ibuprofenn.docx

22
Jurnal Minggu I II- IV SEDIAAN LARUTAN JURNAL RANCANGAN FORMULA A. STUDI PRAFORMULASI No . Nama Bahan Aktif Karakteristik STUDI PRAFORMULASI Spesifikasi Lain Fisika Kimia 1. Ibuprofen -Organoleptis : hablur/ serbuk hablur putih hingga hampir putih, berbau khas lemah. (FI IV hal 449) -Kelarutan : Praktis tidak larut air, alkohol = 1:1,5, klorofom = 1:1, eter= 1:2, aseton=1:1,5, larut dalam larutan alkalihidroksida dan karbonat (Md ed 28 hal 256) -pH : 3,6 - 4,6 (USP 35 vol 2 hal 3471 ) -penyimpanan : wadah kedap udara (Md ed 28 hal 256) -khasiat: analgesic dengan daya anti- inflamasi yang tidak terlalu kuat. ( F & T ed 5 hal 240 )

Upload: yohana-saputri

Post on 28-Oct-2015

101 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: ibuprofenn.docx

Jurnal Minggu I II- IV

SEDIAAN LARUTAN

JURNAL RANCANGAN FORMULA

A. STUDI PRAFORMULASI

No.Nama Bahan

Aktif

Karakteristik STUDI PRAFORMULASISpesifikasi Lain

Fisika Kimia

1. Ibuprofen -Organoleptis :

hablur/ serbuk hablur

putih hingga hampir putih,

berbau khas lemah. (FI IV

hal 449)

-Kelarutan :

Praktis tidak larut air,

alkohol = 1:1,5, klorofom

= 1:1, eter= 1:2,

aseton=1:1,5, larut dalam

larutan alkalihidroksida

dan karbonat (Md ed 28

hal 256)

-Titik leleh :

750-77,50 (Md ed 28 hal

256)

-pH : 3,6 - 4,6

(USP 35 vol 2

hal 3471 )

-penyimpanan :

wadah kedap udara (Md

ed 28 hal 256)

-khasiat: analgesic

dengan daya anti-

inflamasi yang tidak

terlalu kuat. ( F & T ed

5 hal 240 )

Berdasarkan data dalam matriks di atas, maka bentuk sediaan terpilih adalah suspensi

Alasan mengapa memilih sediaan suspensi : karena bahan aktif yang dipakai

(ibuprofen) memiliki sifat yang tidak larut air namu stabil dalam air.

Alasan mengapa memilih Ibuprofen :

Page 2: ibuprofenn.docx

- Efek Samping : terhadap saluran cerna lebih ringan dibandingkan dengan aspirin,

indometasin, atau naproksen. Efek samping lainnya yang jarang ialah eritema kulit,

sakit kepala trombosipenia, ambliopia toksik yang reversible.

- Absorbsi ibuprofen cepat melalui lambung dan kadar maksimum dalam plasma

dicapai setelah 1-2 jam. Sembilan puluh persen ibuprofen terikat dalam protein

plasma. Ekskresinya berlangsung cepat dan lengkap. Kira-kira Sembilan puluh persen

dari dosis yang diabsorbsi akan diekskresi melalui urin sebagai metabolit atau

konjugatnya.

B. PERSYARATAN MUTU SEDIAAN

1. Aman

- Sediaan aman dipakai dan tidak memberikan efek samping yang

merugikan, serta tidak toksis

- Sediaan mengandung bahan aktif kurang dari 90,0 % dan tidak lebih dari

110,0 % (USP 35 vol 2 hal 3471) dari jumlah yang tertera pada etiket.

Catatan: hal ini tergantung dari bentuk sediaan berbeda dengan kandungan

bahan aktif yang sama dapat memiliki persyaratan yang berbeda.

2. Efektif

- Pemakaian sediaan dengan dosis yang benar akan memberikan efek

terapetik optimal dengan efek samping seminimal mungkin.

3. Akseptabel

Sediaan hendaknya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

- Penampilan yang baik dan benar

- Organoleptis yang dapat diterima oleh konsumen

- Mudah dipakai (instan)

Stabilitas

4. Stabilitas Kimia

Setiap zat adiktif dalam sediaan tetap menunjukkan sifat kimia seperti semula

dan kadarnya sesuai dengan yang tertera pada etiket. Kadar bahan aktif 90,0 %

Page 3: ibuprofenn.docx

- 110,0 % dari jumlah yang tertera pada etiket (USP 35 vol 2 hal 3471) pH

sediaan suspensi, pH 3,6 - 4,6 (USP 35 vol 2 hal 3471)

5. Stabilitas Fisika

Sediaan mempertahankan sifat fisika seperti keadaan awal termasuk

penampilan, kesesuaian, keseragaman disolusi dan kemampuan untuk

disuspensikan.

