i penatalaksanaan fisioterapi pada kasus trismus

14
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TRISMUS POST OPERASI ABSES SUBMANDIBULAR DI RSUD SALATIGA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Tugas Tugas dan Memenuhi Syarat Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi Disusun Oleh: KHOIRIRIN DWI SEPTIYAS J 100 110 062 PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Upload: vodang

Post on 19-Jan-2017

248 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: i PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TRISMUS

i

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TRISMUS POST

OPERASI ABSES SUBMANDIBULAR DI RSUD SALATIGA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Guna Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat – Syarat

Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi

Disusun Oleh:

KHOIRIRIN DWI SEPTIYAS

J 100 110 062

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: i PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TRISMUS

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Telah disetujui oleh pembimbing untuk dipertahankan di depan Tim

penguji Karya Tulis Ilmiah dengan judul “PENATALAKSANAAN

FISIOTERAPI PADA KASUS TRISMUS POST OPERASI ABSES

SUBMANDIBULAR DI RSUD SALATIGA” Program Studi fisioterapi

Diploma III Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Pembimbing

Isnaini Herawati, SSt.FT, S.Pd, M.Sc

Page 3: i PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TRISMUS

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di depan dosen Penguji Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa

Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Surakarta dan diterima untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi persyaratan

untuk menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Fisioterapi.

Hari : Kamis

Tanggal : 10 Juli 2014

Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah

Penguji I Isnaini Herawati, S.Fis, S.Pd, M.Sc ( )

Penguji II Wahyuni, S.Fis, M.Kes ( )

Penguji III Yulisna Mutia Sari, SSt.FT, M.Sc ( )

Disahkan oleh

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

(Dr. Suwaji, M.Kes)

Page 4: i PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TRISMUS

iv

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :

Nama : Khoiririn Dwi Septiyas

NIM : J100110062

Program Studi : D3 Fisioterapi

Fakultas : Ilmu Kesehatan

Judul KTI :“PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI

PADA KASUS TRISMUS POST OPERASI

ABSES SUBMANDIBULAR DI RSUD

SALATIGA”

Menyatakan bahwa karya tulis tersebut adalah karya saya sendiri dan

bukan karya orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk

kutipan yang telah disebut sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan

apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademis.

Surakarta, Juli 2014

Peneliti

Khoiririn Dwi Septiyas

iv

Page 5: i PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TRISMUS

v

HALAMAN MOTTO

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari

betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah

(Thomas Alva Edison)

Barangsiapa yang mengerjakan amal salih baik laki-laki maupun perempuan

dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya

kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka

dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan

(Q.S. An-Nahl: 97)

Anda tidak akan pernah mencapai sukses yang sungguh-sungguh jika anda tidak

mencintai apa yang sedang anda lakukan

(Dale Carnegie)

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi

(pula) kamu menyekuai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu:

Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

(Q.S. Al-Baqarah ayat 216)

Page 6: i PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TRISMUS

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena atas kesehatan,

kekuatan dan segala hal terbaik, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah ini. Dengan segala kerendahan hati dan rasa syukur ku

persembahkan Karya Tulis Ilmiah ini kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat-Nya kepadaku, sehimgga

aku dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan Nabi Muhammad SAW

yang selalu menjadi suri tauladan.

2. Ayah dan ibuku tercinta yang penuh kasih saying membesarkan,

membimbing, terimakasih untuk semuanya yang telah kalian berikan baik

dukungan berupa moral ataupun materiil dengan tulus dan ikhlas serata kasih

sayangnya yang tak ternilai hargamya dan doa-doanya setiap langkah kaki.

3. Kakakku Khoirul Huda Safrudin yang selalu memberi semangat dan keceriaan

disetiap hari-hari ku.

4. Pacarku “Bara Pradiptya”, yang menjadi semangatku, yang selalu sabar

menemaniku, makasih atas semuanya…..

5. Segenap dosen Progdi Fisioterapi UMS yang telah mendidik penulis selama

masa pendidikan.

6. Kelompok komprehensif dalam 6-Bulanku : “Septian Aditya C, Agung

Basuki, Rafika Kumala D, Karnila, Barokah Umu S…. Makasih sudah

membantu aku dan menjadi keluargaku selama 6 bulan.

7. Teman-temanku DIII Fisioterapi Angkatan 2011, terima kasih atas semangat

dan kebersamaannya selama ini.

8. Makasih untuk Kakak-kakak Tingkat 2010 yang sudah membantu dan

membagi ilmunya “THANK’S FOR ALL”.

