hipotiroid dan hipertiroid
DESCRIPTION
Hipotiroid dan HipertiroidTRANSCRIPT
![Page 1: Hipotiroid Dan Hipertiroid](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081804/55cf8e7d550346703b92ac98/html5/thumbnails/1.jpg)
4/11/2015 Opha's World: Hipotiroid dan Hipertiroid
http://chaesaroh17.blogspot.co.uk/2013/06/hipotiroiddanhipertiroid_9438.html 1/9
Hanya bermimpi menjadi penulis yang baik dan menjadi ibu untuk anak-anakmu kelak
Opha's World
Selasa, 11 Juni 2013
Hipotiroid dan Hipertiroid
BAB IPENDAHULUAN
I. Latar Belakang
A. Hipotiroid
Status tiroid seseorang ditentukan oleh kecukupan sel atas hormon tiroid dan bukan kadar normal hormon tiroid dalam
darah. Ada beberapa prinsip faali dasar yang perlu diingat kembali. Partama bahwa hormon yang aktif adalah freehormon,
bahwa metabolisme sel didasarkan adanya free bukan free , ketiga bahwa distribusi enzim deyonisasi I, II, III (DI, DII,
DIII) di berbagai organ tubuh berbeda, di mana DI banyak ditemukan di hepar ,ginjal, dan tiroid, DII utamanya di otak,
hipofisis, dan DIII hampir seluruhnya di temukan di jaringan fetal (otak, plasenta). Hanya DI yang diterima oleh PTU.
Definisi lama bahwa hipotiroidisme disebabkan oleh faal tiroid berkurang sudah tidak tepat lagi. Kini dianut keadaan di mana
efek hormon tiroid berkurang. (contoh pada defisiensi yodium tiroid justru bekarja keras). Secara klinis dikenal 1. Hipotiroid
Sentral, karena kerusakan hipofisis/hipotalamus; 2. Hipotiroidisme Primer apabila yang rusak kelenjar tirod dan 3.karena
sebab lain: sebab farmakologis, defisiensi yodium dan resistensi perifer. Yang paling banyak ditemukan ialah hipotiroidisme
primer. Oleh karena itu, umumnya diagnosia ditegakkan berdasarkan ata TSH meningkat dan turun.
B. Hipertiroid
Perlu dibedakan antara pengertian tirotoksikosis dengan hipertiroidisme. Tirotoksikosis ialah manifestasi klinis kelebihan
hormon tiroid yang beredar dalam sirkulasi. Hipertiroidisme adalah tirotoksikosis yang diakibatkan oleh kelenjartiroid yang
hiperaktif. Adapun sebabnya manifestasi kliniknya sama, karena efek ini disebabkan ikatan dengan reseptor inti yang
makin penuh. Rangsang oleh TSH atau TSHlike substances (TSI,TSAb), autonomi, instrinsik kelenjar menyebabkan tiroid
meningkat, terlihat dari radioactive neckuptake naik.
Sebaiknya pada destruktif kelenjar misalnya karena radang, inflanmasi, radiasi, akan terjadi kerusakan sel hingga hormin
yang tersimpan ke folikel keluar masuk dalam darah. Dapat pula pasien mengkonsumsi hormon tiroid berlebihan. Dalam hal
ini justru radioactive neckuptake turun. Membedakan ini perlu, sebab umumnya peristiwa kedua ini, tirotoksikosis tanpa
hipotiroidisme, biasanya selflimiting desease.
II. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui definisi, penyebab, patofisiologi, gejala dan tanda, manifestasi klinis, pemeriksaan, serta pengobatan
dari hipotiroid dan hipertiroid, sehingga mahasiswa dapat memahaminya dengan baik.
