hubungan antara fasilitas belajar dengan ...lib.unnes.ac.id/24428/1/1401412349.pdfi hubungan antara...
TRANSCRIPT
i
HUBUNGAN ANTARA FASILITAS BELAJAR
DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DI SDN
GUGUS WIJAYA KUSUMA KECAMATAN
NGALIYAN KOTA SEMARANG
SKRIPSI
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
SIDIK WIDARYANTO
1401412349
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Sidik Widaryanto
NIM : 1401412349
Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Judul Skripsi : Hubungan Antara Fasilitas Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa
Kelas IV Di SDN Gugus Wijaya Kusuma Kecamatan Ngaliyan
Kota Semarang
Menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil
karya saya sendiri, bukan hasil jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian
atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain dalam skripsi ini dikutip atau
dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, Agustus 2016
Peneliti,
Sidik Widaryanto
NIM 1401412349
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi berjudul “Hubungan Antara Fasilitas Belajar Dengan Hasil Belajar
Siswa Kelas IV Di SDN Gugus Wijaya Kusuma Kecamatan Ngaliyan Kota
Semarang” yang disusun oleh Sidik Widaryanto NIM 1401412349 telah disetujui
oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Semarang pada:
hari : jumat
tanggal : 12 Agustus 2016
Semarang, Agustus 2016
Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,
Dra. Kurniana Bektiningsih, M.Pd. Dra. Munisah,M.Pd.
NIP. 196203121988032001 NIP. 195506141988032001
Mengetahui,
Ketua Jurusan PGSD FIP UNNES
Drs. Isa Ansori, M. Pd.
NIP. 196008201987031003
PENGESAHAN
iv
Skripsi berjudul “Hubungan Antara Fasilitas Belajar Siswa Dengan Hasil
Belajar Siswa Kelas IV Di SDN Gugus Wijaya Kusuma Kecamatan Ngaliyan
Kota Semarang” yang disusun oleh Sidik Widaryanto NIM 1401412349 telah
dipertahankan di hadapan Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada
hari : kamis
tanggal : 25 Agustus 2016
Panitia Ujian Skripsi
Ketua
Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd.
NIP. 195604271986031001
Sekretaris
Drs. Isa Ansori, M. Pd.
NIP. 196008201987031003
Penguji Utama
Drs. A. Busyairi, M. Ag.
NIP. 195801051987031001
Pembimbing Utama
Dra. Kurniana Bektiningsih, M.Pd.
NIP. 196203121988032001
Pembimbing Pendamping
Dra. Munisah, M.Pd. NIP. 195506141988032001
MOTO DAN PERSEMBAHAN
v
MOTO
Buku adalah mercusuar yang berdiri di tepi samudera waktu yang luas. (Emilie
Buchwald)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan kepada kedua orang tua tercinta:
Bapak Sahiran dan Ibu Surti.
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang
vi
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dan
kemudahan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang
berjudul “Hubungan Antara Fasilitas Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar Siswa
Kelas IV Di Gugus Wijaya Kusuma Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang ”
Skripsi ini diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Dengan segala kerendahan hati peneliti menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu demi terselesainya skripsi ini,
khususnya kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang,
yang telah memberikan kesempatan menuntut ilmu di Universitas Negeri
Semarang.
2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, yang telah
memberikan ijin penelitian.
3. Drs. Isa Ansori, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, yang
telah memberikan masukan dan arahan dalam penyempurnaan skripsi.
4. Dra. Kurniana Bektiningsih, M.Pd., Dosen Pembimbing I, yang senantiasa
membimbing dan mengarahkan dengan sabar hingga skripsi ini selesai.
5. Dra. Mu’nisah, M.Pd., Dosen Pembimbing II yang senantiasa membimbing
dan mengarahkan dengan sabar sehingga skripsi ini selesai.
vii
6. Drs. A. Busyairi, M. Ag Dosen Penguji Utama, yang telah memberikan saran,
arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi.
7. Dosen dan karyawan Jurusan PGSD FIP Unnes, yang telah memberikan ilmu
dan bantuan selama menjalani kehidupan akademik.
8. Kepala Sekolah SDN Bringin 02, SDN Podorejo 01, SDN Podorejo 02, SDN
Pododrejo 03, yang telah memberikan ijin dan membantu pelaksanaan
penelitian.
9. Siswa-siswi SDN Bringin 02, SDN Podorejo 01, SDN Podorejo 02, SDN
Pododrejo 03 yang bersedia menjadi sampel penelitian
10. Keluarga besar Pondok Pesantren Bustanu Usysyaqil Quran yang senantiasa
mendoakan.
11. Semua pihak yang telah membantu menyusun skripsi yang tidak dapat
peneliti sebutkan satu per satu.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan pelaksanaan pembelajaran di Sekolah Dasar.
Semarang, Agustus 2016
Peneliti
viii
ABSTRAK
Widaryanto, Sidik. 2016. Hubungan antara Fasilitas Belajar dengan Hasil
Belajar Siswa Kelas IV di SDN Gugus Wijaya Kusuma Kecamatan
Ngaliyan Kota Semarang. Skripsi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I:
Dra. Kurniana Bektiningsih, M.Pd. Pembimbing II: Dra. Munisah, M.Pd.
Fasilitas belajar merupakan segala sesuatu yang berupa sarana dan
prasarana pendidikan digunakan secara langsung atau tidak secara langsung untuk
membantu proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Fasilitas belajar
membantu untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah. Rumusan
masalah dalam peneitian ini adalah apakah ada hubungan antara fasilitas belajar
siswa dengan hasil belajar siswa kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Kota
Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fasilitas
belajar siswa dengan hasil belajar siswa kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma
Kota Semarang.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain
penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IV SDN
Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang dengan jumlah populasi yaitu 116 siswa.
Sampel dalam penelitian ini sejumlah 89,2. Dari hasil sampel tersebut dapat
dibulatkan menjadi 89 dari 116 populasi dengan taraf kesalahan 5%. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proportional
sampling. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan angket dan tes. Uji
validitas per butir soal dalam penelitian ini dihitung dengan rumus product
moment dan uji reliabilitas menggunakan rumus alpha, dan perhitungan pengujian
hipotesis menggunakan bantuan progam SPSS 16. Teknik pengujian hipotesis
menggunakan analisis korelasi sederhana.
Hasil analisis data dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 16
(Statistical Product and Service Solution), diperoleh hasil rhitung 0,597,
sedangkan rtabel pada taraf signifikansi 5% dan N = 116 adalah sebesar
0,248. Hasil analisis tersebut terlihat bahwa nilai rhitung lebih besar dari nilai
rtabel (0,597 > 0,248). Nilai signifikansi juga lebih kecil dari α (0,000 < 0,05)..
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan
antara fasilitas belajar siswa dengan hasil belajar siswa kelas IV SDN Gugus
Wijaya Kusuma Kota Semarang. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti memberikan
saran hendaknya sekolah dapat meningkatkan fasilitas belajar siswa dan perlunya
pengembangan, pengadaan fasilitas belajar siswa agar dapat meningkatkan hasil
belajar siswa lebih baik..
Kata Kunci: fasilitas belajar, hasil belajar.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ...............................................................................................................i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..........................................................ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................v
PRAKATA ..........................................................................................................vi
ABSTRAK ..........................................................................................................viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xi
DAFTAR TABEL ...............................................................................................xii
BAB
1. PENDAHULUAN ..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................8
1.3 Tujuan Penelitian ..........................................................................................8
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................9
2. KAJIAN PUSTAKA .....................................................................................11
2.1 Kajian Teori ..................................................................................................11
2.2 Kajian Empiris ..............................................................................................42
2.3 Kerangka Berfikir..........................................................................................46
2.4 Hipotesis ........................................................................................................48
3. METODE PENELITIAN ............................................................................49
3.1 Jenis dan Desain Penelitian ...........................................................................49
3.2 Prosedur Penelitian........................................................................................51
3.3 Subyek, Lokasi dan Waktu Penelitian ..........................................................52
3.4 Populasi dan Sampel .....................................................................................53
3.5 Variabel Penelitian ........................................................................................55
x
3.6 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................57
3.8 Uji Coba Instrumen .......................................................................................60
3.9 Analisis Data .................................................................................................64
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..........................................69
4.1 Hasil Penelitian .............................................................................................69
4.2 Pembahasan ...................................................................................................77
5. PENUTUP .....................................................................................................84
5.1 Simpulan .......................................................................................................84
5.2 Saran ..............................................................................................................85
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................86
LAMPIRAN ........................................................................................................88
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Daftar Nama Siswa Kelas IV SDN Podorejo 02 ...........................89
Lampiran 2 Daftar Nama Siswa IV SDN Podorejo 01 .....................................90
Lampiran 3 Daftar Nama IV SDN Bringin 02 ..................................................91
Lampiran 4 Rekap Hasil Nilai Angket Fasilitas Belajar ...................................92
Lampiran 5 Rekap Nilai Afektif .......................................................................96
Lampiran 6 Rekap Nilai Psikomotorik .............................................................99
Lampiran 7 Rekap Nilai Kognitif SDN Podorejo 02 .......................................102
Lampiran 8 Rekap Nilai Kognitif SDN Podorejo 01 .......................................106
Lampiran 9 Rekap Nilai Kognitif SDN Bringin 02 .........................................107
Lampiran 10 Rekap Nilai Kognitif SDN Podorejo 03 .......................................109
Lampiran 11 Hasil Belajar SDN Podorejo 03 .....................................................110
Lampiran 12 Hasil Uji Korelasi ..........................................................................114
Lampiran 13 Hasil Uji Normalitas ......................................................................115
Lampiran 14 Reliabilitas dan Linieritas ..............................................................125
Lampiran 15 Kisi-kisi Angket Fasilitas Belajar Uji Coba ..................................127
Lampiran 16 Angket Fasilitas Belajar Uji Coba .................................................128
Lampiran 17 Kisi-kisi Angket Fasilitas Belajar ..................................................133
Lampiran 18 Angket Fasilitas Belajar.................................................................134
Lampiran 19 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar ..................................................137
Lampiran 20 Lembar Pengamatan Afektif ..........................................................138
Lampiran 21 Lembar Pengamatan Psikomotorik Matematika ...........................139
Lampiran 22 Lembar Pengamatan Psikomotorik IPA ........................................140
Lampiran 23 Lembar Pengamatan Psikomotorik Bahasa Indonesia ..................141
Lampiran 24 Surat Penelitian ..............................................................................142
Lampiran 25 Dokumentasi Penelitian .................................................................144
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1 Populasi Penelitian ............................................................................52
Tabel 3.2 Sampel Penelitian ..............................................................................54
Tabel 3.3 Skor Skala Likert ..............................................................................58
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas .............................................................................61
Tabel 3.5 Interpretasi Nilai r ..............................................................................62
Tabel 3.6 Hasil Uji Normalitas .........................................................................65
Tabel 3.7 Hasil Uji Linieritas ............................................................................66
Tabel 3.8 Interpretasi Koefisien Korelasi .........................................................77
Tabel 4.1 Interpretasi Nilai r .............................................................................75
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam
menentukan perkembangan individu dan perkembangan masyarakat.
Pendidikan dapat membantu manusia dalam mengembangkan diri dan
menghadapi masalah yang terjadi dalam kehidupan. Di dalam Peraturan
Pemerintah No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Bab II
Pasal 4, Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan
nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.
Mencerdaskan kehidupan masyarakat merupakan tujuan nasional
pendidikan melaui sistem pendidikan yang bermutu dan pembelajaran yang
berkualitas. Pembelajaran yang berkualitas ditegaskan dalam Permendikbud
No. 103 Tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan
menengah, yaitu pembelajaran yang memiliki prinsip: (a) berbasis
kompetensi dan dapat dilakukan di rumah, sekolah, ataupun masyarakat; (b)
menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung
tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut
wuri handayani); (c) mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan
2
peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; serta (d) mampu teknologi
informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pembelajaran. Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas dibutuhkan
perangkat mata pelajaran dan progam pendidikan yang berisi tentang
rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik yang disebut
kurikulum. Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan pasal 1 ayat (15) menyatakan bahwa kurikulum
tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh
dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
Kurikulum di SD/MI berisi tentang delapan mata pelajaran pokok,
yaitu PKn, Matematika, Bahasa Indonesia, IPS, IPA, Penjaskes, Seni Budaya
dan Bahasa Inggris, sedangkan mata pelajaran yang diujikan secara nasional
adalah Bahasa Indonesia, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Hal ini sesuai dengan PP No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 70 ayat 1 yang berisi pada jenjang SD/MI/SDLB, atau
bentuk lain yang sederajat, Ujian Nasional mencakup mata pelajaran Bahasa
Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Ketiga mata
pelajaran tersebut akan menghasilkan hasil belajar setelah melakukan proses
pembelajaran. Pembelajaran dan belajar merupakan dua buah kegiatan yang
tidak dapat terpisahkan. Keterkaitan antara belajar dengan pembelajaran
dapat digambarkan dalam sebuah sistem. Pakar psikologi melihat perilaku
belajar sebagai proses psikologis individu dalam interaksinya dengan
lingkungan secara alami, sedangkan pakar pendidikan melihat perilaku
3
belajar sebagai proses psikologi-pedagogis yang ditandai dengan adanya
interaksi inividu dengan lingkungan belajar yang sengaja diciptakan.
Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menginiasi,
memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri
peserta didik. Oleh karena pembelajaran merupakan upaya sistematis dan
sistematik untuk menginisiasi, memfailitasi, dan meningkatkan proses belajar
maka kegiatan pembelajaran berkaitan erat dengan jenis hakikat, dan jenis
belajar serta hasil belajar tersebut. Pembelajaran harus menghasilkan belajar,
tapi tidak semua proses belajar terjadi karena pembelajaran.
Menurut Slameto (2013:2) belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya. Belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan
perilaku pada diri individu. Perubahan tersebut tidak hanya pada aspek
pengetahuan atau kognitif saja tetapi juga meliputi aspek sikap dan nillai
(afektif) serta keterampilan (psikomotorik). Perubahan merupakan buah dari
pengalaman. Perubahan perilaku yang terjadi pada individu dikarenakan
adanya interaksi dengan lingkungan sekitar. Belajar merupakan perubahan
perilaku pada individu dikarenakan adanya interaksi dengan lingkungannya
sehingga akan menghasilkan hasil belajar setelah melakukan proses belajar.
Kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik tersebut diharapkan mampu
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari karena hal tersebut merupakan hasil
belajar dari proses belajar.
4
Menurut Nana Sudjana (2014: 3) hasil belajar siswa pada hakikatnya
adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Belajar banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dapat digolongkan menjadi
2 faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor
yang ada di dalam individu, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada
di luar individu. Faktor intern meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologis,
dan faktor kelelahan. Sementara faktor eksternal yang merupakan
faktor/sebab dari luar diri siswa meliputi lingkungan sosial dan lingkungan
non sosial, dimana lingkungan sosial meliputi lingkungan sekolah,
lingkungan rumah, dan lingkungan masyarakat. Sementara lingkungan non-
sosial meliputi jarak rumah dengan sekolah, fasilitas belajar, iklim/cuaca dan
waktu belajar.
Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar adalah
fasilitas belajar. Menurut Nana Sudjana (2014: 42) disamping faktor guru,
kualitas pengajaran dipengaruhi juga oleh karakteristik kelas kelas. Variabel
karakteristik kelas antara lain : a. Besarnya kelas, b. Suasana belajar, c.
Fasilitas dan sumber belajar. Kelas harus diusahakan sebagai laboratorium
belajar bagi siswa. Artinya kelas harus menyediakan berbagai sumber belajar
seperti buku pelajaran, alat peraga, dan lain-lain. Siswa juga harus
diusahakan agar diberi kesempatan untuk berperan sebagai sumber belajar.
Fasilitas belajar yang lengkap akan menunjang pembelajaran di dalam kelas,
sehingga potensi yang dimiliki peserta didik dapat dikembangkan secara
5
maksimal. Untuk mengetahui suatu sekolah memiliki fasilitas belajar yang
memadahi dapat dilihat melalui standar fasilitas belajar, Menurut Barnawi
dan Arifin (2014:104) standar sarana dan prasarana belajar untuk tingkat
sekolah dasar meliputi (1) Ruang kelas, (2) Ruang Perpustakaan, (3)
Laboratorium IPA, (4) Ruang Pimpinan, (5) Ruang Guru, (6) Tempat
Beribadah, (7) Ruang UKS, (8) Jamban, (9) Gudang, (10) Tempat bermain
dan olahraga. Fasilitas belajar dibagi menjadi dua yaitu sarana dan prasarana.
Sarana adalah semua peralatan, bahan, dan perabot langsung yang digunakan
dalam kegiatan belajar disekolah misalnya buku pelajaran, alat tulis, media
pembelajaran, alat peraga, dll. Sedangkan prasarana adalah semua
perlengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan
proses pendidikan di sekolah misalnya ruang kelas, ruang laboratorium,
ruang praktik, ruang komputer, UKS, WC, kamar mandi, taman dan tempat
parkir. Namun pengadaan fasilitas belajar seringkali terhambat oleh
keterbatasan dana yang menjadikan siswa dan guru harus mengoptimalkan
fasilitas belajar yang tersedia.
Hasil laporan dari beberapa lembaga menunjukkan bahwa
perkembangan pendidikan di Indonesia masih rendah. Terbukti dari hasil
TIMSS (Trends International Mathematics And Science Study) pada tahun
2007 menempatkan posisi Indonesia pada peringkat 35 dari 49 negara dengan
pencapaian skor 433, dan masih di bawah skor rata-rata internasional yaitu
500. Selain itu, hasil penelitian Programme for International Student
Assessment (PISA) 2012 yang ditulis dalam PISA 2012 Result in Fokus
6
menjelaskan bahwa rata-rata skor matematika anak- anak Indonesia 375,
rata-rata skor membaca 396, dan rata-rata skor untuk sains 382. Padahal, rata-
rata skor OECD secara berurutan adalah 494, 496, dan 501.Dari 65 negara
Indonesia menempati urutan ke 64 lalu disusul Peru diurutan terakhir.
Berdasarkan kondisi di SDN Bringin 02 Kota Semarang saat peneliti
melaksanakan PPL terdapat beberapa fasilitas belajar yang kurang baik
untuk digunakan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya fasilitas belajar siswa
yang belum mendukung proses pembelajaran, fasilitas belajar yang ada
kurang terawat dengan baik serta penggunaannya belum optimal. Kurangnya
penataan ruang kelas yang belum memadahi sehingga menjadi penghambat
siswa dalam proses pembelajaran. Kurangnya pemanfaatan media yang
disediakan di kelas untuk memperdalam materi. Selain itu, kurangnya
pemanfaatan alat peraga yang berada di kelas sehingga siswa kurang tertarik
untuk mengikuti pembelajaran di kelas. Sejalan dengan permasalahan guru,
siswa juga mempunyai masalah yang serupa. Kurangnya buku pedoman dari
siswa untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Apalagi siswa harus
berbagi buku dengan teman sebangkunya karena kurangnya jumlah buku
yang disediakan oleh sekolah. Banyaknya siswa juga tidak memiliki alat
belajar yang lengkap. Keadaan finansial orang tua siswa yang kurang
memungkinkan siswa melengkapi fasilitas – fasilitas belajar yang
dibutuhkan. Hal tersebut menyebabkan beberapa nilai siswa yang belum
tuntas dan masih dibawah KKM.
7
Berdasarkan temuan empiris di SDN Bringin 02, SDN Podorejo 01,
SDN Podorejo 02, SDN Podorejo 03 terdapat beberapa siswa yang tidak
memiliki fasilitas belajar dengan lengkap. Terdapat beberapa fasilitas belajar
yang disediakan oleh sekolah kurang menunjang pembelajaran. Hal tersebut
menyebabkan kurang optimalnya pembelajaran di kelas, sehingga terdapat
beberapa siswa yang kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Selain hal-hal yang telah dijelaskan , terdapat juga fasilitas-fasilitas belajar
didalam kelas yang masih dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa meskipun
dalam penggunaannya belum maksimal, misalnya terdapatnya perpustakaan
sekolah yang dapat digunakan oleh siswa untuk tempat belajar. Tersedianya
ruang UKS yang dapat digunakan oleh siswa dan guru yang mengalami
masalah kesehatan. Tersedianya buku-buku pelajaran yang dapat digunakan
oleh guru dan siswa untuk menunjang pembelajaran didalam kelas.
