bulelengkab.bps.go · i. 1 latar belakang pengumpulan data sektor pertanian khususnya pertanian...
TRANSCRIPT
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
Perkembangan Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 i
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
Perkembangan Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 ii
PERKEMBANGAN LUAS LAHAN MENURUT PENGGUNAANNYA DI KABUPATEN BULELENG TAHUN 2013 No. ISBN : 978-602-0910-12-3 No. Publikasi : 51083.14.01 Katalog BPS : 5101006.5108 Ukuran Buku : 21 cm x 16 cm Jumlah Halaman : 22 + vii halaman Naskah : Seksi Statistik Produksi BPS Kabupaten Buleleng Gambar Kulit : Seksi IPDS BPS Kabupaten Buleleng Dicetak oleh : Percetakan “Teleng indah” Singaraja - Bali Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
Perkembangan Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 iii
KATA PENGANTAR
Publikasi Perkembangan Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Buleleng
Tahun 2013 merupakan publikasi lanjutan dari publikasi sejenis tahun sebelumnya yang
telah diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Buleleng.
Secara garis besar karakteristik yang disajikan dalam penerbitan ini adalah mengenai
perkembangan luas lahan Kabupaten Buleleng tahun 2013 yang didasarkan menurut
penggunaannya, yaitu luas lahan pertanian yang meliputi lahan sawah, lahan bukan sawah
dan lahan bukan pertanian. Publikasi ini merupakan hasil pengolahan Statistik Pertanian
tahun 2013 dari setiap Kecamatan di Kabupaten Buleleng.
Publikasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran informasi kepada konsumen
mengenai perkembangan lahan di Kabupaten Buleleng. Dengan tersedianya data luas lahan
menurut penggunaannya di Kabupaten Buleleng tahun 2013 ini diharapkan dapat dipakai
sebagai referensi bagi para perencana/pembuat keputusan serta para konsumen data yang
berkaitan dengan penggunaan lahan. Di samping itu data penggunaan lahan ini dapat
dipakai sebagai acuan atau bahan perbandingan dengan data luas lahan yang berasal dari
berbagai sumber.
Dalam penerbitan publikasi ini walaupun sudah disiapkan dengan sebaik-baiknya,
namun disadari masih banyak kekurangan. Untuk itu demi perbaikan publikasi ini, kritik dan
saran sangat kami harapkan. Semoga publikasi ini bermanfaat bagi semua pihak.
Buleleng, Nopember 2014 Kepala Badan Pusat Statistik
Kabupaten Buleleng
I Gede Nyoman Subadri NIP. 19650422 198603 1 003
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
Perkembangan Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 iv
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ……………………………………………………………………………………………………. i
Halaman Katalog…………………………………………………………………………………………………. ii
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………………………. iii
Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………………… iv
Daftar Tabel………………………………………………………………………………………………………… v
Daftar Gambar…………………………………………………………………………………………………….. vii
Bab I Pendahuluan
I.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………………………. 1
I.2 Metodologi ……………………………………………………………………………………………… 1
I.3 Konsep/Definisi………………………………………………………………………………………… 2
Bab II Ulasan
II.1 Lahan Pertanian………………………………………………………………………………………… 6
II.1.1 Lahan Sawah……………………………………………………………………………………. 6
II. 1.2 Lahan Bukan Sawah…………………………………………………………………………. 11
II.2 Lahan Bukan Pertanian………………………………………………………………………………. 12
Bab III Kesimpulan………………………………………………………………………………………………… 13
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
Perkembangan Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Luas Lahan Menurut Kecamatan dan Penggunaannya di Kabupaten 7
Buleleng Tahun 2013 (Hektar) ……….......................................................
Tabel 2. Luas Lahan Sawah Menurut Sistem Pengairan di Kabupaten Buleleng 8
Tahun 2013 (Hektar)……………………………………………………………………………
Tabel 3. Perkembangan Luas Lahan Sawah Perkecamatan di Kabupaten Bule- 9
leng Tahun 2012-2013 ............................................................. …………....
Tabel 4. Perkembangan Luas Lahan Sawah di Kabupaten Buleleng Tahun 2009- 10
2013 (Hektar) ……………………………………………………………………………………...
Tabel 5. Perkembangan Luas Lahan Bukan Sawah di Kabupaten Buleleng Tahun 11
2009-2013 (Hektar) ……………………………………………………………………………...
Tabel 6. Luas Lahan Bukan Pertanian di Kabupaten Buleleng Menurut Kecama- 12
tan dan Penggunaannya Tahun 2013…………………………………………………....
Tabel 7. Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kecamatan Gerokgak Tahun 14
2013 ……………………………………………………………………………………………………..
Tabel 8. Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kecamatan Seririt Tahun 15
2013……………………………………………………………………………………………………..
Tabel 9. Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kecamatan Busungbiu Tahun 16
2013……………………………………………………………………………………………………..
Tabel 10. Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kecamatan Banjar Tahun 17
2013……………………………………………………………………………………………………..
Tabel 11. Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kecamatan Sukasada Tahun 18
2013……………………………………………………………………………………………………..
Tabel 12. Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kecamatan Buleleng Tahun 19
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
Perkembangan Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 vi
2013……………………………………………………………………………………………………...
Tabel 13. Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kecamatan Sawan Tahun 20
2013……………………………………………………………………………………………………
Tabel 14. Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kecamatan Kubutambahan 21
2013…………………………………………………………………………………………………… Tabel 15. Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kecamatan Tejakula Tahun 22 2013……………………………………………………………………………………………………
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
Perkembangan Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Persentase Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten 7
Buleleng Tahun 2013……………………………………..……..................
Gambar 2. Persentase Luas Lahan Sawah Menurut Sistem Pengairan (Hektar) 8
di Kabupaten Buleleng Tahun 2013…………………………………………
Gambar 3. Persentase Luas Lahan Bukan Sawah Menurut Kecamatan di Kabu- 11
paten Buleleng Tahun 2013……………………………………………….…
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
Perkembangan Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 1
BAB I
PENDAHULUAN
I. 1 LATAR BELAKANG
Pengumpulan data sektor pertanian khususnya pertanian tanaman pangan yang
dilakukan oleh Badan Pusat Statistik dan Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman
Pangan tidak terbatas pada hasil pertanian tanaman pangan seperti padi, palawija
dan hortikultura, tetapi juga mencakup keterangan mengenai penggunaan lahan.