BAB IIPEMBAHASAN
I. Hipotiroidisme
Home
Laman
Join this sitewith Google Friend Connect
Members (7)
Already a member? Sign in
My Friends
chaesaropha
berimpianmenjadiseorang AhliGizi danNovelis. Masihdalam tahappembelajaran
Lihat profillengkapku
MengenaiSaya
2012
2013
(4)
2014
artikelterbaru
prend's
Situs ini menggunakan cookie untuk membantu memberikan layanan. Dengan menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan cookie. Info lengkap Mengerti
![Page 2: Hipotiroid Dan Hipertiroid](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081804/55cf8e7d550346703b92ac98/html5/thumbnails/2.jpg)
4/11/2015 Opha's World: Hipotiroid dan Hipertiroid
http://chaesaroh17.blogspot.co.uk/2013/06/hipotiroiddanhipertiroid_9438.html 2/9
A. Definisi
Hipotiroidisme merupakan kelainan yang disebabkan berkurangnya fungsi kelenjar tiroid. Hipotiroidisme lebih dominan
pada wanita. Hipotiroidisme dibedakan menjadi hipotiroidisme klinis dan hipotiroidisme subklinis. Hipotiroidisme kilinis
ditandai dengan kadar TSH tinggi dan kadar rendah , sedangkan pada hipotiroidisme subklinis ditandai dengan kadar TSH
tinggi dan kadar normal, tanpa gejala atau dengan gejala sangat minimal. Hipotiroidisme merupakan kumpulan tanda dan
gejala yang manifestasinya tergantung dari : a). usia pasien, b). cepat tidaknya hipotiroidisme terjadi, c). ada tidaknya
kelainan lain.
B. Penyebab
· Hipotiroid primer
Mungkin disebabkan oleh congenital dari tyroid (kretinism), sintesis hormone yang kurang baik, defisiensi iodine
(prenatal dan postnatal), obat anti tiroid, pembedahan atau terapi radioaktif untuk hipotiroidisme, penyakit inflamasi kronik
seperti penyakit hasimoto, amylodosis dan sarcoidosis.
· Hipotiroid sekunder
Hipotiroid sekunder berkembang ketika adanya stimulasi yang tidak memadai dari kelenjar tiroid normal,
konsekwensinya jumlah tiroid stimulating hormone (TSH) meningkat. Ini mungkin awal dari suatu mal fungsi dari pituitary
atau hipotalamus. Ini dapat juga disebabkan oleh resistensi perifer terhadap hormone tiroid.
· Hipotiroid tertier/ pusat
Hipotiroid tertier dapat berkembang jika hipotalamus gagal untuk memproduksi tiroid releasing hormone (TRH) dan
akibatnya tidak dapat distimulasi pituitary untuk mengeluarkan TSH. Ini mungkin berhubungan dengan suatu tumor/ lesi
destruktif lainnya diarea hipotalamus.Ada dua bentuk utama dari goiter sederhana yaitu endemic dan sporadic. Goiter
endemic prinsipnya disebabkan oleh nutrisi, defisiensi iodine. Ini mengalah pada “goiter belt” dengan karakteristik area
geografis oleh minyak dan air yang berkurang dan iodine.
C. Patofisiologi
Kelenjar tiroid membutuhkan iodine untuk sintesis dan mensekresi hormon tiroid. Jikadiet seseorang kurang mengandung iodine atau jika produksi dari hormon tiroid tertekanuntuk alasan yang lain, tiroid akan membesar sebagai usaha untuk kompensasi darikekurangan hormon. Pada keadaan seperti ini, goiter merupakan adaptasi penting padasuatu defisiensi hormon tiroid. Pembesaran dari kelenjar terjadi sebagai respon untukmeningkatkan respon sekresi pituitary dari TSH. TSH menstimulasi tiroid untukmensekresi T4 lebih banyak, ketika level T4 darah rendah. Biasanya, kelenjar akanmembesar dan itu akan menekan struktur di leher dan dada menyebabkan gejala respirasidisfagia.
Penurunan tingkatan dari hormon tiroid mempengaruhi BMR secara lambat danmenyeluruh. Perlambatan ini terjadi pada seluruh proses tubuh mengarah pada kondisiachlorhydria (penurunan produksi asam lambung), penurunan traktus gastrointestinal,bradikardi, fungsi pernafasan menurun, dan suatu penurunan produksi panas tubuh.