Berdasar penelitian sebelumnya oleh Aan Nasrulloh pada tahun 2014
dengan judul “Pengaruh Manajemen Pembelajaran dan Fasilitas Belajar
Terhadap Hasil Belajar Chest Pass Bola Basket”. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang sangat signifikan dari
Manajemen Pembelajaran dan Fasilitas Belajar Terdapat Hasil Belajar Chest
Pass Bola Basket di SMA Negeri Kota Bandung. Manajemen Pembelajaran
dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Chest Pass Bola Basket sebesar
F=3.35. Dapat disimpulkan bahwa Manajemen Pembelajaran dan Fasilitas
Belajar Berpengaruh Terhadap Hail Belajar Chet Pass Bola Basket di SMA
Negeri Kota Bandung.
8
Penelitian lainnya oleh Fanny Violita Tahun 2013 dengan judul
“Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas X Administrasi Perkantoran Di SMK N 1
PAYAKUMBUH “. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar
siswa kelas X administrasi perkantoran di SMK N 1 Payakumbuh. Dari hasil
uji hipotesis bahwa thitung 5,018 sesuai dengan ketentuan jika thitung >
ttabel maka akibatnya Ho ditolak.. Jika thitung sudah diperoleh maka ttabel
yang diperoleh sebesar 1,675 Hal ini berati bahwa fasilitas belajar
berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas X administrai
perkantoran di SMK N 1 Payakumbuh. Dimana semakin baik fasilitas belajar
maka prestasi belajar siswa yang akan diperoleh juga akan semakin baik.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “hubungan antara fasilitas belajar siswa dengan hasil
belajar siswa kelas IV di SDN Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang.
1.2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan , maka batasan
masalah yang akan dibahas oleh peneliti adalah sebagai berikut : ”Adakah
hubungan antara fasilitas belajar siswa dengan hasil belajar siswa kelas IV di
SDN Gugus Wijaya Kusuma Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang?”.
1.3. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas,
maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui
9
korelasi antara fasilitas belajar dengan hasil belajar siswa kelas IV di SDN
Gugus Wijaya Kusuma Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang”.
1.4. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini dapat dijabarkan
menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis yaitu
manfaat dalam bentuk teori yang diperoleh dari penelitian, sedangkan
manfaat praktis adalah manfaat yang dapat diperoleh secara praktik dari
penelitian. Penjelasan lanjut mengenai manfaat teoriti dan praktis yang
diperoleh dari penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:
1.4.1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi berupa
pembuktian bahwa adanya hubungan antara fasilitas belajar siswa dengan
hasil belajar siswa kelas IV di SDN Gugus Wijaya Kusuma di Kota
Semarang.
1.4.2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis terdiri atas:
1) Bagi Peneliti
(a) Dapat menambah pengetahuan, wawasan maupun keterampilan
peneliti .
(b) Peneliti dapat berperan serta dalam pemanfaatan penelitian di
pendidikan.
10
2) Bagi guru
(a) Dapat membantu guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam
proses pembelajaran di kelas secara efektif.
(b) Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun dan
mengaplikasikan fasilitas belajar bagi siswa.
3) Bagi siswa
(a) Mampu meningkatkan hasil belajar siswa
(b) Menambah pengetahuan siswa
(c) Mengatasi permasalahan siswa mengenai kesulitan dalam belajar.
4) Bagi sekolah
(a) Memberikan sumbangan positif dalam usaha meningkatkan mutu
pendidikan disekolah.
(b) Sebagai masukan dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. KAJIAN TEORI
2.1.1 Fasilitas Belajar
2.1.1.1 Pengertian Fasilitas Belajar
Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar
adalah fasilitas belajar. Menurut Djamarah (2011: 184) fasilitas belajar
merupakan kelengkapan mengajar guru yang harus dimiliki oleh sekolah.
Ini kebutuhan guru yang tak bisa dianggap ringan. Guru harus memiliki
buku pegangan dan buku penunjang agar wawasan guru tidak sempit. Alat
peraga yang guru perlukan harus sudah tersedia di sekolah agar guru
sewaktu-waktu dapat menggunakannya sesuai dengan metode mengajar
yang akan dipakai dalam penyampaian bahan pelajaran di kelas.
Menurut Bafadal (2008:2) sarana adalah semua perangkat
peralatan, bahan, dan perabot yang langsung digunakan dalam proses
belajar di sekolah. Sedangkan prasarana adalah semua perangkat
kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan
proses pendidikan di sekolah. Menurut Depdiknas (dalam Barnawi dan
Arifin, 2014: 47), telah membedakan antara sarana pendidikan dan
prasarana. Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan,
dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di
sekolah. Sedangkan prasarana pendidikan adalah semua perangkat
12
kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan
proses pendidikan di sekolah.
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang berupa sarana dan prasarana
pendidikan digunakan secara langsung atau tidak secara langsung untuk
membantu proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sarana dan
fasilitas belajar mempengaruhi kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Peserta didik dapat belajar lebih baik, nyaman dan menyenangkan apabila
suatu sekolah dapat memenuhi segala kebutuhan belajar peserta didik.
2.1.1.2. Macam-macam fasilitas belajar
Menurut Barnawi dan Arifin (2014: 49) sarana pendidikan dapat
diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu berdasarkan habis tidaknya,
berdasarkan bergerak tidaknya, dan berdasarkan hubungan dengan proses
pembelajaran.
1. Berdasarkan habis tidaknya dibagi menjadi dua yaitu:
a. Sarana pendidikan yang habis dipakai
Sarana pendidikan yang habis dipakai merupakan bahan atau alat
yang digunakan dapat habis dalam waktu yang relative singkat.
Contohnya, kapur tulis, tinta printer, kertas tulis, dan bahan-bahan kimia
untuk praktik.
13
b. Sarana pendidikan yang tahan lama
Sarana pendidikan yang bertahan lama yaitu bahan atau alat yang dapat
digunakan secara terus-menerus atau berkali-kali dalam relatif lama.
Contohnya, meja dan kursi, atlas, globe, dan peralatan olahraga.
2. Berdasarkan bergerak tidaknya saat pembelajaran dibagi menjadi dua
yaitu:
a. Sarana pendidikan yang bergerak
Sarana pendidikan yang bergerak adalah srana pendidikan yang
dapat digerakkan atau dipindah-pindahkan sesuai dengan kebutuhan dari
pemakainya.Contohnya, meja, kursi, almari, dan peralatan praktik.
b. Sarana pendidikan yang tidak dapat bergerak
Sarana pendidikan yang tidak dapat bergerak adalah sarana
pendidikan yang tidak dapat dipindahkan atau sangat sulit untuk
dipindahkan. Contohnya, LCD yang dipasang permanen, kabel listrik yang
dipasang permanen.
3. Berdasarkan hubungan dengan proses pembelajaran
a. Alat pelajaran
Alat pelajaran adalah alat yang dapat digunakan secara langsung
dalam pembelajaran. Contohnya, buku pelajaran, alat peraga, alat tulis.
b. Alat peraga
Alat peraga adalah alat bantu yang digunakan untuk memudahkan
proses pembelajaran. Alat bantu berupa benda-benda atau berupa peragaan
langsung dari guru untuk mengkonkretkan materi pembelajaran.
14
c. Media pengajaran
Media pengajaran adalah sarana pendidikan yang berfungsi sebagai
perantara dalam proses pemebelajran sehingga dapat meningkatkan
efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Contohnya,
media pengajaran audio, visual dan audiovisual.
Menurut Barnawi dan Arifin (2014: 51) prasarana pendidikan di
sekolah dibedakan menjadi dua macam, yaitu prasarana langsung dan
prasarana tidak langsung.
1. Prasarana langsung
Prasarana langsung adalah prasarana yang secara langsung yang
digunakan dalam proses pembeajaran. Contohnya, ruang kelas, ruang
laboratorium, ruang praktik, dan ruang computer.
2. Prasarana tidak langsung
Prasarana tidak langsung adalah prasarana yang tidak digunakan
dalam proses pembelajaran, tetapi sangat menunjang proses pembelajaran.
Misalnya, kamar kecil, ruang UKS, taman, dan tempat parkir.
Berdasar pendapat ahli, fasilitas belajar meliputi sarana dan
prasarana pendidikan. Sarana pendidikan dibagi menjadi tiga yaitu
berdasarkan habis tidaknya misalnya kapur, tinta, spidol; berdasarkan
bergerak tidaknya misalnya meja, kursi, almari, kabel listrik, LCD
dipasang permanen; dan berdasarkan hubungan dengan proses
pembelajaran misalnya buku pelajaran, alat peraga, alat tulis, media audio,
media visual. Sedangkan prasarana pendidikan dibagi menjadi 2 yaitu
15
prasarana langsung misalnya ruang kelas, ruang laboratorium, dan
prasarana tidak langsung misalnya UKS, WC, tempat parkir.
2.1.1.3 Jenis-jenis Fasilitas Sekolah Dasar
Pada umumnya sekolah dasar di Indonesia adalah sekolah konvensional
yang serba segalanya. Sekolah dasar banyak tidak memiliki sarana
pendidikan yang belum memadai. Pada umumnya sekolah dasar harus
memiliki sarana kantor sekolah, media pembelajaran, dan sarana
perpustakaan. Menurut Bafadal (2008: 10-24) jenis-jenis perlengkapan
sekolah dasar antara lain:
1. Kantor Sekolah
Kantor sekolah merupakan salah satu unit pada sekolah yang berfungsi
memberikan suatu pelayanan ketatausahaan demi kelancaran
penyelenggaraan pendidikan. Tujuan dari kantor sekolah adalah untuk
memberikan kemudahan bagi sekolah untuk menjalankan tugas-tugasnya.
Setiap kantor sekolah harus dilengkapi sarana yang bermacam-macam,
antara lain:
a. Perabot kantor sekolah
Perabot kantor sekolah merupakan peralatan tidak langsung yang
digunakan dalam melakukan aktivitas ketatausahaan di sekolah. Beberapa
contoh spesifikasi perabot kantor yang cukup untuk sekolah dasar, yaitu
sebagai berikut.
1. Meja tulis full biro berukuran 75 H x 120 W x 70 D cm.
2. Meja tulis semi biro berukuran 75 H x 120 W x 70 D cm.
16
3. Meja ketik yang dilengkapi dengan rak samping.
4. Meja ketik tersebut berukuran 70 H x 96,7 W x 38 D cm.
5. Beberapa model kursi kantor.
6. Rak yang berfungsi untuk menyimpan format atau blangko.
b. Bahan dan peralatan sekolah
Dalam rangka menyelenggarakan kegiatan di sekolah, di setiap
kantor perlu disediakan berbagai bahan dan peralatan. Pada umumnya,
bahan-bahan yang hrus selalu tersedia di kantor sekolah meliputi: amplop;
pensil; karbon; buku catatan; kertas polos; pensil warna; tinta; spidol kecil;
spidol besar; spidol white board; tangkai pena; penghapus pensil; kertas
folio bergaris; kertas duplicator; kertas sheet; penghapus mesin ketik; lem
perekat; stabile; penghapus tinta; jepitan kertas; paku kayung; karet
gelang; kawat penjepret; kertas berlapis perekat; tali; kertas bungkus;
paku dan kapur tulis.
Banyaknya bahan-bahan yang tersedia diatas, namun pada
akhirnya kegiatan ketatausahaan di sekolah tergantung pada peralatan yang
dimilikioleh sekolah. Sehingga setiap kantor sekolah perlu memiliki
peralatan-peralatan kantor, seperti: jam; alat penajam pensil; alat penjepret
kertas; pengungkit; kawat jepret; pelubang kertas; gunting; alat pembuka
surat; tancapan surat; pisau; obeng dan palu.
2. Media Pengajaran
Sekolah didirikan untuk melaksanakankegiatan proses belajar
mengajar bagi murid. Kegiatan belajar mengajar di sekolah dasar
17
berlangsung didalam kelas.Oleh karena itu, setiap kelas harus memiliki
sarana kegiatan belajar yang dapat digunakan oleh murid. Ada dua macam
sarana belajar mengajar yang harus tersedia, yaitu perabot kelas dan media
pengajaran. Macam-macam perabot kelas antara lain berupa papan tulis,
meja dan kursi guru, meja dan kursi murid, lemari kelas, papan daftar
hadir murid, papan daftar piket, papan pemajangan karya murid, meja
pemajangan murid, papan grafik pencapaian target kurikulum, papan
daftar pengelompokan murid, dan papan grafik kehadiran murid. Sedangkn
media pengajaran yang perlu disediakan untuk kepentingan efektivitas
proses belajar mengajar di kelas dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu
sebagai berikut.
1. Media pandang diproyeksikan, seperti projector.
2. Media pandang tidak diproyeksikan, seperti gambar diam, grafis,
model, dan benda asli.
3. Media dengar, seperti piringan hitam, pita kaset, dan radio.
4. Media pandang dengar, seperti telivisi dan film.
3. Sarana Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan merupakan salah satu sarana di sekolah yang
menunjang dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
murid. Ruang perpustakaan yang baik adalah ruang perpustakaan yang
memenuhi syarat-syarat tertentu untuk mendirikan ruang perpustakaan
sekolah. Perpustakaan tidak mementingkn kemegahan tapi yang penting
18
adalah memberikan kenyamanan dan memberikan manfaat kepada murid
ketika belajar di perpustakaan.
Selain memerlukan gedung atau ruang yang baik, perpustakaan
sekolah memerlukan sejumlah bahan dan pearalatan yang memadai.
Peralatan dan bahan-bahan yang baik di perpustakaan antara lain, pensil,
pensil warna, kertas manila, peminjaman, kartu buku dan kartu
peminjaman, mesin ketik, mesin hitung, keranjang sampah,stempel, buku,
dan lampu. Dari penjelasan tentang fasilitas belajar dapat dikatakan bahwa
ada dua jenis perlengkapan di sekolah, yaitu sarana dan prasarana sekolah.
Sarana sekolah adalah semua peralatan, perabot yang digunakan secara
langsung dalam proses pendidikan disekolah, contohnya yaitu kapur tulis,
tinta printer, kertas tulis, bahan-bahan kimia untuk praktik, meja, kursi,
atlas, globe, peralatan olahraga, LCD, media pembelajaran audio, visual
dan multimedia. Sedangkan prasarana sekolah adalah semua kelengkapan
dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses
pendidikan di sekolah, contohnya yaitu ruang kelas, ruang laboratorium,
ruang praktik, ruang computer, kamar kecil, ruang UKS, taman, dan
tempat parkir.
2.1.2. Hasil Belajar
2.1.2.1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap
orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan
dikerjakan oleh seseorang. Belajar memegang peranan penting di dalam
19
perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan
bahkan persepsi seseorang. Oleh karena itu dengan menguasai konsep
dasar tentang belajar, seseorang mampu memahami bahwa aktivitas
belajar itu memegang peranan penting dalam proses psikologis. ( Rifa’i
dan Anni, 2009 : 82)
Menurut Slameto (2013:2) belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar adalah kegiatan yang
berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam
penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa
berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung
pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah
maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. (Muhibbin Syah,
2009 : 63)
Belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada
semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi (bahkan
dalam kandungan)hingga liang lahat. Salah satu pertanda bahwa
seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku
dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan
yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotorik)
maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). (Siregar dan Nara,
2010 : 3)
20
Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu yang
dilakukan secara sadar dan berlangsung terus menerus hingga akhir hayat
yang menyangkut perubahan yang bersifat afektif, kognitif, dan
psikomotorik.
2.1.2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Menurut Slameto (2010 : 54) faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar banyak jenisnya, tetapi dapatdigolongkan menjadi dua golongan
saja, yaitu factor interndan factor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang
ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern
adalah faktor yang ada di luar individu.
a. Faktor intern
1. Faktor Jasmaniah
a. Faktor kesehatan.
b. Cacat tubuh.
2. Faktor Psikologis
Faktor psikologis antara lain yaitu inteligensi, perhatian, minat,
bakat, motif, kemaatangan, kesiapan.
3. Faktor Kelelahan
Faktor kelelahan berpengaruh terhadap belajar siswa dikarenakan
siswa memiliki batas waktu untuk belajar.
b. Faktor ekstern
21
Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dapatlah
dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu: faktor keluarga, factor sekolah dan
faktor masyarakat.
1. Faktor keluarga
Faktor keluarga yang berpengaruh terhadap belajar siswa yaitu cara
orangtua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah,
keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua, latar belakang
kebudayaan.
2. Faktor sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar siswa antara lain yaitu
metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa
dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar
pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode mengajar, tugaas
rumah.
3. Faktor masyarakat.
Faktor dari masyarakat yang mempengaruhi belajar siswa yaitu
kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk
kehidupan masyarakat.
Menurut Rifa’i dan Anni (2009: 97) faktor-faktor yang
memberikan kontribusi terhadap proses dan hasil belajar adalah kondisi
internal dan eksternal peserta didik. Kondisi internal mencakup kondisi
fisik, seperti kesehatan organ tubuh; kondisi psikis, seperti kemampuan
intelektual, emosional; dan kondisi sosial, seperti kemampuan
bersosialisasi dengan lingkungan. Sama kompleksnya pada kondisi
22
internal adalah kondisi eksternal yang ada di lingkungan peserta didik.
Beberapa faktor eksternal seperti variasi dan tingkat kesulitan materi
belajar (stimulus) yang dipelajari (direspon), tempat belajar, iklim, suasana
lingkungan, dan budaya belajar masyarakat akan mempengaruhi kesiapan,
proses, dan hasil belajar.
Belajar merupakan suatu proses yang menimbulkan terjadinya
perubahan atau pembaruan dalam tingkah laku dan kecakapan. Menurut
Purwanto (dalam Thobroni dan Mustofa, 2012: 31) berhasil atau tidaknya
perubahan tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang
dibedakan menjadi dua golongan sebagai berikut :
1. Faktor yang ada pada diri organisme tersebut yang disebut faktor
individual. Faktor individual meliputi hal-hal berikut:
a. Faktor kematangan atau pertumbuhan.
b. Faktor kecerdasan atau intelegensi.
c. Faktor latihan atau ulangan.
d. Faktor motivasi.
e. Faktor pribadi.
2. Faktor yang ada di luar individu yang disebut faktor social. Termasuk
ke dalam faktor di luar individual atau faktor social antara lain sebagai
berikut:
a. Faktor keluaarga atau keadaan rumah tangga.
23
b. Suasana dan keadaan keluarga yang bermacam-macam turut
menentukan bagaimana dan sampai di mana belajar dialami anak-
anak.
c. Faktor gurudan cara mengajarnya.
d. Faktor alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar.
e. Faktor lingkungan dan kesempatan yang tersedia.
f. Faktor motivasi sosial.
Menurut Hamalik (2011: 32) belajar yang efektif sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor kondisional yang ada. Faktor-faktor itu
adalah sebagai berikut: (a) Faktor kegiatan, penggunaan dan ulangan; (b)
Belajar memerlukan latihan; (c) Belajar siswa lebih berhasil, belajar akan
lebih berhasil jika siswa merasaberhasil dan mendapat kepuasannya; (d)
Siswa yang belajar ia harus mengetahui apakah berhasil atau gagal dalam
belajarnya; (e) Faktor asosiasi besar manfaatnya dalam belajar; (f)
Pengalaman masa lampau (bahan apersepsi) dan pengertian-pengertian
yang telah dimiliki oleh siswa, besar peranannya dalam proses belajar; (g)
Faktor kesiapan belajar; (h) Faktor minat dan usaha; (i) Faktor-faktor
fisiologis; (j) Faktor inteligensi.
Berdasar pendapat ahli tentang faktor-faktor belajar dapat
disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal
dari dalam individu dan dapat mempengaruhi proses belajar individu
misalnya faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan. Faktor
24
eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu seperti: faktor
lingkungan, faktor masyarakat, faktor keadaan sosial, dll yang dapat
mempengaruhi belajar individu. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses
belajar tersebut menentukan apakah seorang individu berhasil atau gagal
dalam ia melakukan proses belajar.
2.1.2.3. Prinsip-prinsip belajar
Menurut Rifa’i dan Anni (2009: 95) beberapa prinsip belajar lama
yang berasal dari teori dan penelitian tentang belajar masih relevan dengan
beberapa prinsip lain yang dikembangkan oleh Gagne. Beberapa prinsip
yang dimaksud yaitu: keterdekatan, pengulangan, dan penguatan. Prinsip
keterdekatan menyatakan bahwa situasi stimulus yang hendak direspon
oleh pembelajar harus disampaikan sedekat mungkin waktunya dengan
respon yang diinginkan. Prinsip pengulangan menyatakan bahwa situasi
stimulus dan responnya perlu diulang-ulang, atau dipraktikkan, agar
belajar dapat diperbaiki dan meningkatkan retensi belajar. Prinsip
penguatan menyatakan bahwa belajar sesuatu yang baru akan diperkuat
apabila belajar yang lalu diikuti oleh perolehan hasil yang menyenangkan.
