ichigo (yamada ryosuke fan fiction)
TRANSCRIPT
-
8/2/2019 Ichigo (Yamada Ryosuke Fan Fiction)
1/21
ICHIGO
Yamada Ryosuke Fanfiction 2012
Hey! Say! JUMP Lounge Production
Full Credit to the Author Halida Ariyani
Edited by Amel Chan
-
8/2/2019 Ichigo (Yamada Ryosuke Fan Fiction)
2/21
Title : I C H I G O
Categories : OneShot
Genre : Romance, Angst, Friendship
Rating : G
Theme song : Endless Dream-Hey! Say! JUMP
Author : Michika Lyda Hikari
Address : Perumnas Bapertarum G/ 11 Kolor-Sumenep-Madura
Phone Number : 087853836492
Age : 21 years old in July 2012
Reason join this competition: Meramaikan Ultah ke-19 my Niban, Yamada
Ryosuke.
Cast : 1. Yamada Ryosuke (OOC)
2. Kozuka Miko (OOC)
3. All Hey! Say! JUMP members
Synopsis/quotes Ibumu juga tidak suka dengan manusia yang tidak punya
semangat! Tidak punya impian! Lalu, apa kau pernah berpikir maksud ibumu
memberikan sebuah ichigo untukmu di saat-saat terakhirnya? ucapku dengan suara
meninggi. Rasanya aku ingin menelan makhluk di sampingku ini bulat-bulat. Gemas
rasanya melihatnya yang selalu terpuruk akan kesedihan. Aku ingin melihat
senyumnya walaupun sekali saja. Aku ingin merubah wajah angkuhnya dengan
semburat bahagia. Aku Ingiiiiin..
SELAMAT MEMBACA...
-
8/2/2019 Ichigo (Yamada Ryosuke Fan Fiction)
3/21
Musim dingin tiba
Kibasan angin Bulan Desember memainkan jilbab merah muda milik Miko.
Cuaca dingin hingga berada di bawah 0 derajat Celcius mampu membuat gadis 20
tahun itu mengkerut di balik jaket berbulu miliknya. Ia sibuk menyingkirkan salju
yang menggunung di depan rumah mungil milik okasan.
Brrrrhhhh!!! Salju yang menjengkelkan! geramnya.
Bayangkan, kemarin saja roda mobil tidak bisa melintas dan okasan(1) harus
melingkupi ban mobil dengan lilitan rantai. Miko menghentikan pekerjaannya
sejenak. Pandangannya menyapu areal yang ada di depannya. Tak ada warna lain
selain lautan salju berwarna putih dengan pohon-pohon yang tegak bagai benda mati.
Daunnya runtuh dan kini tinggal seonggok batang menjulang.
Bruuuumm!!! terdengarsuara mobil di kejauhan. Kompak mata sipit gadis belia itumenoleh ke arah sumber suara. Pekerjaannya terhenti seketika. 10 orang pemuda
berjaket tebal dengan penutup telinga bermunculan satu persatu dari keempat pintu
mobil. Mereka memasuki rumah kosong berbatas pagar besi berukuran 5 meter
dengan rumah mungil milik okasan. Salah seorang di antara mereka menatap tajam
namun sekilas ke arahnya. Eeh??? Miko kontan menundukkan pandangannya. Malu??
Jelas lah! Apalagi ditatap dengan pandangan tajam oleh pemilik bola mata misterius
yang tak dikenalnya. Mereka tampak ceria seperti satu keluarga.
Salah seorang di antara mereka yang berbadan tinggi menjulang
menganggukkan kepala ke arahnya sambil mengucapkan kata-kata yang agak samartertangkap di telinganya. Miko menganggukkan kepalanya dengan sopan dan berusaha
mengartikan kata-kata pemuda itu. YOROSHIKU (2)!
OhhAno.Yoroshikuuuu!!! angguk Miko. Suaranya lepas terbawa
angin dingin yang berhembus. Serta merta tangannya sibuk membenahi jilbabnyayang berantakan. Si pemuda berpostur tinggi itupun tersenyum dan mengangguk
disusul dengan senyuman khas pemuda kawaii di sampingnya.
Adegan diclose dengan gerakan pintu rumah yang perlahan menutup.
Sepertinya Aku pernah melihat pemuda-pemuda ituDemo,,,dare ka
(3)??? pikir Miko. Memorinya mulai berputar. Akan tetapi ia tak sanggup
mengungkit kenangan pertemuan dengan 10 pemuda kakkoi(4) itu.
Doushite, Miko San??? Okasan muncul dari dalam rumah. Tangannyamemegang sekop lalu turut membantu Miko menyingkirkan yuki(5).
Anommmokasan! panggil Miko. Perempuan setengah baya itupunmenoleh.
Ya, Miko?
-
8/2/2019 Ichigo (Yamada Ryosuke Fan Fiction)
4/21
Siapa 10 pemuda yang masuk ke rumah Bibi Mae itu,ibu?
Alis Okasan mengkerut.
Mungkin tetangga baru kita. Bibi Mae pernah bilang kalau rumah ini sudah
ada yang membeli. Jawab Okasan. Serta merta ia melanjutkan pekerjaannya yangselama beberapa detik tertunda.
Sou ka gumam Miko pelan.
Kita buat tart dengan hiasan ichigo (6) untuk mereka ya terdengar suara
okasan lagi.
Baik, Bu!
Sementara itu, angin musim dingin tetap berdesau menyapu semua areal perumahanitu. Miko semakin merapatkan jaket dan jilbab mungil kesayangannya. Tangannya
segera bergerak meraih sekop dan melanjutkan pekerjaannya.
Lyda_Ryo Chan
Maksudmu apa sih??!
BRAAKK!!! terdengar meja dipukul dengan kuat.
Ke sembilan pemuda yang menyaksikan adegan itu terperangah. Tidak ada satupundari mereka yang mampu menetralisir atmosfer yang terlanjur merajut kekakuan diruangan itu.
BAKA! Kamu tahu tidak cara memperlakukan tamu, hah?
Terdengar suara serupa dari rumah bercat biru itu. Suara perempuan.
Pemuda dingin di depannya itulah yang menatap tajam ke arahnya kemarin.
Pandangannya tetap sama. Dinginbahkan lebih dingin dari seseorang yang layak ia
sebut dengan tetangga baru
Anoo,,,Miko-San,,,tenang dulu. Gomen ne (7) ! ucap pemuda tinggi di sampingnya.
Yuto. Raut wajahnya menunjukkan kecemasan.
Maksudku,,,aku memang tidaj suka ichigo! Kamu paham! ujar si pemuda yang
menjadi sasaran amukan gadis berjilbab merah muda yang tak lain adalah Miko.
Ryo Chan! Tenanglah! Jangan emosi dulu hanya Karena gadis ini memberi kita
sebuah tart dengan hiasan ichigo, tak pantas kau bersikap seperti itu padanya! lerai
Yabu, pemuda dengan postur tubuh yang paling kurus di antara kesembilan temannya.Pemuda yang lain mengangguk.
-
8/2/2019 Ichigo (Yamada Ryosuke Fan Fiction)
5/21
Bukannnya aku sudah bilang juga pada kalian! Aku, benci ichigo!lebih dari semua
yang aku benci di dunia ini! Kalian paham? Cobalah lebih memahami perasaanku!
pemuda dingin yang ternyata bernama Yamada Ryosuke itu berbalik ke arah Yabu
dengan tatapan yang lebih tajam dari biasanya.
Miko menggigit bibirnya kuat-kuat. Asin! Ya! Ia menggigit bibirnya hingga darah
segar merembes pelan.
Kamisama! Apa yang harus Aku lakukan? batinnya.
Hanya karena Aku meletakkan hiasan ichigo di atas kue tart itu, ia bereaksi keras
seperti ini?
Sudahlah Ryo Chan! Sebaiknya kau istirahat saja. Sebentar lagi kita harus latihan.
Mungkin karena kita sering latihan, kau jadi terlalu letih. Pemuda berambut ikal yang
bernama Inoo berusaha menetralisir suasana. Sejenak ia melempar senyuman hangatke arah Miko yang terduduk lesu di sofa berwarna krem itu. Tangannya terkepal.
Mungkin! Tapi kalian harus paham. Aku tidak suka ichigo! Kalian tahu kenapa?Ryo memandang temannya satu persatu. Lalu pandangannya beralih pada lapisan tart
yang tergeletak di atas meja. Kemudian ia berbalik menaiki tangga. Kedua tangannya
ia belesakkan ke dalam sakunya. DinginAngkuh
Miko terisak. Kontan ia bangkit dari tempat duduknya. Nafasnya memburu. Takpernah ia semarah ini sebelumnya. Kecuali pada sosok angkuh yang mulai perlahan
menapaki anak tangga itu. Sosok yang dingin.
CHOTTO (8)!
BLUGH!
Kesembilan pemuda kakkoi itu terperanjat. Mereka hanya terpaku di posisi masing-
masing saat menyaksikan adegan yang baru saja terjadi.
Ryo terperangah! Ditatapnya ayakan tart yang menempel di kemejanya. Sebuah
pemandangan yang menarik. Paduan warna terakumulasi menjadi satu. Kalibrasi
KAU?!
Miko tersenyum sinis.
BAKA! RYO CHAN BAKA (9)!
Tubuhnya berbalik cepat menuju pintu diiringi tatapan kesepuluh pemuda yang
mengekor hingga pemilik jilbab merah muda itu lenyap dibalik gerakan pintu yang
disclose dengan kasar.
-
8/2/2019 Ichigo (Yamada Ryosuke Fan Fiction)
6/21
Dan hari itu adalah awal dari rasa benci yang entah mengapa menyeruak dari hati
Miko. Begitulah selama berbulan-bulan. Persepsinyapun tetap sama pada laki-laki
yang lupa bagaimana cara tersenyum itu. Yah, si pemilik sepasang mata yang dingin
dan angkuhRyosuke.
Lyda_Ryo Chan
*Ryo_Chan POV*
Hari ini ulang tahunku. 9 Mei 2000. Genaplah usiaku 7 tahun. Aku mengharapkan
sesuatu dari okasan. Ia menjanjikanku sebuah ichigo yang besar untuk perayaan ini.
Aku senang. Aku bahagia ada yang memperhatikanku. Dan wanita itu, tak lain adalah
ibuku. I LOVE YOU MOM! Bisikku dalam hati.
Aku bernyanyi riang melintasi pedestrian sepulang sekolah. Beberapa wanita tampak
asyik berbincang. Melihat aku melintas, mereka menoleh masam. Sama sepertibiasanya. Sesekali seorang di antara mereka menoleh ke arahku dan berbisik pelan
pada temannya seolah aku tak boleh mendengar apa yang mereka bicarakan. Aku
menyapa mereka dan melempar seuntai senyum hangat. Begitu yang telah aku pelajari
dari okasan.
Berbuatlah baiklah pada semua orang, sayang! Tak peduli mereka membencimu,
yang penting kau berbuat baik pada mereka. Lirih okasan suatu malam sambil
menemaniku tidur. Dielusnya rambutku dengan kehangatan.
Doushite, okasan? aku mengerjap-ngerjap menatap matanya yang tulus.
