MAGAZINE.

Suave menampilkan semua perkembangan fashion, budaya dan kreativitas kaum

muda dengan gaya yang ringan, menghibur namun tetap terlihat cerdas. Dengan lebih

banyak artikel, liputan, foto dan feature kreatif bergaya trend anak muda dan budaya

yang berkembang di Indonesia.

Dengan rata-rata lebih dari 120 halaman, Suave hadir di minggu pertama setiap

bulannya dalam 3 versi yaitu:

1. versi cetak gratis yang bisa didapatkan gratis di pick up point (distro atau

tempat hang out).

2. versi cetak jual dengan bonus compact disc berisikan digital version dari

Suave.

3. versi digital yang bisa dirunduh gratis di www.suavecatalogue.com.

Gaya Bahasa

Gaya bahasa yang digunakan suave juga campuran antara bahasa Indonesia dan

bahasa Inggris seperti Motion By Design. Namun yang lebih banyak digunakan adalah

bahasa Indonesia, dengan menggunakan gaya bahasa yang tidak baku, namun masih

sopan dan bahasanya masih yang mudah dimengerti oleh segala usia.

Layout Visual

Orientasi halaman Suave adalah portrait seperti pada umumnya majalah

kebanyakan. Toolbars yang disediakan pada menu juga dapat memudahkan pembacanya

untuk melihat halaman selanjutnya maupun setelahnya. Kemudian untuk grid pada layout

setiap halaman juga tidak menggunakan ketentuan khusus karena di tiap halaman

memiliki layout yang berbeda – beda. Karena banyaknya foto dan ilustrasi yang

ditampilkan dua halaman penuh, pembaca tentunya tidak bosan meskipun isi majalah ini

sampai seratus halaman lebih.

Page 80: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

61

Gambar 2.25 Preview salah satu halaman Suave

sumber : www.suavecatalogue.com

Warna

Warna background yang digunakan Suave untuk tiap edisi berbeda - beda

disesuaikan dengan cover maupun isi pada tiap edisinya. Warna di setiap halaman Suave

sangat beragam namun tidak terlalu ramai dan masih tertata dengan baik meskipun ada

yang sangat besar sehingga tidak muat pada satu halaman saja. Kemudian warna dominan

untuk teks maupun heading adalah hitam dan putih.

Transisi Halaman

Untuk berpindah ke halaman selanjutnya atau sebelumnya, tersedia tombol back

dan next yang disediakan pada menu toolbars. Namun juga dapat dilakukan dengan

meletakkan kursor di bagian atas maupun bawah kanan, tekan dan tahan kursor kemudian

tarik ke bawah atau atas, maka halaman majalah akan terbuka dan berubah seperti halnya

membuka majalah sebenarnya. Perpindahan atau transisinya juga dilengkapi dengan suara

kertas yang bergesekan.

Page 81: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

62

Gambar 2.26 Preview salah satu halaman Suave yang dibuka

sumber : www.suavecatalogue.com

2.2.2.3 Wow Magz

Gambar 2.27 Preview cover depan WowMagz

sumber : http://wowmagz.com

Spesifikasi

WOWMAGZ adalah majalah elektronik atau e-magz yang dapat diunduh secara

gratis yang di dalamnya merupakan sebuah media kreatif yang disediakan untuk para

Page 82: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

63

desainer maupun untuk siapa saja yang ingin karyanya ditampilkan, khususnya di

Indonesia agar nantinya karya tersebut dapat go public. Karya – karya tersebut dapat

berupa digital art, photography, illustration, 3D arts , motion art dan lain – lain.

Gaya Bahasa

Karena pembaca WowMagz tidak hanya berasal dari Indonesia saja, maka bahasa

yang digunakan adalah dual lingual atau dua bahasa, jadi di tiap halamannya ada bahasa

Indonesia di bagian atas lalu bahasa Inggris di bawahnya.

Layout Visual

Orientasi halaman WowMagz adalah portrait. Toolbars yang disediakan pada

menu juga dapat memudahkan pembacanya untuk melihat halaman selanjutnya maupun

setelahnya. Pemakaian grid pada layout setiap halaman tidak menggunakan ketentuan

khusus karena di tiap halaman memuat gambar, teks ataupun video yang dapat di play

back sehingga penggunaan layout juga berbeda – beda. WowMagz juga menampilkan

banyak foto dan ilustrasi yang selalu full paged karena memang tujuan dari majalah ini

adalah mengekspos karya – karya visual. Namun juga banyak artikel yang memuat

banyak informasi baru mengenai gadget terkini dan informasi lainnya.

Gambar 2.28 Preview layout artikel WowMagz

sumber : http://wowmagz.com

Page 83: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

64

Warna

Berbeda dari kebanyakan e-magz yang menggunakan background polos dan

hanya menggunakan satu tone warna saja, background WowMagz adalah ilustrasi salah

satu karya dari dalam edisi tersebut. Kemudian pengaplikasian warna – warna pada layout

disesuaikan dengan karya yang ada.

Transisi Halaman

Tidak berbeda jauh dengan Suave, transisi halaman pada WowMagz juga dapat

diakses dengan beberapa cara. Tetapi WowMagz memiliki kelebihan lainnya yaitu

adanya musik yang otomatis dimainkan ketika membuka majalah tersebut.

Gambar 2.29 Preview layout artikel WowMagz yang menampilkan rubrik tentang gadget

sumber : http://wowmagz.com

Page 84: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

65

Gambar 2.30 Preview content WowMagz

sumber : http://wowmagz.com

Kesimpulan Studi Eksisting Komparator e-magz

1. Pemilihan bahasa atau gaya bahasa yang diterapkan pada Panjebar Semangat

akan mutlak menggunakan bahasa ngoko alus karena di sanalah letak keunikan

dan ciri khasnya yang paling kuat.

2. Untuk background yang dapat diterapkan nantinya akan menggunakan satu

warna saja namun diberi efek yang dapat menimbulkan kesan seperti timbul dan

pemilihan warna yang terang sehingga tidak terlalu kontras dengan warna dasar

majalah Panjebar Semangat yang putih.

3. Penerapan penataan layout dan warna e-magz Panjebar Semangat akan sama

dengan tampilan majalah fisiknya.

4. Efek – efek visual dan transisi dari halaman ke halaman dapat diterapkan seperti

efek membuka majalah seperti aslinya, kemudian dapat pula diberikan efek suara

kertas yang bergeseka ketika proses membuka halaman dilakukan. Namun

adanya musik tidak akan diterapkan karena dengan minimnya fotografi dan

ilustrasi, pembacanya akan berkonsentrasi membaca tulisannya saja.

5. Untuk edisi pertama e-magz nantinya akan diberikan secara gratis, selain untuk

memperkuat branding Panjebar Semangat yang menerapkan media online, hal ini

juga akan menilai seberapa banyak pelanggan yang tertarik untuk membaca

majalah melalui e-magz. Kemudian untuk edisi – edisi berikutnya, Panjebar

Page 85: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

66

Semangat hanya akan menampilkan teaser atau cuplikan dari edisi terbarunya,

bila ingin mengunduh secara full version maka pelanggan diharapkan melakukan

registrasi seperti yang telah ditentukan.

Page 86: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

67

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 GAMBARAN UMUM SUBYEK DESAIN

3.1.1 Definisi Media Massa

Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai dipergunakan pada tahun

1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai

masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat

menjadi media. Definisi media massa sendiri adalah suatu alat yang dipergunakan dalam

proses komunikasi massa, yakni komunikasi yang diarahkan kepada orang banyak

(channel of mass communication). Komunikasi massa sendiri merupakan kependekan

dari komunikasi melalui media massa (communicate with media).

3.1.2 Definisi Majalah

Media massa terbagi antara media massa tradisional dan modern, Majalah

termasuk media massa tradisional, yang artinya adalah penerbitan berkala yang berisi

bermacam-macam artikel dalam subyek yang bervariasi. Majalah biasa diterbitkan

mingguan, dwimingguan atau bulanan. Majalah biasanya memiliki artikel mengenai topik

populer yang ditujukan kepada masyarakat umum dan ditulis dengan gaya bahasa yang

mudah dimengerti oleh banyak orang. Sedangkan internet dan telepon genggam

merupakan contoh dari media massa modern.

3.1.3 Definisi Bahasa Jawa

Bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan penduduk suku bangsa Jawa

terutama di beberapa bagian Banten terutama kota Serang, kabupaten Serang, kota

Cilegon dan kabupaten Tangerang, Jawa Barat khususnya kawasan Pantai utara

terbentang dari pesisir utara Karawang, Subang, Indramayu, kota Cirebon.

Penduduk Jawa yang berpindah ke Malaysia turut membawa bahasa dan

kebudayaan Jawa ke Malaysia, sehingga terdapat kawasan pemukiman mereka yang

dikenal dengan nama kampung Jawa, padang Jawa. Di samping itu, masyarakat pengguna

Bahasa Jawa juga tersebar di berbagai wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Kawasan-kawasan luar Jawa yang didominasi etnis Jawa atau dalam persentase yang

cukup signifikan adalah : Lampung (61,9%), Sumatra Utara (32,6%), Jambi (27,6%),

Sumatera Selatan (27%). Khusus masyarakat Jawa di Sumatra Utara, mereka merupakan

keturunan para kuli kontrak yang dipekerjakan di berbagai wilayah perkebunan

tembakau, khususnya di wilayah Deli sehingga kerap disebut sebagai Jawa Deli atau

Page 87: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

68

Pujakesuma (Putra Jawa Kelahiran Sumatera). Sedangkan masyarakat Jawa di daerah lain

disebarkan melalui program transmigrasi yang diselenggarakan semenjak zaman

penjajahan Belanda.

Selain di kawasan Nusantara, masyarakat Jawa juga ditemukan dalam jumlah

besar di Suriname, yang mencapai 15% dari penduduk secara keseluruhan, kemudian di

Kaledonia Baru bahkan sampai kawasan Aruba dan Curacao serta Belanda. Sebagian

kecil bahkan menyebar ke wilayah Guyana Perancis dan Venezuela. Pengiriman tenaga

kerja ke Korea, Hong Kong, serta beberapa negara Timur Tengah juga memperluas

wilayah sebar pengguna bahasa ini meskipun belum bisa dipastikan kelestariannya.

3.1.4 Definisi E-magz

e-magz seringkali disebut sebagai Electronic magazine, merupakan versi digital

dari sebuah majalah. Jika biasanya pada sebuah buku akan terdapat tumpukan atau

kumpulan kertas yang di dalamnya berisi teks dan gambar, maka e-magz berisi informasi

digital yang tentunya berisi teks, gambar, dan dikemas dalam sebuah file.

3.2 TEKNIK SAMPLING

3.2.1 Populasi

Target konsumen yang dipilih sebagai pembaca majalah Panjebar Semangat yaitu

dengan kriteria sebagai berikut :

a. Segmentasi Geografis

Kota – kota yang masyarakatnya pada umumnya menggunakan bahasa Jawa

untuk komunikasi sehari – hari.

Alasan : Masyarakat yang terbiasa menggunakan bahasa Jawa tentunya familiar dengan

bahasa Jawa dalam bentuk teks, meskipun bahasanya sedikit berbeda.

b. Segmentasi Demografis

1. Usia : 25 – 50 tahun (dewasa lanjut – separuh baya)

o Alasan : Umumnya pada usia dewasa lanjut dan menjelang separuh baya,

manusia akan kembali merindukan bahasa Ibu atau bahasa yang ia gunakan saat

masih kecil dan akan menemukannya kembali di media yang sekiranya akan

memiliki kriteria tersebut, selain itu, manusia pada usia tersebut cenderung lebih

menghargai budaya atau adat yang masih berlaku dan akan mempertahankannya

dengan cara mengajarkan kembali kepada keturunannya supaya budaya tersebut

tidak akan punah nantinya.

2. Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan

Page 88: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

69

o Alasan : Penggemar dan Pembaca majalah Panjebar Semangat berasal dari

berbagai kalangan.

3. Pengeluaran : Rp 2.000.000,- sampai dengan Rp 7.000.000,- per bulan untuk

kebutuhan sehari-hari dan memenuhi kebutuhan keluarga, serta beberapa pengeluaran

tak terduga.

