hubungan keinformatifan, kredibilitas, intensitas, dan diskriminasi … · 2017-12-21 · hubungan...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN KEINFORMATIFAN, KREDIBILITAS, INTENSITAS, DAN DISKRIMINASI IKLAN PRODUK
AIR MINUM AQUA DI TELEVISI DENGAN MINAT BELI ULANG KONSUMEN
Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun Oleh :
Nama : Wing Budi Wiratmoko NIM : 04 2214 090
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2009
ii
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Ketika kamu takut dan tak punya pilihan,
hadapilah semuanya dengan satu kejujuran,
kejujuran takkan membuat gelap jalan kita,
takkan juga menyilaukan pilihan kita.
(bunga hitam, kamilah peluru)
Apabila engkau ingin merencanakan masa depan,
rencanakanlah bersama Yesus.
Skripsi ini kupersembahkan untuk :
Bunda Maria dan Tuhan Yesus
Bapak (E. Ruwido) dan Ibu
(Sumirah)
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 29 Maret 2009
Penulis
Wing Budi Wiratmoko
v
ABSTRAK
HUBUNGAN KEINFORMATIFAN, KREDIBILITAS, INTENSITAS, DAN DISKRIMINASI IKLAN PRODUK AIR MINUM AQUA DI TELEVISI
DENGAN MINAT BELI ULANG KONSUMEN
Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Wing Budi Wiratmoko Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2009
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan, baik secara parsial maupun simultan antara keinformatifan, kredibilitas, intensitas, dan diskriminasi iklan produk air minum Aqua di televisi dengan minat beli ulang konsumen.
Penelitian ini adalah studi kasus pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang pernah memilih untuk membeli produk air minum Aqua dan pernah melihat iklan produk air minum Aqua di televisi. Sampel yang diteliti sebanyak 100 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Uji Validitas menggunakan teknik Korelasi Product Moment dan Uji Reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Korelasi Berganda, Analisis Korelasi Pearson Product Moment, Uji F dan Uji t pada taraf signifikansi 5%.
Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa : 1). Secara simultan keinformatifan, kredibilitas, intensitas, dan diskriminasi iklan produk air minum Aqua di televisi berhubungan signifikan dengan minat beli ulang konsumen. 2). Secara parsial keinformatifan, kredibilitas, dan diskriminasi iklan produk air minum Aqua di televisi berhubungan signifikan dengan minat beli ulang konsumen hanya variabel intensitas iklan di televisi yang tidak berhubungan secara signifikan dengan minat beli ulang konsumen produk air minum Aqua.
Kata kunci : Keinformatifan, Kredibilitas, Intensitas, dan Diskriminasi Iklan, Minat beli ulang konsumen
vi
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP INFORMATIVENESS, CREDIBILITY, INTENSITY, AND DISCRIMINATION ADVERTISEMENT OF PRODUCT MINERAL WATER AQUA IN TELEVISION WITH
CONSUMER’S RE-PURCHASING INTEREST
A Case Study on the Students of Economics Faculty Sanata Dharma University
Wing Budi Wiratmoko Faculty of Economics
Sanata Dharma University Yogyakarta
2009
The research aimed to find out the partial and simultaneous relationship of informativeness, credibility, intensity, and discrimination advertisement of product mineral water Aqua in television with consumer’s re-purchasing interest.
There were 100 respondents as the sample. The sampling technique was Accidental sampling. Pearson’s Product Moment correlation technique was used as the Validity Test instrument while Cronbach’s Alpha formula was used to test the reliability. To analyze the data, Pearson’s Product Moment correlation, F - Test and t Test were employed in this research.
Based on the data analysis, the research found out that: 1). simultaneously, informativeness, credibility, intensity, and discrimination advertisement of product mineral water Aqua in television had relationship with consumer’s re-purchasing interest, 2). Partially, informativeness, credibility, and discrimination advertisement of product mineral water Aqua in television had relationship with consumer’s re-purchasing interest. Only intensity of television advertisement didn’t have relationship with consumer’s re-purchasing interest.
Keywords : Informativeness, credibility, Intensity, Discrimination, Consumer’s re-purchasing interest
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Wing Budi Wiratmoko Nomor Mahasiwa : 04 2214 090 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : Hubungan Keinformatifan, Kredibilitas, Intensitas, dan Diskriminasi Iklan Produk Air Minum Aqua di Televisi dengan Minat Beli Ulang Konsumen: Studi kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 29 Maret 2009
Yang menyatakan, Wing Budi Wiratmoko
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Allah Bapa atas karunia dan
rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Hubungan Keinformatifan, Kredibilitas, Intensitas, dan Diskriminasi Iklan
Produk Air Minum Aqua di Televisi dengan Minat Beli Ulang Konsumen”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya motivasi, bimbingan, dan bantuan
dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan selesai tepat pada waktunya. Oleh sebab
itu, dalam kesempatan ini dengan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
3. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah
banyak memberikan bimbingan, pengetahuan, koreksi, motivasi dan saran
dalam penulisan skripsi ini.
4. Ibu M.T. Ernawati, S.E., M.A., selaku dosen pembimbing II yang telah
banyak memberikan bimbingan, pengetahuan, koreksi, motivasi dan saran
dalam penulisan skripsi ini.
ix
5. Bapak Drs. Th. Sutadi, M.B.A., selaku dosen Pembimbing Akademik.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat berguna bagi
penulis selama proses perkuliahan.
7. Bapak (E. Ruwido) dan Ibu (Sumirah), energi yang kalian curahkan begitu
besar telah kurasakan, juga keringat dan ketegaran kalian mengalir deras tak
ternilai bagiku, terima kasih untuk segalanya.
8. Keluargaku di Borobudur, mbah Kakung, mbah Putri, Bulek, Pakdhe, terima
kasih untuk doanya.
9. Keluargaku di Solo, Eyang Tami, almarhum Ibu Tiwuk, Pak Rudy, Simbok,
dan Pakdhe, terima kasih untuk doanya.
10. Adikku Ayu, Baskoro, dan Vico terima kasih untuk kasih sayang, canda tawa,
doa, dan motivasinya.
11. Sunaringtyas Nugraheni, I have not stopped giving thanks to God for you.
12. Teman-temanku Manajemen USD angkatan ‘2004 (Betty, Edo, Robin, Antiko,
Reo, Arie, Restu, Bunglon, Hari, Dani, Oscar, Pongki, Ferry, Fika, Foni,
Dian,Tyas ndut, monic, dll).
13. Keluarga besar komunitas Anggrek 1 (Pak heru, Ibu Titik, Pak heri, Mas
brewok, Mas Antok, Mas Momon, Mas Yoyo, Mas Handy, Gendut, Om Nug,
Mas Bowo, Sidha, Deni, Pama, Windu, Widi), senang menjadi saudara kalian.
14. Keluarga besar komunitas Togor Listrik , tetap mandiri!!!
15. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih
buat dukungan, doa, dan kerjasamanya selama ini.
x
Penulis percaya bahwa kasih dan kemurahan Allah selalu menyertai
dan memberkati semua pihak yang telah membantu serta memberikan
dukungannya dalam skripsi ini. Penulis menyadari skripsi ini jauh dari
sempurna, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun akan penulis
terima dengan senang hati. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan
menfaat bagi setiap orang yang membacanya.
Yogyakarta, 29 Maret 2009
Penulis
Wing Budi Wiratmoko
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN..........................................iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... v
ABSTRAK .....................................................................................................vi
ABSTRACT .................................................................................................. vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................... viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................ix
DAFTAR ISI................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................xvi
DAFTAR BAGAN....................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 4
C. Batasan Masalah ....................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian .................................................................... 5
xii
BAB II LANDASAN TEORI...................................................................... 6
A. Pengertian Pemasaran ............................................................... 6
B. Pengertian Konsep Pemasaran .................................................. 6
C. Bauran Pemasaran..................................................................... 8
D. Promosi dan Promotional Mix .................................................. 9
E. Pengertian Iklan ....................................................................... 11
F. Fungsi Iklan.............................................................................. 12
G. Media Iklan .............................................................................. 13
H. Media Televisi.......................................................................... 14
I. Tujuan Periklanan .................................................................... 16
J. Strategi Iklan Televisi .............................................................. 17
K. Pengertian Perilaku Konsumen................................................ 21
L. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ......... 23
M. Minat Beli Ulang Konsumen ................................................... 25
N. Penelitian Sebelumnya ............................................................. 26
O. Kerangka Pemikiran Teoritis ................................................... 27
P. Hipotesis................................................................................... 28
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 31
A. Jenis Penelitian......................................................................... 31
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 31
C. Subyek dan Obyek Penelitian .................................................. 31
D. Teknik Pengumpulan Data....................................................... 32
E. Definisi Operasional ................................................................ 33
xiii
F. Pengukuran variabel................................................................. 33
G. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling .................................. 34
H. Teknik Pengujian Instrumen .................................................... 35
I. Analisis Data ............................................................................ 37
J. Pengujian Hipotesis.................................................................. 40
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN...................................... 44
A. Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma ........................ 44
B. Gambaran Umum Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma..................................................................................... 48
C. Gambaran Umum PT Aqua Golden Mississippi...................... 56
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN .................................. 60
A. Karakteristik Responden .......................................................... 61
B. Analisis Kuantitatif .................................................................. 66
C. Pengujian Hipotesis.................................................................. 70
D. Pembahasan.............................................................................. 80
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 84
A. Kesimpulan .............................................................................. 84
B. Saran......................................................................................... 86
C. Keterbatasan Penelitian............................................................ 87
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 90
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Judul
3.1 Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi………...39
5.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin........................... 61
5.2 Karakteristik responden berdasarkan Program Studi......................... 62
5.3 Karakteristik responden berdasarkan Usia......................................... 62
5.4 Karakteristik responden berdasarkan status tempat tinggal ............... 63
5.5 Karakteristik responden berdasarkan uang saku per bulan ................ 64
5.6 Karakteristik responden mengenai tingkat keseringan menonton tv . 64
5.7 Karakteristik responden tentang lamanya mengkonsumsi Aqua ....... 65
5.8 Validitas Variabel Keinformatifan Iklan............................................ 66
5.9 Validitas Variabel Kredibilitas Iklan ................................................. 67
5.10 Validitas Variabel Intensitas Iklan ..................................................... 67
5.11 Validitas Variabel Diskriminasi Iklan................................................ 67
5.12 Validitas Variabel Minat Beli Ulang Konsumen ............................... 68
5.13 Reliabilitas Variabel Keinformatifan Iklan........................................ 68
5.14 Reliabilitas Variabel Kredibilitas Iklan.............................................. 69
5.15 Reliabilitas Variabel Intensitas Iklan ................................................. 69
5.16 Reliabilitas Variabel Diskriminasi Iklan............................................ 69
5.17 Reliabilitas Variabel Minat Beli Ulang Konsumen ........................... 70
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul
3.1 Uji t dua sisi ................................................................................. 43
5.1 Uji F ............................................................................................. 72
5.2 Uji t dua sisi ................................................................................. 74
xvi
DAFTAR BAGAN
Bagan Judul
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis……………………………….. 27
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini kebutuhan manusia semakin bertambah, baik kebutuhan
primer maupun sekunder. Kondisi persaingan pasar juga terus berkembang
dengan pesatnya. Perusahaan menyadari bahwa sekarang ini persaingan bisnis
semakin ketat apalagi di bidang informasi. Saat ini masyarakat membutuhkan
penyajian informasi yang baik, menarik dan dapat dipercaya.
Dalam menghasilkan suatu komunikasi yang maksimal antara produsen
dan konsumen, kegiatan komunikasi akan lebih baik apabila dilaksanakan
dalam bentuk kegiatan yang terpadu, atau berupa kombinasi dari beberapa
unsur-unsur promosi. Promotional mix adalah perpaduan khusus antara iklan,
penjualan pribadi, promosi penjualan, dan hubungan masyarakat yang
digunakan perusahaan untuk meraih tujuan iklan dan pemasarannya (Kotler
dan Armstrong, 2001: 111-112).
Secara prinsip, iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk
yang disampaikan lewat media, ditujukan kepada sebagian atau seluruh
masyarakat (Kasali, 1992: 11). Iklan memerlukan media sebagai penyampai
pesan kepada konsumen. Berdasarkan media yang digunakan, iklan dapat
dibagi menjadi empat yaitu iklan cetak, iklan elektronik, iklan luar ruang, dan
iklan lini bawah. Televisi merupakan salah satu contoh dari media iklan
elektronik. Banyak yang memandang televisi sebagai media yang paling
1
2
efektif dalam menyampaikan informasi mengenai produk yang ditawarkan.
Televisi merupakan media yang mengandung unsur suara, gambar, dan gerak.
Oleh karena itu pesan yang disampaikan melalui media ini sangat menarik
perhatian dan impresif.
Jika dilihat dari tujuan periklanan yaitu seluruh proses yang meliputi
penyiapan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan iklan, iklan televisi
memiliki beberapa strategi dalam penyampaian yaitu, menginformasikan
kepada khalayak mengenai seluk beluk produk (informativeness),
membuktikan kebenaran isi iklan tersebut (credible), kemampuan menghibur
audience (entertainment), tingkat keseringan dalam menampilkan suatu iklan
(intensitas), lama penayangan iklan (durasi), pemberian ciri yang unik ke
dalam suatu iklan agar berbeda dengan iklan lainnya (diskriminasi), serta
hubungan atau kaitan iklan dengan produk yang ditawarkan (relevansi)
(Sersana, 2007: 134-135).
Iklan sebagai salah satu alat komunikasi pemasaran, salah satu fungsinya
adalah menginformasikan pesan mengenai produk dan merek tertentu. Oleh
karena itu kemampuan menginformasikan dengan menampilkan pesan yang
lengkap dan informatif, mudah dimengerti, dan menarik merupakan penentu
terhadap sikap konsumen yang dituju.
Selain kemampuan pesan iklan untuk menginformasikan produk, iklan
juga harus dapat dipercaya (credible). Kredibilitas iklan menunjukkan apa
yang diinformasikan melalui pesan iklan dapat diwujudkan kebenarannya
pada produk yang ditawarkan (Astuti dan Karina, 2005: 361).
3
Dalam penyampaiannya, iklan juga harus didukung dengan strategi yang
baik, salah satunya adalah intensitas iklan. Intensitas iklan adalah keadaan
(tingkat ukuran), kuat hebatnya, suatu iklan pada suatu obyek sehingga
mempengaruhi audience (Sersana, 2007: 138). Iklan televisi dengan gambar
yang jernih, suara yang jelas, serta tingkat keseringan ditampilkannya di
televisi dapat mempengaruhi daya ingat audience terhadap iklan tersebut.
Para pemasar biasanya ingin agar konsumen membedakan produk
mereka dengan produk pesaing. Diskriminasi iklan dilakukan dengan
membuat iklan yang berbeda dengan iklan yang lain, yaitu dengan
memberikan ciri yang unik ke dalam ingatan konsumen.
Minat beli ulang konsumen yaitu keinginan untuk membeli lagi suatu
produk setelah sebelumnya konsumen tersebut pernah melakukan pembelian
terhadap produk yang sama (Swastha dan Irawan, 2005: 130-131). Dalam
pemasaran modern, perusahaan harus dapat berkomunikasi dengan baik
terhadap konsumennya. Iklan merupakan salah satu sarana komunikasi yang
efektif. Iklan yang mempunyai segi keinformatifan, kredibilitas, intensitas,
dan diskriminasi yang baik akan mampu menimbulkan hubungan yang baik
dengan konsumen serta pada akhirnya akan menimbulkan perilaku pembelian
ulang.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Keinformatifan,
Kredibilitas, Intensitas dan Diskriminasi Iklan Produk Air Minum Aqua
4
di Televisi dengan Minat Beli Ulang Konsumen”. Studi kasus pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dalam penelitian ini dapat
dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan secara simultan antara keinformatifan, kredibilitas,
intensitas, dan diskriminasi iklan produk air minum Aqua di televisi
dengan minat beli ulang konsumen?
2. Apakah ada hubungan secara parsial antara keinformatifan, kredibilitas,
intensitas, dan diskriminasi iklan produk air minum Aqua di televisi
dengan minat beli ulang konsumen?
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi pada masalah-masalah sebagai
berikut:
1. Konsumen yang diteliti adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta yang pernah memilih membeli produk air
minum Aqua untuk dikonsumsi sendiri dan pernah melihat iklan produk
air minum Aqua di televisi.
2. Pengujian dalam penelitian ini dibatasi pada keinformatifan, kredibilitas,
intensitas, dan diskriminasi iklan.
5
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hubungan secara simultan antara keinformatifan,
kredibilitas, intensitas, dan diskriminasi iklan produk air minum Aqua di
televisi dengan minat beli ulang konsumen.
2. Untuk mengetahui hubungan secara parsial antara keinformatifan,
kredibilitas, intensitas, dan diskriminasi iklan produk air minum Aqua di
televisi dengan minat beli ulang konsumen.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pemasang Iklan
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan sebagai
bahan pertimbangan dalam menentukan dan memperbaiki cara
menyampaikan iklan yang baik.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan penelitian lebih
lanjut yang berkaitan dengan iklan serta dapat menambah pengetahuan
karya ilmiah yang dapat digunakan bagi mahasiswa khususnya program
studi manajemen untuk menambah pengetahuan.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini sebagai sarana menerapkan teori dan memperoleh
pengalaman meneliti di bidang manajemen.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Beberapa ahli di bidang pemasaran memberikan pengertian dan
definisi mengenai pemasaran. Boyd (2000: 4) mendefinisikan sebagai
berikut :
“Pemasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran“.
Pengertian di atas hampir sama dengan apa yang dikemukakan Kotler
(1998: 4) bahwa pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan
mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan
dan inginkan melaui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai.
Dari definisi pemasaran di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan
pemasaran ditujukan untuk memenuhi atau memuaskan kebutuhan dan
keinginan manusia melalui proses pertukaran.
2. Pengertian Konsep Pemasaran
Definisi konsep pemasaran menurut Swastha dan Irawan (2005: 10)
adalah suatu falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan
konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup
perusahaan.
6
7
Secara umum, konsep pemasaran dapat dikategorikan ke dalam tiga
unsur pokok konsep pemasaran (Swastha dan Irawan, 2005: 8-10) yaitu:
a. Orientasi pada konsumen / pasar/ pembeli
Perusahaan yang ingin mempraktekkan orientasi ini harus:
1) Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan
dipenuhi.
2) Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam
penjualannya.
3) Menentukan produk dan program pemasarannya.
4) Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai,
dan menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah laku mereka.
5) Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah
menitik-beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau
model yang menarik.
b. Volume penjualan yang menguntungkan
Ini merupakan tujuan dari konsep pemasaran, artinya laba itu dapat
diperoleh melalui pemuasan konsumen. Dengan laba, perusahaan itu
dapat tumbuh dan berkembang, dapat menggunakan kemampuan yang
lebih besar, dapat memberikan tingkat kepuasan yang lebih besar pada
konsumen, serta dapat memperkuat kondisi perekonomian secara
keseluruhan. Laba merupakan pencerminan dari usaha-usaha
perusahaan yang berhasil memberikan kepuasan kepada konsumen.
8
Untuk memberikan kepuasan tersebut, perusahaan menyediakan /
menjual barang dan jasa yang paling baik dengan harga yang layak.
c. Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran
Setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung
dalam suatu usaha yang terkoordinasikan untuk memberikan kepuasan
konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat direalisir. Penyesuaian
dan koordinasi antara produk, harga, saluran distribusi, dan promosi
dilakukan perusahaan untuk menciptakan hubungan pertukaran yang
kuat dengan pelanggan.
3. Bauran Pemasaran
Pengertian bauran pemasaran (marketing mix) adalah kombinasi dari
variabel-variabel pemasaran yang dapat dikendalikan oleh manajer untuk
menjalankan strategi pemasaran dalam upaya mencapai tujuan perusahaan
di dalam pasar sasaran tertentu (Boyd, 2000: 21).
Unsur-unsur yang dapat dikendalikan dari program pemasaran ini
sering disebut 4P, yaitu:
a. Product (produk)
Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan kepada pasar sasaran.
b. Price (harga)
Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk
memperoleh produk.
9
c. Promotion (promosi)
Promosi berarti aktivitas yang mengkomunikasikan keunggulan
produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.
d. Place (tempat atau distribusi)
Tempat mencakup aktivitas perusahaan untuk menyediakan produk
bagi konsumen sasaran.
B. Promosi dan Promotional Mix
Pengertian promosi menurut Kotler (1998: 97) adalah berbagai kegiatan
yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan kebaikan produknya
dan membujuk para pelanggan dan konsumen sasaran untuk membeli produk
itu. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program
pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum
pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi
konsumen, maka konsumen tidak akan pernah membelinya.
Tugas-tugas promosi penjualan menurut Shimp (2004:120-126) adalah
sebagai berikut:
1. Merangsang antusiasme tenaga penjualan untuk menjual produk baru,
yang dikembangkan atau lama.
2. Memperkuat penjualan merek yang sudah lama.
3. Memfasilitasi pengenalan produk-produk baru ke dunia perdagangan.
4. Menambah on-shelf dan off-shelf space untuk barang dagang.
5. Menetralisir periklanan dan promosi penjualan kompetitif.
10
6. Memperoleh pembelian percobaan dari konsumen.
7. Mempertahankan para pengguna sekarang dengan mendorong pembelian-
pembelian ulang.
8. Meningkatkan penggunaan produk dengan mempengaruhi dan mengisi
pikiran para konsumen akan suatu produk.
9. Memenangkan persaingan dengan mempengaruhi dan mengisi pikiran para
konsumen akan suatu produk.
10. Memperkuat periklanan.
Kotler dan Armstrong (2001: 111-112) menjelaskan bahwa promotional
mix adalah perpaduan khusus antara iklan, penjualan pribadi, promosi
penjualan, dan hubungan masyarakat yang digunakan perusahaan untuk
meraih tujuan iklan dan pemasarannya.
Variabel-variabel yang ada dalam promotional mix (Swastha dan Irawan,
2005: 350) adalah sebagai berikut:
1. Periklanan yaitu bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide,
barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.
2. Personal selling yaitu presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan
satu calon pembeli atau lebih yang ditujukan untuk menciptakan
penjualan.
3. Publisitas yaitu pendorongan permintaan secara non pribadi untuk suatu
produk, jasa, atau ide dengan menggunakan berita komersial di dalam
media massa dan sponsor tidak dibebani sejumlah bayaran secara
langsung.
11
4. Promosi penjualan yaitu kegiatan pemasaran (selain personal selling,
periklanan, dan publisitas) yang mendorong pembelian konsumen dan
efektivitas pengecer. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain: peragaan,
pertunjukan dan pameran, dan demonstrasi.
C. Iklan
1. Pengertian Iklan
Iklan merupakan bagian dari bauran promosi (promotional mix) dan
bauran promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix).
Masyarakat periklanan Indonesia (Kasali, 1992:11) mendefinisikan iklan
sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat
media, ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat.
Definisi iklan menurut Lee adalah sebagai berikut:
“Iklan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum” (Lee, 2004: 3-4).
Dari pengertian iklan sebagaimana tersebut diatas sekalipun terdapat
beberapa perspektif yang berbeda, namun sebagian besar definisi
mempunyai kesamaan. Kesamaan tersebut dapat dirangkum dalam bentuk
prinsip pengertian iklan, dimana dalam iklan mengandung enam prinsip
dasar (Widyatama, 2005: 17-24), yaitu sebagai berikut:
a. Adanya pesan tertentu
b. Dilakukan oleh komunikator (sponsor)
12
c. Dilakukan dengan cara non personal
d. Disampaikan untuk khalayak tertentu
e. Dalam penyampaian pesan tersebut, dilakukan dengan cara membayar
f. Penyampaian pesan tersebut mengharapkan dampak tertentu.
2. Fungsi Iklan
Secara garis besar, fungsi iklan hampir sama dengan fungsi
komunikasi pada umumnya. Menurut Widyatama (2005, 151) ada empat
fungsi yang diemban oleh iklan yaitu:
a. Iklan mampu memiliki fungsi untuk memberikan informasi, yaitu
bahwa iklan memberikan informasi-informasi yang berharga bagi
khalayaknya. Informasi tersebut dapat berupa pengenalan adanya
produk, bagaimana cara menggunakan produk, manfaat tambahan atas
produk, perkembangan produk, dan dimana dan kapan produk dapat
dibeli.
b. Iklan mampu mengemban fungsi mempersuasi khalayak, yaitu
membujuk konsumen agar mengikuti apa yang disarankan dalam isi
pesan iklan. Wujud persuasi yang diperlihatkan dalam iklan dapat
berupa membujuk agar mencoba, membeli, memakai / mengkonsumsi,
mempertahankan minat terhadap produk, beralih pada produk tertentu,
menumbuhkan keyakinan terhadap produk, memelihara keyakinan
terhadap produk, menciptakan, meningkatkan, dan mengembangkan
permintaan terhadap produk.
13
c. Iklan mampu mengemban fungsi untuk mendidik khalayak, yaitu
mengajarkan khalayak atas suatu konstruksi tertentu. Sesuatu yang
diajarkan tersebut dapat berupa cara pemakaian, perakitan,
pemasangan, penggunaan produk dan semacamnya.
d. Iklan mampu memberikan hiburan pada khalayaknya, yaitu iklan tidak
semata sebagai sebuah informasi, melainkan sebagai sebuah hiburan
dan harus menumbuhkan perasaan gembira bagi siapapun yang
melihatnya. Dengan cara seperti ini, iklan tidak akan dilihat sebagai
sesuatu yang mengganggu pandangan mata, namun akan disikapi
sebagai tontonan yang selalu dinantikan.
3. Media Iklan
Secara umum media iklan yang tersedia dapat dikelompokkan menjadi
4 media (Tjiptono, 1997: 243-247), yaitu:
a. Media Cetak
Media cetak yaitu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan
dengan sejumlah , gambar, atau foto, baik dalam tata warna maupun
hitam putih. Bentuk-bentuk iklan dalam media cetak biasanya berupa
iklan baris, iklan display, suplemen, pariwara, dan iklan layanan
masyarakat. Jenis-jenis media cetak antara lain: surat kabar, majalah,
tabloid, brosur, selebaran, dan lain-lain.
b. Media Elektronik
Media elektronik yaitu media dengan teknologi elektronik dan hanya
bisa digunakan bila ada jasa transmisi siaran. Bentuk-bentuk iklan
14
dalam media elektronik biasanya berupa sponsorship, iklan partisipasi
(disisipkan di tengah-tengah film atau acara), pengumuman acara/film,
iklan layanan masyarakat, jingle, sandiwara, dan lain-lain. Jenis-jenis
media elektronik antara lain: televisi dan radio.
c. Media Luar Ruang
Media luar ruang yaitu media iklan (biasanya berukuran besar) yang
dipasang di tempat-tempat terbuka seperti pinggir jalan, di pusat
keramaian, atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti di dalam bis
kota, gedung, pagar tembok, dan sebagainya. Jenis-jenis media luar
ruang meliputi billboard, baleho, poster, spanduk, umbul-umbul,
transit (panel bis), balon raksasa, dan lain-lain.
d. Media Lini Bawah
Media lini bawah yaitu media-media minor yang digunakan untuk
mengiklankan produk. Umumnya ada empat macam media yang
digunakan dalam media lini bawah, yaitu: pameran, direct mail, point
of purchase, merchandising schemes, dan kalender.
4. Media Televisi
Televisi merupakan salah satu contoh dari media iklan elektronik,
banyak yang memandang televisi sebagai media yang paling efektif dalam
menyampaikan informasi mengenai produk yang ditawarkan. Televisi
merupakan media yang mengandung unsur suara, gambar, dan gerak.
15
Kekuatan dan Kelemahan televisi menurut Kasali (1992:121-122)
adalah:
a. Kekuatan:
1) Efisiensi Biaya
Salah satu keunggulan televisi adalah kemampuannya menjangkau
khalayak sasaran yang sangat luas, bahkan juga khalayak yang
tidak terjangkau media cetak. Jangkauan masal ini menimbulkan
efisiensi biaya untuk menjangkau setiap kepala.
2) Dampak yang Kuat
Keunggulan lainnya adalah kemampuannya menimbulkan dampak
yang kuat terhadap konsumen, dengan tekanan pada sekaligus dua
indera: penglihatan dan pendengaran.
3) Pengaruh yang kuat
Akhirnya, televisi mempunyai kemampuan yang kuat untuk
mempengaruhi persepsi khalayak sasaran.
b. Kelemahan
1) Biaya yang besar
Biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi dan menyiarkan
siaran komersial sangat besar.
2) Khalayak yang tidak selektif
Sekalipun berbagai teknologi telah diperkenalkan untuk
menjangkau sasaran yang lebih selektif, televisi tetap sebuah media
yang tidak selektif, segmentasinya tidak setajam surat kabar dan
16
majalah. Jadi, iklan-iklan yang disiarkan di televisi memiliki
kemungkinan menjangkau pasar tidak tepat.
3) Kesulitan teknis
Media ini juga tidak luwes dalam pengaturan teknis. Iklan-iklan
yang telah dibuat tidak dapat diubah begitu saja jadwalnya, apalagi
menjelang jam-jam penyiaran.
5. Tujuan Periklanan
Aspek terpenting dalam manajemen adalah menentukan tujuan
(objective). Tanpa tujuan yang baik, tidak mungkin mengarahkan dan
mengendalikan keputusan. Tujuan periklanan menurut Kasali (1992: 45-
46) adalah:
a. Sebagai alat bagi komunikasi dan koordinasi
Sebagai alat komunikasi dan koordinasi, tujuan periklanan
memberikan tuntunan bagi pihak-pihak yang terlibat, yaitu pengiklan
(klien), account executive dari pihak biro, dan tim kreatif untuk saling
berkomunikasi. Tujuan periklanan juga membantu koordinasi bagi
setiap kelompok kerja, seperti suatu tim yang terdiri dari copywriter,
spesialis radio, pembeli media, dan spesialis riset.
b. Memberikan kriteria dalam pengambilan keputusan
Jika ada dua alternatif dalam kampanye iklan, salah satu daripadanya
harus dipilih. Berbeda dengan keputusan yang dilakukan berdasarkan
selera executive, semua harus kembali pada tujuan dan memutuskan
mana yang lebih cocok.
17
c. Sebagai alat bagi evaluasi
Sebagai alat evaluasi, tujuan periklanan digunakan untuk melakukan
evaluasi terhadap hasil suatu kampanye periklanan. Oleh karena itu
timbul kebutuhan untuk mengkaitkan beberapa ukuran seperti pangsa
pasar atau kesadaran merek dengan tujuan kampanye periklanan.
6. Strategi Iklan Televisi
Iklan televisi memiliki tujuh strategi dalam penyampaian, yakni:
keinformatifan, kredibilitas, kemampuan menghibur, intensitas, durasi,
diskriminasi, dan relevansi.
a. Keinformatifan Iklan
Iklan sebagai salah satu alat komunikasi pemasaran, salah satu
fungsinya adalah menginformasikan pesan mengenai produk dan
merek tertentu. Oleh karena itu kemampuan menginformasikan dengan
menampilkan pesan yang informatif dan mudah dimengerti sesuai
dengan maksud si pengirim pesan merupakan penentu terhadap respon
lebih lanjut dari khalayak yang dituju.
Keinformatifan (informativeness) adalah kemampuan iklan
menginformasikan pesan kepada khalayak (Astuti dan Karina, 2005:
363). Suatu iklan dinyatakan mampu menginformasikan jika pesan
yang disajikan dapat dimengerti dengan tepat dan pesan tersebut akan
diterima khalayak sama seperti maksud pengirimnya. Konsumen
memerlukan informasi dari sumber yang terpercaya. Isi pesan iklan
penting dan bermanfaat apabila kandungan iklan cukup informatif.
18
b. Kredibilitas Iklan
Iklan adalah salah satu alat promosi. Promosi dapat dikatakan
sebagai suatu “promise” atau janji provider (produsen) kepada
konsumen. Oleh karena itu kredibilitas iklan penting artinya bagi
konsumen. Janji yang dapat dipercaya (credible) berarti apa yang
diinformasikan melalui pesan iklan diwujudkan (kebenaran) pada
produk yang ditawarkan.
Penilaian khalayak terhadap kredibilitas iklan yaitu penilaian
apakah pesan iklan yang ditayangkan tersebut dapat dipercaya dan
dapat dibuktikan kebenarannya (Astuti dan Karina, 2005: 372).
c. Kemampuan Menghibur Suatu Iklan
Selain kemampuan iklan untuk menginformasikan produk dan
merek kepada khalayak, kemampuan menghibur di suatu iklan penting
untuk diperhatikan. Menurut Ducoffe (dalam Astuti dan Karina, 2005:
362) Unsur hiburan pada iklan yaitu kemampuan iklan untuk
memberikan kesenangan kepada pemirsa. Hiburan sering disajikan
dengan menyisipkan diantara informasi yang disampaikan, misalnya
dengan lagu yang sedang popular, artis yang terkenal serta bintang
iklan.
Kemampuan iklan untuk menghibur dapat memberikan rasa senang
kepada khalayak untuk menikmati iklan tersebut. Dari perasaan senang
tersebut khalayak menjadi mudah untuk mengingat terhadap iklan
tersebut dan akan tertanam di benak mereka.
19
d. Intensitas Iklan
Intensitas merupakan keadaan (tingkat ukuran), kuat, hebatnya,
intensnya suatu iklan pada suatu obyek sehingga mempengaruhi
persepsi dan sikap (Sersana, 2007: 138) . Iklan yang kurang intens,
misalnya karena suara lemah atau gambar kabur, cenderung terasa
biasa (habituate) karena dampak sensorisnya kurang.
Intensitas iklan memiliki hubungan yang kuat dengan perilaku
konsumen. Bentuk-bentuk strategi intensitas iklan di televisi antara
lain (Sersana, 2007: 165) :
1) Mengatur tingkat keseringan penampilan iklan di televisi.
2) Meningkatkan perhatian terhadap lama penayangan yang ideal
untuk setiap iklan.
3) Penayangan iklan pada saat-saat yang tepat, terutama pada saat
acara-acara favorit.
4) Memasukkan ide-ide yang unik sehingga iklan tersebut berbeda
dengan yang lain.
e. Durasi Iklan
Durasi iklan adalah lama waktu yang dibutuhkan untuk
menayangkan suatu iklan (Sersana, 2007: 138) . Iklan yang
membutuhkan waktu penayangan lama, cenderung terasa biasa karena
harus memerlukan perhatian ekstra dari audience.
20
f. Diskriminasi Iklan
Menurut Hawkins et al, (dalam Sersana, 2007: 138) kemampuan
konsumen dalam menanggapi suatu iklan adalah basis bagi strategi
positioning yang mengupayakan pencapaian suatu image yang unik
dari suatu brand ke dalam ingatan (mind) konsumen. Para pemasar
biasanya ingin agar konsumen membedakan antar produk mereka dari
produk pesaing. Jika diskriminasi diinginkan, biasanya paling baik
dicapai dengan melengkapi produk dengan manfaat atau ciri yang
unik. Begitu juga dengan pemasar, pemasar juga harus membuat iklan
itu berbeda dari iklan yang lain.
Diskriminasi adalah pemberian ciri yang unik dan berbeda ke
dalam iklan sehingga menimbulkan ingatan di benak konsumen
(Sersana, 2007: 138).
g. Relevansi Iklan
Relevansi iklan adalah keadaan dimana iklan memiliki hubungan
dengan obyek yang ditayangkan (Sersana, 2007: 138). Iklan yang tidak
relevan atau tidak penting cenderung menjadi biasa karena gagal
menarik pehatian. Relevan adalah seunik apapun sebuah iklan, tetapi
harus ada korelasi dengan brand.
21
D. Perilaku Konsumen
1. Pengertian Perilaku Konsumen
American Marketing Association mendefinisian perilaku konsumen
(consumen behaviour) sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan
kognisi, perilaku, kejadian di sekitar kita dimana manusia melakukan
aspek pertukaran dalam hidup mereka (Peter & Olson, 1999: 6).
Menurut Peter & Olson (1999: 6-9) ada tiga ide penting dalam definisi
tersebut:
a. Perilaku konsumen adalah dinamis
Ini berarti bahwa seorang konsumen, grup konsumen, serta masyarakat
luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu.
b. Perilaku konsumen melibatkan interaksi
Hal kedua yang ditekankan dalam definisi perilaku konsumen adalah
keterlibatan interaksi antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan
kejadian di sekitar. Ini berarti bahwa untuk memahami konsumen dan
mengembangkan strategi pemasaran yang tepat kita harus memahami
apa yang mereka pikirkan (kognisi) dan mereka rasakan (pengaruh),
apa yang mereka lakukan (perilaku), dan apa serta dimana (kejadian di
sekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang
dipikirkan, dirasa, dan dilakukan konsumen.
c. Perilaku konsumen melibatkan pertukaran
Hal ini membuat definisi perilaku konsumen tetap konsisten dengan
definisi pemasaran yang sejauh ini juga menekankan pertukaran.
22
Kenyataannya, peran pemasaran adalah menciptakan pertukaran
dengan konsumen melalui formulasi dan penerapan strategi
pemasaran.
Menurut Swastha dan Irawan (2005: 130-131) dalam pasar industri
terdapat tiga macam situasi pembelian seperti dalam pasar konsumen,
yaitu:
a. Tugas Baru
Tugas baru akan terjadi bilamana konsumen baru pertama kali
melakukan pembelian suatu produk untuk kebutuhannya. Secara
relatif, situasi pembelian yang pertama ini merupakan situasi yang
paling sulit dan kompleks dibandingkan dengan yang lain. Dalam hal
ini, pembeli memerlukan lebih banyak informasi karena baru pertama
kali membeli. Apabila informasi yang diperlukan diperoleh langsung
pada penjual, maka akan lebih mudah bagi penjual untuk
mempengaruhinya.
b. Pembelian Ulang
Pembelian ulang merupakan pembelian yang pernah dilakukan oleh
pembeli terhadap suatu produk yang sama, dan akan membeli lagi
untuk kedua atau ketiga kalinya. Situasi kedua ini berada diantara
situasi pertama dan ketiga dalam hal waktu yang dibutuhkan untuk
mengambil keputusan, informasi yang diperlukan, dan berbagai
alternatif yang harus dipertimbangkan. Keputusan yang harus diambil
23
dalam situasi kedua ini relatif lebih mudah daripada situasi yang
pertama.
c. Pembelian Rutin / Terus-menerus
Pembelian rutin merupakan situasi pembelian dimana pembeli sudah
pernah berkali-kali melakukan pembelian yang sama. Dalam situasi
ini, pembeli tidak memerlukan banyak informasi dan pengambilan
keputusannya juga lebih mudah karena sudah merupakan tugas rutin.
Jika ditinjau dari segi lamanya waktu yang diperlukan dalam proses
pembelian, situasi ketiga jauh lebih pendek daripada situasi pertama.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Menurut Kotler dan Armstrong perilaku pembelian konsumen
dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi, kepribadian dan
konsep diri, dan psikologis (2001: 200-201) :
a. Faktor Budaya
Budaya, sub budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku
pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang
paling dasar.
b. Faktor Sosial
Selain faktor budaya, perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-
faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status
sosial.
24
c. Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi karakteristik pembeli.
Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan,
keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri
pembeli.
1) Usia dan tahap siklus hidup. Pada dasarnya orang membeli barang
dan jasa yang berbeda-beda sepanjang hidupnya.
2) Pekerjaan dan lingkungan ekonomi. Pekerjaan dan lingkungan
ekonomi seseorang dapat mempengaruhi pola konsumsinya.
3) Gaya hidup. Orang yang berasal dari sub budaya, kelas sosial, dan
pekerjaan yang sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda.
Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang terungkap
pada aktivitas, minat, dan opininya.
d. Kepribadian dan Konsep diri
Masing-masing orang memiliki karakteristik kepribadian yang
berbeda yang mempengaruhi perilaku pembeliannya. Kepribadian,
adalah ciri bawaan psikologi manusia (human psychological trait)
yang terbedakan yang menghasilkan tanggapan yang relatif konsisten
dan bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya. Para pemasar
berusaha mengembangkan kepribadian merek yang akan menarik
konsumen yang memiliki konsep diri yang sama.
25
e. Faktor Psikologis
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor
psikologi utama yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, serta
keyakinan dan sikap.
1) Motivasi. Kebutuhan akan menjadi motif jika ia didorong hingga
mencapai level intensitas yang memadai. Motif adalah kebutuhan
yang memadai untuk mendorong seseorang bertindak.
2) Persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk
memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan informasi
guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.
3) Pembelajaran meliputi perubahan perilaku seseorang yang timbul
dari pengalaman. Sebagian besar perilaku manusia adalah hasil dari
belajar, ahli teori pembelajaran yakin bahwa pembelajaran
dihasilkan melalui perpaduan kerja antara dorongan, rangsangan,
isyarat bertindak, tanggapan, dan penguatan.
4) Keyakinan dan sikap. Melalui bertindak dan belajar, orang
mendapatkan keyakinan dan sikap.
3. Minat Beli Ulang Konsumen
Menurut Swastha dan Irawan (2005: 130-131), minat beli ulang
konsumen yaitu keinginan untuk membeli lagi suatu produk setelah
sebelumnya konsumen tersebut pernah melakukan pembelian terhadap
produk yang sama (Swastha dan Irawan, 2005: 130-131). Situasi kedua ini
berada diantara situasi pertama dan ketiga dalam hal waktu yang
26
dibutuhkan untuk mengambil keputusan, informasi yang diperlukan, dan
berbagai alternatif yang harus dipertimbangkan. Keputusan yang harus
diambil dalam situasi kedua ini relatif lebih mudah daripada situasi yang
pertama.
Bila ada pembelian ulang produk, tantangan bagi pemasar adalah
untuk mempertahankan bagian pasar. Situasi yang ideal tentu saja adalah
untuk mendapatkan loylitas konsumen dalam kadar yang tinggi. Bila suatu
pembelian didasarkan kepada keterlibatan yang kuat, kemungkinan
pergantian merek diminimumkan secara tajam.
E. Penelitian Sebelumnya
1. Astuti & Karina. 2005. Pengaruh Informativeness, Entertainment, dan
Kredibilitas Iklan terhadap Sikap Audience atas Iklan Nokia di Web.
Fungsi Iklan adalah menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan.
Mengacu pada fungsi tersebut, peranan iklan yaitu menginformasikan
(kemampuan menginformasikan), kepercayaan (terpercaya) dan sesuatu
yang memudahkan orang-orang untuk mengingat, contohnya dengan
memberikan hiburan kepada pemirsa. Faktor penentu di dalam
perkembangan iklan: membangun sikap menyukai (positif) atau tidak
menyukai (negatif) seseorang di dalam iklan tersebut. Penelitian ini
meneliti pada iklan Nokia di web (internet) dengan responden mahasiswa
Universitas Airlangga yang mengunjungi situs ponsel Nokia di web.
Penelitian ini untuk membuktikan penilaian mahasiswa Universitas
27
Airlangga terhadap pengaruh informativeness, entertainment, dan
kredibilitas iklan terhadap sikap dari mahasiswa Universitas Airlangga
atas iklan Nokia di Web.
2. Sersana. 2007. Persepsi Konsumen terhadap Iklan Pasta Gigi Pepsodent di
Televisi ditinjau dari faktor-faktor Intensitas, Durasi, Diskriminasi,
Eksposur, dam Relevansi.
Periklanan merupakan aktivitas yang diselenggarakan oleh perusahaan
daam mengkomunikasikan produknya kepada konsumen. Iklan sekarang
telah dipandang sebagai sumber informasi, hiburan, dan bisnis media
komunikasi yang efektif. Televisi merupakan media yang memiliki suatu
jangkauan yang luas, karena menekankan pada dua indera yaitu
penglihatan (visual) dan pendengaran (audio). Penglihatan sekaligus
pendengaran, agar konsumen diharapkan akan tertarik kepada produk yang
diiklankan. Karena televisi memiliki kemampuan yang kuat untuk
mempengaruhi persepsi konsumen. Ada banyak iklan yang di televisi
setiap hari, tetapi ada bermacam-macam persepsi yang berbeda dari
konsumen dalam menanggapi iklan. Hal ini karena dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti: intensitas, durasi, diskriminasi, eksposur, dan
relevansi. Karena itu para pengiklan selalumencoba bagaimana utnuk
membuat suatu iklan yang memberikan pengaruh yang kuat di benak
konsumen dan menghasilkan persepsi yang baik atas iklan dengan
memberikan perhatian kepada faktor intensitas, durasi, diskriminasi,
eksposur, dan relevansi.
28
F. Kerangka Pemikiran Teoritis
Kerangka pemikiran teoritis dari penelitian ini adalah:
Gambar 2.1
Kerangka pemikiran teoritis
Keterangan Gambar 2.1:
: Keinformatifan, kredibilitas, intensitas, dan diskriminasi iklan
Aqua di televisi secara simultan berhubungan dengan minat beli
ulang konsumen.
: Keinformatifan, kredibilitas, intensitas, dan diskriminasi iklan
Aqua di televisi secara parsial berhubungan dengan minat beli
ulang konsumen.
Keinformatifan (X1)
Kredibilitas (X2) Minat Beli
Ulang Konsumen
(Y) Intensitas
(X3)
Diskriminasi (X4)
29
G. Hipotesis
Dalam pemasaran modern, perusahaan tidak hanya dituntut lebih dari
sekedar pengembangan produk yang baik tetapi perusahaan juga harus dapat
berkomunikasi dengan baik terhadap konsumennya. Iklan merupakan salah
satu sarana komunikasi yang efektif. Iklan yang mempunyai segi
keinformatifan, kredibilitas, intensitas, dan diskriminasi yang baik akan
mampu menimbulkan hubungan yang baik dengan konsumen serta pada
akhirnya akan menimbulkan perilaku pembelian ulang.
Iklan sebagai salah satu alat komunikasi pemasaran, salah satu fungsinya
adalah menginformasikan pesan mengenai produk dan merek tertentu. Oleh
karena itu kemampuan menginformasikan dengan menampilkan pesan yang
lengkap dan informatif, mudah dimengerti, dan menarik dapat menimbulkan
hubungan yang baik dengan perilaku konsumen yang dituju.
Kredibilitas adalah janji yang dapat dipercaya berarti apa yang
diinformasikan melalui pesan iklan diwujudkan kebenarannya pada produk
yang ditawarkan. Kredibilitas pesan iklan merupakan hal yang mampu
menimbulkan kepercayaan di dalam benak konsumen karena produk yang
diiklankan sesuai dengan kenyataannya dan dapat dibuktikan kebenarannya.
Intensitas iklan yang memperhatikan tampilan gambar, warna, suara, dan
peggunaan musik, serta dalam hal mengatur tingkat keseringan penampilan
iklan harus diperhatikan oleh perusahaan. Semakin sering iklan tampil di
televisi maka konsumen akan semakin sering melihat iklan tersebut sehingga
30
produk yang ditawarkan dalam iklan tersebut akan mudah dikenal dan diingat
oleh konsumen.
Para pemasar biasanya ingin agar konsumen membedakan antar produk
mereka dari produk pesaing. Jika diskriminasi diinginkan, biasanya paling
baik dicapai dengan melengkapi produk dengan manfaat atau ciri yang unik.
Begitu juga dengan pemasar, pemasar juga harus membuat iklan itu berbeda
dari iklan yang lain. Iklan yang mempunyai ciri khas tersendiri akan
mempunyai citra yang baik di dalam benak konsumen.
Hipotesis adalah suatu perumusan sementara mengenai suatu hal yang
dibuat untuk menjelaskan hal itu dan juga dapat menuntun atau mengarahkan
penyelidikan selanjutnya (Umar, 2005: 104).
Dari rumusan masalah yang telah dirumuskan oleh peneliti, maka
hipotesis dari penelitian ini yaitu :
1. Ada hubungan secara simultan antara keinformatifan, kredibilitas,
intensitas, dan diskriminasi iklan Aqua di televisi dengan minat beli ulang
konsumen.
2. Ada hubungan secara parsial antara keinformatifan, kredibilitas, intensitas,
dan diskriminasi iklan Aqua di televisi dengan minat beli ulang konsumen.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus pada mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Studi kasus adalah
penelitian yang dilakukan secara langsung pada suatu obyek tertentu dan
mempelajarinya sebagai suatu kasus. Penelitian ini hanya dilakukan pada
obyek tertentu dan kesimpulan yang ditarik hanya berlaku pada obyek yang
diteliti.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta Kampus Mrican.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada 16 Oktober 2008 sampai 16 November 2008.
C. Subyek dan Objek Penelitian
1. Subyek penelitian
Subyek penelitian adalah orang-orang yang terlibat dalam penelitian,
dalam hal ini mereka yang bertindak sebagai pemberi informasi yang
berhubungan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Dalam hal ini
31
32
adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang pernah memilih membeli produk air minum Aqua untuk
dikonsumsi sendiri dan pernah melihat iklan produk air minum Aqua di
televisi.
2. Obyek penelitian
Obyek penelitian ini adalah hubungan keinformatifan, kredibilitas,
intensitas, dan diskriminasi iklan produk air minum Aqua di televisi
dengan minat beli ulang konsumen.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah
1. Kuesioner
Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan
atau menyebarkan daftar pertanyaan atau penyataan kepada responden
dengan harapan responden memberikan respons atas dasar pertanyaan
tersebut (Umar, 2005: 49).
2. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu pengumpulan data yang didapat dari perusahaan yang
dapat membantu dan mempermudah penulis untuk mengetahui informasi
apa saja dari perusahaan (Umar, 2005: 51).
33
E. Definisi Operasional
1. Keinformatifan iklan adalah kemampuan iklan menginformasikan pesan
kepada khalayak.
2. Kredibilitas iklan adalah apa yang diinformasikan melalui pesan iklan
dapat diwujudkan kebenarannya pada produk yang ditawarkan.
3. Intensitas iklan merupakan keadaan (tingkat ukuran), kuat, hebatnya,
intensnya suatu iklan pada suatu obyek sehingga mempengaruhi persepsi
dan sikap.
4. Diskriminasi iklan adalah pemberian ciri yang unik dan berbeda ke dalam
iklan sehingga menimbulkan ingatan di benak konsumen.
5. Minat beli ulang konsumen adalah keinginan untuk membeli lagi produk
air minum Aqua setelah sebelumnya konsumen pernah melakukan
pembelian terhadap produk yang sama.
F. Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel bertujuan untuk menerjemahkan karakteristik data
empiris ke dalam bentuk yang dapat dianalisis. Titik fokus pengukuran adalah
pemberian “angka” terhadap data empiris berdasarkan sejumlah aturan atau
prosedur tertentu. Skala pengukuran yang digunakan pada kuesioner adalah
skala likert. Penggunaan skala likert ini berhubungan dengan pertanyataan
tentang sikap seseorang terhadap sesuatu. Kuesioner dalam penelitian terdiri
dari 5 jawaban yaitu sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak
setuju.
34
Skala pengukuran untuk variabel keinformatifan, kredibilitas, intensitas,
diskriminasi, dan minat beli ulang konsumen yaitu:
Sangat setuju = 5
Setuju = 4
Netral = 3
Tidak setuju = 2
Sangat tidak setuju = 1
G. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling
1. Populasi
Populasi adalah kumpulan dari semua kemungkinan orang-orang, benda-
benda, dan ukuran lain yang menjadi obyek perhatian atau kumpulan
seluruh obyek yang menjadi perhatian (Purwanto, 2004: 323). Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang pernah memilih membeli
produk air minum Aqua untuk dikonsumsi sendiri dan pernah melihat
iklan produk air minum Aqua di televisi.
2. Sampel
Sampel adalah suatu bagian dari populasi tersebut yang menjadi perhatian
(Purwanto, 2004: 323). Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian
ini sebanyak 100 responden.
35
3. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Accidental
Sampling yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui
itu pernah memilih membeli produk air minum Aqua untuk dikonsumsi
sendiri dan pernah melihat iklan produk air minum Aqua di televisi
H. Teknik Pengujian Instrumen
1. Validitas
Hasil penelitian dikatakan valid bila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti
(Sugiyono, 2001: 109). Instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.
Rumus koefisien korelasi product moment:
( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑∑
∑ ∑∑−−
−=
2222 YYnXXn
YXXYnrxy
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi setiap item
n = banyaknya responden
X = nilai dari setiap item
36
Y = nilai seluruh item
Untuk menentukan instrumen tersebut valid atau tidak maka ketentuannya
adalah sebagai berikut :
a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrumen
tersebut dikatakan valid.
b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrumen
tersebut dikatakan tidak valid.
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian, atau keakuratan yang
ditunjukkan oleh instrumen pengukuran (Umar, 2005: 57). Reliabilitas
menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah
baik. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka
berapa kali pun diambil tetap akan sama.
Dalam menghitung reliabilitas, peneliti menggunakan rumus Cronbach’s
Alpha. Rumus Cronbach’s Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas
instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk
uraian.
Rumus Cronbach’s Alpha:
r11 = ⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−1(k
k ⎟⎟
⎠
⎞
⎜⎜
⎝
⎛− ∑
t
b
σσ
2
2
1
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
37
= jumlah varian butir ∑ b2σ
= varian total t2σ
Untuk menentukan instrumen tersebut reliabel atau tidak maka
ketentuannya adalah sebagai berikut :
a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrumen
tersebut dikatakan reliabel.
b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrumen
tersebut dikatakan tidak reliabel.
I. Analisis Data
Untuk mengetahui hubungan variabel X dalam hal ini keinformatifan
(X1), kredibilitas (X2), intensitas (X3) dan diskriminasi (X4) iklan produk air
minum Aqua dalam kemasan di televisi dengan variabel Y dalam hal ini
minat beli ulang konsumen, digunakan alat analisis korelasi dengan metode
analisis korelasi berganda dan korelasi Pearson Product Moment.
1. Analisis Korelasi Berganda
Teknik koefisien korelasi berganda digunakan untuk menentukan
hubungan antara variabel keinformatifan (X1), kredibilitas (X2), intensitas
(X3) dan diskriminasi (X4) iklan produk air minum Aqua dalam kemasan
di televisi dengan minat beli ulang konsumen (Y). Untuk memperoleh
hasil perhitungan koefisien korelasi berganda digunakan rumus sebagai
berikut (Sugiyono, 2001 : 190) :
38
Rumus :
43212
4321432142
32
22
12
4321. 1
4
xxxxr
rrrrryxryxryxryxrR xxxxyxyxyxyx
xxxxy −
−+++=
Keterangan :
Ry.x1x2x3x4 = korelasi antara variabel X1, X2, X3 dan X4 secara bersama-
sama dengan variabel Y
ryx1 = korelasi Product Moment antara X1 dengan Y
ryx3 = korelasi Product Moment antara X2 dengan Y
ryx3 = korelasi Product Moment antara X3 dengan Y
ryx4 = korelasi Product Moment antara X4 dengan Y
r2x1x2x3x4 = korelasi Product Moment antara X1 dengan X2, X3 dan X4
2. Analisis Korelasi Pearson Product Moment
Analisis korelasi Pearson Product Moment digunakan untuk
menentukan hubungan antara dua gejala interval. Gejala interval adalah
gejala yang menggunakan skala pengukuran yang sama. Rumus koefisien
korelasi Pearson Product Moment adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2001
: 182) :
Rumus :
( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑∑
∑ ∑∑−−
−=
2222 YYnXiXin
YiXXiYnyrxi
Keterangan :
r = koefisien korelasi antara Xi terhadap Y
39
Y = variabel minat beli ulang konsumen produk air minum Aqua
Xi = variabel keinformatifan, kredibilitas, intensitas, dan diskriminasi
iklan produk air minum Aqua di televisi
Pada hakekatnya nilai korelasi dapat bervariasi dari -1 melalui 0
hingga 1.
a. Bila r = 0 atau r mendekati 0, berarti bahwa antara kedua variabel tidak
terdapat hubungan antara kedua variabel sangat lemah.
b. Bila r = +1, berarti bahwa kedua variabel mempunyai hubungan positif
dan sempurna (mendekati = 1 hubungan sangat kuat dan positif).
c. Bila r = -1, berarti kedua variabel mempunyai hubungan negatif dan
sempurna (mendekati -1 hubungan sangat kuat dan negatif).
Langkah selanjutnya memberikan interpretasi koefisien korelasi dengan
menggunakan pedoman sebagai berikut (Sugiyono, 2001 : 183) :
Tabel 3.1 Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi
Interval koefisien Tingkat hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat kuat
40
J. Pengujian Hipotesis
1. Uji-F
Uji F ini dimaksudkan untuk melihat kemampuan menyeluruh dari
variabel bebas yaitu X1, X2, X3, dan X4 untuk dapat atau mampu
menjelaskan tingkah laku atau keragaman variabel tidak bebas yaitu Y.
Dalam penelitian ini, uji-F dimaksudkan untuk mengetahui apakah
variabel keinformatifan (X1), kredibilitas (X2), intensitas (X3) dan
diskriminasi (X4) iklan produk air minum Aqua di televisi secara simultan
mempunyai hubungan yang signifikan dengan minat beli ulang konsumen
(Y).
Untuk menguji hipotesis ini dikemukakan hipotesis nol dan
hipotesis alternatif sebagai berikut :
Ho : variabel keinformatifan, kredibilitas, intensitas, dan
diskriminasi iklan produk air minum Aqua di televisi secara
simultan tidak berhubungan signifikan dengan minat beli ulang
konsumen.
Ha : variabel keinformatifan, kredibilitas, intensitas, dan
diskriminasi iklan produk air minum Aqua di televisi secara
simultan berhubungan signifikan dengan minat beli ulang
konsumen.
Pengujian hipotesis diatas dilakukan dengan cara membandingkan
nilai Fhitung dengan nilai F tabel (Sugiyono, 2001 : 190) :
41
Rumus :
( ) ( )1/1/
2
2
−−−=
knRkRF
Keterangan :
R2 = koefisien korelasi ganda
k = jumlah variabel X1-4
n = jumlah anggota sampel
F = Fhitung yang selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel
Jika Fhitung ≥ Ftabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima
Jika Fhitung < Ftabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak
Kesimpulan:
a. Bila H0 ditolak berarti variabel keinformatifan, kredibilitas, intensitas,
dan diskriminasi iklan produk air minum Aqua di televisi secara
simultan berhubungan signifikan dengan minat beli ulang konsumen.
b. Bila H0 diterima berarti variabel keinformatifan, kredibilitas, intensitas,
dan diskriminasi iklan produk air minum Aqua di televisi secara
simultan tidak berhubungan signifikan dengan minat beli ulang
konsumen.
2. Uji-t
Uji-t digunakan untuk menguji apakah ada hubungan secara parsial
antara keinformatifan (X1), kredibilitas (X2), intensitas (X3) dan
diskriminasi (X4) iklan produk air minum Aqua televisi dengan minat beli
ulang konsumen (Y).
42
Untuk menguji hipotesis ini dikemukakan hipotesis nol dan
hipotesis alternatif sebagai berikut :
Ho : variabel keinformatifan, kredibilitas, intensitas, dan
diskriminasi iklan produk air minum Aqua di televisi secara
parsial tidak berhubungan signifikan dengan minat beli ulang
konsumen.
Ha : variabel keinformatifan, kredibilitas, intensitas, dan
diskriminasi iklan produk air minum Aqua di televisi secara
parsial berhubungan signifikan dengan minat beli ulang
konsumen.
Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan membandingkan nilai
thitung dengan nilai ttabel (Sugiyono, 2001 : 292) :
Rumus :
212
rnrt−
−=
Keterangan :
t = t hitung yang dicari
r = koefisien korelasi
n = jumlah sampel
Jika -thitung ≤ ttabel ≤ t hitung , maka Ho diterima dan Ha ditolak
Jika ttabel < - thitung , atau thitung > ttabel ,maka Ho ditolak dan Ha diterima
43
Daerah penolakan H0
Daerah penolakan H0
Daerah penerimaan H0
Kesimpulan:
Gambar 3.1 Uji t dua sisi
a. Bila H0 diterima berarti variabel keinformatifan, kredibilitas, intensitas,
dan diskriminasi iklan produk air minum Aqua di televisi secara
parsial tidak berhubungan signifikan dengan minat beli ulang
konsumen.
b. Bila H0 ditolak berarti variabel keinformatifan, kredibilitas, intensitas,
dan diskriminasi iklan produk air minum Aqua di televisi secara
parsial berhubungan signifikan dengan minat beli ulang konsumen.
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Gambaran Umum Universitas Sanata Dharma
1. Latar Belakang Berdirinya Universitas Sanata Dharma
Gagasan untuk mendirikan Perguruan Tinggi Pendidikan Guru
(PTPG) oleh Prof. Moh. Yamin, S.H selaku Menteri Pendidikan,
Pengajaran, dan Kebudayaan RI tahun 1950-an disambut baik oleh
paraimam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus (Serikat Yesus yang
lazim disingkat S.J.) ketika itu Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1,
antara lain B1 Mendidik (Yayasan De Britto) di Yogyakarta yang dikelola
oleh Pater H. Loeff, S.J. dan B1 Bahasa Inggris (Yayasan Loyola) di
Semarang yang dikelola oleh pater W.J. Van der Meulen, S.J. dan Pater
H. Bastiaanse, S.J. Setelah mendapat dukungan dari Conggregatio de
Propaganda Fide, Pater Kester yang menjabat sebagai Superior Misionaris
Serikat Yesus menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah
perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20
Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember
1955. Empat jurusan pertama PTPG Sanata Dharma, yaitu Bahasa
Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para pembesar misi Serikat
Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S.J. menjadi Dekan
PTPG Sanata Dharma dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan.
44
45
Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J.
sebagai salah satu pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan
Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. Nama “Sanata Dharma”
sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma”, yang berarti “kebaktian yang
sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu
ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia).
2. Perkembangan Selanjutnya
Agar dapat menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam
hal ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang
perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan
November 1958 berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu
Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas
Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata
Dharma berhasil memperoleh status DISAMAKAN dengan negeri
berdasarkan SK Menteri PTIP No.1 / 1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo
No. 77 / 1962 tanggal 11 Juli 1962. Diatas kertas Sanata Dharma memang
merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia, tetapi secara de
facto FKIP Sanata Dharma tetap berdiri sendiri. Untuk menghilangkan
keganjilan ini, pemerintah menetapkan agar FKIP harus berdiri sendiri
dan berubah menjadi IKIP. Dengan ini FKIP Sanata Dharma berubah
menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP No. 237 / B
– Swt / U / 1965. Surat Keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September
1965. Sejak saat itu Sanata Dharma banyak mengalami perkembangan
46
yang meliputi banyak aspek, baik yang menyangkut perkembangan
sarana, fisik, administrasi, sistem pengajaran atau kurikulum dan visi-misi
kepada masyarakat. Misalnya, IKIP Sanata Dharma dipercaya pemerintah
untuk mengelola Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan
Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS, dan PMP.
Berbagai program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya
dibika program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).
Agar Sanata Dharma dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan dan
kebutuhan masyarakat serta kemajuan zaman, maka pada tanggal 20 April
1993 berdasarkan SK Mendikbut No.46/D/O/1993, IKIP Sanata Dharma
dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma. Dengan ini,
diharapkan Universitas Sanata Dharma dapat terus memajukan sistem
pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Sanata Dharma akhirnya terdorong
untuk memperluas program pendidikannya. Selain tetap membuka
pendidikan guru FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan), Sanata
Dharma juga membuka beberapa fakultas baru. Hingga kini Universitas
Sanata Dharma memiliki 7 Fakultas dengan 26 Program Studi, 3 Program
Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan 3 Program Kursus Bersertifikat.
Selain itu perkembangan selanjutnya meliputi aspek-aspek lainya seperti,
sarana fisik (gedung, lab, perpustakaan, dan fasilitas fisik lainnya),
administrasi (sistem informasi, manajemen, biro / lembaga / pusat / serta
47
unit pendukung), peningkatan mutu akademik, penelitian, pengajaran,
serta pengabdian pada masyarakat.
3. Nama-nama Rektor Sanata Dharma :
a. Prof. Dr. N. Drijarkara,S.J. (1955 - 1967)
b. Drs. J. Drost, S.J. (1968 - 1976)
c. Prof. Dr. A.M. Kadarman, S.J. (1977 - 1984)
d. Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984 - 1988)
e. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988 - 1993)
f. Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993 - 2001)
g. Dr. Paulus Suparno, S.J., MST (2001 - 2006)
h. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. (2006 - sekarang)
4. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma
a. Visi
Universitas Sanata Dharma didirikan oleh Ordo Serikat Yesus (S.J.)
provinsi Indonesia bersama para imam dan awam Katolik untuk
berpartisipasi dalam usaha melindungi dan meningkatkan martabat
manusia melalui perpaduan keunggulan akademik dan nilai-nilai
kemanusiaan yang diwujudkan dalam penggalian kebenaran secara
objektif dan akademis dan pengembangan kaum muda yang didasarkan
pada nilai kebangsaan, kemanusiaan, dan spiritualitas Ignatian, yaitu
menjadi manusia bagi sesama (human for and with others), perhatian
pribadi (cura personalis), semangat keunggulan (magis), dan semangat
dialogis.
48
b. Misi
Universitas Sanata Dharma didirikan sebagai lembaga akademis yang
menekankan perpaduan IPTEK dan nilai-nilai kemanusiaan, lembaga
kritis masyarakat, lembaga yang menjunjung tinggi kebebasan akademis,
lembaga pendidikan humanis dan dialogis yang mengembangkan segi
intelektual, moral, emosional, dan sprititual mahasiswa secara terpadu,
lembaga yang mendidik mahasiswa menjadi manusia yang utuh, kritis,
dewasa, dan memiliki kepekaan sosial, lembaga yang memberikan
pelayanan masyarakat, dan lembaga yang mempersiapkan tenaga
kependidikan secara profesional. Tujuan Pendidikan di Universitas Sanata
Dharma : Pendidikan di USD bertujuan membantu mencerdaskan putra-
putri bangsa dengan memadukan keunggulan akademik dan nilai-nilai
humanistik yang berlandaskan nilai-nilai Kristiani yang universal dan
cita-cita kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam Pancasila, sehingga
memiliki kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya dan
integritas kepribadian yang tinggi.
B. Gambaran Umum Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
1. Tujuan Fakultas Ekonomi
Fakultas Ekonomi (FE) USD bertujuan untuk :
a. Menghasilkan Sarjana Ekonomi dalam bidang Manajemen dan
Akuntansi yang mampu mengelola serta mengembangkan perusahaan
atau organisasi.
49
b. Menghasilkan Sarjana Ekonomi dalam bidang Manajemen dan
Akuntansi dengan kemampuan akademik yang memadai untuk
melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
2. Program Studi Fakultas Ekonomi
a. Program Studi Akuntansi
1) Misi
Memasuki era globalisasi, tantangan yang harus dihadapi para
pelaku bisnis semakin berat, persaingan semakin ketat. Pengembangan
dan penyesuaian dengan lingkungan bisnis yang selalu berubah
menjadi tuntutan yang mutlak bagi mereka yang berhubungan dengan
dunia bisnis, termasuk penyelenggara pendidikan bisnis. Untuk
menjawab tantangan tersebut Jurusan atau Prodi Akuntansi
memfokuskan misinya pada penyiapan sumber daya manusia di
bidang akuntansi yang profesional, berkepribadian matang, serta
memiliki integritas moral yang tinggi. Para lulusan di bidang akuntansi
ini akan mengisi kebutuhan tenaga penyedia informasi yang akurat,
lengkap dan tepat waktu yang berguna untuk pengambilan keputusan
dalam dunia bisnis.
2) Penyelenggaraan
Penyelenggaraan program pendidikan S1 dalam bidang akuntansi
bertujuan untuk :
a) Menghasilkan tenaga profesional di bidang akuntansi.
50
b) Menghasilkan lulusan yang memiliki nilai lebih dalam
pengelolaan informasi keuangan yaitu mampu memanfaatkan
teknologi informasi secara memadai dalam menjawab
perubahan dan perkembangan dunia bisnis.
c) Menghasilkan lulusan yang mampu menciptakan lapangan
kerja bagi dirinya maupun masyarakat sekitar.
d) Menyiapkan lulusan memasuki dunia kerja baik sebagai
internal auditor maupun external auditor (akuntan publik)
dengan memberi bekal pemahaman bidang audit yang lebih
banyak.
Untuk mencapai tujuan program S1 Jurusan atau Prodi Akuntansi,
diselenggarakan perkuliahan tatap muka, pemberian tugas-tugas
terstruktur maupun tugas mandiri baik teori maupun praktikum kepada
mahasiswa. Berbagai variasi metode belajar mengajar juga
dikembangkan sesuai dengan materi mata kuliah, seperti metode studi
kasus, diskusi, seminar, praktikum di UPT Komputer (BAPSI) atau di
Laboratorium Komputer FE, tugas lapangan, dsb. Mengingat bahwa
penyediaan informasi keuangan yang akurat, lengkap dan tepat waktu
menjadi misi program studi, maka pemahaman mahasiswa akan
kemajuan di bidang teknologi informasi menjadi sangat esensial.
Untuk itu dipadukanlah perkuliahan teori dengan berbagai aplikasi
program komputer serta ditawarkan berbagai mata kuliah yang terkait
dengan teknologi informasi sebagai mata kuliah pilihan. Untuk
51
mengembangkan dan menjawab tantangan perubahan lingkungan
bisnis, Jurusan atau Prodi Akuntansi senantiasa berusaha
memperbaharui buku-buku praktikum akuntansi baik secara manual
maupun terkomputerisasi, serta berusaha mendapatkan informasi
mengenai isu-isu kontemporer di bidang akuntansi dan
mengembangkan program aplikasi komputer ke dalam berbagai mata
kuliah pokok. Para dosen di Jurusan atau Prodi Akuntansi
berkualifikasi cukup memadai, yang terdiri dari sejumlah master
lulusan dalam dan luar negeri, akuntan, konsultan perusahaan maupun
para praktisi di dunia usaha. Secara rutin para konsultan perusahaan
dan para praktisi diundang untuk mengisi perkuliahan agar dapat
menjembatani apa yang diperoleh mahasiswa dari perkuliahan dengan
praktek nyata dalam dunia usaha baik usaha jasa secara umum,
perbankan, manufaktur, perdagangan, maupun industri sektor publik.
Penataran, seminar, lokakarya dan kerja sama dengan pihak luar, baik
lembaga pendidikan dalam negeri maupun luar negeri serta kalangan
dunia usaha bidang peningkatan kualitas sumber daya manusia
(pendidikan, pelatihan, penelitian) mendapatkan perhatian besar.
Mahasiswa diharapkan berperan serta aktif dalam penyelenggaraan
pendidikan. Mereka dituntut disiplin dalam mengikuti kuliah,
menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabnya dan
mengembangkan diri sendiri demi tercapainya harapan bersama.
52
3) Kurikulum
Kurikulum di Jurusan atau Prodi Akuntansi dirancang dalam
paket-paket per semester sehingga mahasiswa dapat menyelesaikan
studinya dalam jangka waktu 4 tahun, bahkan bias kurang dari waktu
tersebut bagi mahasiswa berprestasi. Jurusan Akuntansi memilih
konsentrasi pada bidang audit dengan tujuan untuk menghasilkan
lulusan yang dapat bekerja sebagai internal auditor di perusahaan-
perusahaan atau sebagai external auditor di kantor akuntan publik.
Oleh karena itu mata kuliah yang ditawarkan lebih banyak di
konsentrasikan ke bidang audit.
4) Fasilitas Penunjang
Adapun fasilitas penunjang yang akan diberikan untuk membantu
dan mempermudah proses perkuliahan adalah :
a) Perpustakaan
b) Tempat kuliah yang nyaman di Kampus
c) Jaringan Internet
d) Lab Komputer Akuntansi
e) Pojok Bursa Efek Jakarta
f) Pusat Pengembangan Akuntansi
g) Pusat Pengembangan Ekonomi
53
b. Program Studi Manajemen
1) Misi
Indonesia sudah memasuki abad ke-21. Hambatan-hambatan
perdagangan antar-negara semakin berkurang, sehingga lalu-lintas
modal, barang, jasa dan sumber daya manusia akan terjadi begitu
mudah. Sumber-sumber ekonomi yang semakin terbatas, yang juga
akan mewarnai abad ke-21, memerlukan kesadaran terhadap
lingkungan yang semakin tinggi. Kebutuhan akan peningkatan
kualitas hidup semakin diperlukan. Sementara itu peran dan
pengetahuan konsumen semakin tinggi sehingga setiap kegiatan bisnis
hanya akan sukses apabila memperhatikan selera konsumen dan
kepentingan masyarakat luas. Untuk menjawab tantangan itu, Jurusan
/ Prodi Manajemen memfokuskan misinya untuk menyiapkan calon
manajer profesional yang mampu mengelola dan mengembangkan
perusahaan/lembaga tempat ia bekerja, dan memiliki ciri-ciri :
a) Berkepribadian matang dan berdedikasi tinggi;
b) Beretika bisnis dengan tetap memperhatikan kepentingan
organisasi;
c) Berwawasan global dan peduli terhadap lingkungan.
2) Penyelenggaraan
Penyelenggaraan kuliah di Jurusan atau Prodi Manajemen
diberikan dengan tatap muka, pemberian tugas-tugas terstruktur
maupun mandiri. Di samping itu juga ada study tour ke perusahaan,
54
mengundang pakar atau praktisi untuk memberikan ceramah, seminar
dan lain sebagainya. Penggunaan komputer semakin ditekankan
sehingga sejak dini mahasiswa sudah terbiasa dengan alat-alat modern.
Untuk membantu terbentuknya kematangan pribadi diciptakan suasana
dialogis, tertib, disiplin, kuliah teratur, dan didukung kegiatan di luar
kuliah. Jumlah dan kualifikasi dosen Jurusan atau Prodi Manajemen
cukup memadai. Hampir semua dosen telah berhasil menyelesaikan
program S2 atau S3 untuk bidang-bidang yang relevan dengan Jurusan
/ Prodi Manajemen. Upaya-upaya untuk peningkatan mutu dosen terus
dilakukan dengan cara aktif mengikuti berbagai seminar, lokakarya,
pelatihan dan sarasehan. Pengiriman untuk studi lanjut para dosen
mendapat perhatian utama, sementara itu penelitian bagi para dosen
juga terus digalakkan.
3) Dosen
Jumlah seluruh dosen pengajar di prodi Manajemen hingga tahun
ajaran 2007/2008 mencapai 23 orang. Dan hampir semua dosen telah
berhasil menyalesaikan program S2 atau S3 untuk bidang-bidang yang
relevan dengan jurusan manajemen. Upaya-upaya untuk
meningkatkan mutu dosen terus dilakukan oleh fakultas, misalnya
dengan mengikut sertakan para dosen pada pelatihan atau seminar-
seminar besar, sarasehan, atau lokakarya dan lebih penting lagi
pengiriman untuk studi lanjut para dosen menjadi perhatian utama dari
Fakultas Ekonomi. Para pemimpin Fakultas dan Program Studi juga
55
selalu melakukan pengawasan dan perbaikan secara terus-menerus
terhadap sistem kurikulum dan sistem pengajaran yang di berlakukan
para dosen kepada Mahasiswa.
4) Kurikulum
Kurikulum untuk Program Studi Manajemen disusun dengan
mengacu pada Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor : 056/U/1994 tertanggal 19 Maret 1994
tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan
Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa dan Keputusan Menteri Nomor :
0313/TJ/1994 tertanggal 30 November 1994 tentang Kurikulum yang
berlaku secara nasional Program Sarjana Ilmu Ekonomi.
5) Fasilitas Penunjang
Adapun fasilitas penunjang yang akan diberikan untuk membantu
dan mempermudah proses perkuliahan adalah :
a) Tempat kuliah yang nyaman di Kampus
b) Perpustakaan
c) Jaringan Internet
d) Pojok Bursa Efek Jakarta
e) Pusat Pengembangan Manajemen
f) Pusat Pengembangan Ekonomi
56
C. Gambaran Umum PT Aqua Golden Mississippi
1. Sejarah Aqua
Aqua adalah sebuah merek air minum dalam kemasan (AMDK) yang
diproduksi oleh PT Aqua Golden Mississippi. PT Aqua Golden
Mississippi didirikan pada tahun 1973 oleh Bapak Tirto Utomo, sebagai
produsen pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia. Pabrik pertama
didirikan di Bekasi. Setelah beroperasi selama 30 tahun, kini Aqua
memiliki 13 pabrik di seluruh Indonesia.
Pada tahun 1998, Aqua (yang berada dibawah naungan PT Tirta
Investama) melakukan langkah strategis untuk bergabung dengan group
DANONE, yang merupakan salah satu kelompok perusahaan air minum
dalam kemasan terbesar di dunia dan ahli dalam nutrisi. Langkah ini
berdampak pada peningkatan kualitas produk, market share, dan
penerapan teknologi pengemasan air terkini. Di bawah bendera
DANONE-AQUA, kini Aqua memiliki lebih dari 1.000.000 titik
distribusi yang dapat diakses oleh pelanggannya di seluruh Indonesia.
2. Lokasi Pabrik Aqua
Aqua memiliki 13 lokasi pabrik yang tersebar di wilayah Indonesia,
yaitu:
a. Jl. Raya Bekasi Timur Km 27 Bekasi
b. Jl. Mercedez Benz, Cicadas Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat
c. Jl. Siliwangi km 70, Cicurug Sukabumi, Jawa Barat 43518
57
d. Jl. Cidahu Kampung Pojok, Desa Babakan Pari, Parung Kuda,
Sukabumi, Jawa Barat 43518
e. Kampung Salam, Desa Darmaga, Kec. Pasanggrahan, Kabupaten Dati
II Subang 41283
f. Jl. Raya Surabaya-Malang km 48,5 Pandaan, Pasuruhan Jawa Timur
67156
g. Jl Ahmad Yani No. 138 Wonosobo
h. Desa Wangen, Kecamatan Polanharjo, Klaten Jawa Tengah
i. Gumasih, Kec. Abiansemal Badung, Bali 80352
j. Jl. Rajawali No. 11 A Medan
k. Kelurahan Airmadidi Bawah, Kec. Airmadidi, Kab. Minahasa,
Manado 95371
l. Jl. K.H. Ahmad Dahlan No. 202 Teluk Betung, Bandar Lampung
m. Jl. Raya Winongan, desa Kebon Candi Kec. Gondang Wetan,
Pasuruan
3. Sumber Mata Air Aqua
Alam pegunungan Indonesia menyimpan kekayaan yang tak ternilai
harganya. Ratusan, bahkan sejak ribuan tahun lalu, sumber-sumber air
bawah tanah yang murni telah mengalir di dalamnya. Beberapa sumber air
ini lalu muncul sendiri ke permukaan bumi sebagai mata air pegunungan.
Mata air pegunungan inilah sumber air pilihan Aqua. Bukan air tanah
biasa, bukan air yang dipompa, namun sumber air terbaik anugerah alam
yang murni dan tidak tersentuh tangan manusia.
58
Air dan mata air pegunungan ini telah melewati berbagai lapisan pasir
dan batuan di dalam bumi sehingga dengan sendirinya air tersaring alami
sambil membawa berbagai mineral bersamanya. Inilah keistimewaan mata
air pegunungan yang selain murni, jernih dan segar, juga mengandung
komposisi mineral yang penting dan seimbang yang berguna bagi tubuh.
Meski Indonesia kaya akan sumber mata air, namun tidak semuanya
layak menjadi sumber bahan baku untuk air minum Aqua. Karenanya bagi
Aqua, kerja keras untuk mencari sejumlah sumber air terbaik di seluruh
Indonesia bukanlah main-main. Perlu kesabaran untuk meneliti dan
menguji secara ketat meliputi segi geologi, fisika, kimia, dan mikrobiologi
selama sekurang-kurangnya 2 tahun untuk setiap mata air yang
ditemukan. Tidak heran apabila sebuah mata air pegunungan yang telah
dipilih sebagai sumber bahan baku Aqua mutu airnya dijamin terbaik.
Begitu murni, bening, tak berwarna, segar tak berbau, alami, dan bebas
bakteri pembawa penyakit.
4. Produk-produk Aqua
Aqua memiliki 6 macam produk yang dihasilkan, yaitu:
a. Aqua galon 19 liter
b. Aqua botol kaca 380 ml
c. Aqua gelas plastik 240 ml
d. Aqua botol plastik 330 ml
e. Aqua botol plastik 600 ml
f. Aqua botol plastik 1500 ml
59
5. Iklan Aqua
Beberapa iklan Aqua yang muncul di televisi beberapa bulan ini yaitu :
a. Iklan Aqua yang menampilkan anak-anak kecil yang mengumpulkan
botol-botol plastik bekas Aqua di sebuah lapangan. Botol-botol
plastik bekas Aqua tersebut disusun menjadi burung raksasa yang
mirip dengan pesawat terbang, ini mencerminkan bahwa anak-anak
yang minum produk air minum Aqua tumbuh menjadi anak yang
kreatif dan inovatif. Kemudian burung raksasa yang terbuat dari botol
plastik bekas Aqua tersebut diterbangkan ke angkasa.
b. Iklan Aqua yang menampilkan sebuah keluarga yang sedang minum
air dari galon Aqua. Kemudian dijelaskan mengenai proses
pengambilan air tersebut dari sumber mata air pegunungan pilihan
yang terawat kelestariannya. Air yang diambil dari sumber mata air
pegunungan pilihan tersebut kemudian melewati proses filtrasi dan
ozonasi agar air yang dihasilkan nantinya berkualitas bagus dan
terjamin kesehatannya. Akhir dari iklan tersebut menampilkan
keluarga yang bahagia dan terlindungi berkat minum Aqua setiap
hari.
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini disajikan deskripsi tentang karakteristik responden dan analisis
kuantitatif data penelitian. Karakteristik responden yang dibahas meliputi jenis
kelamin, jurusan atau program studi, usia, status tempat tinggal, uang saku rata-
rata perbulan, informasi responden mengenai tingkat keseringan menonton televisi
dalam satu bulan terakhir, dan informasi responden tentang lamanya
mengkonsumsi produk air minum Aqua. Analisis kuantitatif terdiri atas uji
instrumen (validitas dan reliabilitas instrumen), analisis korelasi berganda, uji t,
dan uji F.
Kuesioner yang telah kembali kemudian diolah dan selanjutnya dianalisis
untuk mengetahui kesimpulan akhir dan menjawab rumusan permasalahan dari
penelitian. Jawaban kuesioner terdiri dari 5 jawaban yaitu sangat setuju, setuju,
netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan perangkat lunak SPSS for Windows versi 11.5
Uji validitas instrumen dilakukan dengan membandingkan nilai valid yang
terdapat pada kolom “Corrected Item Total Correlation” (rxy) dengan nilai rtabel.
Sementara teknik Cronbach’s alpha digunakan untuk menguji reliabilitas
instrumen.
60
61
A. Karakteristik Responden
Analisis karakteristik responden digunakan untuk memperoleh gambaran
tentang karakteristik responden yang diteliti (responden) dilakukan
pengolahan terhadap data kasar melalui perhitungan statistik deskriptif.
Dalam analisis ini responden diklasifikasikan berdasarkan :
1. Jenis Kelamin Responden
Berdasarkan jenis kelamin, responden dalam penelitian ini dibedakan
menjadi pria dan wanita. Hasil analisis data berdasarkan jenis kelamin
dapat ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase Pria 46 46% Wanita 54 54%
Total 100 100% Sumber : Data Primer diolah, 2008.
Berdasarkan Tabel 5.1 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden berjenis kelamin wanita yaitu sebanyak 54 orang atau sebesar
54% dan sisanya sebanyak 46 orang atau sebesar 46% adalah pria.
2. Program Studi Responden
Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Accidental
Sampling, yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui
itu pernah memilih untuk membeli produk air minum Aqua dan pernah
62
melihat iklan produk air minum Aqua di televisi. Program Studi atau
Jurusan responden dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu
Manajemen dan Akuntansi. Hasil analisis data berdasarkan Program Studi
atau Jurusan dapat ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 5.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi atau Jurusan
Program Studi Jumlah Persentase Manajemen 54 54% Akuntansi 46 46%
Total 100 100% Sumber : Data Primer diolah, 2008.
Berdasarkan Tabel 5.2 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden berasal dari Program Studi atau Jurusan Manajemen yaitu
sebanyak 54 orang atau 54% dan sisanya sebanyak 46 orang atau 46%
adalah dari program studi atau jurusan Akuntansi.
3. Usia Responden
Dalam penelitian ini usia responden dikelompokkan menjadi tiga
kelompok usia, seperti yang tercantum pada Tabel 5.3 berikut ini :
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase 17 tahun – 20 tahun 55 55% 21 tahun – 24 tahun 44 44% Lebih dari 24 tahun 1 1%
Total 100 100% Sumber : Data Primer diolah, 2008.
63
Berdasarkan Tabel 5.3 di atas dapat dilihat bahwa responden dengan
kelompok umur 17– 20 tahun yaitu sebesar 55 orang atau 55%, kemudian
kelompok umur 21 – 24 tahun yaitu sebesar 44 orang atau 44%, dan
kelompok umur lebih dari 24 tahun yaitu 1 orang atau 1%.
4. Status Tempat Tinggal Responden
Dalam penelitian ini status tempat tinggal responden dikelompokkan
menjadi empat kelompok usia, seperti yang tercantum pada Tabel 5.4
berikut ini :
Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Tempat Tinggal
Status Tempat Tinggal Jumlah Persentase Sewa atau Kontrak 6 6% Kos 71 71% Rumah Orang Tua 19 19% Rumah Saudara 4 4%
Total 100 100% Sumber : Data Primer diolah, 2008.
Berdasarkan Tabel 5.4 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan
status rumah tinggal, responden didominasi oleh kelompok yang tinggal di
kos, yaitu 71 (71%) responden, disusul kelompok yang tinggal di rumah
orang tua, yaitu 19 (19%) responden, sewa atau kontrak 6 (6%) dan di
rumah saudara 4 (4%) responden.