Anak baik itu dekat dengan tuhan. Tersenyumlah, sayang. Niscaya semua orang
akan membalas senyummu dengan kebaikan. Balasnya lembut. Tangannya menarik
selimut dan memelukku. Aku terdiam dan bersembunyi dalam pelukan okasan.
Hangat
Kembali memori pendek berputar dalam kepalaku. I LOVE YOU, OKASAN! I
LOVE YOU. Kutarik napas dalam-dalam. Kupercepat langkahku menuju rumah
bobrok di ujung sana.
Sweety ICHIGO begitu yang tertulis di plang rumah bobrok berwarna orange itu.
RumahkuOkasanaku datang
Terengah Aku berlari
PLOKK!
Aku terkejut. Sebongkah ichigo yang tak karuan warnanya dan berbau busuk
menempel di jidatku. Aku menoleh.
ANAK HARAM!ENYAH KAU DARI SINI!
-
8/2/2019 Ichigo (Yamada Ryosuke Fan Fiction)
7/21
Ribuan voltage listrik seolah menyengat di jantung ini. Sakit!
Namun aku berusaha tegar. Hinaan itu sudah aku dengar dari ribuan mulut dan kali ini
tiba-tiba menyergap di hari bahagia ini. Tak sepantasnya
Aku mencoba tersenyum, walaupun dengan berat hati.
Aniki San! kutatap wajah penuh kebencian itu dengan tatapan polos.
KAU! ENYAH KAU DARI KEHIDUPAN KAMI! ANAK HARAM! TAKPUNYA AYAH! ANAK SIAPAKAH KAU ITU, YAMADA RYOSUKE!
Aku tertunduk nanar. Tegakah dia menghinaku yang sekecil ini. Aku tak tahu apa-apa.
Tiba- tiba tubuh besar itu menghampiriku dan menghujaniku dengan pukulan. Aku
tak berani melawan karena posturku yang kecil dan lemah ini tak sebanding dengandia yang seperti raksasa di mataku. Aku tersungkur. Tubuhku seolah remuk! Tubuh
kecilku limbung. Celanaku sobek dan pipiku berdarah.
Tuhan, ini sakit! lirihku.
Samar-samar tubuh itu menjauh diiringi deraian tawa yang menunjukkan betapa iapuas menyakitiku. Meremehkan aku! Mencampakkan Aku! Menghinaku!
Tanganku terkepal. Baru kali ini Aku merasakan benci yang begitu sangat pada
seseorang. Kuraih tembok dan mencoba bangkit. Kurapalkan mantra tuhan berkali-kali. Kukatakan pada-Nya bahwa aku tak kuat. Aku tak kuat, Tuhan!
PRAAAAAAANG!!!
Aku terkesiap demi melihat seorang wanita tersungkur di depan rumah kami. Dua
laki-laki berdasi memandang pongah. Sesekali terbahak tajam. Suaranya yang tinggi
fals membahana.
Kalau kau tak mau aku memperlakukanmu dengan kasar seperti ini, seharusnya kau
sadar dengan hutang-hutangmu yang menumpuk begitu besar padaku! PEREMPUANHINA!
Aku tercekat tatkala sebuah kue tart berhiaskan Ichigo sebesar nampan pualam
melayang ke arah wanita malang itu. Serta merta wanita itu ambruk tak berdaya.
TIDAAAAAK! KAU APAKAN IBUKU!
Teriakku. Kukumpulkan tenaga untuk melindungi ibuku. Kupeluk ibu dengan erat.
Air matanya berhamburan membasahi pipiku yang berdarah. Ia tersenyum padaku.
-
8/2/2019 Ichigo (Yamada Ryosuke Fan Fiction)
8/21
Kamu kuat ya sayang! Ibu ada di sini. Ibu tidak akan jauh-jauh dari Ryo Chan
Lirihnya. Bibirnya mengucukan darah.
Otanjoubi Omedetou (10), Ryo kun. Senyumnya mengembang. Di raihnya Ichigomerah jambu itu dengan tangannya. Lalu dimasukkan dalam mulutku. Menawarkan
sejuta kepahitan.
Aku terisak dalam pelukannya.
Dua pria itupun terbahak dan langsung meninggalkan kami. Mereka berlari dan
memasuki pintu mobil dengan tergesa-gesa. Mobil silver itupun melesat
meninggalkan kami yang tergeletak.
Serta merta kelopak mata itupun menutup pelan. Sakura di musim semi yang indah di
hari ulang tahunku kini tak seindah seperti biasanya
Aku tercekat
IBUUUUUUU!
Lyda_Ryo Chan
*Author POV*
Beberapa bulan kemudian
Jam 22.00 waktu Jepang
Jalanan menyepimanusia yang sedari tadi hilir mudik dengan urusannya
masing-masing kini sudah bersarang di rumahnya. Kembali keperaduan mereka untuk
melepas penat setelah seharian bekerja.
Sesekali keping mahkota sakura berguguran menimpa gadis belia yang
berjalan cepat melintasi jalanan yang melengang. Jilbab coklatnya berkibar tertiup
angin malam yang dingin. Dirapatkannya jaket berbulu ke seluruh tubuhnya.
-
8/2/2019 Ichigo (Yamada Ryosuke Fan Fiction)
9/21
hhh ini gara-gara aku pulang terlalu malam geramnya. Sejenak ia memperhatikan
tumpukan map di tangannya. Ia mendesah.
Tiba-tiba
Praaang! terdengar suara kaleng minuman ditendang sekenanya. Miko menoleh
Seorang pemuda mencegatnya di kegelapan. Tanpa basa basi ia meraih tas ransel di
punggung Miko.
Miko kontan mengelak. Map di tangannya jatuh berhamburan.
SIAPA KAU?!
