hubungan antara tingkat pendidikan, …eprints.ums.ac.id/39471/11/naskah publikasi.pdfsehingga...
TRANSCRIPT
HUBUNG
DAN KAD
BERAT BA
GAN ANTA
AR HEMO
ADAN LAH
Untu
Men
UNIVERS
ARA TINGK
OGLOBIN P
HIR RENDA
TA
NASKA
uk Memenu
ncapai Dera
Dia
Wa
J
FAKULTA
ITAS MUH
KAT PEND
PADA MAT
AH (BBLR)
AHUN 2014
AH PUBLIK
uhi Sebagian
ajat Sarjana
ajukan Oleh
ahyu Cahya
J 500110004
AS KEDOK
HAMMADIY
2015
DIDIKAN, U
TERNAL DE
DI RS DR.
4
KASI
n Persyarat
a Kedoktera
h :
ani
KTERAN
YAH SURA
UMUR, PAR
ENGAN KE
. OEN SURA
tan
an
AKARTA
RITAS,
EJADIAN
AKARTA
Hubungan Antara Tingkat Pendidikan, Umur, Paritas, dan Kadar
Hemoglobin Pada Maternal dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR) di RS Dr. Oen Surakarta Tahun 2014
Wahyu Cahyani, Supanji Raharja, Budi Hernawan
Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Latar Belakang : BBLR menjadi faktor penentu penting morbiditas dan mortalitas masa kanak-kanak dan kelangsungan hidup anak. Lebih dari 20 juta bayi yang dilahirkan dengan persentase 15,5% dari seluruh bayi yang dilahirkan di dunia adalah bayi dengan kejadian BBLR, Faktor yang menyumbang kejadian BBLR adalah multifaktorial hal ini terkait dengan tingkat hemoglobin ibu selama kehamilan, tingkat pendidikan ibu, usia ibu dan paritas.
Metode :Penelitian ini menggunakan metode observational analytic dengan desain case control.Sampel penelitian diambil secara purposive samplinguntuk kasus dan simple random sampling untuk kontrol dari data rekam medis pasien persalinan selama periode tahun 2014 di RS Dr Oen Surakarta sebanyak 150 sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data menggunakan uji statistik Chi Square, Regresi Logistic Multivariate SPSS 17for Windows.
Hasil :Hasil penelitian berdasarkan analisis bivariat dengan uji statistik Chi Square menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian BBLR adalah tingkat pendidikan didapatkan nilai p = <0,0001 dan umur maternal dengan nilai p = 0, 047 (p< 0,05), selanjutnya dilakukan analisis multivariat dengan uji regresi logistik didapatkan hasil bahwa variabel yang paling berisiko terhadap kejadian BBLR adalah tingkat pendidikan dengan nilai OR = 3,46.
Kesimpulan :Tingkat pendidikan ibu yang rendah menjadi faktor risiko kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
__________________________________________________________
Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Umur, Paritas, Hemoglobin, Case Control
Relationship Between the Education Level, Age, Parity, and Maternal
Hemoglobin Levels with the Incidence of Low Birth Weight in Dr. Oen
Surakarta Hospital on 2014
Wahyu Cahyani, Supanji Raharja, Budi Hernawan
Faculty of Medicine, Muhammadiyah University of Surakarta
ABSTRACT
Background :Low birth weight becomes an important determinant of morbidity and mortality in childhood and child survival. More than 15.5% of 20 million babies are born in the World have low birth weight. There are several factors that contribute low birth weight are a multifactorial it is associated with maternal hemoglobin levels, maternal education level, maternal age, and parity.
Methods :This study usesan observationalanalytic with case controldesign. Sample cases weretaken based on purposivesampling method and simple random control sample from medical record of patientsvisiting theDr. OenSurakarta Hospital in 2014 with 150 samples that met the inclusion criteria. Data being analyzedusingChiSquarestatistical test and regresi logistic multivariateusing SPSS 17forWindows.
