hipnotis hukum dan teknik

3
DALAM MERANCANG SUGESTI, MANFAATKAN SEMUA 6 PRINSIP DASAR DI BAWAH INI : 1. Perhatian Yang Terpusat. Jika perhatian dipusatkan pada satu hal yang diulang-ulang, maka hal tersebut akan mewujudkan idenya sendiri. Contohnya ketika anda terfokus pada layar kaca menyaksikan sinetron atau telenovela yang sangat menyentuh hati, lalu tanpa anda sadari anda ikut menangis. Pernah merasakan ketakutan akan sesuatu, dan apa yang anda takutkan benar-benar terjadi? Itulah kenapa sebabnya kenapa anda harus fokus pada solusi bukan masalah hidup anda. Saat anda fokus terhadap sesuatu, maka sesuatu yang lain di luar fokus akan menjadi ‘kabur’. Saat memberikan sugesti, gunakan kalimat yang mengandung ajakan untuk fokus sehingga memudahkan anda mengarahkan pikiran subjek : dengarkan kata-kata saya, semakin anda mendengarkan kata-kata saya..anda semakin mudah untuk merileksasikan pikiran anda..” 2. Efek Dominan (The Law of Dominance). Pikiran & Emosi yang kuat akan menggantikan yang lemah. Saat seorang anak sedang asyik belajar tiba-tiba datang temannya mengajak Main PS yuk! ngapain belajar? Nanti walau belajar juga ntar di kelas nyontek juga, apalagi pengawasnya nggak ketat kok.” Menambahkan emosi pada sugesti menjadikannya lebih efektif. Contoh : “Pacar pergi kenapa harus galau? Seharusnya pacarmu itu yang rugi. Sebab dia sudah meninggalkan 1 orang yang mencintainya. Kamu yang untung dan sepantasnya bersyukur. Karena telah berkurang 1 orang yang jelas-jelas tidak mencintaimu!” jika anda benar-benar mengikuti arahan saya untuk melipatgandakan rileksasi anda, anda akan merasakan kenyamanan luar biasa..dan sungguh, ini akan menjadi pengalaman yang sangat luar biasa bagi diri anda2. Asosiasi (The Law of Association).

Upload: patricius327

Post on 15-Jan-2016

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tentang teknik hipnotis

TRANSCRIPT

Page 1: Hipnotis Hukum Dan Teknik

DALAM MERANCANG SUGESTI, MANFAATKAN SEMUA 6 PRINSIP DASAR DI BAWAH INI :

1. Perhatian Yang Terpusat.

Jika perhatian dipusatkan pada satu hal yang diulang-ulang, maka hal tersebut akan mewujudkan idenya sendiri. Contohnya ketika anda terfokus pada layar kaca menyaksikan sinetron atau telenovela yang sangat menyentuh hati, lalu tanpa anda sadari anda ikut menangis. Pernah merasakan ketakutan akan sesuatu, dan apa yang anda takutkan benar-benar terjadi?Itulah kenapa sebabnya kenapa anda harus fokus pada solusi bukan masalah hidup anda. Saat anda fokus terhadap sesuatu, maka sesuatu yang lain di luar fokus akan menjadi ‘kabur’.

Saat memberikan sugesti, gunakan kalimat yang mengandung ajakan untuk fokus sehingga memudahkan anda mengarahkan pikiran subjek :

“dengarkan kata-kata saya, semakin anda mendengarkan kata-kata saya..anda semakin mudah untuk merileksasikan pikiran anda..”

2.         Efek Dominan (The Law of Dominance). Pikiran & Emosi yang kuat akan menggantikan yang lemah. Saat seorang anak sedang asyik belajar tiba-tiba datang temannya mengajak “Main PS yuk! ngapain belajar? Nanti walau belajar juga ntar di kelas nyontek juga, apalagi pengawasnya nggak ketat kok.”

Menambahkan emosi pada sugesti menjadikannya lebih efektif. Contoh : “Pacar pergi kenapa harus galau? Seharusnya pacarmu itu yang rugi. Sebab dia sudah meninggalkan 1 orang yang mencintainya. Kamu yang untung dan sepantasnya bersyukur. Karena telah berkurang 1 orang yang jelas-jelas tidak mencintaimu!”

“jika anda benar-benar mengikuti arahan saya untuk melipatgandakan rileksasi anda, anda akan merasakan kenyamanan luar biasa..dan sungguh, ini akan menjadi pengalaman yang sangat luar biasa bagi diri anda”

2. Asosiasi (The Law of Association).

Ketika sesorang dihadapkan pada satu ide kemudian muncul ide lain, maka pikirannya akan menggabungkan kedua ide tersebut. “Selain jujur, Rasulullah juga bukan pendendam.”

Inipun dalam uji sugestibilitas digunakan dalam struktur kalimat dengan memanfaatkan sinyal positif yang ada, misal :

“Bagus, mata anda mulai berkedip, berarti anda semakin mengantuk atau mata anda makin berat, nafas anda semakin ringan, otot-otot anda mengendur, dan sangat santai. Itu tandanya anda segera merasakan kenyamanan yang luar biasa.”

Page 2: Hipnotis Hukum Dan Teknik

3. Efek Terbalik (The Law of Reverse Action).

Ketika keinginan bertentangan dengan imajinasi, imajinasi selalu menang sehingga sugesti yang kuat akan mengalahkan sugesti yang lemah. Seseorang memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu tapi ia merasa tidak mampu, maka semakin keras ia berusaha justru semakin sulit untuk mewujudkannya. Atau seseorang meyakini pelajaran matematika adalah menyeramkan, sebesar apapun ia belajar nilai matematikanya tetap buruk. Kecuali imajinasi dan keyakinannya mengenai matematika berubah. Prinsip ini sering anda lakukan saat melakukan uji sugestibilitas.Misal dengan kalimat “Setelah anda yakin mata anda sulit dibuka dan sangat lengket, anda boleh coba membukanya. Namun sekuat apapun anda mencobanya, justru mata anda semakin lengket”

4. Hukum Repetisi/Pengulangan (The Law of Repetition).

Sebuah gagasan atau informasi yang diulang-ulang akan semakin kuat tertanam pada SubConscious (Bawah Sadar). Bahkan kata Hitler, kebohongan yang disampaikan berulang-ulang pun akan menjadi kenyataan. Seorang anak yang sering mendapat informasi bahwa ditempat gelap ada hantu, sampai dewasa ia akan meyakini bahwa tempat gelap adalah menyeramkan. Contoh lainnya adalah pola berulang.Sesuatu yang dilakukan berulang-berulang, akan menjadi suatu kebiasaan hingga membentuk kompetensi bawah sadar. Sehingga untuk melakukan hal tersebut, seseorang nyaris tidak memerlukan usaha. Dengan memahami beberapa prinsip diatas, maka kita dapat menyusun kalimat-kalimat saran ajakan atupun perintah langsung menjadi sebuah sugesti.

5. Penundaan Aksi (The Law of Delayed Action).

Tundalah dalam melakukan sesuatu sehingga ketika hal itu sudah saatnya dilakukan akan betul-betul memberikan greget. Misal dua sejoli yang menjalin hubungan kasih akan benar-benar merasakan gregetnya malam pertama jika mereka berdua sepakat menjalani hubungan pra nikah yang sehat.

Dalam memberi sugesti perkuat betul sugesti itu dengan repetisi, kemudian berikan closing; “anda sekarang sudah berubah menjadi pribadi yang percaaya diri..benar-benar percaya diri, dan…saat anda membuka mata nanti anda betul-betul merasakan diri anda sebagai pribadi yang baru..pribadi lebih percaya d