hipertensi dengan depresi

65
PENGARUH PEMBERIAN PERASAN RIMPANG TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI SEL HEPATOSIT HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI ETANOL 50% PERORAL Oleh Septian Ary Lestyanto 08310281

Upload: lia-lia-lagi

Post on 28-Nov-2015

49 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: hipertensi dengan depresi

PENGARUH PEMBERIAN PERASAN RIMPANG

TEMU PUTIH (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe)

TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI SEL

HEPATOSIT HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus

norvegicus) JANTAN GALUR WISTAR YANG

DIINDUKSI ETANOL 50% PERORAL

Oleh

Septian Ary Lestyanto

08310281

Page 2: hipertensi dengan depresi

BAB I

PENDAHULUAN

Page 3: hipertensi dengan depresi

LATAR BELAKANG

• Hewan coba Tikus putih. Alasan(jumlah banyak, respon yang cepat, gambaran hasil miripmanusia dan harganya relatif murah).

• Temu putih (Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe)

Antioksidan yang berfungsimenangkal radikal bebas.

Hepatoprotektor.

Page 4: hipertensi dengan depresi

Lanjutan…

• Etanol Tubuh Toksik Sal.

Pencernaan, Hati, Jantung,

Sistem Saraf.

Page 5: hipertensi dengan depresi

RUMUSAN MASALAH

• Pemberian perasan rimpang temu putih

(Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe)

dengan dosis berbeda diduga dapat

memproteksi sel hepatosit hepar tikus

putih (Rattus norvegicus) jantan galur

wistar yang telah diinduksi etanol 50%.

Page 6: hipertensi dengan depresi

TUJUAN PENELITIAN

• Menilai pengaruh dari pemberian perasan

rimpang temu putih (Curcuma zedoaria

(Berg.) Roscoe) dengan peningkatan

dosis terhadap gambaran histopatologi

hepar tikus putih (Rattus norvegicus)

jantan galur wistar yang diinduksi etanol

50% peroral.

Page 7: hipertensi dengan depresi

MANFAAT PENELITIAN

• Manfaat teoritis

• Manfaat aplikatif

Page 8: hipertensi dengan depresi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Page 9: hipertensi dengan depresi

Temu Putih

• TaksonomiKingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Zingiberales

Famili : Zingiberaceae

Genus : Curcuma

Species : Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe

Page 10: hipertensi dengan depresi
Page 11: hipertensi dengan depresi

Etil Alkohol

• Deskripsi

• Farmakokinetik

• Penyakit Hati Alkoholik

– Perlemakan Hati

– Hepatitis Alkoholik Akut

– Penyakit Hati Alkoholik Kronis

• Sirosis Alkoholik

Page 12: hipertensi dengan depresi

Anatomi Hepar

Page 13: hipertensi dengan depresi
Page 14: hipertensi dengan depresi

Fisiologi Hepar

Page 15: hipertensi dengan depresi

Histologi Hepar

Sel Kupffer

Sinusoid

Sel Hepar

Page 16: hipertensi dengan depresi

Patologi Hepar

• Kerusakan Hepar Akibat Bahan Kimia

– Mikroskopis

• Radang (sel Monisit/Polimorfonuklear)

• Fibrosis (Atrofi/Hipertrofi)

• Degenerasi

– Degenerasi sitoplasma (Perlemakan, Hidrofik, Hialin,

Amiloid)

– Degenerasi Inti (Vakuolisasi, Inclusion Boddies)

• Nekrosis

– Berdasarkan lokasi dan luas (Fokal, Zonal, Masif)

– Berdasarkan bentuk (Koagulativa, likuefaktif,

kasseosa)

Page 17: hipertensi dengan depresi

KERANGKA TEORI

Perasan rimpang temu

putih dosis bertingkat

Metabolisme di

hepar

Kurkuminoid

Kurkumin

Antioksidaan

penghambat

peroksidase lipid

Sitokrom P-

450

Etanol

50%

Jalur alkohol

dehidrogenase NADH

NAD NADH

berlebihan

Peroksidase lipid

Menghambat lipid peroksidase

oksigenase

Kerusakan sitosol dan

mitokondria pada sel hepar

Page 18: hipertensi dengan depresi

Peroksidase lipid berkurang

Peroksidase lipid menurun

Fungsi membran tetep

terjaga Nekrosis

Degenerasi sel

Membran sel rusak

Kerusakan sel hati dapat dikurangi

Lanjutan…

Page 19: hipertensi dengan depresi

KERANGKA KONSEP

Perasan rimpang temu putih(Curcuma zedoaria (Berg.) Roscoe) dengan dosis 0,65 mg/kgBB dan 1,95 mg/kgBB

Gambaran histopatologihepar tikus putih (Rattusnorvegicus) jantan galur

wistar yang telah di induksietanol 50%.