Dengan kata lain pembelajar akan kuat motivasinya untuk mempelajari
sesuatu yang baru apabila hasil belajar yang telah dicapai memperoleh
penguatan.
Menurut Suprijono (dalam Thobroni dan Mustofa, 2012: 21),
prinsip-prinsip belajar terdiri dari tiga hal. Pertama, prinsip belajar adalah
25
perubahan perilaku sebagai hasil belajar yang memiliki ciri-ciri sebagai
berikut.
1. Sebagai hasil tindakan rasioanal instrumental, yaitu perubahan yang
disadari.
2. Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya.
3. Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.
4. Positif atau berakumulasi.
5. Aktif sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.
6. Permanen atau tetap.
7. Bertujuan atau terarah.
8. Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan
Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena dorongan
kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistematik
yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan
fungsional dari berbagai komponen belajar. Ketiga, belajar merupakan
bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil interaksi
antara peserta didik dan lingkungannya.
Berdasar pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa prinsip belajar
mencakup 3 hal yaitu prinsip kedekatan,prinsip pengulangan dan prinsip
penguatan. Selain itu, prinsip belajar juga meliputi 3 hal yaitu belajar
merupakan perubahan perilaaku; belajar sebagai proses yang terjadi karena
dorongan, tujuan yang ingin dicapai, bersifat dinamis dan konstruktif;
26
belajar merupakan bentuk pengalaman yang hasilnya ada interaksi antara
siswa dan lingkungan sekitar.
2.1.2.4. Ciri-ciri belajar
Menurut Djamarah (2011: 15) jika hakikat belajar adalah
perubahan tingkah laku, maka ada beberapa perubahan tertentu yang
dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar.
1. Perubahan yang terjadi secara sadar.
Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan
itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya
suatu perubahan dalam dirinya.
2. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional.
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu
berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang
terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna
bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.
3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.
Perubahan selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu
yang lebih baik dari sebelumnya. Semakin banyak usaha belajar yang
dilakukan,makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh.
4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau
permanen. Tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat
menetap.
27
5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.
Perubahan dalam tingkah laku terjadi karena adanya tujuan yang akan
dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang
benar-benar disadari.
6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar
meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Seseorang yang belajar,
sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara
menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan
sebagainya.
Menurut Winataputra (2009: 1.8) ciri-ciri belajar memusatkan pada
tiga hal. Pertama, belajar harus memungkinkan perubahan perilaku pada
diri individu.Perubahan tidak hanya pada aspek pengetahuan atau kognitif
saja tetapi juga meliputi aspek sikap dan nilai serta keterampilan. Kedua,
perubahan itu harus dari buah pengalaman. Perubahan perilaku individu
karenya adanya interaksi antara dirinya dengan lingkungannya. Interaksi
ini dapat berupa interaksi fisik.Ketiga, perubahan tersebut bersifat relatif
menetap. Perubahan perilaku akibat belajar akan bersifat cukup permanen.
Dari beberapa pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa seseorang
dikatakan belajar apabila terdapat perubahan yang terjadi dalam individu
secara sadar, bersifat fungsional, perubahan yang bersifat positif dan aktif,
tidak sementara atau permanen, memiliki tujuan, terarah dan mencakup
seluruh aspek tingkah laku. Perubahan tersebut berupa perubahan tingkah
28
laku yang bersifat permanen, pengetahuan yang bertambah luas, dan
perubahan tersebut harus dari buah pengalaman. Perubahan tidak hanya
pada aspek pengetahuan atau kognitif saja, tapi perubahan juga meliputi
aspek afektif dan aspek psikomotorik.
2.1.2.5 Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta
didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek
perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang telah dipelajari oleh
peserta didik. Oleh karena itu apabila peserta didik mempelajari
pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh
adalah berupa penguasaan konsep. (Rifa’i dan Anni, 2009 : 85). Menurut
Purwanto (2013 : 44) hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua
kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil
(product) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu
aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara
fungsional.
Menurut Suprijono (dalam Thobroni dan Mustofa, 2012: 5-6), hasil
belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Dari pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar perubahan perilaku peserta didik yang
diperoleh akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses belajar. Hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2014: 22).
29
Benyamin S. Bloom menyampaikan tiga taksonomi yang disebut
dengan ranah belajar, yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah
psikomotorik. Ranah kognitif (pengetahuan) yang berkaitan dengan
hasil belajar intelektual meliputi enam aspek, yakni pengetahuan atau
ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah
kognitif yang paling banyak digunakan oleh para guru untuk memperoleh
nilai siswa di sekolah karena ranah kognitif ini berkaitan dengan
kemampuan siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. Ranah afektif
(sikap) berkaitan dengan hasil belajar yang berupa sikap dimana ranah
tersebut terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi,
penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotoris (keterampilan)
berkaitan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak
yang terdiri dari enam aspek yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan
dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan
keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli diatas, apat disimpulkan
bahwa hasil belajar meliputi 3 ranah yaitu, ranah kognitif, ranah afektif
dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa
pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif
mencakup kategori pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis,
dan penilaian. Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan
nilai. Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti
keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf.
30
Hasil belajar tersebut merupakan bentuk informasi mengenai
perkembangan dan keberhasilan siswa dalam menempuh pendidikan di
sekolah. Indikator dalam pengukuran hasil belajar siswa kelas IV ini
adalah nilai ulangan semester 2 yang mencakup 3 ranah yaitu ranah
kognitif, afektif dan psikomotorik pada mata pelajaran yang di ujikan ujian
nasional yaitu Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA. Sehingga dapat
mewakili hasil belajar siswa kelas IV.
2.1.2.6. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi
unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur
yang saling mempengaruhi mencapai tujuan (Hamalik, 2014: 57). Menurut
Winataputra (2008:1.18), pembelajaran merupakan kegiatan yang
dilakukan untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas
dan kualitas belajar pada diri peserta didik. Sedangkan Rifa’I &Anni
(2011:193) berpendapat bahwa proses pembelajaran merupakan interaksi
atau komunikasi antara pendidik dengan peserta didik, dan antar peserta
didik. Menurut Siregar dan Nana (2010: 13) terdapat beberapa ciri
pembelajaran antara lain merupakan upaya sadar dan disengaja,
pembelajaran harus membuat siswa belajar, tujuan harus ditetapkan
terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan dan pelaksanaannya
terkendali, baik isinya, waktu, proses, maupun hasilnya.
Dari pengertian tentang pembelajaran di atas, disimpulkan bahwa
pembelajaran adalah suatu proses interaksi siswa dengan guru untuk
31
memperoleh suatu keterampilan, ilmu dan pengetahuan dengan
menyediakan lingkungan, memanipulasi sumber-sumber belajar dalam diri
siswa agar memperoleh hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang
melalui pelajaran, pengalaman atau pengajaran. Pembelajaran merupakan
tindakan yang secara sadar dan disengaja yang mendorong siswa belajar
yang bertujuan untuk mencapai hasil yang maksimal dengan adanya
pengendalian didalam pembelajaran.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan upaya
menyempurnakan kurikulum agar lebih familiar dengan guru, karena
mereka banyak dilibatkan dan diharapkan memiliki tanggungjawab yang
memadai (Mulyasa, 2011: 8-9). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
merupakan kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial
budaya masyarakat setempat, karakteristik peserta didik. Sekolah, dan
komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan
silabus berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi
lulusan, di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab
dalam bidang pendidikan pada jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK, serta
departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk
MI, MTs. MA, dan MAK. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tidak
hanya dibutuhkan kurikulum saja namun juga adanya standar kompetensi
lulusan yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam penentuan lulusan
siswa. Adapun standar kompetensi lulusan meliputi kompetensi untuk
32
seluruh mata pelajaran. Akan tetapi tolak ukur dalam pendidikan di SD
untuk mencapai kelulusan siswa salah satunya ditentukan oleh Ujian
Nasional (UN) pada mata pelajaran tertentu meliputi mata pelajaran
Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA. Adapun ketiga mata pelajaran
yang masuk dalam mata pelajaran yang di UN kan merupakan mata
pelajaran yang wajib dipelajari oleh siswa SD. Untuk mencapai hasil yang
diharapkan ketiga mata pelajaran yang UN kan tersebut mempunyai tujuan
masing-masing.
Menurut Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP, 2006) tujuan
mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan maupun tulis.
2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dan bahasa negara.
3) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan
kreatif untuk berbagai tujuan.
4) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan
dan kemampuan berbahasa.
33
6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Indonesia.
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep
dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat,
efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh.
4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,
yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah.
Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut:
1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.
34
2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA
yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi dan masyarakat.
4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
5) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara,
menjaga dan melestarikan lingkungan alam.
6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai
dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Dibawah ini merupakan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
yang dicapai oleh siswa selama proses pembelajaran pada semester 2.
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : IV (empat)
Semester : 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
5. Mendengarkan
Mendengarkan
pengumuman
5.1 Menyampaikan kembali isi
pengumuman yang dibacakan
5.2 Menirukan pembacaan pantun anak
dengan lafal dan intonasi yang
Tepat
6. Berbicara 6.1 Berbalas pantun dengan lafal dan
35
Mengungkap-kan
pikiran, perasaan, dan
informasi dengan
bertelepon
intonasi yang tepat
6.2 Menyampaikan pesan yang diterima
melalui telepon sesuai dengan isi
pesan
7. Membaca
Memahami teks
melalui membaca
intensif, membaca
nyaring, dan membaca
pantun
7.1 Menemukan kalimat utama pada tiap
paragraf melalui membaca intensif
7.2 Membaca nyaring suatu pengumuman
dengan lafal dan intonasi yang tepat
7.3 Membaca pantun anak secara
berbalasan dengan lafal dan intonasi
yang tepat
8. Menulis
Mengungkap-kan
pikiran, perasaan, dan
informasi secara tertulis
dalam bentuk pantun
anak
8.1 Menyusun karangan tentang
berbagai topik sederhana dengan
memperhatikan penggu- naan ejaan
(huruf besar dan tanda baca)
8.2 Menulis pengumu-man dengan
bahasa yang baik dan benar serta
memperhatikan penggu-
naan ejaan
8.3 Membuat pantun anak yang menarik
tentang berbagai tema (persahabatan,
keteku-nan, kepatuhan, dll.) sesuai
dengan ciri-ciri pantun
36
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas : IV (empat)
Semester : 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
5. Menjumlahkan dan
mengurangkan
bilangan bulat
5.1 Menjumlahkan bilangan bulat
5.2 Menjumlahkan bilangan bulat
5.3 Mengurangkan bilangan bulat
5.4 Melakukan operasi hitung campuran
6. Menggunakan
pecahan dalam
pemecahan masalah
6.1 Menjelaskan arti pecahan dan
urutannya
6.2 Menyederhanakan berbagai bentuk
pecahan
6.3 Menjumlahkan pecahan
6.4 Mengurangkan pecahan
6.5 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan pecahan
7. Menggunakan
lambang bilangan
Romawi
7.1 Mengenal lambang bilangan Romawi
7.2 Menyatakan bilangan cacah sebagai
bilangan Romawi dan sebaliknya
37
Mata Pelajaran : IPA
Kelas : IV (empat)
Semester : 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
7. Memahami gaya dapat
mengubah gerak
dan/atau bentuk suatu
benda
7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa
gaya (dorongan dan tarikan) dapat
mengubah gerak suatu benda
7.2 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa
gaya (dorongan dan tarikan) dapat
mengubah bentuk suatu benda
8. Memahami berbagai
bentuk energi dan
cara penggunaannya
dalam kehidupan
sehari-hari.
8.1 Mendeskripsikan energi panas dan
bunyi yang terdapat di lingkungan
sekitar serta sifat-sifatnya
8.2 Menjelaskan berbagai energi alternatif
dan cara penggunaannya
8.3 Membuat suatu karya/model untuk
menunjukkan perubahan energi gerak
akibat pengaruh udara, misalnya roket
dari kertas/baling-baling/pesawat
kertas/parasut
8.4 Menjelaskan perubahan energi bunyi
melalui penggunaan alat musik
9. Memahami perubahan
kenampakan
permukaan bumi dan
benda langit
9.1 Mendeskripsikan perubahan
kenampakan bumi.
9.2 Mendeskripsikan posisi bulan dan
kenampakan bumi dari hari ke hari.
10. Memahami 10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab
38
perubahan lingkungan
fisik dan pengaruhnya
terhadap daratan
perubahan lingkungan fisik (angin,
hujan, cahaya matahari, dan
gelombang air laut).
10.2 Menjelaskan pengaruh perubahan
lingkungan fisik terhadap daratan
(erosi, abrasi, banjir, dan longsor)
10.3 Mendeskripsikan cara pencegahan
kerusakan lingkungan (erosi, abrasi,
banjir, dan longsor)
11. Memahami
hubungan antara
sumber daya alam
dengan lingkungan,
teknologi, dan
masyarakat
11.1 Menjelaskan hubungan antara sumber
daya alam dengan lingkungan
11.2 Menjelaskan hubungan antara sumber
daya alam dengan teknologi yang
digunakan
11.3 Menjelaskan dampak pengambilan
bahan alam terhadap pelestarian
lingkungan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas untuk mencapai
tujuan pembelajaran tidak hanya dibutuhkan kurikulum saja namun juga
adanya standar kompetensi lulusan yang dapat digunakan sebagai
pedoman dalam penentuan lulusan siswa. Tolok ukur kelulusan di SD
salah satunya dengan 3 mata pelajaran yang di UN kan yaitu Bahasa
Indonesia, Matematika dan IPA.
39
2.1.2.7. Prinsip Pembelajaran
Terdapat sembilan prinsip yang dapat dilakukan oleh guru dalam
melaksanakan pembelajaran, antara lain:
1. Menarik perhatian yaitu hal yang menimbulkan minat siswa dengan
mengemukakan sesuatu yang baru, aneh, kontradiksi atau kompleks.
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan memberikan kemampuan
yang baru dikuasai siswa setelah selesai mengikuti proses
pembelajaran.
3. Mengingatkan konsep/prinsip yang telah dipelajari dengan merangsang
ingatan tentang pengetahuan yang telah dipelajari yang menjadi
prasyarat untuk mempelajari materi yang baru.
4. Menyampaikan materi pelajaran yaitu dengan memberikan dan
menyampaikan materi yang telah direncanakan.
5. Memberikan bimbingan belajar dengan memberikan pertanyaan
pertanyaan yang membimbing proses/alur berpikir siswa agar memiliki
pemahaman yang lebih baik.
6. Memperoleh kinerja penampilan siswa, siswa diminta menunjukkan
apa yang telah dipelajari atau penguasaannya terhadap materi.
7. Memberikan balikan dengan memberitahu seberapa jauh ketepatan
performance siswa.
8. Menilai hasil belajar, memberikan tes atau tugas untuk mengetahui
seberapa jauh siswa menguasai tujuan pembelajaran.
40
9. Memperkuat retensi dan transfer belajar, merangsang kemampuan
mengingat-ingat dan mentransfer dengan memberikan rangkuman,
mengadakan review atau mempraktikkan apa yang telah dipelajari.
(Gagne dalam Siregar dan Nana, 2010: 16-17)
2.1.4 Hubungan Fasilitas Belajar Dengan Hasil Belajar
Menurut Slameto (2013:2) belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya. Hasil belajar siswa pada hakikatnya
adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik
(Nana Sudjana, 2014: 3). Belajar dapat dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu
faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada di
dalam individu, meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor
kelelahan. Sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar
individu, yaitu lingkungan sosial misalnya lingkungan sekolah; lingkungan
rumah; lingkungan masyarakat dan lingkungan non sosial misalnya jarak
dengan rumah; fasilitas belajar; iklim dan waktu belajar.
Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar adalah
fasilitas belajar. Menurut Djamarah (2011: 184) fasilitas belajar
merupakan kelengkapan mengajar guru yang harus dimiiki oleh sekolah.
Fasilitas belajar merupakan segala sesuatu yang berupa sarana dan
prasarana pendidikan digunakan secara langsung atau tidak secara
41
langsung untuk membantu proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Kegiatan belajar mengajar di sekolah dipengaruhi oleh fasilitas belajar
yang baik. Peserta didik dapat belajar lebih baik, nyaman dan
menyenangkan apabila terdapat fasilitas belajar yang memadai daan dapat
dimanfaatkan oleh peserta didik.
Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa fasilitas
belajar ada hubungannya dengan pencapaian hasil belajar siswa, karena
fasilitas belajar merupakan faktor yang penting dalam mempengaruhi hasil
belajar belajar siswa, apabila siswa mempunyai fasilitas belajar yang baik
maka akan mendapatkan hasil belajar yang baik pula sebaliknya apabila
fasilitas belajar siswa kurang baik dan memadai maka ia akan
mendapatkan hasil belajar yang kurang baik pula. Oleh sebab itu, untuk
mencapai hasil belajar yang baik perlunya fasilitas belajar yang memadai
yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik, sehingga pembelajaran yang
menyenangkan dan menarik minat dari peserta didik dapat tercapai.
42
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Beberapa hasil penelitian yang relevan tentang hubungan fasilitas
belajar siswa dan hasil belajar siswa yang telah ada sebelum penelitian ini
dilakukan menjadi kajian empiris bagi penelitian ini. Penelitian relevan ini
sebagai bahan pengembangan peneliti dalam melaksanakan penelitian.
Penelitian tersebut antara lain penelitian yang dilakukan oleh:
Pertama penelitian yang dilakukan oleh Aan Nasrulloh pada tahun
2014 dengan judul “Pengaruh Manajemen Pembelajaran dan Fasilitas
Belajar Terhadap Hasil Belajar Chest Pass Bola Basket”.Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang sangat signifikan dari
Manajemen Pembelajaran dan Fasilitas Belajar Terdapat Hasil Belajar
Chest Pass Bola Basket di SMA Negeri Kota Bandung. Manajemen
Pembelajaran dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Chest Pass Bola
Basket sebesar F=3.35. Dapat disimpulkan bahwa Manajemen
Pembelajaran dan Fasilitas Belajar Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar
Chet Pass Bola Basket di SMA Negeri Kota Bandung.
Kedua, penelitian lain yang mendukung dilakukan oleh Fanny
Violita Tahun 2013 dengan judul “Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan
Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Administrasi
Perkantoran Di SMK N 1 PAYAKUMBUH “. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa kelas X administrasi
perkantoran di SMK N 1 Payakumbuh. Dari hasil uji hipotesis bahwa
43
thitung 5,018 sesuai dengan ketentuan jika thitung > ttabel maka akibatnya
Ho ditolak.. Jika thitung sudah diperoleh maka ttabel yang diperoleh
sebesar 1,675 Hal ini berati bahwa fasilitas belajar berpengaruh signifikan
terhadap prestasi belajar siswa kelas X administrai perkantoran di SMK N
1 Payakumbuh. Dimana semakin baik fasilitas belajar maka prestasi
belajar siswa yang akan diperoleh juga akan semakin baik.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Feriady,
Harnanik dan St. Sutarno Tahun 2012 dengan judul “Pengaruh Persepsi
Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Dan Fasilitas Belajar Siswa
Terhadap Minat Belajar IPS Kelas VIII SMP N 3 Purbalingga”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh fasilitas belajar siswa
terhadap minat belajar siswa pada Pelajaran IPS kelas VIII di SMP N 3
Purbalingga dan ada pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan
mengajar guru dan fasilitas belajar siswa terhadap minat belajar siswa pada
Pelajaran IPS kelas VIII di SMP N 3 Purbalingga.
Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Deni Yonitasari Tahun
2014 dengan judul “Pengaruh Cara Belajar, Lingkungan Keluarga, Dan
Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Akuntasi Siswa
Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Magelang Tahun Ajaran 2013/2014”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif cara belajar,
lingkungan keluarga, dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar
ekonomi akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Magelang tahun
ajaran 2013/2014 baik secara simultan maupun parsial.
44
Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Dyah Ayu Ratnaningtyas
dan Muhsin Tahun 2014 dengan judul “Pengaruh Kesiapan Belajar,
Motivasi Belajar, Fasilitas Belajar Dan Lingkungan Teman Sebaya
Terhadap Keterampilan Mengetik Mahasiswa Program Pendidikan
Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
variabel kesiapan belajar, motivasi belajar, fasilitas belajar dan lingkungan
teman sebaya terhadap keterampilan mengetik mahasiswa Program
Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Semarang secara simultan sebesar 70,6%. Pengaruh secara parsial
kesiapan belajar sebesar 4.162%, motivasi belajar sebesar 16%, fasilitas
belajar sebesar 10.3%, dan lingkungan teman sebaya sebesar 11.9%.
