hubungan minat belajar mahasiswa terhadap …...umpulan data menggunakan angket. atau . kuesioner,...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN MINAT BELAJAR MAHASISWA TERHADAP HASIL
BELAJAR PADA MATA KULIAH SOSIOLOGI ANTROPOLOGI DI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPS FITK UIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Deli Wani Utami
NIM : 1110015000111
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
iv
ABSTRAK
DELI WANI UTAMI. Hubungan Minat Belajar Mahasiswa Terhadap Hasil
Belajar pada Mata Kuliah Sosiologi Antropologi di Jurusan Pendidikan IPS
FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi. Jakarta: Program Studi
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah. 2014.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan minat belajar terhadap
hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi di jurusan pendidikan IPS
FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan IPS dengan
konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi di FITK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta sejumlah 67 mahasiswa. Teknik pengumpulan data menggunakan angket
atau kuesioner, wawancara dan metode dokumentasi. Metode angket digunakan
untuk mengungkap variabel minat belajar mahasiswa pada mata kuliah sosiologi
antropologi, wawancara digunakan untuk memperkuat metode angket dalam
mengetahui jawaban mahasiswa mengenai minat belajar mahasiswa pada mata
kuliah sosiologi antropologi yang sesuai dengan kondisi sesungguhnya, dan
metode dokumentasi untuk mengungkap data hasil belajar pada mata kuliah
sosiologi antropologi. Uji validitas instrumen menggunakan korelasi Product
Moment, dan uji reliabilitas mengunakan rumus Alpha Cronbach’s dengan jumlah
responden N=59 pada mahasiswa konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi
angkatan 2011 dan 2012. Uji prasyarat analisis terdiri dari uji normalitas, uji
homogenitas. Uji hipotesis terdiri dari korelasi Product Moment.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara hubungan minat belajar terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi
antropologi di jurusan pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
dengan = 0,570; r2 = 0,3249 dan sebesar 5,237 lebih besar dari
sebesar 1,672 dengan signifikansi sebesar 0,000.
Kata kunci : Minat belajar, hasil belajar, dan sosiologi antropologi.
v
ABSTRACT
DELI WANI UTAMI. The Relationship of Interests Learning Against Learning
Outcomes in Subjects Sociology Anthropology in Department of Education
Social Sciences FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Minithesis. Jakarta:
Department of Education Social Sciences Faculty of Tarbiyah and Teaching
State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah. 2014.
This study aims to determine the relationship Interests Learning Against
Learning Outcomes in Subjects Sociology Anthropology in Department of
Education Social Sciences FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
The population of this research is the student of social education subject
sociology anthropology at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta FITK number of 67
students. Techniques of data collection using questionnaires, interview and
documentation methods. Questionnaire method is used to reveal the variable
interest on student learning courses sociology anthropology, interview
questionnaire method is used to strengthen the interest of the student to know the
answers of the student learning course sociology anthropology in accordance
with the actual conditions, and methods of documentation for the data reveal
learning outcomes in sociology anthropology lecture. The instrument of test
validity using Product Moment correlation, and reliability testing using
Cronbach's alpha formula by the number of respondents N = 59 college students
majoring in sociology anthropology class of 2011 and 2012 consisted of the
analysis of test preconditions normality test, homogeneity test. Hypothesis testing
consists of Product Moment Correlation.
The results of this study indicate that there is a significant relationship
between students interest in the learning outcomes of the courses in sociology
anthropology Department of Education Social Sciences FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, with r_hitung = 0.570; r2 = 0.3249 and 5.237 t-value
greater than 1,672 ttable with significance of 0.000.
Keywords: Student Interest in learning, Learning Outcomes, and the sociology
anthropology.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Puji serta syukur saya panjatkan kepada kehadirat Allah SWT dan Rasulullah
SAW beserta keluarganya. Saya sebagai penulis berucap syukur telah diberi
nikmat iman, islam dan kesehatan dalam menyelesaikan skripsi sebagai syarat
kelulusan pada semester akhir. Dalam hal ini penulis telah secara maksimal
mencurahkan segala pikiran dan daya upaya dalam penyusunan skripsi ini. Penulis
telah melakukan penelitian terkait Hubungan Minat Belajar Terhadap Hasil
Belajar pada Mata Kuliah Sosiologi Antropologi di Jurusan Pendidikan IPS FITK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak, baik moril maupun materiil, maka penulis mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada:
1. Nurlena Rifa’i, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Drs. H. Syaripulloh, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Drs. H. Nurochim, M.M, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan, dan saran dalam pembuatan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya pada Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan ilmu
pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.
6. Ungkapan terimakasih penulis haturkan dengan rendah hati dan rasa hormat
kepada ibunda tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, motivasi, dan
doa dengan segala pengorbanannya yang telah diberikan untuk ananda.
vii
Semua merupakan dorongan moril yang paling efektif bagi kelanjutan studi
penulis sampai saat ini.
7. Seluruh civitas akademi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Staf perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Teman-teman konsentrasi pendidikan sosiologi antropologi 2011 dan 2012
yang telah meluangkan waktu dan tenaganya dalam penelitian yang dilakukan
penulis.
10. Ardi Muhamad Arsyad yang senantiasa memanjatkan doa untuk kesuksesan
penulis, memberikan motivasi, serta senantiasa menemani penulis dalam
setiap kondisi baik suka maupun duka.
11. Kakak-kakak tercinta Siti Nur Aisah, Neneng Suwartini, Arif Rahman
Hakim, dan Ahmad Nashrullah yang telah meluangkan waktu untuk berbagi
ilmu kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
12. Sahabat-sahabat terbaik Delimaniti (Aulia, Mawar, Jenni, dan Putri) yang
selalu memberikan bantuan, dukungan, dan menghibur penulis ketika merasa
tidak mampu dalam menyelesaikan berbagai tugas dan semoga persahabatan
dan persaudaraan kita tak lekang oleh waktu.
13. Teman-teman seperjuangan pendidikan IPS, terlebih khusus untuk
Pendidikan Sosiologi Antropologi 2010 kalian semua telah memberikan
motivasi dan warna dalam hidup penulis.
14. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun semua yang kalian berikan
sangat berarti bagi penulis.
Atas bantuan mereka yang sangat berharga, penulis berdo'a semoga Allah
SWT memberikan balasan yang berlipat ganda sebagai amal shaleh dan ketaatan
kepada-Nya, Amin.
viii
Harapan penulis, semoga penyusunan Skripsi ini akan dapat membantu
mahasiswa dalam penyusunan skripsi di semester akhir dan menjadi acuan pula
bagi adik – adik kelas yang hendak pula akan mengerjakan skripsi.
Wassalmualaikum wr. Wb
Jakarta, 07 September 2014
Penulis
Deli Wani Utami
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .............................. i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SIDANG ........................................ ii
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI ......................................... iii
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
ABSTRACT .................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 8
C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 8
D. Perumusan Masalah ........................................................................ 9
E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 9
F. Manfaat Penelitian .......................................................................... 9
BAB II KAJIAN TEORI .............................................................................. 11
A. Landasan Teori ................................................................................ 11
1. Minat......................................................................................... 11
a. Pengertian Minat ................................................................ 11
b. Fungsi Minat ..................................................................... 15
c. Macam-macam Minat ....................................................... 17
d. Unsur-unsur Minat ............................................................. 18
e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat .......................... 20
2. Hasil Belajar ............................................................................. 25
a. Pengertian Hasil Belajar ..................................................... 25
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............. 27
3. Pengertian Sosiologi dan Antropologi ..................................... 28
x
B. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................... 30
C. Kerangka Berpikir ........................................................................... 32
D. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 34
A. Tempat Dan Waktu Penelitian ......................................................... 34
B. Metode Penelitian ............................................................................ 34
C. Desain Penelitian ............................................................................. 35
D. Populasi dan Sampel ........................................................................ 36
E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 38
F. Instrumen Penelitian ........................................................................ 39
G. Definisi Konseptual dan Operasional .............................................. 41
1. Definisi Konseptual .................................................................. 41
2. Definisi Operasional ................................................................. 42
H. Uji Coba Instrumen ......................................................................... 42
I. Teknik Analisis Data ....................................................................... 44
1. Uji Prasyarat Analisis Data ...................................................... 44
2. Analisis Pengujian Hipotesis . .................................................. 45
J. Hipotesis Statistik ............................................................................ 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 48
A. Deskripsi Data ................................................................................ 48
1. Gambaran Umum Pendidikan IPS ............................................ 48
2. Data Mahasiswa ........................................................................ 48
3. Data Sarana dan Prasarana ....................................................... 49
B. Perhitungan Uji Coba Instrumen .................................................... 50
1. Uji Validitas ............................................................................. 50
2. Uji Realibilitas ......................................................................... 51
C. Teknik Analisi Data ......................................................................... 51
1. Minat belajar mahasiswa (Variabel X) ..................................... 51
2. Hasil belajar (Variabel Y) ....................................................... 52
D. Uji Prasayarat ................................................................................. 54
E. Uji Hipotesis .................................................................................... 56
xi
F. Hasil Wawancara ............................................................................. 59
G. Pembahasan Penelitian .................................................................... 64
H. Keterbatasan Penelitian ................................................................... 65
BAB V KESIMPULAN DAN PENUTUP .................................................... 66
A. Kesimpulan ...................................................................................... 66
B. Implikasi .......................................................................................... 66
C. Saran ... . ........................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 68
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................ 34
Tabel 3.2 Jumlah Populasi Penelitian ............................................................ 36
Tabel 3.3 Kisi-kisi instrument angket penelitian ........................................... 40
Tabel 3.4 Pedoman wawancara ...................................................................... 41
Tabel 3.5 Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien ..................... 43
Tabel 3.6 Angka indeks korelasi product momen t........................................ 45
Tabel 4.1 Data Mahasiswa Pendidikan IPS ................................................... 49
Tabel 4.2 Sarana dan Prasarana Program studi pendidikan IPS.................... 50
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Variabel Minat Belajar ............................... ..51
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar ........ ......................... 53
Tabel 4.5 Hasil perhitungan uji normalitas .................................................. 55
Tabel 4.6 Hasil perhitungan uji homogenitas variable (Y)
berdasarkan variabel (X) ...................................................................... ........... 56
Tabel 4.7 Rangkuman hasil analisis korelasi X-Y......................................... 56
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan kerangka berpikir ...................................................................... 33
Gambar 3.1 Desain penelitian .................................................................................. 35
Gambar 4.1 Grafik data minat belajar mahasiswa .................................................. 52
Gambar 4.2 Grafik data hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi ........ 54
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Penelitian ........................................................................... 71
Lampiran 2 Instrumen Wawancara .................................................................... 73
Lampiran 3 Hasil Wawancara ............................................................................ 74
Lampiran 4 Tabel Krejcie dan Morgan .............................................................. 85
Lampiran 5 Perhitungan Uji Validitas dan Realitibilitas Angket...................... 86
Lampiran 6 Tabulasi Data Minat Belajar Mahasiswa. ....................................... 87
Lampiran 7 Tabulasi Data Pokok ....................................................................... 89
Lampiran 8 Distribusi Frekuensi Minat Belajar Mahasiswa .............................. 91
Lampiran 9 Distribusi Frekuensi Minat Belajar Mahasiswa ............................. 92
Lampiran 10 Uji Prasyarat Analisis ................................................................... 93
Lampiran 11 Analisis Data .................................................................................. 94
Lampiran 12 Perhitungan pengujian hipotesis korelasi product moment........... 95
Lampiran 13 Tabel r (Pearson Product Moment)............................................... 98
Lampiran 14 Tabel t..........................................................................................100
Lampiran 15 Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 16 Lembar Uji referensi
Lampiran 17 Biodata Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tugas bangsa Indonesia setelah merdeka dan terbentuknya Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945, salah satunya adalah mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional,
yaitu turut mencerdaskan kehidupan bangsa, hal ini jelas bahwa bangsa
Indonesia menginginkan sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas
memiliki pengetahuan luas serta keterampilan untuk menjalankan tujuan
pembangunan tersebut. Salah satu upaya untuk mewujudkan cita-cita dan
tujuan tersebut adalah melalui pendidikan.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi
sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Karena dengan pendidikan
sebuah bangsa akan mencapai kemajuan, baik dalam pengembangan sumber
daya manusia maupun pada pengelolaan sumber daya alam. Begitu juga
dengan bangsa Indonesia menginginkan sumber daya manusia yang cerdas dan
berkualitas memiliki pengetahuan luas serta keterampilan untuk menjalankan
tujuan pembangunan tersebut. Upaya yang dapat dilakukan salah satunya
adalah dengan pendidikan. Karena pendidikan merupakan hal terpenting dalam
mewujudkan sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas.
Wujud pendidikan ini ditegaskan dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 bahwa pendidikan adalah “usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat,
bangsa, dan negara”.1
1 Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pasal 1, h. 2.
2
Berdasarkan hal tersebut dapat dipahami bahwa pendidikan merupakan
kegiatan yang dilakukan dengan sengaja agar peserta didik memiliki sikap dan
kepribadian yang baik, serta potensi yang dimiliki dapat digunakan untuk
berperan dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga penerapan pendidikan
harus diselengggarakan sesuai dengan Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan
UU No. 20 tahun 2003.
Menurut Muhibbin Syah pendidikan adalah “proses dengan metode-
metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan
cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan”.2 Berdasarkan definisi
tersebut, pendidikan merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk
memberikan pemahaman kepada seseorang untuk melaksanakan kegiatan yang
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang dimiliki.
Proses pendidikan diawali ketika individu dilahirkan dalam lingkungan
keluarga kemudian dilanjutkan dan dikembangkan melalui jenjang pendidikan
formal, terstruktur dan sistematis dalam lingkungan sekolah. Di lingkungan
kampus terjadi interaksi secara langsung antara mahasiswa sebagai peserta
didik dan dosen sebagai pendidik dalam suatu proses pembelajaran. Melalui
perguruan tinggi, mahasiswa tidak hanya diberikan pemahaman tentang ilmu
pengetahuan, tetapi juga pemahaman moral dan keagamaan. Namun
pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah ataupun perguruan
tinggi, akan tetapi keluarga dan masyarakat juga ikut bertanggung jawab.
Untuk dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas maka
sebagai penyelenggara dalam jajaran tertinggi pendidikan formal dalam hal ini
adalah perguruan tinggi dengan peserta didik yaitu mahasiswa dan tenaga
pengajar yaitu dosen merupakan tempat pembentukkan sumber daya manusia
yang diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang memadai dalam
penguasaan, pengembangan serta menemukan terobosan di bidang
pengetahuan dan teknologi.
2 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja
Rosydakarya, 2009), h. 10.
3
Namun berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan tersebut banyak
bergantung kepada keberhasilan proses pembelajaran salah satu tolak ukurnya
yang digunakan adalah hasil belajar yang mengacu pada pencapaian taksonomi
pendidikan yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Terkait dengan hasil belajar, bahwa hasil belajar merupakan perolehan
nilai yang dicapai setelah melalui proses kegiatan belajar mengajar. Setiap
kegiatan pembelajaran tentunya selalu mengharapkan akan menghasilkan
pembelajaran yang maksimal sehingga dapat mencetak lulusan yang
berkualitas. Lulusan yang berkualitas juga menentukan kualitas perguruan itu
sendiri, sebab tidak hanya memperbanyak sarjana, namun juga sarjana yang
berkualitas, sarjana yang mampu bertahan hidup, dalam arti memiliki
penghasilan yang dapat digunakan untuk menghidupi dirinya dan keluarganya,
sesuai dengan keahlian yang diperoleh pada masa kuliah.
Dalam hal ini kualitas seorang mahasiswa ketika lulus terlihat dari
pencapaian hasil belajar yang diperolehnya semasa kuliah. Namun faktanya
tidak semua mahasiswa dapat menjadi lulusan yang berkualitas. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi hasil belajar, sebagaimana yang diungkap oleh
Farida Sarimaya, kemampuan pedagogik dan profesional dosen sebagai
pengajar juga menjadi faktor penentu keberhasilan dalam pembelajaran.
Menurut Farida Sarimaya, kemampuan pedagogik meliputi “pemahaman
terhadap peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, serta
evaluasi prestasi belajar”.3 Salah satu kompetensi pedagogik pengajar adalah
mengelola proses pembelajaran. Beberapa dosen yang kurang mampu
mengelola proses pembelajaran, sehingga proses perkuliahan menjadi tidak
menarik.
Sejalan dengan hal tersebut faktor yang mempengaruhi hasil belajar,
sebagaimana yang diungkap oleh Muhibbin tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar berikut ini :
3 Farida Sarimaya, Sertifikasi Guru, Apa, Mengapa, dan Bagaimana, (Bandung: Yrama Widya
2008), h. 19.
4
Hasil belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor
eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal diantaranya latar belakang
keluarga, sekolah dan masyarakat, sedangkan faktor internal yaitu faktor
fisiologis dan faktor psikologis. Faktor fisiologis merupakan kondisi
umum jasmani seseorang, dan faktor psikologis merupakan faktor internal
yang berpengaruh dari dalam diri mahasiswa dalam proses belajar
diantaranya adalah minat.4
Berdasarkan pendapat tersebut dapat dipahami bahwa minat menjadi salah
satu aspek penting dalam belajar dan aspek yang perlu diperhatikan pula saat
memilih program studi oleh mahasiswa, sebab minat berasal dari dalam
individu sendiri. Jika individu sudah memiliki minat terhadap sesuatu hal,
dalam hal ini adalah pemilihan program studi, maka mahasiswa akan memiliki
ketertarikan (interesting) awal terhadap bidang studi yang berkaitan dengan
program studinya, minat sebagai motivasi awal dalam mendalami bidang studi.
Hal ini sesuai dengan pendapat yang diungkapkan Elizabeth, bahwa “minat
merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang
mereka inginkan dan mendatangkan kepuasaan”.5 Berdasarkan pendapat
Elizabeth tersebut dapat dipahami bahwa jika individu memiliki minat maka
akan melaksanakan apa yang diminati tersebut sehingga merasa bangga akan
hal yang dicapainya tersebut sesuai minat, dan tidak terpaksa.
Beberapa fenomena yang terjadi saat ini adalah mahasiswa dalam memilih
program studi yang ditempuh tidak selalu dari minatnya sendiri tetapi karena
ada faktor lain seperti adanya paksaan dari orang tua atau pengaruh dari teman.
Setelah dilakukan studi awal wawancara mahasiswa program studi pendidikan
IPS dengan konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi dari 10 mahasiswa
didapatkan, 5 orang mahasiswa mengatakan memilih konsentrasi bidang studi
sosiologi antropologi karena pengaruh teman, 2 orang mahasiswa karena
mengikuti anjuran orang tua, dan 3 orang mahasiswa atas keinginan sendiri.
4 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. XV,
h. 130-132. 5 Meitasari Tjandrasa, Buku Perkembangan Anak Jilid 2, Terj. dari Child Development Sixth
Edition oleh Elizabeth B. Hurlock, (Jakarta: Erlangga, 1999), Cet. V, h.115.
5
Mahasiswa dengan minat yang kurang untuk masuk pada konsentrasi
bidang studi sosiologi antropologi akibat tuntutan orang tua dan lingkungan,
akan mengalami kesulitan dalam belajar dibandingkan dengan mahasiswa yang
memang berminat pada konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi, karena
mahasiswa akan mengalami proses penyesuaian diri seperti perbedaan situasi
dan kebiasaan, selain itu juga sikap yang bertentangan dengan keluarga,
persaingan akademik yang lebih ketat, keadaan tersebut akan mempengaruhi
cara belajar karena disiplin diri belum tertanam dengan baik, mudah
terpengaruh teman-teman, masih bersantai-santai akibatnya studi akan
terhambat dan akhirnya hasil belajar yang dicapai tidak memuaskan.
Memilih konsentrasi bidang studi yang tidak sesuai minat memiliki
beberapa dampak pada aktivitas belajar. Hal ini sebagaimana diungkap oleh
Haryanto sebagai berikut:
Pertama dalam problem psikologi seperti mempelajari sesuatu yang tidak
sesuai minat merupakan pekerjaan yang sangat tidak menyenangkan.
Belajar karena terpaksa itu akan sulit dicerna otak karena sudah ada
blocking emosi dan kemungkinan akan berusaha setengah hati. Kedua,
problem akademis. Ketiga, problem relasional.6
Berdasarkan pendapat tersebut dapat dipahami bahwa mahasiswa yang
melakukan pekerjaan yang tidak sesuai minat, cenderung terpaksa belajar,
biasanya belajar yang terpaksa akan sulit dicerna oleh otak.
Dari pendapat tersebut problem akademis yang bisa terjadi jika salah
mengambil pilihan, seperti hasil belajar yang tidak optimum, banyak
mengulang mata kuliah yang berdampak bertambahnya waktu dan biaya,
kesulitan memahami materi, kesulitan memecahkan persoalan,
ketidakmampuan untuk mandiri dalam belajar, hal-hal tersebut berdampak
pada rendahnya nilai indeks prestasi. Selain itu, salah memilih program studi
atau konsentrasi bidang studi dapat mempengaruhi motivasi belajar dan tingkat
kehadiran, semakin sering tidak masuk kuliah, maka semakin sulit memahami
materi, pada akhirnya semakin tidak suka dengan perkuliahannya akhirnya
6 Haryanto, 2013, Dampak Salah Memilih Jurusan, (www.belajarpsikologi.com/tips-memilih-
jurusan-kuliah/).
6
makin sering absen dalam perkuliahan. Berkaitan dengan hal tersebut menurut
Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (AAK) Drs. Abd
Shomad sebagaimana dikutip oleh Elly Afriani menyebutkan:
Belasan mahasiswa UIN Jakarta sepanjang tahun 2008 ini terancam Drop
Out alias DO, dan bahkan sudah ada yang di-DO. Mereka yang terancam
DO dikarenakan di antaranya menyangkut administrasi seperti nilai IP
rendah serta pelanggaran Kode Etik Mahasiswa, seperti kasus narkoba
dan tindakan asusila sebelum pada drop out (DO) atau dikeluarkannya
seorang mahasiswa/i karena dinyatakan tidak mampu mengikuti
pendidikan yang diikutinya. Mahasiswa lain yang terancam DO
dikarenakan kadaluarsa atau sudah habis masa studinya.7
Data tersebut memperlihatkan jumlah mahasiswa yang terancam drop out
cukup tinggi.
Terkait dengan problem relasional, salah memilih program studi, membuat
mahasiswa cenderung tidak nyaman dan tidak percaya diri. Ia merasa tidak
mampu menguasai materi perkuliahan sehingga ketika hasilnya tidak
memuaskan, ia pun merasa minder karena merasa dirinya bodoh, hingga ia
menjaga jarak dengan teman lain, makin pendiam, menarik diri dari pergaulan,
lebih senang mengurung diri di kamar, takut bergaul karena takut
kekurangannya diketahui. Dan pada akhirnya ketiga problem tersebut dapat
menyebabkan kuliah terancam terhenti di tengah jalan. Hal ini menunjukkan
bahwa memilih konsentrasi bidang studi bukan urusan yang mudah dan bukan
persoalan yang sepele. Banyak faktor yang harus diperhitungkan dan
dipikirkan masak-masak. Memilih secara tergesa-gesa tanpa memperhitungkan
segala aspek akan berakibat fatal mulai dari kesadaran yang terlambat bahwa
program studi yang diambil tidak sesuai dengan minatnya. Maka dari itu
pemilihan program studi atau konsentrasi bidang studi sedini mungkin harus
mulai dipertimbangkan. Salah pilih merupakan bencana dan kerugian yang
besar bagi masa depan.
7 Elly Afriani, Belasan Mahasiswa teramncam Drop Out, 2013,
(www.uinjkt.ac.id/index.php/component/content/article/315-belasan-mahasiswa-terancam-
do.html).
7
Dalam penelitian ini, penulis hanya akan membahas faktor internal-
psikologis mahasiswa yaitu minat. Menurut Mahmud dalam buku Psikologi
Pendidikan Mutakhir disebutkan bahwa, “minat dapat mempengaruhi kualitas
belajar seseorang”.8 Ini dapat diartikan bahwa mahasiswa yang menaruh minat
besar terhadap konsentrasi bidang studi yang dikehendakinya akan banyak
memusatkan perhatiannya pada mata kuliah yang berkaitan dengan konsentrasi
bidang studi tersebut. Dengan pemusatan perhatian yang itensif dapat yang
memungkinkan ia belajar lebih giat sehingga tujuan pembelajaran pun akan
tercapai secara maksimal yang kemudian akan mempengaruhi kualitas
belajarnya.
Dalam sebuah penelitian terkait minat belajar yang dilakukan oleh Abdul
Rohim, bahwa “minat menjadi sebuah motivasi peserta didik dalam belajar
sehingga seluruh perhatiannya akan tercurahkan pada kegiatan yang ia
lakukan”.9 Minat sangat besar perannya dalam kegiatan pembelajaran, sebab
minat akan berperan sebagai pemuncul motivasi yakni sebagai kekuatan yang
akan mendorong seseorang untuk belajar. Dengan kata lain, jika mahasiswa
memiliki minat yang kuat untuk mempelajari sesuatu dengan sungguh-sungguh
dan akan mengerahkan pikiran, tenaga dan waktu untuk mempelajarinya tanpa
ada yang menyuruh dan paksaan dari orang lain.
Adanya minat belajar yang tinggi yang dimiliki mahasiswa maka akan
banyak memusatkan perhatiannya pada mata kuliah yang diminatinya daripada
mata kuliah lainnya. Pemusatan perhatian yang itensif terhadap materi itulah
memungkinkan ia belajar lebih giat dan berprestasi pada bidang tersebut. Minat
yang dimiliki tersebut merupakan langkah awal dalam mencapai hasil belajar
yang diinginkan. Dengan demikian, mahasiswa yang mempunyai minat belajar
yang besar cenderung akan menghasilkan hasil belajar yang memuaskan dan
sebaliknya mahasiswa yang mempunyai minat kurang akan menghasilkan hasil
belajar yang rendah.
8 Mahmud, Psikologi Pendidikan Mutakhir, (Bandung: Sahifa, 2005), h. 95.
9 Abdul Rohim, “Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Bidang
Pendidikan Agama Islam”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2011, h. 2, tidak
dipublikasikan.
8
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini dirancang untuk
mengkaji bagaimana hubungan minat belajar mahasiswa khususnya terhadap
konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi dengan hasil belajar mahasiswa
dalam sebuah karya ilmiah dengan bentuk sebuah skripsi yang berjudul,
“Hubungan Minat Belajar Mahasiswa Terhadap Hasil Belajar Pada Mata
Kuliah Sosiologi Antropologi di Program Studi Pendidikan IPS FITK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :
1. Belum diketahui hubungan minat belajar terhadap hasil belajar mata kuliah
sosiologi antropologi di program studi pendidikan IPS FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Belum diketahui hubungan motivasi belajar terhadap hasil belajar mata
kuliah sosiologi antropologi di program studi pendidikan IPS FITK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Belum diketahui hubungan kompetensi pedagogis pengajar dalam hal ini
dosen terhadap hasil belajar mata kuliah sosiologi antropologi di program
studi pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Belum diketahui tinggi rendahnya hasil belajar mata kuliah sosiologi
antropologi di program studi pendidikan IPS FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dalam skripsi ini, melihat luasnya ruang
lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini, membutuhkan
spesifikasi kajian hal-hal yang dilakukan agar pembahasan lebih terfokus,
peneliti membatasi permasalahan sebagai berikut:
1. Minat dan hasil belajar. Minat yang dimaksud adalah minat belajar
mahasiswa pada mata kuliah sosiologi antropologi. Sedangkan hasil
9
belajar yang dimaksud adalah nilai yang diperoleh mahasiswa dalam mata
kuliah sosiologi antropologi.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian dan identifikasi masalah serta
pembatasan masalah yang sudah dikemukakan di atas, maka rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut:
“Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara minat belajar
mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi di
program studi pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?”
E. Tujuan Penelitian
Dari perumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai melalui
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan minat belajar mahasiswa
terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan tentang hal-hal yang berhubungan dengan minat belajar
terhadap hasil belajar.
b. Memberikan informasi terkait dengan apakah minat belajar dapat
mempengaruhi hasil belajar mahasiswa.
c. Dapat menjadi dasar bahan kajian untuk penelitian lebih lanjut dan
lebih mendalam tentang permasalahan terkait.
2. Manfaat Akademis
a. Bagi peserta didik (mahasiswa)
Dapat menjadi pedoman bagi mahasiswa/i dalam menentukan kejuruan
atau konsentrasi yang diminatinya sehingga dapat memberikan hasil
yang maksimal dalam proses pembelajaran.
10
b. Bagi lembaga pendidikan
Hasil penelitian ini memberikan informasi tentang hubungan minat belajar
mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi
yang diharapkan dapat mengupayakan cara-cara untuk lebih meningkatkan
keterampilan mahasiswa sebagai bekal masa depan nanti.
11
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Minat
a. Pengertian Minat
Minat merupakan faktor psikologis yang terdapat pada setiap orang. Minat
menurut Muhibbin Syah, berarti “kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”.1 Berdasarkan pendapat
tersebut dapat dipahami bahwa minat diindikasikan rasa semangat yang
tinggi terhadap suatu pekerjaan, rasa semangat tersebut diiringi oleh
kesungguhan, sehingga tercapai kebahagiaan, sebab yang dilakukan
tersebut tanpa rasa terpaksa.
Hal senada juga diungkapkan oleh Slameto, minat adalah “suatu rasa
lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada
yang menyuruh”.2 Jadi bila seseorang itu berminat pada sesuatu ia akan
tertarik atau menyenangi sesuatu itu. Kalau sesuatu benda atau keadaan
menarik perhatian pasti akan menimbulkan minat.
Hal di atas juga seirama dengan apa yang dimaksud Abdul Rahman
Shaleh dan Muhbib tentang minat bahwa, minat adalah “suatu
kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak terhadap orang,
aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai
perasaan senang”.3 Dapat dipahami di dalam minat ada pemusatan
perhatian subjek, ada usaha untuk mendekati, mengetahui, atau menguasai
dari subyek yang dilakukan dengan perasaan senang.
1 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 136.
2 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. (Jakarta: Rineka Cipta,2010)
edisi revisi, h. 180.
3 Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab , Psikologi Suatu Pengantar, (Jakarta:
Kencana, 2004), h. 263.
12
Menurut Witherington sebagaimana dikutip oleh Buchori berpendapat
bahwa, “minat merupakan kesadaran seseorang terhadap suatu obyek,
seseorang, soal atau situasi yang bersangkutan dengan dirinya. Selanjutnya
minat harus dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar dan kesadaran
itu disusul dengan meningkatnya perhatian terhadap suatu obyek”.4 Dari
pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa minat dicirikan dengan adanya
pemusatan perhatian atau meningkatnya perhatian terhadap sesuatu,
perhatian yang penuh dapat memperoleh hasil pekerjaan yang maksimal,
sesuai dengan keinginan.
Sementara itu, menurut Djaali dalam buku Psikologi Pendidikan
menerangkan bahwa, minat adalah “rasa lebih suka dan ketertarikan pada
satu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”.5 Jadi dapat dikatakan
bahwa minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara
diri sendiri dengan suatu di luar diri, semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut, maka semakin besar penerimaannya. Segala hal yang dilakukan
adalah kendali dari individu itu sendiri.
Dalam kaitannya dengan kegiatan belajar, minat adalah salah satu
bentuk keaktifan seseorang yang mendorong untuk melakukan serangkaian
kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Pendapat lain yang dikemukan oleh W.S. Winkel yang dikutip oleh
Yeti bahwa minat diartikan sebagai “kecenderungan subjek yang menetap,
untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasa tertentu dan
merasa senang untuk mempelajari materi itu”.6 Dengan kata lain segala
aktivitas atau kegiatan bila dilakukan dengan minat maka akan
mendatangkan perasaan senang dan tidak mudah bosan, karena aktivitas
4 M. Buchori, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Aksara Baru, 1978), h. 124.
5 Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 121.
6 Yeti Budiyarti, “Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Studi Kasus di
SMA PGRI 56 Ciputat”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2011, h. 9, tidak
dipublikasikan.
13
tersebut tidak bertentangan dengan keinginan seseorang sehingga dapat
memperoleh hasil belajar yang tinggi.
Sejalan dengan hal itu, Muhibbin juga mengatakan bahwa “minat dapat
mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar individu dalam bidang-
bidang studi tertentu”.7 Artinya minat merupakan faktor yang sangat
penting bagi individu untuk melakukan sesuatu yang disenangi, dengan
adanya minat maka individu akan belajar dengan sungguh-sungguh demi
tujuan yang ingin dicapainya.
Minat yang dikemukakan oleh Abdul Rohim pada dasarnya merupakan
“suatu kecenderungan yang erat kaitannya dengan perasaan individu
terutama perasaan senang terhadap sesuatu yang dianggapnya berharga dan
memberi kepuasaan kepadanya”.8 Jadi dapat diartikan bahwa minat adalah
pilihan kesenangan dalam melakukan kegiatan dan dapat membangkitkan
gairah seseorang untuk memenuhi kesediaanya dalam belajar. Jika
mahasiswa senang dengan kegiatan belajar yang dipilih maka akan
bergairah untuk menekuni kegiatan belajarnya tersebut.
Seseorang yang berminat besar dalam belajar maka akan secara senang
hati melakukan kegiatan belajar tersebut. Hal ini juga diungkapkan oleh
Mahmud bahwa, minat adalah “kecenderungan dan gairah yang tinggi
terhadap suatu kegiatan atau pekerjaan sehingga minat dapat
mempengaruhi kualitas belajar orang tersebut”.9 Pendapat tersebut dapat
dipahami dengan contoh, dalam belajar misalnya seseorang yang menaruh
minat besar terhadap mata kuliah sosiologi antropologi akan banyak
memusatkan perhatiannya pada mata kuliah ini daripada mata kuliah
lainnya. Dengan demikian minat dapat dikatakan sebagai sumber motivasi
yang akan mengarahkan tindakan seseorang.
7 Muhibbin Syah, loc.cit.
8 Abdul Rohim, “Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Bidang
Pendidikan Agama Islam”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2011, h. 7, tidak
dipublikasikan.
9 Mahmud, Psikologi Pendidikan Mutakhir, (Bandung: Sahifa, 2005), h. 95.
14
Hal tersebut juga diperkuat oleh Kurt Singer yang dikutip oleh Lilis
Komariah dalam penelitiannya terkait Minat Belajar Sosiologi Siswa dalam
Pembelajaran Kooperatif dengan Metode STAD menjelaskan, bahwa
“minat adalah suatu landasan yang paling meyakinkan demi keberhasilan
suatu proses belajar”.10
Berdasarkan pernyataan di atas minat dapat dikatakan sebagai suatu
bentuk motivasi intrinsik yang mendorong orang untuk terus berusaha
dalam belajar sehingga dapat tercapainya keberhasilan yang diharapkan
dalam proses belajar.
Berdasarkan uraian pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa minat adalah kecenderungan individu dalam hal ini adalah
mahasiswa, untuk memusatkan perhatian rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan terhadap suatu objek atau situasi tertentu dalam hal ini adalah
belajar mata kuliah sosiologi antropologi. Minat menjadi motor penggerak
untuk dapat mencapai tujuan yang diingikan, tanpa dengan minat tujuan
belajar tidak akan tercapai. Pada dasarnya jika mahasiswa menaruh minat
pada sesuatu, berarti mahasiswa akan menyambut baik dan bersikap positif
dalam berhubungan dengan objek tersebut. Sikap positif itu ditunjukkan
denga rasa sungguh-sungguh dan semangat dalam belajar sehingga
mencapai hasil yang baik.
Membicarakan masalah minat harus memperhatikan aspek-aspek
minat. Menurut Hurlock sebagaimana dikutip oleh Mitasari Tjandrasa
membedakan aspek minat menjadi dua yaitu:
1) Aspek kognitif, aspek ini didasarkan atas konsep yang
dikembangkan seseorang mengenai bidang yang berkaitan dengan
minat. Konsep yang membangun aspek kognitif di dasarkan atas
pengalaman dan apa yang dipelajari dari lingkungan. 2) Aspek afektif,
aspek ini adalah konsep yang membangun konsep kognitif dan
dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan atau objek yang
10 Lilis Komariah, Minat Belajar Sosiologi Siswa dalam Pembelajaran Kooperatif dengan
Metode STAD, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2011, h. 12, tidak dipublikasikan.
15
menimbulkan minat. Aspek ini mempunyai peranan yang besar dalam
memotivasikan tindakan seseorang.11
Dengan kata lain minat belajar mahasiswa yang dimiliki seseorang
bukan bawaan sejak lahir, tetapi dipelajari melalui proses penilaian kognitif
dan penilaian afektif seseorang yang dinyatakan dalam sikap. Artinya jika
proses penilaian kognitif dan afektif seseorang terhadap objek minat adalah
positif maka akan menghasilkan sikap yang positif dan dapat menimbulkan
minat.
Dengan demikian, mahasiswa yang menaruh minat terhadap
konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi akan memusatkan
perhatiannya lebih banyak dalam kegiatan belajar daripada mahasiswa
lainnya yang tidak memiliki minat yang tinggi. Hal ini dikarenakan adanya
perasaan senang dan penuh perhatian untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran. Begitu juga dengan pemusatan perhatian yang sedemikian
itensif yang memungkinkan mahasiswa tersebut untuk belajar lebih giat,
dan akhirnya mencapai hasil belajar yang maksimal.
b. Fungsi Minat
Minat merupakan faktor internal psikologis yang sangat berperan
dalam proses belajar. Seseorang akan mau dan tekun dalam belajar atau
tidak sangat tergantung pada minat yang ada pada dirinya. Menurut Alisuf
Sabri sebagaimana dikutip oleh Abdul Rohim minat memiliki fungsi
sebagai berikut:
1) Sebagai kekuatan yang akan mendorong seseorang untuk belajar.
Mahasiswa yang berminat terhadap konsentrasi pendidikan sosiologi
antropologi akan tampak terdorong terus untuk tekun belajar.
Pendorong seseorang untuk berbuat dalam mencapai tujuan. 2) Penentu
arah perbuatan seseorang yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. 3)
Penseleksi perbuatan sehingga perbuatan seseorang yang mempunyai
motivasi senantiasa selektif dan tetap terarah kepada tujuan yang ingin
dicapai.12
11
Meitasari Tjandrasa, Buku Perkembangan Anak Jilid 2, Terj. dari Child Development Sixth
Edition oleh Elizabeth B. Hurlock, (Jakarta: Erlangga, 1999), Cet.V, h. 116.
12 Abdul Rohim, op. cit., h. 9.
16
Hal serupa juga diungkapkan oleh E Elizabeth yang ditulis oleh
Meitasari Tjandrasa tentang fungsi minat bagi kehidupan anak, yaitu: 1)
Minat mempengaruhi bentuk intensitas cita-cita. 2) Minat sebagai tenaga
pendorong yang kuat.13
Terkait fungsi minat di atas dapat dipahami bahwa minat
mempengaruhi bentuk intensitas cita-cita. Sebagai contoh, anak yang
berminat pada olahraga maka cita-citanya adalah menjadi olahragawan
yang berprestasi, sedang anak yang berminat pada kesehatan fisiknya,
maka cita-citanya menjadi dokter. Selanjutnya terkait fungsi minat yang
kedua yaitu sebagai tenaga pendorong yang kuat sebagai contoh minat
anak untuk menguasai pelajaran bisa mendorongnya untuk belajar
kelompok di tempat temannya meskipun suasana sedang hujan.
Prestasi selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas. Minat seseorang
meskipun diajar oleh pengajar yang sama dan diberi pelajaran yang sama,
antara satu anak dan yang lain mendapatkan jumlah pengetahuan yang
berbeda. Hal ini terjadi karena berbedanya daya serap mereka dan daya
serap ini dipengaruhi oleh intensitas mereka. Minat yang terbentuk sejak
kecil atau masa kanak-kanak sering terbawa seumur hidup karena minat
membawa kepuasan. Minat menjadi guru yang telah terbentuk sejak kecil
sebagai misal akan terus terbawa sampai hal ini menjadi kenyataan.
Apabila ini terwujud maka semua suka duka menjadi guru tidak akan dirasa
karena semua tugas dikerjakan dengan penuh sukarela.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa minat mempunyai pengaruh yang
besar dalam belajar karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai
dengan minat mahasiswa, maka ,mahasiswa tersebut tidak akan belajar
dengan sebaik-baiknya, sebab tidak ada daya tarik baginya. Sedangkan bila
bahan pelajaran itu menarik minat mahasiswa, maka pelajaran itu akan
mudah dipelajari dan disimpan karena adanya minat sehingga menambah
ketertarikan dalam kegiatan belajar.
13 Meitasari Tjandrasa, Buku Perkembangan Anak Jilid 2, Terj. dari Child Development Sixth
Edition oleh Elizabeth B. Hurlock, loc. cit.
17
Dengan adanya minat proses belajar akan berjalan lancar dan tujuan
pendidikan akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan karena minat
mempunyai andil yang sangat besar dalam menunjang keberhasilan belajar.
Seseorang akan memetik hasil belajarnya ketika berminat terhadap yang
pelajari dan dengan sendirinya akan menunjukkan keaktifan dalam
mengikuti pelajaran.
c. Macam-macam Minat
Minat dapat digolongkan menjadi beberapa, ini sangat tergantung pada
sudut pandang dan cara penggolongannya diantaranya berdasarkan
timbulnya minat dan berdasarkan arahnya minat, sebagaimana dikatakan
Abdul Rahman, yaitu: “1) Berdasarkan timbulnya, minat dapat dibedakan
menjadi dua yaitu: a). Minat primitif; b) Minat sosial. 2) Berdasarkan
arahnya, minat dibedakan menjadi dua macam yaitu: a) Minat intrinsik; b)
Minat ekstrinsik”. 14
Minat primitif adalah minat yang timbul karena kebutuhan biologis
tubuh, misalnya kebutuhan akan makanan, perasaan nyaman. Minat sosial
adalah minat yang timbulnya karena proses belajar, minat ini tidak secara
langsung berhubungan dengan diri kita. Misalnya, minat belajar individu
mempunyai pengalaman bahwa lingkungan akan lebih menghargai orang-
orang terpelajar dan pendidikan tinggi sehingga hal ini akan menimbulkan
minat individu untuk belajar dan berprestasi agar mendapat penghargaan
dari lingkungannya tersebut.
