hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KONSUMTIF
DENGAN KONFORMITAS PADA REMAJA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Ujian Sarjana Psikologi
Oleh
HOTPASCAMAN. S
041301092
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
GENAP, 2008/2009
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KONSUMTIF DENGAN
KONFORMITAS PADA REMAJA
Hotpascaman dan Irmawati
Abstrak
Kehadirann bisnis oleh para pengusaha seperti waralaba (franchise), pusat
perbelanjaan (shopping center), supermarket, yang ada saat ini menjadi komoditas
masyarakat terutama bagi remaja (Sumartono, 2002). Kondisi ini pada gilirannya
menimbulkan apa yang disebut dengan budaya konsumer ataupun lebih dikenal
sebagi konsumtif (Sumartono, 2002). Menurut Jatman (1987) pengaruh
konsumtivisme sangat dominan terjadi pada remaja, sehingga remaja menjadi
sasaran berbagai produk perusahaan.
Menurut Sumartono (2002), salah satu faktor munculnya perilaku
konsumtif adalah faktor eksternal yaitu kelompok referensi. Kelompok referensi
sangat erat kaitannya dengan kelompok sosial, dalam hal ini yang termasuk ke
dalam kelompok referensi adalah kelompok pertemanan sebaya oleh remaja atau
peergroup (Dacey & Kenny, 1997).
Brown, Clasen dan Eicher (dalam Dacey dan Kenny, 1997) membuktikan
adanya pengaruh peer group pada remaja itu sendiri yaitu berupa peer pressure
(tekanan kelompok sebaya). Remaja yang berada di bawah peer pressure
cenderung untuk conform (konform), untuk menilai, meyakini atau bertindak
sesuai dengan penilaian, keyakinan atau tindakan kelompok teman sebayanya
(Santrock, 1998). Myers (2005) konformitas adalah perubahan perilaku ataupun
keyakinan agar sama dengan dengan orang lain. Dasar pembentuk konformitas
yaitu pengaruh normatif dan informasional (Meyers, 2005). Pada pengaruh
normatif seseorang mengalah pada tekanan kelompok karena seseorang ingin
sesuai dengan norma atau standard kelompok, sedangkan pengaruh informasional
terjadi ketika seseorang menyesuaikan diri karena perilaku orang lain memberikan
informasi yang berguna.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara perilaku konsumtif
dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif dan informasional
pada 73 orang remaja.
Metode analisa yang digunakan adalah korelasi pearson produk momen.
Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan perilaku konsumtif dengan
pengaruh normatif sebesar (r = 0.367) dan hubungan perilaku konsumtif dengan
pengaruh informasional sebesar (r= 0.265).
Kata kunci: Perilaku konsumtif, Pengaruh normatif, Pengaruh informasional
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
KATA PENGANTAR
Ucapan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas kasih
karunia-Nya yang memberi jaminan keselamatan penyertaan sampai
selamalamanya. Ia mengizinkan suka dan duka terjadi untuk mendatangkan
kebaikan dalam mempersiapkan penulis menjadi pribadi yang lebih baik lagi, dan
segala sesuatu diizinkan-Nya terjadi untuk menunjukkan bahwa Ia baik
senantiasa. Skripsi ini merupakan suatu karya ilmiah yang disusun sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi Psikologi Fakultas
Psikologi Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini berjudul “Hubunngan antara
perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja”. Dalam menyelesaikan
skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan, bimbingan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu penulismengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. dr. Chairul Yoel, Sp. A(K) selaku dekan Fakultas Psikoogi
Universitas sumatera utara.
2. Ibu Prof. Dr. Irmawati, psikolog, selaku dosen pembimbing selaku dosen
pembimbing skripsi. Terima kasih atas kesabaran, bimbingan serta waktu
yang ibu luangkan. sehingga penelitian ini dapat selesai tepat pada
waktunya.
3. Ibu Ika Sari Dewi, S.psi, psi selaku dosen pembimbing akademik. Terima
kasih buat nasehat dan tuntunan yang Ibu berikan. Nasehat-nasehat Ibu
akan penulis ingat, walaupun terkesan agak cerewet namun penulis
bersyukur atas ketulusan yang penulis rasakan dari Ibu.
4. Staff dan pegawai, Terimakasih atas pelayanan yang diberikan kepada
mahasiswa, sehingga birokrasi bias berjalan dengan semestinya.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
5. Seluruh Staf pengajar Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.
Terutama buat ibu Etty Rahmawaty, Kak Ridhoi M.si, Pak Eda danta
M.si, Terimaskasih atas masukan-masukan dalam mempersiapkan skripsi
ini pada waktunya.
6. Secara keseluruhan angkatan 2004, 2005 dan 2006 yang telah memberi
semangat bagi penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan
saudara-saudara semua. Seluruh isi skripsi ini menjadi tanggung jawab penulis.
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar skripsi ini
dapat menjadi lebih baik lagi. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
penelitian selanjutnya yang sejenis.
Medan Juli 2009
Hotpascaman S
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah………………………………...........1
B. Perumusan Masalah……………………………...……...........9
C. Tujuan Penelitian……………………………………..............9
D. Manfaat Penelitian………………………………………........9
E. Sistematika penulisan………………………………………..10
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Perilaku konsumtif
1. Pengertian perlaku konsumtif...……….......……………....12
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif.......13
3. Indikator Perilaku Konsumtif.………..………...………...13
B. Konformitas
1. Pengertian Konformitas...........………...……………… .. 16
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Konformitas................17
3. Dasar pembentuk Konformitas …....................................18
C. Remaja....................................................................................19
D. Hubungan antara Perilaku Konformitas dengan Perilaku
konsumtif pada remaja……………………………………...22
E. Hipotesa……………………………………………………..24
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel Penelitian………………………….....25
B. Definisi Operasional
1.Perilaku Konsumtif..……………………………...……....25
2. Konformitas...........…………………………......……......26
C. Populasi dan Metode Pengambilan sampel
1. Populasi dan Sampel……………………………..............28
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
2. Teknik Pengambilan Sampel.......………......………...........28
3. Jumlah Sampel Penelitian.....................................................28
D. Instrumen/ Alat ukur yang digunakan
1. Skala Perilaku Konsumtif..………………………...............30
2. Skala Konfotmitas…………………….................................33
E. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
1. Uji Validitas..........................................................................34
2. Uji Daya beda item...............................................................35
2. Uji Reliabilitas......................................................................35
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian..............................................38
G. Metode Analisa data................................................................39
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisa Data
1. Gambaran subjek Penelitian
a. Gambaran subjek berdasarkan Usia...............................41
b. Gambaran subjek berdasarkan JenisKelamin................42
2. Hasil Uji Asumsi
a. Uji Normalitas................................................................42
b. Uji Linieritas................................................................. 45
3. Hasil Utama Penelitian ..........................................................46
4. Hasil Tambahan......................................................................48
B. Pembahasan..............................................................................53
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan...............................................................................57
B. Saran.........................................................................................58
DAFTAR PUSTAKA………………….........…………………………….....59
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Bentuk kuesioner yang diberikan sebelum menjawab
Skala Perilaku konsumtif 31
Tabel 2 Cetak biru Skala Perilaku Konsumtif sebelum uji coba 32
Tabel 3 Cetak biru Skala konformitas sebelum uji coba 33
Tabel 4 Cetak Biru Skala Perilaku konsumtif setelah uji coba 36
Tabel 5 Cetak Biru Skala Konformitas setelah uji coba 37
Tabel 6 Gambaran Subjek berdasarkan Usia 41
Tabel 7 Gambaran Subjek berdasarkan Jenis Kelamin 42
Tabel 8 Hasil uji normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 43
Tabel 9 Hasil uji linearitas perilaku konsumtif dengan konformitas yang
didasarkan pada pengaruh normatif 45
Tabel 10 Hasil uji linearitas perilaku konsumtif dengan konformitas yang
didasarkan pada pengaruh informasional 46
Tabel 11 Hasil uji Perilaku Konsumtif dengan Konformitas yang
didasarkan pada Pengaruh Normatif 47
Tabel 12 Hasil Model Summary pada analisa regresi 47
Tabel 13 Hasil uji Perilaku Konsumtif dengan Konformitas yang
didasarkan pada Pengaruh Informasional 48
Tabel 14 Hasil Model Summary pada analisa regresi 48
Tabel 15. Kriteria Kategorisasi Perilaku konsumtif, pengaruh normatif dan
pengaruh informasional 49
Tabel 16 Deskripsi data penelitian dari skala perilaku konsumtif 49
Tabel 17 Kategorisasi Perilaku Konsumtif Berdasarkan Mean Empirik 50
Tabel 18 Kategorisasi Perilaku Konsumtif Berdasarkan Mean hipotetik 50
Tabel 19 Deskripsi data penelitian dari skala pengaruh normatif 51
Tabel 20 Kategorisasi Pengaruh Normatif Berdasarkan Mean empirik 51
Tabel 21 Kategorisasi Pengaruh Normatif Berdasarkan Mean hipotetik 51
Tabel 22 Deskripsi data penelitian dari skala pengaruh informasional 52
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Tabel 23 Kategorisasi Pengaruh Informasional Berdasarkan Mean
empirik 52
Tabel 24 Kategorisasi Pengaruh Informasional Berdasarkan Mean
hipotetik 53
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Gambaran Normalitas Skala Perilaku Konsumtif
Gambar 2. Gambaran Normalitas Skala Konformitas (Pengaruh normatif)
Gambar 3. Gambaran Normalitas Skala Konformitas (Pengaruh informasional)
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A : Data Try Out dan Uji Daya Beda dan Reliabilitas Aitem
Lampiran B : Skala Kemandirian dan Skala Kecenderungan Berwirausaha
Lampiran C : Data Penelitian dan Hasil Penelitian
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setiap hari masyarakat diperhadapkan dengan begitu banyak iklan-iklan,
dan sugesti promo-promo produk. Semua hal diatas berujung pada satu hal yaitu
membujuk para konsumen untuk membeli suatu produk, dan inilah yang menjadi
tugas para pelaku pasar dalam mengambil langkah ataupun strategi dalam
menguasai pasar. Bahkan, para pelaku bisnis maupun pengusaha banyak
mengeluarkan biaya yang tidak sedikit dalam mensukseskan tujuan ini, disamping
persaingan antar mereka (Rusich, 2008).
Menjamurnya bisnis oleh para pengusaha seperti waralaba (franchise),
pusat perbelanjaan (shopping center), supermarket, toserba (toko serba ada) yang
ada saat ini menjadi komoditas masyarakat terutama bagi remaja (Sumartono,
2002). Kehadirannya, yang dianggap eksklusif seakan menjadi simbol peradaban
manusia dan mampu menyulap wajah dunia menuju suatu kondisi yang
konsumeristik dan sekaligus melahirkan trend atau gaya hidup baru. Kondisi ini
pada gilirannya menimbulkan apa yang disebut dengan budaya konsumer ataupun
lebih dikenal sebagi konsumtif (Sumartono, 2002). Budaya konsumtif tersebut
membentuk seseorang untuk melakukan perilaku konsumtif. Menurut Yasraf A.
Piliang (dalam Sumartono, 2002) budaya konsumtif ini tidak hanya memunculkan
sifat fungsional dalam pemenuhan kebutuhan manusia, namun juga bersifat
materi sekaligus simbolik seperti halnya mengkonsumsi produk-produk yang
lebih mengarah ke pembentukan identitas para pengguna ataupun pemakai produk
tersebut. Sejalan dengan itu, Sembiring (dalam Budaya Konsumerisme, 2008)
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
memperjelas bahwa orang yang konsumtif dapat dikatakan tidak lagi
mempertimbangkan fungsi atau kegunaan ketika membeli barang melainkan
mempertimbangkan prestise yang melekat pada barang tersebut. Hal ini sesuai
dengan yang dikemukakan Albarry (1994) bahwa arti kata konsumtif (consumtive)
adalah boros atau perilaku yang boros, yang mengonsumsi barang atau jasa secara
berlebihan. Dalam artian luas konsumtif adalah perilaku berkonsumsi yang boros
dan berlebihan, yang lebih mendahulukan keinginan daripada kebutuhan, serta
tidak ada skala prioritas atau juga dapat diartikan sebagai gaya hidup yang
bermewah-mewah.
Perilaku konsumtif menurut Lubis (dalam Sumartono, 2002) merupakan
suatu perilaku yang tidak didasarkan pada pertimbangan yang rasional, melainkan
karena adanya keinginan yang mencapai taraf yang tidak rasional lagi. Sedangkan
menurut Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) (dalam Lina & Rosyid ,
1997) memberikan batasan perilaku konsumtif sebagai kecenderungan manusia
untuk menggunakan konsumsi tanpa batas, dan lebih mementingkan faktor
keinginan daripada faktor kebutuhan.
Menurut Anggasari (dalam Sumartono, 2002) perilaku konsumtif adalah
tindakan membeli barang-barang yang kurang atau tidak diperhitungkan sehingga
sifatnya menjadi berlebihan. Dalam (Konsumerisme, 2008) perilaku konsumtif
terjadi ketika seseorang tidak mendasari pembelian dengan kebutuhan namun juga
semata-mata demi kesenangan, sehingga menyebabkan seseorang menjadi boros
Menurut Sumartono (2002), munculnya perilaku konsumtif disebabkan oleh
faktor internal dan faktor eksternal. Adapun faktor internal yang berpengaruh pada
perilaku konsumtif individu adalah motivasi, harga diri, observasi, proses belajar,
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
kepribadian dan konsep diri sedangkan faktor eksternal yang berpengaruh pada
perilaku konsumtif individu adalah kebudayaan, kelas sosial, kelompok-kelompok
social dan referensi serta keluarga. Menurut Loc (dalam Sumartono, 2002), pada
faktor eksternal pembentuk perilaku konsumtif ini terkhususnya pada pengaruh
yang dihasilkan oleh kelompok referensi, seseorang akan melakukan perilaku
konsumtif dengan mengacu pada apa yang ditentukan oleh kelompok
referensinya. Kelompok referensi ini sangat kuat dalam mempengaruhi individu,
hal ini terkait dengan akan adanya pengakuan dari kelompok tersebut terhadap
individu yang ada di dalamnya.
Hal ini sesuai dengan Schiffmann dan Kanuk (2004), dalam buku consumer
behavior memperjelas bahwa kelompok referensi memiliki pengaruh kuat,
dikarenakan kelompok referensi ini merupakan tempat bagi individu untuk
melakukan perbandingan, memberikan nilai , informasi dan menyediakan suatu
bimbingan ataupun petunjuk untuk melakukan konsumsi.
Kelompok referensi sangat erat kaitannya dengan kelompok sosial, dalam
hal ini yang termasuk ke dalam kelompok referensi adalah kelompok pertemanan
sebaya oleh remaja atau peergroup (Dacey & Kenny, 1997). Sebagaimana yang
telah disebutkan sebelumnya bahwa remaja menjadi komoditas yang paling utama
dalam budaya konsumtif. Hal ini sejalan dengan Jatman (1987) pengaruh
konsumtivisme yang sangat dominan terjadi pada remaja, sehingga remaja
menjadi sasaran berbagai produk perusahaan. Hal yang sama diungkapkan oleh
Segut (2008) kelompok usia yang sangat konsumtif adalah kelompok remaja.
Dikarenakan pola konsumsi terbentuk pada masa ini. Segut (2008) juga
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
mengatakan bahwa perilaku konsumtif pada remaja, juga didorong adanya
perubahan trend ataupun mode yang secara cepat diikuti remaja.
Masa remaja merupakan masa yang penting dalam pencapaian identitas
diri dimana seorang remaja cenderung untuk terlibat dalam pertemanan sebaya
(peer group) sebagai kelompok sosial atau kelompok referen mereka. Pencapaian
identitas ini melibatkan kecenderungan berkurangnya pengaruh ataupun kontrol
dari orangtua dan komitmen untuk lebih mandiri (Dacey dan Kenny, 1997).
Menurut Craig (1996) kelompok sebaya sangat berperan penting pada
remaja, karena remaja mencari dukungan untuk menghadapi perubahan fisik dan
emosional yang mereka alami. Rubin (dalam Dacey dan Kenny, 1997)
menambahkan pertemanan ataupun persahabatan yang dilakukan seorang remaja
bersama dengan individu sebayanya membuat remaja memiliki perasan dihargai,
memiliki kemampuan sosial seperti empati dan memahami sudut pandang orang
lain.
Brown, Clasen dan Eicher (dalam Dacey dan Kenny, 1997) melakukan
sebuah studi dalam membuktikan adanya pengaruh peer group pada remaja itu
sendiri. Kepada 1000 orang remaja ditanyakan tentang bagaimana kemauan
mereka untuk melakukan sesuatu yang diminta oleh teman mereka serta seberapa
banyak mereka merasa tertekan dari kelompok sebaya mereka untuk berperilaku.
Secara umum para remaja tersebut dilaporkan merasa tertekan dan tekanan
tersebut berasal dari teman sebaya. Tekanan dari kelompok sebaya ini disebut
dengan peer pressure (Dacey dan Kenny, 1997). Remaja yang berada di bawah
peer pressure cenderung untuk conform, untuk menilai, meyakini atau bertindak
sesuai dengan penilaian, keyakinan atau tindakan kelompok teman sebayanya
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
(Santrock, 1998). Menurut Shaw (dalam Ginna, 2006) untuk dapat diterima dan
bergabung menjadi anggota kelompok sebaya, seorang remaja harus bisa
menjalankan peran dan tingkah laku sesuai dengan harapan dan tuntutan
kelompok sebaya. Keinginan untuk diterima dan diakui oleh kelompok teman
sebaya membuat sebagian remaja merasa tidak berdaya untuk menghadapi
tekanan yang datang dari teman-temannya, yang ternyata cukup kuat untuk
mendorong remaja melakukan hal yang negatif (Dacey & Kenny, 1997). Sebagai
contoh Suyanto (2001) menjelaskan bahwa perilaku-perilaku yang menjurus pada
perilaku sosial menyimpang dikalangan remaja seperti mengkonsumsi minuman
keras dan narkoba dapat diakibatkan adanya pengaruh dan hasil belajar remaja
dari pergaulan yang sangat akrab dengan kelompok yang menerimanya.
Adanya sikap patuh tetapi lebih kepada mengalah ini biasanya dikenal
dengan istilah konformitas, yaitu perubahan perilaku seseorang dengan mengikuti
tekanan-tekanan dari kelompok (Asch dalam Sarwono, 1993). Pengertian yang
mirip dijelaskan oleh Myers (2003):
Myers (2005) mengartikan konformitas sebagai :
”A change in behavior or belief to accord with others”.
Konformitas adalah perubahan perilaku ataupun keyakinan agar sama
dengan dengan orang lain.
Myers (2005) menambahkan bahwa konformitas pada kelompok mampu
membuat individu berperilaku sesuai dengan keinginan kelompok dan membuat
individu melakukan sesuatu yang berada di luar keinginan individu tersebut..
Hal senada diungkapkan oleh Santrock (1998) bahwa konformitas muncul
ketika remaja mengadopsi sikap atau perilaku remaja lain dikarenakan adanya
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
tekanan yang nyata ataupun yang dibayangkannya. Tekanan itu timbul karena
remaja merasakan perbedaan yang ada antara dirinya dengan teman-temannya
yang menyebabkan ketidaknyamanan dalam dirinya bahkan meskipun teman-
temannya tidak menunjukkan perilaku tertentu untuk menekannya.
Menurut Myers (2005) terdapat dua dasar pembentuk konformitas yaitu
pengaruh normatif dan pengaruh informasional. Menurut Myers (2005) bahwa
pengaruh normatif pada konformitas memiliki arti penyesuaian diri dengan
keinginan atau harapan orang lain untuk mendapatkan penerimaan dari anggota
kelompoknya. Hal ini sejalan dengaan surya (1999) yang mengatakan bahwa
pengaruh normatif mendorong terjadinya penyesuaian sebagai akibat pemenuhan
pengharapan kelompok untuk mendapat persetujuan atau penerimaan, agar disukai
dan agar terhindar dari penolakan. Sedangkan pengaruh informasional menurut
Myers (2005) yaitu tekanan yang terbentuk oleh adanya keinginan dari individu
untuk memiliki pemikiran yang sama dan beranggapan bahwa informasi dari
kelompok lebih kaya daripada informasi milik pribadi, sehingga individu
cenderung untuk konform dalam menyamakan pendapat atau sugesti. Pernyataan
ini juga didukung oleh surya (1999) yang mengatakan bahwa pengaruh
informasional mendorong individu untuk melakukan penyesuaian sebagai akibat
dari penerimaan pendapat kelompok, yang menjadi bukti dalam mendapatkan
pandangan akurat sehingga mengurangi ketidakpastian.
Menurut Carmen (2008), kedua pengaruh diatas memiliki peranan dalam
diri seseorang di saat melakukan proses konsumsi. Carmen(2008) melanjutkan
bahwa pengaruh normatif memiliki peranan pada proses konsumsi terjadi disaat
individu mengikuti peraturan kelompok, sedangkan pengaruh informasional
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
memiliki peranan pada proses konsumsi terjadi, apabila individu mendengarkan
pendapat dari kelompok dalam hal mengkonsumsi suatu produk, individu
menjadikan kelompok sebagai acuan dalam merekomendasikan produk yang akan
dikonsumsi.
Menurut William (1985) konformitas merupakan salah satu faktor
kelompok sosial yang mempengaruhi seseorang dalam melakukan perilaku
konsumsi. Pernyataan ini, diperkuat oleh Roberston, Zielinski dan Ward (1987)
bahwa konformitas dapat memberikan pengaruh pada pengambilan keputusan
dalam melakukan perilaku konsumsen.
Sebagaimana yang telah disebutkan diatas bahwa salah satu faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumtif adalah faktor eksternal, yaitu kelompok-
kelompok referensi. Dalam hal ini, bahwa remaja yang memiliki hubungan sosial
dengan peer group-nya, merupakan bentuk kelompok referensi (Dacey dan
Kenny, 1997).
Hubungan konformitas dengan perilaku kosumtif juga terjadi pada remaja
dengan cara mengikuti penampilan kelompok ataupun karena ingin diterima oleh
kelompok, misalnya warna baju yang sama, ataupun perlengkapan sekolah yang
sama.
Seperti yang diakui oleh Mega (17):
“Aku sering bareng belanja ama teman aku. sering juga sih... beli-beli
gitu karena teman aku juga beli .....habis .. aku juga di paksain tuk beli, yah
mau ga mau beli juga, terkadang berpikir juga kenapa dibeli kalo emang ga
butuh, ngeborosin duit aja.... yah tapi itu kan demi menjaga hubungan aku
ama teman aku, aq juga pengen di terima sebagai teman baik donk ,bukannya
apa-apa sih aku juga pernah paksain teman aku tuk beli.” (Komunikasi
Personal, Mega 2008)
Hal yang sama ditemukan pada Angel, seorang pelajar SMA disebuah
perguruan swasta.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
“Aku biasanya beli barang sama teman-teman. Kayak tas ini Kak, kami beli
Billabong. Aku warna biru, Cindy pink, Tresia warna ungu.” (Komunikasi
Personal, Angel, 2008)
Dari wawancara tersebut dapat dilihat adanya unsur perilaku membeli
yang tidak sesuai kebutuhan dilakukan semata-mata demi hubungan konformitas
yang telah dibentuk oleh remaja dengan peer group-nya dan juga terdapat unsur
kesenangan, sehingga menyebabkan seseorang menjadi boros yang dikenal
dengan istilah perilaku konsumtif. Hal ini sejalan dengan pendapat Spangenberg,
Sprott, Grohmann, and Smith (dalam Rusich, 2008), yang mengatakan bahwa
disaat seseorang menyatakan ataupun telah melakukan pembelian produk,
dikarenakan adanya tekanan atau paksaan dari kelompok , maka disaat itu juga
dapat dikatakan bahwa konfotmitas memberikan peran penting pada pemakaian
ataupun konsumsi produk. Berdasarkan uraian dan fenomena-fenomena yang
telah diatas , penelitian ini ingin membuktikan hubungan antara konformitas dan
perilaku konsumtif pada remaja.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah: “apakah ada hubungan antara perilaku konsumtif dan konformitas
pada remaja?”
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian untuk mengetahui hubungan antara perilaku konsumtif
dengan konformitas pada remaja.
D. Manfaat Penelitian
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Penelitian ini diharapkan akan membawa 2 (dua) manfaat, yaitu manfaat
teoritis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dalam
pengetahuan ilmu psikologi, khususnya dalam bidang Psikologi Industri
Organisasi.
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan informasi pada remaja dalam memahami perilaku
konsumtif dalam hubungannya dengan konformitas yang dimiliki remaja
pada kelompok sebayanya.
b. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai informasi
tambahan bagi penelitian berikutnya yang berhubungan dengan perilaku
konsumtif pada remaja.
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah:
BAB I : Pendahuluan
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah penelitian,
permasalahan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, serta
sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Teori
Bab ini memuat tinjauan teoritis yang menjadi acuan dalam
pembahasan masalah. Teori-teori yang dimuat adalah teori mengenai
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
konformitas, perilaku konsumtif dan remaja. Bab ini akan diakhiri
dengan memaparkan hipotesa penelitian.
Bab III : Metodologi Penelitian
Pada bab ini dijelaskan mengenai identifikasi variabel penelitian,
definisi operasional dari variabel penelitian, populasi dan metode
pengambilan sampel, alat pengumpulan data, uji validitas, uji daya
beda item dan reliabilitas alat ukur serta metode analisis data, serta
hasil uji coba alat ukur.
Bab IV : Analisa Data dan Pembahasan
Pada bab ini akan diuraikan gambaran subjek maupun responden
penelitian dilihat dari usia, jenis eklamin dan sebagainya. Pada bab ini
juga akan diuraikan hasil penelitian yang berkaitan dengan analisis
terhadap data, dan juga berisi pembahasan mengenai mengapa hipotesa
penelitian diterima ataupun ditolak.
Bab V : Kesimpulan dan Saran
Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan berupa rangkuman hasil
penelitian, serta saran yang berupa saran praktis dan metodologis
untuk penelitian berikutnya.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Perilaku Konsumtif
1. Pengertian Perilaku Konsumtif
Kata ”konsumtif” sering diartikan sama dengan ”konsumerisme”. Padahal kata
konsumerisme ini menurut kamus modern bahasa indonesia, mengacu pada segala
sesuatu yang berhubungan dengan konsumen. Lina & Rosyid (1997),
mengungkapkan bahwa tinjauan perilaku konsumtif perlu dilihat dari pemahaman
perilaku konsumen. Sedangkan konsumtif lebih khusus menjelaskan keinginan
untuk mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara
berlebihan atau bukan menurut kebutuhan untuk mencapai kepuasan yang
maksimal (Albarry, 1994).
Sumartono (2002) mengatakan bahwa perilaku konsumtif dapat diartikan
sebagai suatu tindakan menggunakan suatu produk secara tidak tuntas. Artinya
belum habis suatu produk dipakai, seseorang telah menggunakan produk jenis
yang sama dari merek lain atau membeli barang karena adanya hadiah yang
ditawarkan atau membeli suatu produk karena banyak orang yang menggunakan
produk tersebut
Sedangkan Lubis (dalam Sumartono, 2002) mengatakan perilaku konsumtif
adalah perilaku yang tidak lagi berdasarkan pada pertimbangan yang rasional,
melainkan karena adanya keinginan yang sudah mencapai taraf yang sudah tidak
rasional lagi.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Anggasari (dalam Sumartono, 2002) mengatakan perilaku konsumtif
adalah tindakan membeli barang-barang yang kurang atau tidak diperhitungkan
sehingga sifatnya menjadi berlebihan.
Berdasarkan pengertian tentang perilaku konsumtif diatas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa perilaku konsumtif adalah perilaku membeli barang atau jasa
yang berlebihan tanpa pertimbangan rasional demi mendapatkan kepuasan hasrat
dan kenyamanan fisik sebesar-besarnya yang bersifat berlebihan.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif
Menurut Sumartono (2002), munculnya perilaku konsumtif disebabkan oleh:
a. Faktor Internal
Faktor internal yang berpengaruh pada perilaku konsumtif individu adalah
motivasi, harga diri, observasi, proses belajar, kepribadian dan konsep diri.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang berpengaruh pada perilaku konsumtif individu adalah
kebudayaan, kelas sosial, kelompok-kelompok sosial dan referensi serta
keluarga.
3. Indikator Perilaku Konsumtif
Menurut Sumartono (2002), indikator perilaku konsumtif adalah :
a. Membeli produk karena iming-iming hadiah.
Individu membeli suatu barang karena adanya hadiah yang ditawarkan jika
membeli barang tersebut.
b. Membeli produk karena kemasannya menarik.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Konsumen sangat mudah terbujuk untuk membeli produk yang dibungkus
dengan rapi dan dihias dengan warna-warna yang menarik. Artinya
motivasi untuk membeli produk tersebut hanya karena produk tersebut
dibungkus dengan rapi dan menarik.
c. Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi.
Konsumen mempunyai keinginan membeli yang tinggi, karena pada
umumnya konsumen mempunyai ciri khas dalam berpakaian, berdandan,
gaya rambut, dan sebagainya dengan tujuan agar konsumen selalu
berpenampilan yang dapat menarik perhatian orang lain. Konsumen
membelanjakan uangnya lebih banyak untuk menunjang penampilan diri.
d. Membeli produk atas pertimbangan harga (bukan atas dasar manfaat atau
kegunaanya).
Konsumen cenderung berperilaku yang ditandakan oleh adanya kehidupan
mewah sehingga cenderung menggunakan segala hal yang dianggap paling
mewah.
e. Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status.
Konsumen mempunyai kemampuan membeli yang tinggi baik dalam
berpakaian, berdandan, gaya rambut, dan sebagainya sehingga hal tersebut
dapat menunjang sifat eksklusif dengan barang yang mahal dan memberi
kesan berasal dari kelas sosial yang lebih tinggi. Dengan membeli suatu
produk dapat memberikan symbol status agar kelihatan lebih keren dimata
orang lain.
f. Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang
mengiklankan.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Konsumen cenderung meniru perilaku tokoh yang diidolakannnya dalam
bentuk menggunakan segala sesuatu yang dapat dipakai tokoh idolanya.
Konsumen juga cenderung memakai dan mencoba produk yang
ditawarkan bila ia mengidolakan publik figure produk tersebut.
g. Munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal akan
menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi.
Konsumen sangat terdorong untuk mencoba suatu produk karena mereka
percaya apa yang dikatakan oleh iklan yaitu dapat menumbuhkan rasa
percaya diri. Cross dan Cross (dalam Hurlock,1997) juga menambahkan
bahwa dengan membeli produk yang mereka anggap dapat mempercantik
penampilan fisik, mereka akan menjadi lebih percaya diri.
h. Mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek berbeda).
Konsumen akan cenderung menggunakan produk jenis sama dengan
merek yang lain dari produk sebelumnya ia gunakan, meskipun produk
tersebut belum habis dipakainya.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
B. Konformitas
1. Pengertian Konformitas
Myers (2005) mengartikan konformitas sebagai :
”A change in behavior or belief to accord with others”.
Konformitas adalah perubahan perilaku ataupun keyakinan agar sama dengan
dengan orang lain.
Asch (dalam Feldman, 1995) mendefinisikan konformitas sebagai perubahan
dalam sikap dan perilaku yang dibawa seseorang sebagai hasrat untuk mengikuti
kepercayaan atau standar yang ditetapkan orang lain. Konformitas juga diartikan
sebagai bujukan untuk merasakan tekanan kelompok meskipun tidak ada
permintaan langsung untuk tunduk pada kelompok (Deux, Dane & Wrigthsman,
1993). Sedangkan Feldman (1995) mengatakan:
“a change in behavior or attitudes brought about by a desire to follow the
beliefs or standards of others.”
Konformitas adalah perubahan perilaku ataupun sikap yang disesuaikan
untuk mengikuti keyakinan atau standar kelompok.
Franzoi (2003) mendefinisikan konformitas sebagai:
“ A yielding to perceived group pressure by copying their behavior and believe of
others”.
Konformitas adalah kemampuan mempersepsikan tekanan kelompon dengan
jalan meniru perilaku dan keyakinan orang lain yang ada di kelompok tersebut.
Berdasarkan pengertian yang dipaparkan sebelumnya, dapat diambil
kesimpulan bahwa konformitas adalah perubahan sikap dan perilaku individu
sesuai dengan standar ataupun harapan yang dibentuk kelompok agar individu
dapat diterima dan dipertahankan di dalam kelompok tersebut dan sebagai bentuk
interaksi yang terjadi di dalam kelompok .
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konformitas
Menurut Myers (2005) faktor-faktor yang mempengaruhi individu untuk
konform adalah:
a. Group size
Semakin besar jumlah anggota kelompok , semakin besar pula
pengaruhnya terhadap individu.
b. Cohession
Cohession merupakan perasaan yang dimiliki oleh anggota dari kelompok
dimana mereka merasa ada ketertarikan dengan kelompok. Myers (2005)
menambahkan semakin seseorang memiliki kohesif dengan kelompoknya
maka semakin besar pengaruh dari kelompok pada individu tersebut.
c. Status
Dalam sebuah kelompok bila seseorang memilki status yang tinggi
cenderung memiliki pengaruh yang lebih besar, sedangkan orang yang
memiliki status yang rendah cenderung untuk mengikuti pengaruh yang
ada.
d. Public Response
Ketika seseorang diminta untuk menjawab secara langsung pertanyaan di
hadapan publik, individu cenderung akan lebih konform , daripada
individu tersebut diminta untuk menjawab dalam bentuk tulisan.
e. No Prior Comitment
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Seseorang yang sudah memutuskan untuk memiliki pendiriannya sendiri,
akan cenderung mengubah pendiriannya di saat individu tersebut
dipertunjukkan pada adanya aspek tekanan sosial.
3. Dasar pembentuk Konformitas
Menurut Myers (2005) terdapat dua dasar pembentuk konformitas, yaitu:
a. Pengaruh normatif, artinya penyesuaian diri dengan keinginan atau
harapan orang lain untuk mendapatkan penerimaan. Myers (2005)
menambahkan bahwa dalam pengaruhi ini, individu berusaha untuk
mematuhi standar norma yang ada di dalam kelompok. Apabila norma
ini dilanggar, maka efeknya adalah penolakan ataupun pengasingan oleh
kelompok pada individu. Adapun Pengertian yang sama oleh Feldman
(1995) bahwa pengaruh ini tampak, dengan adanya keinginan Individu
untuk berperilaku sesuai dengan keinginan dari kelompok dan untuk
menghindari dari adanya pengalaman penolakan, maupun menghindari
sanksi yang akan diterima dari kelompok pada individu.
b. Pengaruh informasional, artinya adanya penyesuaian individu ataupun
keiginan individu untuk memiliki pemikiran yang sama sebagai akibat
dari adanya pengaruh menerima pendapat maupun asumsi pemikiran
kelompok, dan beranggapan bahwa informasi dari kelompok lebih kaya
daripada informasi milik pribadi, sehingga individu cenderung untuk
konform dalam menyamakan pendapat atau sugesti. Sesuai dengan
Feldman (1995) yang memperjelas bahwa disaat individu konform
terhadap kelompoknya, hal ini didasari karena bagi individu, kelompok
memiliki informasi yang lebih akurat, sehingga individu cenderung
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
untuk selalu memverifikasi informasi dan menyesuaikan diri dengan
pendapat ataupun informasi yang dimiliki kelompok selain itu juga agar
pendapat individu lebih objektif dan secara moral menghindari perilaku
yang tidak diinginkan.
Myers (2005) menambahkan bahwa kedua dasar pembentuk diatas dalam
realitas kehidupan sehari-hari sangat sering terjadi secara bersamaan.
C. Remaja
Masa remaja merupakan masa transisi yang kompleks pada saat individu
beranjak dari anak-anak menuju perkembangan ke arah dewasa. Masa ini
merupakan dimana individu memiliki persahabatan pada kelompok sebayanya.
Hal ini didukung dengan banyaknya waktu yang dihabiskan remaja lebih banyak
pada kelompok sebayanya atau yang disebut dengan peer group daripada orangtua
mereka. (Dacey & Kenny, 1997). Sedangkan Santrock (1998), remaja merupakan
masa peralihan perkembangan dari masa anak-anak menuju masa dewasa
WHO (dalam Sarwono, 2000) memberikan definisi tentang remaja yang lebih
bersifat konseptual. Dalam definisi tersebut dikemukakan 3 kriteria, yaitu
biologik, psikologik, dan sosial ekonomi, sehingga secara lengkap definisi
tersebut berbunyi sebagai berikut:
Remaja adalah suatu masa dimana:
1. Individu berkembang dan saat pertama kali menunjukkan tanda-tanda
seksual sekundernya sampai saat individu mencapai kematangan seksual.
2. Individu mengalami perkembangan psikologik dan pola identifikasi dari
kanak-kanak menjadi dewasa.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada
keadaan yang relatif lebih mandiri
Remaja berada diantara masa kanak-kanak dan orang dewasa dengan kondisi
yang masih belum mampu untuk menguasai fungsi-fungsi fisik dan psikisnya,
sehingga mereka masih terus berusaha menemukan posisi yang tepat di
masyarakat. Piaget (dalam Hurlock, 1999) menyatakan bahwa secara psikologis
masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa,
berada dalam yang tingkatan yang sama dengan orang dewasa, sekurang-
kurangnya dalam masalah hak.
Umumnya, masa remaja berlangsung sekitar umur 13 tahun sampai umur 18
tahun, yaitu masa anak duduk di bangku sekolah menengah. Masa ini biasanya
dirasakan sebagai masa sulit, baik bagi remaja itu sendiri maupun bagi keluarga,
atau lingkungannya (Ali, 2004).
Menurut Calon (dalam Monks, 2001), masa remaja menunjukkan dengan jelas
sifat-sifat masa transisi atau peralihan, karena remaja belum memperoleh status
orang dewasa, tetapi tidak lagi memiliki status anak-anak. Awal masa remaja
berlangsung kira-kira dari 13/14 tahun sampai 16/17 tahun, dan akhir masa remaja
bermula dari usia 16/17 tahun sampai 18, yaitu usia matang secara hukum
(Hurlock, 1999).
Berdasarkan pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa masa remaja
adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, dimana remaja
belum memperoleh status orang dewasa tetapi tidak lagi memiliki status anak-
anak. Masa remaja dimulai dari usia 13 tahun sampai dengan 18 tahun.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Havighurst (dalam Dacey & Kenny, 1997) mengemukakan 9 (sembilan) tugas
perkembangan pada tahapan remaja, yaitu:
1. Menerima perubahan fisik dan menerima peran secara maskulin dan
feminim
2. Membentuk hubungan sebaya dengan laki-laki ataupun perempuan.
3. Mencapai kebebasan secara emosional dari orangtua.
4. Mulai mempersiapkan diri untuk kebebasan secara ekonomi dari orangtua
5. Menyeleksi dan mempersiapkan diri dengan sebuah pekerjaan
6. Membangun kemampuan sosial dengan serta kompetensi.
7. Memiliki keinginan untuk bertanggungjawab secara sosial
8. Mempersiapkan diri akan pernikahan dan kehidupan keluarga
9. Membangun kesadaran yang harmonis dengan lingkungan.
Pencapaian tugas perkembangan tidak terlepas juga dari pencapain indentitas
diri secara psikososial . Menurut Erickson (dalam Dacey and Kenny, 1997) masa
remaja merupakan masa kritis dalam pencapaian identitas diri. Bila seorang
remaja mencapai identitas diri , seorang remaja akan memiliki gambaran-
gambaran diri yang dapat disesuaikan dengan orang lain. Erickson menambahkan
idealnya seorang remaja yang mencapai identitas diri pada usia 12 sampai 18
tahun merupakan sosok yang tidak memiliki internal konflik dalam diri mereka.
D. Hubungan antara Perilaku konsumtif dan Konformitas pada Remaja
Menurut Sumartono (2002), definisi konsep perilaku konsumtif amatlah
variatif, tetapi pada intinya muara dari pengertian perilaku konsumtif adalah
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
membeli barang tanpa pertimbangan rasional atau bukan atas dasar kebutuhan
pokok.
Sumartono (2002) menambahkan bahwa perilaku konsumtif begitu
dominan dikalangan remaja. Hal tersebut dikarenakan secara psikologis, remaja
masih berada dalam proses pembentukan jati diri dan sangat sensitif terhadap
pengaruh dari luar. Adapun yang menjadi indikator perilaku konsumtif yaitu
membeli produk karena iming-iming hadiah, membeli produk karena kemasannya
menarik, membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi, membeli
produk atas pertimbangan harga (bukan atas dasar manfaat atau kegunaanya),
membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status, memakai produk karena
unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan, munculnya penilaian
bahwa membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri
yang tinggi, mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek berbeda). Salah satu
faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif adalah faktor eksternal. Faktor
eksternal meliputi kebudayaan, keluarga, dan kelompok referensi. Dalam hal ini,
bahwa remaja yang memiliki hubungan sosial dengan peergroup-nya atau
kelompok teman sebaya, merupakan bentuk kelompok referensi (Dacey dan
Kenny, 1997). Remaja yang berada di bawah tekanan sebaya cenderung untuk
konform (conform), untuk menilai, meyakini atau bertindak sesuai dengan
penilaian, keyakinan atau tindakan kelompok teman sebayanya (Santrock, 1998).
Menurut Asch (dalam Sarwono 1993) Perubahan perilaku seseorang dengan
mengikuti tekanan-tekanan dari kelompok ini dikenal dengan istilah konformitas.
Menurut Myers (2005) Konformitas adalah perubahan perilaku ataupun
keyakinan agar sama dengan dengan orang lain. Menurut Myers (2005) terdapat
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
dua dasar pembentuk konformitas yaitu pengaruh normatif dan pengaruh
informasional. Menurut Myers (2005) bahwa pengaruh normatif pada konformitas
memiliki arti penyesuaian diri dengan keinginan atau harapan orang lain untuk
mendapatkan penerimaan dari anggota kelompoknya. Sedangkan pengaruh
informasional menurut Myers (2005) yaitu tekanan yang terbentuk oleh adanya
keinginan dari individu untuk memiliki pemikiran yang sama dan beranggapan
bahwa informasi dari kelompok lebih kaya daripada informasi milik pribadi,
sehingga individu cenderung untuk konform dalam menyamakan pendapat atau
sugesti. Myers (2005) juga menambahkan bahwa konformitas pada kelompok
mampu membuat individu berperilaku sesuai dengan keinginan kelompok dan
membuat individu melakukan sesuatu yang berada di luar keinginan individu
tersebut.
Menurut William (1985) konformitas merupakan salah satu faktor
kelompok sosial yang mempengaruhi seseorang dalam melakukan perilaku
konsumsi. Pernyataan ini diperkuat oleh Roberston, Zielinski dan Ward (1987)
bahwa konformitas dapat memberikan pengaruh pada pengambilan keputusan
dalam melakukan perilaku konsumen. Sejalan dengan itu Spangenberg, Sprott,
Grohmann, and Smith (dalam Rusich, 2008), yang mengatakan bahwa disaat
seseorang menyatakan ataupun telah melakukan pembelian produk,
mengkonsumsi atau memakai produk tersebut, dikarenakan adanya pengaruh dari
kelompok , maka disaat itu juga dapat dikatakan bahwa konfotmitas memberikan
peran penting pada pemakaian ataupun konsumsi produk.
