hubungan rho dan t
DESCRIPTION
Hasil penelitianTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Densitas adalah massa dari materi atau zat setiap satu satuan volume. Selama ini,
mahasiswa hanya mengenal densitas hanya dipengaruhi oleh massa benda tersebut dan
volume karena hal itulah yang selalu diajarkan sejak SMP hingga SMA. Pada hakikatnya,
densitas bukan hanya dipengaruhi oleh dua hal tersebut namun juga dipengaruhi oleh
temperature dimana semakin tinggi temperatur dari zat atu materi maka densitas dari zat
tersebut akan semakin rendah sehinga kecepatan akan semakin tinggi (Ikmal, 2009) .
1.2 TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini yaitu:
1. Mahasiswa dapat melakukan percobaan hubungan antara densitas dan temperature ini
sesuai dengan prosedur yang ada
2. Mahasiswa dapat mengetahui hubungan antara densitas dan temperature
3. Mahasiswa dapat menghitung densitas suatu zat
1.3 RUANG LINGKUP
Pada percobaan kali ini hanya digunakan variasi temperature dengan cara
dimasukkan ke dalam freezer atau dipanaskan.
BAB II
STUDI LITERATUR DAN METODOLOGI
II.1 STUDI LITERATUR
Pada air bertemperatur 4°C, massa jenisnya mencapai harga terbesar. Penurunan
atau penaikan temperatur selanjutnya akan mengecilkan harga massa jenis air yang
dikenal juga sebagai anomali air. Selain air, masih terdapat jenis zat, besi misalnya, yang
mempunyai sifat demikian. Ketidak-linieran hubungan antara massa jenis dan temperatur
itu terlihat seperti pada gambar berikut:
(http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/fisika_ilmu_panas/bab2-
pengaruh_temperatur_atas_zat.pdf)
Bobot jenis untuk penggunaan praktis lebih sering didefinisikan sebagai perbandingan
massa dari suatu zat terhadap massa sejumlah volume air pada suhu 40C atau temperatur lain
yang telah ditentukan.Pengujian bobot jenis dilakukan untuk menentukan 3 macam bobot jenis
yaitu :
1. Bobot jenis sejati
Massa partikel dibagi volume partikel tidak termasuk rongga yang terbuka dan tertutup.
2. Bobot jenis nyata
Massa partikel dibagi volume partikel tidak termasuk pori/lubang terbuka, tetapi termasuk
pori yang tertutup.
3. Bobot jenis efektif
Massa parikel dibagi volume partikel termausk pori yang tebuka dan tertutup. (Juniarti, 2009)
(Diknas Pemprov DIY, 2007)
Kegunaan mengetahui massa jenis sering digunakan untuk dapat menentukan dengan
tepat jenis suatu zat apa yang sesuai dengan kebutuhan, misalnya dalam industry pesawat terbang
dibutuhkan suatu bahan yang kuat tetapi ringan maka digunakan aluminium sebagai badan
pesawat, karena aluminium lebih ringan massanya daripada besi.
(http://www.scribd.com/doc/8188870/Massa_Jenis)
II.2 METODOLOGI
MULAI
ANALISIS DATA
STUDI LITERATUR
PENGUMPULAN DATA
OBSERVASI
SIMPULAN
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PENGUKURAN
Alat dan Bahan:
1. Gelas rol film
2. Air PDAM
3. Thermometer
4. Freezer
5. Gelas ukur
6. Kamera
7. Kompor listrik
8. Beaker glass
9. Neraca analitik
Hasil Pengamatan
NO PERLAKUAN PENGAMATAN
1. Air PDAM sebanyak 25ml diukur dengan
gelas ukur
Air PDAM berwarna bening
2. Gelas rol film ditimbang terlebih dahulu
dalam keadaan kosong dengan neraca
analitik
Gelas 1 : 3.9776 gram
Gelas 2 : 4.2603 gram
Gelas 3 : 4.2085 gram
3. Air dimasukkan ke dalam 3 gelas rol film Tidak terjadi reaksi apapun
4. 3 gelas rol film dimasukkan ke dalam
freezer untuk memperoleh suhu 4°C,
10°C, dan 20°C
Pada suhu 10°C dan 20°C, air masi berbentuk
cairan namun pada 4°C air sudah berbentuk es
5. 3 gelas rol film ditimbang dengan neraca
analitik
Massa 1 (4°C) : 24.548 gram
Massa 2 (10°C) : 28.6525 gram
Massa 3 (20°C) : 28.7209 gram
6. Massa 3 gelas rol film dikurangi massa
awal
Massa 1 (4°C) : 20.5704 gram
Massa 2 (10°C) : 24.3922 gram
Massa 3 (20°C) : 24.5124 gram
7. Gelas beaker ditimbang dengan neraca
analitik dalam keadaan masih kosong
Massa : 61.0933 gram
8. Gelas beaker diisi dengan air PDAM dan
dipanaskan untuk memperoleh suhu 40°C,
60°C, dan 90°C
Air mendidih
9. Gelas beaker ditimbang dengan neraca
analitik
Massa 4 (40°C) : 85.4838 gram
Massa 5 (60°C) : 85.1144 gram
Massa 6 (90°C) : 84.6030 gram
10. Massa gelas beaker dikurangi massa awal Massa 4 (40°C) : 24.3905 gram
Massa 5 (60°C) : 24.0211 gram
Massa 6 (90°C) : 23.5097 gram
11. Dapat diketahui hubungan temperature
dan massa jenis dengan ρ = m/v
Grafik pada pembahasan
10.