Minat intrinsik adalah minat yang berlangsung dengan aktivitas itu
sendiri. Misalnya, seseorang belajar karena memang senang membaca
bukan karena ingin mendapatkan pujian dari orang lain. Minat esktrinsik
adalah minat yang berhubungan dengan tujuan akhir dari kegiatan tersebut,
apabila tujuannya sudah tercapai ada kemungkinan minat tersebut akan
hilang. Misalnya, seseorang yang belajar dengan tujuan agar lulus ujian
14 Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, op. cit., h. 265-267.
18
masuk PTN (Perguruan Tinggi Negeri), setelah lulus ujian tersebut maka
minat belajarnya menjadi turun.
d. Unsur-unsur Minat
Dalam penelitian ini, ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang
dikatakan berminat terhadap sesuatu bila individu tersebut memiliki
beberapa unsur, antara lain:
1. Perasaan Senang
Menurut Wasty, “Perasaan senang dapat diartikan sebagai suasana
psikis dengan jalan membuka diri terhadap suatu hal yang berbeda
dengan keadaan dalam diri”.15
Jadi dapat dikatakan bahwa perasaan
senang dapat timbul karena mengamati, mengingat atau memikirkan
sesuatu.
Mahasiswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap
konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi biasanya akan memiliki
perasaan senang dengan hal-hal yang berkaitan dengan program studi
tersebut tentunya mata kuliah sosiologi antropologi yang diajarkan,
misalnya saja maka ia terus mempelajari ilmu yang berhubungan
dengan mata kuliah sosiologi antropologi dengan sama sekali tidak ada
perasaan terpaksa untuk mempelajari bidang tersebut.
2. Perhatian dalam Belajar
Perhatian merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan
belajar. Dalam kajian psikologi yang dikutip oleh Fadilah Suraga dkk
bahwa, perhatian merupakan “pemusatan tenaga psikis yang tertuju
pada suatu objek tertentu”.16
Dengan kata lain seseorang yang menaruh
minat pada suatu aktivitas akan memberikan perhatian yang besar.
Minat dan perhatian dalam belajar mempunyai hubungan yang erat
sekali. Mahasiswa yang menaruh minat pada konsentrasi bidang studi
yang dikehendakinya maka secara langsung akan menaruh perhatian
15 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), Cet.V, h. 37.
16
Fadilah Suralaga, dkk., Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Jakarta: UIN Jakarta
Press, 2005), h. 113.
19
yang besar pada mata kuliah atau bidang studi tesrsebut dan cenderung
untuk memperhatikannya.
Selanjutnya apabila seseorang menaruh perhatian secara continue
baik secara sadar maupun tidak pada obyek tertentu, biasanya dapat
membangkitkan minat pada obyek tersebut. Jadi dapat dikatakan
mahasiswa mempunyai minat pada mata kuliah tertentu dia akan
memperhatikannya. Namun sebaliknya jika mahasiswa tidak berminat,
maka perhatian pada mata kuliah atau bidang studi yang sedang
diajarkan cenderung malas untuk mengerjakannya.
Dengan demikian mahasiswa yang tidak menaruh perhatian pada
mata kuliah atau bidang studi yang diajarkan, maka sukarlah
diharapkan mahasiswa tersebut dapat belajar dengan baik.
3. Ketertarikan
Minat menurut Crow and Crow yang dikutip oleh Abdul Rohim
bahwa, “minat bisa berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong
kita cenderung atau rasa tertarik pada orang, benda, atau kegiatan
apapun bisa berupa pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan
tersebut”.17
Hal ini menunjukkan ada yang mengembangkan minatnya
terhadap mata kuliah atau bidang studi tersebut karena pengaruh dari
pengajar dan bahan ajar yang menarik. Dengan adanya ketertarikan
maka lama-kelamaan mahasiswa mampu mengembangkan minatnya
yang kuat terhadap mata kuliah tersebut niscaya ia bisa memperoleh
prestasi yang berhasil sekalipun ia tergolong mahasiswa yang
berkemampuan rata-rata.
Menurut Slameto bahwa, “pengajar yang kurang berinteraksi
dengan peserta didik secara akrab menyebabkan proses belajar-
mengajar itu kurang lancar. Begitu juga peserta didik merasa jauh dari
pengajar, maka segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar”.18
Dengan kata lain, dosen juga harus mampu membangun suasana belajar
17 Abdul Rohim, op. cit., h. 11.
18
Slameto, op. cit., h. 66.
20
yang menarik artinya tidak mendominasi kegiatan belajar, ada
komunikasi dua arah yang dapat membangkitkan suasana interaktif
dalam kegiatan belajar.
Hal ini diperkuat oleh pendapat Dimyati dan Mudjiono terkait
peranan pengajar dalam proses belajar, menurut mereka “pengajar yang
profesional tidak hanya mengajar bidang studi yang sesuai keahliannya,
tetapi juga menjadi pendidik yang dapat membangkitkan minat belajar
peserta didik dalam hal ini mahasiswa”.19
Artinya dalam hal ini seorang pengajar baik dosen maupun guru
mempunyai peranan penting dalam menemukan minat atau bahkan
dapat membangkitan minat belajar para peserta didik.
4. Manfaat dan Fungsi Mata Pelajaran
Selain adanya perasaan senang, perhatian dalam belajar dan
perasaan tertarik. Adanya manfaat dan fungsi pelajaran (dalam hal ini
mata kuliah atau bidang studi sosiologi antropologi) juga merupakan
salah satu indikator minat. Seorang mahasiswa harus mengetahui
informasi terkait apa yang mereka pelajari, termasuk manfaat dari apa
yang mereka pelajari, sehingga mereka tidak asal-asalan dalam
menentukan minatnya dalam belajar.
e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat
Minat menjadi salah satu pendorong dalam keberhasilan belajar. Minat
itu tidak muncul dengan sendirinya akan tetapi banyak faktor yang dapat
mempengaruhi munculnya minat. Ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi minat seseorang antara lain:
1. Motivasi
Motivasi sangat erat kaitannya dengan minat. Minat dapat timbul
dengan adanya motivasi yang kuat. Seseorang yang mempunyai
keinginan atau kepentingan terhadap sesuatu maka akan merangsang
19 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), Cet. IV, h.
248.
21
timbulnya ketertarikan atau minat untuk melakukan kegiatan tersebut
sehingga motivasinya dapat terwujud.
Menurut Hamzah motivasi adalah “dorongan dasar yang
menggerakan seseorang bertingkah laku, dorongan ini berada pada diri
seseorang yang menggerakan untuk melakukan sesuatu yang sesuai
dengan dorongan dalam dirinya”.20
Jadi dapat dikatakan bahwa
motivasi adalah kekuatan baik dari dalam maupun dari luar yang
mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah
ditetapkan sebelumnya.
Sedangkan definisi motivasi menurut Syaiful Bahri dalam
Psikologi Belajar bahwa “motivasi merupakan suatu perubahan energi
di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif
(perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan”.21
Sehingga minat
seseorang akan semakin tinggi bila disertai motivasi, baik yang bersifat
internal ataupun eksternal. Motivasi sangat diperlukan dalam berbagai
bidang, termasuk belajar.
Dengan adanya motivasi mahasiswa menjadi tekun dalam belajar.
Mahasiswa yang dalam proses belajarnya mempunyai motivasi yang
kuat dan jelas pasti akan bersungguh-sungguh untuk mendapatkan hasil
belajar yang baik sesuai dengan yang diharapkan.
2. Bakat
Menurut Hilgard yang dikutip oleh Slameto bahwa bakat atau
aptitude adalah: “The capacity to learn”.22
Dengan kata lain bakat
adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi
menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih.
Sejalan dengan hal di atas menurut Bigham yang dikutip oleh
Sunarto bahwa, bakat adalah ”seperangkat sifat-sifat yang dianggap
20 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. III,
h. 1.
21 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), Ed. 2, h. 148.
22 Slameto, op. cit., h. 57.
22
sebagai tanda kemampuan individu untuk menerima latihan seperti
kemampuan berbahasa, musik dan sebagainya”.23
Berdasarkan definisi di atas bakat akan membentuk minat
seseorang sehingga dapat mengetahui kemampuan seseorang. Memilih
konsentrasi bidang studi yang sesuai dengan bakat, dan minat akan
membuat mahasiswa nyaman untuk belajar. Bakat itu mempengaruhi
minat seseorang untuk melakukan suatu kegiatan termasuk dalam
belajar. Jika bahan pelajaran atau mata kuliah yang dipelajari sesuai
dengan bakatnya akan menimbulkan sebuah ketertarikan dengan kata
lain yaitu minat. Dengan demikian diharapkan akan mampu
memperoleh hasil belajar yang lebih baik karena ia senang belajar dan
pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajar.
3. Belajar
Menurut Singgih D. Gunarsa dan Ny. Singgih D.G yang dikutip
oleh Nurhidayati dalam penelitiannya bahwa, “minat akan timbul dari
sesuatu yang diketahui dan kita dapat mengetahui sesuatu dengan
belajar, karena itu semakin banyak belajar semakin luas pula bidang
minat”.24
Jadi dengan kata lain minat dapat diperoleh melalui belajar,
karena dengan belajar mahasiswa yang semula tidak menyenangi suatu
mata kuliah atau bidang studi tertentu, lama kelamaan lantaran
bertambahnya pengetahuan mengenai pelajaran tersebut, minat pun
tumbuh sehingga ia akan lebih giat lagi mempelajari bidang studi
tersebut.
4. Bahan Pelajaran dan Metode Mengajar
Adapun minat yang dapat menunjang belajar adalah minat kepada
bahan pelajaran atau mata kuliah dan bagaimana metode mengajar yang
dapat menarik mahasiswa dalam belajar. Hal ini diperkuat oleh
pendapat Ign. S. Ulih yang dikutip Slameto bahwa menyajikan bahan
23 Sunarto Haji, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h.117.
24
Nurhidayati, “Hubungan Antara Minat dengan Prestasi Belajar Siswa dalam Bidang Studi
Sejarah Kebudayaan Islam Studi Kasus Madrasah Tsanawiyah Nurussalam Pondok Pinang”,
Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2006, h. 18, tidak dipublikasikan.
23
pelajaran kepada mahasiswa agar mahasiswa dalam proses belajar dapat
menerima, menguasai dan lebih-lebih mengembangkan bahan pelajaran
itu, maka cara-cara mengajar atau metode mengajar haruslah setepat-
tepatnya dan seefisien serta seefektif mungkin.25
Dengan demikian apabila mahasiswa tidak berminat kepada bahan
pelajaran dan metode mengajar yang dipakai dosen, maka dipastikan
mahasiswa tidak akan memberikan perhatiannya dalam belajar. Oleh
karena itu apabila mahasiswa tidak berminat sebaiknya dibangkitkan
sikap positif (sikap menerima) kepada bahan pelajaran melalui metode
pengajaran yang menarik agar mahasiswa tertarik perhatiannya untuk
memperhatikan pelajaran yang disampaikan.
5. Keluarga
M. Alisuf Sabri mengatakan, “keluarga sebagai lingkungan pertama
karena dalam keluarga inilah anak pertama kalinya mendapatkan
pendidikan dan bimbingan”.26 Perhatian, peran, dan dukungan orang tua
memiliki pengaruh yang besar karena keluarga juga merupakan pendidikan
dasar dan lembaga pendidikan alamiah yang memiliki fungsi edukatif yang
sangat besar.
Berkaitan dengan minat, orang tua menjadi penentu atas
terbentuknya minat pada anak karena proses pendidikan pertama adalah
lingkungan keluarga, sehingga orang tua harus proaktif menciptakan
iklim yang mendukung terbentuknya minat, menyediakan sarana dan
prasarana yang menunjang. Sebab minat itu sendiri bukanlah sesuatu
yang dimiliki anak begitu saja, melainkan sesuatu yang dapat
dikembangkan sehingga orang tua harus mampu memotivator bagi
anak.
25 Slameto, op. cit., h. 65.
26
Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1999), Cet. I, h. 15.
24
6. Lingkungan
Lingkungan sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan
seseorang. Menurut Muhibbin, “Lingkungan dibedakan menjadi 2 (dua)
yang dapat mempengaruhi minat seseorang, yaitu lingkungan sosial dan
lingkungan non sosial”.27
Lingkungan sosial meliputi kepribadian guru atau pengajar yang
menarik dan teman pergaulan. Kepribadian dosen menjadi salah satu
obyek yang dapat merangsang dan membangkitkan minat belajar pada
mahasiswa. Sedangkan melalui pergaulan seseorang akan dapat
terpengaruh arah minatnya oleh teman-temannya, khususnya teman
akrabnya. Khusus bagi remaja, pengaruh teman ini sangat besar karena
dalam pergaulan itulah mereka memupuk pribadi dan melakukan
aktifitas bersama-sama untuk mengurangi ketegangan dan kegoncangan
yang mereka alami. Dapat dikatakan masa dimana mereka harus
menyesuaikan diri dengan lingkungan bergaulnya.
Lingkungan pergaulan ini mampu menumbuhkan minat seseorang
sebagaimana lingkungan keluarga. Bahkan terkadang teman bermain
atau sepergaulan mempunyai pengaruh yang lebih besar dalam
menanam benih minat atau cita-cita.
Adapun terkait dengan lingkungan non sosial ialah fasilitas gedung,
perpustakaan, laboratorium, alat peraga dan lain-lain. Dengan
menggunakan media pengajaran secara tepat dan bervariasi dapat
diatasi sikap pasif mahasiswa sehingga dapat menimbulkan minat
mahasiswa pada bidang tersebut.
27 Muhibbin syah, op. cit., h. 137.
25
2. Hasil Belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas
belajar yang telah dilakukan. Hasil belajar merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan belajar karena kegiatan belajar merupakan proses,
sedangkan hasil belajar merupakan hasil dari proses belajar. Menurut
Fadillah dan Solicha, hasil belajar merupakan “taraf keberhasilan peserta
didik dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk
skor yang diperoleh dari hasil test mengenai sejumlah materi pelajaran
tertentu”.28
Jadi dapat dijelaskan bahwa skor yang diperoleh mahasiswa
dalam kegiatan belajar merupakan hasil yang didapat dalam proses
kegiatan belajar tersebut.
Menurut Benjamin S. Bloom yang dikutip oleh Nana Sudjana bahwa,
hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang meliputi 3 (tiga)
aspek yaitu:
1. Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari enam aspek, yakni pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi.
2. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap
3. Ranah psikomotoris, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak.29
Hal senada juga dikemukakan oleh Dimyati dan Mudjiono yang
mengatakan hasil belajar merupakan “tingkat perkembangan mental yang
lebih baik bila dibandingkan pada saat pra-belajar adapun tingkat
perkembangan mental tersebut terkait dengan bahan pelajaran dan terwujud
pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif dan psikomotorik”.30
28 Fadilah Suralaga dan Solicha, Psikologi Pendidikan, ( Jakarta: Lembaga Penelitian UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), Cet. I, h. 95.
29
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 1989), Cet.I, h. 22.
30
Dimyati dan Mudjiono, op. cit., h. 251.
26
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Namun
biasanya ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para pengajar
karena berkaitan dengan kemampuan para mahasiswa dalam menguasai isi
bidang studi.
Pendapat lain diungkapkan Gagne yang dikutip oleh Thobroni dan Ari
Mustofa mengatakan bahwa perubahan perilaku yang merupakan hasil
belajar dapat berbentuk:
1. Informasi verbal yaitu penguasaan informasi dalam bentuk verbal,
baik secara tertulis maupun lisan, misalnya pemberian nama-nama
terhadap suatu benda, definisi, dan pengertian tentang suatu konsep.
2. Kecakapan intelektual yaitu keterampilan individu dalam melakukan
interaksi dengan lingkungannya dengan menggunakan simbol-simbol,
misalnya: penggunaan simbol matematika. Termasuk dalam
keterampilan intelektual adalah kecakapan dalam membedakan,
memahami konsep konkrit, konsep abstrak, aturan dan hukum.
Keterampilan ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi pemecahan
masalah.
3. Strategi kognitif yaitu kecakapan individu untuk melakukan
pengendalian dan pengelolaan keseluruhan aktivitasnya. Dalam
konteks proses pembelajaran, strategi kognitif yaitu kemampuan
mengendalikan ingatan dan cara–cara berpikir agar terjadi aktivitas
yang efektif. Kecakapan intelektual menitikberatkan pada hasil
pembelajaran, sedangkan strategi kognitif lebih menekankan pada
pada proses pemikiran.
4. Sikap yaitu hasil pembelajaran yang berupa kecakapan individu untuk
memilih macam tindakan yang akan dilakukan. Dengan kata lain,
sikap adalah keadaan dalam diri individu yang akan memberikan
kecenderungan bertindak dalam menghadapi suatu obyek atau
peristiwa, di dalamnya terdapat unsur pemikiran, perasaan yang
menyertai pemikiran dan kesiapan untuk bertindak.
5. Kecakapan motorik ialah hasil belajar yang berupa kecakapan
pergerakan yang dikontrol oleh otot dan fisik.31
Berdasarkan konsepsi di atas, pengertian hasil belajar dapat
disimpulkan sebagai perubahan perilaku secara positif serta kemampuan
yang dimiliki mahasiswa dari suatu interaksi tindak belajar dan mengajar
yang berupa hasil belajar intelektual, strategi kognitif, sikap dan nilai,
31 Muhammad Thobroni dan Arif Mustofa, Belajar dan Pembelajaran : Pengembangan
Wacana dan Praktik Pembelajaran Dalam Pembangunan Nasional, (Yogyakarta: Ar-ruzz Media,
2011), h. 23.
27
inovasi verbal, serta hasil belajar motorik. Perubahan tersebut dapat
diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik
dibandingkan dengan sebelumnya.
Dengan kata lain hasil belajar adalah hasil yang diraih oleh
mahasiswa dari aktivitas belajarnya dalam hal kemampuannya baik
perubahan perilaku, pemahaman dan pengetahuan yang bermanfaat setelah
melaksanakan proses kegiatan pembelajaran. Hasil belajar dapat
mendorong mahasiswa untuk berperilaku lebih baik sehingga dalam
kegiatan proses pembelajaran ini tujuan pembelajaran menjadi terarah.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar, sebagai
berikut:
1. Faktor Internal
Secara garis besar faktor internal merupakan faktor yang timbul
dari dalam anak itu sendiri, seperti aspek fisiologi dan psikologis,
sebagaimana yang dikatan Syaiful Bahri bahwa aspek fisiologis ini
“meliputi kondisi tubuh peserta didik termasuk organ tubuh dan kondisi
alat indera, sedangkan aspek psikologis mencakup intelegensi
(kecerdasan), sikap, bakat, minat dan motivasi”.32
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar diri individu
itu sendiri yang terdiri dari faktor lingkungan dan faktor instrumental.
Menurut M. Alisuf Sabri bahwa “faktor lingkungan itu sendiri meliputi
lingkungan alam (non sosial) dan lingkungan sosial”.33
Lingkungan alam meliputi: keadaan suhu, kelembaban udara,
waktu, kondisi dan letak gedung belajar, dan sebagainya. Sedangkan
lingkungan sosial baik berwujud manusia dan representasinya termasuk
budayanya akan mempengaruhi proses dan hasil belajar. Selanjutnya
32 Syaiful Bahri, op. cit., h. 191.
33
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional, (Jakarta: Pedoman
Ilmu Jaya, 2007), Cet. III, h. 59.
28
faktor instrumental terdiri dari sarana dan prasarana atau alat
pengajaran, media pengajaran, guru, bahan pelajaran, serta strategi
belajar menagajar yang digunakan akan mempengaruhi hasil belajar.
3. Pengertian Sosiologi dan Antropologi
Secara harfiah atau etimologis, sosiologi berasal dari bahasa latin; Socius
yaitu teman, kawan, sahabat dan Logis yaitu ilmu pengetahuan. Definisi
sosiologi menurut Ary, sosiologi adalah “ilmu tentang cara berteman,
berkawan, dan bersahabat yang baik, atau cara bergaul yang baik dalam
masyarakat”.34
Menurut Hassan Shadily dalam bukunya Sosiologi masyarakat Indoneisa
menyebutkan bahwa sosiologi adalah “ilmu yang mempelajari hidup bersama
dalam masyarakat, dan menyelidiki ikatan-ikatan antarmanusia yang
menguasai kehidupan itu”.35
Hal di atas seirama dengan pendapat Syahrial Syarbani yang mengatakan,
sosiologi merupakan “cabang ilmu sosial yang mempelajari masyarakat dan
pengaruhnya terhadap kehidupan manusia”.36
Jadi dengan mempelajari
sosiologi individu di informasikan serta diajar mengenai norma atau kaidah
sosial dalam lapisan masyakat sehingga individu bisa bersikap sesuai dengan
norma yang berlaku. Jika tidak, maka individu tersebut akan dikucilkan di
lingkungan masyarakat. Melalui proses pendidikan semua itu dapat tertransfer
dengan baik pada setiap individu yang mengenyam pendidikan.
