hubungan antara persepsi siswa terhadap gaya … · 2018-04-10 · hubungan antara persepsi siswa...

143
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus Pada Siswa SMP PL I Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh: Markus Ecin NIM. 021424006 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 i

Upload: others

Post on 31-Dec-2019

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA

KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DE NGAN

MOTIVASI BELAJAR SISWA

(Studi Kasus Pada Siswa SMP PL I Yogyakarta)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh:

Markus Ecin

NIM. 021424006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

i

Page 2: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

ii

Page 3: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

iii

Page 4: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

MOTTO DAN PERSEMBAHAN Cara Yang Seragam Dalam Mengajar Dan Menguji Jelas Tidak Memuaskan Karena Setiap Orang Itu

Berbeda.

---------Howard Gardner--------

Bagian Yang Mudah Adalah Mempelajari Cara Melakukan Hal-Hal Baru. Bagian Yang Sulit

Adalah Menghentikan Sesuatu Yang Biasanya Kita Lakukan.

-------Barbara Prashnig--------

Karya ini kupersembahkan untuk:

Papa dan Mama tercinta Abangku Tayah sekeluarga, Kiun sekeluarga, dan Capin

Kakaku Pirin sekeluarga dan Bodoi sekeluarga Kekasihku Veronica Dewi Sartika

Terima kasih atas doa, kasih sayang, bantuan dan dukungannya

kepadaku. Semoga Tuhan membalas kebaikan kalian semua. Amin!

iv

Page 5: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

v

Page 6: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

ABSTRAK

Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Gaya Kepemimpinan Guru Fisika dalam Mengajar di Kelas dengan Motivasi Belajar

Siswa (Studi Kasus Pada Siswa SMP PL I Yogyakarta)

Oleh:

Markus Ecin NIM: 021424006

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa terhadap gaya kepemimpinan (otoriter, laissez-faire dan demokratis) guru fisika dalam mengajar di kelas dengan motivasi belajar siswa/i SMP PL I Yogyakarta.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif-korelasional. Subyek penelitian siswa kelas VII (159 siswa) dan VIII (162 siswa) yang diajar oleh guru fisika masing-masing. Data dikumpulkan dengan metode kuesioner, yang terdiri dari: 52 item kuesioner gaya kepemimpinan dan 30 item kuesioner motivasi belajar siswa. Kemudian, data dianalisis dengan korelasi Product-Moment dari Pearson dan Rank Spearman untuk menguji hipotesis dan memperoleh kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara persepsi siswa terhadap gaya kepemimpinan guru fisika dalam mengajar di kelas dengan motivasi belajar siswa, yaitu: (1) persepsi gaya otoriter berhubungan negatif dan signifikan dengan motivasi belajar siswa, (2) persepsi gaya laissez-faire berhubungan negatif dan signifikan dengan motivasi belajar siswa, dan (3) persepsi gaya demokratis berhubungan positif dan signifikan dengan motivasi belajar siswa.

Kata kunci: gaya kepemimpinan, motivasi siswa

vi

Page 7: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

ABSTRACT

The Correlation Between The Students’ Perception Toward Physics Teachers’ Leadership Style and Their Motivation of

Study (Case Study To Students of SMP PL I Yogyakarta)

By: Markus Ecin ID: 021424006

This research examined the correlation between students’ perception toward physics teachers’ leadership style (authoritarian, laissez-faire and democratic) in their classrooms and their motivation of study in SMP PL I Jogjakarta.

This research is correlational-descriptive that used 7th grade (162 students) and 8th grade (162 students) as the subject. Data were collected using questioner, consisted of: 52 items of questions about leadership style and 30 items about student motivation of study. Data were analyzed with Product-Moment Pearson and Rank Spearman correlation.

The results show that there is a correlation between students’ perception toward physics teachers’ leadership style and students’ motivation of study: (1) the perception of authoritarian style has significant and negative correlation with students’ motivation, (2) the perception of laissez-faire style has significant and negative correlation with students’ motivation, and (3) the perception of democratic style has significant and positive correlation with students’ motivation of study. Key word: leadership style, students’ motivation

vii

Page 8: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha kasih atas

berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Gaya Kepemimpinan Guru Fisika

dalam Mengajar di Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa” ini dengan baik.

Penulis menyadari dalam proses penyusunan skripsi ini banyak mendapat

bantuan, dukungan dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankan

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Romo Dr. Paul Suparno, SJ., MST selaku dosen pembimbing yang telah rela

meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan masukan yang

sangat berguna dalam penyelesaian skripsi ini.

2. Br. Heribertus Triyanto, FIC selaku Kepala SMP PLI Yogyakarta yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

3. Ign. Sutarjo, S. Pd. (guru fisika kelas VII) dan Al. Bambang W., S. Pd.

(guru Fisika kelas VIII) atas kerjasama dan bantuannya selama penelitian.

4. Segenap Dosen Pendidikan Fisika yang telah memberikan bekal ilmu dan

pengalaman yang sangat berguna bagi masa depan penulis.

5. Bapak, Mama, abangku: Albinus Tayah, Yulianus Kiun, dan Petrus Capin,

serta seluruh keluarga atas bantuan dan doanya sehingga penulis bisa

menyelesaikan pendidikan dengan baik. Tuhan memberkati!

6. Kekasihku Veronica Dewi Sartika, A. Ma. atas kasih sayang, doa, dorongan,

bantuan, kesetiaan dan pengertiannya selama ini.

viii

Page 9: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

7. Panitia Beasiswa Keuskupan Ketapang (PBSKK) dan APTIK (Misereor)

yang telah membantu membiayai kuliah. Semoga Tuhan memberkati!

8. Teman-temanku di LPK: Nistain Odop, Yedi Pijan, Ato, Darwis, Cornelis,

Adi, Alex Elpian, dan Petrus Tewan atas kebersamaan, kebaikan dan

perhatiannya.

9. Sahabat-sahabatku: Yohanes Susardi, Sius Kusnadi, Alfonsa Arvina,

Miftahul Jenah, Dedik Setyawan, Dwi, Ernest, David Chow, Fr. Rinto yang

telah banyak membantu dan menyemangati.

10. Teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2002 atas kebersamaan dan

kerjasamanya selama studi di USD.

11. Semua pihak yang telah berperan serta baik secara langsung maupun tidak

dalam penyusunan skripsi ini.

Akhir kata “Tiada gading yang tidak retak”. Penulis menyadari masih

banyak kekurangan dan kelemahan dalam skripsi ini. Untuk itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun.

Semoga skripsi ini dapat berguna bagi pembaca.

Yogyakarta, 25 Juli 2007

Penulis

ix

Page 10: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v

ABSTRAK ........................................................................................................... vi

ABSTRACT ........................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR GRAFIK............................................................................................. xvi

BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 6

D. Hipotesis .................................................................................................... 6

E. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ................................................................................8

A. Kepemimpinan........................................................................................... 8

1. Pengertian Kepemimpinan.................................................................... 8

x

Page 11: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

2. Pendekatan Kepemimpinan ................................................................ 10

3. Fungsi Kepemimpinan........................................................................ 16

4. Gaya Kepemimpinan .......................................................................... 18

5. Persepsi dan Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan......................... 30

B. Guru Sebagai Pemimpin di Kelas ............................................................. 32

C. Motivasi ................................................................................................... 34

1. Pengertian Motivasi............................................................................ 34

2. Ciri-Ciri Siswa yang Mempunyai Motivasi Belajar............................. 35

3. Fungsi Motivasi dalam Belajar ........................................................... 37

4. Jenis-Jenis Motivasi............................................................................ 38

5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar.......................... 40

D. Hubungan Persepsi Gaya Kepemimpinan dengan Motivasi Belajar .......... 40

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 46

A. Jenis Penelitian......................................................................................... 46

B. Populasi dan Sampel ................................................................................ 46

C. Variabel-Variabel Penelitian..................................................................... 47

D. Alat Pengumpulan Data............................................................................ 47

1. Kuesioner Gaya Kepemimpinan ......................................................... 47

2. Kuesioner Motivasi Belajar ................................................................ 50

E. Prosedur Pengumpulan Data..................................................................... 53

1. Uji Coba Instrumen ............................................................................ 53

2. Tahap Pengambilan Data .................................................................... 60

F. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data.................................................... 61

xi

Page 12: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...................................... 63

A. Hasil Penelitian ........................................................................................ 63

1. Deskripsi Data.................................................................................... 63

2. Uji Asumsi ......................................................................................... 68

3. Analisis Data dan Uji Hipotesis .......................................................... 78

B. Pembahasan ............................................................................................. 82

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 93

A. Kesimpulan .............................................................................................. 93

B. Saran........................................................................................................ 94

1. Bagi Guru Fisika ................................................................................ 94

2. Bagi Peneliti Lainnya ......................................................................... 94

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 96

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii

Page 13: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Surat permohonan ijin uji coba instrumen

Lampiran 2: Surat permohonan ijin penelitian

Lampiran 3: Surat keterangan dari SMP PL I Yogyakarta

Lampiran 4: Kuesioner persepsi terhadap gaya kepemimpinan

Lampiran 5: Kuesioner motivasi belajar siswa

Lampiran 6: Validitas internal item Otoriter

Lampiran 7: Validitas internal item Laissez-faire

Lampiran 8: Validitas internal item Demokratis

Lampiran 9: Validitas internal item Motivasi

Lampiran 10: Uji normalitas data kelas VII

Lampiran 11: Uji normalitas data kelas VIII

Lampiran 12: Uji linieritas kelas VII

Lampiran 13: Uji linieritas kelas VIII

Lampiran 14: Uji hipotesis kelas VII

Lampiran 15: Uji hipotesis kelas VIII

Lampiran 16: Total skor setiap variabel penelitian kelas VII

Lampiran 17: Total skor setiap variabel penelitian kelas VIII

xiii

Page 14: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

DAFTAR TABEL

Table 1: Aspek dan Indikator Gaya Kepemimpinan ............................................. 48

Tabel 2: Aspek dan Indikator Motivasi Belajar Siswa.......................................... 51

Tabel 3: Sebaran Item Persepsi Gaya Kepemimpinan dalam Uji Ciba .................. 53

Tabel 4: Sebaran Item Motivasi Belajar Siswa dalam Uji Coba............................ 54

Tabel 5: Sebaran Item Persepsi Gaya Kepemimpinan dalam Penelitian................ 56

Tabel 6: Reliabilitas Alpha Cronbach.................................................................. 59

Tabel 7: Jadwal Penelitian ................................................................................... 61

Tabel 8: Persentase Persepsi Siswa Kelas VII Terhadap Gaya Kepemimpinan

Guru Fisika ............................................................................................ 63

Tabel 9: PAM Tipe II........................................................................................... 64

Tabel 10: Klasifikasi Motivasi Belajar Siswa Kelas VII ....................................... 65

Tabel 11: Persentase Persepsi Siswa Kelas VIII Terhadap Gaya Kepemimpinan

Guru Fisika........................................................................................... 66

Tabel 12: Klasifikasi Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII...................................... 67

Tabel 13: Normalitas Data Kelas VII ...................................................................68

Tabel 14: Normalitas Data Kelas VIII ..................................................................72

Tabel 15: Linieritas Hubungan Variabel Pada Kelas VII ...................................... 77

Tabel 16: Linieritas Hubungan Variabel Pada Kelas VIII ..................................... 77

Tabel 17: Hubungan Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan dengan

Motivasi Belajar Siswa Kelas VII ........................................................ 79

Tabel 18: Hubungan Persepsi Terhadap Gaya Kepmimpinan dengan

xiv

Page 15: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII........................................................ 80

Tabel 19: Sumbangan Masing-Masing Gaya Kepemimpinan Terhadap

Motivasi Belajar Siswa......................................................................... 92

xv

Page 16: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1: Kurva Normal Sebaran Data Persepsi Siswa Kelas VII

Terhadap Gaya Kepemimpinan Otoriter ................................................ 69

Grafik 2: Kurva Normal Sebaran Data Persepsi Siswa Kelas VII

Terhadap Gaya Kepemimpinan Laissez-Faire....................................... 70

Grafik 3: Kurva Normal Sebaran Data Persepsi Siswa Kelas VII

Terhadap Gaya Kepemimpinan Demokratis........................................... 71

Grafik 4: Kurva Normal Sebaran Data Motivasi Belajar

Siswa Kelas VII..................................................................................... 72

Grafik 5: Kurva Normal Sebaran Data Persepsi Siswa Kelas VIII

Terhadap Gaya Kepemimpinan Otoriter ................................................ 73

Grafik 6: Kurva Normal Sebaran Data Persepsi Siswa Kelas VIII

Terhadap Gaya Kepemimpinan Laissez-Faire....................................... 74

Grafik 7: Kurva Normal Sebaran Data Persepsi Siswa Kelas VIII

Terhadap Gaya Kepemimpinan Demokratis........................................... 75

Grafik 8: Kurva Normal Sebaran Data Motivasi Belajar

Siswa Kelas VIII ..................................................................................76

xvi

Page 17: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Abad XXI dikenal dengan abad globalisasi dan abad teknologi informasi.

Dikatakan demikian karena pada abad ini proses globalisasi yang melalui

sedikitnya lima bidang kehidupan yaitu ekonomi, ideologi, politik, IPTEK,

maupun agama mulai terasa. Di bidang ekonomi misalnya, arus barang dan jasa

akan bebas masuk ke setiap negara tanpa ada peraturan yang membatasi sebagai

konsekuensi dari program perdagangan bebas. Dan yang sudah dekat dengan kita

adalah adanya program Asia Facific Trade Area (AFTA) yang mulai

diberlakukan tahun 2010. Indonesia adalah sebuah negara yang akan bermain di

dalamnya. Demikian pula, perkembangan dan kemajuan teknologi informasi

sangat pesat yang berimplikasi pada munculnya industri-industri besar yang

menggunakan sistem kerja yang canggih pula. Akibatnya, tenaga kerja yang

digunakan pun harus berkualitas, terampil dan tidak gagap teknologi. Rakyat

Indonesia akan kewalahan menghadapi tuntutan tersebut yang kalau tidak

diantisipasi akan mengakibatkan pengangguran, kemiskinan serta kemelaratan

bagi masyarakat di negeri ini. Artinya, globalisasi dan kemajuan teknologi

informasi merupakan ancaman sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, kita harus memiliki ‘budaya unggul’ agar kita bisa

menghadapi tantangan tersebut. Untuk meraih budaya unggul tersebut maka

pemerintah harus memberikan investasi yang serius di bidang sumber daya

1

Page 18: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

manusia yakni pendidikan yang berkualitas atau bermutu. Kunci utama kemajuan

sebuah bangsa adalah pendidikan yang berkualitas (Media Indonesia, 4/12/2005).

Berbicara tentang mutu pendidikan tentunya tidak terlepas dari berbagai

aspek yang mempengaruhi diantaranya ialah guru, siswa, kurikulum, buku

pelajaran, sarana pembelajaran, metodologi pembelajaran, peraturan perundangan

maupun berbagai input serta kondisi proses lainnya (Vitalis, 2004: 1). Untuk

meningkatkan kualitas tenaga pengajar, pemerintah telah memulai proses

sertifikasi tenaga pendidik lewat pendidikan profesi, dan menyempurnakan

kurikulum agar lebih menekankan pada standar isi dan kompetensi (Kompas,

27/2/2006).

Walaupun upaya tersebut dilakukan pemerintah, belum menjamin

tercapainya peningkatan prestasi belajar siswa yang optimal sebagai wujud dari

“manusia unggul”. Karena, sesungguhnya perubahan kurikulum hanyalah sebuah

acuan, dan kurikulum sebenarnya adalah apa yang dijalankan oleh guru dan siswa

(Suparno, 2006). Sehingga penyiapan guru sangatlah penting.

Pengalaman menunjukkan, ada guru sangat pintar dari segi intelektual

(menguasai bahan ajar) tetapi tidak bisa menyampaikannya dengan baik. Guru

sering gagap berbicara dan bergetar lututnya ketika berada di depan kelas.

Sebaliknya, ada guru pandai mengajar tetapi kurang dalam penguasaan bahan

akibat malas belajar dan mengembangkan pengetahuan. Kasus lain, ada guru

menghukum, mencubit dan bahkan memukul siswanya hanya gara-gara tidak

patuh terhadap perintah, tidak mengerjakan PR, tidak bisa menjawab pertanyaan,

ataupun tidak mengikuti les.

2

Page 19: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Sikap seperti ini tentu akan membuat siswa merasa tertekan, pasif, takut,

dan mau belajar hanya karena takut kepada gurunya. Walaupun pada akhirnya

banyak siswa mendapat nilai yang baik dalam ujian tetapi semangat belajar

mereka tidak berlangsung lama, hilang begitu saja setelah ujian selesai. Padahal

belajar yang baik dan efektif adalah belajar yang dilakukan sepanjang hayat dan

selalu terasa dalam keadaan yang menyenangkan bagi Si pemelajar (Hernowo,

2004). Jika kasus di atas terus terjadi maka pendidikan telah gagal membantu

siswa untuk belajar dan berkembang dengan baik.

Salah satu sebab dari timbulnya fenomena tersebut ialah karena guru tidak

bisa memimpin dengan baik. Kompetensi kepemimpinan yang melahirkan pola

atau gaya kepemimpinan kurang diasah sehingga guru hanya bisa menerapkan

satu gaya kepemimpinan saja dalam segala situasi. Akibatnya, guru tidak bisa

mempengaruhi siswa untuk belajar demi pencapaian tujuan pembelajaran.

Kurt Lewin (Winkel, 1987:117) mengungkapkan, gaya memimpin kelas ada

tiga macam, yaitu otoriter, laissez-faire dan demokratis. Bagi guru otoriter,

gurulah yang harus lebih dominan dalam mengatur segalanya, sedangkan siswa

hanya diam menuruti dan menjalankan perintah. Bagi guru yang laissez-faire,

siswalah yang harus mengatur belajarnya sendiri, menurut seleranya sendiri, guru

tidak memberikan pengarahan, kecuali diminta. Sedangkan bagi guru demokratis,

guru bertindak sebagai anggota kelompok dalam kelas, dan bersama dengan

murid menentukan bagaimanakah sebaiknya proses belajar diatur.

Menurut hasil penelitian di Amerika Serikat (Winkel, 1987), gaya

demokratislah yang paling baik karena menghasilkan taraf prestasi belajar siswa

3

Page 20: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

yang paling tinggi. Dengan kata lain, gaya demokratis dapat meningkatkan

motivasi siswa dalam belajar. Alasan untuk menggunakan gaya demokratis ialah

guru dan siswa harus bermusyawarah, keinginan siswa harus diikuti, materi

pelajaran harus disesuaikan dengan kemampuan siswa.

Sedangkan gaya kepemimpinan laissez-faire tidak disarankan untuk

diterapkan karena siswa akan cenderung untuk hanya memperhatikan diri sendiri

dan kurang menghargai wewenang guru, dan bahkan akan merasa kurang pasti

dan bingung. Sementara dengan gaya otoriter, siswa akan merasa tertekan, takut,

dan pasif atau tidak ada inisiatif. Namun gaya otoriter tidak selalu jelek karena

pada kondisi tertentu seorang pemimpin (guru) harus bersikap otoriter agar bisa

mengendalikan situasi sehingga kembali kepada situasi yang mendukung pada

pencapaian tujuan pembelajaran.

Dengan demikian, gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam mengajar di

kelas sangat berpengaruh pada peningkatan mutu siswanya. Siswa senang atau

tidak belajar mata pelajaran yang diajarkan tentunya ditentukan oleh

kepemimpinan guru itu sendiri. Singkat kata, kepemimpinan guru di kelas bisa

berdampak pada tinggi rendahnya motivasi belajar siswa.

Motivasi terbagi menjadi dua macam yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik.

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri siswa yang berupa

kepribadian, sikap, harapan dan cita-cita yang menjangkau masa depan.

Sedangkan motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang berasal dari luar, dapat

ditimbulkan oleh berbagai sumber, seperti gaya kepemimpinan atasan/guru,

4

Page 21: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

kompetisi antar sesama teman, tuntutan tugas dan dorongan atau bimbingan

atasan/guru (Wahjosumidjo, 1987:176).

Walaupun gaya kepemimpinan hanya merupakan motivasi ekstrinsik, namun

mempunyai arti penting dalam peningkatan pencapaian hasil belajar siswa.

Bagaimana tidak, jika guru salah menerapkan gaya kepemimpinannya tentunya

bisa menghambat pencapaian hasil belajar siswa yang optimal. Bahkan siswa

akan jadi malas belajar materi yang diajarkan. Akibatnya, tujuan pembelajaran

tidak tercapai.

Berdasarkan uraian dan pendapat para ahli di atas maka isu yang penting

untuk dikaji secara empiris sekarang ini ialah hubungan antara gaya

kepemimpinan guru dengan motivasi belajar siswa itu sendiri. Karena yang

mengalami dampak dari gaya kepemimpinan guru itu adalah siswa maka perlu

meminta tanggapan dari siswa tentang gaya kepemimpinan guru serta

hubungannya dengan motivasi belajar siswa. Sehingga peneliti mengambil judul:

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA

KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS

DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA.

B. Rumusan Masalah

Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah: apakah ada hubungan

antara persepsi siswa terhadap gaya kepemimpinan (otoriter, laissez-faire,

demokratis) guru fisika dalam mengajar di kelas dengan motivasi belajar siswa?

5

Page 22: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalahnya, maka tujuan dari penelitian ini ialah untuk

mengetahui hubungan antara persepsi siswa terhadap gaya kepemimpinan guru

fisika dalam mengajar di kelas dengan motivasi belajar siswa.

D. Hipotesis

Sebagai jawaban sementara atas permasalahan yang penulis ajukan dalam

penelitian ini, maka penulis mengajukan hipotesis yaitu: ada hubungan antara

persepsi siswa terhadap gaya kepemimpinan guru fisika dalam mengajar di kelas

dengan motivasi belajar siswa SMP PL I Yogyakarta.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru Fisika

Penelitian ini bermanfaat bagi guru fisika karena dapat memberikan

gambaran yang konkret mengenai gaya kepemimpinan yang sering diterapkannya

dalam mengajar di kelas serta hubungannya dengan motivasi belajar siswa. Hasil

penelitian ini dapat dijadikan masukan yang sangat berguna bagi guru fisika

dalam mengajar di kelas sehingga tercipta kegiatan belajar yang menyenangkan

dan bermakna.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti karena sebagai sarana untuk

menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah pada situasi yang

6

Page 23: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

sesungguhnya di lapangan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti

dalam mengajar di masa yang akan datang.

3. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini sangat berguna bagi peneliti lain karena dengan penelitian ini

berarti telah membuka setapak jalan untuk dapat melakukan penelitian selanjutnya

yang serupa maupun yang berkaitan dengan topik ini.