9. Almamaterku dan Nusa bangsaku tercinta.

Page 7: i PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TRISMUS

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirobil’alamin segala puji bagi Allah atas limpahan karunia-

NYA yang tiada terbatas. Hanya karena rahmat, taufik serta hidayah-NYA semata

penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul

“PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TRISMUS POST

OPERASI ABSES SUBMANDIBULAR DI RSUD SALATIGA”. Kerya tulis ini

disusun guna memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar Diploma Fisioterapi di

Program Studi Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Penulis menyadari bahwa selesainya penyusunan KTI ini tidak terlepas

dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis

menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Prof. Bambang Setiaji. Selaku rektor Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

2. Bapak Dr. Suwadji, M.Kes. Selaku dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

3. Ibu Isnaini Herawati, SSt.FT, S.Pd, M.Sc. Selaku ka.Progdi Fisioterapi

Universitas Muhammadiyah Surakarta dan pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk dalam menyelesaikan KTI ini.

4. Bapak/ Ibu Dosen Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang

telah berkenan memberikan ilmunya kepada penulis.

5. Ayah dan Ibu yang telah memberikan do’a, semangat dan dukungan sehingga

skripsi ini selesai dengan baik.

6. Kepada sahabatku dan teman-temanku lain yang tersayang yang selalu

mendukung dan membantu banyak hal dalam penyelesaian KTI ini.

Dan tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak

yang memberikan dukungan dan pemikiran yang cemerlang sehingga KTI ini

Page 8: i PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TRISMUS

viii

dapat terselesaikan dengan baik, meskipun akhirnya masih ada kekurangan-

kekurangan yang ditemukan dalam penulisan KTI ini.

Kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat penulis

harapkan demi kesempurnaan KTI ini. Semoga KTI ini berguna untuk kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Surakarta, Mei 2014

Penulis

Page 9: i PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TRISMUS

ix

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA

KASUS TRISMUS POST OPERASI ABSES SUBMANDIBULAR DI RSUD

SALATIGA

(Khoiririn Dwi Septiyas, 46 halaman)

ABSTRAK

Latar Belakang: Abses submandibula adalah jenis abses urutan tertinggi, 70-85

% kasusnya disebabkan oleh infeksi gigi, dan menyebabkan peradangan.Abses

submandibular dapat ditangani dengan pemberian antibiotik dosis tinggi namun

pada beberapa kasus abses submandibular diperlukan pembedahan untuk

mengeluarkan abses. Akibat dari tindakan operasi tersebut menimbulkan beberapa

permasalahan dan komplikasi,seperti timbulnya nyeri, bengkak, kelemahan otot

serta timbulnya trismus. Fisioterapi dapat berperan untuk mengyrangi keluhan

yang ada menggunkan modalitas infra red dan Massage.

Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas infra red dan massage dalam mengurangi

nyeri dan kelemahan otot pada kasus trismus post operasi abses submandibular.

Hasil: Terjadi pengurangan nyeri setelah dilakukan tindakan fisioterapi. Terlihat

pada nyeri tekan saat T1 dengan skala 3 menjadi skala 2 dan nyeri gerak saat T1

dengan skala 5 menjadi 4 di T6. Dapat disimpulkan bahwa terjadi penurunan nyeri

pada nyeri otot mastikalis. Terdapat peningkatan MMT membuka mulut pada

awalnya (T1) bernilai NF (gerkan minimal dan tidak mampu melawan tahanan)

dan mengalami peningkatan di T6 menjadi F (gerakan sempurna dan bertahan

terhadap tahanan kuat, mulut yang dibuka dapat dimasukka 3 jari, tidak ada

deviasi, selain gerakan gigi bawah), MMT saat menutup rahang semula di T1

bernilai WF (Px dapat menutup rahan tetapi Tx dapat membukanya dengan

tahanan minimal) meningkat di T6 mendi F (Px manutup kuat dan Tx tidak ampu

membukanya), MMT gerkan deviasi juga mengalami peningkatan dari WF

(gerkan kelateral melintasi 1 gigi atas, tahanan minimal) mengalami peningkatan

di T6 menjadi F (dapat menggerakkan gig seri dibawah garis tengah kelateral

lebih dari 3 gigi) dan MMT gerakan protusi juga mengalami peningkatan yakni

pada T1 hanya mampu menggerakkan rahang kebelakang sedikit, tidak ada

pemisah antara gigi atas dan bawah serta hanya mampu menahan tahanan ringan

(WF) namun di T6 meningkat sehingga pasien mampu melakukan gerakan

memajukan gigi bawah melebihi gigi atas dengan sempurna dan dapat menahan

tahan dengan kuat.

Kesimpulan: Dari hasil penanganan fisioterapi selama 6 kali terapi diperoleh

hasil yaitu (1) penurunan nyeri (2) terjadi peningkatan MMT otot

temporomandibular.

Kata kunci: Abses, trismus, massage dan infra red.