Dari uraian yang dikemukakan sebelumnya dapat dilihat bila remaja semakin
konform pada kelompok sosialnya dalam hal ini kelompok teman sebayanya,
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
dapat mempengaruhi remaja juga untuk semakin konsumtif.
E. Hipotesa Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesa yang diajukan sebagai jawaban
sementara dalam penelitian ini adalah:
1. ”Terdapat hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas
yang didasarkan pada pengaruh normatif, pada remaja”.
2. ”Terdapat hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas
yang didasarkan pada pengaruh informasional, pada remaja”.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian sangat menentukan karena menyangkut cara yang benar
dalam pengumpulan data, analisa data, dan pengambilan kesimpulan hasil
penelitian, defenisi operasional, subjek penelitian, prosedur penelitian, dan
metode penelitian (Hadi, 2000).
Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kuantitatif bersifat
korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas
dengan perilaku konsumtif pada remaja.
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini ada 3 (tiga) yaitu adalah Perilaku konsumtif,
konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif dan konformitas yang
didasarkan pada pengaruh informatif.
B. Defenisi Operasional Vaiabel Penelitian
1. Perilaku Konsumtif
Perilaku konsumtif adalah suatu tindakan ataupun perilaku yang dilakukan
individu untuk membeli produk atas pertimbangan dasar manfaat atau
kegunaannya, mencoba lebih dari dua produk yang berbeda merek, membeli
produk menjaga penampilan diri dan gengsi ataupun membeli produk karena
kemasannya menarik dan membeli produk karena hadiah yang disertakan dalam
produk tersebut.
Perilaku konsumtif diukur berdasarkan indikator perilaku yang dikemukakkan
oleh Sumartono (2002). Adapun yang menjadi indikator perilaku konsumtif yaitu
memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
membeli produk karena iming-iming hadiah, membeli produk karena kemasannya
menarik, membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi, membeli
produk atas pertimbangan harga (bukan atas dasar manfaat atau kegunaanya),
membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status, , munculnya penilaian
bahwa membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri
yang tinggi, mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek berbeda). Perilaku
konsumtif dapat dilihat dari skor total yang diperoleh dari skala tersebut. Jika
semakin tinggi skor total yang diperoleh subjek dalam skala perilaku konsumtif,
menggambarkan individu yang berperilaku konsumtif dan sebaliknya semakin
rendah skor total subjek dalam skala, menggambarkan individu yang berperilaku
tidak konsumtif.
2. Konformitas
Konformitas merupakan perilaku individu dengan mengadaptasi, meniru atau
mengikuti perilaku kelompok, bertindak sesuai dengan standar ataupun harapan
yang dibentuk kelompok agar individu dapat diterima di dalam kelompok tersebut
yang dilakukan karena tekanan kelompok secara nyata ataupun hanya merupakan
persepsi individu akan keberadaan tekanan kelompok.
Konformitas diukur dengan menggunakan skala konformitas yang disusun
sesuai dengan dasar pembentuk konformitas yang dikemukakan oleh Myers
(2005) yaitu: pengaruh normatif dan pengaruh informasional.
1. Pengaruh normatif, artinya penyesuaian diri dengan keinginan atau
harapan orang lain untuk mendapatkan penerimaan. Pengaruh ini
dioperasionalisasi sebagai berikut:
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
a. Individu menyesuaikan diri, memilih untuk berperilaku,
ataupun mengikuti peran sesuai dengan keinginan kelompok
dengan tujuan menghindari penolakan dan mencapai
penerimaan.
b. Individu berusaha untuk memenuhi standar ataupun norma
yang berlaku dalam kelompok. Adapun standar ini ditetapkan
bersama oleh kelompok untuk dilakukan oleh seluruh
anggotanya. Pelanggaran pada standar ini, berakibat pada
pengasingan anggota kelompok.
2. Pengaruh informatif, artinya adanya penyesuaian individu ataupun
keiginan individu untuk memiliki pemikiran yang sama sebagai akibat
dari adanya pengaruh menerima pendapat maupun asumsi pemikiran
kelompok, untuk mendapat pandangan yang akurat sehingga
mengurangi ketidakpastian.
Pengaruh ini dioperasionalisasi sebagai berikut:
a. Individu cenderung untuk menerima pendapat, ide, sesuai
dengan keinginan dari kelompok. Individu mengikuti apa yang
menjadi pemikiran kelompok.
b. Individu dalam memberikan pendapat , pandangan ataupun
penilaian terhadap suatu objek, selalu meminta pendapat lain
dari kelompok. Individu cenderung memverifikasi pendapat
yang dimilikinya, dikarenakan keyakinan individu akan
informasi yang dimiliki oleh kelompok lebih banyak dan akurat
terhadap suatu objek.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Konformitas dapat dilihat dari skor nilai yang diperoleh dari skala tersebut.
Jika semakin tinggi skor total yang diperoleh dalam skala konformitas maka
semakin tinggi konformitas individu dan sebaliknya semakin rendah skor yang
diperoleh individu maka akan semakin rendah pula konformitas individu tersebut.
Konformitas pada penelitian ini akan dinilai secara skor terpisah. Pertama
yaitu, Konformitas dengan dasar pengaruh normatif dan yang kedua yaitu,
konformitas dengan pengaruh informatif (informasional).
C. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan individu yang akan diselidiki dan mempunyai
minimal satu sifat yang sama atau ciri–ciri yang sama (Hadi, 2000).
Karakteristik populasi dari penelitian ini adalah:
1. Berusia 13-18 tahun
2. Bertempat tinggal di kota Medan
2. Metode Pengambilan Sampel
Metode maupun teknik pengambilan sampel adalah cara yang digunakan
untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu,
dalam jumlah yang sesuai, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran
populasi agar diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili populasi (Hadi,
2000). Pemilihan subjek sebagai sampel penelitian ini dilakukan dengan teknik
“Incidental sampling”, yaitu peneliti mengambil individu sebagai sampel atas
dasar ”kebetulan” yang disesuaikan dengan karakteristik populasi.
3. Jumlah Sampel Penelitian
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Peneliti merencanakan jumlah subjek berkisar 130 orang remaja. Jumlah ini
peneliti tentukan mengingat kekuatan tes statistik meningkat seiring dengan
meningkatnya jumlah sampel. Hadi (2000) menyatakan tidak ada angka ketetapan
yang mutlak berapa persen suatu sampel harus diambil dari populasi. Sehingga
jumlah total sampel yang direncanakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 120
orang.
D. Instrumen/ Alat Ukur yang digunakan
Metode penelitian hendaknya disesuaikan dengan tujuan penelitian dan bentuk
data yang akan diambil dan diukur (Hadi, 2000). Alat pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala psikologi.
Skala psikologi merupakan suatu alat yang digunakan dalam suatu penelitian
dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun
sedemikian rupa sehingga calon responden hanya tinggal memilih salah satu dari
pilihan jawaban yang tersedia. Metode skala berdasarkan self report atau setidak-
tidaknya pada pengetahuan atau keyakinan pribadi tentang diri.
Metode skala digunakan karena data yang ingin diukur berupa konstruk atau
konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikator-
indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan
(Azwar, 2000). Azwar mengungkapkan skala sikap merupakan kumpulan
pernyataan-pernyataan mengenai suatu objek sikap. Dari respon subjek
diharapkan pada setiap pernyataan tersebut kemudian dapat disimpulkan
mengenai arah dan intensitas sikap seseorang.
Penelitian ini menggunakan 2 buah skala, yaitu skala konformitas dan skala
perilaku konsumtif.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
1. Skala Perilaku Konsumtif
Skala perilaku konsumtif dikembangkan oleh peneliti berdasarkan indikator
dari Sumartono (2002). Skala dalam penelitian ini menggunakan skala interval
dan disajikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan. Skala pengukuran yang
digunakan adalah skala respon yang menyerupai model likert. Aitem-aitem dalam
skala ini menggunakan pilihan jawaban secara skala interval dan disajikan dalam
bentuk pernyataan-pernyataan Jumlah aitem total untuk skala ini adalah 43 item.
Item-item yang terdapat pada skala ini mengungkap 8 (delapan) indikator dari
perilaku konsumtif yang telah ditetapkan oleh Sumartono (2002). Skor yang
diberikan bergerak dari 1 sampai 4, yaitu: SL (Selalu) = 4, SR (Sering)= 3, KD
(Kadang-kadang) = 2, dan JR(Jarang) = 1.
Pada pelaksanaannya, sebelum subjek menerima atau bahkan merespon
skala perilaku konsumtif ini, subjek tersebut harus diberikan kuesioner berupa 8
(delapan) pernyataan yang mewakili 8 (delapan) indikator perilaku konsumtif
oleh Sumartono (2002). Kuesioner tersebut direspon dengan pilihan jawaban ”Ya”
dan ”Tidak”.
Kemudian, bila didapati subjek menjawab 4 (empat) atau bahkan lebih
pada pilihan jawaban ”Ya”, maka subjek tersebut layak untuk melanjutkan
pengisian skala asli dari perilaku konsumtif . Diasumsikan bahwa bila subjek
menjawab 4 (empat) atau bahkan lebih dengan respon ”Ya”, dari 8 (delapan)
pernyataan kuesioner tersebut, maka subjek tergolong orang yang konsumtif dan
layak untuk diberikan skala asli dar perilaku konsumtif tersebut.
Tabel 1. Bentuk kuesioner yang diberikan sebelum menjawab Skala
Perilaku konsumtif
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya akan membeli suatu produk bila disertai dengan
hadiah. Terutama apabila hadiah tersebut merupakan
sesuatu yang saya inginkan
2. Kemasan suatu produk yang rapi juga menentukan,
saat saya ingin membeli produk tersebut
3. Sedapat mungkin saya membeli produk yang sedang
trend saat ini
4. Saya senang belanja produk yang berlabel diskon.
5. Saya suka memakai produk buatan uar negri
6 Saya suka memakai produk yang diiklankan oleh
artis favorit saya.
7. Menurut saya, produk mahal adalah produk yang
menjamin kepuasan bagi pemiliknya
8. Saya suka membandingkan kualitas produk
dengan jalan memakai dua merek yang berbeda.
Sedangkan untuk Skala Perilaku konsumtif, adapun yang menjadi Cetak
biru dari distribusi aitemnya yaitu:
Tabel 2. Cetak biru Skala Perilaku Konsumtif sebelum uji coba
NO Indikator Perilaku Konsumtif Distribusi aitem Jumlah item
1 Membeli produk karena
iming-iming hadiah
1, 15, 18, 10, 6 5
2 Membeli produk karena
kemasannya menarik
33, 5, 24, 9, 16, 13 6
3 Membeli produk demi 11, 34, 12, 25, 35,17 6
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
menjaga penampilan diri dan
gengsi
4 Membeli produk atas
pertimbangan harga
41, 14, 44, 36, 30, 2 6
5 Membeli produk hanya
sekedar menjaga simbol
status
29, 3, 37, 8, 19, 23 6
6 Memakai produk karena
unsur konformitas terhadap
model yang mengiklankan
43, 26, 38, 20, 4 5
7 Munculnya penilaian bahwa
membeli produk dengan
harga mahal akan
menimbulkan rasa percaya
diri yang tinggi
39, 27, 42, 21, 32 5
8 mencoba lebih dari dua
produk sejenis (merek
berbeda).
22, 28, 40, 7, 31 5
Jumlah 44
2. Skala Konformitas
Penyusunan skala konformitas ini didasarkan pada dua (2) dasar pembentuk
konformitas yang dikemukakan oleh Myers (2005) yakni pengaruh normatif dan
pengaruh informasional. Skala ini menggunakan skala model Likert. Skala dalam
penelitian ini menggunakan skala interval dan disajikan dalam bentuk pernyataan-
pernyataan favorable (F) dan unfavorable (UF). Aitem-aitem dalam skala
penelitian in menggunakan pernyataan dengan 4 pilihan jawaban yaitu: Sangat
Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Skala
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
disajikan dalam bentuk pernyataan favorable (mendukung) dan unfavorable (tidak
mendukung). Skor yang diberikan bergerak dari 1 sampai 4. dimana bobot
penilaian untuk pernyataan favorable yaitu: SS = 4, S = 3, TS = 2, dan STS = 1,
begitu juga sebaliknya.
Tabel 3. Cetak biru Skala Konformitas sebelum uji coba
No Dasar Pembentuk Konformitas Favourable Unfavourable Jumlah
1 Pengaruh normative
a. Individu memilih untuk berperilaku,
ataupun mengikuti peran sesuai dengan
keinginan kelompok dengan tujuan
menghindari penolakan dan untuk
mencapai penerimaan.
1, 8, 6, 13,
18
17, 21, 26, 2,
22
10
b. Individu berusaha untuk memenuhi
standar ataupun norma yang berlaku
dalam kelompok
3, 33, 7, 34
25, 11, 23, 4
8
2 Pengaruh Informasional.
a. Individu cenderung untuk menerima ,
mengikuti pendapat, ide, sesuai dengan
keinginan dari kelompok.
14, 27, 5,
29
24, 31, 10, 19
8
b. Individu dalam memberikan pendapat,
ide dengan jalan memverifikasi
pendapat yang dimilikinya dengan
kelompok.
20, 28, 15,
16
32, 9, 30, 12 8
17 17 34
E. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
1. Uji Validitas
Validitas alat ukur adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat tes atau instrumen pengukuran
dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut mampu menjalankan
fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud
dilakukannya pengukuran tersebut (Azwar, 1999).
Azwar (2000) menyatakan bahwa suatu validitas menunjukkan kecermatan
pengukuran mengenai gambaran perbedaan-perbedaan di antara subjek yang satu
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
dengan yang lain. Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas
isi (content validity). Menurut Azwar (1999) validitas isi bertujuan untuk
mengungkap sejauh mana alat ukur layak digunakan untuk mengungkap atribut
yang dikehendaki oleh perancang skalanya. Pelaksanaan validitas isi dilakukan
dengan menggunakan pertimbangan professional judgment, yaitu dosen
pembimbing.
Pertama sekali aspek-aspek dan karakteristik yang akan diukur ditentukan
terlebih dahulu. Selanjutnya peneliti akan menyusun aitem-aitem yang mengacu
pada cetak biru yang telah dibuat sebelumnya. Setelah itu, peneliti meminta
pertimbangan professional judgment sebelum aitem-aitem dijadikan alat ukur.
Kemudian dilakukan seleksi aitem untuk memilih aitem-aitem yang mana yang
memenuhi kriteria aitem valid.
2. Uji daya beda aitem
Uji daya beda aitem bertujuan untuk melihat sejauh mana aitem mampu
membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak
memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisi aitem ini
adalah dengan memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai
dengan fungsi tes. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi
koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan skor total aitem
itu sendiri, yaitu dengan menggunakan koefisien pearson product moment.
Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisen-koefisien aitem total yang
dikenal dengan indeks daya beda aitem dan adapun kriteria pemilihan aitem
didasarkan dengan batasan yang digunakan yaitu rit ≥ 0.3 (Azwar, 2000).
3. Reliabilitas
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Reliabilitas alat ukur menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur
yang bersangkutan bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang berbeda
(Hadi, 2000). Reliabilitas alat ukur yang dapat dilihat dari koefisien reliabilitas
merupakan indikator konsistensi atau alat kepercayaan hasil ukur, yang
mengandung makna kecermatan pengukuran (Azwar, 2000).
Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal,
yaitu single trial administration yang mana prosedurnya hanya memerlukan satu
kali pengenaan tes kepada sekelompok individu sebagai subjek. Pendekatan ini
dipandang ekonomis, praktis dan berefisiensi tinggi (Azwar, 2000). Teknik
estimasi reliabilitas yang digunakan adalah teknik koefisien Alpha dari Cronbach
dengan bantuan SPSS versi 15.0 for Windows.
Uji reliabilitas terhadap skala yang dipergunakan dalam penelitian ini di uji
cobakan kepada 85 subjek. Adapun hasil uji coba skala tersebut adalah:
a. Hasil uji coba Skala Perilaku konsumtif
Setelah dilakukan uji reliabilitas terhadap Skala perilaku Konsumtif sebanyak
dua kali, maka didapatkan nilai reliabilitas sebesar 0.930 dengan 40 item yang
memiliki nilai rix ≥ 0.3. Berikut ini adalah distribusi item-item Skala perilaku
konsumtif setelah uji reliabilitas :
Tabel 4. Cetak biru Skala yang lulus setelah uji coba
NO Indikator Perilaku
Konsumtif
Distribusi aitem Jumlah item
1 Membeli produk karena
iming-iming hadiah
1, 15, 18, 6 4
2 Membeli produk karena
kemasannya menarik
33, 5, 24, 9, 16, 13 6
3 Membeli produk demi
menjaga penampilan diri
dan gengsi
11, 34, 12, 25, 35,17 6
4 Membeli produk atas 41, 44,30, 2 4
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
pertimbangan harga
5 Membeli produk hanya
sekedar menjaga simbol
status
29, 3, 37, 8, 19, 23 6
6 Memakai produk karena
unsur konformitas
terhadap model yang
mengiklankan
43, 26, 38, 20, 4 5
7 Munculnya penilaian
bahwa membeli produk
dengan harga mahal akan
menimbulkan rasa percaya
diri yang tinggi
39, 27, 42, 21, 32 5
8 mencoba lebih dari dua
produk sejenis (merek
berbeda).
22, 28, 40, 31 4
Jumlah 40
b. Hasil uji coba Skala Konformitas
1). Konformitas dengan dasar pembentuk pengaruh normatif
Setelah dilakukan uji reliabilitas terhadap skala konformitas dengan dasar
pembentuk pengaruh normatif, maka didapatkan nilai reliabilitas sebesar 0.719
dengan 10 item yang memiliki nilai rix ≥ 0.3. Tabel distribusi item setelah uji coba
dari skala tersebut dapat dilihat pada tabel 5.
2). Konformitas dengan dasar pembentuk pengaruh informasional
Setelah dilakukan uji reliabilitas terhadap skala konformitas dengan dasar
pembentuk pengaruh informasional, maka didapatkan nilai reliabilitas sebesar
0.711 dengan 10 item yang memiliki nilai rix ≥ 0.3. Tabel distribusi item setelah
uji coba dari skala tersebut dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Cetak biru aitem skala yang lulus setelah uji coba
No Dasar Pembentuk Konformitas Favourable Unfavourable Jumlah
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
1 Pengaruh normative
a. Individu memilih untuk berperilaku,
ataupun mengikuti peran sesuai dengan
keinginan kelompok dengan tujuan
menghindari penolakan dan untuk
mencapai penerimaan.
1, 13
21, 26, 2, 22
6
b. Individu berusaha untuk memenuhi
standar ataupun norma yang berlaku
dalam kelompok
33, 7
23, 4
4
2 Pengaruh Informasional.
a. Individu cenderung untuk menerima ,
mengikuti pendapat, ide, sesuai dengan
keinginan dari kelompok.
14, 29
24, 10, 19
5
b. Individu dalam memberikan pendapat,
ide dengan jalan memverifikasi
pendapat yang dimilikinya dengan
kelompok.
28, 15, 32, 30, 12 5
8 12 20
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
1. Tahap Persiapan Penelitian
a. Persiapan alat ukur
Peneliti membuat dua alat ukur dan mengujicobakan alat ukur tersebut pada
tahapan ini. Alat ukur tersebut berupa skala perilaku konsumtif dan skala
konformitas, yang disusun sendiri oleh peneliti. Skala perilaku konsumtif disusun
berdasarkan indikator-indikator perilaku konsumtif dari Sumarono (2002). Skala
konformitas disusun berdasarkan dasar pembentuk dari Myers (2005).
Penyusunan skala ini didahului dengan pembuatan cetak biru yang kemudian
dilanjutkan dengan operasionalisasi dalam bentuk aitem-aitem yang berjumlah 44
aitem pada skala perilaku konsumtif dan 34 aitem pada skala konformitas.
b. Uji coba alat ukur
Skala perilaku perlilaku konsumtif dan skala konformitas terlebih dahulu
diujicoba dengan menyebarkan kepada 85 remaja sebelum dijadikan sebagai alat
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
ukur yang sebenarnya. Remaja yang diberikan skala uji coba adalah remaja yang
berdomisili di kota Medan. Data-data hasil uji coba tersebut kemudian diolah
untuk menentukan aitem-aitem mana yang dapat dijadikan sebagai aitem dalam
penelitian yang sebenarnya. Uji coba alat ukur dilakukan pada tanggal 26 Mei
sampai 4 Juni 2009.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian diadakan terlebih dahulu dengan mulai menyebarkan
sebuah kuesioner berupa 8 (delapan) pernyataan yang mewakili 8 (delapan)
indikator perilaku konsumtif oleh Sumartono (2002). Kuesioner tersebut direspon
dengan pilihan jawaban ”Ya” dan ”Tidak”. Kemudian, bila didapati subjek
menjawab 4 (empat) atau bahkan lebih pada pilihan jawaban ”Ya”, maka subjek
tersebut layak untuk dijadikan subjek penelitian dan melanjutkan pengisian skala
asli dari perilaku konsumtif dan konformitas. Penelitian dilakukan mulai dari
tanggal 13 sampai dengan 22 juni 2009.
3. Tahap Pengolahan Data
Pengolahan data pada penelitian ini seluruhnya menggunakan bantuan
komputerisasi program SPSS 15.0 for windows.
