hubungan pengetahuan bidan tentang pelayanan antenatal .../hubungan... · antenatal care...

56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL DENGAN PELAKSANAAN PELAYANAN ANTENATAL DI PUSKESMAS KEDAWUNG SRAGEN KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan AMBAR HARJANTI R1111005 PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: ledieu

Post on 01-Feb-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL DENGAN PELAKSANAAN PELAYANAN

ANTENATAL DI PUSKESMAS KEDAWUNG SRAGEN

KARYA TULIS ILMIAH

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

AMBAR HARJANTI R1111005

PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2012

Page 2: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL DENGAN PELAKSANAAN PELAYANAN

ANTENATAL DI PUSKESMAS KEDAWUNG SRAGEN

Ambar Harjanti R1111005

Telah disetujui oleh Pembimbing untuk diujikan di Hadapan Tim Penguji Pada Hari Tanggal Juli 2012

1. Pembimbing Utama

Ika Sumiyarsi, S.SiT, M.Kes …………………….

2. Pembimbing Pendamping Erindra Budi C, S.Kep Ns, M. Kes

NIP. 19780220 200501 1 001 …………………….

Ketua Tim Karya Tulis Ilmiah

(Erindra Budi C., S. Kep, Ns, M. Kes) NIP. 19780220 200501 1 001

Page 3: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL DENGAN PELAKSANAAN PELAYANAN

ANTENATAL DI PUSKESMAS KEDAWUNG SRAGEN

Ambar Harjanti R1111005

Telah dipertahankan dan disetujui di hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa D IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran UNS

Pada Hari Tanggal Juli 2012

1. Pembimbing Utama Ika Sumiyarsi, S.SiT, M.Kes. …………………….

2. Pembimbing Pendamping Erindra Budi C, S.Kep.Ns, M.Kes

NIP. 19780220 200501 1 001 …………………….

3. Ketua Penguji Agus Eka N.Y., S.ST, M.Kes …………………….

4. Sekretaris Penguji Nurdewi., S.ST , M. Kes …………………….

Ketua Tim Karya Tulis Ilmiah

(Erindra Budi C, S. Kep, Ns, M. Kes) NIP. 19780220 200501 1 001

Mengesahkan Ketua Program Studi D IV Bidan Pendidik FK UNS

(dr. H. Tri Budi Wiryanto, Sp.OG(K)) NIP. 19510421 198011 1 002

Page 4: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK Ambar Harjanti R1111005 HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL DENGAN PELAKSANAAN PELAYANAN ANTENATAL DI PUSKESMAS KEDAWUNG SRAGEN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan bidan tentang pelayanan antenatal dengan pelaksanaan pelayanan antenatal di Puskesmas kedawung Sragen. Desain dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah bidan yang bekerja di puskesmas kedawung Sragen sejumlah 30 orang dengan teknik sampling adalah total sampling Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner pengetahuan dan checklist observasi pelaksanaan pelayanan antenatal dengan standar minimal 7 T. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah bidan berumur 30-45 tahun (86,7%), berpendidikan D III (83,3%), lama bekerja sebagai bidan terbanyak lebih dari 10 tahun bekerja (73,33%). Berdasarkan variabel penelitian diperoleh bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang pelayanan antenatal (63,4%), dan melaksanakan pelayanan antenatal sesuai standar (60%). Analisis Bivariat yang dihitung dengan chi square didapatkan P value 0,000. Hasil P < 0,05 ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan bidan tentang pelayanan antenatal dengan pelaksanaan pelayanan antenatal. Kesimpulan penelitian ini bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang baik dan pelaksanaan pelayanan antenatal dengan baik. Terdapat pula hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan pelaksanaan pelayanan antenatal di puskesmas Kedawung. Kata Kunci : Pengetahuan, Pelaksanaan, Pelayanan Antenatal

Page 5: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRACT Ambar Harjanti R1111005 RELATION BETWEEN KNOWLEDGE WITH IMPLEMENTATION OF MIDWIFES ABOUT ANTENATAL CARE IN PUSKESMAS KEDAWUNG SRAGEN This research goal is to know the relation between antenatal care knowledge with antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. Design of this research is analitic observasional with cross sectional approach. The population is 30 midwifes who work in Puskesmas Kedawung Sragen, with total sampling technique. The instrument that use is knowledge checklist and observation to responden in implementation of antenatal care as 7T minimal Standart. Results of this research shown that big part of respondens are midwifes with 30- 45 years old range (86,7%), have diploma’s certification (83,3%) up to 10 years work at midwifes most of respondens have an appropiate of antenatal are knowledge (63,4%) and applied the antenatal care implementation (60%).Bivariat analysing that count with chi square. P value is 0.000 < 0,05. It’s prove that there is significancy relation between level of antenatal of midwifes knowledge with implementation of antenatal care. The conclusion is most of respondens have a well knowledge and good implementation of antenatal care. There is relation between knowledge with implementation of antenatal care in Puskesmas Kedawung Sragen. Keyword : Knowledge, Implementation, Antenatal Care

Page 6: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT sehingga Penulis dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ”Hubungan Pengetahuan Bidan

tentang Pelayanan Antenatal dengan Pelaksanaan Pelayanan Antenatal di

Puskesmas Kedawung Sragen” sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh

gelar Sarjana Sains Terapan Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Fakultas

Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah

membantu dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, antara lain:

1. Prof. Dr. dr. Zainal Arifin Adnan, Sp.PD-KR-FINASIM, selaku Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

2. H. Tri Budi Wiryanto, dr. SpOG (K), Ketua Program Studi D-IV Bidan

Pendidik Universitas Sebelas Maret Surakarta

3. Erindra Budi C, S.Kep.Ns, M.Kes selaku Ketua Tim Karya Tulis Ilmiah

sekaligus Pembimbing Pendamping

4. Ika Sumiyarsi, S.SiT, M.Kes selaku pembimbing yang telah memberikan

pengarahan dan dukungan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini

5. Y Agus Sudarmanto, dr. M.Kes selaku Kepala Puskesmas Kedawung yang

telah memberikan izin , bimbingan dan motivasi selama dilakukannya

penelitian di instansi tersebut

6. Suami dan ketiga anakku tercinta yang selalu mendoakan dan memberikan

dukungan selama perkuliahan ini

Page 7: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

7. Teman-teman Prodi d4 Bidan Pendidik FK UNS yang selalu memberikan

dukungan dan motivasi

8. Dan berbagai pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu. Semoga

Allah SWT selalu memberikan yang terbaik bagi kita semua.