- Organoleptis : tetap sama seperti semula

- Homogenitas : tetap sama seperti semula

- Mudah dituang : tetap sama seperti semula

- Densitas sediaan > densitas air

- Viskositas sediaan < viskositas gliserin p.a

- Sifat aliran : newtonian untuk solutio, pseudoplastik untuk suspensi atau

emulsi

- Tidak cacking untuk suspensi

6. Stabilitas mikrobiologi

- Sediaan tidak ditumbuhi oleh mikroba, sesuai dengan persyaratan yang

ditentukan untuk sediaan non steril

- Sediaan yang mengandung zat anti mikroba harus tetap efektif dalam batas

yang ditetapkan

- Sediaan harus bebas mikroba: Salmonella sp, Escherichia coli,

Enterobacter sp, Pseudomonas sp, Clostridium sp, Candida albicans.

7. Stabilitas Farmakologi

Efek farmakologi tidak berubah.

8. Stabilitas Toksikologi

Tidak boleh terjadi peningkatan toksisitas.

C. DOSIS BAHAN AKTIF

• 1 to 3 bulan : 5 mg/kg 3 atau 4 kali sehari

• 3 to 6 bulan : 50 mg 3 kali sehari

• 6 to 12 bulan : 50 mg 3 atau 4 kali sehari

Page 4: ibuprofenn.docx

• 1 to 4 tahun : 100 mg kali sehari

• 4 to 7 tahun : 150 mg 3 kali sehari

• 7 to 10 tahun : 200 mg 3 kali sehari

• 10 to 12 tahun : 300 mg 3 kali sehari

• 12 to 18 tahun : 200 to 400 mg 3 atau 4 kali sehari

( Sumber : Md ed 36 hal 65 )

Umur Konversi terhadap dewasa % 400 mg

1 25 100

2 29116 100 (

12

cth)

3 33 132

4 37,5 150

5 41,5 166 200 (1 cth)

6 45,75 183

7 50 200

8 54,37 217,48

9 58,75 235

10 60240 300 (1

12

cth)

11 67,5 279

12 75 300

13 77,5 310

14 80 320

15 85 340 400 ( 2 cth)

16 90 360

Dewasa 100 400

( Sumber : ISO vol 46 hal 660 )

Umur Takaran

1-3 tahun 12

cth ( 3 kali sehari )

4-7 tahun 1cth ( 3 kali sehari )

Page 5: ibuprofenn.docx

8-12 tahun1

12

cth ( 3 kali sehari )

≥ 13 tahun 2 cth ( 3-4 kali sehari )

*diminum setelah makan

Volume sediaan = 60 ml (lama penggunaan maksimum ≤ 10 hari )

D. FORMULA SEDIAAN

1. Tuliskan semua bahan tambahan yang terpilih, disertai karakteristik, fungsi, alasan

dipilih, jumlah/berat (%) dan sumber pustakanya.

2. Tuliskan formula sediaan untuk satu takaran, satu kemasan, dan satu batch (3-4

kemasan) yang dibuat

1. Pemilihan bahan tambahan (contoh) :

No Nama Fungsi

pemakaian

Kadar

yang

dipilih

karakteristik Alasan dipilih

1. Sakarin Na

(HPE ed 5 hal

641)

Pemanis

(0,04-0,25

%)

0,2 % -Organoleptis :

Serbuk halus,

putih, tidak

berbau, atau

agak aromatik,

sangat manis, -

kelarutan :

1:1,2 bagian air

dalam alkohol

1:50 (HPE ed 5

hal 609)

Tidak OTT

dengan bahan

lain, memiliki

tingakat

kemanisan 300-

600 kali daripada

sukrosa, sering

digunakan di

dalam formula,

bisa di

kombinasikan

dengan pemanis

lainnya ( HPE ed

5 hal 641)

2. Nipagin

(HPE ed 5 hal

466)

Pengawet

(0,015-0,2

%)

