humiditas gw

13
INSTRUMENTASI DAN TEKNIK PENGUKURAN HUMIDITAS OLEH : Aryo Juliansyah Pratama 061340411639 Fatimah Shohina Putri 061340411645 Imam Nuradha Pramubelta 061340411648 Indah Yolanda 061340411650 Mirza Pratama 061340411654 Ossy Dewinta Putri Pertiwi 061340411656 Rahmadi Karsana Wijaya 061340411659 Suci Ananda Putri 061340411660 Dosen Pembimbing : Ir. Sutini Pujiastuti Lestari, M.T. NIP : 195610231986032001

Upload: occydpp

Post on 19-Nov-2015

100 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

hjgui

TRANSCRIPT

INSTRUMENTASI DAN TEKNIK PENGUKURANHUMIDITAS

OLEH :

Aryo Juliansyah Pratama 061340411639Fatimah Shohina Putri061340411645Imam Nuradha Pramubelta 061340411648Indah Yolanda061340411650Mirza Pratama061340411654Ossy Dewinta Putri Pertiwi061340411656Rahmadi Karsana Wijaya061340411659Suci Ananda Putri061340411660

Dosen Pembimbing : Ir. Sutini Pujiastuti Lestari, M.T.NIP : 195610231986032001

JURUSAN TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI TEKNIK ENERGIPOLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA2014HUMIDITAS

I. TUJUAN Dapat mengukur temperatur bola basah dan bola kering Dapat mencari humiditas dan relatif humiditas menggunakan grafik

II. ALAT DAN BAHAN Seperangkat Temperature Measurement Termometer raksa

III. DASAR TEORI

Temperatur bola kering dan temperatur bola basah dalam pemprosesan sering diperlukan untuk menentukan uap air di dalam aliran gas. Operasi ini lebih dikenal dengan proses humidifikasi. Penggunaan yang paling sederhana dan luas dalam proses humidifikasi adalah proses pengeringan padatan basah dengan pengukuran jumlah kandungan air dan pemakaian Ac. Untuk menentukan relatif humidifitas dan humidifitas dari campuran air-uap digunakan grafik humidifikasi.Cara penggunaan grafik humidifikasi adalah buat garis perpotongan antara temperatur bola kering dan bola basah dari titik perpotongan tarik garis sampai memotong garis relatif humidifitas sedangkan untuk menentukan humidifitas tarik garis perpotongan temperatur bola kering dan bola basah sampai memotong garis humidifitas.Humidifitas (kelembaban) adalah nilai kuantitas air yang terkandung dalam udara lembab. Nilai tersebut dapat ditampilkan sebagai Humiditas absolut (mv) Rasio Humidifitas dan Humidifitas relatif 0. Humiditas absolut mv: total massa uap air yang terkandung dalam suatu sistem campuran udara lembab dalam suatu kuantitas volume tertentu. Humiditas relatif (lebih dikenal dalam meteorologi sebagai relatif humiditi-RH) adalah nilai perbandingan antara tekanan parsial uap air aktual terhadap tekanan parsial uap air pada keadaan saturasi dengan suhu yang sama (suhu tabung kering).Rasio humiditas (Humiditas spesifik) xv didefinisikan sebagai rasio jumlah massa air yang terkandung dalam setiap satuan massa udara kering. Rasio humiditas dalam udara lembab memiliki nilai antara xv = 0 (udara kering) dan nilai maksimum xv = xvs (udara saturasi atau jenuh). Kelembaban relatif adalah jumlah uap air di udara pada suhu tertentu dibandingkan dengan uap air maksimum yang udara mampu menahan tanpa itu kondensasi, pada suhu tertentu.