Independent Dependent

Page 20: hipertensi dengan depresi

HIPOTESA

• Ada pengaruh positif pemberian perasan

rimpang temu putih (Curcuma zedoaria

(Berg.) Roscoe) dengan dosis berbeda

terhadap gambaran histopatologi hepar

tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur

wistar yang telah diinduksi etanol 50%.

Page 21: hipertensi dengan depresi

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Page 22: hipertensi dengan depresi

JENIS PENELITIAN

• Jenis eksperimental laboratorik

• Rancangan post test only controled

group design

Page 23: hipertensi dengan depresi

Rancangan Penelitian

• Kontrol ( - ) T → T

• Kontrol ( + ) T → Z → Tc

• Kontrol ( + ) T → Y → Te

• Perlakuan I T → Y → X → T”

• Perlakuan II T → Y → Z → T”

Page 24: hipertensi dengan depresi

WAKTU DAN LOKASI

• Waktu 5 sampai 22 Januari 2012

• Tempat

– Lab. Pat Klin, Fakultas Kedokteran

Universitas Malahayati Bandar Lampung

– Lab. PA Balai Penyidik dan Pengujian

Veteriner (BPPV) Regional III Bandar

Lampung.

Page 25: hipertensi dengan depresi

SUBYEK PENELITIAN

• Populasi Tikus putih (Rattus

norvegicus) jantan galur wistar usia 8-10

minggu, berat badan 180-220 gram di

UPHP (IPB) Jawa Barat.

• Sampel 25 ekor tikus putih dengan

syarat sesuai kriteria inklusi dan

eksklusi.

Page 26: hipertensi dengan depresi

Kriteria inklusi :

1. Berusia 8-10 minggu

2. Berat badan 180 – 220 gram

3. Jenis kelamin jantan

3. Sehat dan lincah.

Kriteria eksklusi:

1. Tikus mati pada saat perlakuan

2. Perilaku berubah (tidak mau makan, lemas,

tidak lincah) selama penelitian.

3. Terdapat penurunan berar badan lebih dari

10% setelah masa aklimatisasi di laboratorium.

Page 27: hipertensi dengan depresi

Jumlah Sampel

• Rumus Federer

(k – 1) (n – 1) ≥ 15

• Keterangan :

k = adalah Jumlah perlakuan

n = adalah Jumlah hewan coba tiap

kelompok perlakuan.

Page 28: hipertensi dengan depresi

(5-1)(n-1) ≥ 15

4n ≥ 19

n ≥ 4,75 berarti n ≥ 5.

• Desain penelitian ini menggunakan

metode Rancangan Acak Lengkap (RAL)

karena percobaan yang dilakukan bersifat

homogen

Page 29: hipertensi dengan depresi

1. Pengaturan Randomisasi Tikus Putih

1C 2A 3D 4B 5E

6D 7E 8B 9C 10A

11A 12C 13E 14D 15B

16E 17D 18A 19B 20C

21B 22A 23C 24E 25D

2. Penempatan Perlakuan pada Setiap Kandang

Kandang Nomor Tikus

Putih

A 2 10 11 18 22

B 4 8 15 19 21

C 1 9 12 20 23

D 3 6 14 17 25

E 5 7 13 16 24

Page 30: hipertensi dengan depresi

VARIABEL PENELITIAN

• Variabel Bebas perasan rimpang temu putih

(Curcuma zedoaria).

• Variabel Terikat derajat kerusakan histologis

hepar tikus putih.

• Variabel Luar

• Variabel luar yang dapat dikendalikan

• Variabel luar yang tidak dapat dikendalikan

Page 31: hipertensi dengan depresi

DEFINISI OPERASIONAL

• Variabel Bebas Perasan rimpang temu

putih (skala nominal).

• Variabel Terikat Gambaran derajat

kerusakan histopatologis hepar

Page 32: hipertensi dengan depresi

ALAT DAN BAHAN

• Alat– Kandang tikus

– Sonde lambung

– Alat untuk mengambil organ (bedah minor)/ (scalpel, pinset, gunting, jarum, meja lilin)

– Spuit 1cc

– Neraca analitik

– Gelas ukur

– Alat untuk membuat preparat histologi (mikrotom, oven, cetakan parafin)

– Alat untuk melihat histologis hepar (deck glass, object glass, mikroskop cahaya)

– Botol-botol

• Bahan– Tikus putih (Rattus norvegicus)

jantan galur wistar

– Etanol 50%

– