ife efe dan bab 1
TRANSCRIPT
69
BAB 4
HASIL dan PEMBAHASAN
4.1 Profile Perusahaan
PT Indofood Sukses Makmur Tbk berkedudukan di Jakarta dan didirikan dengan
nama PT Panganjaya Intikusuma berdasarkan akta pendirian No.228, tanggal 14 Agustus
1990. Perusahaan ini berkantor pusat di Plaza Sudirman (Indofood Tower) Jalan Jendral
Sudirman Kav. 76-78. Bersadarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, tanggal 5
Februari 1994, perseroan mengubah namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma
menjadi PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Pada tahun 1994 tersebut PT Indofood Sukses
Makmur Tbk terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan resmi menjadi perusahaan publik.
Berawal dari sebuah perusahaan mie instan, Indofood secara progresif telah
bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan
operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi
dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para
pedagang eceran. Sebagai perusahaan terkemuka dalam industri makanan olahan di
Indonesia, Indofood didukung oleh sistem distribusi yang ekstensif sehingga produk-
produknya dikenal diseluruh penjuru nusantara. Indofood mengoperasikan empat kelompok
Usaha Strategis (Grup) yang saling melengkapi:
a. Produk konsumen bermerek (CBP), memproduksi berbagai macam div isi Mi instan,
Penyedap Makanan, makanan Ringan serta Nutrisi & Makanan Khusus. Dengan
diakusisisinya PT Indolakto (Indolakto) pada tahun 2008, Daisy Dairy merupakan segmen
baru di Grup CBP yang akan memperkuat posisi grup ini di pasar yang memilik i
pertumbuhan pesat. Kegiatan Grup CBP didukung oleh Div isi Bumbu dan Kemasan.
70
b. Bogasari memilik i kagiatan utama memproduksi tepung terigu, pasta dan biskuit.
Kegiatan Grup ini didukung oleh unit perkapalan.
c. Agribisnis, kegiatan utama Grup ini meliputi penelitian dan pengembangan, pembibitan
kelapa sawit, pemuliaan, termasuk juga penyulingan, branding, serta pemasaran minyak
goreng, margarine dan shortening. Disamping itu, kegiatan usaha Grup ini juga
mencakup pemuliaan dan pengolahan karet, tebu, kakao dan teh.
d. Distribusi, memilik i jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini
mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan produk-produk pihak
ketiga.
Warisan Indofood terbesar saat ini adalah kekuatan merek-merek yang dimiliknya,
bahkan banyak diantara merek tersebut melekat di hati masyarakat Indonesia selama
bertahun-tahun, ini termasuk beberapa merek mi instan (Indomie, Supermi dan Sarimi),
dairy ( Indomilk dan Cap Enaak), tepung terigu (Segitiga Biru, Kunci biru dan cakra Kembar),
minyak goreng ( Bimoli), margarine (Simas Palma). Meskipun menghadapi kompetisi ketat,
merek-merek ini tetap merupakan pemimpin pasar di masing-masing segmennya, dikenal
atas produknya yang berkualitas tinggi dan diterima dengan baik oleh berbagai segmen
pasar.
4.1.1 Visi dan Misi Perusahaan
Visi Perusahaam
Menjadi Perusahaan Total Food Solutions
Misi Perusahaan
1. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan Indofood, proses produksi
Indofood, dan teknologi Indofood.
2. Menyediakan produk yang berkualitas tinggi, inovatif dengan harga terjangkau,
yang merupakan pilihan pelanggan.
71
3. Memastikan ketersediaan produk bagi pelanggan domestik maupun international.
4. Memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia,
khususnya dalam bidang nutrisi.
5. Meningkatkan stakeholder’s value secara berkesinambungan.
4.1.2 Riwayat Perusahaan
Tabel 4.1 Riwayat Indofood
Tahun Keterangan
1990 Didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma.
1994 Berganti nama menjadi PT Indofood Sukses Makmur.
Penawaran Saham Perdana sebanyak 763 juta saham
dengan harga nominal Rp1.000 per saham, tercatat di Bursa
Efek Indonesia.
1995 Mengakuisisi pabrik penggilingan gandum Bogasari.
1996 Melaksanakan pemecahan saham dengan perbandingan 1:2.
1997 Mengakuisisi 80% saham perusahaan yang bergerak di
bidang perkebunan, agribisnis serta distribusi.
Melakukan penawaran umum terbatas dengan perbandingan
1:5, total penambahan saham sebanyak 305,2 juta.
2000 Melaksanakan pemecahan saham dengan perbandingan 1:5.
Menerbitkan Obligasi Seri I sebesar Rp1 triliun.
2001 Menerima persetujuan atas rencana pembelian kembali
saham dan pelaksanaan Employee Stock Ownership Plan
(ESOP).
2002 Melaksanakan ESOP tahap I sebanyak 228,9 juta saham.
72
Melakukan pembelian kembali saham sebanyak 915,6 juta
saham.
Menerbitkan Eurobonds sebesar US$280 juta.
2003 Melaksanakan ESOP tahap II sebanyak 58,4 juta saham.
Menerbitkan Obligasi Seri II sebesar Rp1,5 triliun.
2004 Melaksanakan ESOP tahap III sebanyak 919,5 ribu saham.
Menerbitkan Obligasi Seri III sebesar Rp1 triliun.
Mengakuisisi 60% saham perusahaan kemasan karton.
2005 Membentuk perusahaan patungan dengan Nestlé.
Mengakuisisi perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat.
Mengakuisisi Convertible Bonds yang diterbitkan oleh
perusahaan perkapalan, setara dengan 90,9% kepemilikan
saham.
2006 Melakukan pelunasan Eurobonds sebesar US$143,7 juta.
Mengakuisisi 55,0% saham perusahaan perkapalan Pacsari
Pte. Ltd.
Mengakuisisi beberapa perusahaan perkebunan di
Kalimantan Barat.
2007 Mencatatkan saham Grup Agribisnis di Bursa Efek Singapura
dan menempatkan saham baru.
Menerbitkan Obligasi Seri IV sebesar Rp2 triliun.
Mengakuisisi 60% kepemilikan saham di perusahaan
perkebunan Rascal Holding Limited.
Partisipasi dalam pengeluaran saham baru PT Mitra Inti
Sejati Plantation dan memilik i sebesar 70% kepemilikan.
73
Mengakuisisi 64,41% kepemilikan saham PT PP London
Sumatra Indonesia Tbk.
2008 Partisipasi dalam pengeluaran saham baru PT Laju Perdana
Indah dan memilik i sebesar 60% kepemilikan.
Menjual kembali 251.837.500 lembar treasury stock dan
menarik kembali 663.762.500 lembar treasury stock.
Mengakuisisi 100% saham Drayton Pte. Ltd. yang memilik i
secara efektif 68,57% saham di PT Indolakto, sebuah
perusahaan dairy terkemuka.
Mengakuisisi 100% saham di beberapa perusahaan
perkebunan yang memilik i fasilitas bulk ing.
2009 Menerbitkan Obligasi Seri V sebesar Rp1,6 triliun.
Pemekaran kegiatan usaha mi instan dan bumbu menjadi PT
Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP).
Grup Agribisnis menerbitkan Obligasi Rupiah Seri I sebesar
Rp452 miliar dan Sukuk Ijarah I sebesar Rp278 miliar.
Melakukan penggabungan usaha seluruh anak perusahaan
di Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP) yaitu PT Gizindo
Prima Nusantara (Nutrisi & Makanan Khusus), PT Indosentra
Pelangi (Penyedap Makanan), PT Cipta Kemas Abadi
(Kemasan Fleksibel) dan PT Indobiskuit Mandiri Makmur
(Biskuit) ke dalam ICBP.
2010 Menyelesaikan restrukturisasi internal Grup CBP melalui
pengalihan kepemilikan saham anak perusahaan di Grup
CBP, dengan jumlah kepemilikan kurang dari 100% yaitu PT
74
Surya Rengo Containers (Kemasan Karton), PT Nestlé
Indofood
Citarasa Indonesia (Memasarkan Produk Kuliner), Indofood
(M) Food Industries Sdn Bhd (Kegiatan Usaha Mi Instan di
Malaysia), PT Indofood Fritolay Makmur (Makanan Ringan)
dan Drayton Pte. Ltd. (Dairy), ke dalam ICBP.