Data tersebut diperoleh melalui laporan SP-Lahan yang dikumpulkan oleh aparat
Dinas Pertanian setiap kecamatan pada akhir tahun. Dengan daftar SP-Lahan petugas
melaporkan luas lahan menurut penggunaannya yang berada di wilayah administrasi
kecamatan termasuk tanah yang diusahakan oleh rumah tangga, perusahaan,
pemerintah dan lain-lain. Laporan ini merupakan laporan tahunan yang berisi kondisi
akhir tahun dan dilaporkan pada setiap awal tahun berikutnya. Data yang disajikan
adalah keadaan yang sebenarnya dan bukan berdasarkan status.
Mengingat pentingnya informasi perkembangan luas lahan bagi pemerintah
daerah dan berbagai konsumen data, maka BPS Kabupaten Buleleng berusaha
menyajikan data luas lahan menurut penggunaannya dalam bentuk publikasi.
Publikasi ini bersumber dari data hasil olahan SP-Lahan tahun 2013 dari masing-
masing kecamatan yang ada di Kabupaten Buleleng.
I.2 METODOLOGI
1.2.1 Ruang Lingkup
Pengumpulan data Statistik Pertanian Lahan (SP_Lahan) mencakup seluruh
wilayah Provinsi Bali dengan data hingga tingkat Kecamatan.
1.2.2 Periode Pengumpulan Data
Pengumpulan data penggunaan lahan, alat/mesin dan kelembagaan pertanian
serta perbenihan dilakukan setiap tahun, yang dilaporkan setiap awal tahun guna
untuk informasi kondisi akhir tahun sebelumnya.
1.2.3 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data Statistik Pertanian (SP_Lahan), dilakukan secara lengkap
melalui pendekatan area di seluruh Kecamatan. SP_Lahan melaporkan tentang luas
lahan menurut penggunaannya yang berada di wilayah administrasi pemerintah dan
lain-lain. Laporan ini merupakan laporan tahunan yang berisi tentang kondisi akhir
tahun dan dilaporkan pada setiap awal tahun berikutnya. Data yang disajikan adalah
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
Perkembangan Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 2
keadaan yang sebenarnya yang ada dilapangan atau berdasarkan fungsi dan bukan
berdasarkan status.
I.3 KONSEP/DEFINISI
1) Lahan Sawah
Adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh pematang
(galengan), saluran untuk menahan/menyalurkan air, yang biasanya ditanami padi
sawah tanpa memandang dari mana diperoleh status lahan tersebut. Lahan yang
dimaksud termasuk lahan yang terdaftar di Pajak Bumi Bangunan (PBB), Iuran
Pembangunan Daerah, lahan serobotan, lahan rawa yang ditanami padi dan lahan
bekas tanaman tahunan yang telah dijadikan sawah, baik yang ditanami padi
maupun palawija.
Adapun jenis lahan sawah irigasi terdiri dari :
a) Lahan Sawah Irigasi Teknis
Adalah lahan sawah yang mempunyai jaringan irigasi dimana saluran pemberi
terpisah dari saluran pembuang agar penyediaan dan pembagian air ke dalam
lahan sawah tersebut dapat sepenuhnya diatur dan diukur dengan mudah.
Biasanya lahan sawah jenis irigasi teknis ini mempunyai jaringan irigasi yang
terdiri dari saluran primer dan sekunder serta bangunannya dibangun dan
dipelihara oleh PU.
Ciri-ciri irigasi teknis :
Air dapat diatur dan diukur sampai dengan saluran tersier serta bangunannya
permanen.
b) Lahan Sawah Irigasi Setengah Teknis
Adalah lahan sawah yang memperoleh irigasi dari irigasi setengah teknis. Sama
halnya dengan pengairan teknis, namun dalam hal ini PU hanya menguasai
bangunan penyadap untuk dapat mengatur dan mengukur pemasukan air,
sedangkan pada jaringan selanjutnya tidak diukur dan tidak dikuasai oleh PU.
Ciri-ciri irigasi setengah teknis :
Air dapat diatur seluruh sistem, tetapi yang dapat diukur hanya sebagian
(primer/sekunder). Bangunan sebagian belum permanen (sekunder/primer),
primer sudah permanen.
c) Lahan Sawah Irigasi Sederhana
Adalah lahan sawah yang memperoleh pengairan dari irigasi sederhana yang
sebagian jaringannya (bendungan) dibangun oleh PU.
Ciri-ciri irigasi sederhana :
Air dapat diatur, bangunan-bangunannya belum/tidak permanen (mulai dari
primer sampai tersier).
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
Perkembangan Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 3
d) Lahan Sawah Irigasi Desa/Non PU
Adalah lahan sawah yang memperoleh pengairan dari system pengairan yang
dikelola sendiri oleh masyarakat atau irigasi desa.
Adapun jenis lahan sawah non irigasi ini terdiri dari :
1. Lahan Sawah Tadah Hujan
Adalah lahan yang bergantung pada air hujan.
2. Lahan Sawah Pasang Surut
Adalah lahan sawah yang pengairannya tergantung pada air sungai yang
dipengaruhi oleh pasang surutnya air laut.
3. Lahan Sawah Lebak
Adalah lahan sawah yang pengairannya berasal dari reklamasi rawa lebak
(bukan pasang surut).
4. Polder dan Sawah Lainnya
Adalah lahan sawah yang terdapat di delta sungai yang pengairannya
dipengaruhi oleh air sungai tersebut. Sedangkan sawah lainnya adalah
rembesan-rembesan rawa yang biasanya ditanami padi.
5. Lahan Sawah yang sementara tidak diusahakan
Adalah lahan sawah yang dikarenakan oleh beberapa alasan, misalnya : tidak
ada tenaga, adanya Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) maka selama
dalam kurun waktu > 1 tahun dan ≤ 2 tahun tidak diusahakan. Bila lahan
sawah tidak diusahakan > 2 tahun, dimaksudkan menjadi lahan bukan sawah
yang sementara tidak diusahakan (rincian 2.h).
