hubungan persepsi dan sikap siswa kelas ii pada … · persepsi dan sikap siswa kelas ii pada mata...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA
PELAJARAN PKN DI SD NEGERI TEGALREJO 2
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Magdalena Fitria N
NIM : 131134051
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya ilmiah sederhana ini Penulis persembahkan kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria karena selalu memberikan rahmat dan
kasih yang melimpah didalam kehidupan ini.
2. Ibu dan Bapak yang telah setia mendampingi dan tidak pernah berhenti
memberikan dukungan dan semangat kepada saya.
3. Kedua kakakku yang selalu mendukung selama ini.
4. Teman-teman yang telah mendukung dan selalu saling mendoakan.
5. Universitas Sanata Dharma yang selalu saya banggakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Tidak ada masalah berapa kali kamu gagal, kamu hanya perlu berhasil satu kali
saja.
-Mark Cuban-
Nikmatilah setiap proses yang telah dilakukan karena proses tidak akan pernah
berbohong mengenai hasilnya.
-Magdalena Fitria-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 28 Februari 2017
Peneliti,
Magdalena Fitria Nurcahyanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Magdalena Fitria Nurcahyanti
Nomor Mahasiswa : 131134051
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS PADA MATA
PELAJARAN PKn DI SD NEGERI TEGALREJO 2
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu minta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 28 Februari 2017
Yang menyatakan,
Magdalena Fitria Nurcahyanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
Hubungan Persepsi Siswa Dan Sikap Siswa Kelas II Pada Mata Pelajaran
PKn Di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta
ABSTRAK
Magdalena Fitria Nurcahyanti
131134051
Penelitian ini dilatar belakangi adanya hasil observasi persepsi dan sikap
siswa. Persepsi siswa berada pada kategori yang rendah sebesar 75% (21 dari 28
siswa) pada mata pelajaran PKn. Begitu pula dengan sikap siswa yang
menunjukkan pada kategori rendah sebesar 97% (27 dari 28 siswa). Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi dan sikap siswa kelas
II pada mata pelajaran PKn di SD Negeri Tegalrejo 2.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan menggunakan metode Survei.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II dan sampel pada
penelitian ini adalah kelas IIA SD Negeri Tegalrejo 2 yang berjumlah 28 siswa
terdiri dari 15 laki-laki dan 13 perempuan..
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
positif antara persepsi dan sikap siswa kelas II pada mata pelajaran PKn. Hal itu
dibuktikan dengan analisis statistik correlation pearson product moment pada uji
hipotesis correlation pada siswa dengan nilai sig.(2-tailed) yaitu 0,000 (p<0,05).
Diketahui pula nilai Pearson Correlation pada penelitian ini adalah 0,696
termasuk dalam kategori hubungan korelasi yang kuat, karena berada di rentang
0,60-0,799.
Kata Kunci : Persepsi, sikap, siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
The correlations Between of Second Gradde Perception and Attitude on Civic
Education at SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta
ABSTRACT
Magdalena Fitria Nurcahyanti
131134051
The research motivated by the result of perception and attitude of the students.
Perception of students are in a low category of 75% (21 of 28 students) in the subject
of PKn as well as the attitude of the students who showed the low category 97% (27
of 28 students). The purpose of observation is to find out the perception and the
attitude of second grade students on the subjects of PKn in SDN Tegalrejo 2.
This research is quantitative research and used survey methods. Population in this
research were all students in second grade and a sample of this research is the
second grade a SDN Tegalrejo 2 and totaling 28 students consist of 15 boy and 13
girl based on the results of the study showed that there is a positive relationship
between the perception and attitude of students in second grade on the subject of
PKn.
It has been proved by analysis correlation the pearson product moment the
correlation hypothesis test on students with good grades sig. (2-tailed) that is 0,000
(p<0,05). Given also the value of pearson correlation in this study is 0,696 including
a strong correlation in the relationship because it is the range 0,60-0,799.
Key : Perception, attitude, students
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Tuhan Yesus yang telah melimpahkan kasih dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: HUBUNGAN
PERSEPSI DAN SIKAP SISWA KELAS II PADA MATA PELAJARAN PKN DI
SD NEGERI TEGALREJO 2, tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak
maka skripsi ini tidak akan selesai tepat pada waktunya. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini dengan hati yang tulus penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Rohandi Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Progam Studi Pendidikan
Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Apri Damai Sagita Krissandi,. S.S., M.Pd. selaku Wakil Ketua Progam Studi
Pendidikan Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
4. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. selaku dosen pembimbing I yang telah
membimbing penelitian dengan penuh kebijaksanaan.
5. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. selaku dosen pembimbing II yang
telah membimbing penelitian dengan penuh kebijaksanaan.
6. Drs. Sukawit,M.A. selaku kepala sekolah SD Negeri Tegalrejo 2 yang telah
memberi ijin untuk melakukan penelitian.
7. Ibu Titik Qadarsih S.Pd. selaku wali kelas IIA yang telah membantu
penelitian sehingga dapat terlaksana dengan baik.
8. Siswa kelas IIA SD Negeri Tegalrejo 2 yang telah bekerjasama dalam
penelitian sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
9. Segenap dosen PGSD S-1, terima kaih atas bantuannya selama ini.
10. Sekretariat PGSD yang telah membantu proses perijinan penelitian hingga
skripsi ini selesai.
11. Kedua orangtua, Bapak Agustinus Slamet dam Ibu Yustina Trimulyaningsih
yang telah mendukung dan selalu memotivasi dalam melakukan proses
pengerjaan skripsi hingga selesai.
12. Kedua kakakku, Agnes Riantika Dewayanti dan Krisma Argiyanta yang telah
mendukung dan memberikan motivasi.
13. Teman terdekatku Andreas Nugroho Trilaksono yang selalu sabar dalam
membantu menyelesaikan skripsi, serta selalu mendukung dan memberikan
saran setiap saya menyelesaikan skripsi ini.
14. Kedua sahabatku Yohana Dhanis Wari dan Aufrida Edith Herinda yang
setiap saat bekerja sama menyelesaikan tugas skripsi ini dan saling berbagi
pendapat dalam menyelesaikan tugas skripsi ini.
15. Teman-teman satu kelompok payung yang saling memberikan dukungan dan
semangat.
16. Teman-teman yang selalu memberikan dukungan dan saran ( Lina, Mira,
Nike, Desy, Yusi, Vika, Tyas, Dania, Gilar )
17. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu
secara spiritual maupun material dari awal hingga tugas akhir ini selesai.
Penulis mengucapkan terima kasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Penulis sadar bahwa karya ilmiah ini belum sempurna karena masih banyak
kekurangan, Namun, penulis berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang akan melakukan penelitian ilmiah.
Yogyakarta, 28 Februari 2017
Peneliti,
Magdalena Fitria Nurcahyanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
ABSTRACT ...................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xix
DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... xx
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xxii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
1.2 Batasan Masalah ............................................................................. 6
1.3 Rumusan Masalah .......................................................................... 6
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................ 6
1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................... 6
1.6 Definisi Operasional ...................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 10
2.1 Kajian Pustaka ........................................................................... 10
2.1.1 Persepsi Siswa ..................................................................... 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2.1.2 Sikap Siswa ............................................................................. 14
2.1.3 Paradigma Pedagogi Reflektif ................................................ 20
2.1.4 Hakekat Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ....................... 27
2.1.5 Materi Kelas II Cinta Lingkungan .......................................... 31
2.2 Hasil Penelitian Yang Relevan ..................................................... 32
2.3 Kerangka Berpikir ........................................................................ 36
2.4 Hipotesis Penelitian ..................................................................... 38
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 39
3.1 Jenis Penelitian ......................................................................... 39
3.2 Setting Penelitian ...................................................................... 39
3.2.1 Tempat Penelitian .............................................................. 40
3.2.2 Subjek Penelitian ................................................................ 40
3.2.3 Objek Penelitian .................................................................. 40
3.2.4 Waktu Penelitian ................................................................. 40
3.3 Populasi dan Sampel ................................................................. 41
3.4 Variabel Penelitian .................................................................... 41
3.4.1 Variabel Independent .......................................................... 41
3.4.2 Variabel Dependent ............................................................ 42
3.5 Instrumen Penelitian ................................................................. 43
3.6 Teknik Pengujian Instrumen ..................................................... 52
3.6.1 Validitas .............................................................................. 53
3.6.2 Reliabilitas .......................................................................... 60
3.7 Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 64
3.7.1 Kuesioner ............................................................................ 64
3.7.2 Observasi ............................................................................ 65
3.7.3 Dokumentasi ....................................................................... 65
3.8 Teknik Analisis Data ................................................................ 65
3.8.1 Uji Asumsi .......................................................................... 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
3.8.2 Uji hipotesis ........................................................................ 68
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 70
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................ 70
4.1.1 Uji Asumsi ................................................................................ 70
4.1.2 Hasil Uji Statistik .................................................................. 74
4.2 Pembahasan ............................................................................... 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 77
5.1 Kesimpulan .................................................................................... 77
5.2 Keterbatasan ................................................................................... 77
5.3 Saran .............................................................................................. 78
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ............................................................................. 40
Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner persepsi dan sikap ............................................ 43
Tabel 3.3 Kisi-kisi pernyataan kuesioner ........................................................ 46
Tabel 3.4 Kisi-kisi pernyataan kuesioner sikap siswa terhadap mata pelajaran
PKn ................................................................................................... 48
Tabel 3.5 Sebaran item uji coba kuesioner persepsi dan sikap tentang model
pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) ....................... 51
Tabel 3.6 Sebaran item uji coba kuesioner sikap siswa terhadap mata
pelajaran PKn ..................................................................................... 52
Tabel 3.7 Rubik Penilaian ................................................................................... 54
Tabel 3.8 Hasil uji validitas persepsi siswa ..................................................... 57
Tabel 3.9 Item valid setiap indikator persepsi siswa .......................................... 58
Tabel 3.10 Hasil uji validitas sikap siswa ........................................................ 59
Tabel 3.11 Item valid setiap indikator sikap .................................................... 60
Tabel 3.12 Kriteria koefisien reliabilitas ......................................................... 62
Tabel 3.13 Reliabilitas persepsi siswa terhadap model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) ............................................ 63
Tabel 3.14 Reliabilitas sikap siswa pada mata pelajaran PKn ........................ 64
Tabel 3.15 Interpretasi koefisien korelasi untuk menguji hipotesis ................ 69
Tabel 4.1 Hasil uji normalitas persepsi siswa dan sikap siswa ........................ 71
Tabel 4.2 Hasil uji Homogenitas Persepsi siswa dan sikap siswa .................. 72
Tabel 4.3 Hasil uji linearitas ............................................................................ 72
Tabel 4.4 Hasil uji correlation pearson product moment ................................ 74
Tabel 4.5 Kategori koefisien korelasi .............................................................. 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan hasil penelitian yang relevan ............................................ 35
Gambar 3.1 Bagan variabel penelitian ............................................................. 42
Gambar 3.2 Rumus rata-rata expert judgement ............................................... 55
Gambar 3.3 Rentang skor ................................................................................ 54
Gambar 3.4 Rumus uji reliabilitas ................................................................... 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Grafik Scatterplot ........................................................................... 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen Penelitian ..................................................................... 84
Lampiran 2 Rubrik penilaian ........................................................................... 98
Lampiran 3 Expert Judgement ......................................................................... 99
Lampiran 4 Hasil uji validitas persepsi siswa terhadap model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) ......................................... 101
Lampiran 5 Hasil uji reliabilitas instrumen persepsi siswa ............................. 102
Lampiran 6 Hasil uji validitas sikap siswa pada mata pelajaran PKn ............. 103
Lampiran 7 Hasil uji reliabilitas instrumen sikap siswa .................................. 104
Lampiran 8 Silabus kelompok siswa ............................................................... 105
Lampiran 9 RPP kelompok siswa .................................................................... 111
Lampiran 10 Nilai kuesioner persepsi siswa terhadap model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) ......................................... 147
Lampiran 11 Nilai kuesioner sikap siswa pada mata pelajaran PKn ............... 149
Lampiran 12 Uji normalitas ............................................................................. 151
Lampiran 13 Uji homogenitas ......................................................................... 152
Lampiran 14 Uji linearitas ............................................................................... 153
Lampiran 15 Uji corelation product moment .................................................. 156
Lampiran 16 Surat izin penelitian .................................................................... 157
Lampiran 17 Surat balasan izin penelitian ....................................................... 158
Lampiran 18 Foto-foto kegiatan ...................................................................... 159
CURRICULUM VITAE .................................................................................. 161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pendidikan merupakan peran yang penting di era globalisasi seperti
sekarang ini. Pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan
mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan manusia
akan mampu mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya secara optimal.
Menurut (Eko Haryono 2013: 14) Program pendidikan sembilan tahun untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan, dan
diharapkan dengan usaha pemerintah terseut dapat meningkatkan kualitas
pendidikan.
Pendidikan kewarganegaraan termasuk salah satu mata pelajaran yang
penting, karena Pendidikan Kewarganegaraan diajarkan di seluruh tingkat
pendidikan, dimulai dari Sekolah Dasar sampai perguruan Tinggi. Menurut
Djahiri (1991:12) Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan nilai dan
moral yang diharapkan mampu menampilkan perangkat tatanan nilai, moral
dan norma pancasila dan selalu menunjukkan ketertarikan isi pesan sila-sila
pancasila. Sebagai pendidikan nilai, Pendidikan Kewarganegaraan akan
membantu peserta didik dalam mengembangkan kesadaran siswa akan nilai-
nilai yang termuat dalam hal yang menjadi objek pembahasannya.
Penanaman nilai dan moral yang terkandung di dalam mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan tidak dapat dilakukan secara instan. Perlu proses
mendalam untuk mampu menerapkan nilai yang terkandung dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
2
pembelajaran PKn di kehidupan nyata. Pendidkan Kewarganegaraan dapat
diartikan pula sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai
luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan
dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik.
Pendekatan konvensional yang selama ini dipakai untuk mengajar PKn kurang
memberikan dampak memuaskan untuk keberhasilan penanaman nilai dan
moral. Persepsi merupakan suatu aktivitas seseorang dalam memberikan
kesan, dan dari observasi yang peneliti lakukan di kelas persepsi siswa pada
pelajaran PKn adalah suatu pelajaran yang membosankan dan tidak menarik
karena banyak teori-teori yang diberikan. Dan sikap siswa akan nilai cinta
lingkungan kurang tertanam dalam diri siswa terlihat ketika siswa tidak
mengindahkan keadaan kelas yang kotor dan sering membuang sampah
sembarangan. Untuk itu diperlukan pendekatan yang baik agar pemahaman
siswa mengenai arti cinta lingkungan semakin jauh lebih baik. Pembelajaran
PKn yang baik untuk merubah siswa lebih menghargai lingkungan adalah
dengan menerapkan nilai-niali yang ada kaitannya dengan persoalan akan nilai
cinta lingkungan
Dari hasil pengamatan dan observasi, peneliti melihat persepsi siswa
mengenai pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), siswa kurang
mengerti mengenai model tersebut dan siswa kurang antusias dalam menyikapi
model pembelajaran tersebut dan saat digunakan pada mata pelajaran PKn
kurang tertarik terlihat ketika peneliti mengajar mata pelajaran PKn siswa
kurang antusias dalam menyikapi pembelajaran. Sikap terhadap mata pelajaran
Pkn dengan materi cinta lingkungan di sekolah pun kurang menonjol terlihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
3
pula ketika peneliti melihat keadaan kelas yang kotor. Serta di SD Negeri
Tegalrejo 2 kurang menggunakan model dalam kegiatan pembelajaran,
sewaktu peneliti mengajar guru di SD Negeri Tegalrejo 2 kurang mengetahui
apa itu model Paradigama Pedagogi Refletif (PPR), karena pada saat itu guru
bertanya kepada peneliti mengenai model PPR. Ketika peneliti mengajar
menggunakan model Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) itu pun tidak
membuat siswa terlalu bersemangat dalam mengikuti pemebelajaran.
Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti hasil yang diperoleh
melihat indikator persepsi (menyerap, mengerti) terlihat permasalahan persepsi
siswa, dan dari 28 siswa terdapat 21 siswa yang mempunyai persepsi mengenai
pembelajaran dengan kategori rendah yaitu sebesar 75% hal itu nampak pada
saat peneliti melakukan obeservasi dan terlihat bahwa siswa susah mengerti isi
materi pembelajaran dengan baik begitupun pemahaman siswa terhadap
pembelajaran kurang baik terlihat pada saat peneliti bertanya, siswa tidak
menjawab dengan benar. Permasalahan tersebut juga menyebabkan terjadinya
permasalahan pada sikap siswa yang rendah yaitu 97% (27 siswa) hal ini
terlihat ketika peneliti melakukan observasi dan hal ini nampak pada saat
pembelajaran siswa tidak memperhatikan pembelajaran dengan baik, siswa
tidak suka terhadap pembelajaran dan saat diminta mengerjakan siswa tidak
mengerjakan dengan maksimal. Sehingga dapat dikatakan bahwa walaupun
memakai pembelajaran berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif tetap saja
persepsi dan sikap siswa pada pembelajaran PKn masih terbilang rendah.
Salah satu strategi untuk mengetahui tentang ada tidaknya hubungan
antara persepsi siswa terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
4
Reflektif (PPR) dan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn. Peneliti akan
sangat menekankan langkah-langkah yang ada dalam model Paradigma
Pedagogi Reflektif (PPR). Adapun kelebihan dari Paradigma Pedagogi
Reflektif adalah model yang bisa digunakan di semua kurikulum sehingga
tidak ada kendala yang berarti jika di sekolah menggunakan kurikulum 2006.
Dari hal itu peneliti inginmelihat apakah ada hubungan antara persepsi dan
sikap siswa.
Menurut Subagyo (2010:18) Pembelajaran Pedagogi Reflektif (PPR)
merupakan pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan sebagai pengantar
pendidikan nilai dan moral di dalam mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn). PPR menekankan sebuah proses yang tidak berhenti
pada pencapaian kompetensi dan keterampilan.
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan suatu model
pembelajaran yang baik karena memiliki suatu keunggulangan yang pada
intinya dapat diterapkan di semua kurikulum di sekolah dasar dan juga
hasilnya lebih cepat kelihatan, model pembelajaran ini dianggap mampu
merubah perilaku siswa dalam pembelajaran terlebih persepsi dan sikap siswa
pada mata pelajaran PKn, karena saat peneliti menanyakan secara langsung
kepada siswa mengenai pelajaran PKn apakah ada rasa jenuh saat menerima
pelajaran dan siswa sebagian ada yang mengatakan bosan, maka dari itu
model ini diterapkan untuk merubah persepsi siswa terhadap pelajaran PKn
serta sikap siswa akan cinta lingkungan .
Pengalaman ditekankan supaya siswa dapat terlibat langsung.
Pengalaman ini diberikan dengan maksud siswa dapat menemukan sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
5
nilai-nilai yang sedang mereka pelajari. Kemudian guru memberikan refleksi
atas pengalaman dimana refleksi tersebut dilakukan supaya siswa dapat
memahami akan nilai yang sudah dipelajarinya. Pemahaman akan nilai
tersebut selanjutnya menjadi rumusan bagi tindakan siswa selanjutnya dalam
kegiatan aksi, barulah guru dapat mengevaluasinya. Kegiatan evaluasi yang
dilakukan guru tidak hanya dalam ranah kognitif saja, tetapi juga melihat
pribadi siswa, apakah siswa mengalami perkembangan setelah mengikuti
pembelajaran atau tidak. Persepsi siswa dan sikap siswa terhadap mata
pelajaran PKn memang perlu dibenahi, karena persepsi siswa terhadap mata
pelajaran PKn yaitu PKn adalah pelajaran yang membosankan dan kurang
diminati siswa sedangkan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn kurang
tertarik terhadap materi didalamnya.
Dari paparan diatas solusi yang dapat peneliti gunakan adalah
menggunakan Pembelajaran berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
yang dapat membangkitkan kemampuan siswa. PPR akan membantu siswa
untuk menemukan nilai-nilai yang terkandung dalam Pendidikan
Kewarganegaraan (PKn). Pembelajaran berbasis Paradigma Pedagogi
Reflektif membantu siswa menemukan sendiri melalui pengalaman yang
dibantu refleksi bersama guru dan melakukan aksinya dalam kehidupan
sehari-hari. PPR juga diharapkan mampu membantu siswa dalam menemukan
nilai-nilai yang terkandung dalam pelajaran PKn. Pembelajaran berbasis
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), dipakai juga dalam melihat bagaimana
persepsi siswa mengenai mata pelajaran PKn serta sikap siswa terhadap nilai
cinta lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
6
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian
kuantitatif untuk mengetahui tentang ada tidaknya hubungan perepsi dan
sikap siswa dengan judul “HUBUNGAN PERSEPSI DAN SIKAP SISWA
KELAS II PADA MATA PELAJARAN PKN DI SD NEGERI TEGALREJO
2”.
1.2 Batasan Masalah
Permasalahan penelitian ini dibatasi hanya pada:
Penelitian dilakukan untuk meneliti persepsi dan sikap siswa kelas II
dalam mata pelajaran PKn. Hasil penelitian ini hanya berlaku di SD Negeri
Tegalrejo 2 pada materi Cinta Lingkungan.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan diatas, masalah dalam penelitian dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1.3.1 Apakah ada hubungan persepsi siswa dan sikap siswa pada mata
pelajaran PKn?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut :
1.4.1 Untuk mendeskripsikan adanya hubungan persepsi dan sikap siswa
pada mata pelajaran PKn.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
7
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif cara untuk
membantu proses belajar mengajar yang inovatif dengan menggunakan
pembelajaran berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), serta
pembelajaran berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dapat
dijadikan referensi untuk bisa mendampingi siswa menemukan nilai-nilai
dan dapat mewujudkan sikap terhadap mata pelajaran PKn.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Peneliti dapat membuktikan pengaruh Pembelajaran berbasis
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) terhadap persepsi dan sikap siswa
dalam mata pelajaran PKn. Peneliti mendapatkan pengalaman baru dalam
menggunakan pembelajaran berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR) untuk proses pembelajaran PKn.
b. Bagi Guru
Guru mendapatkan pengalaman baru dalam menerapkan
pembelajaran PKn dengan model PPR. Serta guru mendapatkan hal
baru mengenai cara pembelajaran yang baik di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
8
c. Bagi Siswa
Siswa memperoleh pengalaman belajar di kelas dengan
menggunakan model PPR. Siswa mendapatkan pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan.
d. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan contoh yang baik
dalam proses pembelajaran kedepannya untuk meningkatkan kualitas
sekolah. Sekolah yang menggunakan pembelajaran yang kreatif dan
inovatif akan menarik dan diminati oleh calon siswa.
1.6 Definisi Operasional
1.6.1 Persepsi siswa terhadap pembelajaran berbasis Paradigma Pedagogi
Reflektif adalah suatu proses aktivitas seseorang dalam memberikan
kesan, penilaian, pendapat, merasakan dan menginterprestasikan
sesuatu berdasarkan informasi yang ditampilkan dari sumber lain. Dan
persepsi didahului oleh proses penginderaan.