Keenam, penelitian yang dilakukan oleh Prastiwi Yuliani dan
Sucihatiningsih D.W.P Tahun 2014 dengan judul “Pengaruh Fasilitas
Belajar, Pengelolaan Kelas, Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil
Belajar Ekonomi Melalui Motivasi Belajar Siswa Kelas XI MA Al-Asror
Kota Semarang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas belajar
berpengaruh terhadap motivasi belajar. Pengelolaan kelas berpengaruh
terhadap motivasi belajar. Lingkungan keluarga berpengaruh terhadap
motivasi belajar.Motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar.
Fasilitas belajar berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap hasil
belajar. Pengelolaan kelas berpengaruh langsung dan tidak langsung
45
terhadap hasil belajar.Lingkungan keluarga berpengaruh secara langsung
dan tidak langsung terhadap hasil belajar.
Ketujuh, penelitian terkait fasilitas belajar oleh Uline Cynthia
dengan judul The Walls Speak: The Interplay of quality facilities, school
climate, and student achievement ” Dinding berbicara: pengaruh fasilitas
berkualitas, iklim sekolah, dan prestasi siswa”, dengan hasil penelitian
menunjukkan terdapat sebuah hubungan antara fasilitas sekolah
berkualitas dengan prestasi siswa dalam Bahasa inggris dan matematika.
Sebaiknya fasilitas berkualitas memiliki signifikasi positif yang
dihubungkan dengan variabel iklim sekolah. Akhirnya hasil hipotesis
menunjukkan bahwa iklim sekolah bermain menengahi sebuah peran
dalam hubungan antara fasilitas berkualitas dengan hasil belajar.
Penelitian yang telah dilakukan diatas dapat dijadikan sebagai
bahan pengembangan bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian.
Penelitian yang akan dilakukan ini memiliki tujuan untuk mengetahui
apakah ada hubungan antara fasilitas belajar siswa terhadap hasil belajar
siswa di Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang.
46
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah
fasilitas belajar siswa. Fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang berupa
sarana dan prasarana di sekolah yang secara langsung ataupun tidak secara
langsung membantu dan mempermudah kegiatan belajar mengajar di
sekolah. Fasilitas belajar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu sarana
dan prasarana. Sarana sekolah adalah semua peralatan yang digunakan
secara langsung dalam proses pendidikan di sekolah, contohnya yaitu
meja, kursi, buku pelajaran, alat tulis, dan lain-lain. Sedangkan prasarana
adalah semua perlengkapan dasar pendidikan yang secara tidak langsung
menunjang proses kegiatan belajar mengajar di sekolah, contohnya
laboratorium, perpustakaan, ruang UKS, dan kamar mandi. Semakin
lengkap fasilitas belajar yang dimiliki oleh siswa maka hasil belajar siswa
akan meningkat. Selain fasilitas belajar yang memadai, fasilitas belajar
juga harus dimanfaatkan dengan baik sehingga dapat membantu untuk
meningkatkan kemampuan siswa.
47
Berdasarkan uraian diatas, peneliti menggambarkan kerangka
berpikir tentang hubungan simetris antara fasilitas belajar siswa dengan
hasil belajar siswa, dapat digambarkan kerangka berpikir sebagai berikut:
Gambar 2.1
Bagan Kerangka Berpikir
Fasilitas belajar dan
hasil belajar
1. Sarana: Alat pelajaran, media
pembelajaran, buku pelajaran, alat tulis
dan alat peraga buku pelajaran, alat tulis,
media pembelajaran, alat peraga.
2. Prasarana: ruang kelas, ruang
laboratorium, ruang praktik, ruang
komputer, UKS, WC, kamar mandi,
taman dan tempat parkir.
Dilihat dari mata pelajaran yang
diujikan nasional yaitu Bahasa
Indonesia, Matematika dan IPA.
Meliputi 3 ranah: 1. Ranah kognitif
sebagai data utama
2. Ranah afektif, 3. Ranah
psikomotorik sebagai data
pendukung.
Ada atau tidaknya hubungan antara
fasilitas belajar dengan hasil belajar
siswa di kelas IV SDN Gugus
Wijaya Kusuma Kota Semarang.
Fasilitas
Belajar Hasil Belajar
48
2.4 HIPOTESIS PENELITIAN
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir, dapat disusun
suatu hipotesis penelitian yang merupakan dugaan sementara dari
permasalahan penelitian yaitu : ada hubungan positif antara fasilitas
belajar siswa dengan hasil belajar siswa di SDN Gugus Wijaya Kusuma
Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang.
49
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. JENIS DAN DESAIN PENELITIAN
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,
2015:3). Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian
korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sukmadinata
(2013:56) penelitian korelasional ditujukan untuk mengetahui hubungan
suatu variabel dengan variabel-variabel lain. Hubungan antara satu dengan
beberapa variabel lain dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi dan
keberartian (signifikasi) secara statistik. Dalam penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui adanya hubungan antara fasilitas belajar siswa terhadap
hasil belajar siswa kelas IV di Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel fasilitas
belajar siswa (X) sebagai variabel bebas dan variabel hasil belajar siswa
(Y) sebagai variabel terikat.
Diagram desain penelitiannya yaitu sebagai berikut.
50
Bagan 3.1: Desain Penelitian
Keterangan:
X : Variabel kebiasaan belajar
Y : Variabel hasil belajar (Sugiyono, 2015:66)
Secara lebih detail desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Hasil Belajar (Y)
Dilihat dari nilai ulangan
pada 3 mata pelajaran
yang di UAN kan pada
semester genap yaitu
Bahasa Indonesia,
Matematika dan IPA.
Fasilitas Belajar
(X)
1. Alat-alat
pelajaran
2. Media
pembelajaran
3. Alat peraga
4. Tempat belajar
5. Perpustakaan
6. Ruang belajar
7. UKS
X Y
51
3.2. PROSEDUR PENELITIAN
Dalam penelitian ini prosedur penelitian merupakan tata cara yang
dilakukan pada saat penelitian atau langkah-langkah menjalankan suatu
penelitian. Prosedur penelitian dalam penelitian ini sebagai berikut:
a. Tahap persiapan
Pada tahapan ini meliputi izin tempat observasi dan pelaksanaan
penelitian, pengajuan identifikasi masalah, penyusunan proposal
penelitian, penyusunan kisi-kisi instrumen, penyusunan instrumen,
serta konsultasi kepada dosen pembimbing.
b. Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini meliputi uji coba instrumen di lapangan pada sampel di
luar populasi, pengambilan data sesuai dengan instrumen yang telah
diuji validitas dan reliabilitasnya.
c. Tahap penyelesaian
Pada tahap ini meliputi tahap analisis data dan menyusun laporan
penelitian. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik
deskriptif, uji prasyarat, dan analisis akhir.
52
3.3. SUBYEK PENELITIAN, LOKASI, DAN WAKTU
PENELITIAN
3.3.1. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD
Negeri di Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang. Dalam gugus ini
terdapat 4 SD Negeri. Banyaknya populasi dalam penelitian ini adalah
siswa yang terdapat pada SD Negeri kelas IV di Gugus Wijaya Kusuma
Kota Semarang.
Tabel 3.1 Tabel Populasi SDN di Gugus Wijaya Kusuma Kota
Semarang
No Nama Sekolah Jumlah Siswa
1 SDN Bringin 02 35 siswa
2 SDN Podorejo 01 24 siswa
3 SDN Podorejo 02 40 siswa
4 SDN Podorejo 03 17 siswa
Jumlah siswa 116 siswa
Sumber: Data di Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang.
3.3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri Gugus Wijaya
Kusuma Kota Semarang. SDN yang akan dilakukan penelitian yaitu SDN
Bringin 02, SDN Podorejo 01, SDN Podorejo 02, dan SDN Podorejo 03.
Waktu penelitian yaitu antara bulan Februari – Maret.
53
3.4. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
3.4.1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2015: 117). Menurut Arikunto (2013: 173) populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa
kelas IV SD Negeri di Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang yang terdiri
dari 4 SD Negeri yaitu SDN Bringin 02, SDN Podorejo 01, SDN Podorejo
02, dan SDN Podorejo 03 yang berjumlah 116 siswa.
3.4.2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2015: 118). Menurut Arikunto (2010:
174) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Oleh karena
itu sampel yang diambil harus representatif atau mewakili. Agar sampel
yang diambil representatif maka perlu dilakukan teknik sampling. Menurut
Sugiyono (2015: 118) teknik sampling adalah suatu cara pengambilan
sampel.
Untuk menentukan jumlah sampel peneliti menggunakan rumus
dari Isaac dan Michael (Sugiyono,2015:126).
( )
Keterangan
54
S = jumlah sampel
= dapat dilihat pada tabel chi kuadrat dengan dk = 1, dan
taraf kesalahan 1%, 5%, 10%
P = Q = 0,5
d = 0,05
( ) ( )
S =89
Berdasarkan rumus tersebut didapatkan sampel sejumlah 89,2. Dari
hasil sampel tersebut dapat dibulatkan menjadi 89 dari 116 populasi
dengan taraf kesalahan 5%. Dalam penelitian ini teknik sampling yang
digunakan adalah teknik proprotional sampling (sampel proporsi/sampel
imbangan). Menurut Arikunto (2013:182) teknik pengambilan proporsi
atau sampel imbangan ini dilakukan untuk menyempurnakan penggunaan
teknik sampel berstrata atau sampel wilayah. Untuk memperoleh sampel
yang representatif, pengambilan subjek dari setiap strata atau setiap
wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek
dalam masing-masing strata atau wilayah dikarenakan ada kalanya
banyaknya subjek yang terdapat pada setiap strata atau setiap wilayah
tidak sama. Perhitungan jumlah sampel setiap wilayah sebagai berikut.
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
No Nama Sekolah Jumlah Siswa Jumlah Sampel
1 SDN Bringin 02 35 siswa
55
2 SDN Podorejo 01 24 siswa
3 SDN Podorejo 02 40 siswa
4 SDN Podorejo 03 17 siswa
Jumlah Siswa 116 siswa 89 siswa
Berdasarkan perhitungan sampel penelitian di atas, maka dapat
diketahui sampel penelitian untuk kelas IV SD Negeri di Gugus Wijaya
Kusuma sebanyak 89 siswa.
3.5. VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian adalah suatu atribut seseorang atau objek yang
mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau suatu objek
dengan objek lain (Sugiyono, 2015: 60). Dalam penelitian ini mempunyai
dua variabel yaitu : variabel bebas (independen variabel) dan variabel
terikat (dependent variabel). Judul dalam penelitian ini yaitu Hubungan
antara Fasilitas Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar Siswa Di Gugus
Wijaya Kusuma Kota Semarang, maka variabelnya yaitu:
1. Variabel Bebas dalam penelitian ini adalah fasilitas belajar siswa (X) di
Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang.
2. Variabel Terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa (Y) di
Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang.
3.5.1. Definisi Operasional
3.5.1.1. Variabel Fasilitas Belajar (X)
56
Fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang digunakan secara
langsung dan tidak langsung dalam rangka memudahkan dan melancarkan
proses kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pemebelajaran.
Menurut Depdiknas (dalam Barnawi dan Arifin, 2014: 47) fasilitas belajar
terbagi menjadi dua yaitu sarana dan prasarana belajar. Sarana belajar
adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara
langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah, contohnya alat
tulis, media pembelajaran, dan alat peraga. Sedangkan prasarana
pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak
langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah, contohnya
yaitu ruang kelas, ruang laboratorium, ruang perpustakaan dan WC.
3.5.1.2. Variabel Hasil Belajar (Y)
Menurut Purwanto (2013 : 44) hasil belajar adalah perubahan
perilaku yang diperoleh peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar.
Perubahan oleh peserta didik tersebut tergantung pada apa yang telah
mereka pelajari. Hasil belajar yang dilakukan oleh peserta didik memiliki
beberapa peranan penting, yaitu:
1. Memberikan arah pada kegiatan peserta didikan.
2. Untuk mengetahui kemajuan belajar dan perlu tidaknya pemberian
peserta didikan pembinaan bagi peserta didik.
3. Sebagai bahan komunikasi
57
Hasil belajar yang dihasilkan oleh peserta didik mencakup 3 ranah
belajar, yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Ranah
kognitif berkaitan dengan pengetahuan, wawasan dan kemapuan peserta
didik. Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap dan minat pesrta
didik. Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik peserta
didik. Apabila 3 ranah tersebut dapat dicapai oleh peserta didik secara
maksimal maka tujuan pendidikan dapat tercapai dan output yang
dihasilkan oleh sekolah dapat berkembang dengan baik. Dalam penelitian
ini, hasil belajar yang digunakan meliputi 3 ranah yaitu kognitif meliputi
nilai ulangan semester 2 pada mata pelajaran IPA, Bahasa Indonesia,
Matematika, sedangkan pada ranah afektif meliputi lembar pengamatan
sikap siswa pada saat proses pembelajaran, dan pada ranah psikomotor
meliputi lembar pengamatan keterampilan siswa pada saat proses
pembelajaran pada siswa kelas IV SD Negeri Gugus Wijaya Kusuma Kota
Semarang.
3.6. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Dari segi alatnya, teknik pengumpulan data dapat dibedakan
menjadi tes dan bukan tes (non tes). Teknik tesvdiberikan secara lisan, tes
tulisan dan tes secara tindakan. Soal-soal tes disusun secara objektif dan
ada juga dalam bentuk esai atau uraian. Sedangkan bukan tes sebagai alat
penilaian mencakup observasi, kuesioner, wawancara, skala, sosiometri,
studi kasus, dll. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
teknik kuosioner/agket.
58
3.6.1. Kuosioner/Angket
Teknik kuosioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawab. Menggunakan teknik kuosioner
sangat efisien apabila peneliti mengetahui dengan pasti variabel yang akan
diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Teknik kuosioner
sangat cocok digunakan untuk jumlah responden yang cukup besar dan
tersebar diwilayah yang besar.
Dalam penelitian ini menggunakan angket yang berbentuk Skala
Likert dan bersifat tertutup. Angket yang bersifat tertutup akan membantu
responden untuk menjawab dengan cepat, dan memudahkan peneliti dalam
melakukan analisis data yang terkumpul. Dalam penelitian ini angket yang
digunakan untuk mendapatkan data tentang fasilitas belajar siswa dan hasil
belajar siswa. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan 4 alternatif
jawaban yang sesuai dengan responden yaitu selalu, sering, kadang-
kadang, dan tidak pernah. Skor untuk setiap butir soal sebagai berikut.
Tabel 3.3 Tabel skor untuk setiap butir soal pada skala Likert
Jawaban Skor Pertanyaan
Positif
Skor Pertanyaan
Negatif
Selalu 4 4
Sering 3 3
Kadang – Kadang 2 2
Tidak Pernah 1 1
59
3.6.2. Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2014: 82) dokumentasi merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu. Sedangkan menurut Arikunto (2013: 274)
dokumentasi digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.
Dalam penelitian ini dokumentasi yang digunakan adalah data
sebelum dan sesudah dilaksanakannya penelitian. Dokumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah daftar nilai peserta didik, foto
tentang keadaan fasilitas siswa, dan foto tentang sekolah yang dilakukan
penelitian.
3.7. INSTRUMEN PENELITIAN
3.7.1 Angket
Instrumen merupakan alat bantu yang digunakan untuk
mempermudah penelitian. Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini
adalah angket tertutup. Angket tertutup yaitu angket yang jawabannya
ditentukan oleh peneliti dan responden diharapkan dapat memilih jawaban
yang tersedia dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Pada penelitian
ini menggunakan instrumen angket atau kuesioner dengan skala Likert.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Penyusunan
angket yang baik adalah penyusunan angket yang didahului dengan
60
penyusunan kisi-kisi angket. Kisi-kisi disusun berdasarkan indikator yang
ada.
3.8. UJI INSTRUMEN
Menurut Sugiyono (2015:148) instrumen penelitian adalah suatu
alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang
diamati. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa
tes dan angket tertutup.
3.8.1. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2013: 211).
Instrumen yang dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Berdasarkan penjelasan tentang validitas
instrumen pengumpul data ditentukan oleh rumus korelasi product moment
(Arikunto, 2013: 213)
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi
n = jumlah subjek
X = skor soal yang dicari validitasnya
Y = skor total
Hasil perhitungan rxy dikonsultasikan pada tabel r product moment
dengan spesifikasi 5%. Jika rxy > rtabel maka butir soal tersebut valid, akan
61
tetapi sebelumnya jika harga rhitung < rtabel maka dikatakan bahwa
instrumen tersebut tidak valid. Dalam menghitung validitas angket dalam
penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 16 dengan langkah-langkah klik
Analysis > Correlate > Bivariate. Dari perhitungan data dengan
menggunakan SPSS 16, dari 40 butir soal uji coba diperoleh soal yang
valid sebanyak 30 butir soal dan yang tidak valid sebanyak 10. Uraian
nomor butir soal yang valid dan tidak valid bisa dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas
Butir
Soal
Valid Tidak Valid
No 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 16, 17,
18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 27, 28,
29, 30, 31, 32, 33, 35, 36, 37, 39,
40
1, 2, 4, 11, 12, 15, 22, 26,
34, 38
3.8.2. Reliabilitas
Instrumen selain dihitung validitasnya juga dihitung reliabilitasnya.
Menurut Arikunto (2013: 221) reliabilitas menunjuk pada tingkat
keandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.
Instrumen yang dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data
yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan
kenyataannya, maka berapa kali pun diambil tetap akan sama. Untuk
menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan rumus alpha
(Arikunto, 2014, 239) yaitu:
62
= ( )
Keterangan:
= reliabilitas instrumen
= banyaknya soal/ pertanyaan
= jumlah varians butir
= varians total
Langkah selanjutnya adalah menafsirkan perolehan angka
koefisien reliabilitas dengan berpedoman pada penggolongan yang
disampaikan oleh Suharsimi Arikunto (2013: 319) dengan menggunakan
interpretasi terhadap koefisien korelasi yang diperoleh atau nilai r.
Interpretasi tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 3.5 Interpretasi Nilai r
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan
1,00 Tinggi
Antara 0,600 sampai dengan
0,800 Cukup
Antara 0,400 sampai dengan
0,600 Agak rendah
Antara 0,200 sampai dengan
0,400 Rendah
Antara 0,000 sampai dengan
0,200 Sangat rendah (Tak berkorelasi)
(Suharsimi Arikunto, 2010: 319)
63
Dalam penelitian ini menghitung reliabilitas angket menggunakan
bantuan SPSS 16 dengan langkah-langkah klik Analyze > Scale >
Reliability Analysis. Pada kotak dialog Reability Analysis, masukkan data
variabel pada kotak Variables. Kemudian pilih menu Statistic dan beri
tanda centang (√) pada Scale if item deleted, pilih continue. Hasil
perhitungan uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.883 40
Dari hasil perhitungan menggunakan SPSS 16 hasil uji reliabilitas
diatas, hasil dari kolom Cronbach’s Alpha yaitu 0,883. Setelah
dikonsultasikan pada table interpretasi nilai r maka diketahui bahwa
reliabilitas variable fasilitas belajar termasuk dalam kategori tinggi.
64
3.9. ANALISIS DATA
3.9.1. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah dikumpulkan,
dimana tidak memiliki maksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku
umum. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran
umum mengenai variabel X dan Y (Sugiyono, 2014: 207).
3.9.2. Analisis Data Awal
3.9.2.1. Uji Normalitas
Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
uji normalitas. Uji normalitas data sebagai syarat bahwa setiap variabel
yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Sebelum peneliti
menggunakan teknik statistik parametris, maka harus menguji kenormalan
data. Uji normalitas digunakan untuk menguji kenormalan data (Sugiyono,
2012: 79).
L0= │F(zi) – S(zi) │
Keterangan
L0 = liliefors hitung
F(zi) = peluang
S(zi) = proporsi
Bila harga L0 lebih kecil atausama dengan L tabel, maka distribusi
dinyatakan normal. (Sudjana 2005: 466)
65
Dalam penelitian ini perhitungan uji normalitas menggunakan
bantuan komputer program SPSS versi 16. Pada penelitian ini, uji
normalitas menggunakan metode One Sample Kolmogorov-Smirnov
menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 16. Berikut langkah-
langkahnya: Klik Analyze – Nonparametric Tests – Legacy Dialogs – 1
Sample KS. Setelah itu akan terbuka kotak dialog One Sample
Kolmogorov-Smirnov Test. Masukkan variabel kebiasaan belajar dan hasil
belajar ke kotak Test Variable List, lalu klik OK.