Sumber : Annual Report Tahun 2009
4.1.3 Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan merupakan sesuatu yang diyakini akan menghantarkan
perusahaan sampai tujuannya. Karyawan yang memahami, menghayati dan
mengamalkan budaya perusahaan adalah juga yang akan tiba bersama-sama pada
tujuan perusahaan. Sudah lebih dari 20 tahun Indofood mencanangkan CONSISTENT
sebagai budaya perusahaan. CONSISTENT merupakan istilah yang menggambarkan
komitmen Indofood, yang kemudian juga merupakan singkatan dari gabungan kata-
kata yang menjadi prinsip-prinsip budaya organisasi Indofood. Prinsip pedoman
CONSISTENT Indofood adalah consumer, innovation, staff, excellence, dan
teamwork.
1. Konsumen (Consumer)
a. Memberi nilai terbaik kepada konsumen
b. Memenuhi, bahkan melebihi harapan konsumen
c. Mempertahankan loyalitas konsumen
2. Inovasi (Innovations)
a. Melihat ke depan untuk menghadapi masa yang akan dating
b. Memimpin dalam industry
c. Merubah untuk menjadi lebih baik
75
d. Menciptakan gagasan baru dalam persaingan
3. Staf (Staff)
a. Dedikasi terhadap profesionalisme
b. Berikan apa yang telah di janjikan
c. Memilik i integritas pribadi yang tangguh
4. Keunggulan (Excellence)
a. Mencapai standar mutu dunia
b. Memberi pelayanan bebas cacat
c. Meningkatkan citra baik perusahaan
d. Mengejar prestasi terbaik
5. Kerjasama (Teamwork)
a. Berupaya untuk mencapai tujuan yang satu
b. Bersikap sebagai pelaku tim yang baik
c. Memperlancar proses fungsional silang
4.1.4 Logo dan Produk Perusahaan
G
Gambar 4.1 Logo Perusahaan
Sumber : PT Indofood Sukses Makmur Tbk
76
Tabel 4.2 Produk Indofood
Produk Keterangan Produk
Mie Instan
Susu
Penyedap Makanan
Makanan Ringan
77
Nutrisi dan Makanan
Khusus
Bogasari
Minyak Goreng dan
Margarine
Sumber : Annual Report Indofood 2009
PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebagai holding company memproduksi
berbagai macam produk makanan, yaitu :
1. Mie Instan
Indofood merupakan salah satu produsen mi instan terbesar di dunia dengan
kapasitas produksi mencapai lebih dari 15 miliar bungkus per tahun.
Beragam merek yang dimilik inya seperti Indomie, Supermi, Sarimi, Sakura,
Pop Mie, Pop Bihun dan Mi Telur Cap 3 Ayam, ditujukan untuk berbagai
78
segmen konsumen. Merek-merek tersebut dikenal atas produknya yang
berkualitas, memilik i citra rasa yang tinggi dan diterima dengan baik oleh
berbagai segmen pasar.
2. Dairy
Akuisisi Indolakto pada bulan Desember 2008 memberikan peluang bagi
Indofood untuk mengembangkan bisnis Grup CBP ke dalam industri dairy.
Hal ini merupakan langkah penting menuju strategi jangka panjang Indofood
untuk menjadi perusahaan makanan yang progresif. Industri dairy
mencatatkan pertumbuhan yang pesat seiring dengan meningkatnya
kesadaran masyarakat mengenai kandungan nutrisi dalam produk-produk
dairy. Dengan konsumsi produk dairy per kapita di Indonesia yang masih
rendah saat ini, yaitu sekitar 9 liter per tahunnya, industri dairy memilik i
potensi pertumbuhan ke depan yang menjanjikan.Indolakto merupakan
produsen dairy terbesar kedua di Indonesia, yang memproduksi antara lain
susu kental manis (SKM), susu ultra high temperature (UHT), susu steril
dalam botol, susu pasteurisasi dan susu bubuk, serta es krim, minuman
yoghurt dan mentega. Indomilk, merek utama Div isi ini, merupakan salah
satu merek terkemuka di Indonesia yang telah melekat di hati para
konsumen selama lebih dari 40 tahun. Selain itu, Div isi ini memilik i merek-
merek lain seperti Cap Enaak dan Tiga Sapi untuk produk susu, Orchid untuk
mentega, Indoeskrim untuk es krim, dan Nice untuk minuman yoghurt.
3. Penyedap Makanan
Div isi Penyedap Makanan memproduksi serangkaian produk kuliner baik
untuk Grup Indofood maupun PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia (NICI),
perusahaan asosiasi yang bertanggung jawab atas pemasaran produk-
79
produk kuliner dari Div isi Penyedap Makanan. Di samping itu, Div isi ini juga
memproduksi dan memasarkan produk sirup dengan merek "Indofood".
4. Makanan Ringan
Div isi ini memproduksi berbagai jenis makanan ringan modern termasuk
keripik kentang moderen, keripik singkong tradisional Indonesia dan produk
makanan ringan lainnya, yang dipasarkan dengan berbagai merek seperti
Chitato, Qtela, Lays, Cheetos, Chik i dan Jetz. Industri makanan ringan
moderen terus berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir ini,
didorong oleh pengaruh gaya hidup moderen dan pertumbuhan jumlah
convenience stores. Produk makanan ringan untuk segme bawah mengalami
pertumbuhan paling pesat, terutama dipicu oleh masuknya para pemain baru
ke pasar. Meskipun persaingan pasar semakin ketat, Div isi ini mampu
mempertahankan kepemimpinan pasarnya, dan mencatatkan pertumbuhan
yang sehat.
5. Makanan Khusus dan Nutrisi
Div isi Nutrisi & Makanan Khusus memproduksi makanan untuk bayi dan
anak-anak serta ibu hamil dan menyusui. Dua merek utama ditujukan untuk
segmen konsumen yang berbeda yaitu: Promina untuk segmen menengah
ke atas dan SUN untuk segmen menengah ke bawah. Industri makanan bayi
di tahun 2009 meningkat, didorong oleh pertumbuhan ekonomi di dalam
negeri dan meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya
makanan bernutrisi untuk bayi. Kondisi persaingan terus meningkat, dimana
para pemain kelas dunia dengan merek-merek yang sudah mapan
meningkatkan kegiatan perik lanan dan promosinya. Meskipun demikian,
Div isi ini mampu mempertahankan kepemimpinan pasarnya dan
80
membukukan pertumbuhan volume yang signifikan, baik untuk produk bubur
bayi maupun bubur bayi lanjutan.
6. Bogasari
Sejak bergabung dengan kelompok usaha Indofood pada tahun 1995,
Bogasari memainkan peranan penting dalam keberhasilan Indofood menjadi
perusahaan Total Food Solutions yang terintegrasi. Setelah beroperasi di
Indonesia selama lebih dari 30 tahun, Bogasari merupakan perusahaan
penggilingan tepung terigu terintegrasi terbesar di Indonesia. Selain itu,
Bogasari juga memproduksi pasta untuk konsumsi pasar di dalam maupun
luar negeri, serta biskuit yang dipasarkan dengan merek Trenz. Untuk
mendukung kegiatan operasionalnya, Bogasari mengoperasikan bisnis
perkapalannya sendiri yang terdiri dari dua unit kapal panamax dan empat
unit kapal handymax, yang terutama digunakan untuk mengangkut gandum
dari Australia dan belahan bumi bagian Utara. Di samping itu, Bogasari juga
memilik i pabrik kemasan yang memproduksi kantong tepung terigu
polypropylene.
7. Minyak Goreng dan Margarin
Div isi Minyak Goreng & Margarin memproduksi minyak goreng, margarin dan
shortening, serta memasarkan produknya dengan berbagai macam merek
baik untuk konsumsi ekspor maupun domestik. Dengan mereknya yang
terkemuka untuk minyak goreng yaitu Bimoli, serta merek-merek lainnya
seperti Happy Salad Oil dan Delima, Div isi ini berhasil mempertahankan
kepemimpinannya di pasar minyak goreng bermerek di Indonesia. Produk-
produk margarin dan shortening dengan merek Simas Palmia, Palmia dan
Amanda, juga merupakan pemimpin di pasar domestik. Sekitar 75% dari
total penjualan margarine dan shortening merupakan penjualan di pasar
81
domestik, yang mana sebagian besar dari penjualan tersebut ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan pelanggan industri seperti pengusaha roti,
makanan ringan dan biskuit. Div isi ini mengoperasikan empat pabrik
penyulingan yang berlokasi di berbagai kota besar di Indonesia, yaitu
Jakarta, Surabaya, Medan dan Bitung. Dengan pembangunan pabrik
penyulingan baru di Jakarta yang diharapkan akan selesai pada akhir tahun
2010, kapasitas penyulingan Div isi ini akan mencapai 1,4 juta ton per
tahunnya.