1.6.2 Sikap siswa pada mata pelajaran PKn merupakan suatu kecenderungan
reaksi perasaan, yang mempunyai preferensi terhadap suatu objek
tertentu dengan berdasarkan pada keyakinan individu. Sikap dapat
diartikan sikap merupakan pendapat, keyakinan seseorang mengenai
objek atau situasi yang disertai dengan perasaan tertentu, dan
memberikan dasar kepada orang tersebut sehingga timbul respon untuk
berperilaku dengan cara tertentu yang dipilihnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
9
1.6.3 Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) adalah salah satu cara pola pikir
dalam menumbuhkan dan mengembangkan kompetensi siswa. PPR
memiliki tahap tahap awal pada pembelajaran ini adalah pengenalan
pada konteks siswa. Unsur paling penting dalam model pembelajaran
ini adalah pengalaman, refleksi dan aksi.
1.6.4 Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu pendidikan yang
memfokuskan pada pendidikan nilai dan moral serta pembentukkan jati
diri dan cinta tanah air untuk menjadi warga negara yang cerdas,
terampil, dan berkarakter. Serta pendidikan kewarganegaraan yang
berhasil diterapkan akan mampu untuk mengembangkan sikap mental
yang cerdas, penuh tanggung jawab dalam diri siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
10
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab II landasan teori ini, berisi kajian pustaka serta teori-teori yang
relevan dari hasil penelitian sebelumnya dan dirumuskan dalam kerangka berpikir
dan hipotesis berupa dugaan sementara dari rumusan masalah penelitian.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Persepsi
2.1.1.1 Pengertian Persepsi
Menurut Jalaludin (1998:51) persepsi adalah pengalaman tentang objek,
peristiwa atau hubungan – hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan
informasi dan menafsirkan pesan. Selain itu Atkinson (1999 : 75) mengungkapkan
bahwa persepsi adalah proses dimana kita mengorganisasi dan menafsirkan
stimulus dalam lingkungan. Begitu pula dengan Davidoff, (1981) mengatakan
bahwa persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan,
yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera
atau juga disebut proses sensoris. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa
stimulus diterima oleh alat indera, yaitu yang dimaksud dengan penginderaan,
dan melalui proses penginderaan tersebut stimulus itu menjadi sesuatu yang
berarti setelah diorganisasikan dan diinterprestasikan.
Jadi, persepsi siswa adalah suatu proses aktivitas seseorang dalam
memberikan kesan, penilaian, pendapat, merasakan dan menginterprestasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
11
sesuatu berdasarkan informasi yang ditampilkan dari sumber lain. Dan persepsi
didahului oleh proses penginderaan.
2.1.1.2 Faktor-faktor yang berperan dalam persepsi
Walgito (2010:101) berpendapat bahwa terdapat beberapa faktor-faktor yang
berperan dalam persepsi, yaitu:
1. Objek persepsi
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor.
Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat
datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf
penerima yang bekerja sebagai reseptor. Namun dari sebagian terbesar stimulus
datang dari luar individu. Dalam penelitian ini objek persepsinya adalah
pembelajaran PKn.
2. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf
Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Di
samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan
stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebgai pusat
kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan syaraf motoris.
3. Perhatian
Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya
perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam
rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi
dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukan kepada sesuatu atau sekelompok
objek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
12
Dari paparan di atas dapat dikemukakan bahwa faktor-faktor yang
berpengaruh pada persepsi yaitu objek persepsi, alat indera, syaraf, dan pusat
susunan syaraf dan perhatian
2.1.1.3 Proses Terjadinya Persepsi
Walgito (2010:102) mengatakan bahwa proses terjadinya persepsi dapat
dijelaskan sebagai berikut. Objek menimbulkan stimulus, dan stimulus
mengenai alat indera atau reseptor. Perlu dikemukakan bahwa antara objek dan
stimulus itu berbeda, tetapi ada kalanya bahwa objek dan stimulus itu menjadi
satu, misalnya dalam hal tekanan. Benda sebagai objek langsung mengenai
kulit, sehingga akan terasa tekanan tersebut.
Proses stimulus mengenai alat indera merupakan proses kealaman atau
proses fisik. Stimulus yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh syaraf
sensoris ke otak. Proses ini yang disebut sebagai proses fisiologis. Kemudian
terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari
apa yang dilihat, atau apa yang didengar, atau apa yang diraba. Proses yang
terjadi dalam otak atau dalam pusat kesadaran inilah yang disebut sebagai
proses psikologis.
Dengan demikian dapat disimpulkan yaitu taraf terakhir dari proses
persepsi ialah individu menyadari tentang misalnya apa yang dilihat, atau apa
yang didengar, atau apa yang diraba, yaitu stimulus yang diterima melalui alat
indera. Proses ini merupakan proses terahkir dari persepsi dan merupakan
persepsi sebenarnya. Respon sebagai akibat dari persepsi dapat diambil oleh
individu dalam berbagai macam bentuk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
13
2.1.1.4 Indikator Persepsi
Indikator persepsi ada 2 macam menurut Hamka (2002: 101-106) yaitu :
1. Menyerap, yaitu stimulus yang berada di luar individu diserap melalui indera,
masuk ke dalam otak, mendapat tempat. Di situ terjadi proses analisis, diklasifikasi
dan diorganisir dengan pengalaman–pengalaman individu yang telah dimiliki
sebelumnya. Karena itu penyerapan itu bersifat individual berbeda satu sama lain
meskipun stimulus yang diserap sama.
2. Mengerti atau memahami, yaitu indikator adanya persepsi sebagai hasil proses
klasifikasi dan organisasi. Tahap ini terjadi dalam proses psikis. Hasil analisis
berupa pengertian atau pemahaman. Pengertian atau pemahaman tersebut juga
bersifat subjektif, berbeda -beda bagi setiap individu.
Walgito (1990: 54 -55), berpendapat bahwa persepsi memiliki indikator-
indikator sebagai berikut:
1. Penyerapan terhadap rangsang atau objek dari luar individu. Rangsang atau objek
tersebut diserap atau diterima oleh panca indera, baik penglihatan, pendengaran,
peraba, pencium, dan pencecap secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Dari
hasil penyerapan atau penerimaan oleh alat-alat indera tersebut akan mendapatkan
gambaran, tanggapan, atau kesan di dalam otak. Gambaran tersebut dapat tunggal
maupun jamak, tergantung objek persepsi yang diamati. Di dalam otak terkumpul
gambaran-gambaran atau kesan-kesan, baik yang lama maupun yang baru saja
terbentuk. Jelas tidaknya gambaran tersebut tergantung dari jelas tidaknya
rangsang, normalitas alat indera dan waktu, baru saja atau sudah lama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
14
2. Pengertian atau pemahaman setelah terjadi gambaran-gambaran atau kesan-kesan di
dalam otak, maka gambaran tersebut diorganisir, digolong –golongkan
(diklasifikasi), dibandingkan, diinterpretasi, sehingga terbentuk pengertian atau
pemahaman. Proses terjadinya pengertian atau pemahaman tersebut sangat unik dan
cepat. Pengertian yang terbentuk tergantung juga pada gambaran -gambaran lama
yang telah dimiliki individu sebelumnya (disebut apersepsi).
3. Penilaian atau evaluasi setelah terbentuk pengertian atau pemahaman, terjadilah
penilaian dari individu. Individu membandingkan pengertian atau pemahaman yang
baru diperoleh tersebut dengan kriteria atau norma yang dimiliki individu secara
subjektif. Penilaian individu berbeda-beda meskipun objeknya sama. Oleh karena
itu persepsi bersifat individual.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan indikator persepsi yang
dikemukakan oleh Hamka (2002) yaitu menyerap, mengerti. Peneliti menggunakan
indikator persepsi dari Hamka karena dinilai lebih lengkap dan memadahi.
Selanjutnya indikator-indikator persepsi tersebut akan digunakan untuk
pengembangan instrumen persepsi siswa pada mata pelajaran PKn.
2.1.2 Sikap
2.1.2.1 Pengertian Sikap
Azwar (2005: 7) menyatakan bahwa sikap merupakan ekspresi efek seseorang
pada objek sosial tertentu yang mempunyai kemungkinan rentangan dari suka
sampai tak suka atau setuju sampai tidak setuju pada sesuatu objek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
15
Sedangkan menurut Kerlingar dalam (Azwar, 2010: 7) sikap adalah
kecederungan yang tertata untuk berfikir, merasa, berperilaku terhadap sesuatu
himpunan fenomena seperti objek-objek fisik, kejadian, atau perilaku.
Sedangkan Purwanto (2004: 141) mengemukakan bahwa sikap adalah suatu
kecenderungan untuk bereaksi dengan cara tertentu terhadap suatu perangsangan
atau situasi yang dihadapi.
Jadi, dari berbagai pendapat mengenai sikap tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa sikap merupakan suatu kecenderungan reaksi perasaan, yang
mempunyai preferensi terhadap suatu objek tertentu dengan berdasarkan pada
keyakinan individu. Sikap dapat diartikan sikap merupakan pendapat, keyakinan
seseorang mengenai objek atau situasi yang disertai dengan perasaan tertentu, dan
memberikan dasar kepada orang tersebut sehingga timbul respon untuk
berperilaku dengan cara tertentu yang dipilihnya.
2.1.2.2 Struktur Sikap
Mengikuti skema triadik, struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang
saling menunjang yaitu komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen
konatif.
Kompenen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh
individu pemilik sikap, komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut
aspek emosional, dan komponen konatif merupakan kecenderungan berperilaku
tertentu seperti dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang. Kothandapani (dalam
Middlebrook, 1974) merumuskan ketiga komponen tersebut sebagai komponen
kognitif (kepercayaan), komponen emosional (perasaan), dan komponen perilaku
(tindakan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
16
Mann (1969) menjelaskan bahwa komponen kognitif berisi persepsi,
kepercayaan, dan stereotipe yang dimiliki individu mengenai sesuatu. Seringkali
komponen kognitif ini dapat disamakan dengan pandangan (opini), terutama
apabila menyangkut masalah isyu atau problem yang kontraversial. Komponen
afektif merupakan perasaan individu terhadap objek sikap dan menyangkut
masalah emosi. Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling bertahan
terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin akan mengubah sesorang. Komponen
perilaku berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau untuk bereaksi
terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu.
Jadi, dari berbagai pendapat mengenai sikap tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa struktur sikap meliputi tiga komponen yaitu kognitif, afektif
dan konatif. Dan komponen kognitif tersebut dipercayai oleh individu pemilik
sikap, serta afektif menyangkut emosional seseorang. Konatif juga mempengaruhi
sikap yang dimiliki sesorang pula. Ketiga unsur itu memiliki penilaian yang
bersifat postif dan negatif yaitu favorable dan unfavorable di dalam instrumen.
2.1.2.3 Ciri-ciri Sikap
Purwanto (1998) dalam (Wawan & Dewi M, 2010 : 34) mengemukakan
ciri-ciri sikap sebagai berikut :
1) Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk sepanjang perkembangan
dalam hubungan dengan obyeknya.
2) Sikap dapat berubah – ubah
3) Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu
terhadap suatu objek dengan kata lain, sikapitu terbentuk, dipelajari berubah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
17
atau senantiasa berkenaan dengan suatu objek tertentu yang dapat dirumuskan
dengan jelas.
4) Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga merupakan
kumpulan dari hal – hal tersebut.
5) Sikap mempunyai segi – segi perasaan, sifat alamiah yang membedakan
sikap dan kecapakan – kecakapan atau pengetahuan yang dimiliki orang.
2.1.2.4 Faktor yang mempengaruhi sikap
Sikap merupakan hal yang sangat penting dalam psikologi khususnya
psikologi sosial. Psikologi sosial menempatkan sikap sebagai hal yang sentral.
Pendapat tersebut kiranya beralasan jika dilihat pentingnya sikap dalam
tingkah laku dan perbuatan manusia sehari-hari. Sikap seseorang akan
mempengaruhi tingkah laku orang tersebut dalam menanggapi sesuatu. Sikap
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat menentukan perubahan sikap.
Azwar (1995:3) mengemukakan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi
pembentukan sikap adalah :
1) Pengalaman pribadi
Pengalaman pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Hal tersebut
melibatkan keadaan emosional agar penghayatan akan pengalaman lebih
mendalam dan lebih membekas.
2) Kebudayaan
Kebudayaan mempunyai pengaruh yang benar terhadap pembentukan
sikap seseorang. Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis
pengaruh sikap kita terhadap berbagai masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
18
3) Orang lain yang dianggap penting
Orang lain yang ada di samping kita adalah salah satu komponen sosial
yang mempengaruhi sikap kita. Seseorang akan meniru dan bersikap sama
seperti orang lain. Jika orang tersebut dianggap memang pantas untuk
dijadikan panutan.
4) Pengaruh faktor emosi
Suatu pembentukan sikap seseorang tidaklah ditentukan oleh situasi
lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang namun suatu sikap merupakan
pernyataan yang didasari suatu emosi yang berfungsi sebagai penyalur
frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Suatu sikap yang
didasari emosional adalah prasangka yaitu sikap yang tidak toleran terhadap
sekelompok orang.
5) Media Massa
Pengaruh media masa tidaklah terlalu besar dalam interaksi individu
secara langsung, namun dalam proses pembentukan dan perubahan sikap,
peranan media masa tidak kecil artinya.
6) Lembaga Pendidikan dan Agama
Kedua lembaga ini mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap
dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian konsep moral dalam diri
individu. Konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan system
kepercayaan maka tidaklah mengherankan kalau pada gilirannya kemudian
konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan sikap individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
19
2.1.2.5 Indikator Sikap
Menurut Walgito (dalam Puspasari, 2010:16) sikap mengandung tiga
indikator yang membentuk struktur sikap, yaitu: kognitif (konseptual), afektif
(emosional), konatif (perilaku atau action component).
1. Indikator kognitif merupakan komponen yang berkaitan dengan
pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan
dengan bagaimana orang mempersepsikan terhadap objek.
2. Indikator afektif merupakan komponen yang berhubungan dengan rasa
senang atau tidak senang atau tidak senang terhadap objek sikap.
3. Indikator konatif merupakan komponen yang berhubungan dengan
kecenderungan bertindak terhadap objek sikap.
Berdasarkan indikator yang telah dipaparkan menurut beberapa
ahli, peneliti menggunakan indikator sikap menurut Walgito (dalam
Puspasari 2010:16) yang dapat membentuk struktur sikap dengan tiga
indikator yaitu : kognitif, afektif, dan konatif, karena tiga aspek ini sesuai
dengan pernyataan yang akan digunakan sebagai kuesioner. Indikator
sikap ini akan digunakan untuk menyusun kuesioner penelitian. Di dalam
instrumen terdapat penilaian postif dan negatif yaitu favorable dan
unfavorable, mulai dari kognitif, afektif dan konatif tersebut masing-
masing mempunyai penilaian positif dan negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
20
2.1.3 Paradigma Pedagogi Reflektif
2.1.3.1 Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Menurut Subagyo (2010:22) Pedagogi merupakan salah satu cara guru
untuk mendampingi siswa dalam tumbuh kembangnya. Sedangkan reflektif
menurut TIM PPR SD Kanisius (2010:7) adalah meninjau kembali
pengalaman, topik tertentu, gagasan, ataupun reaksi secara rasional dengan
tujuan mampu memahami makna yang terkandung di dalamnya.
Model Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), diharapkan
dapat membantu siswa, bukan hanya menjadi lebih cerdas dalam bidang
pengetahuannya, tetapi berkembang menjadi pribadi yang peka pada sikap
kebaikan, dan peka pada kebutuhan orang lain (Suparno, 2015). Menurut
Subgya (2008), menyebutkan tiga unsur utama dalam PPR adalah pengalaman,
refleksi dan aksi.
Tahap awal dari pembelajaran yang berbasis pedagogi reflektif ini adalah
pengenalan konteks siswa. Siswa diajak mencermati konteks-konteks yang ada
dalam hidupnya sehingga mereka mampu mengenali faktor-faktor yang
berpotensi mendukung atau menghambat proses pembelajaran yang akan
dialaminya. Guru akan memulai proses pembelajarannya dari diri siswa yaitu
dengan memahami dunia siswa termasuk cara-cara hidup keluarga dan
lingkungannya, kebudayaan dan adat, dan juga tekanan sosial, politik, agama,
ekonomi yang terjadi disekitarnya, dan hal lain yang mempengaruhi dunia
siswa dan mempengaruhinya ke arah yang baik dan buruk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
21
1. Pengalaman
Bagi Ignatius pengalaman berarti “mengenyam sesuatu hal dalam batin”
(Paradigma Pedagogi Reflektif, 2010). Pengalaman yang didapat siswa (fakta,
pengertian, asas) akan dianalisis dan dinilai ide idenya untuk lebih memahami
dan menghargai maknanya. Tahap pengalaman merupakan tahap yang sangat
penting dalam menentukan tingkat pencapaian kompetensi yang dicapai baik
dalam aspek kognitif, psikomotorik, maupun afektif. Selain itu, tahap ini juga
menjadi bahan atau dasar bagi tahap refleksi dan aksi yang merupakan
kelanjutan dari tahap pengalaman.
2. Refleksi
Refleksi merupakan unsur yang penting dalam Paradigma Pedagogi
Reflektif, karena menjadi penghubung antara pengalaman dan tindakan. Agar
pengalaman belajar yang diperoleh siswa dapat bermakna maka perlu
direfleksikan. Tujuan dari kegiatan refleksi adalah a) Siswa mampu menangkap
nilai hakiki dari apa yang dipelajari; b) Menemukan keterkaitan antar unsur
pengetahuan dan antara pengetahuan dengan realitasnya; c) Memahami
implikasi pengetahuan dan seluruh tanggung jawabnya guna menemukan
kebenaran dan kebebasan; dan d) Membentuk hati nurani siswa baik itu dalam
hal keyakinan, nilai, sikap dan seluruh cara bernalar mereka. Menurut
Rm.Y.Subagya, dkk (2008:43) Melalui refleksi, siswa menyakini makna nilai
yang terkandung dalam pengalamannya. Diharapkan siswa membentuk pribadi
mereka sesuai dengan nilai yang terkandung dalam pengalamannya itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
22
3. Tindakan
Dalam proses pembelajaran, yang dimaksud dengan tindakan adalah
memaknai hasil pembelajaran dengan pikiran dan hati untuk mewujudkan
pengetahuannya dalam kehidupan nyata. Jika siswa tersebut mengalami
keberhasilan atau kegagalan, maka ia akan kembali kepada Tuhan untuk
bersyukur atau memohon kepada-Nya agar semuanya menjadi lebih baik lagi.
4. Evaluasi
Tahap terakhir dari pembelajaran yang berbasis pedagogi reflektif adalah
evaluasi. Tahap ini dilakukan untuk memantau kemajuan akademik dan menilai
kemajuan pembentukan pribadi siswa secara menyeluruh. Tes, ulangan, atau ujian
merupakan alat evaluasi untuk menilai atau mengukur seberapa jauh pengetahuan
sudah dikuasai. Bagi siswa, hasil evaluasi ini bermanfaat untuk memperbaiki cara
belajarnya, sedangkan bagi guru merupakan masukan untuk memperbaiki cara
dan metode pembelajaran yang digunakan.
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR) adalah salah satu cara pola pikir dalam menumbuhkan dan
mengembangkan pribadi siswa. PPR memiliki tahap tahap awal pada
pembelajaran ini adalah pengenalan pada konteks siswa. Dan unsur paling penting
dalam model pembelajaran ini adalah pengalaman, refleksi dan aksi.
2.1.3.2 Tujuan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Dalam buku yang dikembangkan oleh Komunitas Studi dan Pengembangan
PPR Yogyakarta (2012) disebutkan bahwa tujuan dari PPR adalah sebagai
berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
23
1. Membentuk pria dan wanita untuk orang lain yang berarti kita bertujuan
membentuk pemimpin-pemimpin pelayanan yang meneladan Yesus Kristus. Pria
dan wanita yang kompeten (competence), dalam bidangnya, memiliki hati nurani
yang benar (conscience), dan memiliki kepedulian yang tumbuh dari kasih kepada
sesama (compassion).
2. Membentuk pribadi secara penuh dan lebih mendalam, yaitu suatu proses
pembentukan yang menuntut keunggulan yang meliputi bidang intelektual,
akademik, dan lainnya.
2.1.3.3 Ciri – ciri Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Subagya, (2010) menyatakan bahwa Paradigma Pedagogi Reflektif
mempunyai ciri-ciri khas sesuai dengan pendidikan yaitu :
a. Paradigma Pedagogi Reflektif dapat diterapkan kepada semua kurikulum.
Paradigma ini tidak menuntut tambahan apapun selain pendekatan baru pada cara
kita mengajarkan mata pelajaran yang ada.
b. Paradigma Pedagogi Reflektif fundamental untuk proses belajar mengajar. Ranah
akademik dan non-akademik bukan penghalang diterapkannya model Paradigma
Pedagogi Reflektif ini seperti : Ekstrakurikuler, Olah raga, Retret, dan sebagainya.
Dalam bidang studi Sejarah, Matematika, Bahasa, Sastra, Fisika dan Kesenian
paradigma ini dapat dijadikan sebagai panduan dalam mempersiapkan pengajaran,
memilih bahan dan kegiatan – kegiatan lainnya.
c. Paradigma Pedagogi Reflektif menjamin para pengajar menjadi pengajar yang
lebih baik. Paradigma ini membantu guru untuk memperkaya isi materi maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
24
susunan kegiatan yang diajarkan dan memotivasi siswa untuk menghubungkan
apa yang mereka pelajari dalam pengalaman mereka.
d. Paradigma Pedagogi Reflektif mempribadikan proses belajar dan mendorong
siswa merefleksikan makna dan arti dari apa yang dipelajari. Pengalaman sisw
akan membantu mereka lebih berpikir kritis dalam proses belajar mengajar serta
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
e. Paradigma Pedagogi Reflektif menekankan dimensi sosial belajar maupun
mengajar. Pengalaman yang paling mendalam timbul dari hubungan manusiawi
dengan sesama dan pengalaman bersama orang lain. Refleksi harus selalu
mengantar siswa untuk semakin menghargai orang lain.
2.1.3.4 Tata Cara Pelaksanaan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Menurut (Subagya, 2010) Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) harus
memperhatikan proses belajar maupun proses pedagoginya. Selain itu mereka
juga harus menunjukkan cara-cara untuk mendukung keterbukaan pada
pertumbuhan, juga setelah siswa menyelesaikan suatu siklus pembelajaran
tertentu. Berikut ini adalah langkah-langkah proses pembelajaran menggunakan
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) :
a. Konteks
Pertama, siswa diajak untuk mengerti mengenai nilai-nilai yang akan
dikembangkan, sehingga dengan demikian anggota komunitas, guru, dan juga
siswa menyadari bahwa yang menjadi landasan pengembangan bukan hanya
aturan melainkan juga nilai-nilai kemanusiaan.