2) Lahan Bukan Sawah
Adalah semua lahan pertanian selain lahan sawah, yang terdiri dari :
Tegal/kebun, ladang/huma, perkebunan, lahan yang ditanami pohon/hutan rakyat,
tambak, kolam/tebat/empang, padang penggembalaan/rumput, sementara tidak
diusahakan, dan pertanian bukan sawah lainnya.
a. Tegal/Kebun
Adalah lahan bukan sawah (lahan kering) yang ditanami tanaman semusim atau
tahunan terpisah dengan halaman sekitar rumah serta penggunaannya tidak
berpindah-pindah.
b. Ladang/Huma
Adalah lahan bukan sawah (lahan kering) yang biasanya ditanami tanaman
musiman dan penggunaannya hanya semusim atau dua musim, kemudian akan
ditinggalkan bila sudah tidak subur lagi (berpindah-pindah). Kemungkinan lahan
ini beberapa tahun kemudian akan dikerjakan kembali jika sudah subur.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
Perkembangan Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 4
c. Perkebunan
Adalah lahan yang ditanami tanaman perkebunan/industri, seperti : karet,
kelapa, kopi, teh dan sebagainya, baik yang diusahakan oleh rakyat/rumah
tangga ataupun perusahaan yang berada dalam wilayah kecamatan.
d. Lahan Yang Ditanami Pohon/Hutan Rakyat
Lahan ini meliputi lahan yang ditumbuhi kayu-kayuan/hutan rakyat termasuk
bamboo, sengon dan angsana, baik yang tumbuh sendiri maupun yang sengaja
ditanami, misalnya semak-semak dan pohon yang hasil utamanya kayu.
Kemungkinan lahan ini juga ditanami tanaman bahan makanan seperti padi atau
palawija, tetapi tanaman utamanya adalah bamboo/ kayu-kayuan.
e. Tambak
Adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh pematang
(galengan/saluran) untuk menahan/menyalurkan air payau yang biasanya
digunakan untuk melakukan pemeliharaan bandeng, udang atau biota lainnya,
baik yang terletak di lahan sawah ataupun lahan kering.
f. Padang Penggembalaan/ rumput
Adalah lahan yang khusus digunakan untuk pengembalaan ternak. Lahan yang
sementara tidak usahakan (dibiarkan kosong lebih dari satu tahun dan kurang
dari dua tahun), tidak dianggap sebagai lahan penggembalaan/padang rumput
meskipun ada hewan yang digembalakan di sana.
g. Lahan yang Sementara Tidak Diusahakan
Adalah lahan yang biasanya diusahakan tetapi untuk sementara > 1 tahun dan ≤
dari 2 tahun tidak diusahakan. Termasuk lahan sawah yang tidak diusahakan
selama > dari 2 tahun.
h. Lahan Bukan Sawah Lainnya
Adalah lahan bukan sawah selain rincian 2.a-2.h, misalnya lahan sekitar rumah
(pekarangan) yang diusahakan untuk pertanian.
3) Lahan Bukan Pertanian
Lahan bukan pertanian ini terdiri dari :
Rumah dan bangunan, hutan Negara, rawa-rawa (tidak ditanami) dan lahan
bukan pertanian lainnya (jalan, sungai, danau, lahan tandus dll).
a. Lahan untuk rumah, bangunan dan halaman sekitarnya
Adalah suatu lahan yang dipakai untuk rumah/bangunan termasuk halaman
sekitar rumah (pekarangan) yang tidak diusahakan untuk pertanian.
b. Hutan Negara
Adalah suatu lahan yang berada di bawah pengawasan Departemen Kehutanan,
Dinas Kehutanan/ Perhutani yang berada dalam wilayah kecamatan, tidak
termasuk hutan yang dibuka untuk transmigrasi yang ditempati 2 tahun atau
lebih.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
Perkembangan Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 5
Akan tetapi untuk hutan yang dibuka untuk transmigrasi telah ditempati kurang
dari 2 tahun tetap dimasukkan pada perincian ini.
c. Rawa-rawa (yang tidak ditanami)
Adalah suatu lahan yang luas dan tergenang oleh air yang tidak dipergunakan
untuk sawah.
d. Lahan bukan pertanian lainnya (lain-lain)
Adalah suatu lahan lainnya yang belum termasuk pada perincian di atas,
misalnya:
Jalan, saluran, lapangan olah raga dan lain-lain
Lahan yang tidak dapat ditanami seperti lahan tandus, berpasir, terjal, dll
Lahan pertanian bukan sawah yang tidak diusahakan > 2 tahun
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
Perkembangan Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 6
BAB II
ULASAN
Lahan merupakan sumber daya alam dan salah satu komponen dasar yang sangat
penting dari lingkungan alam. Oleh karena itu, data mengenai penggunaan lahan sangat
dibutuhkan untuk berbagai kepentingan, terutama dalam perencanaan pembangunan dan
berbagai hal mengenai pengukuhan legalitas dalam upaya pengembangan konservasi lahan.
Penggunaan lahan untuk pertanian produktif menjadi bagian yang sangat penting dalam
mewujudkan ketahanan pangan.
Indonesia pada masa orde baru mengalami keberhasilan dalam swasembada beras.
Saat ini Indonesia jauh tertinggal dari negara produsen beras lainnya. Hal ini dikarenakan
beberapa penyebab, salah satunya adalah karena alih fungsi lahan yang sangat sulit
dihentikan.
Berdasarkan dokumen laporan penggunaan lahan (SP Lahan), lahan dapat dibedakan
menjadi 2 macam, yaitu lahan pertanian dan lahan bukan pertanian. Lahan pertanian dibagi
lagi menjadi 2 bagian yaitu :
1. Lahan sawah yang meliputi irigasi teknis, irigasi setengah teknis, irigasi sederhana, irigasi
desa/non PU, tadah hujan, pasang surut, lebak, polder, rembesan, dan lain-lain.
2. Lahan bukan sawah, yang meliputi tegal/kebun, ladang/huma, perkebunan, ditanami
pohon/hutan rakyat, tambak, kolam/tebat/empang, padang ditanami tanaman
pertanian, dan lain sebagainya.
Sedangkan untuk lahan bukan pertanian terdiri dari rumah, bangunan dan halaman
sekitarnya, hutan negara, rawa-rawa (tidak ditanami), jalan, sungai, danau, lahan tandus,
dan lain sebagainya.
Kabupaten Buleleng dengan luas wilayah 136.588 hektar merupakan Kabupaten
terluas di Provinsi Bali terdiri dari 9 (Sembilan) Kecamatan yaitu, Kecamatan Gerokgak
35.657 hektar, Kecamatan Seririt 11.178 hektar, Kecamatan Busungbiu 19.662 hektar,
Kecamatan Banjar 17.260 hektar, Kecamatan Sukasada 17.293 hektar, Kecamatan Buleleng
4.694 hektar, Kecamatan Sawan 9.252 hektar, Kecamatan Kubutambahan 11.824 hektar,
dan Kecamatan Tejakula sebesar 9.768 hektar.