Penyusunan karya tulis ilmiah ini, masih belum sempurna. Oleh karena itu,

Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca

agar dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah selanjutnya menjadi lebih baik.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Page 8: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii

ABSTRAK ....................................................................................................... iv

ABSTRACT ....................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi

DAFTAR ISI .................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 5

A. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 5

1. Pengetahuan ........................................................................ 5

2. Pelayanan Antenatal ........................................................... 10

3. Hubungan Pengetahuan tentang Pelayanan Antenatal dengan

pelaksanaan pelayanan antenatal ....................................... 19

Page 9: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

B. Kerangka Konsep ..................................................................... 21

C. Hipotesis ................................................................................... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 22

A. Desain Penelitian ...................................................................... 22

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 22

C. Populasi Penelitian ................................................................... 22

D. Sampel dan Teknik Sampling ................................................... 23

E. Kriteria Retriksi ........................................................................ 23

F. Definisi Operasional ................................................................. 24

G. Cara Kerja (Cara Pengambilan Data) ....................................... 25

1. Instrumen ............................................................................ 25

2. Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................. 26

H. Pengolahan dan Analisis Data .................................................. 28

1. Metode Pengolahan Data .................................................... 28

2. Analisis Data ...................................................................... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 30

A. Gambaran Umum ..................................................................... 30

B. Hasil Penelitian ......................................................................... 31

1. Analisis Univariat ............................................................... 31

2. Analisis Bivariat ................................................................ 33

BAB V PEMBAHASAN.............................................................................. 36

A. Hubungan Pengetahuan Pelayanan Antenatal dengan

Pelaksanaan .............................................................................. 36

Page 10: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

B. Pengetahuan tentang Pelayanan Antenatal ............................... 37

C. Pelaksanaan Pelayanan Antenatal ............................................ 39

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 42

A. Simpulan ................................................................................... 42

B. Saran ......................................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ...................................................................... 24

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner ....................................................................... 26

Tabel 4.1 Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan Bidan tentang

Pelayanan Antenatal dengan Pelaksanaan Antenatal di

Puskesmas Kedawung ................................................................... 35

Page 12: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep ........................................................................ 21

Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Responden .................. 31

Gambar 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Responden ......... 32

Gambar 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Masa Kerja Responden......... 32

Gambar 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Bidan tentang

Pelayanan Antenatal ................................................................... 33

Gambar 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pelaksanaan Pelayanan

Antenatal ..................................................................................... 34

Page 13: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 3. Pernyataan Kesediaan Menjadi Responden

Lampiran 4. Instrumen Penelitian

Lampiran 5. Data Uji Coba Instrumen

Lampiran 6. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Lampiran 7. Data Penelitian

Lampiran 8. Hasil Pengolahan Data Penelitian

Lampiran 9. Lembar Konsultasi

Page 14: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi, menurut

Survey Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2010, AKI sebesar 226 per

100.000 kelahiran hidup (RisKesDas, 2011). Penyebab langsung kematian ibu

adalah perdarahan, tekanan darah yang tinggi saat hamil (eklampsia), infeksi,

persalinan macet dan komplikasi keguguran. Penyebab tidak langsung

kematian ibu adalah karena kondisi masyarakat seperti pendidikan, sosial

ekonomi dan budaya. Kondisi geografi serta keadaan sarana pelayanan yang

kurang siap ikut memperberat permasalahan ini.

Pedoman pelayanan KIA menegaskan bahwa pelayanan antenatal

standar yang diberikan pada ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan dan

memenuhi asuhan standar minimal 7 T yaitu: timbang berat badan, ukur

tekanan darah, periksa tinggi fundus uteri, imunisasi TT, temu wicara dalam

rangka persiapan rujukan, tes protein urine dan tes haemoglobin. Standar

pelayanan diatas ditentukan untuk menjamin mutu pelayanan KIA. Sehingga

dapat diartikan pelayanan yang tidak sesuai standar belum dapat

diperhitungkan sebagai jangkauan pelayanan antenatal (Saifuddin, 2007).

Pelayanan antenatal adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil

hubungan dengan kehamilannya, dilakukan dari mulai dinyatakan positif

hamil sampai melahirkan (Sarwono, 1999). Perilaku bidan Puskesmas dalam

Page 15: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

memberikan pelayanan kepada ibu hamil mempengaruhi tingkat kepatuhan

terhadap standar pelayanan antenatal yang telah ditetapkan.

Puskesmas Kedawung berlokasi di Kabupaten Sragen Propinsi Jawa

Tengah merupakan daerah dengan karakteristik subur dan berbatasan dengan

Kabupaten Karanganyar. Di Puskesmas Kedawung terdiri dari 2 Puskesmas

induk dan ada 42 bidan yang bekerja di wilayah tersebut baik yang bertugas di

puskesmas, bidan di desa maupun bidan praktik swasta. Cakupan K1

Puskesmas Kedawung tahun 2010 sebesar 102.6% sedangkan cakupan K4

sebesar 92.12%. Terdapat angka drop out kunjungan pemeriksaan kehamilan

sebesar 10.48%. Terdapat pula kasus risiko pada ibu hamil yang ditemukan

sebesar 42% (Profil Puskesmas Kedawung 2011). Kasus risiko ini dapat

ditekan apabila bidan dapat menerapkan standar pelayanan antenatal dengan

baik dan mendeteksi sedini mungkin kasus risiko tinggi ibu hamil sehingga

bidan dapat melakukan penanganan faktor risiko dengan baik yang berakhir

pada penanganan persalinan yang tepat dan sejauh ini belum ada yang

mengadakan evaluasi tentang pelayanan antenatal di Puskesmas Kedawung.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap 10 bidan yang

memberikan pelayanan antenatal di Puskesmas Karangmalang pada tahun

2010 ditemukan bahwa tidak semua bidan mengerjakan standar pemeriksaan

antenatal. Dari 10 bidan, semuanya tahu tentang pemeriksaan antenatal tetapi

belum semuanya melakukan dengan baik dan hanya 3 orang bidan yang dpat

melakukannya sesuai standar. Sebagian besar bidan mengungkapkan bahwa

apabila tidak ditemukan komplikasi pada kehamilan juga karena tidak terbiasa

Page 16: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

melakukan pemeriksaan secara lengkap mengingat waktu bidan tidak hanya

melayani pemeriksaan antenatal tetapi juga pengobatan (Indarsi, 2010).

Kondisi tersebut menarik perhatian penulis untuk mengambil penelitian ini.

Penelitian ini sebelumnya telah dilakukan oleh peneliti lain, Indarsi tahun

2010 namun bersifat deskriptif. Perbedaan dari penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya yaitu pada penelitian kali ini menghubungkan antara

pengetahuan dan pelaksanaan pelayanan antenatal, sedangkan penelitian

sebelumnya menggambarkan karakteristik bidan dalam pelayanan antenatal.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti ingin mengadakan

penelitian tentang “Hubungan Pengetahuan Bidan tentang Pelayanan Antenatal

dengan Pelaksanaan Pelayanan Antenatal di Puskesmas Kedawung Sragen”.

B. Rumusan Masalah

Adakah hubungan antara tingkat pengetahuan bidan tentang pelayanan

antenatal dengan pelaksanaan pelayanan antenatal di Puskesmas Kedawung

Sragen?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara pengetahuan bidan tentang pelayanan

antenatal dengan pelaksanaan pelayanan antenatal di Puskesmas

Kedawung Sragen.

Page 17: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan bidan tentang pelayanan antenatal di

wilayah Puskesmas Kedawung Sragen.

b. Mengetahui pelaksanaan atau praktik pelayanan antenatal pada bidan

di wilayah Puskesmas Kedawung Sragen.

c. Menganalisis hubungan pengetahuan bidan tentang pelayanan

antenatal dengan pelaksanaan pelayanan antenatal di Puskesmas

Kedawung Sragen.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan evaluasi pada

pelayanan antenatal yang dilaksanakan oleh bidan baik secara pengetahuan

penerapannya, sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan

antenatal yang pada akhirnya dapat mengurangi angka kejadian kasus

risiko tinggi pada ibu hamil yang berimbas pada penurunan Angka Kematian

Ibu.

Page 18: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagian

hasil penggunaan panca indranya, yang berbeda kepercayaan

(believes), takhayul (superstitions) dan penerangan yang keliru

(missed informations) (Soekanto, 2005).