Perubahan yang paling penting menyebabkan penurunan tingkatan hormone tiroid yangmempengaruhi metabolisme lemak. Ada suatu peningkatan hasil kolesterol dalam serumdan level trigliserida dan sehingga klien berpotensi mengalami arteriosclerosis danpenyakit jantung koroner. Akumulasi proteoglikan hidrophilik di rongga interstitial sepertirongga pleural, cardiac, dan abdominal sebagai tanda dari mixedema.
Hormon tiroid biasanya berperan dalam produksi sel darah merah, jadi klien denganhipotiroidisme biasanya menunjukkan tanda anemia karena pembentukan eritrosit yangtidak optimal dengan kemungkinan kekurangan vitamin B12 dan asam folat.
D. Gejala dan TandaTanda-tanda dan gejala-gejala hipotiroidisme mencakup keletihan, kelemahan,
penurunan bising usus, penurunan nafsu makan, kenaikan BB, dan perubahan gambaranEKG. Koma miksedema merupakan menifestasi yang jarang pada hipotiroidisme, ditandai
![Page 3: Hipotiroid Dan Hipertiroid](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081804/55cf8e7d550346703b92ac98/html5/thumbnails/3.jpg)
4/11/2015 Opha's World: Hipotiroid dan Hipertiroid
http://chaesaroh17.blogspot.co.uk/2013/06/hipotiroiddanhipertiroid_9438.html 3/9
dengan depresi berat pada fungsi sensorium, hipotermia, hipoventilasi, hiponatremia,hiporefleksia, hipotensi, dan bradikardia. Pasien dengan koma miksedema tidak menggigil,meskipun dilaporkan suhu tubuh dapat mencapai 800F. Diagnosa koma miksedematergantung pada pengenalan gejala-gejala klinis, dan identifikasi faktor pencetus yangmendasari. Faktor pencetus yang paling umum adalah infeksi paru; yang lain meliputitrauma, stress, infeksi, obat-obat seperti narkotik atau barbiturate, pembedahan dangangguan metabolik.
E. Manifestasi Klinis1. Kulit dan rambut
Kulit kering, pecahpecah, bersisik dan menebal
Pembengkakan, tangan, mata dan wajah
Rambut rontok, alopeksia, kering dan pertumbuhannya buruk
Tidak tahan dingin
Pertumbuhan kuku buruk, kuku menebal
2. Muskuloskeletal
Volume otot bertambah, glossomegali
Kejang otot, kaku, paramitoni
Artralgia dan efusi sinovial
Osteoporosis
Pertumbuhan tulang terhambat pada usia muda
Umur tulang tertinggal disbanding usia kronologis
Kadar fosfatase alkali menurun
3. Neurologik
Letargi dan mental menjadi lambat
Aliran darah otak menurun
Kejang, koma, dementia, psikosis (gangguan memori, perhatian kurang, penurunan reflek tendon)
Ataksia (serebelum terkena)
Gangguan saraf ( carfal tunnel)
Tuli perseptif, rasa kecap, penciuman terganggu
4. Kardiorespiratorik
Bradikardi, disritmia, hipotensi
Curah jantung menurun, gagal jantung
Efusi pericardial (sedikit, temponade sangat jarang)
Kardiomiopati di pembuluh. EKG menunjukkan gelombang T mendatar/inverse
Penyakit jantung iskemic
Hipotensilasi
Efusi pleural
Dispnea
5. Gastrointestinal
Konstipasi, anoreksia, peningkatan BB, distensi abdomen
Obstruksi usus oleh efusi peritoneal
Aklorhidria, antibody sel parietal gaster, anemia pernisiosa
6. Renalis
Aliran darah ginjal berkurang, GFR menurun
Retensi air (volume plasma berkurang)
Hipokalsemia
![Page 4: Hipotiroid Dan Hipertiroid](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081804/55cf8e7d550346703b92ac98/html5/thumbnails/4.jpg)
4/11/2015 Opha's World: Hipotiroid dan Hipertiroid
http://chaesaroh17.blogspot.co.uk/2013/06/hipotiroiddanhipertiroid_9438.html 4/9
7. Hematologi
Anemia normokrom normositik
Anemia mikrositik/makrositik
Gangguan koagulasi ringan
8. Sistem endokrin
Pada perempuan terjadi perubahan menstruasi seperti amenore / masa menstruasi yang memanjang, menoragi
dan galaktore dengan hiperprolaktemi
Gangguan fertilitas
Gangguan hormone pertumbuhan dan respon ACTH, hipofisis terhadap insulin akibat hipoglikemi
Gangguan sintesis kortison, kliren kortison menurun
Insufisiensi kelenjar adrenal autoimun
Psikologis / emosi : apatis, agitasi, depresi, paranoid, menarik diri, perilaku maniak
9. Manifestasi klinis lain berupa : edema periorbita, wajah seperti bula (moon face), wajah kasar, suara serak, pembesaran
leher, lidah tebal, sensitifitas terhadap opioid, haluaran urin menurun, lemah, ekspresi wajah kosong dan lemah.
F. Pemeriksaan
Pemeriksaan laboratorium yang didapatkan pada pasien hipotiroidisme didapatkan hasil sebagai berikut:
dan serum rendah
TSH meningkat pada hipotiroid primer
TSH rendah pada hipotiroid sekunder
1. Kegagalan hipofisis : respon TSH terhadap TRH mendatar
2. Penyakit hipotalamus : TSH dan TRH meningkat
Titer autoantibody tiroid tinggi pada > 80% kasus
Peningkatan kolesterol
Pembesaran jantung pada sinar X dada
EKG menunjukkan sinus bradikardi, rendahnya voltase kompleks QRS& gelombang T datar atau inversi
(Haznam, M.W, 1991: 152)
G. Pengobatan
Hipotiroidisme yang perlu diperhatikan ialah a). dosis awal, b). cara menaikkan dosis tiroksi. Tujuan pengobatan
hipotiroidisme ialah: 1). Meringankan keluhan dan gejala, 2). Menormalkan TSH, 3). Menormalkan metabolism, 4).
Membuat T3 dan T4 normal, 5). Menghindarkan komplikasi risiko. Beberapa prinsip dapat digunakan dalam melaksanakan
subtitusi.: a). makin berat hipotiroidisme, makin rendah dan dosis awal dan makin landai peningkatan dosis, b). geriatri
dengan dengan angina prektoris, CHF, gangguan irama, dosis harus hatihati.
Prinsip subtitusi ialah mengganti kekurangan produksi hormon tiroid endogen pasien. Indikator kecukupan optimal sel
adalah kadar TSH normal. Dosis supresi tidak dianjurkan, sebab ada resiko gangguan jantung dan densitas mineral. Tersedia
Ltiroksin (T4), Ltirodotironin (T3), maupun pulvus tiroid. Pulvus tidak digunakan lagi karena efeknya sulit diramalkan. T3
tidak digunakan sebagai subtitusi karena waktu paruhnya pendek hingga perlu diberikan beberapa kali sehari. Obat oral
terbaik adalah T4. Akhirakhir ini dilaporkan bahwa kombinasi pengobatan T4 dengan T3 (50 ug T4 diganti 12,5 ug T3)
memperbaiki mood dan faal neuropsikologis.
Tiroksin dianjurkan diminum pagi hari dalam keadaan perut kosong dan tidak bersama bahan lain yang menggangu
serapan dari usus. Dosis rerata subtitusi LT4 ialah 112 ug/hari atau 1,6 ug/kg BB atau 100125 mg sehari. Untuk LT3 25
50. Kadar TSH 20 uU/ml butuh 5075 tiroksin sehari, TSH 4475 uU/ml butuh 100150 ug. Sebagian besar kasus butuhkan
100200 ug LT4 sehari.