Page 10: i PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TRISMUS

x

PHYSIOTHERAPY MANAGEMENT AT TRISMUS POST OPERATION

CASE ABSES SUBMANDIBULAR IN RSUD

SALATIGA

(Khoiririn Dwi Septiyas, 46 pages)

ABSTRACT

Bakcground: Abscess submandibular is highest sequence abscess type, 70-85 %

its case because of tooth infection, and cause infection. Abscess submandibular

can be handled with giving high dose antibiotic but some case of abscess

submandibular needed a surgery to release the abscess. Effect of the operation

action generate some problems and complication, like incidence ofpain in bone,

bloated, muscle weakness and also incidence trismus. Sharing physiotherapy can

to lessen the existing sigh use infra red and massage.

Purpose: To know the effectiveness infra red and massage modality in lessening

pain in bone and muscle weakness at case of trismus post operate for the abscess

submandibular.

Result: Happened reduction of painful after conducted action by a physiotherapy.

Seen at painful depress the moment T1 with the scale 3 to scale 2 and move

painful the moment TI with the scale 5 to 4 in T6. Inferential that happened the

degradation of painful at painful of mastikalis muscle. There are improvement

MMT open the mouth initially (Valuable T1) NF ( minimum movement and

unable to fight against the prisoner) and experience of improvement T6 become

the F (perfect movement and stay to strong prisoner, mouth opened earn entered 3

finger, there is no deviation, besides tooth movement under), MMT Moment close

the jaw initially in TI valuable WF ( Px can close the jaw but Tx can open it with

the minimum prisoner) increase in T6 to F (strong Px closed and Tx unable to

open it), MMT of Movement deviation also experience of the improvement from

WF ( movement cellateral get through 1 tooth to the, minimum prisoner)

experiencing of improvement in T6 become the F ( can move the break even tooth

below/under cellateral diameter more than 3 tooth) and MMT of movement

protusi also experience of the improvement namely at TI only can move the

rearward jaw a few, there is no winnow between tooth upper and lower and also

only can arrest the light prisoner (WF) but in T6 mount so that patient can do the

movement move forward the tooth of under exceeding tooth to the finely and can

arrest to hold up powerfully.

Conclusion: From result of physiotherapy handling during 6 times therapy

obtained result that is: (1) painful in degradation (2) happened the improvement

MMT of temporomandibular muscle.

Key word: Abscess, trismus, massage and infrared.

Page 11: i PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TRISMUS

xi

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ............................................................................................. i

Halaman Persetujuan ................................................................................... ii

Halaman Pengesahan ................................................................................. iii

Surat Pernyataan ......................................................................................... iv

Motto ....................................................................................................... v

Halaman Persembahan ................................................................................ vi

Kata Pengantar ............................................................................................ vii

Abstrak ....................................................................................................... ix

Daftar isi ...................................................................................................... xi

Daftar Gambar ............................................................................................ xiii

Daftar Tabel ................................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah. ................................................................ 3

C. Tujuan Penulisan ................................................................... 3

D. Manfaat Penulisan ................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Kasus .................................................................... 6

B. Interfensi Fisioterapi ............................................................ 16

BAB III PELAKSANAAN STUDI KASUS

A. Pengkajian Fisioterapi ........................................................... 24

Page 12: i PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TRISMUS

xii

B. Diagnosa Fisioterapi ............................................................. 34

C. Tujuan Fisioterapi ................................................................ 35

D. Penatalaksanaan Fisioterapi ................................................. 36

E. Edukasi ................................................................................. 37

F. Evaluasi Hasil Terapi ........................................................... 38

BAB IV PEMBAHASAN

A. Hasil ........................................................................................ 40

B. Pembahasan ............................................................................ 42

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 46

B. Saran ...................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: i PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TRISMUS

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Temporalis Join ....................................................... 10

Gambar 2.2 Otot Temporalis dan Otot Masseter ....................................... 11

Gambar 2.2 Otot Medial Pterygoid, inferior dan Superior Lateral

Pterygoid, dan Digastric ............................................................................. 12

Page 14: i PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS TRISMUS

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Pemeriksaan Gerak aktif ............................................................. 27

Tabel 3.2 Hasil Pemeriksaan Gerak Pasif .................................................. 28

Tabel 3.3 Hasil Pemeriksaan Gerak aktif melawan tahanan ....................... 28

Tabel 3.4 Evaluasi Nyeri Dengan VDS ..................................................... 38

Tabel 3.5 Evaluasi Kekuatan Otot Dengan MMT ..................................... 38

Tabel 4.1 Evaluasi Nyeri Dengan VDS ..................................................... 40

Tabel 4.2 Evaluasi Kekutan Otot Dengan MMT ....................................... 40