0,18 % -Organoleptis:

serbuk hablur

putih, hampir

Tidak OTT

dengan bahan

lain, merupakan

Page 6: ibuprofenn.docx

tidak berbau,

tidak berasa,

kemuadian

agak toksik

-kelarutan :

1:500 bagian

air, 1:20 bagian

air mendidih,

1:3-3,5 bagian

alcohol, 1:3

aseton, 1:5

Propilen glikol

( HPE ed 5 hal

467)

-efektif pada

pH 4-8 (Md ed

28 hal 1287)

antimikroba yang

efektif di rentang

PH yang ekstrim

sekalipun,

pengawet ini bisa

lebih efektif

apabia di campur

dengan propilen

glycol atau

dikombinasikan

dengan pengawet

lain

Page 7: ibuprofenn.docx

3. Nipasol

(HPE ed 5 hal

629)

Pengawet

(0,01-0,02%)

0,02 % -Organoleptis :

Serbuk hablur

putih, tidak

berasa

-Kelarutan :

1:2500 air

dingin, 1:400

air panas, 1:3,5

alkohol, 1:3

aseton, 1:40

gliserin, 1: 3,9

propilen glikol

(HPE ed 5 hal

630)

-Efektif pada

pH 4-8 (HPE

ed 4 hal 411)

Tidak OTT

dengan bahan

lain, merupakan

antimikroba yang

efektif di rentang

PH yang ekstrim

sekalipun,

pengawet ini bisa

digunakan sendiri

maupun

dikombinasikan

dengan pengawet

lain, efektif juga

untuk mencegah

tumbuhnya

kapang dan

khamir

4. Propilen glikol

(HPE ed 5 hal

624)

Pelarut –

pengental

(10-25 %)

25 % -Organoleptis :

cairan kental,

jernih, tidak

berwarna, tidak

berbau, rasa

agak manis,

maskrokopis

-Kelarutan :

Bercampur

dengan ir,

dengan etanol;

95%, tidak

bercampur

dengan minyak

lemak (FI III

hal 534)

Tidak OTT

dengan bahan

lain, Pelarut yang

baik untuk

parasetamol, dan

nipagin-nipasol,

dapat berfungsi

sebagai pengental

Page 8: ibuprofenn.docx

BJ : 1,038

(HPE ed 5 hal

624)

5. C6H8O7.H2O

(HPE ed 6 hal

181)

Dapar pH 3,8 1,36 % -Organoleptis :

kristal

berwarna atau

tembus, bubuk

efflorescent

putih. Tidak

berbau dan

memiliki rasa

asam yang

kuat. Struktur

kristal

ortorombik.

(HPE ed 6 hal

181)

Kelarutan 1 :

<1 bagian air

(HPE ed 6 hal

182)

Tidak OTT

dengan bahan

lain, buffering

agent dalam

sediaan obat

farmasi

6. Na2HPO4

(HPE ed 5 hal

693)

Dapar pH 3,8 1,262 % -Organoleptis :

Serbuk putih,

tidak berbau,

larut dalam air ,

stabil dalam

1:8 bagian air (

HPE ed 5 hal

694)

Tidak OTT

dengan bahan

lain, buffering

agent dalam

sediaan obat

farmasi

7. CMC-Na

(HPE ed 6 hal

118)

Suspending

agent (0,1% -

1 %)

1 % Organoleptis :

Berwarna putih

sampai hampir

putih,

Tidak OTT

dengan bahan

lain, memiliki

rentang PH 2-10

Page 9: ibuprofenn.docx

tidak berbau,

berasa,

berbentuk

serbuk granul.

Bersifat

higroskopis

setelah

pengeringan.

Kelarutan :

Mudah larut

dalam air di

suhu berapa

saja

(HPE ed 6 hal

120), merupakan

pH yang cocok

dengan bahan

aktif yang

memiliki pH (3,6-

4,6)

8. Essence lemon perasa q.s -Organoleptis :

cairan

berwarna

kuning,

memiliki rasa

lemon

Tidak OTT

dengan bahan

lain, memberikan

rasa lemon

9. Tartrazin

(Md ed 28 hal

431)

Pewarna

(1 % v/v)

0,1 % -Organoleptis :

serbuk

berwarna

oranye-kuning,

memberikan

warna kuning

keemasan.

Larut dalam

1:6 bagian air,

Mudah larut

dalam alkohol,

tidak larut

dalam minyak

sayur.