F. Metode Analisa Data
Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi
pearson produk momen dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS.
Sebelum data diolah dilakukan uji asumsi, yaitu:
1. Uji normalitas sebaran.
Uji normalitas sebaran dilakukan untuk digunakan untuk melihat apakah
distribusi data penelitian masing-masing variabel, yakni konformitas dan perilaku
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
konsumtif telah terdistribusi secara normal. Uji normalitas pada penelitian ini
menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Kormogorov-Smirnov adalah suatu uji yang
memperhatikan tingkat kesesuaian antara distribusi serangkaian harga sampel
(skor yang diobservasi) dengan suatu distribusi teoritis tertentu. Data penelitian
dapat dikatakan terdistribusi secara normal jika nilai p > 0.05.
2. Uji linearitas hubungan
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah data pada variabel
konformitas dan variabel perilaku konsumtif dari orang tua berkorelasi secara
linear . Uji linearitas hubungan pada penelitian ini dianalisis dengan menggunakan
uji F statistik. Kedua variabel dapat dikatakan berkorelasi secara linear jika nilai
p> 0.05 atau nilai F hitung lebih besar dibanding F tabel.
. Semua data pada penelitian, dianalisa dengan menggunakan SPSS
(statistical package for social science) versi 15.0.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan hasil dan interpretasi data hasil sesuai dengan data
yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran umum
subyek penelitian, hasil penelitian dan interpretasi hasil penelitian.
A. Analisa Data
1. Gambaran Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini, subyek penelitiannya adalah remaja. Dari 73 orang
remaja, diperoleh gambaran subyek penelitian berdasarkan usia, dan jenis
kelamin.
a. Gambaran Subyek Penelitian Berdasarkan Usia
Berdasarkan usia subjek penelitian diperoleh gambaran sebagai berikut :
Tabel 6. Gambaran Subjek berdasarkan Usia
Usia (Tahun) N Persentase (%)
13 8 10.96
14 4 5.48
15 5 6.85
16 24 32.88
17 25 34.25
18 7 9.58
Total 73 100
Berdasarkan tabel diatas diperoleh gambaran bahwa sebagian besar subjek
penelitian berada pada usia 17 tahun, yaitu 25 orang (34.25%), kemudian diikuti
oleh subjek dengan usia 16 tahun, yaitu 24 orang (32.88%), usia 13 tahun yaitu 8
orang (10.96%), usia 18 tahun yaitu 7 orang (9.58%), usia 15 tahun yaitu 5 orang
(6.85%), serta usia 14 tahun sebanyak 4 orang (5.48%).
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
b. Gambaran Subyek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelaminsubjek penelitian diperoleh gambaran sebagai
berikut :
Tabel 7. Gambaran Subjek berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase(%)
Laki- Laki 28 38.36
Perempuan 45 61.64
Total 73 100
Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh gambaran remaja yang menjadi subjek
penelitian adalah perempuan, yaitu sebanyak 45 orang (61.64%), sedangkan laki-
laki sebanyak 28 orang (38.36%).
2. Hasil Uji Asumsi
Berikut ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian yang meliputi hasil uji
asumsi dan hasil utama penelitian. Uji asumsi terdiri dari uji normalitas dan uji
linieritas. Uji asumsi berfungsi untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian
masing-masing variabel yakni perilaku konsumtif dan dasar pembentuk
konformitas telah terdistribusi secara normal dan uji linearitas untuk mengetahui
apakah data variabel perilaku konsumtif berkorelasi secara linear terhadap data
variabel dasar pembentuk konformitas.
a. Uji Normalitas
1). Uji normalitas sebaran yang dilakukan pada skala perilaku konsumtif
menggunakan metode statistik one sample Kolmogorov-Smirnov Test. Data
dapat dikatakan terdistribusi secara normal jika memiliki nilai p > 0.05. Hasil
uji normalitas yang diperoleh yaitu nilai z = 0,641 dan p = 0.958. Hal tersebut
menunjukkan bahwa penyebarannya adalah normal.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
2). Uji normalitas sebaran yang dilakukan pada skala konformitas yang
didasarkan pada pengaruh normatif, menggunakan metode statistik one sample
Kolmogorov-Smirnov Test. Data dapat dikatakan terdistribusi secara normal
jika memiliki nilai p > 0.05. Hasil uji normalitas yang diperoleh yaitu nilai z =
0,835 dan p = 0.806. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyebarannya adalah
normal.
3). Uji normalitas sebaran yang dilakukan pada skala konformitas yang
didasarkan pada pengaruh informasional, menggunakan metode statistik one
sample Kolmogorov-Smirnov Test. Data dapat dikatakan terdistribusi secara
normal jika memiliki nilai p > 0.05. Hasil uji normalitas yang diperoleh yaitu
nilai z = 1,088 dan p = 0.187. Hal tersebut menunjukkan bahwa
penyebarannya adalah normal.
Tabel 8. Hasil uji normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Perilaku.Konsumtif Pengaruh.Normatif Pengaruh.Informatif
N 73 73 73
Mean 87.9315 23.2877 25.3014 Normal Parameters(a,b) Std.
Deviation 14.73123 3.11127 3.01240
Absolute .075 .098 .127
Positive .075 .098 .080
Most Extreme Differences
Negative -.044 -.079 -.127
Kolmogorov-Smirnov Z .641 .835 1.088
Asymp. Sig. (2-tailed) .806 .489 .187
Gambar 1. Gambaran normalitas Perilaku konsumtif
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Perilaku.Konsumtif
140.00120.00100.0080.0060.0040.00
Fre
qu
en
cy
20
15
10
5
0
Perilaku.Konsumtif
Mean =87.93�Std. Dev. =14.731�N =73
Gambar 2. Gambaran normalitas konformitas didasarkan pada pengaruh normatif
Pengaruh.Normatif
30.0025.0020.0015.00
Fre
qu
en
cy
12
10
8
6
4
2
0
Pengaruh.Normatif
Mean =23.29�Std. Dev. =3.
111�N =73
Gambar 3. Gambaran normalitas konformitas yang didasarkan pada pengaruh
informasional
Pengaruh.Informatif
35.0030.0025.0020.0015.00
Fre
qu
en
cy
12.5
10.0
7.5
5.0
2.5
0.0
Pengaruh.Informatif
Mean =25.30�Std. Dev. =3.
012�…
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan uji F dengan menggunakan spss
memakai compare means.
1) Hasil uji linearitas perilaku konsumtif dengan konformitas yang
didasarkan pada pengaruh normatif
Dengan menggunakan uji linearitas pada variable perilaku konsumtif dengan
konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif, ditemukan nilai linearity
berada pada nilai lebih kecil daripada 0,05 yaitu 0,002. Sehingga dapat dilatakan
kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang linier.
Hasil uji tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 9. Hasil uji linearitas perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada
pengaruh normatif
Sum of
Squares df Mean
Square F Sig.
(Combined) 3670.390 14 262.171 1.272 .253
Linearity 2102.648 1 2102.648 10.202 .002
Between Groups
Deviation from Linearity
1567.742 13 120.596 .585 .856
Within Groups 11954.268 58 206.108
Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Normatif
Total 15624.658 72
2) Hasil uji linearitas perilaku konsumtif dengan konformitas yang
didasarkan pada pengaruh informasional
Dengan menggunakan uji linearitas pada variable perilaku konsumtif dengan
konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional, ditemukan nilai
linearity berada pada nilai lebih kecil daripada 0,05 yaitu 0,03. Sehingga dapat
dilatakan kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang linier.
Hasil uji tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Tabel 10. Hasil uji linearitas perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan
pada pengaruh informasional
Sum of
Squares df Mean
Square F Sig.
(Combined) 2751.204 14 196.515 .885 .578
Linearity 1094.110 1 1094.110 4.929 .030
Between Groups
Deviation from Linearity
1657.094 13 127.469 .574 .864
Within Groups 12873.453 58 221.956
Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Informatif
Total 15624.658 72
3. Hasil Utama Penelitian
Tujuan utama dari penelelitian ini adalah melihat adanya hubungan antara
variabel perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh
normatif dan pengaruh informasional. Metode yang dipilih dalam menghitung
koefisien korelasi tersebut adalah korelasi pearson produk momen dengan
menggunakan SPSS For windows version 15. Adapun kriteria yang harus
dipenuhi yaitu apabila nilai p < 0,05 , maka kedua variabel yang diujikan
memiliki korelasi yang signifikan.
a. Hasil uji korelasi Perilaku Konsumtif dengan Konformitas yang
didasarkan pada Pengaruh Normatif
Hasil penghitungan korelasi antara perilaku konsumtif dengan konformitas
yang didasarkan pada pengaruh normatif menyatakan bahwa nilai korelasi antar
kedua variabel tersebut yaitu sebesar 0,367 dan korelasi ini bergerak secara
signifikan dengan jalan melihat nilai p < 0,05 yaitu sebesar 0,01.
Berikut tabel hasil uji kedua variabel tersebut:
Tabel 11. Hasil uji Perilaku Konsumtif dengan Konformitas yang didasarkan pada
Pengaruh Normatif
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Perilaku.Konsu
mtif Pengaruh.Nor
matif
Pearson Correlation 1 -.367(**)
Sig. (2-tailed) .001
Perilaku.Konsumtif
N 73 73
Pearson Correlation -.367(**) 1
Sig. (2-tailed) .001
Pengaruh.Normatif
N 73 73
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari hasil analisa regresi pada tabel 12 berikut didapat bahwa R square
yang diperolah dari huibungan perilaku konsumtif dengan konformitas yang
didasarkan pada pengaruh normatif adalah sebesar 0.135 (R square = 0.135). Hal
ini menunjukkan adanya peranan konformitas yang didasarkan pada pengaruh
normatif sebesar 13.5 % pada perilaku konsumtif, sedangkan 86.5% lain
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Tabel 12. Hasil Model Summary pada analisa regresi
Model R R Square
R Square Change F Change
1 .367(a) .135
a Predictors: (Constant), Pengaruh.Normatif
b. Hasil uji korelasi Perilaku Konsumtif dengan Konformitas yang
didasarkan pada Pengaruh Informasional
Hasil penghitungan korelasi antara perilaku konsumtif dengan konformitas
yang didasarkan pada pengaruh informasional menyatakan bahwa nilai korelasi
antar kedua variabel tersebut yaitu sebesar 0,265 dan korelasi ini bergerak secara
signifikan dengan jalan melihat nilai p < 0,05 yaitu sebesar 0.024. Berikut tabel
hasil uji kedua variabel tersebut:
Tabel 13. Hasil uji Perilaku Konsumtif dengan Konformitas yang didasarkan pada
Pengaruh Informasional.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Perilaku.Konsu
mtif Pengaruh.Infor
matif
Perilaku.Konsumtif Pearson Correlation 1 -.265(*)
Sig. (2-tailed) .024
N 73 73
Pengaruh.Informasional Pearson Correlation -.265(*) 1
Sig. (2-tailed) .024
N 73 73
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Dari hasil analisa regresi pada tabel 14 berikut didapat bahwa R square yang
diperolah dari huibungan perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan
pada pengaruh normatif adalah sebesar 0.07 (R square = 0.07). Hal ini
menunjukkan adanya peranan konformitas yang didasarkan pada pengaruh
normatif sebesar 7 % pada perilaku konsumtif, sedangkan 93% lain dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain.
Tabel 14. Hasil Model Summary pada analisa regresi
Model R R Square
R Square Change F Change
1 .265(a) .070
a Predictors: (Constant), Pengaruh.Informatif
4. Hasil Tambahan
Berdasarkan deskripsi data penelitian dapat dilakukan pengelompokan yang
mengacu pada kriteria kategorisasi. Azwar (2000) menyatakan bahwa kategorisasi
ini didasarkan pada asumsi bahwa skor subyek penelitian terdistribusi normal.
Kriterianya terbagi atas lima kategori yaitu: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah,
dan sangat rendah.
Tabel 15. Kriteria Kategorisasi Perilaku konsumtif, pengaruh normatif dan pengaruh
informasional
Variabel Kriteria Jenjang Kategori
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
(µ + 1.5 SD) < X Sangat Tinggi (µ + 0.5 SD) < X ≤ (µ + 1.5 SD) Tinggi (µ – 0.5 SD) < X ≤ (µ + 0.5 SD) Sedang (µ – 1.5 SD) < X ≤ (µ – 0.5 SD) Rendah
Perilaku Konsumtif
X < (µ – 1.5 SD) Sangat Rendah (µ + 1.5 SD) < X Sangat Tinggi (µ + 0.5 SD) < X ≤ (µ + 1.5 SD) Tinggi (µ – 0.5 SD) < X ≤ (µ + 0.5 SD) Sedang (µ – 1.5 SD) < X ≤ (µ – 0.5 SD) Rendah
Pengaruh Normatif
X < (µ – 1.5 SD) Sangat Rendah (µ + 1.5 SD) < X Sangat Tinggi (µ + 0.5 SD) < X ≤ (µ + 1.5 SD) Tinggi (µ – 0.5 SD) < X ≤ (µ + 0.5 SD) Sedang (µ – 1.5 SD) < X ≤ (µ – 0.5 SD) Rendah
Pengaruh Informasional
X < (µ – 1.5 SD) Sangat Rendah
Dalam penelitian ini peneliti mengkategorikan data penelitian berdasarkan
mean hipotetik dan mean empirik. Mean hipotetik untuk melihat posisi relatif
individu berdasarkan norma skor idealnya skala, sedangkan berdasarkan mean
empirik untuk melihat posisi relatif individu berdasarkan norma skor dari subyek
penelitian.
Tabel 16. Deskripsi data penelitian dari skala perilaku konsumtif dapat dilihat pada tabel
berikut.
Variabel Skor empirik Skor Hipotetik
Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD Perilaku
Konsumtif 52 124 87.93 14.73 40 160 100 20
Berdasarkan tabel 16 diatas, diperoleh mean empirik skala perilaku konsumtif
adalah sebesar 89.73 dengan standar deviasi sebesar 14.73, sedangkan mean
hipotetik untuk skala tersebut diperoleh sebesar 100, dengan standar deviasi 20.
Pada tabel 17 berikut, akan disertakan kategorisasi yang didasarkan pada mean
empirik.
Tabel 17. Kategorisasi Perilaku Konsumtif Berdasarkan Mean Empirik
Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase
(%)
Perilaku 110.03 < X Sangat Tinggi 7 9.59
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
95.29 < X ≤ 110.03 Tinggi 13 17.81
80.56 < X ≤ 95.29 Sedang 29 39.73
65.83< X ≤ 80.56 Rendah 21 28.77
Konsumtif
X ≤ 65.83 Sangat Rendah 3 4.10
Berdasarkan tabel 17, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tergolong
dalam kategori sangat tinggi ada sebanyak 9.59%, subjek dalam kategori tinggi
ada sebanyak 17.81%, subjek dalam kategori sedang ada sebanyak 39.73%,
subjek dalam kategori rendah ada sebanyak 28.77%, dan subjek dalam kategori
sangat rendah sebanyak 3%.
Tabel 18. Kategorisasi Perilaku Konsumtif Berdasarkan Mean hipotetik
Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase(%)
130 < X Sangat Tinggi -
110 < X ≤ 130 Tinggi 7 9.59
90 < X ≤ 110 Sedang 20 27.40
70 < X ≤ 90 Rendah 38 52.05
Perilaku Konsumtif
X ≤ 70 Sangat Rendah 8 10.96
Berdasarkan tabel 18, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tergolong
dalam kategori sangat tinggi ada sebanyak 0%, subjek dalam kategori tinggi ada
sebanyak 9.59%, subjek dalam kategori sedang ada sebanyak 27.40%, subjek
dalam kategori rendah ada sebanyak 52.05%, dan subjek dalam kategori sangat
rendah sebanyak 10.96%.
Tabel 19. Deskripsi data penelitian dari skala pengaruh normatif dapat dilihat
pada tabel berikut.
Variabel Skor empirik Skor Hipotetik
Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD Pengaruh
Normatif 15 30 23,29 3.11 10 40 25 5
Berdasarkan tabel 19 diatas, diperoleh mean empirik skala konformitas yang
didasarkan pada pengaruh normatif adalah sebesar 23.29 dengan standar deviasi
sebesar 3.11, sedangkan mean hipotetik untuk skala tersebut diperoleh sebesar 25,
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
dengan standar deviasi 5. Pada tabel 20 berikut, akan disertakan kategorisasi yang
didasarkan pada mean empirik.
Tabel 20. Kategorisasi Pengaruh Normatif Berdasarkan Mean empirik
Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase(%)
27.95 < X Sangat Tinggi 7 9.59
24.84< X ≤ 27.95 Tinggi 20 27.40
21.73 < X ≤ 24.84 Sedang 22 30.14
18.62 < X ≤ 21.73 Rendah 21 28.77
Pengaruh
Normatif
X≤ 18.62 Sangat Rendah 3 4.10
Berdasarkan tabel 20, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tergolong
dalam kategori sangat tinggi ada sebanyak 9.59%, subjek dalam kategori tinggi
ada sebanyak 27.40%, subjek dalam kategori sedang ada sebanyak 30.14%,
subjek dalam kategori rendah ada sebanyak 28.77%, dan subjek dalam kategori
sangat rendah sebanyak 4.10%.
Tabel 21. Kategorisasi Pengaruh Normatif Berdasarkan Mean hipotetik
Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase(%)
32.5 < X Sangat Tinggi - 0
27.5 < X ≤ 32.5 Tinggi 7 9.59
22.5 < X ≤ 27.5 Sedang 36 49.31
17.5 < X ≤ 22.5 Rendah 28 38.36
Pengaruh
Normatif
X≤ 17.5 Sangat Rendah 2 2.74
Berdasarkan tabel 21, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tergolong
dalam kategori sangat tinggi ada sebanyak 0%, subjek dalam kategori tinggi ada
sebanyak 9.59%, subjek dalam kategori sedang ada sebanyak 49.31%, subjek
dalam kategori rendah ada sebanyak 38.36%, dan subjek dalam kategori sangat
rendah sebanyak 2.74%.
Tabel 22. Deskripsi data penelitian dari skala pengaruh informasional dapat dilihat pada
tabel berikut.
Variabel Skor empirik Skor Hipotetik
Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD Pengaruh
Informatif 17 32 25.30 3.01 10 40 25 5
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Berdasarkan tabel 22 diatas, diperoleh mean empirik skala konformitas yang
didasarkan pada pengaruh informasional adalah sebesar 25.30 dengan standar
deviasi sebesar 3.01, sedangkan mean hipotetik untuk skala tersebut diperoleh
sebesar 25, dengan standar deviasi 5. Pada tabel 23 berikut, akan disertakan
kategorisasi yang didasarkan pada mean empirik.
Tabel 23. Kategorisasi Pengaruh Informasional Berdasarkan Mean empirik
Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase(%)
28.25 < X Sangat Tinggi 9 12.33
25.75 < X ≤ 28.25 Tinggi 26 35.62
23.25 < X ≤25.75 Sedang 24 32.87
20.75 < X ≤23.25 Rendah 9 12.33
Pengaruh
Informasional
X≤ 20.75 Sangat Rendah 5 6.85
Berdasarkan tabel 23, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tergolong
dalam kategori sangat tinggi ada sebanyak 12.33%, subjek dalam kategori tinggi
ada sebanyak 35.62%, subjek dalam kategori sedang ada sebanyak 32.87%,
subjek dalam kategori rendah ada sebanyak 12.33%, dan subjek dalam kategori
sangat rendah sebanyak 6.85%.
Tabel 24.Kategorisasi Pengaruh Informasional Berdasarkan Mean hipotetik
Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase(%)
32.5 < X Sangat Tinggi - 0
27.5 < X ≤ 32.5 Tinggi 18 24.66
22.5 < X ≤ 27.5 Sedang 44 60.27
17.5 < X ≤ 22.5 Rendah 10 13.70
Pengaruh
Informasional
X ≤ 70 Sangat Rendah 1 1.37
Berdasarkan tabel 24, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tergolong
dalam kategori sangat tinggi ada sebanyak 0%, subjek dalam kategori tinggi ada
sebanyak 24.66%, subjek dalam kategori sedang ada sebanyak 60.27%, subjek
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
dalam kategori rendah ada sebanyak 13.70%, dan subjek dalam kategori sangat
rendah sebanyak 1.37%.
B. Pembahasan
Penelitian ini memiliki 2 (dua) hipotesa yaitu:
1. ”Terdapat hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang
didasarkan pada pengaruh normatif, pada remaja”.
2. ”Terdapat hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang
didasarkan pada pengaruh informasional, pada remaja”.
Hasil analisa korelasi antara kedua variabel pada hipotesa pertama,
menghasilkan koefisien korelasi yang signifikan antara perilaku konsumtif dengan
konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif. Pengaruh normatif pada
konformitas memiliki arti penyesuaian diri dengan keinginan atau harapan orang
lain untuk mendapatkan penerimaan dari anggota kelompoknya (Myers, 2005).