II.1 LAHAN PERTANIAN
II.1.1 Lahan Sawah
Tahun 2013 luas lahan pertanian di Kabupaten Buleleng mencapai 81.296 ha (59,52
persen) yang terdiri dari 10.904 hektar (7,98 persen) lahan sawah dan 70.392 hektar (51,54
persen) lahan bukan sawah. Sedangkan lahan bukan pertaniannya mencapai 55.292 hektar
(40,48 persen). Hal ini berarti lahan di Kabupaten Buleleng masih dominan merupakan
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
Perkembangan Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 7
lahan bukan sawah (51,54 persen) dan sebagian kecil (7,98 persen) merupakan lahan sawah.
Dari sudut budaya pertanian, Kabupaten Buleleng memiliki kesamaan dengan
Kabupaten/Kota yang lain di Provinsi Bali, yaitu adanya organisasi/perkumpulan para petani
sawah yang dikenal dengan sebutan Subak. Subak adalah suatu organisasi kemasyarakatan
yang beranggotakan rumah tangga tani yang secara prioritas mengatur sistem pengairan
sawah bagi anggotanya yang digunakan dalam pengusahaan tanaman padi dan palawija,
serta dapat berperan juga menjadi penghubung antara pemerintah/pihak lain dalam
kepentingan kegiatan pertanian.
Tabel 1 Luas Lahan Menurut Kecamatan dan Penggunaannya
di Kabupaten Buleleng Tahun 2013
(Hektar)
No. Kecamatan
Lahan Pertanian Lahan Bukan
Pertanian % Total
Sawah % Bukan Sawah
%
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 Gerokgak 571 1,60 8 361 23,45 26 725 74,95 35 657
2 Seririt 1 725 15,43 6 697 59,91 2 756 24,66 11 178
3 Busungbiu 852 4,33 11 125 56,58 7 685 39,09 19 662
4 Banjar 707 4,10 12 462 72,20 4 091 23,70 17 260
5 Sukasada 2 168 12,54 10 424 60,30 4 697 27,16 17 293
6 Buleleng 1 706 36,34 1 308 27,87 1 680 35,79 4 694
7 Sawan 2 658 28,73 3 735 40,37 2 859 30,90 9 252
8 Kubutambahan 517 4,37 9 174 77,59 2 133 18,04 11 824
9 Tejakula 0 0,00 7 102 72,71 2 666 27,29 9 768
Tahun 2013 10 904 7,98 70 392 51,54 55 292 40,48 136 588
Tahun 2012 11 039 8,08 70 343 51,50 55 206 40,42 136 588
Sumber: Sistem Informasi Manajemen Tanaman Pangan (SIM-TP)
Gambar 1
Persentase Luas Lahan Menurut Penggunaannya
di Kabupaten Buleleng Tahun 2013
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
Perkembangan Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 8
Bila dilihat dari proporsi lahan menurut penggunaannya di masing-masing wilayah
kecamatan, maka Kecamatan Buleleng merupakan kecamatan dengan proporsi wilayah
lahan sawah terbesar yakni mencapai 36,34 persen, disusul Kecamatan Sawan yang
mempunyai lahan sawah sebesar 28,73 persen, Kecamatan Seririt 15,43 persen lahan
sawah, Kecamatan Sukasada 12,54 persen lahan sawah dan kecamatan lainnya memiliki
lahan sawah kurang 10 persen dari wilayahnya. Satu-satunya kecamatan yang memiliki
wilayah dominan bukan pertanian adalah Kecamatan Gerokgak. Luas lahan bukan
pertaniannya mencapai 74,95 persen.
Tabel 2 Luas Lahan Sawah Menurut Sistem Pengairan
di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 (Hektar)
Kecamatan Irigasi Tadah Hujan
Rawa Pasang Surut
Rawa Lebak
Jumlah %
(1) (2) (6) (7) (8) (9) (10)
Gerokgak 571 - - - 571 5,24
Seririt 1 725 - - - 1 725 15,82
Busungbiu 852 - - - 852 7,81
Banjar 681 26 - - 707 6,48
Sukasada 2 108 60 - - 2 168 19,88
Buleleng 1 706 - - - 1 706 15,65
Sawan 2 658 - - - 2 658 24,38
Kubutambahan 517 - - - 517 4,74
Tejakula - - - - - -
Tahun 2013 10 818 86 - - 10 904 100,00 Sumber: Sistem Informasi Manajemen Tanaman Pangan (SIM-TP)
Gambar 2 Persentase Luas Lahan Sawah Menurut Sistem Pengairan
di Kabupaten Buleleng Tahun 2013
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
Perkembangan Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 9
Luas lahan sawah di Kabupaten Buleleng sebagian besar berada di Kecamatan
Sawan yang merupakan “lumbung padinya” Kabupaten Buleleng. Luas lahan sawah di
Kecamatan Sawan mencapai 2.658 hektar (24,38 persen) dari total lahan sawah yang ada di
Kabupaten Buleleng. Lahan sawah terluas berikutnya terdapat di Kecamatan Sukasada
mencapai 19,88 persen, Kecamatan Seririt 15,82 persen, Kecamatan Buleleng 15,65 persen
dan Kecamatan lainnya hanya memiliki luas lahan sawah kurang dari 10 persen.
Jika dilihat dari sistem pengairannya, 99,21 persen sawah di Kabupaten Buleleng
merupakan sawah irigasi dan sisanya merupakan sawah tadah hujan yang ada di 2
Kecamatan yaitu Kecamatan Banjar dan Sukasada.