Pengetahuan adalah merupakan hasil ”tahu” dan ini terjadi

setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu subjek

tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yakni :

indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian

besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

(Notoatmodjo, 2007).

b. Tingkatan Pengetahuan

Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai

6 tindakan yaitu :

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk dalam pengetahuan tingkat ini

adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang telah

Page 19: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

diterima. Oleh sebab itu ”tahu” ini adalah merupakan tingkat

pengetahuan yang paling rendah. Kita kerja untuk mengukur

bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari, antara lain :

menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan

sebagainya.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan

dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang

yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan

dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi kondisi

riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau

penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan

sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan

materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi

masih dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada

kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat

Page 20: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

dari penggunaan kata-kata kerja, dapat meggambarkan

(membuat bagan), membedakan, mengelompokan dan

sebagainya.

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu komponen untuk

meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu

bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu

suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari

formulasi-formulasi yang ada, misalnya dapat menyusun, dapat

merencanakan, dapat meringkas, dapat menyesuaikan, dan

sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang

telah ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk

melakukan justifikasi atau penelitian terhadap suatu materi atau

objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang

ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang

sudah ada.

(Bloom dalam Notoatmodjo, 2007).

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, antara

lain:

Page 21: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

1) Pendidikan

Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan

tata laku seseorang atau kelompok serta usaha mendewasakan

manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Semakin

tinggi pendidikan, semakin banyak ilmu dan pengetahuan yang

didapatkan.

2) Informasi

Informasi sebagai transfer pengetahuan. Informasi dapat

dijumpai dalam kehidupan sehari-hari serta diteruskan melalui

komunikasi interpersonal atau melalui media massa antara lain

televisi, radio, koran dan majalah. Seseorang yang mempunyai

sumber informasi yang lebih banyak akan memiliki pengetahuan

yang lebih luas.

3) Pengalaman

Pengalaman merupakan upaya memperoleh pengetahuan.

Sejalan dengan bertambahnya usia seseorang maka pengalaman

juga semakin bertambah. Seseorang cenderung menerapkan

pengalamannya terdahulu untuk memecahkan masalah yang

sedang dihadapinya.

4) Umur

Menurut Elisabeth yang dikutip Nursalam (2003), usia

adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan

sampai berulang tahun. Sedangkan menurut Huclok (1998)

Page 22: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan berpikir

seseorang akan lebih kuat dan matang dalam bekerja. Dari segi

kepercayaan masyarakat juga lebih dipercaya dibanding orang

yang belum tinggi kedewasaannya.

5) Sosial ekonomi

Tingkat sosial ekonomi yang rendah menyebabkan

keterbatasan biaya untuk menempuh pendidikan, sehingga

pengetahuannya pun rendah.

d. Proses Perilaku

Menurut Rogers (1974) yang dikutip oleh Notoatmodjo

(2003), perilaku adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia baik

yang diamati secara langsung maupun yang tidak langsung terjadi

proses adopsi perilaku yang berurutan yaitu :

1) Awareness (Kesadaran) dimana orang tersebut menyadari dalam

arti mengetahui dulu terhadap stimulus.

2) Interest (tertarik) dimana individu mulai menaruh perhatian dan

tertarik pada stimulus.

3) Evaluation (menimbang - nimbang) bahwa individu akan

mempertimbangkan baik buruknya tindakan yang akan

dilakukan terhadap stimulus tersebut bagi dirinya dan hal ini

berarti sikap responden lebih baik.

4) Trial, dimana sikap individu mulai mencoba perilaku yang baru.

5) Adaption adalah sikapnya terhadap stimulus.

Page 23: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

e. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara

atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur

dari subjek penelitian atau responden (Notoatmojo, 2007).

Adapun pertanyaan yang dapat dipergunakan untuk

pengukuran pengetahuan secara umum dapat dikelompokkan

menjadi 2 jenis yaitu :

1) pertanyaan subyektif, misalnya jenis pertanyaan essay.

2) pertanyaan obyektif pilihan ganda, benar salah dan pertanyaan

menjodohkan (Arikunto, 2006).

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan melalui tes atau

wawancara dengan alat bantu kuesioner berisi materi yang ingin

diukur dari responden (Azwar, 2009).

Menurut Arikunto (2010), pengetahuan seseorang dapat

diketahui dan diinterprestasikan dengan skala yang bersifat

kualitatif, yaitu :

1) Baik : Hasil presentase 76% - 100%

2) Cukup : Hasil presentase 56% – 75%

3) Kurang : Hasil presentase < 56

2. Pelayanan Antenatal

a. Pengertian

Pelayanan antenatal atau dikenal dengan istilah Antenatal

Care merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu

Page 24: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

hamil yang bertujuan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan

fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas,

persiapan memberikan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi

secara wajar (Saifuddin, 2007).

Menurut Depkes RI tahun 2007, pelayanan antenatal adalah

pelayanan terhadap individu yang bersifat preventif care untuk

mencegah terjadinya masalah yang kurang baik bagi ibu maupun

janin agar dapat melalui persalinan dengan sehat dan aman,

diperlukan kesiapan fisik dan mental ibu sehingga ibu dalam

keadaan status kesehatan yang optimal karena dengan keadaan

kesehatan ibu yang optimal sangat berpengaruh bagi pertumbuhan

janin yang dikandungnya. Setiap kehamilan dapat berkembang

menjadi masalah atau komplikasi setiap saat, itu sebabnya mengapa

ibu hamil memerlukan pemantauan selama kehamilannya (Sarwono,

1999).

Pelayanan antenatal yang berkualitas dan berstandar menurut

Departemen kesehatan RI tahun 2003 meliputi:

1) Memberikan pelayanan kepada ibu hamil minimal 4 kali, yaitu

pada trimester pertama sebanyak 1 kali, pada trimester kedua

sebanyak 2 kali, dan pada trimester ketiga sebanyak 1 kali untuk

memantau keadaan ibu dan janin dengan seksama, sehingga

dapat mendeteksi secara dini dan dapat memberikan intervensi

secara cepat dan tepat.

Page 25: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2) Melakukan penimbangan berat badan ibu hamil, dan

pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) secara teratur

mempunyai arti klinis penting, karena ada hubungan yang erat

antara pertambahan berat badan selama kehamilan dengan berat

badan bayi. Pertambahan berat badan hanya sedikit

menghasilkan rata-rata berat badan lahir bayi yang lebih rendah

dan risiko yang lebih tinggi untuk terjadinya bayi BBLR dan

kematian bayi, pertambahan berat badan ibu selama kehamilan

dapat digunakan sebagai indikator pertumbuhan janin dalam

rahim. Berdasarkan pengamatan pertambahan berat badan ibu

selama kehamilan dipengaruhi oleh berat badannya selama

hamil. Pertambahan yang optimal adalah kira-kira 20% dari

berat badan ibu sebelum hamil (Cunningham dkk, 1997), jika

berat badan tidak bertambah, Lingkar Lengan Atas <23,5cm

menunjukkan ibu hamil mengalami kurang gizi.

3) Penimbangan berat badan dan pengukuran tekanan darah harus

dilakukan secara rutin dengan tujuan untuk melakukan deteksi

dini terhadap terjadinya tiga gejala pre eklampsia.

4) Pengukuran Tinggi Fundus Uteri dilakukan secara rutin dengan

tujuan mendeteksi secara dini terhadap berat badan janin.