Results :Based onbivariateanalysiswith chi square, statistical test showed that the variables which contributes incidence of low birth weight are the education level with p=<0, 0001 and maternal age with p = 0,047 (p<0,05), and then by performing multivariate analysis with logistic regression test showed that the most variables which contributes the risk of low birth weight is maternal education level with value of OR = 3,46.
Conclusion : Low maternal education level is the Risk factor of Low Birth Weight (LBW) incidence.
_____________________________________________________
Keyword :Educational Level, Age, Parity, Hemoglobin, Case Control
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berat badan lahir rendah
(BBLR) didefinisikan sebagai berat badan saat lahir kurang dari 2500 gram. Lebih dari 20 juta bayi yang dilahirkan dengan persentase 15,5% dari seluruh bayi yang dilahirkan di dunia adalah bayi dengan kejadian BBLR, 95,6% terdapat di Negara berkembang (UNICEF, 2004). Negara dengan penghasilan rendah memberikan angka yang tinggi untuk kejadian BBLR, setengah dari angka kejadian BBLR di dunia lahir di Asia selatan dengan prevalensi mencapai 30% (Kader et al., 2014).
BBLR merupakan salah satu permasalahan kesehatan masyarakat yang mempunyai peranan penting terhadap kelangsungan generasi penerus bangsa (Jaya, 2009). BBLR menjadi faktor penentu penting morbiditas dan mortalitas masa kanak-kanak dan kelangsungan hidup anak, selain itu BBLR juga menyebabkan peningkatan risiko infeksi, kekurangan gizi, prestasi akademik yang buruk dan masalah mental, serta perilaku kesulitan belajar selama kanak-kanak (Kader et al., 2014).
Faktor yang menyumbang kejadian BBLR adalah multifaktorial hal ini terkait dengan jenis kelamin bayi, tingkat hemoglobin ibu selama kehamilan, gizi ibu, tinggi ibu, perawatan kehamilan, tingkat pendidikan ibu, berat badan ibu, daerah tempat tinggal, suku adat, konsumsi tembakau, dan yang paling penting usia ibu dan paritas (Bisai etal., 2006).
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka permasalahan dalam penelitian ini adalah “Adakah hubungan antara tingkat pendidikan, umur, paritas, dan kadar hemoglobin pada maternal dengan kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di RS DR. OEN Surakarta Tahun 2014?”.
Tujuan Penelitian
Menganalisis hubungan antara tingkat pendidikan, umur, paritas, dan kadar hemoglobin pada maternal terhadap kejadian BBLR di RS DR. OEN Surakarta Tahun 2014.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis a. Sebagai tambahan pengetahuan dan pemahaman penulis dibidang
penelitian. b. Menambah referensi penelitian dan menunjang pengembangan
wawasan keilmuan. c. Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan khususnya
dalam bidang penelitian. 2. Manfaat Praktis
a. Bagi RS Dr. Oen Surakarta khususnya kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Memberikan masukan dan sebagai pertimbangan untuk mebuat kebijakan dalam bidang KIA.
b. Bagi masyarakat Memberikan informasi tentang faktor risiko maternal yang mencakup tingkat pendidikan, umur, paritas, dan kadar hemoglobin ibu terhadap kejadian BBLR.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan Case Control yaitu penelitian epidemiologis yang menelaah hubungan antara efek (penyakit atau status kesehatan) tertentu dengan faktor risiko tertentu. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RS Dr. Oen Surakarta pada bulan Desember 2014.
Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah ibu yang melahirkan bayi dalam kurun waktu Januari-Desember tahun 2014 di RS Dr. Oen Surakarta.
Sampel dan Teknik Sampling
Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini untuk kelompok kasus menggunakan teknik purposive sampling Sedangkan untuk kelompok kontrol menggunakan teknik simple random sampling (Sastroasmoro, 2008).
