iasb & ifrs
TRANSCRIPT
THE INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARDS BOARD (IASB)
Kerangka Dasar IASB Disetujui oleh IASC pada April 1989 untuk dipublikasikan pada Juli 1989
dan kemudian diadopsi pada April 2001.
Kerangka dasar ini merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan
keuangan untuk pengguna eksternal.
Kerangka dasar ini membahas:
a. tujuan laporan keuangan;
b. karakteristik kualitatif yang menetukan manfaat informasi dalam dalam laporan
keuangan;
c. definisi, pengakuan, dan pengukuran unsur yang membentuk laporan keuangan; dan
d. konsep modal dan pemeliharaan modal.
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan
perubahan dalam posisi keuangan perusahaan yang bermanfaat untuk sejumlah besar pengguna
dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini
memenuhi kebutuhan bersama (umum) sebagian besar pengguna. Namun laporan keuangan tidak
menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pengguna untuk pengambilan
keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh kejadian masa lalu dan tidak
diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.
Untuk memenuhi tujuan kerangka dasar, Laporan keuangan disusun atas dasar akrual. Laporan
keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha perusahaan dan akan
melanjutkan usahanya di masa depan.
Kerangka kerja tersebut menunjukkan :
Pengguna membutuhkan kemampuan perusahaan menghasilkan kas dan kepastian dan
waktu.
Posisi keuangan sebuah perusahaan dipengaruhi oleh sumber daya ekonomis dan
pengawasannya.
Informasi profitability yang dibutuhkan untuk memperkirakan perubahan sumber daya
ekonomi di masa depan.
Informasi laporan keuangan terdiri dari neraca, dan informasi tentang kinerja dalam
laporan laba rugi.
Karakteristik kualitatif adalah ciri khas yang membuat informasi yang disediakan dalam laporan
keuangan berguna bagi pengguna. Dalam praktik, keseimbangan atau trade-off, diantara berbagai
karakteristik kualitatif sering diperlukan.Empat karakteristik kualitatif pokok yaitu: `
Understandability (dapat dipahami), Informasi harus disediakan sehingga dengan
pengetahuan yang masuk akal dari aktivitas ekonomi dan akuntansi, sehingga setiap
individu memiliki kapasitas untuk menggunakannya.
Relevance, Informasi dikatakan relavan ketika mempengaruhi keputusan di bidang
perekonomian oleh pengguna, dan menolong mereka mengevaluasi masa lalu, sekarang
dan masa depan.
Reliability (keandalan), Informasi dikatakan reliable apabila bebas dari kesalahan
material dan prasangka, ketika pengguna dapat menyandarkan sepenuhnya kepercayaan
dari tujuan yang diwakilkan oleh laporan keuangan.
Comparability (dapat dibandingkan), Pengguna harus dapat membandingkan laporan
keuangan dari waktu ke waktu dan dapat dibandingkan dengan laporan keuangan dari
industri sejenis.
Unsur-unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan (Neraca)
adalah aset, kewajiban, dan ekuitas. Pos-pos ini didefinisikan sebagai berikut:
a) Aset adalah sumberdaya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi masa depan diharapkan akan diperoleh
perusahaan
b) Kewajiban merupakan utang perusahaan masa kini yang timbul dari persitiwa masa lalu,
penyelesaiaanya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan
yang mengandung manfaat ekonomi.
c) Ekuitas adalah hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
Unsur laporan laba rugi, penghasilan dan beban didefinisikan sebagai berikut:
a) Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi
dalam bentuk pemasukan atau penambahan aset atau penurunan kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal
b) Beban (expense) adalah penurunan dalam manfaat ekonomi selama suatu periode
akuntansi dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya aset atau terjadinya kewajiban
yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada
penanam modal.
Concepts of Capital and Capital Maintenance
Financial Capital Maintenance, keuntungan diperoleh hanya jika jumlah aktiva bersih pada
akhir periode melebihi aktiva bersih pada awal periode, tidak termasuk kontribusi dari
pemilik perusahaan.
Physical Capital Maintenance, Keuntungan diperoleh hanya jika kapasitas fisik produksi
pada akhir periode melebihi kapasitas produksi pada awal periode.
Pos yang memenuhi definisi suatu unsur harus diakui kalau:
ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan
mengalir dari atau kedalam perusahaan;
pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
Pengukuran merupakan proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan memasukkan
setiap unsur laporan keuangan dalam neraca dan laporan laba rugi. Proses ini menyangkut
pemilihan dasar pengukuran tertentu.
Konsep modal membahas bagaimana sebuah perusahaan mendefinisikan modal yang ingin
dipertahankan. Konsep ini mengaitkan antara konsep modal dan konsep laba karena
memberikan dasar rujukan untuk mengukur laba; persyaratan untuk membedakan antara
imbal hasil atas modal perusahaan (return on capital) dan pengembalian modal (return of
capital); hanya arus kas masuk aset yang melebihi jumlah yang dibutuhkan untuk memelihara
modal dapat dianggap laba karenanya merupakan imbalan modal. Oleh karena itu, laba
merupakan jumlah residual yang tertinggal setelah semua beban (termasuk penyesuaian
pemeliharaan modal, kalau ada) dikurangkan pada penghasilan. Kalau beban melebihi
penghasilan, maka jumlah residualnya merupakan kerugian bersih.
Komite Penyusun standar akuntansi internatioanl (Board of IASC) mengakui bahwa dalam
beberapa kasus terdapat pertentangan atau konflik antara Kerangka dasar dan standar akuntansi
keuangan. Dalam hal konflik tersebut terjadi, ketentuan standar akuntansi keuangan harus
diunggulkan relatif terhadap kerangka dasar. Namun demikian, berhubung kerangka dasar ini
dimaksudkan sebagai acuan bagi komite penyusun standar akuntansi keuangan di masa depan
dan dalam peninjauan kembali terhadap standar akuntansi yang berlaku, maka banyaknya kasus
konfilk tersebut akan berkurang dengan berjalannya waktu.
INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS)
Sejumlah standar yang dibentuk sebagai bagian dari IFRS dikenal dengan nama terdahulu
Internasional Accounting Standards (IAS). IAS dikeluarkan antara tahun 1973 dan 2001 oleh
Badan Komite Standar Akuntansi Internasional (Internasional Accounting Standards Committee
(IASC)). Pada tanggal 1 April 2001, IASB baru mengambil alih tanggung jawab gunan
menyusun Standar Akuntansi Internasional dari IASC. Selama pertemuan pertamanya, Badan
baru ini mengadaptasi IAS dan SIC yang telah ada. IASB terus mengembangkan standar dan
menamai standar-standar barunya dengan nama IFRS.
IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting
Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional (International Accounting
Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi
Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal
(IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC)
International Financial Reporting Standards mencakup:
International Financial Reporting Standards (IFRS) – standar yang diterbitkan setelah tahun
2001
International Accounting Standards (IAS) – standar yang diterbitkan sebelum tahun 2001
Interpretations yang diterbitkan oleh International Financial Reporting Interpretations
Committee (IFRIC) – setelah tahun 2001
Interpretations yang diterbitkan oleh Standing Interpretations Committee (SIC)
– sebelum tahun 2001
Struktur Organisasi
Kerangka Konseptual IFRS
Kerangka dasar ini memuat:
a. mendefinisikan tujuan laporan keuangan;
b. mengidentifikasi karakteristik kualitatif yang membuat informasi dalam laporan
keuangan berguna;
c. mendefinisikan unsur-unsur dasar laporan keuangan dan konsep-konsep untuk mengakui
dan mengukur mereka dalam laporan keuangan;
d. menyediakan konsep pemeliharaan modal
Tujuan umum Laporan Keuangan entitas bisnis (baik dalam sektor publik atau swasta) adalah
mempersiapkan dan menyajikan laporan keuangan setidaknya setiap tahun untuk memenuhi
kebutuhan informasi umum dari berbagai pengguna di luar entitas. Oleh karena itu, Kerangka ini
tidak selalu berlaku untuk tujuan khusus laporan keuangan seperti laporan kepada aparat pajak,
laporan kepada badan pengawas pemerintah, prospektus untuk penawaran sekuritas, dan laporan
untuk kombinasi bisnis.
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja
dan perubahan posisi keuangan suatu entitas yang berguna untuk berbagai pengguna dalam
membuat keputusan ekonomi.
Pengguna dan Kebutuhan Informasi
Kelas utama pengguna laporan keuangan adalah investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok
dan kreditur perdagangan lainnya, pelanggan, pemerintah dan badan-badan mereka serta
masyarakat umum. Semua pengguna dengan kategori ini bergantung pada laporan keuangan
untuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan. Kerangka ini juga menyimpulkan
bahwa investor adalah penyedia modal risiko kepada entitas sehingga laporan keuangan yang
memenuhi kebutuhan mereka juga akan memenuhi sebagian besar kebutuhan untuk pengguna
lain. Informasi yang berguba untuk semua kelompok-kelompok pengguna ini adalah ketertarikan
mereka pada kemampuan dari suatu badan untuk menghasilkan kas dan setara kas serta waktu
dan kepastian arus kas masa depan.
Kerangka konseptual ini, mencatat bahwa laporan keuangan tidak dapat memberikan semua
informasi yang pengguna perlukan dalam membuat keputusan ekonomi. Untuk satu hal, laporan
keuangan menunjukkan dampak keuangan dari peristiwa dan transaksi masa lalu, sedangkan
keputusan sebagian besar pengguna laporan keuangan adalah membuat keputusan yang
berhubungan dengan masa depan. Lebih jauh lagi, laporan keuangan hanya memberikan
sejumlah non-informasi keuangan yang terbatas yang dibutuhkan oleh pengguna laporan
keuangan.
Walaupun semua kebutuhan informasi dari kelompok-kelompok pengguna tersebut tidak dapat
dipenuhi, ada kebutuhan informasi yang umum bagi semua pengguna, dan tujuan umum laporan
keuangan berfokus pada pemenuhan kebutuhan ini.
Tanggung jawab atas Laporan Keuangan, Manajemen dari sebuah entitas memiliki tanggung
jawab untuk mempersiapkan dan menyajikan laporan keuangan entitas tersebut.
Posisi Keuangan, Posisi keuangan suatu entitas dipengaruhi oleh kontrol sumber daya ekonomi,
struktur keuangan, dengan likuiditas dan solvabilitas, dan kapasitas untuk beradaptasi dengan
perubahan dalam lingkungan di mana ia beroperasi. Neraca menyajikan informasi semacam ini.
Kinerja, Kinerja adalah kemampuan dari suatu badan untuk memperoleh keuntungan dari
sumber daya yang telah diinvestasikan ke dalamnya. Informasi tentang jumlah dan
variabilitas laba membantu dalam memprediksi arus kas masa depan dari entitas yang ada
dalam perkiraan sumber daya dan potensi tambahan arus kas dari sumber daya tambahan
yang dapat diinvestasikan dalam entitas.
Kerangka ini menyatakan bahwa informasi tentang kinerja terutama diberikan dalam laporan
laba rugi IAS 1 menambahkan keempat dasar laporan keuangan, pernyataan yang
menunjukkan perubahan ekuitas.
Perubahan dalam Posisi Keuangan, Pengguna laporan keuangan mencari informasi tentang
investasi, pembiayaan dan aktivitas operasi bahwa suatu entitas telah beroperasi selama
periode pelaporan. Informasi ini membantu dalam menilai seberapa baik entitas mampu
menghasilkan kas dan setara kas dan bagaimana menggunakan arus kas tersebut. Pernyataan
arus kas memberikan informasi seperti ini.
Tambahan catatan dan Jadwal, Laporan keuangan juga berisi catatan dan jadwal tambahan
dan informasi lain bahwa (a) menjelaskan item dalam neraca dan laporan pendapatan, (b)
mengungkapkan risiko dan ketidakpastian yang mempengaruhi entitas, dan (c) menjelaskan
kewajiban setiap sumber daya dan tidak diakui dalam neraca.
Asumsi yang mendasari
Kerangka ini menetapkan asumsi-asumsi yang mendasari laporan keuangan:
Basis Akrual. Transaksi dan peristiwa lain diakui ketika mereka terjadi, bukan pada saat
kasnatau yang ekuivalen dengan kas diterima atau dibayar, dan mereka dilaporkan dalam
laporan keuangan periode yang terkait.
Going Concern. Laporan keuangan menganggap bahwa suatu entitas akan terus beroperasi
tanpa batas waktu atau, jika tidak, pengungkapan dan pelaporan dasar yang berbeda
diperlukan.
Karakteristik kualitatif Laporan Keuangan, Karakteristik ini adalah atribut yang membuat
informasi dalam laporan keuangan berguna bagi investor, kreditur, dan lain-lain. Kerangka
mengidentifikasi empat karakteristik kualitatif pokok:
Understandability, Informasi harus disajikan dengan cara yang mudah dipahami oleh
pengguna yang memiliki pengetahuan tentang bisnis, kegiatan ekonomi, akuntansi dan
yang bersedia untuk mempelajari informasi dengan tekun.
Relevansi, Informasi dalam laporan keuangan yang relevan adalah ketika hal tersebut
mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna. Yaitu, hal tersebut dapat (a) membantu
mereka mengevaluasi masa lalu, sekarang, atau kejadian masa depan yang berkaitan
dengan suatu entitas (b) mengkonfirmasi atau mengoreksi masa lalu evaluasi yang telah
mereka buat. Materialitas adalah komponen relevansi. Informasi adalah material jika
kelalaian atau kesalahan pernyataan dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna.
Ketepatan waktu adalah komponen lain relevansi. Untuk menjadi berguna, informasi
harus diberikan kepada pengguna dalam jangka waktu yang kemungkinan besar dapat
mempengaruhi keputusan mereka.
Keandalan, Informasi dalam laporan keuangan dapat diandalkan jika hal tersebut bebas
dari kesalahan dan bias dan dapat diandalkan oleh pengguna untuk mewakili peristiwa
dan transaksi. Kadang-kadang ada tradeoff antara relevansi dan keandalan dan
penghakiman diperlukan untuk memberikan keseimbangan yang tepat. Keandalan
dipengaruhi oleh penggunaan perkiraan dan ketidakpastian yang terkait dengan item yang
diakui dan diukur dalam laporan keuangan. Ketidakpastian ini ditangani dengan,
sebagian, dengan pengungkapan dan sebagian, dengan menjalankan prinsip kehati-hatian
dalam menyusun laporan keuangan. Kehati-hatian adalah dimasukkannya tingkat kehati-
hatian dalam pelaksanaan penilaian yang diperlukan dalam membuat perkiraan yang
diperlukan dalam kondisi ketidakpastian, sehingga aset atau pendapatan tidak dilebih-
lebihkan dan kewajiban atau pengeluaran yang tidak sederhana. Namun, kebijaksanaan
hanya dapat dilakukan dalam konteks karakteristik kualitatif lainnya dalam Kerangka,
terutama relevansi dan representasi setia transaksi dalam laporan keuangan.
Kebijaksanaan tidak membenarkan disengaja berlebihan dari kewajiban atau
pengeluaran, atau sengaja meremehkan aset atau pendapatan, karena laporan keuangan
tidak akan netral dan, karenanya, tidak memiliki kualitas kehandalan.
Keterbandingan, Pengguna harus dapat membandingkan laporan keuangan dari suatu
badan dari waktu ke waktu sehingga mereka dapat mengidentifikasi tren dalam posisi
keuangan dan kinerja. Pengguna harus juga dapat membandingkan laporan keuangan
entitas yang berbeda. Pengungkapan kebijakan akuntansi yang penting untuk
perbandingan.
IFRS’s Statement:
CURRENT INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IAS/IFRS)
AND INTERPRETATIONS (SIC/IFRIC)
(Recent revisions noted parenthetically)
IAS 1Presentation of Financial Statements (revised 2007, effective 2009, with additional
amendments and improvements effective 2008, 2009, and 2010)
IAS 2 Inventories (revised 2003, effective 2005)
IAS 7 Statement of Cash Flows (amended effective 2009 and 2010)
IAS 8 Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors (revised 2003, effective
2005)
IAS 10 Events After the Reporting Period (revised 2003, effective 2005)
IAS 11 Construction Contracts
IAS 12 Income Taxes
IAS 16 Property, Plant, and Equipment (revised 2003, effective 2005, and amendments effective
2009)
IAS 17 Accounting for Leases (revised 2003, effective 2005, and amended effective 2010)
IAS 18 Revenue (minor amendment 2009)
IAS 19 Employee Benefits (revised 2004 and 2008)
IAS 20 Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance (amended
effective 2009)
IAS 21 The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates (revised 2003, effective 2005; minor
further amendment 2005, further amended effective 2009)
IAS 23 Borrowing Costs (revised 2007, effective 2009)
IAS 24 Related-Party Disclosures (revised 2003, effective 2005)
IAS 26 Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans
IAS 27 Consolidated and Separate Financial Statements (revised 2008, effective 2009)
IAS 28 Accounting for Investments in Associates (revised 2003, effective 2005; further revised
effective 2009)
IAS 29 Financial Reporting in Hyperinflationary Economies (revised effective 2009)
IAS 31 Financial Reporting of Interests in Joint Ventures (revised 2003, effective 2005; further
amended effective 2009)
IAS32 Financial Instruments: Presentation (revised 2003, effective 2005; disclosure
requirements removed to IFRS 7 effective 2007; further amended effective 2009)
IAS 33 Earnings Per Share (revised 2003, effective 2005; minor amendments effective 2009)
IAS 34 Interim Financial Reporting (minor amendments effective 2009)
IAS 36 Impairments of Assets (revised 2004; amended effective 2009 and 2010)
IAS 37 Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets
IAS 38 Intangible Assets (revised 2004; amended effective 2009)
IAS 39 Financial Instruments: Recognition and Measurement (amended 2005; further amended
effective 2008, 2009, and 2010)
IAS 40 Investment Property (revised 2003, effective 2005; further amended effective 2009)
IAS 41 Agriculture (amended effective 2009)
IFRS 1 First-Time Adoption of IFRS (minor amendment 2005; restructured 2008; further
amended effective 2009)
IFRS 2 Share-Based Payment (amended effective 2008, 2009, and 2010)
IFRS 3 Business Combinations (revised 2008, effective 2009)
IFRS 4 Insurance Contracts (amended effective 2005)
IFRS 5 Noncurrent Assets Held for Sale and Discontinued Operations (amended effective 2005,
2009, and 2010)
IFRS 6 Exploration for and Evaluation of Mineral Resources (amended 2005)
IFRS 7 Financial Instruments: Disclosures (amended effective 2008 and 2009)
IFRS 8 Operating Segments (revised effective 2010)
SIC 7 Introduction of the Euro
SIC 10 Government Assistance—No Specific Relation to Operating Activities
SIC 12 Consolidation—Special-Purpose Entities
SIC 13 Jointly Controlled Entities—Nonmonetary Contributions by Venturers
SIC 15 Operating Leases—Incentives
SIC 21 Income Taxes—Recovery of Revalued Nondepreciable Assets
SIC 25 Income Taxes—Changes in the Tax Status of an Enterprise or Its Shareholders
SIC 27 Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease
SIC 29 Disclosure—Service Concession Arrangements
SIC 31 Revenue—Barter Transactions Involving Advertising Services
SIC 32 Intangible Assets—Web Site Costs
IFRIC 1 Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities
IFRIC 2 Members’ Shares in Cooperative Entities and Similar Instruments
IFRIC 4 Determining Whether an Arrangement Contains a Lease
IFRIC 5 Rights to Interests Arising from Decommissioning, Restoration and Environmental
Rehabilitation Funds
IFRIC 6 Liabilities Arising from Participating in a Specific Market—Waste Electrical and
Electronic Equipment
IFRIC 7 Applying the Restatement Approach under IAS 29, Financial Reporting in
Hyperinflationary Economies
IFRIC 8 Scope of IFRS 2
IFRIC 9 Reassessment of Embedded Derivatives
IFRIC 10 Interim Financial Reporting and Impairment
IFRIC 11 IFRS 2: Group and Treasury Share Transactions
IFRIC 12 Service Concession Arrangements
IFRIC 13 Customer Loyalty Programs
IFRIC 14 IAS 19—The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements, and
Their Interaction
IFRIC 15 Agreements for the Construction of Real Estate
IFRIC 16 Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation
Berikut adalah beberapa negara yang telah dan akan mengadopsi IFRS
NO. NAMA NEGARA STATUS APRIL 2010
1 ArgentinaWajib untuk tahun fiskal yang dimulai pada atau setelah 1
Januari 2011
2 AustraliaWajib untuk pelaporan entitas semua sektor swasta dan sebagai
dasar pelaporan sektor publik sejak tahun 2005
3 Brazil
Wajib untuk laporan keuangan konsolidasi bank dan perusahaan
publik dari 31 Desember 2010 dan bagi perusahaan perorangan
sejak Januari 2008
4 Canada
Wajib sejak 1 Januari 2011 untuk semua entitas terdaftar dan
diizinkan untuk entitas sektor swasta termasuk organisasi-
organisasi nirlaba
5 China Secara substansial konvergen standar nasional
6 European Union
Semua negara anggota Uni Eropa yang diperlukan untuk
menggunakan IFRS seperti yang diadopsi oleh Uni Eropa bagi
perusahaan-perusahaan yang terdaftar sejak tahun 2005
7 FranceWajib melalui Uni Eropa proses adopsi dan pelaksanaan sejak
tahun 2005
8 GermanyWajib melalui Uni Eropa proses adopsi dan pelaksanaan sejak
tahun 2005
9 IndiaIndia konvergen dengan IFRS selama periode yang dimulai 1
April 2011
10 Indonesia
Konvergensi proses yang berkelanjutan, sebuah keputusan
tentang target waktu kepatuhan penuh dengan IFRS ini
diharapkan akan dilakukan pada tahun 2012
11 ItalyWajib melalui Uni Eropa proses adopsi dan pelaksanaan sejak
tahun 2005
12 Japan
Diizinkan dari 2010 untuk sejumlah perusahaan internasional;
keputusan tentang adopsi wajib pada tahun 2016 diharapkan
sekitar 2012
13 Mexico Wajib sejak 2012
14 Republic of Korea Wajib sejak 2011
15 Russia Wajib untuk lembaga perbankan dan beberapa perusahaan
sejenis dan diizinkan bagi perusahaan lain
16 Saudi Arabia Tidak diizinkan untuk perusahaan yang tercatat
17 South Africa Wajib untuk perusahaan yang terdaftar sejak tahun 2005
18 Turkey Wajib untuk perusahaan yang terdaftar sejak tahun 2008
19 United KingdomWajib melalui Uni Eropa proses adopsi dan pelaksanaan sejak
tahun 2005
20 United States
Diizinkan untuk emiten asing di AS sejak 2007, target tanggal
untuk konvergensi substansial dengan IFRS adalah 2011 dan
keputusan tentang kemungkinan adopsi bagi perusahaan AS
yang diperkirakan pada tahun 2011.