Pendapat lain diungkapkan Selo Soemardjan dan Solaeman Soemardi yang
dikutip oleh Narwoko dan Bagong mengatakan bahwa sosiologi sebagai
berikut:
ilmu yang mempelajari struktur sosial, proses-proses sosial, termasuk
perubahan-perubahan sosial. Struktur sosial adalah keseluruhan jaringan
antar unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial (norma-norma
sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok serta lapisan-lapisan
34 Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), h. 3.
35
Abdulsyani, Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2012),
Cet. IV, h. 6.
36
Syahrial Syarbani, Dasar-dasar Sosiologi, ( Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), h. 1.
29
sosial, sedangkan proses sosial adalah pengaruh timbal balik antar
berbagai segala kehidupan bersama, misalnya antara kehidupan ekonomi
dan politik.37
Maka sosiologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari kehidupan
manusia dalam masyarakat yang mencakup hubungan antara seseorang dengan
seseorang, antara perseorangan dengan kelompok, dan hubungan antara
kelompok dengan kelompok.
Menurut Abdulsyani, “Obyek studi sosiologi adalah masyarakat, yaitu
dengan menyoroti hubungan antarmanusia dan proses sebab akibat yang timbul
dari hubungan-hubungan antarmanusia tersebut”.38
Dengan kata lain kajian
sosiologi adalah perilaku manusia yang dilihat dalam kaitannya dengan
struktur-struktur kemasyarakatan dan kebudayaan yang dimiliki.
Dengan mempelajari sosiologi diharapkan mahasiswa mampu memberikan
penjelasan yang relevan dengan kondisi kekinian masyarakat, sehingga setiap
individu sebagai anggota masyarakat dapat menyesuaikan diri dengan
pertumbuhan dan perkembangan berbagai fenomena yang muncul dalam
masyarakatnya.
Seperti dikatakan Peter L. Berger yang dikutip Narwoko dan Bagong
bahwa produk sosiologi adalah “para pemikir yang senantiasa peka dan kritis
terhadap realitas sosial”.39
Jadi dengan kata lain, mahasiswa sebagai agen of
change dengan mempelajari sosiologi diharapkan dapat mengatasi segala
implikasi yang bersifat buruk dari berkembangnya fenomena tersebut sekaligus
memelihara implikasi dari berbagai fenomena yang ada.
Tidak jauh berbeda dengan sosiologi, objek dari antropologi itu sendiri
adalah manusia serta kebudayaannya. Menurut Koentjaraningrat, “Ilmu
antropologi sebagai suatu ilmu yang mempelajari mahluk anthropos atau
manusia, merupakan suatu integrasi dari beberapa ilmu yang masing-masing
mempelajari suatu kompleks masalah-masalah khusus mengenai makhluk
37 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suryanto, Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan, (Jakarta:
Kencana, 2007), Cet. III, h. 4.
38
Abdulsyani, op. cit., h. 14. 39 J. Dwi Narwoko dan Bagong Suryanto, op. cit., h. 2.
30
manusia”.40
Ilmu antropologi gabungan terbagi menjadi antropologi fisik dan
antropologi budaya. Menurut Koentjaraningrat, Antropologi fisik dalam arti
khusus adalah “bagian dari ilmu antropologi yang mencoba mencapai suatu
pengertian tentang sejarah terjadinya beragam manusia dipandang dari sudut
ciri-ciri tubuh baik yang lahir (fenotipe) maupun ciri-ciri tubuh yang dalam
(genotipe)”.41
Hal senada juga diungkapkan Farid Wajidi dan S. Menno terkait
antropologi fisik dan antropologi budaya sebagai berikut:
Antropologi fisik memusatkan dirinya kepada upaya memahami perjalanan
evolusi biologis manusia dengan memanfaatkan catatan tentang sisa-sisa
kehidupan manusia purbakala yang sudah memfosil. Sedangkan
antropologi budaya mengkaji sifat dan formasi berbagai bahasa manusia
dan hubungan antara berbagai bahasa dan pola kehidupan sosial ini.42
Dengan demikian tujuan dari ilmu antropologi dan sosiologi itu sendiri
adalah untuk mencapai pengertian tentang asas-asas hidup masyarakat dan
kebudayaan manusia pada umumnya. Kedua ilmu ini memiliki peranan sangat
penting dalam pembentukan pribadi seseorang dalam hubungannya dengan
masyarakat, keadaan masyarakat yang perilakunya sesuai dengan norma-norma
dan aturan-aturan yang berlaku dalam masyarakat tersebut sehingga dapat
menciptakan suatu integrasi dan dalam masyarakat tidak akan kehilangan
identitas kebangsaan yang mungkin dapat terkikis oleh banyaknya pengaruh
kebudayaan asing yang belum tentu sesuai dengan budaya suatu bangsa.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Abdul Rohim, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengan
judul “Pengaruh Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Bidang
Studi Pendidikan Agama Islam di SMP Dwi Putra Ciputat”.
Hasil Penelitian adalah terdapat korelasi yang signifikan antara Minat
Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi PAI di SMP Dwi Putra
40
Koentjaraningrat, Sejarah Teori Antropologi I, (Jakarta: UI Press,1980), h. 1. 41 Ibid. 42
Farid Wajidi dan S. Menno (eds.), Makro Sosiologi: Sebuah Pendekatan terhadap Realitas
Sosiologi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), Ed. 2, h. 3.
31
Ciputat. Hal ini diperkuat dengan pada taraf signifikan 5% dengan rhitung
sebesar 0,523 lebih besar dari rtabel sebesar 0,404.
Dan pada taraf signifikan 1% rtabel sebesar 0,515. Dari perhitungan ini
berarti terdapat korelasi yang signifikan antara Minat Belajar dengan
Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi Pendidikan Agama Islam di SMP Dwi
Putra Ciputat.43
2. Penelitian yang telah dilakukan Dwi Wayoto S.M, Universitas Sebelas
Maret Surakarta dengan judul “Hubungan Antara Lingkungan Belajar dan
Minat Belajar Siswa dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Kelas
XI SMAN 1 Paninggaran Pekalongan”. Hasil dari penelitian yang telah
dilakukan adalah ada hubungan yang positif antara minat belajar dengan
prestasi mata pelajaran akuntansi kelas XI SMAN 1 Paninggaran
Pekalongan. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan yang dilakukan,
diperoleh rhitung ≥ rtabel yaitu 0,32868 ≥0,294, sehingga Ha diterima dan Ho
ditolak. Hal ini berarti terdapat hubungan antara lingkungan belajar dan
minat belajar siswa dengan hasil belajar mata akuntansi kelas XI SMAN 1
Paninggaran Pekalongan.44
3. Penelitian yang telah dilakukan Sriana Wasty, Universitas Negeri Padang
dengan judul “Hubungan Minat Belajar Dengan Hasil Belajar Mata
Pelajaran Tata Busana Di Madrasah Aliyah Negeri 2 Padang”. Hasil dari
penelitian yang telah dilakukan adalah terdapat Koefisien korelasi (rxy)
yaitu sebesar 0,552 dengan arah hubungan positif (+). Artinya, semakin
baik minat belajar (X) maka semakin tinggi hasil belajar siswa (Y). Nilai t
hitung (4,078) > dari t tabel (1,686) yang berarti terdapat pengaruh yang
43
Abdul Rohim, “Pengaruh Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi
Pendidikan Agama Islam di SMP Dwi Putra Ciputat”, Skripsi pada Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2011. 44 Dwi Wayoto S.M, “Hubungan Antara Lingkungan Belajar dan Minat Belajar Siswa dengan
Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI SMAN 1 Paninggaran Pekalongan”, Tesis pada
Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2008, (http://eprints.uns.ac.id).
32
signifikan dari minat belajar terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran tata
busana di MAN 2 Padang.45
C. Kerangka Berpikir
Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha yang
dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan alat atau tes
tertentu. Hasil belajar dinilai dari segi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
Untuk mencapai hasil belajar yang maksimal dipengaruhi oleh beberapa
faktor, diantaranya faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi
intelegensi (kecerdasan), sikap, bakat, minat dan motivasi. Sedangkan faktor
eksternal adalah faktor yang berada di luar individu, yaitu: faktor lingkungan
alam (non sosial), lingkungan sosial, dan faktor instrumental.
Terkait dengan kualitas hasil belajar yang maksimal salah satu faktor
pentingnya yang dapat mempengaruhi hasil belajar adalah minat. Dengan
adanya minat akan mendorong individu untuk mencurahkan perhatiannya
terhadap kegiatan belajar tersebut.
Minat belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kecenderungan
dalam diri mahasiswa untuk merasa tertarik terhadap konsentrasi bidang studi
sosiologi antropologi yang mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar.
Dengan adanya minat hal ini dijadikan sebagai dorongan yang kuat yang
timbul dari dalam diri untuk mengerjakan segala sesuatu dengan hasil yang
baik. Begitu juga dalam kegiatan belajar, jika individu memiliki minat dalam
belajar maka ia akan merasa bahwa belajar itu merupakan hal yang sangat
penting sehingga ia berusaha memusatkan perhatiannya kepada hal-hal yang
berhubungan dengan kegiatan belajar dan dengan senang hati melakukannya.
Jadi apabila seorang menaruh minat terhadap sesuatu kegiatan berarti pada
diri individu tersebut terdapat suatu motivasi yang menyebabkannya secara
aktif dengan hal yang menarik perhatiannya. Menentukan tercapai tidaknya
tujuan pendidikan dan pengajaran adalah perlu sehingga minat terhadap bidang
45 Sriana Wasty, “Hubungan Minat Belajar Dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Tata Busana
Di Madrasah Aliyah Negeri 2 Padang”, Skripsi pada Universitas Negeri Padang, 2013,
(http://ejournal.unp.ac.id).
33
studi adalah menjadi perasaan senang, memiliki perhatian, ketertarikan, serta
mengetahui manfaat dari pelajaran tersebut yang diharapkan dapat mencapai
hasil belajar yang baik.
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam proses
belajar, minat sangat diperlukan sebab jika tidak memiliki minat tidak ada
keinginan untuk belajar. Dan minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian
hasil belajar mahasiswa. Berikut bagan kerangka berpikir dari penelitian ini
tentang hubungan minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata
kuliah sosiologi antropologi.
Gambar 2.1
Bagan Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian.
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ha: Ada hubungan yang signifikan antara minat belajar mahasiswa terhadap
hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi di program studi
pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ho: Tidak ada hubungan yang signifikan antara minat belajar mahasiswa
terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi di program
studi pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Perasaan senang
Perhatian
Ketertarikan
Manfaat/ fungsi mata
pelajaran
Minat adalah
pemusatan perhatian
terhadap suatu objek
yang didasari oleh
perasaan senang.
Dengan mahasiswa
memiliki aspek-aspek
minat tersebut sehingga
hasil belajar
mahasiswa mencapai
nilai yang baik.
34
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat yang dipilih sebagai lapangan penelitian adalah Program Studi
Pendidikan Ilmu Sosial (IPS) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tahap
persiapan penelitian sejak Februari 2014 sampai pada tahap penyusunan
laporan penelitian pada bulan Agustus 2014.
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
Jenis Kegiatan Tahun 2014
Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
a. Persiapan Penelitian
1. Pengajuan Judul
2. Penyusunan Proposal
3. Izin Penelitian
4. Penyusunan Angket
b. Pelaksanaan Penelitian
1. Pengumpulan Data
2. Pengolahan Data
3. Analisis Data
4. Penyususnan Laporan
Penelitian
B. Metode Penelitian
Dilihat dari tujuan penelitian, metode penelitian yang digunakan adalah
penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian kuantitatif adalah hasil penelitian
berupa angka-angka dari perhitungan statistik. Sedangkan kuantitatif deskriptif
adalah penelitian yang tugasnya menganalisis data berupa angka dari hasil
gambaran mengenai suatu gejala atau peristiwa dalam penelitian sehingga
dapat ditarik pengertian atau maknanya.
35
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
korelasional. Menurut Anas Sudijono pendekatan korelasional adalah
“pendekatan dalam penelitian yang pada pelaksanaannya menggunakan teknik
analisis statistik mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih”.1 Teknik
ini digunakan untuk mengukur kuat lemahnya hubungan minat dengan hasil
belajar.
Hal senada juga diungkapkan oleh Emzir, bahwa “penelitian dengan
menggunakan studi korelasi (correlation study) karena dimaksudkan untuk
menjawab serta menentukan hubungan antara variabel untuk membuat sebuah
prediksi”.2 Hubungan antar variabel tersebut diukur secara statistik dengan
menghitung koefisien korelasi.
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa program studi pendidikan IPS
konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi angkatan 2011 dan 2012 yang
diberikan kuesioner dan wawancara untuk mengetahui minat belajar
mahasiswa pada mata kuliah sosiologi antropologi.
C. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel dimana satu variabel bebas
(Independent Variabel) yaitu minat belajar mahasiswa dan variabel terikat
(Dependent Variabel) yaitu hasil belajar untuk lebih jelasnya dapat dilihat
sebagai berikut:
Gambar 3.1: Desain Penelitian
1 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1997),
Cet. VIII, h. 175.
2 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2008), h. 38.
X Y
36
Keterangan:
X : Minat belajar mahasiswa
Y : Hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Sugiyono mengatakan bahwa populasi adalah ”wilayah generaliasi
yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya”.3
Adapun menurut Zinal Arifin populasi adalah “keseluruhan objek yang
diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, maupun hal-hal yang terjadi”.4
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa/i program studi pendidikan
IPS konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi angkatan 2011 dan 2012
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dengan jumlah populasi 67 terdiri dari :
Tabel 3.2
Jumlah Populasi Penelitian
(Sumber: Dokumen Prodi IPS)
No. Kelas Jumlah Siswa
1. konsentrasi bidang studi Sosiologi
Antropologi 2011 27
2. konsentrasi bidang studi Sosiologi
Antropologi 2012 40
Jumlah 67
3 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 61.
4 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Pradigma Baru, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2011), h. 215.
37
2. Sampel
Menurut Sugioyono bahwa, sampel adalah “bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi”.5 Hal yang sama diungkapkan
oleh Zainal Arifin, bahwa sampel merupakan “sebagaian dari populasi yang
diselidiki”.6 Artinya sampel merupakan sebagian dari populasi yang
dijadikan data.
Adapun definisi sampel menurut Cholid dan Abu Achmadi
menyebutkan sampel adalah “sebagain individu yang diselidiki dari
keseluruhan individu penelitian”.7 Pada penelitian ini cara menentukan
ukuran sampel yaitu dengan tabel Krejcie dan Morgan. Dalam melakukan
perhitungan ukuran sampel didasarkan atas kesalahan 5%, jadi sampel yang
diperoleh itu mempunyai kepercayaan 95% terhadap populasi. Untuk
penggunaan tabel Krejcie dan Morgan terdapat pada lampiran 4.
Dari tabel itu terlihat bila jumlah populasi sebanyak 70 maka
didapatkan sampelnya sebanyak 59, karena populasi penelitian ini
sebanyak 67 yaitu angka yang mendekati nilai 70 maka banyak sampel
ditetapkan 59 mahasiswa/i konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi
pada angkatan 2011 dan 2012, sebagaimana yang dikutip oleh Uma
Sekaran “dalam tabel Krejcie dan Morgan populasi (N) = 67, didapati
sampel (n) = 59 sampel”.8
Berdasarkan hasil perhitungan untuk menentukan ukuran sampel di
dapati jumlah populasi (N) = 67, taraf signifikansi = 5%. Maka : n = N/(1 +
Ne^2) = 67/(1 + 67 × 0,05 × 0,05) = 57,387. Angka yang terdapat koma
dibulatkan ke atas sehingga jumlah sampelnya lebih akurat mendekati
angka 59 secara keseluruhan. Peneliti mengambil jumlah sampel dengan
menggunakan teknik random sampling. Karena teknik pengambilan sampel
5 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2012),
Cet. VII. h. 81.
6 Zainal Arifin, loc. cit.
7 Cholid Narbuka dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), h.
107.
8 Uma Sekaran, Metodologi Penelitian Untuk Bisnis, (Jakarta : Salemba
Empat, 2006.), h. 159.
38
adalah random, maka setiap anggota populasi mempunyai peluang yang
sama untuk dipilih menjadi sampel penelitian hingga mencukupi 59
responden.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
angket (kuesioner), wawancara dan teknik dokumentansi.
1. Menurut Cholid dan Abu Achmadi, “Angket (Kuesioner) adalah suatu
daftar pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti”.9
Dalam penelitian ini angket diberikan kepada responden dengan tujuan
untuk mengetahui minat belajar mahasiswa.
2. Selanjutnya terkait dengan interview (wawancara), Cholid dan Abu
Achmadi menerangkan bahwa interview (wawancara) adalah “proses
tanya-jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana
dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung
informasi-informasi”.10
Sependapat dengan hal tersebut menurut Nurul
Zuriah, interview (wawancara) merupakan “alat pengumpul informasi
dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab
secara lisan pula”.11
Penelitian ini menggunakan wawancara untuk lebih
menguatkan sejauh mana minat belajar mahasiswa konsentrasi bidang
studi sosiologi antropologi tersebut.
3. Terkait teknik dokumentasi, menurut Suharsimi Arikunto yaitu “dimana
peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah,
dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan
sebagainya”.12
Penelitian ini menggunakan dokumentasi untuk mengetahui
data hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah sosiologi antropologi.
Dalam penelitian ini peneliti menghimpun data berupa dokumen-dokumen
9 Cholid Narbuka dan Abu Achmadi, op.cit., h. 76.
10
Ibid., h. 83.
11
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian dan Sosial Pendidikan Teori-Aplikasi, (Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2006), h. 179.
12
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2010), edisi revisi, Cet. XIV h. 194.
39
dari pihak program studi pendidikan IPS terkait hasil belajar mahasiswa
konsentrasi bidang sosiologi antropologi pada nilai-nilai yang
berhubungan dengan mata kuliah sosiologi antropologi seperti: sosiologi
pedesaan, sosiologi perkotaan, antropologi agama, antropologi kesehatan
dan sosiologi antropologi pembangunan. Nilai yang dijadikan data
penelitian adalah nilai-nilai yang diperoleh pada semester 3, hal ini
dikarenakan peminatan konsentrasi bidang studi dimulai pada saat
semester 3.
F. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono, “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.13
Instrumen penelitian ini menggunakan angket dan wawancara untuk
mengetahui hubungan minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada
mata kuliah sosiologi antropologi. Untuk hasil belajar mahasiswa peneliti
mengambil nilai-nilai pada mata kuliah yang berkaitan dengan konsentrasi
bidang studi sosiologi antropologi.
Angket yang digunakan oleh peneliti adalah angket tertutup yaitu ”jenis
angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal
memilih”.14
Angket tertutup ini menggunakan skala Likert. Skala Likert ini
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Skala ini menggunakan empat
alternatif jawaban yang bersifat positif dengan skor 4,3,2,1 dan negatif dengan
skor 1,2,3,4. Sehingga responden hanya memberikan tanda checklist pada
jawaban. Berikut ini kisi-kisi instrumen angket dari indikator variabel minat
belajar mahasiswa :
13
Sugiyono, op. cit., h. 148. 14
Suharsimi Arikunto, op. cit.,h. 195.
40
Tabel 3.3
Kisi-kisi instrumen penelitian angket
Minat belajar mahasiswa
Variabel
Sub Variabel Indikator Nomor
Butir
Soal
Jumlah
Minat terhadap
konsentrasi
bidang studi
sosiologi
antropologi
1. Perasaan Senang
a. Mengikuti perkuliah
dengan senang hati
1, 2
2
b. Terus-menerus
belajar
3, 4
2
c. Tidak ada paksaan
dalam belajar
5, 6, 7 3
d. Dosen yang
menyenangkan
8 1
2. Perhatian
a. Mendengarkan dan
memperhatikan saat
penjelasaan dari
dosen
9, 10, 11,
12
4
b. Pemahaman terhadap
materi yang
disampaikan
13, 14, 15
3
c. Keaktifan dalam
mengikuti
perkuliahan
16 1
d. Kesiapan dalam
belajar
17, 18 2
3. Ketertarikan a. Meriview kembali
bahan pelajaran
19, 20 2
b. Bahan pelajaran
yang menarik
21, 22
2
c. Mengerjakan tugas
23 1
4. Manfaat belajar
mata kuliah
sosiologi
antropologi
a. Mengetahui manfaat
belajar sosiologi
antropologi
24, 25 2
Jumlah Butir Soal 25
41
Selain menggunakan instrumen angket dalam penelitian untuk menguatkan
hasil penelitian tentang minat maka peneliti menggunakan instrumen interview
atau wawancara. Dalam hal ini peneliti menggunakan interview atau
wawancara terbuka yaitu wawancara yang bebas dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan
lengkap untuk pengumpulan datanya. Wawancara dilakukan berdasarkan
kriteria prestasi mahasiswa/i tersebut dengan membandingkan hasil belajar
mahasiswa/i yang memiliki hasil belajar yang tinggi, sedang, dan hasil belajar
yang rendah. Pedoman wawancara jenis ini hanya berupa garis-garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan.
Tabel 3.4
Pedoman wawancara terbuka
Minat belajar mahasiswa
No. Indikator Sub Indikator Nomor
Butir Soal Jumlah
1. Perhatian - Memperhatikan
- Hasil belajar
1
2
1
1
2. Ketertarikan
- Faktor minat memilih
konsentrasi bidang studi
sosiologi antropologi
3
1
3. Perasaan
senang
- kehadiran 4 1
4.
Manfaat
belajar
sosiologi
antropologi
- manfaat bagi kehidupan
sehari-hari
5
1
Jumlah butir soal 5
G. Definisi Konseptual dan Operasional
1. Definisi Konseptual
Dari variabel yang telah ditentukan yakni minat belajar mahasiswa
terhadap hasil belajar. Minat adalah kecenderungan individu (mahasiswa)
untuk memusatkan perhatian rasa lebih suka dan rasa ketertarikan terhadap
suatu objek atau situasi tertentu dalam hal ini adalah belajar. Hasil belajar
adalah hasil yang diraih oleh mahasiswa dari aktivitas belajarnya dalam
hal kemampuannya baik perubahan perilaku, pemahaman dan pengetahuan
yang bermanfaat setelah melaksanakan proses kegiatan pembelajaran.
42
2. Definisi Operasional
a. Variabel bebasnya (X) adalah minat belajar mahasiswa yaitu perasaan
senang, perhatian, ketertarikan, manfaat belajar mata kuliah sosiologi
antropologi.
b. Variabel terikatnya (Y) adalah hasil belajar mahasiswa yang diperoleh
dari nilai-nilai yang berkaitan dengan bidang studi (mata kuliah)
sosiologi antropologi dengan melihat hasil nilai akhir mahasiswa pada
mata kuliah sosiologi antropologi. Sehingga akan menyimpulkan
hubungan minat belajar mahasiswa terhadap dengan hasil belajar pada
mata kuliah sosiologi antropologi.
H. Uji Coba Instrumen
1. Uji Validitas
Menurut Nana Syaodih, “validitas instrument menunjukkan hasil dari
suatu pengukuran menggambarkan segi atau aspek yang diukur”.15
Jadi
dengan kata lain pengujian validitas dilakukan untuk membuktikan sejauh
mana data yang terdapat dalam angket dapat mengukur tingkat
kevaliditasan suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pernyataan kuesioner mampu mengunggapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut. Perhitungan validitas dilakukan dengan
menggunakan rumus product moment sebagai berikut16
:
(∑ ) (∑ )(∑ )
√[ (∑ ) (∑ ) ][ (∑ ) (∑ ) ]
Keterangan :
= koefisien korelasi
n = banyaknya subyek
∑ = jumlah nilai setiap butir soal
∑ = jumlah nilai total
∑ = jumlah hasil perkalian tiap – tiap skor asli dari x dan y
15 Nana Syaodih Sukmadinata, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya,2006), Cet. II, h. 228.
16
Suharsimi Arikunto, Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta:Bumi Aksara, 2009), Cet.
X, h. 72.
43
Kriteria penilaian instrumen dikatakan valid apabila lebih besar
dari pada dan sebaliknya apabila lebih kecil dari pada
maka instrumen dikatakan tidak valid. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan Statistical Product and Service Solutions (SPSS) untuk
membantu dalam perhitungan uji validitas instrumen.
2. Uji Realibilitas
Menurut Nana Syaodih, “realibilitas berkenaan dengan tingkat
keajegan atau ketetapan hasil pengukuran”.17
Uji realibilitas digunakan
untuk mengetahui keterpercayaan hasil tes. Suatu tes dapat dikatakan
mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap. Untuk mengetahui tingkat realibitas
instrumen dengan tes pernyataan, rumus yang digunakan adalah rumus
Alpha (alpha cronbach) sebagai berikut18
:
[
][ ∑
]
Keterangan :
= realibilitas yang dicari
= banyaknya butir soal yang valid
∑ = jumlah varian skor tiap–tiap item
= varian total
Hasil penelitian dengan menggunakan rumus tersebut digolongkan
dalam pedoman interperetasi koefisien korelasi menurut Sugiyono sebagai
berikut :
Tabel 3.5
Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi
(sumber: Metode Penelitian Pendidikan
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif & R&D))
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199
0,20 - 0,399
0,40 - 0,599
0,60 - 0,799
0,80 - 1,00
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
17 Nana Syaodih Sukmadinata, op. cit., h. 229. 18 Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 109.
44
Kriterianya adalah jika harga Alpha sama dengan atau lebih besar
0,600 berarti reliabel, sebaliknya jika harga Alpha lebih kecil dari 0,600
berarti tidak reliabel.
I. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis Data
Sebelum pada tahap pengujian hipotesis untuk memenuhi persyaratan
perlu adanya uji prasyarat, yaitu uji normalitas, dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah populasi
dalam penelitian mempunyai distribusi normal atau tidak. Alat yang
dapat digunakan untuk menguji normalitas data sangat banyak
modelnya. Salah satunya dengan menggunakan statistik Kolmogrov-
Smirnov. Untuk menguji normalitas data peneliti mengunakan program
SPSS 20.
Kriteria penilaian data yang mempunyai distribusi normal jika nilai
signifikansi ≥ 0,05 pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05) dan sebaliknya
jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka data tersebut dikatakan tidak
berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya
variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas
dilakukan untuk mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y
bersifat homogen atau tidak. Untuk menganalisis homogenitas data,
digunakan uji ANOVA dalam program SPSS 20.
Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji homogenitas
adalah jika nilai signifikansi ≤ 0,05, maka dikatakan bahwa varian dari
dua atau lebih kelompok populasi data adalah tidak sama. Jika nilai
signifikansi ≥ 0,05, maka dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih
kelompok populasi data adalah sama.
45
2. Analisis Pengujian Hipotesis
Data yang diperoleh dalam penelitian selanjutnya diolah dengan
menggunakan analisis korelasi. Analisis digunakan untuk mengetahui
apakah ada hubungan antara minat belajar mahasiswa (variabel X) terhadap
hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi (variabel Y), maka
peneliti menggunakan rumus dari Pearson sebagai teknik analisanya.
Adapun rumus Product Moment sebagai berikut19
:
( ) ( )
√[ ( ) ][ ( ) ]
Keterangan :
= koefisien korelasi
N = banyaknya subyek
∑ = jumlah nilai prediktor
∑ = jumlah nilai kriterium
∑ = jumlah hasil perkalian tiap – tiap nilai dari x dan y
Selanjutnya dalam memberikan interpretasi secara sederhana terhadap
angka indeks korelasi “r” product moment ( ), pada umumnya
dipergunakan pedoman sebagai berikut20
:
Tabel 3.6
Angka indeks korelasi product moment
Interval Koefisien Interpretasi
0,00-0,20 Antara variabel X dan variable Y memang terdapat
korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat
rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada
korelasi antara variabel X dan variabel Y).
0,20-0,40 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang
lemah atau rendah.
0,40-0,70 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang
sedang atau cukup.
0,70-0,90 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang
kuat atau tinggi.
0,90-1,00 Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang
sangat kuat atau sangat tinggi
19 Anas Sudijono, op. cit., h. 206.
20 Anas Sudijono, op. cit., h. 193.
46
Setelah mengetahui koefisien korelasi tahap berikutnya memberikan
interpretasi terhadap hasil analisis data tersebut dengan cara sebagai
berikut:
1) Memberikan interpretasi secara kasar atau sederhana dengan jalan
berkonsultasi pada nilai “r” product moment. Hal ini dilakukan guna
menguji kebenaran dari hipotesis yang telah dirumuskan dengan jalan
membandingkan besarnya “r” product moment dengan “r” yang
tercantum pada , pada taraf signifikansi 5%, namun terlebih
dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degree of freedom (df)
dengan rumus sebagai berikut:
df=N-2
Keterangan :
df : degree of freedom
N : Jumlah subjek penelitian (sampel)
2 : Angka konstan
Apabila lebih besar dari pada , maka penelitian ini akan
memperoleh korelasi, yang artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Akan
tetapi sebaliknya, jika dalam penelitian ini lebih kecil dari
pada , maka Ha ditolak dan Ho diterima sehingga tidak terdapat
korelasi antar vaiabel.
2) Menentukan keberartian dari koefisien korelasi (uji t)
Uji koefisien korelasi digunakan untuk menentukan apakah ada
hubungan yang signifikan antara variabel X dan Y dengan rumus
sebagai berikut:
t = √
√
47
Ho : Tidak ada hubungan secara signifikan antara minat belajar
mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi
antropologi di program studi pendidikan IPS FITK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Ha : Ada hubungan secara signifikan antara minat belajar mahasiswa
terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi di
program studi pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Kemudian nilai tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga
pada taraf signifikansi 5%. Dengan kriteria pengujian jika
signifikansi ≥ 0,05 maka Ha diterima sebaliknya jika signifikansi ≤ 0,05
Ho ditolak.
3) Mencari kontribusi variabel X dengan Y
Mencari kontribusi variabel X dengan Y untuk mengetahui seberapa
persentase minat belajar mempengaruhi hasil belajar mahasiswa pada
mata kuliah sosiologi antropologi dengan menggunkan rumus sebagai
berikut:
KD = r2
x 100 %
J. Hipotesis Statistik
Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan minat belajar mahasiswa
terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi di FITK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta adalah:
a. Tidak ada hubungan minat belajar mahasiswa terhadap hasil
belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi di program studi pendidikan
IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Ada hubungan minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar
pada mata kuliah sosiologi antropologi di program studi pendidikan IPS
FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Gambaran Umum Pendidikan (IPS)
Program studi pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang secara
historis didirikan pada tahun 1980. Pada saat itu, program studi pendidikan
IPS masuk dalam kelompok Jurusan Tadris, yang secara keseluruhan terdiri
dari bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, Ilmu Pengetahuan Alam,
Matematika, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Berdasarkan informasi
terkait sejarah program studi pendidikan IPS bahwa,
Jurusan Tadris Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial ini pernah mengalami
stagnasi penerimaan mahasiswa, sampai kemudian diaktifkan kembali
pada tahun 2001 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Departemen Agama RI,
Nomor E/47A/2001 tentang Penyelenggaraan Program Studi Pada
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
dengan nama Program Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial.1
Konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi merupakan bagian dari
konsentrasi peminatan yang ada di program studi pendidikan IPS. Hal ini
tidak dapat terpisahkan karena program studi IPS merupakan sampul dari
konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi. Sampai detik ini program
studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sudah memiliki tiga
peminatan konsentrasi bidang studi, yaitu pendidikan ekonomi, pendidikan
sosiologi antropologi dan pendidikan geografi.
2. Data Mahasiswa
Pada tahun 2013/2014, jumlah kelas pendidikan IPS secara
keseluruhan terdiri dari 3 (tiga) peminatan bidang studi yang meliputi
konsentrasi bidang studi sosiologi aantropologi, konsentrasi bidang studi
ekonomi dan konsentrasi bidang studi geografi. Data yang didapatkan
1 Profil Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, 2014, (http://pips.fitk-
uinjkt.ac.id/profil/sejarah-fakultas.html).
49
terkait jumlah mahasiswa jurusan pendidikan IPS, yaitu “secara
keseluruhan mahasiswa berjumlah 350 mahasiswa”.2 Berikut data
mahasiswa pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013/2014:
Tabel. 4.1
Data Mahasiswa Program Studi Pendidikan IPS
(sumber: Dokumen Program Studi IPS)
No Program Studi Tahun
Jumlah
2010 2011 2012
1 Sosiologi Antropologi 32 27 40 99
2 Ekonomi 45 38 40 123
3 Geografi 43 40 35 118
Jumlah 340
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat jumlah mahasiswa program
studi pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tahun 2010-2012 sebanyak 340 mahasiswa yang
terdiri dari 99 mahasiswa konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi,
123 konsentrasi bidang studi ekonomi dan 122 mahasiswa konsentrasi
bidang studi geografi. Konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi
merupakan salah satu peminatan yang banyak diminati oleh mahasiswa/i
setahun terakhir ini, hal ini terbukti dengan jumlah mahasiswa yang
mengalami peningkatan pada tahun berikutnya.
3. Data Sarana dan Prasarana
Program studi pendidikan IPS memiliki beberapa sarana dan prasarana
sebagai fasilitas untuk mendukung aktivitas belajar dan mengajar
diantaranya, “ruang kantor program studi IPS, ruang kerja dosen, ruang
kelas, ruang perpustakaan, ruang HMJ, mushola, kamar mandi, dan lab
2 Borang Akreditasi Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013, h. 53.
50
komputer”.3 Berikut data sarana dan prasarana yang dimiliki Program studi
pendidikan IPS:
Table 4.2
Sarana dan Prasarana Program studi pendidikan IPS.
(Sumber : Dokumen Program Studi IPS)
No Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah unit
1 Ruang kantor program studi 1
2 Ruang kerja dosen 1
3 Ruang kelas 5
4 Ruang perpustakaan 1
5 Ruang HMJ 1
6 Mushola 1
7 Kamar Mandi 2
8 Ruang lab komputer 1
B. Perhitungan uji coba instrumen
1. Uji Validitas
Perhitungan validitas dibantu dengan menggunakan program SPSS
20. Setelah diperoleh harga kemudian dikonsultasikan dengan
product moment dengan taraf α = 5%, jika maka
soal dikatakan valid.
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa instrumen
penelitian minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah
sosiologi antropologi sebanyak 25 butir soal yang diperoleh 19 butir soal
valid yaitu nomor 2, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22,
23, 24, 25. Hal ini dibuktikan dengan perolehan masing-masing
soal 0.312. Sedangkan terdapat 6 butir soal dinyatakan tidak
valid yaitu nomor 1, 3, 4, 5, 10, dan 17 soal-soal tersebut didrop. Hal ini
dibuktikan dengan perolehan masing-masing soal 0.312.
3 Borang Akreditasi Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, op. cit., h. 114-115.
51
2. Uji Reabililitas
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bantuan program SPSS 20
untuk perhitungan uji reliabilitas. Kriterianya adalah jika harga Alpha
sama dengan atau lebih besar 0,600 berarti reliabel, sebaliknya jika harga
Alpha lebih kecil dari 0,600 berarti tidak reliabel.
Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa instrumen minat
belajar mahasiswa menunjukkan koefisien Alpha sebesar 0,845 ≥ 0,600
artinya, data tersebut termasuk dalam kategori kuat maka dapat dikatakan
reliabel.
C. Teknik Analisis Data
1. Minat belajar mahasiswa (Variabel X)
Data minat belajar diperoleh dari skor hasil pengolahan data angket
yang telah diisi mahasiswa konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui data minat belajar diperoleh
dengan nilai tertinggi adalah 71, dan nilai terendah minat belajar adalah 45.
Jumlah kelas interval ditentukan dengan rumus K = 1+ 3,3 log 59, hasilnya
adalah 6,84 dibulatkan menjadi 7. Rentang data (71 - 45) = 26, sedangkan
panjang kelas didapat dari rentang dibagi dengan jumlah (26/7 = 3,7)
dibulatkan menjadi 4. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan,
dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Variabel Minat Belajar Mahasiwa
Interval Skor Frekuensi Persen % Rata-rata minat belajar
45-48 1 1,69
59,61
49-52 2 3,38
53-56 15 25,42
57-60 15 25,42
61-64 18 30,5
65-68 5 8,47
69-72 3 5,08
52
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa persentase jumlah siswa
yang memiliki skor minat antara 45-48 sebesar 1,69%, yang memiliki nilai
antara 49-52 sebesar 3,38%, yang memiliki nilai antara 53-56 sebesar
25,42%, yang memiliki nilai antara 57-60 sebesar 25,42%, yang memiliki
nilai antara 61-64 sebesar 30,5%, yang memiliki nilai antara 65-68 sebesar
8,47%, dan yang memiliki nilai antara 69-72 sebesar 5,08%.
Dari jumlah tersebut diperoleh rata-rata (mean) adalah 59,61 dengan
standar deviasi 4,97. Median 58,5 dan modus 61,25. Data distribusi
frekuensi minat belajar dapat disajikan dalam bentuk diagram sebagai
berikut:
Gambar 4.1
Grafik data minat belajar mahasiswa pada mata kuliah sosiologi antropologi
(Sumber : terlampir)
2. Hasil belajar (Variabel Y)
Data tentang hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah sosiologi
antropologi diperoleh melalui dokumentasi yang berupa indeks prestasi
yang berisi nilai-nilai mata kuliah yang berhubungan dengan bidang studi
sosiologi antropologi. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui data
interval dan data hasil belajar diperoleh dengan nilai tertinggi adalah 83,
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
45-48 49-52 53-56 57-60 61-64 65-68 69-72
1 2
15 15
18
5
3
Fre
ku
ensi
Interval
Minat belajar
53
dan nilai terendah hasil belajar adalah 65. Jumlah kelas interval ditentukan
dengan rumus K=1+ 3,3 log 59, hasilnya adalah 6,84 dibulatkan menjadi 7.
Rentang data (85-69) = 16, sedangkan panjang kelas didapat dari rentang
dibagi dengan jumlah (16/7= 2,28) dibulatkan menjadi 2. Berdasarkan hasil
perhitungan yang telah dilakukan, dapat dibuat tabel distribusi frekuensi
sebagai berikut:
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar
Interval Skor Frekuensi Persen % Rata-rata hasil belajar
69-70 1 1,69
78,05
71-72 2 3,38
73-74 4 6,78
75-76 15 25,42
77-78 10 16,95
79-80 13 22,03
81-82 9 15,25
83-84 2 3,38
85-86 3 5,08
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa persentase jumlah
mahasiswa yang memiliki nilai antara 69-70 sebesar 1,69%, yang memiliki
nilai antara 71-72 sebesar 3,38%, yang memiliki nilai antara 73-74 sebesar
6,78%, yang memiliki nilai antara 75-76 sebesar 25,42%, yang memiliki
nilai antara 77-78 sebesar 16,95%, yang memiliki nilai antara 79-80 sebesar
22,03%, yang memiliki nilai 81-82 sebesar 15,25%, begitu juga yang
memiliki nilai 83-84 sebesar 3,38%, dan yang memiliki nilai 85-86 sebesar
5,08%.
Dari jumlah tersebut diperoleh rata-rata (mean) adalah 78,05 dengan
standar deviasi 3,45, untuk median adalah 78, dan modus 75,87. Data
distribusi frekuensi hasil belajar dapat disajikan dalam bentuk diagram
sebagai berikut:
54
Gambar 4.2
Grafik Data hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi
(Sumber : terlampir)
D. Uji Prasyarat
1. Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel yang diteliti
memiliki distribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas distribusi data
dalam penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov dengan alat bantu
program SPSS 20. Ketentuan dalam perhitungan normalitas ini adalah
apabila nilai signifikansi ≥ 0,05 maka data tersebut berdistribusi normal,
begitu pun sebaliknya apabila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka data tersebut
tidak berdistribusi normal. Berikut hasil perhitungan uji normalitas dengan
menggunakan program SPSS 20 :
0
2
4
6
8
10
12
14
16
69-70 71-72 73-74 75-76 77-78 79-80 81-82 83-84 85-86
1 2
4
15
10
13
9
2 3
Fre
ku
ensi
Interval kelas
Hasil belajar
55
Tabel 4.5
Hasil Perhitungan Uji Normalitas
(Sumber: terlampir)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Standardized
Residual
N 59
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation ,99134183
Most Extreme Differences
Absolute ,081
Positive ,081
Negative -,062
Kolmogorov-Smirnov Z ,622
Asymp. Sig. (2-tailed) ,834
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan perhitungan uji normalitas variabel Y atas X di atas,
bahwa data tersebut berdistribusi normal, hal ini dibuktikan dengan
perolehan taraf signifikansi 0,834 ≥ 0,05.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya variansi-
variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas dilakukan untuk
mengetahui apakah data dalam variabel X dan Y bersifat homogen atau
tidak. Untuk menganalisis homogenitas data, digunakan uji ANOVA dalam
program SPSS 20.
Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka dapat
dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama.
Sebaliknya jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka data tersebut tidak sama atau
tidak homogen. Berikut hasil perhitungan uji homogenitas dengan
menggunakan program SPSS 20 :
56
Berdasarkan output SPSS di atas diketahui bahwa nilai signifikansi
variabel Hasil Belajar (Y) berdasarkan variabel Minat Belajar (X) = 0,98 ≥
0,05, artinya data varibel Hasil Belajar (Y) berdasarkan variabel Minat
Belajar (X) mempuyai varian yang sama.
E. Uji Hipotesis
1. Mencari korelasi antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y)
Hipotesis dalam penelitian ini adalah minat belajar mahasiswa
terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi. Pengujian
hipotesis ini menggunakan analisis korelasi dengan perhitungan program
SPSS 20. Berikut hasil analisis korelasi variabel X dengan variabel Y:
Tabel 4.7
Rangkuman hasil analisis korelasi X-Y
(Sumber: terlampir)
Correlations
MINAT
BELAJAR
HASIL
BELAJAR
MINAT BELAJAR
Pearson Correlation 1 ,570**
Sig. (2-tailed)
,000
N 59 59
HASIL BELAJAR
Pearson Correlation ,570** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 59 59
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Tabel 4.6
Hasil Perhitungan
Uji Homogenitas Variabel Hasil Belajar (Y) Berdasarkan Variabel
Minat Belajar (X)
Hasil Belajar
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1,739 12 37 ,098
57
Berdasarkan tabel di atas, maka hasil yang didapatkan antara minat
belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi
antropologi, diperoleh indeks korelasi “r” product moment sebesar 0,570.
Hal ini menunjukkan ada hubungan antara variabel X dengan variabel Y,
hubungan tersebut dalam kategori sedang atau cukup pada rentang (0,40-
0,70).
Selanjutnya, untuk mengetahui apakah hubungan kedua variabel
tersebut signifikan atau tidak, maka nilai dibandingkan dengan
. Sebelum membandingkannya terlebih dahulu dihitung derajat
kebebasannya (degree of freedom) df = N-nr = 59-2 = 57. Dari df sebesar
57 maka diperoleh pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,261. Kriteria
pengujian hipotesis adalah jika maka Ho yang diterima,
sebaliknya maka Ha yang diterima.
Ternyata besarnya 0,570 adalah ≥ pada taraf signifikansi
5%, dengan demikian Hipotesis Nol (Ho) ditolak, sedangkan Hipotesis
Alternatifnya (Ha) diterima. Dengan demikian ada hubungan yang
signifikan antara minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata
kuliah sosiologi antropologi di program studi pendidikan IPS FITK UIN
Syarif Hidatayullah Jakarta.
2. Untuk menentukan keberartian dari koefisien korelasi
Untuk menentukan keberartian dari koefisien korelasi digunakan uji-t.
Diperoleh harga thitung sebesar 5,237 dengan signifikansi sebesar 0.000 yang
sesuai dengan persyaratan signifikansi lebih kecil dari 0.050. Jika
dibandingkan dengan ttabel sebesar 1,672 pada taraf signifikansi 5% maka
thitung lebih besar dari ttabel. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara minat belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada
mata kuliah sosiologi antropologi di program studi pendidikan IPS FITK
UIN Syarif Hidatayullah Jakarta.
58
Berikut hasil perhitungan yang diperoleh :
t = √
√
= √
√
= 5,237
Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima. Artinya, ada hubungan yang signifikan antara minat belajar
mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi di
program studi pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidatayullah Jakarta.
3. Koefesien determinansi (r2)
Selanjutnya guna mengetahui seberapa besar sumbangan atau kontribusi
dari variabel minat belajar terhadap hasil belajar dicari koefisien
determinasinya. Koefisien determinasi ini ditentukan dengan mengkuadratkan
nilai koefisien korelasinya dan dikalikan dengan 100% untuk mendapatkan
persentase sumbangannya. Berdasarkan hasil perhitungan adalah sebagai
berikut :
KD = r2
x 100 %
= 0,5702 × 100 %
= 0,3249 × 100 %
= 32,49 %
Dari perhitungan didapatkan determinasi (r2) dari minat belajar
mahasiswa (X) terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi
(Y) adalah sebesar 0,3249 sehingga kontribusi variabel X terhadap Y sebesar
32,49 %. Artinya bahwa 32,49 % variasi skor hasil belajar pada mata kuliah
sosiologi antropologi ditentukan oleh minat belajar mahasiswa. Adapun
sisanya 67,51% dari faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar
mahasiswa pada mata kuliah sosiologi antropologi.
59
F. Hasil Wawancara
Peneliti melakukan wawancara kepada mahasiswa/i guna mendapatkan
informasi mendalam terkait dengan minat belajar mahasiswa terhadap hasil
belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi. Wawancara dilakukan
berdasarkan kriteria prestasi mahasiswa/i tersebut dengan membandingkan
hasil belajar mahasiswa/i yang memiliki hasil belajar yang tinggi, sedang, dan
hasil belajar yang rendah. Wawancara ini dilakukan bersamaan dengan
penyebaran angket kepada mahasiswa/i pada 21 Juni 2014, berikut hasil
wawancara dengan mahasiswa secara komprehensif.
Dari beberapa mahasiswa/i yang telah peneliti wawancarai dapat
disimpulkan berdasarkan indikator pedoman wawancara.
1. Perhatian
Perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertentu kepada
suatu objek, atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu aktivitas.
Aktivitas yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih sukses dan hasil
belajarnya pun akan lebih tinggi. Jadi dengan kata lain mahasiswa yang
menaruh minat pada suatu mata kuliah akan memberikan perhatian yang
besar, sehingga akan memudahkan mahasiswa dalam memahaminya dan
diharapkan dapat memperoleh nilai yang tinggi pada mata kuliah tersebut.
Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Winda Agnes mengenai
pemahaman terhadap materi yang disampaikan bahwa dia mengatakan,
“ya saya dapat memahami materi mata kuliah sosiologi antropologi
dengan baik jika dosennya dapat menyampaikan materi kuliah dengan
menarik”.4 Lanjut yang dikatakan Winda mengenai hasil belajar bahwa
menurutnya “sejauh ini, saya memperoleh nilai secara keseluruhan dengan
rata-rata A (amat baik)”.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Emil Dwi Febria bahwa dia
mengatakan, “ya, saya sangat memahaminya karena materi sosiologi
antropologi mudah dipelajari dibandingkan dengan mata kuliah lainnya”.
4 Winda Agnes, Mahasiswi P.IPS-Sosiologi antropologi angkatan 2012, Wawancara Pribadi,
21 Juni 2014
60
Pada hasil belajar pun dia juga mengatakan bahwa, “saya sering mendapat
nilai A pada mata kuliah sosiologi antropologi”.5
Lain halnya dengan yang diungkapkan oleh Fari Agung, dia
mengatakan bahwa, “Tidak semua materi mata kuliah sosiologi
antropologi yang dapat saya pahami apalagi saya kuasai, karena saya lebih
menyukai hal-hal yang berhubungan dengan IT”.6 Hal tersebut juga
diperkuat dengan pernyataanya bahwa nilai yang diperoleh pada mata
kuliah sosiologi antropologi kurang memuaskan.
Demikian dapat disimpulkan bahwa dengan perhatian dapat
memahami secara baik materi pembelajaran yang terjadi sehingga dapat
meningkatkan hasil belajar mahasiswa.
2. Ketertarikan
Ketertarikan merupakan awal dari individu menaruh minat, sehingga
seseorang yang menaruh minat akan tertarik terlebih dahulu terhadap sesuatu.
Ketertarikan yang dimaksud adalah ketertarikan terhadap minat memilih
program studi sosiologi antropologi. Sehingga ketertarikan merupakan
indikator yang menunjukkan minat seseorang.
Hal ini diungkapkan oleh Maleh Bari, “Saya memilih konsentrasi
bidang studi sosiologi antropologi atas dasar kemauan sendiri“.7 Lebih
lanjut Maleh menambahkan bahwa sejauh ini nilainya sering mendapatkan
nilai B (baik) pada mata kuliah sosiologi antropologi.
Lain hal dikatakan oleh Via Oktaviani, “Saya memilih konsentrasi
bidang studi sosiologi antropologi karena materi mata kuliah yang menarik
untuk dipelajari dibandingkan dengan mata kuliah pada bidang studi
lainnya seperti ekonomi atau geografi”.8
5 Emil Dwi Febria, Mahasiswa P.IPS-Sosiologi antropologi angkatan 2011, Wawancara
Pribadi, 21 Juni 2014
6 Fari Agung, Mahasiswa P.IPS-Sosiologi antropologi angkatan 2011, Wawancara Pribadi, 21
Juni 2014 7 Maleh Bari, Mahasiswa P.IPS-Sosiologi antropologi angkatan 2011, Wawancara Pribadi, 21
Juni 2014 8 Via Oktaviani, Mahasiswi P.IPS-Sosiologi antropologi angkatan 2012, Wawancara
Pribadi, 21 Juni 2014
61
Berbeda dengan Maleh dan Via, Abidiliah memilih konsentrasi bidang
studi sosiologi antropologi karena hasil rayuan teman-teman. “Saya sih
masuk konsentrasi bidang studi ini karena gak enak sama temen, lagi pula
kebanyakan teman saya masuk sosiologi antropologi”,9 ujar Abi panggilan
akrabnya. Lebih lanjutnya ia mengungkapkan bahwa nilai yang
diperolehnya tidak maksimal, ia mengakui akibat ketidakseriusannya
dalam mengikuti perkuliahan.
Kesimpulan dari wawancara ini bahwa ketertarikan yang menjadi
salah satu indikator minat mahasiswa dalam memilih konsentrasi bidang
studi sosiologi antropologi mempengaruhi hasil belajar mahasiswa
tersebut.
3. Perasaan Senang
Menurut Wasty, perasaan senang dapat diartikan sebagai “suasana
psikis dengan jalan membuka diri terhadap suatu hal yang berbeda dengan
keadaan dalam diri”.10
Senang merupakan salah satu indikator minat, yang
diperkuat dengan sikap yang positif yang dapat dilihat dengan adanya motivasi
untuk hadir pada setiap pertemuan mata kuliah sosiologi antropologi.
Sedangkan perasaan tidak senang akan menghambat dalam belajar, karena
tidak memiliki motivasi untuk hadir setiap pertemuan mata kuliah sosiologi
antropologi.
Menurut Inayati Ma’rifah, “Saya selalu hadir pada setiap pertemuan mata
kuliah sosiologi antropologi dan dipastikan tidak pernah absen”.11 Inayati juga
menambahkan bahwa dia merasa senang dalam mengikuti pembelajaran di
setiap mata kuliah sosiologi antropologi sehingga hal ini yang membuatnya dia
selalu hadir pada setiap pertemuan mata kuliah sosiologi antropologi. Inayati
Ma’rifah memperoleh nilai yang bagus dalam mata kuliah sosiologi
antropologi, dibuktikan dengan nilai A dalam setiap mata kuliah sosiologi
antropologi.
9 Abidilah, Mahasiswa P.IPS-Sosiologi antropologi angkatan 2012, Wawancara Pribadi, 21
Juni 2014
10
Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), Cet.V, h. 37.
11
Inayati, Mahasiswi P.IPS-Sosiologi antropologi angkatan 2012, Wawancara Pribadi, 21 Juni
2014
62
Hal serupa juga diungkapkan oleh Dendy Harmadi, “Dalam satu
semester saya selalu hadir mengikuti perkuliahan pada mata kuliah
sosiologi antropologi. Tidak hadir dalam perkuliahan karena sakit aja”.12
Dalam perbincangannya Dendy menambahkan bahwa dia tidak ingin
melewatkan setiap waktu dalam proses pembelajaran khususnya pada mata
kuliah sosiologi antropologi, menurutnya mata kuliah tersebut merupakan
ilmu yang menarik untuk dipelajari sehingga menimbulkan perasaan
senang dalam belajar. Berdasarkan pernyataan Dendy Harmadi, dengan
memiliki rasa senang untuk hadir dalam perkuliahan, nilai yang diperoleh
dalam setiap mata kuliah sosiologi antropologi adalah baik.
Lain halnya dengan yang diungkapkan oleh Rahmat, dia mengatakan
bahwa “kehadirannya selama proses perkuliahan kurang lebih 80%”.13
Hal
ini dikarenakan kurang nyamannya dengan situasi belajar sehingga tidak
menimbulkan perasaan senang dalam dirinya. Dia juga menerangkan
bahwa nilai yang diperoleh hanya bernilai cukup saja, bahkan data yang
peneliti temukan terkait nilai yang diperoleh responden ini pada mata
kuliah sosiologi antropologi pembangunan pada semester 3 bernilai cukup
(C).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa adanya perasaan senang dalam
belajar menjadi motivasi mahasiswa untuk hadir di setiap pertemuan
khususnya pada mata kuliah sosiologi antropologi. Dengan kehadiran
mahasiswa dalam belajar menunjukkan adanya minat belajar dalam diri
mahasiwa, sehingga hasil belajar yang diperolehnyanya pun akan baik.
4. Manfaat belajar sosiologi antropologi
Selain adanya perasaan senang, perhatian dalam belajar dan
ketertarikan pada materi pelajaran. Adanya manfaat dan fungsi pelajaran
juga merupakan salah satu indikator minat. Karena setiap mata kuliah
(pelajaran) mempunyai manfaat dan fungsinya. Seorang mahasiswa harus
12 Dendy Harmadi, Mahasiswa P.IPS-Sosiologi antropologi angkatan 2011, Wawancara
Pribadi, 21 Juni 2014.
13 Rahmat, Mahasiswa P.IPS-Sosiologi antropologi angkatan 2012, Wawancara Pribadi, 21
Juni 2014.
63
mengetahui informasi terkait apa yang mereka pelajari, termasuk manfaat
dari apa yang mereka pelajari, sehingga mereka tidak asal-asalan dalam
menentukan minatnya dalam belajar.
Seperti yang diungkapkan oleh Robiatul Adawiyah, “Mata kuliah
sosiologi antropologi memberikan manfaat penting yang dapat saya
aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dimana sebagai makhluk sosial
kita harus peka terhadap lingkungan sekitar sehingga dapat mengatasi
masalah-masalah sosial di lingkungan tempat kita tinggal”.14
Robiatul juga
menambahkan alasannya memilih konsentrasi bidang studi sosiologi
antropologi, “karena dengan mempelajari mata kuliah tersebut dapat
menjadi peneliti yang membantu untuk menyelesaikan masalah-masalah
yang muncul di masyarakat”.
Selanjutnya menurut Nur Aini, “Mata kuliah sosiologi antropologi
sangat penting memberikan manfaat dalam kehidupan sehari-hari kita,
artinya dengan belajar sosiologi antropologi kita bisa berinteraksi dengan
baik di masyarakat dan bisa menempatkan bagaimana seharusnya kita
bersikap di dalam masyarakat”. Nur Aini juga menambahkan alasannya
dalam memilih konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi, “Saya
memilih konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi karena menurut
saya hal ini sangat sesuai dengan apa yang harus dimiliki oleh seorang
guru, sebagai seorang guru kita wajib mempunyai bekal dari mata kuliah
sosiologi antropologi yang objek kajiannya tersebut adalah masyarakat,
sehingga kita dapat mendidik siswa untuk dapat menjadi manusia yang
bermanfaat bagi lingkungannya”.
Dari wawancara ini dapat disimpulkan bahwa dengan mengetahui
manfaat yang diperoleh dalam belajar, mahasiswa akan memiliki semangat
untuk mengikuti perkuliahan sehingga memperoleh hasil belajar yang baik
dan diharapkan dapat sesuai dengan apa yang diinginkannya.
14
Robiatul Adawiyah, Mahasiswi P.IPS-Sosiologi antropologi angkatan 2011, Wawancara
Pribadi, 21 Juni 2014
64
G. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian berdasarkan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima. Pembahasan lebih lanjut tentang hasil penelitian ini
akan diuraikan sebagai berikut:
Penelitian berdasarkan wawancara yang telah dilakukan pada beberapa
mahasiswa menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki minat belajar pada
mata kuliah sosiologi antropologi yang dicirikan lebih senang mempelajari
mata kuliah sosiologi antropologi, lebih tertarik untuk mempelajari materi
perkuliahan, lebih perhatian dengan mata kuliah, dan merasakan manfaat yang
positif ketika mempelajari mata kuliah sosiologi antropologi memperoleh rata-
rata nilai baik yaitu nilai A dan B pada mata kuliah sosiologi antropologi.
Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan korelasi antara minat belajar
mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi di
FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, adalah 0,570. Setelah itu hasil
perhitungan dikonsultasikan dengan pada taraf signifikansi 5%,
ternyata ≥ (0,261) dengan degree of freedom (df) = N-nr = 59-2 =
57. Dengan demikian, maka Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini berarti terdapat
hubungan yang signifikan antara minat belajar mahasiswa terhadap hasil
belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi di program studi pendidikan IPS
FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakata, akan tetapi hubungan tersebut masih
berada pada interpretasi sedang atau cukup.
Dalam penelitian ini dikemukakan pula besarnya kontribusi yang diberikan
variabel X (Minat belajar mahasiswa) terhadap variabel Y (Hasil belajar pada
mata kuliah sosiologi antropologi) sebesar 32,49 %. Sedangkan 67,51% turut
didukung oleh faktor-faktor lain yang mempengaruhi pada hasil belajar seperti
halnya perhatian orang tua, kondisi lingkungan belajar dan lain-lain.
65
H. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah diusahakan dan dilakukan sesuai prosedur ilmiah, tetapi
masih memiliki keterbatasan antara lain:
1. Disadari bahwa terdapat banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar,
sementara ini peneliti hanya melibatkan satu variabel saja yaitu minat
belajar mahasiswa terhadap hasil belajar.
2. Meskipun variabel bebas dan variabel terikat terdapat hubungan, dan
memiliki sumbangan sebesar 32,49 %, tetapi masih terdapat sumbangan
sebesar 67,51% dari faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hal
ini menunjukkan bahwa variabel yang diteliti belum dapat menjelaskan
secara menyeluruh mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat
belajar mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi
antropologi.
3. Hasil penelitian merupakan interpretasi sepenuhnya, sehingga ada
kemungkinan perbedaan analisis dengan peneliti sebelumnya.
66
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara minat belajar mahasiswa terhadap hasil
belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi. Hal ini ditujukkan dengan
koefisien korelasi r sebesar 0,570 dan koefisien determinasi (r2) sebesar
0,3249, dan uji signifikansi koefisien korelasi thitung ≥ ttabel pada taraf
signifikansi 5% yaitu 5,237 ≥ 1,672 (sig. 0.000 < 0.050). Hal ini menunjukkan
bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatifnya (Ha) diterima.
Dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara minat belajar
mahasiswa terhadap hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi di
program studi pendidikan IPS FITK UIN Syarif Hidatayullah Jakarta. Sehingga
dapat disimpulkan semakin tinggi (positif) minat belajar mahasiswa maka akan
semakin baik pula hasil belajar yang akan dicapai mahasiswa pada mata kuliah
sosiologi antropologi.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian, maka terbukti bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara minat belajar mahasiwa terhadap hasil belajar pada mata
kuliah sosiologi antropologi di program studi pendidikan IPS FITK UIN Syarif
Hidatayullah Jakarta. Namun demikian, variabel minat belajar bukan satu-
satunya faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar mahasiswa, tetapi
terdapat faktor-faktor lain yang turut mempengaruhi diantaranya faktor
lingkungan, baik lingkungan non sosial maupun sosial, dan faktor instumental.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pegangan dan gambaran
bagi perguruan tinggi khususnya para pengajar agar mampu menimbulkan
minat mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan khususnya pada mata kuliah
sosiologi antropologi.
67
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan beberapa saran dari
penulis sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa/i
Sebaiknya dalam memilih konsentrasi bidang studi diawali dengan minat
terlebih dahulu. Dengan adanya minat dalam memilih konsentrasi bidang
studi maka akan menimbulkan pula minat dalam belajar sehingga belajar
pun menjadi terarah untuk mendapatkan hasil belajar yang baik.
2. Bagi pengajar
Walaupun mahasiwa yang dituntut untuk belajar secara mandiri. Namun
sebagai seorang pengajar (dosen) tetap berkewajiban mengarahkan untuk
kemajuan mahasiswa. Sehingga diharapkan para pengajar juga mampu
menimbulkan dan membangun minat mahasiwa dalam belajar. Hal ini
dapat dilakukan dengan berbagai macam cara salah satunya dalam
mengembangkan materi ajar yang dipadukan dengan metode pengajaran
yang menarik untuk dapat meningkatkan minat belajar mahasiwa sehingga
diharapkan hasil belajar pun meningkat.
3. Bagi orang tua
Bagi orang tua harus menyadari bahwa anak membutuhkan perhatian dan
support dalam belajar. Para orang tua disarankan untuk mau
mendengarkan apa yang diminati oleh anak, Tidak berprasangka buruk
terhadap keinginan anak, sehingga orang tua bisa memberikan arahan
positif bagi kemajuan anak dalam belajar.
68
DAFTAR PUSTAKA
Abdulsyani. Sosiologi Skematika, Teori, dan Terapan. Jakarta: PT. Bumi Aksara,
Cet. IV, 2012.
Afriani, Elly. “Belasan Mahasiswa teramncam Drop Out, 2013”,
www.uinjkt.ac.id/index.php/component/content/article/315-belasan-
mahasiswa-terancam-do.html, 25 Juli 2014.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta, edisi revisi, 2010.
-----, Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara, Cet. X, 2009.
Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan Metode dan Pradigma Baru. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2011.
Buchori, M. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Aksara Baru, 1978.
Budiyarti, Yeti “Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Studi
Kasus di SMA PGRI 56 Ciputat”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Jakarta, 2011.
Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta, Cet.
IV, 2009.
Djaali. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, Cet. II, 2008.
Emzir. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2008.
Gunawan, Ary H. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000.
Haji, Sunarto. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.
Haryanto. “Dampak Salah Memilih Jurusan”, www.belajarpsikologi.com/tips
memilih-jurusan-kuliah/, 15 Juni 2014.
Koentjaraningrat. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: UI Press,1980.
Komariah, Lilis. “Minat Belajar Sosiologi Siswa dalam Pembelajaran Kooperatif
dengan Metode STAD”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta,
2011.
Mahmud. Psikologi Pendidikan Mutakhir. Bandung: Sahifa, 2005.
69
Narbuko, Cholid., dan Achmad Abu. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi
Aksara, 2002.
Narwoko, J. Dwi., dan Bagong Suryanto. Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan.
Jakarta: Kencana, Cet. III, 2007.
Nurhidayati, “Hubungan Antara Minat dengan Prestasi Belajar Siswa dalam
Bidang Studi Sejarah Kebudayaan Islam Studi Kasus Madrasah
Tsanawiyah Nurussalam Pondok Pinang”, Skripsi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Jakarta, 2006. tidak dipublikasikan.
Rahman Shaleh, Abdul., dan Muhbib Abdul Wahab. Psikologi Suatu Pengantar.
Jakarta: Kencana, 2004.
Rohim, Abdul. “Pengaruh Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Bidang
Studi Pendidikan Agama Islam di SMP Dwi Putra Ciputat”, Skripsi pada
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2011.
Sabri, Alisuf. Ilmu Pendidikan. Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, Cet. I, 1999.
-----, Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional. Jakarta: Pedoman
Ilmu Jaya, Cet. III, 2007.
Sarimaya, Farida. Sertifikasi Guru, Apa, Mengapa, dan Bagaimana. Bandung:
Yrama Widya, 2008.
Sekaran, Uma. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta : Salemba
Empat, 2006.
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta, edisi revisi, 2010.
Soemanto, Wasty. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cet. V, 2006.
Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, Cet. VIII, 1997.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, Cet.I, 1989.
Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,
Cet. VII, 2012.
-----, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2012.
Sukmadinata, Nana Syaodih. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, Cet. II, 2006.
70
Suralaga Fadilah dan Solicha, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam.
Jakarta: UIN Jakarta Press, Cet. I, 2005.
-----, Psikologi Pendidikan. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Cet. I, 2010.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT.
Remaja Rosydakarya, 2009.
-----, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja
Rosydakarya, Cet. XV, 2010.
Syarbani, Syahrial. Dasar-dasr Sosiologi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.
Thobroni, Muhammad., dan Arif Mustofa. Belajar dan Pembelajaran:
Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran Dalam Pembangunan
Nasional, Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2011.
Tjandrasa, Meitasari. Buku Perkembangan Anak Jilid 2, Terj. dari Child
Development Sixth Edition oleh Elizabeth B. Hurlock, Jakarta: Erlangga,
Cet. V, 1999.
Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pasal 1.
Uno, Hamzah B. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara, Cet.
III, 2008.
Wajidi, Farid., dan S. Menno (eds.). Makro Sosiologi: Sebuah Pendekatan
terhadap Realitas Sosiologi. Jakarta: Rajawali Pers, Cet. II, 2011.
Wasty, Sriana. “Hubungan Minat Belajar Dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran
Tata Busana di Madrasah Aliyah Negeri 2 Padang”, Skripsi pada
Universitas Negeri Padang, 2013, http://ejournal.unp.ac.id.
Wayoto, Dwi S.M. “Hubungan Antara Lingkungan Belajar dan Minat Belajar
Siswa dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI SMAN 1
Paninggaran Pekalongan”, Tesis pada Universitas Sebelas Maret,
Surakarta, 2008, , http://eprints.uns.ac.id.
Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian dan Sosial Pendidikan Teori-Aplikasi,
Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006.
71
71
Lampiran 1
ANGKET PENELITIAN
Petunjuk Pengisian
1. Tulislah identitas terlebih dahulu pada kolom yang telah disediakan.
2. Bacalah setiap pernyataan yang ada dengan seksama dan hubungkan dengan aktivitas
keseharian anda sebelum menentukan jawaban.
3. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapat anda dengan memberikan tanda
check (√) atau silang (X) pada alternatif jawaban yang tersedia.
Identitas Responden
Nama : ……………………………………………………………………
No. Telp : ……………………………………………………………………
Kelas : ……………………………………………………………………
ANGKET HUBUNGAN MINAT BELAJAR MAHASISWA TERHADAP
MATA KULIAH SOSIOLOGI ANTROPOLOGI
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan Kriteria Jawaban
SS S TS STS
1. Saya selalu hadir mengikuti perkuliahan mata kuliah sosiologi
antropologi
2. Saya datang tepat waktu ke kelas saat mata kuliah sosiologi
antropologi
3. Saya tetap belajar walaupun tidak ada dosen
4. Saya tetap belajar walau tidak sedang ada ujian
5. Saya senang mendapat pekerjaan rumah yang berkaitan dengan
mata kuliah sosiologi antropologi
6. Saya mengikuti mata kuliah sosiologi antropologi dengan
kemauan sendiri
7. Saya mengikuti perkuliahan dengan senang hati
8. Menurut saya, para pengajar (dosen) mata kuliah sosiologi
antropologi menyenangkan
9. Saya duduk di depan ketika mata kuliah yang berkaitan dengan
sosiologi antropologi
72
10. Menurut saya, mata kuliah sosiologi antropologi sangat
membosankan
11. Saya mencatat materi-materi yang disampaikan dosen
12. Saya konsentrasi mendengarkan dan memperhatikan penjelasaan
dosen
13. Menurut saya, penjelasan terkait mata kuliah sosiologi antrpologi
disampaikan dosen dengan jelas
14. Saya dapat menjawab pertanyaan yang dilontarkan dosen terkait
mata kuliah sosiologi antropologi
15. Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dimengerti
terkait materi sosiologi antropologi
16. Saya aktif dalam kegiatan diskusi dalam kelas saat mata kuliah
sosiologi antropologi
17. Saya menyiapkan materi sebelum perkuliahan dimulai
18. Saya memiliki lebih dari satu buku-buku sosiologi antropologi
19. Dirumah, saya senang mengulang kembali materi yang berkaitan
dengan sosiologi antropologi
20. Saya rutin membaca buku-buku tentang sosiologi antropologi
untuk menambah ilmu pengetahuan
21. Menurut saya, mata kuliah sosiologi antropologi lebih mudah
daripada mata kuliah yang lain
22. Menurut saya, bahan pelajaran menantang untuk dikaji
23. Saya mengumpulkan tugas tepat waktu
24. Dengan mempelajari sosiologi antropologi membuat saya dapat
menjalin hubungan sosial yang baik dengan lingkungan sekitar
25. Dengan mempelajari sosiologi antropologi membuat saya lebih
peka terhadap masalah-masalah sosial yang ada di masyarakat
73
Lampiran 2
Instrumen Wawancara
Subjek :
Hari, Tanggal/Tahun :
Pertanyaan
1. Apakah Anda dapat memahami dengan baik materi-materi yang berkaitan
dengan mata kuliah sosiologi antropologi?
Jawab:.............................................................................................................
........................................................................................................................
....................................
2. Sejauh ini, bagaimana perolehan nilai yang Anda peroleh setelah mengikuti
perkuliahan apakah selalu mendapatkan nilai di atas standard minimal nilai
yang ditetapkan? Jawab:..................................................................................................................
.............................................................................................................................
................................. 3. Apa faktor yang mempengaruhi Anda memilih konsentrasi pendidikan
sosiologi-antropologi?
Jawab:.............................................................................................................
........................................................................................................................
....................................
4. Dalam dua (2) semester terakhir ini, berapa banyak ketidakhadiran Anda?
Jawab:.............................................................................................................
........................................................................................................................
....................................
5. Menurut Anda, manfaat apa yang di dapat pada mata kuliah sosiologi
antropologi bagi kehidupan sehari-hari?
Jawab:.............................................................................................................
........................................................................................................................
....................................
74
Lampiran 3
Hasil Wawancara
Subjek : Winda Agnes
Hari, Tanggal/Tahun : Senin, 9 Juni 2014
Pertanyaan
1. Apakah Anda dapat memahami dengan baik materi-materi yang berkaitan
dengan mata kuliah sosiologi antropologi?
Jawab: Ya saya dapat memahami materi mata kuliah sosiologi antropologi
dengan baik jika dosennya dapat menyampaikan materi kuliah dengan
menarik ka.
2. Sejauh ini, bagaimana perolehan nilai yang Anda peroleh setelah mengikuti
perkuliahan apakah selalu mendapatkan nilai di atas standard minimal nilai
yang ditetapkan? Jawab: Sejauh ini, saya memperoleh nilai secara keseluruhan dengan rata-
rata A (amat baik)..hehe jadi malu ka
3. Apa faktor yang mempengaruhi Anda memilih konsentrasi pendidikan
sosiologi-antropologi?
Jawab: “Sebenarnya saya memilih konsentrasi ini karena saya memang
menginginkan atas kemauan sendiri. Ehm.. lebih tepatnya sih karena saya
suka bersosialisasi dengan masyarakat dan ingin mengetahui tentang
ragam gejala sosial di masyarakat”.
4. Dalam dua (2) semester terakhir ini, berapa banyak ketidakhadiran Anda?
Jawab: “Alhamdulillah yah selalu hadir diperkuliahan, pernah 1 kali tidak
hadir itu juga karena sakit ka”.
5. Menurut Anda, manfaat apa yang di dapat pada mata kuliah sosiologi
antropologi bagi kehidupan sehari-hari?
Jawab: “Sangat bermanfaat, karena dengan mempelajari mata kuliah ini
kita jadi mengetahui bagaimana kehidupan di masyarakat. Karena passion
kita adalah guru semoga dapat membantu mengatasi masalah-masalah
sosial di bidang pendidikan”.
75
Hasil Wawancara
Subjek : Emil Dwi Febria
Hari, Tanggal/Tahun : Senin, 9 Juni 2014
Pertanyaan
1. Apakah Anda dapat memahami dengan baik materi-materi yang berkaitan
dengan mata kuliah sosiologi antropologi?
Jawab: “iya dong, saya sangat memahaminya karena materi sosiologi
antropologi mudah dipelajari dibandingkan dengan mata kuliah lainnya”.
2. Sejauh ini, bagaimana perolehan nilai yang Anda peroleh setelah mengikuti
perkuliahan apakah selalu mendapatkan nilai di atas standard minimal nilai
yang ditetapkan?
Jawab: “dapat dikategorikan sering mendapat nilai A pada mata kuliah
sosiologi antropologi”.
3. Apa faktor yang mempengaruhi Anda memilih konsentrasi pendidikan
sosiologi-antropologi?
Jawab: “Karena saya senang membaca buku-buku sosiologi, dan sosiologi
sesuai dengan apa yang menjadi cita-cita dalam hidup saya”.
4. Dalam dua (2) semester terakhir ini, berapa banyak ketidakhadiran Anda?
Jawab:”Full....pastinya, alhamdulillah di semester 6 ini saya tidak penah
absein”.
5. Menurut Anda, manfaat apa yang di dapat pada mata kuliah sosiologi
antropologi bagi kehidupan sehari-hari?
Jawab: “Selama saya mempelajari mata kulaih tersebut, saya merasa
banyak manfaat yang dirasakan. Salah satunya kita dapat memahami
gejala-gejala sosial di masyarakat dan diharapkan dapat menjawab
permasalahan-permasalahan di masyarakat. Jadi menurut saya sangat
penting”.
76
Hasil Wawancara
Subjek : Fari Agung
Hari, Tanggal/Tahun : Senin, 9 Juni 2014
Pertanyaan
1. Apakah Anda dapat memahami dengan baik materi-materi yang berkaitan
dengan mata kuliah sosiologi antropologi?
Jawab: ”Tidak semua materi mata kuliah sosiologi antropologi yang dapat
saya pahami apalagi saya kuasai, karena saya lebih menyukai hal-hal yang
berhubungan dengan IT”.
2. Sejauh ini, bagaimana perolehan nilai yang Anda peroleh setelah mengikuti
perkuliahan apakah selalu mendapatkan nilai di atas standard minimal nilai
yang ditetapkan? Jawab: “Kurang memuaskan ka, IPK terakhir saya aja baru sampe 3,00 ka
sedangkan teman saya udah lebih kayanya”.
3. Apa faktor yang mempengaruhi Anda memilih konsentrasi pendidikan
sosiologi-antropologi?
Jawab: ”Saya memilih konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi
karena saya ikut-ikut temen aja, saya gak tahu harus pilih yang mana,
sebenarnya kurang minat untuk jadi guru”.
4. Dalam dua (2) semester terakhir ini, berapa banyak ketidakhadiran Anda?
Jawab: “Lupa ka, tapi saya jarang sih full hadir terus di kelas, ada aja gak
masuknya”.
5. Menurut Anda, manfaat apa yang di dapat pada mata kuliah sosiologi
antropologi bagi kehidupan sehari-hari?
Jawab: “Ya, lumayan manfaatnya bisa bersosialisasi dengan lingkungan
mungkin, dan mengetahui kebudayaan di masyarakat”.
77
Hasil Wawancara
Subjek : Maleh Bari
Hari, Tanggal/Tahun : Senin, 9 Juni 2014
Pertanyaan
1. Apakah Anda dapat memahami dengan baik materi-materi yang berkaitan
dengan mata kuliah sosiologi antropologi?
Jawab: “Alhamdulillah dapat memahaminya, soalnya saya menyukai
pelajaran ini”.
2. Sejauh ini, bagaimana perolehan nilai yang Anda peroleh setelah mengikuti
perkuliahan apakah selalu mendapatkan nilai di atas standard minimal nilai
yang ditetapkan? Jawab: “hehehe..alhamdulillah yang pasti belum pernah dapet C. B lah
minimalnya”.
3. Apa faktor yang mempengaruhi Anda memilih konsentrasi pendidikan
sosiologi-antropologi?
Jawab: “Saya memilih konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi atas
dasar kemauan sendiri”.
4. Dalam dua (2) semester terakhir ini, berapa banyak ketidakhadiran Anda?
Jawab: “Sepertinya saya hadir terus kok mba”.
5. Menurut Anda, manfaat apa yang di dapat pada mata kuliah sosiologi
antropologi bagi kehidupan sehari-hari?
Jawab: “Menurut saya ya mba, sosiologi antropologi itu sangat penting
bagi kehidupan kita, dimana kita mengetahui bagaimana cara
menempatkan diri di masyarakat, karena di dalam sosiologi mengajarkan
bagaimana cara kita berinteraksi, bersosialisai kepada individu atau
kelompok lainnya, jadi kita tidak akan melakukan hal-hal yang tidak
sesuai dengan norma di masyarakat, bahkan kita mengetahui tentang
kebudayaan/kebiasaan dari suatu kelompok/daerah”.
78
Hasil Wawancara
Subjek : Via Oktaviani
Hari, Tanggal/Tahun : Senin, 9 Juni 2014
Pertanyaan
1. Apakah Anda dapat memahami dengan baik materi-materi yang berkaitan
dengan mata kuliah sosiologi antropologi?
Jawab: ”Ya dong, saya memahaminya dengan baik ko ka, coba aja liat
niali via hehe”.
2. Sejauh ini, bagaimana perolehan nilai yang Anda peroleh setelah mengikuti
perkuliahan apakah selalu mendapatkan nilai di atas standard minimal nilai
yang ditetapkan? Jawab: “Hemm kalo untuk sosiologi antropologi siih bagus ka, dapet B
minimal, alhamdulillah sih ga ada yang C”.
3. Apa faktor yang mempengaruhi Anda memilih konsentrasi pendidikan
sosiologi-antropologi?
Jawab: ”Saya memilih konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi
karena materi mata kuliah yang menarik untuk dipelajari dibandingkan
dengan mata kuliah pada bidang studi lainnya seperti ekonomi atau
geografi”.
4. Dalam dua (2) semester terakhir ini, berapa banyak ketidakhadiran Anda?
Jawab: “Jarang banget ga masuknya, kayanya sih masuk terus saya”.
5. Menurut Anda, manfaat apa yang di dapat pada mata kuliah sosiologi
antropologi bagi kehidupan sehari-hari?
Jawab: “Manfaatnya sebagai mahasiswi konsentrasi bidang studi sosiologi
antropologi yang nantinya akan menjadi seorang pendidik atau guru,
sosiolog berperan dalam mengajarkan dengan memberikan contoh-contoh
yang terdapat di masyarakat”.
79
Hasil Wawancara
Subjek : Abidilah
Hari, Tanggal/Tahun : Senin, 9 Juni 2014
Pertanyaan
1. Apakah Anda dapat memahami dengan baik materi-materi yang berkaitan
dengan mata kuliah sosiologi antropologi?
Jawab: ”Saya sih ngerti ka, tapi mungkin kurang belajar aja jadi kalau pas
ujian suka lupa”.
2. Sejauh ini, bagaimana perolehan nilai yang Anda peroleh setelah mengikuti
perkuliahan apakah selalu mendapatkan nilai di atas standard minimal nilai
yang ditetapkan? Jawab: “Hahaha, ya gitu deh, malu ah ka, gak sempurna, gak maksimal deh”.
3. Apa faktor yang mempengaruhi Anda memilih konsentrasi pendidikan
sosiologi-antropologi?
Jawab: “Saya sih masuk konsentrasi bidang studi ini karena gak enak sama
temen, lagi pula kebanyakan teman saya masuk sosiologi antropologi”.
4. Dalam dua (2) semester terakhir ini, berapa banyak ketidakhadiran Anda?
Jawab: “Berapa ya lupa, tapi kehadiran belom pernah 100 % sih, ada aja
gak masuknya”.
5. Menurut Anda, manfaat apa yang di dapat pada mata kuliah sosiologi
antropologi bagi kehidupan sehari-hari?
Jawab: “Awalnya sih gatau gunanya apa tapi setelah belajar jadi sedikit
tahu. Ya, sebenernya manfaatnya banyak, setiap belajar kan pasti ada
manfaatnya tergantung dari dirinya sendiri bagaimana memanfaatkannya,
pokoknya selama saya belajar mata kuliah sosiologi-antropologi saya
menjadi tahu kebudayaan-kebudayaan suatu daerah”.
80
Hasil Wawancara
Subjek : Inayati Ma’rifah
Hari, Tanggal/Tahun : Senin, 9 Juni 2014
Pertanyaan
1. Apakah Anda dapat memahami dengan baik materi-materi yang berkaitan
dengan mata kuliah sosiologi antropologi?
Jawab: ”Sejauh ini sih ga merasa kesulitan ka dalam belajar mata kuliah
sosiologi antropologi”.
2. Sejauh ini, bagaimana perolehan nilai yang Anda peroleh setelah mengikuti
perkuliahan apakah selalu mendapatkan nilai di atas standard minimal nilai
yang ditetapkan? Jawab: “Untuk nilai sosiologi antropologi bagus dalam setiap mata kuliah
sosiologi antropologi. Nilainya A sampai B.
3. Apa faktor yang mempengaruhi Anda memilih konsentrasi pendidikan
sosiologi-antropologi?
Jawab: ”Saya memilih konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi
karena kayanya lebih gampang daripada ekonomi, soalnya saya lemah
dihitung-hitungan dan paling males gambar hehehe”.
4. Dalam dua (2) semester terakhir ini, berapa banyak ketidakhadiran Anda?
Jawab: “Saya selalu hadir pada setiap pertemuan mata kuliah sosiologi
antropologi dan dipastikan tidak pernah absein, soalnya senang belajar
sosiologi antropologi daripada yang pusing-pusing”.
5. Menurut Anda, manfaat apa yang di dapat pada mata kuliah sosiologi
antropologi bagi kehidupan sehari-hari?
Jawab: “Intinya karena sosiologi antropologi menurut saya memberikan
pelajaran tentang tata kehidupan bermasyarakat dunia”.
81
Hasil Wawancara
Subjek : Dendy
Hari, Tanggal/Tahun : Senin, 9 Juni 2014
Pertanyaan
1. Apakah Anda dapat memahami dengan baik materi-materi yang berkaitan
dengan mata kuliah sosiologi antropologi?
Jawab: ”Iya dapat dipahami dengan baik”.
2. Sejauh ini, bagaimana perolehan nilai yang Anda peroleh setelah mengikuti
perkuliahan apakah selalu mendapatkan nilai di atas standard minimal nilai
yang ditetapkan? Jawab: “Baik menurut saya memuaskan, tapi saya belum puas dan sedang
berusaha biar dapat yang sangat memuaskan hehehe...”.
3. Apa faktor yang mempengaruhi Anda memilih konsentrasi pendidikan
sosiologi-antropologi?
Jawab:”Saya memilih konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi
karena saya senang dan tertarik dengan mata kuliah ini, menurut saya mata
kuliah ini adalah ilmu yang menarik untuk dipelajari”.
4. Dalam dua (2) semester terakhir ini, berapa banyak ketidakhadiran Anda?
Jawab: “Dalam satu semester saya selalu hadir mengikuti perkuliahan
pada mata kuliah sosiologi antropologi. Tidak hadir dalam perkuliahan
karena sakit aja”.
5. Menurut Anda, manfaat apa yang di dapat pada mata kuliah sosiologi
antropologi bagi kehidupan sehari-hari?
Jawab: “Menurut saya manfaatnya penting karena kita makhluk sosial jadi
harus mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan ilmu-ilmu sosial salah
satunya adalah mata kuliah sosiologi antropologi”.
82
Hasil Wawancara
Subjek : Rahmat
Hari, Tanggal/Tahun : Senin, 9 Juni 2014
Pertanyaan
1. Apakah Anda dapat memahami dengan baik materi-materi yang berkaitan
dengan mata kuliah sosiologi antropologi?
Jawab: ”Terkadang saya memahami tapi ada juga yang tidak”.
2. Sejauh ini, bagaimana perolehan nilai yang Anda peroleh setelah mengikuti
perkuliahan apakah selalu mendapatkan nilai di atas standard minimal nilai
yang ditetapkan? Jawab: “Untuk nilai menurut saya hanya bernilai cukup saja”.
3. Apa faktor yang mempengaruhi Anda memilih konsentrasi pendidikan
sosiologi-antropologi?
Jawab:”Saya memilih konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi
karena memang kebanyakan teman saya memilih konsentrasi bidang studi
ini dan memamng tidak ada lagi yang saya senangi dan tertarik”.
4. Dalam dua (2) semester terakhir ini, berapa banyak ketidakhadiran Anda?
Jawab: “Kehadirannya selama proses perkuliahan kurang lebih 80%”.
5. Menurut Anda, manfaat apa yang di dapat pada mata kuliah sosiologi
antropologi bagi kehidupan sehari-hari?
Jawab: “Manfaatnya adalah saya belajar melihat manusia bukan dari
tampilan saja melainkan bisa melihat lebih spesifik dan lebih peka
terhadap lingkungan sosial”.
83
Hasil Wawancara
Subjek : Robiatul Adawiyah
Hari, Tanggal/Tahun : Senin, 9 Juni 2014
Pertanyaan
1. Apakah Anda dapat memahami dengan baik materi-materi yang berkaitan
dengan mata kuliah sosiologi antropologi?
Jawab: “Ya karena saya selalu memperhatikan apa yang disampaikan oleh
dosen atau teman-teman saat presentasi”.
2. Sejauh ini, bagaimana perolehan nilai yang Anda peroleh setelah mengikuti
perkuliahan apakah selalu mendapatkan nilai di atas standard minimal nilai
yang ditetapkan? Jawab: “Selama ini nilai saya yang berkaitan dengan sosiolog antropologi
mendapatkan nilai yang baik”.
3. Apa faktor yang mempengaruhi Anda memilih konsentrasi pendidikan
sosiologi-antropologi?
Jawab: “Karena saya suka mempelajari sosiologi bagi saya ilmu sosiologi
mudah dipahami karena berkaitan dengan kehidupan manusia dan
bermasyarakat yang baik dilingkungan”.
4. Dalam dua (2) semester terakhir ini, berapa banyak ketidakhadiran Anda?
Jawab:”Terakhir di semester 6 saya 3 kali ga masuk karena ada urusan
keluarga yang penting”.
5. Menurut Anda, manfaat apa yang di dapat pada mata kuliah sosiologi
antropologi bagi kehidupan sehari-hari?
Jawab: “Mata kuliah sosiologi antropologi memberikan manfaat penting
yang dapat saya aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dimana sebagai
makhluk sosial kita harus peka terhadap lingkungan sekitar sehingga dapat
mengatasi masalah-masalah sosial di lingkungan tempat kita tinggal”.
84
Hasil Wawancara
Subjek : Nur Aini
Hari, Tanggal/Tahun : Senin, 9 Juni 2014
Pertanyaan
1. Apakah Anda dapat memahami dengan baik materi-materi yang berkaitan
dengan mata kuliah sosiologi antropologi?
Jawab: ”Saya dapat memahami dengan baik materi-materi sosiologi
antropologi ketika dosennya menyenangkan dalam belajar”.
2. Sejauh ini, bagaimana perolehan nilai yang Anda peroleh setelah mengikuti
perkuliahan apakah selalu mendapatkan nilai di atas standard minimal nilai
yang ditetapkan? Jawab: “eeee, nilai yang saya peroleh cukup memuaskan, ya di atas standard
minimal deh”.
3. Apa faktor yang mempengaruhi Anda memilih konsentrasi pendidikan
sosiologi-antropologi?
Jawab: “Saya memilih konsentrasi bidang studi sosiologi antropologi
karena menurut saya hal ini sangat sesuai dengan apa yang harus dimiliki
oleh seorang guru, sebagai seorang guru kita wajib mempunyai bekal dari
mata kuliah sosiologi antropologi yang objek kajiannya tersebut adalah
masyarakat, sehingga kita dapat mendidik siswa untuk dapat menjadi
manusia yang bermanfaat bagi lingkungannya”.
4. Dalam dua (2) semester terakhir ini, berapa banyak ketidakhadiran Anda?
Jawab: “Sampai saat ini saya selalu hadir terus”.
5. Menurut Anda, manfaat apa yang di dapat pada mata kuliah sosiologi
antropologi bagi kehidupan sehari-hari?
Jawab: “Mata kuliah sosiologi antropologi sangat penting memberikan
manfaat dalam kehidupan sehari-hari kita, artinya dengan belajar sosiologi
antropologi kita bisa berinteraksi dengan baik di masyarakat dan bisa
menempatkan bagaimana seharusnya kita bersikap di dalam masyarakat”.
85
Lampiran 4
Tabel Krejcie dan Morgan
jumlah sampel berdasarkan jumlah populasi
Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n)
10 10 220 140 1200 291
15 14 230 144 1300 297
20 19 240 148 1400 302
25 24 250 152 1500 306
30 28 260 155 1600 310
35 32 270 159 1700 313
40 36 280 162 1800 317
45 40 290 165 1900 320
50 44 300 169 2000 322
55 48 320 175 2200 327
60 52 340 181 2400 331
65 56 360 186 2600 335
70 59 380 191 2800 338
75 63 400 196 3000 341
80 66 420 201 3500 346
85 70 440 205 4000 351
90 73 460 210 4500 354
95 76 480 214 5000 357
100 80 500 217 6000 361
110 86 550 226 7000 364
120 92 600 234 8000 367
130 97 650 242 9000 368
140 103 700 248 10000 370
150 108 750 254 15000 375
160 113 800 260 20000 377
170 118 850 265 30000 379
180 123 900 269 40000 380
190 127 950 274 50000 381
200 132 1000 278 75000 382
210 136 1100 285 1000000 384
86
Lampiran 5
Perhitungan Uji Validitas dan Realibitas Angket
Item No r hitung r tabel Kesimpulan
1 0.231 0.312 Tidak Valid
2 0.331 0.312 Valid
3 0.198 0.312 Tidak Valid
4 0.119 0.312 Tidak Valid
5 0.070 0.312 Tidak Valid
6 0.488 0.312 Valid
7 0.679 0.312 Valid
8 0.437 0.312 Valid
9 0.384 0.312 Valid
10 0.206 0.312 Tidak Valid
11 0.539 0.312 Valid
12 0.319 0.312 Valid
13 0.395 0.312 Valid
14 0.551 0.312 Valid
15 0.528 0.312 Valid
16 0.458 0.312 Valid
17 0.183 0.312 Tidak Valid
18 0.314 0.312 Valid
19 0.563 0.312 Valid
20 0.360 0.312 Valid
21 0.403 0.312 Valid
22 0.518 0.312 Valid
23 0.526 0312 Valid
24 0.495 0.312 Valid
25 0.458 0.312 Valid
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,845 25
87
Lampiran 6
Tabulasi Data Minat Belajar Mahasiswa
Nama Skor untuk butir pertanyaan
2 6 7 8 9 11 12 13 14 15 16 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah
S22 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 1 3 3 3 3 45
S27 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 51
S36 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 52
S8 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 53
S40 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 53
S10 3 4 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 54
S32 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 4 2 2 4 3 2 4 4 54
S1 2 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 55
S24 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 55
S30 3 3 3 4 2 2 3 4 3 3 2 2 2 3 2 3 3 4 4 55
S35 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 4 3 2 4 4 4 3 3 55
S13 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 4 56
S16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 56
S19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 4 56
S29 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 56
S31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 56
S34 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 56
S37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 56
S2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 57
S9 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 57
S18 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 3 3 4 57
S25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
S45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 57
S44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 4 4 58
S57 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 58
S12 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 4 59
S38 4 4 2 2 4 3 4 3 3 4 2 3 2 2 2 4 4 4 3 59
S47 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59
88
S56 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 59
S7 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 60
S11 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 4 3 3 4 4 60
S52 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
S58 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 60
S26 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 3 4 4 4 61
S28 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 61
S42 4 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 61
S48 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 61
S14 3 4 4 2 3 3 3 4 3 2 4 3 3 2 4 4 3 4 4 62
S15 4 4 4 3 2 4 3 4 3 3 3 2 2 2 3 4 4 4 4 62
S17 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 62
S20 4 4 4 3 2 3 4 3 3 4 2 4 3 2 3 3 3 4 4 62
S51 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 62
S59 3 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 4 62
S5 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 63
S6 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 63
S33 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 63
S3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 64
S41 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 64
S50 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 64
S53 4 4 4 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 64
S54 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 64
S46 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 65
S49 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 65
S21 4 4 4 2 3 3 3 2 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 66
S23 4 4 4 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 67
S4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 68
S43 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 69
S55 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 70
S39 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 71
89
Lampiran 7
Tabulasi Data Pokok
Nama Minat belajar (X) Hasil belajar (Y)
S22 45 69
S27 51 72
S36 52 72
S8 53 75
S40 53 77
S10 54 76
S32 54 76
S1 55 77
S24 55 80
S30 55 75
S35 55 78
S13 56 78
S16 56 76
S19 56 83
S29 56 82
S31 56 78
S34 56 75
S37 56 82
S2 57 79
S9 57 81
S18 57 80
S25 57 75
S45 57 75
S44 58 75
S57 58 74
S12 59 75
S38 59 74
S47 59 80
S56 59 75
S7 60 81
S11 60 76
S52 60 80
S58 60 81
S26 61 75
S28 61 83
S42 61 80
S48 61 80
90
S14 62 78
S15 62 80
S17 62 77
S20 62 79
S51 62 77
S59 62 80
S5 63 75
S6 63 79
S33 63 77
S3 64 78
S41 64 74
S50 64 74
S53 64 82
S54 64 80
S46 65 75
S49 65 75
S21 66 70
S23 67 75
S4 68 82
S43 69 78
S55 70 83
S39 71 85
91
Lampiran 8
Distribusi Frekuensi Angket Minat Belajar
a. Mean Xi (µxi )
Xi =
=
= 59,61
Keterangan :
: Jumlah skor angket minat
Σfi : Jumlah data
b. Modus (MO)
Mo = b + P (
= 60,25 + 4 (
= 60,25 + 0,75
= 61,25
Keterangan :
b : Batas kelas modus
P : Panjang kelas
: Frek kelas modus-Frek kelas sebelumnya
: Frek kelas modus- Frek kelas berikutnya
c. Median (Me)
Me = b + P (
= 56,5 + 4 (
= 56,5 + 2
= 58,5
Keterangan :
N : Banyaknya data
b : Batas bawah kelas median
F : Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f : Frekeunsi kelas median
92
Lampiran 9
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar
pada Mata Kuliah Sosiologi Antropologi
a. Mean Xi (µxi )
Xi =
=
= 78,05
Keterangan :
: Jumlah skor hasil belajar pada mata kuliah sosiologi antropologi
Σfi : Jumlah data
b. Modus (MO)
Mo = b + P (
= 74,5 + 2 (
= 74,5 + 1,37
= 75,87
Keterangan :
b : Batas kelas modus
P : Panjang kelas
: Frek kelas modus-Frek kelas sebelumnya
: Frek kelas modus- Frek kelas berikutnya
c. Median (Me)
Me = b + P (
= 76,5 + 2 (
= 76,5 + 1,5
= 78
Keterangan :
N : Banyaknya data
b : Batas bawah kelas median
F : Jumlah semua frekuensi sebelum kelas median
f : Frekeunsi kelas median
93
Lampiran 10
Uji Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas
2. Uji Homogenitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Standardized
Residual
N 59
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std.
Deviation ,99134183
Most Extreme
Differences
Absolute ,081
Positive ,081
Negative -,062
Kolmogorov-Smirnov Z ,622
Asymp. Sig. (2-tailed) ,834
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Hasil Perhitungan
Uji homogenitas variabel hasil belajar (Y) berdasarkan variabel minat
belajar (X)
Hasil Belajar
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1,739 12 37 ,098
94
Lampiran 11
Analisis Data
Descriptive Statistics
Mean Std.
Deviation
N
MINAT
BELAJAR 59,6102 4,97586 59
HASIL
BELAJAR 78,0508 3,45625 59
Correlations
MINAT
BELAJAR
HASIL
BELAJAR
MINAT
BELAJAR
Pearson
Correlation 1 ,570
**
Sig. (2-tailed) ,000
N 59 59
HASIL
BELAJAR
Pearson
Correlation ,570
** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 59 59
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
95
Lampiran 12
Perhitungan Pengujian Hipotesis Korelasi Product Moment
No Nama R X Y XY X2 Y2
1 S22 45 69 3105 2025 4761
2 S27 51 72 3672 2601 5184
3 S36 52 72 3744 2704 5184
4 S8 53 75 3975 2809 5625
5 S40 53 77 4081 2809 5929
6 S10 54 76 4104 2916 5776
7 S32 54 76 4104 2916 5776
8 S1 55 77 4235 3025 5929
9 S24 55 80 4400 3025 6400
10 S30 55 75 4125 3025 5625
11 S35 55 78 4290 3025 6084
12 S13 56 78 4368 3136 6084
13 S16 56 76 4256 3136 5776
14 S19 56 83 4648 3136 6889
15 S29 56 82 4592 3136 6724
16 S31 56 78 4368 3136 6084
17 S34 56 75 4200 3136 5625
18 S37 56 82 4592 3136 6724
19 S2 57 79 4503 3249 6241
20 S9 57 81 4617 3249 6561
21 S18 57 80 4560 3249 6400
22 S25 57 75 4275 3249 5625
23 S45 57 75 4275 3249 5625
24 S44 58 75 4350 3364 5625
25 S57 58 74 4292 3364 5476
26 S12 59 75 4425 3481 5625
27 S38 59 74 4366 3481 5476
28 S47 59 80 4720 3481 6400
29 S56 59 75 4425 3481 5625
30 S7 60 81 4860 3600 6561
31 S11 60 76 4560 3600 5776
32 S52 60 80 4800 3600 6400
33 S58 60 81 4860 3600 6561
96
34 S26 61 75 4575 3721 5625
35 S28 61 83 5063 3721 6889
36 S42 61 80 4880 3721 6400
37 S48 61 80 4880 3721 6400
38 S14 62 78 4836 3844 6084
39 S15 62 80 4960 3844 6400
40 S17 62 77 4774 3844 5929
41 S20 62 79 4898 3844 6241
42 S51 62 77 4774 3844 5929
43 S59 62 80 4960 3844 6400
44 S5 63 75 4725 3969 5625
45 S6 63 79 4977 3969 6241
46 S33 63 77 4851 3969 5929
47 S3 64 78 4992 4096 6084
48 S41 64 74 4736 4096 5476
49 S50 64 74 4736 4096 5476
50 S53 64 82 5248 4096 6724
51 S54 64 80 5120 4096 6400
52 S46 65 80 5200 4225 6400
53 S49 65 75 4875 4225 5625
54 S21 66 81 5346 4356 6561
55 S23 67 82 5494 4489 6724
56 S4 68 82 5576 4624 6724
57 S43 69 85 5865 4761 7225
58 S55 70 85 5950 4900 7225
59 S39 71 85 6035 5041 7225
Σ 3517 4605 275073 211085 360117
N = 59 ΣX2 = 211085
ΣX = 3517 ΣY2 = 360117
ΣY = 4605 ΣXY = 275073
97
Perhitungan korelasi
√
√
√
√
≥ (0,261).
98
Lampiran 13
Tabel r (Pearson Product Moment)
Uji 1 sisi dan 2 sisi pada taraf signifikansi 0,05
N
Taraf Signif
N
Taraf Signif
N
Taraf Signif
5% 1% 5% 1% 5% 1%
3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.265 0.224
4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 56 0.263 0.222
5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 57 0.261 0.220
6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 58 0.258 0.218
7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 59 0.256 0.216
8 0.707 0.834 32 0.349 0.449
0.442
9 0.666 0.798 33 0.344
10 0.632 0.765 34 0.339 0.436
11 0.602 0.735 35 0.334 0.430
12 0.576 0.708 36 0.329 0.424
13 0.553 0.684 37 0.325 0.418
14 0.532 0.661 38 0.320 0.413
15 0.514 0.641 39 0.316 0.408
16 0.497 0.623 40 0.312 0.403
17 0.482 0.606 41 0.308 0.398
18 0.468 0.590 42 0.304 0.393
19 0.456 0.575 43 0.301 0.389
20 0.444 0.561 44 0.297 0.384
21 0.433 0.549 45 0.294 0.380
22 0.423 0.537 46 0.291 0.376
23 0.413 0.526 47 0.288 0.372
99
24 0.404 0.515 48 0.284 0.368
25 0.396 0.505 49 0.281 0.364
26 0.388 0.496 50 0.279 0.361
100
Lampiran 14
Tabel t (Pada taraf signifikansi 0,05)
1 sisi (0,05) dan 2 sisi (0,025)
Df 0,05 0,025
1 6,314 12,706
2 2,920 4,303
3 2,353 3,182
4 2,132 2,776
5 2,015 2,571
6 1,943 2,447
7 1,895 2,365
8 1,860 2,306
9 1,833 2,262
10 1,812 2,228
11 1,796 2,201
12 1,782 2,179
13 1,771 2,160
14 1,761 2,145
15 1,753 2,131
16 1,746 2,120
17 1,740 2,110
18 1,734 2,101
19 1,729 2,093
20 1,725 2,086
21 1,721 2,080
22 1,717 2,074
23 1,714 2,069
24 1,711 2,064
25 1,708 2,060
26 1,706 2,056
27 1,703 2,052
28 1,701 2,048
29 1,699 2,045
30 1,697 2,042
31 1,696 2,040
32 1,694 2,037
33 1,692 2,035
34 1,691 2,032
35 1,690 2,030
36 1,688 2,028
37 1,687 2,026
38 1,686 2,024
39 1,685 2,023
101
40 1,684 2,021
41 1,683 2,020
42 1,682 2,018
43 1,681 2,017
44 1,680 2,015
45 1,679 2,014
46 1,679 2,013
47 1,678 2,012
48 1,677 2,011
49 1,677 2,010
50 1,676 2,009
51 1,675 2,008
52 1,675 2,007
53 1,674 2,006
54 1,674 2,005
55 1,673 2,004
56 1,673 2,003
57 1,672 2,002
58 1,672 2,002
59 1,671 2,001
60 1,671 2,000
61 1,670 2,000
62 1,670 1,999
63 1,669 1,998
64 1,669 1,998
65 1,669 1,997
66 1,668 1,997
67 1,668 1,996
68 1,668 1,995
69 1,667 1,995
70 1,667 1,994
71 1,667 1,994
72 1,666 1,993
73 1,666 1,993
74 1,666 1,993
75 1,665 1,992
76 1,665 1,992
77 1,665 1,991
78 1,665 1,991
79 1,664 1,990
80 1,664 1,990
81 1,664 1,990
82 1,664 1,989
Lampiran 17
BIODATA PENULIS
Deli Wani Utami, NIM 1110015000111, Jurusan
Pendidikan IPS, Program studi sosiologi antropologi,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2014.
Penulis lahir di Tangerang, 01 Januari 1992,
bertempat tinggal di Rempoat rt/rw 02/09 Kel.
Rempoa, Kec. Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Riwayat
pendidikan; SDN Rempoa Gintung I (Rempoa III),
SMPN 178 Jakarta, SMAN 87 Jakarta, dan Perguruan
Tinggi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pengalaman organisasi: Menteri Pemberdayaan
Perempuan Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan
IPS 2012-2013. Anggota Departemen Sosial Himpunan Mahasiswa Jurusan
Pendidikan IPS 2013-2014, Anggota Forum Kegiatan Masyarakat Betawi
(FKMB, dan Kader HMI Komisariat Tarbiyah. Motto : Lakukan kebaikan sekecil
apapun untuk sebuah perubahan yang baik.
Skripsi ini penulis dedikasikan untuk kedua orang tua dan para kerabat
tercinta. Semoga bermanfaat untuk sesama, Aamin Ya Rabbal Alaamin.