II. Hipertiroidisme
A. Definisi
![Page 5: Hipotiroid Dan Hipertiroid](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081804/55cf8e7d550346703b92ac98/html5/thumbnails/5.jpg)
4/11/2015 Opha's World: Hipotiroid dan Hipertiroid
http://chaesaroh17.blogspot.co.uk/2013/06/hipotiroiddanhipertiroid_9438.html 5/9
Hipertiroidisme adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yang merupakan akibat dari produksi hormon tiroid yang
berlebihan, yaitu akibat kelebihan sekresi tiroksin (T4) atau triiodotironin (T3).
Hipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis atau hipotalamus. Peningkatan TSH akibat
malfungsi kelenjar tiroid akan disertai penurunan TSH dan TRF karena umpan balik negative HT terhadap pelepasan
keduanya. Hipertiroidisme akibat malfungsi hipofisis memberikan gambaran kadar HT dan TSH yang tinggi. TRF akan
rendah karena umpan balik negative dari HT dan TSH. Hipertiroidisme akibat malfungsi hipotalamus akan memperlihatkan
HT yang tinggi disertai TSH dan TRH yang berlebihan.
Penyebab hipertiroidisme sebagian besar adalah tirotoksikosis karena penyakit Graves yaitu kirakira 70%, sisanya karena
gondok goiter multinoduler toksik dan adenoma toksik. Penyakit multi nodular goiter yaitu keadaan di mana wujud nodul
pada tiroid dan berfungsi sama ada secara aktif, normal atau tidak aktif langsung. Adenoma toksik yaitu wujud satu nodul
saja pada tiroid tetapi nodul itu aktif dan mengeluarkan hormone berlebih.Hipertiroidisme pada penyakit Graves adalah akibat
antibodi reseptor TSH yang merangsang aktivitas tiroid, sedang pada goiter multinoduler toksik ada hubungannya dengan
autonomi tiroid itu sendiri. Ada pula hipertiroidisme sebagai akibat peningkatan sekresi TSH dari pituaria, namun ini yang
jarang ditemukan.
Dari daftar di atas titoksikosis didominasi oleh morbus Graves, Struma multinoduler toksik (morbus Plummer) dan
adenoma toksik (morbus Goetsch). Sebab lain amat jarang ditemukan dalam praktik dokter seharihari. Rokok ternyata
merupakan factor risiko Graves pada wanita tetapi tetapi tidak pada pria.
B. Patofisiologi
Tiroid hiperaktif (hipertiroidisme) terjadi karena produksi hormon tiroid yang berlebihan. Pada sebagian besar pasien,
hipertiroidisme terjadi akibat adanya sejenis antibodi dalam darah yang merangsang kelenjar tiroid, sehingga tidak hanya
produksi hormon tiroid yang berlebihan, tetapi juga ukuran kelenjar tiroid menjadi besar. Penyebab adanya antibodi tersebut
belum diketahui, mungkin ada kaitannya dengan faktor keturunan. Produksi hormon tiroid yang berlebihan terjadi dengan
sendirinya tanpa kendali dari TSH. Jenis hipertiroidisme ini disebut penyakit Graves.
Pada penyakit Graves terdapat 2 kelompok gambaran utama, tiroidal dan ekstratiroidal, dan keduanya mungkin tidak
tampak. Ciriciri tiroidal berupa goiter akibat hyperplasia kelenjar tiroid dan hipertiroidisme akibat sekresi hormone tiroid
yang berlebihan. Gejalagejala hipertiroid berupa manifestasi hipermetabolisme dan aktivitas simpatis yang berlebihan,
manifestasi ektratiroidal berupa oftalmopati dan infiltrasi kulit local yang biasanya pada tungkai bawah. Jaringan orbita dan
otototot mata diinfiltrasi oleh limfosit, sel mast, dan selsel plasma yang mengakibatkan eksoftalmoa, okulopati kongestif
dan kelemahan gerakan ekstra ocular.
Goiter nodular toksik paling sering ditemukan pada pasien lanjut usia sebagai komplikasi goiter nodular kronik. Pada
pasienpasien ini hipertiroidisme timbul secara lambat dan manifestasi klinisnya lebih ringan daripada penyakit Graves.