ADOPSI IFRS DI UNI EROPA
PersyaratanRepublik
CekoPerancis Jerman Belanda Inggris
Perusahaan
terdaftarDiharuskan Diharuskan Diharuskan Diharuskan Diharuskan
LK Konsolidasi
Perush.
Terdaftar&perush
pribadi
Diharuskan Dilarang1
Dibolehkan,
tapi hanya
untuk tujuan
informasional1
Dibolehkan Dibolehkan
Perusahaan tidak
terdaftarDibolehkan Dibolehkan Dibolehkan Dibolehkan Dibolehkan
LK Konsolidasi
Perush. Tidak
Terdaftar&perush
pribadi
Dilarang2 Dilarang2
Dibolehkan,
tapi hanya
untuk tujuan
informasional1
Dibolehkan Dibolehkan
Keterangan:
1. Laporan keuangan perusahaan tertutup Perancis dan Jerman harus disusun menggunakan
persyaatan akuntansi setempat, karena laporan-laporan ini merupakan dasar untuk pajak dan
deviden.
2. IFRS tidak diperbolehkan dalam laporan keuangan perusahaan pribadi yang tidak terdaftar di
Ceko dan Perancis, karena IFRS diangga terlalu rumit dan memakan biaya untuk perusahaan
–perusahaan pribadi yang kecil ini.
Rerangka Penyiapan dan Penyajian Laporan Keuangan
Laporan keuangan IFRS terdiri dari neraca gabungan/konsolidasi, laporan laba rugi, laporan arus
kas, laporan perubahan ekuitas (atau laporan labarugi dan pengeluaran yang diakui), dan catatan
atas laporan keuangan. Ungkapan catatan harus mencakup :
Kebijakan akuntansi yang diikuti;
Penilaian yang dibuat oleh manajemen dalam menerapkan kebijakan akuntansi yang
penting;
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber-sumber penting tentang ketidakpastian
estimasi.
Ringkasan Praktik Akuntansi Signifikan
IFRS Perancis Jerman Rep. Ceko Belanda Inggris
Kombinasi
bisnis:
Pembelian atau
penyatuan
Pembelian Pembeliana Pembelian Pembelian Pembeliana Pembelian
Goodwill
Kapitalisasi &
pengujian
penurunan nilai
Kapitalisasi &
amortisasi
Kapitalisasi &
amortisasib
Kapitalisasi &
amortisasib
Kapitalisasi &
amortisasi
Kapitalisasi &
amortisasic
Asosiasi Metode ekuitas Metode ekuitas Metode ekuitas Metode ekuitas Metode ekuitas Metode ekuitas
Valuasi Aset
Harga
perolehan &
Harga Pasar
Harga perolehan
Harga perolehan
Harga perolehan
Harga
perolehan &
Harga Pasar
Harga
perolehan &
Harga Pasar
Beban
DepresiasiDasar ekonomi Dasar Pajak Dasar Pajak Dasar ekonomi Dasar ekonomi Dasar ekonomi
Valuasi
persediaan
LIFO
Tidak
Diizinkan
Tidak
DiizinkanDiizinkan
Tidak
DiizinkanDiizinkan
Tidak
Diizinkan
Kemungkinan
RugiDiakui Diakui Diakui Diakui Diakui Diakui
Pinjaman Dana DikapitalisasiTidak
Dikapitalisasi
Tidak
Dikapitalisasi
Tidak
DikapitalisasiDikapitalisasi Dikapitalisasi
Pajak
tangguhan Diakui Tidak Diakui Tidak Diakui Diakui Diakui Diakui
Simpanan
untuk
manipulasi laba
Tidak Digunakan Digunakan Sebagian Sebagian Sebagian
Keterangan:a Penyatuan juga dimungkinkan dalam keadaan tertentu, tapi tidak digunakan secara luas.b Bisa juga dimasukkan kedalam simpanan.c Non-amortisasi dizinkan jika ditujukan untuk tunjauan penurunan nilai secara berkala.