5) Melaksanakan palpasi abdominal setiap kunjungan untuk

mengetahui usia kehamilan, letak, bagian terendah, letak

punggung, menentukan janin kembar atau tunggal dan

Page 26: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

mendengarkan denyut jantung janin untuk menentukan asuhan

selanjutnya.

6) Pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT) pada ibu hamil

sebanyak 2 kali dengan jarak 4 minggu, diharapkan dapat

menghindari terjadinya tetanus neonaturum.

7) Memberikan tablet besi 90 tablet selama 3 bulan, diminum

setiap hari.

8) Pemeriksaan urine jika ada indikasi (tes protein dan glukosa),

pemeriksaan penyakit-penyakit infeksi PMS (Penyakit Menular

Seksual).

9) Memberikan penyuluhan tentang perawatan dini selama

kehamilan, perawatan payudara untuk persiapan laktasi, gizi ibu

selama hamil, tanda-tanda bahaya pada kehamilan dan pada

janin sehingga ibu dan keluarga segera dapat mengambil

keputusan apabila terdapat tanda bahaya.

10) Membicarakan tentang persalinan kepada ibu hamil, suami, dan

keluarga pada trimester ketiga, memastikan persiapan persalinan

yang bersih, aman, dan suasana yang menyenangkan, persiapan

transportasi, dan biaya, serta rujukan.

11) Tersedianya alat-alat pelayanan kehamilan dalam keadaan baik,

dan dapat digunakan, obat-obatan yang diperlukan waktu

pencatatan kehamilan dan mencatat semua temuan pada Kartu

Page 27: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Menuju Sehat (KMS) ibu hamil untuk menentukan tindakan

selanjutnya.

b. Tujuan

Tujuan pelayanan antenatal untuk menjaga agar ibu hamil

dapat melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik dan

selamat, serta mendapatkan bayi yang sehat (Mufdhilah, 2009).

Tujuan pelayanan antenatal dapat diperinci lagi menjadi:

1) Memantau kemajuan kehamilan dan untuk memastikan

kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.

2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental

sosial ibu.

3) Mengenal secara dini adanya ketidakharmonisan, komplikasi

yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit

secara umum, kebidanan, dan pembedahan.

4) Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan

selamat ibu dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan

pemberian ASI ekslusif.

6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima

kelahiran bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara

optimal.

Page 28: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

c. Penatalaksanaan

Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4

kali selama kehamilan yaitu : 1 kali pada trimester I, 1 kali pada

trimester II, dan 2 kali pada trimester III. Pelaksanaan pelayanan

antenatal pada ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen-

komponen yaitu mengupayakan kehamilan yang sehat, melakukan

deteksi dini komplikasi, melakukan penatalaksanaan awal serta

rujukan apabila diperlukan, persiapan persalinan yang bersih,

perencanaan antisipatif dan persiapan dini untuk melakukan

rujukan jika terjadi komplikasi. Pelaksana pelayanan antenatal

adalah dokter, bidan (bidan di desa, bidan di Puskesmas, dan bidan

praktek swasta), dan perawat yang sudah dilatih dalam pemeriksaan

kehamilan. Pelayanan antenatal di desa dapat dilakukan di polindes,

posyandu, ataupun kunjungan rumah (Depkes RI, 2005).

Dalam penerapan praktis, sering dipakai standar minimal

pemeriksaan antenatal yaitu “7T” yang terdiri atas:

1) Timbang berat badan dan (pengukuran) tinggi badan.

Suatu teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan

untuk menilai status gizi ibu, bila tidak tersedia timbangan pada

waktu pemeriksaan kehamilan yang pertama, adalah pengukuran

lingkaran lengan atas atau LILA.

Berat badan ibu selama kehamilan harus bertambah.

Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-0,5 kg

Page 29: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

per minggu. Pada akhir kehamilan, pertambahan berat badan

total adalah 9-12 kg. Bila terdapat kenaikan berat badan yang

berlebihan, perlu dipikirkan adanya risiko (bengkak, kehamilan

kembar, hidramnion, anak besar).

Lingkar lengan atas kurang dan 23,5 cm merupakan

indikator kuat untuk status gizi ibu yang kurang atau buruk,

sehingga ia berisiko untuk melahirkan BBLR. Tinggi badan

kurang dan rata-rata (pendek) merupakan faktor risiko untuk

ibu hamil atau bersalin. Diperkirakan bila tinggi badan ibu

kurang dari 145 cm, mungkin panggulnya sempit (Hidayati,

2009).

2) Pemeriksaan tekanan darah, selain itu pengukuran nadi,

frekuensi pernafasan dan suhu tubuh.

Bidan harus mampu mengerjakan pengukuran tekanan

darah dengan teknik yang benar serta mengerjakan setiap

kali melakukan pemeriksaan antenatal. Ukur tekanan darah

pada lengan kiri ibu hamil. Posisi ibu hamil duduk atau

berbaring dengan posisi yang sama pada setiap kali pengukuran.

Letakkan tensimeter ditempat yang datar setinggi jantung ibu

hamil gunakan ukuran manset yang sesuai. Jika tekanan

darah diatas l4O/9OmmHg atau peningkatan diastole l5mmHg

atau lebih (sebelum 20 minggu), ulangi pengukuran tekanan

darah dalam 1 jam. Bila tetap, berarti ada kenaikan tekanan

Page 30: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

darah. Bila ditemukan hipertensi pada kehamilan, lakukan

pemeriksaan urine terhadap albumin pada setiap kali kunjungan

antenatal.

3) Tinggi fundus uteri.

Bidan melakukan palpasi abdominal pada setiap

kunjungan antenatal. Perlu ditanyakan kepada ibu hamil

sebelum palpasi tentang hal yang dirasakan seperti gerakan

janin. Mintalah ibu untuk mengosongkan kandung kencingnya.

Baringkan ibu pada hamil terlentang dengan bagian atas

tubuhnya disangga bantal. Perkiraan usia kehamilan dapat

dilakukan dengan mengukur TFU. Pengukuran TFU dilakukan

setelah minggu ke-24. Cara paling efektif adalah dengan

menggunakan meteran kain. Ukur dengan meteran kain dan

simfisis pubis ke fundus uteri, mencatat hasilnya dalam satuan

cm. Jika hasilnya berbeda dengan perkiraan umur kehamilan

(dalam minggu) atau tidak sesual dengan gravidarum berarti

terdapat kemungkinan pertumbuhan janin lambat atau tidak ada

pertumbuhan sehingga ibu perlu dirujuk.

4) Pemberian Tetanus Toksoid (TT) dua kali selama hamil, tujuan

pemberian TT adalah untuk melindungi janin dari tetanus

neonaturum.

5) Pemberian Tablet zat besi (Fe) minimal 90 tablet selama hamil.

Tablet ini mengandung 200 mg sulfat ferosus 0,25 mg asam

Page 31: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

folat yang diikatkan dengan laktosa. Tujuan pemberian tablet Fe

adalah untuk memenuhi kebutuhan Fe pada ibu hamil dan nifas,

karena pada masa kehamilan dan nifas kebutuhannya

meningkat.

Cara pemberian adalah satu tablet Fe per hari sesudah makan,

selama masa kehamilan dan nifas. Perlu diberitahukan kepada

ibu bahwa cara minum tablet Fe yang benar adalah tidak

rnenggunakan teh atau kopi karena dapat menghambat

masuknya zat besi dalam tubuh. Perlu juga diberitahukan pada

suami atau keluarga untuk mendampingi atau memantau ibu

hamil apakah benar-benar minum tablet besi atau tidak.