Kedua, dalam tahap ini siswa diajak untuk menghayati mengenai nilai-nilai
yang dierjuangkan, terutama contoh yang diberikan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
25
Ketiga, dalam tahap ini siswa diajak untuk menjalin sebuah hubungan yang akrab,
saling percaya, agar siswa bisa membangun komunikasi yang terbuka antara guru
dengan siswa.
b. Pengalaman
Dalam tahap ini siswa diajarkan untuk menumbuhkan persaudaraan.
solidaritas dan saling memuji adalah pengalaman bekerjasama dalam kelompok
kecil yang “direkayasa” sehingga terjadi interaksi dan komunikasi yang intensif,
ramah dan sopan, penuh tenggang rasa, dan akrab.
c. Refleksi
Dalam tahap ini siswa difasilitasi menggunakan pertanyaan agar siswa
terbantu untuk berefleksi. Pertanyaan yang baik adalah pertanyaan yang divergen
agar siswa secara otentik dapat memahami, mendalami dan meyakini temuannya.
Siswa juga dapat diajak untuk diam dan hening sejenak untuk meresapi apa saja
yang sudah dipelajari hari itu.
d. Aksi
Dalam tahap ini guu menfasilitasi siswa dengan pertanyaan aksi agar siswa
tersebut terbantu untuk membangun niat dan bertindak sesuai dengan hasil
refleksinya. Dengan niat yang sudah dibangun dan berperilaku dari kemauannya
sendiri siswa membentuk pribadi yang menjadi pejuang bagi nilai-nilai yang
direfleksikannya.
e. Evaluasi
Setelah pembelajaran guru memberikan evaluasi atas kompetensinya dari
sisi akademik. Ini adalah wajar dan merupakan suatu keharusan karena sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
26
dibangun untuk mengembangkan ranah akademik dan menyiapkan siswa menjadi
komponen di bidang studi yang dipelajarinya.
2.1.3.5 Kelebihan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Kelebihan Paradigma Pedagogi Reflektif menurut Subagya (2008) adalah
sebagai berikut :
1. Murah meriah
Dalam pembelajaran tidak memerlukan atau penawaran khusus, kecuali
yang dilakukan oleh bidang studi yang bersangkutan. Misalnya untuk
menumbuhkan persaudaraan, solidaritas, saling menghargai, yang diperlukan
adalah pengalaman yang dapat tercapai melalui belajar dengan kerja sama
kelompok yang kemudian direfleksikan dan ditindaklanjuti dengan aksi, evaluasi
dalam belajar dengan kerja sama kelompok.
2. Segala Kurikulum
PPR dapat diterapkan pada semua kurikulum. Paradigma Pedagogi
Reflektif ini tidak menuntut tambahan bidang studi baru, jam pelajaran tambahan,
maupun peralatan khusus. Hal pokok yang dibutuhkan hanyalah pendekatan baru
pada cara guru dalam mengajarkan mata pelajaran yang ada.
3. Cepat Kelihatan Hasilnya
Kenyataanya sekolah yang sudah menerapkan Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR) sebagai model pembelajarannya membawa dampak yang baik
terhadap siswa-siswinya. Contohnya seperti : siswa-siswa akan terlihat akrab satu
sama lain, mau solider dan saling membantu dalam belajar, mau saling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
27
menghargai satu sama lain. Dengan begitu pengelompokan kelas menjadi mudah,
kenakalan berkurang. Secara garis besar dapat disimpulkan yaitu :
1) Dari segi integrasi
a. Pembelajaran berpola PPR murah
b. Tidak terhambat adanya kurikulum baru
2) Dari segi pengalaman
a. Tidak memerlukan banyak aturan
b. Penelitian yang otentik
3) Dari segi pendidikan kontekstual :
a. Ciri khas sekolah dapat diwujudkan
2.1.4 Hakikat Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) selalu ada sejak siswa duduk di bangku
Sekolah Dasar. Pendidikan Kewarganegaraan adalah usaha sadar untuk
menyiapkan siswa agar masa yang akan datang menjadi patriot pembela bangsa
dan negara. Menurut Sumiati (2008), Pendidikan Kewarganegaraan adalah usaha
sadar untuk menyiapkan siswa agar masa yang akan datang menjadi patriot
pembela bangsa dan Negara. Pendidikan memiliki beberapa misi penting, yaitu
sebagai berikut : PKn sebagai pendidikan politik, PKn sebagai pendidikan nilai,
PKn sebagai pendidikan nasionalisme, PKn sebagai pendidikan hukum, PKn
sebagai pendidikan multikultural, PKn sebagai pendidikan resolusi konflik.
Kesadaran akan nilai adalah suatu kesadaran akan nilai itu sendiri yang
terkandung dalam materi yang diajarkan, sehingga kesadaran akan norma akan
mengarah pada nilai tersebut. Menurut Wahana (2004), kesadaran akan sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
28
yang sesuai dengan nilai maka tindakan tersebut yang akan mewujudkan nilai.
Pkn sebagai pendidikan nilai dimaksudkan bahwa melalui pembelajaran PKn
diharapkan dapat menyadarkan siswa akan nilai, norma yang dianggap baik oleh
bangsa dan negara pada siswa, selain itu PKn juga diharapkan dapat
menumbuhkan dan meningkatkan nilai kebangsaan atau nasionalisme siswa,
sehingga siswa lebih mencintai dan rela berkorban untuk bangsa dan negaranya.
Siswa seharusnya menyadari pentingnya nilai sehingga tertarik untuk
mewujudkan nilai nilai yang terkandung dalam mata pelajaran PKn. Peserta didik
harus mengetahui cara- cara dalam menghadapi masalah yang ada di lingkungan
sekitar. PKn termasuk salah satu mata pelajaran yang sangat penting, karena PKn
diajarkan di semua jenjang pendidkkan.
Menurut Dikti (Subagya,2008:4) subtansi kajian Pendidikan Kewarganegaraan
mencakup : (1) pengantar, (2) hak asasi manusia, (3) hak dan kewajiban waraga
negara, (4) bela negara, (5) dekomkasi, (6) wawasan nusantara, (7) ketahanan
nasional, (8) politik strategi nasional. Menurut Ariyani dan Susantim (2010:18)
kewarganegaraan merupakan materi yang memfokuskan pada pembentukkan diri
yang beragam, baik dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku
bangsa, untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, trampil, dan
berkarakter.
Pendidikan Kewarganegaraan di Indonesia bertujuan untuk menjadikan siswa
mampu berkembang menjadi pribadi yang cerdas, dan menggunakan
kecerdasaannya tersebut untuk memajukan diri sendiri dan lingkungan.
Pendidikan kewarganegaraan yang berhasil diterapkan akan mampu untuk
mengembangkan sikap mental yang cerdas, penuh tanggung jawab dalam diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
29
siswa. Sumiati (2008), mengemukakan bahwa tujuan PKn di Indonesia akan
tercapai yaitu dengan menanamkan konsep dan nilai yang sudah di anggap baik
sebagai titik tolak untuk menumbuhkan warga negara yang baik.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan suatu pendidikan yang memfokuskan pada
pendidikan nilai dan moral serta pembentukkan jati diri dan cinta tanah air untuk
menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter. Serta pendidikan
kewarganegaraan yang berhasil diterapkan akan mampu untuk mengembangkan
sikap mental yang cerdas, penuh tanggung jawab dalam diri siswa.
2.1.4.1 Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Ruang lingkup mata pelajaran PKn meliputi beberapa aspek. Berdasarkan
Depdiknas (2007) aspek-aspek tersebut meliputi sebagai berikut :
a. Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi : Hidup rukun dalam perbedaan,
Cinta Lingkungan, Kebangsaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda,
Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan
negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Keterbukaan dan Jaminan keadilan.
b. Norma, hukum dan peraturan, meliputi : Tertib dalam kehidupan keluarga,
Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan –
peraturan daerah, Sistem hukum dan peradilan nasional, Hukum dan
peradilan internasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
30
c. Hak asasi manusia meliputi : Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban
anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan,
Penghormatan dan perlindungan HAM.
d. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai
warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan
pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri, Persamaan
kedudukan warga negara.
e. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama, konstitusi – konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia,
Hubungan dasar negara dengan konstitusi.
f. Kekuasaan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,
Pemerintahan desa dan otonomi, Pemerintahan pusat, Demokrasi dan system
politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani,
Sistem pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi.
g. Pancasila meliputi : kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pemgamalan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi
terbuka.
h. Globalisasi meliputi : Globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri
Indonesia di globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan
organisasi internasional, dan mengevaluasi glibalisasi.
Dari pernyataan diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa ruang lingkup
PKn memiliki 8 aspek yang penting seperti persatuan dan kesatuan bangsa,
norma hukum dan peraturan, kebutuhan warga, kekuasaan dan politik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
31
pancasila dan yang terakhir globalisasi. Dari kedelapan aspek tersebut
terdapat satu aspek yang memenuhi materi dalam penelitian yaitu cinta
lingkungan.
2.1.5.Materi PKn Cinta Lingkungan
2.1.5.1 Cinta Lingkungan
a. Arti Mencintai Lingkungan
Lingkungan terdiri dari tanah, air, dan udara.ada bermacam
tumbuhan dan hewan. Ada makhluk hidup dan benda mati. Semuanya
memiliki manfaat bagi kehidupan manusia. Karena itu, kita wajib menjaga
dan melestarikan alam sekitar supaya alam tidak cepat rusak dan akhirnya
habis atau punah. Jika alam sekitar kita rusak, kita tidak lagi bisa menikmati
manfaatnya dan pada akhirnya kita yang rugi.
b. Memelihara Lingkungan Alam
Lingkungan alam memiliki banyak kekayaan dan kita dapat
memanfaatkannya untuk berbagai kepentingan. Namun, kita wajib
mempergunakannya secara benar dan hemat. Tujuannya, agar alam tetap
lestari dan dapat terus digunakan sampai ke generasi-generasi yang akan
datang. Melestarikan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama.
Berbagai cara dapat kita lakukan dalam pemeliharaan lingkungan alam
sekitar. Tumbuhan, binatang, sungai, gunung, laut, danau, dan saluran air
dapat kita jaga dengan berbagai cara yang tepat dan benar agar kita dapat
memetik manfaatnya di masa yang akan datang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
32
1. Memelihara lingkungan tumbuh-tumbuhan
2. Memelihara binatang
3. Memelihara sungai, gunung, laut, danau, dan saluran air.
c. Menjaga Kelestarian Alam
Alam adalah ciptaan Allah yang maha kuasa. Alam yang terhampar ini
merupakan anugerah yang tidak ternilai harganya. Alam diciptakan Allah
untuk kepentingan manusia. Manusia harus dapat menjaga kelestariannya.
2.2 Penelitian Yang Relevan
Berikut ini literatur dari penelitian-penelitian sebelumnya yang pernah
dilakukan :
a. Chairunnisa (2011) melakukan penelitian tentang Persepsi Siswa Terhadap
Metode Pembelajaran Guru dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia di SMK Al-
Hidayah Ciputat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
persepsi terhadap metode pembelajaran guru dan hasil belajar bahasa
Indonesia di SMK Al-Hidayah. Metode penelitian ini menggunakan metode
analisis deskriptif dan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini peneliti
menggunakan rumus Product Moment. Populasi pada penelitian ini adalah
siswa kelas X dan XI SMK Al-Hidayah ciputat yang berjumlah 308 siswa dan
, Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan variabel
persepsi.
b. Imam Setyawan (2012) melakukan penelitian tentang Hubungan Antara
Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran Kontekstual dengan Minat Belajar
Matematika Pada Siswa Kelas VII SMP N 18 Semarang. Penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
33
bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara persepsi siswa
terhadap pembelajaran kontekstual dengan minat belajar matematika pada
siswa kelas VII SMP N 18 Semarang. Jenis penelitian yang digunakan adalah
pendekatan kuantitatif. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah
siswa kelas VII SMP N 18 Semarang. Desain penelitiannya adalah analisis
deskriptif korelatif menggunakan rumus Product Moment diperoleh hasil
sebesar 0,25 yang berada pada 0,20-0,40 dan taraf signifikan 5% sebesar
0,374 . selain itu pula dapat diketahui bahwa kontribusi metode pembelajaran
guru terhadap hasil belajar siswa di SMK Al-Hidayah Ciputat hanya 6,3%
sedangkan 93,7% dipengaruhi oleh faktor lan. Persamaan dengan penelitian
ini adalah sama-sama mengukur variabel tentang Persepsi Siswa
c. Resita Kurnia Dewi (2016) melakukan penelitian tentang Peningkatan Sikap
Kedisiplinan Dalam Pembelajaran PKn Menggunakan Model Paradigma
Pedagogi Reflektif Bagi Siswa Kelas III SDN Kledokan. Penelitian ini
bertujuan untuk menggambarkan dan mengetahui pelaksanaan pembelajaran
model pedagogi reflektif untuk meningkatakan sikap kedisiplinan dalam
pembelajaran PKn serta meningkatkan dan mengetahui peningkatan sikap
kedisiplinan pada pelajaran PKn menggunakan model Paradigma Pedagogi
Reflektif. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas . Subjek
penelitian adalah siswa kelas III SDN Kledokan Tahun ajaran 2015/2016
yang berjumlah 31 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap
kedisiplinan siswa meningkat menggunakan model Paradigma Pedagogi
Reflektif. Peningkatan sikap kedisiplinan siswa pada kondisi awal nilai rata-
ratanya adalah 71,32 dengan presentase jumlah siswa kedisiplinan minimal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
34
cukup 64,51% (rendah) dengan rata-rata nilai sikap adalah 83,52 dengan
presentase jumlah siswa kedisiplinan minimal cukup 93,55% (sangat tinggi).
Persamaan dengan penelitian ini adalah sama menggunakan variabel
mengenai sikap.
Ketiga hasil penelitian diatas relevan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti. Penelitian yang relevan tersebut memiliki persepsi tentang metode
pembelajaran guru dan hasil belajar bahasa indonesia dan Imam melakukan
penelitain mengenai persepsi tentang model pembelajaran kontekstual mata
pelajaran matematika pengalaman guru dan fasilitas belajar. Perbedaan
penelitian yang relevan pada variabel sikap yang dilakukan oleh Resita adalah
sikap kedisiplinan mengenai mata pelajaran PKn. Peneliti mengembangkan
sebuah penelitian baru yang berjudul Hubungan Persepsi dan Sikap Siswa
Kelas II Pada Mata Pelajaran PKn di SD Negeri Tegalrejo 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
35
2.2.1 Literatur Map
Gambar 2.1. Bagan Hasil Penelitian Yang Relevan
Menunjukkan skema tentang tiga penelitian yang dilakukan oleh peneliti lain
yang memiliki relevansi dengan penelitian peneliti. Ketiga peneliti tersebut
sama-sama meneliti tentang persepsi siswa dan sikap siswa. Peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan menambahkan model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR), Penelitian ini berjudul “Hubungan
Persepsi dan Sikap Siswa Kelas II Pada Mata Pelajaran PKn di SD Negeri
Tegalrejo 2.
Imam Setyawan
(2012)
Hubungan Antara
Persepsi Siswa
Terhadap
Pembelajaran
Kontekstual dengan
Minat Belajar
Matematika Pada
Siswa Kelas VII
SMP N 18
Semarang
Persepsi Siswa dan Sikap Siswa
Penelitian yang akan diteliti :
Hubungan Persepsi dan Sikap Siswa Kelas II Pada
Mata Pelajaran PKn di SD Negeri Tegalrejo 2.
Chairunnisa (2011)
Persepsi Siswa Terhadap
Metode Pembelajaran
Guru dan Hasil Belajar
Bahasa Indonesia di
SMK Al-Hidayah
Ciputat
Resita Kurnia Dewi
(2016)
Peningkatan Sikap
Kedisiplinan Dalam
Pembelajaran PKn
Menggunakan Model
Paradigma Pedagogi
Reflektif Bagi Siswa
Kelas III SDN
Kledokan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
36
2.3 Kerangka Berpikir
Pembelajaran PKn di SD Negeri Tegalrejo 2 yang pada dasarnya banyak
guru yang hanya memberikan metode ceramah kepada siswa. Mengakibatkan
persepsi siswa pada model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif
menjadi asing dan kurang dimengerti bagi siswa begitupun sikap siswa
terhadap Pkn kurang diminati terlebih mengenai materi yang terkandung dalam
PKn yaitu cinta lingkungan menjadi kurang baik. Rendahnya sikap siswa
terhadap cinta lingkungan dilihat dari kurang tertariknya siswa menjaga
kebersihan kelas dan lingkungan sekolah dan sikap yang ditunjukan. Hal ini
membuat pelajaran PKn hanya untuk kognitif belum adanya refleksi dan aksi
dalam pembelajaran dan siswa kurang menerapkan cinta lingkungan dan
ditunjukkan pula dengan sikap siswa.
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses
penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu
melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Dengan demikian dapat
dikemukakan bahwa stimulus diterima oleh alat indera, yaitu yang dimaksud
dengan penginderaan, dan melalui proses penginderaan tersebut stumulus itu
menjadi sesuatu yang bearti. Kegiatan proses pembelajaran di dalam kelas anak
akan belajar melalui penginderaan, serta akan menerima apa yang telah
dipahami dan dipelajari. Persepsi merupakan suatu proses penggunaan
pengetahuan yang telah dimiliki (yang disimpan di dalam ingatan) untuk
mendektasi atau meperoleh dan mengiterpretasi stimulus (rangsangan) yang
diterima oleh alat indera seperti mata, telinga, dan hidung Persepsi merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
37
cara pandang seseorang. Setiap siswa mempunyai cara pandang yang berbeda-
beda mengenai memahami suatu objek yang diketahui.
Sikap dapat masuk dalam berbagai aspek kehidupan dan sikap
memegang peranan penting dalam mencapai suatu tujuan. Sikap berkaitan
dengan objek yang dihadapi. Sikap seseorang terhadap objek tertentu akan
tercermin dari perilaku yang muncul. Perilaku merupakan reaksi yang dapat
bersifat sederhana maupun bersifat kompleks. Oleh karena itu, sikap selalu
berkaitan dengan perilaku seseorang serta mengetahui sikap seseorang dapat
menduga bagaimana respons atau perilaku yang akan diambil oleh orang yang
bersangkutan, terhadap sesuatu masalah atau keadaan yang dihadapkan
kepadanya. Jadi, dengan mengetahui sikap seseorang, orang akan mendapatkan
gambaran kemungkinan perilaku yang timbul dari orang yang bersangkutan.
Persepsi dan sikap siswa dalam Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
diharapkan dapat melihat apakah ada hubungan saat menggunakan
pembelajaran berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Sikap dan
persepsi ini sangat penting untuk ditingkatkan sejak dini agar siswa menjadi
lebih berprestasi dan terampil. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) membantu
siswa meningkatkan prestasi siswa melalui pengalaman yang dilanjutkan lewat
refleksi kemudian diaplikasikan melalui aksi. Dalam pembelajaran PPR ini
siswa diajarkan untuk terampil dalam berproses dan pada akhirnya akan
melakukan aksi. Banyak orang mengusahakan menggunakan pembelajaran
yang inovatif dalam rangka untuk mempengaruhi sikap siswa terhadap mata
pelajaran PKn, lebih baik jika dapat meningkatkan prestasi siswa. Maka dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
38
penelitian ini peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi
dan sikap siswa terhadap pembelajaran yang digunakan.
Kelebihan dari pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) yaitu
murah meriah yang dimaksud adalah saat implementasi PPR diintegrasikan
dengan bidang studi yang diajarkan, dapat digunakan di segala kurikulum
artinya PPR dapat diterapkan pada semua kurikulum termasuk KTSP 2006 dan
Kurikulum 2013. Cepat terlihat hasilnya adalah saat sekolah menerapkan PPR
dalam jangka waktu satu tahun guru dan siswa sudah terlihat akrab satu sama
lain, saling membantu dalam belajar, dan mau menghargai satu dengan yang
lain. Sehingga memudahkan guru dalam pengelolaan kelas.
Berdasarkan hal-hal tersebut diharapkan penggunaan model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dapat mengetahui hubungan antara
persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran PKn bertema nilai cinta
lingkungan kepada siswa kelas II SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta.
2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir
maka peneliti mengemukakan hipotesis penelitian yaitu:
2.4.1 Terdapat hubungan antara persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran
PKn kelas II SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
39
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB III ini membahas metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini. Dalam metode penelitian membahas mengenai jenis penelitian yang
digunakan, setting penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian,
instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, teknik pengumpulan data, dan
teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode Survei.
Menurut Winarno (2013:153) Survei adalah suatu cara pengumpulan data dari
sejumlah unit atau individu dalam (atau jangka waktu) yang bersamaan. Survei
bertujuan untuk memantapkan atau mempertajam suatu rencana, survei semacam
ini dapat berstatus sebagai studi pendahuluan dalam rangkaian langkah-langkah
penelitian.
3.2 Setting Penelitian
Dalam setting penelitian ini berisikan tempat, objek penelitian, subjek
penelitian dan waktu penelitian yang penjelasannya sebagai berikut :
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta semester
gasal tahun ajaran 2016/2017. SD Negeri Tegalrejo Yogyakarta beralamat di Jl.
Wiratama No. 27 Yogyakarta Kode Pos: 555244, Telp (0274) 620045.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
40
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II SD Negeri Tegalrejo 2 dengan
jumlah 28 siswa. Terdiri dari 15 laki-laki dan 13 perempuan, rentang usia kelas II
SD Tegalrejo 2 adalah 8-9 tahun.
3.2.3 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah persepsi dan sikap siswa terhadap
pembelajaran PKn dengan menggunakan model PPR pada mata pelajaran PKn
kelas II semester 1 tentang Cinta Lingkungan.
3.2.4 Waktu Penelitian
Pengambilan data dilaksanakan dari tanggal 28 September sampai 14
Oktober 2016. Secara rinci waktu penelitian dapat dilihat dalam tabel di bawah ini
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No Jenis Kegiatan Waktu pelaksanaan
Agt Sept Okt Nov Des Jan
1 Observasi Awal, Bab 1
dan Kuesioner
2 Bab 2 dan Bab 3
3 Ambil Data dan
Analisis Data
4 Bab IV
5 Bab V
6 Revisi dan Daftar
Ujian
7 Pengujian Skripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
41
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2012: 119) Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri dari objek dan subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SD Negeri
Tegalrejo 2 Yogyakarta yang berjumlah 28 siswa terdiri dari 15 laki-laki dan
13 perempuan. Penelitian dilakukan pada kelas II karena Kompetensi Dasar
yang digunakan dalam penelitian merupakan Kompetensi Dasar kelas II.
3.3.2 Sampel
Sugiyono (2010: 118) berpendapat bahwa sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel untuk penelitian
ini adalah siswa kelas IIA SD Negeri Tegalrejo 2 Yogyakarta.
3.4 Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2012: 63) Variabel penelitian adalah segala sesuatu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh suatu
informasi tentang hal tersebut, kemudian akan ditarik kesimpulan. Variabel
yang akan diteliti dalam penelitian ini ada dua yaitu:
3.4.1 Variabel Independent (bebas)
Menurut Sugiyono (2010:61) variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependent (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu persepsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
42
3.4.2 Variabel Dependent (terikat)
Menurut Sugiyono (2010:61) variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel
terikat dalam penelitian ini adalah sikap.