4. Pendapatan : Rp 2.000.000,- sampai dengan Rp 10.000.000,- per bulan

o Alasan : Masuk dalam kelompok tingkat ekonomi menengah ke atas

5. Pendidikan : SMA, S1, S2 dan sederajat

o Alasan : Umumnya telah memiliki pengalaman dalam bergaul dengan berbagai

macam orang dengan kepribadian berbeda dan dengan kebudayaan berbeda,

sehingga dengan pendidikan dan pengalamannya tersebut, bisa menjadi lebih

matang untuk menentukan sikap.

c. Segmentasi Psikografis

1. Kelas sosial : Menengah ke atas

o Alasan : Umumnya tidak membutuhkan biaya yang lebih besar untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari.

2. Gaya hidup : Cenderung konsumtif, berkumpul dengan teman lama, berkumpul

dengan keluarga besar untuk saling berbagi pengalaman hidup dan saling menasehati.

o Alasan : Kebiasaan hidupnya yang hampir selalu bisa tercukupi, namun tidak

lupa untuk mencukupi keluarganya, kadang berbelanja lebih untuk kebutuhan

dalam satu bulan tidak ada masalah.

Keterangan :

Pengambilan sampel berada pada kota Surabaya, dimana kota tempat

didirikannya majalah Panjebar Semangat, yang juga termasuk salah satu kota besar yang

mayoritas masyarakatnya bisa berbahasa Jawa dan menggunakan bahasa Jawa untuk

komunikasi kesehariannya, serta merupakan kota terbesar kedua di Indonesia, yang

memiliki beragam kehidupan sosial dan budaya, suku dan etnis

Penentuan usia dan jenis kelamin berdasar pada siklus hidup manusia, yaitu :

1. Bayi (dibawah satu tahun)

2. Balita (dibawah tiga tahun)

3. Balita (dibawah lima tahun)

4. Usia sekolah (6-12 tahun)

5. Remaja awal (ABG 13-15 tahun)

6. Remaja lanjut (16-18 tahun)

Page 89: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

70

7. Dewasa awal (19-24 tahun)

8. Dewasa lanjut (25-35 tahun)

9. Separuh baya (36-50 tahun)

10. Tua (51-65 tahun)

11. Lanjut usia (diatas 65 tahun)

Pengambilan usia dewasa lanjut (25-35 tahun) sampai separuh baya (36-50

tahun) disesuaikan dengan karakteristik Target Audiens dari majalah Panjebar Semangat

yang secara umum adalah kalangan dewasa lanjut hingga separuh baya. Hal ini

dikarenakan pada umumnya usia dewasa lanjut dan separuh baya sudah mengalami

banyak pengalaman hidup dan karier yang sedang berada di puncak, suatu saat bila

kehidupannya yang nyaris sempurna tersebut mulai membuatnya bosan, mereka akan

merindukan kembali masa – masa kecil bersama orang tua dan sahabatnya, karena itu

kebutuhan mereka akan kentalnya budaya Jawa pada masa itu akan dihadirkan kembali

oleh majalah Panjebar Semangat.

Karakteristik aktivitas :

1. Bekerja di kantor/wiraswasta

2. Olahraga ( bersepeda, berenang, fitness, golf )

3. Mengurus kebutuhan keluarga dan rumah tangga( memasak, mencuci, dll)

Karateristik minat :

a. Traveling (berwisata, jalan – jalan, mengenal dan mempelajari budaya dareah di

tempat lain)

b. Berbelanja

c. Senang dan gemar terhadap hal – hal yang berbau seni dan budaya, khusunya budaya

Jawa.

d. Suka membaca dan haus akan pengetahuan baru

e. Suka berkumpul dengan keluarga besar

f. Tidak tertutup dan mau menerima suatu hal yang baru

g. Berwawasan luas dan tidak malu untuk bertanya

h. Membumi dan merakyat

i. Suka membagi ilmu yang dimiliki

j. Pekerja keras

k. Menyukai cerita rakyat, mitos atau legenda

l. Percaya dengan hal yang berbau ghaib

Page 90: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

71

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti karakteristiknya. Proses

pengambilan sampel dari populasi dinamakan sampling. Diharapkan karakteristik pada

sampel akan menggambarkan karakteristik populasinya, oleh karena itu diperlukan

sampling dan besar sampel yang representatif.

Teknik sampling yang digunakan untuk mencapai konsep desain adalah metode

kualitatif dan kuantitatif, karena kedua pendekatan ini memerlukan proses berpikir

rasional. Untuk metode kualitatifnya menggunakan wawancara (depth interview), yaitu

wawancara dengan Redaktur Pelaksana majalah Panjebar Semangat, Drs. Aryo Tumoro,

kemudian dengan Supervisor Tata Usaha majalah Panjebar Semangat, Bpk

Iryanuswantoro, Bpk Soegiyono selaku Pengelola Keuangan majalah Panjebar Semangat,

serta staf redaksi, Bpk Kukuh Setyo Wibowo.

Sedangkan untuk metode kuantitatifnya menggunakan kuesioner yang disebarkan

kepada target audiens. Kuesioner merupakan suatu alat untuk mengumpulkan data di

mana pertanyaan-pertanyaan sudah terdapat di dalamnya secara terperinci dan lengkap.

Kuesioner digunakan sebagai data kuantitatif yang mana data tersebut digunakan untuk

mengetahui respon audiens sebagai salah satu pertimbangan di dalam merevitalisasi

desain majalah Panjebar Semangat ini nantinya. Keterangan-keterangan tersebut

diperoleh dengan mengisi daftar pertanyaan. Jika yang menuliskan isian ke dalam

kuesioner adalah responden maka daftar pertanyaan itu disebut kuesioner. Sedangkan bila

diisi oleh pencatat yang membawa daftar isian, maka daftar pertanyaan tersebut

dinamakan schedule.

Dari hasil kuesioner yang telah disebarkan kepada target audiens, maka dapat

diambil data-data sebagai berikut :

a. Jumlah responden : 100 responden

b. Jenis kelamin : Laki - laki dan Perempuan

c. Usia : 25 - 50 tahun

d. Pendidikan : Minimal SMA

e. Pengeluaran per bulan : Rp 2.000.000,- sampai Rp 7.000.000,-

3.3 JENIS DAN SUMBER DATA

3.3.1 Jenis Data

3.3.1.1 Data Primer

1. Hasil wawancara dengan Redaktur Pelaksana majalah Panjebar Semangat, Bpk Drs.

Page 91: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

72

Aryo Tumoro, kemudian dengan Supervisor Tata Usaha majalah Panjebar Semangat,

Bpk Iryanuswantoro, Bpk Soegiyono selaku Pengelola Keuangan majalah Panjebar

Semangat, serta staf redaksi, Bpk Kukuh Setyo Wibowo.

2. Focus group discussion (FGD) yang melibatkan Redaktur Senior Panjebar Semangat,

Drs. Mochtar, Redaktur Pelaksana majalah Panjebar Semangat, Bpk Drs. Aryo

Tumoro, staf redaksi majalah Panjebar Semangat, Bpk Kukuh Setyo Wibowo serta

para ahli dari pihak luar Panjebar Semangat di bidang percetakan, budayawan yang

mengamati majalah Panjebar Semangat, kemudian wakil dari generasi muda,

mahasiswa – mahasiswa sastra Jawa dari UNESA.

3. Kuesioner.

3.3.1.2 Data Sekunder

1. Teori-teori pendukung pembahasan.

2. Informasi dan literatur.

3. Kompetitor dan komparator.

3.3.2 Sumber Data

3.3.2.1 Data Primer

1. Hasil wawancara mendalam (depth interview) dengan Redaktur Pelaksana majalah

Panjebar Semangat, Bpk Drs. Aryo Tumoro, kemudian dengan Supervisor Tata

Usaha majalah Panjebar Semangat, Bpk Iryanuswantoro, Bpk Soegiyono selaku

Pengelola Keuangan majalah Panjebar Semangat, serta staf redaksi, Bpk Kukuh

Setyo Wibowo.

2. Focus group discussion (FGD) yang melibatkan Redaktur Senior Panjebar Semangat,

Redaktur Pelaksana, staf redaksi majalah Panjebar Semangat, serta para ahli dari

pihak luar Panjebar Semangat di bidang percetakan, budayawan, kemudian wakil dari

generasi muda, mahasiswa- mahasiswa sastra Jawa.

3. Kuesioner kepada pelanggan majalah Panjebar Semangat di Surabaya.

4. Kuesioner kepada fans majalah Panjebar Semangat di facebook.

3.3.2.2 Data Sekunder

1. Teori-teori pendukung pembahasan dan literatur-literatur yang sesuai.

2. Informasi-informasi mengenai majalah Panjebar Semangat yang didapatkan melalui

internet.

3. Studi kompetitor dan komparator dari observasi melalui internet.

Page 92: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

73

3.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1. Depth interview

2. Focus group discussion

3. Kuesioner

3.5 METODE PENELITIAN

3.5.1 Perencanaan

1. Dimulai dari definisi dan analisa dari masalah yang ditemukan.

2. Wawancara mendalam dengan sumber yang ada.

3. Dicarikan solusi yang berasal dari studi literatur teori-teori yang ada.

4. Analisa hasil wawancara, literatur, dan hasil penjajakan AIO target segmen, dan

analisa kompetitor.

5. Dari hasil analisa yang ada akan diturunkan pada suatu konsep perancangan yang

akan dilakukan.

6. Konsep tersebut akan diturunkan menjadi beberapa definisi yang kemudian dipilih

untuk dijadikan keywords.

3.5.2 Perancangan

1. Dari hasil analisa akan ditemukan suatu kesimpulan yang selanjutnya diringkas untuk

dijadikan konsep perancangan.

2. Konsep perancangan yang telah didapatkan dapat dijadikan acuan dalam tahap

desain.

3. Tahap desain mencakup 4 langkah perancangan desain yaitu pembuatan thumbnails,

rough desain, comprehensive desain, dan final desain.

4. Final desain nantinya akan diterapkan pada media-media yang sudah ditetapkan.

Page 93: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

74

..:: Halaman ini sengaja dikosongkan ::..

Page 94: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

75

BAB IV

KONSEP DESAIN

4.1 PENELUSURAN MASALAH

Majalah Panjebar Semangat adalah majalah berbahasa Jawa yang dulunya sempat

meraih masa – masa kejayaannya pada saat bangsa Indonesia belum merdeka, hal ini

dikarenakan pada masa itu belum banyak media yang dapat mewakili suara rakyat yang

belum fasih berbahasa Indonesia, karenanya bahasa daerah, khusunya bahasa Jawa

menjadi bahasa yang dipakai untuk berkomunikasi pada jaman itu. Hal ini menjadi suatu

kesempatan yang tidak disia – siakan oleh banyak penerbitan media cetak yang juga ingin

membagi berita tentang perjuangan rakyat yang perlahan – lahan berani melawan para

penjajah. Tetapi banyak hal terjadi sehingga membuat bermacam – macam media cetak

pada jaman itu gulung tikar, dengan asas yang kuat, dengan segala kemampuan yang

dimiliki dan tenaga yang dikerahkan, majalah Panjebar Semangat akhirnya dapat terus

bertahan di setiap pergantian jaman hingga sekarang.

Namun dengan berjalannya waktu, majalah yang menggunakan bahasa Jawa saat

ini bisa dihitung dengan jari yang masih dapat mempertahankan keeksistensiannya

diantara sekian banyak media cetak khususnya majalah yang terbit dan beredar di

pasaran. Sehingga untuk tetap bertahan di jaman modern seperti sekarang ini, majalah

Panjebar Semangat membutuhkan lebih dari satu srategi agar tetap dapat menjadi majalah

tertua di Indonesia pada saat ini.

Berdasarkan pada sejarah majalah Panjebar Semangat yang sudah sangat lama

berdiri dan sudah sekitar 30 tahun tidak mengalami perubahan dalam tampilannya

maupun secara isi/content. Maka majalah ini terlihat sudah ketinggalan jaman.43 Selain

itu, pelanggan baru majalah Panjebar Semangat dengan target segmen yang telah

ditentukan menginginkan adanya pembaharuan dalam penampilan Panjebar Semangat44.