Pemuda berandalan itu menyunggingkan senyum sinisnya. Ia bahkan tak berkata-kata
dan langsung menarik ujung jilbabnya. Kasar
Rasanya Miko ingin berteriak sekeras-kerasnya. Namun suaranya hanya tercekat di
kerongkongan. Ingin rasanya ia melawan dan menghajar laki-laki itu.
HENTIKAN! tiba-tiba terdenger suara bariton di kejauhan. Suasana yang agak
remang membuat Miko menajamkan penglihatannya.
BLUGH! Pukulan telak menghujani wajah pemuda berandalan hingga ambruk.
Seseorang berjaket putih dengan tas ransel dan sepatu kets putih tiba-tiba melintas di
depannya.
Miko tercekat. Ia terduduk lunglai. Bibirnya bergetar.
Si pemuda berandalan mengusap bibirnya yang berdarah dan seketika berlari
menembus kegelapan. Tampak raut ketakutan terlukis di wajah yang asing itu.
-
8/2/2019 Ichigo (Yamada Ryosuke Fan Fiction)
10/21
Miko menarik napas panjang tatkala si pemuda berbaju putih itu mendekatinya. Samar
wajahnya mulai terhapus dengan cahaya lampu jalanan yang menerpa.
YAMADARYOSUKE!
Sosok di depannya mengangguk.
Kau pulang malam-malam seperti ini? Sendirian? tanyanya. Wajah dinginnya tetap
tergurat di sana.
Miko mengangguk. Ia begitu terkejut. Orang yang selama ini ia benci entah kenapa
saat ini berubah menjadi malaikat penyelamat baginya.
Bangunlah!
Ununarigatou (11), Ryo Chan! ujar Miko seraya bangkit. Ia sibuk merapikanmapnya yang berhamburan. Tanpa diduga, Ryo membantunya. Dipungutinya kertas-
kertas itu dan ia serahkan pada Miko. Sejenak mereka beradu pandang
Kita pulang ujarnya mantap.
Miko mengangguk. Ada sebuah semburat halus di pipinya. Samartapi terlambat.Ryo sudah dapat mengartikan rona itu.
Lyda_Ryo Chan
*Miko POV*
Entah sejak kenapa, setelah peristiwa itu, Aku merasakan adanya getaran-
getaran aneh dalam hati ini. Perasaanku senantiasa berembun jika mengingatnya.
Pemuda itusi pemilik mata tajam yang dingin. Yamada Ryosuke.
Perlahan, kebencianku padanya mulai meluruh. Ia ternyata pemuda baik,
hanya ia semacam laki-laki yang tidak tahu cara mengekspresikan kebaikan dalam
hatinya. Pernah aku melihatnya memasuki yayasan panti asuhan. Tak sekali dua kali
dia ke sana. Tapi berkali-kali. Setelah aku bertanya pada sahabatnya, Yuto, barulahAku mendapatkan penjelasan yang membuat Aku terpana. Ryo Chan yang angkuh itu
ternyata penyumbang dana yayasan panti asuhan. Ah
Dan rasa benci yang mulai berkurang akhirnya sirna saat ia meminta maaf
padaku perkara ichigo yang sempat membuat hubunganku dengan tetangga baru itu
retak. Perlahan, Aku mulai akrab dengannya. Ya begitulah.
Hingga akhirnya pada suatu malam
Aku takut! begitu ucapnya padaku.
-
8/2/2019 Ichigo (Yamada Ryosuke Fan Fiction)
11/21
Kau sudah tahu siapa aku bukan, Miko san? Juga masa laluku yang kelam
serasa Aku ingin mati saja! Kau juga tahu mengapa aku benci ichigo. Sekarangkau
tahu segalanya tentangku. Sambungnya. Matanya berkaca-kaca. Dipandangnya
rembulan spasi di atas sana. Ada tatapan kosong yang dapat aku tangkap dalam sorotmatanya.
Aku hanya diam memandang laki-laki yang usianya 2 tahun di bawahku itu. Berusaha
menangkap metafora yang terlukis dalam kata-katanya. Mengartikannya
Aku seolah daun kering yang sudah rontok dan tak akan hijau lagi. Mimpiku pupus!
Walaupun kebanyakan orang menganggapku sebagai orang yang terkenal, dielu-
elukan dan diidolakan para fansgirl, tapi aku seolah tak pantas menerima itu. Aku tak
punya ayahtak punya ibuwaktu kecil hidupku menderita. Semua yang aku
sayangi pergi meninggalkanku. Ak benci dengan hidup ini!
Ia menerawang. Wajah angkuhnya yang selama ini terlukis di sana hilanglah sudah.Tergantikan dengan raut wajah putus asa dan kesedihan. Aku tergugu di bangku
taman bersamanya. Malam itu, ia sengaja mengajakku keluar tanpa Aku duga. Tak
seperti biasanya memang. Dan malam itu, ia sengaja tak mengajak kesembilan
sahabatnya.
Aku haus akan kasih sayang. Ayahku pergi meninggalkanku. Aku tak tahu siapa
ia. Bahkan hingga saat ini, entah hidup atau mati aku tak tahu. Aku sungguh
membencinya. Karena ia lah semua ini terjadi. Karena dosanya yang tak bertepi itu,
aku dan ibuku menanggungnya. Semua orang menganggapku hina, Aku seolah bukan
manusia. Ibuku juga pergi meninggalkanku saat aku kecil. Semua orang yang akusayangi pergi dari sisi kehidupanku. Aku sendiri! Aku kesepian! Aku tak punya
mimpi! Dan kau tahu tatapnya padaku.