Tabel 3 Perkembangan Luas Lahan Sawah Menurut Kecamatan
di Kabupaten Buleleng Tahun 2012-2013
No. Kecamatan
Tahun Selisih Persentase
2012 2013 (2013-2012) Selisih (2013-2012)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Gerokgak 592 571 -21 (3,55)
2 Seririt 1 682 1 725 43 2,56
3 Busungbiu 920 852 -68 (7,39)
4 Banjar 707 707 0 0,00
5 Sukasada 2 193 2 168 -25 (1,14)
6 Buleleng 1 712 1 706 -6 (0,35)
7 Sawan 2 696 2 658 -38 (1,41)
8 Kubutambahan 537 517 -20 (3,72)
9 Tejakula 0 0 0 0,00
Kabupaten 11 039 10 904 -135 (1,22) Sumber: Sistem Informasi Manajemen Tanaman Pangan (SIM-TP)
Pada tahun 2013 luas lahan sawah di Kabupaten Buleleng mengalami penurunan
seluas 135 hektar atau turun 1,22 persen dari tahun sebelumnya, hal ini terjadi di sebagian
besar kecamatan yang ada di Kabupaten Buleleng yakni Kecamatan Gerokgak turun sebesar
21 hektar (3,55 persen), Kecamatan Busungbiu turun seluas 68 hektar (7,39 persen),
Kecamatan Sukasada turun seluas 25 hektar (1,14 persen), Kecamatan Buleleng turun
seluas 6 hektar (0,35 persen), Kecamatan Sawan turun seluas 38 hektar (1,41 persen) dan
Kecamatan Kubutambahan turun seluas 20 hektar (3,72 persen). Kecamatan Banjar dan
Tejakula merupakan dua kecamatan yang sawahnya tidak mengalami perubahan. Satu-
satunya kecamatan yang luas lahan sawahnya mengalami peningkatan yaitu Kecamatan
Seririt yang mengalami peningkatan sebesar 43 hektar (2,56 persen).
Berikut disampaikan laporan Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng mengenai
perubahan dan perkembangan luas lahan yang terjadi di masing-masing kecamatan :
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
Perkembangan Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 10
1. Kecamatan Gerokgak mengalami penurunan lahan sawah sebesar 21 hektar . Hal ini
disebabkan adanya alih fungsi lahan menjadi kebun anggur.
2. Kecamatan Seririt mengalami peningkatan lahan sawah sebesar 43 hektar,
disebabkan adanya alih fungsi lahan dari kebun anggur menjadi sawah.
3. Kecamatan Busungbiu mengalami penurunan lahan sawah sebesar 68 hektar
disebabkan adanya alih fungsi lahan menjadi perkebunan dan ditanami tanaman
hortikultura.
4. Kecamatan Sukasada mengalami penurunan lahan sawah sebesar 25 hektar
dikarenakan adanya alih fungsi lahan menjadi lahan bukan pertanian yaitu
pemukiman dan sebagian ditanami tanaman hortikultura.
5. Kecamatan Buleleng mengalami penurunan lahan sawah sebesar 6 hektar
dikarenakan adanya alih fungsi lahan menjadi lahan bukan pertanian yaitu
pemukiman.
6. Kecamatan Sawan mengalami penurunan lahan sawah sebesar 38 hektar
dikarenakan adanya alih fungsi lahan menjadi kebun yang ditanami rambutan dan
durian seluas 28 hektar dan perkebunan cengkeh seluas 10 hektar.
7. Kecamatan Kubutambahan mengalami penurunan lahan sawah sebesar 20 hektar
disebabkan adanya alih fungsi lahan untuk ditanami tanaman hortikultura.
Tabel 4 Perkembangan Luas Lahan sawah di Kabupaten Buleleng Tahun 2009 – 2013
(Hektar)
No Tahun Kacamatan Kabupaten
Buleleng Gerokgak Seririt Busungbiu Banjar Suksada Buleleng Sawan Kbtmbhn Tejakula
1 2009 603 1 627 958 662 2 227 1 771 2 692 530 - 11 070
2 2010 603 1 598 956 693 2 226 1 744 2 692 530 - 11 042
3 2011 597 1 605 920 707 2 199 1 731 2 696 537 - 10 992
4 2012 592 1 682 920 707 2 193 1 712 2 696 537 - 11 039
5 2013 571 1 725 852 707 2 168 1 706 2 658 517 - 10 904
Perkembangan
2009-2013 (32) 98 (106) 45 (59) (65) (34) (13) - (166)
% (5,31) 6,02 (11,06) 6,80 (2,65) (3,67) (1,26) (2,45) - (1,50)
Sumber: Sistem Informasi Manajemen Tanaman Pangan (SIM-TP)
Selama 5 tahun terakhir di Kabupaten Buleleng telah terjadi penurunan luas lahan
sawah seluas 166 hektar. Hal ini disebabkan di beberapa kecamatan lahan sawah ada yang
beralih fungsi ke berbagai bentuk lahan seperti menjadi lahan pertanian bukan sawah
ataupun lahan bukan pertanian. Persentase beralihnya fungsi lahan sawah tertinggi selama
kurun waktu 5 tahun terakhir terjadi di Kecamatan Busungbiu seluas 106 hektar (11,06
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
Perkembangan Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 11
persen), sedangkan persentase terendah beralihnya fungsi lahan sawah berada di
Kecamatan Sawan seluas 34 hektar (1,26 persen).
II.1.2 Lahan Bukan Sawah
Lahan bukan sawah menurut penggunaannya terdiri dari tegal/kebun, ladang/huma,
perkebunan, lahan yang ditanami pohon/hutan rakyat, padang penggembalaan/padang
rumput, lahan yang sementara tidak diusahakan, dan lahan pertanian bukan sawah lainnya
(tambak, kolam, empang).
Gambar 3 Persentase Luas Lahan Bukan Sawah Menurut Kecamatan
di Kabupaten Buleleng Tahun 2013
Lahan bukan sawah di Kabupaten Buleleng sebagian besar berada di Kecamatan
Banjar mencapai 12.462 hektar (17,70 persen), sedangkan kecamatan yang memiliki lahan
bukan sawah paling sedikit adalah Kecamatan Buleleng seluas 1.308 hektar (1,86 persen).