Hal inilah yang menyebabkan perusahaan menginginkan adanya perubahan pada

majalahnya tetapi tidak terlalu ektrem, tetap mempertahankan unsur tradisionalnya

dengan menambah kemodernisasian yang dapat membaur dengan baik kemudian dikemas

dalam revitalisasi tampilan Panjebar Semangat. Kemudian banyak sekali generasi muda

43 Sumber : hasil Focus group discussion yang telah dilaksanakan pada tanggal 9 Februari 2010

44 Sumber : hasil kuesioner terhadap responden dengan usia dewasa lanjut (25 – 35 tahun) sampai usia

separuh baya (36 – 50 tahun)

Page 95: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

76

yang tidak tahu mengenai majalah berbahasa Jawa itu masih ada, bahkan mereka tidak

mengenal nama Panjebar Semangat45 Kurangnya awareness dan pengetahuan para

generasi muda pada umumnya mengenai pers berbahasa Jawa terutama Panjebar

Semangat ini yang menyebabkan budaya Indonesia terutama bahasa Jawa perlahan –

lahan hilang.

Penyebab lain hilangnya pelanggan majalah berbahasa Jawa ini adalah jangkauan

penyebaran Majalah Panjebar Semangat yang masih kurang, karena hanya bisa diperoleh

dengan cara berlangganan melalui agen majalah maupun berlangganan secara langsung

yang dikirim melalui pos. Saat ini pengiriman yang dilakukan Majalah Panjebar

Semangat melalui agen hanya ada di kota – kota besar saja di Jawa Timur, Jawa Tengah,

DIY, kemudian ada juga di Bandung, Jakarta, Lampung, Jambi, Palembang, Balikpapan

dan Nunukan46. Sehingga bagi pelanggan yang berada di luar daerah tersebut tidak akan

bisa memperoleh majalah Panjebar Semangat secepat pelanggan yang berada di kota

besar, padahal, menurut Drs. Aryo Tumoro, redaktur pelaksana majalah Panjebar

Semangat, bukan hanya orang Jawa saja yang bisa dan menyukai bahasa jawa

sebagaimana hal tersebut memang sebuah bawaan dari lahir, namun orang Jawapun

bukan hanya tinggal di pulau Jawa saja, bagaimana dengan orang Jawa yang

dipindahtugaskan ke luar pulau? Mereka pasti akan rindu akan bahasa ibu mereka,

karenanya Panjebar Semangat ingin menjadikan majalahnya tersebut menjadi media yang

dapat „menemukan kembali‟ kerinduan yang dirasakan oleh orang – orang yang tinggal di

luar pulau Jawa.

Kurangnya promosi yang dilakukan secara berkala untuk membantu

meningkatkan jumlah pelanggan di beberapa media juga merupakan salah satu penyebab

berkurangnya jumlah pelanggan yang terdata sejak tahun 2000 hingga 2010 lalu cukup

drastis47.

Berikut adalah beberapa media yang mengiklankan majalah Panjebar Semangat

dalam satu tahun terakhir :

a. Radio Jodhipati FM 106,1 Mhz, Nganjuk, Jawa Timur

b. Radio Pandowo FM 104,3 Mhz, Tulungagung, Jawa Timur

c. Radio JT FM 88,9 Mhz, Surabaya, Jawa Timur

d. Radio Pertanian Wonocolo AM 200 M/1,449 Khz – SW 64 M/ 4,698 Khz 45 hasil kuesioner terhadap responden dengan usia dewasa awal (19 – 24 tahun) 46 Arsip Data Majalah Panjebar Semangat per 13 Juni 2010 47 dapat dilihat pada Tabel I : Jumlah Oplah Panjebar Semangat dalam Sepuluh Tahun Terakhir (2000 – 2011)

Page 96: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

77

Promosi atau iklan yang dipasang radio ini bersifat barter, jadi ketika salah satu

radio menyiarkan iklan mengenai Panjebar Semangat, maka iklan radio ini juga terpasang

di halaman iklan Majalah Panjebar Semangat setiap minggunya48.

Banyak sekali faktor yang menyebabkan turunnya oplah majalah Panjebar

Semangat hingga sekarang ini, namun meski begitu para redaktur senior yang sampai

sekarang masih bekerja di majalah Panjebar Semangat ini terus optimis bahwa nantinya

masa depan budaya jawa akan lebih baik jika generasi muda mau terus belajar dan tidak

malu untuk menggunakan bahasa Jawa dalam kehidupan sehari – hari. Beliau juga

menambahkan bahwa mempelajari bahasa Jawa sebenarnya sama mudahnya dengan

mempelajari bahasa Inggris. Mengapa begitu? Bedanya hanya, sifat bahasa Inggris yang

seolah menjadi kewajiban tiap pelajar agar harus bisa menguasainya karena masuk dalam

kurikulum utama dan dapat dipakai menjadi bahasa internasional karena dimanapun kita

tinggal bisa digunakan. Bila bahasa Jawa dijadikan sebagai kurikulum utama, bukan tidak

mungkin perkembangannya akan jauh lebih baik daripada sekarang49

4.1.1 Aspek Pasar

Dengan adanya penelusuran masalah seperti di atas, maka awal pemecahan

masalah mengenai jumlah penjualan majalah Panjebar Semangat yang mulai turun dari

tahun ke tahun adalah dengan menentukan banyaknya aspek pasar yang menginginkan

adanya perubahan pada majalah berbahasa Jawa ini. Untuk menentukannya, maka

diadakan kuesioner yang disebarkan pada target audiens primer, yaitu para pelanggan

setia majalah Panjebar Semangat yang berdomisili di kota Surabaya dan sekitarnya, dan

target audiens sekunder yang sebagian besar berada pada usia remaja lanjut hingga

dewasa awal yang juga berdomisili di kota Surabaya dan sekitarnya. Kuesioner yang

disebarkan meliputi:

a. Kuesioner AIO (activity, interest, opinion) untuk mengetahui bagaimana respon

target audiens mengenai habit atau kebiasaan keseharian sehingga dapat ditentukan

strategi komunikasi dan pemasaran nantinya untuk revitalisasi majalah Panjebar

Semangat.

b. Setelah itu, target audiens primer yang juga merupakan pelanggan majalah Panjebar

Semangat khususnya akan diminta mengisi kuesioner mengenai opini mereka serta

kelebihan dan kekurangan majalah Panjebar Semangat, sehingga dapat ditentukan

dari mana akan memulai revitalisasi.

48 Hasil Depth interview dengan Redaktur Pelaksana Panjebar Semangat, Drs. Aryo Tumoro 49 Depth interview dengan Redaktur Senior Panjebar Semangat, Drs. Mochtar

Page 97: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

78

c. Kuesioner yang terakhir adalah kuesioner yang ditujukan untuk target audiens

primer maupun sekunder untuk menentukan aspek – aspek pada majalah Panjebar

Semangat yang harus direvitalisasi sesuai dengan keinginan masing – masing target

audiens kemudian hasilnya dapat ditemukan suatu kesinambungan antara target

audiens primer dan sekunder sehingga kemungkinan bertambahnya pelanggan

setelah adanya proses revitalisasi akan lebih banyak.

4.2 TARGET AUDIENS

4.2.1 Target Primer

Demografis :

1. Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan

2. Usia : 25 – 50 tahun (dewasa lanjut – separuh baya)

1. Pendidikan terakhir: SMA, Perguruan tinggi

2. Pekerjaan: swasta, wiraswasta, PNS, pensiunan

3. Pengeluaran : Rp 2.000.000,- sampai dengan Rp 7.000.000,- per bulan

4. Pendapatan : Rp 2.000.000,- sampai dengan Rp 10.000.000,- per bulan

5. SES menengah ke bawah

Geografis :

Kota Surabaya, dimana kota tempat didirikannya majalah Panjebar Semangat,

yang juga termasuk salah satu kota besar yang mayoritas masyarakatnya bisa berbahasa

Jawa dan menggunakan bahasa Jawa untuk komunikasi kesehariannya, serta merupakan

kota terbesar kedua di Indonesia, yang memiliki beragam kehidupan sosial dan budaya,

suku dan etnis

Psikografis :

3. Senang dan gemar terhadap hal – hal yang berbau seni dan budaya, khusunya

budaya Jawa.

4. Suka membaca dan haus akan pengetahuan baru

5. Suka berkumpul dengan keluarga besar

6. Tidak tertutup dan mau menerima suatu hal yang baru

7. Berwawasan luas dan tidak malu untuk bertanya

8. Membumi dan merakyat

9. Suka membagi ilmu yang dimiliki

10. Pekerja keras

11. Menyukai cerita rakyat, mitos atau legenda

Page 98: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

79

12. Percaya dengan hal yang berbau ghaib

4.2.2 Target Sekunder

Demografis :

1. Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan

2. Usia : Remaja awal (ABG 13-15 tahun), Remaja lanjut (16-18 tahun) dan

Dewasa Awal (19 – 24 tahun)

3. Pendidikan terakhir : SD, SMP, SMA, Perguruan tinggi

4. Pekerjaan: siswa, mahasiswa, swasta, wiraswasta.

5. Pengeluaran : Rp 2.000.000,- sampai dengan Rp 7.000.000,- per bulan (bagi yang

sudah bekerja dan memiliki pekerjaan tetap)

6. Pendapatan : Rp 2.000.000,- sampai dengan Rp 10.000.000,- per bulan (bagi

yang sudah bekerja dan memiliki pekerjaan tetap)

7. SES menengah ke bawah

Page 99: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

80

Gambar 4.1 Bagan Konsep Desain

Page 100: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

81

4.3 KONSEP DESAIN

Konsep desain ditentukan berdasarkan adanya masalah yang telah

diidentifikasikan yang kemudian dipilih masalah yang akan diselesaikan untuk dicarikan

solusi desainnya dengan memperhitungkan aspek karakteristik target audiens dan

karakteristik majalah Panjebar Semangat. Dari semua aspek tersebut, maka bisa

ditentukan konsep desain yang akan dipakai sebagai dasar perancangan sebuah

revitalisasi desain majalah Panjebar Semangat dari berbagai aspek vitalnya. Proses

pengambilan keywords untuk konsep desain terdapat pada gambar 4.1. Bagan Konsep

Desain. Adapun Konsep Desain yang akan digunakan meliputi :

1. Javanese : berbahasa Jawa merupakan hal yang paling menonjol dari majalah

Panjebar Semangat. Namun selama ini tak ada ciri khas khusus yang membedakan

Panjebar Semangat dari majalah berbahasa Jawa lainnya, kemudian setelah

melakukan riset dan kuesioner serta wawancara, didapatkan kesimpulan bahwa

majalah Panjebar Semangat ini harus memiliki ciri visual, yaitu dengan

menambahkan unsur “Jawa” yang dapat diaplikasikan pada tiap halamannya dengan

merubah sistem grafis dan layout-nya.

2. Retro : mengangkat semangat, menghadirkan/ menampilkan/ memvisualkan kembali

nuansa/ gaya-gaya lama disebut sebagai retro, yang menjadi istilah populer untuk

mendefinisikan/ menyebutkan model pengulangan-pengulangan yang disebut

sebagai historisisme, rekonstruksi, dan duplikasi. Menurut Longman Dictionary Of

Contemporary English, pengertian „retro‟ adalah deliberately using styles of fashion

or design from the recent past. Selain karena retro dapat mewakili Panjebar

Semangat secara konseptual, retro di sini juga diperkuat dengan adanya ilustrasi –

ilustrasi dalam Panjebar Semangat yang masih memakai gaya ilustrasi lama, cirinya

sangat terlihat pada setiap ilustrasi yang dihasilkan mengusung corak ilustrasi

realistis, sehingga dengan mempertahankan serta menambah warna pada ilustrasi-

nya, akan didapatkan kesan retro semakin kuat.

3. Revival : berasal dari kata revive yang artinya “menghidupkan kembali” atau bisa

juga dianggap sebagai suatu kebangkitan. Revival di sini dimaksudkan untuk

memberikan suatu kesan bahwa majalah Panjebar Semangat ini telah bangkit

kembali. Tujuannya adalah menghidupkan kembali akar – akar kebudayaan Jawa

terutama bahasa dan sastra Jawa yang akhir – akhir ini telah mengalami penurunan

dengan ditandainya para generasi muda yang sudah lupa, bahkan tidak tahu

Page 101: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

82

mengemai bahasa Jawa. Maka dari itu diharapkan dengan adanya revitalisasi ini,

nilai – nilai tradisional yang diangkat oleh majalah Panjebar Semangat sejak lama ini

dapat bangkit kembali.

4.4 UNIQUE SELLING POINT (USP)

Keunikan yang terdapat pada majalah Panjebar Semangat dengan adanya

revitalisasi adalah :

1. Panjebar Semangat berbeda dengan majalah berbahasa Jawa lainnya, karena secara

visual akan lebih terlihat modern namun tetap memiliki ciri khas khusus yang tidak

akan hilang dari identitas Panjebar Semangat.