Tidak OTT

dengan bahan

lain, memberikan

warna kuning,

merupakan

pewarna yang

biasa digunakan

untuk obat oral

Page 10: ibuprofenn.docx

10. Aqua pelarut 54,5 ml

Perhitungan ADI :

1. Sakarin Na (2,5 mg/kgBB) (HPE ed 2 hal 418)

1 tahun => 2,5 x 8,1 = 20,25 ≈ 20 mg/ 7,5 ml

% = 100 / 7,5 ml x 20 mg / 1000 = 0,26 g / 100 ml = 0,26 %

2. Nipagin (10 mg/kgBB) (Md ed 28 hal 1287)

1 tahun => 10 x 8,1 = 81 ≈ 80 mg/ 7,5 ml

% = 100 / 7,5 x 80 / 1000 = 1,07 g/ 100 ml = 1,07 %

3. Nipasol (5 mg/ kgBB) (Md ed 28 hal 1290)

1 tahun => 5 x 8,1 = 40,5 ≈ 40 mg / 7,5 ml

% = 100 / 7,5 x 40 / 1000 = 0,53 g / 100 ml = 0,53 %

4. Propilen Glikol (25 mg/ kgBB) (HPE ed 2 hal 625)

1 tahun => 25 x 8,1 = 202,5 mg ≈ 200 mg/ 7,5 ml

% = 100 / 7,5 x 200 / 1000 = 2,67 g / 100 ml = 2,67 %

5. Tartrazin (7,5 mg/ kgBB) (Md ed 28 hal 431)

1 tahun => 7,5 x 8,1 = 60,75 mg ≈ 60 mg

% = 100 / 7,5 x 60 / 1000 = 0,8 g / 100 ml = 0,8 %

2. Susunan formula

No Nama bahan 1 sendok

kecil (5 ml)

1 botol

(60 ml)

1 batch

(3x60ml)

Keterangan

Bahan aktif :

1. Ibuprofen 200 mg 2400 mg 7200 mg +

5 % =

7560 mg

Bahan aktif dilebihkan

5 % Mencegah

terjadinya under dose

yang dapat

mengakibatkan efek

Bahan tambahan : 1 sendok

kecil (5 ml)

1 botol

(60 ml)

1 batch

(3x60ml)

Page 11: ibuprofenn.docx

teraupetik obat tidak

efisien,

memperpanjang masa

edar obat

1. Sakarin Na 0,2 % = 10

mg

120 mg 360 mg

(air = 0,5

ml)

2. Nipagin 0,18 % = 9

mg

108 mg 324 mg

(PG = 2

ml)

3. Nipasol 0,02 % = 1

mg

12 mg 36 mg (PG

= 0,5 ml)

4. Propilen glikol 25 % = 1,25

ml

15 ml 45 ml

5. C6H8O7.H2O (pH =

3,8)

68 mg 816 mg 2448 mg

( air = 3

ml)

6. Na2HPO4 (pH =

3,8)

63 mg 757 mg 2272 mg

( air = 19

ml)

7. CMC-Na 1% = 50 mg 600 mg 1800 mg

(air = 54

ml)

9. Essence lemon q.s

10. Tartrazin 0,1 % = 5

mg

60 mg 180 mg

(air = 1,5

ml)

11. Aqua 54,5 ml

Perhitungan sisa air :

Total air => 0,5+2+0,5+45+3+19+54+1,5 = 125,5 ml

Sisa air => 180 - (0,5+2+0,5+45+3+19+54+1,5 ) = 54,5 ml

Page 12: ibuprofenn.docx

E. SPESIFIKASI SEDIAAN

Susunlah spesifikasi sediaan yang ingin dicapai pada produk antara, produk ruahan dan

produk jadi.

Sirup :

1. Organoleptis

Bentuk : larutan jernih

Warna : kuning orange

Bau : lemon

Rasa : manis

2. pH : 3,8 ± 0,05

3. p sediaan > 1

4. η sediaan < η gliserin p.a

5. Kadar bahan aktif : 105 % dari jumlah yang tertera pada etiket

6. Ukuran globul minyak < 100 μm

Suspensi

Spesifikasi Hasil Keterangan

(TMS/ MS)

Organoleptis

Bentuk Larutan jernih

Warna kuning

Bau lemon

Rasa manis

pH 3,8

ρ sediaan > ρ air = 1

η sediaan < η gliserin = 1,5

Kadar bahan aktif mg

TMS = Tidak memenuhi syarat

MS = Memenuhi syarat

Page 13: ibuprofenn.docx

F. CARA PEMBUATAN

1) Kalibrasilah 3 buat botol 60 ml, dan satu beaker glass 180 ml

2) Timbanglah CMC Na sebanyak 1,8 g, kemudian gerus dalam mortir

Tambahkan (1,8 x 20 = 36 ml air panas) diamkan ± 15 menit sampai

mengembang lalu tambahkan (1,8 x 10 = 18 ml air dingin), gerus hingga

homogen.

3) Ukurlah propilen glikol sebanyak 45 ml

4) Timbanglah ibuprofen sebanyak 7560 mg, gerus kemudian campurkan dengan

no.3 di dalam beaker glass diatas waterbath

5) Campurkanlah no2 dan no.4 sambil diaduk dalam keadaan panas, lalu

dinginkan

6) Timbanglah asam sitrat (C6H8O7.H2O) sebanyak 2,448 g kemudian larutkan

dalam 3 ml air

Page 14: ibuprofenn.docx

7) Timbanglah Na2HPO4 sebanyak 2,272 g kemudian larutkan dalam 19 ml air

8) Campurkanlah no.6 dan no.7 diaduk hingga homogeny

9) Timbanglah nipagin sebanyak 0,324 g kemudian larutkan dalam 2 ml PG

10) Timbanglah nipasol sebanyak 0,036 g kemudian larutkan dalam 0,5 ml PG

11) Campurkanlah no.8 dan no.9 diaduk hingga larut

12) Timbanglah 0,36 g Sakarin-Na kemudian larutkan dalam 0,5 ml air

13) Timbanglah 0,18 g Tartrazin kemudian larutkan dalam 1,5 ml air

14) Kemudian campurkanlah no.5, no.8, dan no.11 aduk sampai homogen lalu

tambahkan no.12 dam no.13 aduk hingga larut

15) Setelah semuanya tercampur adjust pH-bila terlalu asam + (Na2HPO4)-bila terlalu basa + (asam sitrat (C6H8O7.H2O))

16) Bila pH telah sesuai tambahkanlah essence lemon secukupnya

17) Tambahkanlah sisa air ad 180 ml ke dalam beaker glass yang sudah di kalibrasi

18) Tuangkanlah sirup yang sudah jadi ke dalam 3 buah botol masing-masing 60 ml

19) Tempelkanlah etiket pada masing-masing botol, masukkan ke dalam dus dan beri brosur

G. RANCANGAN EVALUASI

Susunlah rancangan evaluasi sediaan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan, untuk mengetahui apakah sediaan yang dibuat layak untuk di produksi dalam skala besar. Tuliskan:

- Jenis parameter pengujian (organoleptis dan uji fisika) yang harus dilakukan

- Nama alat / instrument yang digunakan

- Metode kerja singkat dan sumber pustaka

1. Organoleptis:o Bentuk (penampilan)

o Warna

o Bau

o Rasa

2. Uji pH:a. Alat pH meter “metrohm 620”

Page 15: ibuprofenn.docx

b. Cara kerja: Cuci electrode dengan air, keringkan Kalibrasi electrode dengan larutan dapar pH tertentu Angkat electrode, cuci dengan air, keringkan Celupkan electrode ke dalam larutan sampel Catat pH yang ditunjuk

3. Densitas:a. Alat: piknometer yang dilengkapi dengan thermometerb. Cara kerja:

Setarakan suhu piknometer sesuai dengan suhu yang tertera pada alat dengan cara dicelupkan ke dalam air es

Timbang piknometer kosong pada suhu t°C isi piknometer dengan larutan sampel dan setarakan dengan suhu seperti cara

diatas timbang piknometer + sampel pada suhu toC hitung dengan rumus berikut ini

Densitas = berat (piknometer+zat) - berat (piknometer kosong) (g)

volume piknometer (ml)

4. Viskositas dinamik

a. Alat: Viskometer Brookfield atau Viskometer Ubbelohde

b. Cara kerja viskometer Brookfield

Isikan larutan sampel ke dalam beaker glass Atur kecepatan putaran, jalankan motor dan tekan tuas pada saat jarum

menunjukan angka konsisten Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum Catat faktor spindel dari tabel Hitung viskositas dengan rumus berikut ini:

η = angka yang terbaca x faktor spindel (cps)