Penderita mungkin mengalami aritmia dan gagal jantung yang resisten terhadap terapi digitalis. Penderita dapat pula
memperlihatkan buktibukti penurunan BB, lemah, dan pengecilan otot. Penderita goiter nodular toksik memperlihatkan
tandatanda mata melotot, pelebaran fisura palpebra, kedipan mata berkurang akibat aktivitas simpatis yang berlebihan.
Penderita hipertiroidisme berat dapat mengalami krisis atau badai tiroid yang bias membahayakan kehidupan. Apabila
terdapat manifestasi klinis hipertiroidisme, maka tes laboratorium akan menunjukkan pengambilan resin triyodotironin/T3
dan tiroksin serum yang tinggi, serta kadar TSH serum rendah. Selain itu TSH tidak dapat memberikan respon terhadap
rangsangan oleh TRH, suatu tiroid releasing hormone dari hipotalamus.
C. Gejala dan Tanda
Gejala Serta Tanda Hipertiroidisme Umumnya dan pada Penyakit Graves
Sistem Gejala dan Tanda Sistem Gejala dan Tanda
Umum Tak tahan hawa panas
hiperkinesis, capek, BB
turun, tumbuh cepat,
toleransi obat, youth
fullnes
Psikis dan saraf Labil, iritabel, tremor,
psikosis, nervositas,
paralisis periodic
dispneu, hipertensi,
aritmia, palpitasi
Gastrointestinal Hiperdefekasi, lapar,
makan banyak, haus,
muntah, disfagia,
splenomegali
Jantung Gagal jantung,
limfositosis, anemia,
splenomegali, leher
membesar
![Page 6: Hipotiroid Dan Hipertiroid](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081804/55cf8e7d550346703b92ac98/html5/thumbnails/6.jpg)
4/11/2015 Opha's World: Hipotiroid dan Hipertiroid
http://chaesaroh17.blogspot.co.uk/2013/06/hipotiroiddanhipertiroid_9438.html 6/9
Muskular Rasa lemah Darah dan limfatik
Skelet
Osteoporosis, epifisis,
cepat menutup dan nyeri
tulang
Genitourinaria Oligomenorea,
amenorea. Libido turun,
infertile, ginekomasti,
Kulit Rambur rontok,
berkeringat, rambut
basah, silky hair dan
onikolisis
D. Manifestasi Klinis
1. Gangguan kardiopulmoner seperti:
Berdebardebar
Hipertensi sistolik
Tekanan nadi meningkat
Kadangkadang disertai sesak nafas
2. Gangguan gastrointestinal
Selera makan semakin bertambah
Berat badan mulai menurun
Kerap buang air besar/diare
Malabsorpsi
Sering berpeluh/berkeringat karena metabolisme meningkat
3. Gangguan saraf dan neuromuskular oleh kelebihan tiroksin
Emosi labil
Rasa gelisah
Susah tidur
Hiperkinetik (banyak bergerak)
Lumpuh kaki, terutama di kalangan lakilaki.
Penglihatan terjejas karena saraf mata tertekan
Menggeletar jari tangan
Mata melotot/bola mata menonjol terjadi akibat pembengkakan otot dan jaringan lemak di sekitar mata.
4. Kelainan kulit
Biasanya kulit menjadi hangat, lembab dan terdapat hiperpigmentasi
Kelainan pada jari tangan dan kulit pada depan betis
5. Gangguan tulang, sering ditemukan fraktur terutama pada pasien lansia oleh karena reabsorpsi kalsium usus menurun
dan resorpsi tulang meningkat.
6. Gangguan sistem reproduksi
Sering ditemukan menstruasi tidak teratur, infertilitas akan tetapi setelah hipertiroidisme terkendali lagi sistem reproduksi
bisa kembali normal.