2. Tidak hanya dalam bentuk visual, secara content, majalah Panjebar Semangat bukan

hanya mengambil topik dari berbagai sumber kemudian merubah bahasanya, tetapi

akan ditelaah dengan sudut pandang yang berbeda, sehingga bukan seperti membaca

majalah berbahasa Jawa pada umumnya.

3. Selain itu, meskipun issue – issue dan berita terbaru selalu ditampilkan dalam setiap

edisinya, majalah Panjebar Semangat juga memuat issue mengenai hal – hal yang

memiliki unsur kedaerahan yang kuat, sehingga para pembaca tidak akan melupakan

kebudayaan daerah yang sudah hampir hilang.

4. Gaya penulisan dan bahasa Jawa ngoko alus yang lebih bersahabat dan mudah

dimengerti oleh target segmen baru (generasi yang lebih muda).

5. Memiliki versi digital atau e-magz yang ditujukan bagi pembaca yang berada di luar

area pengiriman melalui pos, sehingga jangkauannya lebih luas dan menyeluruh,

dapat diakses dimana saja dan kapanpun yang mereka inginkan tanpa harus

menunggu pengiriman yang menghabiskan waktu dan biaya yang lebih banyak.

Page 102: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

83

4.5 KRITERIA DESAIN

4.5.1 Elemen-elemen vital pada majalah Panjebar Semangat

No. Spesifikasi Desain lama Setelah direvitalisasi

1

2

3

4

Layout

Tipografi

Rubrikasi

Sistem grafis

Kurang tertata,

tidak mengikuti aturan grid

Legibility dan readability

kurang, heading dan sub

heading tidak

berkesinambungan antara satu

rubrik dengan rubrik yang lain

Kurang teratur, hampir

penempatan tiap rubrik tidak

bersambung dengan

lanjutannya, sehingga ketika

membaca sedikit ada „gap‟

atau jeda untuk membalik

halaman

Tidak adanya suatu sistem

grafis yang teratur dalam

majalah Panjebar Semangat.

Hampir di setiap halaman

memiliki sistem grafis yang

tidak sama

Ada ketentuan penataan grid

dan layout menurut pada

teori yang ada

Meminimalisir penggunaan

macam – macam font dalam

satu halaman, terutama

penggunaan font akan

ditentukan dan diterapkan

dalam sistemasi pada body

text, heading dan sub

heading

Menempatkan satu rubrik

dalam halaman genap - ganjil

yang ketika dibuka akan

berada dalam dua halaman

yang berjajar, bukan berada

di baliknya

Ada keteraturan dan

keseragaman pada sistem

grafis yang diterapkan pada

setiap halamannya

Page 103: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

84

5

6

7

Foto

Ilustrasi

Cover

Tidak berwarna,

Kemudian pemilihan foto

seadanya, banyak yang

memiliki resolusi kecil, blur

atau tidak fokus

Tidak berwarna, dan sama

halnya dengan foto, beberapa

ilustrasi yang digunakan

Panjebar Semangat hanya

sekedar mengambil dari

internet atau media cetak yang

lain

Tidak adanya ketentuan –

ketentuan khusus untuk

covernya, misal : untuk edisi

ini menggunakan model

dengan teknik foto indoor dan

photo studio, namun untuk

edisi berikutnya foto

jurnalistik.

Kemudian juga kualitas yang

kurang baik, sehingga seperti

tidak terkonsep

Berwarna, kualitas foto baik,

resolusi di atas 100-200 dpi

Menggunakan ilustrasi

berwarna, dengan teknik

pewarnaan digital, kemudian

ilustrasi dibuat lebih besar

sehingga menarik perhatian

pembacanya

Akan ada ketentuan dan

standarisasi pada cover

majalah Panjebar Semangat

setelah mengalami

revitalisasi, yaitu cover

hanya menggunakan ilustrasi

berwarna yang menceritakan

tentang tokoh – tokoh

pewayangan maupun tokoh

masyarakat terkenal, namun

nantinya akan digambarkan

menggunakan pakaian adat

Jawa sehingga kesan ke-

Jawa-annya tetap akan

menjadi ciri khas kuat

Panjebar Semangat.

Page 104: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

85

4.5.2 Gaya Bahasa

1. Karena target segmennya sudah jelas, maka bahasa yang digunakan adalah

bahasa Jawa ngoko alus.

2. Dengan adanya versi digital atau e-magz yang ditujukan untuk pembaca Panjebar

Semangat yang berada di luar area pengiriman, maka dipertimbangkan untuk

menggunakan dua bahasa (Jawa – Indonesia) hanya di awal/prolog pengenalan

dan sejarah Panjebar Semangat saja. Diharapkan pembaca yang awalnya tidak

mengerti tentang bahasa Jawa nantinya dapat memahami dengan baik kemudian

menyukainya.

4.5.3 Strategi Visual

Strategi visual didasarkan pada target segmen yang sudah jelas. Elemen visual

yang akan dibuat nantinya disesuaikan dengan karakteristik masing-masing target

audiens. Untuk itu, akan ada penggabungan karakter visual bagi target primer dan target

sekunder. Juga memiliki segi estetika yang baik dan penyampaian pesan secara jelas,

khususnya dalam tiap content dan rubrik dalam ciri khas Panjebar Semangat. Untuk itu

harus ada kesatuan antara strategi komunikasi dengan strategi visual yang saling

mendukung satu sama lain. Secara keseluruhan, gaya grafis yang digunakan dapat

menumbuhkan keinginan kepada pembaca Panjebar Semangat untuk menambah

wawasannya dalam berbahasa Jawa yang dapat diaplikasikan pada kehidupannya sehari –

hari, selain itu, dengan visualisasi yang senada dan teratur dalam tiap isinya, akan

membuat target primer dan target sekunder lebih mudah memahami dan menjadikan

Panjebar Semangat sebagai acuan bahwa majalah berbahasa Jawa yang hingga kini dapat

bertahan dan meneruskannya pada generasi berikutnya.

4.5.4 Strategi Media Online (e-magz) Panjebar Semangat

4.5.4.1 Pemilihan e-Magz Sebagai Media Penjualan Secara Online

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, pemilihan e-magz sebagai

media online dikarenakan pelanggan majalah Panjebar Semangat dengan segmentasi usia

remaja lanjut (16-18 tahun), dewasa awal (19-24 tahun) , dewasa lanjut (25-35 tahun)

yang berlangganan khususnya di luar kota, tidak dapat menerima pengiriman majalahnya

tepat waktu. Hal ini disebabkan adanya keterlambatan pada pengiriman melalui pos,

sehingga ketika majalah minggu pertama terbit, para pelanggan ini baru menerima

kiriman di minggu berikutnya, hampir bersamaan dengan edisi yang keluar selanjutnya,

Page 105: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

86

atau bahkan terlambat sampai lebih dari satu minggu. Agar keterlambatan pengiriman

tidak terjadi, penulis mengusulkan untuk membuat majalah Panjebar Semangat versi

digital kemudian mendiskusikan dengan Redaktur Pelaksana Panjebar Semangat, Drs.

Aryo Tumoro. Oleh beliau diusulkan untuk membuat forum jajak pendapat kepada

pelanggan-pelanggan yang telah mengeluhkan masalah keterlambatan ini serta dengan

beberapa pelanggan baru majalah Panjebar Semangat. Setelah itu, melalui Focus Group

Discussion dan kuesioner50, didapatkan kesimpulan bahwa penambahan media online

berupa majalah elektronik atau e-magz untuk Panjebar Semangat sangat dibutuhkan.

Pemilihan e-magz juga berdasarkan pada fasilitas yang dimiliki Panjebar

Semangat yang saat ini telah memiliki website dan memiliki staf khusus yang menangani

segala sesuatu mengenai pertanyaan, saran, maupun keluhan dari pelanggan yang

dikirimkan melalui email dan facebook. Sehingga ketika ada pelanggan yang ingin

mengganti cara berlangganannya secara online, maupun customer baru yang ingin

memulai berlangganan Panjebar Semangat akan segera direspon dan diproses sesuai

dengan langkah-langkah yang ditentukan.

E-magz Panjebar Semangat nantinya akan disediakan dalam dua versi, yaitu lite

version atau hanya beberapa halaman saja dan full version. Versi lite ini digunakan

sebagai teaser yang diletakkan pada bagian iklan di website Panjebar Semangat.

Diharapkan dengan adanya lite version ini, bagi siapapun yang membuka website

Panjebar Semangat akan mengetahui bahwa e-magz Panjebar Semangat juga tersedia.

Sedangkan e-magz yang full version akan dapat diunduh ketika pelanggan telah memiliki

nomor verifikasi untuk mendapatkan persyaratan lengkap berlangganan.

50 Hasil focus group discussion dan tabulasi terlampir

Page 106: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

87

Gambar 4.2 Bagan Penentuan E-magz sebagai media online

Penjualan Majalah Panjebar Semangat

Berlangganan Secara Langsung

Dalam Kota

Kelebihan:

- Tepat Waktu

- Proses Mudah

- Tidak membutuhkan waktu lama untuk proses

berlangganan

Kekurangan:

- Tidak semua orang tahu tempat dimana kantor

redaksi majalah Panjebar Semangat.

- Tidak dibuka pendaftaran bagi

pelanggan baru setelah pukul 12.00wib

Luar Kota (yang tidak tersedia agen) & Luar

Negeri

Kelebihan:

- Masih dapat membaca majalah Panjebar

Semangat meskipun bukan berada di pulau

jawa

- Rasa "kangen" terhadap bahasa jawa

dapat terobati

Kekurangan:

- Majalah tidak datang tepat waktu.

- Sehingga berita yang ditampilkan sudah

kadaluwarsa

- Tidak bisa berpartisipasi atau mengikuti kuis/

sayembara

- biaya tambahan pengiriman yang terlalu

tinggi

Berlangganan Melalui Agen Yang tersebar di

beberapa daerah

Kelebihan:

- Majalah dapat diterima tepat waktu.

- Tidak perlu jauh-jauh ke Surabaya untuk dapat

berlangganan.

Kekurangan:

-Adanya biaya tambahan untuk pengiriman ke luar

pulau jawa.

- Bila agen berhalangan, maka keterlambatan pengiriman bisa saja

terjadi.

Solusi Pengiriman Majalah Panjebar Semangat

Majalah Elektronik/ E-Magz

Page 107: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

88

4.5.4.2 Proses distribusi e-magz

Strategi penjualan media pada e-magz Panjebar Semangat mengikuti strategi

penjualan yang sudah diterapkan pada versi cetaknya, yaitu pelanggan harus

berlangganan kepada pihak Panjebar Semangat untuk mendapatkan nomor verifikasi yang

akan digunakan untuk masuk (Log in) ke dalam website majalah Panjebar Semangat, lalu

pelanggan dapat dengan mudah mencari majalah edisi berapa yang pelanggan kehendaki

kemudian langsung dapat di download dan dibaca hanya dalam beberapa menit.

Gambar 4.3 Bagan proses distribusi e-magz Panjebar Semangat

Selain itu, nantinya ada pula cara lain yaitu pendaftaran secara online, dengan

masuk ke website Panjebar Semangat, lalu isi formulir pendaftaran yang disediakan pada

kategori “langganan PS” setelah entry data selesai dilakukan dan semua persyaratan telah

dipenuhi, maka pelanggan nanti akan mendapatkan nomor verifikasi untuk dapat

mengunduh e-magz yang full version.

Membuat Akun di website resmi Panjebar Semangat

Mengisi formulir pendaftaran yang telah disediakan

Memilih paket berlangganan

Menyetujui syarat dan ketentuan berlangganan

Melakukan pembayaran

(transfer melalui rekening bank)

Melakukan proses aktifasi akun untuk mendapatkan nomor verifikasi

e-magz full version telah dapat di download

Page 108: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

89

Hal ini telah mendapatkan persetujuan dari pihak Panjebar Semangat ketika

penulis melaksanakan Focus Group Discussion. Selain itu, dengan banyak pertimbangan

dan kemudahan bagi para pelanggan, cara pendistribusian seperti yang dijelaskan di atas

merupakan solusi yang tepat untuk saat ini

Dengan adanya majalah Panjebar Semangat versi elektronik, kemudahan bagi

pelanggan dengan segmentasi usia remaja lanjut (16-18 tahun) dan dewasa awal (19-24

tahun) yang masih bersekolah atau melakukan studi yang berhubungan dengan sastra

Jawa nantinya akan lebih fleksibel dalam pencarian data dan artikel yang dibutuhkan

untuk keperluan studinya. Bila ada pelanggan dengan segmentasi usia 25 – 50 tahun

(dewasa lanjut – separuh baya) yang ingin mengubah cara berlangganannya, maka

pelanggan juga dapat mengkonfirmasi pada pihak Panjebar Semangat..