4.1.5 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi yang digunakan oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk
adalah Struktur Unit Bisnis Strategi (SBU). Karena Indofood mengelompokkan div isi-
div isi yang sama ke dalam wewenang dan tanggung jawab untuk setiap unit kepada
seorang kepala div isi yang secara langsung memberikan laporan kepada direktur
eksekutif. Berikut adalah gambar struktur organisasi PT Indofood Sukses Makmur
Tbk:
82
Gambar 4.2 Struktur Organisasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk Sumber: PT Indofood Sukses Makmur Tbk
1. Dewan Komisaris
Tugas utama Dewan Komisaris adalah mengawasi Direksi dalam
menjalankan kegiatan dan mengelola perseroan. Komisaris Independen
tersebut adalah Drs. Utomo Josodirdjo, Torstein Stephansen, dan Prof.
Dr. Wahjudi Prakarsa.
2. Direksi
Perseroan dipimpin oleh Direktur Utama yang dibantu oleh delapan
anggota direksi lainnya dalam mengelola usaha Perseroan. Direktur
Utama bertanggung jawab dalam mengembangkan arahan strategis
Perseroan dan memastikan bahwa seluruh target dan tujuan dapat
83
tercapai. Direktur Utama Perseroan adalah Anthoni Salim, dengan
delapan direksi lainnya yaitu; Franciscus Welirang, Thomas Thjie,
Darmawan Sarsito, Taufik Wiraatmadja, Peter Kradolfer, Moleonoto,
Axton Salim, dan Werianty Setiawan.
3. Komite Audit
Dibentuk dan disusun untuk memenuhi ketentuan dalam Peraturan
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK No.
29/PM/2004). Misi Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris PT
Indofood Sukses Makmur Tbk dalam menjalankan peran pengawasan
dengan mengkaji laporan keuangan perseroan.
4. Audit Internal
Audit Internal bertanggung jawab untuk mengevaluasi efektifitas sistem
pengendalian internal Indofood, memastikan bahwa seluruh prosedur
telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan tepat waktu, serta
memastikan realibility informasi operasional dan keuangan serta
kepatuhan atas ketentuan dan kebijakan Perseroan. Di samping itu, juga
bertanggung jawab kepada Direksi dan bertugas untuk melaksanakan
audit, dan mengawasi operasi Perseroan untuk memberikan keyakinan
bahwa pengelolaan di semua tingkatan telah dilaksanakan dengan baik.
Audit Internal secara berkala disampaikan kepada anggota Komite Audit
dan Direksi.
5. Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan berfungsi sebagai penghubung antara Perseroan
dengan institusi pasar modal, pemegang saham, dan masyarakat.
Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab untuk memastikan
kepatuhan pada peraturan dan ketentuan pasar modal, memberikan
84
saran kepada Direksi tentang perubahan peraturan serta mengatur
pertemuan Direksi.
6. Manajemen Operasional
Setiap Manajer Operasional bertanggung jawab kepada Direksi atas
setiap kegiatan operasional perusahaan, mengkoordinir kegiatan
operasional, serta sebagai penentu kebijakan operasional. Div isi
operasional meliputi; Mi Instan, Packaging, Dairy, Food Seassonings,
Snack Foods, Bogasari, Agribisnis, Distribusi, Internasional, Nutrisi dan
Makanan Khusus.
7. Manajemen Korporasi
Setiap Manajer Korporasi memilik i fungsinya masing-masing sebagai
pengelola kegiatan Perseroan. Div isi korporasi meliputi; pengelola
keuangan, controller, Corporate Purchasing, Central Marketing, Investor
Relations & Corporate Secretary, Corporate Human Resource, Corporate
Public Relations, Legal, Corporate Internal Audit, Research and
Development, dan Teknologi Informasi.
8. Investor Relations
Tanggung jawab utama Investor Relations adalah untuk
mengkomunikasikan secara proaktif k inerja keuangan Perseroan maupun
informasi lainnya secara konsisten dan transparan kepada analisis
maupun investor.
9. Pengendalian Internal dan Manajemen Resiko
Manajemen Indofood bertanggung jawab dalam pembentukan dan
penerapan pengendalian internal yang memadai, perkiraan resiko dan
pengelolaan resiko melalui sistem yang dirancang untuk memberikan
keyakinan yang memadai bagi Manajemen dan Direksi.
85
4.1.6 Proses dan Kegiatan Bisnis
PT Indofood Sukses Makmur Tbk mengelola seluruh tahapan proses produksi
produk makanan yang dimilik inya, mulai dari produksi dan pengelolaan bahan baku
hingga menjadi produk yang siap di jual kepada pelanggan.
Gambar 4.3 Proses Bisnis
Sumber: Hasil Penelitian, 2010
Berdasarkan gambar dari proses bisnis yang ditampilkan di atas, adapun
penjelasan prosedur dari gambar proses bisnis PT Indofood Sukses Makmur Tbk
adalah sebagai berikut:
1. Indofood memilik i perkebunan yang bekerja sama dengan para petani untuk
mengelola hasil pertanian/perkebunan yang akan dijadikan sebagai bahan baku
untuk memproduksi berbagai produknya.
2. Hasil dari pertanian/perkebunan tersebut kemudian diolah sehingga menjadi
bahan baku yang siap untuk diproduksi di pabrik Indofood sehingga menjadi
produk jadi yang siap untuk dijual.
86
3. Di pabrik produksi semua bahan baku diolah sebaik mungkin sehingga menjadi
produk yang berkualitas tinggi, di pabrik tidak hanya terdapat kegiatan produksi,
namun juga kegiatan research yang berfungsi untuk mengendalikan komposisi-
komposisi yang digunakan dalam memproduksi suatu produk dengan baik,
kegiatan ini dilakukan dengan mengambil sample secara random dan menelitinya
dalam sebuah ruangan laboratorium untuk memastikan produk tersebut sudah
layak dipasarkan sebagai produk berkualitas.
4. Pengemasan juga dilakukan di pabrik, semua bahan baku yang telah diolah dan
menjadi produk jadi kemudian disortir ke dalam ruangan pengemasan, tenaga
kerja yang ber-skill tinggi yang dimilik i oleh Indofood mengemas produk dengan
cepat dan baik.
5. Distribusi merupakan komponen utama dalam mata rantai kegiatan operasional
Indofood sebagai perusahaan Total Food Solutions. Indofood tidak memilik i
gudang penyimpanan pada pabriknya, setiap 8 jam sekali produk siap untuk
kemudian langsung didistribusikan pada outlet ritel/pasar tradisional. Melalui
jaringannya yang luas, maka menjamin ketersediaan produk-produk Indofood di
hampir seluruh pelosok Nusantara. Bagian Distribusi ini mendistribusikan secara
baik produk-produk Indofood maupun produk-produk pihak ketiga.
6. Indofood telah berhasil meningkatkan penetrasi pasar secara signifikan. Stock
point berlokasi di wilayah dengan tingkat kepadatan outlet ritel yang tinggi
termasuk pasar tradisional, sehingga memungkinkan untuk mendistribusikan
produk-produk di wilayahnya masing-masing dalam waktu sesingkat mungkin.
7. Pada tahap akhir ini, produk yang telah didistribusikan dari pabrik k ini telah
tersedia pada otlet-outlet ritel serta pasar tradisional di setiap wilayah, disinilah
terjadi kegiatan transaksi jual-beli dengan pelanggan. Pelanggan dapat dengan
87
mudah menemukan produk Indofood karena sistem pendistribusiannya yang
luas.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebagai salah satu perusahaan terbesar di
Indonesia tentu saja tidak hanya berfokus pada bagaimana menciptakan produk
yang berkualitas tinggi. Indofood pun menjalankan div isi Public Relation untuk
menjaga nama baik perusahaan dimata publiknya. Corporate Public Relation (CPR)
Indofood juga mengadakan berbagai kegiatan sosial, program-program tersebut
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi konsumen, pemerintah, karyawan,
mitra usaha dan masyarakat dimana Indofood beroperasi, dan pada saat bersamaan
juga menciptakan nilai bagi perusahaan dan investor.