Termometer bola basah ( wet-bulb ) merupakan suhu yang didapat bila udara didinginkan pada tekanan konstan sampai jenuh ( 100% kelembaban ) oleh penguapan air dengan panas laten yang berasal dari udara tersebut.Temperatur bola kering merupakan suhu yang diperoleh dari pengukuran suhu yang terjaga dari sinar matahari dan embun ( udara bebas )Kelembapan udara menyatakan banyaknya uap air dalam udara. jumlah uap air dalam udara ini sebetulnya hanya merupakan sebagian kecil saja dari seluruh atmosfer, yaitu hanya kira-kira 2 % dari jumlah masa. Akan tetapi uap air ini merupakan komponen udara yang sangat penting ditinjau dari segi cuaca dan iklim Uap air adalah suatu gas, yang tidak dapat dilihat, yang merupakan salah satu bagian dari atmosfer. Kabut dan awan adalah titik air atau butir-butir air yang melayang-layang di udara. Kabut melayang-layang dekat permukaan tanah, sedangkan awan melayang-layang di angkasa. Banyaknya uap air yang di kandung oleh hawa tergantung pada temperatur.Faktor-faktor yang mempengaruhi Kelembapan :1. Ketingian TempatApabila semakin tinggi tempat maka tingkat kelembabannya juga tinggi karena suhunya rendah dan sebaliknya semakin rendah tempat suhunya semakin tinggi dan kelembabannya pun menjadi rendah.

2. Kerapatan Udara Kerapatan udara.Ini juga berkaitan dengan suhu dimana apabila kerapatan udara pada daerah tertentu rapat maka kelembabanya tinggi. Sedangkan apabila kerapatan udara di suatu daerah renggang maka tinggkat kelembabannya juga rendah. Diketahui pula antara kerapatan,suhu,dan ketinggian tempat juga saling berkaitan.

3. Tekanan Udara.Tekanan udara juga mempengaruhi kelembaban udara dimana apabila takanan udara pada suatu daerah tinggi maka kelembabanya juga tinggi,hal ini disebabkan oleh kapasitas lapang udaranya yang rendah.

4. Radiasi Matahari.Dimana adanya radiasi matahari ini menyebabkan terjadinya penguapan air di udara yang tingkatannya tinggi sehingga kelembaban udaranya semakin besar.

5. Angin.Adanya angin ini memudahkan proses penguapan yang terjadi pada air laut menguap ke udara. Besarnya tingkat kelembaban ini dapat berubah menjadi air dan terjadi pembentukan awan.

6. SuhuApabila suhu suatu tempat tinggi maka kelembabanya rendah dan sebaliknya apabila suhu rendah maka kelembaban tinggi. Dimana hal ini antara suhu dan kelembaban ini juga berkaitan dengan ketinggian tempat.7. Kerapatan VegetasiJika tumbuhan tersebut kerapatannya semakin rapat maka kelembabannya juga tinggi hal ini di sebabkan oleh adanya seresah yang menutupi pada permukaan tanah sangat besar sehingga berpengaruh pada kelembabannya.Bahkan sebaliknya apabila kerapatannya jarang maka tinggkat kelembabannya juga rendah karena adanya seresah yang menutupi permukaan tanah ini sedikit.

IV. LANGKAH KERJA

1. Menghubungkan kabel pada temperature measurement ke stop kontak2. Memposisikan main supply pada posisi ON. Lampu indikator main on akan menyala.3. Mengambil 2 buah thermometer raksa, salah satu thermometer ujungnya dilapisis tisu basah sebagai temperatur bola basah.4. Memposisikan 2 buah thermometer tersebut pada blower selama 5 menit.5. Membaca temperatur bola kering dan bola basah setelah menekan main supply pada posisi OFF.6. Melakukan percobaan di atas sebanyak 5 kali percobaaan.7. Menentukan nilai rata-rata temperature bola kering dan bola basah dari 5 percobaan tersebut.8. Menentukan humiditas dan relatif humiditas menggunakan grafik carrier

V. DATA PENGAMATAN

No.Waktu(Menit)Temperatur (C)

Bola BasahBola Kering

1Awal2127

252852

3102853

4152855

5202857

6253258

Rata-rata28,855

VI. PERHITUNGAN

1. Temperature Measurement (Max)Diketahui :Temperature bola basah : 28,8 CTemperature bola kering : 55 C

Ditanya :a. Humiditasb. Relatif Humiditas

Dijawab :menggunakan grafik carrir didapat pembulatan :Temperature bola basah : 29 CTemperature bola kering : 55 Ca. Perpotongan pada temperatur bola basah dan bola kering pada skala antara 0,02 dan 0,01 maka selisihnya adalah0,03 0,02 = 0,01 kg H2O / kg udara kering