5. Uang Saku Rata-rata Perbulan Responden
Berdasarkan besar uang saku rata-rata perbulan, responden dapat
dikelompokkan menjadi empat kelompok, seperti yang tercantum pada
Tabel 5.5 berikut ini :
64
Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku Rata-rata Perbulan
Responden Uang Saku Rata-Rata Perbulan Jumlah Persentase Kurang dari Rp 400.000,- 25 25% Rp 400.000,- - Rp 700.000,- 45 45% Rp 700.000,- - Rp 1.000.000,- 27 27% Lebih dari Rp 1.000.000,- 3 3%
Total 100 100% Sumber : Data Primer diolah, 2008.
Berdasarkan Tabel 5.5 di atas dapat dilihat bahwa responden
didominasi oleh kelompok uang saku rata-rata perbulan sebesar Rp
400.000,- - Rp 700.000,- yaitu 45 (45%) responden, yang disusul oleh
kelompok uang saku rata-rata perbulan sebesar Rp 700.000,- - Rp
1.000.000,- yaitu 27 (27%) responden, kemudian kurang dari Rp
400.000,- yaitu 25 (25%) responden, dan uang saku lebih dari Rp
1.000.000,- yaitu 3 (3%) responden.
6. Informasi Responden Mengenai Tingkat Keseringan Menonton
Televisi dalam Satu Bulan Terakhir
Berdasarkan tingkat keseringan menonton televisi dalan satu bulan
terakhir, responden dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok,
seperti yang tercantum pada Tabel 5.6 berikut ini:
Tabel 5.6 Karakteristik Responden Mengenai Tingkat Keseringan Menonton Televisi
dalam Satu Bulan Terakhir Keseringan menonton TV Jumlah Persentase
Setiap hari selama beberapa jam 36 36% Setiap hari pada jam tertentu 44 44% Hanya pada hari tertentu 20 20%
Total 100 100% Sumber : Data Primer diolah, 2008.
65
Berdasarkan Tabel 5.6 di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan
tingkat keseringan menonton televisi dalan satu bulan terakhir, responden
didominasi oleh kelompok yang menonton televisi setiap hari pada jam
tertentu, yaitu 44 (44%) responden, disusul kelompok yang menonton
televisi setiap hari selama beberapa jam, yaitu 36 (36%) responden, dan
kelompok yang menonton televisi hanya pada hari tertentu, yaitu 20
(20%).
7. Informasi Responden tentang Lamanya Mengkonsumsi Produk Air
Minum Aqua
Berdasarkan Informasi Responden tentang lamanya mengkonsumsi
produk air minum Aqua, responden dapat dikelompokkan menjadi tiga
kelompok, seperti yang tercantum pada Tabel 5.7 berikut ini :
Tabel 5.7 Karakteristik Responden tentang Lamanya Mengkonsumsi Produk Air
Minum Aqua Lamanya mengkonsumsi produk air
minum Aqua Jumlah Persentase
Kurang dari 2 bulan 15 15% 2 bulan – 4 bulan 6 6% Lebih dari 4 bulan 69 69%
Total 100 100% Sumber : Data Primer diolah, 2008.
Berdasarkan Tabel 5.7 di atas dapat diketahui bahwa responden
didominasi oleh kelompok lamanya mengkonsumsi lebih dari 4 bulan,
yaitu sebanyak 69 (69%) responden, kemudian disusul oleh kelompok
lamanya mengkonsumsi kurang dari 2 bulan sebanyak 15 (15%)
66
responden, dan kelompok lamanya mengkonsumsi 2 – 4 bulan sebanyak 6
(6%) responden.
B. Analisis Kuantitatif
1. Hasil Uji Validitas
Analisis validitas digunakan untuk menunjukkan tingkat kesahihan
item-item pernyataan dengan rumus koefisien product moment. Dalam
pengujian validitas ini, penulis menggunakan sampel sebanyak 100
responden. Taraf signifikan yang digunakan dalam penelitian 5%. Nilai
valid terdapat pada kolom “Corrected Item Total Correlation” (rxy).
Untuk responden yang berjumlah 100, dapat diperoleh derajat bebas (df)
sebesar 100 – 2 = 98. untuk df 98 dan nilai alfa 5% (dua sisi) diperoleh
nilai tabel sebesar 0,197. nilai r tabel selanjutnya digunakan untuk kriteria
validitas butir-butir kuesioner. Untuk valid jika Corrected Item Total
Correlation lebih besar dari r-tabel.
R-tabel = n – 2; dengan ∝ = 0.05
R-tabel = 0,197
Berikut ini data kesahihan dari item-item variabel:
Tabel 5.8 Validitas Variabel Keinformatifan Iklan
Butir soal
Corrected Item-Total Correlation (rxy)
R-tabel Status
Ke1 0.7062 0.197 Valid Ke2 0.6905 0.197 Valid Ke3 0.5867 0.197 Valid Ke4 0.4191 0.197 Valid
Sumber : Data Primer, 2008
67
Tabel 5.9 Validitas Variabel Kredibilitas Iklan
Butir soal
Corrected Item-Total Correlation (rxy)
R-tabel Status
Kre1 0.5792 0.197 Valid Kre2 0.6950 0.197 Valid Kre3 0.6162 0.197 Valid Kre4 0.5786 0.197 Valid
Sumber : Data Primer, 2008
Tabel 5.10 Validitas Variabel Intensitas Iklan
Butir soal
Corrected Item-Total Correlation (rxy)
R-tabel Status
In1 0.4990 0.197 Valid In2 0.4872 0.197 Valid In3 0.6692 0.197 Valid In4 0.6163 0.197 Valid
Sumber : Data Primer, 2008
Tabel 5.11 Validitas variabel Diskriminasi Iklan
Butir soal
Corrected Item-Total Correlation (rxy)
R-tabel Status
Dis1 0.5895 0.197 Valid Dis2 0.5341 0.197 Valid Dis3 0.5843 0.197 Valid Dis4 0.5728 0.197 Valid
Sumber : Data Primer, 2008
68
Tabel 5.12 Validitas variabel minat beli ulang konsumen
Butir Soal
Corrected Item-Total Correlation
R-tabel Status
Min1 0.6801 0.197 Valid Min2 0.8090 0.197 Valid Min3 0.7871 0.197 Valid Min4 0.8530 0.197 Valid
Sumber : Data Primer, 2008
2. Hasil Uji Reliabilitas
Reliabilitas suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai
konsistensi di mana instrumen mengukur konsep dan membantu menilai
ketepatan sebuah pengukuran. Dalam pengujian reliabilitas, penulis
menggunakan sampel sebanyak 100 responden. Uji reliabilitas dalam
penelitian ini menggunakan Cronbach’s Alpha. Cronbach’s Alpha dapat
dikatakan reliabel jika Alpha If Item Deleted tidak negatif dan lebih besar
dari r-tabel. Berikut ini hasil analisis data menggunakan teknik
Cronbach’s Alpha:
Tabel 5.13 Reliabilitas variabel keinformatifan iklan
Butir soal
Alpha If Item Deleted
R-tabel Status
Ke1 0.6784 0.197 Reliabel Ke2 0.6810 0.197 Reliabel Ke3 0.7332 0.197 Reliabel Ke4 0.8194 0.197 Reliabel
Sumber : Data Primer, 2008
69
Tabel 5.14 Reliabilitas variabel kredibilitas iklan
Butir soal
Alpha If Item Deleted
R-tabel Status
Kre1 0.7716 0.197 Reliabel Kre2 0.7136 0.197 Reliabel Kre3 0.7534 0.197 Reliabel Kre4 0.7712 0.197 Reliabel
Sumber : Data Primer, 2008
Tabel 5.15 Reliabilitas variabel intensitas iklan
Butir soal
Alpha If Item Deleted
R-tabel Status
In1 0.7403 0.197 Reliabel In2 0.7457 0.197 Reliabel In3 0.6489 0.197 Reliabel In4 0.6815 0.197 Reliabel
Sumber : Data Primer, 2008
Tabel 5.16 Reliabilitas variabel diskriminas iklan
Butir soal
Alpha If Item Deleted
R-tabel Status
Dis1 0.7026 0.197 Reliabel Dis2 0.7336 0.197 Reliabel Dis3 0.7054 0.197 Reliabel Dis4 0.7127 0.197 Reliabel
Sumber : Data Primer, 2008
70
Tabel 5.17 Reliabilitas variabel minat beli ulang konsumen
Butir soal
Alpha If Item deleted
R-tabel Status
Min1 0.9032 0.197 Reliabel Min2 0.8552 0.197 Reliabel Min3 0.8679 0.197 Reliabel Min4 0.8369 0.197 Reliabel
Sumber : Data Primer, 2008
C. Pengujian Hipotesis
1. Hipotesis pertama
Untuk menguji hipotesis pertama yang menyatakan ada hubungan
antara keinformatifan, kredibilitas, intensitas, dan diskriminasi iklan
produk air minum Aqua di televisi dengan minat beli ulang konsumen,
digunakan teknik korelasi berganda untuk menghitung nilai Ry(1234) dengan
bantuan komputer program SPSS 11.5 sebagai berikut (data terlampir) :
( )4321
2432143214
23
22
21
2
1234 1
4
xxxxr
rrrrryxryxryxryxrR xxxxyxyxyxyx
y −
−+++=
= 0,532
Dari hasil perhitungan koefisien korelasi berganda diperoleh hasil
Ry(1234) sebesar 0,532 yang menunjukkan bahwa keinformatifan (X1),
kredibilitas (X2), intensitas (X3), dan diskriminasi iklan (X4) produk air
minum Aqua di televisi secara simultan mempunyai hubungan dan tingkat
71
hubungannya sedang dengan minat beli ulang konsumen (Y) karena
terletak diantara 0,400 – 0,599.
Untuk membuktikan bahwa keinformatifan (X1), kredibilitas (X2),
intensitas (X3), dan diskriminasi iklan (X4) produk air minum Aqua di
televisi secara simultan mempunyai hubungan yang signifikan dengan
minat beli ulang konsumen (Y), maka dilakukan pengujian terhadap Ry
dengan menggunakan uji F, dengan bantuan komputer program SPSS 11.5
sebagai berikut (data terlampir) :
( ) ( )1/1/
2
2
−−−=
knRkRF
F = 9,379
Setelah harga F dihitung diketahui, maka langkah selanjutnya adalah
membandingkan nilai Fhitung dengan F tabel kriteria Pengujian :
Jika Fhitung ≥ Ftabel (α = 0,05 : 95), maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Jika Fhitung < Ftabel (α = 0,05 : 95), maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Apabila Fhitung ≥ Ftabel maka terdapat hubungan yang signifikan,
sebaliknya apabila Fhitung < Ftabel maka tidak terdapat hubungan yang
signifikan. Uji F dilakukan dengan menggunakan taraf signifikansi 5% dan
derajat kebebasan n-k-1 (100-4-1 = 95). Dari hasil perhitungan diperoleh
nilai Fhitung sebesar 9,379 sedangkan Ftabel sebesar 2,467. Artinya Fhitung ≥
Ftabel hal ini menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara
keinformatifan (X1), kredibilitas (X2), intensitas (X3), dan diskriminasi
iklan (X4) produk air minum Aqua di televisi dengan minat beli ulang
72
konsumen (Y). Berarti hipotesis nol (H0) ditolak dan hipotesis alternatif
(Ha) diterima. Untuk mengetahui daerah penolakan H0 dapat dilihat pada
gambar berikut ini :
2,467
Daerah H0 ditolak
Daerah H0 diterima
Gambar 5.1. Uji-F
2. Hipotesis Kedua
Untuk menguji hipotesis yang menyatakan bahwa:
a. Ada hubungan antara keinformatifan iklan produk air minum Aqua di
televisi dengan minat beli ulang konsumen digunakan teknik korelasi
product moment, dengan bantuan komputer program SPSS 11.5
sebagai berikut (data terlampir) :
( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑∑
∑ ∑∑−−
−=
2221
21
111
YYnXXn
YXYXnyrx
rx1y = 0,421
Setelah nilai r diketahui r = 0,421 ini berarti nilai r terletak diantara
0,400-0,599 yang menyatakan adanya hubungan dan tingkat hubungan
sedang antara keinformatifan iklan produk air minum Aqua di televisi
73
dengan minat beli ulang konsumen. Selanjutnya dilakukan pengujian
terhadap koefisien korelasi untuk menguji apakah nilai r signifikan
atau tidak. Untuk pengujian ini digunakan t-test dengan tingkat
signifikansi 5% dan hasilnya dibandingkan dengan ttabel. Nilai t dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :
212
rnrt−
−=
2)421,0(12100421,0
−
−=t
9701,01677,4
=t
2962,4=t
Kriteria pengujian hipotesis :
Jika -thitung ≤ ttabel ≤ t hitung, (α = 0,05 : 98) maka Ho diterima dan Ha
ditolak
Jika ttabel < - thitung , atau thitung > ttabel , (α = 0,05 : 98) maka Ho ditolak
dan Ha diterima
Berdasarkan perhitungan di atas diketahui bahwa H0 ditolak dan Ha
diterima, hal ini dibuktikan karena thitung (t = 4,2962) lebih besar dari
ttabel (t = 1,984). Hal ini menunjukkan bahwa keinformatifan iklan
produk air minum Aqua di televisi secara parsial berhubungan
signifikan dengan minat beli ulang konsumen. Untuk mengetahui
daerah penolakan H0 dapat dilihat pada gambar berikut ini :
74
Daerah penolakan H0
Daerah penolakan H0
Daerah penerimaan H0
-1,984 1,984
Gambar 5.2 Uji t dua sisi
b. Ada hubungan antara kredibilitas iklan produk air minum Aqua di
televisi dengan minat beli ulang konsumen digunakan teknik korelasi
product moment, dengan bantuan komputer program SPSS 11.5
sebagai berikut (data terlampir) :
( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑∑
∑ ∑∑−−
−=
2222
22
222
YYnXXn
YXYXnyrx
rx2y = 0,488
Setelah nilai r diketahui r = 0,488 ini berarti nilai r terletak diantara
0,400-0,599 yang menyatakan adanya hubungan dan tingkat hubungan
sedang antara kredibilitas iklan produk air minum Aqua di televisi
dengan minat beli ulang konsumen. Selanjutnya dilakukan pengujian
terhadap koefisien korelasi untuk menguji apakah nilai r signifikan
atau tidak. Untuk pengujian ini digunakan t-test dengan tingkat
75
signifikansi 5% dan hasilnya dibandingkan dengan ttabel. Nilai t dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :
212
rnrt−
−=
2)488,0(12100488,0
−
−=t
8727,08310,4
=t
5351,5=t
Kriteria pengujian hipotesis :
Jika -thitung ≤ ttabel ≤ t hitung, (α = 0,05 : 98) maka Ho diterima dan Ha
ditolak
Jika ttabel < - thitung , atau thitung > ttabel , (α = 0,05 : 98) maka Ho ditolak
dan Ha diterima
Berdasarkan perhitungan di atas diketahui bahwa H0 ditolak dan Ha
diterima, hal ini dibuktikan karena thitung (t = 5,5351) lebih besar dari
ttabel (t = 1,984). Hal ini menunjukkan bahwa kredibilitas iklan produk
air minum Aqua di televisi secara parsial berhubungan signifikan
dengan minat beli ulang konsumen. Untuk mengetahui daerah
penolakan H0 dapat dilihat pada gambar berikut ini :
76
Daerah penolakan H0
Daerah penolakan H0
Daerah penerimaan H0
-1,984 1,984
Gambar 5.2 Uji t dua sisi
c. Ada hubungan antara intensitas iklan produk air minum Aqua di
televisi dengan minat beli ulang konsumen digunakan teknik korelasi
product moment, dengan bantuan komputer program SPSS 11.5
sebagai berikut (data terlampir) :
( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑∑
∑ ∑∑−−
−=
2223
23
333
YYnXXn
YXYXnyrx
rx3y = 0,170
Setelah nilai r diketahui r = 0,170 ini berarti nilai r terletak diantara
0,000-0,199 yang menyatakan adanya hubungan dan tingkat hubungan
sangat rendah antara intensitas iklan produk air minum Aqua di televisi
dengan minat beli ulang konsumen. Selanjutnya dilakukan pengujian
terhadap koefisien korelasi untuk menguji apakah nilai r signifikan
atau tidak. Untuk pengujian ini digunakan t-test dengan tingkat
77
signifikansi 5% dan hasilnya dibandingkan dengan ttabel. Nilai t dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :
212
rnrt−
−=
2)170,0(12100170,0
−
−=t
9854,06829,1
=t
7078,1=t
Kriteria pengujian hipotesis :
Jika -thitung ≤ ttabel ≤ t hitung, (α = 0,05 : 98) maka Ho diterima dan Ha
ditolak
Jika ttabel < - thitung , atau thitung > ttabel , (α = 0,05 : 98) maka Ho ditolak
dan Ha diterima
Berdasarkan perhitungan di atas diketahui bahwa H0 diterima dan Ha
ditolak, hal ini dibuktikan karena thitung (t = 1,7078) kurang dari ttabel (t
= 1,984). Hal ini menunjukkan bahwa intensitas iklan produk air
minum Aqua di televisi secara parsial tidak berhubungan signifikan
dengan minat beli ulang konsumen. Untuk mengetahui daerah
penerimaan H0 dapat dilihat pada gambar berikut ini :
78
Daerah penolakan H0
Daerah penolakan H0
Daerah penerimaan H0
-1,984 1,984
Gambar 5.2 Uji t dua sisi
d. Ada hubungan antara diskriminasi iklan produk air minum Aqua di
televisi dengan minat beli ulang konsumen digunakan teknik korelasi
product moment, dengan bantuan komputer program SPSS 11.5
sebagai berikut (data terlampir) :
( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑∑
∑ ∑∑−−
−=
2224
24
444
YYnXXn
YXYXnyrx
rx4y = 0,311
Setelah nilai r diketahui r = 0,311 ini berarti nilai r terletak diantara
0,200-0,399 yang menyatakan adanya hubungan dan tingkat hubungan
rendah antara diskriminasi iklan produk air minum Aqua di televisi
dengan minat beli ulang konsumen. Selanjutnya dilakukan pengujian
terhadap koefisien korelasi untuk menguji apakah nilai r signifikan
atau tidak. Untuk pengujian ini digunakan t-test dengan tingkat
79
signifikansi 5% dan hasilnya dibandingkan dengan ttabel. Nilai t dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :
212
rnrt−
−=
2)311,0(12100311,0
−
−=t
9504,00708,3
=t
2394,3=t
Kriteria pengujian hipotesis :
Jika -thitung ≤ ttabel ≤ t hitung, (α = 0,05 : 98) maka Ho diterima dan Ha
ditolak
Jika ttabel < - thitung , atau thitung > ttabel , (α = 0,05 : 98) maka Ho ditolak
dan Ha diterima
Berdasarkan perhitungan di atas diketahui bahwa H0 ditolak dan Ha
diterima, hal ini dibuktikan karena thitung (t = 3,2394) lebih besar dari
ttabel (t = 1,984). Hal ini menunjukkan bahwa diskriminasi iklan produk
air minum Aqua di televisi secara parsial berhubungan signifikan
dengan minat beli ulang konsumen. Untuk mengetahui daerah
penolakan H0 dapat dilihat pada gambar berikut ini :
80
Daerah penolakan H0
Daerah penolakan H0
Daerah penerimaan H0
-1,984 1,984
Gambar 5.2 Uji t dua sisi
D. Pembahasan
Setelah penulis melakukan analisis data dengan menggunakan statistik dan
dengan bantuan komputer program SPSS 11.5 untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan antara keinformatifan (X1), kredibilitas (X2), intensitas (X3), dan
diskriminasi (X4) iklan produk air minum Aqua di televisi dengan minat beli
ulang konsumen (Y) secara parsial dan simultan, maka penulis menjelaskan
hasil-hasil dari analisis tersebut.
1. Hipotesis pertama
Ada hubungan secara simultan antara keinformatifan (X1), kredibilitas
(X2), intensitas (X3), dan diskriminasi (X4) iklan produk air minum Aqua
di televisi dengan minat beli ulang konsumen (Y). Hal ini ditunjukkan oleh
nilai F hitung sebesar 9,379 yang lebih besar dari nilai Ftabel sebesar 2,467.
Berarti semakin informatif, dapat dipercaya, sering diputar, dan
81
mempunyai ciri khas iklan produk air minum Aqua di televisi maka
semakin besar minat beli ulang konsumen.
2. Hipotesis kedua
a. Ada hubungan secara parsial antara keinformatifan iklan produk air
minum Aqua di televisi dengan minat beli ulang konsumen. Hal ini
ditunjukkan oleh nilai thitung sebesar 4,2962 yang lebih besar dari nilai
ttabel sebesar 1,984. Berarti semakin informatif iklan produk air minum
Aqua di televisi maka semakin besar minat beli ulang konsumen,
dengan asumsi variabel kredibilitas, intensitas, dan diskriminasi iklan
produk air minum Aqua di televisi tetap.
b. Ada hubungan secara parsial antara kredibilitas iklan produk air
minum Aqua di televisi dengan minat beli ulang konsumen. Hal ini
ditunjukkan oleh nilai thitung sebesar 5,5351 yang lebih besar dari nilai
ttabel sebesar 1,984. Berarti semakin dapat dipercaya iklan produk air
minum Aqua di televisi maka semakin besar minat beli ulang
konsumen, dengan asumsi variabel keinformatifan, intensitas, dan
diskriminasi iklan produk air minum Aqua di televisi tetap.
c. Tidak ada hubungan secara parsial antara intensitas iklan produk air
minum Aqua di televisi dengan minat beli ulang konsumen. Hal ini
ditunjukkan oleh nilai thitung sebesar 1,7078 yang lebih kecil dari nilai
ttabel sebesar 1,984. Berarti tingkat keseringan pemutaran iklan produk
air minum Aqua di televisi tidak berhubungan dengan minat beli ulang
82
konsumen, dengan asumsi variabel keinformatifan, kredibilitas, dan
diskriminasi iklan produk air minum Aqua di televisi tetap.
d. Ada hubungan secara parsial antara diskriminasi iklan produk air
minum Aqua di televisi dengan minat beli ulang konsumen. Hal ini
ditunjukkan oleh nilai thitung sebesar 3,2394 yang lebih besar dari nilai
ttabel sebesar 1,984. Berarti semakin mempunyai ciri khas iklan produk
air minum Aqua di televisi maka semakin besar minat beli ulang
konsumen, dengan asumsi variabel keinformatifan, kredibilitas, dan
intensitas iklan produk air minum Aqua di televisi tetap.
Secara simultan, hasil penelitian keempat variabel (Keinformatifan,
Krebilitas, Intensitas, dan Diskriminasi iklan produk air minum Aqua di
televisi) berhubungan dengan minat beli ulang konsumen. Hal ini
menunjukkan bahwa minat beli ulang konsumen produk air minum Aqua
dapat dibangun pertama oleh sifat keinformatifan dari iklan tersebut, kedua
kredibilitas iklan yang dapat dibuktikan kebenarannya oleh para konsumen,
kemudian tingkat keseringan penayangan iklan, dan diskriminasi iklan yang
dapat membangun citra produk air minum Aqua di dalam benak konsumen.
Berdasarkan hasil penelitian secara parsial minat beli ulang konsumen
berhubungan dengan keinformatifan, kredibilitas, dan diskriminasi iklan
produk air minum Aqua di televisi. Informasi atau pesan yang lengkap dalam
suatu iklan akan dapat menimbulkan hubungan yang baik dengan konsumen,
hal ini akan berdampak pula pada perilaku pembelian konsumen. Semakin
lengkap informasi atau pesan yang terkandung dalam iklan produk air minum
83
Aqua di televisi maka minat beli ulang konsumen akan semakin meningkat.
Kepercayaan akan suatu iklan serta pembuktian kebenaran suatu iklan tersebut
juga erat hubungannya dengan minat beli ulang konsumen. Semakin
meningkat kepercayaan akan iklan produk air minum Aqua yang dapat
dibuktikan kebenaranya maka akan semakin meningkat pula minat beli ulang
konsumen tersebut. Iklan yang mempunyai ciri khas tersendiri akan lebih
mudah diingat oleh konsumen. Semakin baik citra iklan produk air minum
Aqua di televisi dalam benak konsumen maka akan semakin meningkat minat
beli ulang konsumen.
Intensitas iklan produk air minum Aqua di televisi tidak berhubungan
secara parsial dengan minat beli ulang konsumen. Tingkat keseringan maupun
ketepatan penayangan iklan produk air minum Aqua di televisi tidak
berhubungan dengan minat beli ulang konsumen. Konsumen lebih
menanggapi iklan produk air minum Aqua dari segi pesan yang terkandung
dalam iklan, kepercayaan akan iklan, serta ciri khas unik yang dimunculkan
dalam iklan. Iklan yang memiliki segi informatif, dapat dipercaya, dan unik
akan memudahkan konsumen dalam mengingat iklan serta akan tertanam
dalam benak mereka tanpa sering melihat iklan tersebut.
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Pada bagian ini, penulis menguraikan kesimpulan penelitian. Kesimpulan
tersebut akan diuraikan berdasarkan rumusan permasalahan yang ada.
Berdasarkan dari hasil analisis data dan pembahasan, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1 Ada hubungan secara simultan antara keinformatifan, kredibilitas,
intensitas, dan diskriminasi iklan produk air minum Aqua di televisi dengan
minat beli ulang konsumen. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Fhitung = 9,379
> Ftabel = 2,467. Dari pengujian terhadap nilai Ry(1234) menunjukkan bahwa
nilai Ry(1234) = 0,532 adalah signifikan. Dengan demikian, hipotesis
pertama terbukti bahwa variabel keinformatifan, kredibilitas, intensitas, dan
diskriminasi iklan produk air minum Aqua di televisi secara simultan
mempunyai hubungan dengan minat beli ulang konsumen.
2 Hasil pengujian signifikansi hubungan secara parsial tiap variabel bebas
dengan Uji t menunjukkan bahwa tidak semua variabel bebas tersebut
memiliki hubungan yang signifikan terhadap variabel terikat Y (minat beli
ulang konsumen). Kesimpulan tentang ada tidaknya hubungan secara
parsial antara keinformatifan, kredibilitas, intensitas, dan diskriminasi iklan
produk air minum Aqua di televisi dengan minat beli ulang konsumen
adalah:
84
85
a. Ada hubungan secara parsial antara keinformatifan iklan dengan minat
beli ulang konsumen. Hal ini dibuktikan dari nilai r = 0,421 dan thitung (t
= 4,2962) > ttabel (t = 1,984).
b. Ada hubungan secara parsial antara kredibilitas iklan dengan minat beli
ulang konsumen. Hal ini dibuktikan dari nilai r = 0,488 dan thitung (t =
5,5351) > ttabel (t = 1,984).
c. Tidak ada hubungan secara parsial antara intensitas iklan dengan minat
beli ulang konsumen. Hal ini dibuktikan dari nilai r = 0,170, dan thitung
(t = 1,7078) < ttabel (t = 1,984).
d. Ada hubungan secara parsial antara diskriminasi iklan dengan minat
beli ulang konsumen. Hal ini dibuktikan dari nilai r = 0,311 dan thitung (t
= 3,2394) > ttabel (t = 1,984).
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, ada beberapa saran yang
dapat dikemukakan penulis bagi pihak pemasar atau bagi pihak lain yang
terkait dengan pemasaran produk dan juga bagi peneliti selanjutnya. Saran
tersebut antara lain sebagai berikut :
1. Bagi perusahaan
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa keempat variabel
(Keinformatifan, kredibilitas, intensitas,dan diskriminasi iklan produk air
minum Aqua di televisi) secara simultan (bersama-sama) mempunyai
hubungan dengan minat beli ulang konsumen. Variabel kredibilitas iklan
86
merupakan faktor yang memiliki hubungan paling kuat dibanding
keinformatifan, intensitas, dan diskriminasi iklan, maka sebaiknya PT
Aqua Golden Mississippi harus dapat mempertahankan kredibilitas iklan
untuk setiap iklan produk air minum Aqua yang akan dimunculkan di
televisi dengan merancang iklan yang dapat dipercaya dan dapat dibuktikan
kebenarannya.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Banyak variabel yang berhubungan dengan minat beli ulang konsumen
produk air minum Aqua. Penelitian ini hanya menguji hubungan antara
keinformatifan, kredibilitas, intensitas, dan diskriminasi iklan produk air
minum Aqua di televisi dengan minat beli ulang konsumen. Pada penelitian
yang akan datang diharapkan memperluas cakupan variabel lain yang
berhubungan dengan minat beli ulang konsumen produk air minum Aqua,
misalnya kemampuan menghibur audience (entertainment), lama
penayangan iklan (durasi), dan hubungan atau kaitan iklan dengan produk
yang ditawarkan (relevansi).
C. Keterbatasan Penelitian
Penulis sudah berusaha sebaik dan semaksimal mungkin, namun penulis
menyadari akan keterbatasan yang penulis lakukan dalam penelitian ini yaitu
dalam penelitian ini penulis tidak dapat memastikan kebenaran data yang
diperoleh dari responden, karena data diperoleh dengan membagikan
kuesioner kepada responden sehingga kemungkinan dalam memberikan
87
jawaban kurang maksimum karena ketidaksungguhan responden dalam
mengisi kuesioner.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti & Karina. 2005. “Pengaruh Informativeness, Entertainment, dan Kredibilitas Iklan terhadap Sikap Audience atas Iklan Nokia di Web”. Jurnal Widya Manajemen dan Akuntansi, Vol. 5, No. 3, Desember 2005, 360-372.
Boyd, Walker, & Larreche. 2000. Manajemen Pemasaran: Suatu Pendekatan
Strategis dengan Orientasi Global. (alih bahasa: Imam Normawan). Jakarta: Erlangga.
Cooper dan Emory. 1995. Metode Penelitian Bisnis. Edisi Kelima. Jilid 1. Jakarta:
Erlangga. Kasali, Renald. 1992. Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di
Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Kotler, Philip & Gary Armstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid 2.(alih
bahasa: Damos Sihombing). Jakarta: Erlangga. . 1998. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian. (alih bahasa: Jaka Wasana). Jakarta: Erlangga.
Lee, Monle & Carla Johnson. 2004. Prinsip-prinsip Pokok Periklanan dalam
Perspektif Global. (alih bahasa: Haris Munandar & Dudy Priatna). Jakarta: Prenada Media.
Peter, J. Paul & Jerry C Olson. 1999. Consumer Behaviour Perilaku Konsumen
dan Strategi Pemasaran. Jakarta: Erlangga. Purwanto, Suharyadi. 2004. Stasistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern.
Buku kedua. Jakarta: Salemba Empat. Sersana, Eva Dameria. 2007. “Persepsi Konsumen terhadap Iklan Pasta Gigi
Pepsodent di Televisi ditinjau dari Faktor-faktor Intensitas, Durasi, Diskriminasi, Eksposur, dan Relevansi”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 1, Oktober 2007, 133-167.
Shimp, A. Terence. 2004. Periklanan Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi
Pemasaran Terpadu. Edisi Kelima. Jilid II. (Alih Bahasa: Dwi Kartini Yahya). Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.
88
89
Sunyoto, Danang. 2007. Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat. Yogyakarta: Amara Books.
Swastha, Basu dan Irawan. 2005. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta:
Liberty. Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi. Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta:
Raja Garfindo Persada. Widyatama, Rendra. 2005. Pengantar Periklanan. Jakarta: Buana Pustaka
Indonesia.
KUESIONER
Lamp : 1 Berkas Kuesioner Hal : Kuesioner Penelitian Yogyakarta, 24 Oktober 2008 Kepada Yth. : Mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Di Yogyakarta.
Dengan hormat, Bersama ini saya: Nama : Wing Budi Wiratmoko NIM : 042214090
Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Program Studi Manajemen, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang sedang menyusun skripsi dengan judul “Hubungan Keinformatifan,
Kredibilitas, Intensitas dan Diskriminasi Iklan Produk Air Minum Aqua di Televisi dengan
Minat Beli Ulang Konsumen: Studi kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta”. Dalam penyusunan skripsi ini, saya mohon bantuan anda untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang tersusun dalam kuesioner ini, untuk memperoleh data-data yang
dibutuhkan.
Semua jawaban yang anda berikan hanya akan saya pergunakan untuk kepentingan
penulisan skripsi. Saya sangat mengharapkan kerjasama anda dengan menjawab sesuai keadaan
anda yang sebenarnya. Petunjuk cara pengisian akan saya jelaskan di awal setiap kelompok
kuesioner ini. Atas perhatian dan kerjasama anda, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Wing Budi Wiratmoko
BAGIAN I
IDENTITAS RESPONDEN
Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan jawaban anda, dengan memberikan tanda (√) pada jawaban yang anda pilih.
1. Nama responden : .................................................. (Boleh tidak diisi) 2. Program Studi : .................................................. 3. Jenis kelamin :
□ Pria □ Wanita
4. Program Studi : □ Manajemen □ Akuntansi
5. Usia anda : □ 17 tahun – 20 tahun □ 21 tahun – 24 tahun □ Lebih dari 24 tahun
6. Status tempat tinggal anda : □ Sewa / kontrak □ Kos □ Rumah orang tua □ Rumah saudara
7. Uang saku rata-rata anda perbulan : □ Kurang dari Rp. 400.000,- □ Rp.400.000,- - Rp.700.000,- □ Rp.700.000,- - Rp.1.000.000,- □ Lebih dari Rp. 1.000.000,-
8. Apakah anda sering menonton televisi dalam 1 bulan terakhir ini? □ Setiap hari selama beberapa jam □ Setiap hari pada jam tertentu □ Hanya pada hari tertentu
9. Anda telah mengkonsumsi produk air minum Aqua selama? □ Kurang dari 2 bulan □ 2 bulan – 4 bulan □ Lebih dari 4 bulan
BAGIAN II
Untuk pernyataan bagian II telah disediakan 5 alternatif jawaban. Anda dimohon untuk
memilih alternatif jawaban dengan memberi tanda (√) pada kolom yang telah tersedia sesuai dengan
keadaan anda sebenarnya.