Tabel 5 Perkembangan Luas Lahan Bukan Sawah di Kabupaten Buleleng Tahun 2009 – 2013
(Hektar)
NO Tahun Kecamatan Kabupaten
Buleleng Gerokgak Seririt Busungbiu Banjar Suksada Buleleng Sawan Kbtmbhn Tejakula
1 2009 8 356 6 840 11 019
12 527
10 393 1 263 3 701 9 161 7 253 70 513
2 2010 8 360 6 832 11 021
12 496
10 394 1 276 3 701 9 161 7 174 70 415
3 2011 8 366 6 825 11 057
12 482
10 419 1 303 3 697 9 154 7 123 70 426
4 2012 8 371 6 748 11 057
12 482
10 424 1 308 3 697 9 154 7 102 70 343
5 2013 8 361 6 697 11 125
12 462
10 428 1 308 3 735 9 174 7 102 70 392
Perkembangan
2009-2013 5 (143) 106 (65) 35 45 34 13 (151) (121)
% 0,06 (2,09) 0,96 (0,52) 0,34 3,56 0,92 0,14 (2,08) (0,17)
Sumber: Sistem Informasi Manajemen Tanaman Pangan (SIM-TP)
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
Perkembangan Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 12
Selama 5 tahun terakhir, hampir di semua kecamatan luas lahan bukan sawah setiap
tahunnya mengalami perubahan. Luas lahan bukan sawah di Kabupaten Buleleng
mengalami penurunan seluas 121 hektar (0,17 persen). Persentase beralihnya fungsi lahan
bukan sawah tertinggi selama kurun waktu 5 tahun terakhir terjadi di Kecamatan Buleleng
seluas 45 hektar (3,56 persen), sedangkan persentase terendah beralihnya fungsi lahan
bukan sawah berada di Kecamatan Gerokgak seluas 5 hektar (0,06 persen).
II.2 LAHAN BUKAN PERTANIAN
Lahan bukan pertanian terdiri dari rumah, bangunan dan halaman sekitarnya, hutan
negara, rawa-rawa tidak ditanami dan lainnya seperti jalan, sungai ,danau, lahan tandus.
Tabel 6 Luas Lahan Bukan Pertanian Menurut Kecamatan dan Penggunaannya
Di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 (Hektar)
No. Kecamatan 2013 Dist. LB Pertanian
2013 201
2 Selisih Jumlah LB Pertanian
% Perkembangan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Gerokgak 26 725 48,33 26694 31 0,12
2 Seririt 2 756 4,98 2748 8 0,29
3 Busungbiu 7 685 13,90 7685 0 0
4 Banjar 4 091 7,40 4071 20 0,49
5 Sukasada 4 697 8,49 4676 21 0,45
6 Buleleng 1 680 3,04 1674 6 0,36
7 Sawan 2 859 5,17 2859 0 0
8 Kubutambahan 2 133 3,86 2133 0 0
9 Tejakula 2 666 4,82 2666 0 0
Jumlah 55 292 100 55206 86 0,16
Sumber: Sistem Informasi Manajemen Tanaman Pangan (SIM-TP)
Tahun 2013 lahan bukan pertanian di Kabupaten Buleleng mengalami peningkatan di
bandingkan tahun 2012. Perkembangan luas lahan bukan pertanian yang terbesar terjadi di
Kecamatan Banjar yaitu dari 4.071 hektar pada tahun 2012 menjadi 4.091 hektar pada
tahun 2013 atau naik 0,49 persen. Setelah itu disusul Kecamatan Sukasada yang naik
sebesar 0,45 persen, Kecamatan Buleleng naik 0,36 persen, Kecamatan Seririt naik 0,29
persen, dan Kecamatan Gerokgak naik 0,12 persen. Sedangkan empat kecamatan lainnya
tidak mengalami perubahan luas lahan bukan pertanian.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
Perkembangan Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 13
BAB III
KESIMPULAN
1. Tahun 2013 luas lahan pertanian di Kabupaten Buleleng mencapai 81.296 hektar
(59,52 persen) yang terdiri dari 10.904 hektar (7,98 persen) lahan sawah dan 70.392
hektar (51,54 persen) lahan bukan sawah. Sedangkan lahan bukan pertaniannya
mencapai 55.292 hektar (40,48 persen). Hal ini berarti bahwa lahan di Kabupaten
Buleleng masih dominan merupakan lahan pertanian bukan sawah (51,54 persen).
2. Luas lahan sawah di Kabupaten Buleleng sebagian besar berada di Kecamatan
Sawan yang merupakan “lumbung padinya” Kabupaten Buleleng. Luas lahan sawah
di Kecamatan Sawan mencapai 2.658 hektar (24,38 persen) dari total lahan sawah
yang ada di Kabupaten Buleleng.
3. Selama 5 tahun terakhir di Kabupaten Buleleng telah terjadi penurunan luas lahan
sawah seluas 166 hektar. Persentase beralihnya fungsi lahan sawah tertinggi selama
kurun waktu 5 tahun terakhir terjadi di Kecamatan Busungbiu seluas 106 hektar
(11,06 persen), sedangkan persentase terendah beralihnya fungsi lahan sawah
berada di Kecamatan Sawan seluas 34 hektar (1,26 persen).
4. Lahan bukan sawah di Kabupaten Buleleng sebagian besar berada di Kecamatan
Banjar mencapai 12.462 hektar (17,70 persen), sedangkan kecamatan yang memiliki
lahan bukan sawah paling sedikit adalah Kecamatan Buleleng seluas 1.308 hektar
(1,86 persen).
5. Selama 5 tahun terakhir luas lahan bukan sawah di Kabupaten Buleleng mengalami
penurunan seluas 121 hektar (0,17 persen). Persentase beralihnya fungsi lahan
bukan sawah tertinggi selama kurun waktu 5 tahun terakhir terjadi di Kecamatan
Buleleng seluas 45 hektar (3,56 persen), sedangkan persentase terendah beralihnya
fungsi lahan bukan sawah berada di Kecamatan Gerokgak seluas 5 hektar (0,06
persen).
6. Tahun 2013 lahan bukan pertanian Kabupaten Buleleng mengalami peningkatan di
bandingkan tahun 2012. Perkembangan luas lahan bukan pertanian yang terbesar
terjadi di Kecamatan Banjar yaitu dari 4.071 hektar pada tahun 2012 menjadi 4.091
hektar pada tahun 2013 atau naik 0,49 persen.
