idw240516.doc

Upload: lhila-rosita-sari

Post on 05-Jul-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    1/40

      Penaksiran Inverse Distance Weight ( IDW )

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    2/40

    Weighting Power 1

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    3/40

    Weighting Power 2

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    4/40

    Weighting Power 3

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    5/40

    Weighting Power 4

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    6/40

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    7/40

    Weighting Power 5

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    8/40

    Weighting Power 6

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    9/40

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    10/40

    Weighting Power 7

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    11/40

    Weighting Power 8

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    12/40

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    13/40

    Weighting Power 9

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    14/40

    Weighting Power 10

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    15/40

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    16/40

    Weighting Power 20

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    17/40

    Weighting Power 100

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    18/40

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    19/40

    Berdasarkan hasil perhitungan software dengan menggunakan metode IDW maka diperoleh

    nilai koefisien regresi yang mendekati 1 berada di Weighting Power 2, sehingga dalam

     perhitungan selanjutnya dengan menggunakan smoothing factor dipakai nilai weighting

     power 2

    !oothing "actor 1

    !oothing "actor 2

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    20/40

    !oothing "actor 3

    !oothing "actor 4

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    21/40

    !oothing "actor 5

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    22/40

    !oothing "actor 6

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    23/40

    !oothing "actor 7

    !oothing "actor 8

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    24/40

    !oothing "actor 9

    !oothing "actor 10

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    25/40

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    26/40

    !oothing "actor 20

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    27/40

    !oothing "actor 100

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    28/40

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    29/40

    Block Kriging 2x2

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    30/40

    Block Kriging 3x3

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    31/40

    Block Kriging 4x4

    Block Kriging 5x5

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    32/40

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    33/40

    Block Kriging 6x6

    Block Kriging 7x7

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    34/40

    Block Kriging 8x8

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    35/40

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    36/40

    #$ D%&'IPI$#W%I*I# P$W%' 

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 20 100

    1 !egression coefficient 11"# $%&% $&'" $"(( $)&& $)#) $)'" $)2# $)1& $)1' $)$2 $)$(

    2 *+ $12( $1$% $$%# $$ $$"% $$") $$"( $$"' $$"2 $$"2 $$"1 $$"1

    ' r2 $(1" $'%' $'&$ $'") $'"( $'"' $'"2 $'"$ $')% $')& $')' $')'

    ( y intercept $$2$ $$'" $$&' $112 $12% $1'% $1(# $1(% $1#2 $1#' $1#& $1#&

    # *+ Prediction $1#" $1)$ $1)2 $1)' $1)' $1)' $1)' $1)' $1)' $1)( $1)( $1)(

     

    #$ D%&'IPI$#+$$*I# ",&$' D%#,# W%I*I# P$W%' 2

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 20 100

    1!egressioncoefficient 1$') 1$)& 1$%1 11$% 112' 11'# 11() 11## 11)' 11"$ 121" 12&)

    2 *+ $11' $11) $11& $11% $121 $122 $122 $12' $12( $12( $12" $1'2

    ' r2 $'%% $($2 $($# $($) $($& $($% $(1$ $(11 $(12 $(1' $(2$ $('$

    ( y intercept $$22 $$12 $$$# $$$1 $$$# $$$% $$12 $$1# $$1" $$1% $$'' $$#2

    # *+ Prediction $1)$ $1#% $1#% $1#% $1#& $1#& $1#& $1#& $1#& $1#& $1#" $1##

    NO DESCRIPTION-.$&/ /'II# ,'I$',+ +$D%. P% I$'$P

    22 33 44 55 66 77 88

    1Regressioncoefcient 0.964 0.964 0.964 0.964 0.964 0.964 0.964

    2 SE 0.110 0.110 0.110 0.110 0.110 0.110 0.110

    3 r2 0.378 0.378 0.378 0.378 0.378 0.378 0.378

    4 y intercept 0.033 0.033 0.033 0.033 0.033 0.033 0.0335 SE Prediction 0.162 0.162 0.162 0.162 0.162 0.162 0.162

    !!ar IDW

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    37/40

    *emakin tinggi-besar kepangkatan dari Weighting Power, maka korelasi data menunjukkan

    hubungan yang tidak koheren dengan data yang lain dan justru membentuk interpretasi data

    kadar yang mendekati bobot yang mendekati angka 1 dan angka $ yang lebih signifikan