Hal ini sejalan dengaan surya (1999) yang mengatakan bahwa pengaruh normatif
mendorong terjadinya penyesuaian sebagai akibat pemenuhan pengharapan
kelompok untuk mendapat persetujuan atau penerimaan, agar disukai dan agar
terhindar dari penolakan. Carmen (2008) juga mengatakan bahwa pengaruh
normatif memiliki peranan pada proses perilaku konsumsi, individu cenderung
untuk mematuhi norma-norma ataupun peraturan-peraturan yang telah dibentuk
dalam kelompok. Hal ini sejalan dengan pendapat Spangenberg, Sprott,
Grohmann, and Smith (dalam Rusich, 2008), yang mengatakan bahwa disaat
seseorang menyatakan ataupun telah melakukan pembelian produk, dikarenakan
adanya tekanan atau paksaan dari kelompok , maka disaat itu juga dapat dikatakan
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
bahwa konfotmitas memberikan peran penting pada pemakaian ataupun konsumsi
produk
Hasil analisa korelasi antara kedua variabel pada hipotesa kedua,
menghasilkan koefisien korelasi yang signifikan antara perilaku konsumtif dengan
konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional. Pengaruh
informasional menurut Myers (2005) yaitu tekanan yang terbentuk oleh adanya
keinginan dari individu untuk memiliki pemikiran yang sama dan beranggapan
bahwa informasi dari kelompok lebih kaya daripada informasi milik pribadi,
sehingga individu cenderung untuk konform dalam menyamakan pendapat atau
sugesti. Pernyataan ini juga didukung oleh surya (1999) yang mengatakan bahwa
pengaruh informasional mendorong individu untuk melakukan penyesuaian
sebagai akibat dari penerimaan pendapat kelompok, yang menjadi bukti dalam
mendapatkan pandangan akurat sehingga mengurangi ketidakpastian. Hal ini juga
sesuai dengan pandangan Carmen (2008), yang mengatakan bahwa pengaruh
informasional memiliki peranan pada proses konsumsi terjadi, apabila individu
mendengarkan pendapat dari kelompok dalam hal mengkonsumsi suatu produk,
individu menjadikan kelompok sebagai acuan dalam merekomendasikan produk
yang akan dikonsumsi.
Pada penelitian ini, hasil korelasi dari kedua hipotesa yang telah disebutkan
sebelumnya memiliki nilai korelasi yang negatif, dimana korelasi ini memiliki
pengertian untuk hipotesa pertama yaitu bahwa semakin rendah tingkat
konformitas yang didasari oleh pengaruh normatif maka akan semakin tinggi
tingkat perilaku konsumtif pada remaja dan sebaliknya, sedangkan untuk hipotesa
kedua korelasi negatif ini memiliki pengertian bahwa bahwa semakin rendah
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
tingkat konformitas yang didasari oleh pengaruh informasional maka akan
semakin tinggi tingkat perilaku konsumtif pada remaja dan sebaliknya.
Hasil tersebut diatas sangat berbeda dari pengharapan akan munculnya
korelasi positif pada kedua variabel dalam kedua hipotesa yang diajukan
seblumnya. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan secara teoritis dengan kondisi
realitas terutama kondisi remaja di medan, yang menjadi tempat dimana penelitian
dilakukan. Kondisi seperti ini menurut hasil studi rusich (2008), bisa terjadi
dikarenakan kondisi subjek yang berada pada usia akhir remaja, dimana terkadang
individu yang berada pada usia tersebut mulai untuk berpikir mandiri dan kurang
bergantung pada orang lain. Hasil penelitian Rusich (2008) tersebut juga
didukung oleh kondisi subjek penelitian yang lebih banyak pada rentang usia 16
dan 17 tahun, dimana rentang usia ini oleh Hurlock(1999) adalah rentang usia
yang memasuki remaja akhir.
Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi (r2
= Rsquare), sumbangan
efektif variabel konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif terhadap
perilaku konsumtif pada remaja sebesar 13.5%, dan konformitas yang didasarkan
pada pengaruh informasional terhadap perilaku konsumtif pada remaja sebesar
7%. Hal ini menunjukkan bahwa baik konformitas yang didasarkan pada pengaruh
normatif maupun konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional tidak
mutlak sebagai sesuatu yang menyebabkan perilaku konsumtif. Faktor lain
tersebut menurut sumartono (2002) yang tidak diteliti namun mempengaruhi
perilaku konsumtif seperti : konsep diri, motivasi dan kepribadian.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan berupa rangkuman hasil penelitian,
serta saran yang berupa saran praktis dan metodologis untuk penelitian berikutnya
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat
disimpulkan beberapa hal, yaitu:
1. Hipotesa pertama dalam penelitian ini yaitu ada hubungan antara perilaku
konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh nomatif
pada remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ada hubungan yang
signifikan antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan
pada pengaruh normatif pada subjek remaja. Dapat disimpulkan hipotesa
pertama diterima.
2. Hipotesa kedua dalam penelitian ini yaitu ada hubungan antara perilaku
konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh
informasional pada remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ada
hubungan yang signifikan antara perilaku konsumtif dengan konformitas
yang didasarkan pada pengaruh informasional pada subjek remaja. Dapat
disimpulkan hipotesa kedua diterima.
3. Hasil penelitian pada hipotesa pertama menunjukkan bahwa Ada
hubungan negatif antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang
didasarkan pada pengaruh normatif pada subjek remaja. Artinya, semakin
rendah konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional, maka
perilaku konsumtif pada remaja akan semakin tinggi.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
4. Hasil penelitian pada hipotesa pertama menunjukkan bahwa ada hubungan
negatif antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan
pada pengaruh informasional pada subjek remaja. Artinya, semakin rendah
konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional, maka perilaku
konsumtif pada remaja akan semakin tinggi.
B. Saran
Peneliti telah melakukan beberapa cara agar hasil penelitian ini dapat
memberikan data yang tepat dan menyeluruh. Namun demikian masih terdapat
kekurangan-kekurangan yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut. Berikut akan
disajikan saran-saran yang diharapkan dapat membantu penelitian selanjutnya
yang berhubungan dengan konformitas dan perilaku konsumtif pada remaja.
1. Saran Penelitian
1. Mengacu pada sumbangan efektif dari hasil penelitian yakni konformitas yang
didasarkan pada pengaruh normatif sebesar 13,5 % dan konformitas yang
didasarkan pada pengaruh informasional sebesar 7%, maka bagi para peneliti
selanjutnya, disarankan untuk meneliti faktor lain yang dapat mempengaruhi
perilaku konsumtif sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Sumartono
(2002) yaitu: konsep diri, motivasi dan kepribadian.
2. Melihat lemahnya alat ukur penelitian (terutama untuk alat ukur konformitas)
yang terlihat dari sedikitnya jumlah aitem yang layak pakai, maka dianjurkan
untuk penelitian selanjutnya dapat memperbaiki alat ukur yang ada tersebut,
ataupun penggunaan kajian teori yang lebih terbaru selain yang diungkapkan
oleh Myers (2005), dalam membentuk alat ukur konformitas, sehingga hasil
yang diperoleh dapat lebih baik.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
3. Disarankan untuk lebih memilih metode pengambilan data yang bersifat
probabilitas ataupun yang biasa dikenal randomisasi, sehingga hasil yang
didapat mampu untuk digeneralisasikan ke populasi penelitian yang dituju.
4. . Pada penelitian selanjutnya diharapkan untuk memperbanyak jumlah subyek
yang hendak diteliti, sehingga variasi jawaban subjek dapat mempertinggi
reliabilitas dari skala yang dipergunakan.
2. Saran Praktis
Mengingat bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan konformitas baik
yang didasarkan pada pengaruh normatif maupun pengaruh informasional pada
perilaku konsumtif rendah, maka diharapkan para remaja yang merasa bahwa
konformitas mampu memberikan efek negatif (keinginan untuk diterima dan
diakui oleh kelompok teman sebaya membuat sebagian remaja merasa tidak
berdaya untuk menghadapi tekanan yang datang dari teman-temannya, yang
ternyata cukup kuat untuk mendorong remaja melakukan hal yang negatif (Dacey
& Kenny, 1997), agar dapat mengambil hal yang positif dari konformitas itu dan
memperkecil dampak negatifnya.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
DAFTAR PUSTAKA
Albarry. (1994) Kamus Modern bahasa indonesia. Yogyakarta: Penerbit Arloka
Ali, M & Mohammad Asrori. (2004) Psikologi remaja perkembangan
peserta didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Azwar, S (1999). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka pelajar
Azwar, S (2000). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka pelajar
Baron & Byrne. (1991). Social psychology- sixth edition : Understanding human
interaction. United States of America : Allyn and Bacon
Carmen (2008). Considerations About Group Influences On Consumer Behavior.
Craiova: Faculty of Economiy and Business Administration
Craig, G, J. (1996). Human Development. New Jersey: Prentice Hall
Dacey, J & Kenny M. (1997). Human development- second edition. United State
of America : Times Mirror Higher Education Group Inc.
Deaux, Dane & Wrigthsman, (1993). Social Psychology in the ‘90s . California
Publisher: Thomson Brooks/Cole
Feldman, Robert. (1995). Social Psychology. New Jersey: Prentice Hall.
Franzoi , L Stephen (2003). Social Psychology. United State of America:
McGrawhill
Ginna, M. (2006). Remaja merokok karena meniru. http://www.pikiran-
rakyat.com/cetak/2006/032006/05/hikmah/lain04.htm.
Hadi, S. (2000). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Andi Pustaka Offset.
Hurlock, E.B. Alih Bahasa: Istiwidayanti dan Soedjarwo (1999). Psikologi
perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Edisi
Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Jatman, D. (1987). Remaja incaran iklan. Kedaulatan Rakyat. 10 september.
Yogyakarta
Konsumerisme.(2008). http://www.freewebs.com/kolektifbunga/konsumerisme.htm
Moningka, C. (2006). Konsumtif: antara gengsi dan kebutuhan. http://
www.suarapembaruan.com/News/2006/12/13/urban/ur02.htm.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Myers, David G. 2005 . Social psychology: 8th edition. New york: McGrawHill
Rochadi. (2004). Disertasi: Hubungan konformitas dengan perilaku merokok
pada remaja sekolah smu negeri di 5 wilayah DKI Jakarta.
http://digilib.usu.ac.id/download/fkm/05000565.pdf. Tanggal akses 21
februari 2008 pada pukul 9.40 Wib.
Robertson, T, Zielinski, J, Ward, S. (1987). Consumer Behavior. USA: Robertson
& Robertson, Inc
Rusich, E, A. (2008). Department Of Psychology
Loyola University New Orlean: The Relationship Between Conformity And
Consumer Purchasing Decisions. Published by Missouri : Misssouri
Western state university.
Santrock. (1998). Life-Span Development Seventh Edition. New York: Mc Graw-
Hill Companies, Inc.
Santor, D A & Messervey, D & Kusumaker, V. (2000). Measuring peer pressure,
popularity, and conformity in adolescent boys and girl : Predicting School
Performance , sexual attitudes, and substance abuse. Journal of Youth and
Adolescence; Apr 2000; 29, 2; ABI/INFORM Global Pg 163
http://proquest.umi.com/pqdweb?did=53959633&sid=2&Fmt=6&clientId
=63928&RQT=309&VName=PQD. Tanggal akses 18 februari 2008 pada
pukul 12:59 WIB
Sarwono, Sarlito. (2000). Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sarwono, S. (1993). Teori-teori psikologi sosial. Jakarta: CV. Rajawali
Schiffman & Kanuk. (2004). Consumer behavior: International Edition. New
Jersey: Prentice Hall
Sembiring, J, Amstrong. (2008). Budaya Konsumerisme.
http://indowarta.com/index.php?option=com_content&task=category§
ionid=6&id=26&Itemid=39. Tanggal akses 19 februari 2008 pada pukul
9:16 WIB
Segut. (2008). Survei tren dan perilaku remaja: Tampil gaya dan gandrung musik
pop. Majalah Marketing. http://www.marketing.co.id/ Common/
File.ashx?Id=4790. Tanggal akses 19 februari 2008 pada pukul 10.00 Wib
Sumartono. (2002). Terperangkap dalam Iklan : Meneropong imbas pesan Iklan
Televisi. Bandung : Penerbit Alfabeta.
Surya. (1999). Perbedaan Tingkat Konformitas ditinjau dari Gaya Hidup pada
Remaja. Psikologika nomor 7. Universitas islam indonesia.
Tambunan, R. (2001). Remaja dan perilaku konsumtif. http://www.e-
psikologi.com/remaja/191101.htm. Tanggal akses 21 februari 2008 pada
pukul 14:20 WIB
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Taylor, Peplau dan Sears. (2000). Social Psychology 10th
Edition. New Jersey :
Prentice Hall, Inc
Urberg. (1992). Locus of Peer Influence: Social Crowd and Best Friend. Journal
of Youth and Adolescence; Aug 1992; 21, 4; ABI/INFORM Global. pg. 439.
Williams, Keith C. (1985). Behavioral aspect of marketing. London: Heineman
Komunikasi Personal (Mega, 17 tahun, 2008)
Komunikasi Personal (Angel, 2008)
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
LAMPIRAN
A
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
DATA TRY OUT PERILAKU KONSUMTI
Aitem perlaku Konsumtif No. subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
1 4 4 4 3 2 1 4 3 3 3 2 1 3 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 2 2 2 4 1 2 4 2 4 2 4 2 4 1 3 3 3 3 3 2 2
2 2 2 2 1 4 3 1 1 4 4 1 1 1 4 3 4 1 2 2 1 1 1 1 4 2 1 1 2 1 1 4 4 4 4 2 4 1 1 1 1 2 4 1 2
3 4 2 1 1 2 2 1 1 2 2 3 1 3 4 2 3 2 2 3 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 3 3 3 2 4 2 4 1 1 2 1 2 3 1 2
4 3 2 2 1 3 1 1 1 3 2 2 1 2 3 3 3 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 3 3 2 3 1 1 1 1 2 2 1 2
5 4 2 2 1 4 2 2 1 4 2 2 1 4 3 4 4 3 2 3 1 1 1 1 3 2 1 1 1 2 3 4 2 4 4 1 3 2 1 2 1 1 1 1 2
6 2 2 1 1 3 2 1 1 1 1 2 1 2 3 2 3 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 3 1 3 2 2 3 1 1 1 1 2 1 1 1
7 4 2 1 2 3 3 1 1 2 4 3 2 2 4 4 4 4 3 3 1 1 2 2 4 2 2 1 1 2 3 2 1 4 4 1 4 1 1 1 4 4 1 1 3
8 3 2 1 2 3 4 2 1 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 2 1 2 2 1 2 2 1 3 2 1 2 3 2 4 4 3 3 2 2 1 1 3 2 2 2
9 2 3 1 1 3 2 2 1 4 2 4 4 1 2 2 4 4 1 1 3 1 1 3 2 2 1 1 1 1 3 4 1 4 4 1 4 1 1 1 2 2 1 1 2
10 3 2 1 1 2 3 1 1 2 2 2 1 2 4 3 3 2 2 1 1 1 1 2 3 2 1 2 1 1 1 2 2 3 2 1 3 1 1 2 1 3 2 1 2
11 3 4 1 4 4 4 2 1 1 4 2 1 2 4 4 4 3 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 2 3 1 3 4 2 3 2 4 2 4 4 2 1
12 3 4 3 2 3 3 2 1 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 1 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 4 2 2 2 3 4 3 2 4
13 4 2 2 1 4 3 4 2 2 1 1 1 4 4 2 4 3 3 1 2 1 2 2 4 4 1 1 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 1 1 1 1 2 1 2
14 4 2 1 1 3 3 3 1 3 3 2 3 1 4 3 4 3 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 3 2 1 2 1 2 4 1 1 1 1 3 1 1 4
15 3 2 2 2 3 1 1 1 3 3 2 1 3 4 2 3 2 2 3 2 1 1 3 3 2 1 3 1 1 1 3 2 3 2 1 4 1 1 2 2 3 3 2 4
16 4 1 1 2 2 2 1 3 1 1 2 4 1 4 2 2 3 2 3 3 3 1 4 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 4 2 3 2 2 3 2 1
17 4 3 1 2 3 4 1 2 2 3 4 1 3 4 4 3 3 3 4 2 1 3 2 3 4 2 4 3 1 4 3 1 2 2 4 4 1 1 2 3 4 2 2 4
18 1 4 4 1 2 4 1 3 2 2 4 4 2 4 1 4 4 2 2 4 1 1 1 1 3 1 2 1 2 2 1 4 4 2 4 4 1 1 2 1 4 4 2 2
19 4 3 2 3 3 2 2 1 2 3 3 2 3 4 3 4 3 3 2 2 1 1 2 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 4 3 3 1 3 1 1 4 3 3 3
20 4 3 3 1 1 1 4 3 3 1 2 2 1 4 1 4 2 3 2 3 1 3 3 2 1 2 2 1 2 3 4 4 1 1 2 3 2 1 3 1 2 4 1 2
21 1 1 1 3 3 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 3 3 3 2 2 1 1 1 3 1 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2
22 2 3 2 1 3 2 2 1 2 3 1 1 2 4 1 3 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 3 1 2 3 1 3 3 1 2 3 1 1 1 1 2 3 1 2
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
23 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 3 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2
24 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 3 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 3 2 1 1 1
25 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 4 1 2 1 3 4 1 1 1 1 1 2 1 3 1 1 2 2 4 1 1 1 4 1 1 2 2 3 3 1 2
26 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 4 2 2 1 2 2 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 1 1 1 1 2 4 1 2
27 3 3 2 1 2 1 1 1 3 3 2 1 1 4 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 3 1 1 1 1 2 1 1 2
28 4 4 4 4 3 4 1 2 3 2 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 2 2 4 4 4 3 2 2 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
29 3 1 2 2 3 1 1 1 4 2 3 1 3 4 2 4 3 2 1 3 2 1 2 1 3 3 1 1 1 2 3 2 3 3 2 4 3 1 2 1 1 2 2 2
30 2 3 2 1 3 1 3 1 1 1 1 1 2 2 2 3 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 3 2 1 2 3 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2
31 4 1 2 1 4 2 3 1 2 1 2 1 1 4 2 4 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1
32 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 3 1 3 1 1 2 1 1 2 1 4 1 1 1 1 1 1 2 1 2 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 2
33 4 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 4 2 4 2 4 2 3 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 4 1 1 4 1 1 1 1 2 2 1 2
34 4 1 3 2 3 3 3 1 1 3 2 1 2 4 4 3 2 3 3 2 1 2 1 3 2 1 1 1 1 2 2 1 1 4 3 4 1 1 1 3 3 1 1 4
35 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 3 4 3 4 4
36 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 3 4 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 3 2 1 1 1 3 1 1 1 1 2 1 1 2
37 2 2 4 2 2 2 1 2 3 1 4 4 2 4 2 3 4 3 2 2 4 3 4 1 4 2 2 4 4 4 3 1 4 2 4 1 4 2 2 2 1 1 1 1
38 3 2 2 1 3 2 1 2 3 3 2 2 4 2 3 4 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 3 1 2 2 1 2 3 1 1 2 1 3 2 1 3
39 4 2 3 3 2 1 1 1 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 4 2 1 2 2 3 3 2 2 1 2 2 3 1 2 2 4 3 2 2 2 2 1 1 3 1
40 2 2 1 1 3 3 3 1 3 2 1 2 2 3 3 3 2 2 4 3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 3 2 3 4 2 1 2 2 3 3 2 3
41 4 2 1 2 4 4 2 1 2 4 2 1 3 3 3 4 3 3 3 2 1 3 1 3 2 2 1 1 1 4 4 1 3 2 1 4 1 3 1 2 3 1 2 3
42 4 4 2 1 4 4 1 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 1 4 4 4 4 2 1 4 2 1 4 4 4 4 4 1 2 1 4 4 1 4
43 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3
44 4 2 1 1 4 1 2 1 2 4 4 1 1 2 2 3 4 2 4 4 2 2 2 2 4 1 2 2 1 2 4 2 4 4 4 4 2 1 2 1 1 4 2 1
45 4 3 3 1 3 4 4 1 3 3 1 1 1 4 4 4 1 3 2 1 2 3 3 4 1 1 1 1 1 4 2 4 3 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 4
46 3 3 2 1 2 3 3 1 2 2 2 1 3 4 4 3 3 3 1 2 1 3 3 4 2 1 1 1 1 3 1 1 2 4 1 4 1 1 1 2 3 1 1 2
47 4 3 4 3 2 4 1 3 4 2 3 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 2 4 4 4 3 4 4 3 1 4 3 4 3 4 3 4 3
48 3 4 2 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3 1 3 2 2 4 3 2 3 2 3 3 2 3 4 2 2 3 3 3 3 2 3
49 2 2 3 2 2 3 1 1 3 3 2 3 3 3 2 3 1 2 3 1 2 3 1 3 3 2 2 2 1 2 3 4 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
50 2 2 3 1 1 1 4 3 3 1 1 1 1 2 2 4 3 2 3 2 3 3 2 2 3 1 2 1 2 2 1 3 3 3 2 2 2 1 2 2 2 4 1 1
51 3 2 1 1 3 3 2 1 4 2 3 2 1 4 3 4 3 3 2 1 1 2 1 2 3 1 2 1 1 2 2 3 2 2 1 3 2 1 1 1 1 1 1 2
52 1 2 1 1 2 2 3 1 4 2 2 3 2 4 2 4 2 1 4 2 2 3 2 3 2 1 3 2 2 3 2 3 4 2 3 4 2 2 3 2 2 3 2 3
53 3 3 2 2 3 3 2 1 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 4 2 2 3 2 3 3 2 3
54 1 2 1 3 3 1 1 1 3 2 1 2 3 4 1 4 3 2 4 4 1 1 2 3 2 3 3 2 1 1 4 4 1 4 2 4 4 1 1 1 1 4 4 4
55 4 3 2 1 3 2 2 3 2 2 1 2 4 2 4 2 2 2 2 1 2 1 3 3 2 1 4 3 1 1 2 1 3 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2 3
56 1 3 1 1 2 1 2 1 3 1 3 1 1 4 1 3 4 1 2 3 1 3 1 1 2 2 3 1 1 1 2 3 3 2 3 4 1 1 1 1 1 3 1 2
57 4 2 1 1 3 2 1 1 3 2 4 2 2 4 2 3 3 1 4 3 1 1 2 3 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 4 1 1 1 2 1 1 1 1
58 4 2 3 1 4 3 2 2 2 3 3 2 3 4 2 3 3 2 2 1 1 2 1 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 4 2 1 2 1 2 3 1 2
59 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3 2 2 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 4 4 3 4 3 2 2 3 2 3
60 4 2 4 2 3 2 1 2 4 3 3 1 2 4 3 3 4 2 2 1 1 1 4 2 3 4 4 2 4 4 3 1 4 2 3 4 2 3 4 2 4 4 2 2
61 3 2 1 2 2 1 2 1 1 1 3 1 3 3 4 4 3 1 1 2 1 3 1 3 3 2 2 3 2 3 2 1 3 1 2 1 2 2 1 3 2 1 3 2
62 1 3 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 4 3 4 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 4 1 2 1 2 4 1 1 2
63 4 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 1 3 2 4 4 2 1 1 2 1 2 1 3 1 2 2 1 2 4 1 1 3 2 3 1 1 2 2 2 2 1 2
64 4 2 4 1 3 1 4 2 4 2 2 3 2 4 1 4 4 2 3 2 2 1 2 2 2 2 3 1 2 2 2 4 4 4 3 4 3 1 3 3 1 4 1 1
65 3 2 1 1 3 1 1 1 3 2 3 2 3 4 4 4 3 2 3 2 1 2 1 2 3 2 2 1 1 1 2 3 3 2 2 4 1 1 1 2 2 3 2 2
66 3 2 1 2 3 2 2 1 1 2 2 2 2 4 2 3 2 2 2 2 1 1 2 3 2 1 4 2 1 2 2 3 3 4 1 3 1 1 1 1 2 2 2 2
67 4 2 1 1 3 1 1 1 2 2 3 4 2 4 3 3 4 4 2 3 1 1 1 3 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 2 1 2 3 4 3 1 1
68 3 2 4 2 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 2 4 4 3 2 4 3 3 3 2 4 3 1 3 2 3 1 1 3 1 4 2 3 1 3 3 2 1 1 2
69 2 2 1 1 3 1 2 1 3 2 3 3 2 4 3 4 4 2 4 3 1 2 3 1 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 4 2 1 2 2 3 2 1 3
70 4 4 4 3 2 1 3 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 4 2 4 4 1 1 4 2 4 2 4 3 1 4 3 4 4 1 4 2 4 4 4
71 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 4 1 1 4 1 4 1 1 1 2 1 1 1 4 1 4 4 4 4 1 1 1 4 1 4 1 1 4 1 1 4
72 3 2 1 2 4 4 1 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 2 4 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2
73 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2
74 4 3 1 1 2 2 2 1 1 2 3 4 1 1 2 2 4 4 2 1 1 2 1 2 3 2 3 1 1 4 2 1 3 4 4 4 3 1 1 1 4 2 1 3
75 1 2 3 2 1 2 3 2 3 22 3 2 2 4 2 4 2 1 2 1 2 2 3 3 2 1 2 1 2 1 4 2 3 1 2 4 2 1 2 3 1 1 1 1
76 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 4 4 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
77 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 3 2 4 1 4 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1
78 2 3 2 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 4 1 4 3 1 3 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 3 1 1 3 3 3 1 1 2 1 1 3 1 3
79 3 2 2 2 4 1 1 1 2 2 2 2 1 4 1 4 2 1 3 1 1 1 4 1 4 1 2 2 1 2 1 1 2 4 3 4 1 4 2 1 3 2 2 2
80 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1
81 4 2 2 2 3 3 3 1 1 2 3 1 1 4 4 4 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 4 1 1 1 1 1 2 1 4 1 1 2 1 2 4 4 1 3
82 3 4 2 1 2 2 2 1 1 3 3 2 1 4 2 3 2 3 2 2 1 2 1 3 2 2 3 1 1 1 3 2 2 2 2 4 2 1 2 1 4 3 2 2
83 2 1 2 1 4 2 1 2 3 2 4 3 1 4 2 4 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 4 2 3 3 2 1 2 1 2 3 1 1
84 1 3 1 1 1 2 3 1 1 2 1 1 1 3 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 3 1 1 2 1 1 2 1 1
85 2 3 2 1 2 2 3 2 1 3 3 1 1 4 3 2 3 2 3 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 3 4 2 2 1 2 4 2 1 2 1 2 3 1 3
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Reliability
Scale: PERILAKU KONSUMTIF
Case Processing Summary
85 100.0
0 .0
85 100.0
Valid
Excludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
a.