4.2 Hasil Pengambilan Data
Penulis memperoleh data dan informasi dengan membaca buku-buku untuk
mendapatkan teori mengenai internet, knowledge management, dan lain
sebagainya. Selain buku-buku yang digunakan, penulis juga menggunakan internet
untuk mendapatkan teori-teori dan jurnal yang dibutuhkan dalam penulisan ini.
Penulis juga melakukan program Internship atau magang yang penulis telah
laksanakan di PT Indofood Sukses Makmur Tbk pada bulan Juni hingga September
2010 lalu sangat membantu penulis untuk mendapatkan data-data dan informasi
mengenai perusahaan yang penulis butuhkan.
Selama melakukan aktiv itas internship, penulis membantu div isi Public
Relation di Indofood. Salah satunya monitoring media setiap pagi hari, menganalisis
pemberitaan yang ada di media yang berkaitan langsung dengan citra Indofood.
Selain itu penulis juga dilibatkan dalam beberapa meeting, termasuk meeting
mengenai media monitoring online. Penulis juga ikut serta membantu pembuatan
website untuk Indofood CBP.
88
4.3 Analisis SWOT
4.3.1 Kekuatan Perusahaan
Di setiap organisasi pastinya memilik i kekuatan tersendiri yang
membuatnya berbeda dari organisasi yang lainnya. Begitu pula dengan
Indofood. Selama berjalannya kegiatan belajar-mengajar, SMPK Sang Timur
selalu menilai diri sebesar apa kekuatan yang dimilik inya. Berdasarkan hasil
wawancara dapat diketahui kekuatan – kekuatan Indofood adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.3 Kekuatan Perusahaan
Kekuatan Keterangan
1. Memilik i brand image yang baik S1
2. Memilik i bisnis agribisnis dan non-agribisnis S2
3. Memilik i jaringan distribusi yang luas S3
4. Memilik i fokus komunikasi yang baik S4
5. Memilik i strategi perusahaan yang baik S5
Sumber : Penulis
1. Memilik i brand image yang baik.
Indofood telah memilik i posisi yang kuat di mata masyarakat. Banyak di
antara merek – merek Indofood melekat di hati masyarakat Indonesia
selama bertahun-tahun. Meskipun menghadapi kompetisi ketat, merek-
merek ini tetap merupakan pemimpin pasar di masing-masing
segmennya, dikenal atas produknya yang berkualitas tinggi dan diterima
dengan baik oleh berbagai segmen pasar.
2. Memilik i bisnis agribisnis dan non-agribisnis.
89
Strategi yang digunakan perusahaan untuk mengembangkan kegiatan
usaha berbasis agribisnis maupun non-agribisnis membuat Indofood
mampu membantu mempertahankan kinerja dan kualitasnya. Dalam
bidang agribisnis, Indofood melakukan penelitian dan pengembangan,
pembibitan kelapa sawit, pemuliaan, termasuk juga penyulingan,
branding, serta pemasaran minyak goreng, margarine dan shortening.
Disamping itu, kegiatan lain yang juga dilakukan oleh Indofood
mencakup pemuliaan dan pengolahan karet, tebu, kakao dan teh.
Dalam bidang non-agribisnis, Indofood senantiasa mengembangkan
berbagai produk baru dan memproduksi inovasi baru yang sesuai
dengan selera konsumen di Indonesia, memperluas jaringan distribusi
dan memperkokoh brand image guna mempertahankan posisi
perusahaan sebagai pemimpin pasar.
3. Memilik i jaringan distribusi yang luas.
Grup Distribusi merupakan komponen utama dalam mata rantai kegiatan
operasional Indofood sebagai perusahaan Total Food Solutions. Melalui
jaringannya yang luas, Indofood menjamin ketersediaan produk-produk
Indofood di hampir seluruh pelosok Nusantara. Grup ini mendistribusikan
baik produk-produk Indofood maupun produk-produk pihak ketiga. Sejak
tahun 2005, penambahan jumlah stock point dikombinasikan dengan
logistik pasokan dan pengiriman barang yang lebih efisien, telah berhasil
meningkatkan penetrasi pasar secara signifikan. Stock point berlokasi di
wilayah dengan tingkat kepadatan outlet ritel yang tinggi termasuk pasar
tradisional, sehingga memungkinkan untuk mendistribusikan produk-
produk di wilayahnya masing-masing dalam waktu sesingkat mungkin.
Program ini juga berhasil meningkatkan standar pelayanan yang
90
diberikan. Berbagai langkah perbaikan lain seperti pembentukan tim
merchandise, peningkatan kunjungan kepada pedagang eceran dan
koordinasi dengan prinsipal pihak ketiga melalui program promosi
bersama juga telah dilaksanakan.
4. Memilik i fokus komunikasi yang baik.
Indofood berusaha menciptakan komunikasi yang baik kepada
stakeholdernya. Fokus pada program komunikasi menyeluruh juga
menjadi kekuatan yang terus dipertahankan oleh perusahaan dengan
tujuan untuk meningkatkan awareness konsumen guna menjaga
loyalitas.
5. Memilik i strategi perusahaan yang baik.
Strategi pemasaran yang telah dilakukan oleh PT Indofood Sukses
Makmur Tbk selama ini membawa dampak positif bagi perusahaan.
Program ik lan dan promosi yang terus dilakukan oleh Indofood, hal ini
mengakibatkan permintaan atas produk konsumen bermerek meningkat
seiring dengan naiknya daya beli konsumen. Dari data yang penulis dapat
(annual report 2009) Indofood telah menguasai sekitar 66,67% pangsa
pasar dari produk mi instan, maka dengan kekuatan yang dimilik i oleh
Indofood ini dapat mengambil peluang yang ada dan mempertahankan
baik kepemimpinan pasar maupun pricing power, perusahaan juga dapat
memperkuat brand image melalui perbaikan kualitas secara terus –
menerus.
91
4.3.2 Kelemahan Perusahaan
Tabel 4.4 Kelemahan perusahaan
Kelemahan Keterangan
1. Sistem penyebaran informasi sederhana W1
2. Pemanfaatan teknologi belum optimal W2
3. Knowledge yang tidak terdokumentasi
dengan baik
W3
4. Jaringan intranet belum dioptimalkan W4
Sumber : Penulis
1. Sistem penyebaran informasi masih sederhana.
Penyebaran informasi yang dilakukan oleh internal Indofood masih
sangat sederhana. Contohnya untuk penyebaran berita – berita dari
media massa masih tradisional yaitu menggunakan kliping kertas. Hal ini
mengakibatkan ketersediaan informasi terbatas karena tidak setiap
karyawan mendapat k lipping tersebut.
2. Pemanfaatan teknologi informasi yang belum optimal.
Teknologi informasi merupakan salah satu sarana yang praktis bagi
berbagai perusahaan dalam melakukan setiap kegiatan perusahaan
khususnya dalam kegiatan penginformasian, begitu juga dengan PT
Indofood Sukses Makmur Tbk. Teknologi informasi akan memberikan
manfaat yang sangat besar jika perusahaan bisa memanfaatkannya
secara optimal. Namun, dalam pengoptimalan teknologi informasi ini
Indofood masih dinilai kurang dan hal ini disebabkan karena kurangnya
92
pengetahuan dan kemampuan karyawan mengenai manfaat yang dapat
diberikan oleh teknologi informasi.
3. Knowledge yang tidak terdokumentasi dengan baik.
Pemanfaatan fasilitas dan teknologi yang kurang maksimal dan hanya
dimanfaatkan pada level tertentu saja. Hal ini membuat knowledge yang
terdokumentasi kurang lengkap. Selain itu besarnya jumlah karyawan
juga membuat sulitnya knowledge terdokumentasi.
4. Jaringan intranet belum dioptimalkan.
Jaringan intranet yang tersedia belum dioptimalkan sehingga pengiriman
laporan dan kliping kadang masih menggunakan cara tradisional. Portal
perusahaan untuk Div isi Public Relation juga belum secara optimal
bekerja.
4.3.3 Peluang Perusahaan
Tabel 4.5 Peluang perusahaan
Peluang Keterangan
1. Penggunaan internet yang semakin meluas
dikalangan masyarakat.
O1
2. Pemanfaatan media monitoring online dalam
kegiatan perusahaan
O2
3. Melakukan kerja sama dengan perusahaan
yang memilik i produk sejenis
O3
4. Semakin meningkatnya daya beli masyarakat O4
5. Adanya pasar global O5
Sumber : Penulis
93
1. Penggunaan internet yang semakin meluas dikalangan masyarakat.
Teknologi informasi yang terus berkembang merupakan salah satu faktor
yang dapat menciptakan peluang bagi PT Indofood Sukses Makmur Tbk .