    .oefisien korelasi /*emakin tinggi-besar kepangkatan dari Weighting Power maka nilai

    koefisien korelasi mendekati angka $, berarti hubungan antar0ariabel tersebut semakin

    lemah Dengan kata lain, besarnya nilai korelasi bersifat absolut

    *+ *tandard +rror / *emakin tinggi-besar kepangkatan dari Weighting Power maka

    nilai standar +rror menjadi lebih kecil-mendekati $ dengan kata lain penduga

    sampel-standar de0iasi dari ratarata sampel lebih akurat

    r2 koefisien determinasi / *emakin tinggi-besar kepangkatan dari Weighting Power maka

    nilai r 2 semakin kecil-mendekati $, maka model makin tidak tepat

    y intercept / *emakin tinggi-besar kepangkatan dari Weighting Power maka nilai y

    intercept nilai ratarata pada 0ariabel 3 apabila nilai pada 0ariabel 4 bernilai $ menjadi

    meningkat-tinggi

    *+ Prediction / *emakin tinggi-besar kepangkatan dari Weighting Power maka nilai *+

    Prediction duga yang dihasilkan dari model regresi yang diperoleh semakin besar

    /eterangan

    1 /oeisien 'egresi

    .oefisien korelasi sederhana r merupakan akar dari koefisien determinasi Besarnya

    hubungan antara 0ariabel yang satu dengan 0ariabel yang lain dinyatakan dengan koefisien

    korelasi yang disimbulkan dengan huruf 5r6 Besarnya koefisien korelasi akan berkisar antara

    1 negatif satu sampai dengan 71 positif satu /

    .eterangan /

    7 menunjukkan korelasi positif 

    menunjukkan korelasi negatif 

    $ menunjukkan tidak adanya hubungan

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    38/40

    8pabila koefisien korelasi mendekati 7 1 atau 9 1, berarti hubungan antar0ariabel tersebut

    semakin kuat *ebaliknya, apabila koefisien korelasi mendekati angka $, berarti hubungan

    antar0ariabel tersebut semakin lemah Dengan kata lain, besarnya nilai korelasi bersifat

    absolut, sedangkan tanda 5 7 5 atau 595 hanya menunjukkan arah hubungan saja

    2 % (tanart %rror)

    *tandar de0iasi dari ratarata *tandart error diartikan sebagai standar de0iasi dari rata

    rata sampel :kuran statistik ini dapat melihat akurasi penduga sampel terhadap parameter

     populasi *emakin kecil nilai standar error maka penduga sampel lebih akurat

    ' r2 (koeisien eter!inasi)

    ! 2 adalah perbandingan antara 0ariasi 3 yang dijelaskan oleh ;1 dan ;2 secara bersama

    sama dibanding dengan 0ariasi total 3 $,( ?idak ada ukuran yang pasti berapa besarnya ! 2 untuk mengatakan bahwa suatu

     pilihan 0ariabel sudah tepat =ika ! 2 semakin besar atau mendekati 1, maka model makin

    tepat

    4 interce:t

    *ecara matematis intersep merupakan suatu titik perpotongan antara suatu garis dengan

    sumbu 3 pada diagram-sumbu kartesius pada saat nilai 4 > $ *edangkan secara statistika,

    nilai intersep merupakan nilai ratarata pada 0ariabel 3 apabila nilai pada 0ariabel 4 bernilai

    $ Dengan kata lain, apabila 0ariabel 4 tidak memberikan kontribusi terhadap 0ariabel

    dependen 3, maka secara ratarata nilai dari 0ariabel 3 akan adalah sebesar intersep

    tersebut Perlu ditekankan bahwa intersep hanyalah suatu konstanta yang memungkinkan

    munculnya koefisien lain di dalam model regresi Intersep tidak selalu dapat atau perlu untuk

    diinterpretasikan

    5.  % Preiction

     @ilai duga yang dihasilkan dari model regresi yang diperoleh

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    39/40

    ;, %$,II/ 

    I+;.,I < ;#;/ IDW

    $=eh

    'I>, #$'I#D, 212150030

  • 8/15/2019 IDW240516.doc

    40/40

    .*I., '$I, ,'I 212150033

    ,.I%"I,#I P $-%. 212150031

    P'$',+ P,&,,'?,#,

    +,I%' %/#I/ P%',+-,#,#

    ;#I%'I, P%+-,#;#,# #,I$#,. @%%',#A

    $,/,',

    2016