Aku benci ICHIGO! Buah itu selalu menjadi lambang kesedihan. Lambang dari
berakhirnya semua mimpiku. Lambng di saat orang yang aku cintai pergi tanpa sebab
meninggalkanku. Buah kutukan! ujarnya dingin.
Desauan angin menyambangi tarian awan di atas sana. Sebuah mahkota sakura
perlahan gugur dan perlahan menyambangi telapak tanganku dengan degupan irama.
Kugenggam mahkota sakura dalam kepalan tanganku. Kulihat Ryo memperhatikanapa yang aku lakukan.
Ryo Chan! Ganbatte ne! ucapku mantap seraya mengulas senyuman lembut
padanya.
Ia tersenyum misterius. Serta merta aku merogoh kantong celanaku. Di sana ada
sebungkus ichigo yang tadi siang aku petik dari kebun okasan. Kuambil sebongkah
ichigo dan kuberikan padanya.
Ryo menatapku. Ada raut keterkejutan yang aku tangkap dari sinar bola matanya yangtajam.
-
8/2/2019 Ichigo (Yamada Ryosuke Fan Fiction)
12/21
Makanlah! pintaku. Ia menggeleng pelan.
Sejak kapan kau akan membenci ichigo yang tak bersalah ini, Ryo kun? tanyaku.
Ia terdiam.
Ibumu tentu menyukai ichigo ini. Ia pasti tak akan suka jika kau tetap seperti ini.
Tersenyumlah. Ucapku. Aku sendiri tak mengerti kenapa kata-kata itu serta merta
terucap dari bibirku.
Miko San. Bagiku, ichigo adalah lambang dari kesedihan dan aib masa lalu. Jangan
memaksa! Ucapnya tajam.
TIDAK! Lihatlah ichigo ini! Ia merah, ranum. Dan coba kau gigit! Rasanya manis
sekali. Kau tahu? Seberapa keraskah perjuangan sebuah ichigo ini untuk dapat
menjelma menjadi sebuah ichigo yang ranum? Lama! Sangat lama! Ia berawal darisebongkah biji kecil yang tak berdaya. Dan kau bisa lihat? Saat ini ia cantik bukan?
bantahku. Ia terdiam.
Ibumu juga tidak suka dengan manusia yang tidak punya semangat! Tidak punya
impian! Lalu, apa kau pernah berpikir maksud ibumu memberikan sebuah ichigo
untukmu di saat-saat terakhirnya? ucapku dengan suara meninggi. Rasanya aku inginmenelan makhluk di sampingku ini bulat-bulat. Gemas rasanya melihatnya yang
selalu terpuruk akan kesedihan. Aku ingin melihat senyumnya walaupun sekali saja.
Aku ingin merubah wajah angkuhnya dengan semburat bahagia. Aku Ingiiiiin..
YUME (12)! tukasku cepat.
Ryo menoleh ke arahku. Menatap kedua bola mataku seolah berusaha menangkapgelombang radiasi misteri terhadap apa yang akan aku katakan selanjutnya.
Ibumu bermimpi agar kau sama seperti ICHIGO! Ichigo yang selalu punya semangatkuat untuk selalu tumbuh dan berguna bagi kehidupan manusia. Kau pun begitu! Jika
kau tetap berprinsip seperti apa yang engkau agung-agungkan dibalik keangkuhanmu,
silakan saja, Ryo Kun! Tapi aku yakin, ibumu pasti bersedih di atas sana.
Ryo terhenyak. Ia tertunduk berusaha mencerna kata-kataku.
Untuk beberapa saat kami saling terdiam. Angin malam berhembus. Kelopak sakuramulai runtuh dan menerpa wajah kami. Semburat rembulan spasi mulai terhalang
dengan gumpalan awan gelap di atas sana. Hujan? Aneh sekali!
BRUUK!
Tubuh itu ambruk seketika. Tangannya sibuk menekan kepalanya. Ia mengerang keras
sekali lalu pingsan. Napasnya terengah-engah. Kesadarannya melemah.
-
8/2/2019 Ichigo (Yamada Ryosuke Fan Fiction)
13/21
Aku terhenyak.
RYO KUN!
Kupapah tubuh lunglai itu. Wajahnya pucat dan tangannya kisut kebiruan. Matanya
terpejam.
RYO KUN! DAIJOUBU DESU KA (13)??! kugoncang-goncang tubuh itu. Tapi
hasilnya sama. Tak ada respon. Matanya terpejam.
Ya Allah! Apa ini? seruku panik. Tak ada orang di tempat itu selain kami berdua.
Aku bingung! Bingung! Kamisama, thasukette kudasai (14)! ratapku sambil tetap
menggoncang-goncang Ryosuke.
Segera kuraih HP. Kupencet sebuah nomor dengan tergesa.
Moshi-moshi! (15)
Lyda_Ryo Chan
*Ryo POV*
Gelapgelaptak ada cahaya. Yahhanya ada aku! Ke mana yang lain?
RYUU! INOO ONIICHAN! YUTO KUN! kupanggil nama temanku satu-satu. Tak
ada jawaban. Aku terduduk dalam gelap. Suara-suara aneh memanggilku. Bukan!
Tapi terdengar seperti suara tangisan yang ganjil. Begitu menurutku.
Tiba-tiba tampak setitik cahaya di depanku. Kuhampiri cahaya itu. Semakin
lama semakin terang dan jelas. Aku menyipitkan kedua mataku.
Sebuah pemandangan yang indah. Kebun kecil yang indah dengan hiasan
benda merah kecil yang kawaii (16). CHERRY! Oh bukan! Tapi strawberry! Tepatnyaladang strawberry
Aneh! celetukku.