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
Perkembangan Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 14
TABEL 7. LUAS LAHAN MENURUT PENGGUNAANNYA DI KECAMATAN GEROKGAK
TAHUN 2013 (HEKTAR)
No. Penggunaan Lahan
Realisasi Dalam Satu Tahun
Jumlah Ditanami Padi Tidak ditanami padi
Satu kali Dua kali ≥ Tiga kali Ditanami Tidak
tanaman lainnya ditanami apapun
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. LAHAN PERTANIAN
1.1. Lahan Sawah
a. Irigasi 450 121 0 0 0 571
b. Tadah hujan 0 0 0 0 0 0
c. Rawa pasang surut 0 0 0 0 0 0
d. Rawa lebak 0 0 0 0 0 0
Jumlah Lahan Sawah 450 121 0 0 0 571
No Penggunaan Lahan Luas
(1) (2) (3)
1.2. Lahan Pertanian Bukan Sawah
a. Tegal/kebun 6 598
b. Ladang/huma 0
c. Perkebunan 1 367
d. Ditanami pohon/hutan rakyat 84
e. Padang penggembalaan/padang
rumput 0
f. Sementara tidak diusahakan *) 42
g. Lainnya (tambak, kolam, empang, hutan negara
dll) 270
Jumlah Lahan Pertanian Bukan
Sawah 8 361
2. LAHAN BUKAN PERTANIAN (jalan, pemukiman, perkantoran, sungai dll) **) 26 725
Total (Luas Wilayah Kecamatan) 35 657
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
Perkembangan Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 15
TABEL 8. LUAS LAHAN MENURUT PENGGUNAANNYA DI KECAMATAN SERIRIT
TAHUN 2013 (HEKTAR)
No. Penggunaan Lahan
Realisasi Dalam Satu Tahun
Jumlah Ditanami Padi Tidak ditanami padi
Satu kali Dua kali ≥ Tiga kali Ditanami Tidak
tanaman lainnya ditanami apapun
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. LAHAN
PERTANIAN
1.1. Lahan Sawah
a. Irigasi 130 502 1 093 0 0 1 725
b. Tadah hujan 0 0 0 0 0 0
c. Rawa pasang surut 0 0 0 0 0 0
d. Rawa lebak 0 0 0 0 0 0
Jumlah Lahan Sawah 130 502 1 093 0 0 1 725
No Penggunaan Lahan Luas
(1) (2) (3)
1.2. Lahan Pertanian Bukan Sawah
a. Tegal/kebun 5 300
b. Ladang/huma 0
c. Perkebunan 1 356
d. Ditanami pohon/hutan rakyat 15
e. Padang penggembalaan/padang rumput 0
f. Sementara tidak diusahakan *) 0
g. Lainnya (tambak, kolam, empang, hutan negara dll) 26
Jumlah Lahan Pertanian Bukan Sawah 6 697
2. LAHAN BUKAN PERTANIAN (jalan, pemukiman, perkantoran, sungai dll) **) 2 756
Total (Luas Wilayah Kecamatan) 11 178
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
Perkembangan Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 16
TABEL 9. LUAS LAHAN MENURUT PENGGUNAANNYA DI KECAMATAN BUSUNGBIU
TAHUN 2013 (HEKTAR)
No. Penggunaan
Lahan
Realisasi Dalam Satu Tahun
Jumlah Ditanami Padi Tidak ditanami padi
Satu kali Dua kali ≥ Tiga kali Ditanami Tidak
tanaman lainnya ditanami apapun
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. LAHAN
PERTANIAN
1.1. Lahan Sawah
a. Irigasi 0 350 502 0 0 852
b. Tadah hujan 0 0 0 0 0 0
c. Rawa pasang
surut 0 0 0 0 0 0
d. Rawa lebak 0 0 0 0 0 0
Jumlah Lahan
Sawah 0 350 502 0 0 852
No Penggunaan Lahan Luas
(1) (2) (3)
1.2. Lahan Pertanian Bukan Sawah
a. Tegal/kebun 5 775
b. Ladang/huma 0
c. Perkebunan 5 350
d. Ditanami pohon/hutan rakyat 0
e. Padang penggembalaan/padang
rumput 0
f. Sementara tidak diusahakan *) 0
g. Lainnya (tambak, kolam, empang, hutan
negara dll) 0
Jumlah Lahan Pertanian Bukan
Sawah 11 125
2. LAHAN BUKAN PERTANIAN (jalan, pemukiman, perkantoran, sungai dll) **) 7 685
Total (Luas Wilayah Kecamatan) 19 662
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
Perkembangan Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 17
TABEL 10. LUAS LAHAN MENURUT PENGGUNAANNYA DI KECAMATAN BANJAR
TAHUN 2013 (HEKTAR)
No. Penggunaan Lahan
Realisasi Dalam Satu Tahun
Jumlah Ditanami Padi Tidak ditanami padi
Satu kali Dua kali ≥ Tiga kali Ditanami Tidak
tanaman lainnya ditanami apapun
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. LAHAN
PERTANIAN
1.1. Lahan Sawah
a. Irigasi 87 513 81 0 0 681
b. Tadah hujan 26 0 0 0 0 26
c. Rawa pasang surut 0 0 0 0 0 0
d. Rawa lebak 0 0 0 0 0 0
Jumlah Lahan Sawah 113 513 81 0 0 707
No Penggunaan Lahan Luas
(1) (2) (3)
1.2. Lahan Pertanian Bukan Sawah
a. Tegal/kebun 4 247
b. Ladang/huma 0
c. Perkebunan 8 215
d. Ditanami pohon/hutan rakyat 0
e. Padang penggembalaan/padang
rumput 0
f. Sementara tidak diusahakan *) 0
g. Lainnya (tambak, kolam, empang, hutan negara
dll) 0
Jumlah Lahan Pertanian Bukan
Sawah 12 462
2. LAHAN BUKAN PERTANIAN (jalan, pemukiman, perkantoran, sungai dll) **) 4 091
Total (Luas Wilayah Kecamatan) 17 260
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
Perkembangan Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 18
TABEL 11. LUAS LAHAN MENURUT PENGGUNAANNYA DI KECAMATAN SUKASADA
TAHUN 2013 (HEKTAR)
No. Penggunaan Lahan
Realisasi Dalam Satu Tahun
Jumlah Ditanami Padi Tidak ditanami padi
Satu kali Dua kali ≥ Tiga kali Ditanami Tidak
tanaman lainnya ditanami apapun
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. LAHAN
PERTANIAN
1.1. Lahan Sawah
a. Irigasi 862 971 275 0 0 2 108
b. Tadah hujan 43 0 0 17 0 60
c. Rawa pasang surut 0 0 0 0 0 0
d. Rawa lebak 0 0 0 0 0 0