Semakin meluasnya pengguna internet dapat dimanfaatkan oleh
perusahaan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif agar mampu
lebih unggul dari perusahaan lain yang juga bergerak dalam bidang yang
sama.
2. Pemanfaatan media monitoring online dalam kegiatan perusahaan.
Dengan semakin meningkatnya penggunaan internet pada masyarakat
dewasa ini, hendaknya perusahaan juga dapat memanfaatkan layanan
yang disediakan agar setiap berita – berita dan informasi cepat
terdistribusi ke internal perusahaan.
3. Melakukan kerja sama dengan perusahaan yang memilik i produk sejenis.
Melakukan kerja sama dengan perusahaan lain yang memilik i produk
sejenis juga dapat memberikan peluang bagi perusahaan untuk dapat
menjangkau pelanggan lebih luas lagi, serta dapat terus meningkatkan
kinerja perusahaan.
4. Semakin meningkatnya daya beli masyarakat.
Daya beli masyarakat yang meningkat memberikan dampak yang sangat
positif bagi perusahaan. Faktor tersebut dapat dijadikan sebuah peluang
yang bagus bagi perusahaan untuk terus memberikan informasi yang
dibutuhkan oleh pelanggan serta meningkatkan kepercayaan secara
terus menerus yang memungkinkan dalam pencapaian kinerja yang lebih
baik.
94
5. Adanya pasar global.
Adanya pasar global dapat dijadikan suatu peluang yang baik. Dengan
adanya pasar global tenaga kerja, perusahaan bisa saja memperkerjakan
orang – orang luar negeri yang memilik i kemampuan dan kemauan kerja
yang lebih baik.
4.3.4 Ancaman Bagi Perusahaan
Tabel 4.6 Ancaman Perusahaan
Ancaman Keterangan
1. Penyalahgunaan teknologi informasi T1
2. Keadaan ekonomi yang kurang stabil T2
3. Ketatnya persaingan bisnis T3
4. Ketidakseimbangan antara teori dan praktek
lulusan yang ada
T4
Sumber : Penulis
1. Penyalahgunaan teknologi informasi.
Tidak dapat dipungkiri bahwa akan penyalahgunaan terhadap teknologi
itu sendiri yaitu dengan maraknya Hacker yang berniat buruk dan hal ini
dapat merugikan perusahaan serta menjadi ancaman bagi perusahaan.
2. Keadaan ekonomi yang kurang stabil.
Keadaan ekonomi Negara yang tidak stabil seperti terjadinya penurunan
nilai tukar rupiah terhadap dollar, inflasi yang fluktuatif, serta krisis
global, secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi
keadaan perusahaan.
95
3. Ketatnya persaingan bisnis.
Banyaknya produk subtitusi yang beredar dipasaran cukup
mempengaruhi Indofood untuk tetap mempertahankan konsumennya.
Indofood harus mencermati peasaing – pesaing yang ada agar tetap bisa
bersaing. Selain itu Indofood perlu melakukan inovasi baru dan
mempertahankan kualitasnya agar konsumen tetap loyal.
4. Ketidakseimbangan antara teori dan praktek lulusan yang ada.
Banyak lulusan yang bernilai tinggi, tetapi kenyataannya lulusan tersebut
kurang mahir dalam practical. Kemampuan yang dimilik i hanya sebatas
kemampuan teoritis saja.
4.4 Matriks Evaluasi Faktor Internal dan Evaluasi Faktor Eksternal
4.4.1 Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE)
Faktor-faktor internal dalam matriks evaluasi faktor internal adalah kekuatan
dan kelemahan perusahaan. Berdasarkan evaluasi faktor – faktor internal diatas
maka dapat dilakukan matriks evaluasi faktor internal:
Tabel 4.7 Matriks Evaluasi Faktor Internal
Faktor Internal
Bobot
Peringkat
Skor
Bobot
Kekuatan
1. Memilik i brand image yang baik 0,196 4 0,784
2. Memilik i bisnis agribisnis dan non-
agribisnis
0,036 3 0,108
3. Memilik i jaringan distribusi yang luas 0,026 3 0,078
96
4. Memilik i fokus pada komunikasi 0,072 4 0,288
5. Memilik i strategi yang baik 0,146 4 0,584
Kelemahan
1. Sistem penyebaran informasi masih
sederhana
0,196 1 0,196
2. Pemanfaatan teknologi informasi
belum optimal
0,095 2 0,190
3. Knowledge yang tidak terdokumentasi
dengan baik
0,115 2 0,230
4. Jaringan intranet belum dioptimalkan 0,118 2 0,236
Total 1,00 2,694
Sumber : Penulis
4.4.2 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)
Faktor-faktor eksternal dalam matriks evaluasi faktor eksternal adalah
peluang dan ancaman perusahaan. Berdasarkan evaluasi faktor – faktor eksternal
diatas maka dapat dilakukan matriks evaluasi faktor eksternal:
Tabel 4.8 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal
Faktor Eksternal
Bobot
Peringkat
Skor
Bobot
Peluang
1. Penggunaan internet yang semakin
meluas dikalangan masyarakat
0,090 2 0,270
2. Pemanfaatan media monitoring online
dalam kegiatan perusahaan
0,017 2 0,034
97
3. Melakukan kerja sama dengan
perusahaan yang memilik i produk
sejenis
0,146 3 0,438
4. Semakin meningkatnya daya beli
masyarakat
0,183 4 0,732
5. Adanya pasar global 0,143 3 0,429
Tantangan
1. Penyalahgunaan teknologi informasi 0,102 2 0,204
2. Keadaan ekonomi yang kurang stabil 0,084 2 0,168
3. Ketatnya persaingan bisnis 0,183 3 0,549
4. Ketidakseimbangan antara teori dan praktek lulusan yang ada
0,052 1 0,052
Total 1,00 2,876
Sumber : Penulis
Dari hasil matriks IFE (Internal Factor Evaluation) diketahui bahwa total nilai
IFE yang diperoleh dari perusahaan adalah sebesar 2,694 dan dari matrik EFE
(External Factor Evaluation) diketahui total nilai EFE yang diperoleh perusahan
sebesar 2,876. Dari nilai IFE sebesar 2,694 dapat disimpulkan bahwa perusahaan
memilik i posisi internal yang sangat kuat karena berada dia atas nilai rata – rata 2,5.
Sedangkan dari nilai EFE sebesar 2,876 mengindikasikan bahwa perusahaan
memberikan respon yang cukup baik terhadapa peluang dan ancaman yang ada
dalam industri atau dengan kata lain strategi perusahaan secara efektif dapat
memanfaatkan peluang yang ada dan meminimalkan pengaruh negative dari
ancaman eksternal.
98
V
4.5 Matriks Internal Eksternal (IE)
Dari hasil perhitungan IFE EFE yang telah didapat diatas, maka dapat dihubungkan
ke mattriks IE sebagai tahap pencocokan dari perumusan strategi. Dengan nilai IFE sebesar
2,694 dan nilai EFE sebesar 2,876 maka diketahui posisi perusahaan berada di sel ke lima
yang berarti perusahaan dalam keadaan cukup baik dan harus mempertahankan dan
memelihara usahanya dengan berbagai cara seperti penetrasi pasar dan pengembangan
produk. Perusahaan juga perlu melalukan upaya untuk memberlakukan karyawan melalui
contohnya pelatihan – pelatihan.
Skor Bobot Total IFE
Sko
r B
obot
Tot
al E
FE
Kuat
3,00 – 4,00
Sedang
2,00 – 2,99
Lemah
1,00 – 1,99
Tinggi
3,00 – 4,00 I II III
Sedang
2,00 – 2,99 IV
VI
Rendah
1,00 – 1,99 VII VIII IX
Gambar 4.4 Matriks Internal Eksternal
99
4.6 Matriks SWOT
Tabel 4.9 Matriks SWOT
IFAS atau EFI
sEFAS atau EFE
STRENGHTS (S)
1. Memiliki brand image yang
baik
2. Memiliki bisnis agribisnis
dan non-agri bisnis
3. Memiliki jaringan distribusi
yang luas
4. Memiliki fokus pada
program komunikasi
menyeluruh
5. Memiliki strategi yang baik
WEAKNESSES (W)
1. Sistem penyebaran informasi
masih sederhana
2. Pemanfaatan teknol ogi
informasi yang belum
optimal
3. Knowledge yang tidak
terdokumentasi
4. Jaringan intranet belum
dioptimalkan
OPPORTUNITIES (O)
1. Penggunaan internet yang
meluas dikalangan
masyarakat
2. Pemanfaatan media
monitoring online dalam
kegiatan perusahaan
3. Melakukan kerjasama
dengan perusahaan sejenis
4. Semakin meningkatnya
daya beli masyarakat
5. Adanya pasar global
Strategi SO
- Meningkatkan teknologi untuk
mendukung kinerja perusahaan.