7

Page 24: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kepemimpinan

1. Pengertian Kepemimpinan

Pengertian kepemimpinan bermacam ragam. Hampir setiap ahli

mempunyai pengertian sendiri-sendiri, tidak ada yang persis sama antara

pendapat yang satu dengan yang lain. Berikut ini adalah beberapa pendapat

para ahli tentang kepemimpinan (Sutarto,1986: 13-18):

1. Ralp M. Stogdill (1950)

“Leadership is a process of influencing the activities of an organized

group in its task of goal setting and achievement” (Kepemimpinan adalah

proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan sekelompok orang yang

terorganisir dalam usaha mereka menetapkan tujuan dan mencapai tujuan).

2. James M. Black (1961)

“Leadership is capable persuading others to work together under

directions as a team to accomplish certain designated objectives”

(Kepemimpinan adalah kemampuan yang sanggup meyakinkan orang lain

supaya bekerjasama di bawah pimpinannya sebagai suatu tim untuk

mencapai tujuan tertentu).

3. Robert Tannenbaum, Irving R. Weschler, dan Fred Massarik (1961)

“We define leadership as interpersonal influence, exercised in situation

and directed trough the communication process, toward the attainment of

8

Page 25: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

a specific goal or goals” (Kami mendefinisikan kepemimpinan sebagai

saling pengaruh antar pribadi, dilatih dalam situasi dan diarahkan, melalui

proses komunikasi untuk mencapai tujuan atau tujuan-tujuan khusus).

4. William G. Scott (1962)

“Leadership as the process of influencing the activities of an organized

group in it efforts toward goals setting and goal achievement.”

(Kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi kegiatan yang diorganisir

dalam kelompok di dalam usahanya mencapai tujuan yang telah

ditentukan).

5. John D. Pfiffner dan Robert Presthus (1967)

“Leadership is the art of coordinating and motivating individuals and

group to achieve desired ends.” (Kepemimpinan adalah seni

mengkoordinasi dan memotivasi individu-individu serta kelompok-

kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan).

6. Robert J. Thierauf, Robert C. Klekamp, dan Daniel W. Geeding (1977)

“Leadership,..., may be defined as a way of stimulating and motivating

subordinates to accomplish assigned tasks.” (Kepemimpinan,..., dapat

diartikan sebagai cara membangkitkan semangat dan mendorong bawahan

untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diserahkan).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan

merupakan proses untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar mau

melakukan kegiatan demi tercapainya tujuan bersama.

9

Page 26: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Karenanya, di dalam setiap masalah kepemimpinan akan selalu ada tiga

unsur (Wiyono,1973: 39):

1. Manusia, yaitu manusia sebagai pemimpin atau pun sebagai mereka yang

dipimpin.

2. Sarana, yaitu segala macam prinsip dan teknik kepemimpinan yang

dipakai dalam pelaksanaannya. Termasuk bekal pengetahuan dan

pengalaman yang menyangkut masalah manusia itu sendiri dan kelompok

manusia.

3. Tujuan, yaitu sasaran akhir ke arah mana kelompok manusia itu akan

digerakkan untuk menuju maksud tujuan tertentu.

Ketiga unsur tersebut didalam pelaksanaan kepemimpinan selalu ada dan

terjalin erat menjadi satu. Melihat kenyataannya, kepemimpinan itu bisa

dianggap sebagai suatu ilmu yang dapat dipelajari dan memang untuk

mendapatkan bentuk kecakapan suatu kepemimpinan yang berhasil dan baik,

seorang calon pemimpin haruslah mampu dan menguasai ilmu tersebut, baik

secara teoritis maupun pengalaman praktisnya.

2. Pendekatan-Pendekatan Kepemimpinan

a. Pendekatan Sifat

Menurut pendekatan sifat, seorang pemimpin itu dilahirkan dan bukan

dibuat. Karenanya pendekatan ini sering disebut dengan pendekatan

hereditary (turun temurun). Menurut Robert J. Thierauf dkk (dalam Sutarto,

1986: 38), “The hereditary approach states that leaders are born and not

10

Page 27: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

made – that leaders do not acquire the ability to lead, but inherit it”

(Pendekatan turun-temurun menyatakan bahwa pemimpin dilahirkan bukan

dibuat–bahwa pemimpin tidak dapat memperoleh kemampuan untuk

memimpin, tetapi mewarisinya). Sebagai contoh dalam sejarah ialah

Napoleon. Ia diyakini mempunyai kemampuan alamiah sebagai pemimpin,

yang dapat menjadikannya sebagai pemimpin besar pada setiap situasi. Untuk

menjamin kelanjutan kepemimpinan dalam garis keturunan maka dilakukan

perkawinan antar anggota yang dekat. Dengan jalan ini maka kekuasaan dan

kesejahteraan dapat dilangsungkan kepada generasi pemimpin berikutnya

yang termasuk dalam garis keturunan keluarga saat itu berkuasa.

Menurut Keith Davis (Thoha, 1983: 36) ada empat sifat umum yang

mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan seorang pemimpin, yaitu:

1) Kecerdasan. Hasil penelitian pada umumnya membuktikan bahwa

pemimpin mempunyai tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan

dengan yang dipimpin. Namun demikian, pemimpin juga tidak bisa

melampaui terlalu banyak kecerdasan dari kecerdasan pengikutnya. Sifat

ini juga berlaku bagi guru. Guru yang ideal ialah guru yang cerdas. Jika

tidak, akan mengakibatkan kesulitan dalam mengajar dan memimpin

kelas.

2) Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial. Pemimpin cenderung menjadi

matang dan mempunyai emosi yang stabil, serta perhatian yang luas

terhadap aktivitas-aktivitas sosial. Dia juga mempunyai keinginan untuk

menghargai dan dihargai.

11

Page 28: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

3) Motivasi diri dan dorongan berprestasi. Para pemimpin secara relatif

mempunyai dorongan motivasi yang kuat untuk berprestasi. Mereka

berkerja berusaha mendapatkan penghargaan yang intrinsik dibandingkan

dari yang ekstrinsik.

4) Sikap-sikap hubungan kemanusiaan. Pemimpin-pemimpin yang berhasil

mau mengakui harga diri dan kehormatan para pengikutnya dan mampu

berpihak kepadanya. Dalam istilah penelitian Universitas Ohio, pemimpin

itu mempunyai perhatian. Sedangkan dalam istilah penemuan Michigan,

pemimpin itu berorientasi pada orang bukan berorientasi pada hasil.

Beberapa sifat di atas merupakan hal yang amat penting dan harus

dimiliki oleh seorang pemimpin. Pendekatan sifat terhadap kepemimpinan

sama halnya dengan teori-teori sifat tentang kepribadian, yakni telah

memberikan beberapa pandangan yang deskriptif tetapi sedikit analitis atau

sedikit mengandung nilai-nilai yang prediktif.

b. Pendekatan Perilaku

Pendekatan perilaku berlandaskan pada pemikiran yang mengatakan

bahwa keberhasilan ataupun kegagalan seorang pemimpin ditentukan oleh

gaya bersikap dan bertindak pemimpin itu sendiri (Purwanto, 1987 ; Sutarto,

1986). Gaya bersikap dan bertindak tersebut akan tampak dari cara melakukan

pekerjaan. Diantaranya ialah cara memberikan perintah, cara memberi tugas,

cara berkomunikasi, cara membuat keputusan, cara mendorong semangat

bawahannya (baca: siswa), cara memberi bimbingan, cara menegakkan

12

Page 29: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

disiplin, cara mengawasi pekerjaan bawahan (baca: siswa), cara meminta

laporan, cara memimpin rapat, dan cara menegur kesalahan bawahan (baca:

siswa).

Dalam pendekatan perilaku inilah gaya kepemimpinan pemimpin itu

tampak. Apabila dalam melakukan kegiatan-kegiatan di atas pemimpin

menempuh dengan cara tegas, keras, sepihak, yang penting tugas selesai

dengan baik, yang bersalah langsung dihukum, maka dapat disimpulkan

bahwa gaya kepemimpinan pemimpin itu ialah gaya kepemimpinan otoriter.

Sebaliknya, apabila dalam melakukan kegiatan tersebut di atas pemimpin

menempuh cara yang halus, simpatik, interaksi timbal balik, melakukan

ajakan, menghargai pendapat, memperhatikan perasaan, dan membina

hubungan serasi, maka gaya kepemimpinan yang diterapkannya ialah gaya

kepemimpinan demokratis.

Pendekatan perilaku inilah yang selanjutnya melahirkan berbagai teori

tentang tipe atau gaya kepemimpinan. Beberapa teori yang berdasarkan

pendekatan perilaku antara lain (Purwanto, 1987: 35-41): teori Tannenbaum

dan Schmid, Studi kepemimpinan Universitas Ohio, Studi kepemimpinan

Universitas Michigan, dan Jaringan Manajerial (Managerial grid). Akan

tetapi keempat teori kepemimpinan yang sekaligus melahirkan beberapa

macam gaya kepemimpinan ini merupakan hasil dari penelitian terhadap suatu

organisasi bukan kepemimpinan guru di kelas. Sehingga gaya kepemimpinan

yang ditemukan itu tidak lain merupakan gaya kepemimpinan yang diterapkan

13

Page 30: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

oleh para pemimpin dalam organisasi formal (misal: perusahaan/lembaga)

yang pasti berbeda dengan gaya kepemimpinan guru saat mengajar di kelas.

c. Pendekatan Situasional

Pendekatan ini dikembangkan oleh Hersey dan Blanchard berdasarkan

pada hubungan antara perilaku tugas, perilaku hubungan, dan tingkat

kematangan bawahan. Pendekatan situasional biasa disebut juga pendekatan

kontingensi. Pendekatan ini didasarkan pada asumsi bahwa keberhasilan suatu

kepemimpinan tidak hanya dipengaruhi oleh sifat-sifat pemimpin saja, tetapi

oleh banyak hal atau kemungkinan. Karena setiap kelompok mempunyai

masalah yang berbeda-beda, maka pemimpin harus menghadapinya dengan

cara-cara yang berbeda-beda pula.

Pendekatan situasional atau pendekatan kontingensi ini melahirkan

banyak model kepemimpinan. Beberapa model kepemimpinan tersebut antara

lain:

1) Model Kepemimpinan Fielder

Model kepemimpinan ini dikembangkan oleh Fred E. Fielder (Purwanto,

2002: 39). Fielder berpendapat bahwa keberhasilan seseorang pemimpin tidak

hanya ditentukan oleh satu gaya kepemimpinan yang diterapkannya, tetapi

bila menerapkan gaya kepemimpinan yang berlainan untuk menghadapi

situasi yang berbeda.

14

Page 31: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Menurut pendekatan ini, ada tiga variabel yang menentukan efektif

tidaknya gaya kepemimpinan (Fattah, 2001: 96). Pertama, variabel hubungan

antara pemimpin dengan anggota. Hubungan ini dianggap paling penting

sebab akan menentukan kekuasaan dan pengaruhnya. Jika pemimpin diterima

baik oleh kelompoknya dan anggota kelompoknya menghargai pemimpinnya,

maka pemimpin tidak perlu bersandar pada wewenang formal. Akan tetapi

jika sebaliknya, ia harus menyandarkan diri pada perintah untuk

menyelesaikan tugasnya. Kedua, variabel struktur tugas dalam situasi kerja.

Tugas sangat berstruktur adalah tugas yang prosedur atau instruksi langkah

demi langkah untuk penyelesaian tugas yang tersedia, karena anggota telah

mengerti apa yang diharapkan. Pemimpin dalam situasi ini dengan sendirinya

mempunyai wewenang besar. Ketiga, variabel kekuasaan karena posisi

pemimpin. Beberapa posisi tersebut misalnya, seseorang mempunyai jabatan

sebagai menteri sekaligus sebagai ketua partai politik dan ketua yayasan.

Jabatan yang tinggi akan memudahkan pemimpin untuk mempengaruhi

bawahan, serta sebaliknya.

2) Model Kepemimpinan Tiga Dimensi

Model ini dikemukakan oleh William J. Reddin (Purwanto, 2002: 41).

Model ini menghubungkan tiga gaya kepemimpinan yang disebutnya sebagai

gaya dasar, gaya efektif dan gaya tidak efektif menjadi satu kesatuan. Tiga

gaya kepemimpinan dasar menurut Reddin adalah: gaya eksekutif, pencinta

pengembangan (develover), otokratis yang baik (benevolent autocrat) dan

15

Page 32: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

birokrat. Adapun yang tidak efektif menurut Reddin adalah gaya pecinta

kompromi (compromiser), missionari, otokrat, gaya lari dari tugas (deserter).

3. Fungsi Kepemimpinan

Pemimpin yang mampu melakukan fungsi kepemimpinannya dapat

dipastikan keadaan kelompoknya akan terwujud dengan baik. Keadaan yang

baik ini jelas akan memperkuat posisi dan kedudukan pemimpin di dalam

kelompok sehingga pemimpin harus mengetahui tugas dan tanggung

jawabnya.

Fungsi pemimpin dirumuskan oleh Moorkead dan Griffin (1995) yang

mengatakan bahwa pemimpin (baca: guru) melalui kekuasaannya berupa

mempengaruhi dan mengarahkan siswa untuk belajar, memiliki semangat

tinggi, dan motivasi tinggi guna mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini

terutama terkait dengan fungsi mengatur hubungan antara individu atau

kelompok dalam kelas. Fungsi pemimpin dalam mempengaruhi adalah

mengarahkan, yang bertujuan untuk membantu siswa belajar demi pencapaian

sasaran.

Inti kepemimpinan bukan terletak pada kedudukan yang ditempati

semata. Inti kepemimpinan adalah bagaimana melaksanakan fungsinya

sebagai pemimpin. Tujuan dan cita-cita merupakan unsur yang paling pokok

dalam kepemimpinan. Sadar bahwa tujuan dan cita-cita itu baik demi masa

depan yang baik bagi banyak orang, maka fungsi guru sebagai pemimpin

adalah mempengaruhi, mengajak, mengumpulkan, menciptakan iklim belajar

16

Page 33: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

yang sejuk, dan mengarahkan siswa untuk bersama-sama belajar demi

tercapainya tujuan belajar itu.

Pendapat lain mengenai fungsi pemimpin dikemukakan oleh Krech dan

Cruthfield (Honorus, 2003). Mereka mengatakan ada 14 fungsi pemimpin,

yaitu:

a. Sebagai pelaksana yang mengkoordinasi kegiatan kelompok dan

bertanggung jawab akan penyelesaian kegiatan tersebut.

b. Perencana yang menentukan dalam pencapaian tujuan.

c. Menentukan kebijakan dengan mempertimbangkan informasi dari

atasan (kepala sekolah), siswa dan dirinya sendiri.

d. Sebagai figur yang menguasai bidangnya.

e. Sebagai wakil kelompok (kelompok guru) yang dapat diterima oleh

kelompok lain (siswa dan masyarakat).

f. Sebagai pengawas dan pembimbing bagi kelompoknya (siswa).

g. Dapat memberikan reward dan punishment kepada anggota

kelompoknya.

h. Sebagai mediator dalam menyelesaikan perselisihan dalam

kelompoknya.

i. Sebagai teladan bagi anggota kelompoknya.

j. Sebagai figur yang bertanggung jawab.

k. Sebagai figur seorang ayah/ibu.

l. Merupakan sumber ideologi.

m. Sebagai figur yang berani menerima tantangan.

17

Page 34: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Dari pendapat di atas jelaslah bahwa fungsi seorang pemimpin sangat

banyak dan kompleks, tetapi tidak semua fungsi itu harus dilaksanakan oleh

pemimpin. Situasi dan kondisi yang dihadapi pemimpin akan menentukan

fungsi-fungsi yang dapat dijalankan oleh pemimpin.

4. Gaya Kepemimpinan

Menurut Purwanto (2002), gaya kepemimpinan adalah cara atau teknik

seseorang dalam menjalankan sesuatu kepemimpinan. Sedangkan menurut

Mulyasa (2003), gaya kepemimpinan merupakan cara yang digunakan

pemimpin dalam mempengaruhi para pengikutnya. Sama dengan kedua

pendapat tersebut, Thoha (dalam Mulyasa, 2003) mendefinisikan bahwa gaya

kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan seseorang pada

saat orang tersebut mencoba mempengaruhi orang lain seperti yang ia lihat.

Dalam hal ini usaha menselaraskan persepsi diantara orang yang akan

mempengaruhi perilaku dengan yang akan dipengaruhi menjadi amat penting.

Dari ketiga pendapat di atas maka penulis menyimpulkan bahwa gaya

kepemimpinan merupakan pola tingkah laku dari seorang pemimpin untuk

mempengaruhi orang lain untuk berbuat sesuatu agar dapat mencapai tujuan

tertentu.

Menurut Kurt Lewin (Winkel, 1987: 117), ada tiga macam gaya

kepemimpinan guru, yaitu: gaya kepemimpinan otoriter, gaya kepemimpinan

laissez-faire, dan gaya kepemimpinan demokratis. Selanjutnya akan dibahas

secara mendalam masing-masing gaya kepemimpinan tersebut.

18

Page 35: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

a. Gaya Kepemimpinan Otoriter (Otokratis)

Secara harafiah, otoriter berarti berkuasa sendiri atau sewenang-wenang

(Syah, 1997: 235). Dalam proses belajar mengajar (PBM) di kelas, guru yang

otoriter selalu mengarahkan dengan keras aktivitas para siswa tanpa tawar

menawar. Hanya sedikit sekali kesempatan diberikan kepada siswa untuk

berperan serta memutuskan cara yang terbaik untuk kepentingan belajar

mereka. Memang diakui kebanyakan guru yang otoriter dapat menyelesaikan

tugas mengajarnya secara baik sesuai rencana. Namun guru yang semacam ini

sangat sering menimbulkan kemarahan dan kekesalan para siswa khususnya

siswa pria, bukan saja karena wataknya yang agresif tetapi karena merasa

kreativitasnya terhambat.

Menurut Suparno (2004: 29), pengajaran yang otoriter lebih banyak

dipengaruhi oleh filsafat pendidikan klasik, yang menekankan bahwa siswa

itu tidak tahu apa-apa, sedangkan guru itu yang mengetahui dan mempunyai

pengetahuan. Dengan demikian maka gurulah yang harus memberitahu atau

memasukkan pengetahuan kepada siswa. Siswa hanya akan memperoleh

pengetahuan bila mereka menerima yang diberikan guru. Dalam gambaran ini

siswa sering dianggap seperti tabula rasa, kertas putih kosong, dan gelas

kosong yang harus diisi oleh guru dengan pengetahuan.

Dalam sistem filsafat klasik tersebut, pengetahuan merupakan sesuatu

yang sudah jadi dan terbentuk. Maka tugas guru adalah membawa

pengetahuan itu dan memasukkannya ke dalam otak siswa. Siswa mau tidak

mau harus menerima saja secara pasif pengetahuan itu sedangkan guru harus

19

Page 36: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

aktif memasukkannya. Dengan demikian siswa telah menjadi objek

pengajaran. Gurulah yang berbicara, yang menjelaskan, serta menjadi sumber

pengetahuan.

Selain itu, guru adalah penentu semuanya baik dalam memilih bahan,

mempersiapkan bahan termasuk mengolah bahan. Otoritas tertinggi adalah

guru. Siswa hanya harus tunduk, diam, mendengarkan, dan mengikuti

petunjuk. Dalam prakteknya, guru dapat menjadi otoriter dan memaksakan

semua kehendaknya kepada siswa. Siswa tidak diberi kebebasan untuk

mengungkapkan gagasan ataupun pendapatnya. Bahkan banyak terjadi, siswa

dimatikan kreativitasnya dan dimarahi karena dianggap penggangu bila

banyak usul di kelas. Salah satu cara mematikan siswa adalah dengan

menjadikan jalan pikiran guru sebagai satu-satunya yang benar. Jalan pikiran,

cara siswa memecahkan persoalan, bila tidak sesuai dengan yang diajarkan

guru, disalahkan. Misalnya, siswa yang memecahkan persoalan fisika dengan

cara yang berbeda dengan yang dijelaskan guru, disalahkan, meskipun

jawaban itu benar dan rasional.

Model pengajaran yang paling banyak digunakan dalam sistem klasik

adalah ceramah. Dengan model pengajaran seperti itu, gurulah yang aktif

berceramah dan menjelaskan, sedangkan siswa mendengarkan dengan manis

dan paling-paling mencatat. Semakin siswa tenang mendengarkan, semakin

dianggap siswa yang baik.

Oleh karena guru harus menjadi segala-galanya, maka dari pihak guru

dituntut untuk mengetahui semuanya atau paling tidak, merasa tahu segala-

20

Page 37: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

galanya. Tugas berat seorang guru dalam filsafat ini adalah dia harus tahu

semuanya, terutama bidang yang diajarkannya. Ia akan sangat malu bila

ditanyai siswa dan tidak bisa menjawab. Untuk menutup malu itu, kadang

terjadi guru menipu siswa dengan berpura-pura menjelaskan, tetapi

sebenarnya keliru. Atau bahkan ada guru yang memarahi siswa yang bertanya

karena telah membuat ia tidak dapat menjawab dan kehilangan muka di depan

siswa lain. Guru merasa direndahkan bila harus terus terang mengatakan

kepada siswa yang bertanya, “Maaf saya belum tahu jawabannya, besok pagi

saya carikan di buku”.

Dalam konteks yang lebih luas, memimpin bagi pemimpin yang otoriter

adalah menggerakkan dan memaksa anggota kelompoknya. Kekuasaannya

hanya dibatasi oleh undang-undang. Penafsiran sebagai pemimpin tidak lain

adalah menunjukkan dan memberikan perintah. Kewajiban anggota hanyalah

mengikuti dan menjalankan, tidak boleh membantah atau mengajukkan saran.

Pemimpin berkarakter ini tidak menghendaki rapat-rapat atau

musyawarah. Berkumpul atau rapat hanyalah menyampaikan instruksi-

instruksi. Setiap perbedaan pendapat diantara anggota kelompoknya diartikan

sebagai kepicikan, pembangkang, atau pelanggaran disiplin terhadap perintah

atau instruksi yang telah ditetapkan.

Kekuasaan yang berlebihan ini dapat menimbulkan adanya

kecenderungan untuk mengabaikan perintah dan tugas jika tidak ada

pengawasan secara langsung. Dominasi yang berlebihan ini mudah

memunculkan oposisi terhadap kepemimpinan atau menimbulkan sikap

21

Page 38: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

apatis, cemoohan, sikap keras, ketidakpuasan, ketidakpatuhan, pertengkaran

dan penolakan berprestasi. Konsekuensi lain ialah siswa menjadi pengacau,

terpencil di masyarakat, dan menjadi pelanggar hukum.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan otoriter

merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerjasama

untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan cara segala kegiatan

yang akan dilakukan diputuskan oleh pimpinan.