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 93.9412 411.389 .408 .916
VAR00002 94.4471 413.345 .464 .916
VAR00003 94.8706 409.019 .495 .915
VAR00004 95.2353 411.039 .581 .915
VAR00005 94.1765 415.480 .377 .916
VAR00006 94.6588 408.275 .496 .915
VAR00007 94.8941 420.691 .210 .918
VAR00008 95.3765 414.618 .508 .915
VAR00009 94.5412 412.727 .404 .916
VAR00010 94.3294 412.485 .133 .927
VAR00011 94.4235 412.199 .437 .916
VAR00012 94.9412 410.913 .439 .916
VAR00013 94.6353 408.925 .488 .915
VAR00014 93.3294 421.414 .252 .917
VAR00015 94.3529 409.207 .480 .915
VAR00016 93.5765 416.795 .364 .916
VAR00017 94.2000 407.376 .550 .915
VAR00018 94.6588 407.608 .594 .914
VAR00019 94.4706 413.062 .396 .916
VAR00020 94.8588 412.742 .428 .916
VAR00021 95.3412 410.489 .594 .915
VAR00022 94.9647 413.177 .468 .916
VAR00023 94.9176 407.457 .530 .915
VAR00024 94.4588 412.942 .433 .916
VAR00025 94.5176 406.491 .624 .914
VAR00026 95.1176 406.843 .657 .914
VAR00027 94.6706 411.628 .427 .916
VAR00028 95.1176 411.105 .522 .915
VAR00029 95.1412 407.670 .580 .914
VAR00030 94.4941 401.205 .657 .913
VAR00031 94.4118 416.150 .330 .917
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
VAR00032 94.6588 413.632 .341 .917
VAR00033 94.1529 413.131 .401 .916
VAR00034 94.3765 413.309 .339 .917
VAR00035 94.5176 407.205 .533 .915
VAR00036 93.5529 426.512 .083 .919
VAR00037 95.0471 406.188 .619 .914
VAR00038 95.2706 410.581 .522 .915
VAR00039 95.0118 409.178 .591 .914
VAR00040 95.0353 411.725 .510 .915
VAR00041 94.4235 412.795 .385 .916
VAR00042 94.5059 413.372 .362 .917
VAR00043 95.2235 409.747 .588 .915
VAR00044 94.5647 414.773 .382 .916
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.930 40
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 82.7529 374.331 .411 .929
VAR00002 83.2588 376.813 .450 .928
VAR00003 83.6824 372.886 .478 .928
VAR00004 84.0471 373.760 .594 .927
VAR00005 82.9882 378.083 .386 .929
VAR00006 83.4706 371.847 .487 .928
VAR00008 84.1882 377.512 .510 .928
VAR00009 83.3529 376.326 .390 .929
VAR00011 83.2353 375.111 .442 .928
VAR00012 83.7529 373.379 .456 .928
VAR00013 83.4471 371.607 .502 .928
VAR00015 83.1647 372.544 .477 .928
VAR00016 82.3882 380.883 .327 .929
VAR00017 83.0118 370.202 .563 .927
VAR00018 83.4706 370.776 .598 .927
VAR00019 83.2824 376.110 .395 .929
VAR00020 83.6706 374.914 .452 .928
VAR00021 84.1529 373.274 .607 .927
VAR00022 83.7765 376.604 .455 .928
VAR00023 83.7294 370.843 .527 .928
VAR00024 83.2706 376.914 .406 .929
VAR00025 83.3294 369.176 .643 .927
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
VAR00026 83.9294 369.281 .685 .926
VAR00027 83.4824 374.634 .429 .929
VAR00028 83.9294 373.233 .552 .927
VAR00029 83.9529 370.283 .599 .927
VAR00030 83.3059 364.286 .670 .926
VAR00031 83.2235 379.842 .308 .930
VAR00032 83.4706 377.133 .329 .930
VAR00033 82.9647 375.892 .408 .929
VAR00034 83.1882 375.512 .357 .930
VAR00035 83.3294 369.890 .549 .927
VAR00037 83.8588 368.527 .649 .926
VAR00038 84.0824 373.005 .544 .927
VAR00039 83.8235 371.909 .607 .927
VAR00040 83.8471 374.964 .506 .928
VAR00041 83.2353 375.634 .389 .929
VAR00042 83.3176 376.219 .366 .929
VAR00043 84.0353 371.915 .621 .927
VAR00044 83.3765 378.238 .368 .929
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
DATA TRY OUT KONFORMITAS
No. subjek Aitem konformitas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
1 4 3 1 3 2 1 3 4 2 3 1 2 2 2 2 3 1 1 2 3 3 3 4 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3
2 4 1 1 4 2 1 1 4 1 1 4 1 1 4 1 1 1 4 1 4 3 4 1 1 1 4 1 4 4 1 1 1 4 4
3 3 4 2 3 2 2 4 4 2 3 3 2 1 3 2 2 4 1 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 1 3 3 3
4 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4
5 4 2 2 4 2 2 2 4 2 4 4 2 2 3 1 1 2 1 1 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 2 2 2 3 2
6 3 3 3 3 1 1 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 4 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3
7 3 1 2 1 1 2 1 3 1 3 2 2 1 3 1 2 3 1 3 1 3 1 1 1 3 1 2 4 3 3 2 1 3 3
8 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3
9 3 3 2 2 3 2 2 4 2 3 4 2 2 2 1 2 3 1 3 2 3 2 3 4 2 2 2 3 2 3 3 3 3 4
10 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 4
11 3 3 1 3 1 4 3 1 3 2 2 3 4 4 2 1 2 4 3 3 3 3 1 2 1 3 1 3 4 2 3 2 3 4
12 3 1 2 2 4 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 1 3 2 2 2 1 4 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3
13 3 2 2 2 2 2 3 1 1 2 3 1 4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 2 1 3 2 2 1 1 2 3
14 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 4 2 3 2 2 2 2 1 4 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3
15 2 2 3 3 2 1 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 3 3 2 2 2 3
16 1 1 3 2 2 2 3 3 1 3 3 1 2 2 2 2 2 2 3 1 3 1 3 2 1 1 3 3 2 2 2 2 3 3
17 1 1 4 3 3 2 3 1 1 3 4 2 2 2 2 4 3 1 2 1 1 1 2 3 1 1 3 3 2 3 2 1 2 3
18 2 2 3 3 4 2 2 2 1 3 3 1 1 4 2 3 2 1 1 2 2 2 1 1 1 3 3 3 4 2 4 2 1 2
19 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 1 4 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3
20 1 2 4 3 3 2 3 4 2 4 3 1 4 3 2 3 3 2 3 1 2 1 2 2 4 1 3 3 2 2 3 2 2 4
21 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2
22 3 2 2 2 2 1 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3
23 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 3 2 2 4 3
24 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3
25 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 4
26 3 4 3 3 2 3 3 3 2 1 3 1 3 2 2 1 4 2 2 4 3 2 3 3 3 4 1 2 3 1 2 1 3 4
27 4 2 2 2 1 1 2 4 3 4 4 2 2 2 1 1 4 1 4 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 2 4 3
28 4 3 1 3 1 2 2 3 1 2 4 1 3 1 2 4 3 1 4 1 1 1 2 1 1 1 4 3 4 3 1 1 2 3
29 4 3 1 2 2 2 2 3 2 3 4 2 2 2 2 2 2 3 4 3 2 2 2 3 1 3 2 3 3 3 2 1 2 3
30 3 4 2 3 2 1 4 4 2 4 3 2 4 4 2 2 4 3 4 3 4 2 4 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4
31 3 2 3 2 2 3 2 3 2 4 3 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 1 1 3 2 2 1 2 3 1 1 2 4
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
32 3 3 2 2 1 2 2 3 3 3 3 2 4 1 2 2 3 2 1 2 4 3 1 1 2 2 1 3 1 3 2 1 4 3
33 3 2 2 2 2 1 2 4 2 4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 4 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 4 1
34 2 3 2 2 4 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3
35 3 3 1 3 4 3 3 1 1 3 3 2 3 3 4 3 3 3 1 3 2 1 2 1 1 3 2 3 3 2 4 2 2 1
36 3 3 2 3 2 2 2 4 2 4 3 2 2 2 1 3 2 3 3 3 2 3 1 1 2 3 1 1 2 3 2 2 2 4
37 4 4 1 2 2 1 2 4 3 3 4 3 2 2 1 1 3 2 2 2 1 2 1 2 1 2 3 3 2 2 1 2 1 3
38 1 2 2 2 3 1 1 3 3 4 3 1 1 3 3 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3
39 4 1 3 4 2 3 4 3 2 4 3 2 4 3 2 3 3 4 3 4 4 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4
40 3 3 1 3 3 2 3 3 1 3 4 2 3 3 2 2 2 3 2 3 4 2 2 2 1 2 3 3 3 3 2 1 3 3
41 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 4 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2 1 4 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3
42 1 1 1 4 2 1 1 4 1 4 3 3 1 2 4 2 1 4 3 4 1 4 4 3 4 3 2 2 2 3 4 1 1 4
43 2 2 2 1 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 4 3 1 2 1 3 2 1 2 1 4 2 2 2 3 2 3 2 3
44 1 1 3 1 3 2 1 4 2 4 4 1 1 3 2 3 3 1 3 1 3 1 1 1 1 3 2 3 3 3 3 3 1 2
45 2 2 2 1 3 1 2 1 3 2 1 1 2 3 3 3 3 3 1 1 3 2 1 1 1 3 3 3 3 4 3 4 2 4
46 2 1 1 2 3 2 2 3 2 3 3 1 2 3 2 3 1 1 3 2 2 1 2 2 2 3 1 3 3 4 3 4 2 3
47 3 3 2 3 1 4 3 1 1 3 3 1 1 2 1 2 1 4 1 3 1 1 1 1 1 3 2 2 2 1 3 1 3 1
48 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3
49 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2 3 3
50 2 3 2 2 2 2 2 3 2 4 3 2 2 2 2 3 3 4 4 2 2 1 4 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 4
51 3 3 3 3 2 1 3 4 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 1 4 2 2 3 2 3 3 3 1 3 4 3
52 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 1 4 4 1 3 4 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4
53 2 1 2 2 2 3 3 3 2 3 4 2 3 2 2 4 2 1 3 3 2 3 1 3 1 2 3 2 2 3 2 2 1 4
54 3 3 4 3 2 3 4 3 1 3 4 1 4 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 3 4
55 3 4 2 2 2 3 4 4 2 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 1 4 2 4 4 4 4 2 4 3
56 2 2 1 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 1 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 4
57 3 3 1 4 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 2 2 4 3
58 4 2 2 2 3 3 4 3 2 4 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3 4 3 4 4 1 3 3 4 3 3 2 1 4 4
59 4 4 1 3 3 2 4 2 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 4 3 4 3 1 3 3 3 4 3 3 3 2 2 1 4
60 3 2 2 2 2 2 1 4 2 3 2 3 1 2 3 2 3 1 3 2 3 2 2 3 3 2 2 4 2 3 3 3 2 3
61 3 3 3 2 4 4 2 4 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 4 3 4 4
62 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3
63 2 2 3 3 1 4 3 3 2 4 3 4 2 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 1 2 2 4 3 2 2 2 3 1
64 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 1 3 3 3 2 2 2 2 3 3
65 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3
66 2 2 2 2 2 1 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 1 3 2 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4
67 2 2 2 2 4 2 4 2 3 3 2 3 3 1 3 3 2 1 4 2 2 2 2 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 4
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
68 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 4
69 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 1 1 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 4
70 1 1 2 1 2 2 4 2 1 3 2 1 1 4 3 3 4 1 3 1 4 1 3 1 1 2 1 3 4 4 4 1 1 1
71 2 2 2 3 4 3 2 1 2 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 1 1 3 4 2 3 3 4 2 3 2 1
72 1 1 2 3 3 2 3 2 3 3 1 3 1 3 2 3 3 1 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 4 3
73 1 1 4 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 1 3 4
74 4 4 1 4 1 1 3 4 4 4 1 3 4 3 4 4 3 1 1 4 1 4 3 4 4 3 2 4 3 4 2 3 1 4
75 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 1 2 4 1 2 1 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 3 1 2 1 3
76 3 3 1 3 2 2 4 3 3 3 4 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 3
77 3 3 2 2 2 2 1 3 4 2 2 3 1 2 2 2 3 1 3 2 1 2 3 2 1 1 3 2 2 2 2 3 3 4
78 3 3 2 3 2 2 2 4 2 3 4 1 2 3 2 2 3 1 3 3 1 3 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 3
79 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 1 2 2 1 3 3 2 3 3 2 3 2 3 1 2 3 4 4 4 4 3 2 4
80 2 2 2 3 3 2 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3
81 2 2 2 3 1 2 4 2 3 3 3 2 4 2 2 2 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3
82 2 2 2 2 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 4
83 3 3 4 3 4 1 3 2 2 4 4 1 3 3 2 2 4 1 4 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 1 3
84 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3
85 1 1 3 2 1 2 4 3 1 4 4 2 4 4 3 1 4 4 3 2 1 2 2 3 1 2 3 3 3 4 3 1 4 3
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Reliability
Scale: KONFORMITAS DENGAN DASAR PEMBENTUK : PENGARUH NORMATIF
Case Processing Summary
85 100.0
0 .0
85 100.0
Valid
Excludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.686 18
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 42.5412 32.775 .376 .661
VAR00002 42.7647 32.587 .382 .660
VAR00003 42.9647 36.392 .021 .699
VAR00004 42.6235 32.928 .454 .656
VAR00006 43.0941 35.277 .155 .685
VAR00007 42.5294 33.133 .340 .665
VAR00008 42.2353 35.111 .145 .687
VAR00011 42.2471 35.141 .150 .686
VAR00013 42.7176 32.729 .351 .664
VAR00017 42.4706 36.038 .063 .694
VAR00018 43.1176 33.438 .241 .678
VAR00021 42.6118 32.812 .359 .663
VAR00022 42.8235 33.695 .308 .669
VAR00023 42.9647 32.701 .341 .665
VAR00025 43.2588 34.218 .259 .675
VAR00026 42.5765 33.795 .312 .669
VAR00033 42.6471 31.826 .435 .653
VAR00034 42.0118 34.917 .174 .683
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Case Processing Summary
85 100.0
0 .0
85 100.0
Valid
Excludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.719 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00001 22.4353 17.368 .441 .687
VAR00002 22.6588 17.537 .400 .693
VAR00004 22.5176 17.967 .454 .687
VAR00007 22.4235 17.676 .396 .694
VAR00013 22.6118 17.978 .319 .707
VAR00021 22.5059 17.872 .351 .702
VAR00022 22.7176 18.229 .348 .702
VAR00023 22.8588 17.861 .322 .707
VAR00026 22.4706 18.252 .362 .700
VAR00033 22.5412 17.299 .405 .692
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Reliability
Scale: KONFORMITAS DENGAN DASAR PEMBENTUK : PENGARUH INFORMASIONAL
Case Processing Summary
85 100.0
0 .0
85 100.0
Valid
Excludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
a.
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00005 37.6941 24.929 .197 .698
VAR00009 37.8824 25.081 .239 .691
VAR00010 36.9882 24.726 .369 .679
VAR00012 38.0000 23.905 .376 .675
VAR00014 37.4706 24.371 .349 .679
VAR00015 37.8353 23.901 .428 .671
VAR00016 37.6353 24.877 .255 .690
VAR00019 37.3882 26.478 .039 .715
VAR00020 37.5882 25.864 .115 .706
VAR00024 37.6941 23.286 .413 .670
VAR00027 37.7059 25.567 .187 .697
VAR00028 37.2941 24.520 .352 .679
VAR00029 37.4000 24.481 .355 .679
VAR00030 37.2941 24.686 .338 .681
VAR00031 37.6706 23.843 .367 .676
VAR00032 37.8706 23.495 .424 .669
Reliability Statistics
.711 10
Cronbach's
Alpha N of Items
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
VAR00010 22.3176 13.672 .345 .693
VAR00012 23.3294 13.224 .318 .698
VAR00014 22.8000 12.733 .458 .674
VAR00015 23.1647 13.068 .401 .684
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
VAR00024 23.0235 12.976 .319 .699
VAR00028 22.6235 13.023 .429 .680
VAR00029 22.7294 13.247 .379 .688
VAR00030 22.6235 13.499 .343 .693
VAR00031 23.0000 12.524 .430 .678
VAR00032 23.2000 13.281 .300 .702
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
UJI ASUMSI
A. HASIL UJI NORMALITAS
Descriptive Statistics
73 87.9315 14.73123 52.00 124.00
73 23.2877 3.11127 15.00 30.00
73 25.3014 3.01240 17.00 32.00
Perilaku.Konsumtif
Pengaruh.Normatif
Pengaruh.Informatif
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
73 73 73
87.9315 23.2877 25.3014
14.73123 3.11127 3.01240
.075 .098 .127
.075 .098 .080
-.044 -.079 -.127
.641 .835 1.088
.806 .489 .187
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parameters a,b
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Perilaku.
Konsumtif
Pengaruh.
Normatif
Pengaruh.
Informatif
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
B. HASIL UJI LINEARITAS B. 1. Means Linearity : perilaku konsumtif dan pengaruh normatif Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Normatif 73 100.0% 0 .0% 73 100.0%
Report Perilaku.Konsumtif
Pengaruh.Normatif Mean N Std. Deviation
15.00 111.0000 1 .
17.00 91.0000 1 .
18.00 101.0000 1 .
19.00 92.2500 4 19.70406
20.00 100.1667 6 11.03479
21.00 90.3636 11 22.35295
22.00 89.0000 7 10.14889
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
23.00 92.2222 9 14.44626
24.00 81.1667 6 9.90791
25.00 83.2500 8 7.66718
26.00 76.5000 6 12.27599
27.00 82.0000 6 12.66491
28.00 85.2500 4 11.05667
29.00 91.0000 2 8.48528
30.00 72.0000 1 .
Total 87.9315 73 14.73123
ANOVA Table
Sum of
Squares df Mean
Square F Sig.
(Combined) 3670.390 14 262.171 1.272 .253
Linearity 2102.648 1 2102.648 10.202 .002
Between Groups
Deviation from Linearity
1567.742 13 120.596 .585 .856
Within Groups 11954.268 58 206.108
Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Normatif
Total 15624.658 72
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Normatif -.367 .135 .485 .235
B. 2. Means Linearity :perilaku konsumtif dan pengaruh informasional
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Informasional 73 100.0% 0 .0% 73 100.0%
Report Perilaku.Konsumtif
Pengaruh.Informasional Mean N Std. Deviation
17.00 97.0000 1 .
18.00 103.5000 2 20.50610
19.00 114.0000 1 .
20.00 88.0000 1 .
21.00 99.5000 2 6.36396
22.00 98.8000 5 21.89064
23.00 89.3333 3 5.68624
24.00 83.0000 10 15.18771
25.00 86.2308 13 18.26725
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
26.00 84.6364 11 14.73277
27.00 86.3333 6 9.41630
28.00 86.3333 9 9.27362
29.00 91.0000 3 14.73092
30.00 82.2000 5 12.39758
32.00 91.0000 1 .
Total 87.9315 73 14.73123
ANOVA Table
Sum of
Squares df Mean
Square F Sig.
(Combined) 2751.204 14 196.515 .885 .578
Linearity 1094.110 1 1094.110 4.929 .030
Between Groups
Deviation from Linearity
1657.094 13 127.469 .574 .864
Within Groups 12873.453 58 221.956
Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Informatif
Total 15624.658 72
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Informatif -.265 .070 .420 .176
C. UJI METODA ANALISA C. 1. Correlations :Perilaku konsumtif dan pengaruh normatif
Descriptive Statistics
87.9315 14.73123 73
23.2877 3.11127 73
Perilaku.Konsumtif
Pengaruh.Normatif
Mean Std. Deviation N
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Correlations
1 -.367**
.001
73 73
-.367** 1
.001
73 73
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Perilaku.Konsumtif
Pengaruh.Normatif
Perilaku.
Konsumtif
Pengaruh.
Normatif
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
C. 2. Correlations :Perilaku konsumtif dan pengaruh informasional Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Perilaku.Konsumtif 87.9315 14.73123 73
Pengaruh.Informatif 25.3014 3.01240 73
Correlations
Perilaku.Konsu
mtif Pengaruh.Infor
matif
Pearson Correlation 1 -.265(*)
Sig. (2-tailed) .024
Perilaku.Konsumtif
N 73 73
Pearson Correlation -.265(*) 1
Sig. (2-tailed) .024
Pengaruh.Informatif
N 73 73
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
LAMPIRAN
B
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
RAHASIA DATA DIRI
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan *
*= coret yang tidak perlu
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini terdapat 68 buah pernyataan.
Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk mengemukakan
apakah pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan diri Anda, dengan cara memberi
tanda silang (x) dalam kotak di depan salah satu pilihan jawaban yang tersedia, yaitu :
Untuk Skala I Untuk Skala II
SL : Selalu SS : Sangat Setuju
SR : Sering S : Setuju
KD : Kadang-kadang TS : Tdak Setuju
JR : Jarang STS : Sangat Tidak Setuju
Contoh :
No. Pernyataan SL SR KD JR
1. Saya hanya ingin orang disekitar saya bahagia
Jika Anda ingin mengubah jawaban Anda, berilah tanda garis sejajar horizontal pada
jawaban yang ingin Anda ubah, kemudian silanglah jawaban yang Anda anggap tepat.
Contoh :
No. Pernyataan SL SR KD JR
1. Saya hanya ingin orang disekitar saya bahagia
Menjadi :
No. Pernyataan SL SR KD JR
1. Saya hanya ingin orang disekitar saya bahagia
Setiap orang dapat mempunyai jawaban yang berbeda dan tidak ada jawaban yang
salah, karena itu pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan diri Anda.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
KUESIONER
Berilah tanda silang (X) pada kotak yang ada dibawah ini, yang menggambarkan kondisi
anda sebenarnya
No Pernyataan Ya Tidak
1 Saya akan membeli suatu produk bila disertai dengan
hadiah. Terutama apabila hadiah tersebut merupakan
sesuatu yang saya inginkan
2. Kemasan suatu produk yang rapi juga menentukan, saat
saya ingin membeli produk tersebut
3. Sedapat mungkin saya membeli produk yang sedang trend
saat ini
4. Saya senang belanja produk yang berlabel diskon.
5. Saya suka memakai produk buatan uar negri
6 Saya suka memakai produk yang diiklankan oleh artis
favorit saya.
7. Menurut saya, produk mahal adalah produk yang
menjamin kepuasan bagi pemiliknya
8. Saya suka membandingkan kualitas produk dengan jalan
memakai dua merek yang berbeda.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
SKALA I
No Pernyataan SL SR KD JR
1 Saya berharap bingkisan gratis yang
ditawarkan produk yang saya beli merupakan
sesuatu yang saya inginkan.
2 Bila diperhadapkan pada dua produk, saya
akan memilih produk yang termurah.
3 Saya hanya membeli produk dengan merek-
merek ternama dan yang menjadi idaman
banyak orang.
4 Sedapat mungkin saya akan mengikuti dan
meniru produk-produk yang dikenakan oleh
idola saya
5 Saya suka berbelanja produk dengan
bungkusan yang unik dan lucu
6 Saya senang menggunakan produk yang
memiliki promo undian
7 Saya gemar membeli produk-produk mewah,
karena mencerminkan kepribadian saya
8 Kemasan produk menentukan prioritas saya
dalam berbelanja.
9 Saya suka membeli produk yang membuat
saya tampil lebih gaul.
10 Uang saya banyak terpakai untuk membeli
produk-produk perawatan tubuh.
11 Saya lebih memilih produk , bila produk
tersebut dikemas sesuai warna favorit saya
12 Saya beharap bila membeli suatu produk
akan mendapatkan hadiah.
13 Saya senang membeli produk yang
dibungkus dengan rapi
14 Saya senang belanja produk yang mampu
mengubah penampilan saya terlihat agar
terlihat lebih keren di mata orang lain.
15 Bila suatu produk disertakan dengan “gift
voucher”, saya cenderung akan membeli
produk tersebut.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
16 Saya meyakini jenis produk yang dibeli
mencerminkan status pembelinya.
17 Saya meyakini, produk yang diiklankan figur
publik adalah produk andalan.
18 Saya rela mengeluarkan uang yang banyak
demi produk-produk mewah
19 Saya suka mencoba produk sejenis dari
merek-merek yang berbeda.
20 Saya suka memakai produk-produk buatan
luar negeri.
21 Saya suka membeli produk, dimana
kemasannya dapat dipergunakan kembali.
22 Saya sangat suka membeli produk yang
menjadi trend pada saat ini.
23 Figur publik sangat menentukan produk apa
yang akan saya gunakan.
24 Menurut saya, elegan tidaknya seseorang
mampu diwakili dari mahal tidaknya produk
yang dikenakannya.
25 Saya sering memakai produk-produk
keluaran terbaru, meskipun saya masih
memiliki produk sejenis.
26 Saya senang berbelanja produk yang hanya
ada di pusat distro tertentu saja.
27 Bila saya berada di pusat belanja, saya akan
lebih dahulu mendatangi toko ataupun distro
yang menjual produk “Sale” .
28 Saya cenderung memakai produk yang
berbeda sesuai mood saya.
29 Menurut saya, produk mahal adalah produk
yang menjamin kepuasan bagi pemiliknya
30 Saya tertarik membeli produk yang memiliki
kemasan yang menarik perhatian.
31 Saya lebih suka membeli produk yang tidak
diproduksi secara massal
32 Saya suka berbelanja produk demi menjaga
penampilan tubuh saya
33 Saya bersedia mengeluarkan duit
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
beberapapun untuk menjaga status yang
melekat pada saya.
34 Saya menyukai apapun yang menjadi
kesukaan arits favorit saya.
35 Saya lebih bangga bila membeli barang-
barang mahal.
36 Saya suka berganti produk sejenis dengan
merek-merek terbaru.
37 Saya senang dengan produk yang berlabel
diskon.
38 Saya meyakini bahwa semakin mahal produk
, akan meningkatkan rasa percaya diri
seeorang
39 Saya suka memakai produk yang diiklankan
oleh artis favorit saya.
40 Produk obral sering saya incar bila
berbelanja.
SKALA II
No Pernyataan SS S TS STS
1 Saya akan melakukan apapun supaya dapat diterima oleh teman-teman saya
2 Saya tidak tertekan bila saya melakukan diluar keinginan teman kelompok saya
3 Saya malu bila memiliki jenis, merk dan bahkan warna handphone yang sama dengan teman saya
4 Saya akan tetap memakai “tanda per sahabatan” berupa gelang atau cincin ataupun benda lainnya, di saat akan jalan-jalan bersama teman.
5 Saya sering menolak saran-saran dari teman saya.
6 Saya selalu berterus terang, bila saya dimintai pendapat oleh teman-teman saya.
7 Saya takut dibenci jika tidak melakukan apa yang diinginkan teman-teman saya.
8 Bila saya bingung dalam memilih pakaian yang akan dikenakan, saya cenderung bertanya pada teman-teman saya
9 Saat berbelanja, Saya tidak yakin dalam memberikan informasi promo produk yang saya ketahui, kepada teman-teman saya
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
10 Saya ingin tampil beda dari teman saya
11 Saya tidak ingin memiliki barang yang tidak sanggup saya miliki, meskipun diusulkan teman saya.
12 Saya tidak suka diatur oleh teman-teman saya.
13 Saya mengambil keputusan sendiri tanpa dipengaruhi teman
14 Saya merasa risih bila harus berpakaian yang sama setiap keluar bersama teman
15 Sebelum mengusulkan topik pembicaraan saat hangout, saya terbiasa untuk bertanya terlebih dahulu pada teman -teman saya.
16 Saya menyerahkan ide tempat jalan-jalan kepada teman saya.
17 Saya lebih mengetahui banyak info promo daripada teman-teman saya, saat berbelanja.
18 Walaupun berbeda pemikiran, saya tetap memberikan pendapat saya.
19 Daripada saya dicap “tidak setia kawan”, saya akan meninggalkan acara lain demi acara hangout bersama teman yang telah dijadwalkan sebelumnya.
20 Saya selalu memutuskan tempat yang akan dituju, bila ingin jalan-jalan bersama teman
Terimakasih
Mohon periksa kembali jawaban anda
Pastikan tidak ada yang kosong
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
LAMPIRAN
C
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
DATA PENELITIAN SKALA PERILAKU KONSUMTIF
PERILAKU KONSUMTIF No
subjek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
TOTAL
1 1 2 2 3 4 2 2 4 4 1 1 4 4 3 4 2 3 2 2 3 4 4 2 4 2 2 4 4 2 4 2 3 1 1 1 1 3 3 3 1 10
4
2 4 2 1 1 2 2 1 1 2 1 4 1 2 2 3 3 3 1 1 1 2 3 1 1 1 1 3 4 1 1 4 4 1 1 1 2 3 3 1 2 78
3 1 2 1 2 3 2 1 2 3 2 2 1 4 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 3 2 4 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 68
4 4 2 4 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 4 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 4 4 2 2 4 3 1 2 2 1 4 4 2 2 88
5 4 3 2 1 3 3 2 3 3 1 2 3 3 1 4 3 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 3 3 2 3 4 3 2 1 2 1 3 1 2 4 90
6 4 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 1 1 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 1 4 2 4 2 2 4 2 4 1 12
4
7 2 1 1 2 3 2 2 3 3 1 4 1 4 4 2 3 1 1 1 2 3 3 2 1 1 1 1 3 3 4 4 1 1 3 1 1 1 1 3 1 82
8 3 2 2 2 4 3 3 1 1 3 2 3 3 2 2 2 3 1 3 2 4 2 2 2 3 1 1 1 4 4 2 3 3 2 1 2 2 2 2 3 93
9 4 3 2 4 4 2 1 4 4 4 2 4 4 3 2 4 3 2 2 2 4 3 3 4 4 2 3 4 2 4 3 3 2 2 1 2 3 2 2 1 11
4
10 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 3 1 1 2 1 1 2 2 3 2 1 4 62
11 2 3 1 1 4 1 1 1 2 4 1 1 4 2 1 1 2 1 4 1 1 3 1 1 1 2 2 2 3 3 2 3 4 1 1 2 4 1 1 3 79
12 2 1 2 1 3 2 1 2 1 1 2 2 4 2 1 3 3 2 2 1 2 3 1 2 2 2 3 2 2 3 3 2 1 1 2 2 2 2 1 1 77
13 4 2 1 1 2 3 1 1 2 1 1 4 2 3 4 1 2 1 3 1 1 2 2 1 2 1 1 4 3 2 3 3 1 1 1 2 3 2 1 3 79
14 4 2 2 2 1 1 2 2 4 2 1 1 4 4 1 3 3 2 3 3 2 4 3 2 3 2 2 4 3 3 2 2 3 1 2 2 1 3 1 1 93
15 1 1 2 1 4 2 2 4 3 1 2 3 4 4 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 3 4 4 2 4 3 4 2 2 4 4 4 3 2 1 95
16 3 2 3 3 1 2 1 2 3 1 2 2 2 2 2 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 2 4 3 2 4 3 3 2 3 4 2 1 2 1 3 98
17 3 2 2 2 3 2 1 1 3 1 3 2 4 3 2 1 1 1 2 1 3 3 2 1 3 2 2 2 1 3 3 2 1 1 2 1 2 1 2 2 79
18 2 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 2 4 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 3 2 1 1 2 1 1 1 1 3 1 1 3 58
19 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 4 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 97
20 4 3 3 2 1 1 1 1 3 2 1 4 4 4 4 3 2 1 2 1 4 2 1 2 1 1 1 4 3 4 4 4 1 1 2 2 3 1 1 2 91
21 2 3 3 1 2 1 3 4 2 1 2 2 4 2 2 3 2 1 2 3 4 3 2 4 1 2 2 2 3 3 3 2 1 1 2 2 4 4 2 2 94
22 4 3 3 2 2 3 2 2 3 1 2 2 4 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 4 3 2 1 2 2 3 2 3 1 3 99
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
23 1 1 1 1 2 1 1 4 1 2 1 2 4 1 3 3 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 4 2 1 2 3 1 1 1 1 1 4 1 1 3 68
24 4 1 2 1 3 1 1 4 3 1 3 4 4 3 2 3 4 1 1 1 2 3 2 2 1 3 1 3 2 3 3 2 1 1 1 2 1 3 1 1 85
25 1 2 1 1 2 2 1 4 1 2 1 2 4 1 1 1 2 1 3 2 1 2 1 4 2 1 2 3 3 2 2 3 1 1 1 1 2 3 2 4 76
26 4 1 4 4 4 4 1 1 1 4 4 1 4 4 4 4 3 1 1 4 4 4 1 3 4 3 3 4 4 4 1 4 4 2 1 4 4 4 4 1 12
1
27 4 3 1 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 1 2 1 2 3 3 2 2 1 1 4 3 2 2 3 3 3 1 1 3 2 1 1 85
28 1 2 1 1 2 1 2 1 3 2 1 2 4 4 1 4 4 3 1 1 1 3 2 2 2 1 2 4 2 1 2 2 2 1 2 1 2 4 2 2 81
29 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 4 1 4 2 1 2 2 2 1 67
30 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 52
31 1 2 3 3 4 1 2 2 2 3 2 1 2 1 2 1 1 2 1 3 2 3 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 71
32 3 1 2 1 3 2 1 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 1 1 2 2 2 2 3 2 1 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 83
33 4 1 3 1 4 4 1 4 4 4 2 3 4 3 2 1 1 1 2 1 3 4 2 4 2 3 3 2 1 3 2 3 2 1 1 2 4 1 1 3 97
34 3 2 1 3 4 2 3 2 1 1 4 2 3 2 1 1 4 1 1 4 1 3 2 3 2 1 3 2 2 3 4 2 3 1 1 2 2 2 3 2 89
35 2 2 3 3 3 2 1 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 1 3 1 2 3 3 1 2 1 2 3 2 3 2 3 1 2 1 3 2 1 2 2 86
36 4 2 4 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 4 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 4 4 2 2 4 2 1 2 2 1 4 4 2 2 87
37 3 2 1 1 2 2 1 2 2 3 1 3 2 4 3 3 1 1 2 2 3 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 3 1 1 1 1 1 1 2 70
38 3 2 1 1 3 1 1 2 1 1 2 1 3 2 1 1 1 1 3 1 2 2 1 1 3 3 1 1 1 2 3 1 3 4 4 4 4 4 4 2 82
39 1 2 2 1 3 2 1 2 2 1 1 1 4 2 2 2 2 1 3 2 2 1 2 2 1 1 3 4 3 2 1 3 1 1 1 2 3 1 1 2 74
40 4 2 1 1 4 2 2 1 2 4 3 2 3 4 2 1 4 1 3 1 1 3 1 4 2 1 1 1 4 4 3 3 2 1 2 2 1 2 2 1 88
41 4 2 1 1 3 2 2 4 2 2 2 2 4 1 2 2 2 1 3 2 1 3 1 3 2 2 2 3 3 2 4 4 1 1 2 2 2 1 2 3 88
42 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 3 3 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 70
43 4 2 1 1 2 2 1 3 4 2 1 1 4 4 2 2 2 1 2 1 1 2 4 3 1 1 4 1 4 2 1 4 1 1 2 1 4 4 1 4 88
44 3 4 1 2 4 1 1 3 4 2 4 1 4 3 2 1 2 1 3 2 4 2 4 3 2 1 2 4 4 3 2 1 1 2 1 2 4 4 4 2 10
0
45 2 3 1 1 4 3 1 3 3 2 3 2 3 3 3 2 1 1 2 1 3 2 1 2 2 2 3 3 2 4 3 2 1 1 2 1 3 2 1 4 88
46 3 2 3 2 4 1 3 3 4 3 2 2 3 4 1 2 2 3 2 3 2 3 1 3 3 3 2 4 4 2 4 3 3 1 3 2 2 4 1 2 10
4
47 2 1 2 1 1 2 2 2 3 4 1 2 4 3 2 2 2 1 1 1 1 3 2 4 2 2 3 1 4 2 1 4 2 1 1 1 1 2 2 2 80
48 4 2 3 1 2 1 2 4 4 1 2 1 4 4 2 2 1 2 1 1 1 4 2 1 2 2 2 1 4 1 1 1 2 1 2 1 1 4 2 1 80
49 4 1 2 1 3 4 1 2 3 1 2 3 3 3 3 1 1 1 2 1 3 2 1 4 2 2 4 2 1 3 4 4 1 1 1 1 4 1 1 3 87
50 2 2 3 1 4 1 2 2 3 3 2 2 4 2 1 4 2 2 2 3 4 3 1 2 2 1 3 4 3 4 2 3 2 3 2 2 2 2 3 1 96
51 4 4 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 4 1 4 2 1 2 2 3 2 1 2 1 1 3 1 1 2 2 3 1 1 2 2 2 3 2 4 80
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
52 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 4 4 2 1 1 1 2 1 3 3 1 2 1 1 4 2 4 3 2 3 1 1 3 1 4 3 2 1 91
53 2 1 1 2 3 2 2 3 3 1 4 1 4 1 4 4 2 3 1 2 3 3 2 1 1 1 1 3 3 4 4 1 1 2 1 1 1 1 3 2 85
54 2 1 1 2 2 1 1 4 2 2 1 4 4 3 2 1 2 1 3 1 2 1 1 3 2 1 4 1 1 3 4 2 1 2 1 1 4 1 2 2 79
55 2 2 3 2 3 3 2 2 3 1 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 91
56 4 4 2 3 4 4 2 3 4 3 4 4 4 3 2 4 2 2 3 2 3 3 2 1 2 3 3 3 1 3 4 3 2 2 1 2 3 2 2 3 11
1
57 2 2 3 1 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 1 2 2 1 2 2 2 3 1 2 2 1 1 2 3 3 3 2 1 2 1 1 1 3 2 3 76
58 4 3 2 3 2 2 2 1 1 3 1 1 1 1 2 3 2 4 2 1 4 4 1 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 1 3 2 3 3 2 4 89
59 4 4 2 2 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 1 3 1 4 4 3 1 3 3 3 4 1 4 4 3 1 1 1 2 3 1 3 4 11
6
60 4 3 4 3 3 1 2 2 2 2 3 1 2 2 4 2 3 1 3 2 1 2 3 2 1 3 2 3 2 2 1 2 1 1 2 3 2 3 2 1 88
61 4 2 3 1 4 2 3 2 1 2 3 1 4 2 3 1 2 2 3 1 3 2 3 1 2 1 3 2 3 3 4 1 2 3 2 3 1 2 1 2 90
62 3 2 1 2 1 3 3 3 1 2 3 3 1 1 3 2 3 2 2 1 4 3 2 1 1 1 1 3 2 3 3 1 2 2 3 1 2 1 3 1 82
63 3 2 4 1 2 1 4 2 3 4 1 3 2 3 4 2 1 2 1 4 1 2 3 4 3 4 3 2 1 2 1 2 2 3 3 4 4 2 3 1 99
64 4 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 4 4 2 2 4 4 1 2 2 4 4 4 1 1 1 1 4 1 4 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 98
65 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 1 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 1 2 3 3 4 2 2 2 1 2 2 2 3 3 3 3 3 94
66 1 2 3 2 3 3 2 2 1 3 4 1 1 1 2 3 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 4 2 1 1 73
67 1 2 1 1 3 1 1 2 3 3 1 1 3 3 1 2 3 1 1 1 3 2 1 2 1 2 2 2 2 2 3 3 1 1 2 1 3 2 1 2 73
68 4 2 2 1 3 2 1 1 2 2 1 2 3 2 1 1 2 2 1 1 3 2 1 1 1 1 2 2 1 3 2 2 2 1 1 2 3 3 2 1 72
69 3 4 1 2 4 3 1 3 2 3 4 3 2 1 1 4 3 1 4 2 4 3 3 3 4 1 2 1 3 4 3 2 3 4 1 1 2 3 2 1 10
1
70 1 4 3 2 4 2 3 2 1 3 4 1 2 3 2 4 1 4 2 4 4 4 3 1 2 3 3 4 3 2 3 1 2 1 3 4 2 3 3 4 10
7
71 4 3 1 2 4 4 1 3 3 2 3 4 4 4 4 3 1 1 1 2 4 2 2 3 2 1 4 4 1 3 3 4 1 1 1 2 4 2 2 4 10
4
72 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 1 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 1 3 3 3 2 11
7
73 4 2 2 1 3 2 3 2 3 3 2 3 4 3 3 2 4 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 2 2 3 4 4 3 4 4 1 4 3 3 4 11
8
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
KONFORMITAS DENGAN DASAR PENGARUH NORMATIF No Subjek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 TOTAL
1 3 2 1 3 2 2 1 2 1 3 20
2 2 2 3 3 2 3 1 1 3 3 23
3 3 2 3 4 4 1 2 2 3 3 27
4 2 2 4 3 1 2 2 2 3 3 24
5 1 2 3 3 1 1 1 1 2 4 19
6 3 1 3 4 1 1 1 3 3 3 23
7 1 2 4 4 1 2 1 2 2 3 22
8 3 3 1 2 3 3 2 1 3 2 23
9 2 3 3 4 1 2 3 1 1 1 21
10 3 2 4 3 1 2 2 3 2 2 24
11 2 4 3 3 2 2 1 2 2 2 23
12 2 2 4 3 2 2 2 1 1 3 22
13 2 2 3 4 2 2 1 3 2 1 22
14 4 4 4 3 2 1 1 1 3 3 26
15 3 1 4 2 1 1 2 1 1 3 19
16 3 3 2 3 3 3 2 4 3 2 28
17 2 4 3 4 1 2 1 4 2 1 24
18 4 3 4 2 1 2 1 1 4 4 26
19 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29
20 2 2 3 2 3 1 1 1 1 1 17
21 2 4 3 3 2 2 2 2 2 3 25
22 3 2 3 3 3 2 1 1 2 2 22
23 2 2 1 2 2 2 2 1 2 3 19
24 3 2 3 4 2 2 2 4 2 2 26
25 2 3 3 3 4 3 3 3 2 2 28
26 4 4 1 1 1 3 1 1 3 2 21
27 3 4 3 3 2 1 1 2 2 3 24
28 1 3 3 3 3 2 4 2 3 3 27
29 2 2 2 4 2 2 2 2 2 1 21
30 2 2 3 3 2 1 1 1 2 4 21
31 2 1 2 4 1 1 4 2 3 1 21
32 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 25
33 2 3 2 1 3 1 2 3 2 1 20
34 2 1 4 3 3 1 1 1 4 1 21
35 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 24
36 2 2 4 3 1 2 2 2 3 3 24
37 3 3 3 4 4 1 2 2 2 2 26
38 3 3 3 4 4 1 2 2 2 1 25
39 2 2 4 4 2 3 2 2 3 1 25
40 3 2 2 2 2 1 1 2 2 4 21
41 2 3 1 2 2 3 2 2 3 3 23
42 3 4 2 3 3 4 1 2 3 2 27
43 2 3 4 4 2 1 1 1 2 1 21
44 1 3 1 4 2 2 1 3 3 2 22
45 1 3 3 3 3 2 1 2 3 2 23
46 3 3 1 4 4 1 1 2 3 1 23
47 2 3 3 4 2 3 2 2 2 2 25
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
48 3 3 3 4 4 1 2 2 2 2 26
49 1 3 3 3 2 2 1 2 2 3 22
50 3 4 3 3 3 2 2 1 3 3 27
51 2 2 3 4 2 1 1 1 3 2 21
52 2 3 4 4 2 2 1 3 3 1 25
53 1 2 4 4 1 4 3 3 3 4 29
54 4 4 3 4 2 2 1 1 3 3 27
55 3 3 3 4 3 2 1 3 3 3 28
56 3 2 1 2 2 1 1 1 1 1 15
57 3 3 4 4 3 2 2 2 3 2 28
58 3 1 2 3 2 3 1 3 4 3 25
59 2 2 4 2 1 3 1 2 1 1 19
60 3 1 1 4 1 1 3 2 3 1 20
61 3 1 2 2 2 2 1 2 1 4 20
62 2 2 4 2 2 2 3 1 2 3 23
63 2 1 3 3 1 2 4 1 2 3 22
64 4 1 2 4 3 3 2 3 2 3 27
65 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 23
66 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 25
67 2 3 3 3 1 3 2 3 3 3 26
68 4 3 3 4 4 3 1 3 3 2 30
69 1 2 1 2 1 2 3 1 3 2 18
70 3 3 1 2 1 2 3 1 1 4 21
71 1 1 3 3 1 1 4 1 2 3 20
72 3 2 2 3 3 1 1 1 2 3 21
73 3 2 2 2 2 1 2 1 3 2 20
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Konformitas dengan dasar pengaruh informasional No subjek
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 TOTAL
1 3 2 3 3 2 1 1 3 2 1 21
2 3 4 3 4 2 3 3 4 1 3 30
3 4 1 3 2 3 3 3 3 1 2 25
4 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 28
5 4 1 3 2 2 3 2 4 2 3 26
6 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 25
7 4 2 4 1 3 3 2 4 1 4 28
8 3 3 2 3 2 3 2 1 3 3 25
9 3 1 3 1 1 3 1 1 3 2 19
10 1 2 4 3 2 3 3 2 1 3 24
11 3 1 3 4 2 3 3 3 2 4 28
12 4 2 2 1 1 3 3 2 2 2 22
13 3 1 3 2 2 2 4 3 2 4 26
14 3 2 3 2 1 2 3 3 2 3 24
15 3 2 1 2 1 2 3 3 1 3 21
16 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 25
17 4 2 3 2 3 3 3 3 2 2 27
18 4 1 3 1 2 3 3 3 1 3 24
19 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 26
20 3 3 2 2 1 2 4 3 1 2 23
21 3 1 2 3 2 3 2 3 2 3 24
22 4 1 3 2 2 4 2 2 1 3 24
23 2 3 3 2 2 3 2 3 1 3 24
24 4 1 3 2 2 3 3 3 3 3 27
25 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 28
26 3 1 4 4 1 1 3 4 1 4 26
27 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 25
28 3 2 2 3 2 4 3 4 1 3 27
29 3 2 3 2 1 3 3 3 2 3 25
30 3 2 4 3 2 3 2 1 2 3 25
31 2 4 3 2 4 3 1 3 4 4 30
32 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 23
33 1 2 3 2 1 1 3 1 1 2 17
34 3 2 4 2 2 2 1 1 2 1 20
35 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 25
36 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 27
37 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2 28
38 3 1 3 3 2 3 3 3 2 2 25
39 3 3 4 2 2 3 3 3 2 3 28
40 3 1 2 2 2 3 3 2 4 2 24
41 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 26
42 3 2 4 2 2 3 2 2 2 3 25
43 3 1 4 2 4 4 4 3 1 3 29
44 3 2 4 2 3 4 4 2 1 4 29
45 3 1 4 2 3 3 2 2 4 3 27
46 3 1 3 3 2 4 2 3 3 2 26
47 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 26
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
48 3 2 4 2 1 2 2 3 2 3 24
49 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 25
50 3 2 2 3 3 2 3 3 1 3 25
51 3 2 3 3 2 3 3 4 1 3 27
52 3 3 4 4 4 3 2 3 2 3 31
53 3 2 4 1 2 2 1 2 3 4 24
54 3 2 3 3 2 4 2 3 1 4 27
55 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 28
56 3 1 3 3 1 3 3 1 1 3 22
57 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 25
58 3 2 4 3 2 3 2 1 3 4 27
59 3 1 3 2 2 3 2 2 1 3 22
60 3 2 3 1 1 3 1 3 1 2 20
61 3 2 1 2 2 2 3 4 3 3 25
62 3 2 4 4 3 1 2 2 3 3 27
63 3 2 4 2 3 1 4 3 2 4 28
64 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 26
65 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 23
66 3 1 2 2 3 3 3 3 1 2 23
67 3 2 4 2 3 4 2 3 3 3 29
68 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 26
69 3 2 3 4 4 3 4 4 1 4 32
70 3 2 2 4 2 4 2 4 3 4 30
71 3 2 3 2 1 3 3 3 2 3 25
72 3 1 3 3 1 4 4 1 2 1 23
73 3 1 1 3 1 3 2 2 2 1 19
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Perilaku.Konsumtif Pengaruh.Normatif Pengaruh.Informatif
N 73 73 73
Mean 87.9315 23.2877 25.3014 Normal Parameters(a,b) Std.
Deviation 14.73123 3.11127 3.01240
Absolute .075 .098 .127
Positive .075 .098 .080
Most Extreme Differences
Negative -.044 -.079 -.127
Kolmogorov-Smirnov Z .641 .835 1.088
Asymp. Sig. (2-tailed) .806 .489 .187
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Statistics
Perilaku.Konsu
mtif Pengaruh.Nor
matif Pengaruh.Infor
matif
Valid 73 73 73 N
Missing 0 0 0
Frequency Table Perilaku.Konsumtif
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
52.00 1 1.4 1.4 1.4
58.00 1 1.4 1.4 2.7
62.00 1 1.4 1.4 4.1
67.00 1 1.4 1.4 5.5
68.00 2 2.7 2.7 8.2
70.00 2 2.7 2.7 11.0
71.00 1 1.4 1.4 12.3
72.00 1 1.4 1.4 13.7
73.00 2 2.7 2.7 16.4
74.00 1 1.4 1.4 17.8
76.00 2 2.7 2.7 20.5
77.00 1 1.4 1.4 21.9
78.00 1 1.4 1.4 23.3
79.00 4 5.5 5.5 28.8
80.00 3 4.1 4.1 32.9
81.00 1 1.4 1.4 34.2
82.00 3 4.1 4.1 38.4
83.00 1 1.4 1.4 39.7
85.00 3 4.1 4.1 43.8
86.00 1 1.4 1.4 45.2
87.00 2 2.7 2.7 47.9
88.00 6 8.2 8.2 56.2
89.00 2 2.7 2.7 58.9
90.00 2 2.7 2.7 61.6
91.00 3 4.1 4.1 65.8
93.00 2 2.7 2.7 68.5
94.00 2 2.7 2.7 71.2
95.00 1 1.4 1.4 72.6
96.00 1 1.4 1.4 74.0
97.00 2 2.7 2.7 76.7
98.00 2 2.7 2.7 79.5
99.00 2 2.7 2.7 82.2
100.00 1 1.4 1.4 83.6
101.00 1 1.4 1.4 84.9
104.00 3 4.1 4.1 89.0
Valid
107.00 1 1.4 1.4 90.4
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
111.00 1 1.4 1.4 91.8
114.00 1 1.4 1.4 93.2
116.00 1 1.4 1.4 94.5
117.00 1 1.4 1.4 95.9
118.00 1 1.4 1.4 97.3
121.00 1 1.4 1.4 98.6
124.00 1 1.4 1.4 100.0
Total 73 100.0 100.0
Pengaruh.Normatif
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
15.00 1 1.4 1.4 1.4
17.00 1 1.4 1.4 2.7
18.00 1 1.4 1.4 4.1
19.00 4 5.5 5.5 9.6
20.00 6 8.2 8.2 17.8
21.00 11 15.1 15.1 32.9
22.00 7 9.6 9.6 42.5
23.00 9 12.3 12.3 54.8
24.00 6 8.2 8.2 63.0
25.00 8 11.0 11.0 74.0
26.00 6 8.2 8.2 82.2
27.00 6 8.2 8.2 90.4
28.00 4 5.5 5.5 95.9
29.00 2 2.7 2.7 98.6
30.00 1 1.4 1.4 100.0
Valid
Total 73 100.0 100.0
Pengaruh.Informatif
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
17.00 1 1.4 1.4 1.4
18.00 2 2.7 2.7 4.1
19.00 1 1.4 1.4 5.5
20.00 1 1.4 1.4 6.8
21.00 2 2.7 2.7 9.6
22.00 5 6.8 6.8 16.4
23.00 3 4.1 4.1 20.5
24.00 10 13.7 13.7 34.2
25.00 13 17.8 17.8 52.1
26.00 11 15.1 15.1 67.1
27.00 6 8.2 8.2 75.3
28.00 9 12.3 12.3 87.7
29.00 3 4.1 4.1 91.8
Valid
30.00 5 6.8 6.8 98.6
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
32.00 1 1.4 1.4 100.0
Total 73 100.0 100.0
Histogram
Perilaku.Konsumtif
140.00120.00100.0080.0060.0040.00
Fre
qu
en
cy
20
15
10
5
0
Perilaku.Konsumtif
Mean =87.93�Std. Dev. =14.731�N =73
Pengaruh.Normatif
30.0025.0020.0015.00
Fre
qu
en
cy
12
10
8
6
4
2
0
Pengaruh.Normatif
Mean =23.29�Std. Dev. =3.
111�N =73
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Pengaruh.Informatif
35.0030.0025.0020.0015.00
Fre
qu
en
cy
12.5
10.0
7.5
5.0
2.5
0.0
Pengaruh.Informatif
Mean =25.30�Std. Dev. =3.
012�…
UJI LINIERITAS
A. LINIERTIAS ANTARA PERILAKU KONSUMTIF DENGAN KONFORMITAS
YANG DIDASARKAN PADA PENGARUH NORMATIF Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Normatif 73 100.0% 0 .0% 73 100.0%
Report Perilaku.Konsumtif
Pengaruh.Normatif Mean N Std. Deviation
15.00 111.0000 1 .
17.00 91.0000 1 .
18.00 101.0000 1 .
19.00 92.2500 4 19.70406
20.00 100.1667 6 11.03479
21.00 90.3636 11 22.35295
22.00 89.0000 7 10.14889
23.00 92.2222 9 14.44626
24.00 81.1667 6 9.90791
25.00 83.2500 8 7.66718
26.00 76.5000 6 12.27599
27.00 82.0000 6 12.66491
28.00 85.2500 4 11.05667
29.00 91.0000 2 8.48528
30.00 72.0000 1 .
Total 87.9315 73 14.73123
ANOVA Table
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Sum of
Squares df Mean
Square F Sig.
(Combined) 3670.390 14 262.171 1.272 .253
Linearity 2102.648 1 2102.648 10.202 .002
Between Groups
Deviation from Linearity
1567.742 13 120.596 .585 .856
Within Groups 11954.268 58 206.108
Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Normatif
Total 15624.658 72
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Normatif -.367 .135 .485 .235
B. LINIERTIAS ANTARA PERILAKU KONSUMTIF DENGAN
KONFORMITAS YANG DIDASARKAN PADA PENGARUH
INFORMASIONAL
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Informatif 73 100.0% 0 .0% 73 100.0%
Report Perilaku.Konsumtif
Pengaruh.Informatif Mean N Std. Deviation
17.00 97.0000 1 .
18.00 103.5000 2 20.50610
19.00 114.0000 1 .
20.00 88.0000 1 .
21.00 99.5000 2 6.36396
22.00 98.8000 5 21.89064
23.00 89.3333 3 5.68624
24.00 83.0000 10 15.18771
25.00 86.2308 13 18.26725
26.00 84.6364 11 14.73277
27.00 86.3333 6 9.41630
28.00 86.3333 9 9.27362
29.00 91.0000 3 14.73092
30.00 82.2000 5 12.39758
32.00 91.0000 1 .
Total 87.9315 73 14.73123
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
ANOVA Table
Sum of
Squares df Mean
Square F Sig.
(Combined) 2751.204 14 196.515 .885 .578
Linearity 1094.110 1 1094.110 4.929 .030
Between Groups
Deviation from Linearity
1657.094 13 127.469 .574 .864
Within Groups 12873.453 58 221.956
Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Informatif
Total 15624.658 72
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Informatif -.265 .070 .420 .176
UJI KORELASI HUBUNGAN 2 VARIABEL
A. KORELASI ANTARA PERILAKU KONSUMTIF DENGAN KONFORMITAS
YANG DIDASARKAN PADA PENGARUH NORMATIF
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Perilaku.Konsumtif 87.9315 14.73123 73
Pengaruh.Normatif 23.2877 3.11127 73
Correlations
Perilaku.Konsu
mtif Pengaruh.Nor
matif
Pearson Correlation 1 -.367(**)
Sig. (2-tailed) .001
Perilaku.Konsumtif
N 73 73
Pearson Correlation -.367(**) 1
Sig. (2-tailed) .001
Pengaruh.Normatif
N 73 73
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
B. KORELASI ANTARA PERILAKU KONSUMTIF DENGAN
KONFORMITAS YANG DIDASARKAN PADA PENGARUH
INFORMASIONAL Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Perilaku.Konsumtif 87.9315 14.73123 73
Pengaruh.Informatif 25.3014 3.01240 73
Correlations
Perilaku.Konsu
mtif Pengaruh.Infor
matif
Pearson Correlation 1 -.265(*)
Sig. (2-tailed) .024
Perilaku.Konsumtif
N 73 73
Pearson Correlation -.265(*) 1
Sig. (2-tailed) .024
Pengaruh.Informatif
N 73 73
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Regression A. PERILAKU KONSUMTIF DENGAN KONFORMITAS YANG
DIDASARKAN PADA PENGARUH INFORMASIONAL
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 Pengaruh.Normatif(a)
. Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Perilaku.Konsumtif Model Summary(b)
R R
Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Change Statistics
Model R Square Change
F Change df1 df2
Sig. F Change
R Square Change
F Change df1 df2
1 .367(a) .135 .122 13.80039 .135 11.040 1 71 .001
a Predictors: (Constant), Pengaruh.Normatif b Dependent Variable: Perilaku.Konsumtif ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 2102.648 1 2102.648 11.040 .001(a)
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
Residual 13522.009 71 190.451
Total 15624.658 72
a Predictors: (Constant), Pengaruh.Normatif b Dependent Variable: Perilaku.Konsumtif Coefficients(a)
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
Model B Std. Error Beta B Std. Error
(Constant) 128.380 12.280 10.454 .000 1
Pengaruh.Normatif -1.737 .523 -.367 -3.323 .001
a Dependent Variable: Perilaku.Konsumtif Residuals Statistics(a)
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 76.2727 102.3265 87.9315 5.40402 73
Residual -39.90501 35.56883 .00000 13.70422 73
Std. Predicted Value -2.157 2.664 .000 1.000 73
Std. Residual -2.892 2.577 .000 .993 73
a Dependent Variable: Perilaku.Konsumtif
B. PERILAKU KONSUMTIF DENGAN KONFORMITAS YANG
DIDASARKAN PADA PENGARUH INFORMASIONAL
Mean Std. Deviation N
Perilaku.Konsumtif 87.9315 14.73123 73
Pengaruh.Informatif 25.3014 3.01240 73
Correlations
Perilaku.Konsu
mtif Pengaruh.Infor
matif
Perilaku.Konsumtif 1.000 -.265 Pearson Correlation
Pengaruh.Informatif -.265 1.000
Perilaku.Konsumtif . .012 Sig. (1-tailed)
Pengaruh.Informatif .012 .
Perilaku.Konsumtif 73 73 N
Pengaruh.Informatif 73 73
Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered
Variables Removed Method
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.
1 Pengaruh.Informatif(a)
. Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: Perilaku.Konsumtif Model Summary(b)
Model R R
Square
Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate Change Statistics
Durbin-Watson
R Square Change
F Change df1 df2
Sig. F Change
R Square Change
F Change df1 df2
Sig. F Change
1 .265(a) .070 .057 14.30579 .070 5.346 1 71 .024
1.333
a Predictors: (Constant), Pengaruh.Informatif b Dependent Variable: Perilaku.Konsumtif ANOVA(b)
Model Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Regression 1094.110 1 1094.110 5.346 .024(a)
Residual 14530.547 71 204.656
1
Total 15624.658 72
a Predictors: (Constant), Pengaruh.Informatif b Dependent Variable: Perilaku.Konsumtif Coefficients(a)
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
Model B Std. Error Beta B Std. Error
(Constant) 120.673 14.259 8.463 .000 1
Pengaruh.Informatif -1.294 .560 -.265
-2.312
.024
a Dependent Variable: Perilaku.Konsumtif Residuals Statistics(a)
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 79.2631 98.6739 87.9315 3.89820 73
Residual -36.32150 35.67850 .00000 14.20610 73
Std. Predicted Value -2.224 2.756 .000 1.000 73
Std. Residual -2.539 2.494 .000 .993 73
a Dependent Variable: Perilaku.Konsumtif
Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.