(S1, S4, S5, O1, O2)
- Memberikan informasi melalui
teknologi yang ada baik internet
dan intranet sebagai media
informasi. (S4, S5, O1, O2)
- Menciptakan budaya sharing
knowledge untuk peningkatan
performa. (S4, S5, O2, O5)
Strategi WO
- Memanfaatkan teknologi
informasi dengan
menggunakan internet dan
intranet sehingga informasi
dapat diterima oleh internal
dan eksternal perusahaan.
(W1, W2, W3, W4, O1, O2,
O3, O4, O5)
- Melakukan knowledge
management.
(W3, W4, O5)
THREATS (T)
1. Penyalahgunaan teknologi
informasi
2. Krisis keuangan global
3. Ketatnya persaingan bisnis
4. Ketidakseimbangan antara
teori dan praktek lulusan
yang ada
Strategi ST
- Memberikan informasi dan
pengetahuan baru mengenai
Indofood ke internal
perusahaan dan eksternal
perusahaan secara online unt uk
meningkatkan citra perusahaan
dan memenangkan persaingan
dalam dunia industri.
(S1, S2, S4, S5, T1, T3)
- Menjaga loyalitas pelanggan
dengan meningkatkan
pelayanan bagi para pelanggan.
(S1, S2, S3, S5, T1,T2, T3)
Strategi WT
- Melakukan inovasi dalam
sistem publikasi perusahaan
dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan media
internet untuk meningkatkan
daya saing perusahaan.
(W1,W2, W3, W4, T1, T3)
- Menggunakan teknologi
informasi untuk membantu
memudahkan kegiatan
karyawan dalam memberikan
informasi .
(W1, W2, W4, T1, T3)
Sumber : Penulis
100
4.7 Analisi Studi Observasi
4.7.1 Analisis Kondisi Perusahaan
Menurut Institute of Public Relations (IPR) dalam praktik Public Relation
merupakan usaha yang direncanakan serta dilakukan secara kontinyu untuk
menciptakan dan menjaga nama baik (goodwill) dan kesepahaman bersama antar
suatu organisasi dengan publiknya (Gregory, 2004:2), dapat digambarkan bahwa
Indofood pun menjalankan div isi PR untuk menjaga nama baik perusahaan dimata
publiknya. Aktiv itas yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut salah satunya
dilakukan melalui aktiv itas media relations.
Selama melakukan internship selama 3 bulan, penulis diikutsertakan dalam
berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Corporate Public Relations. Salah satunya
kegiatan yang dilakukan adalah News Media Monitoring. Kegiatan media monitoring
juga merupakan salah satu aktiv itas media relations untuk memantau pemberitaan
tentang Indofood setiap harinya.
Dalam melakukan internship, penulis menganalisis dan melakukan beberapa
hal antara lain:
• Melakukan monitoring media secara tradisional.
Sebagai perusahaan yang besar Indofood selama ini menggunakan cara
yang tradisional dalam pengumpulan berita dan informasi dengan
berlangganan koran dan memotong berita yang terkait dengan Indofood.
101
Gambar 4.5 Proses monitoring media secara tradisional
1. Seleksi Berita
Seleksi berita dilakukan secara tradisional. Setiap pagi koran dan
beberapa majalah sudah ada di ruangan CPR. Jam 08.00 pagi mulai
melakukan seleksi berita. Setiap berita diseleksi secara manual. Satu per
satu koran dibaca, jika ada hal-hal yang berkaitan dengan Indofood
Group, isu-isu mengenai ekonomi, komoditi, atau bahan pangan, maka
artikel atau pemberitaan mengenai hal tersebut ditandai terlebih dahulu.
Semua koran dan majalah yang tersedia harus dibaca dan diseleksi.
2. Editing
Setelah semua koran dan majalah selesai diseleksi, semua artikel dan
pemberitaan dalam koran yang sudah ditandai difotocopy terlebih
dahulu. Kemudian, semua artikel dan pemberitaan yang telah dicopy
digunting dan ditempelkan pada kertas template yang sudah disediakan.
Pada kertas template ter sebut terdapat potongan artikel, sumber,
halaman pemberitaan, dan tanggal pemberitaan.
102
3. Data Collection
Setelah proses editing selesai, semua data dan informasi yang ada
dikumpulkan. Kemudian disusun berdasarkan topik-topik yang ada
sehingga memudahkan untuk mengklasifikasikannya dan dilampirkan
daftar artikel atau pemberitaan tersebut.
4. Distribusi Berita
Setelah kliping pemberitaan siap, maka kliping tersebut akan dicopy atau
diperbanyak untuk disebarkan ke beberapa orang di div isi CPR, BOD,
dan beberapa karyawan lain.
• Kebutuhan informasi tidak terpenuhi secara maksimal
1. Membutuhkan waktu lama untuk mengumpulkan data dan informasi.
Dalam pembuatan dan pengumpulan data akan memakan waktu yang
cukup lama. Hal ini disebabkan karena harus membaca seluruh koran
dan majalah langganan kemudian jika ada pemberitaan yang berkaitan
dengan indofood atau da isu – isu hangat, maka artikel tersebut harus
digunting. Setelah digunting maka ditempel kembali kedalam kertas
template khusus. Setelah terkumpul barulah difotocopy dan disebarkan.
Karena hal tersebut memakan waktu lama, maka terkadang pihak
Corporate Public Relation tidak sempat menganalisis dan melihat apakah
pemberitaan tersebut memilik i tone positif atau negatif. Terlihat bahwa
hal ini mempengaruhi k inerja karyawan. Kinerja karyawan kurang
maksimal. Seharusnya karyawan bisa melakukan analisis dan
pembelajaran dari berita tersebut, tapi karena terbentur masalah waktu
maka terkadang tidak melakukan hal tersebut. Jika tetap memaksakan,
pekerjaan lain yang harus dikerjakan akan terbengkalai.
103
2. Tidak ada backup data.
Karena pembuatan monitoring media masih tradisional, maka setiap
pemberitaan dan data dalam bentuk hardcopy atau kertas tidak ada
softcopy. Kelemahan dalam menggunakan cara tradisional dalam hal ini
adalah kertas merupakan bahan yang tidak tahan lama, mudah tercecer,
dan mudah hilang. Padahal data-data tersebut masih harus digunakan
kembali. Perusahaan dapat mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan,
dan mendistribusikan pengetahuan dari data-data yang ada untuk
digunakan kembali, diketahui, dan dipelajari serta dapat mengelola
pengetahuan yang ada di dalamnya, baik identifikasi, penciptaan,
sampai penyebaran pengetahuan ke orang-orang yang ada dalam
perusahaan tersebut.
3. Penyebaran informasi tidak merata.
Karena pembuatannya dari kertas, maka tidak semua karyawan di
perusaahan dapat mengetahui informasi apa saja yang ada setiap
harinya. Hal ini berkaitan dengan biaya. Jika harus mengcopy untuk
setiap orangnya, maka dapat dipastikan biaya yang dikeluarkan akan
sangat tinggi. Hal ini menjadi salah satu penghambat pendistribusian
informasi.
4. Monitoring Media hanya sebagai aktiv itas rutin.
Dengan menggunakan cara tradisional, k inerja yang dihasilkan juga
kurang maksimal sehingga tidak ada tindak lanjut dari kegiatan ini.
Kegiatan ini hanya terlihat seperti rutinitas.
104
4.7.2 Pengembangan News Media Monitoring Online
Indofood mulai mengembangkan media monitoring online dengan
berlangganan agency monitoring, sehingga setiap pagi Indofood akan mendapatkan
laporan pemberitaan setiap pagi dalam bentuk online dan tidak perlu berlangganan
koran lagi. Upaya tersebut lebih efektif sebab waktu yang digunakan untuk
monitoring sebelumnya bisa berkurang dan dimanfaatkan untuk melakukan aktiv itas
yang penting lainnya. Upaya-upaya yang dilakukan Indofood untuk melakukan
evaluasi dan monitoring media antara lain dengan menggunakan :
1. Menghitung media yang mempublikasi
2. Melihat posisi letak halaman
Semakin banyak media yang mempublikasikan akan semakin baik.