BAB IV
PEMBAHASAN
Langkah awal pada percobaan ini adalah menimbang dahulu semua wadah yang tersedia
dalam keadaan masih kosong sehingga diperoleh:
Gelas rol film :
Gelas 1 : 3.9776 gram
Gelas 2 : 4.2603 gram
Gelas 3 : 4.2085 gram
Sedangkan gelas beaker mempunyai massa 61.0933 gram
Setelah itu, seluruh wadah diisi air yang telah diukur dengan gelas ukur sebanyak 25ml
dan 3 gelas rol film diletakkan di dalam freezer untuk memperoleh suhu 4°C, 10°C, dan 20°C
dan gelas beaker dipanaskan diatas kompor listrik untuk memperoleh suhu 40°C, 60°C, dan
90°C. Lalu seluruh wadah ditimbang di neraca analitik dan diperoleh hasil:
Massa 1 (4°C) : 24.548 gram
Massa 2 (10°C) : 28.6525 gram
Massa 3 (20°C) : 28.7209 gram
Massa 4 (40°C) : 85.4838 gram
Massa 5 (60°C) : 85.1144 gram
Massa 6 (90°C) : 84.6030 gram
Wadah tersebut ditimbang untuk memperoleh massa bersih dari air di dalam wadah dengan
rumus massa akhir – massa awal dan diperoleh hasil sebagai berikut:
Massa 1 (4°C) : 20.5704 gram
Massa 2 (10°C) : 24.3922 gram
Massa 3 (20°C) : 24.5124 gram
Massa 4 (40°C) : 24.3905 gram
Massa 5 (60°C) : 24.0211 gram
Massa 6 (90°C) : 23.5097 gram
Seluruh wadah yang awalnya diisi dengan volume 25ml mengalami perubahan volume
pada suhu 4°C yang disebabkan oleh berubah wujudnya zat dari cairan ke padat sehingga volume
menjadi 23.4905ml.
Jika dibuat tabel hubungan antara suhu dan densitas sebagai berikut:
suhu
(°C)
massa
(gram)
volume
(ml)
densitas
(g/ml)
4 20.5704 23.4905
0.87569017
3
10 24.3922 25 0.975688
20 24.5124 25 0.980496
40 24.3905 25 0.97562
60 24.0211 25 0.960844
80 23.5097 25 0.940388
4 10 20 40 60 800.82
0.84
0.86
0.88
0.9
0.92
0.94
0.96
0.98
1
BAB V
KESIMPULAN
Pada percobaan kali ini dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Rumus untuk menghitung massa jenis atau densitas adalah ρ=m/v
2. Massa jenis masing-masing zat pada percobaan ini adalah:
3. Jika dibuat grafik hubungan antara temperature dan suhu, terjadi ketidak liner-an antara
keduanya.titik puncak trejadi pada suhu 10°C setelah itu mulai turun perlahan hingga
80°C.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Diknas Pemprov DIY. 2007. Fisika : Pokok Bahasan 4 Massa Jenis Zat. Yogyakarta. Dinas
Pemprov DIY
Ikmal, Dody. 2009. Sifat-sifat Dasar Fluida. Jakarta. Pusat Pelatihan Engineering (Training
Center) COADE
Juniarti, Nana. 2009. Laporan Praktikum Penetapan Bobot Jenis Dan Rapat Jenis. Makassar.
Fakultas Farmasi Universitas Hasanudin
(http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/fisika_ilmu_panas/
bab2_pengaruh_temperatur_atas_zat.pdf)
(http://www.scribd.com/doc/8188870/Massa_Jenis)