4.5.4.3 E-magz Sebagai Pengganti Majalah Versi Cetak

Beberapa pelanggan majalah Panjebar Semangat telah menanyakan mengenai

penambahan media online berupa majalah elektronik atau e-magz ini, apakah nantinya

posisi majalah versi cetak akan diganti secara total dengan e-magz?51 Hal ini belum dapat

ditentukan karena untuk keadaan saat ini, proses yang dilakukan Panjebar Semangat

untuk mempertahankan keeksistensiannya dalam dunia moderen juga masih terus

diusahakan dengan berbagai cara, jika perubahan media cetak menjadi media elektronik

dilakukan, kemungkinan buruknya adalah Panjebar Semangat akan kehilangan pelanggan

setia-nya yang lebih menyukai majalah dalam versi cetak.

Sehingga usul tersebut untuk saat ini belum dapat dilakukan bila Panjebar

Semangat belum memiliki pelanggan yang benar-benar membutuhkan adanya versi

elektronik saja dan menghentikan produksi untuk majalah versi cetaknya.

4.5.5 Ketentuan Penggunaan Warna Pada Panjebar Semangat

Dalam sebuah majalah, warna merupakan unsur yang kuat untuk membentuk

suatu karakter yang diinginkan sesuai dengan target segmen yang ditentukan.

Namun karena adanya keterbatasan pada teknologi cetak majalah Panjebar

Semangat, sehingga halaman – halaman pada isi majalah ini nantinya hanya akan

menggunakan warna – warna monochrome maupun hitam putih saja, maka unsur warna

ini nantinya akan banyak diterapkan pada e-magz dan halaman sisipan saja. Warna –

51 Focus group discussion dan pertanyaan melalui facebook yang ditujukan kepada Panjebar Semangat

Page 109: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

90

warna yang akan digunakan pada revitalisasi majalah Panjebar Semangat nantinya

berdasarkan pada konsep desain :

1. Javanese

Seperti pada umumnya, warna – warna yang digunakan pada suatu unsur

tradisional dalam hal ini kebudayaan Jawa, biasanya diambil dari kesenian, baju

adat, bahkan dari alat musik tradisionalnya. Tetapi hal yg dapat dengan mudah

dikenali bila berhubungan dengan budaya Jawa diantaranya adalah batik,

bermacam – macam jenis wayang seperti wayang kulit, wayang boneka atau

wayang golek, maupun tokoh – tokoh terkenal dalam wewayangan seperti

punakawan, arjuna, kresna, dan lain – lain.

(a) (b) (c)

Gambar 4.1 (a) Contoh Unsur Warna Javanese pada Batik (Corak Jetis)

Gambar 4.2 (b) Contoh Unsur Warna Javanese pada Batik (Corak Jetis Sidoarjo)

Gambar 4.3 (c) Contoh Unsur Warna Javanese pada Batik (Corak Sekardangan)

Sumber: www.epochtimes.co.id

Page 110: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

91

(a) (b)

Gambar 4.4 Contoh unsur warna Kesenian Wayang

Sumber: www.ethnicarts.com

2. Retro

Dalam hal ini warna retro memiliki makna yang cukup jelas, yaitu lebih

mendekati warna – warna hangat, kadang cenderung gelap dan sangat berciri

khas.

Gambar 4.5 Contoh unsur warna retro

Sumber: www.google.com/image

3. Revival

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, revival yang berarti sebuah kebangkitan, hal

ini biasanya dapat diibaratkan sebagai sesuatu yang menggebu – gebu dan penuh

Page 111: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

92

dengan semangat juang yang tinggi. Bila revival dihubungkan dengan warna,

maka yang didapat adalah warna – warna yang menggambarkan perjuangan,

seperti merah, putih, warna kayu ataupun hijau dari bambu runcing.

Gambar 4.6 Contoh unsur warna revival

Sumber: www.google.com/image

4.5.6 Penataan Isi Layout

Penataan Layout pada majalah Panjebar Semangat sebelumnya terkesan sangat

monoton. Selain itu, letak gambar serta penempatan teks dan komposisinya masih kurang

tertata dengan baik.

Gambar 4.7 Contoh layout teks dan gambar pada majalah Panjebar Semangat

Dengan adanya revitalisasi nantinya majalah Panjebar Semangat dapat

diharapkan lebih menata komposisi serta ketepatan memuat foto dan keterangannya.

Page 112: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

93

Kemudian dengan meletakkan body text sedikit merenggang antara satu dengan lainnya,

sehingga pembaca tidak akan terlalu lelah saat membaca rubrik yang penuh dengan teks.

Gambar 4.8 Contoh layout majalah yang dapat menjadi komparator untuk revitalisasi Panjebar

Semangat

Sumber: www.zavada-design.com

Kemudian dalam beberapa edisi khusus misalnya, akan ditambahkan halaman

yang memuat mengenai issue – issue modern dan teknologi dengan menggunakan layout

yang sedikit ekstrim untuk menunjukkan adanya perbedaan style yang sedikit lebih

modern.

4.5.7 Tipografi

Jenis font yang digunakan dalam perancangan revitalisasi majalah Panjebar

Semangat ini harus mampu memberikan pendekatan baik kepada target primer maupun

target sekunder juga mampu mencerminkan citra bahasa Jawa yang mengandung unsur

ketradisionalan sebuah peninggalan budaya serta mampu mendekatkan diri dengan

bahasa Jawa namun juga terkesan lebih retro dan dinamis.

Majalah Panjebar Semangat menggunakan font Tahoma untuk body text, dengan

ukuran 9,5 yang dapat terbaca jelas untuk target segmen berusia lanjut52, karena jika

52 Hasil Depth interview dengan Redaktur Pelaksana Panjebar Semangat, Drs. Aryo Tumoro

Page 113: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

94

menggunakan ukuran di bawah itu banyak yang mengeluh terlalu kecil dan tidak

terbaca53.

Gambar 4.9 Font Tahoma dengan ukuran 9,5 pt yang digunakan untuk isi majalah Panjebar Semangat

Maka font yang dianggap mampu mewakili kedua hal tersebut yang berkaitan

dengan target segmen untuk remaja awal namun tetap cocok untuk dewasa hingga

separuh baya adalah font serif dan sans serif yang terkesan simpel untuk body text dan

font ancient atau dekoratif yang akan diaplikasikan untuk heading dan sub heading. Font

berjenis sans serif dapat digunakan untuk menunjukkan kesederhanaan dan bersifat

akademis, serta mempunyai tingkat keterbacaan yang tinggi. Sedangkan font serif

digunakan untuk menunjukkan kesan berwibawa, tenang dan terkesan retro atau old style.

Yang dipergunakan untuk heading, judul rubrik dan sub heading dapat menggunakan font

dengan jenis dekoratif atau ancient digunakan untuk mewakili ciri tradisional, namun

tetap fleksibel, dan tidak membosankan. Font-font tersebut yang nantinya mempunyai

tingkat legibilitas yang tinggi dengan karakter yang cukup kuat sehingga dinilai mampu

mewakili citra majalah Panjebar Semangat.

4.5.8 Gaya Ilustrasi

Gaya ilustrasi yang digunakan pada majalah Panjebar Semangat yang nantinya

akan direvitalisasi adalah ilustrasi khas retro dengan sentuhan budaya Jawa dengan tokoh

atau karakter yang berasal dari Jawa (berkebaya, dandanan tradisional memakai sanggul

dan kebaya untuk wanita, dan pria digambarkan yang menggunakan pakaian adat Jawa

lengkap), menggunakan teknik ilustrasi realis dengan pewarnaan digital, hal ini

berdasarkan pada hasil kuesioner untuk target primer maupun sekunder yang

menginginkan ilustrasi majalah Panjebar Semangat tetap dipertahankan keasliannya.

53 Hasil kuesioner untuk target primer majalah Panjebar Semangat

Tahoma

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

Abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890?!/(){}[]&*:;’”,.

Page 114: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

95

Gambar 4.10 Contoh gaya ilustrasi pada majalah Panjebar Semangat

4.5.9 Cover

Dalam tiap edisi sebelumnya, cover majalah Panjebar Semangat hanya seperti

sekedar „menempelkan‟ gambar saja, namun dengan konsep baru untuk revitalisasi, maka

hal – hal yang diperlukan dalam pembentukan image baru untuk cover Panjebar

Semangat akan diubah menjadi :

Ilustrasi

Pada mulanya, edisi – edisi tertentu pada majalah Panjebar Semangat tidak hanya

memakai foto untuk dijadikan cover, melainkan ada juga yang menampilkan ilustrasi

dengan kekuatan visual yang sangat baik. Namun dengan adanya revitalisasi ini, untuk

desain cover akan menggunakan ilustrasi untuk setiap edisinya.

Hal ini ditujukan agar penampilan majalah Panjebar Semangat terlihat berbeda

dari para komparatornya, selain itu pemilihan karakter pada ilustrasi yang tepat dan

menarik, tentunya akan menjadi suatu nilai tambah.

Ilustrasi yang ditampilkan dapat berupa ilustrasi realis khas Jawa, tokoh

pewayangan, maupun tokoh masyarakat terkenal, namun tetap menggunakan pakaian adat

Jawa, sehingga ciri khas Javanese akan tetap terlihat.

Page 115: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

96

Gambar 4.11 Contoh ilustrasi untuk cover depan sebuah majalah

Sumber: www.otcwebdesign.com

1. Font Cover

Untuk font yang menjadi ciri khas Panjebar Semangat selama ini tidak akan

mengalami perubahan karena telah melekat pada image Panjebar Semangat.

Sedangkan untuk warna font logo Panjebar Semangat ini dapat berubah sesuai

dengan warna dominan cover.

Gambar 4.12 Font pada cover majalah Panjebar Semangat

Gambar 4.13 Font cover setelah direvitalisasi

Page 116: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

97

2. Layout pada cover

Sama halnya seperti font yang menjadi ciri khasnya selama ini, Panjebar

Semangat masih ingin memakai layout frame berwarna merah, namun juga ada

kemungkinan adanya kombinasi yang lebih menarik, namun tetap tidak

memberikan headlines berita – berita pada covernya.

Gambar 4.14 Layout cover majalah Panjebar Semangat

Sumber: www.google.com/image

Sebagai komparator, layout cover majalah TIME yang hampir sama dengan

Panjebar Semangat karena memakai frame merah untuk covernya ini masih

melakukan sedikit perubahan hanya untuk beberapa edisi khusus, TIME sengaja

menanggalkan ciri khasnya kemudian menggantinya dengan issue yang sedang

dibahas dan kemudian menjadikannya lebih berkarakter.

Gambar 4.15 Layout cover majalah TIME

(a) Desain Cover Standart Time yang biasa digunakan

(b) Ciri khas TIME yang sekali setahun mengeluarkan sdisi 100 orang paling berpengaruh

(c) Cover edisi khusus TIME

Sumber: www.google.com/image

Page 117: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

98

4.6 PROSES DESAIN

4.6.1 Elemen Visual

Berdasarkan keywords yang telah ditentukan, yaitu Javanese Retro Revival, dapat

dijabarkan menjadi berbagai macam elemen – elemen visual yang dapat digunakan

sebagai alternatif sistem grafis untuk layout majalah Panjebar Semangat.

Adapun proses pemilihan elemen visual yang diterapkan dapat dilihat pada bagan

berikut ini :

Gambar 4.16 Elemen Visual

4.6.1.1 Alternatif Thumbnails Desain Elemen Visual

Page 118: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

99

Gambar 4.17 Semar dan gareng, dua diantara empat punakawan

Gambar 4.18 Berbagai macam motif batik kawung yang telah dimodifikasi

Pemilihan batik tersebut berdasarkan pakaian yang digunakan oleh punakawan dan tokoh

wewayangan pada umumnya.