Utamanya, bila berada pada posisi yang strategis. Berita di posisi strategis akan
mudah mendapat perhatian dari pembaca (bila surat kabar atau majalah), head line
untuk media penyiaran. Posisi yang strategis, diperkirakan akan memberikan dampak
pemberitaan yang kuat bagi pembaca, pendengar atau pemirsa.
1. Melihat luas kolom publikasi
Luas kolom/ durasi siaran berita organisasi di media massa, merupakan hal yang
perlu dipertimbangkan. Makin luas kolom berita di halaman surat kabar/ majalah
atau makin lama durasi siaran berita di radio atau televisi, maka akan semakin
membuat publik lebih memperhatikan serta berdampak cukup kuat.
2. Metode analisa isi
Analisa isi adalah suatu metode untuk mempelajari dan menganalisis komunikasi
secara sistematik, obyektif, dan kuantitatif terhadap pesan yang tampak.
Tujuan analisa isi untuk :
a. Mengetahui kecenderungan opini publik atas informasi di media massa.
105
b. Mengetahui kecenderungan isu yang makin menghangat atau mulai menurun
pemberitaannya.
c. Mengetahui posisi perusahaan di mata publik eksternal.
Seperti yang diuraikan diatas, dari kegiatan media monitoring online
perusahaan tentu dapat mengetahui apa yang terjadi baik berkaitan perusahaan
ataupun tidak berkaitan. Selain itu perusahaan dapat mengetahui isu-isu apa yang
beredar. Setelah memonitoring media tersebut akan menghasilkan data-data yang
berkaitan. Data tersebut disimpan dan diupload ke portal sehingga setiap hari
seluruh perusahaan dapat mengetahui hal-hal apa yang terkait dengan perusahaan,
isu apa yang sedang hangat, kegiatan yang sudah dan akan dilakukan di indofood
dan berita apa saja yang terbaru baik dari dalam perusahaan ataupun luar
perusahaan.
Dari segi pemenuhan kebutuhan informasi, informasi yang disediakan
menggunakan media monitoring online sangat terpenuhi. Informasi dapat tersebar
cepat. Tidak hanya sekedar hasil scan dari media, tetapi juga ada pembahasan, tone
pemberitaan media, serta kesimpulan dari pemberitaan media setiap harinya. Setiap
pemberitaan media yang didapat akan dibaca dan dianalisis sehingga penerima
informasi dapat lebih mudah mengetahui informasi tersebut tanpa harus membuka
paper online yang disediakan mediabanc.
Kebutuhan akan informasi ini juga mudah diakses. Semua karyawan
perusahaan dapat mengakses informasi ini melalui portal Indofood. Dalam portal
tersebut terdapat kebutuhan informasi yang diperlukan oleh internal perusahaan.
Informasi ini tidak hanya dapat diakses melalui komputer tapi dapat juga diakses
melalui handphone atau blackberry.
106
4.7.3 Keuntungan News Media Monitoring Online
News Media Monitoring Online terintegrasi untuk memantau seluruh media termasuk
media cetak, televsi, radio, internet, dan secara terus – menerus dilakukan untuk
menyediakan data dan informasi yang akurat sejalan dengan tujuan dengan kegiatan
dan tujuan perusahaan. Informasinya dapat berupa:
• Opini publik yang bertentangan dengan aktiv itas organisasi atau
perusahaan.
• Masalah-masalah yang terkait dengan citra organisasi atau
perusahaan.
• Aktiv itas yang dilakukan oleh organisasi atau perusahan dan
perusahaan pesaing.
• Masalah keuangan dan kinerja perusahaan atau organisasi.
• Ik lan-ik lan yang ditampilkan oleh perusahaan atau organisasi.
• Tren mengenai pemilu.
• Opini publik melalui sumber non formal seperti blog, newsgroup, dan
lain-lain.
Keuntungan News Media Monitoring Online antara lain:
• Memungkinkan organisasi atau perusahaan untuk menganalisa dan
menarik kesimpulan dari sudut pandang masyarakat umum. Ini sangat
membantu untuk menentukan kebijakan mana yang harus diambil yang
berhubungan dengan citra organisasi atau citra perusahaan.
• Membantu organisasi atau perusahaan untuk menilai efektiv itas dari
aktiv itas perik lanan atau public relation.
• Membantu organisasi atau perusahaan mendeteksi penyebaran informasi
yang salah di sebuah komunitas dan menyediakan informasi singkat
untuk respon cepat.
107
• Investor dapat melakukan analisis informasi keuangan dan kinerja dari
organisasi atau perusahaan untuk membantu menentukan keputusan
investasi. Informasi ini disediakan oleh data dari liputan media.
• Membantu pemasaran untuk menentukan karakteristik pasar.
• Membantu menentukan kriteria organisasi politik.
4.7.4 Perbedaan News Media Monitoring Secara Tradisional dan Secara
Online
Ada perbedaan jika menggunakan perusahaan menggunakan media
monitoring online. Perbedaan itu antara lain:
1. Pembuatan dan pengumpulan data lebih efektif karena tidak perlu menggunting
artikel kemudian menepelkan lagi kedalam kertas template. Dari segi waktu lebih
cepat karena berita sudah tersaji jam 07.00 pagi dari mediabanc dan akan terus
terupdate sampai jam 14.00. Semua berita yang terkait telah disediakan dari
mediabanc sehingga tidak perlu mencari lagi. Yang hanya perlu dilakukan adalah
memilih berita dan menganalisisnya. Hal ini juga akan mempengaruhi k inerja
dari karyawan tersebut. Akan ada tambahan pengetahuan dan skill bagi para
karyawan.
2. Data atau dokumentasi dari pemberitaan media setiap harinya akan tersimpan
secara terstuktur dalam server IT sehingga resiko untuk kehilangan data lebih
kecil. Jika data tersebut diperlukan sewaktu-waktu dapat dengan cepat
digunakan kembali. Setiap data ini juga dapat dijadikan pembelajaran sehingga
pihak perusahaan dapat menngetahui apa yang harus dilakukan, bagaimana
mencegah hal-hal negative terjadi, dan lain – lain.
3. Data atau dokumentasi yang ada setelah disimpan di server akan diupload ke
portal perusahaan sehingga memudahkan seluruh karyawan untuk mengakses
108
informasi ter sebut. Pendistribusian informasi akan lebih optimal karena dapat
diakses darimana saja.
Tabel 4.10 Tabel Perbandingan
Cara lama atau Tradisional Online clipping (News Media Monitoring
Online)
Biaya berlangganan koran dan majalah ±
Rp. 3.300.000 plus biaya lain – lain
seperti fotocopy, lem, kertas, listrik, print
± Rp. 800.000 (dengan asumsi tidak
setiap karyawan dapat handout dari
k liping tersebut)
Biaya berlangganan ± Rp. 4.000.000
Waktu kliping ± 3 jam Waktu lebih cepat karena berita sudah
tersaji jam 07.00 pagi.
Media yang dipantau hanya media cetak
tidak termasuk media online.
Berita yang disampaikan dari media
cetak, online, televise, dan radio.
Penggunaan kertas yang banyak. Paperless.
Berbentuk hardcopy sehingga hanya
tersedia di kantor.
Mudah diakses dimana saja dan lebih
modern.
Penyimpanan data tidak praktis. Dokumentasi k liping akan lebih teratur
karena tersimpan di server IT.
Sumber : Studi Observasi
109
4.7.5 Knowledge Goals News Media Monitoring Online
Gambar 4.6 Hubungan strategi dengan knowledge goals
Sumber : Hasil Observasi
• Menciptakan budaya self learning pada setiap karyawan yang
terdapat di dalam perusahaan sehingga dalam hal ini, karyawan
perusahaan dapat meningkatkan pengetahuan dan keahlian yang
dimiliknya.
• Menciptakan budaya knowledge sharing di dalam perusahaan
sehingga setiap sumber daya manusia yang terdapat di dalam
perusahaan memilik i kebiasaan untuk selalu melakukan sharing atas
setiap knowledge yang dimilik inya dimana hal tersebut jelas
menciptakan suatu pola interaksi yang baik bagi lingkunag internal
perusahaan.