Jumlah Lahan Sawah 905 971 275 17 0 2 168
No Penggunaan Lahan Luas
(1) (2) (3)
1.2. Lahan Pertanian Bukan Sawah
a. Tegal/kebun 4 578
b. Ladang/huma 0
c. Perkebunan 5 846
d. Ditanami pohon/hutan rakyat 0
e. Padang penggembalaan/padang rumput 0
f. Sementara tidak diusahakan *) 0
g. Lainnya (tambak, kolam, empang, hutan negara
dll) 4
Jumlah Lahan Pertanian Bukan
Sawah 10 428
2. LAHAN BUKAN PERTANIAN (jalan, pemukiman, perkantoran, sungai dll) **) 4 697
Total (Luas Wilayah Kecamatan) 17 293
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
Perkembangan Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 19
TABEL 12. LUAS LAHAN MENURUT PENGGUNAANNYA DI KECAMATAN BULELENG
TAHUN 2013 (HEKTAR)
No. Penggunaan Lahan
Realisasi Dalam Satu Tahun
Jumlah Ditanami Padi Tidak ditanami padi
Satu kali Dua kali ≥ Tiga kali Ditanami Tidak
tanaman lainnya ditanami apapun
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. LAHAN
PERTANIAN
1.1. Lahan Sawah
a. Irigasi 352 636 713 0 5 1 706
b. Tadah hujan 0 0 0 0 0 0
c. Rawa pasang surut 0 0 0 0 0 0
d. Rawa lebak 0 0 0 0 0 0
Jumlah Lahan
Sawah 352 636 713 0 5 1 706
No Penggunaan Lahan Luas
(1) (2) (3)
1.2. Lahan Pertanian Bukan Sawah
a. Tegal/kebun 1 127
b. Ladang/huma 0
c. Perkebunan 181
d. Ditanami pohon/hutan rakyat 0
e. Padang penggembalaan/padang
rumput 0
f. Sementara tidak diusahakan *) 0
g. Lainnya (tambak, kolam, empang, hutan
negara dll) 0
Jumlah Lahan Pertanian Bukan
Sawah 1 308
2. LAHAN BUKAN PERTANIAN (jalan, pemukiman, perkantoran, sungai dll) **) 1 680
Total (Luas Wilayah Kecamatan) 4 694
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
Perkembangan Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 20
TABEL 13. LUAS LAHAN MENURUT PENGGUNAANNYA DI KECAMATAN SAWAN
TAHUN 2013 (HEKTAR)
No. Penggunaan Lahan
Realisasi Dalam Satu Tahun
Jumlah Ditanami Padi Tidak ditanami padi
Satu kali Dua kali ≥ Tiga kali Ditanami Tidak
tanaman lainnya ditanami apapun
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. LAHAN
PERTANIAN
1.1. Lahan Sawah
a. Irigasi 10 1 268 1 380 0 0 2 658
b. Tadah hujan 0 0 0 0 0 0
c. Rawa pasang surut 0 0 0 0 0 0
d. Rawa lebak 0 0 0 0 0 0
Jumlah Lahan Sawah 10 1 268 1 380 0 0 2 658
No Penggunaan Lahan Luas
(1) (2) (3)
1.2. Lahan Pertanian Bukan Sawah
a. Tegal/kebun 1 271
b. Ladang/huma 0
c. Perkebunan 2 454
d. Ditanami pohon/hutan rakyat 0
e. Padang penggembalaan/padang
rumput 0
f. Sementara tidak diusahakan *) 0
g. Lainnya (tambak, kolam, empang, hutan
negara dll) 10
Jumlah Lahan Pertanian Bukan
Sawah 3 735
2. LAHAN BUKAN PERTANIAN (jalan, pemukiman, perkantoran, sungai dll) **) 2 859
Total (Luas Wilayah Kecamatan) 9 252
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
Perkembangan Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 21
TABEL 14. LUAS LAHAN MENURUT PENGGUNAANNYA DI KECAMATAN KUBUTAMBAHAN
TAHUN 2013 (HEKTAR)
No. Penggunaan Lahan
Realisasi Dalam Satu Tahun
Jumlah Ditanami Padi Tidak ditanami padi
Satu kali Dua kali ≥ Tiga kali Ditanami Tidak
tanaman lainnya ditanami apapun
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. LAHAN
PERTANIAN
1.1. Lahan Sawah
a. Irigasi 0 266 249 2 0 517
b. Tadah hujan 0 0 0 0 0 0
c. Rawa pasang surut 0 0 0 0 0 0
d. Rawa lebak 0 0 0 0 0 0
Jumlah Lahan
Sawah 0 266 249 2 0 517
No Penggunaan Lahan Luas
(1) (2) (3)
1.2. Lahan Pertanian Bukan Sawah
a. Tegal/kebun 5 669
b. Ladang/huma 0
c. Perkebunan 3 418
d. Ditanami pohon/hutan rakyat 87
e. Padang penggembalaan/padang
rumput 0
f. Sementara tidak diusahakan *) 0
g. Lainnya (tambak, kolam, empang, hutan
negara dll) 0
Jumlah Lahan Pertanian Bukan
Sawah 9 174
2. LAHAN BUKAN PERTANIAN (jalan, pemukiman, perkantoran, sungai dll) **) 2 133
Total (Luas Wilayah Kecamatan) 11 824
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
Perkembangan Luas Lahan Menurut Penggunaannya di Kabupaten Buleleng Tahun 2013 22
TABEL 15. LUAS LAHAN MENURUT PENGGUNAANNYA DI KECAMATAN TEJAKULA
TAHUN 2013 (HEKTAR)
No. Penggunaan Lahan
Realisasi Dalam Satu Tahun
Jumlah Ditanami Padi Tidak ditanami padi
Satu kali Dua kali ≥ Tiga kali Ditanami Tidak
tanaman lainnya ditanami apapun
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. LAHAN
PERTANIAN
1.1. Lahan Sawah
a. Irigasi 0 0 0 0 0 0
b. Tadah hujan 0 0 0 0 0 0
c. Rawa pasang surut 0 0 0 0 0 0
d. Rawa lebak 0 0 0 0 0 0
Jumlah Lahan
Sawah 0 0 0 0 0 0
No Penggunaan Lahan Luas
(1) (2) (3)
1.2. Lahan Pertanian Bukan Sawah
a. Tegal/kebun 2 463
b. Ladang/huma 0
c. Perkebunan 3 687
d. Ditanami pohon/hutan rakyat 947
e. Padang penggembalaan/padang
rumput 0
f. Sementara tidak diusahakan *) 5
g. Lainnya (tambak, kolam, empang, hutan
negara dll) 0
Jumlah Lahan Pertanian Bukan
Sawah 7 102
2. LAHAN BUKAN PERTANIAN (jalan, pemukiman, perkantoran, sungai dll) **) 2 666
Total (Luas Wilayah Kecamatan) 9 768
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id
http://
bulelen
gkab.b
ps.go.id