Estimasi Besar Sampel
Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus minimal sample size sebagai berikut : 2 1 1 1 2 1 21 2
= 22,33 ~ 23 (Sistiarini, 2008). Keterangan : n = besarnya sampel Zα = tingkat kemaknaaan = 1,96; Zβ=0,842 P1 = 0,6; P2= 0,2 ; OR=6 Perbandingan sampel kasus 1 : 2, sehingga besar minimal sampel kasus adalah 23 dan besar minimal sampel kontrol adalah 46.
Kriteria Restriksi Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
1. Ibu hamil yang bersalin di RS Dr. Oen Surakarta dalam kurun waktu januari- Desember 2014.
2. Ibu hamil yang melahirkan bayi hidup. Sedangkan kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :
1. Catatan medik yang tidak lengkap 2. Ibu hamil yang melahirkan bayi kembar
Definisi Operasional
1. Tingkat pendidikan ibu • Definisi : Pendidikan formal yang ditamatkan oleh ibu • Kategori : ≤ SMP (Pendidikan Dasar), > SMP (pendidikan lanjutan) • Skala : Ordinal
2. Umur • Definisi : Usia ibu pada saat hamil • Kategori : Umur berisiko (<20 tahun dan >35 tahun), Umur tidak
berisiko (20-35 tahun) • Skala : Ordinal
3. Paritas • Definisi : Jumlah anak yang pernah dilahirkan hidup • Kategori : paritas berisiko (0 dan > 4), paritas tidak berisiko (1-4) • Skala : Ordinal
4. Kadar Hemoglobin • Definisi : Hemoglobin dalam darah ibu hamil yang menunjukan
anemia atau tidak • Kategori : Anemia (<11), tidak anemia (≥11) • Skala : Ordinal
5. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) • Definisi : Bayi lahir yang memiliki berat badan saat lahir <2500 gr • Kategori : <2500 gr (BBLR), ≥2500 gr (BBLN) • Skala : Ordinal
Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari data rekam
medik status pasien persalinan BBLR dan BBLN di RS Dr. Oen Surakarta Januari-Desember tahun 2014.
Analisis Data
1. Analisis univariat Digunakan untuk menggambarkan karakteristik responden dengan distribusi frekuensi.
2. Analisis bivariat Menggunakanuji Chi Square (X2), menggunakan α = 0,5 dan 95% Confedence Interval (CI).
3. Analisis multivariat Uji yang digunakan dalam analisis multivariat adalah Regresi Logistik Multivariat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Analisis Bivariat
Berat Badan Lahir P BBLR BBLN
n % n % Tingkat Pendidikan
• ≤ SMP • > SMP
10 40
20 80
0 100
0 100
< 0,0001
Umur • Berisiko <20 dan > 35
• Tidak berisiko 20-35
13
37
26
74
13
87
13
87
0,047
Paritas • Berisiko 0 dan >4
• Tidak berisiko 1-4
28
22
56
44
51
49
51
49
0,563
Kadar Hb • Anemia <11 • Tidak
anemia ≥11
21 29
42 58
47 53
47 53
0,562
Analisis Regresi Logistik Variabel P OR Langkah 1 Tingkat
pendidikan < 0, 0001 3,46
Umur 0,306 0, 59
Langkah 2 Tingkat pendidikan
< 0, 0001 4, 03
Pembahasan
Hasil analisis multivariat menunjukan bahwa dari dua variabel independen yang dianalisis secara bersama-sama hanya terdapat satu variabel independen yang terbukti merupakan faktor risiko kuat terjadinya Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) yakni yang mempunyai nilai p< 0,05. 1. Faktor yang terbukti merupakan faktor risiko terjadinya Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR)
Hasil analisis statistik baik secara bivariat maupun multivariat menunjukkan adanya pengaruh antara tingkat pendidikan terhadap terjadinya berat badan lahir rendah.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Kader & Perera (2014), pendidikan maternal merupakan prediktor yang signifikan terhadap BBLR. Wanita tanpa pendidikan memiliki OR yang lebih besar dalam melahirkan bayi dengan BBLR dibandingkan dengan wanita berpendidikan primer. Wanita tanpa pendidikan atau berpendidikan rendah tidak akan memiliki kebiasaan hidup yang sehat. Ditambah lagi mereka memiliki akses yang buruk terhadap sumber pelayanan kesehatan yang adekuat seperti antenatal care, konsumsi suplemen besi dan yang lainnya dimana konsekuensinya akan mempengaruhi pertumbuhan janin. Sehingga intervensi untuk meningkatkan tingkat pendidikan wanita dan anak perempuan merupakan hal yang penting untuk menurunkan prevalensi BBLR.