• Menjaga dan memelihara knowledge yang penting untuk perusahaan
agar tidak hilang akibat orang tersebut meninggalkan perusahaan
110
atau sudah tidak bekerja lagi. Memanfaatkan dan membuat
pendokumentasian dari setiap knowledge mampu untuk mendukung
perusahaan untuk mencapai tujuannya dan mengoptimalkan kinerja.
• Mengurangi pengulangan kesalahan yang mungkin terjadi di dalam
perusahaan serta membantu perusahaan dalam menyelesaikan
setiap masalah yang dihadapi melalui pendokumentasian knowledge
knowledge yang baik dalam perusahaan.
• Meningkatkan pengetahuan dan keahlian dari setiap sumber daya
manusia yang terdapat dalam perusahaan dengan mendistribusikan
setiap dokumentasi pelatihan dan knowledge yang terdapat di dalam
perusahaan secara merata.
Pemberitaan yang ada bisa dilihat dari email maupun pada portal
perusahaan. Pada saat pengiriman e-clipping, setiap karyawan dapat membaca
pemberitaan yang ada dan mengeluarkan pendapat yang ada sehinggan informasi
dan ide-ide yang baru dapat disharingkan dengan baik. Karena setiap indiv idu
memilik i pengetahuan dan pemikirin tersendiri dalam menganalisis suatu hal.
Setiap informasi baru atau ide-ide baru harus didokumentasikan dengan baik
sehingga dari semua data yang ada dapat dihasilkan pengetahuan yang baru yang
dapat digunakan untuk internal dan eksternal perusahaan.
Data-data mengenai informasi atau ide-ide baru harus dimanage dengan
baik sehingga dapat dikordinasikan dan membantu penyebaran dan pengetahuan
yang mendukung proses kegiatan perusahaan lebih spesifiknya bagian PR. Setalah
dimanage, maka pengetahuan tersebut disimpan dalam database Public Relation
agar bila terjadi sesuatu hal, kesalahan, atau permasalahan dapat menemukan solusi
dari pembelajaran tersebut.
111
4.8 Implikasi Solusi Terpilih
4.8.1 Menghentikan berlangganan koran, majalah, dan tabloid.
Menghentikan berlangganan media (kecuali Kompas, Bisnis Indonesia, dan
The Jakarta Post) yang ada selama ini, kemudian dialihkan untuk
berlangganan News Media Monitoring Online sebagai penyedia berita dalam
bentuk online. Berita akan tersaji setiap hari mulai pukul 07.00 pagi di
website Media Banc (e-News library). Setiap pelanggan akan diberikan user
id dan password untuk masuk dalam e-library tersebut. Media yang
dimonitor :
o Surat Kabar Harian : Kompas, The Jakarta Post, Media Indonesia, Bisnis
Indonesia, Koran Tempo, Republika, Warta Kota, Harian Ekonomi
Neraca, Investor Dialy, Suara Pembaruan, Sinar Harapan, Seputar
Indonesia, Jakarta Globe, Koran Kontan, Koran Jakarta, Jawa Pos.
o Tabloid : Kontan.
o Majalah : Mix, Marketing, Investor, Trust, Globe Asia, SWA, Warta
Ekonomi, Gatra, dan Tempo.
o Media Online : LKBN Antara dan detik.com
News Monitoring Agency akan memberikan layanan berupa seluruh berita
yang tercapture melalui beberapa kata kunci yang diberikan oleh
perusahaan, memberikan report bulanan yang disertai grafik. Daily report
alert 2 (dua) kali sehari yakni pukul 10.00 (Koran pagi) dan pukul 16.00
(Koran sore).
112
4.8.2 Melakukan kegiatan News Media Monitoring Online
Gambar 4.7 Tahapan penggunaan media monitoring online
Sumber : Hasil Observasi
Tahap – tahap yang dilakukan adalah:
1. Seleksi berita
Gambar 4.8 Mediabanc
113
Corporate Public Relation login atau masuk ke website mediabanc yaitu
http://www.mediabanc.ws/. Setelah login maka akan muncul pemberitaan
media berdasarkan segmen yang ada. Segmen tersebut antara lain direct
mention dan partner and competitors. Pada segmen direct mention,
pemberitaan yang ada mengutip nama Indofood, sedangkan pada partner
and competititors pemberitaan yang ada memberitakan mengenai Indofood
group, Salim Group atau competitor Indofood. Setiap berita yang terdapat
pada tiap segmen dapat dipillih sesuai kepentingan yang ada. Untuk melihat
pemberitaan lebih lanjut dapat dilakukan dengan klik judul berita yang ada,
akan tampak hasil gambar scan guntingan kliping yang disediakan
mediabanc.
2. Simpan berita file sharing.
Gambar 4.9 Clipping sharing
Sumber : Hasil Observasi
114
Setelah memilih berita – berita yang ada, berita tersebut di save ke dalam
format pdf ke file sharing. Berita tersebut dikelompokkan berdasarkan 6
topik berita yaitu Indofood, Salim Group, Ekonomi, Pangan, Komoditi, dan
lain – lain. Berita yang ada akan disimpan ke ip address //10.126.127.31
kemudian akan muncul folder clipping sharing.
3. Upload berita ke portal Indofood
Gambar 4.10 Portal Indofood
Sumber : Hasil Observasi
Setelah login pada http://portal.indofood.corp, lalu buka CM Management. Di
dalam CM Management terdapat 6 topic berita seperti yang ada di file
sharing. Klik topik berita tersebut, kemudian upload berita-berita yang telah
disimpan ke di file sharing berdasarkan topik berita. Setiap data yang telah
disharing pada portal dapat diakses oleh seluruh karyawan Indofood.
115
4. Membuat hyperlink
Gambar 4.11 Hyperlink berita pada template
Sumber : Hasil Observasi
Buka file template News Summary di folder clipping sharing, kemudain insert
hyperlink pada judul pemberitaan tersebut. Lengkapi data lainnya seperti
nama media dan hal serta tone berita apakah positif atau negatif. Penilaian
tone berdasarkan impact yang akan ditimbulkan dari berita tersebut. Setelah
itu membuat summary dari keseluruhan berita.
116
5. Pengiriman Elektronik Kliping
Gambar 4.12 Elektronik k liping
Sumber : Hasil Observasi
Buka Lotus Notes, kemudian copy paste pemberitaan media beserta
summary yang telah dihyperlink pada template News Summary di folder
clipping sharing. Setelah copy paste pemberitaan media, k irim hasl
pemberitaan tersebut kepada seluruh karyawan.
117
4.8.3 Menggunakan Media Monitoring Online Sebagai Knowledge
Management
• Membuat database khusus Corporate Public Relations.
Tabel 4.11 Database
Topik:
Bulan Tahun
Indofood Group
Pangan
Ekonomi
Komoditi
Lain-lain
Sumber : Hasil Observasi
Data dan informasi yang didapat dari media monitoring online akan disimpan
di database Corporate Public Relations berdasarkan topik-topik yang ada
kemudian difolderkan setiap bulannya. Data yang ada disimpan berdasarkan
topik agar mempermudah mencari data tersebut kembali.
• Data dan informasi di-upload pada portal Indofood.
Selanjutnya data-data dari News Media Monitoring Online yang dilakukan
CPR dalam aktiv itasnya memonitoring media dapat di-upload di portal
Indofood sehingga seluruh pekerja Indofood dapat mengetahui informasi
apa saja yang terbaru dari dalam dan luar Indofood. Selain itu Corporate
Public Relations juga memilik i backup data di server IT.
• Menyimpan data dalam database Div isi Public Relation.
Data-data yang tersimpan dalam database Div isi Public Relation akan
disimpan, dipelihara, diolah, dipelajari, dan dianalasis sehingga menghasilkan
pengetahuan yang baru yang dapat membantu pengambilan keputusan pada
saat sekarang dan masa depan.
118
• Melakukan sharing informasi melalu intranet .
Data dan informasi yang ada akan di sharingkan untuk saling membantu
sesama karyawan sebagai suatu tim, dan bekerja sambil memanfaatkan
knowledge yang ada. Sharing data dan informasi tersebut dimanfaatkan
sebagai sarana komunikasi sebagai tempat bagi semua karyawan untuk
mengeluarkan apa yang dimilik i termasuk permasalahan dan kondisi di
lapangan demi membuat kebijakan yang lebih sesuai. Data-data tersebut
harus mudah diakses seperti melalui telepon gengam (Blackberry). Terlebih
lagi bagi BOD Indofood agar mereka dapat memanfaatkan waktu dan tetap
mengetahui info atau kabar terbaru tentang Indofood.