hormon gas etilen,asam absisat, asam traumalin
TRANSCRIPT
TUGAS BIOLOGI
KELOMPOK 4 :
• FARIDA ARYANTI
• NOVA SORAYA
• NUR AIDA HASANAH
• UMMIYATUR RAHMAH
• RIA RESTY FAUZI
Hormon Gas Etilen adalah hormon yang berupa gas yang dalam kehidupan tanaman aktif dalam prosespematangan buah. Aplikasi mengandung ethephon, maka kinerja sintetis ethylen berjalan optimal sehinggatujuan agar buah cepat masak bisa tercapai. (misalnya: Etephon, Protephon) merk dagang antara lain: Prothephon480SL. Gas Etilen banyak ditemukan pada buah yang sudah tua .
Cara Kerja dan Fungsi Hormon Gas Etilen: -Mendorong pematangan, -Memberikan pengaruh yg berlawanan denganbeberapa pengaruh dari hormon auksin. -Mendorong atau menghambat pertumbuhan danperkembangan akar, daun, batang, dan bunga. -Menghasilkan Meristem apikal tunas ujung, daun muda, embrio dalam biji.
Etilen tidak hanya memacu pematangan, etilen juga memacu
perkecambahan biji, menebalkan batang, mendorong gugurnya daun, dan
menghambat pemanjangan batang kecambah. Selain itu, etilen menunda
pembungaan, menurunkan dominansi apikal dan inisiasi akar, dan
menghambat pemanjangan batang kecambah. Hormon tumbuh yang
secara umum berlainan dengan Auxin, Gibberellin, dan Cytokinin.
Dalam keadaan normal ethylene akan berbentuk gas dan struktur kimianya
sangat sederhana sekali. Di alam ethilene akan berperan apabila terjadi
perubahan secara fisiologis pada suatu tanaman. hormon ini akan berperan
pada proses pematangan buah dalam fase climacteric. Penelitian terhadap
ethylene, pertama kali dilakukan oleh Neljubow (1901) dan Kriedermann
(1975), hasilnya menunjukan gas ethylene dapat membuat perubahan
pada akar tanaman.
Hasil penelitian Zimmerman et al (1931) menunjukan bahwa ethylene dapat
mendukung terjadinya abscission pada daun, namun menurut Rodriquez
(1932), zat tersebut dapat mendukung proses pembungaan pada tanaman
nanas.
Penelitian lain telah membuktikan tentang adanya kerja sama antara auxin
dan ethylene dalam pembengkakan (swelling) dan perakaran dengan caramengaplikasikan auxin pada jaringan setelah ethylene berperan.
Asam absisat (ABA) merupakan penghambat (inhibitor) dalam kegiatan tumbuhan . Hormon ini di bentuk pada daun daun dewasa .Pada musim tertentu pertumbuhan akan terhambat. Hal itu merupakan adaptasi pertumbuhan terhadap perubahan lingkungan yang tidak memungkinkan bagi tumbuhan untuk tumbuh. Asam absisat dapat ditemukan pada daun, batang, akar, dan buah biji. Fungsi lain asam absisat adalah membantu tumbuhan mengatasi dan bertahan pada kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan [masa dormasia]. Dalam keadaan dorman , tumbuhan terlihat seperti mati , tetapi setelah kondisi lingkungan menguntungkan ,ia akan tumbuh lagi . asam absisat mempunyai peran fisiologis diantaranya adalah :
Mempercepat absisi bagian tumbuhan yang menua , seperti daun , buah , dan dormansi tunas
Menginduksi pengangkutan fotosintesis ke biji yang sedang berkembang dan mendorong sintesis protein simpanan.
Mengatur penutupan dan pembukaan stomata terutama pada saat cekaman air.
Kesimpulan : hormon yang menyebabkan kerontokan pada daun dan buah.
Fungsi Hormon Asam Absisat (ABA).
Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan di daerah titik tumbuhan. Memacu pengguguran daun pada saat kemarau untuk mengurangi penguapan air. Membantu menutup stomata daun untuk mengurangi penguapan. Mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel bahkan menghentikannya. Memicu berbagai jenis sel tumbuhan untuk menghasilkan gas etilen. Memacu dormansi biji agar tidak berkecambah. Hormon ini dibentuk pada daundaun dewasa.
Asam absisat mempunyai peran fisiologis diantaranya adalah: 1) Mempercepat absisi bagian tumbuhan yang menua, seperti daun, buah dandormansi tunas. 2) Menginduksi pengangkutan fotosintesis ke biji yang sedang berkembang danmendorong sintesis protein simpanan. 3) Mengatur penutupan dan pembukaan stomata terutama pada saat cekaman air
Asam traumalin merupakan hormon hipotetik, yaitu gabungan beberapa aktivitas hormon yang ada (auksin, giberelin, sitokinin, etilen, dan asam absisat). Apabila tumbuhan mengalami luka atau perlukaan karena gangguan fisik, maka akan segera terbentuk kambium gabus. Pembentukan kambium gabus itu terjadi karena adanya pengaruh hormon luka (asam traumalin). Sebenarnya, peristiwa ini merupakan hasil kerja sama antarhormon pada tumbuhan yang disebut restitusi (regenerasi). Awalnya, luka pada tumbuhan akan memacu pengeluaran hormon luka yang kemudian merangsang pembentukan kambium gabus. Pembentukan kambium gabus dilakukan oleh hormon giberelin. Selanjutnya, karena pengaruh hormon sitokinin, terbentuklah sel-sel baru yang akan membentuk jaringan penutup luka yang disebut kalus.
Asam traumalin merupakan hormon yang berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan atau terluka. Jaringan akan membentuk kalus (jaringan yang belum terdiferensiasi) pada jaringan yang rusak atau terluka.
Selain hormon, vitamin juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan. Contoh vitamin adalah riboflavin (vitamin B12), asam askorbat (vitamin C), tiamin (vitamin B1), piridoksin (vitamin B6) dan asam nikotinat. Vitamin berperan dalam proses pembentukan hormon dan berfungsi sebagai koenzim (komponen non protein untuk mengaktifkan enzim).
Fungsi traumalin adalah untuk
penyembuahn luka. Jika tumbuahan
mengalami luka, maka luka tersebut
dapat diperbaiki kembali. Kemampuan
ini disebut restitusi atau regenerasi.
Kalin, berfungsi merangsang pembentukanorgan pada tumbuhan. Kalin dapat dibedakamenjadi empat, yaitu :
* Rizokalin : merangsang embentukanakar.
* Kaulokalin :meerangsang pembetukanbatang.
* Filokalin :meramgsang embentukandaun.
* Antokalin :merangsang pembentukanbunga