Untuk menentukan normalitas dari data tersebut cukup membaca
pada nilai signifikansi (Asymp Sig 2-tailed). Jika signifikansi > 0,05 maka
data tidak berdistribusi normal. Tetapi jika nilai signifikansi < 0,05, maka
data berdistribusi normal.
Tabel 3.6 Rangkuman Hasil Uji Normalitas
No Variabel Nilai
Signifikansi
Kondisi Keterangan
1 X 0,087 >0,05 Normal
2 Y 0,200 >0,05 Normal
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa data dari variabel X dan
Y berdistribusi normal karena nilai signifikansi > 0,05.
66
3.9.2.2. Uji Linieritas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
linear atau tidak. Pengujian linearitas dilakukan dengan berbantuan
program SPSS 16. Apabila nilai signifikansi fhitung lebih besar dari 0,05
maka data variabel tersebut linear. Rangkuman hasil pengujian linearitas
data dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.7 Rangkuman Hasil Uji Linearitas Data
Variabel Sig.Deviation
Linearity
Sig.Linearity Keterangan
Fasilitas Belajar
Dengan Hasil
Belajar
0,368 0,00 Linier
Berdasarkan tabel di atas maka diperoleh hubungan antara variabel
fasilitas belajar (X) dengan hasil beajar (Y) memiliki nilai sig.linearity
sebesar 0,00 dibawah 0,05 dan nilai sig.deviation of lineearity sebesar
0,368 lebih besar dari 0.05 maka hubungan kedua variabel tersebut linear.
3.9.3. Uji Analisis Akhir
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan korelasional. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian
ini adalah untuk mengetahui korelasi antara variabel fasilitas belajar (X)
dengan hasil belajar siswa (Y). Teknik analisis data yang digunakan
adalah Product Moment dengan rumus sebagai berikut:
67
rxy = ( )( )
√( ( )
)( ( )
)
(Sugiyono 2012:228)
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi tiap butir
n = banyaknya subyek uji coba
∑xi = jumlah skor tiap butir
∑yi = jumlah skor total
∑x2 = jumlah kuadrat skor tiap butir
∑y2
= jumlah kuadrat skor total
∑xy = jumlah perkalian skor tiap butir dengan skor total
Hasil perhitungan korelasi Product Moment kemudian
dibandingkan dengan harga r tabel. Apabila r hitung lebih besar dari r
tabel, berarti terdapat hubungan antara fasilitas belajar siswa dengan hasil
belajar siswa, dan apabila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka tidak
terdapat hubungan antara kedua variabel.
Menurut Sugiyono (2013:231) pedoman untuk memberikan interpretasi
koefisien korelasi yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.8
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
69
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. HASIL PENELITIAN
4.1.1. Analisis Statistik Deskriptif
Suatu penelitian data yang didapatkan masih berupa data yang mentah,
jadi data yang didapat masih dianalisis kembali. Analisis data adalah cara
untuk menyusun dan mengolah data yang telah terkumpul sehingga dapat
diambil suatu kesimpulan yang bersifat ilmiah. Data yang disajikan oleh
peneliti dalam penelitian ini yaitu data yang berupa skorangket fasilitas belajar
siswa kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang dan nilai hasil
belajar siswa semester genap. Penyajian data hasil penelitian sebagai berikut:
a. Skor angket fasilitas belajar siswa
Data skor fasilitas belajar siswa diperoleh dari angket fasilitas belajar yang
diberikan dan diisi oleh siswa kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Kota
Semarang. Terdiri dari 25 butir pernyataan yang mempunyai 4 alternatif
jawaban, apabila pernyataan positif: selalu bernilai 4, sering bernilai 3,
kadang-kadang bernilai 2, tidak pernah bernilai 1, dan apabila pernyatan
negatif: selalu bernilai 1, sering bernilai 2, kadang-kadang bernilai 3, tidak
pernah bernilai 4. Jika skor terendah yang mungkin diperoleh adalah 25 dan
skor tertinggi adalah 100.
Tiap item soal dihitung presentase skor nya menggunakan rumus
berdasarkan penjelasan Riduwan (2012: 89), sebagai berikut:
70
(Data skor angket fasilitas belajar siswa terlampir)
Dari data skor angket fasilitas belajar dapat di kategorikan sebagai berikut:
Skor Kategori Frekuensi Prosentase
X < 35 Rendah 0 0%
35 ≤ X < 65 Sedang 16 18%
65 ≤ X Tinggi 73 82%
Jumlah 89 100%
Interpretasi skor fasilitas belajar sebagai berikut:
Presentase Kategori Frekuensi Prosentase
75% - 100% Sangat
tinggi 52 58.43%
50% - 74,99 % Tinggi 37 41.57%
25% - 49,99% Sedang 0 0
0% - 24,99% Rendah 0 0
Jumlah 89 100%
Dari data skor fasilitas belajar dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar
siswa kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang mempunyai skor
fasilitas belajar tertinggi 95 dan skor terendah 58 yang diperoleh dari hasil
perhitungan angket fasilitas belajar (lihat lamp. 4 hal. 96) dan kriteria skor
yang diperoleh 82% mendapatkan kriteria tinggi karena masuk dalam
kategori tinggi dengan rentang skor 65 ≤ X dan 18% mendapatkan kriteria
71
sedang dengan rentan skor 35 ≤ X < 65. Jika di interpretasikan dalam
presentase fasilitas belajar, presentase terkecil 58% dan presentase terbesar
95%, dan kriteria presentase skor yang diperoleh sekitar 41,57% atau 37 siswa
yang mendapatkan skor presentase dalam kriteria tinggi dan kriteria presentasi
skor yang diperoleh sekitar 58,43% atau 52 siswa yang mendapatkan skor
presentase dalam kriteria sangat tinggi.
b. Hasil belajar
Adapun data skor hasil belajar siswa dalam penelitian ini menggunakan
ranah kognitif (pengetahuan) diperoleh dari dokumentasi nilai ulangan
semester genap, sedangkan ranah afektif (sikap) diperoleh melalui lembar
pengamatan afektif, dan psikomotor (keterampilan) diperoleh melalui lembar
pengamatan psikomotor yang merupakan data pendukung dalam penelitian
ini. Dari hasil penelitian diperoleh sebagai berikut:
(Data Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Kota
Semarang terlampir)
Dari data hasil belajar dapat dikategorikan sebagai berikut:
Angka 100 Kriteria Frekuensi Prosentase
80,00-100 Baik
sekali 20 22.47%
66,00-79,99 Baik 62 69.66%
56,00-65,99 Cukup 7 7.87%
40,00-55,99 Kurang 0 0.00%
30,00-39,99 Gagal 0 0.00%
Jumlah 89 100%
72
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas IV
SDN Gugus Wijaya Kusuma yaitu, 20 siswa atau sekitar 22,47% mendapatkan
nilai baik sekali, 62 siswa atau sekitar 69,66% mendapatkan nilai baik, 7 siswa
atau sekitar 7,87% siswa mendapatkan nilai cukup.
4.1.2. Analisis Data Awal
4.1.2.1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dalam
penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dari data yang diperoleh kemudian
diuji normalitas menggunakan uji liliefors dengan menggunakan bantuan
SPSS, adapun langkah-langkah sebagai berikut: klik Analyze > Descriptive
Statistics > Explore. Kemudian memasukkan variabel fasilitas belajar dan
hasil belajar 3 mata pelajaran siswa yaitu Bahasa Indonesia, Matematika dan
IPA ke kotak dependent List. Klik Plots dan beri tanda checklist (√) pada
Normality plots with test > Continue > OK. Hasil dari perhitungan uji
normalitas menggunakan lili
efors adalah sebagai berikut:
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
fasilitas_belajar .088 89 .087 .965 89 .017
hasil_belajar .048 89 .200* .991 89 .820
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
73
Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa data dari fasilitas belajar siswa
dan hasil belajar siswa diatas memiliki nilai signifikan 0,087 dan 0,200. Nilai
signifikan 0,087 dan 0,200 > 0,05 maka dapat dikatan bahwa data tersebut
normal. Data dikatakan normal apabila signifikansi > 0,05.
4.1.3. Analisis Data Akhir
4.1.3.1. Analisis Korelasi (Uji Hipotesis)
Dalam penelitian ini pengujian hipotesis menggunakan korelasi product
momen, seperti rumus di bawah ini :
rxy ( )( )
√* ( )+* ( )+
Keterangan :
= Besarnya Koefisien Korelasi
N = Jumlah Subyek Uji Coba
X = Skor Butir
Y = Skor Total (Arikunto, 2013:213)
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan korelasi product
moment dengan menggunakan bantuan SPSS 16 dengan cara input data
kemudian klik analyze > correlate > bivariate, maka dapat dilihat hasilnya
adalah sebagai berikut:
74
Correlations
fasilitas_belajar hasil_belajar
fasilitas_belajar Pearson Correlation 1 .597**
Sig. (2-tailed) .000
N 89 89
hasil_belajar Pearson Correlation .597** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 89 89
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa besar hubungan antara variabel
fasilitas belajar dengan hasil belajar adalah 0,597 hal ini menunjukkan adanya
hubungan yang positif. Hubungan antara dua variabel tersebut tergolong
sedang, dapat dilihat pada tabel 5.4 skor tersebut terdapat pada rentang 0,40-
0,599.
Dalam menginterpretasikan hasil korelasi ada hubungan antara fasilitas
belajar dengan hasil belajar siswa kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma ini
peneliti menggunakan dua cara yaitu:
a.) Memberikan interpretasi secara sederhana, dari perhitungan rxy diatas
ternyata angka korelasi antara variabel X (kebiasaan belajar) dengan Y
(hasil belajar) ini ttidak bertanda negatif, berarti antara dua variabel
tersebut terdapat korelasi yang positif.
75
Tabel 4.1 Interpretasi r
Besarnya “r” product
moment
(rxy)
Interpretasi
0,00 – 0,199
Antara variabel X dan Y memang
terdapat korelasi, akan tetapi sangat
rendah
0,20 – 0,399 Antara variabel X dan Y terdapat
korelasi yang rendah
0,40 – 0,599 Antara variabel X dan Y terdapat
korelasi yang sedang
0,60 – 0,799 Antara variabel X dan Y terdapat
korelasi yang kuat
0,80 – 1,000 Antara variabel X dan Y terdapat
korelasi yang sangat kuat
Dengan memperhatikan rhitung yang dihasilkan yaitu 0,597 yang berada
pada rentang 0,40-0,599 yang menunjukkan antara variabel X dan Variabel Y
terdapat korelasi yang cukup atau sedang.
b.) Memberikan interpretasi dengan cara berkonsultasi pada tabel nilai “r”
Product Moment.
Rumusan hipotesis alternatif dan hipotesis nihil yang penulis ajukan diawal
adalah :
Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara fasilitas belajar dengan hasil
belajar siswa di kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang.
Ha : Ada hubungan yang signifikan antara fasilitas belajar dengan hasil
belajar siswa di kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang.
76
Adapun kriteria pengajuannya adalah jika rhitung sama dengan atau lebih
besar daripada rtabel maka Ha diterima atau terbukti kebenarannya.
Sebaliknya, jika rxy sama dengan atau lebih kecil dari pada rtabel maka Ha
ditolak dan Ho diterima. Untuk melihat apakah koefisien korelasi hasil
perhitungan diatas signifikan atau tidak, maka perlu dibandingkan dengan r
tabel Product Moment dengan terlebih dahulu mencari derajat kebebasan (db).
Dikarenakan dalam penelitian memiliki ini dua variable yaitu fasilitas belajar
dan hasil belajar, maka db dihitung dengan langkah sebagai berikut:
df = N – nr
keterangan :
df = degress of freedom
N = Number of Case
Nr = banyaknya variabel yang dikorelasikan
df = 89 – 2 = 87
setelah diketahui df nya sebesar 87, kemudian dapat dilihat melalui tabel nilai
r Product Moment, maka diperoleh taraf signifikansi 5% dalam tabel sebesar
0,2084 dan taraf signifikansi 1% dalam tabel sebesar 0,1755.
Dengan nilai rhitung yang diperoleh yaitu 0,597, sedangkan masing - masing
r tabel pada taraf signifikan 5% dan 1% adalah 0,2084 dan 0,1755. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa rhitung lebih besar dari pada r tabel.
Karena r hitung > r tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak sehingga dapat
terbukti kebenarannya. Dengan demikian dapat disimpukan bahawa terdapat
77
korelasi antara fasilitas belajar dengan hasil belajar siswa kelas IV SDN
Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang.
Diketahui bahwa terdapat korelasi antara fasilitas belajar dengan hasil
belajar siswa kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang, maka
untuk melihat seberapa besar pengaruh antara variabel X dan Y yang
dinyatakan dalam bentuk prosentase maka dapat dihitung menggunakan
koefisien determine dengan rumus sebagai berikut:
KD = rxy2 X 100%
Keterangan:
KD = nilai koefisien determinan
rxy = nilai koefisien korelasi
KD = (0,597)2 x 100%
= 0,3564 x 100
= 35,64%
Dari hasil perhitungan koefisien determine diatas, dapat dinyatakan bahwa
koefisien determinasi diperoleh sebesar 35,64 %. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa fasilitas belajar siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar
35,64%, dan 64,36% dipengaruhi oleh faktor lainnya.
4.2. PEMBAHASAN
Pembahasan dalam penelitian ini mengkaji lebih lanjut tentang
pemaknaan temuan penelitian dan implikasi hasil penelitian. Pemaknaan
temuan penelitian dalam penelitian ini meiliputi hasil hubungan antara
78
fasilitas belajar siswa dan hasil belajar siswa kelas IV SDN Gugus Wijaya
Kusuma Kota Semarang. Sedangkan implikasi hasil penelitian meliputi
implikasi teoritis, praktis, dan paedagogis.
4.2.1. Pemaknaan Temuan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menyebarkan angket kepada 89 responden
dengan hasil skor tertinggi yaitu 95 dan skor terendah 58. Sedangkan jika
dilihat dari prosentase skor angket kebiasaan belajar didapatkan hasil
prosentase tertinggi yaitu 82% dan terendah 18%, kemudian hasil prosentase
skor angket kebiasaan belajar tersebut diinterpretasikan dalam kategori yaitu
kategori sangat tinggi diperoleh 52 siswa (58,57%), kategori tinggi diperoleh
37 siswa (41,57%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa fasilitas
belajar siswa kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang tergolong
sangat tinggi.
Hasil belajar siswa merupakan nilai yang diperoleh siswa sesudah
melakukan pembelajaran. Dalam penelitian ini hasil belajar yang digunakan
meliputi yaitu ranah kognitif sedangkan ranah afektif dan psikomotor
merupakan data pendukung dalam penelitian ini. Nilai kognitif diperoleh
melalui nilai ulangan tengan semester pada semster genaap, nilai afektif
diperoleh melalui lembar pengamatan afektif dan nilai psikomotor diperoleh
juga melalui lembar pengamatan psikomotor. Setelah skor masing-masing
ranah diperoleh kemudian ketiga nilai tersebut dirata-rata sehingga diperoleh
sebuah nilai akhirnya
79
Hasil analisis data deskriptif dari data nilai hasil belajar siswa kelas IV
SDN Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang dapat disimpulkan yaitu, 20
siswa atau sekitar 22,47% mendapatkan nilai baik sekali, 62 siswa atau
sekitar 69,66% mendapatkan nilai baik, 7 siswa atau sekitar 7,87% siswa
mendapatkan nilai cukup. Jadi dari data tersebut hasil belajar kelas IV SDN
Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang tergolong baik.
Dalam penelitian ini uji prasyarat analisis yaitu dengan diuji normalitas
menggunakan uji liliefors dengan menggunakan bantuan SPSS, adapun
langkah-langkah sebagai berikut: klik Analyze > Descriptive Statistics >
Explore. Kemudian memasukkan variabel fasilitas belajar dan hasil belajar 3
mapel siswa yaitu Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA ke kotak
dependent List. Klik Plots dan beri tanda checklist (√) pada Normality plots
with test > Continue > OK. Dari hasil data yang telah dihitung dapat
disimpulkan bahwa data dari fasilitas belajar siswa dan hasil belajar siswa
diatas memiliki nilai signifikan 0,087 dan 0,200. Nilai signifikan 0,087 dan
0,200 > 0,05 maka dapat dikatan bahwa data tersebut normal. Data dikatakan
normal apabila signifikansi > 0,05.
Berdasarkan hasil analisis data Product Moment dapat disimpilkan bahwa
terdapat pengaruh antara fasilitas belajar siswa dengan hasil belajar siswa
kelas IV Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang. Perhitungan analisis data
menggunakan bantuan program SPSS 16 diketahui bahwa hasil rhitung 0,597.
Hasil koefisien korelasi diatas di interpretasikan pada tabel berikut:
80
Tabel 4.2 Interpretasi Nilai r*
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Sangat Kuat
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Kuat
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Sedang
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat rendah (Tak berkorelasi)
(Suharsimi Arikunto, 2010: 319)
Dari table diatas dapat diketahui, bahwa hasil analisis korelasi antara
fasilitas belajar siswa dengan hasil belajar siswa sebesar 0,597 berada pada
kategori sedang, karena berada diantara nilai 0,400 – 0,600. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat koefisien korelasi pengaruh
antara variabel fasilitas belajar siswa dengan hasil belajar siswa adalah
sedang.
Dari data diatas juga didukung penelitian yang relevan oleh Prastiwi
Yuliani dan Sucihatiningsih D.W.P Tahun 2014 dengan judul “Pengaruh
Fasilitas Belajar, Pengelolaan Kelas, Dan Lingkungan Keluarga Terhadap
Hasil Belajar Ekonomi Melalui Motivasi Belajar Siswa Kelas XI MA Al-
Asror Kota Semarang”. Hasil penelitian menunjkkan bahwa fasilitas belajar
berpengaruh terhadap motivasi belajar. Hal tersebut sesuai dengan teori Nana
Sudjana (2014: 104) bahwa salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi
hasil belajar adalah fasilitas belajar. Fasilitas belajar yang lengkap akan
menunjang pembelajaran didalam kelas, sehingga potensi yang dimiliki
81
peserta didik dapat dikembangkan secara maksimal. Untuk mengetahui suatu
sekolah memiliki fasilitas belajar yang memadahi dapat dilihat melalui
standar fasilitas belajar, menurut Barnawi dan Arifin (2014: 104) standar
sarana dan prasarana belajar untuk tingkat sekolah dasar meliputi (1) Ruang
kelas, (2) Ruang perpustakaan, (3) Laboratorium IPA, (4) Ruang pimpinan,
(5) Ruang guru, (6) Tempat beribadah, (7) Ruang UKS, (8) Jamban, (9)
Gudang, (10) Tempat bermain dan olahraga.
Dari simpulan diatas dapat diketahui bahwa fasilitas belajar memiliki
kontribusi dalam meningkatakan hasil belajar siswa, sehingga apabila tingkat
fasilitas belajar siswa yang baik maka akan memperoleh hasil belajar yang
baik pula dan sebaliknya jika tingkat fasilitas belajar siswa kurang maka akan
memperoleh hasil belajar yang kurang baik.
4.2.2. Implikasi Hasil Penelitian
Implikasi hasil penelitian ini berfungsi untuk membandingkan antara
hasil penelitian di lapangan dengan hasil penelitian yang baru dilaksanakan.
Implikasi ini merupakan akibat langsung maupun dampak yang terjadi atas
hasil penelitian. Ada 3 macam implikasi hasil penelitian yang ada antara lain.
4.2.2.1. Implikasi Teoritis
Fasilitas belajar adalah segala sesuatu berupa sarana dan prasarana
pendidikan yang digunakan secara langsung atau tidak secara langsung yang
membantu proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Hasil dalam
penelitian menunjukkan bahwa fasilitas belajar berhubungan signifikan
dengan hasil belajar siswa. Hal ini mengandung implikasi teoritis yang
82
memperkuat teori yang sudah ada bahwa faktor yang mempengaruhi hasil
belajar bisa berasal dari dalam diri siswa maupun dari luar siswa. Faktor dari
luar siswa salah satunya yaitu fasilitas belajar siswa agar kedepannya fasilitas
belajar siswa dapat diperhatikan lebih baik oleh guru dan orang tua sehingga
dapat menunjang kegiatn belajar siswa disekolah.
4.2.2.2. Implikasi Praktis
Implikasi praktis pada penelitian ini yaitu bertambahnya wawasan dan
pemahaman guru mengenai pentingnya fasilitas belajar siswa. Melalui
penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai pentingnya hubungan
fasilitas belajar dengan kaitannya hasil belajar siswa, sehingga peneliti
maupun pembaca dapat memahami dan menambah untuk meningkatkan
fasilitas belajar siswa dan hasil belajar siswa. Dengan informasi tersebut
dapat memacu guru dan orang tua untuk memperhatikan fasilitas belajar
siswa sehingga menunjang dan meningkatkan hasil belajar siswa.