2. Faktor yang tidak terbukti merupakan faktor risiko terjadinya Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) a. Umur
analisis statistik pada penelitian ini secara bivariat menunjukkan adanya hubungan antara umur terhadap terjadinya Berat badan lahir rendah dengan hasil nilai (p = 0,047), setelah dilakukan analisis regresi logistik bersama variabel tingkat pendidikan pada langkah 1 dihasilkan nilai (p = 0,306), sehingga pada langkah 2 variabel umur dikeluarkan karena nilai OR tidak memenuhi standar (OR < 1).
Penelitian Adamson, H. (2007), menyatakan bahwa umur bukan merupakan faktor risiko yang berhubungan dengan BBLR. Dalam penelitiannya prevalensi BBLR tinggi pada ibu usia 21 dan 25 tahun. Dimungkinkan karena beberapa alasan dapat dijelaskan hal ini; pertama jumlah ibu < 20 tahun dan > 35 tahun yang melahirkan di MNH (Muhimbili National Hospital) pada tahun 2006 sangat kecil bila dibandingkan dengan ibu dari 21 sampai 25 tahun. Dalam penelitiannya juga menjelaskan bahwa prevalensi BBLR lebih tinggi pada kelahiran kembar dari pada kelahiran tunggal. b. Paritas
Hasil analisis statistik pada penelitian ini secara bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara paritas terhadap terjadinya Berat badan lahir rendah dengan hasil nilai (p = 0,563).
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Budiman et al(2011) yang menyimpulkan bahwa paritas merupakan faktor risiko yang dapat menyebabkan kejadian BBLR. Paritas adalah jumlah melahirkan bayi hidup yang dialami oleh seorang ibu. Pada ibu yag melahirkan pertama kali (primipara) dikarenakan belum pernah melahirkan maka komplikasi dan penyulit yang akan dialami oleh ibu cukup besar. Paritas yang terlalu tinggi juga akan mengakibatkan terganggunya uterus terutama dalam hal fungsi pembuluh darah. Kehamilan yang berulang-ulang akan menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah uterus. Hal ini akan mempengaruhi nutrisi ke
janin dan menyebabkan gangguan pertumbuhan janin didalam kandungan sehingga akan dilahirkan bayi dengan BBLR. c. Kadar Hb
Hasil analisis statistik pada penelitian ini secara bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara kadar hemoglobin terhadap terjadinya Berat badan lahir rendah dengan hasil nilai (p = 0,562), sehingga hipotesis bahwa kadar hemoglobin merupakan faktor risiko terjadinya berat badan lahir rendah tidak terbukti (p > 0,05).
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Tomy (2008), menjelaskan adanya perbedaan secara signifikan antara kejadian BBLR dengan kelompok anemia dan kelompok non anemia. Perbedaan metode yang digunakan antara lain pada data yang digunakan dalam penelitian, penelitian Tomy menggunakan data primer yaitu mengukur secara langsung variabel yang dibutuhkan dalam penelitian dan pengambilan data dilakukan pada tiga rumah sakit di Medan, sedangkan pada penelitian ini menggunakan data sekunder dari rekam medis RS Dr. Oen Surakarta. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian Tomy sebanyak 200 sampel sedangkan pada penelitian ini sebanyak 150 sampel. Perbedaan kriteria yang ditetapkan pada penelitian Tomy hanya melibatkan sampel dengan usia kehamilan yang cukup bulan, sedangkan pada penelitian ini menggunakan sampel tanpa memperhatikan usia kehamilan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Tingkat pendidikan ibu yang rendah menjadi faktor risiko kejadian Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Saran 1. Pada penelitian yang akan dilakukan selanjutnya, disarankan supaya dipantau
kadar hemoglobin pada maternal sejak sebelum konsepsi, selama kehamilan, dan sampai melahirkan.
2. Pada penelitian selanjutnya, agar diteliti faktor risiko pada maternal selain tingkat pendidikan, umur, paritas, dan kadar hemoglobin yang dapat mempengaruhi kejadian berat badan lahir rendah (BBLR).
3. Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan metode penelitian cohort untuk memantau perjalanan faktor risiko pada maternal supaya data yang diperoleh dapat memberi gambaran lebih valid, seperti hipertensi, preeklamsia, eklamsia, infeksi Torch, Kurang Energi Protein (KEP), dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Adamson H., 2007. Low Birth Weigth in Relation to Maternal Age and Multiple Pegnancies at Muhimbili National Hospital. DMSJ. Vol. 14:2
Agarwal G., Ahmad S., Goel K., Kumar V., Goel P., Garg M., Punj A., 2012. Maternal Risk Factors Associated with Low Birth Weight Neonates in a Tertiary Care Hospital Northern India. Journal Community Medicine Health Education. Volume 2 : 9
Alfarsi YM., Brooks DR., Werler MM., Cabral HJ., Alshafaee MA., Wallenburg HC., 2012. Effect of High Parity on Occurrence of Some Fetal Growth Incides: Cohort Study. International Journal of Woman’s Health. Vol. 4 hal 289-293
Badan Pusat Statistik (BPS). 2005. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SKDI)
Bian Y., Zhang Z., Liu Q., Wu D., Shoulin W., 2013. Maternal Risk Factors for Low Birth Weight for Term Births in a Developed Region in China : a Hospital-Based Study of 55,633 Pregnancies. The Journal of Biomedical Research. 27(1) : 14-22
Bisai S., Datta N., Bose K., 2006. The Effect of Maternal Age and Parity on Birth Weight Among Bengales of Kolkata India. Kamla Raj Human Ecology Special Issue. 14 : 139-143
Budiman, Agus R., Juju J., Gina H., 2011. Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Berat Badan Lahir di Puskesmas Garuda Tahun 2010. Jurnal Kesehatan Kartika. Edisi Desember 2011: 1-12
Chevalier A., Sullivan VO., 2007. Mother’s Education and Birth Weight. IZA Journal of European Labor Studies. IZA DP No. 2640
Departemen Agama RI, 2005. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung : PT Syaamil Cipta Media
Depkes RI. 2003. Indikator Indonesia Sehat 2010. Jakarta : Depkes RI _________. 2008. Profil Kesehatan Indonesia 2008. Jakarta : Depkes RI _________. 2012. Profil Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta : Depkes RI Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta
: Departemen Pendidikan Nasional Dorland W.A.N., 2010. Kamus Kedokteran Dorland Ed. 31 (Alih bahasa :
Albertus Agung Mahode). Jakarta : EGC Effendi Z., 2003. Peranan Leukosit Sebagai Anti Inflamasi Alergik Dalam Tubuh.
http://library.usu.ac.id/download/fk/histologi-zukesti2.pdf(diakases pada tanggal 8 oktober 2014)
Elhassan ME., Abbaker AO., Haggaz AD., Abubaker MS., Adam I., 2010. Anaemia and Low Birth Weight in Medani, Hospital Sudan. BMC. Vol. 3:181
Han Y-J., Yi S-W., Ohrr H., 2013. Anemia Before Pregnancy and Risk of Preterm Birth, Low Birth Weight and Small for Gestational Age Birth in Korean Woman. European Journal of Cinical Nutrition. 67 : 337-342
Hurlock E.B., 1998. Developmental Psychology Ed 5. Jakarta : Erlangga
IDAI, 2009. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesisa. Jakarta : IDAI
Jaya N., 2009. Analisis Faktor Resiko Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Kota Makassar. Media Giza Pangan. Vol. 7 : 1
Joshi HS., Subba SH., Dabral SB., Dwivedi S., Kumar D., Singh S., 2005. Risk Factors Associated with low Birth Weight in Newborns. Indian Journal of Community Medicine. Vol. 30 : 4
Kader M., Perera NKP., 2014. Socio-Economic and Nutritional Determinants of Low Birth Weight in India. North American Journal of Medical Sciences. Vol. 6 : 7
Kusumawati, Y., 2006. Faktor-faktor Risiko yang Berpengaruh Terhadap Persalinan dengan Tindakan di RS Moewardi Surakarta Tahun 2006. Tesis
Laflamme E.M., 2010. Maternal Hemoglobin Concentration and Pregnancy Outcome Relationship between Maternal Hemoglobin and Perinatal Outcome: A study of the Effects of Elevation in El Alto, Bolivia. MJM. 13(1) : 47-55
Manuaba IBG., Manuaba IAC., Manuaba IBGF., 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC
Manuaba, IBG., 1998. Ilmu Kandungan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Metgud CS., Naik VA., Maheswar D., Mallapur, 2012. Factors Affecting Birth Weight of a Newborn – A Community Based Study in Rural Karnataka India. Plos One. Vol. 7 : 7
Mochtar R, 1998. Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi. Jakarta : EGC
Norwitz & Schorge. 2007. At a Glance Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Erlangga.
Prawirohardjo S., 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Rahmawati R., jaya An., 2010. Pengaruh faktor maternal terhadap kejaian bayi berat ahir rendah dirumah sakit umum daerah ajjat panngewatan sopeng kab. Sopeng tahun 2010. Jurnal Media Kebidanan Poltekes Makasar. Vol. 2 : 64
Sastroasmoro S., 2008. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi 5. Jakarta : CV Agung Seto
Sherwood L., 2012. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 6. Jakarta : EGC Silvestrin S., Silva CH., Hirakata VN., Goldani AS., Silveira PP., Goldani M.,
2012. Maternal Education Level and Low Birth Weight: a meta-analysis. JPED. Vol. 89:4 hal 339-345
Sistiarini C., 2008. Faktor Maternal dan Kualitas Pelayanan Antenatal yang Berisiko Terhadap Kejadian Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) Studi Pada Ibu yang Periksa Hamil ke Tenaga Kesehatan dan Melahirkan di RSUD Banyumas Tahun 2008. Tesis
Siswosudarmo R., Emilia O., 2008. Obstetri Fisiologi. Jakarta : Pustaka Cendikia
Stedman. 2005. Kamus Ringkas Kedokteran STEDMAN untuk Profesi Kesehatan. Jakarta : EGC
Suardi M., 2012. Pengantar Pendidikan : Teori dan Aplikasi. Jakarta : PT Indeks Tomy, 2008. Studi Banding Kadar Hemoglobin dan Tinggi Fundus Uteri Maternal
Terhadap Luaran Berat Badan Lahir Normal dan Rendah. FK Universitas Sumatra Utara. PhD Thesis.
Tirtarahardja U., Sulo L., 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan & PT Rineka Cipta.
UNICEF &WHO ., 2004. Low Birth Weight : Country, regional and global estimates. New York : UNICEF
Velankar D.H., 2009. Maternal Factors Contributing to Low Birth Weight Babies in an Urban Slum Community of Greater Mumbai. Bombay Hospital Journal. Vol.51, No.1
WHO ., 2011. Haemoglobin Concentrations for The Diagnosis of Anemia and Assessment of Severity. http://www.who.int/vmnis/indicators/haemoglobin.pdf(diakses pada tanggal 2 oktober 2014)