Memberikan penjelasan kepada ibu bahwa efek dari

mengkonsumsi tablet zat besi biasanya terjadi tinja agak

berwarna kehitaman normal setelah makan tablet ini.

Dosis pemberian 90 tablet besi ini tidak mencukupi pada ibu

hamil yang mengalami anemia, terutama pada anemia berat

(Hb 8 gr% atau kurang). Standar minimal ini tidak berarti

menghilangkan komponen kegiatan pemeriksaan kehamilan

lainnya yang tetap harus dilakukan seperti tindakan

pemeriksaan ibu hamil dan ujung rambut sampai ujung kaki

(Depkes, 2008).

Page 32: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

6) Tes Penyakit Menular Seksual (PMS)

Yaitu pemeriksaan serviks untuk mengetahui tanda-tanda infeksi

dengan cara mengambil secret dari ostium uteri. Pemeriksaan ini

dilakukan bila usia kehamilan kurang dari atau 12 minggu

dengan gejala keputihan yang berkepanjangan dan berbau

(Mufdhilah, 2009)

7) Temu Wicara / Konseling.

Diadakan konseling dengan keluarga bertujuan untuk

mengambil keputusan bila ada kegawatdaruratan dan

menentukan untuk rujukan yang harus dilakukan.

3. Hubungan Pengetahuan Bidan tentang Pelayanan Antenatal dengan

Pelaksanaan Pelayanan antenatal.

Untuk melakukan asuhan antenatal yang baik diperlukan pengetahuan dan

kemampuan untuk mengenali perubahan fisiologis yang terkait dengan proses

kehamilan. Perubahan tersebut mencakup perubahan produksi dan pengaruh

hormonal serta perubahan anatomi dan fisiologi selama kehamilan. Pengenalan

dan pemahaman tentang perubahan fisiologis tersebut menjadi modal dasar dalam

mengenali kondisi patologis yang dapat mengganggu status kesehatan ibu

maupun bayi yang dikandungnya. Dengan kemampuan tersebut, penolong atau

petugas kesehatan dapat mengambil tindakan yang tepat dan perlu untuk

memperoleh luaran yang optimal dari kehamilan dan persalinan.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah umur ,

tingkat pendidikan dan masa kerja memiliki hubungan dengan pelaksanaan

Page 33: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

pelayanan antenatal. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Tristanti,

faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan bidan dalam penerapan standar

pelayanan antenatal adalah masa kerja, jumlah pasien hamil, ketersediaan fasilitas,

sikap dan tingkat pengetahuan bidan tentang standar pelayanan antenatal. Tingkat

pengetahuan, sikap, masa kerja, dan jumlah pasien hamil berpengaruh secara

signifikan dalam penerapan pelayanan antenatal.

Page 34: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

B. Kerangka Konsep

Keterangan :

Gambar 2.1 Kerangka Konsep

C. Hipotesis

Ada hubungan antara pengetahuan bidan tentang pelayanan antenatal

dengan pelaksanaan pelayanan antenatal di Puskesmas Kedawung Sragen.

Pengetahuan bidan tentang pelayanan antenatal : 1. Pengertian 2. Tujuan 3. Penatalaksanaan

awwarennes interest evaluasi Trial Adaption

Faktor eksternal sarana prasarana

Pelaksanaan pelayanan antenatal sesuai tujuh standar : 1. timbang BB dan

TB 2. tekanan darah. 3. tinggi fundus

uteri. 4. tablet fe 90. 5. suntikan TT. 6. test penyakit

menular seksual. 7. Konseling kasus

rujukan dan gawat darurat.

: Diteliti

: Tidak diteliti

Variabel Bebas

Variabel Terikat

Page 35: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah menggunakan desain penelitian

observasional analitik dengan pendekatan metode cross sectional. Rancangan

cross sectional merupakan rancangan penelitian yang pengukuran atau

pengamatannya dilakukan secara simultan pada saat atau sekali waktu

(Hidayat, 2007).

Metode ini digunakan untuk mengukur hubungan antara pengetahuan

bidan tentang pelayanan antenatal dengan pelaksanaan pelayanan antenatal di

Puskesmas Kedawung Sragen.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kedawung Sragen pada bulan

Februari-Juli tahun 2012.

C. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek atau elemen atau unit atau

anggota atau item (misalnya manusia) dari sebuah riset (Murti, 2006).

Populasi dalam penelitian ini adalah semua bidan yang ada di wilayah

Puskesmas Kedawung Sragen yaitu berjumlah 30 orang.

Page 36: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

D. Sampel dan Teknik Sampling

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2008). Sampel dalam penelitian ini adalah bidan yang

bekerja di wilayah puskesmas Kedawung dengan mengambil semua jumlah

bidan yang ada atau secara total sampling yaitu sebanyak 30 orang.

E. Kriteria Retriksi

Kriteria inklusi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bidan

yang bekerja aktif di wilayah Puskesmas Kedawung dan bersedia menjadi

responden.

Kriteria eksklusi adalah bidan yang bekerja di wilayah puskesmas

Kedawung dan tidak menjadi responden.

Page 37: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

F. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variable Definisi operasional Alat ukur

Hasil kategori Skala

1 Variabel bebas yaitu pengetahuan bidan tentang pelayanan antenatal

Pemahaman bidan tentang pelayanan antenatal yang terdiri dan pengertian, tujuan, dan penatalaksanaan antenatal sesuai standar pelayanan antenatal.

Kuesioner Baik : 76%-100% Cukup:56%-75% Kurang : <56%.

ordinal

2 Variabel terikat yaitu pelaksanaan pelayanan antenatal

tindakan bidan dalam melaksanakan pelayanan antenatal sesuai standar (7T) meliputi ukur tinggi dan berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet tambah darah, pemberian suntikan tetanus toksoid, test penyakit menular seksual, temu wicara kasus kegawat daruratan dan rujukan

Ceklist Sesuai : 14 Kurang sesuai : 7-13 Tidak sesuai : <7

ordinal

Page 38: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

G. Cara Kerja (Cara Pengambilan Data)

1. Instrumen

Instrumen dari penelitian ini adalah kuesioner yaitu daftar

pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang dimana

responden (dalam hal angket) dan interview (dalam hal wawancara)

tinggal memberikan atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu

(Notoatmodjo, 2005). Dalam hal ini jenis kuesioner yang digunakan

adalah closed ended question yaitu pertanyaan tertutup dengan adanya

kategori pilihan jawaban tertentu pada kuesioner tersebut (Notoatmodjo,

2005).

Instrumen terdiri dari bagian yang mengukur pengetahuan

bidan tentang pelayanan antenatal, dan bagian yang mencatat pelayanan

antenatal dengan memakai tujuh standar pelayanan.

Alat ukur pengetahuan ini berupa lembar pertanyaan yang

digunakan untuk mengukur pengetahuan berisi pertanyaan-pertanyaan

seputar pengetahuan tentang pelayanan antenatal. Ketentuan untuk

pertanyaan favourable, jawaban yang benar diberi nilai I dan jawaban

yang salah diberi nilai 0. Untuk pertanyaan unfavourable, jawaban salah

diberi nilai I dan jawaban benar diberi nilai 0. Berikut adalah rincian kisi-

kisi kuesioner yang dipakai untuk mengukur pengetahuan tentang

pelayanan antenatal yaitu seperti tertera dalam tabel berikut ini :

Page 39: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner

Variabel Penelitian

Indikator Banyaknya Butir

Nomor butir

Favourable unfavourable

Pengetahuan Pengertian Tujuan Penatalaksanaan

18 butir

8 butir 9 butir

1,2,13,15,20,21,24,27,30, 31,32,35 3,16,19,26 9,22,28,29,34

4,5,6,7,12,33 8,17,18,25 10,11,14,23

2. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji validitas

Sebelum instrumen yaitu kuesioner yang digunakan untuk

mengukur pengetahuan tentang pelayanan antenatal dipakai untuk

mengumpulkan data terlebih dahulu diujicobakan. Uji coba (try out)

dilakukan terhadap 20 responden pada bulan Mei 2012 di puskesmas

Masaran II Sragen. Hasil uji coba digunakan untuk mengetahui

validitas dan reliabilitas kuesioner. Uji validitas adalah tingkat

sesuatu yang mampu mengukur apa yang hendak di ukur (Arikunto,

2010). Untuk menguji validitas kuesioner dalam penelitian ini

menggunakan teknik korelasi internal yaitu untuk mendapatkan

kesesuaian antara bagian-bagian dari kuesioner dengan kuesioner

secara keseluruhan dengan korelasi product moment.

Pengujian validitas dilakukan dengan membandingkan nilai

korelasi (rxy) dengan nilai kritis distribusi Pearson (rtabel). Suatu

pernyataan dinyatakan valid apabila memiliki nilai rxy > rtabel.

Page 40: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan pada taraf

signifikansi 5% dengan data sebanyak 20 sehingga diperoleh nilai

rtabel sebesar 0,444. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dari 35

pernyataan kuesioner terdapat 5 pernyataan yang memiliki rxy <

0,444 sehingga dinyatakan tidak valid yaitu pernyataan nomor 5 (rxy

= 0,025), nomor 9 (rxy = 0,056), nomor 11 (rxy = 437), nomor 12 (rxy

= -0,285) dan nomor 32 (rxy = -0,244).

Pernyataan-pernyataan yang tidak valid tersebut dihapus

dan untuk selanjutnya tidak disertakan dalam perhitungan reliabilitas

maupun dalam pengumpulan data karena sudah mewakili tiap-tiap

indikator item pengetahuan. (hasil selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran).

b. Uji reliabilitas

Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten

apabila pengukuran dua kali dilakukan dengan hasil yang sama berarti

kuesioner tersebut valid. Untuk mengetahui bahwa kuesioner tersebut

dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data, maka dilakukan uji

reliabilitas dengan angka Spearman-Brown. Proses pengolahan data

uji validitas dan reliabilitas memakai SPSS 16.0.

Angka reliabilitas berkisar pada nilai 0 – 1, semakin

mendekati angka 1 maka kuesioner tersebut dikatakan memiliki

Page 41: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

reliabilitas yang semakin tinggi. Perhitungan menghasilkan angka

reliabilitas sebesar 0,876. Angka ini menunjukkan bahwa kuesioner

pengetahuan tentang pelayanan antenatal memiliki reliabilitas yang

sangat tinggi sehingga dapat digunakan untuk mengumpulkan data

penelitian (hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran).

H. Pengolahan dan Analisa Data

1. Metode Pengolahan Data

a. Editing

Editing bertujuan untuk mengkoreksi data yang meliputi

kelengkapan pengisian dan jawaban yang tidak jelas. Editing

dilaksanakan pada saat pengambilan data agar jika terjadi kesalahan

dapat segera diperbaiki.

b. Coding

Data yang telah di edit dilakukan tahap berikutnya yaitu

mengkode data dengan pemberian kode untuk setiap pernyataan

guna mempermudah dalam pengolahan data.

c. Scoring

Scoring yaitu memberikan nilai pada jawaban pertanyaan

yang berupa angka.

d. Tabulating

Yaitu pengelompokan data kemudian ditampilkan secara

deskriptif dalam bentuk tabel sebagai bahan informasi.(Riyanto,

Page 42: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

2008). Jawaban yang telah diberi kode kemudian dimasukkan ke

dalam tabel. Langkah terakhir dari penelitian ini adalah melakukan

analisis data dengan bantuan komputer.

2. Analisis Data

a. Analisis Univariat

Merupakan suatu analisis yang digunakan untuk

menggambarkan hasil distribusi frekuensi dan presentasi pada tiap

variabel.

b. Analisis Bivariat

Merupakan suatu analisis yang rnenggambarkan dua variabel

yakni variabel pengetahuan bidan tentang pelayanan antenatal

sebagai variabel bebas dan pelaksanaan pelayanan antenatal sebagai

variabel terikat serta mencari korelasi antara 2 variabel yang diteliti.

Analisa bivariat yang digunakan adalah dengan rumus Chi Square.

Pengolahan dan analisis data menggunakan SPSS 16.0. Karena

pengolahan data ada syarat yang tidak terpenuhi maka diganti

dengan uji korelasi contigensi coefisiensi sehingga didapatkan

App.Sig 0.000 atau P value < 0,005 yang berarti terdapat hubungan

antara pengetahuan bidan tentang pelayanan antenatal dengan

pelaksanaan pelayanan antenatal.

Page 43: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum

Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2012 di Puskesmas Kedawung

Kabupaten Sragen. Kecamatan Kedawung merupakan daerah pertanian yang

subur dan sebagian perkebunan karet yang mempunyai luas wilayah 26,24 Km2

terdiri dari 10 desa dengan jumlah dusun 58. Jumlah penduduk di wilayah

Kecamatan Kedawung adalah sebanyak 26.031 jiwa dengan mata pencaharian

sebagai petani dan buruh perkebunan karet.

Batas wilayah Kecamatan Kedawung adalah sebagai berikut :

Batas sebelah utara : Kecamatan Karangmalang

Batas sebelah selatan : Kabupaten Karanganyar

Batas sebelah barat : Kecamatan Karangmalang

Batas sebelah timur : Kecamatan Sambirejo.

Wilayah Kedawung memiliki 2 Puskesmas, 10 PKD. Tenaga bidan

sejumlah 16 bidan yang bekerja di Puskesmas dan 16 bidan yang bekerja di desa

atau di PKD, sehingga total jumlah bidan yang bekerja di puskesmas Kedawung

sebesar 30 orang dan semuanya sanggup menjadi responden dalam penelitian ini.

Penelitian ini dibantu oleh 2 orang bidan yang bertindak sebagai Clinical

Instruktur yang sebelumnya telah disamakan persepsinya dalam melakukan

kriteria penilaian pelaksanaan pelayanan antenatal.

Page 44: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

B. Hasil Penelitian

Setelah dilakukan penelitian terdapat distribusi frekuensi dari 30

responden seperti yang tertera pada diagram di bawah ini :

1. Analisis Univariat

a. Umur

13,3%

86,7%

30-45 tahun

> 45 tahun

Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Responden

Dari diagram di atas dapat diketahui bahwa responden berusia

30 – 45 tahun yaitu sebesar 26 orang (86,7%) dan responden berusia

> 45 tahun sebesar 4 orang (13,3%).

Page 45: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

b. Pendidikan

16,7%

83,3%

DI Kebidanan

DIII Kebidanan

Gambar 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Responden

Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa responden

yang berpendidikan D1 Kebidanan sebesar 5 orang (16,7%) dan

responden yang berpendidikan DIII Kebidanan sebesar 25 orang

(83,3%).

c. Masa Kerja

16,7%

13,3%

70,0% 5-10 tahun

< 5 tahun

> 10 tahun

Gambar 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Masa Kerja Responden

Page 46: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Dari diagram di atas dapat diketahui bahwa responden yang

memiliki masa kerja < 5 tahun sebesar 5 orang (16,7%), responden yang

memiliki masa kerja 5-10 tahun sebesar 4 orang (13,3%) dan responden

memiliki masa kerja >10 tahun sebesar 21 orang (70,0%)

d. Pengetahuan Bidan tentang Pelayanan Antenatal

63,4%

13,3%23,3%

KurangCukupBaik

Gambar 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Bidan tentang Pelayanan Antenatal

Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa responden

yang memiliki pengetahuan tentang pelayanan antenatal kurang

sebesar 4 responden (13,3%), pengetahuan cukup sebesar 7 responden

(23.3%) dan yang memiliki pengetahuan baik sebesar 19 responden

(63,4%).

Page 47: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

e. Pelaksanaan Pelayanan Antenatal

26,7%

13,3%

60,0%

Tidak sesuai

Kurang sesuai

Sesuai

Gambar 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pelaksanaan Pelayanan Antenatal

Berdasarkan diagram di atas diketahui bahwa responden yang

melaksanakan pelayanan antenatal dengan tidak sesuai standar sebesar 4

responden (13,3%), kurang sesuai standar 8 responden (26,7%) dan yang

sesuai standar sebesar 18 responden (60,0%).

2 .Analisis Bivariat

Dalam penelitian ini akan diuji hubungan pengetahuan bidan tentang

pelayanan antenatal dengan pelaksanaan pelayanan antenatal di Puskesmas

Kedawung Sragen. Hubungan pengetahuan bidan tentang pelayanan antenatal

dengan pelaksanaan pelayanan antenatal di Puskesmas Kedawung Sragen

dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini:

Page 48: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Tabel 4.1 Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan Bidan tentang Pelayanan

Antenatal dengan Pelaksanaan Antenatal di Puskesmas Kedawung

Pengetahuan tentang Pelayanan

Antenatal

Pelaksanaan Pelayanan Antenatal Jumlah Tidak

sesuai Kurang Sesuai

Sesuai

Kurang 3 (10,0%) 1 (3,3%) 0 (0,0%) 4 (13,3%) Cukup 1 (3,3%) 4 (13,3%) 2 (6,7%) 7 (23,3%) Baik 0 (0,0%) 3 (10,0%) 16 (53,3%) 19 (63,3%)

Jumlah 4 (13,3%) 8 (26,7%) 18 (60,0%) 30 (100%) Sumber : Data primer diolah, 2012

Pada tabel 4.1 di atas diketahui responden bahwa responden dengan

pengetahuan tentang pelayanan antenatal kurang sebanyak 4 responden

(13,3%), dalam pelaksanaan pelayanan antenatal semua tidak sesuai dengan

standar sebesar 3 responden (10,0%) dan yang kurang sesuai standar sebesar

1 responden (3,3%). Responden dengan pengetahuan tentang pelayanan

antenatal cukup sebanyak 7 responden (23,3%), dalam pelaksanaan antenatal

yang tidak sesuai standar sebanyak 1 responden (3,3%), kurang sesuai standar

sebanyak 4 responden (13,3%) dan yang sesuai standar sebanyak 2 responden

(6,7%). Responden dengan pengetahuan tentang antenatal baik sebanyak 19

responden (63,3%), dalam pelaksanaan pelayanan antenatal yang kurang

sesuai dengan standar sebanyak 3 responden (10,0%) dan yang sesuai standar

sebanyak 18 responden (60,0%).

Hasil analisis menggunakan rumus Chi-Square dengan program SPSS

versi 16.0 diperoleh nilai p value 0,000. Sehingga P < 0,05, berarti bahwa

terdapat hubungan antara pengetahuan tentang pelayanan antenatal dengan

pelaksanaan pelayanan antenatal.

Page 49: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

BAB V

PEMBAHASAN

A. Hubungan Pengetahuan Pelayanan Antenatal dengan Pelaksanaan

Hasil analisis menggunakan rumus Chi-Square dengan program SPSS

versi 16.0 diperoleh nilai p value 0,000 < 0,05 berarti bahwa terdapat

hubungan antara pengetahuan bidan tentang pelayanan antenatal dengan

pelaksanaan pelayanan antenatal.

Semakin baik pengetahuan tentang pelayanan antenatal maka seorang

bidan akan cenderung melaksanakan pelayanan antenatal yang sesuai dengan

standar minimal “7T”. Pemenuhan pelaksanaan pelayanan antenatal sesuai

standart minimal “7T” didasari oleh pengetahuan yang dimiliki oleh seorang

bidan. Hal ini terjadi karena memang pengetahuan merupakan salah satu

aspek psikis yang dapat menjadi motivasi atau faktor pendorong seseorang

melakukan suatu perilaku atau aktifitas.

Menurut Lawrence Green (Notoatmodjo, 2003) perilaku (khususnya

bidang kesehatan) ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor-faktor

predisposisi (disposing factors), faktor-faktor pemungkin (enabling factors)

dan faktor-faktor penguat (reinforcing factors). Pengetahuan sendiri termasuk

faktor predisposisi.

Kekuatan atau keeratan hubungan antara tingkat pengetahuan tentang

pelayanan antenatal dengan pelaksanaan pelayanan antenatal termasuk cukup.

Hal ini berarti bahwa tingkat pengetahuan tentang pelayanan antenatal bukan

Page 50: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

satu-satunya faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pelayanan antenatal.

Masih cukup besar proporsi pengaruh faktor lain, seperti pendidikan dan

pengalaman (masa kerja) yang bisa berpengaruh tidak langsung (secara

langsung berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan), namun bisa juga

berpengaruh langsung terhadap pelaksanaan pelayanan antenatal. Di samping

itu ada juga beberapa faktor lain yang dapat berpengaruh terhadap

pelaksanaan pelayanan antenatal seperti keadaan sarana dan prasarana yang

menunjang pelayanan antenatal.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Tristanti ditemukan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan bidan dalam penerapan

standar pelayanan antenatal adalah masa kerja bidan, jumlah pasien hamil,

ketersediaan fasilitas, sikap dan tingkat pengetahuan bidan tentang standar

pelayanan antenatal. Tingkat pengetahuan, sikap, masa kerja, dan jumlah

pasien hamil berpengaruh secara signifikan dalam penerapan standar

pelayanan antenatal oleh bidan.

B. Pengetahuan tentang pelayanan antenatal

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang memiliki

pengetahuan tentang pelayanan antenatal kurang sebanyak 4 responden

(13,3%), pengetahuan cukup sebanyak 7 responden (23.3%) dan yang

memiliki pengetahuan baik sebanyak 19 responden (63,4%). Dengan

demikian tingkat pengetahuan responden tentang pelayanan antenatal dapat

dikatakan relatif tinggi.

Page 51: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Menurut Notoadmojo (2007) pengetahuan merupakan hasil dari tahu,

dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek

tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang. Pengetahuan akan memberikan pengalaman

kepada seseorang tentang pelayanan antenatal yang baik dan benar yang juga

terkait dengan masa lalunya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan adalah tingkat

pendidikan, pekerjaan, umur, informasi dan budaya. Di antara faktor-faktor

tersebut yang diteliti dalam penelitian ini adalah umur dan pendidikan. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah bidan

berumur 30 – 45 tahun (86,7%) dan selebihnya berumur lebih dari 45 tahun

(13,3%). Data tersebut menggambarkan bahwa para bidan tersebut semuanya

sudah mencapai usia matang atau dewasa. Kematangan atau kedewasaan usia

langsung atau tidak langsung akan berpengaruh terhadap pengetahuan.

Ternyata memang tingkat pengetahuan para bidan berusia matang tersebut

termasuk tinggi. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Hurlock

(1998) bahwa semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan

berpikir seseorang akan lebih kuat dan matang dalam bekerja. Dari segi

kepercayaan masyarakat juga lebih dipercaya dibanding orang yang belum

tinggi kedewasaannya.

Data pendidikan menunjukkan bahwa sebagian besar responden

adalah bidan lulusan pendidikan D3 (83,3%), proporsinya jauh lebih besar

dibandingkan yang hanya lulusan pendidikan D1 (16,7%). Hal ini

Page 52: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

menunjukkan bahwa tingkat pendidikan para responden sudah cukup tinggi.

Pendidikan yang tinggi berpengaruh positif terhadap pengetahuan. Hal ini

sebagaimana dikemukakan oleh Notoatmodjo (2007) bahwa tingkat

pendidikan turut pula menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan

memahami pengetahuan yang mereka peroleh. Pada umumnya semakin tinggi

pendidikan seseorang maka semakin baik pula pengetahuannya. Secara lebih

jelas dikemukakan bahwa pendidikan sangat berpengaruh terhadap tingkat

pengetahuan dan pemahaman, pendidikan sangat diperlukan manusia untuk

mendapatkan informasi : makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin

mudah pula mereka menerima informasi dan pengetahuan yang mereka

miliki, dalam hal ini pelayanan antenatal pada yang berpendidikan lebih

tinggi akan memiliki pengetahuan yang lebih tinggi dari seseorang yang

berpendidikan lebih rendah (Notoatmodjo, 2005).

C. Pelaksanaan pelayanan antenatal

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang melaksanakan

pelayanan antenatal dengan tidak sesuai standar sebanyak 4 responden

(13,3%), kurang sesuai standar sebanyak 8 responden (26,7%) dan yang

sesuai standar sebanyak 18 responden (60,0%). Dengan demikian

pelaksanaan pelayanan antenatal oleh para bidan tersebut relatif sudah baik.

Pelayanan antenatal atau dikenal dengan istilah Antenatal Care

merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil yang

bertujuan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil,

Page 53: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan memberikan ASI

dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Saifuddin, 2007).

Menurut Depkes RI tahun 2007, pelayanan antenatal adalah pelayanan

terhadap individu yang bersifat preventif care untuk mencegah terjadinya

masalah yang kurang baik bagi ibu maupun janin agar dapat melalui

persalinan dengan sehat dan aman, diperlukan kesiapan fisik dan mental ibu

sehingga ibu dalam keadaan status kesehatan yang optimal karena dengan

keadaan kesehatan ibu yang optimal sangat berpengaruh bagi pertumbuhan

janin yang dikandungnya.

Pelaksanaan pelayanan antenatal secara langsung dipengaruhi oleh

beberapa faktor, antara lain pengetahuan, sarana prasarana, dan pengalaman.

Sebagaimana telah diuraikan bahwa pengetahuan merupakan salah satu faktor

predisposisi untuk praktek pelayanan antenatal. Dewi (2008) mengungkapkan

bahwa untuk melakukan asuhan antenatal yang baik, diperlukan pengetahuan

dan kemampuan untuk mengenali perubahan fisiologis yang terkait dengan

proses kehamilan. Perubahan tersebut mencakup perubahan produksi dan

pengaruh hormonal serta perubahan anatomi dan fisiologi selama kehamilan.

Pengenalan dan pemahaman tentang perubahan fisiologis tersebut menjadi

modal dasar dalam mengenali kondisi patologis yang dapat mengganggu

status kesehatan ibu maupun bayi yang dikandungnya. Dengan kemampuan

tersebut, penolong atau petugas kesehatan dapat mengambil tindakan yang

tepat dan perlu untuk memperoleh luaran yang optimal dari kehamilan dan

persalinan.

Page 54: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Adapun sarana prasarana merupakan faktor pendukung. Dalam

praktiknya, sarana prasarana sering menjadi persoalan dalam berbagai bidang

di Indonesia termasuk kesehatan khususnya dalam pelayanan antenatal.

Persoalannya adalah sekalipun seorang bidan memiliki pengetahuan yang

baik tentang pelayanan antenatal, yang tentunya membuat dia tahu betul apa

yang harus dilakukan untuk memenuhi standar pelayanan, belum tentu

standar tersebut dapat terpenuhi apabila peralatan yang dibutuhkan tidak

tersedia atau kurang memenuhi syarat. Dalam penelitian ini sarana prasarana

tidak diteliti.

Faktor yang diteliti selain pengetahuan adalah pengalaman.

Pengalaman diketahui berdasarkan masa kerja bidan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah bidan dengan masa

kerja lebih dari 10 tahun (70,0%). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar

bidan tersebut memiliki pengalaman yang baik dalam melakukan praktek

kerja bidan salah satunya tentu saja dalam melaksanakan pelayanan antenatal.

Dalam penelitian ini tidak dilakukan uji hubungan masa kerja dengan praktek

pelayanan antenatal. Meskipun begitu cukup jelas terlihat bagaimana

pengalaman yang baik dari sebagian besar bidan sejalan dengan pelaksanaan

pelayanan antenatal dari sebagian besar bidan yang sesuai standar. Dengan

pengalaman yang baik maka pengetahuan yang dimiliki akan dapat

diaplikasikan dengan baik.

Page 55: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Sebagian besar responden mempunyai pengetahuan tentang pelayanan

antenatal dengan baik yaitu sebanyak 19 responden (63,3%).

2. Sebagian besar responden dalam penelitian ini dapat melaksanakan

pelayanan antenatal sesuai standar yaitu sebanyak 18 responden (60,0%).

3. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai p value 0,000, sehingga P < 0,05

berarti bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan tentang pelayanan

antenatal dengan pelaksanaan pelayanan antenatal.

B. Saran

1. Bagi tempat pelayanan kesehatan

Puskesmas sebagai institusi kesehatan hendaknya menerapkan kebijakan

agar para bidan wajib melaksanakan praktik pelayanan antenatal sesuai

standar minimal “7T” terutama pada Test pemeriksaan PMS yang sering

di lewatkan sehingga standar tersebut bisa dipakai dalam Standar

Operasional Prosedur khususnya pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.

Page 56: HUBUNGAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG PELAYANAN ANTENATAL .../Hubungan... · antenatal care implementation of midwifes in Puskesmas Kedawung Sragen. ... Pedoman pelayanan KIA menegaskan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

2. Bagi bidan dan profesi

Untuk lebih meningkatkan pengetahuan khususnya tentang pelayanan

antenatal melalui pelatihan maupun seminar serta meningkatkan kinerja

dalam pelayanan antenatal yang berujung pada penurunan angka

kematian ibu dan bayi

3. Bagi Peneliti selanjutnya

Untuk penelitian lebih lanjut sebaiknya dilakukan penelitian dengan

menambahkan variabel lain misalnya faktor kelengkapan sarana pra

sarana ataupun memakai standar yang lebih dikembangkan lagi misalnya

standar 14 T dalam pelayanan antenatal.