Oleh karena itu, kepemimpinan gaya otoriter mempunyai ciri-ciri sebagai

berikut (Sutarto, 1986: 73):

1) Wewenang mutlak terpusat pada guru

2) Keputusan selalu dibuat oleh guru

3) Kebijaksanaan selalu dibuat oleh guru

4) Komunikasi berlangsung satu arah dari guru ke siswa

5) Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan, atau kegiatan

para siswa dilakukan secara ketat

6) Prakarsa selalu datang dari guru

7) Tidak ada kesempatan bagi siswa untuk memberikan saran,

pertimbangan atau pendapat

8) Tugas-tugas siswa diberikan secara instruktif

9) Lebih banyak kritik dari pada pujian

10) Guru menuntut prestasi sempurna dari siswa tanpa syarat

11) Guru menuntut kesetiaan mutlak tanpa syarat

12) Cenderung adanya paksaan, ancaman dan hukuman

22

Page 39: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

13) Kasar dalam bertindak

14) Kaku dalam bersikap

15) Tanggung jawab keberhasilan kelompok hanya dipikul oleh guru

b. Gaya Kepemimpinan Laissez-faire

Dalam gaya kepemimpinan ini sebenarnya pemimpin tidak memberikan

pimpinan. Kepemimpinan laissez-faire bisa diartikan sebagai membiarkan

siswa berbuat sekehendaknya. Guru yang mengajar dengan gaya ini sama

sekali tidak memberikan kontrol dan koreksi terhadap pekerjaan siswanya.

Tingkat keberhasilan pembelajaran semata-mata hanya disebabkan oleh

kesadaran dan dedikasi beberapa siswa dan bukan karena pengaruh dari

gurunya.

Rudolf Dreikurs & Pearl Cassel (1986: 2-3) mengungkapkan, guru

laissez-faire terlalu mengutamakan kebebasan karena beranggapan bahwa tak

ada orang yang tidak dapat berubah. Untuk itu, guru tidak perlu memberikan

kontrol sedikit pun kepada siswa. Guru selalu mengampuni apa saja tindakan

murid, berusaha membuka berbagai pengalaman belajar kepada murid agar

mereka dapat memilih pengalaman mana yang bermanfaat, memberikan

kebebasan kepada murid untuk belajar sendiri/kelompok, mengajar jika

diminta oleh murid, tidak menyusun tahap-tahap pelajaran dan tidak

membebani dengan soal-soal karena menganggap taraf pengetahuan murid

berbeda-beda.

23

Page 40: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Guru yang berwatak ini biasanya gemar mengubah arah dan cara

pengelolaan proses belajar mengajar secara seenaknya, sehingga menyulitkan

siswa dalam menyiapkan diri. Menurut Syah (1997), sesungguhnya guru

berwatak ini tidak menyenangi profesinya sebagai pengajar atau pendidik

meskipun mungkin memiliki kemampuan yang memadai. Ada kemungkinan

sebagai pelarian untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga karena tidak

diterima di tempat kerja yang lain yang lebih ia sukai. Guru yang berperilaku

seperti ini sering dijumpai di daerah-daerah pedalaman atau pun pinggiran,

dimana pengawasan dan kontrol dari atasan sangat kurang. Mereka datang ke

sekolah hanya sebentar setelah itu pergi. Siswa biasanya hanya disuruh

mencatat di papan tulis. Guru lebih mementingkan kegiatannya di luar

dibandingkan mengajar dan mendidik murid. Kepemimpinan ini menuntut

kesadaran yang tinggi dalam diri siswa untuk belajar secara mandiri baik

dalam memilih topik, tempat belajar, maupun waktu belajar. Kepemimpinan

laissez-faire mempunyai ciri-ciri sebagai berikut (Sutarto, 1986: 77):

1) Guru melimpahkan wewenang sepenuhnya kepada siswa

2) Keputusan lebih banyak dibuat oleh para siswa

3) Kebijaksanaan lebih banyak dibuat oleh siswa

4) Guru hanya berkomunikasi apabila diperlukan oleh siswa

5) Hampir tidak ada pengawasan terhadap sikap, tingkah laku,

perbuatan, atau kegiatan yang dilakukan oleh para siswa

6) Prakarsa selalu datang dari siswa

7) Hampir tidak ada pengarahan dari guru

24

Page 41: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

8) Peran guru sangat sedikit dalam kegiatan kelompok/kelas

9) Kepentingan pribadi lebih utama dari pada kepentingan kelompok

10) Tanggung jawab keberhasilan kelompok dipikul oleh orang per

orang

c. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Pemimpin dengan gaya ini, menafsirkan kepemimpinannya bukan

sebagai diktator, melainkan sebagai pemimpin di tengah-tengah anggota

kelompoknya. Hubungan dengan anggota kelompok bukan sebagai majikan

terhadap buruhnya, melainkan sebagai saudara tua di dalam kelompok

tersebut. Dalam tindakan dan usahanya, pemimpin yang demokratis selalu

berpangkal pada kepentingan dan kebutuhan kelompoknya dan

mempertimbangkan kesanggupan serta kemampuan kelompoknya.

Dalam menjalankan tugasnya, ia mau menerima dan bahkan

mengharapkan pendapat dan saran-saran dari kelompoknya. Kritik yang

membangun dijadikannya sebagai umpan balik dan bahan pertimbangan dalam

bertindak di hari-hari berikutnya. Selain itu, pemimpin yang demokratis juga

selalu berusaha memupuk rasa kekeluargaan dan persatuan, memotivasi

kelompoknya agar bersemangat dalam menjalankan dan mengembangkan

daya kerjanya. Pemimpin yang demokratis juga memberikan kesempatan bagi

timbulnya kecakapan memimpin pada anggotanya dengan jalan

mendelegasikan sebagian kekuasaan dan tanggung jawabnya. Jadi, gaya

25

Page 42: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

kepemimpinan demokratis mengandung makna memperhatikan persamaan

hak dan kewajiban semua orang.

Dalam proses belajar mengajar di kelas, guru yang demokratis

melandaskan diri pada filsafat konstruktivisme. Menurut Suparno (2004),

filsafat ini lebih menekankan bahwa siswa sudah tahu sesuatu meski belum

sempurna, guru bukan maha tahu, dan siswa dapat belajar sendiri. Menurut

filsafat ini pengetahuan merupakan bentukan (konstruksi) siswa sendiri, bukan

sesuatu yang sudah jadi dan tinggal dimasukkan ke dalam otak siswa, tetapi

sesuatu proses yang harus digeluti, dipikirkan, dan dikonstruksikan oleh siswa

itu sendiri. Siswa hanya akan tahu bila mereka sendiri yang belajar. Tugas

guru adalah membantu siswa agar mau belajar sendiri secara aktif.

Sehingga yang terpenting dalam proses belajar dalam hal ini adalah

siswa, bukan guru. Yang harus aktif belajar, mengulangi bahan dan mengolah

bahan adalah siswa. Akibatnya, dalam sekolah yang akan terlihat aktif

bukanlah guru tetapi siswa. Siswa harus bertanya, aktif mengerjakan sesuatu

bahan, aktif membuat laporan dan aktif dalam mengungkapkan gagasannya.

Sehingga ini memang proses pembelajaran siswa, bukan pengajaran guru.

Peran utama guru adalah sebagai fasilitator dan mediator. Guru lebih

membantu siswa agar aktif belajar dan menemukan pengetahuan mereka.

Maksudnya, guru lebih pada merangsang siswa belajar, mendukung,

memberikan motivasi agar terus belajar, memantau dan mengevaluasi apa

yang ditemukan siswa. Guru menanyai, mendengarkan, memperhatikan,

menyemangati dan menemani siswa dalam belajar. Guru juga menantang

26

Page 43: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

siswa, mempersoalkan pengertian yang mereka temukan, mencari bersama,

dan saling mengkomunikasikan pemikiran mereka.

Maka, dalam gaya pembelajaran seperti ini guru tidak akan senang bila

siswa diam saja, tunduk, atau tidak kreatif. Tetapi ia lebih senang bila siswa

aktif dan punya macam-macam kreativitas, berani mengungkap gagasan

mereka dan berdebat dengan guru apabila mereka mempunyai segi yang lain.

Guru juga sangat menghargai siswa yang dapat mengerjakan sesuatu persoalan

dengan cara-cara yang berbeda dengan yang dijelaskannya. Kebebasan

berpikir dan berpendapat sangat dihargai dan diberi ruang. Sehingga, suasana

kelas akan sungguh hidup, menyenangkan, dan menyemangati siswa untuk

belajar.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan demokratis

memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Sutarto, 1986: 75):

1) Wewenang guru tidak mutlak

2) Guru bersedia melimpahkan sebagian wewenangnya kepada siswa

3) Keputusan dibuat bersama antara guru dan siswa

4) Kebijaksanaan dibuat bersama antara guru dan siswa

5) Komunikasi berlangsung timbal balik, baik antara guru dan siswa

maupun antara sesama siswa

6) Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan, atau kegiatan

para siswa dilakukan secara wajar

7) Prakarsa dapat datang dari guru maupun siswa

27

Page 44: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

8) Banyak kesempatan bagi siswa untuk menyampaikan saran,

pertimbangan atau pendapat

9) Tugas-tugas kepada siswa diberikan dengan lebih bersifat permintaan

dari pada instruktif

10) Pujian dan kritik seimbang

11) Guru mendorong prestasi sempurna dari siswa di dalam batas

kemampuan masing-masing

12) Guru meminta kesetiaan kepada siswa secara wajar

13) Guru memperhatikan perasaan dalam bersikap dan bertindak

14) Terdapat suasana saling percaya, saling hormat menghormati dan

saling harga menghargai

15) Tanggung jawab keberhasilan kelompok dipikul bersama antar guru

dan siswa

Dalam Prakteknya tidak seorang pun yang dapat menerapkan salah satu

gaya kepemimpinan di atas secara mutlak. Menurut Mangunhardjana (dalam

Mealin, 2004), kebanyakan pemimpin mencampur banyak gaya

kepemimpinan. Dengan mencampur banyak gaya tersebut diakui paling efektif

dan tepat untuk memimpin banyak orang yang tentunya satu dengan yang lain

memiliki sifat, sikap, dan latar belakang yang berbeda sehingga bila dipimpin

dengan menggunakan salah satu secara mutlak diterapkan justru menimbulkan

pengaruh yang tidak baik bagi perkembangan siswa.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi perilaku seorang pemimpin.

Faktor-faktor tersebut ialah keahlian dan pengetahuan, jenis

28

Page 45: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

pekerjaan/lembaga, sifat-sifat kepribadian pemimpin, sifat-sifat kepribadian

siswa, persepsi siswa dan sanksi-sanksi yang diberikan. Dalam hal sifat-sifat

kepribadian siswa berdasarkan teori situasional, faktor dominan yang

menentukan perilaku pemimpin adalah tingkat kedewasaan siswa itu sendiri.

Ada tiga tingkat kematangan siswa, yaitu: 1) Siswa yang tingkat

kematangan kurang, dipandang tidak mau menjalankan tugas yang diberikan

dan memikul tanggung jawab untuk berbuat sesuatu secara mandiri. Kalau pun

ada hanya siswa tertentu saja. Mereka akan berbuat sesuatu jika ada perintah

dan tuntunan dari guru. Biasanya motivasi mereka untuk mencari hal-hal baru

dan memikirkannya sangat rendah dan kalau pun ada sangat sedikit. Untuk

membantu supaya mereka berkembang dibutuhkan bimbingan, pengawasan

yang ketat dan kerja keras dari guru sebagai pemimpin. 2) Siswa yang tingkat

kematangan sedang/madya, dianggap sudah mampu belajar mandiri dan

menyelesaikan tugas-tugas yang dipercayakan kepada mereka dengan baik

tanpa harus ada pengarahan, bimbingan, maupun pengawasan dari guru.

Tetapi mereka tidak rela berbuat apa yang diinginkan gurunya karena merasa

kurang mantap atau kurang percaya diri. 3) Siswa yang tingkat kematangan

tinggi, dianggap sebagai orang yang mampu dan rela menyelesaikan tugas-

tugas yang dipercayakan kepada mereka secara mandiri.

Dari uraian tersebut dapat dikemukakan hubungan antara gaya

kepemimpinan dengan tingkat kematangan siswa sebagai berikut: 1) Gaya

kepemimpinan otoriter tepat untuk mempengaruhi perilaku siswa yang tingkat

kematangannya rendah; 2) Gaya kepemimpinan demokratis tepat untuk

29

Page 46: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

mempengaruhi perilaku siswa yang tingkat kematangan sedang; 3) Gaya

kepemimpinan leissez-faire tepat untuk mempengaruhi perilaku siswa yang

tingkat kematangan tinggi.

5. Persepsi dan Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan

Cara seorang pemimpin dalam menerapkan gaya kepemimpinannya

diamati dan dinilai oleh orang-orang yang dipimpinnya melalui persepsi

bawahan (siswa). Menurut Soenardji (1998: 83), persepsi adalah proses

menginterpretasikan dan mengorganisasikan informasi dari luar yang diterima

oleh organ-organ indera. Tidak jauh berbeda dengan Soenardji, Dimyati

(1990: 132) mengatakan bahwa persepsi merupakan proses interpretasi

informasi yang datang dari indera; pemberian arti terhadap stimulus inderawi.

Sedangkan menurut Sarlito Wirawan (1992: 45) persepsi merupakan

sejumlah indera disatukan dan dikoordinasikan di dalam pusat syaraf yang

lebih tinggi (otak) sehingga manusia bisa menilai obyek-obyek.

Jadi, dari ketiga pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi

merupakan proses memahami, menerima, mengorganisasikan, dan

menginterpretasikan rangsangan dari luar/lingkungan melalui panca indera

sehingga individu menyadari dan mengerti apa yang ditangkap inderanya.

Ada empat faktor yang mempengaruhi pembentukan persepsi seseorang

(Irwanto, dkk., 1998: 76). Keempat faktor tersebut ialah: pertama, perhatian

yang selektif. Individu tidak harus menanggapi semua rangsangan yang

diterimanya dari luar tetapi harus memusatkan perhatian pada rangsang-

30

Page 47: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

rangsang tertentu saja, sehingga objek-objek atau gejala-gejala lain tidak

tampil kemuka sebagai objek pengamat. Kedua, ciri-ciri rangsang. Beberapa

ciri rangsang seperti rangsangan yang bergerak, besar, kontras dengan latar

belakangnya dan yang intensitas rangsangnya lebih kuat akan lebih menarik

perhatian seseorang. Ketiga, nilai-nilai dan kebutuhan individu. Seseorang

tentu punya pola dan cita rasa yang berbeda dalam pengamatannya sehingga

individu yang satu dengan yang lainnya mempunyai nilai-nilai dan kebutuhan

yang berbeda.

Keempat, pengalaman terdahulu/latar belakang siswa. Pengalaman-

pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana seseorang

memersepsi dunianya. Misalnya, anak yang sudah terbiasa berada di

lingkungan keluarga yang orang tuanya keras atau diajar oleh guru yang keras

dan galak akan mempunyai persepsi yang berbeda dengan anak yang baru

diajar oleh guru tersebut.

Otoriter, laissez-faire atau demokratisnya seorang guru tidak hanya

tergantung dari sifat-sifat kepemimpinan yang melekat dalam dirinya (defacto)

tetapi juga ditentukan oleh persepsi siswa (Ecin, 2007). Dengan kata lain,

apakah guru itu memang otoriter, demokratis atau laissez-faire tergantung dari

penilaian subyektif siswa. Copey (dalam Lusila Arnila, 2002: 31) menegaskan

bahwa dalam hubungan antar manusia, yang menentukan bukannya apa yang

kita lakukan tetapi bagaimana orang lain melihat dan merasakan apa yang kita

lakukan.

31

Page 48: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Dalam menjalankan fungsi kepemimpinannya, keberhasilan seorang

pemimpin dalam kepemimpinannya tidak semata-mata ditentukan oleh

kualitas kepribadian saja tetapi juga ditentukan oleh penerimaan atau persepsi

positif orang-orang yang dipimpinnya terhadap dirinya. Hal ini menunjukkan

bahwa persepsi siswa dalam menginterpretasikan gaya kepemimpinan guru di

kelas berpangaruh pada perilaku seorang guru dalam menjalankan fungsi

kepamimpinannya.

Persepsi terhadap gaya kepemimpinan guru menjadi penting karena

berimplikasi pada pembentukan motivasi belajar siswa sehingga akan

memperlancar proses pencapaian tujuan pembelajaran.

Berdasarkan konsep persepsi dan kepemimpinan guru dapat disimpulkan

bahwa persepsi siswa terhadap gaya kepemimpinan guru adalah persepsi

terhadap gaya yang digunakan oleh seorang guru untuk mempengaruhi siswa

agar mau berbuat sesuatu untuk mencapai tujuan menurut hubungan antara

perilaku tugas, perilaku hubungan, serta tingkat kematangan siswa

berdasarkan tiga gaya kepemimpinan, yaitu otoriter, laissez-faire, dan

demokratis. Persepsi terhadap gaya kepemimpinan itu diperoleh melalui

proses penginderaan dan penilaian yang berdasarkan pada pengalaman

subyektif siswa.

B. Guru Sebagai Pemimpin di Kelas

Selama ini, kebanyakan orang sudah tahu bahwa peran guru adalah

sebagai pengajar dan pendidik (Suparno, 2004). Dalam proses menjalankan

32

Page 49: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

kedua peran itulah kepemimpinannya berlangsung atau terjadi. Sementara

menurut Adam dan Decey (dalam Andi, 2004), peran guru adalah sebagai

pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan, partisipan,

ekspeditor, perencana, supervisor, motivator dan konselor.

Sedangkan menurut Dimyati Mahmud (1990) mengajar di kelas tidak lain

adalah memimpin sekelompok orang (baca: siswa). Guru yang efektif adalah

pemimpin yang efektif, yaitu memanfaatkan potensi kelompok untuk

meningkatkan perkembangan individual. Dengan demikian, guru diharapkan

bisa menjadi wasit, pelerai kecemasan, detektif, mencegah timbulnya

perasaan-perasaan bermusuh dan frustasi, teman dan sebagai orang pengganti

orang tua, sumber kasih sayang dan pemberi semangat.

Memperjelas pendapat dari Mahmud, Winkel (1995) mengatakan bahwa

gaya memimpin kelas menunjuk pada cara guru memberikan pengarahan pada

proses belajar mengajar. Jika guru berlagak dominan mengatur segala-galanya

serta tidak memberikan inisiatif kepada siswa berarti guru tersebut bergaya

otoriter. Jika guru membiarkan siswa untuk mengatur belajarnya sendiri,

menurut seleranya sendiri, guru memberikan pengarahan hanya jika diminta,

maka guru tersebut bergaya laissez-faire. Sedangkan jika guru bertindak

sebagai anggota kelompok kelas dan bersama murid menentukan

bagaimanakah sebaiknya proses belajar diatur dan dijalankan berarti guru

tersebut bergaya demokratis. Lebih lanjut, Winkel (1997) juga mengatakan

bahwa proses membimbing dapat juga diartikan sebagai proses memimpin

33

Page 50: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

para siswanya. Sedangkan Esti (2002) mengatakan guru adalah pemimpin di

kelas dan bertanggung jawab terhadap kesejahteraan kelas.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa guru yang salah

satunya guru fisika adalah seorang pemimpin bagi para siswa dalam proses

belajar mengajar di kelas.

C. Motivasi

1. Pengertian Motivasi

Sebelum masuk pada pengertian motivasi, terlebih dahulu harus tahu

pengertian dari motif. Menurut Winkel (1987: 93) motif dapat dikatakan

sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan

aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai tujuan. Berdasarkan kata motif itu

maka motivasi dapat didefinisikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi

aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, bila kebutuhan untuk

mencapai tujuan segera dirasakan.

Sugeng Paranto (1981: 3) mendefinisikan motivasi sebagai daya atau

usaha yang menyebabkan seseorang terdorong untuk bertindak melakukan

sesuatu dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Motivasi sangat erat

hubungannya dengan kebutuhan dan dorongan yang bersemayam dalam diri

siswa. Seseorang akan terdorong untuk melakukan sesuatu bila dirasakan

kebutuhan yang ada pada dirinya menuntut akan pemenuhan. Selama

kebutuhan tersebut belum terpenuhi, maka selama itu pula yang bersangkutan

belum merasakan adanya kepuasan pada dirinya. Rasa puas inilah yang

34

Page 51: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

senantiasa mendorong seseorang untuk bertindak atau melakukan sesuatu

dalam memenuhi kebutuhannya. Kekuatan daya dorong itu akan hilang bila

sekiranya telah menjadi puas karena kebutuhannya telah terpenuhi.

Sementara menurut Herman Hudoyo (Wardhani 1998), motivasi

merupakan kekuatan pendorong yang ada dalam diri orang untuk melakukan

aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi ini sangat

berhubungan dengan motif. Bila seorang siswa belajar, diasumsikan bahwa di

dalam diri siswa ada dorongan untuk memulai dan mengatur aktivitasnya.

Misalnya minat, sikap dan kehendak yang semuanya bergantung kepada

individu seseorang.

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi

adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-

aktivitas dalam rangka memenuhi kebutuhannya demi mencapai suatu tujuan

tertentu. Sedangkan motivasi belajar adalah daya penggerak dalam diri siswa

untuk melakukan aktivitas-aktivitas belajar dalam rangka memenuhi

kebutuhan belajar demi mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Ciri-Ciri Siswa Yang Mempunyai Motivasi Belajar

Ada beberapa ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar. Ciri-ciri

tersebut dapat dikenali melalui proses belajar mengajar (Sardiman, 1986: 82-

83):

a) Tekun menghadapi tugas.

35

Page 52: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

b) Ulet menghadapi kesulitan (tidak mudah putus asa) serta tidak

cepat puas atas prestasi yang telah dicapainya.

c) Menunjukkan minat yang besar terhadap bermacam-macam

masalah belajar.

d) Lebih senang bekerja mandiri dan tidak bergantung pada orang

lain.

e) Tertarik untuk mengerjakan hal-hal yang menuntut kreativitas

f) Dapat mempertahankan pendapatnya.

g) Tidak mudah melepas apa yang diyakini.

h) Senang mencari dan memecahkan masalah/soal-soal

Sedangkan menurut Winkel (1987: 97-98), ciri-ciri siswa yang

mempunyai motivasi belajar adalah:

a) Kecenderungan mengerjakan tugas-tugas belajar yang menantang

namun tidak berada di atas kemampuannya.

b) Keinginan untuk bekerja dan berusaha mandiri serta menemukan

penyelesaian masalah secara sendiri tanpa disuapi terus menerus

oleh guru.

c) Keinginan yang kuat untuk maju dan mencari taraf keberhasilan

yang sedikit di atas taraf tercapai sebelumnya.

d) Orientasi pada masa depan. Kegiatan belajar dipandang sebagai

jalan menuju ke realisasi cita-cita.

e) Pemilihan teman kerja atas dasar kemampuan teman itu bukan atas

dasar simpati atau perasaan senang terhadap teman itu.

36

Page 53: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

f) Keuletan dalam belajar biarpun menghadapi rintangan.

3. Fungsi Motivasi Dalam Belajar

Menurut Imron (1996), motivasi belajar memegang peranan penting dalam

memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga yang

mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk

melaksanakan kegiatan belajar. Motivasi juga berkaitan erat dengan suatu

tujuan. Misalnya untuk menghadapi ujian pada pagi harinya, para pelajar

mengurung dirinya dalam kamar untuk belajar karena mengharapkan akan

mendapat hasil yang baik. Dengan demikian motivasi itu mempengaruhi

adanya kegiatan.