Jarak antara skala 0,02 dan 0,01 adalah 18,5 mmJadi = 5,405 x 10-4

Jarak dari skala 0,01 ke titik potong = 9 mm x 5,405x10-4 = 4,8645x10-3 kg H2O / kg udara kering

Jadi humiditas = 0,01 + 4,8645x10-3 = 0,0148645 kg H2O / kg udara kering

b. Perpotongan terdaat antara 10% dan 15%Jarak antara 10% dan 15% = 12 mmKenaikan 1 mm = = 0,416% / mm

Jarak antara 10 % ke tititk potong = 11 mm = 0,416 % / mm x 11 mm = 4,576 %Jadi, relatif humidity = 10% + 4,576 % = 14,576%

VII. ANALISIS DATA

Pada praktikum yang telah dilakukan, dapat ditentukan humiditas dan relative humidity (RH) dari udara dengan menggunakan temperatur bola kering dan temperatur bola basah. Alat yang digunakan dalam penetuan ini adalah dua buah termometer raksa yang salah satunya dilapisi tisu basah pada cembulnya.Seperti yang telah diketahui bahwa termometer menggunakan prinsip pemuaian zat cair. Ketika mengukur suhu udara dengan termometer raksa, maka akan terjadi perpindahan kalor dari udara ke bulb (cembul) termometer. Karena mendapatkan kalor, raksa yang ada di dalam termometer mengalami pemuaian sehingga tinggi air raksa tersebut naik. Hal ini dapat dikatakan temperatur bola kering.Pada wet bulb atau temperatur bola basah, termometer yang cembulnya sudah dilapisi tisu basah akan dialiri udara panas dari blower. Proses yang terjadi adalah perpindahan kalor dari udara ke tisu basah yang digunakan. Kalor dari udara akan menguapkan air pada tisu basah tersebut,setelah itu baru digunakan untuk memuaikan raksa yang ada di dalam termometer.Dari data yang diperoleh, diadapat hasil rata-rata dari temperatur bola kering 28,2 C dan bola basah 55C. Temperatur bola kering adalah temperatur yang biasanya dianggap sebagai suhu dan memang merupakan suhu termodinamik sebenarnya. Sedangkan temperatur bola basah merupakan temperatur adiabatik yang jenuh. Penguapan adiabatik dari air pada termometer dan akibat pendinginan yang ditunjukkan untuk membaca bahwa suhu lebih basah dibandingkan suhu kering udara. Nilai suhu yang terukur dari termometer suhu bola basah ini adalah bagian dari nilai kelembaban. Nilai suhu atau selisih suhu bola kering dengan suhu bola basah serta suhu bola kering jika dikonversikan akan mendapatkan nilai kelembaban relatif. Sehingga didapat nilai kelembaban sebesar 0,0148 kg H2O/kg udara kering dan nilai kelembaban relatif 14,576 %.

VIII. KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :

1) Temperatur bola basah dan temperature bola kering dapat menetukan humiditas / kelembaban dan relative humidity (RH) suatu udara.

2) Proses yang terjadi selama pengukuran temperature bola basah dan bola kering adalah perpindahan panas dari udara ke thermometer.

3) Dari hasil percobaan diperoleh data : Temperatur bola basah : 28,8 C Temperatur bola kering : 55 C

4) Nilai temperatur yang terukur dari termometer suhu bola basah adalah bagian dari nilai kelembaban / humiditas.

5) Dari perhitungan yang telah diselesaikan, diperoleh hasil : Humiditas : 0,0148 kg H2O/kg udara kering Relative Humidity : 14,576 %.

DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet. Praktikum Instrumentasi dan Teknik Pengukuran, Humiditas. 2014. Palembang : POLSRI Khusnulbravo.blogspot.com/2014/02/praktikum-instrumen-teknik-pengukura.html

Mimmusa-pudica.blogspot.com/2012/02 laporan-praktikum-kelembaban-udara.html