E. Pemeriksaan
Untuk fase awal penentuan diagnosis, perlu T4 (T3) dan TSH, namun pada pemantauan cukup diperiksa T4 saja, sebab
sering TSH tetap tersupresi padahal keadaan membaik . Hal ini karena supresi terlalu lama pada sel tirotrop oleh hormon
![Page 7: Hipotiroid Dan Hipertiroid](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081804/55cf8e7d550346703b92ac98/html5/thumbnails/7.jpg)
4/11/2015 Opha's World: Hipotiroid dan Hipertiroid
http://chaesaroh17.blogspot.co.uk/2013/06/hipotiroiddanhipertiroid_9438.html 7/9
tiroid sehingga lamban pulih. Untuk memeriksa mata disamping klinis digunakan alat eksoftalmometer Herthl. Karena
hormon tiroid berpengaruh terhadap semua sel/organ maka tanda kliniknya ditemukan pada semua organ kita.
Pada kelompok usia lanjut gejala dan tandatanda tidak sejelas pada usia muda, tetapi dalam beberapa hal sangat berbeda.
Perbadaan ini antara lain dalam hal : a). Berat badan menurun mencolok (usia muda 20% justru naik ); b). Nafsu makan
menurun, mual, muntah dan sakit perut : c). Fibrilasi atrium, payah jantung, blok jantung sering merupakan gejala awal dari
occult hyperthyroidism, takiaritmia; d). Lebih jarang dijumpai takikardia ( 40%); e). Eye signs tidak nyata atau tidak ada; f).
Bukannya gelisah atau justru apatis (memberi gambaran masked hyperthyroidism dan apathetic form).
F. Pengobatan
Prinsip pengobatan pada hipertiroid tergantung dari etiologi a). tirotoksikosis, b). usia pasien, riwayat alamiah penyakit,
c). tersedianya modalitas pengobatan, d). situasi pasien, e).resiko pengobatan, dsb.
Tujuan pengobatan hipertiroidisme adalah membatasi produksi hormone tiroid yang berlebihan dengan cara menekan
produksi (obat anti tiroid) atau merusak jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi subtotal).
1. Obat Anti Tiroid (OAT)
Indikasi pemberian OAT adalah :
· Sebagai terapi yang bertujuan untuk memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi yang menetap, pada pasien
pasien muda dari struma ringan sampai sedang dan tirotoksikosis
· Sebagai obat tirotoksikosis pada fase sebelum pengobtan, atau sesudah pengobatan pada pasien yang mendapat
yodium radioaktif
· Sebagai persiapan untuk tiroidektomi
· Untuk pengobatan pasien hamil dan lanjut umur
· Pasien dengan krisis tiroid
Obat Anti Tiroid yang Sering Digunakan
Obat Dosis Awal (mg/hari) Pemeliharaan (mg/hari)
Karbimazol 3060 520
Metimazol 3060 520
Propiltiourasil 300600 50200
Perbaikan klinis pasien hipertiroid dengan menggunakan OAT tergantung pada jumlah hormon tiroid yang tersimpan
kelenjar. Lamanya pemberian OAT umumnya sekitar 1824 bulan. Efek samping OAT ditemukan sebanyak 1,54 % dari
jumlah pasien, barupa hipesensitif dan agranulositosis.
2. Pengobatan dengan Yodium Radioaktif
Indikasi pengobatan dengan yodium radioaktif adalah ;
· Pasien umur 35 tahun atau lebih
· Hipertiroidisme yang kambuh sesudah operasi
· Gagal mencapai remisi sesudah pemberian OAT
· Tidak mampu atau tidak mau pengobatan dengan OAT
· Adenoma toksik, goiter multinoduler toksik
Pada pengobatan ini kemungkinan terjadi hipotiroidisme besar sekali. Digunakan Y131 dengan dosis 512 mCi per oral.
Dosis ini dapat mengendalikan tirotoksikosis dalam 3 bulan, namun kirakira 1/3 dari jumlah pasien menjadi hipotiroid dalam
tahun pertama. Efek samping dari pengobatan ini adalah hipotiroidisme, eksaserbasi, hipertiroidisme dan tiroiditis.
3. Operasi
Indikasi operasi adalah :
· Pasien umur muda dengan stauma yang besar serta tidak mempan dengan OAT
· Pada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan OAT dosis besar.