4.2.2.3. Implikasi Pedagogis
Implikasi pedagogis dalam penelitian ini adalah semakin bertambahnya
fasilitas belajar belajar siswa. Dengan meningkatnya fasilitas belajar siswa
maka akan meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang ditandai dengan
peningkatan hasil belajar. Berdasarkan data yang telah diperoleh peneliti,
dapat dilihat bahwa fasilitas belajar memiliki hubunganyang signifikan
dengan hasil belajar. Apabila siswa yang memiliki fasilitas belajar yang
tinggi maka hasil belajar yang diperoleh siswa juga tinggi. Sedangkan siswa
yang kurang memiliki fasilitas belajar yang kurang maka hasil belajar yang
83
diperoleh siswa juga kurang. Namun tidak seluruhnya fasilitas belajar
memiliki hubungan terhadap hasil belajar, karena terdapat beberapa siswa
yang kurang memiliki fasilitas belajar dengan baik namun memiliki hasil
belajar yang baik. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang
mendukung pembelajaran siswa didalam kelas.
84
BAB V
PENUTUP
5.1 SIMPULAN
5.1.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas belajar memiliki hubungan
signifikan dengan hasil belajar siswa, sehingga tingkat fasilitas belajar
yang tinggi maka akan memiliki hasil belajar yang tinggi pula dan
sebaliknya jika tingkat fasilitas belajar kurang maka akan memiliki hasil
belajar yang kurang baik.
5.1.2. Data yang diperoleh dengan bantuan SPSS 16 bahwa hasil analisis korelasi
antara fasilitas belajar siswa dengan hasil belajar siswa sebesar 0,597
berada pada kategori sedang, karena berada diantara nilai 0,400 – 0,600.
5.1.3. Besarnya hubungan fasilitas belajar dengan hasil belajar siswa kelas IV
SDN Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang tergolong sedang yaitu
sebesar 35,64 % dan 64,36% dipengaruhi oleh beberapa faktor.
85
5.2 SARAN
Dari hasil penelitian ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai
berikut:
a. Guru harus memperhatikan dan memantau hasil belajar siswa dengan
memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa tentang pentingnya
untuk belajar dengan baik.
b. Guru juga harus memberikan motivasi kepada siswa agar siswa lebih
semangat dalam belajar sehingga dapat memperoleh hasil nelajar yang
baik.
c. Guru sebaiknya memberikan arahan kepada siswa untuk menjaga dan
merawat fasilitas belajar dengan baik.
d. Untuk peneliti lanjutan yang akan melakukan penelitian yang sejenis,
hasil penelitian yang telah dilakukan ini dapat digunakan sebagai
referensi untuk mengetahui hubungan antara fasilitas belajar siswa
dengan hasil belajar siswa dan disarankan lebih teliti lagi dalam
melakukan penelitian tersebut serta perlu adanya suatu pemahaman yang
lebih untuk melakukan sebuah penelitian.
86
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Ilmu.
Bafadal, Ibrahim. 2008. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan
Aplikasinya. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Barnawi, Arifin. 2012. Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah.
Yogyakarta: AR-Ruzz Media.
Djamarah, Saiful. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Cynthia, Uline. “The Walls Speak: The Interplay of quality facilities, school
climate, and student achievement ”
Feriady, Muhammad. (2012). “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang
Keterampilan
Mengajar Guru Dan Fasilitas Belajar Siswa Terhadap Minat Belajar IPS
Kelas VIII SMP N 3 Purbalingga”.
Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. PT. Bumi Aksara.
Mulyasa, E. 2011. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Nasrulloh, Aan. (2014). “Pengaruh Manajemen Pembelajaran dan Fasilitas
Belajar Terhadap Hasil Belajar Chest Pass Bola Basket”.
Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan
dasar dan menengah
Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Bab II Pasal 4
PP No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 70 ayat 1
Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rifa’i, Achmad dan Cartharina Tri Anni. 2012. Psikologi Pendidikan.
Semarang: Unnes Press
Ratnaningtyas, Dyah Ayu. (2014). “Pengaruh Kesiapan Belajar, Motivasi
87
Belajar, Fasilitas Belajar Dan Lingkungan Teman Sebaya Terhadap
Keterampilan Mengetik Mahasiswa Program Pendidikan Administrasi
Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang”.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rineka Ilmu.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Yuliani, Prastiwi. (2014). “Pengaruh Fasilitas Belajar, Pengelolaan Kelas,
Dan
Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Melalui Motivasi
Belajar Siswa Kelas XI MA Al-Asror Kota Semarang”.
Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Grafindo Persada.
Violita, Fanny. (2013). “Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Fasilitas
Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Administrasi Perkantoran Di
SMK
N 1 PAYAKUMBUH “.
Yonitasari, Deni. (2014). “Pengaruh Cara Belajar, Lingkungan Keluarga,
Dan
Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Akuntasi Siswa
Kelas
XI IPS SMA Negeri 4 Magelang Tahun Ajaran 2013/2014”.
89
Lampiran 1
Daftar Siswa Kelas IV Semester II Tahun Pelajaran 2015-2016 SDN Podorejo 02
No Nama Siswa
1 Ahmad Wahyu A
2 Muhammad Sobar
3 Adfi Nofitasari
4 Akmal Bahtiar
5 Desy Eva Febriana
6 Farkhan Pratama Yudha
7 Izza Naimatul Muslikah
8 Khoerun Niswati
9 Kunsyifaul Mustajabah
10 M. Abbas Shofi
11 Muhammad Musyafak
12 M. Aris Fitriyanto
13 Pratama Teguh Prasetyo
14 Syifa Sintiya Salsabila
15 Urfa Bidayatul Mufidah
16 Zada Adfila A. R
17 Zahwa Anjani
18 M. Farel Aulya R
19 Ahmad Ulya Abi Hanif
20 Oktavia Ramadani
21 M. Nurul Huda
90
Lampiran 2
Daftar Siswa Kelas IV Semester II Tahun Pelajaran 2015-2016 SDN Podorejo 01
No Nama Siswa
1 Linda Nugrahaeni
2 Yulian Sukoco
3 Rozak Maulana
4 Hasyim Ali Muhdhor
5 Ihtiara Cahya Wati
6 Ade Maha Saputra
7 Auliya Anas Tasya
8 Faridzqi Nata F
9 Jaya Saputra
10 Miftakhul Ainun N
11 Mutiara Tri Azzahra
12 Nabila Putri Nurrohma
13 Natasya Cahya R
14 Rizky Fasyikha Salsabila Putri
15 Shobirin
16 Tegar Abil Virdan Prakoso
17 Zuanita Andriani
18 Muhammad Dava Perdana
Putra
19 Aditia Rizki Ramadani
91
Lampiran 3
Daftar Siswa Kelas IV Semester II Tahun Pelajaran 2015-2016 SDN Bringin 02
No Nama
1 Akasa lana amin
2 Aldi dwi riyanto
3 Alea putri devina
4 Arwan insaf saputra
5 Alexa putri devina
6 Atika dewi wulandari
7 Atika dewi laksmi
8 Bilqis indah nirwana
9 Desto panji putra pratama
10 Dimas agastya putra
11 Haaqi rasyid
12 Helenda risti
13 Indra dwi cahya
14 Ismail anwar
15 Muhammad al fito
16 Muhammad noval ardianto
17 Muhammad nuril
18 Navisha Adha
19 Najwa Nabilla
20 Nur fariza
21 Reno rizki
22 Rafa lutfiya
23 Ridho agung
24 Salwa natasya
25 Sheriene aurella
26 Syafana rmadhanissa
27 Valerian gusty pradana
28 Yatita lituhayu
29 Zulfikar ababil
30 Agnisa rahmania
31 Anastasya khairina
32 Bilqis arista
33 Syafina nur
34 Azhara rahmawati
35 Khalaya lintang
92
Lampiran 4
REKAPITULASI HASIL ANGKET FASILITAS BELAJAR SISWA KELAS IV
GUGUS WIJAYA KUSUMA KOTA SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2015 – 2016
No Sampling Nomor Responden
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Skor Total (Y)
1 X-1 2 2 4 1 2 2 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 80
2 X-2 2 2 2 4 4 2 4 4 1 4 4 4 3 1 3 3 3 4 4 4 1 4 1 2 3 73
3 X-3 2 2 2 4 2 2 4 4 1 4 4 4 3 1 2 3 4 4 4 4 1 4 1 2 3 71
4 X-4 2 2 2 3 2 4 3 4 2 2 3 3 4 1 4 2 4 4 4 4 1 1 1 1 4 67
5 X-5 2 1 2 4 2 3 4 3 1 4 3 3 1 2 1 4 3 2 2 4 2 4 2 2 3 64
6 X-6 4 1 3 4 4 3 4 2 4 3 4 2 4 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 2 81
7 X-7 4 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 2 4 2 2 3 82
8 X-8 2 4 1 2 3 4 1 4 3 1 1 4 3 3 2 1 4 2 1 4 2 1 2 4 1 60
9 X-9 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 95
10 X-10 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 1 4 4 4 3 4 4 1 1 1 1 4 78
11 X-11 2 2 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 2 3 3 4 4 4 3 1 1 1 4 75
12 X-12 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 1 4 85
13 X-13 4 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 92
14 X-14 2 2 2 3 2 4 3 4 2 3 3 4 4 1 4 2 4 3 4 4 1 1 1 1 4 68
15 X-15 4 3 2 4 3 2 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 78
16 X-16 4 2 1 3 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 90
17 X-17 4 3 1 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 94
93
18 X-18 2 2 4 2 2 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 3 4 3 4 2 2 2 2 2 75
19 X-19 4 1 3 2 2 2 4 3 4 1 4 2 2 4 3 1 4 1 2 2 2 2 4 1 3 63
20 X-20 4 2 2 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 2 3 4 2 4 84
21 X-21 2 3 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 3 1 1 2 4 79
22 X-22 3 2 3 2 2 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 85
23 X-23 2 2 4 2 2 3 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 77
24 X-24 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 90
25 X-25 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 1 1 4 86
26 X-26 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 1 1 4 85
27 X-27 2 2 3 4 4 2 2 2 3 1 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 81
28 X-28 4 2 3 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 1 4 4 3 4 85
29 X-29 3 2 4 4 3 3 4 4 1 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4 84
30 X-30 4 2 4 4 1 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 1 4 4 86
31 X-31 4 1 1 2 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 85
32 X-32 4 2 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 92
33 X-33 4 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 89
34 X-34 4 3 2 4 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 86
35 X-35 2 2 4 2 4 2 3 3 4 4 3 2 4 3 3 2 2 3 2 4 3 1 2 2 3 69
36 X-36 4 1 2 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 78
37 X-37 4 2 4 4 4 2 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 89
38 X-38 4 2 2 2 3 2 4 2 3 4 4 4 3 2 3 2 3 4 1 3 3 4 2 2 4 72
39 X-39 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 89
40 X-40 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 4 2 3 2 2 4 2 2 2 3 3 67
41 X-41 4 2 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 90
42 X-42 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75
43 X-43 2 2 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 4 82
44 X-44 4 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 84
45 X-45 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 1 3 3 4 4 4 89
94
46 X-46 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 67
47 X-47 4 2 2 4 4 4 4 4 1 1 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 86
48 X-48 4 2 1 4 4 4 4 3 3 1 4 2 2 3 2 3 1 4 1 3 2 4 1 3 1 66
49 X-49 4 2 2 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 1 1 3 2 4 81
50 X-50 3 2 2 4 4 3 3 4 1 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 1 2 1 2 4 76
51 X-51 2 2 2 4 3 3 3 4 1 4 4 3 1 4 3 2 3 2 2 4 3 1 1 1 2 64
52 X-52 2 2 2 4 4 2 4 4 1 3 2 3 1 1 1 2 4 4 3 3 1 1 2 3 2 61
53 X-53 2 2 1 4 3 2 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 3 1 1 2 2 74
54 X-54 4 2 2 2 2 2 4 4 1 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 1 2 2 2 2 72
55 X-55 2 2 2 4 4 3 4 4 2 2 2 4 4 1 3 3 3 4 4 1 3 1 1 2 3 68
56 X-56 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 4 4 4 2 3 2 4 3 2 3 3 1 1 2 3 65
57 X-57 3 2 4 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 2 2 2 3 77
58 X-58 4 3 2 2 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 4 1 3 4 4 2 78
59 X-59 4 2 2 4 4 3 3 4 1 4 2 4 3 3 4 4 4 4 2 4 1 4 4 2 4 80
60 X-60 2 2 2 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 2 3 2 4 4 4 4 1 1 2 2 2 73
61 X-61 2 2 2 2 3 2 3 4 3 3 3 4 4 2 3 2 3 3 2 3 3 1 1 2 3 65
62 X-62 3 2 2 4 3 2 2 3 4 4 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 1 1 2 68
63 X-63 3 2 1 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 2 2 4 80
64 X-64 4 3 2 2 4 2 4 4 1 2 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 1 4 1 1 4 73
65 X-65 2 2 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 1 4 4 4 4 3 1 3 2 2 3 77
66 X-66 3 2 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 1 1 2 2 4 80
67 X-67 2 2 2 4 2 2 4 4 1 3 2 2 4 4 3 2 2 2 2 4 1 1 2 2 2 61
68 X-68 4 2 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 1 4 2 3 87
69 X-69 2 2 2 4 4 2 4 4 1 3 4 4 2 4 3 2 4 4 4 4 1 1 2 2 2 71
70 X-70 4 2 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 88
71 X-71 4 2 2 4 4 3 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 88
72 X-72 4 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 2 4 88
73 X-73 2 2 3 4 4 2 4 4 2 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 1 1 1 2 4 76
95
74 X-74 4 2 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 2 4 4 2 4 4 1 1 2 3 79
75 X-75 3 2 2 3 4 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 2 4 4 2 3 3 1 2 2 2 73
76 X-76 4 2 2 4 4 2 2 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 1 1 1 4 76
77 X-77 2 2 2 2 2 3 4 4 3 2 2 4 3 1 3 3 4 3 2 2 1 2 2 1 2 61
78 X-78 2 2 2 2 2 3 4 2 3 3 2 2 2 2 3 2 4 4 2 3 1 2 2 2 4 62
79 X-79 2 2 2 2 2 2 4 4 4 3 4 2 1 2 3 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 59
80 X-80 4 2 2 2 3 4 3 4 3 3 2 2 4 2 3 3 4 2 2 3 3 2 2 2 3 69
81 X-81 2 2 2 2 2 3 4 2 3 3 2 2 2 4 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 60
82 X-82 2 2 2 2 2 2 4 4 3 4 4 2 3 2 3 2 4 4 4 4 1 2 2 2 2 68
83 X-83 2 2 3 1 4 1 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 4 3 2 4 4 1 4 2 3 70
84 X-84 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 2 3 3 3 2 4 4 2 3 1 2 2 2 2 58
85 X-85 2 2 2 2 2 3 4 4 2 4 2 2 1 2 1 4 4 3 3 3 1 2 2 2 4 63
86 X-86 2 2 2 2 2 3 4 2 3 3 2 2 3 3 3 2 4 4 2 3 1 2 2 2 4 64
87 X-87 2 2 4 3 2 2 2 4 3 3 3 2 3 2 3 2 4 2 2 1 4 1 4 2 4 66
88 X-88 4 1 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 81
89 X-89 2 2 2 2 3 4 4 4 1 1 2 2 2 4 1 2 4 4 2 3 1 2 3 2 4 63
96
Lampiran 5
REKAPITULASI NILAI AFEKTIF SISWA KELAS IV
GUGUS WIJAYA KUSUMA KOTA SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2015 – 2016
No Nama
Siswa Disiplin
Percaya
Diri Kerjasama Nilai
Konversi
Nilai
1 X-1 4 2 4 83.3 0.4
2 X-2 3 3 4 83.3 0.4
3 X-3 3 3 4 83.3 0.4
4 X-4 4 4 1 75.0 0.36
5 X-5 3 1 4 66.7 0.32
6 X-6 2 4 4 83.3 0.4
7 X-7 3 4 4 91.7 0.44
8 X-8 1 3 1 41.7 0.2
9 X-9 4 4 4 100.0 0.48
10 X-10 4 3 1 66.7 0.32
11 X-11 4 3 1 66.7 0.32
12 X-12 4 3 4 91.7 0.44
13 X-13 4 4 3 91.7 0.44
14 X-14 4 4 1 75.0 0.36
15 X-15 3 2 3 66.7 0.32
16 X-16 4 4 4 100.0 0.48
17 X-17 4 4 4 100.0 0.48
18 X-18 2 2 2 50.0 0.24
19 X-19 3 2 2 58.3 0.28
20 X-20 4 4 3 91.7 0.44
21 X-21 4 3 1 66.7 0.32
22 X-22 4 4 4 100.0 0.48
23 X-23 2 2 2 50.0 0.24
24 X-24 4 3 4 91.7 0.44
25 X-25 4 3 3 83.3 0.4
26 X-26 4 2 3 75.0 0.36
27 X-27 4 4 4 100.0 0.48
97
28 X-28 4 4 4 100.0 0.48
29 X-29 4 2 4 83.3 0.4
30 X-30 4 4 4 100.0 0.48
31 X-31 4 4 4 100.0 0.48
32 X-32 4 4 4 100.0 0.48
33 X-33 4 3 4 91.7 0.44
34 X-34 3 3 4 83.3 0.4
35 X-35 3 4 1 66.7 0.32
36 X-36 4 3 3 83.3 0.4
37 X-37 4 3 4 91.7 0.44
38 X-38 4 3 4 91.7 0.44
39 X-39 4 4 4 100.0 0.48
40 X-40 3 3 2 66.7 0.32
41 X-41 3 2 4 75.0 0.36
42 X-42 3 3 3 75.0 0.36
43 X-43 4 3 3 83.3 0.4
44 X-44 4 3 2 75.0 0.36
45 X-45 4 3 3 83.3 0.4
46 X-46 3 3 2 66.7 0.32
47 X-47 3 3 4 83.3 0.4
48 X-48 1 2 4 58.3 0.28
49 X-49 4 3 1 66.7 0.32
50 X-50 4 3 2 75.0 0.36
51 X-51 2 1 1 33.3 0.16
52 X-52 2 1 1 33.3 0.16
53 X-53 2 2 1 41.7 0.2
54 X-54 2 3 2 58.3 0.28
55 X-55 3 4 1 66.7 0.32
56 X-56 3 4 1 66.7 0.32
57 X-57 3 3 2 66.7 0.32
58 X-58 2 3 3 66.7 0.32
59 X-59 4 3 4 91.7 0.44
60 X-60 2 3 1 50.0 0.24
61 X-61 3 4 1 66.7 0.32
62 X-62 2 3 2 58.3 0.28
63 X-63 4 3 4 91.7 0.44
64 X-64 4 4 4 100.0 0.48
65 X-65 3 3 3 75.0 0.36
98
66 X-66 4 3 1 66.7 0.32
67 X-67 2 4 1 58.3 0.28
68 X-68 3 4 1 66.7 0.32
69 X-69 2 2 1 41.7 0.2
70 X-70 4 3 4 91.7 0.44
71 X-71 4 3 4 91.7 0.44
72 X-72 4 3 4 91.7 0.44
73 X-73 4 1 1 50.0 0.24
74 X-74 3 3 1 58.3 0.28
75 X-75 2 3 1 50.0 0.24
76 X-76 4 4 1 75.0 0.36
77 X-77 2 3 2 58.3 0.28
78 X-78 4 2 2 66.7 0.32
79 X-79 2 1 2 41.7 0.2
80 X-80 3 4 2 75.0 0.36
81 X-81 2 2 2 50.0 0.24
82 X-82 2 3 2 58.3 0.28
83 X-83 3 3 1 58.3 0.28
84 X-84 2 3 2 58.3 0.28
85 X-85 4 1 2 58.3 0.28
86 X-86 4 3 2 75.0 0.36
87 X-87 4 3 1 66.7 0.32
88 X-88 4 2 4 83.3 0.4
89 X-89 4 2 2 66.7 0.32
99
Lampiran 6
REKAPITULASI NILAI PSIKOMOTORIK SISWA KELAS IV
GUGUS WIJAYA KUSUMA KOTA SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2015 – 2016
No Nama
Siswa
Ketepatan
dalam
melakukan
keterampilan
berbahasa
Ketepatan
waktu dalam
menyelesaikan
tugas
Nilai
1 X-1 4 3 87.5
2 X-2 3 3 75
3 X-3 4 3 87.5
4 X-4 4 4 100
5 X-5 4 4 100
6 X-6 2 2 50
7 X-7 3 2 62.5
8 X-8 3 3 75
9 X-9 3 4 87.5
10 X-10 2 3 62.5
11 X-11 2 3 62.5
12 X-12 3 4 87.5
13 X-13 4 4 100
14 X-14 2 4 75
15 X-15 3 3 75
16 X-16 3 2 62.5
17 X-17 4 3 87.5
18 X-18 4 3 87.5
19 X-19 3 3 75
20 X-20 4 4 100
21 X-21 4 4 100
22 X-22 4 4 100
23 X-23 4 2 75
24 X-24 3 2 62.5
100
25 X-25 2 3 62.5
26 X-26 3 4 87.5
27 X-27 3 3 75
28 X-28 3 4 87.5
29 X-29 2 3 62.5
30 X-30 2 4 75
31 X-31 3 4 87.5
32 X-32 4 3 87.5
33 X-33 3 4 87.5
34 X-34 2 4 75
35 X-35 3 4 87.5
36 X-36 4 3 87.5
37 X-37 3 3 75
38 X-38 2 2 50
39 X-39 4 2 75
40 X-40 3 3 75
41 X-41 2 4 75
42 X-42 3 3 75
43 X-43 4 2 75
44 X-44 3 3 75
45 X-45 2 4 75
46 X-46 3 2 62.5
47 X-47 3 3 75
48 X-48 4 4 100
49 X-49 3 4 87.5
50 X-50 2 3 62.5
51 X-51 3 3 75
52 X-52 4 3 87.5
53 X-53 3 2 62.5
54 X-54 3 2 62.5
55 X-55 3 2 62.5
56 X-56 4 2 75
57 X-57 4 3 87.5
58 X-58 3 3 75
59 X-59 2 4 75
60 X-60 3 4 87.5
101
61 X-61 4 3 87.5
62 X-62 3 2 62.5
63 X-63 3 3 75
64 X-64 4 4 100
65 X-65 4 3 87.5
66 X-66 3 2 62.5
67 X-67 2 3 62.5
68 X-68 2 4 75
69 X-69 3 3 75
70 X-70 4 2 75
71 X-71 3 3 75
72 X-72 4 4 100
73 X-73 3 3 75
74 X-74 2 2 50
75 X-75 3 3 75
76 X-76 4 4 100
77 X-77 3 3 75
78 X-78 2 2 50
79 X-79 3 3 75
80 X-80 3 2 62.5
81 X-81 4 3 87.5
82 X-82 4 3 87.5
83 X-83 3 4 87.5
84 X-84 2 3 62.5
85 X-85 2 2 50
86 X-86 3 3 75
87 X-87 3 4 87.5
88 X-88 4 3 87.5
89 X-89 3 4 87.5
102
Lampiran 7
REKAPITULASI NILAI KOGNITIF SISWA KELAS IV SDN PODOREJO 02
GUGUS WIJAYA KUSUMA KOTA SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2015 – 2016
MATEMATI
KA Bahasa Indonesia
IP
A
N
o
No.
Responde
n
Ulangan Harian Rat
a -
Rat
a
N
o
No.
Respond
en
Ulangan Harian Rat
a -
Rat
a
No
No.
Respond
en
Ulangan Harian Rat
a -
Rat
a 1 2 3 4 Jm
l 1 2 3 4
Jm
l 1 2 3 4
Jm
l
1 X-1 60 60 6
0
5
0
23
0 58 1 X-1 65
3
6 45 50
19
6 74 1 X-1
6
0
6
0
7
0
6
0
25
0 63
2 X-2 60 80 6
0
6
5
25
0 66 2 X-2 65
6
1 65 66
25
7 75 2 X-2
7
9
6
5
5
0
8
5
27
9 70
3 X-3 70 10
0
7
5
7
0
35
0 79 3 X-3 80
8
7 65 66
30
4 75 3 X-3
8
3
8
0
9
0
8
0
33
3 83
4 X-4 60 60 7
0
7
0
26
0 65 4 X-4
10
0
6
0 70 84
31
4 75 4 X-4
7
4
6
5
9
0
8
5
31
4 79
5 X-5 70 10
0
6
0
6
0
29
0 73 5 X-5 80
8
7
10
0 84
35
4 75 5 X-5
7
5
7
0
8
1
8
0
30
6 77
103
6 X-6 60 80 7
0
6
0
27
0 68 6 X-6 65
8
2 60 60
26
7 75 6 X-6
9
0
7
0
6
0
6
0
28
0 70
7 X-7 70 60 7
0
6
0
26
0 65 7 X-7 80
6
3 70 58
27
1 75 7 X-7
8
5
7
0
7
5
8
0
30
0 78
8 X-8 70 10
0
8
0
6
0
31
0 78 8 X-8 80
7
8
10
0 74
33
2 75 8 X-8
6
0
7
5
7
0
9
0
29
5 74
9 X-9 10
0
10
0
9
0
8
0
37
0 93 9 X-9 80
9
0
10
0 85
37
1 75 9 X-9
8
8
9
0
9
0
8
0
34
8 87
10 X-10 60 60 6
0
6
0
24
0 60 10 X-10 60
6
0 60 60
24
0 74 10 X-10
7
7
6
5
4
0
4
0
22
2 56
11 X-11 60 80 7
0
6
0
27
0 68 11 X-11 60
8
0 65 60
26
5 75 11 X-11
8
1
7
0
7
0
6
0
28
1 70
12 X-12 60 10
0
8
0
6
0
30
0 75 12 X-12 60
6
6
10
0 89
31
5 75 12 X-12
6
1
6
5
7
5
8
5
28
6 72
13 X-13 60 60 7
0
6
0
25
0 63 13 X-13 60
8
0 60 60
26
0 75 13 X-13
8
6
6
5
8
0
7
0
30
1 75
14 X-14 70 10
0
8
0
6
5
31
5 79 14 X-14 80
7
0
10
0 48
29
8 76 14 X-14
6
5
6
5
6
0
8
0
27
0 68
15 X-15 90 60 8
0
7
0
30
0 75 15 X-15 80
7
9 60 95
31
4 76 15 X-15
8
2
7
5
9
0
8
0
32
7 82
16 X-16 10
0 70
8
0
7
0
34
0 80 16 X-16 80
8
9
10
0 95
36
4 76 16 X-16
7
4
7
5
7
0
6
0
27
4 70
17 X-17 10
0
10
0
8
0
6
0
34
5 85 17 X-17 80
8
6
10
0
10
0
36
6 75 17 X-17
8
2
8
0
9
0
8
0
33
2 83
104
18 X-18 60 10
0
7
0
6
5
29
0 74 18 X-18 60
6
3 60 60
24
7 74 18 X-18
6
2
6
5
6
0
6
0
24
7 62
19 X-19 70 80 8
0
6
0
29
0 73 19 X-19 80
7
3
10
0 85
33
8 74 19 X-19
8
0
7
0
8
0
8
5
31
5 79
20 X-20 60 80 7
0
6
0
27
0 68 20 X-20 60
6
0
10
0 86
30
6 74 20 X-20
8
3
7
0
5
1
6
0
26
4 66
21 X-21 60 60 6
0
6
0
24
0 60 21 X-21 70
6
3 65 66
25
2 74 21 X-21
6
2
6
5
6
0
6
0
24
7 62
22 X-22 84 80 8
3
7
5
32
2 81 22 X-22 79
9
1 85 82
33
7 84 22 X-22
7
6
8
0
7
0
7
0
29
6 74
23 X-23 87 80 8
2
8
2
33
1 83 23 X-23 80
9
4 82 83
33
9 85 23 X-23
7
6
9
0
6
8
8
5
31
9 80
24 X-24 80 72 8
0
6
5
29
7 74 24 X-24 75
7
6 76 80
30
7 77 24 X-24
7
6
8
2
7
0
7
9
30
7 77
25 X-25 91 88 8
3
7
7
33
9 85 25 X-25 81
9
2 83 83
33
9 85 25 X-25
7
6
8
8
7
1
7
0
30
5 76
26 X-26 71 72 7
1
6
5
27
9 70 26 X-26 70
6
7 76 78
29
1 73 26 X-26
6
3
7
2
6
5
8
0
28
0 70
27 X-27 72 71 7
2
6
5
28
0 70 27 X-27 73
7
2 76 80
30
1 75 27 X-27
7
6
8
4
6
7
7
8
30
5 76
28 X-28 72 73 7
4
7
3
29
2 73 28 X-28 74
7
3 78 79
30
4 76 28 X-28
7
7
7
7
7
8
8
0
31
2 78
29 X-29 65 70 6
2
7
0
26
7 67 29 X-29 50
7
5 64 64
25
3 63 29 X-29
6
5
7
0
7
0
6
5
27
0 68
106
Lampiran 8
REKAPITULASI NILAI KOGNITIF SISWA KELAS IV SDN PODOREJO 01
GUGUS WIJAYA KUSUMA KOTA SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2015 – 2016
MATEMATIKA
BAHASA INDONESIA
IPA
No No.
Responden
Ulangan Harian Rata
-
rata
No No.
Responden
Ulangan Harian Rata
-
rata
No No.
Responden
Ulangan Harian Rata
-
rata 1 2 3 4 Jml 1 2 3 4 Jml 1 2 3 4 Jml
1 X-31 65 60 50 60 235 59 1 X-31 75 70 60 60 265 66 1 X-31 65 60 60 60 245 61
2 X-32 65 60 60 60 245 61 2 X-32 75 70 60 60 265 66 2 X-32 65 60 60 60 245 61
3 X-33 65 70 60 70 265 66 3 X-33 75 70 60 60 265 66 3 X-33 70 65 60 70 265 66
4 X-34 65 60 60 60 245 61 4 X-34 75 70 60 60 265 66 4 X-34 70 60 60 60 250 63
5 X-35 65 70 56 60 251 63 5 X-35 75 70 60 62 267 67 5 X-35 70 70 70 65 275 69
6 X-36 70 70 58 65 263 66 6 X-36 80 80 62 66 288 72 6 X-36 75 75 70 60 280 70
7 X-37 70 80 63 70 283 71 7 X-37 80 70 66 68 284 71 7 X-37 80 80 80 70 310 78
8 X-38 70 80 57 70 277 69 8 X-38 80 80 65 68 293 73 8 X-38 80 70 75 60 285 71
9 X-39 65 70 58 70 263 66 9 X-39 80 80 65 65 290 73 9 X-39 65 70 70 60 265 66
10 X-40 80 70 57 60 267 67 10 X-40 75 70 60 60 265 66 10 X-40 80 70 70 65 285 71
11 X-41 75 90 50 80 295 74 11 X-41 90 80 70 74 314 79 11 X-41 85 80 90 70 325 81
12 X-42 65 100 65 80 310 78 12 X-42 90 85 70 70 315 79 12 X-42 65 80 90 75 310 78
13 X-43 70 70 58 70 268 67 13 X-43 75 70 62 65 272 68 13 X-43 65 60 60 65 250 63
14 X-44 65 80 52 75 272 68 14 X-44 80 70 64 64 278 70 14 X-44 70 70 80 70 290 73
15 X-45 65 70 62 70 267 67 15 X-45 50 75 64 64 253 63 15 X-45 65 70 70 65 270 68
16 X-46 65 70 55 60 250 63 16 X-46 75 70 61 61 267 67 16 X-46 65 70 65 70 270 68
17 X-47 65 60 57 60 242 61 17 X-47 75 70 60 60 265 66 17 X-47 75 70 70 60 275 69
18 X-48 70 60 58 80 268 67 18 X-48 80 70 70 70 290 73 18 X-48 70 80 90 70 310 78
107
Lampiran 9
REKAPITULASI NILAI KOGNITIF SISWA KELAS IV SDN BRINGIN 02
GUGUS WIJAYA KUSUMA KOTA SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2015 – 2016
MATEMATIKA BAHASA InDONESIA IPA
No No.
Responden
Ulangan Harian Rata
-
rata No
No.
Responden
Ulangan Harian Rata
-
rata No
No.
Responden
Ulangan Harian Rata
-
rata 1 2 3 4 Jml 1 2 3 4 Jml 1 2 3 4 Jml
1 X-49 72 71 71 67 281 70 1 X-49 70 67 78 80 295 74 1 X-49 67 75 66 75 283 71
2 X-50 71 68 70 65 274 69 2 X-50 70 65 76 77 288 72 2 X-50 65 70 78 90 303 76
3 X-51 73 75 73 65 286 72 3 X-51 72 70 78 80 300 75 3 X-51 70 78 68 90 306 77
4 X-52 73 70 70 65 278 70 4 X-52 71 65 78 78 292 73 4 X-52 63 70 66 85 284 71
5 X-53 74 71 71 65 281 70 5 X-53 70 67 76 81 294 74 5 X-53 67 72 68 80 287 72
6 X-54 77 70 70 65 282 71 6 X-54 70 65 76 78 289 72 6 X-54 63 70 67 70 270 68
7 X-55 74 71 70 65 280 70 7 X-55 72 67 76 71 286 72 7 X-55 63 72 69 77 281 70
8 X-56 77 75 72 65 289 72 8 X-56 72 70 80 79 301 75 8 X-56 76 73 70 75 294 74
9 X-57 78 77 75 65 295 74 9 X-57 75 70 76 80 301 75 9 X-57 76 92 70 68 306 77
10 X-58 78 72 70 65 285 71 10 X-58 70 68 76 79 293 73 10 X-58 75 70 65 65 275 69
11 X-59 73 76 73 67 289 72 11 X-59 72 72 78 82 304 76 11 X-59 76 78 70 79 303 76
12 X-60 73 71 70 65 279 70 12 X-60 70 65 76 82 293 73 12 X-60 70 78 67 75 290 73
13 X-61 81 75 80 67 303 76 13 X-61 75 81 78 81 315 79 13 X-61 76 85 68 80 309 77
14 X-62 73 72 72 67 284 71 14 X-62 74 74 76 80 304 76 14 X-62 70 81 69 75 295 74
108
15 X-63 72 75 72 65 284 71 15 X-63 73 78 76 80 307 77 15 X-63 75 73 68 77 293 73
16 X-64 73 72 72 67 284 71 16 X-64 73 73 76 81 303 76 16 X-64 70 70 68 80 288 72
17 X-65 72 75 72 65 284 71 17 X-65 75 70 78 82 305 76 17 X-65 76 72 68 89 305 76
18 X-66 71 70 72 67 280 70 18 X-66 73 75 76 79 303 76 18 X-66 76 73 67 75 291 73
19 X-67 84 75 72 65 296 74 19 X-67 73 70 76 80 299 75 19 X-67 76 91 65 77 309 77
20 X-68 70 84 85 75 314 79 20 X-68 85 94 83 84 346 87 20 X-68 76 92 70 80 318 80
21 X-69 75 70 70 65 280 70 21 X-69 75 67 76 80 298 75 21 X-69 70 70 67 60 267 67
22 X-70 79 75 78 67 299 75 22 X-70 78 75 76 82 311 78 22 X-70 76 75 68 70 289 72
23 X-71 72 69 70 65 276 69 23 X-71 70 65 76 77 288 72 23 X-71 63 70 65 75 273 68
24 X-72 72 85 72 65 294 74 24 X-72 71 67 76 81 295 74 24 X-72 67 75 65 76 283 71
25 X-73 94 90 85 90 359 90 25 X-73 92 90 83 84 349 87 25 X-73 82 86 74 79 321 80
26 X-74 73 70 71 65 279 70 26 X-74 71 67 81 77 296 74 26 X-74 67 72 67 88 294 74
27 X-75 92 88 86 85 351 88 27 X-75 83 93 85 82 343 86 27 X-75 78 90 74 80 322 81
28 X-76 72 71 77 65 285 71 28 X-76 73 67 76 79 295 74 28 X-76 70 72 67 80 289 72
109
Lampiran 10
REKAPITULASI NILAI KOGNITIF SISWA KELAS IV SDN PODOREJO 03
GUGUS WIJAYA KUSUMA KOTA SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2015 – 2016
MATEMATIKA BAHASA INDONESIA IPA
No No.
Responden
Ulangan Harian Rata
-
rata No
No.
Responden
Ulangan Harian Rata
-
rata No
No.