3.4.3 Variabel Moderator ( variabel yang mempengaruhi perlakuan)
Variabel Moderator menurut Sugiyono (2012: 62) adalah variabel yang
mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen. Variabel moderator dalam penelitian ini
adalah model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR). Berikut
gambar hubungan dari variabel independent, variabel dependent, variabel
moderator
Gambar 3.1 Bagan Variabel Penelitian
Variabel independent Variabel dependent
Variabel Moderator
Persepsi Siswa terhadap
pembelajaran berbasis
Paradigma Pedagogi
Reflektif
Sikap Siswa terhadap
mata pelajaran PkN
Sikap Siswa pada mata
pelajaran PKn
Model Pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
43
3.5 Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner.
Menurut Sugiyono (2010:148) instrumen penelitian adalah merupakan alat ukur
dalam penelitian. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
persepsi dan sikap siswa. Sedangkan Sugiyono (2010:199) mengatakan bahwa
kuesioner merupakan alat pengumpul data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
Begitu pula dengan Sukardi (2003:76) menyatakan bahwa kuesioner atau
yang disebut angket terdapat bermacam-macam pernyataan yang berhubungan
erat dengan masalah penelitian yang hendak dipecahkan, disusun dan disebarkan
ke responden untuk memperoleh informasi di lapangan.
Kuesioner ini terdiri atas enam indikator yang kemudian dijabarkan ke
beberapa pernyataan.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Indikator Persepsi menurut Hamka
(2002) dan Sikap menurut Walgito (2010)
Berikut ini yang digunakan oleh peneliti sebagai pedoman kuesioner:
No Kisi-kisi Indikator Pembagian Indikator
1.
Persepsi
Menyerap
Mengerti
Persepsi tentang materi, media, dan
sarana prasarana dalam pembelajaran
PKn
2. Menyerap
Mengerti
Persepsi tentang langkah-langkah
pelajaran dalam pembelajaran PKn
3. Menyerap
Mengerti
Persepsi tentang interaksi dalam
pembelajaran PKn
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
44
No Kisi-kisi Indikator Pembagian Indikator
1. Sikap Kognitif
Afektif
Konatif
Sikap sebelum mengikuti pelajaran
2. Kognitif
Afektif
Konatif
Sikap saat mengikuti pelajaran
3. Kognitif
Afektif
Konatif
Sikap setelah mengikuti pelajaran
Dari keenam indikator diatas, kemudian dirinci ke dalam beberapa
pernyataan atau deskriptor yang disusun peneliti bersama dengan peneliti lain
yang melakukan penelitian payung yang dibimbing oleh dosen pembimbing.
Deskriptor diambil dari buku Muhammad Fathurrohman “Model-model
Pembelajaran Inovatif”. Indikator dalam kuesioner ini dijabarkan de dalam 72
deskriptor. Deskriptor-deskriptor ini terdiri dari pernyataan favorable dan
pernyataan unfavorable.
Sugiyono (2010:134) mengemukakan bahwa kuesioner ini disusun
berdasarkan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat
dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Skala
Likert disusun dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh pilihan respon yang
menunjukkan suatu tingkatan. Terdapat empat jawaban yaitu “Sangat Sesuai
(SS)”, “Sesuai (S)”, Tidak Mempunyai Pendapat, “Tidak Sesuai (TS)”, “Sangat
Tidak Sesuai (STS)”. Berikut ini skor untuk pernyataan favorable dan pernyataan
unfavorable.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
45
1) Pernyataan favorable, dengan pilihan jawaban dan skor:
a) Sangat Sesuai (SS) : skor 5
b) Sesuai (S) : skor 4
c) Tidak memiliki pendapat : skor 3
d) Tidak Sesuai (TS) : skor 2
e) Sangat Tidak Sesuai : skor 1
2) Pernyataan unfavorable, dengan pilihan jawaban dan skor:
a) Sangat Sesuai (SS) : skor 1
b) Sesuai (S) : skor 2
c) Tidak memiliki pendapat : skor 3
d) Tidak Sesuai (TS) : skor 4
e) Sangat Tidak Sesuai : skor 5
Kemudian skala Likert ini diubah. Peneliti membuat empat skor dalam
tiap-tiap alternatif jawaban. Hal ini dilakukan karena untuk menghindari
jawaban dari responden memilih jawaban yang tidak mempunyai pendapat
.Kuesioner berstruktur adalah kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan
yang disertai dengan pilihan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut
(Furchan, 2007). Cara mengisi kuesioner ini yaitu responden hanya perlu
memberikan tanda centang ( √ ) pada kolom sesuai dengan pilihannya.
Berikut ini skor untuk pernyataan favorable dan pernyataan unfavorable.
Pernyataan favorable, dengan pilihan jawaban dan skor:
a) Sangat Sesuai (SS) : skor 5
b) Sesuai (S) : skor 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
46
c) Tidak Sesuai (TS) : skor 2
d) Sangat Tidak Sesuai (STS) : skor 1
1) Pernyataan unfavorable, dengan pilihan jawaban dan skor:
a) Sangat Sesuai (SS) : skor 1
b) Sesuai (S) : skor 2
c) Tidak Sesuai (TS) : skor 4
d) Sangat Tidak Sesuai (STS) : skor 5
Berikut ini kisi-kisi dari kuesioner yang akan disebarkan kepada responden:
Tabel 3.3. Kisi-kisi Pernyataan Kuesioner
1. Persepsi tentang materi, media, dan sarana prasarana dalam pembelajaran
PKn
No Indikator Pernyataan Favorabel Pernyataan Unfavorabel
1 Menyerap
Saya menerima penjelasan
tentang materi yang akan
dipelajari dalam mata
pelajaran PKn
Saya mengabaikan
penjelasan tentang materi
yang akan dipelajari dalam
mata pelajaran PKn
2 Setelah mengamati media
yang digunakan saya
bertanya jika ada informasi
yang belum jelas
Saya tidak mengamati
media yang digunakan
dalam mata pelajaran PKn
3 Materi dalam mata pelajaran
PKn mudah dipahami
Materi dalam mata
pelajaran PKn sukar
dipahami
4
Mengerti
Media pembelajaran dapat
membuat tugas saya cepat
selesai
Media pembelajaran
membuat tugas saya
selesai dalam waktu yang
lama
5 Saya menggunakan media
pembelajaran yang telah
disediakan untuk mencari
informasi yang dibutuhkan
Penggunaan media
pembelajaran menghambat
saya untuk mencari
informasi yang dibutuhkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
47
2. Persepsi tentang langkah-langkah pelajaran dalam pembelajaran PKn
No Indikator Pernyataan Favorabel Pernyataan Unfavorabel
1
Menyerap
Saya mendengarkan
tujuan pembelajaran yang
akan dipelajari dalam
mata pelajaran PKn
Saya lupa dengan tujuan
pembelajaran yang akan
dipelajari dalam mata
pelajaran PKn
2 Saya mampu membuat
kesimpulan dari
pembelajaran PKn
Saya kesulitan membuat
kesimpulan dari
pembelajaran PKn
3 Saya menyampaikan hasil
pembelajaran yang
didapatkan di depan kelas
Saya menolak untuk
menyampaikan hasil
pembelajaran yang
didapatkan di depan
kelas
4
Mengerti
Saya mencoba
menemukan manfaat
pembelajaran PKN
Saya merasa kesulitan
menemukan manfaat
pembelajaran PKN
5 Saya memiliki rasa
tanggung jawab dalam
melakukan tugas
kelompok
Saya menolak untuk
melakukan tugas
kelompok
6 Saya bisa menemukan inti
pembelajaran sendiri
Saya merasa sukar
menemukan inti
pembelajaran
3. Persepsi tentang interaksi dalam pembelajaran PKn
No Indikator Pernyataan Favorabel Pernyataan Unfavorabel
1
Menyerap
Saya dapat
mengembangkan
pengetahuan yang
didapatkan kepada teman
Saya mengalami
hambatan dalam
mengembangkan
pengetahuan yang
didapat
2 Saya menyadari pentingnya
bekerja sama dalam
mencari pengetahuan
Saya memilih bekerja
sendiri daripada bekerja
sama dengan teman saat
berdiskusi
3 Saya dapat membantu
teman dengan cara
mengajarkan tentang
Saya mengajarkan
kepada teman tanpa
menggunakan media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
48
penggunaan media
pembelajaran
pembelajaran
3
Mengerti
Saya dapat membantu
teman yang kesulitan dalam
belajar
Saya menjauhi teman
yang kesulitan dalam
belajar
4 Saya dapat bekerja
kelompok bersama teman
Saya mengalami
kesulitan dalam bekerja
kelompok bersama
teman
6 Saya ikut terlibat dalam
diskusi saat pembelajaran
Saya hanya mengikuti
pendapat teman dalam
diskusi saat
pembelajaran
7 Saya dapat bekerjasama
dengan kelompok untuk
memecahkan permasalahan
dalam belajar
Saya malas bekerjasama
dengan kelompok untuk
memecahkan
permasalahan dalam
belajar
8 Saya senang dapat
berinteraksi dengan teman
sekelompok
Saya sungkan
berinteraksi dengan
teman sekelompok
Tabel 3.4 Kisi-kisi Pernyataan Kuesioner Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran
PKn
4. Sikap sebelum mengikuti pelajaran
No Indikator Pernyataan Favorabel Pernyataan
Unfavorabel
1
Kognitif
Saya perlu perisapan
dalam mengikuti pelajaran
PKn
Saya tidak menyiapkan
buku PKn
2 Saya aktif menyiapkan
buku PKn
Saya tidak perlu
perisapan dalam
mengikuti pelajaran
PKn
3
Afektif
Saya tertarik mengikuti
pelajaran PKn
Saya malas mengikuti
pelajaran PKn
4 Saya rajin masuk sekolah
saat akan belajar PKn
Saya bolos sekolah saat
akan belajar PKn
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
49
5 Saya senang saat akan
belajar PKn
Saya tidak senang saat
akan belajar PKn
6
Konatif
Saya memperhatikan
terhadap mata pelajaran
PKn
Saya kurang
memberikan perhatian
terhadap mata pelajaran
PKn
7 Saya segera memberikan
perhatian terhadap mata
pelajaran PKn
Saya malas
memperhatikan mata
pelajaran PKn
5. Sikap saat mengikuti pelajaran
No Indikator Pernyataan Favorabel Pernyataan Unfavorabel
1
Kognitif
Afektif
Saya mendapatkan
manfaat pembelajaran
yang akan dipelajari
dalam mata pelajaran
PKn.
Saya tidak mendapatkan
manfaat pembelajaran
yang akan dipelajari
dalam mata pelajaran
PKn.
2
Mata Pelajaran PKn
membuat ilmu
pengetahuan saya
berkembang.
Mata pelajaran PKn tidak
berpengaruh bagi
kehidupan saya.
3
Mata Pelajaran PKn
membuat ilmu
pengetahuan saya
berkembang.
Mata pelajaran PKn tidak
berpengaruh bagi
kehidupan saya.
4
Bagi saya pembelajaran
PKn itu menyenangkan.
Bagi saya pembelajaran
PKn itu sulit.
5
Saya bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran
PKn.
Saya kesulitan dalam
mengikuti pembelajaran
PKn.
6
Konatif Saya mendengarkan
dengan sungguh-sungguh
saat belajar mata
pelajaran PKn.
Saya mendengarkan
dengan tidak sungguh-
sungguh saat belajar
mata pelajaran PKn.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
50
6. Sikap setelah mengikuti pelajaran
No Indikator Pernyataan Favorabel Pernyataan Unfavorabel
1
Kognitif
Afektif
Saya dapat menggunakan
pengetahuan yang
didapatkan dalam kegiatan
sehari-hari.
Saya dapat
menggunakan
pengetahuan yang
didapatkan terbatas di
lingkungan rumah.
2
Saya memberikan contoh
sikap tindakan setelah
mempelajari ilmu
pengetahuan.
Saya kesulitan
memberikan contoh
sikap tindakan setelah
mempelajari ilmu
pengetahuan.
3
Saya mengetahui sikap apa
yang ingin saya
kembangkan setelah
mengikuti pembelajaran.
Saya tidak mengetahui
sikap yang ingin
dikembangkan setelah
mengikuti pembelajaran
4
Konatif
Saya berperilaku baik
setelah mempelajari
pembelajaran Pkn.
Saya mengalami
hambatan
mengembangkan
perilaku setelah
mempelajari Pkn.
5
Setelah mendapatkan
pengetahuan, saya
menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
. Setelah mendapatkan
pengetahuan, saya tidak
menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
51
Berdasarkan kisi-kisi penyusunan kuesioner persepsi dan sikap, maka
disusun sebaran item kuesioner sebagai berikut:
Tabel 3.5. Sebaran Item Uji Coba Kuesioner Persepsi dan Sikap Tentang Model
Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Indikator Indikator
Ahli
Pernyataan
farvorable
Pernyataan
unfarvorable
Jumlah
pernyat
aan
farvora
ble
Jumlah
pernyataa
n
unfarvora
ble
Total
Persepsi
tentang
materi,
media,
dan
sarana
pelajaran
dalam
pembelaj
aran PKn
Menyerap 1, 2, 3 8, 9, 10,
7 7 14 Mengerti 4, 5, 6, 7 11, 12, 13, 14
Persepsi
tentang
langkah-
langkah
pelajaran
dalam
pembelaj
aran PKn
Menyerap 15, 16 20, 21
5 5 10 Mengerti 17, 18, 19 22, 23,24
Persepsi
tentang
interaksi
dalam
pembelaj
aran PKn
Menyerap 25, 26 30, 31, 32
5 5 10 Mengerti 27, 28, 29 33, 34, 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
52
Tabel 3.6 Sebaran Uji Coba Kuesioner Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran PKn
Indikator Indikator
Ahli
Pernyataa
n
farvorable
Pernyataan
unfarvorable
Jumlah
pernyataan
farvorable
Jumlah
pernyataan
unfarvorabl
e
Tota
l
Sikap
siswa
sebelum
pembelaj
aran
Kognitif 1, 2 7, 8
6 6 12 Afektif 3 ,4 9, 10
Konatif 5, 6 11, 12
Sikap
siswa
saat
pembelaj
aran
Kognitif 13, 14 19, 20,
6 6 12 Afektif 15, 16 21,22
Konatif 17, 18 23, 24
Sikap
siswa
setelah
pembelaj
aran
Kognitif 25, 26 31, 32
6 8 14 Afektif 27, 28 33, 34, 35
Konatif 29, 30 36, 37, 38
3.6 Teknik Pengujian Instrumen
Teknik yang digunakan untuk menguji instrumen ini adalah teknik
validitas dan reliabilitas. Validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan untuk
menguji kevalidan dan kereliabilitasan suatu instrumen penelitian. validitas dalam
penelitian ini adalah uji validitas konstruk.
Berikut ini penjelasan mengenai validitas dan reliabilitas pada penelitian
ini
3.6.1 Validitas
Instrumen yang valid adalah instrumen yang bisa diukur sesuai dengan
tujuan yang akan diukur (Widoyoko, 2012: 128). Sugiyono menambahkan bahwa
validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek tertentu
yang diteliti dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2012:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
53
361). Validitas penelitian dibagi menjadi dua, yaitu: (1) validitas internal
merupakan derajat akurasi desain penelitian dengan hasil penelitian. (2) Validitas
eksternal merupakan derajat akurasi penelitian dengan generalisasi atau penerapan
terhadap populasi di mana sampel itu diambil. Validitas internal harus memenuhi
validitas konstruk dan validitas isi.
Rencana validitas dalam penelitian ini adalah uji validitas konstruk.
Validitas konstruk dilakukan dengan menggunakan IBM SPSS Statistic 16 for
windows dengan rumusan Pearson Correlation. Soal dikatdakan valid jika
Product momen dari Person untuk taraf signifikasi ˃ 5% dan untuk taraf
signifikasi 1%. Sedangkan reabilitas dikatakan kurang dari 0,6 adalah kurang
baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8 adalah baik.
1. Validitas Instrumen
a. Validitas Isi (Content Validity)
Validitas isi adalah validitas yang menunjukkan apakah suatu alat
ukur/instrumen mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang hendak
diukur (Siregar, 2014: 46-47). Untuk instrumen yang berbentuk test, pengujian
validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen
dengan materi pelajaran yang telah diajarkan (Sugiyono, 2015: 182). Peneliti
membandingkan instrumen hasil konsultasi terhadap guru dan kepala sekolah
dengan pernyataan hasil kuisioner atau angket yang diisi oleh siswa. Dari uji
validitas, item yang valid yang dipakai untuk kuesioner yang akan disebar
kepada sampel penelitian, sedangkan yang tidak valid dibuang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
54
Tabel 3.7 Rubik Penilaian
No Komponen Penelitian Expert Judgement Rerata
Skor
Dosen
I
Dosen
II
Guru
SD
Total
1 Kejelasan rumusan 3 4 4 11
2 Kelengkapan cakupan rumusan
indikator
4 4 4 12
3 Kesesuaian dengan buku yang
digunakan
4 3 4 11
4 Kesesuaian dengan indikator yang ingin
dicapai
4 3 4 11
5 Kesesuaian dengan karakter peserta
didik
3 3 3 9
6 Keruntutan dan sistematika isi
instrument
3 4 4 11
7 Kesesuaian isi instrumen dengan buku
yang digunakan
4 4 4 12
8 Mencantumkan referensi buku dalam
instrument
3 3 4 10
9 Ketepatan ejaan 4 4 4 12
10 Ketepatan pilihan kata 3 4 4 11
11 Kebakuan struktur kalimat 3 3 4 10
12 Kebakuan bentuk huruf 4 3 3 10
Total Skor 130
Rata-rata 90,27
Gambar 3.2 Rumus Rata-Rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
55
Gambar 3.3 Rentang Skor
Berdasarkan dari hasil validasi tabel 3.8 diatas dapat disimpulkan
bahwa rerata skor sebesar 90,27 menunjukkan bahwa instrumen kuesioner
penilitian tersebut layak digunakan dengan perbaikan. Hal tersebut
didasarkan pada hasil rata-rata dari rubik penilaian Expert Judgement berada
di rentang skor 41-99.
b. Validitas Konstrak (Construct validaty)
Validitas konstruk merupakan validitas yang berkaitan dengan
kesanggupan alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang
diambil dari teori-teori para ahli (Siregar, 2014: 48). Untuk menguji validitas
konstrak, dapat digunakan pendapat dari para ahli (judgment experts)
(Sugiyono, 2015: 177). Peneliti berkonsultasi dengan guru dan kepala
sekolah mengenai instrumen kreativitas belajar siswa terhadap model
pembelajaran saintifik. Setelah pengujian konstrak dari ahli dan berdasarkan
pengalaman empiris di lapangan selesai, maka diteruskan dengan uji coba
instrumen. Instrumen tersebut dicobakan pada sampel dari mana populasi
diambil.
Untuk menguji validasi konstrak (construks validity) dapat digunakan
pendapat ahli (expert judgement). Dalam hal ini setelah instrumen
Kategori Rentang Nilai
Layak tidak perlu perbaikan 100
Layak dengan perbaikan 41 – 99
Tidak Layak 1 – 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
56
dikonstruksi tentang aspek-aspek yang diukur dengan berdasarkan teori
tertentu, maka dikonsultasikan dengan ahli Sugiyono (2015:177). Pada
penelitian ini yang digunakan digunakan untuk validasi kuesioner persepsi
siswa terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dan
sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn.
Penentuan validitas kuesioner persepsi siswa terhadap metode Paradigma
Pedagogi Reflektif (PPR) dan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn
dilakukan melalui expert judgement dengan mengkonsultasikan instrumen
pada dosen pembimbing. Kuesioner disebarkan pada siswa kelas II di enam
Sekolah Dasar. Keenam sekolah dasar itu adalah SD Karitas Ngaglik, SD
Muhammadiyah Pepe Bantul, SD 2 Sedayu, SD Sambikerep, SD N Jetis
Bantul, dan SD Plaosan 1. Jumlah seluruh siswa yang mengisi kuesioner ini
adalah 154 siswa. Target penelitian ini adalah masing-masing indikator
minimal satu item yang valid dan reliabel. Berikut hasil uji validitas persepsi
siswa terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
57
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Persepsi Siswa
No Item r hitung r tabel Keputusan
1 Item 1 1 0,158 Tidak valid
2 Item 2 -0,034 0,158 Tidak Valid
3 Item 3 0,166
0,158 Valid
4 Item 4 0,322
0,158 Valid
5 Item 5 0,222
0,158 Valid
6 Item 6 0,407
0,158 Valid
7 Item 7 0,182
0,158 Valid
8 Item 8 0,031 0,158 Tidak Valid
9 Item 9 0,092 0,158 Tidak Valid
10 Item 10 0,198
0,158 Valid
11 Item 11 0,553 0,158 Valid
12 Item 12 0,114 0,158 Tidak valid
13 Item 13 .-0,064 0,158 Tidak valid
14 Item 14 -0,023 0,158 Tidak valid
15 Item 15 0,196 0,158 Valid
16 Item 16 -0,073 0,158 Tidak Valid
17 Item 17 0,078 0,158 Tidak valid
18 Item 18 0,332 0,158 Valid
19 Item 19 0,088 0,158 Tidak Valid
20 Item 20 0,345 0,158 Valid
21 Item 21 0,275
0,158 Valid
22 Item 22 0,100 0,158 Tidak valid
23 Item 23 0,325 0,158 Valid
24 Item 24 0,117 0,158 Tidak valid
25 Item 25 0,005 0,158 Tidak valid
26 Item 26 0,205 0,158 Valid
27 Item 27 -0,038 0,158 Tidak valid
28 Item 28 0,167 0,158 Valid
29 Item 29 -0,058 0,158 Tidak valid
30 Item 30 0,054 0,158 Tidak valid
31 Item 31 0,268 0,158 Valid
32 Item 32 0,168 0,158 Valid
33 Item 33 0,069 0,158 Tidak valid
34 Item 34 0,193 0,158 Valid
35 Item 35 0,485 0,158 Valid
36 Item 36 0,220 0,158 Valid
37 Item 37 0,498 0,158 Valid
38 Item 38 0,209 0,158 Valid
Peneliti menggunakan SPSS 16.0 untuk menghitung validitas soal Persepsi
siswa terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Refklektif (PPR) Soal
dikatakan valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel. Dari perhitungan SPSS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
58
dari soal 38 dan diajukan pada 28 siswa, soal yang valid sebanyak 21 soal. Soal-
soal yang valid yaitu 3, 4, 5, 6, 7, 10, 11, 15, 18, 20, 21, 23, 26, 28, 31, 32, 34, 35,
36, 3, 38. Diperoleh hasil item yang valid dari tabel uji valditas sebagai berikut :
Tabel 3.9 item yang valid pada setiap Indikator Persepsi Siswa
No Indikator No item yang
Valid
Jumlah
1 Persepsi tentang materi, media,
dan sarana pelajaran dalam
pembelajaran PKn
3, 4, 5, 6, 7, 10 6
2 Persepsi tentang langkah-langkah
pelajaran dalam pembelajaran
PKn
11, 15, 18,
20,21
5
3 Persepsi tentang interaksi dalam
pembelajaran PKn
23,26,28,31,32,
34,35,36,37,38
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
59
Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Sikap Siswa
No Item r hitung r tabel Keputusan
1 Item 1 1 0,158 Tidak valid
2 Item 2 0,037 0,158 Tidak valid
3 Item 3 0,142 0,158 Tidak Valid
4 Item 4 0,131 0,158 Tidak valid
5 Item 5 0,003 0,158 Tidak Valid
6 Item 6 -0,009 0,158 Tidak Valid
7 Item 7 0,182 0,158 Valid
8 Item 8 0,198
0,158 Valid
9 Item 9 0,088 0,158 Tidak valid
10 Item 10 0,184
0,158 Valid
11 Item 11 0,204
0,158 Valid
12 Item 12 0,167 0,158 Valid
13 Item 13 0,137 0,158 Tidak Valid
14 Item 14 0,251 0,158 Valid
15 Item 15 -0,042 0,158 Tidak valid
16 Item 16 0,035 0,158 Tidak Valid
17 Item 17 -0,043 0,158 Tidak Valid
18 Item 18 0,186 0,158 Valid
19 Item 19 -0,091 0,158 Tidak valid
20 Item 20 0,072 0,158 Tidak valid
21 Item 21 0,109 0,158 Tidak valid
22 Item 22 0,106 0,158 Tidak valid
23 Item 23 0,061 0,158 Tidak valid
24 Item 24 0,097 0,158 Tidak valid
25 Item 25 0,063 0,158 Tidak valid
26 Item 26 0,088 0,158 Tidak valid
27 Item 27 0,102 0,158 Tidak valid
28 Item 28 -0,092 0,158 Tidak valid
29 Item 29 -0,071 0,158 Tidak valid
30 Item 30 0,245 0,158 Valid
31 Item 31 0,172 0,158 Valid
32 Item 32 -0,022 0,158 Tidak Valid
33 Item 33 0,004 0,158 Tidak valid
34 Item 34 0,074 0,158 Tidak valid
Peneliti menggunakan SPSS 16.0 untuk menghitung validitas soal sikap
siswa terhadap PKn. Soal dikatakan valid apabila r hitung lebih besar dari r tabel.