· Alergi terhadap OAT, pasien tidak dapat menerima yodium radioaktif
· Adenoma toksik atau strauma multinoduler toksik
· Pada penyakir Graves yang berhubungan dengan satu atau lebih nodul
![Page 8: Hipotiroid Dan Hipertiroid](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081804/55cf8e7d550346703b92ac98/html5/thumbnails/8.jpg)
4/11/2015 Opha's World: Hipotiroid dan Hipertiroid
http://chaesaroh17.blogspot.co.uk/2013/06/hipotiroiddanhipertiroid_9438.html 8/9
Setiap pasien pasca operasi perlu dipantau apakah terjadi remisi, hipotiroidisme atau resudif. Operasi yang tidak
dipersiapkan dengan baik membawa resiko terjadinya krisis tiroid dengan mortalitas amat tinggi.
BAB IIIPENUTUP
I. Kesimpulan
Hipotiroid dan Hipertiroid adalah suatu kelainan pada kelenjar tiroid yang di sebabkan oleh beberapa faktor. Hipotiroid
terjadi karena kelainan yang disebabkan berkurangnya fungsi kelenjar tiroid. sedangkan hipertiroidisme suatu
ketidakseimbangan metabolik yang merupakan akibat dari produksi hormon tiroid yang berlebihan. Pada hipotiroid penyakit
yang dapat terjadi yaitu kretinisme, sedangkan pada hipertiroid yaitu penyakit Graves,.
Prisip pengobatan pada hipotiroid yang perlu diperhatikan ialah a). dosis awal, b). cara menaikkan dosis tiroksi. Tujuan
pengobatan hipotiroidisme ialah: 1). Meringankan keluhan dan gejala, 2). Menormalkan TSH, 3). Menormalkan metabolism,
4). Membuat T3 dan T4 normal, 5). Menghindarkan komplikasi risiko. Beberapa prinsip dapat digunakan dalam
melaksanakan subtitusi. Sedangkan prinsip pengobatan pada hipertiroid tergantung dari etiologi a). tirotoksikosis, b). usia
pasien, riwayat alamiah penyakit, c). tersedianya modalitas pengobatan, d). situasi pasien, e).resiko pengobatan, dsb.
II. Saran
Agar pembaca sadar bahwa Hipotiroid dan Hipertiroid berbahaya bagi kesehatan manusia karena hormon tiroid
berpengaruh terhadap semua sel/organ maka tanda kliniknya ditemukan pada semua organ kita. Sehingga pembaca lebih
memperhatikan kesehatan tubuh.
DAFTAR PUSTAKARanakusuma, A. B. 1992. Buku Ajar Praktis Metabolik Endokrinologi. Jakarta: Universitas
Indonesia.Price, S,A; Wilson, L,M. 1993. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Klinis Penyakit,
Bagian 2. Jakarta: EGC.Barbara, C. Long. 1996. Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan Proses
Keperawatan). Bandung: Yayasan Ikatan Allumni Pendidikan Keperawatan Padjajaran.Corwin, E,J. 2000. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Healthy Enthusiast. 2012. Hipertiroid, Hipotiroid. http://www.HealthyEnthusiast.com (Diakses tanggal 11 Maret 2013).
Sudoyo Aru W, dkk. 2006. Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
M.W. Haznam. 1991. Endokrinologi. Bandung: Penerbit Angkasa Offset Merdeka.
![Page 9: Hipotiroid Dan Hipertiroid](https://reader036.vdocuments.site/reader036/viewer/2022081804/55cf8e7d550346703b92ac98/html5/thumbnails/9.jpg)
4/11/2015 Opha's World: Hipotiroid dan Hipertiroid
http://chaesaroh17.blogspot.co.uk/2013/06/hipotiroiddanhipertiroid_9438.html 9/9
Posting Lebih Baru Posting LamaBeranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
di Selasa, Juni 11, 2013
Reaksi: lucu (0) menarik (0) keren (0)
Rekomendasikan ini di Google
Poskan Komentar
Buat sebuah Link
Tidak ada komentar:
Link ke posting ini
Template Watermark. Gambar template oleh andynwt. Diberdayakan oleh Blogger.