Sedangkan Sardiman (1986) berpendapat bahwa motivasi sangat

diperlukan dalam belajar. Hasil belajar akan menjadi optimal kalau ada

motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan akan semakin berhasil pula

pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha

belajar bagi para siswa.

Sehubungan dengan kedua pendapat di atas maka ada tiga fungsi motivasi,

yaitu:

a) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau

motor yang melepas energi. Dalam hal ini motivasi merupakan

motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

37

Page 54: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

b) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak

dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan

kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.

c) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi

tujuan tersebut. Misalnya, seorang siswa yang akan menghadapi

ujian dengan harapan dapat lulus. Tentu siswa tersebut akan

melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan

waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak

serasi dengan tujuan.

4. Jenis-Jenis Motivasi

Sardiman (1986: 88) membagi motivasi menjadi dua macam, yaitu

motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

a. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang berasal dari dalam diri siswa

sendiri. Motif-motif telah menjadi aktif atau berfungsi tanpa harus dirangsang

dari luar. Dengan kata lain, di dalam diri siswa sudah ada dorongan atau

keinginan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh, seseorang yang senang

membaca tanpa harus disuruh pasti sudah rajin mencari buku-buku untuk

dibaca. Kalau dilihat dari tujuan kegiatan yang dilakukan (misalnya: belajar),

38

Page 55: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

motivasi intrinsik merupakan keinginan untuk mencapai tujuan yang

terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai contoh konkret,

seorang siswa melakukan kegiatan belajar, karena betul-betul ingin mendapat

pengetahuan, nilai dan keterampilan yang berguna bagi masa depannya, dan

bukan karena tujuan yang lain.

Oleh karena itu, motivasi intrinsik dapat pula dikatakan sebagai bentuk

motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan

berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkaitan

dengan aktivitas belajarnya.

b. Motivasi Ekstrinsik

Yang dimaksud dengan motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif

dan berfungsi karena adanya rangsangan dari luar. Sebagai contoh seseorang

itu belajar menjelang ujian supaya mendapat nilai yang baik sehingga dipuji

oleh teman-temannya sebagai anak yang pintar. Atau ada juga yang belajar

karena takut dihukum oleh gurunya karena mendapat nilai yang jelek atau

tidak bisa menjawab pertanyaan guru. Jadi, yang penting bukan karena ingin

mengetahui sesuatu tetapi hadiah berupa pujian atau karena takut hukuman.

Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk

motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan

berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan

aktivitas belajar.

39

Page 56: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Dalam kegiatan belajar mengajar, motivasi ini tetap penting. Sebab,

kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan

kemungkinan komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada

yang kurang menarik bagi siswa sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.

5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Ali Imron (1996: 99) berpendapat bahwa ada beberapa unsur yang

mempengaruhi motivasi belajar, yaitu cita-cita atau aspirasi siswa,

kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan belajar, unsur-unsur

dinamis dalam pembelajaran, dan upaya guru dalam membelajarkan siswa

(kepemimpinan guru selama proses pembelajaran). Di dalam proses mengatur

kondisi lingkungan belajar, dinamika dalam pembelajaran, serta

mengupayakan siswa dalam belajar, kepemimpinan guru akan tampak.

Apakah dalam mengatur dinamika dalam belajar guru itu kooperatif, tidak

peduli atau malah keras, itu tergantung dari gaya kepemimpinan yang

diterapkannya.

D. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan Dengan

Motivasi Belajar

Kepemimpinan diperlukan dalam rangka kerjasama orang-orang di dalam

suatu kelompok (kelas) untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Seorang

pemimpin yang cakap selalu membuat tujuan kelompok yang dipimpinnya

40

Page 57: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

jelas dan terarah, sedangkan anggota kelompoknya berusaha untuk mencapai

tujuan tersebut.

Para pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja (baca:

belajar) dan terutama prestasi suatu kelompok. Hubungan antara gaya

kepemimpinan dengan motivasi belajar saling mendukung karena adanya gaya

kepemimpinan yang baik dari seorang pemimpin (guru) dapat mempengaruhi

motivasi belajar anggota kelompoknya (siswa). Dalam hal ini, ada

ketergantungan antara motivasi siswa terhadap guru dimana guru tersebut

dapat mempengaruhi moral, kepuasan, kualitas, kehidupan belajar dalam

rangka meningkatkan motivasi belajar siswa.

Menurut Nawawi (1988) kepemimpinan dalam pendidikan merupakan

proses menggerakkan, mempengaruhi, memberikan motivasi dan

mengarahkan orang-orang di dalam lembaga pendidikan itu untuk mencapai

tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Untuk mewujudkan tugas tersebut

setiap pemimpin pendidikan harus mempu bekerja sama dengan orang-orang

yang dipimpinnya untuk memberikan motivasi agar melakukan pekerjaan

secara ikhlas.

Motivasi belajar siswa dapat meningkat tergantung dari dukungan yang

diberikan oleh pemimpin (guru) seperti pemberian pujian atas hasil yang

diraih dan memberikan semangat ketika siswa mengalami penurunan motivasi

belajar. Pemberian motivasi oleh guru tidak hanya bersifat materi akan tetapi

siswa juga kadang-kadang membutuhkan motivasi yang berupa non materi.

Penghargaan atau rasa kepercayaan yang diberikan guru kepada siswa dapat

41

Page 58: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

meningkatkan motivasi siswa dan membawa siswa kepada penyelesaian tugas

dengan lebih baik. Guru sebagai seorang pemimpin di kelas harus tahu kapan

siswanya mengalami penurunan motivasi dalam belajar dan berusaha untuk

mencari tahu sehingga dapat meningkatkan kembali motivasi belajar dari

siswa tersebut.

Hubungan antara guru dan siswa merupakan hal yang penting untuk

mendapat perhatian supaya tercapainya efektifitas pembelajaran yang optimal.

Dikatakan demikian karena hubungan antara guru dan siswa akan

mempengaruhi persepsi mereka. Costello dan Zalkind (dalam Gilmer, 1967)

mengungkapkan bahwa seorang pemimpin dipersepsi dan dinilai bagaimana

tingkah lakunya oleh siswa dan persepsi tersebut akan menentukan bagaimana

guru tersebut diterima. Bagi siswa, hasil dari persepsi tersebut akan

menentukan mereka puas atau tidak dengan situasi dan kondisi tempat

belajarnya, yang pada akhirnya berpengaruh juga pada motivasi belajar.

Sebaliknya guru juga mempersepsikan dan menilai siswa bagaimana ia akan

menentukan apa yang akan dilakukan dalam hubungannya dengan siswa.

Guru yang demokratis lebih menekankan pada partisipasi, dukungan,

kebebasan dan objektivitas sebagai unsur esensialnya. Guru yang menekankan

pada unsur-unsur tersebut dalam segala tindakan dan keputusannya akan

membuat siswa merasa diperhatikan dan dihargai dalam setiap proses

pembelajaran. Guru yang demokratis juga selalu memperhatikan potensi,

keterampilan, memberikan saran-saran maupun bimbingan kepada siswa

dalam belajar.

42

Page 59: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Guru yang otoriter lebih menekankan pada pencapaian hasil belajar yang

sempurna dari siswa, kepatuhan terhadap perintah, kurangnya kebebasan

maupun partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Siswa yang

mempersepsikan gurunya otoriter akan menjadi pasif, berbuat sesuatu hanya

jika ada perintah karena takut dimarahi kalau melakukan kesalahan, dan

merasa tertekan karena dituntut untuk memperoleh prestasi yang sempurna.

Pada akhirnya, pembelajaran tidak lagi terasa menyenangkan tetapi

sebaliknya, menakutkan dan menegangkan. Dengan demikian, siswa tidak lagi

terpacu semangatnya untuk belajar tetapi akan menghindarkan diri dari situasi

atau lingkungan belajar itu.

Sebaliknya, guru yang laissez–faire lebih menekankan pada kebebasan

yang mutlak. Maksudnya, siswa bisa dengan sebebasnya melakukan hal apa

saja yang menurut dia mendukung proses pembelajaran. Perhatian dan kontrol

guru terhadap perilaku siswa dalam belajar sangat lemah. Sikap guru yang

cuek terhadap siswa akan menyebabkan siswa merasa kurang diperhatikan dan

dihargai. Siswa yang mempersepsikan gurunya sebagai guru yang laissez-faire

akan mempunyai motivasi belajar yang sama seperti siswa yang

mempersepsikan gurunya otoriter. Bedanya hanya pada keadaan psikologis,

dimana siswa tidak terlalu merasa tertekan, takut dan pasif.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa persepsi terhadap gaya kepemimpinan guru

fisika dalam mengajar di kelas sangat berhubungan dengan motivasi belajar

siswa. Jika siswa mempersepsikan guru tersebut demokratis maka motivasi

belajarnya semakin meningkat. Sedangkan jika siswa mempersepsikan

43

Page 60: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

gurunya otoriter atau laissez-faire maka motivasi belajarnya rendah atau

semakin menurun. Secara skematis, hubungan antara persepsi siswa terhadap

gaya kepemimpinan guru dengan motivasi belajar siswa yang sekaligus

merupakan dua variabel utama yang ingin dicari hubungannya secara empiris

dalam penelitian ini dapat dilihat pada bagan di bawah ini.

Hubungan kedua variabel tersebut dapat dijabarkan lagi sebagai berikut:

Keterangan:

: Menyatakan hubungan mempengaruhi

X1 : Gaya Otoriter

X2 : Gaya Laissez-faire

Y

X1

X2

X3

P e r s e p s i

mempengaruhi Persepsi terhadap gaya Kepemimpinan

Motivasi Belajar

44

Page 61: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

X3 : Gaya Demokratis

Y : Motivasi belajar

Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang

penulis ajukan pada bab 1 mendapat dukungan yang kuat dari teori-teori yang

ada. Hanya saja hubungan tersebut masih akan diuji kebenarannya secara

empiris.

45

Page 62: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional. Dikatakan

demikian karena penelitian ini hanya untuk melihat hubungan yang mungkin

dan mendeskripsikan antara variabel persepsi siswa terhadap gaya

kepemimpinan guru fisika dalam mengajar di kelas dengan motivasi belajar

siswa yang diajarkannya tanpa ada usaha untuk mempengaruhi kedua variabel

tersebut (Hadi, 1984).

B. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan dari subyek yang dimaksudkan akan diteliti

(Arikunto, 1997). Sedangkan menurut Suparno (2001: 20), populasi adalah

kelompok yang lebih besar dimana informasi hasil penelitian diharapkan

berlaku; semua anggota grup yang akan diteliti. Dalam penelitian ini

populasinya adalah seluruh siswa SMP PL I Yogyakarta. Sedangkan sampel

adalah sebagian dari populasi yang dianggap dapat memberikan informasi atau

data kepada peneliti. Dalam penelitian ini sampelnya adalah siswa kelas VIIA,

VIIC, VIID, VIIE, VIIIA, VIIIB, VIIIC dan VIIID yan g jumlahnya 321 siswa.

Sedangkan kelas VIIB dan VIIIE digunakan untuk uji coba instrumen yang

berjumlah 72 siswa.

46

Page 63: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

C. Variabel-Variabel Penelitian

Ada dua variabel utama dalam penelitian ini, yaitu:

Variabel X : Persepsi siswa terhadap gaya kepemimpinan guru fisika

Variabel Y : Motivasi belajar siswa

Persepsi siswa terhadap gaya kepemimpinan adalah persepsi terhadap

gaya yang digunakan oleh seorang pemimpin (guru) untuk mempengaruhi

siswa agar mau berbuat sesuatu untuk mencapai tujuan berdasarkan tiga gaya

kepemimpinan, yaitu otoriter, laissez-faire, dan demokratis.

Motivasi belajar adalah daya penggerak dalam diri siswa untuk melakukan

aktivitas-aktivitas belajar dalam rangka memenuhi kebutuhan belajar demi

mencapai suatu tujuan tertentu. Variabel motivasi yang dioperasikan adalah

skor jawaban siswa dari kuesioner motivasi belajar siswa itu sendiri.

D. Alat Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

kuesioner. Kuesioner merupakan sekumpulan daftar pertanyaan atau

pernyataan tertulis yang diberikan kepada subyek penelitian (Furchan, 1982:

249). Ada dua macam kuesioner dalam penelitian ini, yakni kuesioner tentang

gaya kepemimpinan guru fisika dan kuesioner motivasi belajar siswa.

1. Kuesioner Gaya Kepemimpinan

Kuesioner tentang gaya kepemimpinan guru fisika dalam mengajar di kelas

mengacu pada kuesioner yang disusun oleh Vitalis Andi (2004) dalam

47

Page 64: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

penelitiannya yang berjudul Persepsi Siswa Terhadap Kecenderungan

Penerapan Gaya Kepemimpinan Guru Bimbingan Konseling Dalam

Bimbingan Klasikal. Kuesioner ini memuat aspek-aspek dari gaya

kepemimpinan, yaitu otoriter, laissez-faire dan demokratis. Aspek-aspek

tersebut adalah:

Tabel 1. Aspek dan Indikator Gaya Kepemimpinan

No Aspek-aspek variabel gaya kepemimpinan guru fisika

1 Gaya kepemimpinan otoriter, dengan indikatornya sebagai berikut:

16) Wewenang mutlak terpusat pada guru

17) Keputusan selalu dibuat oleh guru

18) Kebijaksanaan selalu dibuat oleh guru

19) Komunikasi berlangsung satu arah dari guru ke siswa

20) Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan, atau kegiatan para

siswa dilakukan secara ketat

21) Prakarsa selalu datang dari guru

22) Tidak ada kesempatan bagi siswa untuk memberikan saran, pertimbangan

atau pendapat

23) Tugas-tugas siswa diberikan secara instruktif

24) Lebih banyak kritik dari pada pujian

25) Guru menuntut prestasi sempurna dari siswa tanpa syarat

26) Guru menuntut kesetiaan mutlak tanpa syarat

27) Cenderung adanya paksaan, ancaman dan hukuman

28) Kasar dalam bertindak

29) Kaku dalam bersikap

30) Tanggung jawab keberhasilan kelompok hanya dipikul oleh guru

2 Gaya kepemimpinan laissez-faire, dengan indikatornya sebagai berikut:

11) Guru melimpahkan wewenang sepenuhnya kepada siswa

12) Keputusan lebih banyak dibuat oleh para siswa

48

Page 65: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

13) Kebijaksanaan lebih banyak dibuat oleh siswa

14) Guru hanya berkomunikasi apabila diperlukan oleh siswa

15) Hampir tidak ada pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan, atau

kegiatan yang dilakukan oleh para siswa

16) Prakarsa selalu datang dari siswa

17) Hampir tidak ada pengarahan dari guru

18) Peran guru sangat sedikit dalam kegiatan kelompok/kelas

19) Kepentingan pribadi lebih utama dari pada kepentingan kelompok

20) Tanggung jawab keberhasilan kelompok dipikul oleh orang per orang

3 Gaya kepemimpinan demokratis, dengan indikatornya sebagai berikut:

16) Wewenang guru tidak mutlak

17) Guru bersedia melimpahkan sebagian wewenangnya kepada siswa

18) Keputusan dibuat bersama antara guru dan siswa

19) Kebijaksanaan dibuat bersama antara guru dan siswa

20) Komunikasi berlangsung timbal balik, baik antara guru dan siswa maupun

antara sesama siswa

21) Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan, atau kegiatan para

siswa dilakukan secara wajar

22) Prakarsa dapat datang dari guru maupun siswa

23) Banyak kesempatan bagi siswa untuk menyampaikan saran, pertimbangan

atau pendapat

24) Tugas-tugas kepada siswa diberikan dengan lebih bersifat permintaan dari

pada instruktif

25) Pujian dan kritik seimbang

26) Guru mendorong prestasi sempurna dari siswa di dalam batas kemampuan

masing-masing

27) Guru meminta kesetiaan kepada siswa secara wajar

28) Guru memperhatikan perasaan dalam bersikap dan bertindak

29) Terdapat suasana saling percaya, saling hormat menghormati dan saling

harga menghargai

30) Tanggung jawab keberhasilan kelas dipikul bersama antar guru dan siswa

49

Page 66: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Kuesioner ini terdiri dari dua bagian. Pertama, memuat tujuan kuesioner,

petunjuk pengisian kuesioner dan identitas subyek. Kedua, memuat isi kuesioner

yang berupa pernyataan-pernyataan. Jenis kuesioner yang digunakan adalah

kuesioner langsung tertutup, artinya responden menjawab pernyataan-pernyataan

yang berhubungan dengan dirinya sendiri (langsung) dengan alternatif jawaban

yang sudah disediakan. Kuesioner ini disusun berdasarkan skala Linkert. Skala

Linkert berisi serangkaian pernyataan yang masing-masing mengungkapkan sikap

yang jelas baik atau kurang baik, selanjutnya meminta respons yang sudah dinilai

pada setiap pernyataan (Anantasi, 1998). Adapun skala Linkert tersebut adalah (1)

Selalu, (2) Sering, (3) Jarang, dan (4) Tidak pernah.

2. Kuesioner Motivasi Belajar Siswa

Kuesioner atau angket ini disusun untuk mengetahui motivasi siswa dalam

belajar fisika. Untuk menyusun kuesioner ini, peneliti mengacu pada kuesioner

yang dibuat oleh Wardhani (1998), dengan penelitiannya yang berjudul

Hubungan Antara Motivasi Belajar Matematika dengan Prestasi Belajar

Matematika Di kalangan Para Siswa Kelas I SMUK Sang Timur Yogyakarta

Caturwulan II Tahun ajaran 1997/1998. Angket ini mulanya terdiri dari 5

alternatif jawaban, yaitu A Sangat Setuju, B Setuju, C Ragu-Ragu, D Tidak

Setuju, dan E Sangat Tidak Setuju. Tetapi penulis menyederhanakannya

menjadi 4 alternatif jawaban saja agar menyesuaikan dengan skala gaya

kepemimpinan, yaitu selalu, sering, jarang, dan tidak pernah. Selain itu,

penulis juga tidak mau ada jawaban ragu-ragu. Demikian juga kata, kata-kata

50

Page 67: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

matematika diganti dengan fisika. Kisi-kisi penyusunan kuesioner ini

berdasarkan ciri-ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar adalah sebagai

berikut:

Tabel 2: Aspek dan Indikator Motivasi Belajar Siswa

No Aspek-Aspek Variabel Motivasi Belajar Siswa

1 Dalam mempelajari fisika, indikatornya sebagai berikut:

1) Ingin mempelajari materi fisika secara lebih mendalam.

2) Selalu mengingat materi fisika dan mempelajarinya kembali.

3) Merasa puas jika memahami materi fisika dengan baik.

4) Mengajukan pertanyaan tentang materi fisika yang belum jelas kepada

guru.

2 Dalam menghadapi kesulitan belajar fisika, indikatornya:

1) Tidak mudah putus asa jika menghadapi kesulitan dalam mempelajari

fisika.

2) Banyak membaca buku pelajaran fisika untuk mengatasi kekurangan dan

kesulitan dalam mempelajari fisika.

3) Jika menghadapi kesulitan dalam belajar fisika tidak suka beralih pada

kegiatan lain tetapi berusaha keras menyelesaikannya.

4) Tidak mudah dipengaruhi oleh perasaan takut gagal dalam mempelajari

fisika.

5) Merasa puas jika berhasil mengatasi kesulitan dalam belajar fisika karena

dapat memperlancar pencapaian cita-cita.

3 Dalam menghadapi tugas-tugas fisika, indikatornya:

1) Akan mengerjakan tugas fisika tanpa menundanya.

2) Merasa yakin dapat menyelesaikan tugas-tugas fisika dengan baik.

3) Merasa bangga jika dapat menyelesaikan tugas fisika lebih cepat dari

teman-teman satu kelas.

4) Tidak pernah menghindari tugas-tugas fisika yang terlalu menuntut kerja

keras.

5) Cenderung memilih teman yang menguasai pelajaran fisika dari pada yang

tidak menguasai sama sekali.

51

Page 68: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

4 Minat terhadap fisika dan dalam mengerjakan soal-soal fisika, indikatornya:

1) Berusaha keras untuk memiliki minat yang besar terhadap fisika.

2) Berusaha menyenangi setiap materi pelajaran fisika yang telah diterima.

3) Menyadari bahwa belajar keras akan dapat mencapai hasil yang optimal.

4) Menyenangi soal fisika yang sulit dan menantang dari pada soal yang

mudah.

5) Ingin mencoba soal fisika yang baru (belum pernah dikerjakan).

5 Prestasi belajar fisika, indikatornya:

1) Keberhasilan dalam belajar fisika akan menimbulkan rasa puas dan

percaya diri yang tinggi.

2) Kegagalan dalam belajar fisika akan menimbulkan rasa malas dan tidak

bersemangat dalam mempelajari fisika.

3) Mempunyai keinginan besar untuk memperoleh prestasi yang baik dalam

fisika.

4) Berusaha mempelajari fisika dengan lebih baik jika memperoleh nilai yang

buruk dalam ulangan.

5) Tidak cepat puas atas prestasi yang diperoleh dalam mempelajari fisika.

6) Merasa bangga jika memperoleh nilai fisika yang lebih tinggi dari pada

teman-teman yang lain.

6 Keinginan yang kuat untuk maju dan berhasil dalam fisika serta keinginan

untuk bekerja dan belajar sendiri tanpa bantuan orang lain, indikatornya:

1) Mempunyai keinginan yang besar untuk berhasil dalam belajar fisika.

2) Mempersiapkan diri sebaik-baiknya dalam menghadapi ulangan fisika.

3) Memusatkan perhatian pada waktu menerima pelajaran fisika.

4) Berusaha mengerjakan soal fisika sendiri dan tidak bergantung pada orang

lain.

5) Merasa puas jika berhasil mengerjakan soal fisika sendiri tanpa bantuan

orang lain.

6) Mempunyai keinginan yang besar untuk berhasil dalam belajar fisika.

52

Page 69: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

E. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data meliputi uji coba instrumen baik validitas

maupun reliabilitas serta tahap pengambilan data.

1. Uji Coba Instrumen

Uji coba alat penelitian dilaksanakan untuk mengetahui taraf validitas dan

reliabilitasnya. Uji coba alat ukur penelitian dilaksanakan pada tanggal 2 Mei

2007. Subyek yang dijadikan responden uji coba alat ukur penelitian adalah

siswa kelas VIIB dan VIIIE. Subyek tersebut dianggap representatif dan

memiliki karakteristik yang sama dengan subyek penelitian.

Instrumen penelitian sudah semestinya diujicobakan terlebih dahulu untuk

mengetahui item-item yang valid dan reliabel sehingga dapat digunakan untuk

penelitian sesungguhnya. Sedangkan untuk item yang tidak valid dan tidak

reliabel akan digugurkan. Setelah data uji coba terkumpul, kemudian diolah

dengan komputer program Microsoft Office Excel 2003. Sedangkan untuk

menganalisis validitas dan reliabilitas di gunakan program SPSS for Window

seri 13 dangan taraf signifikasi 1% dan 5%. Adapun sebaran item yang

diujicobakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3. Sebaran Item Persepsi Gaya Kepemimpinan dalam Uji Coba

Kuesioner Aspek Nomor butir item Jumlah

Otoriter 1, 4, 7, 9, 17, 20, 23, 26, 27, 28,

30, 35, 37, 39, 42, 45, 49, 52, 54, 59 20

Laissez-Faire

3, 6, 8, 11, 13, 16, 18, 21, 24, 25, 29, 32, 33, 41, 44, 47, 50, 53, 56, 60

20

Kecenderungan Penerapan Gaya Kepemimpinan

Guru Fisika dalam Mengajar

di Kelas Demokratis 2, 5, 10, 12, 14, 15, 19, 22, 31, 34,

36, 38, 40, 43, 46, 48, 51, 55, 57, 58 20

Total 60

53

Page 70: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Tabel 4: Sebaran Item Motivasi Belajar Siswa dalam Uji Coba

Sebaran item Kuesioner Aspek Positif Negatif

Jumlah

Dalam mempelajari fisika 1, 13 11, 26 4 Dalam menghadapi kesulitan belajar fisika

9 2, 3, 7, 8 5

Dalam menghadapi tugas-tugas fisika

4, 19, 20, 22

18, 21 6

Minat terhadap fisika dan dalam mengerjakan soal-soal fisika

10, 24 15, 17 4

Prestasi belajar fisika 5, 6, 30 27, 28, 29 6

Motivasi Siswa dalam Belajar Fisika

Keinginan yang kuat untuk maju dan berhasil dalam fisika serta keinginan untuk bekerja dan belajar sendiri tanpa bantuan orang lain

12, 14, 16, 23, 25 5

Total 15 15 30

a. Validitas (Kesahihan)

Validitas atau kesahihan adalah seberapa cermat, tepat dan teliti alat ukur

mampu melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1997: 176). Menurut Masidjo

(1995: 242), validitas adalah taraf sampai dimana suatu alat tes mampu

mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan menurut Suparno (2000:

28), validitas menunjuk pada kesesuaian, penuh arti, bergunanya kesimpulan

yang dibuat peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan. Untuk mengetahui

tingkat validitas alat ukur pada penelitian ini, ditempuh uji analisis validitas isi

(content validity) secara internal. Prosedur pengujiannya dilakukan dengan

cara menganalisis setiap item (item analysis) masing-masing kuesioner dengan

mengkorelasikan skor setiap item (X) dengan skor total (Y). Dalam penelitian

ini digunakan teknik korelasi Product Moment Pearson (Masidjo, 1995: 142;

Suparno, 2000: 40) dengan rumus sebagai berikut:

54

Page 71: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑

∑ ∑∑

−−

−=

2222 YYNXXN

YXXYNr xy

Keterangan:

rxy : Koefisien validitas item

∑X : Jumlah skor dalam sebaran X

∑Y : Jumlah skor dalam sebaran Y

∑XY : Jumlah hasil kali skor X dan Y yang berpasangan

∑X2 : Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X

∑Y2 : Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y

N : Banyaknya subyek

Proses penghitungan taraf validitas dilakukan dengan memberi skor pada

setiap item dan menstabulasikan ke dalam data uji coba. Selanjutnya dilakukan

penghitungan dengan menggunakan komputer program SPSS For Window seri

13.

Idealnya, untuk memilih item yang baik harus dilakukan penghitungan

korelasi antara skor total setiap item dengan skor total skala (Azwar, 1998:

174). Namun, khusus untuk kuesioner gaya kepemimpinan, skor total setiap

item hanya dikorelasikan dengan skor total item per aspek bukan skor total

skala. Karena kalau dikorelasikan dengan skor total skala, skornya terlalu

tinggi, dan akan menyebabkan banyak item yang tidak valid dan gugur.

Sedangkan untuk kuesioner motivasi belajar siswa, skor total setiap item tetap

dikorelasikan dengan skor total skala.

55

Page 72: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Penetapan validitas item menggunakan kriteria Azwar dan Friedenberg

(dalam Sulistiya, 2003) yang menyatakan bahwa untuk skala psikologi

sebaiknya digunakan harga koefisien korelasi minimal 0,30. Dengan demikian,

item yang koefisien korelasi < 0,30 dinyatakan gugur atau tidak valid,

sedangkan item yang dianggap valid adalah item dengan koefisien korelasi ≥

0,30.

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan terhadap 60 item kuesioner

gaya kepemimpinan guru fisika diperoleh 52 item valid, 8 item yang tidak

valid atau digugurkan. Sehingga jumlah item keseluruhan kuesioner gaya

kepemimpinan yang digunakan dalam penelitian adalah 52 item. Sebaran item

kuesioner persepsi terhadap gaya kepemimpinan dalam penelitian dapat dilihat

pada tabel 5 di bawah ini.

Tabel 5: Sebaran Item Persepsi Gaya Kepemimpinan dalam Penelitian

Kuesioner Aspek Nomor butir item Jumlah

Otoriter 1, 4, 6, 14, 15, 18, 20, 21, 22, 24,

29, 31, 33, 36, 39, 42, 46, 51 18

Laissez-Faire

5, 8, 10, 13, 16, 19, 23, 26, 27, 35, 38, 41, 43, 45, 48, 52

16

Kecenderungan Penerapan Gaya Kepemimpinan

Guru Fisika dalam Mengajar

di Kelas Demokratis 2, 3, 7, 9, 11, 12, 17, 25, 28, 30,

32, 34, 37, 40, 44, 47, 49, 50 18

Total 52

Sedangkan perhitungan yang dilakukan terhadap 30 item kuesioner

motivasi belajar siswa berdasarkan kriteria Azwar dan Friedenberg ditemukan

30 item valid, 0 item tidak valid atau digugurkan. Sehingga jumlah item

keseluruhan yang digunakan dalam penelitian adalah tetap 30 item. Sebaran

item penelitian kuesioner motivasi sama dengan sebaran item saat uji coba.

56

Page 73: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Sementara untuk melihat koefisien validitas keseluruhan digunakan rumus:

ttt rr =∞

Keterangan:

r∞ = Koefisien validitas

r tt = Koefisien reliabilitas (Garrett, 1967: 349)

Rekapitulasi hasil ujicoba taraf validitas skala persepsi terhadap gaya

kepemimpinan dan motivasi belajar dapat dilihat pada lampiran 3 dan 4.

b. Reliabilitas (keandalan)

Reliabilitas suatu alat ukur merupakan taraf sampai di mana suatu alat ukur

mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan

dalam taraf ketetapan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai pengukuran

(Masidjo, 1995: 209). Menurut Azwar (1995: 176), reliabilitas alat ukur

menunjukkan sejauh mana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif

konsisten jika dilakukan pengukuran ulang pada subyek yang sama.

Sedangkan menurut Suparno (2000: 29), reliabilitas suatu alat ukur menunjuk

pada level konsistensi internal dari alat ukur sepanjang waktu. Suatu angket

yang reliabel akan menunjukkan ketelitian dan keajegan hasil dalam berbagai

pengukuran.

Untuk menguji tingkat reliabilitas digunakan metode belah dua (metode

genap gasal). Metode belah dua merupakan metode yang lebih efisien karena

dalam menentukan taraf reliabilitas hanya menggunakan satu alat ukur untuk

satu pengukuran. Hasil dari tes tersebut dibagi dua, yaitu skor yang berasal

57

Page 74: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

dari item bernomor gasal dan item bernomor genap. Kedua belah

dikorelasikan dengan formula korelasi Product Moment Pearson sebagai

berikut:

( )( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑

∑ ∑∑

−−

−=

2222 YYNXXN

YXXYNr xy

Keterangan:

rxy = Koefisien validitas item

∑X = Jumlah skor dalam sebaran X (item gasal)

∑Y = Jumlah skor dalam sebaran Y (item genap)

∑XY = Jumlah hasil kali skor X dan Y yang berpasangan

∑X2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X

∑Y2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Y

N = Banyaknya subyek

Hasil yang diperoleh dengan formula tersebut baru mencerminkan taraf

reliabilitas setengah tes/alat. Untuk memperoleh taraf reliabilitas suatu alat

sesunguhnya digunakan formula koreksi dari Spearman-Brown (Masidjo,

1995: 219). Formula Spearman-Brown merupakan sebuah formula komputasi

yang sangat populer untuk reliabilitas alat ukur yang dibelah menjadi dua

bagian yang relatif paralel (Azwar, 1997: 68). Adapun formula koreksi

Spearman-Brown adalah sebagai berikut:

gg

ggtt r

xrr

+=

1

2

58

Page 75: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Keterangan:

rtt: Koefisien reliabilitas

rgg: Koefisien genap gasal

Namun dalam penelitian ini, besarnya koefisien reliabilitas dinyatakan

dengan Alpha Cronbach antara 0 sampai 1,00. Peneliti menggunakan metode

Alpha Cronbach karena selain telah tersedia dalam program komputer SPSS

for windows seri 13 juga merupakan teknik penguji tingkat reliabilitas suatu

skala penelitian yang paling banyak digunakan. Berdasarkan nilai Alpha

Cronbach, tingkat reliabilitas suatu alat ukur diklasifikasikan menjadi 5, dari

kurang reliabel sampai sangat reliabel (Triton, 2006) sebagai berikut:

Tabel 6: Reliabilitas Alpha Cronbach

Alpha Cronbach

Klasifikasi

0,00 – 0,20 Kurang Reliabel > 0,20 – 0,40 Agak Reliabel > 0,40 – 0,60 Cukup Reliabel > 0,60 – 0,80 Reliabel > 0,80 – 1,00 Sangat Reliabel

Rekapitulasi hasil perhitungan taraf reliabilitas instrumen penelitian ini

dapat dilihat di bawah ini:

Reliabilitas gaya Otoriter

Reliability Statistics

.868 20

Cronbach'sAlpha N of Items

59

Page 76: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Reliabilitas gaya Laissez-faire

Reliability Statistics

.791 20

Cronbach'sAlpha N of Items

Reliabilitas gaya Demokratis

Reliability Statistics

.900 20

Cronbach'sAlpha N of Items

Reliabilitas skala Motivasi

Reliability Statistics

.818 30

Cronbach'sAlpha N of Items

Dengan mengacu pada tabel 6 tentang tingkat reliabilitas suatu alat ukur

berdasarkan Alpha Cronbach maka dapat diketahui bahwa gaya otoriter berada

pada kualifikasi sangat reliabel (0,868), gaya laissez-faire berada pada

kualifikasi reliabel (0,791), gaya demokratis berada pada kualifikasi sangat

reliabel (0,900) dan motivasi belajar siswa berada pada kualifikasi sangat

reliabel (0,818).

2. Tahap Pengambilan Data

Tahap pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 14, 15, 16, 19 dan 22

Mei 2007. Sebelumnya peneliti menemui kepala sekolah, guru yang

menangani urusan kurikulum untuk menentukan jadwal. Pengisian koesioner

dilaksanakan pada jam pelajaran fisika, bahasa Indonesia dan religiusitas. Hal

60

Page 77: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

ini dilakukan peneliti untuk mempersingkat waktu, tentunya setelah mendapat

izin dari kepala sekolah, guru fisika dan guru bidang studi yang bersangkutan.

Adapun jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel 7 di bawah ini.

Tabel 7: Jadwal penelitian

Kelas Waktu Hadir Absen Jumlah VIIA 07.00-07.45 40 2 42 VIIC 08.30-09.15 41 - 41 VIID 09.30-10.15 39 2 41 VIIE 10.15-11.00 39 1 40 VIIIA 07.00-07.45 40 2 42 VIIIB 07.00-07.45 39 4 43 VIIIC 09.30-10.15 40 2 42 VIIID 08.30-09.15 43 1 44 Pengisian kuesioner membutuhkan waktu 45 menit.

F. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan (deskripsi) data dalam penelitian ini menggunakan teknik

persentase dengan bantuan komputer program Microsoft Office Excel 2003 for

window. Sedangkan analisis data sekaligus uji hipotesis menggunakan teknik

korelasi Product-Moment Pearson angka kasar (untuk data normal dan linier)

dan Rank Spearman (untuk data tidak normal dan tidak linier) dengan bantuan

dan SPSS for Window seri 13. Adapun langkah-langkah analisis data

selengkapnya adalah sebagai berikut:

1. Melakukan skoring dan tabulasi data yang berasal dari koesioner gaya

kepemimpinan (otoriter, laissez-faire, demokratis) dan koesioner motivasi

belajar siswa dengan bantuan Microsoft Office Excel 2003 for window.

Skor total dari setiap aspek gaya kepemimpinan guru menjadi variabel (X)

61

Page 78: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

dan skor total yang diperoleh dari koesioner motivasi belajar siswa menjadi

variabel (Y).

2. Menghitung persentase dari variabel persepsi terhadap gaya kepemimpinan

dan menentukan klasifikasi dari variabel motivasi belajar siswa.

3. Melakukan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dan linieritas dengan

bantuan komputer program SPSS for windows seri 13.

4. Menentukan koefisien korelasi dan signifikasi hubungan antara persepsi

siswa terhadap masing-masing gaya kepemimpinan guru (otoriter, laissez-

faire dan demokratis) dengan motivasi belajar siswa pada taraf signifikasi

5% menggunakan komputer program SPSS for Window seri 13. Variabel

persepsi siswa terhadap gaya kepemimpinan tidak dikelompokkan tetapi

setiap siswa menjawab ketiga persepsi itu.

5. Hipotesa dijawab dengan cara membandingkan nilai probabilitas (P) hasil

perhitungan komputer dengan probabilitas 0,05. Jika P hasil perhitungan

komputer lebih kecil dari P = 0,05 berarti signifikan. Berarti ada hubungan

antara persepsi siswa terhadap gaya kepemimpinan (otoriter, laissez-faire

ataupun demokratis) guru fisika dalam mengajar di kelas dengan motivasi

belajar siswa SMP PL I Yogyakarta.

62

Page 79: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data

a. Deskripsi Data Kelas VII

Untuk mendeskripsikan variabel persepsi siswa kelas VII terhadap gaya

kepemimpinan guru fisika, peneliti menggunakan metode persentase dari

setiap aspek dengan mengacu pada Penilaian Acuan Mutlak Tipe II atau PAM

tipe II (Masidjo, 1995: 157) yang terdiri dari lima klasifikasi, yakni sangat

tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Penentuan persentase

dilakukan dengan cara membandingkan jumlah skor real dengan jumlah skor

seharusnya dari setiap aspek dikali seratus persen.

Hasil pengolahan data variabel gaya kepemimpinan guru fisika kelas VII

dan PAM tipe II dapat dilihat pada tabel 8 dan 9 di bawah ini.

Tabel 8: Persentase Persepsi Siswa Kelas VII Terhadap Gaya Kepemimpinan Guru Fisika

Aspek Jml. Item

Skor maks Mean Skor

Real Skor

seharusnya Persentase

Otoriter 18 4 39,36 6125 11448 53,50% Laissez-Faire

16 4 27,74 4411 10176 43,35%

Demokratis 18 4 47,61 7570 11448 66,12% N: 159

63

Page 80: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Tabel 9: PAM Tipe II

Tingkat Penguasaan

Nilai Huruf Klasifikasi

81% - 100% A Sangat Tinggi 66% - 80% B Tinggi 56% - 65% C Sedang 46% - 55% D Rendah

< 46% E Sangat Rendah

Berdasarkan tabel 8 tentang persentase dan skor rata-rata persepsi siswa

terhadap penerapan gaya kepemimpinan guru fisika kelas VII SMP PL I

Yogyakarta dalam mengajar di kelas dapat diketahui bahwa gaya demokratis

mendapat peringkat tertinggi yakni sebesar 66,12% (mean: 47,61), disusul

gaya otoriter sebesar 53,50% (mean: 39,36), dan gaya laissez-faire sebesar

43,35% (mean: 27,74). Dengan mengacu pada PAM tipe II maka gaya

demokratis berada pada kualifikasi tinggi, gaya otoriter berada pada

kualifikasi rendah, dan gaya laissez-faire berada pada kualifikasi sangat

rendah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa guru fisika kelas VII

SMP PL I Yogyakarta menurut persepsi siswa lebih cenderung menerapkan

gaya demokratis dalam mengajar di kelas.

Sedangkan untuk variabel motivasi belajar siswa menggunakan empat

klasifikasi yang terdiri dari: sangat tinggi, tinggi, sedang dan rendah.

Penentuan klasifikasi motivasi belajar siswa ke dalam empat klasifikasi

dilakukan dengan cara mengurangi skor tertinggi dengan skor terendah dibagi

jumlah kelas yang diinginkan (dipilih empat kelas/klasifikasi). Hasil

pengolahan data motivasi belajar siswa kelas VII SMP PL I Yogyakarta dapat

dilihat pada tabel 10 di bawah ini.

64

Page 81: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Tabel 10 : Klasifikasi Motivasi Belajar Siswa Kelas VII

Rentang Skor Frekuensi Persentase Klasifikasi 103 - 114 23 14, 46% Sangat Tinggi 91 - 102 72 45, 28% Tinggi 79 - 80 49 30, 82% Sedang 67 - 78 15 9, 43% Rendah

N = 159

Berdasarkan tabel 10 tentang motivasi siswa kelas VII dalam belajar fisika

dapat diketahui bahwa sebanyak 14,46% (23 siswa) yang mempunyai motivasi

belajar sangat tinggi; 45,28% (72 siswa) yang mempunyai motivasi belajar

tinggi; 30,82% (49 siswa) mempunyai motivasi belajar sedang, dan hanya

9,43% (15 siswa) yang mempunyai motivasi belajar rendah. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa secara umum siswa SMP PL I Yogyakarta mempunyai

motivasi belajar yang tinggi. Hasil ini sangat menggembirakan karena cocok

dengan pola pengajaran gurunya yang lebih bersikap demokratis terhadap

siswa.

b. Deskripsi Data Kelas VIII

Untuk mendeskripsikan variabel persepsi siswa kelas VIII terhadap gaya

kepemimpinan guru fisika, peneliti menggunakan metode persentase dan skor

rata-rata setiap aspek dengan mengacu pada Penilaian Acuan Mutlak Tipe II

(PAM tipe II), sama seperti mendeskripsikan data kelas VII. Penentuan

persentase dilakukan dengan cara membandingkan skor real dengan skor

seharusnya dari setiap aspek dikali seratus persen. Adapun hasil penelitian

dapat dilihat pada tabel 11 di bawah ini.

65

Page 82: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Tabel 11: Persentase Persepsi Siswa Kelas VIII Terhadap Gaya Kepemimpinan Guru Fisika

Aspek Jml. Item

Skor maks

Mean Skor real

Skor Seharusnya

Persentase

Otoriter 18 4 35, 94 5822 11664 49, 91% Laissez-Faire

16 4 25, 79 4178 10368 40, 30%

Demokratis 18 4 53, 96 8741 11664 74, 94% N: 162

Berdasarkan tabel 11 tentang persentase persepsi siswa kelas VIII terhadap

gaya kepemimpinan guru fisika dalam mengajar di kelas diketahui bahwa

gaya demokratis mendapat peringkat teratas, yakni 74,96% (mean: 53,96),

disusul gaya otoriter sebesar 49,91% (mean: 35,94), dan yang berada di posisi

terbawah gaya laissez-faire sebesar 40,30% (mean: 25,79). Dengan mengacu

pada PAM tipe II maka gaya demokratis berada pada kualifikasi tinggi, gaya

otoriter berada pada kualifikasi sangat rendah, dan gaya laissez-faire juga

berada pada kualifikasi sangat rendah. Dengan demikian, dapat disimpulkan

bahwa guru fisika kelas VIII SMP PL I Yogyakarta menurut persepsi siswa

lebih cenderung menerapkan gaya kepemimpinan demokratis dalam mengajar

di kelas.

Sedangkan untuk motivasi belajar siswa kelas VIII diolah dengan cara

yang sama dengan motivasi belajar siswa kelas VII, yakni dengan rentang skor

(interval) yang dibagi ke dalam empat klasifikasi: sangat tinggi, tinggi, sedang

dan rendah. Adapun hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 12 di bawah ini.

66

Page 83: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Tabel 12 : Klasifikasi Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII Rentang Skor Frekuensi Persentase Klasifikasi

103 - 114 24 14, 81% Sangat Tinggi 91 - 102 80 49, 38% Tinggi 79 - 80 49 30, 25% Sedang 67 - 78 9 5, 55% Rendah

Berdasarkan tabel 12 tentang klasifikasi motivasi belajar siswa kelas VIII

terhadap mata pelajaran fisika dapat diketahui bahwa ada 24 (14,81%) siswa

yang mempunyai motivasi belajar sangat tinggi, 80 siswa (49,38%)

mempunyai motivasi belajar tinggi, 49 siswa (30,25%) mempunyai motivasi

belajar sedang, dan hanya 9 siswa (5,55%) yang mempunyai motivasi belajar

rendah. Jadi, dapat disimpulkan bahwa secara umum siswa kelas VIII

mempunyai motivasi belajar fisika yang tinggi.

Jadi, secara empiris baik guru fisika kelas VII maupun VIII dalam

mengajar di kelas cenderung demokratis. Temuan ini sangat menggembirakan

karena seperti yang dikatakan dalam dasar teori bahwa guru demokratis

senang berdialog, memberikan kesempatan kepada siswa mengemukakan

pendapat, melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, mengusahakan

kerjasama dan menghargai pendapat siswa, merupakan pola kepemimpinan

yang didambakan di masa sekarang.

Demikian pula dalam motivasi belajar fisika, baik siswa kelas VII maupun

kelas VIII telah mempunyai motivasi yang tinggi. Tentunya ini sangat

menggembirakan dan cocok dengan tipe gurunya yang cenderung demokratis

dalam mengajar.

67

Page 84: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

2. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Triton (2006: 75) mengatakan, statistik parametrik merupakan prosedur

analisis statistik yang memerlukan pemenuhan atas persyaratan asumsi-asumsi

dasar distribusi data pada variabel yang digunakan dalam analisis. Diantara

syarat yang dimaksud adalah normalitas dan linieritas. Normalitas

mensyaratkan kalau data sampel memenuhi distribusi normal, sedangkan

linieritas mensyaratkan agar hubungan antara kedua variabel yang dianalisis

membentuk kurva linier.

Untuk itu peneliti melakukan uji normalitas data dari setiap variabel yang

akan dianalisis. Hasil uji normalitas variabel penelitian ini dapat dilihat pada

tabel 13 dan 14 di bawah ini.

Tabel 13: Normalitas Data Kelas VII

Variabel Kolmogorov-Smirnov (KS)

Signifikasi (P)

Otoriter 1,442 0,031 Laissez-Faire 1,232 0,096 Demokratis 1,148 0,144 Motivasi 0,891 0,407

Berdasarkan tabel 13 tentang normalitas data variabel penelitian pada

kelas VII hasil print out uji Kolmogorov-Smirnov dari program SPSS seri 13

dapat diketahui bahwa gaya otoriter mempunyai nilai KS = 1,442 dengan P =

0,031. Karena P < 0,05 maka distribusi data variabel persepsi gaya otoriter

tidak normal. Sebaran data variabel persepsi gaya otoriter divisualisasikan

pada grafik histogram di bawah ini.

68

Page 85: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Grafik 1: Kurva Normal Sebaran Data Persepsi Siswa Kelas VII

Terhadap Gaya Otoriter

Gaya Laissez-Faire mempunyai nilai KS = 1,232 dengan P = 0,096. Oleh

karena P > 0,05 maka distribusi data variabel gaya Laissez-Faire bersifat

normal. Sebaran data variabel persepsi gaya laissez-faire divisualisasikan pada

grafik histogram di bawah ini.

70 60 50 4030 20 Otoriter

40

30

20

10

0

Frequency

Mean = 39.36 Std. Dev. = 7N = 159

69

Page 86: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Grafik 2: Kurva Normal Persepsi Siswa Kelas VII Terhadap Gaya

Laissez-Faire

Gaya Demokratis mempunyai nilai KS = 1,148 dengan P = 0,144. Karena

P > 0,05 maka distribusi data variabel persepsi gaya demokratis siswa kelas

VII bersifat normal. Sebaran data persepsi gaya demokratis guru fisika

divisualisasikan pada grafik histogram di bawah ini.

50 40 30 20 10 L_Faire

25

20

15

10

5

0

Frequency

Mean = 27.74Std. Dev. = 7.28N = 159

70

Page 87: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Grafik 3: Kurva Normal Persepsi Siswa Kelas VII Terhadap Gaya

Demokratis

706050403020

Demokratis

30

25

20

15

10

5

0

Fre

qu

en

cy

Mean = 47.61Std. Dev. = 8.438N = 159

Demokratis

Sedangkan variabel motivasi belajar siswa kelas VII mempunyai nilai KS

= 0,891 dengan P = 0,407. Oleh karena P > 0,05 maka distribusi data variabel

motivasi belajar siswa kelas VII bersifat normal. Dengan kata lain, sebaran

data motivasi belajar siswa kelas VII memenuhi syarat normalitas dari uji

statistik. Kenormalan data tersebut agar menjadi semakin jelas maka

divisualisasikan pada grafik histogram di bawah ini.

71

Page 88: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Grafik 4: Kurva Normal Variabel Motivasi Belajar Si swa Kelas VII

12011010090807060

Motivasi

25

20

15

10

5

0

Fre

qu

ency

Mean = 91.67Std. Dev. = 9.875N = 159

Motivasi

Hasil uji normalitas sebaran data kelas VII selengkapnya dapat dilihat

pada lampiran 7.

Tabel 14: Normalitas Data Kelas VIII

Variabel Kolmogorov-Smirnov (KS)

Signifikasi (P)

Otoriter 1,164 0,133 Laissez-Faire 1,853 0,002 Demokratis 1,603 0,012 Motivasi 1,008 0,262

Berdasarkan tabel 14 tentang normalitas sebaran data kelas VIII hasil

print out uji Kolmogorov-Smirnov dari program SPSS seri 13 dapat diketahui

bahwa gaya otoriter mempunyai nilai KS = 1,164 dengan P = 0,133. Oleh

karena P > 0,05 maka distribusi data variabel gaya otoriter bersifat normal.

72

Page 89: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Sebaran data variabel persepsi siswa kelas VIII terhadap gaya otoriter guru

fisikanya divisualisasikan di bawah ini.

Grafik 5: Kurva Normal Sebaran Data Persepsi Siswa Kelas VIII Terhadap Gaya Otoriter

6050403020

Otoriter

30

25

20

15

10

5

0

Fre

qu

en

cy

Mean = 35.94Std. Dev. = 6.168N = 162

Otoriter

Gaya Laissez-Faire mempunyai nilai KS = 1,853 dengan P = 0,002. Oleh

karena P < 0,05 maka distribusi data variabel persepsi gaya laissez-faire

bersifat tidak normal. Atau dengan kata lain, sebaran data persepsi gaya

laissez-faire pada kelas VIII tidak memenuhi syarat normal dari uji statistik.

Ketidaknormalan sebaran data variabel persepsi siswa kelas VIII terhadap

gaya laissez-faire guru fisikanya divisualisasikan pada grafik histogram di

bawah ini.

73

Page 90: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Grafik 6: Kurva Normal Sebaran Data Persepsi Siswa Kelas VIII Terhadap Gaya Laissez-Faire

5040302010

L_Faire

30

25

20

15

10

5

0

Fre

qu

ency

Mean = 25.79Std. Dev. = 6.714N = 162

L_Faire

Persepsi gaya demokratis mempunyai nilai KS = 1,603 dengan P = 0,012.

Karena P < 0,05 maka distribusi data variabel gaya demokratis masih bersifat

tidak normal. Ketidaknormalan data tersebut divisualisasikan dengan grafik

histogram di bawah ini.

74

Page 91: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Grafik 7: Kurva Normal Sebaran Data Persepsi Siswa Kelas VIII Terhadap Gaya Demokratis

7060504030

Demokratis

30

20

10

0

Fre

qu

ency

Mean = 53.96Std. Dev. = 7.978N = 162

Demokratis

Motivasi mempunyai nilai KS = 1,008 dengan P = 0,262. Karena P > 0,05

maka distribusi data variabel motivasi belajar bersifat normal. Sebaran data

persepsi siswa kelas VIII terhadap gaya kepemimpinan demokratis guru

fisikanya divisualisasikan pada grafik histogram di bawah ini.

75

Page 92: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Grafik 8: Kurva Normal Sebaran Data Variabel Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII

12011010090807060

Motivasi

25

20

15

10

5

0

Fre

qu

ency

Mean = 93.59Std. Dev. = 9.07N = 162

Motivasi

Jadi, sebaran data variabel penelitian pada kelas VIII memenuhi syarat

normal kecuali distrubusi data variabel persepsi gaya laissez-faire dan

demokratis yang tidak memenuhi. Hasil uji normalitas data kelas VIII

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 8.

b. Uji Linieritas

Menurut Triton (2006:158), uji linieritas merupakan analisis regresi linier

yang mensyaratkan hubungan variabel X dan variabel Y membentuk kurva

linier/garis lurus. Dengan kata lain, apakah hubungan antara persepsi siswa

terhadap gaya kepemimpinan guru fisika (otoriter, laissez-faire dan

demokratis) dengan motivasi belajar siswa membentuk garis lurus atau tidak.

Hasil uji linearitas hubungan antara persepsi terhadap gaya kepemimpinan

76

Page 93: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

guru fisika dalam mengajar di kelas dengan motivasi belajar siswa dapat

dilihat pada tabel 15 di bawah ini.

Tabel 15: Linieritas Hubungan Variabel Pada Kelas VII Hubungan Variabel F Signifikasi (P)

Otoriter vs Motivasi 1,292 0,162 Laissez-faire vs Motivasi 1,123 0,323 Demokratis vs Motivasi 0,888 0,653

Berdasarkan tabel 15 tentang linearitas hubungan variabel yang diteliti

pada kelas VII diketahui bahwa hubungan persepsi gaya otoriter dengan

motivasi belajar mempunyai nilai F = 1,292 dengan P = 0,162. Oleh karena P

> 0,05 pada Deviation from linearity maka kurvanya berbentuk linier. Dengan

kata lain, tidak terjadi penyimpangan signifikan terhadap linearitas. Hubungan

persepsi gaya laissez-faire dengan motivasi mempunyai nilai F = 1,123

dengan P = 0,323. Oleh karena P > 0,05 pada Daviation from linearity maka

kurvanya berbentuk linier. Demikian juga hubungan antara persepsi gaya

demokratis dengan motivasi mempunyai nilai F = 0,888 dengan P = 0,653.

Oleh karena P > 0,05 maka kurvanya berbentuk linier.

Tabel 16: Linieritas Hubungan Variabel Pada Kelas VIII Hubungan Variabel F Signifikasi (P)

Otoriter vs Motivasi 1,425 0,107 Laissez-faire vs Motivasi 2,125 0,003 Demokratis vs Motivasi 1,656 0,031

Berdasarkan tabel 16 tentang linearitas hubungan variabel yang diteliti

pada kelas VIII dapat diketahui bahwa hubungan persepsi gaya otoriter

77

Page 94: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

dengan motivasi mempunyai nilai F = 1,425 dengan P = 0,107. Oleh karena P

> 0,05 maka kurvanya berbentuk linier. Hubungan persepsi gaya laissez-faire

dengan motivasi belajar mempunyai nilai F = 2,125 dengan P = 0,003. Oleh

karena P < 0,05 maka terjadi penyimpangan signifikan terhadap titik-titik

linearitas. Sedangkan hubungan persepsi gaya demokratis dengan motivasi

belajar siswa mempunyai nilai F = 1,656 dengan P = 0,031. Oleh karena P <

0,05 maka terjadi penyimpangan signifikan terhadap titik-titik linieritas.

Untuk itu, hubungan variabel persepsi gaya laissez-faire maupun persepsi

gaya demokratis dengan motivasi belajar siswa tidak dapat dianalisis dengan

Product-Moment dari Pearson tetapi akan dianalisis dengan Rank Spearman

Brown.

Hasil uji linearitas dari variabel penelitian selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 9-10.

3. Analisis Data dan Uji Hipotesis

a. Analisis Data Kelas VII

Berdasarkan hasil uji asumsi yang dibantu dengan program SPSS for

Windows seri 13, maka dapat dianalisis hubungan antara persepsi terhadap

gaya kepemimpinan dengan motivasi belajar siswa seperti yang terlihat pada

tabel 17 di bawah ini.

78

Page 95: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Table 17: Hubungan Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII

Variabel Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan dengan Motivasi Belajar Siswa

Koefisien korelasi

(r)

Taraf Signifikasi

(P) Otoriter dengan Motivasi - 0,452 0,000 L-Faire dengan Motivasi - 0,301 0,000 Demokratis dengan Motivasi 0,469 0,000

Berdasarkan tabel 17 tentang hubungan persepsi siswa terhadap gaya

kepemimpinan guru fisika dalam mengajar di kelas dengan motivasi belajar

siswa yang diperoleh dari hasil print out program SPSS for windows seri 13

dapat diketahui bahwa gaya otoriter mempunyai hubungan negatif dengan

motivasi belajar siswa, yakni sebesar -0,452 dengan taraf signifikasi (P) 0,000;

dimana P < 0,05 berarti signifikan. Jadi, ada hubungan negatif dan signifikan

antara persepsi terhadap gaya otoriter dengan motivasi belajar siswa. Artinya,

semakin siswa mempersepsikan guru fisikanya sebagai guru yang otoriter

maka motivasi belajarnya semakin menurun.

Gaya laissez-faire mempunyai hubungan negatif dengan motivasi belajar

siswa, yakni sebesar -0,301 dengan taraf signifikasi (P) sebesar 0,000; dimana

P = 0,000 < 0,05 maka signifikan. Berarti, ada hubungan negatif dan

signifikan antara persepsi terhadap gaya laissez-faire dengan motivasi belajar

siswa. Dengan kata lain, semakin siswa memersepsikan guru fisikanya sebagai

guru yang laissez-faire maka motivasi belajarnya semakin menurun.

Sedangkan gaya demokratis mempunyai hubungan positif dengan motivasi

belajar siswa, yakni sebesar 0,469 dengan taraf signifikasi (P) sebesar 0,000.

Karena P < 0,05 maka signifikan. Jadi, ada hubungan yang positif dan

79

Page 96: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

signifikan antara persepsi terhadap gaya demokratis dengan motivasi belajar

siswa. Artinya, semakin siswa memersepsikan gurunya sebagai orang yang

demokratis maka motivasi belajarnya semakin meningkat.

Temuan empiris tentang hubungan antara persepsi siswa kelas VII ini

terhadap gaya kepemimpinan guru fisika dengan motivasi belajar siswa ini

cocok dengan apa yang di sampaikan dalam teori bahwa gaya demokratislah

yang lebih mampu memberikan semangat belajar kepada siswanya.

b. Analisis Data Kelas VIII

Untuk hasil analisis data tentang hubungan antara persepsi siswa kelas

VIII terhadap gaya kepemimpinan guru fisika dengan motivasi belajar siswa

dapat dilihat pada tabel 18 berikut ini.

Table 18: Hubungan Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII

Variabel Persepsi Terhadap Gaya Kepemimpinan dengan

Motivasi Belajar Siswa

Koefisien Korelasi

(r)

Taraf Signifikasi

(P) Otoriter dengan Motivasi - 0,582 0,000

Laissez-Faire dengan Motivasi - 0,572 0,000 Demokratis dengan Motivasi 0,806 0,000

Berdasarkan tabel 18 tentang hubungan antara persepsi siswa kelas VIII

terhadap gaya kepemimpinan guru fisika dalam mengajar di kelas dengan

motivasi belajarnya, yang diperoleh dari hasil print out program SPSS for

windows seri 13 dapat diketahui beberapa hal, yakni: persepsi gaya otoriter

berhubungan negatif dengan motivasi belajar siswa, yakni sebesar -0,582

80

Page 97: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

dengan taraf signifikasi (P) sebesar 0,000. Karena P < 0,05 maka signifikan.

Hal ini menunjukkan ada hubungan negatif dan signifikan antara persepsi

terhadap gaya otoriter dengan motivasi belajar siswa kelas VIII. Artinya,

semakin siswa memersepsikan bahwa gurunya sebagai orang yang otoriter

maka motivasi belajarnya semakin menurun. Dia merasa takut kepada

gurunya, pasif dan pendiam serta tidak bersemangat untuk mempelajari materi

yang diberikan oleh gurunya.

Gaya laissez-faire juga berhubungan negatif dengan motivasi belajar

siswa, yakni sebesar -0,572 dengan taraf signifikasi (P) 0,000. Karena P =

0,000 < 0,05 maka signifikan. Jadi, ada hubungan negatif dan signifikan

antara persepsi gaya laissez-faire dengan motivasi belajar siswa. Hal ini

berarti bahwa semakin siswa memersepsikan gurunya sebagai guru yang

laissez-faire maka motivasi belajarnya semakin menurun.

Kedua gaya kepemimpinan itu bertolak belakang dengan gaya demokratis.

Temuan empiris menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan demokratis

berhubungan positif dengan motivasi belajar siswa, dengan koefisien korelasi

sebesar 0,806 serta taraf signifikasi (P) sebesar 0,000. Karena P = 0,000 < 0,05

maka signifikan. Jadi ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi

gaya demokratis dengan motivasi belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa

semakin siswa memersepsikan guru fisika sebagai orang yang demokratis

maka motivasi belajarnya semakin meningkat.

Hubungan antara persepsi siswa kelas VII terhadap gaya kepemimpinan

guru fisika dengan motivasi belajar siswa maupun hubungan antara persepsi

81

Page 98: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

siswa kelas VIII terhadap gaya kepemimpinan guru fisika dengan motivasi

belajar, mempunyai arah yang sama, yang berbeda hanya pada angka

(besarnya koefisien) saja.

Dari analisis data di atas, dapat ditarik beberapa kesimpulan sekaligus

sebagai penentu diterima atau tidaknya hipotesis yang peneliti diajukan pada

bab I penelitian ini, yakni ada hubungan antara persepsi siswa terhadap gaya

kepemimpinan guru fisika dalam mengajar di kelas dengan motivasi belajar

siswa, yang terdiri dari: ada hubungan negatif dan signifikan antara persepsi

terhadap gaya otoriter dengan motivasi belajar siswa, ada hubungan negatif

dan signifikan dengan motivasi belajar siswa, dan ada hubungan positif dan

signifikan antara persepsi terhadap gaya kepemimpinan demokratis dengan

motivasi belajar siswa. Oleh karena itu, hipotesis yang diajukan oleh peneliti

pada bab I dinyatakan diterima.

B. Pembahasan

Pada bagian ini, peneliti akan membahas beberapa hal yang berkaitan

dengan temuan-temuan empiris dalam penelitian seperti yang telah

ditunjukkan pada bagian analisis data.

Temuan pertama, ada hubungan negatif dan signifikan antara persepsi

gaya kepemimpinan otoriter dengan motivasi belajar siswa kelas VII dan VIII

SMP PL I Yogyakarta. Artinya, semakin siswa memersepsikan gurunya

sebagai guru yang otoriter maka motivasi belajarnya semakin menurun. Atau

bisa juga diartikan, semakin sering siswa mengalami pola kepemimpinan

82

Page 99: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

otoriter dari guru saat belajar di kelas maka motivasi belajarnya semakin

menurun.

Temuan ini menunjukkan keadaan sebenarnya apa yang dialami oleh siswa

pada waktu mendapat perlakuan yang otoriter dari gurunya. Bagi siswa, guru

otoriter lebih cenderung memaksakan kehendaknya sendiri, kurang

menghargai siswa, membatasi kreativitas siswa, dan menganggap otak siswa

sebagai botol kosong yang harus diisi oleh pengetahuan. Siswa juga harus

menerima aturan-aturan, norma dan standar yang telah ditentukan guru tanpa

harus mempersoalkannya.

Seperti yang ditegaskan dalam kajian teori, guru otoriter menganggap

dialah yang harus aktif sedangkan siswa harus pasif sebagai obyek pengajaran.

Pendapat ini mendapat dukungan dari Suparno (2004: 30) yang menegaskan,

bagi guru otoriter, dialah yang harus berbicara, menjelaskan, dan sebagai

penentu baik dalam memilih bahan, memersiapkan bahan maupun mengolah

bahan. Sedangkan siswa harus duduk diam, mendengarkan, dan mengikuti

petunjuk guru. Guru yang otoriter juga sering mematikan kreativitas siswa

dengan menjadikan jalan pikiran guru sebagai satu-satunya jalan yang benar.

Sedangkan jalan pikiran siswa, cara siswa dalam memecahkan persoalan jika

tidak sesuai dengan apa yang diajarkan dianggap sebagai suatu yang salah dan

disalahkan.

Pendapat tersebut dikuatkan oleh Rudolf Dreikurs & Pearl Cassel (1986),

yang mengatakan bahwa gaya otoriter menganut paham tradisional yang

menuntut perlunya tekanan, hukuman dan kerjasama melalui paksaan. Guru

83

Page 100: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

mendidik murid untuk patuh, memaksa untuk belajar, menghukum setiap

kesalahan dan menolak kebebasan yang aktif. Guru juga menganggap dirinya

sebagai satu-satunya yang bertanggung jawab dalam mengambil keputusan

serta menentapkan tata tertib kepatuhan berdasarkan kemauan sendiri.

Perilaku guru tersebut mengakibatkan kekesalan para siswa karena

kreativitasnya terhambat yang pada akhirnya merasa malas untuk belajar mata

pelajaran yang diajarkan oleh guru tersebut. Oleh karena itu, gaya

kepemimpinan ini kurang cocok untuk diterapkan dalam mengajar di kelas

secara berlebihan. Hal ini telah disadari oleh guru fisika kelas VII dan VIII

SMP PL I Yogyakarta, terbukti dari temuan empiris kalau persepsi terhadap

gaya kepemimpinan ini hanya berada pada kualifikasi rendah dan sangat

rendah.

Walaupun demikian, pada saat-saat tertentu guru merasa perlu untuk

bertindak otoriter walaupun tidak melebihi batas terutama di saat keadaan

kelas sangat kacau atau untuk mengejar target belajar tententu dalam belajar.

Di sisi lain, ada siswa yang selalu memperoleh perlakuan terlalu demokratis

atau bahkan laissez-faire dari orang tuanya sehingga sangat mudah

memersepsikan gurunya otoriter. Hal ini terbukti dari temuan empiris kalau

gaya otoriter memperoleh posisi pada kualifikasi rendah, artinya masih pernah

diterapkan oleh guru. Pada saat itulah siswa merasa guru tersebut memang

otoriter dan mengakibatkan motivasi belajarnya menurun.

Jika siswa mengalami dan melihat perlakuan otoriter dari guru maka akan

terbentuk persepsi bahwa guru tersebut adalah otoriter. Jika siswa tersebut

84

Page 101: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

belum terbiasa mengalaminya maka akan menjadi takut, pasif, tertekan,

pendiam di kelas, yang akhirnya berdampak pada rendahnya motivasi untuk

mempelajari materi yang diajarkan oleh guru tersebut. Maka, sangat tepat

keputusan guru fisika kelas VII dan VIII SMP PL I Yogyakarta untuk jarang

menerapkan gaya kepemimpinan ini. Karena dia sudah menyadari kalau gaya

ini jika terlalu sering diterapkan akan berdampak negatif bagi semangat siswa

untuk belajar.

Temuan kedua, ada hubungan negatif dan signifikan antara persepsi gaya

laissez-faire dengan motivasi belajar siswa kelas VII dan VIII SMP PL I

Yogyakarta. Artinya, semakin siswa memersepsikan gurunya sebagai orang

yang laissez-faire maka motivasi belajarnya semakin menurun. Dengan kata

lain, semakin sering siswa mengalami pola kepemimpinan laissez-faire dari

guru fisika maka motivasi belajarnya semakin menurun.

Temuan ini cocok dengan kajian teori yang menyebutkan gaya laissez-

faire bagi kelompok-kelompok tertentu terutama bagi siswa usia remaja,

memberikan kontribusi yang negatif terhadap motivasi belajar siswa.

Walaupun pola kepemimpinan ini memberikan kebebasan yang penuh kepada

siswa untuk mengatur dan mengelola belajarnya sendiri, tapi kurang cocok

bagi siswa SMP PL I Yogyakarta.

Bagi siswa, gaya laissez-faire hanya cocok untuk memimpin sekelompok

orang yang tingkat kedewasaannya tinggi. Mereka merasa, bagaimana pun

peran guru sangat diperlukan dalam belajar terutama untuk mendampingi,

mengelola dan memandu pembelajaran jika salah arah, dan menanggapi

85

Page 102: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

pendapat dan membantu menjawab pertanyaan siswa. Oleh karena itu, mereka

menanggapi secara negatif gaya kepemimpinan laissez-faire ini.

Berdasarkan apa yang telah disampaikan dalam kajian teori, gaya laissez-

faire memberikan kebebasan sepenuhnya kepada siswa untuk berbuat sesuatu

dalam belajar di kelas. Guru yang bertipe ini tidak memberikan kontrol dan

koreksi kepada siswa sama sekali, sedangkan keberhasilan siswa dalam belajar

tergantung pada kesadaran dari siswa itu sendiri.

Rudolf Dreikurs & Pearl Cassel (1986: 2-3) mengungkapkan, guru laissez-

faire terlalu mengutamakan kebebasan karena beranggapan bahwa tak ada

orang yang tidak dapat berubah. Untuk itu, guru tidak perlu memberikan

kontrol sedikit pun kepada siswa. Guru selalu mengampuni apa saja tindakan

murid, berusaha membuka berbagai pengalaman belajar kepada murid agar

mereka dapat memilih pengalaman mana yang bermanfaat, memberikan

kebebasan kepada murid untuk belajar sendiri/kelompok, mengajar jika

diminta oleh murid, tidak menyusun tahap-tahap pelajaran dan tidak

membebani dengan soal-soal karena menganggap taraf pengetahuan murid

berbeda-beda.

Oleh karena itu, Winkel (1996: 204) menyarankan agar gaya ini jangan

diterapkan karena bisa membuat siswa cenderung memperhatikan dirinya

sendiri dan kurang menghargai wewenang guru, bahkan siswa merasa kurang

pasti dan bingung. Jika hal ini telah terjadi maka akan berdampak negatif pada

motivasi belajar siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan secara empiris

kebenaran pendapat tersebut.

86

Page 103: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Dari uraian tersebut di atas maka jelaslah gaya kepemimpinan laissez-faire

tidak tepat jika sering diterapkan dalam mengajar siswa apalagi masih

setingkat SMP. Hal ini telah disadari oleh guru fisika SMP PL I Yogyakarta

sehingga gaya ini secara empiris hanya berada pada kualifikasi sangat rendah.

Walaupun masih ada siswa yang memersepsikan dirinya sebagai orang yang

laissez-faire, lebih disebabkan oleh latar belakang siswa itu sendiri yang telah

terbiasa mendapat kepemimpinan yang otoriter, disiplin dan tegas dari orang

tuanya. Guru juga sudah berkomitmen agar sedapat mungkin tidak bersikap

laissez-faire dalam mengajar.

Berdasarkan temuan penelitian ini, maka tugas guru fisika baik kelas VII

dan VIII SMP PL I Yogyakarta adalah untuk tetap menjaga agar jangan

sampai siswa semakin memersepsikan dirinya sebagai guru yang laissez-faire,

yakni dengan tetap menjaga sikap agar tidak menjurus pada ciri-ciri

kepemimpinan laissez-faire. Hal ini baik dilakukan untuk meningkatkan

motivasi siswa SMP PL I Yogyakarta dalam belajar fisika yang sudah cukup

baik itu.

Temuan ketiga, ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi gaya

demokratis dengan motivasi belajar siswa baik siswa kelas VII maupun VIII

SMP PL I Yogyakarta. Perbedaannya hanya pada besarnya angka koefisien

korelasi. Untuk kelas VII, koefisien korelasinya sebesar 0,469 dibulatkan

menjadi 0,5 (cukup kuat); kelas VIII koefisien korelasinya sebesar 0,806

(sangat kuat). Penentuan kekuatan korelasi tersebut berdasarkan klasifikasi

yang dibuat Triton PB tahun 2006. Artinya, semakin siswa memersepsikan

87

Page 104: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

bahwa gurunya sebagai guru yang demokratis maka motivasi belajarnya

semakin meningkat. Atau bisa juga artikan semakin sering siswa mengalami

pola kepemimpinan demokratis dari guru maka motivasi belajarnya semakin

meningkat. Hal ini mengindikasikan kalau sambutan siswa terhadap penerapan

gaya kepemimpinan demokratis sangat positif.

Menurut hemat penulis, keunggulan pola pengajaran demokratis terletak

pada kualitas pengajaran demokratis itu sendiri. Dalam pengajaran

demokratis, siswa memperoleh kesempatan yang lebih terbuka untuk

mengembangkan kemampuan-kemampuan, kebutuhan, harapan, pendapat,

aktivitas, nilai-nilai, dan potensi pribadi dalam membangun motivasi

belajarnya. Jadi, dalam pengajaran demokratis pencapaian motivasi dapat

berlangsung sangat lancar.

Seperti yang ditegaskan oleh Suparno (2004:32), guru yang demokratis

dalam mengajar lebih mementingkan siswa dalam proses pembelajaran dan

bukan guru. Konsekuensinya, yang harus aktif belajar, mengulangi bahan dan

mengolah bahan adalah siswa bukan guru. Aktif di sini bisa ditunjukkan

dengan mengkritisi apa yang disampaikan guru, bertanya, mengemukakan

pendapat, gagasan ide, latihan-latihan soal, dan bila mengalami kesulitan

mempertanyakannya kepada guru. Guru yang bertipe ini memosisikan dirinya

sebagai fasilitator dan mediator di tengah-tengah kelompok belajar dan

menerapkan hubungan yang dialogis dalam mengajar.

Pendapat ini dikuatkan oleh Winkel (1986: 117), guru demokratis

bertindak sebagai anggota kelompok, dan bersama siswa menentukan

88

Page 105: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

bagaimana sebaiknya proses belajar diatur. Demikian pula dalam bersikap,

guru yang bersifat demokratis cenderung bersikap ramah dan adil. Guru

demokratis sangat menghargai pendapat dan gagasan siswa. Maka dari itulah

gaya kepemimpinan ini sangat cocok jika diterapkan dalam mengajar siswa di

kelas. Dan ternyata hal tersebut telah dilakukan oleh guru fisika kelas VII dan

VIII SMP PL I Yogyakarta.

Beberapa hal menurut siswa yang menunjukkan bahwa guru mereka

bersifat demokratis dalam mengajar antara lain: guru dan siswa bersama-sama

menjaga ketenangan selama proses belajar mengajar di kelas, bukan hanya

tanggung jawab guru sendiri. Guru juga sangat menghargai prestasi yang

diperoleh siswa, guru menghargai pendapat siswa, guru bersama-sama siswa

bertanggung jawab terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah, guru

sangat menghargai niat para siswa untuk menyelesaikan soal-soal latihan

walaupun masih banyak yang salah, dan setiap hasil diskusi siswa sangat

dihargai oleh guru. Pendapat tersebut diperoleh dari item-item dalam

kuesioner demokratis yang memperoleh jumlah skor lima besar.

Beberapa siswa juga mengatakan bahwa guru mereka sangat demokratis

karena senang bila siswa berani mengemukakan pendapat, berani berdebat

dengan guru karena dapat melihat dari segi yang lain. Guru juga memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan alternatif,

menghargai niat para siswa yang mengerjakan soal dengan cara yang berbeda.

89

Page 106: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Hal tersebut sejalan dengan yang dikatakan oleh Suparno (2004: 35)

tentang hal-hal yang perlu dilakukan oleh guru dalam mengajar agar terjadi

proses pembelajaran yang demokratis antara lain:

1) Mengajak siswa aktif belajar

2) Siswa dibiarkan bertanya

3) Menggunakan metode ilmiah dalam proses penemuan sehingga

siswa merasa menemukan sendiri pengetahuan mereka

4) Mengikuti pikiran dan gagasan siswa

5) Menggunakan variasi metode pembelajaran seperti kelompok, studi

di luar kelas, maupun di luar sekolah

6) Melakukan kunjungan ke tempat pengembangan ilmu pengetahuan

seperti museum dan laboratorium

7) Mengadakan pratikum terpimpin maupun bebas

8) Tidak mencerca siswa yang berpendapat salah atau lain

9) Menerima jawaban alternatif dari siswa

10) Kesalahan konsep siswa ditunjukkan secara arif

11) Siswa diberi waktu berpikir dan merumuskan gagasan mereka

12) Siswa diberikan kesempatan mengungkapkan pikirannya

13) Siswa diberi kesempatan dengan caranya sendiri untuk belajar dan

menemukan sesuatu

14) Evaluasi yang kontinyu dengan skala proses.

Memang tidak semua ketentuan-ketentuan di atas dapat diterapkan oleh

guru fisika SMP PL I Yogyakarta dalam mengajar di kelas karena

90

Page 107: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

keterbatasan fasilitas, waktu dan tenaga. Namun, paling tidak sebagian besar

telah ia terapkan dan hasilnya mampu membangkitkan semangat belajar siswa

SMP PL I Yogyakarta dalam mempelajari fisika. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa guru fisika dipersepsikan oleh siswa sebagai guru yang

demokratis yang berpengaruh positif pada peningkatan motivasi belajar siswa.

Beberapa hal yang menunjukkan kalau siswa memiliki motivasi yang

tinggi dalam belajar fisika yakni, memiliki harapan yang kuat untuk bisa

menguasai fisika secara mendalam, memiliki kebanggaan jika memperoleh

nilai yang tinggi dari teman-teman, merasa puas jika berhasil mengatasi

kesulitan dalam belajar fisika, dan merasa puas jika berhasil mengerjakan

soal-soal yang menantang tanpa bantuan orang lain.

Sumbangan (diskriminan) persepsi gaya kepemimpinan guru fisika dalam

mengajar di kelas terhadap motivasi belajar siswa dapat diketahui dengan

mengkuadratkan koefisien korelasi dari hubungan masing-masing gaya

kepemimpinan dengan motivasi belajar siswa dikali seratus persen.

Sumbangan gaya kepemimpinan terhadap peningkatan motivasi belajar siswa

lebih jelas dapat dilihat pada tabel 19 di bawah ini.

Tabel 19: Sumbangan Masing-Masing Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Belajar Siswa

Kelas VII Kelas VIII Hubungan Variabel

r r 2 r r 2 Otoriter vs Motivasi - 0,452 0,204 (20,4%) - 0,582 0,338 (33,8%) L-Faire vs Motivasi - 0,301 0,090 (9%) - 0,572 0,327 (32,7%) Demokratis vs Motivasi 0,469 0,219 (22%) 0,806 0,649 (65%)

91

Page 108: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Dari tabel 19 tentang sumbangan (diskriminan) masing-masing gaya

kepemimpinan guru terhadap motivasi belajar siswa diketahui bahwa untuk

kelas VII: gaya otoriter dan laissez-faire memberikan sumbangan masing-

masing sebesar 20,4% dan 9% terhadap penurunan motivasi belajar siswa

(tanda negatif). Sedangkan gaya demokratis memberikan sumbangan sebesar

22% terhadap peningkatan motivasi belajar siswa. Untuk kelas VIII: gaya

otoriter dan laissez-faire masing-masing memberikan sumbangan 33,8% dan

32,7% terhadap penurunan motivasi belajar siswa (tanda negatif). Sedangkan

gaya demokratis memberikan sumbangan sebesar 65% terhadap peningkatan

motivasi belajar siswa. Dengan demikian, masih ada faktor lain yang

mempengaruhi motivasi belajar siswa di luar variabel yang diteliti dalam

penelitian ini.

Berdasarkan temuan penelitian, pembahasan dan pendapat para ahli,

peneliti menemukan jawaban atas permasalahan yang diajukan dalam

penelitian ini, yakni persepsi gaya otoriter berpengaruh negatif terhadap

motivasi belajar siswa, persepsi gaya laissez-faire juga berpengaruh negatif

terhadap motivasi belajar siswa, dan persepsi gaya demokratis berpengaruh

positif dalam pembentukan motivasi belajar siswa. Oleh karena itu, guru

selayaknya menerapkan gaya kepemimpinan ini dalam mengajar di kelas.

Hasil penelitian ini cukup penting dan bisa berlaku bagi seluruh guru SMP PL

I Yogyakarta.

92

Page 109: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian ini, penulis akan menyimpulkan beberapa hal berkaitan

dengan hasil penelitian. Kesimpulan ini tentunya hanya berlaku bagi populasi

di mana penelitian ini dilaksanakan, yakni di SMP PL I Yogyakarta. Bagian

saran, berisi masukan-masukan peneliti baik bagi guru, siswa, maupun peneliti

lainnya yang akan mengambil topik yang sama atau yang berkaitan dengan

topik penelitian ini.

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan, penulis menyimpulkan

beberapa hal sebagai penutup dari laporan penelitian ini, yakni:

1. Persepsi gaya otoriter berhubungan negatif dan signifikan dengan

motivasi belajar siswa. Artinya, semakin siswa memersepsikan guru

fisikanya sebagai guru yang otoriter maka motivasi belajarnya semakin

menurun.

2. Persepsi gaya laissez-faire berhubungan negatif dan signifikan dengan

motivasi belajar siswa. Artinya, semakin siswa memersepsikan

gurunya sebagai orang yang laissez-faire maka motivasi belajarnya

semakin menurun.

3. Persepsi gaya demokratis mempunyai hubungan yang positif dan

signifikan dengan motivasi belajar siswa. Artinya, semakin siswa

93

Page 110: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

memersepsikan gurunya sebagai orang yang demokratis dalam

mengajar maka motivasi belajarnya semakin meningkat.

B. Saran

1. Bagi Guru Fisika

Hasil penelitian menunjukkan, baik guru fisika kelas VII maupun kelas

VIII dipersepsikan oleh siswanya sebagai orang yang demokratis dalam

mengajar di kelas, yang direspons oleh siswa dengan motivasi belajar fisika

yang tinggi. Hal ini seyogyanya tetap dipertahankan dan bahkan perlu terus

ditingkatkan kedemokratisannya dengan lebih menekankan pada pembinaan

relasi/hubungan, kerjasama, maupun komunikasi yang baik dengan siswa serta

penerapan metode pembelajaran yang lebih bervariasi dengan lebih banyak

melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Ini perlu dilakukan tidak hanya

oleh guru fisika tetapi juga guru bidang studi lain.

2. Bagi Peneliti Lainnya

Bagi peneliti lain (khususnya calon guru) perlu mengenal, memahami dan

mengasah keterampilan memimpin sehingga setelah mengajar kelak bisa

menerapkan gaya kepemimpinan yang bervariasi tanpa menghilangkan

kedemokratisannya yang telah terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar

siswa. Untuk itu, studi tentang kepemimpinan guru dalam mengajar tetap

perlu dilanjutkan dengan melihat aspek-aspek lainnya yang memungkinkan

mempengaruhi persepsi dan motivasi belajar siswa. Seperti misalnya mencoba

94

Page 111: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

bereksperimen dengan mengajar berbasis gaya kepemimpinan maupun

berdasarkan gaya belajar siswa. Tentunya itu semua akan memperkaya

khazanah pengetahuan di bidang pendidikan. Yang pasti, masalah

kepemimpinan merupakan realitas yang akan dihadapi oleh calon guru ketika

sudah mengajar.

95

Page 112: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

DAFTAR PUSTAKA

Andi, Vitalis. 2004. Persepsi Siswa Terhadap Kecenderungan Penerapan Gaya

Kepemimpinan Guru Bimbingan Konseling dalam bimbingan klasikal.

Skripsi. Yogyakarta: USD.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

_________________. 1989. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktis.

Jakarta: Bina Aksara.

_________________. 2000. Manajemen Penelitian: Edisi Revisi. Jakarta: Rineka

Cipta.

Azwar, Saifudin. 2001. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dreikurs, Rudloft. et al. 1986. Disiplin Tanpa Hukuman. Bandung: Remadja

Karya.

Ecin, Markus. 2007. Yang Terlupakan dalam Pendidikan. Dalam Kalimantan

Review, No. 141/Th.XVI/Mei 2007. Hal 24.

Edelmann., R. 1997. Konflik Interpersonal di Tempat Kerja. Yogyakarta.

Kanisius.

Effendy. 1981. Kepemimpinan dan Komunikasi. Bandung: Penerbit Alumni.

Esti, S. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grasindo.

Fattah, Nanang. 2001. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Furchan, Arif. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha

Nasional.

96

Page 113: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Gilmer, B. V. H. 1996. Industrial Psychology. 2nd edition. Kogakusha: McGraw-

Hill. Inc.

Griffin, Ricky. 2004. Manajemen. Jakarta: Erlangga.

Hadi, Sutrisno. 1991. Analisis untuk Instrumen Angket, Tes dan Skala Nilai

dengan BASICA. Yogyakarta: Andi Offset.

Hernowo, 2005. Menjadi Guru Yang Mau dan Mampu Mengajar Secara

Menyenangkan. Bandung: Penerbit MLC.

Imron, Ali. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Pustaka Jaya.

Irwanto, dkk. 1998. Psikologi Umum: Buku Panduan untuk Mahasiswa. Jakarta:

APTIK.

Kock, Heiz. 1984. Saya Guru Yang Baik?. Yogyakarta: Kanisius.

Mahmud, Dimyati. 1990. Psikologi Pendidikan: suatu Pendekatan Terapan.

Yogyakarta: BPFE.

Masidjo, Ign. 1995. Penelitian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.

Yogyakarta: Kanisius.

Paranto, Sugeng. 1981. Motivasi dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta:

Penataran Lokakarya tahap II Proyek Pengembangan Pendidikan Guru

(P3G) Debdikbud.

Purwanto, Ngalim. 1991. Psikologi Pendidikan Umum. Bandung: CV Remaja

Karya Bandung.

_______________. 2002. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

97

Page 114: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Sardiman, A. M. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV

Rajawali.

Sarwono, Sarlito W. 1992. Psikologi Lingkungan. Jakarta: Grasindo.

Sigit, Soehardi. 2001. Pengantar Metodologi Penelitian Sosial-Bisnis-

Manajemen. Yogyakarta: FE UST.

Soenardji. 1988. Pengantar Psikologi Edisi 2. Jakarta: Erlangga.

Suparno, Paul. 2004. Guru Demokratis di Era Reformasi. Jakarta: Grasindo

Suparno, Paul. 2006. Menyiapkan Guru Sebelum Kurikulum di Ubah Lagi.

Kompas edisi 27 Februari 2006.

___________. 2000. Diktat Kuliah Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta.

USD.

___________. 2001. Statistika Dasar: Diktat Untuk Mahasiswa Pendidikan

Fisika. Yogyakarta: USD.

Sutarto. 1986. Dasar-Dasar Kepemimpinan Administrasi. Yogyakarta: UGM.

Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan suatu Pendekatan Praktek.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tajuk Rencana Media Indonesia Edisi Desember 2005.

Thoha, Miftah. 1998. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Penerbit CV.

Rajawali.

Triton, P.B. 2006. SPSS 13.0 Terapan; Riset Statistik Parametrik. Yogyakarta:

Penerbit Andi.

Wahjosumidjo. 1987. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

98

Page 115: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Wahono, Francis. 2005. ABC Globalisasi. Yogyakarta: Cindelaras Pustaka

Rakyat.

Wardhani A. Y. C., 1998. Hubungan Antara Motivasi Belajar Matematika dengan

Prestasi Belajar Matematika Di kalangan Para Siswa Kelas I SMUK

Sang Timur Yogyakarta Caturwulan II Tahun ajaran 1997/1998.

Skripsi. Yogyakarta: USD.

Winkel, W. S. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.

___________. 1984. Psikologi dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.

Wiyono, Hadikoesoemo. 1973. Penyelidikan Validitas Angket Kepemimpinan

Dalam Mengungkap Masalah Kepemimpinan Pada Taruna AKABRI

DARAT. Seri Penerbitan Skripsi Terbaik. Yogyakarta: UGM.

Yohana, R. A. R. 2005. Hubungan Antara Persepsi Guru Terhadap Gaya

Kepemimpinan Dengan Motivasi Kerja Guru SMK Karya Guna I

Bekasi. Dalam Psiko-Edukasi: Jurnal Pendidikan, Psikologi dan

Konseling Unika Atmajaya Jakarta Vol. 3 No. 2 Oktober 2005 hal. 146-

159.

99

Page 116: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Lampiran 1

Page 117: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Lampiran 2

Page 118: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Lampiran 3

Page 119: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

KUESIONER PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN

GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS PENGANTAR:

Siswa yang terkasih, di tengah-tengah kesibukan belajarmu, perkenankan saya menyela waktumu dan meminta kesediaanmu untuk mengisi kuesioner ini. Guru yang dimaksud dalam kuesioner ini adalah guru mata pelajaran Fisika yang mengajar Fisika di dalam kelasmu. Saya akan merahasiakan identitasmu karenanya jawablah kuesioner ini dengan baik sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan yang pernah kamu alami.

Atas bantuan dan kerjasamamu yang baik, saya ucapkan terima kasih. IDENTITAS SISWA: Jenis Kelamin :...................................... Kelas :...................................... Umur :...................................... PETUNJUK:

Berilah tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan di bawah ini sesuai dengan apa yang kamu alami! SL: Jika menurutmu Selalu SR: Jika menurutmu Seringkali JR: Jika menurutmu Jarang TP: Jika menurutmu Tidak Pernah

Pilihan Jawaban NO

PERNYATAAN SL SR JR TP

1 Tata tertib di kelasmu ditentukan oleh gurumu sendiri. 2 Ketenangan di kelasmu menjadi tanggung jawab guru dan siswa. 3 Jumlah anggota kelompok diskusimu ditentukan oleh guru dan

siswa.

4 Teman dudukmu saat belajar fisika ditetapkan oleh guru sendiri. 5 Guru cuek saja dengan masalah dalam kelasmu saat pelajaran

fisika

6 Jika siswa mengerjakan soal tidak sesuai dengan perintah, guru langsung memarahi.

7 Kesulitan siswa dalam belajar fisika didiskusikan oleh guru dan siswa.

8 Guru tidak mengawasi sikap, tingkah laku, perbuatan, atau kegiatan yang dilakukan oleh para siswa saat belajar fisika.

9 Guru suka berdialog dengan siswa dan sangat memperhatikan

Lampiran 4

Page 120: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

masalah yang dialami siswanya. 10 Ketika pelajaran fisika dimulai, guru berceramah sebentar

setelah itu langsung pergi meninggalkan kelas.

11 Guru menjelaskan materi sambil bertanya kepada siswa serta meminta pendapat siswa atau sebaliknya.

12 Guru memulai pelajaran fisika dengan suatu percobaan yang melibatkan siswa.

13 Guru membiarkan siswa yang tidur ketika pelajaran fisika. 14 Guru langsung mengeluarkan siswa jika mengganggu temannya

saat pelajaran fisika.

15 Dalam mengajar fisika guru anda lebih mengejar terselesainya materi dan menuntut prestasi sempurna dari siswa.

16 Gurumu cuek saja dengan siswa yang tidak mengerjakan tugasnya.

17 Guru melibatkan siswa dalam menentukan kegiatan untuk meningkatkan kekompakan di kelasmu.

18 Guru menganggap dirinyalah yang paling tahu tentang fisika, karenanya ide atau gagasan siswa diabaikannya.

19 Guru cuek dengan siswa yang tidak mengerjakan PR. 20 Guru sendiri menentukan sanksi bagi siswa yang salah tanpa

meminta pertimbangan, pendapat dan saran dari siswa lainnya.

21 Guru mengancammu jika tidak mau disuruhnya mengerjakan soal di papan tulis.

22 Pembagian kelompok presentasi ditentukan oleh guru sendiri. 23 Gurumu cuek saja dengan papan tulis di kelasmu yang kotor. 24 Setiap kali belajar fisika guru menyuruh anda mencatat materi

pelajaran dari awal sampai selesai.

25 Guru sangat senang dengan siswa yang mau belajar berbicara di depan kelas.

26 Guru cuek saja jika kamu tidak pernah berhasil dapat nilai yang baik dalam ulangan.

27 Ketika kelasmu ribut, guru membiarkan saja dan tetap terus melanjutkan pelajaran.

28 Guru seimbang dalam memberikan saran dan kritik ketika ada masalah di kelasmu.

29 Jika salah dalam mengerjakan tugas, guru langsung memarahimu.

30 Guru menghargai prestasi yang diperoleh siswa. 31 Guru langsung menghukum siswa yang terlambat masuk kelas. 32 Guru sangat menghargai niat para siswa untuk menyelesaikan

soal-soal latihan fisika walaupun masih banyak yang salah.

33 Selama pelajaran fisika, siswa harus tunduk, diam, mendengarkan dan mengikuti petunjuk guru.

34 Guru sangat menghargai hasil diskusi di kelasmu. 35 Guru membiarkan siswa yang melanggar tata tertib.

Page 121: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

36 Guru langsung menghukum siswa jika tidak membawa buku paket fisika yang dimintanya.

37 Kesetiaan terhadap kesepakatan bersama mendapat pujian dari gurumu

38 Guru membiarkan siswa yang tidak memperhatikan penjelasannya tentang konsep dan rumus fisika.

39 Tindakan gurumu dalam kelas kurang memperhatikan perasaanmu.

40 Guru menanyakan alasan mengapa siswa melanggar kesepakatan bersama.

41 Jika siswa tidak mengerjakan tugas dan tidak dapat nilai, guru diam saja.

42 Guru langsung memarahi siswa yang tidak mendengarkannya berbicara.

43 Guru cuek saja dengan keadaan kelas yang kotor. 44 Keberhasilan pembelajaran fisika di kelasmu menjadi tanggung

jawab bersama antara guru dan siswa.

45 Keindahan di dalam kelasmu menjadi tanggungjawab siswa sendiri.

46 Jika siswa menjawab soal tidak sesuai dengan yang diajarkan, walaupun rasional, guru langsung menyalahkannya.

47 Guru memberikan ruang untuk berpikir bagi siswa serta mengungkapkan gagasannya baik secara pribadi maupun kelompok.

48 Kalau presentasi kacau, guru diam dan cuek saja. 49 Dalam proses belajar di kelasmu, guru dan siswa menciptakan

suasana saling percaya, saling menghormati dan saling menghargai.

50 Dalam suatu diskusi dikelasmu, guru dan siswa menciptakan suasana saling percaya, saling menghormati dan saling menghargai.

51 Guru langsung menghukum siswa, yang rajin bertanya dan menyanggah pendapatnya karena dianggapnya melawan.

52 Guru membiarkan saja siswa yang mengganggu temannya belajar.

Catatan: Periksalah kembali jawaban anda sebelum lembar ini dikumpulkan, usahakan jangan sampai ada yang belum terisi. Terima kasih atas bantuannya.

SELAMAT BELAJAR!!!

Page 122: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

KOESIONER

MOTIVASI BELAJAR FISIKA

PETUNJUK:

1. Bacalah setiap pernyataan baik-baik sebelum kamu memberikan jawaban.

2. Angket ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana motivasi belajarmu dalam

mata pelajaran fiska.

3. Angket ini tidak berpengaruh terhadap penilaian akademik anda. Oleh karena

itu jawablah sesuai dengan keadaan anda yang sebenarnya.

4. Berilah tanda cheklis (√) pada kolom jawaban disamping kanan pernyataan,

yaitu:

SL : Selalu

SR : Sering kali

JR : Jarang

TP : Tidak Pernah

NO PERNYATAAN SL SR JR TP

1 Dalam belajar fisika saya berharap dapat

menguasai materi fisika secara lebih mendalam

2 Saya mudah putus asa jika menghadapi kesulitan

dalam belajar fisika

3 Untuk mengatasi kekurangan saya dalam belajar

fisika, saya tidak perlu banyak membaca buku

fisika

4 Jika saya belajar keras dalam pelajaran fisika

maka saya dapat mencapai hasil yang memuaskan.

5 Jika saya mendapat nilai yang baik dalam ulangan

fisika maka saya memiliki rasa percaya diri yang

tinggi

6 Jika saya mendapat nilai buruk dalam ulangan

fisika maka saya merasa malas dan tidak

Lampiran 5

Page 123: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

bersemangat dalam mengikuti pelajaran fisika.

7 Saya suka beralih pada kegiatan lain dari pada

berusaha keras untuk menyelesaikan suatu

kesulitan dalam belajar fisika.

8 Saya mudah dipengaruhi oleh perasaan takut

gagal dalam belajar fisika

9 Saya merasa puas jika berhasil mengatasi

kesulitan dalam belajar fisika karena dapat

mempelancar pencapaian cita-cita saya.

10 Saya berusaha keras untuk memiliki minat yang

besar terhadap fisika.

11 Sesudah menerima pelajaran fisika saya tidak

pernah mengingat materi yang diajarkan apalagi

mempelajarinya kembali.

12 Saya mempunyai keinginan yang besar untuk

berhasil dalam belajar fisika.

13 Saya merasa puas jika berhasil memahami materi

pelajaran fisika yang diberikan guru.

14 Saya berusaha mengerjakan soal fisika sendiri dan

tidak bergantung pada orang lain.

15 Saya lebih senang terhadap soal fisika yang

mudah dari pada soal fisika yang sulit dan

menantang.

16 Saya merasa puas jika berhasil mengerjakan soal

fisika sendiri tanpa bentuan orang lain.

17 Saya tidak suka mencoba soal fisika yang belum

pernah saya kerjakan.

18 Saya lebih senang menunda mengerjakan tugas

fisika.

19 Setiap kali mendapat tugas fisika saya yakin dapat

Page 124: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

mengerjakannya dengan baik.

20 Saya merasa bangga jika dapat menyelesaikan

tugas fisika lebih cepat dari pada teman-teman

saya satu kelas.

21 Saya lebih senang menghindari tugas fisika yang

banyak menuntut kerja keras.

22 Dalam mengerjakan tugas fisika secara kelompok,

saya lebih senang memilih teman-teman yang

menguasai fisika dari pada yang tidak sama sekali.

23 Dalam menghadapi ulangan fisika saya tidak

pernah mempersiapkan diri belajar fisika dengan

baik malam harinya.

24 Saya berusaha menyukai setiap pelajaran fisika

yang saya peroleh.

25 Pada saat pelajaran fisika berlangsung, saya lebih

senang mengobrol dengan teman lain dari pada

memusatkan perhatian pada pelajaran.

26 Jika ada materi yang belum jelas saya lebih

senang diam daripada mengajukan pertanyaan

kepada guru.

27 Saya tidak memiliki keinginan yang besar untuk

mendapatkan prestasi yang baik dalam fisika.

28 Saya tidak akan berusaha belajar fisika dengan

lebih baik jika saya memperoleh nilai yang buruk

dalam fisika.

29 Saya sudah merasa puas jika memperoleh nilai

enam pada ulangan fisika.

30 Saya merasa bangga jika memperoleh nilai fisika

lebih tinggi daripada teman-teman saya yang lain.

Page 125: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Validitas Internal Item Otoriter

No. Item

Koef. Korelasi Keputusan

Item1 0.516 Valid Item4 0.233 Invalid Item7 0.422 Valid Item9 0.665 Valid Item17 0.458 Valid Item20 0.424 Valid Item23 0.67 Valid Item26 0.634 Valid Item27 0.599 Valid Item28 0.303 Valid Item30 0.437 Valid Item35 0.776 Valid Item37 0.5 Valid Item39 0.544 Valid Item42 0.457 Valid Item45 0.728 Valid Item49 0.614 Valid Item52 0.263 Invalid Item54 0.677 Valid Item59 0.652 Valid

Lampiran 6

Page 126: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Validitas Internal Item Laissez-Faire

No. Item Koef. Korelasi Keputusan

Item3 -0.094 Invalid Item6 -0.096 Invalid Item8 0.596 Valid Item11 0.472 Valid Item13 0.539 Valid Item16 0.426 Valid Item18 0.16 Invalid Item21 0.568 Valid Item24 0.558 Valid Item25 0.089 Invalid Item29 0.65 Valid Item32 0.748 Valid Item33 0.476 Valid Item41 0.637 Valid Item44 0.447 Valid Item47 0.629 Valid Item50 0.803 Valid Item53 0.377 Valid Item56 0.565 Valid Item60 0.577 Valid

Lampiran 7

Page 127: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Validitas Internal Item Demokratis

No. Item Koef. Korelasi Keputusan

Item2 0.455 Valid Item5 0.425 Invalid Item10 0.593 Valid Item12 0.682 Valid Item14 0.686 Valid Item15 0.575 Valid Item19 0.185 Invalid Item22 0.701 Valid Item31 0.409 Valid Item34 0.725 Valid Item36 0.735 Valid Item38 0.667 Valid Item40 0.659 Valid Item43 0.522 Valid Item46 0.644 Valid Item48 0.292 Invalid Item51 0.597 Valid Item55 0.761 Valid Item57 0.801 Valid Item58 0.782 Valid

Lampiran 8

Page 128: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Validitas Internal Item Motivasi

Item Koefisien Korelasi Keputusan

Pearson Correlation 0.350 Valid Item1

Sig. (1-tailed) 0.012 Pearson Correlation 0.575 Valid Item2 Sig. (1-tailed) 0.000 Pearson Correlation 0.503 Valid Item3 Sig. (1-tailed) 0.000 Pearson Correlation 0.480 Valid Item4 Sig. (1-tailed) 0.001 Pearson Correlation 0.430 Valid Item5 Sig. (1-tailed) 0.002 Pearson Correlation 0.435 Valid Item6 Sig. (1-tailed) 0.001 Pearson Correlation 0.390 Valid Item7 Sig. (1-tailed) 0.006 Pearson Correlation 0.385 Valid Item8 Sig. (1-tailed) 0.006 Pearson Correlation 0.323 Valid Item9 Sig. (1-tailed) 0.020 Pearson Correlation 0.552 Valid Item10 Sig. (1-tailed) 0.000 Pearson Correlation 0.666 Valid Item11 Sig. (1-tailed) 0.000 Pearson Correlation 0.475 Valid Item12 Sig. (1-tailed) 0.001 Pearson Correlation 0.467 Valid Item13 Sig. (1-tailed) 0.002 Pearson Correlation 0.543 Valid Item14 Sig. (1-tailed) 0.000 Pearson Correlation 0.442 Valid Item15 Sig. (1-tailed) 0.002 Pearson Correlation 0.456 Valid Item16 Sig. (1-tailed) 0.001 Pearson Correlation 0.448 Valid Item17 Sig. (1-tailed) 0.002

Lampiran 9

Page 129: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Pearson Correlation 0.703 Valid Item18 Sig. (1-tailed) 0.000 Pearson Correlation 0.541 Valid Item19 Sig. (1-tailed) 0.000 Pearson Correlation 0.550 Valid Item20 Sig. (1-tailed) 0.000 Pearson Correlation 0.695 Valid Item21 Sig. (1-tailed) 0.000 Pearson Correlation 0.556 Valid Item22 Sig. (1-tailed) 0.001 Pearson Correlation 0.602 Valid Item23 Sig. (1-tailed) 0.000 Pearson Correlation 0.438 Valid Item24 Sig. (1-tailed) 0.002 Pearson Correlation 0.560 Valid Item25 Sig. (1-tailed) 0.000 Pearson Correlation 0.616 Valid Item26 Sig. (1-tailed) 0.000 Pearson Correlation 0.659 Valid Item27 Sig. (1-tailed) 0.000 Pearson Correlation 0.440 Valid Item28 Sig. (1-tailed) 0.002 Pearson Correlation 0.520 Valid Item29 Sig. (1-tailed) 0.000 Pearson Correlation 0.450 Valid Item30 Sig. (1-tailed) 0.000

Page 130: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Uji Normalitas Data Kelas VII

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

159 159 159 159

38.96 27.74 47.61 91.67

7.370 7.280 8.438 9.875

.114 .098 .091 .071

.114 .098 .048 .045

-.083 -.057 -.091 -.071

1.442 1.232 1.148 .890

.031 .096 .144 .407

N

Mean

Std. Deviation

Normal Parametersa,b

Absolute

Positive

Negative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Otoriter L_Faire Demokratis Motivasi

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Lampiran 10

Page 131: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Uji Normalitas Kelas VIII

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

162 162 162 162

35.94 25.79 53.96 93.59

6.168 6.714 7.978 9.070

.091 .146 .126 .079

.091 .146 .098 .045

-.068 -.086 -.126 -.079

1.164 1.853 1.603 1.008

.133 .002 .012 .262

N

Mean

Std. Deviation

Normal Parameters a,b

Absolute

Positive

Negative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Otoriter L_Faire Demokratis Motivasi

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Lampiran 11

Page 132: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Uji Linearitas Data Kelas VII

ANOVA Table

4315.455 33 130.771 1.474 .067

647.904 1 647.904 7.302 .008

3667.551 32 114.611 1.292 .162

11091.878 125 88.735

15407.333 158

(Combined)

Linearity

Deviation from Linearity

BetweenGroups

Within Groups

Total

Motivasi * Otoriter

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Measures of Association

-.205 .042 .529 .280Motivasi * OtoriterR R Squared Eta Eta Squared

ANOVA Table

4144.433 29 142.911 1.637 .033

1398.859 1 1398.859 16.022 .000

2745.574 28 98.056 1.123 .323

11262.900 129 87.309

15407.333 158

(Combined)

Linearity

Deviation from Linearity

BetweenGroups

Within Groups

Total

Motivasi * L_Faire

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Measures of Association

-.301 .091 .519 .269Motivasi * L_FaireR R Squared Eta Eta Squared

ANOVA Table

5975.203 38 157.242 2.001 .002

3392.004 1 3392.004 43.155 .000

2583.200 37 69.816 .888 .653

9432.130 120 78.601

15407.333 158

(Combined)

Linearity

Deviation from Linearity

BetweenGroups

Within Groups

Total

Motivasi * Demokratis

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Measures of Association

.469 .220 .623 .388Motivasi * DemokratisR R Squared Eta Eta Squared

Lampiran 12

Page 133: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Uji Linearitas Data Kelas VIII

ANOVA Table

6240.401 25 249.616 4.846 .000

4479.404 1 4479.404 86.968 .000

1760.997 24 73.375 1.425 .107

7004.889 136 51.507

13245.290 161

(Combined)

Linearity

Deviation from Linearity

BetweenGroups

Within Groups

Total

Motivasi * Otoriter

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Measures of Association

-.582 .338 .686 .471Motivasi * OtoriterR R Squared Eta Eta Squared

ANOVA Table

6706.425 27 248.386 5.090 .000

4010.919 1 4010.919 82.195 .000

2695.506 26 103.673 2.125 .003

6538.866 134 48.798

13245.290 161

(Combined)

Linearity

Deviation from Linearity

BetweenGroups

Within Groups

Total

Motivasi * L_Faire

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Measures of Association

-.550 .303 .712 .506Motivasi * L_FaireR R Squared Eta Eta Squared

ANOVA Table

9030.202 29 311.386 9.751 .000

7549.151 1 7549.151 236.410 .000

1481.051 28 52.895 1.656 .031

4215.088 132 31.932

13245.290 161

(Combined)

Linearity

Deviation from Linearity

BetweenGroups

Within Groups

Total

Motivasi * Demokratis

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Measures of Association

.755 .570 .826 .682Motivasi * DemokratisR R Squared Eta Eta Squared

Lampiran 13

Page 134: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Uji Hipotesis Kelas VII

Correlations

1 -.301** .469**

.000 .000

159 159 159

-.301** 1 -.513**

.000 .000

159 159 159

.469** -.513** 1

.000 .000

159 159 159

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Motivasi

L_Faire

Demokratis

Motivasi L_Faire Demokratis

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Correlations

1.000 -.452 . .000

159 159 -.452 1.000 .000 .

159 159

Correlation Coefficient Sig. (2-tailed)

N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed)

N

Otoriter

Motivasi

Spearman's rho Otoriter Motivasi

Lampiran 14

Page 135: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Uji Hipotesis Kelas VIII

Correlations

1 -.582**

.000

162 162

-.582** 1

.000

162 162

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Otoriter

Motivasi

Otoriter Motivasi

Correlation is significant at the 0.01 level(2-tailed).

**.

Correlations

1.000 .806** -.546**

. .000 .000

162 162 162

.806** 1.000 -.572**

.000 . .000

162 162 162

-.546** -.572** 1.000

.000 .000 .

162 162 162

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

Correlation Coefficient

Sig. (2-tailed)

N

Demokratis

Motivasi

L_Faire

Spearman's rhoDemokratis Motivasi L_Faire

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

Lampiran 15

Page 136: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Total Skor Setiap Variabel Penelitian Kelas VII

Otoriter L_Faire Demokratis Motivasi 33 23 62 103 31 17 52 102 45 23 54 96 34 35 34 85 34 35 34 83 37 22 49 89 36 22 48 92 60 42 52 104 41 23 50 88 44 25 49 99 46 23 55 81 46 32 47 103 38 32 36 87 61 42 40 73 65 41 21 71 56 47 59 104 59 42 38 88 35 26 47 92 54 49 41 85 37 16 55 114 51 37 35 97 39 30 57 102 49 33 48 99 46 36 44 98 41 29 46 105 40 31 47 79 45 23 54 99 42 22 59 105 51 24 60 95 37 22 48 99 41 31 47 77 36 25 49 87 35 25 51 95 46 32 32 89 40 31 46 87 43 30 51 106 37 29 51 96 40 28 58 93 40 40 37 101 43 30 38 93 49 34 46 92 30 20 52 95 38 35 49 69 39 28 38 69 40 20 47 89

Lampiran 16

Page 137: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

41 27 57 97 42 22 52 92 38 26 33 94 38 26 33 94 38 30 41 91 40 44 26 71 44 44 32 70 20 19 65 110 35 21 42 93 33 23 47 87 40 32 48 92 43 16 64 99 49 47 23 95 44 19 51 95 34 29 46 74 36 30 44 84 37 31 44 83 57 31 43 83 57 32 44 83 32 25 44 72 40 32 48 94 37 27 40 87 38 26 42 83 36 25 46 105 36 26 46 103 43 23 46 97 35 19 54 91 34 35 46 91 35 35 46 91 42 21 52 86 41 25 55 102 35 17 48 104 37 26 53 105 37 25 43 86 46 23 55 91 37 23 55 113 38 27 45 99 36 21 54 106 41 17 41 99 30 17 41 100 35 26 42 91 34 26 53 97 29 25 63 102 23 22 55 87 23 22 55 86 46 34 36 76 46 34 42 88 30 25 63 105 36 30 40 84 40 32 48 87 34 18 44 90

Page 138: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

36 20 45 93 38 28 36 93 37 29 51 96 36 29 51 86 47 21 46 94 46 33 42 72 31 20 47 95 41 37 45 80 42 32 47 72 38 44 31 80 45 35 37 81 31 23 45 94 39 23 61 106 40 34 61 104 39 37 57 110 37 28 48 93 41 19 55 89 35 22 63 92 34 20 50 77 41 19 54 88 36 31 48 72 38 35 47 92 39 28 48 91 36 33 46 90 23 31 55 113 37 17 60 94 39 31 47 80 47 28 51 83 37 30 47 74 26 26 57 106 36 29 46 96 35 28 57 79 38 21 54 91 41 41 36 97 31 21 35 73 33 24 39 82 34 27 55 91 47 31 35 96 45 24 48 90 36 17 50 85 34 24 52 84 29 17 54 86 33 23 57 90 44 45 38 82 37 26 59 98 26 23 55 104 45 32 46 92 31 21 54 97 33 24 53 97 36 43 30 79 44 31 54 89

Page 139: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

45 23 40 94 39 18 44 97 33 27 48 100 25 22 43 106 37 22 58 99 52 42 36 91 26 26 56 102 39 28 54 97 39 29 57 91 28 18 46 98 33 20 62 102 41 21 52 90

Total Skor Setiap Variabel Penelitian Kelas VIII

Otoriter L_Faire Demokratis Motivasi 33 19 63 104 41 25 58 99 42 30 48 88 38 29 52 94 34 27 50 92 34 25 55 97 36 24 59 98 50 40 35 75 30 20 60 103 32 37 40 83 32 23 59 100 40 38 47 89 39 24 48 96 28 29 50 90

Lampiran 17

Page 140: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

31 25 52 96 30 19 63 107 34 28 58 99 31 36 40 87 28 17 62 110 36 22 50 93 24 21 58 93 36 27 62 83 33 23 57 94 30 17 62 102 31 30 49 89 29 23 53 90 31 21 55 96 28 19 63 111 30 19 62 101 32 18 61 108 39 35 60 91 30 33 60 102 34 30 50 98 31 26 47 93 30 19 63 108 39 22 60 98 38 25 58 93 36 25 56 93 33 24 53 95 35 40 34 77 44 20 60 94 30 23 65 100 29 19 64 110 37 24 55 96 42 27 58 92 43 18 63 114 39 33 40 83 28 19 60 109 38 23 59 99 32 23 46 95 38 25 46 89 29 18 62 107 40 16 45 94 37 35 46 94 42 18 52 95 41 19 63 109 35 23 60 83 46 23 57 98 45 24 36 97 30 23 60 100 42 26 53 80 41 20 63 95

Page 141: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

29 22 59 99 39 29 40 83 35 27 45 72 41 23 48 83 56 40 52 74 44 20 33 81 38 25 58 97 32 23 61 82 38 31 49 81 36 22 56 97 28 25 45 83 38 31 47 85 38 29 48 88 32 22 60 100 38 26 52 79 48 40 49 76 44 17 50 91 32 32 50 93 36 31 57 94 41 32 53 92 39 34 49 89 32 20 48 88 29 19 63 105 29 20 61 104 28 18 62 105 38 24 47 87 48 22 35 73 46 34 40 88 50 28 55 97 35 21 55 97 39 29 56 99 27 20 61 104 33 23 60 100 33 25 55 98 33 36 47 94 43 38 33 78 34 26 53 95 35 45 55 95 39 23 60 100 31 37 47 89 41 30 43 84 40 24 38 88 34 32 54 93 34 23 58 98 48 45 36 80 36 27 51 83 37 28 46 82 44 33 50 90

Page 142: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

43 35 45 80 33 18 62 98 29 18 62 101 44 49 54 70 43 39 48 90 38 29 56 90 38 30 59 98 33 22 45 84 39 42 49 88 44 23 57 96 50 25 58 86 42 25 35 86 40 22 52 90 38 25 52 92 29 23 65 108 30 16 63 102 27 18 56 97 34 24 46 80 27 36 63 107 45 27 56 84 30 23 60 100 35 24 59 98 29 19 63 106 39 27 58 96 45 26 49 86 30 23 59 102 36 26 57 96 39 26 54 90 35 19 60 98 35 20 59 95 27 19 69 109 28 19 63 103 36 21 55 96 29 24 64 102 28 39 63 105 48 38 48 82 30 25 60 100 29 21 62 104 30 21 63 102 29 23 60 100 40 27 60 89 51 34 32 67 32 24 60 94 30 22 63 104 36 29 50 90 29 18 62 102 40 19 55 93 29 19 58 95

Page 143: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA … · 2018-04-10 · HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU FISIKA DALAM MENGAJAR DI KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR

30 16 50 88 36 19 55 90 35 28 58 97 47 30 55 94