Dari perhitungan SPSS dari soal 34 dan diajukan pada 28 siswa, soal yang valid
sebanyak 9 soal. Soal-soal yang valid yaitu 7, 8, 10, 11, 12, 14, 18, 30, 31.
Diperoleh hasil item yang valid dari tabel uji valditas sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
60
Tabel 3.11 Item yang valid pada setiap Indikator Sikap Siswa
No Indikator Indikator Ahli No Item yang Valid Jumlah
1
Sikap siswa
sebelum mengikuti
pelajaran
Kognitif 7,8
5 Afektif 10
Konatif 11, 12
2
Sikap siswa saat
mengikuti
pelajaran
Kognitif 14
2 Afektif
Konatif 18
3
Sikap siswa setelah
mengikuti
pelajaran
Kognitif 31
2 Afektif 30
Konatif
3.6.2 Reliabilitas
3.6.2.1 Uji Reliabilitas Instrumen
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian tidak hanya harus valid tetapi
harus reliabel, Reabilitas adalah indeks untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran pada suatu alat ukur dapat konsisten, apabila dilakukan pengukuran
dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama (Siregar, 2014: 55). Instrumen
dikatakan reliable jika instrumen tersebut memiliki ketepatan atau keajegan dalam
menilai apa yang seharusnya dinilai, dan instrument harus dapat mengukur apa
yang seharusnya diukur, sehingga peneliti jika menggunakan cara yang sama akan
mendapatkan hasil yang sama. Dalam penelitian ini, peneliti menguji reabilitas
secara internal yaitu dengan mengujikan angket atu kuesioner kepada siswa
kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik belah dua
(split half) yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown. Butir-butir dari angket
atau kuesioner dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil
dan kelompok genap. Selanjutnya skor data tiap kelompok itu disusun sendiri dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
61
rxx ≥ α
(1- s
2 + s
2)
Keterangan
MKs = mean kuadrat antara subjek
Mke = mean kuadrad kelasahan
ri = reliabilitas instrumen
skor butirnya dijumlahkan sehingga menghasilkan skor total. Kemudian skor total
antara kelompok ganjil dan genap dicari korelasinya. Barulah koefisien korelasi
ini dimasukkan dalam rumus Spearman Brown.
Metode pengukuran reliabilitas yang sering digunakan adalah metode
Alpha Cronbach. Koefisien Alpha Cronbach menunjukkan sejauh mana
kekonsistenan responden dalam menjawab instrumen yang dinilai. Menurut
Azwar (2006) Rumusnya adalah sebagai berikut:
Dalam penelitian ini menggunakan jenis reliabilitas dengan metode pengujian
kembali karena menggunakan indikator, defisinisi operasional, dan proses
pengumpulan data yang sama setiap saat, sehingga didapatkan nilai yang sama
walaupun pada waktu yang berbeda. Untuk mengukur atau menghitung tingkat
reliabilitas intrument digunakan rumus alpha (Azwar, 2011: 11)
Metode pengukuran reliabilitas yang digunakan adalah metode Apha
Cronbach’s. Rumusnya adalah Azwar( 2006):
Gambar 3.4 Rumus uji reliabilitas
Hasil perhitungan reliabilitas seluruh instrumen dikategorikan berdasarkan
tabel kriteria koefisien. Menurut Sugiyono (2014: 257) Pedoman untuk
memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
62
Tabel 3.12 Kriteria koefisien reliabilitas
Interval Koefisien Reliabilitas Kualifikasi
0,00 – 1,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
Tabel 3.12 menunjukan interval koefisien reliabilitas yang digunakan untuk
mengetahui reliabilitas kuesioner pada penelitian ini. Pada interval 0,00 – 1,199
menunjukan kualifikasi sangat rendah. Pada interval 0,20 – 0,399 menunjukan
kualifikasi rendah. Pada interval 0,40 – 0,599 menunjukan kualifikasi sedang.
Pada interval 0,60 – 0,799 menunjukan kualifikasi Kuat. Pada interval 0,80 –
1,000 menunjukan kualifikasi Sangat Kuat.
3.6.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner persepsi siswa terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi
Reflektif dan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn. Peneliti melakukan face
validity kepada dosen ahli berupa instrumen yang akan digunakan.
Uji validitas judgment expert yang dilakukan oleh dosen ahli setelah
merumuskan 3 indikator untuk persepsi siswa terhadap model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif (no 1 sampai 3), dan 3 indikator untuk sikap siswa
pada mata pelajaran PKn (no 4 sampai 6).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
63
Peneliti melakukan validasi empiris kepada siswa kelas II di enam Sekolah
Dasar yaitu SD Negeri Ngaglik Sleman, SD N 2 Sedayu, SD N Deresan, SD
Sambikerep, SD N Jetis Bantul, SD N Plaosan 1, SD Muhammadiyah Pepe Bantul
dengan alasan apakah kuesioner cocok dan mudah dipahami dan sesuai dengan
materi yang diajarkan di Sekolah Dasar.
Untuk mempermudah perhitungan validasi isi, peneliti menggunakan
program SPSS 16 dengan uji Pearson Correlatin , dengan kriteria suatu
instrumen dikatakan valid jika harga probabilitas dalam Sig.(2-tailed) di bawah
0,05 (p < 0,05). Berdasarkan susunan sebaran item uji coba kuesioner persepsi
siswa terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif dan sikap
siswa pada mata pelajaran PKn, maka didapatkan hasil sebagai berikut:
Berdasarkan hasil analisa dengan bantuan program SPSS 16.0, diperoleh
hasil pengujian reliabilitas item di bawah ini:
Tabel 3.13 Reliabilitas Persepsi Siswa Terhadap Model Pembelajaran
Paradigma Pedagogi Refklektif (PPR)
Cronbach Alpha Kriteria
0.820 Sangat Kuat
Dari tabel diatas menunjukkan harga Alpha Cronbach’s untuk instrumen
digunakan untuk persepsi siswa terhadap model Paradigma Pedagogi Refklektif
(PPR)0,820 masuk dengan kriteria sangat kuat. Sehingga instrumen yang
digunakan sudah memenuhi syarat yang valid.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
64
Tabel 3.14 Realibilitas Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran PKn
Cronbach Alpha Kriteria
0.885 Sangat Kuat
Dari tabel diatas menunjukkan harga Alpha Cronbach’s untuk instrumen
digunakan untuk persepsi siswa terhadap model Paradigma Pedagogi Refklektif
(PPR)0,885 masuk dengan kriteria sangat kuat. Sehingga instrumen yang
digunakan sudah memenuhi syarat yang valid.
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner dan
peneliti menggunakan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010:199)
kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawab. Cara ini diberikan kepada siswa untuk mengetahui cara menghitung data
siswa.
3.7.1 Kuesioner
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner.
Menurut Sugiyono (2010:199) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawab. Cara ini diberikan kepada siswa untuk
mengetahi kepribadian siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
65
3.7.2 Observasi
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi.
Menurut Riduwan ( 2004 : 104 ) merupakan teknik pengumpulan data, dimana
peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat
dari dekat kegiatan yang dilakukan. Cara ini peneliti mengobservasi terlebih
dahulu kelas yang dipakai untuk penelitian dan sebelum memberikan kuesioner.
Observasi dilakukan untuk mengetahui jalannya proses belajar di kelas yang
dilakukan untuk penelitian.
3.7.3 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlaku, bisa
berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya dari sesorang (Sugiyono, 2008: 340).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rekaman suara mengenai beberapa
siswa yang bersangkutan. Hal ini dimaksudkan supaya data yang diperoleh
melalui rekaman suara dapat dipercaya dan mendukung informasi yang
dibutuhkan peneliti. Hasil observasi dan pengamatan akan lebih dipercaya apabila
didukung dengan adanya dokumentasi.
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan setelah data terkumpul untuk menguji
hipotesis yang diajukan. Jenis statistik yang digunakan adalah statistik inferensial.
Statistik inferensial adalah teknik analisis yang digunakan oleh peneliti untuk
menganalisis data sampel yang digunakan untuk populasi tertentu menurut
Sugiyono (2012: 201). Setelah menentukan jenis statistiknya maka akan 35
ditentukan statistik parametrik atau nonparametrik yang akan digunakan. Statistik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
66
parametrik (Sugiyono, 2012: 201) digunakan untuk menguji parameter suatu
populasi melalui statistik atau menguji ukuran populasi melalui data sampel.
3.8.1 Uji Asumsi
a. Uji normalitas data
Uji normalitas data dilakukan untuk memastikan bahwa data sampel berasal
dari populasi yang berdistribusi normal (Sumanto, 2014). Uji normalitas
dilakukan dengan menggunakan teknik non parametris One Kolmogorov-Smirnov
pada SPSS (Statistical Product & Service Solution) versi 16.0. Menurut Priyanto
(2012:136) Data dikatakan normal jika sig.(-tailed) > 0.05 dan distribusi data
tidak normal dikatakan jika sig.(-tailed) < 0.05. Uji normalitas data dilakukan
dengan statistik non parametrik yaitu menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov
test. Untuk penelitian ini kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut
(Sarwono, 2010: 25):
a. Jika nilai sig. (2-tailed) > 0,05 maka distribusi data normal.
b. Jika nilai sig. (2-tailed) < 0,05 maka distribusi data tidak normal.
Jika data yang diperoleh terdistribusi normal, uji statistik yang digunakan
selanjutnya adalah uji statistik parametrik, dalam hal ini correlation pearson
product moment. Sedangkan jika data yang diperoleh tidak terdistribusi normal,
uji statistik yang digunakan selanjutnya adalah statistik non parametrik dalam hal
ini Mann-Whitney U-test atau Wilcoxon signed ranks test. Untuk keperluan
penelitian, perhitungan uji normalitas data dilakukan dengan program komputer
IBM SPSS Statistics 16 for Windows dengan teknik Kolmogorov-Smirnov test
dengan tingkat kepercayaan 95%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
67
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk melihat kelas yang diuji memiliki
kemampuan dasar yang sama terlebih dahulu diuji kesamaan variansnya.
Menurut Sugiyono, (2009) Uji homogenitas ini ditujukan untuk menguji
apakah beberapa kelompok memiliki varians yang sama atau tidak. Untuk
keperluan penelitian, perhitungan uji homogenitas data dilakukan dengan
program komputer IBM SPSS Statistics 16 for Windows dengan tingkat
kepercayaan 95%. Sebelum melakukan uji Correlation Pearson Product
Moment, dilakukan uji Levene’s Test terlebih dahulu untuk mengetahui
homogenitas varians data. Suatu data dikatakan homogen apabila nilai
signifikansi pada Levene’s Test > 0,05 (atau p > 0,05) (Priyatno, 2012:49).
c. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen bersifat linear atau garis
lurus (Nisfiannoor, 2009). Teknik yang digunakan dalam menguji linearitas
adalah Test for Linearity pada program komputer IBM SPSS Statistics 16 for
Windows. Untuk penelitian ini, kriteria yang digunakan adalah sebagai
berikut
1. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka dikatakan bahwa hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen bersifat linear atau
garis lurus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
68
2. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka dikatakan bahwa hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen tidak bersifat linear
atau garis lurus.
3.8.2 Uji Hipotesis
3.8.2.1 Uji korelatif (Hubungan) Persepsi dan Sikap Siswa Kelas II
Uji korelasi dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
persepsi siswa dengan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn yang
menggunakan model pembelajaran Paradigma Pedagogi Refleksi (PPR).
Teknik pengujian klasik untuk mengetahui signifikan hubungan tidak dengan
sendirinya menunjukkan apakah hubungan tersebut cukup substantif atau
tidak. Hubungan dua variabel tersebut dapat terjadi karena adanya hubungan
sebab akibat atau dapat pula terjadi karena kebetulan saja. Dua variabel
dikatakan berkolerasi apabila perubahan pada variabel yang satu akan diikuti
perubahan pada variabel yang lain secara teratur dengan arah yang sama
(korelasi positif) atau berlawanan (korelasi negatif) (Sugiyono, 2015:
254). Analisis data menggunakan IBM SPSS Statistics 22 for Windows
dengan tingkat kepercayaan 95% menggunakan correlation pearson product
moment.
Peneliti mencari hipotestis ada hubungan persepsi siswa terhadap sikap
siswa akan nilai cinta lingkungan pada mata pelajaran PKn SD Negeri
Tlegalrejo 2 dengan mengunakan product moment. Langkah yang digunakan
mengetahui nilai r, kemudian di konsultasikan mengunakan interpertasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
69
terhadap nilai yang diperoleh (r). Iterpertasi nilai koefisien korelasi dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.15 Koefisien Korelasi
Besar nilai r Tingkat hubungan
0,800-1,00 Sangat Kuat
0,600-0,800 Kuat
0,400-0,600 Sedang
0,200-0,400 Rendah
0,000-0,200 Sangat Rendah
Kemudian langkah-langkah dalam mencari korelasi menggunakan SPSS 16.0
for Windows antara varibel persepsi dengan varibel sikap. Apabila sig < dari α
maka Ho ditolak dan Hi diterima sehinga hubungan varibel signifikan.
Apabila sig > 0,05 maka Hi diterima dan Ho ditolak sehingga hubungan antar
varibel ditolak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
70
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini akan membahas beberapa hal, yaitu hasil penelitian,
pembahasan untuk mengetahui pengaruh menggunakan model pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif terhadap kesadaran siswa akan nilai cinta
lingkungan. Hasil penelitian akan menjelaskan deskripsi data dan analisis data
yang dilakukan.
4.1. Hasil Penelitian
Penelitian yang dilakukan untuk mencari hubungan antara persepsi siswa
terhadap model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dengan sikap
siswa pada mata pelajaran PKn menggunakan beberapa langkah uji statistik
sebagai berikut:
4.1.1 Uji Asumsi
4.1.1.1 Uji Normalitas Data Persepsi dan Sikap Siswa
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui skor dalam sampel berasal dari
populasi yang memiliki distribusi normal atau tidak. Data yang diperoleh dari
kuesioner untuk mengukur persepsi dan sikap pada siswa dianalisis terlebih
dahulu dengan uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Test..
Berdasarkan analisis uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov Test diperoleh hasil sebagai berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
71
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Persepsi Siswa Terhadap Model
Pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
No Aspek Sig. (2-tailed) Keterangan
1 Kuesioner persepsi siswa 0, 757 Data Normal
2 Kuesioner sikap siswa 0,110 Data Normal
Berdasarkan analisis statistik di atas, aspek kuesioner persepsi siswa
memiliki sig. (2-tailed) sebesar 0,757 (atau p > 0,05), aspek kuesioner sikap
siswa memiliki nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,110 (atau p > 0,05).
Nilai sig. (2-tailed) pada aspek kuesioner pada persepsi dan sikap siswa
memiliki distribusi data yang normal karena nilai sig. (2-tailed) lebih besar dari
0,05 (atau p > 0,05). Berdasarkan uji normalitas tersebut diperoleh hasil bahwa
skor pada aspek kuesioner terdistribusi normal, maka uji statistik yang digunakan
selanjutnya adalah uji statistik parametrik, dalam hal ini correlation pearson
product moment.
4.1.1.2 Uji Homogenitas
Langkah pertama yang dilakukan setelah mengetahui normalitas data
kuesioner dari masing-masing kelompok yaitu melakukan analisis mengenai
data memiliki varians yang sama atau tidak dengan menggunakan data dari
persepsi siswa. Dilakukan mencari nilai Levene’s statistic terlebih dahulu untuk
mengetahui homogenitas varians data. Suatu data dikatakan memiliki
homogenitas varians apabila nilai signifikansi pada nilai Levene’s > 0,05 (atau p
> 0,05) (Priyatno, 2012:49).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
72
Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas Persepsi terhadap Model Pembelajaran
PPR menggunakan Levene’s Test
No. Aspek Nilai Levene
Statistic
Sig. (2-
tailed)
Keterangan
1. Skor kuesioner
persepsi siswa
0,304 0,583 Homogen
2. Skor kuesioner sikap
siswa
0,304 0,583 Homogen
Berdasarkan nilai Levene’s statistic pada data kuesioner persepsi siswa
diperoleh besar nilai F = 2.085 dengan signifkansi sebesar 0,583 (atau p >
0,05) berarti ada perbedaan varians homogen yang signifikan antara hasil data
persepsi siswa pada siswa dengan kata lain data tersebut memiliki varian yang
sama sehingga untuk analisis selanjutnya dapat menggunakan correlation
pearson product moment.
4.1.1.3 Uji linearitas
Uji lineritas dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen bersifat linier atau garis lurus
(Nisfiannoor. 2009). Teknik yang digunakan untuk menguji linieritas adalah Test
for Liniearty.
Tabel 4.3 Hasil uji linearitas
Aspek F Sig. (2-tailed) Keterangan
Persepsi dan sikap siswa pada
mata pelajaran PKn
0,243 0,000 Linear
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
73
Berdasarkan hasil uji linearitas antara persepsi siswa dan sikap siswa, dapat
diperoleh jika nilai signifikansinya adalah 0,000. Hal ini membuktikan bahwa
data dalam penelitian ini memiliki hubungan yang lurus dari satu titik ke titik
yang lain atau disebut juga linear karena memiliki nilai signifikasi yang kurang
dari 0,05 atau (p < 0,05) (Nurgiyantoro, Gunawan, dan Marzuki, 2009).
Gambar 4.1 Grafik Scatterplot
Gambar diatas menunjukkan bahwa data cenderung berkumpul pada
garis lurus yang menyatakan hubungan persepsi siswa kelas II terhadap model
pembelajaran PPR dengan sikap siswa terhadap mata pelajaran PKn.
Kesimpulan yang dapat dilihat variabel persepsi mempengaruhi sikap siswa
yang terlihat dari dalam diri anak tersebut. Persepsi dalam gambar tersebut
skornya juga semakin tinggi begitu pula dengan sikap sehingga dapat dikatan
postif karena persepsi dan sikap skornya semakin tinggi jika dilihat
menggunakan garis lurus tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
74
4.1.2 Hasil Uji Statistik
4.1.2.1 Uji Hipotesis Korelatif (Hubungan) Persepsi dan Sikap Siswa Kelas
II
Uji hipotesis korelatif dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan
antara persepsi siswa dengan sikap siswa pada mata pelajaran PKn yang
menggunakan pembelajaran berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR).
Analisis statistik dilakukan dengan program komputer IBM SPSS Statistics 16
for Windows dengan tingkat kepercayaan 95% menggunakan correlation
pearson product moment. Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan
adalah jika nilai sig. (2-tailed)> 0,05 maka tidak ada hubungan antara skor
kuesioner persepsi dan sikap pada siswa, jika nilai sig. (2-tailed)< 0,05 maka
ada hubungan antara skor kuesioner pada sikap siswa. Hasil uji hubungan skor
kuesioner pada sikap siswa akan dibahas di bawah ini.
Tabel 4.4 Uji correlation pearson product moment
No Aspek Mean Std.
Deviation
Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
Keterang
an
1 Kuesioner
persepsi
siswa
89,82 3,560 0,696 0,000 Ada
hubungan
2 Kuesioner
sikap
siswa
39,43 4,630 0,696 0,000 Ada
hubungan
Hasil analisis dengan correlation pearson product moment pada siswa
kuesioner persepsi siswa diperoleh nilai pada data kuesioner persepsi Std.
Deviation= 3,560 Mean= 89,82 dibandingkan dengan data kuesioner sikap siswa
dengan nilai Std. Deviation= 4,630 Mean= 39,43 Pearson Correlation = 0,696.
Nilai sig. (2-tailed) yaitu 0,000 kurang dari 0,05 atau (p<0,05) sehingga Hnull
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
75
ditolak dan Hi diterima. Hal ini berarti terdapat hubungan antara skor persepsi
siswa dan sikap siswa kelas II pada mata pelajaran Pkn.
Tabel 4.5 Kategori Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi Kategori
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
Berdasarkan kategori koefisien korelasi pada tabel di atas, penelitian ini
memiliki nilai korelasi 0,696 sehingga koefisien korelasi pada penelitian ini
termasuk dalam kategori kuat. Sehingga antara variabel persepsi siswa terhadap
model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)dengan sikap siswa
pada mata pelajaran PKn memiliki hubungan yang kuat dimana persepsi
membangun adanya perubahan sikap.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Hubungan Antara Persepsi Siswa dengan Sikap Siswa Pada Mata
Pelajaran PKn yang Menggunakan Model Pembelajaran
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Pembahasan yang diambil pada penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan persepsi siswa kelas II pada mata pelajaran PKn sebagai variabel
terikat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi siswa kelas II memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
76
nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05) dengan Correlation sebesar 0,696.
Berdasarkan hasil tersebut jika persepsi siswa dan sikap siswa kelas II pada mata
pelajaran PKn di SD Negeri Tegalrejo 2 memiliki hubungan positif. Artinya bila
semakin positif skor persepsi siswa maka skor sikap siswa dalam pembelajaran
pada mata pelajaran PKn akan semakin positif pula. Persepsi siswa memiliki
hubungan yang kuat dengan sikap siswa ketika pembelajaran PKn, karena
persepsi positif seseorang siswa terhadap pembelajaran PKn yang dilakukan
dapat membuat perilaku siswa dalam pembelajaran menjadi lebih baik, dengan
belajar PKn siswa dapat memahami, mengerti serta dapat mewujudkan nilai-
nilai cinta lingkungan. Hal ini sesuai dengan Soetarno (1989) bahwa sikap
sebagai pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak
terhadap objek tertentu. Dengan demikian sikap siswa tercermin dalam suatu
tindakan atau perilaku dan perilaku siswa tertuju pada objek sikap yang akan
lebih baik lagi serta sebagai reaksi atas pengetahuan dan perasaan yang dimiliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
77
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tiga hal yang hendak diuraikan oleh peneliti, yaitu
kesimpulan, keterbatasan dan saran.