Sekelebat bayangan melesat. Seorang gadis berjilbab merah jambu yang
manis menari-nari riang sembari mengecup buah ranum itu. Aku kenal wajahnya
MIKO SAN! kupanggil ia. Tapi ia tak acuh saja seolah tidak melihatku.
Beberapa detik kemudian terdengar tawa riang segerombolan laki-laki.
Mereka juga menari-nari riang bersama gadis berjilbab merah jambu. Di tangan
-
8/2/2019 Ichigo (Yamada Ryosuke Fan Fiction)
14/21
mereka masing-masing tersembul ichigo yang merah ranum. Rasanya aku juga kenal
mereka. Yah mereka teman-temanku! Syukurlah!
Minna! Ini Aku!!! teriakku lagi. Namun aneh! Aku seolah invisible man!Tak ada yang melihatku. Suaraku terpantul-pantul ganjil.
Tiba-tiba di balik rerimbunan ichigo, terdengar suara isakan ganjil.
Seorang gadis kecil berbaju lusuh bersimpuh
Aku tersenyum dan membungkuk di hadapannya.
Doushiyo (17)? Kenapa kau menangis, gadis kecil? tanyaku lembut.
Kuelus rambutnya dan berusaha menghibur.
Gadis itu menghentikan tangisnya dan memandang ke arahku. Matanyabulat, tidak seperti orang jepang kebanyakan. Wajahnya tirus penuh kesedihan. Aku
kasihan melihatnya.
Kupetik sebuah ichigo besar berwarna merah ranum dan kuserahkanpadanya. Namun aneh! Ichigo yang ranum dan segar tadi tiba-tiba berubah menjadi
busuk dan hitam warnanya. Aku terpekik dan bangkit mundur. Gadis itu menatapku
tajam. Aku ketakutan.
Aku tak suka pemberian dari manusia yang putus asa! sahutnya.
Aku terperangah.
Tiba-tiba sesosok perempuan berkelebat dan menghampiri gadis kecil itu.
Rambutnya yang ikal tergerai panjang. Tubuhnya dibaluti jubah putih tipis selutut. Iamembawa sebuah ichigo ranum pada gadis aneh berwajah tirus itu. Gadis itu tampak
sumringah. Aku hanya terpaku menyaksikan rangkaian kejadian aneh hari ini.
Chotto! Sepertinya aku pernah kenal wanita itu! gumamku.
Wajahnya sepertiIBUKU
Okasan! panggilku.
Wanita itu menoleh ke arahku dan tersenyum. Yah! Pandangan itu tetapsama! Senyuman itu!
Aku mencubit lenganku. Sakit! Berarti ini bukan mimpi! Its just for real
(18)!
Aku menghambur memeluknya.
-
8/2/2019 Ichigo (Yamada Ryosuke Fan Fiction)
15/21
Ryosuke Chan! Anak Ibu! sahut wanita itu seraya menyambut pelukanku.
Ibuaku merindukan ibu! Aku mencintai IbuAkuAku isakku
dalam pelukannya.
Okasan membelai rambutku.
Kenapa ibu pergi? tanyaku
Wanita itu tidak menjawab. Hanya memberikan senyuman lembut danhangat sama seperti itu. Tiba-tiba tangannya mengeluarkan sebuah benda merah nan
cantik. Aku menajamkan penglihatanku. Tak ayal lagi. Itu sebuah
ICHIGO!
Makanlah, Ryosuke kecilku!
Aku meraih benda merah itu dan menggigitnya. Manis
Nah, sekarang tidurlah sayang. Ibu akan menyanyikan kidung-kidung
kebahagiaan untukmu. Jangan pernah berhenti bermimpi ya sayang. Tersenyumlah!
ucap ibu. Elusan tangannya yang lembut mengantarkanku pada kedamaian. Ichigoyang diberikan ibu tetap aku genggam dan aku peluk dengan sejuta kesan mendalam.
Tiba-tiba Aku tersentak. Sosok ibuku kemudian memudar dan menjelma
dengan untaian sakura yang melayang parlahan dan menjelma menjadi kalibrasiaurora di pucuk-pucuk awan.
OKASAN!
Tiba-tiba semuanya menjadi gelap. Gelap sama seperti saat aku terdampar di
area aneh yang tak bertuan ini. Aku takut! Gugup!
Seketika terdengar tetesan air dan background berwarna putih, lalu flash
flash flash flash
Sekelebat cahaya terang. Jelas! Seperti sebuah mimpi! Hal yang pertama kali
Aku lihat pertama kali adalah gadis itu. Yaahgadis berjilbab merah muda yang
tampak terisak menatapku. Kekagetan menyemburat membentuk kalibrasi kata-kata
yang terdengar parau dari mulutnya yang kering.
Ryo Chan! panggilnya.
Lyda_Ryo Chan
Syukurlah! Akhirnya kau siuman, Ryo Chan! Yabu menyalami tangan itu.
-
8/2/2019 Ichigo (Yamada Ryosuke Fan Fiction)
16/21
Aku khawatir kau sakit parah! 3 hari 3 malam kau tak juga siuman! Ah
dasar kau ini! Hahahaha! Yuya menepuk pundak Ryo.
Hei! Kau ini! Otouto lagi sakit, kau malah tepuk-tepuk pundaknya sekeras
itu! ujar pria berwajah kawaii di samping Yuya. Yah, makhluk kawai itu bernama
Hika.
Ehh? Gomen gomen gomen gomeeeen!!! >.
Ryo tertawa kalem. Semua yang hadir di ruangan itu menatap heran karena
tak pernah melihat pemuda itu tertawa sebelumnya.
Hika dan Yuya saling bersikutan.
Minna! Mana yang lain? Tanya Ryo.
Maksudmu Yuto, Ryuu, Daichan, Keito dan Chiinen? Yabu balik
bertanya. Ryo mengangguk.
Oh, gomen. Tadi mereka berlima telepon aku dan bilang kalau tidak bisa
menjengukmu. Mereka minta maaf karena shooting doramanya belum selesai. sahut
Yabu dengan nada menyesal disertai anggukan Hika, Yuya dan Inoo.
Hountou ne(19)? ah sudahlah! Daijoubu. Desah Ryo. Ia menyandarkan
punggungnya pada bed.
Oya! seru Ryo tiba-tiba. Ia tampak ingat sesuatu.
Tadi Miko San keluar menemui kalian dan memberitahu kalau Aku sudah siuman.
Tapi kenapa dia tidak kembali ke sini lagi. Apa dia sudah pulang? tanyanya lagi.
Kompak Yuya dan Hika bersikutan lagi. Inoo terkikik geli dan seperti biasa,
Yabu hanya tersenyum arif menatap adik kesayangannya itu.
Tadi setelah mengabari kami kalau kau siuman dia langsung ijin pulang.
Katanya ada keperluan mendadak. Kali ini Inoo yang bicara.
Hening seketika. Ah yaselama ini kami hanya teman. Tidak lebih.
Yeahjust that!
Ryo menarik selimutnya. Berusaha memejamkan matanya yang suntuk.
Tiba-tiba
OHAYOOOOOOU (20)!!!terdengar suara baritone khas yang selalu ia dengar.
Seisi ruangan menoleh ke arah sumber suara. Termasuk Ryo.
-
8/2/2019 Ichigo (Yamada Ryosuke Fan Fiction)
17/21
OTANJOUBI OMEDETOU RYO CHAAAN!
Segerombolan pemuda unik dan seorang gadis berjilbab merah muda
menyalak berbarengan. Mereka menawarkan senyum tulus persahabatan. Di kepala
mereka menyembul kertas kraft beragam warna seperti kerucut.
Minna San! pekik Ryo. Beberapa pemuda menghambur berbarengan
memeluknya.
Met ultah yah, bisik Daiki disertai senyumnya yang kawaii.
We always love You, Ryo Kun. Keito memeluknya juga.
Eee??? Apa hari ini hari ulang tahunku. Tanya Ryo sembari memandang
sahabatnya satu persatu. Dia tampak kebingungan.
Exactly (21)! 9 Mei 2012! Mereka mengangguk mantap.
Ryo menatap seorang gadis yang masih membisu di sudut sana. Gadis itu
tampak malu. Merasa dirinya diperhatikan, ia pun berujar, OTANJOUBI
OMEDETOU RYO CHAN!
Ryo tersenyum.
Arigatou.
Ne, Ryo kun! Kami membawa hadiah special untukmu. Yuto sejenaktampak mengeluarkan bingkisan.
Dikeluarkannya benda dibalik bingkisan itu. Ternyata
Nani? Kue tart? Ryo melongokkan wajahnya. Ia berusaha duduk di tepiranjang. Inoo memapahnya.
Tampak sebuah kue tart dengan hiasan benda-benda asing berwarna merah
yang selama ini ia takuti. Di atasnya tampak lilin berwarna merah bertuliskan angka19. Angka yang menunjukkan seberapa jauh ia mengarungi kehidupan.
ICHIGO?!
Ryo terpaku.
Kau tahu, siapa yang membuat tart ini, Ryo kun?.Yuto melirik gadis di
dekatnya dan memberi isyarat.
Miko san? Tanya Ryo. Miko melontarkan senyuman manis.
-
8/2/2019 Ichigo (Yamada Ryosuke Fan Fiction)
18/21
Doushita? Kau masih membenci ichigo-ichigo ini, Ryo kun?
Ryo terdiam. Ia menatap lekat-lekat wajah gadis itu. Tiba-tiba jarinya
mengambil sebuah ichigo dan memakannya.
Hadirin menarik napas. Miko merasakan jemarinya mengeluarkan keringatdingin saat Ryo mengunyah buah mungil itu. Ryo terpejam.
Hmm enak jugamanis gumamnya.
Bulatan di mata Miko membesar. Ia sumringah.
Jadi kau sudah tidak membenci ichigo lagi, Ryo kun? celetuk Ryuu.
Ryo menggeleng sembari melempar senyuman manis yang tak pernah
mereka lihat sebelumnya. Yahsenyuman itu. Manis sekali. Sudah berapa lama ia taktergurat di raut wajah tampan itu. Dan saat ini, senyum itupun kembali sama seperti
saat bertahun-tahun lalu
Demoada satu permintaan yang aku inginkan. Anggap saja ini adalahpermintaan dari seseorang yang berulang tahun hari ini. cetus Ryo tiba-tiba.
Apa itu, Ryo chan? Tanya Yabu tak mengerti.
Ryo mengalihkan pandangannya pada Miko. Yang ditatap malah menunduk
malu.
Miko san! Watashi wa aishiteru kara (22)! ucap Ryo cepat. Tanpa ragu.
Hadirin tersentak. Semua pandangan menoleh ke arah satu titik. Miko
Miko gelagapan. Ia sibuk menggigit-gigit bibirnya. Raut wajahnya merahseperti kepiting rebus. Malu
Hening seketikatak ada jawaban.
Kau kesulitan menjawabnya? Gomennasai! Aku memang menyukaimu
dari awal sejak kita bertemu. Apa aku salah? Ryo memecahkan kesunyian yang tiba-
tiba terasa sangat kaku. Ditatapnya gadis itu lembut.
Kesembilan manusia yang menyaksikan drama itu saling bersikutan. Hika
sibuk berbisik dengan Yuya sambil sesekali memandang Ryo dan Miko.