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
KEINFORMATIFAN IKLAN AQUA
NO Pernyataan SS S N TS STS
1. Pesan yang disampaikan dalam iklan Aqua mudah dimengerti
2. Iklan Aqua mampu menyampaikan maksud produknya
3. Iklan Aqua mampu mendemonstrasikan keunggulan produk
4. Pesan yang disampaikan dalam iklan Aqua cukup lengkap
KREDIBILITAS IKLAN AQUA
NO Pernyataan SS S N TS STS
1. Pesan yang disajikan dalam iklan Aqua dapat dipercaya
2. Iklan Aqua jujur dalam menyampaikan pesan mengenai produk
3. Pesan yang diinformasikan dalam iklan Aqua dapat dibuktikan kebenarannya
4. Pesan yang terdapat dalam iklan Aqua merupakan cerminan image dari produk tersebut
INTENSITAS IKLAN AQUA
NO Pernyataan SS S N TS STS 1. Iklan Aqua sering ditayangkan di televisi
2. Iklan Aqua hampir selalu ditayangkan dalam acara talk show dan berita
3. Iklan Aqua hampir selalu ditayangkan pada waktu siang dan malam hari
4. Iklan Aqua waktu penayangannya tepat pada saat acara-acara favorit
DISKRIMINASI IKLAN AQUA
NO Pernyataan SS S N TS STS 1. Iklan Aqua mempunyai image yang unik 2. Iklan Aqua berbeda dengan iklan yang lainnya
3. Iklan Aqua mempunyai tema cerita yang menarik
4. Iklan Aqua memiliki ciri khas sendiri di benak konsumen
MINAT BELI ULANG KONSUMEN
NO Pernyataan SS S N TS STS
1. Saya tertarik untuk membeli kembali produk air minum Aqua
2. Saya cenderung tidak akan berpindah ke produk air minum merek lain
3. Saya akan tetap membeli produk air minum Aqua walaupun harganya naik.
4. Saya akan tetap membeli produk air minum Aqua walaupun banyak merek produk air minum lainnya.
****
No Keinformatifan Total Kredibilitas Total Intensitas Total Diskriminasi Total P1 P2 P3 P4 P1 P2 P3 P4 P1 P2 P3 P4 P1 P2 P3 P4
1 3 4 4 3 4 3 3 4 3 0 3 2 3 2 0 4 3 3 2 21 1 1 12 4 4 3 4 5 3 4 4 4 5 4 2 4 2 2 4 4 4 4 61 1 1 13 4 5 5 4 8 4 4 4 4 6 4 3 3 3 3 4 4 4 4 61 1 1 14 4 4 2 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 2 3 3 4 3 3 31 1 1 15 5 5 5 4 9 3 3 3 3 2 4 3 4 2 3 3 3 4 4 41 1 1 16 4 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 4 3 4 51 1 1 17 4 4 4 4 6 4 4 4 4 6 5 4 5 4 8 4 2 4 4 41 1 1 18 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 6 4 3 4 4 51 1 1 19 5 5 4 4 8 4 3 3 4 4 4 4 4 4 6 5 5 5 5 01 1 1 2
10 4 5 5 4 18 4 3 3 4 14 4 3 3 3 13 4 3 3 4 1411 2 1 2 3 8 4 2 1 3 10 3 4 2 5 14 1 4 2 3 1012 4 4 3 3 14 3 4 3 5 15 4 4 4 3 15 4 4 3 4 1513 3 4 4 4 15 3 3 3 3 12 5 4 3 3 15 4 4 4 4 1614 5 5 5 4 19 4 5 3 4 16 3 2 3 2 10 4 5 2 3 1415 4 3 4 4 15 4 3 4 2 13 4 3 4 3 14 4 3 4 3 1416 4 4 5 4 17 4 4 4 4 16 5 3 3 3 14 5 4 4 4 1717 5 5 4 5 19 5 5 5 5 20 5 4 5 5 19 5 5 5 5 2018 4 4 4 3 15 3 3 3 4 13 4 3 3 2 12 4 4 4 4 1619 4 4 4 4 16 4 3 3 4 14 4 3 4 3 14 4 4 3 4 1520 5 5 5 4 19 5 5 5 5 20 5 4 4 4 17 5 5 5 5 2021 2 4 2 4 12 4 2 3 4 13 5 4 4 4 17 5 4 4 4 1722 5 4 4 2 15 4 3 3 4 14 4 3 4 3 14 4 4 4 4 1623 5 5 5 5 20 4 4 4 4 16 5 3 5 3 16 4 4 4 4 1624 5 5 5 5 20 3 3 3 3 12 5 5 5 5 20 5 5 5 5 2025 5 5 5 5 20 4 4 4 5 17 4 2 4 3 13 3 3 4 5 1526 4 4 4 3 15 3 4 3 3 13 4 4 4 2 14 2 2 4 4 1227 4 5 4 5 18 4 3 4 5 16 3 4 5 4 16 4 5 3 5 17
28 5 4 5 5 19 5 5 4 5 19 4 4 4 5 17 4 5 5 5 1929 5 5 5 5 20 5 3 4 4 16 4 3 3 3 13 5 4 4 4 1730 5 5 5 5 20 5 5 4 5 19 5 4 4 5 18 5 5 5 5 2031 5 5 4 5 19 5 5 4 5 19 5 4 4 5 18 5 5 5 5 2032 4 4 4 3 15 3 4 5 5 17 4 3 4 4 15 5 4 5 5 1933 4 4 4 3 15 4 4 4 4 16 2 2 2 3 9 3 3 3 4 1334 4 4 4 3 15 5 4 5 5 19 3 3 3 3 12 2 2 3 3 1035 4 4 5 3 16 4 3 3 4 14 4 3 4 3 14 4 5 4 3 1636 4 4 5 4 17 4 4 3 4 15 4 3 3 3 13 3 4 4 4 1537 3 4 3 4 14 2 3 3 4 12 2 4 3 2 11 5 3 3 2 1338 5 5 4 3 17 3 3 3 4 13 5 4 5 5 19 5 3 3 5 1639 4 4 4 4 16 3 3 3 3 12 4 4 4 4 16 4 4 4 4 1640 4 4 3 4 15 2 3 3 4 12 5 2 4 4 15 4 3 3 2 1241 3 2 3 3 11 3 3 3 4 13 4 4 4 3 15 3 3 4 4 1442 4 4 4 4 16 4 3 3 4 14 4 3 4 3 14 4 4 4 4 1643 4 4 4 5 17 3 3 3 3 12 5 3 4 4 16 3 4 2 2 1144 4 4 3 4 15 3 3 2 3 11 3 2 2 2 9 3 4 3 4 1445 4 4 4 4 16 3 3 3 4 13 4 2 4 2 12 3 4 4 3 1446 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 3 4 3 14 3 4 4 4 1547 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 4 5 5 19 5 5 5 5 2048 3 3 3 3 12 4 3 3 4 14 4 2 3 3 12 3 3 3 4 1349 4 3 4 3 14 4 3 3 3 13 2 3 3 1 9 4 3 2 4 1350 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 3 15 4 4 4 4 1651 4 4 3 3 14 3 3 4 4 14 4 3 4 3 14 4 3 3 4 1452 5 5 4 3 17 3 3 3 4 13 4 2 3 3 12 2 1 3 4 1053 5 5 5 1 16 5 5 3 5 18 5 1 5 5 16 3 3 1 3 1054 4 4 4 3 15 4 4 3 3 14 3 3 3 3 12 4 3 4 4 1555 4 4 3 4 15 4 4 4 4 16 5 3 4 3 15 4 3 4 4 1556 4 4 3 4 15 4 3 4 5 16 5 4 5 4 18 4 4 4 5 17
57 4 4 4 4 16 3 3 3 4 13 4 3 4 3 14 4 3 4 4 1558 4 4 3 4 15 4 3 4 2 13 5 4 5 5 19 4 3 4 5 1659 4 4 3 3 14 4 3 3 3 13 5 3 5 4 17 4 5 5 4 1860 4 4 3 4 15 3 3 4 3 13 4 3 3 3 13 3 3 3 3 1261 5 4 5 5 19 5 5 4 5 19 5 4 4 5 18 5 5 4 5 1962 4 5 5 5 19 5 4 5 5 19 5 4 5 5 19 5 5 5 5 2063 4 4 4 4 16 4 4 3 4 15 4 3 4 3 14 3 4 3 4 1464 4 4 3 4 15 3 3 4 4 14 4 3 3 3 13 4 3 4 4 1565 4 4 4 4 16 3 3 3 3 12 4 5 5 4 18 5 5 5 5 2066 5 5 4 4 18 3 3 3 3 12 4 4 4 4 16 4 3 3 3 1367 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 1668 4 3 4 4 15 3 4 3 3 13 4 3 4 4 15 5 5 5 5 2069 3 4 5 3 15 3 3 4 5 15 5 4 5 4 18 4 5 5 5 1970 4 4 4 4 16 3 3 4 4 14 5 4 4 4 17 3 2 4 4 1371 3 3 4 3 13 3 3 3 3 12 4 3 4 4 15 3 3 3 3 1272 5 5 4 5 19 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 5 4 1773 4 3 3 4 14 3 3 3 4 13 4 3 4 3 14 3 3 4 4 1474 3 3 3 3 12 4 3 3 3 13 4 3 3 3 13 3 3 3 3 1275 5 5 5 5 20 4 3 3 4 14 4 2 4 3 13 4 4 3 4 1576 4 4 4 3 15 4 3 3 4 14 3 3 3 3 12 4 4 3 4 1577 3 3 3 3 12 4 3 3 3 13 5 3 5 4 17 4 4 4 3 1578 4 4 2 4 14 2 4 4 4 14 5 2 5 5 17 4 4 4 5 1779 4 4 3 3 14 3 3 3 4 13 5 3 4 1 13 3 4 5 5 1780 5 5 5 4 19 5 5 5 4 19 3 3 3 4 13 4 4 3 4 1581 5 5 5 5 20 3 3 3 4 13 4 3 3 3 13 4 4 3 4 1582 4 4 5 3 16 4 4 5 4 17 4 2 2 2 10 3 4 3 3 1383 4 4 3 3 14 3 3 3 3 12 5 3 5 2 15 3 3 3 3 1284 4 5 4 2 15 4 2 3 5 14 5 3 4 2 14 4 5 3 3 1585 4 4 4 3 15 4 5 3 5 17 4 4 4 4 16 4 4 3 4 15
86 4 4 4 4 16 4 5 4 4 17 4 3 3 3 13 4 4 4 4 1687 5 4 4 4 17 3 3 3 3 12 3 3 4 4 14 5 4 4 4 1788 4 4 4 3 15 3 3 4 4 14 5 2 4 3 14 3 3 4 3 1389 4 4 3 4 15 4 3 3 2 12 3 2 2 1 8 3 3 2 2 1090 5 4 4 4 17 5 3 3 4 15 4 3 3 3 13 3 2 3 3 1191 4 4 4 3 15 4 4 4 4 16 5 4 4 4 17 4 4 4 4 1692 4 4 4 3 15 4 4 4 4 16 4 4 3 3 14 4 4 4 4 1693 4 4 3 3 14 3 3 3 4 13 4 3 4 3 14 4 4 4 4 1694 4 4 3 4 15 4 4 4 4 16 4 3 3 4 14 4 4 4 4 1695 4 4 4 4 16 2 3 2 3 10 4 2 3 3 12 4 4 4 4 1696 4 4 4 3 15 3 3 4 4 14 4 4 4 3 15 3 4 4 4 1597 4 3 4 3 14 5 4 3 5 17 5 3 5 3 16 4 3 4 4 1598 5 4 5 4 18 4 4 4 5 17 2 2 2 2 8 4 4 3 5 1699 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 1 1 1 8 1 1 5 5 12
100 5 5 5 4 19 5 5 5 5 20 4 3 3 4 14 5 4 5 5 19
No minat beli ulang konsumen P1 P2 P3 P4
total
1 4 2 3 2 11 2 4 4 4 4 16 3 5 5 4 4 18 4 4 3 2 3 12 5 3 3 3 3 12 6 4 4 3 4 15 7 5 5 5 5 20 8 4 3 3 3 13 9 5 5 5 5 20
10 3 2 2 2 9 11 5 3 2 4 14 12 4 3 4 4 15 13 3 3 3 3 12 14 4 3 2 4 13 15 4 3 3 4 14 16 4 4 3 4 15 17 5 4 5 5 19 18 4 3 3 4 14 19 4 4 4 4 16 20 5 5 4 5 19 21 5 3 3 3 14 22 5 5 3 3 16 23 5 5 5 5 20 24 3 3 3 3 12 25 5 5 5 5 20 26 5 5 5 5 20 27 5 4 3 5 17 28 5 4 4 5 18 29 5 5 5 5 20 30 5 4 5 5 19 31 5 4 4 5 18 32 4 3 3 3 13 33 4 4 4 4 16 34 5 5 5 5 20 35 3 3 3 3 12 36 5 5 5 5 20 37 5 5 4 3 17 38 5 5 3 4 17 39 4 3 3 3 13 40 3 2 1 2 8 41 4 4 4 4 16 42 5 4 4 4 17 43 4 3 2 2 11 44 4 2 1 1 8 45 4 3 3 4 14 46 4 3 2 3 12
47 5 4 5 5 19 48 4 3 3 3 13 49 3 2 2 3 10 50 4 4 4 4 16 51 4 3 3 3 13 52 5 3 3 4 15 53 3 3 1 1 8 54 4 3 3 3 13 55 5 3 3 3 14 56 5 5 4 5 19 57 4 3 3 4 14 58 5 5 5 5 20 59 3 3 3 3 12 60 4 4 4 4 16 61 5 5 5 5 20 62 5 4 4 5 18 63 4 4 4 4 16 64 4 3 3 3 13 65 5 5 5 5 20 66 3 3 4 4 14 67 4 4 1 3 12 68 3 3 3 3 12 69 4 2 3 3 12 70 4 4 4 4 16 71 3 3 3 3 12 72 5 4 4 4 17 73 4 3 3 3 13 74 4 3 4 3 14 75 4 4 4 4 16 76 4 4 4 4 16 77 4 3 1 3 11 78 2 2 2 2 8 79 5 3 3 2 13 80 5 5 5 5 20 81 4 4 3 3 14 82 4 3 3 3 13 83 3 3 3 3 12 84 5 4 2 3 14 85 5 3 4 4 16 86 4 4 4 4 16 87 4 4 4 4 16 88 3 3 3 3 12 89 3 3 3 2 11 90 5 5 5 5 20 91 5 4 4 4 17 92 4 4 3 3 14 93 5 5 5 5 20 94 4 4 4 4 16
95 4 4 4 4 16 96 4 4 4 4 16 97 5 5 2 3 15 98 5 5 5 5 20 99 5 5 5 5 20
100 5 4 4 4 17
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Keinformatifan Iklan Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted KE1 11.8200 3.2400 .7062 .5664 .6784 KE2 11.8400 3.1661 .6905 .5477 .6810 KE3 12.0300 3.0193 .5867 .3832 .7332 KE4 12.2200 3.4663 .4191 .1804 .8194 Reliability Coefficients 4 items Alpha = .7826 Standardized item alpha = .7934 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kredibilitas Iklan Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted KRE1 10.9700 3.5445 .5792 .3490 .7716 KRE2 11.1600 3.3075 .6950 .4900 .7136 KRE3 11.1800 3.5632 .6162 .4033 .7534 KRE4 10.7600 3.6186 .5786 .3360 .7712 Reliability Coefficients 4 items Alpha = .8027 Standardized item alpha = .8028
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Intensitas Iklan Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted IN1 10.2200 4.6986 .4990 .3632 .7403 IN2 11.1800 4.6339 .4872 .3075 .7457 IN3 10.5900 3.9413 .6692 .4784 .6489 IN4 11.0300 3.6052 .6163 .3899 .6815 Reliability Coefficients 4 items Alpha = .7637 Standardized item alpha = .7634 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Diskriminasi Iklan Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted DIS1 11.4300 4.0052 .5895 .4073 .7026 DIS2 11.5200 4.0299 .5341 .3729 .7336 DIS3 11.5100 4.0100 .5843 .4531 .7054 DIS4 11.2900 4.2282 .5728 .4399 .7127 Reliability Coefficients 4 items Alpha = .7686 Standardized item alpha = .7698
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Minat Beli Ulang Konsumen Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Squared Alpha if Item if Item Total Multiple if Item Deleted Deleted Correlation Correlation Deleted MIN1 10.9100 7.3555 .6801 .5237 .9032 MIN2 11.4400 6.1883 .8090 .6635 .8552 MIN3 11.6700 5.5365 .7871 .6966 .8679 MIN4 11.4300 5.6617 .8530 .7462 .8369 Reliability Coefficients 4 items Alpha = .8977 Standardized item alpha = .9008 Hasil Analisis Simultan Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .532(a) .283 .253 2.819a Predictors: (Constant), DISKRI, KREDI, INTENS, KEINFOR ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig. Regression 298.045 4 74.511 9.379 .000(a)
Residual 754.705 95 7.944
1
Total 1052.750 99 a Predictors: (Constant), DISKRI, KREDI, INTENS, KEINFOR b Dependent Variable: MINAT
Correlations Correlations KEINFOR KREDI INTENS DISKRI MINAT
Pearson Correlation 1 .530(**) .134 .409(**) .421(**)
Sig. (2-tailed) . .000 .183 .000 .000
KEINFOR
N 100 100 100 100 100Pearson Correlation .530(**) 1 .199(*) .381(**) .488(**)
Sig. (2-tailed) .000 . .047 .000 .000
KREDI
N 100 100 100 100 100Pearson Correlation .134 .199(*) 1 .555(**) .170
Sig. (2-tailed) .183 .047 . .000 .090
INTENS
N 100 100 100 100 100Pearson Correlation .409(**) .381(**) .555(**) 1 .311(**)
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 . .002
DISKRI
N 100 100 100 100 100Pearson Correlation .421(**) .488(**) .170 .311(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .090 .002 .
MINAT
N 100 100 100 100 100** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).