5.1 Kesimpulan
Terdapat hubungan yang positif antara persepsi dan sikap siswa kelas II
pada mata pelajaran PKn di SD Negeri Tegalrejo 2, karena pancaran titik yang
terdapat pada peta korelasi beberapa dari titik tersebut mendekati garis lurus,
atau berada di sekitar garis lurus dan cenderung ke arah kanan. Hal itu
dibuktikan dengan analisis statistik correlation pearson product moment pada
uji hipotesis correlation pada siswa dengan nilai sig.(2-tailed) yaitu 0,000
(atau p<0,05). Sehingga Hnull ditolak dan Hi diterima yang berarti terdapat
hubungan yang positif antara persepsi dan sikap siswa pada mata pelajaran
PKn. Diketahui pula nilai Pearson Correlation pada penelitian ini adalah
0,696. Dengan demikian dapat diketahui apabila hubungan dari kedua variabel
termasuk dalam hubungan yang kuat karena berada pada rentang nilai 0,600-
0,800.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Selama penelitian ini berlangsung ada beberapa keterbatasan, yaitu :
5.2.1 SD tempat penelitian berdekatan dengan jalan yang cukup ramai sehingga
suara kendaraan bermotor sering terdengar sampai di ruang kelas. Sehingga
pada saat berdiskusi suasana kelas seperti tidak terkondisikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
78
5.2.2 Keterbatasan jam pelajaran pada mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan dalam satu minggu, mata pelajaran PKn memiliki jam
pelajaran yang cenderung sedikit dibandingkan dengan pelajaran lain
sehingga harus berkoordinasi kepada wali kelas agar dapat mengajar di
kelas sesuai dengan jadwal penelitian sehingga tidak mengganggu pelajaran
yang lain.
5.2.3 Pelaksanaan penelitian sering dilakukan di kelas, dan saya mengajar atau
melaksanakan penelitian di kelas IIA yang siswa siswinya terkadang tidak
mau belajar dan membuat gaduh, sehingga pada saat peneliti menyampaikan
materi pembelajaran kurang fokus karena keadaan kelas yang sedikit tidak
mendukung dan harus sabar dalam memperhatikan perilaku siswa di kelas.
5.2.4 Pelaksanaan penelitian kekurangan waktu dalam mengajar karena langkah-
langkah PPR yang banyak.
5.3 Saran
Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan adalah :
5.3.1 Peneliti perlu memperhatikan tempat dan situasi lingkungan SD sebelum
melakukan penelitian. Sebaiknya penelitian dilakukan di saat situasi tenang
dan kondusif supaya penelitian dapat berjalan dengan baik dan siswa dapat
belajar tanpa gangguan dari lingkungan SD.
5.3.2 Peneliti perlu memperhatikan waktu pelaksanaan. Baik dari urutan materi
atau waktu pelaksanaanya. Jika waktu tidak sesuai dengan jadwal jam
sekolah akan membuat kacau jalannya penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
79
5.3.3 Peneliti harus memberikan pembelajaran yang menarik agar siswa tertarik
dalam pembelajaran dan mampu fokus terhadap pembelajaran.
5.3.4 Peneliti harus memikirkan waktu sebelum melaksanakan pembelajaran, agar
dalam pembelajaran tidak terburu-buru jika waktu hampir selesai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
80
Daftar Pustaka
Algifari. 1997. Statistika Induktif. Yogyakarta: Penerbit dan Percetakan
Manajemen YKPN.
Amanatun. 2010. Pengaruh Implementasi Tata Tertib Sekolah terhadap Sikap
Disiplin Siswa (Studi Kasus SD Sidorejo Lor 02 Salatiga). Salatiga:
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
Andri, dkk. Pendidikan Kewarganegaraan. Solo: CV. Sindunata.
Aryana, Ony. 2015. Persepsi Siswa Kelas III dan IV Di SD Negeri Panginan
Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo Mengenai Kesehatan
Pribadi. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta
Aryani, Susatim. 2010. Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Nilai. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Atkinson, Richard.1999. Pengantar Psikologi. Jakarta : Erlangga.
Atmaja Hendricus Dwi. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Paradigma
Pedagogi Reflektif (PPR) Dalam Mata Pelajaran PKn Terhadap
Kesadaran Siswa Akan Nilai Demokrasi di SD Kanisius Wirobrajan.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Azwar, Saifuddin. 1996. Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, Saifuddin. 2005. Sikap manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar
Azwar, S. 2008. Tes Prestasi Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi
Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Branca, A.A., 1965. Psychology: The Science of Behavior. Allyn and Bacon Inc.:
Boston
Chairunnisa. 2011. Persepsi Siswa Terhadap Metode Pembelajaran Guru dan
Hasil Belajar Bahasa Indonesia di SMK Al-Hidayah Ciputat. Jakarta.
Christina Wahyu Cahyani. 2014. Persepsi Siswa, Guru dan Kepala Sekolah
Mengenai Penerapan pembelajaran IPA Terpadu. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Davidoff, L.L., 1981. Introduction to Pscyhology. Mcgraw-Hill, International
Book Company, International Student Edition: Tokyo
Davidoff, LL. 1988. Psikologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Depdiknas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
81
Dewi, Kurnia Resita. 2016. Peningkatan Sikap Kedisiplinan Dalam Pembelajaran
PKn Menggunakan Model Paradigma Pedagogi Reflektif Bagi Siswa
Kelas III SDN Kledokan. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma.
Djahiri. 1991. Pendidikan kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma.
Furchan, A. 2007. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar Offset.
Hasbullah. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada.
Hutagalung. 2007. Pengembangan Kepribadian Tinjauan Praktis Menuju Pribadi
Positif. Jakarta: Macanan Jaya Cemerlang.
Kuntour, Roni. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: PPM.
Ngalim Purwanto. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya.
Prayitno, D. 2008. Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik
dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media.
Prioko Sunu, Halili. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan Kelas II. Surakarta: CV
Haka MJ
Purna, I made. 1996. Macapat dan Gotong Royong. Jakarta: CV. Putra Sejati
Raya.
Purwanto, Erwan Agus & Dyah Ratih Sulistyastuti. (2007). Metode Penelitian
Kuantitatif. Yogyakarta: Gava Media.
Rahmat, Jalaludin.1998. Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosda Karya.
Riduwan. 2004. Metode Riset. Jakarta: Rineka Cipta
Rusmono. 2012. Strategi Pembelajaran dengan Problem based Learning. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Setyawan, Imam. 2012. Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap
Pembelajaran Kontekstual Dengan Minat Belajar Matematika Pada
Siswa Kelas VII SMP N 18 Semarang. Semarang. Universitas Negeri
Semarang.
Subagyo, dkk. 2008. Paradigma Pedagogi Reflektif. Yogyakarta: Kanisius.
Subagyo. J. 2010. Paradigma Pedagogi Reflektif. Yogyakarta: Kanisius.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Alfabeta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
82
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suparno, Y. 2015. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta:
Kanisius.
TIM PPR SD Sekelompok Kanisius. 2010. Paradigma Pedagogi Reflektif.
Yogyakarta: Kanisius.
Wawan & Dewi M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.
Widoyoko. 2012. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wiharyanto, Kardiyat. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Ardana
Media.
Winarno Surakhmad. 1972. Dasar dan Teknik Research. Bandung: Tarsito
Konsep Aku dan Aspirasi Beberapa Kelompok Adolesen Indonesia
dalam Rangka Pembinaan Tugas-Tugas Perkembangan Sosial.
Disertasi, 1996.
Winkel. 1983. Psikiologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.
Wiraman Sarlito. 2009. Pengantar Psikiologi Umum. Jakarta: Grafindo Persada.
Woodworth, R.S., and Schlosberg. H,. 1971. ExperimentL Psychology. Oxford &
IBH Publishing Co.: New Dehli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
83
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
84
Lampiran 1. Instrumen Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
98
Lampiran 2. Rubrik Penilaian
Pernyataan Favorable Skor Pernyataan Unfavorable Skor
Sanggat Setuju (SS) 5 Sanggat Setuju (SS) 1
Setuju (S) 4 Setuju (S) 2
Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 4
Sanggat Tidak Setuju(STS) 1 Sanggat Tidak Setuju(STS) 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
99
Lampiran 3. Expert Judgement
No Komponen Penelitian Expert Judgement Rerata
Skor
Dosen
I
Dosen
II
Guru
SD
Total
1 Kejelasan rumusan 3 4 4 11
2 Kelengkapan cakupan rumusan
indikator
4 4 4 12
3 Kesesuaian dengan buku yang
digunakan
4 3 4 11
4 Kesesuaian dengan indikator yang ingin
dicapai
4 3 4 11
5 Kesesuaian dengan karakter peserta
didik
3 3 3 9
6 Keruntutan dan sistematika isi
instrument
3 4 4 11
7 Kesesuaian isi instrumen dengan buku
yang digunakan
4 4 4 12
8 Mencantumkan referensi buku dalam
instrument
3 3 4 10
9 Ketepatan ejaan 4 4 4 12
10 Ketepatan pilihan kata 3 4 4 11
11 Kebakuan struktur kalimat 3 3 4 10
12 Kebakuan bentuk huruf 4 3 3 10
Total Skor 130
Rata-rata 90,27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
100
Rumus Rata-Rata
Rentang Skor
Kategori Rentang Nilai
Layak tidak perlu perbaikan 100
Layak dengan perbaikan 41 – 99
Tidak Layak 1 – 40
Kesimpulan:
Jadi skor yang diperoleh adalah 87,5 dengan kategori “layak dengan
perbaikan”
Yogyakarta, .......................2016
Validator
(...................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
101
Lampiran 4.
Hasil uji validitas Persepsi siswa terhadap model pembelajaran Paradigma
Pedagogi Refklektif (PPR)
No Item r hitung r tabel Keputusan
1 Item 1 1 0,158 Tidak valid
2 Item 2 -0,034 0,158 Tidak Valid
3 Item 3 0,166
0,158 Valid
4 Item 4 0,322
0,158 Valid
5 Item 5 0,222
0,158 Valid
6 Item 6 0,407
0,158 Valid
7 Item 7 0,182
0,158 Valid
8 Item 8 0,031 0,158 Tidak Valid
9 Item 9 0,092 0,158 Tidak Valid
10 Item 10 0,198
0,158 Valid
11 Item 11 0,553 0,158 Valid
12 Item 12 0,114 0,158 Tidak valid
13 Item 13 .-0,064 0,158 Tidak valid
14 Item 14 -0,023 0,158 Tidak valid
15 Item 15 0,196 0,158 Valid
16 Item 16 -0,073 0,158 Tidak Valid
17 Item 17 0,078 0,158 Tidak valid
18 Item 18 0,332 0,158 Valid
19 Item 19 0,088 0,158 Tidak Valid
20 Item 20 0,345 0,158 Valid
21 Item 21 0,275
0,158 Valid
22 Item 22 0,100 0,158 Tidak valid
23 Item 23 0,325 0,158 Valid
24 Item 24 0,117 0,158 Tidak valid
25 Item 25 0,005 0,158 Tidak valid
26 Item 26 0,205 0,158 Valid
27 Item 27 -0,038 0,158 Tidak valid
28 Item 28 0,167 0,158 Valid
29 Item 29 -0,058 0,158 Tidak valid
30 Item 30 0,054 0,158 Tidak valid
31 Item 31 0,268 0,158 Valid
32 Item 32 0,168 0,158 Valid
33 Item 33 0,069 0,158 Tidak valid
34 Item 34 0,193 0,158 Valid
35 Item 35 0,485 0,158 Valid
36 Item 36 0,220 0,158 Valid
37 Item 37 0,498 0,158 Valid
38 Item 38 0,209 0,158 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
102
Lampiran 5. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Persepsi Siswa
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 152 98.7
Excludeda 2 1.3
Total 154 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.790 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
103
Lampiran 6. Hasil Uji Validitas Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran PKn
No Item r hitung r tabel Keputusan
1 Item 1 1 0,158 Tidak valid
2 Item 2 0,037 0,158 Tidak valid
3 Item 3 0,142 0,158 Tidak Valid
4 Item 4 0,131 0,158 Tidak valid
5 Item 5 0,003 0,158 Tidak Valid
6 Item 6 -0,009 0,158 Tidak Valid
7 Item 7 0,148 0,158 Valid
8 Item 8 0,198
0,158 Valid
9 Item 9 0,088 0,158 Tidak valid
10 Item 10 0,184
0,158 Valid
11 Item 11 0,204
0,158 Valid
12 Item 12 0,167 0,158 Valid
13 Item 13 0,137 0,158 Tidak Valid
14 Item 14 0,251 0,158 Valid
15 Item 15 -0,042 0,158 Tidak valid
16 Item 16 0,035 0,158 Tidak Valid
17 Item 17 -0,043 0,158 Tidak Valid
18 Item 18 0,186 0,158 Valid
19 Item 19 -0,091 0,158 Tidak valid
20 Item 20 0,072 0,158 Tidak valid
21 Item 21 0,109 0,158 Tidak valid
22 Item 22 0,106 0,158 Tidak valid
23 Item 23 0,061 0,158 Tidak valid
24 Item 24 0,097 0,158 Tidak valid
25 Item 25 0,063 0,158 Tidak valid
26 Item 26 0,088 0,158 Tidak valid
27 Item 27 0,102 0,158 Tidak valid
28 Item 28 -0,092 0,158 Tidak valid
29 Item 29 -0,071 0,158 Tidak valid
30 Item 30 0,245 0,158 Valid
31 Item 31 0,172 0,158 Valid
32 Item 32 -0,022 0,158 Tidak Valid
33 Item 33 0,004 0,158 Tidak valid
34 Item 34 0,074 0,158 Tidak valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
104
Lampiran 7. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Sikap Siswa
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 154 100.0
Excludeda 0 .0
Total 154 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.700 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
105
Lampiran 8. Silabus Kelompok Siswa
Satuan Pendidikan : SD Negeri Tegalrejo 2
Mata Pelajaran : PKn
Kelas/ Semester : II/ 2
Standar Kompetensi : 2. Menampilkan sikap cinta lingkungan
Kopetensi Dasar : 2.1 Mengenal pentingnya lingkungan alam, seperti dunia tumbuhan dan dunia hewan
2.2 Melaksanakan pemeliharaan lingkungan alam
Kompetensi
Dasar
Materi
Pokok
Pengalaman
Belajar
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Model
Pembelaja
ran
Penilaiaan
Aloka
si
waktu
Sumber/ Bahan/
Alat
2.1 Mengenal
pentingnya
lingkungan
alam, seperti
dunia
tumbuhan dan
dunia hewan
Cinta
Lingkunga
n
Pertemuan I
- Mengenal
pentingnya
menjaga
lingkungan
alam
- Mengidentif
ikasi
tumbuhan
penting
untuk
menjaga
lingkungan
alam
- Mengidentif
Competence
- Siswa mampu
mengetahui
pengertian
menjaga
lingkungan.
(Kognitif)
- Siswa mampu
mengetahui
tumbuhan
penting untuk
menjaga
lingkungan
alam
(Kognitif)
Paradigma
Pedagogi
Reflektif
Jenis:
Tes
Non Tes
Bentuk:
Tugas
individu
Diskusi
kelompok
Instrument:
Soal
Kunci
jawaban
2 jp (2
x 35
menit)
Sajari., dan
Suharto. (2008).
Pendidikan
Kewarganegaraan
Untuk SD/MI Kelas
II. Jakarta: Pusat
Perbukuan
Departemen
Nasional. Hal: 37-
52
Nurlaili, L., (2008).
Pendidikan
Kewarganegaraan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
106
ikasi cara
mencegah
bencana
banjir dan
longsor.
- Pengaruh
menanam
pohon untuk
mencegah
bencana
banjir dan
longsor
- Siswa mampu
mengetahui
cara mencegah
bencana banjir
dan longsor
(Kognitif)
- Siswa mampu
mengetahui
pengaruh
menanam
pohon untuk
mencegah
bencana banjir
dan longsor
(Psikomotor)
Conscience
- Siswa mampu
bertanggung
jawab dalam
menjaga
lingkungan di
sekolah
(Afektif)
Rubrik
penilaiaan
Untuk SD/MI Kelas
II. Jakarta: Pusat
Perbukuan
Departemen
Nasional. Hal 45-
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
107
Compassion
- Siswa mampu
menghargai
pendapat
teman yang
mengutarakan
pendapatnya
(Afektif)
Pertemuan II
- Mengetahui
hewan
penting
untuk
melestarika
n
lingkungan
alam
- Mengetahui
hewan-
hewan yang
ada di darat,
laut dan
udara.
- Mengetahui
Competence
- Siswa mampu
mengetahui
hewan penting
untuk
menjaga
lingkungan
alam
(Kognitif)
- Siswa mampu
membedakan
yang ada di
darat, laut dan
udara
(Kognitif)
- Siswa mampu
Paradigma
Pedagogi
Reflektif
Jenis:
Tes
Non Tes
Bentuk:
Tugas
individu
Diskusi
kelompok
Instrument:
Soal
Kunci
jawaban
2 jp (2
x 35
menit)
Sajari., dan
Suharto. (2008).
Pendidikan
Kewarganegaraan
Untuk SD/MI Kelas
II. Jakarta: Pusat
Perbukuan
Departemen
Nasional. Hal: 37-
52
Nurlaili, L., (2008).
Pendidikan
Kewarganegaraan
Untuk SD/MI Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
108
hewan yang
menguntung
kan dan
hewan yang
merugikan
manusia
membedakan
hewan yang
menguntungka
n dan hewan
yang
merugikan
manusia
(Psikomotor)
Conscience
- Siswa mampu
bertanggung
jawab dalam
menjaga
lingkungan di
sekolah
(Afektif)
Compassion
- Siswa mampu
menghargai
pendapat
teman yang
mengutarakan
pendapatnya
(Afektif)
Rubrik
penilaiaan
II. Jakarta: Pusat
Perbukuan
Departemen
Nasional. Hal 45-
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
109
2.2
Melaksanakan
pemeliharaan
lingkungan
alam
Cinta
Lingkunga
n
Pertemuan III
- Mengidentif
ikasikan
cara
melaksanak
an
pemeliharaa
n
lingkungan
alam
berdasarkan
tayangan
video
- Membuat
poster
tentang
pemeliharaa
n
lingkungan
alam
Competence
- Siswa mampu
mengidentifik
asi cara
melaksanakan
pemeliharaan
lingkungan
alam
(Kognitif)
- Siswa mampu
membuat
melakukan
pemeliharaan
lingkungan
alam dengan
menanam dan
merawat
tanaman di
sekolah
(Psikomotor)
Paradigma
Pedagogi
Reflektif
Jenis:
Tes
Non Tes
Bentuk:
Tugas
individu
Diskusi
kelompok
Instrument:
Soal
Kunci
jawaban
Rubrik
penilaiaan
2 jp (2
x 35
menit)
Sajari., dan
Suharto. (2008).
Pendidikan
Kewarganegaraan
Untuk SD/MI Kelas
II. Jakarta: Pusat
Perbukuan
Departemen
Nasional. Hal: 37-
52
Nurlaili, L., (2008).
Pendidikan
Kewarganegaraan
Untuk SD/MI Kelas
II. Jakarta: Pusat
Perbukuan
Departemen
Nasional. Hal 45-
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
111
Lampiran 9. RPP Kelompok Siswa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Tegalrejo 2
Kelas/ Semester : II / I
Mapel/ Materi : PKn / Cinta Lingkungan
Tanggal : 24 September 2016
Pertemuan ke : 1
Jumlah Pertemuan : 2 JP ( 2 x 35 menit)
A. Standar Kompetensi
2. Menampilkan sikap cinta lingkungan
B. Kopetensi Dasar
2.1 Mengenal pentingnya lingkungan alam seperti dunia tumbuhan dan dunia
hewan.
C. Indikator Pembelajaran
Competence (Akademik/ Keterampilan)
2.1.1 Menjelaskan pentingnya lingkungan alam seperti dunia tumbuhan dan
dunia hewan (Kognitif)
2.1.2 Menjelaskan cara menjaga lingkungan alam seperti tumbuhan dan
hewan (Kognitif)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
112
2.1.3 Menyebutkan sebab dan akibat jika menjaga lingkungan tumbuhan dan
hewan (Kognitif)
2.1.4 Menggambar poster lingkungan alam tumbuhan dan hewan di sekitar
rumah dan sekolah (Psikomotor)
Conscience (Hati Nurani)
2.1.6 Menunjukkan sikap cinta lingkungan alam tumbuhan dan hewan di
rumah dan di sekolah (Afektif)
Compassion (Kepedulian Sosial)
2.1.7 Menghargai pendapat teman yang mengutarakan pendapatnya (Afektif)
D. Tujuan
Competence (Akademik/ Keterampilan)
2.1.1 Siswa mampu memahami pentingnya lingkungan alam seperti dunia
tumbuhan dan dunia hewan (Kognitif)
2.1.2 Siswa mampu memahami cara menjaga lingkungan alam seperti
tumbuhan dan hewan (Kognitif)
2.1.3 Siswa mampu memahami sebab dan akibat jika menjaga lingkungan
tumbuhan dan hewan (Kognitif)
2.1.4 Siswa mampu merawat lingkungan alam tumbuhan dan hewan di sekitar
rumah dan sekolah (Psikomotor)
Conscience (Hati Nurani)
2.1.6 Siswa mampu ikut serta dalam menjaga lingkungan alam tumbuhan dan
hewan di rumah dan di sekolah (Afektif)
Compassion (Kepedulian Sosial)
2.1.7 Siswa mampu menghargai pendapat teman yang mengutarakan
pendapatnya (Afektif)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
113
E. Materi Pokok
Sikap cinta lingkungan
F. Pendekatan dan metode pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Pedagogi Reflektif
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, dan presentasi
G. Nilai Kemanusiaan
Kerjasama
Peduli
Peka
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan ke-1
Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-
langkah
PPR
Alokasi
Waktu
1. Kegiatan Awal
- Salam, Doa pembuka
- Apresepsi: guru bertanya pada siswa:
Siapa yang tadi pagi bangun
kesiangan atau terlambat?
Apa yang membuat kalian
bangun kesiangan?
Apakah kalian sudah siap
menerima pembelajaran hari
ini ?
- Orientasi: guru menyampaikan
tujuan pelajaran yaitu pentingnya
lingkungan alam seperti dunia
tumbuhan dan dunia hewan.
- Motivasi: guru mengajak siswa
Konteks
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
114
bernyanyi “Ayo Belajar Bersama”
(terlampir)
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Guru mengajak siswa menyimak
gambar-gambar mengenai contoh
perbuatan anak-anak menjaga
lingkungan serta poster cinta
lingkungan di sekitar.