Page 119: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

100

Gambar 4.19 Semacam kaligrafi yang dibentuk dari aksara Jawa dan unsur – unsur relief

“suradira jayaningrat lebur dening pangastuti” slogan dari majalah Panjebar Semangat

yang artinya : segala bentuk kejahatan pasti akan kalah dengan kebaikan. Bentuk aksara

Jawa dari slogan tersebut dapat diolah penulis menjadi semacam kaligrafi dengan

sentuhan Jawa dan digabungkan dengan beberapa relief dari candi-candi Jawa maupun

bentukan dari gunungan pada wayang kulit.

Kemudian untuk alternatif thumbnails selanjutnya, penulis memilih karakter

wajah dari tokoh pewayangan yang terkenal, yaitu Arjuna, Srikandi dan Gatutkaca. Corak

ilustasi karakter wayang tersebut nantinya akan dibagi menjadi beberapa corak ilustrasi

yaitu : realis, kartunis, stilasi atau penyederhanaan bentuk, sehingga hasilnya kemudian

dapat digabungkan menjadi sebuah pattern maupun sistem grafis yang dapat diterapkan

pada majalah Panjebar Semangat setelah direvitalisasi.

Page 120: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

101

Gambar 4.20 Macam – macam bentuk stilasi wayang spserti arjuna (kiri), srikandi (tengah) serta

gatutkaca (kanan)

Page 121: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

102

Gambar 4.21 Bentuk Gunungan dalam perwayangan

Bentuk gunungan yang selalu ada pada saat pergelaran atau pertunjukan wayang

ini merupakan karakter yang kuat dari kebudayaan Jawa, hal ini dapat digunakan untuk

mempertegas konsep Javanese Retro pada majalah Panjebar Semangat nantinya. Dari

bentuk gunungan tersebut, banyak sekali komposisi gambar dan ilustrasi yang

mencerminkan kehidupan manusia dan kebudayaan Jawa yang kental. Ilustrasi tersebut

dapat dibagi menjadi beberapa bagian, misalnya wajah dari raksasa, batang pohon raksasa

yang bercabang dan mempunyai sulur bunga, wajah dua burung garuda yang

berhadapaan, sampai dengan macam - macam detailnya. Bentuk gunungan ini sangat

identik dengan kehidupan manusia di bumi dan mengenai kepercayaan terhadap

Tuhannya, alam sekitarnya dan lain – lain.

Berikut merupakan sketsa – sketsa yang dapat diambil dari gunungan tersebut :

Page 122: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

103

Gambar 4.22 Kepala barong yang menggambarkan keperkasaan.

Gambar 4.23 Kepala garuda berada di sebelah kanan dan kiri melambangkan keseimbangan.

Gambar 4.24 Pohon dengan akar – akarnya yang menjulur, menggambarkan bahwa kehidupan manusia

akan terus berlanjut sampai ke alam baka.

Page 123: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

104

Gambar 4.25 Ular yang mengitari pohon, menggambarkan bahaya yang dapat datang kapan saja dan

dimana saja, sehingga manusia harus dalam keadaan waspada.

Pada alternatif desain selanjutnya, penulis mengambil sebagian corak dari batik

khas Jawa Timur yang juga dipadu padankan dengan batik yang digunakan oleh tokoh-

tokoh pewayangan, sehingga hasil yang diharapkan nantinya akan membentuk suatu

pattern gabungan yang dapat diaplikasikan.

Gambar 4.26 Motif batik yang diambil dari kelopak bunga khas Jawa Timur

Page 124: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

105

Gambar 4.27 Berbagai macam motif batik khas dari Jawa Timur

4.6.1.2 Alternatif Digital Desain Elemen Visual

Elemen – elemen visual pada thumbnails yang terpilih akan dibuat menjadi

bentuk digital dan beberapa akan langsung digunakan sebagai sistem grafis pada majalah

Panjebar Semangat.

Page 125: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

106

(a) Elemen yang diambil dari kelopak bunga pada relief kayu khas Jawa Timur

(b) Elemen kelopak bungan diterpakan pada pattern batik seperti kawung

Gambar 4.28 Elemen visual didapatkan dari motif batik khas jawa timuran yang menggunakan bunga

sebagai motif utamanya

Gambar 4.29 Elemen visual pada batik motif kawung yang terdapat pada batik yang digunakan oleh

keempat punakawan.

Page 126: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

107

Gambar 4.30 Stilasi bentuk kepala wayang yang diterapkan menjadi sebuah pattern berulang.

Gambar 4.31 Tokoh yang paling terkenal dari punakawan, Semar.

Page 127: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

108

Gambar 4.32 Bentuk penyederhanaan dari gunungan dengan varian warna.

Berbagai macam alternatif desain digital dari elemen-elemen visual yang telah

diadaptasi menjadi beragam gaya gambar yang akan digunakan sebagai sistem grafis

untuk majalah Panjebar Semangat. Sistem grafis dengan bentuk seperti di bawah ini telah

dipilih penulis berdasarkan aplikasinya yang dapat diterapkan untuk majalah Panjebar

Semangat dengan versi cetak hitam putih maupun versi cetak berwarna.

Penempatan sistem grafis ini adalah di bagian atas (judul rubrik) dan bawah

(keterangan halaman dan nomor edisi majalah)

(a)

(b)

Page 128: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

109

(c) (d)

(e) (f)

(g)

Gambar 4.33 Berbagai macam alternatif desain digital yang akan digunakan sebagai sistem grafis majalah

Panjebar Semangat.

(a) Elemen visual yang diturunkan dari motif batik, disusun secara berulang dan bertumpuk

(b) Elemen visual yang berasal dari motif batik kembangan, yang dimodifikasi dan diterapkan

bertumpuk untuk pemilihan sistem grafis

(c) Elemen visual yang berasal dari batik khas Jawa Timur bergambar burung dan bunga

(d) Elemen visual yang berasal dari stilasi atau bentuk penyederhanaan gambar wayang arjuna dan

srikandi

(e) Elemen visual dari gambar realis wayang arjuna yang diambil bagian outline saja untuk

mempertegas karakteristik

(f) Elemen visual Garuda yang diambil dari gambar yang terdapat dipegunungan

(g) Elemen visual yang diambil dari gambar akar pohon pada gunungan yang diterapkan secara

berulang dan menggunakan sistem rotate dan mirror untuk kesan yang lebih dinamis.

Page 129: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

110

Setelah alternatif desain tersebut ditanyakan pada pihak Panjebar Semangat dan

para pelanggannya, elemen – elemen visual yang diterapkan menjadi sistem grafis

majalah adalah sebagai berikut :

alternatif ke 1, dipilih oleh 10 responden

alternatif ke 2, dipilih oleh 6 responden

alternatif ke 3, dipilih oleh 5 responden

alternatif ke 4, dipilih oleh 3 responden

alternatif ke 5, dipilih oleh 2 responden

alternatif ke 6, dipilih oleh 2 responden

alternatif ke 7, dipilih oleh 13 responden

Kemudian ditemukan kesepakatan yaitu menggunakan alternatif desain ke 4

untuk sistem grafis atau rubrikasi pada majalah Panjebar Semangat yang akan di

revitalisasi. Untuk pemilihan warna akan disesuaikan dengan tema majalah yang akan

diterbitkan setiap minggunya.

4.6.2 Tipografi

Font yang akan digunakan untuk body text majalah Panjebar Semangat

mempunyai kesan retro dan bersifat akademis, serta mempunyai tingkat legibility dan

readability tinggi atau tingkat keterbacaan yang tinggi.

Page 130: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

111

Berikut ini merupakan hasil survey terhadap 50 responden mengenai tipografi

yang akan digunakan sebagai body text dalam perancangan revitalisasi majalah Panjebar

Semangat :

1. Calibri

Calibri

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

1234567890.,;:’”/!&

Dipilih oleh 12 responden

2. Trebuchet MS

Trebuchet MS

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

1234567890.,;:’”/!&

Dipilih oleh 7 responden

3. Arial

Arial abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ 1234567890.,;:’”/!&

Dipilih oleh 5 responden

4. Candara

Candara

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

1234567890.,;:’”/!&

Dipilih oleh 5 responden

Page 131: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

112

5. Arno Pro Arno Pro

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

Dipilih oleh 21 responden

Berikut ini merupakan hasil survey terhadap 50 responden mengenai tipografi

yang akan digunakan sebagai heading dan sub heading dalam perancangan revitalisasi

majalah Panjebar Semangat :

1. Arial Rounded MT Bold

Arial Rounded MT Bold

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

1234567890.,;:’”/!&

Dipilih oleh 6 responden

2. Arial Black

Arial Black

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

1234567890.,;:’”/!&

Dipilih oleh 12 responden

3. Algerian

ALGERIAN

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

1234567890.,;:’”/!&

Dipilih oleh 22 responden

4. Gill Sans Ultra Bold

Page 132: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

113

Gill Sans Ultra Bold

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

1234567890.,;:’”/!&

Dipilih oleh 8 responden

5. Bauhaus 93

Bauhaus 93

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

1234567890.,;:’”/!&

Dipilih oleh 2 responden

Sedangkan untuk heading rubrik, font yang akan digunakan adalah jenis font yang

hurufnya berjenis italic, gunanya untuk menarik perhatian dan sedikit berbeda sehingga

kesannya tidak monoton. Dalam hal ini, pihak Panjebar Semangat menginginkan font

berjenis Lucida Calligraphy untuk judul tiap rubriknya.

Lucida Calligraphy

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

1234567890.,;:’”/!&

Dipilih oleh redaktur majalah Panjebar Semangat

4.6.2.1 Alternatif Pengaplikasian Tipografi pada majalah Panjebar Semangat

Page 133: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

114

Gambar 4.34 Alternatif 1

Heading: Arial Rounded MT Bold - Body Text : Calibri

Dengan font Arial Rounded MT Bold sebagai heading, terihat kurang

mencerminkan kesan retro, dan dengan Calibri sebagai body teks juga akan membuat

tampilan Panjebar Semangat menjadi lebih modern.

Gambar 4.35 Alternatif 2

Heading: Arial Black – Body Text : Trebuchet MS

Page 134: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

115

Dengan font Arial Black sebagai heading sebenarnya sudah cukup baik karena

terlihat lebih jelas dan dominan untuk judul artikel, tetapi bila diterapkan dengan font

Trebuchet sebagai body teks-nya maka kesan retro kurang didapat.

Gambar 4.36 Alternatif 3

Heading: Algerian - Body Text : Arno Pro

Menggunakan font Algerian sebagai headingnya, layout seperti ini terlihat lebih

menarik karena karakter font Algerian yang memiliki ketebaan dan garisnya yang tidak

sama pada fontnya dengan dipadukan font Arno Pro sebagai body teks, gaya retro pada

majalah Panjebar Semangat akan muncul.

Page 135: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

116

Gambar 4.37 Alternatif 4

Heading: Gill Sans Ultra Bold - Body Text : Arial Heading menggunakan font Gill Sans Ultra Bold tampaknya kurang diminati oleh

sebagian besar tim redaktur majalah Panjebar Semangat karena terlalu tebal bila dicetak,

takutnya akan berbayang dan Arial sebagai body teks terlalu biasa.

Gambar 4.38 Alteratif 5

Page 136: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

117

Heading: Bauhaus 93 - Body Text : Candara

Dengan heading menggunakan font Bauhaus 93 yang terlalu rounded kesan retro

kurang terlihat dan Candara sebagai body teks juga berkesan karena karakteristiknya

tidak terlihat.

4.6.3 Layout

1. Alternatif Thumbnail Desain Layout

Gambar 4.39 Alternatif Thumbnail Desain Layout untuk Rubrik Cerita Rakyat

Gambar 4.40 Alternatif Thumbnail Desain Layout untuk Rubrik Crita Bersambung

Page 137: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

118

Gambar 4.41 Penempatan image yang disesuaikan dengan grid

Gambar 4.42 Heading yang akan dibuat lebih menonjol dan menarik

Page 138: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

119

Gambar 4.43 Alternatif Thumbnail pada rubrik Gelanggang remaja

2. Alternatif Desain Sistem Grafis

Gambar 4.44 Alternatif Sistem Grafis 1

Page 139: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

120

Gambar 4.45 Alternatif Sistem Grafis 2

Gambar 4.46 Alternatif Sistem Grafis 3

Page 140: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

121

(a)

(b)

Gambar 4.1 (a) Alternatif Sistem Grafis Hal- 2-3

Gambar 4.2 (b) Alternatif Sistem Grafis Hal- 4-5

Page 141: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

122

4.6.4 Analisa Desain Cover Majalah Panjebar Semangat

1. Cover

Ilustrasi yang akan digunakan pada cover majalah Panjebar Semangat adalah

ilustrasi yang memiliki kualitas gambar yang baik dan tajam, serta dapat memiliki

daya tarik, sehingga siapapun yang melihatnya akan kagum.