Responden
Ulangan Harian Rata
-
rata 1 2 3 4 Jml 1 2 3 4 Jml 1 2 3 4 Jml
1 X-77 76 76 78 65 295 74 1 X-77 77 77 77 87 318 80 1 X-77 78 87 77 70 312 78
2 X-78 96 96 73 76 341 85 2 X-78 71 87 90 77 325 81 2 X-78 78 90 80 70 318 80
3 X-79 92 72 75 95 334 84 3 X-79 87 90 78 80 335 84 3 X-79 68 78 87 78 311 78
4 X-80 80 77 90 75 322 81 4 X-80 89 70 70 90 319 80 4 X-80 80 76 88 79 323 81
5 X-81 70 80 77 70 297 74 5 X-81 74 80 78 97 329 82 5 X-81 86 77 87 67 317 79
6 X-82 76 76 79 78 309 77 6 X-82 78 78 86 77 319 80 6 X-82 76 76 86 90 328 82
7 X-83 96 70 77 88 331 83 7 X-83 79 73 74 86 312 78 7 X-83 74 75 86 79 314 79
8 X-84 70 80 83 75 308 77 8 X-84 85 78 88 86 337 84 8 X-84 87 78 80 75 320 80
9 X-85 76 78 89 70 313 78 9 X-85 89 79 77 87 332 83 9 X-85 85 88 80 89 342 86
10 X-86 70 76 80 78 304 76 10 X-86 74 80 88 85 327 82 10 X-86 84 67 80 85 316 79
11 X-87 77 79 70 77 303 76 11 X-87 80 87 84 78 329 82 11 X-87 84 86 77 85 332 83
12 X-88 72 78 73 70 293 73 12 X-88 70 89 77 85 321 80 12 X-88 85 85 89 90 349 87
13 X-89 88 88 75 69 320 80 13 X-89 87 88 78 74 327 82 13 X-89 86 87 76 78 327 82
110
Lampiran 11
REKAPITULASI NILAI HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN PODOREJO 03
GUGUS WIJAYA KUSUMA KOTA SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2015 – 2016
No Nama Pengetahuan Sikap Keterampilan Rata-rata
Nilai (kognitif) (afektif) (psikomotor)
1 X-1 65 83.33 91.67 79.89
2 X-2
70 83.33 87.50 80.37
3 X-3 79 83.33 83.33 81.91
4 X-4 73 75.00 83.33 77.08
5 X-5 75 66.67 83.33 74.90
6 X-6 71 83.33 75.00 76.35
7 X-7 72 91.67 75.00 79.71
8 X-8 75 41.67 87.50 68.21
9 X-9 85 100.00 75.00 86.60
10 X-10 63 66.67 62.50 64.14
11 X-11 71 66.67 70.83 69.46
12 X-12 74 91.67 87.50 84.37
13 X-13 71 91.67 83.33 81.99
14 X-14 74 75.00 70.83 73.27
15 X-15 77 66.67 70.83 71.66
16 X-16 75 100.00 79.17 84.75
17 X-17 81 100.00 87.50 89.46
18 X-18 70 50.00 83.33 67.68
19 X-19 75 58.33 66.67 66.74
111
20 X-20 69 91.67 83.33 81.36
21 X-21 65 66.67 87.50 73.08
22 X-22 80 100.00 95.83 91.81
23 X-23 82 50.00 79.17 70.53
24 X-24 76 91.67 87.50 85.03
25 X-25 82 83.33 70.83 78.69
26 X-26 71 75.00 83.33 76.39
27 X-27 74 100.00 83.33 85.72
28 X-28 76 100.00 79.17 84.94
29 X-29 66 83.33 70.83 73.33
30 X-30 66 100.00 75.00 80.19
31 X-31 62 100.00 83.33 81.81
32 X-32 63 100.00 75.00 79.31
33 X-33 66 91.67 79.17 79.03
34 X-34 63 83.33 79.17 75.28
35 X-35 66 66.67 91.67 74.81
36 X-36 69 83.33 79.17 77.25
37 X-37 73 91.67 70.83 78.53
38 X-38 71 91.67 62.50 75.14
39 X-39 68 100.00 79.17 82.44
40 X-40 68 66.67 87.50 74.08
41 X-41 78 75.00 83.33 78.72
42 X-42 78 75.00 66.67 73.19
43 X-43 66 83.33 75.00 74.72
44 X-44 70 75.00 87.50 77.50
45 X-45 66 83.33 75.00 74.72
46 X-46 66 66.67 62.50 64.92
112
47 X-47 65 83.33 75.00 74.50
48 X-48 72 58.33 87.50 72.72
49 X-49 72 66.67 75.00 71.08
50 X-50 72 75.00 79.17 75.42
51 X-51 74 33.33 79.17 62.28
52 X-52 71 33.33 83.33 62.61
53 X-53 72 41.67 75.00 62.83
54 X-54 70 58.33 66.67 65.03
55 X-55 71 66.67 87.50 74.92
56 X-56 74 66.67 87.50 75.94
57 X-57 75 66.67 75.00 72.28
58 X-58 71 66.67 79.17 72.31
59 X-59 75 91.67 75.00 80.44
60 X-60 72 50.00 87.50 69.78
61 X-61 77 66.67 83.33 75.75
62 X-62 74 58.33 87.50 73.14
63 X-63 74 91.67 70.83 78.72
64 X-64 73 100.00 75.00 82.64
65 X-65 75 75.00 87.50 79.00
66 X-66 73 66.67 70.83 70.11
67 X-67 75 58.33 70.83 68.17
68 X-68 82 66.67 83.33 77.17
69 X-69 70 41.67 75.00 62.36
70 X-70 75 91.67 79.17 81.92
71 X-71 70 91.67 83.33 81.58
72 X-72 73 91.67 100.00 88.11
73 X-73 86 50.00 83.33 73.03
113
74 X-74 72 58.33 75.00 68.58
75 X-75 85 50.00 79.17 71.28
76 X-76 72 75.00 83.33 76.92
77 X-77 77 58.33 75.00 70.14
78 X-78 82 66.67 70.83 73.17
79 X-79 82 41.67 83.33 68.89
80 X-80 80 75.00 83.33 79.56
81 X-81 79 50.00 83.33 70.64
82 X-82 80 58.33 83.33 73.78
83 X-83 80 58.33 83.33 73.81
84 X-84 80 58.33 75.00 71.25
85 X-85 82 58.33 79.17 73.25
86 X-86 79 75.00 79.17 77.69
87 X-87 80 66.67 87.50 78.17
88 X-88 80 83.33 75.00 79.53
89 X-89 81 66.67 87.50 78.44
114
Lampiran 12
DATA HASIL PENGHITNGAN UJI KORELASI
Correlations
fasilitas_belajar hasil_belajar
fasilitas_belajar Pearson Correlation 1 .597**
Sig. (2-tailed) .000
N 89 89
hasil_belajar Pearson Correlation .597** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 89 89
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
115
Lampiran 13
DATA HASIL PENGHITUNGAN UJI NORMALITAS
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
fasilitas_belajar 89 100.0% 0 .0% 89 100.0%
hasil_belajar 89 100.0% 0 .0% 89 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
fasilitas_belajar Mean 76.3034 1.03629
95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound 74.2440
Upper Bound 78.3628
5% Trimmed Mean 76.3177
Median 77.0000
Variance 95.577
Std. Deviation 9.77637
Minimum 58.00
Maximum 95.00
Range 37.00
Interquartile Range 17.00
Skewness -.083 .255
Kurtosis -1.082 .506
hasil_belajar Mean 75.6180 .66565
95% Confidence Interval for Lower Bound 74.2951
116
Mean Upper Bound 76.9408
5% Trimmed Mean 75.6118
Median 75.2800
Variance 39.435
Std. Deviation 6.27973
Minimum 62.28
Maximum 91.81
Range 29.53
Interquartile Range 8.16
Skewness .003 .255
Kurtosis -.061 .506
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
fasilitas_belajar .088 89 .087 .965 89 .017
hasil_belajar .048 89 .200* .991 89 .820
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
117
fasilitas_belajar
fasilitas_belajar Stem-and-Leaf Plot
Frequency Stem & Leaf
2.00 5 . 89
12.00 6 . 001112333444
13.00 6 . 5566777888899
10.00 7 . 0112233334
15.00 7 . 555666777888899
13.00 8 . 0000111122444
17.00 8 . 55555666678889999
6.00 9 . 000224
1.00 9 . 5
Stem width: 10.00
Each leaf: 1 case(s)
121
hasil_belajar
hasil_belajar Stem-and-Leaf Plot
Frequency Stem & Leaf
6.00 6 . 222244
9.00 6 . 567888899
28.00 7 . 0000111122233333333334444444
26.00 7 . 55555666777778888889999999
14.00 8 . 00011111122444
5.00 8 . 55689
1.00 Extremes (>=92)
Stem width: 10.00
Each leaf: 1 case(s)
125
Lampiran 14
DATA HASIL PENGHITUNGAN RELIABILITAS
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.883 40
DATA HASIL PENGHITUNGAN LINIERITAS
ANOVA Table
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
hasil_belajar * fasilitas_belajar Between Groups (Combined) 2136.903 34 62.850 2.545 .001
Linearity 1238.316 1 1238.316 50.150 .000
Deviation from Linearity 898.587 33 27.230 1.103 .368
Lampiran 15
KISI-KISI ANGKET FASILITAS BELAJAR SISWA (UJI COBA)
Variabe
l
Aspek Indikator No Jumla
h
Fasilita
s
Belajar
a. Sarana
Belajar
b. Prasarana
Belajar
1. Alat-alat
pelajaran
2. Media
pembelajaran
3. Alat peraga
4. Tempat belajar
5. Perpustakaan
6. Ruang belajar
7. UKS
8. WC
9. Kamar mandi
10. Buku pelajaran
1,2,3,4
5, 6,7
8,9,10,11, 12
13, 14, 15, 16
17,18,19,20,2
1
22,23, 24, 25,
26
27,28,29,30,3
1
32,33,34
35,36
37,38,39,40
4
3
5
4
5
5
5
3
2
4
Jumlah 40
128
Lampiran 16
ANGKET FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH
Nama :…………………………………………
Kelas : …………………………………………
Pengantar :
1. Angket ini digunakan untuk mengetahui fasilitas belajar siswa.
2. Pengisian angket tidak mempengaruhi nilai siswa pada mata pelajaran
manapun.
3. Isilah angket dengan sejujur-jujurnya.
Petunjuk Pengisian Angket :
1. Isilah identitas terlebih dahulu.
2. Bacalah secara cermat pertanyaan yang telah tersedia.
3. Berilah tanda silang pada salah satu dari empat jawaban yang tersedia
sesuai dengan pendapat anda.
Keterangan huruf pilihan :
Selalu : Diberi skor 4.
Sering : Diberi skor 3.
Kadang-kadang : Diberi skor 2.
Tidak pernah : Diberi skor 1.
NO PERNYATAAN JAWABAN
1. Saya mengunakan alat-alat pelajaran contohnya
pensil, penghapus, penggaris, bolpoint, dll.
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
2. Saya tidak bisa belajar jika tidak membawa alat-
alat pelajaran misalnya pensil, penghapus,
penggaris, dll.
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
3. Meja dan kursi didalam kelas tertata rapi a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
4. Saya tidak nyaman belajar jika guru tidak a. Selalu
129
menulis di papan tulis b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
5. Dalam menjelaskan materi pelajaran guru
mengunakan media misalnya video, gambar,
musik didalam kelas
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
6. Saya mudah memahami materi pelajaran apabila
guru menjelaskan menggunakan media misalnya
gambar, video dan music
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
7. Saya malas memperhatikan pelajaran apabila
guru tidak menggunakan media gambar, video,
musik, dll.
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
8. Didalam kelas terdapat alat peraga misalnya
penggaris yang besar, busur, jangka yang baik.
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
9. Alat peraga didalam kelas misalnya penggaris
besar, busur, jangka tertata rapi dan bersih.
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
10. Dalam pembelajaran guru menggunakan alat
peraga misalnya penggaris, busur dan jangka
untuk mempermudah materi.
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
11. Tidak ada alat peraga misalnya penggaris, busur,
jangka didalam kelas.
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
12. Saya tidak dapat belajar apabila guru tidak
menggunakan alat peraga misalnya penggaris,
busur, jangka dalam menjelaskan materi
pelajaran.
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
13. Tempat belajar di sekolah nyaman dan baik
untuk belajar.
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
14. Saya nyaman belajar apabila tempat belajar di
sekolah bersih.
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
15. Saya tidak dapat belajar jika tempat belajar di
sekolah kotor.
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
130
d. Tidak pernah
16. Sekolah saya tidak menyediakan tempat belajar
yang rapi dan bersih
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
17. Perpustakaan di sekolah bersih dan rapi a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
18. Buku diperpustakaan tertata rapi dan bersih a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
19. Saya tidak suka membaca buku di perpustakaan
saat istirahat
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
20. Saya meminjam buku di perpustakaan untuk
menambah pengetahuan saya
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
21. Saya tidak meminjam buku di perpustakaan a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
22. Ruang kelas disekolah saya luas a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
23. Ruang belajar di kelas saya bersih a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
24. Ventilasi didalam kelas saya baik untuk belajar a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
25. Penerangan didalam kelas saya baik a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
26. Saya malas belajar jika ruang belajar saya panas a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
27. Di sekolah saya terdapat UKS yang baik dan a. Selalu
131
bersih b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
28. UKS di sekolah saya menyediakan obat yang
lengkap
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
29. Ruangan di UKS sekolah saya baik untuk
merawat siswa yang sakit
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
30. Terdapat jadwal piket untuk menata dan
membersihkan UKS
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
31. Saya membersihkan UKS sesuai jadwal piket
saya
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
32. WC di sekolah saya bersih a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
33. Saya tidak nyaman jika WC di sekolah saya
kotor
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
34. Air di WC sekolah saya lancer a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
35. Kamar mandi di sekolah saya menyediakan alat
mandi lengkap
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
36. Kamar mandi disekolah saya berbau
harum/wangi
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-
kadang
d. Tidak pernah
37. Buku pelajaran saya dalam kondisi baik ketika
akan digunakan
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
38. Saya memiliki semu buku pelajaran seperti LKS
dan Buku paket
a. Selalu
b. Sering
132
c. Kadang-
kadang
d. Tidak pernah
39. Sekolah meminjamkan buku paket a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
40. Saya merasa nyaman dan semangat belajar
apabila memiliki buku pelajaran seperti LKS
dan Buku paket
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-
kadang
d. Tidak pernah
133
Lampiran 17
KISI-KISI ANGKET FASILITAS BELAJAR
Variabel Aspek Indikator No Jumlah
Fasilitas
Belajar
1.Sarana
Belajar
2.Prasarana
Belajar
1. Alat-alat pelajaran
2. Media pembelajaran
3. Alat peraga
4. Tempat belajar
5. Perpustakaan
6. Buku pelajaran
7. Ruang belajar
8. UKS
9. WC
10. Kamar mandi
1
2,3,20
4,5,6
7,8,9,10
11,13, 14, 15
12,25
16, 17,18
19,22
21
23,24
1
3
3
4
4
2
3
2
1
2
Jumlah 25
134
Lampiran 18
ANGKET FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH
Nama :…………………………………………
Kelas : …………………………………………
Pengantar :
4. Angket ini digunakan untuk mengetahui fasilitas belajar siswa.
5. Pengisian angket tidak mempengaruhi nilai siswa pada mata pelajaran
manapun.
6. Isilah angket dengan sejujur-jujurnya.
Petunjuk Pengisian Angket :
4. Isilah identitas terlebih dahulu.
5. Bacalah secara cermat pertanyaan yang telah tersedia.
6. Berilah tanda silang pada salah satu dari empat jawaban yang tersedia
sesuai dengan pendapat anda.
No Pernyataan Jawaban
1 Meja dan kursi didalam kelas tertata rapi e. Selalu
f. Sering
g. Kadang-kadang
h. Tidak pernah
2 Dalam menjelaskan materi pelajaran guru
mengunakan media misalnya video, gambar,
musik didalam kelas
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
3 Saya mudah memahami materi pelajaran
apabila guru menjelaskan menggunakan
media misalnya gambar, video dan music
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
4 Didalam kelas terdapat alat peraga misalnya
penggaris yang besar, busur, jangka yang
baik.
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
5 Alat peraga didalam kelas misalnya penggaris
besar, busur, jangka tertata rapi dan bersih.
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
135
6 Dalam pembelajaran guru menggunakan alat
peraga misalnya penggaris, busur dan jangka
untuk mempermudah materi.
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
7 Tempat belajar di sekolah nyaman dan baik
untuk belajar.
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
8 Saya nyaman belajar apabila tempat belajar di
sekolah bersih.
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
9 Saya tidak dapat belajar jika tempat belajar di
sekolah kotor.
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
10 Sekolah saya tidak menyediakan tempat
belajar yang rapi dan bersih
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
11 Perpustakaan di sekolah bersih dan rapi a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
12 Buku diperpustakaan tertata rapi dan bersih a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
13 Saya tidak suka membaca buku di
perpustakaan saat istirahat
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
14 Saya meminjam buku di perpustakaan untuk
menambah pengetahuan saya
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
15 Saya tidak meminjam buku di perpustakaan a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
16 Ruang belajar di kelas saya bersih a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
17 Ventilasi didalam kelas saya baik untuk
belajar
a. Selalu
b. Sering
136
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
18 Penerangan didalam kelas saya baik a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
19 Di sekolah saya terdapat UKS yang baik dan
bersih
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
20 Saya malas memperhatikan pelajaran apabila
guru tidak menggunakan media gambar,
video, musik, dll.
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
21 Saya tidak nyaman jika WC di sekolah saya
kotor
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
22 Terdapat jadwal piket untuk menata dan
membersihkan UKS
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
23 Kamar mandi di sekolah saya menyediakan
alat mandi lengkap
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
24 Kamar mandi disekolah saya berbau
harum/wangi
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
25 Buku pelajaran saya dalam kondisi baik
ketika akan digunakan
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah
137
Lampiran 19
KISI-KISI INSTRUMEN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV
Variabel MATA
PELAJARAN RANAH ASPEK YANG DINILAI ALAT
Hasil
Belajar
Bahasa
Indonesia
Kognitif
(pengetahuan)
Nilai ulangan mata pelajaran
bahasa Indonesia
Lembar
nilai
kognitif
Afektif
(sikap)
Sikap disiplin, kerjasama,
percaya diri siswa pada saat
pembelajaran bahasa
indonesia berlangsung
Lembar
pengamatan
ranah
afektif
Psikomotor
(keterampilan)
Keterampilan menulis,
membaca, mendengarkan dan
menyimak pada saat
pembelajaran bahasa
indonesia berlangsung
Lembar
pengamatan
ranah
psikomotor
Matematika
Kognitif
(pengetahuan)
Nilai ulangan mata pelajaran
matematika
Lembar
nilai
kognitif
Afektif
(sikap)
Sikap disiplin, kerjasama,
percaya diri siswa pada saat
pembelajaran matematika
berlangsung
Lembar
pengamatan
ranah
afektif
Psikomotor
(keterampilan)
Kemampuan mengukur dan
menghitung pada saat
pembelajaran matematika
berlangsung
Lembar
pengamatan
ranah
psikomotor
IPA
Kognitif
(pengetahuan)
Nilai ulangan mata pelajaran
IPA
Lembar
nilai
kognitif
Afektif
(sikap)
Sikap disiplin, kerjasama,
percaya diri siswa pada saat
pembelajaran IPA
berlangsung
Lembar
pengamatan
ranah
afektif
Psikomotor
(keterampilan)
Melakukan suatu
pengamatan, percobaan,
pengukuran, penggolongan,
menyimpulkan pada saat
pembelajaran IPA
berlangsung
Lembar
pengamatan
ranah
psikomotor
138
Lampiran 20
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN RANAH AFEKTIF
1) Penskoran
No. Aspek Kriteria Skor
1 Disiplin
- Belum terlihat
- Mulai terlihat
- Mulai berkembang
- Mulai membudaya
1
2
3
4
2 Percaya Diri
- Belum terlihat
- Mulai terlihat
- Mulai berkembang
- Mulai membudaya
1
2
3
4
3 Kerja Sama
- Belum terlihat
- Mulai terlihat
- Mulai berkembang
- Mulai membudaya
1
2
3
4
Skor maksimal = 12
2) Penilaian
Kriteria Penilaian:
Interval Kriteria
83 – 100 Baik Sekali
64 – 83 Baik
45 – 63 Cukup
25 – 44 Kurang
Sumber: Permendikbud no 104 tahun 2014
Rentang = nilai tertinggi – nilai terendah
= 100 – 25
= 75
Panjang kelas = 𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
=75
4
= 18,8 = 19 (dibulatkan)
139
Lampiran 21
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR
(Matematika)
1) Rubrik Penilaian
No Kriteria Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup Baik
(2)
Perlu Bimbingan
(1)
1 Ketepatan dalam
melakukan
kegiatan
mengukur,
menghitung, dan
menggambar
bangun.
Sudah sesuai
dengan
langkah-
langkah yang
tepat.
50% lebih
sudah
sesuai
dengan
langkah-
langkah
yang tepat.
Kurang dari
50% sudah
sesuai dengan
langkah-
langkah yang
tepat.
Tidak sesuai
dengan langkah-
langkah yang tepat.
2 Ketepatan waktu
dalam
menyelesaikan
tugas
Siswa
menyelesaika
n tugas lebih
cepat dari
waktu yang
disediakan
Siswa
menyelesaik
an tugas
tepat waktu
Siswa
terlambat
menyelesaikan
tugas
(maksimal 5
menit)
Siswa sangat
terlambat
menyelesaikan
tugas (lebih dari 5
menit)
Skor maksimal= 8
2) Penilaian
Kriteria Penilaian
Rentang nilai Kriteria Rentang nilai Kriteria
3,58 – 4,00 A 2,18 – 2,50 C+
3,51 – 3,84 A- 1,85 – 2,17 C
3,18 – 3,50 B+ 1,51 – 1,84 C-
2,85 – 3,17 B 1,18 – 1,50 D+
2,51 – 2,84 B- 1,00 – 1,17 D
Sumber : Permendikbud no 104 tahun 2014
140
Lampiran 22
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR
(IPA)
1) Rubrik Penilaian
No Kriteria Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup Baik
(2)
Perlu Bimbingan
(1)
1 Ketepatan dalam
melakukan kegiatan
percobaan dan
pengamatan dalam
pembelajaran IPA
Sudah
sesuai
dengan
langkah-
langkah
yang tepat.
50% lebih
sudah sesuai
dengan
langkah-
langkah yang
tepat.
Kurang dari
50% sudah
sesuai dengan
langkah-
langkah yang
tepat.
Tidak sesuai
dengan langkah-
langkah yang tepat.
2 Ketepatan waktu
dalam
menyelesaikan tugas
Siswa
menyelesaik
an tugas
lebih cepat
dari waktu
yang
disediakan
Siswa
menyelesaika
n tugas tepat
waktu
Siswa
terlambat
menyelesaika
n tugas
(maksimal 5
menit)
Siswa sangat
terlambat
menyelesaikan
tugas (lebih dari 5
menit)
Skor maksimal= 8
2) Penilaian
Kriteria Penilaian
Rentang nilai Kriteria Rentang nilai Kriteria
3,58 – 4,00 A 2,18 – 2,50 C+
3,51 – 3,84 A- 1,85 – 2,17 C
3,18 – 3,50 B+ 1,51 – 1,84 C-
2,85 – 3,17 B 1,18 – 1,50 D+
2,51 – 2,84 B- 1,00 – 1,17 D
Sumber : Permendikbud no 104 tahun 2014
141
Lampiran 23
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR
(Bahasa Indonesia)
1) Rubrik Penilaian
No Kriteria Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup Baik
(2)
Perlu
Bimbingan
(1)
1 Ketepatan
dalam
melakukan
keterampilan
berbahasa
Sudah sesuai
dengan
langkah-
langkah yang
tepat.
50% lebih
sudah sesuai
dengan
langkah-
langkah yang
tepat.
Kurang dari
50% sudah
sesuai dengan
langkah-
langkah yang
tepat.
Tidak sesuai
dengan
langkah-
langkah yang
tepat.
2 Ketepatan
waktu dalam
menyelesaikan
tugas
Siswa
menyelesaikan
tugas lebih
cepat dari
waktu yang
disediakan
Siswa
menyelesaikan
tugas tepat
waktu
Siswa
terlambat
menyelesaikan
tugas
(maksimal 5
menit)
Siswa sangat
terlambat
menyelesaikan
tugas (lebih
dari 5 menit)
Skor maksimal= 8
2) Penilaian
Kriteria Penilaian
Rentang nilai Kriteria Rentang nilai Kriteria
3,58 – 4,00 A 2,18 – 2,50 C+
3,51 – 3,84 A- 1,85 – 2,17 C
3,18 – 3,50 B+ 1,51 – 1,84 C-
2,85 – 3,17 B 1,18 – 1,50 D+
2,51 – 2,84 B- 1,00 – 1,17 D
Sumber : Permendikbud no 104 tahun 2014