- Siswa dan guru melakukan tanya
jawab mengenai gambar yang
ditampilkan
- Siswa dan guru merumuskan definisi
tentang pentingnya menjaga
lingkungan alam dan hewan
- Guru menjelaskan akibat jika tidak
menjaga lingkungan
- Siswa dibagi dalam kelompok,
masing-masing kelompok terdiri dari
5-6 siswa
- Masing-masing kelompok membahas
dan berdiskusi tentang akibat jika
tidak menjaga lingkungan.
- Guru memberikan beberapa soal
untuk dikerjakan bersama kelompok
sebagai LKS
- Perwakilan kelompok menyampaikan
hasil diskusi ke depan kelas.
- Siswa dan guru membahas mengenai
sikap kita jika berada di lingkungan
Pengalaman
40 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
115
alam
- Guru memberikan contoh poster
kepada siswa mengenai pemeliharaan
lingkungan.
- Siswa merefleksikan apa yang telah
dilakukan selama proses belajar
- Siswa diberi pertanyaan-pertanyaan
refleksi oleh guru secara lisan
Refleksi
Elaborasi
- Siswa diminta mewarnai poster atau
gambar bertema cinta lingkungan (
gambar seseorang menyiram tanaman
)
Konfirmasi
- Siswa diminta memperlihatkan
gambar mencintai lingkungan di
depan kelas
- Siswa maju ke depan
memperlihatkan hasil kepada guru
Aksi
3. Kegiatan Penutup
- Siswa dan guru menyimpulkan
materi yang telah dipelajari
- Tidak lanjut “guru meminta siswa
menuliskan cara menjaga lingkungan
alam dan hewan dengan bertanya
kepada orangtua”
- Siswa diminta mengerjakan post test
- Siswa menutup pelajaran dengan
berdoa.
Evalusi
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
116
I. Refleksi (Terlampir)
J. Aksi
Competence
Siswa yang belum jelas, akan mempelajari kembali bersama teman atau
guru.
Siswa yang sudah jelas akan menggunakan ilmunya dalam kehidupan
sehari-hari.
Conscience
Siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi
Compassion
Siswa mau bekerjasama dengan baik dalam kelompok
Siswa peka terhadap sesame yang membutuhkan bantuan selain proses
belajar
K. Kecakapan Hidup
Kecakapam untuk berfikir rasional
Kecakapan diri untuk bertanggung jawab, jujur, disiplin, dan peduli
Kecakapan berfikir untuk memecahkan masalah denga kreatif dan inofatif.
L. Evaluasi Pembelajaran
1. Jenis Penilaiaan (Terlampir)
a. Tes Tertulis (competence)
b. Non tes (Conscience, Compassion)
2. Pedoman Penilaiaan (Terlampir)
M. Sumber Belajar
Media
Gambar mewarnai cinta lingkungan, contoh poster cinta lingkungan
Alat dan bahan
Alat tulis, LCD
Sumber Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
117
Sajari., dan Suharto. (2008). Pendidikan Kewarganegaraan
Untuk SD/MI Kelas II. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Nasional.
N. Teknik Penilaiaan
1. Jenis/ Teknik Penilaiaan
Aspek Penilaiaan Jenis Teknik
Competence Tes Tertulis
Conscience Non tes Peniliaan diri
Compassion Non tes Peniliaan diri
2. Instrumen
- Soal tes dan kunci jawaban serta tugas dan rubric penilaiaan
(terlampir)
3. Pedoman Pensekoran
- Terlampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
118
LAMPIRAN
Lampiran lagu
Ayo Belajar Bersama
Pada hari ini ayolah kita sekolah
Sekolah bersama teman-teman semuanya
Belajar bersama itu sangatlah menarik
Ayo kita semua yo semangat belajarnya
Yo, ayo, ayo ayo, ayo, ayo, ayo
Yo, ayo, ayo, ayo belajar bersama
Penilaiaan Competence
Indikator 2.1.1 Siswa mampu memahami pentingnya
lingkungan alam seperti dunia tumbuhan dan
dunia hewan (Kognitif)
2.1.2 Siswa mampu memahami cara menjaga
lingkungan alam seperti tumbuhan dan hewan
(Kognitif)
2.1.3 Siswa mampu memahami sebab dan akibat jika
menjaga lingkungan tumbuhan dan hewan
(Kognitif)
2.1.4 Siswa mampu merawat lingkungan alam
tumbuhan dan hewan di sekitar rumah dan
sekolah (Psikomotor)
Teknik Penilaian Tes
Instrumen Tes Esaay
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
119
Soal
1. Apakah kita harus menjaga lingkungan alam dan hewan ?
2. Sebutkan pentingnya menjaga lingkungan alam dan hewan!
3. Apakah akibatnya jika kita tidak menjaga lingkungan alam dan hewan?
4. Sebutkan contoh perbuatan menjaga lingkungan alam tumbuhan dan hewan
di sekitarmu!
5. Ceritakan pengalamanmu ketika kamu ikut memelihara lingkungan alam!
Kunci jawaban
1. Iya untuk melestarikan berbagai jenis tumbuhan dn hewan.
2. Untuk menjaga kelestarian hidup tumbuhan dan hewan dan agar tidak punah.
3. Hewan dan tumbuhan akan punah dan lingkungan menjadi rusak .
4. Membersihkan dedaunan, menjaga kelestarian hewan dengan tidak
membunuhnya, dan mengenbangbiakan tumbuhan dan hewan agar tidak
punah.
- Evaluasi
Penilaiaan Conscience
Indikator 2.1.6 Siswa mampu menunjukkan sikap cinta
lingkungan alam tumbuhan dan hewan di rumah
dan di sekolah (Afektif)
Teknik Penilaian Penilaian diri
Instrumen Tugas
Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada
pada dirimu!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
120
Format Penilaian Diri
Nama siswa: …………….. Kelas/ No.Absen:…../……
Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu!
No Aspek Penilaian Ya Tidak
Sikap bertanggung jawab
1 Saya memiliki tanggung jawab dalam
menunjukkan sikap cinta lingkungan alam dan
tumbuhan di sekitar rumah dan sekolah.
2 Saya memiliki kemauan untuk bertanggung
jawab dalam melestarikan lingkungan
3 Saya bertanggung jawab dalam menjaga
lingkungan alam dan hewan di sekolah.
4 Saya bertanggung jawab dalam menjaga
lingkungan alam dan hewan di rumah
Keterangan:
Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0
Pedoman Pensekoran
Kriteria Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Sikap
bertanggung
jawab
Memenuhi 4
aspek
penilaian
Memenuhi 3
aspek
penilaian
Memenuhi 2
aspek
penilaian
Memenuhi
1 aspek
penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
121
Penilaiaan Compassion
Indikator 2.1.7 Siswa mampu menghargai pendapat teman yang
mengutarakan pendapatnya (Afektif)
Teknik Penilaian Penilaian diri
Instrumen Tugas
Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada
pada dirimu!
Format Penilaian Diri
Nama siswa: …………….. Kelas/
No.Absen:…../……
Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu!
No Aspek Penilaian Ya Tidak
Sikap menghargai pendapat
1 Saya menghargai seluruh anggota kelompok dalam
mengerjakan tugas
2 Saya menghargai teman kelompok yang mempunyai
pendapat.
3 Saya menerima masukan dari teman kelompok.
4 Saya tidak memaksakan pendapat saya dengan
kelompok.
Keterangan:
Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0
Pedoman Pensekoran
Kriteria Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Sikap
menghargai
pendapat
Memenuhi 4
aspek
penilaian
Memenuhi 3
aspek
penilaian
Memenuhi 2
aspek
penilaian
Memenuhi 1
aspek
penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
122
Materi Pembelajaran
1. Arti Mencintai Lingkungan
Lingkungan terdiri dari tanah, air, dan udara.ada bermacam tumbuhan dan hewan.
Ada makhluk hidup dan benda mati. Semuanya memiliki manfaat bagi kehidupan
manusia. Bayangkan bila kita tidak dapat merawat lingkungan. Apa yang akan terjadi
pada kelangsungan hidup manusia?
Karena itu, kita wajib menjaga dan melestarikan alam sekitar supaya alam tidak
cepat rusak dan akhirnya habis atau punah. Jika alam sekitar kita rusak, kita tidak
lagi bisa menikmati manfaatnya dan pada akhirnya kita yang rugi.
1. Memelihara Lingkungan Alam
Lingkungan alam memiliki banyak kekayaan dan kita dapat memanfaatkannya untuk
berbagai kepentingan. Namun, kita wajib mempergunakannya secara benar dan
hemat. Tujuannya, agar alam tetap lestari dan dapat terus digunakan sampai ke
generasi-generasi yang akan datang. Melestarikan lingkungan merupakan tanggung
jawab bersama. Berbagai cara dapat kita lakukan dalam pemeliharaan lingkungan
alam sekitar. Tumbuhan, binatang, sungai, gunung, laut, danau, dan saluran air dapat
kita jaga dengan berbagai cara yang tepat dan benar agar kita dapat memetik
manfaatnya di masa yang akan datang.
1. Memelihara lingkungan tumbuh-tumbuhan
2. Memelihara binatang
3. Memelihara sungai, gunung, laut, danau, dan saluran air
1. Sungai
Cara memelihara sungai:
Tidak membuang sampah ke sungai
Tidak membuang limbah pabrik ke sungai
Tidak menebang pepohonan di sekitar sungai
Tidak mengambil batu atau pasir secara liar
Tidak menggunakan bahan peledak atau racun untuk menangkap ikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
123
1. Gunung
Cara memelihara gunung :
Tidak menebang pohon secara liar dan berlebihan
Tidak membakar hutan, terutama bagi peladang liar
Tidak memburu/membunuh hewan yang dilindungi
Tidak melakukan penambangan liar yang merusak gunung dan hutan
Harus menanami kembali hutan yang telah gundul (melakukan reboisasi)
Soal
1. Apakah kita harus menjaga lingkungan alam dunia tumbuhan dan hewan ?
2. Sebutkan pentingnya menjaga lingkungan alam dunia tumbuhan dan
hewan!
3. Apakah akibatnya jika kita tidak menjaga lingkungan alam dan menjaga
hewan?
4. Sebutkan contoh perbuatan menjaga lingkungan alam tumbuhan dan hewan
di sekitarmu!
5. Ceritakan pengalamanmu ketika kamu ikut memelihara lingkungan!
Pertanyaan Refleksi
1. Hari ini kita sudah belajar mengenai apa saja?
2. Apakah kalian ada kesulitan dalam menerima pembelajaran hari ini?
3. Bagaimana perasaan kalian setelah menerima pembelajaran hari ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
124
LEMBAR KERJA SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
125
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Tegalrejo 2
Kelas/ Semester : II / I
Mapel/ Materi : PKn / Cinta Lingkungan
Tanggal : 3 Oktober 2016
Pertemuan ke : 2
Jumlah Pertemuan : 2 JP ( 2 x 35 menit)
A. Standar Kompetensi
2. Menampilkan sikap cinta lingkungan
B. Kompetensi Dasar
2.1 Mengenal pentingnya lingkungan alam seperti dunia tumbuhan dan dunia
hewan.
C. Indikator Pembelajaran
Competence (Akademik/ Keterampilan)
2.1.1 Menjelaskan pentingnya lingkungan alam seperti dunia tumbuhan dan
dunia hewan (Kognitif)
2.1.2 Menguraikan cara menjaga lingkungan alam seperti tumbuhan dan
hewan (Kognitif)
2.1.3 Menggambar dunia tumbuhan dan hewan (Psikomotor)
2.1.4 Mendiskusikan perbedaan dunia tumbuhan dan hewan (Kognitif)
Conscience (Hati Nurani)
2.1.5 Menunjukkan sikap cinta lingkungan alam tumbuhan dan hewan di
rumah dan di sekolah (Afektif)
Compassion (Kepedulian Sosial)
2.1.5 Menghargai pendapat teman yang mengutarakan pendapatnya
(Afektif)
D. Tujuan
Competence (Akademik/ Keterampilan)
2.1.1 Siswa mampu menjelaskan pentingnya lingkungan alam seperti dunia
tumbuhan dan dunia hewan (Kognitif)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
126
2.1.2 Siswa mampu menguraikan cara menjaga lingkungan alam seperti
tumbuhan dan hewan (Kognitif)
2.1.3 Dengan penjelasan guru siswa mampu menggambar dunia tumbuhan dan
hewan (Psikomotor)
2.1.4 Dengan berdiskusi siswa mampu memahami perbedaan dunia hewan dan
tumbuhan (Kognitif)
Conscience (Hati Nurani)
2.1.5 Siswa mampu menunjukkan sikap cinta lingkungan alam tumbuhan dan
hewan di rumah dan di sekolah (Afektif)
Compassion (Kepedulian Sosial)
2.1.7 Siswa mampu menghargai pendapat teman yang mengutarakan
pendapatnya
(Afektif)
E. Materi Pokok
Sikap cinta lingkungan
F. Pendekatan dan metode pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Pedagogi Reflektif
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, dan presentasi
G. Nilai Kemanusiaan
Kerjasama
Peduli
Peka
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Langkah-langkah Pembelajaran
Langkah-
langkah
PPR
Alokasi
Waktu
4. Kegiatan Awal
- Salam, Doa pembuka
- Apresepsi: guru bertanya pada siswa
:
Siapa yang tadi pagi bangun
kesiangan atau terlambat ?
Apakah kalian sudah sarapan
?
Apakah sudah siap menerima
pembelajaran ?
- Orientasi: guru menyampaikan tujuan
Konteks
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
127
pelajaran yaitu sikap mencintai dan
menjaga lingkungan.
- Motivasi: guru mengajak siswa
bertepuk semangat (terlampir)
5. Kegiatan Inti
Eksplorasi
- Siswa menyimak gambar-gambar
mengenai contoh dunia tumbuhan
dan hewan yang ditampilkan di LCD
agar siswa dapat mengenal dunia
tumbuhan dan dunia hewan
- Siswa dan guru melakukan tanya
jawab mengenai definisi tentang
pentingnya menjaga lingkungan alam
dunia tumbuhan dan pentingnya
merawat, menjaga di dunia hewan
- Siswa dibagi dalam kelompok,
masing-masing kelompok terdiri dari
5-6 siswa
- Masing-masing kelompok
mengidentifikasi fungsi atau manfaat
dunia tumbuhan dan hewan dalam
kehidupan sehari-hari
- Masing-masing kelompok membahas
dan berdiskusi tentang perbedaan
dunia tumbuhan dan hewan
- Masing-masing kelompok
menyampaikan hasil diskusi ke depan
kelas.
- Siswa dan guru membahas mengenai
sikap kita jika berada di lingkungan
alam
Pengalaman
40 menit
- Siswa merefleksikan apa yang telah
dilakukan selama proses belajar
- Siswa diberi pertanyaan-pertanyaan
refleksi oleh guru
Refleksi
Elaborasi
- Siswa diminta membuat gambar
mengenai dunia tumbuhan dan hewan
Konfirmasi
- Siswa diminta memperlihatkan
gambar dunia tumbuhan dan hewan
yang telah dibuat kepada guru
Aksi
6. Kegiatan Penutup
- Siswa dan guru menyimpulkan Evaluasi
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
128
materi yang telah dipelajari
- Tidak lanjut “guru meminta siswa
menuliskan cara menjaga lingkungan
alam dan hewan dengan bertanya
kepada orangtua”
- Siswa diminta mengerjakan post test
- Siswa menutup pelajaran dengan
berdoa.
I. Refleksi (Terlampir)
J. Aksi
Competence
Siswa yang belum jelas, akan mempelajari kembali bersama teman atau
guru.
Siswa yang sudah jelas akan menggunakan ilmunya dalam kehidupan
sehari-hari.
Conscience
Siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi
Compassion
Siswa mau bekerjasama dengan baik dalam kelompok
Siswa peka terhadap sesama yang membutuhkan bantuan selain proses
belajar
K. Kecakapan Hidup
Kecakapam untuk berfikir rasional
Kecakapan diri untuk bertanggung jawab, jujur, disiplin, dan peduli
Kecakapan berfikir untuk memecahkan masalah denga kreatif dan
inofatif.
L. Evaluasi Pembelajaran
M. Jenis Penilaiaan (Terlampir)
Tes Tertulis (competence)
Non tes (Conscience, Compassion)
O. Pedoman Penilaiaan (Terlampir)
P. Sumber Belajar
Media
Gambar
Alat dan bahan
Alat tulis, LCD
Sumber Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
129
Sajari., dan Suharto. (2008). Pendidikan Kewarganegaraan
Untuk SD/MI Kelas II. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Nasional.
Q. Teknik Penilaiaan
4. Jenis/ Teknik Penilaiaan
Aspek Penilaiaan Jenis Teknik
Competence Tes Tertulis
Conscience Non tes Peniliaan diri
Compassion Non tes Peniliaan diri
5. Instrumen
- Soal tes dan kunci jawaban serta tugas dan rubric penilaiaan
(terlampir)
6. Pedoman Pensekoran
- Terlampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
130
LAMPIRAN
Penilaiaan Competence
Indikator 2.1.1 Menjelaskan pentingnya lingkungan alam seperti
dunia tumbuhan dan dunia hewan (Kognitif)
2.1.2 Menguraikan cara menjaga lingkungan alam seperti
tumbuhan dan hewan (Kognitif)
2.1.3 Menggambar dunia tumbuhan dan hewan
(Psikomotor)
2.1.4 Mendiskusikan perbedaan dunia tumbuhan dan
hewan (Kognitif)
Teknik
Penilaian
Tes
Instrumen Tes Esaay
Soal
6. Sebutkan perbedaan dunia hewan dan dunia tumbuhan ?
7. Apakah kita perlu memilihara lingkungan alam?sebutkan alasannya!
8. Bagimanakah sikap yang baik terhadap lingkungan alam dunia hewan dan
tumbuhan ?
Kunci jawaban
5. Dunia tumbuhan adalah suasana dimana hanya ada tumbuhan di sekitar
seperti hutan, dan jika dunia hewan adalah suasana dimana hanya ada hewan
atau sekumpulan hewan di suatu tempat
6. Perlu, karena kita sebagai manusia harus memelihara lingkungan dan
menjaganya jika bukan manusia siapa lagi yang akan memelihara lingkungan
alam tersebut, agar lingkungan tetap terjaga, bersih dan nyaman
7. Menjaganya, merawat lingkungan, menyayangi hewan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
131
Penilaiaan Conscience
Indikator 2.1.5 Menunjukkan sikap cinta lingkungan alam tumbuhan
dan hewan di rumah dan di sekolah (Afektif)
Teknik Penilaian Penilaian diri
Instrumen Tugas
Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada
pada dirimu!
Format Penilaian Diri
Nama siswa: …………….. Kelas/
No.Absen:…../……
Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu!
No Aspek Penilaian Ya Tidak
Sikap bertanggung jawab
1 Saya memiliki tanggung jawab dalam menunjukkan
sikap cinta lingkungan alam dan tumbuhan di sekitar
rumah dan sekolah.
2 Saya memiliki kemauan untuk bertanggung jawab
dalam melestarikan lingkungan
3 Saya bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan
alam dan hewan di sekolah.
4 Saya bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan
alam dan hewan di rumah
Keterangan:
Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
132
Pedoman Pensekoran
Kriteria Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Sikap
bertanggung
jawab
Memenuhi 4
aspek
penilaian
Memenuhi 3
aspek
penilaian
Memenuhi 2
aspek
penilaian
Memenuhi 1
aspek
penilaian
Penilaiaan Compassion
Indikator 2.1.6 Menghargai pendapat teman yang mengutarakan
pendapatnya (Afektif)
Teknik Penilaian Penilaian diri
Instrumen Tugas
Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada
pada dirimu!
Format Penilaian Diri
Nama siswa: …………….. Kelas/
No.Absen:…../……
Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu!
No Aspek Penilaian Ya Tidak
Sikap menghargai pendapat
1 Saya menghargai seluruh anggota kelompok
dalam mengerjakan tugas
2 Saya menghargai teman kelompok yang
mempunyai pendapat.
3 Saya menerima masukan dari teman
kelompok.
4 Saya tidak memaksakan pendapat saya
dengan kelompok.
Keterangan:
Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0
Pedoman Pensekoran
Kriteria Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Sikap
menghargai
pendapat
Memenuhi 4
aspek
penilaian
Memenuhi 3
aspek
penilaian
Memenuhi 2
aspek
penilaian
Memenuhi 1
aspek
penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
133
Materi Pembelajaran
Arti Mencintai Lingkungan
Lingkungan terdiri dari tanah, air, dan udara.ada bermacam tumbuhan dan hewan.
Ada makhluk hidup dan benda mati. Semuanya memiliki manfaat bagi kehidupan
manusia. Bayangkan bila kita tidak dapat merawat lingkungan. Apa yang akan terjadi
pada kelangsungan hidup manusia?
Karena itu, kita wajib menjaga dan melestarikan alam sekitar supaya alam tidak
cepat rusak dan akhirnya habis atau punah. Jika alam sekitar kita rusak, kita tidak
lagi bisa menikmati manfaatnya dan pada akhirnya kita yang rugi.
Memelihara Lingkungan Alam
Lingkungan alam memiliki banyak kekayaan dan kita dapat memanfaatkannya untuk
berbagai kepentingan. Namun, kita wajib mempergunakannya secara benar dan
hemat. Tujuannya, agar alam tetap lestari dan dapat terus digunakan sampai ke
generasi-generasi yang akan datang. Melestarikan lingkungan merupakan tanggung
jawab bersama. Berbagai cara dapat kita lakukan dalam pemeliharaan lingkungan
alam sekitar. Tumbuhan, binatang, sungai, gunung, laut, danau, dan saluran air dapat
kita jaga dengan berbagai cara yang tepat dan benar agar kita dapat memetik
manfaatnya di masa yang akan datang.