2. Desain Layout Cover

Dengan adanya keywords yang ditemukan untuk revitalisasi desain majalah

Panjebar Semangat adalah Javanese Retro Revival, maka hasil yang diperoleh

untuk cover adalah:

framing merah yang menjadi ciri khas Panjebar Semangat dapat tetap digunakan

untuk mempertahankan sentuhan artistiknya. Tetapi ukurannya diperkecil

sehingga fokus pembaca akan tetap menuju ilustrasi pada cover. Kemudian

framing atau border merah tersebut akan ditambahkan motif yang menunjukkan

kesan Jawa dan nantinya berwarna dua atau tiga tingkat lebih gelap sehingga

kesan retro juga akan terlihat.

3. Elemen Visual pada Cover

Banyak hal yang dapat menggambarkan elemen – elemen utama dalam suatu

majalah berbahasa Jawa, khususnya Panjebar Semangat. Seperti bentukan –

bentukan simbol khas daerah, contohnya Jawa Timur memiliki logo padi dan

kapas, namun di Jawa Tengah dan Yogyakarta logo/simbol padi dan kapas tidak

ada, melainkan ada sebuah simbol keraton. yang terdapat di hampir setiap

majalah berbahasa Jawa pada umumnya.

4. Desain Font Cover

Selama ini, font yang digunakan pada cover Panjebar Semangat baru dua kali

mengalami perubahan, namun untuk menyesuaikan dengan keinginan pemilik

perusahaan yang tidak ingin mengubah font cover yang saat ini telah dipakai

lebih dari dua dekade, maka font hanya akan ditambahkan sedikit gradasi,

kemudian untuk membuatnya lebih tegas dan berstruktur ditambahkan efek

emboss dan sedikit shading sehingga tidak terlalu terlihat perbedaanya, namun

tetap berkarakter kuat.

4.6.5 Alternatif Thumbnail Desain Cover

4.6.5.1 Alternatif 1

Page 142: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

123

Alternatif awal pada desain cover majalah Panjebar Semangat nantinya ini akan

menempatkan foto di sebelah kanan dan meyisakan space kosong di sebelah kiri.

Hal ini ditujukan supaya ada sesuatu yang berbeda dan membuatnya lebih eye-

catching atau menarik perhatian. Framing merah masih dipakai namun dengan

ukuran yang lebih kecil. Kemudian font diletakkan di bagian bawah foto.

4.6.5.2 Alternatif 2

Alternatif ke dua ini tidak terlalu jauh berbeda dengan cover sebelumnya. Image

atau foto diletakkan di tengah – tengah atau center dari cover, kemudian tetap

disisakan space kosong pada semua sisi foto. Framing merah masih dipakai,

namun dengan ukuran yang diperkecil juga seperti alternatif 1, lalu font cover

diletakkan di bawah foto.

4.6.5.3 Alternatif 3

Page 143: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

124

Pada alternatif ke tiga ini, desain cover yang dapat diterapkan pada edisi – edisi

khusus, karena selain meletakkan foto yang cenderung ke kiri, font yang biasanya

terbaca tegak lurus kali ni diletakkan di sebelah kanan cover dengan posisi

miring. Framing merah juga masih dipakai dengan ukuran yang lebih kecil, agar

kesan tegas masih terasa.

4.6.5.4 Alternatif 4

Alternatif ke empat ini akan menghilangkan framing merah kemudian tetap

memberikan space kosong untuk cover di sebelah kiri, karena foto diletakkan di

pojok kanan atas, dengan font yang berada di depan foto bagian bawah.

4.6.5.5 Alternatif 5

Page 144: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

125

Alternatif selanjutnya dari desain cover ini adalah penempatan foto yang agak ke

kanan dan membuat ada space kosong di sebelah kiri. Framing merah masih

diterapkan namun dengan ukuran diperkecil. Kemudian font cover diletakkan di

bagian bawah sehingga fokus pada foto lebih jelas. Yang sedikit membedakan

desain ini adalah headline news yang akan diletakkan di bagian tengah foto.

4.6.5.6 Alternatif 6

Pada alternatif ke enam, framing merah tidak dipakai karena untuk

menghilangkan sedikit rasa bosan dan efek yang terlalu monoton, namun hal ini

dapat diterapkan untuk cover edisi khusus juga seperti halnya pada alternatif tiga.

Font akan diletakkan di bagian tengah cover, di depan foto.

4.6.5.7 Alternatif 7

Alternatif ke tujuh ini yang membedakan adalah efek pada foto yang diterapkan

akan berulang – ulang, sehingga akan memberikan kesan yang lebih berdimensi

dan unik. Framing juga akan dihilangkan karena jika dipakai akan terlalu ramai.

Font diletakkan pada bagian bawah cover.

Page 145: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

126

4.6.5.8 Alternatif 8

Alternatif terakhir ini hampir sama dengan alternatif ke empat, namun yang

membedakannya adalah framing merah yang kembali dipakai agar lebih

seimbang.

4.6.6 Alternatif Rough Design Cover Majalah Panjebar Semangat

Gambar 4.1 Alternatif layout cover majalah panjebar semangat (alt. 01)

Page 146: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

127

Gambar 4.2 Alternatif layout cover majalah panjebar semangat (alt. 02)

Gambar 4.3 Alternatif layout cover majalah panjebar semangat (alt. 03)

Page 147: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

128

Gambar 4.4 Alternatif layout cover majalah panjebar semangat (alt. 04)

Gambar 4.5 Alternatif layout cover majalah panjebar semangat (alt. 05)

Page 148: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

129

Gambar 4.6 Alternatif layout cover majalah panjebar semangat (alt. 06)

Gambar 4.7 Alternatif layout cover majalah panjebar semangat (alt. 07)

Page 149: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

130

Gambar 4.8 Alternatif layout cover majalah panjebar semangat (alt. 08)

4.7 SPESIFIKASI MAJALAH

Jenis Majalah : Majalah mingguan berbahasa Jawa

Teknik percetakan : Cetak Offset

Ukuran : 20,5 cm x 27 cm

Tebal Kertas isi : 100 gsm

Jumlah Halaman : 52 – 54 halaman

Jenis Kertas isi : HVS super white

Tebal sampul : 150 gsm

Jenis kertas sampul : Artpaper

Binding : Staples

4.8 TEKNIS PRODUKSI MAJALAH

1. Cover Majalah

Cover majalah menggunakan artpaper dengan ketebalan 150 gsm yang berfungsi

sebagai pelindung isi buku. Artpaper merupakan kertas yang memiliki karakteristik

glossy (licin), kuat, lebih tahan air daripada kertas HVS biasa. Kesan yang diberikan

dengan penggunaan kertas artpaper pun membuat majalah terkesan eksklusif, dan sedikit

lebih tebal dibandingkan dengan kertas isi, sehingga cocok digunakan sebagai cover.

Page 150: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

131

2. Jilid Majalah

Menggunakan jilid majalah dengan staples. Jilid majalah dengan menggunakan

staples dinilai lebih efektif karena jumlah halaman majalah Panjebar Semangat yang tidak

terlalu banyak, sehingga staples mampu membuat sebuah majalah benar-benar terbuka

lebar dan tidak mudah tertutup, tidak seperti jilid menggunakan lem.

3. Halaman isi buku

Material isi buku menggunakan kertas HVS super white dengan ketebalan 100

gsm. Kertas ini dipilih karena ketebalannya yang dinilai cukup, tidak terlalu tebal, tapi

juga tidak terlalu tipis.

Page 151: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

132

..:: Halaman ini sengaja dikosongkan ::..

Page 152: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

133

BAB V

IMPLEMENTASI DESAIN

5.1 Tipografi

Tipografi yang digunakan dalam revitalisasi majalah berbahasa Jawa Panjebar

Semangat adalah tipografi yang telah dipilih berdasarkan kuesioner yang ditujukan pada

masing – masing target segmen, serta keikutsertaan Panjebar Semangat sendiri yang

sangat membantu dalam proses pemilihan font untuk majalahnya. Jenis huruf yang

digunakan dalam majalah ini nantinya adalah : Arno Pro untuk body text, kemudian

Algerian untuk heading dan sub heading, kemudian untuk judul rubrik menggunakan font

Lucida Calligraphy.

Arno Pro

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

Algerian

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

1234567890.,;:’”/!&

Lucida Calligraphy

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

1234567890.,;:’”/!&

Gambar 5.1 Jenis huruf yang digunakan dalam majalah Panjebar Semangat

Font berjenis Arno Pro sebagai body text dipilih oleh responden dan Panjebar

Semangat dikarenakan jenis font tersebut terkesan „ringan‟ dan tidak terlalu penuh ketika

Page 153: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

134

membaca diantara banyak teks yang ada. Selain itu, dapat menimbulkan kesan tenang dan

berwibawa.

Kemudian body text akan diaplikasikan dengan ukuran font yang sedikit lebih

besar daripada font sebelumnya, karena banyaknya permintaan pelanggan yang

menginginkannya, hal ini dikarenakan para pelanggan, terutama pelanggan lama, rata –

rata usianya di atas 50 tahun dan kurang terlalu jelas bila membaca teks di bawah 10

point. Berdasarkan pada hal ini, penulis hanya akan menaikkan ukuran font yang pada

mulanya 9,5 point menjadi 12 point. Tetapi font berjenis Arno Pro ini pada dasarnya

berukuran lebih kecil dibandingkan dengan font lainnya, sehingga ukuran yang menjadi

12 point tersebut tidak ekstrem terlihat.

Sedangkan untuk heading dan sub heading dipilih font berjenis Algerian karena

font tersebut memiliki karakter yang kuat, ada tebal tipisnya, tidak terlalu rounded dan

bertekstur sedikit ancient. Selain itu legibility dan readability font Algerian ini juga

terbaca dengan baik.

Kemudian font yang dipilih untuk judul rubrik adalah Lucida calligraphy. Font

berjenis italic ini dipilih langsung oleh pihak Panjebar Semangat karena simpel, namun

tetap eye catching bila dibandingkan dengan dua jenis font sebelumnya.

Page 154: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

135

5.2 Aplikasi Desain

5.2.1 Cover

5.2.1.1 Cover Depan

Gambar 5.2 Cover

Desain cover depan majalah Panjebar Semangat setelah di revitalisasi. Border

atau framing berwarna merah tetap dipertahankan untuk menunjukkan bahwa elemen

penting pada Panjebar Semangat yang telah mejadi identitasnya selama bertahun – tahun

masih tetap ada, namun ditambahkan sentuhan desain yang sedikit berbeda yaitu dengan

Page 155: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

136

mengaplikasikan bentukan yang diadaptasi dari bagian dari gunungan, yaitu pohon

beserta cabang – cabangnya yang menjulur, yang dapat diartikan bahwa majalah Panjebar

Semangat akan terus tumbuh menjadi majalah berbahasa Jawa yang dapat bersaing di era

moderen seperti saat ini.

Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya ilustrasi yang dipilih untuk cover

depan majalah Panjebar Semangat setelah direvitalisasi adalah ilustrasi Soekarwo atau

juga biasa dipanggil dengan sebutan “Pakdhe Karwo” oleh sebagian besar warga di Jawa

Timur. Ilustrasi Soekarwo ini dipilih karena sesuai dengan artikel pada berita baru pada

edisi majalah yang direvitalisasi, dalam artikel tersebut, Jawa Timur banyak mendapatkan

penghargaan yang membanggakan, sehingga ilustrasi Soekarwo pun digambarkan

memakai baju adat ala Raden yaitu sebutan bagi seseorang yang dihormati dan disegani

dalam kebudayaan Jawa.

5.2.1.2 Cover Belakang

Gambar 5.3 Desain cover belakang majalah Panjebar Semangat setelah di revitalisasi

Page 156: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

137

Desain cover belakang majalah Panjebar Semangat setelah di revitalisasi tidak

banyak mengalami perubahan, hanya pada border merah juga diberikan aksentuasi

elemen visual yang diambil dari gunungan, serta pemilihan komik realis yang serinya

bersambung pada tiap edisi dengan gambar dan warna yang terlihat lebih gelap sehingga

kesan retro – nya semakin terasa.

5.2.2 Bagian Isi

Gambar 5.4 Tampilan isi dan layout yang telah direvitalisasi

Pada bagian isi, pola sistem rubrikasi tidak terlalu berbeda dengan eksistingnya,

karena para pelanggan Panjebar Semangat telah bertahun – tahun terbiasa dengan pola

rubrik yang sama dan tidak dapat dipungkiri bahwa semakin lanjutnya usia, semakin

susah pula habit atau kebiasaan dapat diubah.

Namun di sini dapat terlihat dalam penataan sebuah cerita bersambung, halaman

berisikan judul serta pembukaan yang diletakkan bersebelahan dengan halaman

selanjutnya. Hal ini berbeda dengan majalah Panjebar Semangat sebelumnya, yang selalu

memisahkan halaman lanjutan dari cerita atau rubrik diletakkan pada halaman baliknya,

sehingga ketika dilihat secara estetika sangat kurang, dan saat ingin membaca lanjutan

Page 157: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

138

dari cerita tersebut, akan terjadi adanya jeda untuk membalik halamannya, mungkin

sepele namun hal ini akan terasa cukup mengganggu bila dilakukan terus – menerus pada

setiap rubrik yang ditampilkan. Kemudian yang dapat dilihat adalah komposisi layout nya

sudah sangat berbeda dari desain aslinya, dengan menggunakan grid – grid layout dan

ketentuan dalam proses perancangan suatu majalah.

Gambar 5.5 Tampilan isi dan layout

Untuk pemilihan foto pada tiap rubrik, semuanya dihasilkan dengan kualitas foto

yang baik, khusus diambil untuk keperluan jurnalistik.

Page 158: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

139

Gambar 5.6 Pemilihan fotografi landscape atau outdoor

Gambar 5.7 Pemilihan Fotografi indoor

Page 159: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

140

Gambar 5.8 Pemilihan Ilustrasi

Pemilihan ilustrasi untuk cerita rakyat, cerita pendek maupun cerita bersambung,

semuanya menggunakan warna dengan kualitas yang tinggi dan sangat berhati – hati serta

selektif untuk memilih gambar yang digunakan agar benar – benar sesuai dengan cerita

yang ditampilkan pada suatu edisi.

Page 160: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

141

5.3 Display E-magz

Gambar 5.9 Tampilan Cover pada e-Magz

Tampilan cover electronic magazine atau E-magz Panjebar Semangat.

Background berwarna silver dipilih untuk menonjolkan kesan modern dan masih berjiwa

muda, serta simpel namun tetap dapat dipadukan dengan konsep Javanese Retro dari

majalahnya tersebut.

Gambar 5.10 Tampilan Cover ketika dibuka

Page 161: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

142

Ketika ingin melihat halaman selanjutnya, kursor dapat diletakkan pada tanda

panah (berada di samping kanan majalah) kemudian ditekan, maka otomatis halaman

akan terbuka, namun jika ingin membalik halaman E-magz secara „manual‟ hal tersebut

juga mungkin dilakukan, yaitu letakkan kursor di bagian atas atau bawah halaman,

kemudian tekan, tahan dan geser ke arah kiri, maka sensasi membuka E-magz akan terasa

seperti membuka majalah yang sebenarnya.

Gambar 5.11 Tampilan halaman isi

Tampilan E-magz ketika halamannya telah dibuka, sama persis seperti majalah

aslinya, dan ditambahkan efek 3D pada bagian tengah majalah, seolah – olah seperti

melihat majalah asli.

Page 162: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

143

Gambar 5.12 Tampilan Halaman isi ketika dibuka

Membalik halaman berikutnya semudah membalik halaman pada majalah

sebenarnya.

Gambar 5.13 Tampilan Fungsi Zoom

Page 163: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

144

Fungsi zoom juga disediakan untuk memperbesar teks dan gambar, sehingga

bila ada yang ingin membaca namun kurang terlihat jelas, fungsi zoom ini dapat

digunakan.

Gambar 5.14 Tampilan Fungsi Search

Disediakan juga bila ada yang akan mencari sebuah kata atau kalimat, pada tabel

bertuliskan “search”, ketik saja sebuah kata yang ingin dibaca kemudian tekan tombol

enter, lalu E-magz akan otomatis mencarikan referensi yang ada untuk kata – kata yang

diminta.

Jadi tidak perlu susah untuk membalik halaman majalah tersebut satu per satu

untuk mencari artikel yang ingin segera dibaca.

Page 164: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

145

Gambar 5.15 Tampilan Menu Thumbnails

E-magz ini juga dapat menampilkan thumbnails dari tiap – tiap halaman dan

dengan mudah dapat diakses dengan single click pada mouse, lalu muncul halaman yang

diinginkan.

Penggunaan tools yang mudah ini juga akan membantu siapa saja yang belum

pernah membaca dari E-magz sebelumnya, atau bagi siapapun yang ingin membaca

majalah Panjebar Semangat dengan mudah tanpa harus menunggu pengiriman melalui

pos yang membutuhkan waktu lama, E-magz merupakan solusi yang bisa dioptimalkan.

Page 165: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

146

5.4 Pembatas Halaman Majalah

Gambar 5.16 Pembatas Buku

Bentuk gunungan yang mengalami stilasi atau penyederhanaan dipilih untuk

diaplikasikan menjadi pembatas halaman majalah, karena selain mencerminkan konsep

ke-Jawa-an, gunungan juga berarti dan bermakna sangat dalam bagi masyarakat Jawa.

Page 166: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

147

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dalam revitalisasi desain pada majalah Panjebar Semangat ini dapat dihasilkan

suatu karya yang cukup memberikan suatu penyegaran dan ide-ide baru untuk Panjebar

Semangat. Dengan adanya konsep Javanese Retro Revival yang menjadi acuan dalam

merevitalisasi, diharapkan hasil revitalisasi desain tersebut akan dapat digunakan dan

direalisasikan ke dalam setiap elemen-elemen visual pada majalahnya.

Proses pemilihan elemen visual yang tepat terutama pada pemilihan karakter

yang sesuai dengan kepribadian dan ciri khas dari majalah Panjebar Semangat merupakan

tantangan terberat bagi penulis, karena sebelumnya Panjebar Semangat telah memiliki

suatu brand image yang sangat kuat di mata para pelanggannya. Sehingga bila penulis

tidak dapat menghadirkan kembali kesan yang begitu dalam mengenai majalah yang

mempunyai banyak pembaca setia yang telah berlangganan sejak lama, hal yang

ditakutkan adalah kehilangan target segmen utamanya.

Kemudian untuk tata cara penataan layout yang sesuai dengan ketentuan

standarisasi pengaturan diperlukan pemahaman yang baik mengenai setiap elemen dan

detil dari desain sebelumnya, agar hal-hal vital atau elemen dasar pada Panjebar

Semangat tidak semata-mata dihilangkan begitu saja dan diganti dengan yang baru.

Apabila tahap pemahaman telah dicapai maka desain yang dihasilkan bisa menghadirkan

kembali gaya-gaya lama namun terlihat lebih baru dan berbeda, perkawinan dari konsep

serta aturan yang mungkin terkesan biasa dapat menjadi unsur-unsur baru yang akan

menghasilkan kejutan dalam desain layout dan penataan sistem grafis di setiap

halamannya.

Pemahaman tentang seluk beluk atau sejarah awal mula bagaimana majalah

Panjebar Semangat didirikan hingga saat ini masih dapat bertahan dalam dunia moderen

juga mampu memberikan penulis untuk menciptakan bagian-bagian yang mungkin

meskipun kecil namun memiliki keunikan tersendiri. Apabila pemahaman dan kerjasama

yang baik antara penulis dan Panjebar Semangat telah dilakukan, meskipun dalam desain

terdapat hal-hal yang nampak stereotype namun hal itu bukanlah suatu hal buruk dari

desain yang dibuat, walau sebenarnya hal-hal yang bersifat umum dan stereotype

sebaiknya dicoba untuk dihindari.

Page 167: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

148

Dalam perancangan ini pula penulis menyadari bahwa dalam proses revitalisasi

diperlukan suatu riset yang mendalam dan tanggung jawab dalam menciptakan desain,

hal ini berkaitan dengan bagaimana karakter pada setiap elemen desain tersebut akan

terimplementasikan dan diterima oleh target audiens.

6.2 Saran

Revitalisasi desain pada majalah Panjebar Semangat ini sebaiknya menghindari

riset pasar yang kurang mendalam, karena porsi pasar pada target segmen sekunder

sebenarnya tidak berpengaruh besar terhadap penentuan desain yang akan digunakan.

Hal-hal seperti ini disebabkan oleh pasar yang sifatnya terbuka dan senang menerima hal-

hal baru, sehingga meskipun melalui riset pasar dan penyebaran kuesioner untuk

menentukan desain yang akan digunakan belum tentu nanti hasilnya bisa diterima oleh

semua pelanggannya. Revitalisasi desain khususnya pada elemen visual dan pengaturan

layout ini hendaknya dititikberatkan pada riset mengenai karakter dari majalah Panjebar

Semangat itu sendiri dan murni dari pendapat serta kesimpulan yang telah dikemukakan

pada saat proses Focus Group Discussion berlangsung.

Dalam proses pencarian elemen visual serta penentuan layout diperlukan suatu

kemampuan untuk menyampaikan detil-detil dari ciri khas kuat yang dimiliki oleh

Panjebar Semangat, hal ini diperlukan agar desain mampu dilterima oleh pelanggan

lamanya yang sebagian besar telah berusia lanjut serta pelanggan-pelanggan dan pembaca

dengan segementasi usia remaja hingga dewasa tersebut.

Apabila masih terdapat banyak waktu dalam proses perancangan berlangsung,

hal-hal lainnya seperti media promosi online atau website dari Panjebar Semangat untuk

keperluan pemasaran majalah digital e-magz yang juga dapat direvitalisasi oleh penulis,

namun pada batasan masalah yang terdapat pada bab pendahuluan telah dijelaskan bahwa

media promosi akan dikerjakan bila terdapat waktu yang lebih lama. Revitalisasi desain

ini juga memerlukan keinginan dari penulis untuk mencoba hal-hal yang baru yang

dianggapnya unik dan menarik untuk memberi nilai lebih pada majalah Panjebar

Semangat.

Page 168: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

149

DAFTAR PUSTAKA

Eiseman, Leatrice. 2000. Guide to Communicating With Color, Cincinnati, Ohio : North

Light Books.

Hadi Sutopo, Ariesto. 2007. Desain Brosur dan Majalah dengan Adobe InDesign,

Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Krause, Jim. 2004. Design Basic Index, Cincinnati, Ohio.

Lertsithichai, Dr.Surapong, Ph.D. 2005. Color Theory. Faculty of Architecture, Silpakorn

University.

M. Echols, John dan Hassan Sadily. 2006. Kamus Inggris- Indonesia. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Onggo, Bob Julius. 2010. Cari Uang Lewat E-Book, Jakarta: PT Elex Media

Komputindo.

Rustan, Suryanto, S.sn. 2011. HURUFONTIPOGRAFI, Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Utama.

Rustan, Suryanto, S.sn. 2009. LAYOUT Dasar dan Penerapannya, Jakarta : PT

Gramedia Pustaka Utama.

Page 169: ii - digilib.its.ac.id · ii lembar pengesahan revitalisasi desain majalah berbahasa jawa “panjebar semangat” dengan konsep javanese retro revival tugas akhir (rd-091581)

150

Studio, MataMaya. 2010. Berbisnis E-book di kala krisis, Jakarta : PT Elex Media

Komputindo.

Sumarwan, Ujang. 2002. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam

Pemasaran. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Suprawoto. 2004. Panjebar Semangat di Tengah Tantangan Zaman. Sidoarjo : Yayasan

Pinang Sirih.

http://www.romeltea.com/2009/05/14/media-massa-makna-karakter-jenis-dan-fungsi/

http://www.scribd.com/doc/22775139/Revitalisasi

http://www.waena.org/index.php?option=com_content&task=view&id=719&Itemid=9

http://id.wikipedia.org/wiki/Pers_Indonesia ( rujukan dari Eisy, M Ridlo. 2007. Peranan

Media dalam Masyarakat. Jakarta : Dewan Pers)