Doushite? Kau malu ya? Ya sudahlah, aku tipe pria yang tak suka
menunggu terlalu lama. Aku beri kau jawaban 3 hari setelah hari ini. Aku akan sabar
menunggu. Ucap pria berwajah tampan itu. Ia kembali merebahkan tubuhnya di atasranjang dan berusaha mengatupkan kelopak matanya.
-
8/2/2019 Ichigo (Yamada Ryosuke Fan Fiction)
19/21
WHAT? TIGA H-A-R-I?????!!!!
Lyda_Ryo Chan
*Miko POV*
Tuhan, ini begitu sulit! Aku memang mencintainya. Tapi aku tak bisa!
geramku.
Yeahbecause there is a gap between us! Dan itu tak terbantahkan. Tak bisa
disangkal dalam kalimat bantahan seperti apapun. Sekuat apapun! Tuhan!
Dan bisa aku tangkap sinar matanya yang meredup tatkala aku menolakcintanya sore tadi. Hatiku sakit! Sakit! Lebih sakit lagi manakala ia berusaha
melemparkan senyum itu padaku.
Ryo Chan! Hountou ne gomennasai! lirihku. Air mata bermunculan satu-
satu. Mengalir menganak sungai dan itu refleks saja. Kutahan sebisa mungkin untuk
membendung kepedihan.
Tiba-tiba
TING-TONG
Ahsiapa lagi malam-malam gini bertamuokasan sedang pergi. Tinggal
aku sendiri. Kulangkahkan kaki menuju pintu. Kubuka perlahan. Tak ada orang.
Kutajamkan pandanganku. Tak ada orang. Nihil! Tapi aku merasa tadi adayang membunyikan bel depan pintu rumahku. Mataku jelalatan ke sana kemari. Nihil
juga!
-
8/2/2019 Ichigo (Yamada Ryosuke Fan Fiction)
20/21
Tiba-tiba mataku tertumbuk sesuatu. Benda berbentuk segi empat berwarna
merah jambu.
Kubuka isinya
Aku konser di Osaka bulan depan bersama kawan-kawanku. Kau mau ikut?
Oya. Maaf karena telah membuatmu berpikir yang bukan-bukan tentangku.
Aku tak memaksa. Aku bahagia telah bertemu dengan gadis sepertimu. Kau lah yang
menyalakan cahaya terang di hatiku selama bertahun-tahun aku hidup di tengah
spectra hitam yang tak berujung. Karenamu lah, saat ini aku bisa hidup dengan
mozaik-mozaik kecil yang aku rancang demi masa depanku. Maaf aku tak bermaksud
membuatmu bersedih dengan permintaanku ini,
MAUKAH KAU JADI NEECHANKU? KAKAKKU? KARENA
SUNGGUH AKU TAK PERNAH MEMPUNYAI KELUARGA LAGI DI DUNIAINI SELAIN KESEMBILAN SAHABATKU ITU. ONEGAISHIMASU!
Eh, ternyata ichigo itu tidak seburuk yang aku sangka. Ia manis! Manis!Karenanya, aku berani membangun kastil mimpiku kembali. Arigatou
okasanArigatou neechan!
Aku terhenyak sebilah lembaran lain terjatuh. Kupungut lembaran kecil
itu.mmm sebuah foto yang lucu dan mampu membuat senyuman kecil tersunggingdi bibirku.
Lyda_Ryo Chan
Kono omoi wa hoshi ni natte
Harukana anata wo terasu deshou
Sora ni natte umi ni natte
Anata wo mamoritsuzukeru deshou
Itsuka dokokade endless dream
Bokutachi no ayamachi toki ga yurusu nara
-
8/2/2019 Ichigo (Yamada Ryosuke Fan Fiction)
21/21
Lapangan konser Hey! Say! JUMP terlihat luas. Para fansgirl berteriak
bersahut-sahutan saat kesepuluh pemuda itu beraksi.
Ah yaitu otoutoku! aku tersenyum sumringah dan melambai padanya. Iamelambaikan tangan padaku yang saat itu duduk di jajaran kursi paling depan.
GANBATTE NE! RYO CHAN! telapak tanganku tegenggam.
Ia menganggukkan kepalanya sembari tersenyum.
GANBATTE!
Metafora lembayung menyangga angkasa. Kini, ia tak lagi seperti duluKu
tatap ia di kejauhan. Ia, bintang ituberdiri di sana!
Ganbatte ne (23), adikku, Ryosuke Chan!
OWARIMASHITA
Yak, akhirnya pesan terakhir dari author: Jangan berhenti untuk bermimpi! Minna,
thanks udah mau baca ff ku yang GJ and abal-abal. Kalo ceritanya gak bagus, hountou
ne gomennasai! Oya, buat everyone yang udah baca, wajib comment! Fardlu ain. Ok?^^
Glosarium:
1. Okasan: ibu2. Yoroshiku: salam kenal3. Demo, dare ka?:tapi siapa?4. Kakkoi: tampan5. Yuuki: salju6. Ichigo: strawberry7. Gomen ne: maaf8. Chotto: tunggu9. Baka: bodoh10.Otanjoubi Omedetou: selamat
ulang tahun
11.Arigatou: terimakasih12.Yume: impian13.Daijoubu desu ka?: kau tidak
apa-apa?
14.Kamisama, thasukette kudasai!;tuhan, tolonglah aku!
15.Moshi-moshi: halo-halo16.Kawaii: lucu17.Doushiyo?: apa yang harus aku
lakukan?18.Its just for real: ini kenyataan19.Hountou ne?: benarkah?20.Ohayou!: selamat pagi!21.Exactly: benar!22.Watashi wa aishiteru kara: Aku
mencintaimu!
23.Ganbatte ne!: semoga berhasil!