Memelihara lingkungan tumbuh-tumbuhan
Memelihara binatang
Memelihara sungai, gunung, laut, danau, dan saluran air
Sungai
Cara memelihara sungai:
Tidak membuang sampah ke sungai
Tidak membuang limbah pabrik ke sungai
Tidak menebang pepohonan di sekitar sungai
Tidak mengambil batu atau pasir secara liar
Tidak menggunakan bahan peledak atau racun untuk menangkap ikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
134
Gunung
Cara memelihara gunung :
Tidak menebang pohon secara liar dan berlebihan
Tidak membakar hutan, terutama bagi peladang liar
Tidak memburu/membunuh hewan yang dilindungi
Tidak melakukan penambangan liar yang merusak gunung dan hutan
Harus menanami kembali hutan yang telah gundul (melakukan reboisasi)
Gambar dunia hewan dan tumbuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
135
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Tegalrejo 2
Kelas/ Semester : II / I
Mapel/ Materi : PKn / Cinta Lingkungan
Tanggal : 12 Oktober 2016
Pertemuan ke : 3
Jumlah Pertemuan : 2 JP ( 2 x 35 menit)
1. Standar Kompetensi
2. Menampilkan sikap cinta lingkungan
2.Kompetensi Dasar
1.2 Melaksanakan pemeliharaan lingkungan alam
3.Indikator Pembelajaran
Competence (Akademik/ Keterampilan)
2.2.1 Menugaskan membaca teks mengenai pemeliharaan lingkungan alam
seperti dunia tumbuhan dan dunia hewan (Kognitif)
2.2.2 Menentukan inti teks mengenai pemeliharaan lingkungan alam seperti
dunia tumbuhan dan dunia hewan (Kognitif)
2.2.3 Melakukan kegiatan pemeliharaan lingkungan alam seperti dunia
tumbuhan dan hewan (Psikomotor)
2.2.4 Mengaitkan cara memelihara lingkungan alam dengan kehidupajn
sehari-hari dunia tumbuhan dan hewan (Kognitif)
Conscience (Hati Nurani)
2.2.5 Menunjukkan sikap memelihara lingkungan alam tumbuhan dan hewan
di rumah dan di sekolah (Afektif)
Compassion (Kepedulian Sosial)
2.1.6 Menghargai pendapat teman yang mengutarakan pendapatnya (Afektif)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
136
Tujuan
Competence (Akademik/ Keterampilan)
2.2.1 Siswa mampu membaca teks mengenai pemeliharaan lingkungan alam
seperti dunia tumbuhan dan dunia hewan (Kognitif)
2.2.2 Siswa mampu menentukan inti teks mengenai pemeliharaan lingkungan
alam seperti dunia tumbuhan dan dunia hewan (Kognitif)
2.2.3 Dengan membaca teks, siswa mampu melakukan kegiatan pemeliharaan
lingkungan alam seperti dunia tumbuhan dan hewan (Psikomotor)
2.2.4 Dengan membaca teks, siswa mampu mengaitkan cara memelihara
lingkungan alam dengan kehidupajn sehari-hari dunia tumbuhan dan
hewan (Kognitif)
Conscience (Hati Nurani)
2.2.5 Siswa mampu menunjukkan sikap memelihara lingkungan alam
tumbuhan dan hewan di rumah dan di sekolah (Afektif)
Compassion (Kepedulian Sosial)
2.1.7 Siswa mampu menghargai pendapat teman yang mengutarakan
pendapatnya
(Afektif)
4.Materi Pokok
Sikap cinta lingkungan
5.Pendekatan dan metode pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Pedagogi Reflektif
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, dan presentasi
6.Nilai Kemanusiaan
Kerjasama
Peduli
Peka
7.Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan ke-1
Langkah-langkah Pembelajaran Langkah-
langkah PPR
Alokasi
Waktu
7. Kegiatan Awal
- Salam, Doa pembuka
- Apresepsi: guru bertanya
Konteks 10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
137
pada siswa :
Siapa yang tadi pagi
bangun kesiangan
atau terlambat?
Apa yang membuat
kalian bangun
kesiangan?
Apakah resikonya
apabila bangun
kesingan ?
- Orientasi: guru
menyampaikan tujuan
pelajaran yaitu sikap
mencintai dan menjaga
lingkungan.
- Motivasi: guru mengajak
siswa bertepuk semangat
(terlampir)
8. Kegiatan Inti
Elaborasi
- Guru memberikan teks
bacaan mengenai
pemiliharan lingkungan
- Siswa membaca teks dan di
minta untuk menemukan inti
dari bacaan tersebut
- Guru bertanya jawab dengan
siswa mengenai inti dari
bacaan tersebut
- Guru memberikan
penjelasan mengenai
keterkaitan bacaan dengan
kehidupan.
- Guru bertanya apakah siswa
dapat mengaitkan bacaan
dengan kehidupan sehari-
hari
- Guru meminta siswa
menuliskan cara memelihara
lingkungan sesuai dengan
bacaan
- Siswa dibagi dalam
kelompok, masing-masing
kelompok terdiri dari 5-6
siswa
- Guru memberikan pertanyaan
Pengalaman
40 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
138
sesuai dengan bacaan
- Masing-masing kelompok
membahas dan berdiskusi
tentang pertanyaan yang
terdapat dalam bacaan
- Masing-masing kelompok
menyampaikan hasil diskusi
ke depan kelas.
- Siswa dan guru membahas
mengenai sikap kita jika
berada di lingkungan alam
dan cara memeliharanya
- Guru menayangkan video
mengenai perilaku menjaga
lingkungan agar siswa
mampu menerapkan sesuai
dengan video
- Siswa merefleksikan apa
yang telah dilakukan selama
proses belajar
- Siswa diberi pertanyaan-
pertanyaan refleksi oleh
guru
Refleksi
Ekplorasi
- Siswa diminta melakukan
kegiatan pemeliharaan
lingkungan di halaman
sekolah (misalnya :
membersihkan halaman dari
sampah, menyiram tanaman,
dsb )
Konfirmasi
- Siswa bertanya kepada guru
apakah yang dikerjakan
sudah baik dan benar dalam
menjaga lingkungan
Aksi
40 Kegiatan Penutup
- Siswa dan guru
menyimpulkan materi yang
telah dipelajari
- Tidak lanjut “guru meminta
siswa menceritakan
pengalaman dalam
memelihara lingkungan ”
Evaluasi
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
139
- Siswa diminta mengerjakan
post tes
- Siswa menutup pelajaran
dengan berdoa.
9. Refleksi (Terlampir)
10. Aksi
Competence
Siswa yang belum jelas, akan mempelajari kembali bersama teman atau
guru.
Siswa yang sudah jelas akan menggunakan ilmunya dalam kehidupan
sehari-hari.
Conscience
Siswa mengeluarkan pendapat saat berdiskusi
Compassion
Siswa mau bekerjasama dengan baik dalam kelompok
Siswa peka terhadap sesama yang membutuhkan bantuan selain proses
belajar
11. Kecakapan Hidup
Kecakapam untuk berfikir rasional
Kecakapan diri untuk bertanggung jawab, jujur, disiplin, dan peduli
Kecakapan berfikir untuk memecahkan masalah denga kreatif dan
inofatif.
12. Evaluasi Pembelajaran
13. Jenis Penilaiaan (Terlampir)
Tes Tertulis (competence)
Non tes (Conscience, Compassion)
14. Pedoman Penilaiaan (Terlampir)
a. Sumber Belajar
Media
Alat dan bahan
Sumber Belajar
Sajari., dan Suharto. (2008). Pendidikan Kewarganegaraan
Untuk SD/MI Kelas II. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
140
b. Teknik Penilaiaan
Jenis/ Teknik Penilaiaan
Aspek Penilaiaan Jenis Teknik
Competence Tes Tertulis
Conscience Non tes Peniliaan diri
Compassion Non tes Peniliaan diri
15. Instrumen
- Soal tes dan kunci jawaban serta tugas dan rubric penilaiaan
(terlampir)
16. Pedoman Pensekoran
- Terlampir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
141
LAMPIRAN
Penilaiaan Competence
Indikator 2.2.1 Menugaskan membaca teks mengenai
pemeliharaan lingkungan alam seperti dunia
tumbuhan dan dunia hewan (Kognitif)
2.2.2 Menentukan inti teks mengenai pemeliharaan
lingkungan alam seperti dunia tumbuhan dan dunia
hewan (Kognitif)
2.2.3 Melakukan kegiatan pemeliharaan lingkungan alam
seperti dunia tumbuhan dan hewan (Psikomotor)
2.2.4 Mengaitkan cara memelihara lingkungan alam
dengan kehidupan sehari-hari dunia tumbuhan dan
hewan (Kognitif)
Teknik
Penilaian
Tes
Instrumen Tes Esaay
Soal
9. Sebutkan cara memelihara lingkungan alam !
10. Apa akibat jika tidak memelihara lingkungan !
11. Bagaimana sikapmu jika melihat lingkungan yang tercemar ?
12. Apa keterkaitan bacaan dengan memlihara lingkungan ?
Kunci jawaban
8. Cara menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan,
tidak mencemari lingkungan dan selalu memelihara lingkungan alam’
9. Akibatnya lingkungan akan terasa tidak nyaman dan hewan tidak dapat hidup
sehat
10. Sikapku akan menjaga lingkungan seperti tidak membuang sampah
sembarangan dan menjaga hewan yang berada di lingkungan alam tidak
menyakitinya
11. Bacaannya berisi mengenai kegiatan siswa memelihara lingkungan dan dari
bacaan itu dapat mempraktikkan sesuai dengan kegiatan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
142
Penilaiaan Conscience
Indikator 2.2.5 Menunjukkan sikap memelihara lingkungan alam
tumbuhan dan hewan di rumah dan di sekolah
(Afektif)
Teknik Penilaian Penilaian diri
Instrumen Tugas
Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada
pada dirimu!
Format Penilaian Diri
Nama siswa: …………….. Kelas/
No.Absen:…../……
Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu!
No Aspek Penilaian Ya Tidak
Sikap bertanggung jawab
1 Saya memiliki tanggung jawab dalam
memilihara lingkungan
2 Saya memiliki kemauan untuk bertanggung
jawab dalam memilihara lingkungan
3 Saya bertanggung jawab dalam menjaga
lingkungan alam dunia tumbuhan dan hewan di
sekolah.
4 Saya bertanggung jawab dalam memilihara
lingkungan alam sekitar rumah
Keterangan:
Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
143
Pedoman Pensekoran
Kriteria Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Sikap
bertanggung
jawab
Memenuhi 4
aspek
penilaian
Memenuhi 3
aspek
penilaian
Memenuhi 2
aspek
penilaian
Memenuhi 1
aspek
penilaian
Penilaiaan Compassion
Indikator 2.2.6 Menghargai pendapat teman yang mengutarakan
pendapatnya (Afektif)
Teknik Penilaian Penilaian diri
Instrumen Tugas
Berilah tanda cek (√) sesuai dengan kenyataan yang ada
pada dirimu!
Format Penilaian Diri
Nama siswa: …………….. Kelas/
No.Absen:…../……
Berilah tanda cek ( √ ) pada kolom Skor Sikap yang sesuai dengan dirimu!
No Aspek Penilaian Ya Tidak
Sikap menghargai pendapat
1 Saya menghargai seluruh anggota kelompok
dalam mengerjakan tugas
2 Saya menghargai teman kelompok yang
mempunyai pendapat.
3 Saya menerima masukan dari teman
kelompok.
4 Saya tidak memaksakan pendapat saya
dengan kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
144
Keterangan:
Jawaban “ya” = skor 1, jawaban “tidak” = skor 0
Pedoman Pensekoran
Kriteria Baik sekali
4
Baik
3
Cukup
2
Kurang
1
Sikap
menghargai
pendapat
Memenuhi 4
aspek
penilaian
Memenuhi 3
aspek
penilaian
Memenuhi 2
aspek
penilaian
Memenuhi
1 aspek
penilaian
Bacaan
Memelihara Kebersihan di Lingkungan Sekitar
Sandi, Anto, dan Heru adalah tiga orang siswa SD Negeri 1 Cisadap yang
telah berteman sejak mereka PAUD. Ketiga siswa ini sangat gemar membersihkan
lingkungan sekolah. Tidak heran apabila Bapak/Ibu guru di sekolah menjadikan
mereka sebagai suri tauladan bagi siswa-siswa lain karena keuletan mereka bertiga
terhadap kepedulian mereka menjaga lingkungan sekitar terutama lingkungan
sekolah.
Suatu hari, mereka bertiga sedang bermain bersama di pinggir sungai setelah
pulang sekolah. Mereka bermain bersama sambil memancing ikan untuk di bakar
atau di goreng yang kemudian di jadikan lauk untuk makan siang mereka. Ukuran
sungai yang tidak terlalu besar, memudahkan mereka berjaan dari bagian ujung ke
ujung sungai untuk memancing ikan. Selama mereka berjalan mengelilingi sungai,
mereka menjumpai banyak sekali sampah di sungai, mulai dari plastik, botol bekas,
dan lain-lain.
Setelah kelelahan, mereka beristirahat di bawah pohon besar pinggir sungai.
Sandi pun bertanya kepada Anto tentang sampah yang banyak mereka jumpai di
pinggir sungai. Mereka pun teringat pada pelajaran PLH yang mereka terima dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
145
guru ketika di sekolah tadi tentang bencana alam, bahwa sampah yang menumpuk di
sungai dapat mengakibatkan banjir saat musim hujan tiba nanti.
Keesokan harinya ketika pagi Sandi, Anto, dan Heru pergi ke ruang guru.
Mereka menemui Pak Amir, wali kelas mereka. Heru menceritakan kepada Pak Amir
terhadap masalah yang mereka temui kemarin siang yaitu banyaknya sampah yang
menumpuk di sungai, cerita Heru pun di timpali dan di lengkapi oleh Sandi dan
Anto. Mereka memberikan usul kepada Pak Amir untuk mengadakan acara
membersihkan sungai pada saat bersih-bersih lingkungan sekolah yang rutin
diadakan setiap hari jum’at oleh semua warga sekolah setiap bulannya. Usulan
mereka pun di terima oleh Pak Amir dan akan di beritahukan kembali kepada seluruh
warga sekolah. Alhamdulillah usulan mereka pun di tanggapinya dengan positif oleh
semua warga sekolah.
Akhirnya, hari jum’at pun tiba, dimana acara membersihkan sungai itu akan
dilaksanakan. Pada pagi hari, Bapak kepala sekolah memberikan arahan kepada
semua siswa tentang pentingnya sungai yang bersih. Kepala sekolah juga meminta
kepada semua siswa untuk membersihkan sungai dengan sungguh-sungguh. Tak lupa
kepala sekolah menyampaikan hal-hal yang tidak boleh di lakukan selama acara
membersihkan sungai berlangsung. Setelah selesai acara pengarahan, dengan
berbondong-bondong dengan di dampingi oleh wali kelas masing-masing, para siswa
menuju ke sungai yang lokasinya tidak jauh dari sekolah.
Sesampainya di tepi sungai, wali kelas membagi siswa ke dalam beberapa
kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 5 orang dan 1 orang menjadi ketua
kelompok. Acara bersih-bersih sungai berlangsung selama 2 jam. Setelah acara
bersih-bersih sungai selesai, tampak beberapa tumpukkan sampah yang berhasil
dikumpulkan oleh para siswa. Sampah pun di angkut oleh petugas Bank Sampah
Kab.Ciamis. Sungai pun kini tampak bersih. Kepala sekolah menjelaskan tentang arti
pentingnya kebersihan sungai agar masyarakat di sekitar terbebas dari banjir saat
musim hujan tiba.Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga kebersihan lingkungan
sekitar kita termasuk kebersihan sungai agar terhindar dari bahaya banjir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
146
Pertanyaan
1. Menurut kalian bagaimana sikap Sandi, Anto dan Heru dalam bacaan ?
2. Mengapa Sandi, Anto dan Heru dinobatkan sebagai murid teladan ?
3. Siapakah yang memberi usul untuk membersihkan sungai ?
4. Kegiatan apa sajakah yang dilakukan warga sekolah di dalam bacaan ?
5. Jelaskan mengapa kita harus menjaga kebersihan lingkungan !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
147
Lampiran 10. Nilai kuesioner Persepsi Siswa Terhadap Model Pembelajaran PPR
Meysa 2 5 4 4 5 5 4 4 2 2 4 4 5 5 4 2 5 5 5 5 5 4,1 86,0
Riva 2 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 2 5 4 5 4 5 4,3 91,0
Dava 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 4,6 96,0
Dinda 2 5 4 5 5 4 5 1 4 5 4 4 5 4 5 2 5 4 5 4 5 4,1 87,0
Maura 2 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 1 4 5 4 5 4 4,2 88,0
Faid 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 4,6 97,0
Aura 2 4 5 5 2 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 1 5 5 4 5 5 4,2 89,0
Tyas 2 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 1 5 4 5 4 5 4,3 91,0
Bondan 2 4 5 5 2 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 1 4 5 4 5 4 4,2 89,0
Kinan 2 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 1 4 4 4 4 4 4,1 87,0
Algha 2 4 5 5 4 5 5 2 5 4 5 5 5 4 5 2 5 4 5 5 4 4,3 90,0
Rio 2 2 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 2 5 4 5 5 4 4,2 89,0
Nanda 2 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 2 4 4 4 4 4 4,2 89,0
Fata 2 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 1 5 5 4 5 5 4,4 92,0
Tania 2 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 1 5 4 5 4 4 4,4 93,0
Windy 2 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 2 5 4 5 4 4 4,4 92,0
Adel 1 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 1 5 5 1 1 5 4 5 5 5 4,0 85,0
Dedy 2 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 1 5 5 4 4 4 4,4 92,0
Khansa 2 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 4 5 5 4,5 95,0
Yogi 2 2 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 2 4 5 4 5 5 4,1 87,0
Olivia 2 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 2 5 1 5 1 5 5 5 5 5 4,2 88,0
Anjani 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 4,6 97,0
Kayla 2 5 5 5 4 1 5 2 4 5 4 5 4 5 5 1 5 4 5 4 5 4,0 85,0
Riko 2 4 5 5 2 5 4 1 5 5 4 5 4 5 4 2 4 5 4 5 5 4,0 85,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
148
Arga 2 4 5 5 5 4 4 4 5 2 2 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4,2 88,0
Alwi 2 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 2 5 4 5 5 4 4,3 91,0
Nathan 2 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 1 4 5 4 5 4 4,3 91,0
Ajeng 2 2 2 5 5 5 5 1 5 5 4 5 5 5 4 1 5 5 5 4 5 4,0 85,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
149
Lampiran 11. Nilai Kuesioner Sikap Siswa Pada Mata Pelajaran PKn
Meysa 5 4 4 4 4 4 4 1 2 3,6 32
Riva 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4,6 41
Dava 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5,0 45
Dinda 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4,4 40
Maura 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4,4 40
Faid 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5,0 45
Aura 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4,6 41
Tyas 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4,6 41
Bondan 5 4 5 4 5 5 5 4 1 4,2 38
Kinan 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4,2 38
Algha 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4,6 41
Rio 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4,6 41
Nanda 4 4 5 4 4 5 5 1 4 4,0 36
Fata 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4,7 42
Tania 5 4 5 4 4 5 5 1 4 4,1 37
Windy 5 4 5 4 4 5 5 1 4 4,1 37
Adel 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4,9 44
Dedy 4 5 4 4 5 1 5 5 4 4,1 37
Khansa 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4,9 44
Yogi 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4,7 42
Olivia 5 5 5 5 5 1 5 5 4 4,4 40
Anjani 1 1 1 1 1 5 5 5 4 2,7 24
Kayla 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4,9 44
Riko 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4,6 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
150
Arga 2 4 4 5 1 4 1 5 4 3,3 30
Alwi 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4,6 41
Nathan 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4,4 40
Ajeng 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4,7 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 12. Uji Normalitas
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
persepsi 28 89.82 3.560 85 97
Sikap 28 39.43 4.630 24 45
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
persepsi sikap
N 28 28
Normal Parametersa Mean 89.82 39.43
Std. Deviation 3.560 4.630
Most Extreme Differences Absolute .127 .228
Positive .127 .114
Negative -.088 -.228
Kolmogorov-Smirnov Z .672 1.205
Asymp. Sig. (2-tailed) .757 .110
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
2
Lampiran 13. Uji Homogenitas
Descriptives
PERSEPSI_SIKAP
N Mean Std. Deviation Std. Error
95% Confidence Interval for
Mean
Minimum Maximum Lower Bound Upper Bound
1 28 89.82 3.560 .673 88.44 91.20 85 97
2 28 39.43 4.630 .875 37.63 41.22 24 45
Total 56 64.62 25.752 3.441 57.73 71.52 24 97
Test of Homogeneity of Variances
PERSEPSI_SIKAP
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.304 1 54 .583
ANOVA
PERSEPSI_SIKAP
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 35552.161 1 35552.161 2.085E3 .000
Within Groups 920.964 54 17.055
Total 36473.125 55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
3
Lampiran 14. Uji Linearitas
Variables Entered/Removedb
Model
Variables
Entered
Variables
Removed Method
1 PERSEPSIa . Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: SIKAP
w
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .096a .009 -.029 4.697
a. Predictors: (Constant), PERSEPSI
b. Dependent Variable: SIKAP
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 50.681 22.825 2.220 .035
PERSEPSI -.125 .254 -.096 -.493 .000
a. Dependent Variable: SIKAP
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 5.369 1 5.369 .243 .000a
Residual 573.488 26 22.057
Total 578.857 27
a. Predictors: (Constant), PERSEPSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
4
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 5.369 1 5.369 .243 .000a
Residual 573.488 26 22.057
Total 578.857 27
b. Dependent Variable: SIKAP
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 38.53 40.03 39.43 .446 28
Std. Predicted Value -2.017 1.354 .000 1.000 28
Standard Error of Predicted
Value .889 2.027 1.209 .344 28
Adjusted Predicted Value 37.05 41.86 39.42 .862 28
Residual -14.529 6.471 .000 4.609 28
Std. Residual -3.094 1.378 .000 .981 28
Stud. Residual -3.430 1.527 .001 1.052 28
Deleted Residual -17.857 7.953 .004 5.307 28
Stud. Deleted Residual -4.545 1.570 -.046 1.215 28
Mahal. Distance .003 4.067 .964 1.185 28
Cook's Distance .000 1.347 .082 .256 28
Centered Leverage Value .000 .151 .036 .044 28
a. Dependent Variable: SIKAP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
6
Lampiran 15. Uji Corelation Product Moment
Descriptive Statistics
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 PERSEPSI 89.82 28 3.560 .673
SIKAP 39.43 28 4.630 .875
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 PERSEPSI & SIKAP 28 .096 .626
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig.
(2-
tailed)
Me
an
Std.
Deviat
ion
Std.
Error
Mean
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pa
ir 1
PERSE
PSI -
SIKAP
50.
393 6.106 1.154
48.02
5
52.76
1
43.
670 27 .000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
7
Lampiran 16. Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
8
Lampiran 17. Surat Balasan Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
9
Lampiran 18. Foto-Foto Kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
11
CURRUCULUM VITAE
Magdalena Fitria Nurcahyanti lahir di Sleman , 3 Maret 1995.
Pendidikan dasar diperoleh di SD Negeri Gamol Balecatur
Gamping dan lulus pada tahun 2007. Pendidikan menengah
pertama di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta, lulus pada tahun
2010. Pada tahun 2013 masuk Sekolah Menengah Atas di
SMAN 1 Sedayu Bantul. Selanjutnya tercatat sebagai
mahasiswi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pengetahuan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Saat menjadi mahasiswa PGSD Universitas Sanata Dharma, peneliti
mengembangkan diri di bidang akademik maupun di bidang non akademik dengan
mengikuti kegiatan wajib dan kehiatan tidak wajib. Kegiatan wajib yang telah diikuti
peneliti pada tahun 2014 adalah Kursus Mahir Dasar (KMD), Pelatihan
Pengembangan Kepribadian Mahasiswa I dan II. Untuk lebih mengembangkan
kepribadian peneliti juga mengikuti kegiatan Week-end Moral untuk pengembangan
diri. Peneliti juga mengikuti English Club yang diselenggarakan oleh PGSD
Universitas Sanata Dharma selama empat semester.
Selain kegiatan wajib, peneliti mengikuti kegiatan tidak wajib yaitu dengan
terlibat dalam kegiatan di dalam kampus. Peneliti menjadi panitia di salah satu acara
Inisiasi prodi menjadi anggota keamanan.
Masa pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis
skripsi sebagai tugas akhir yang berjudul Hubungan Persepsi Dan Sikap Siswa Kelas
II Pada Mata Pelajaran PKn di SD Negeri Tegalrejo 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI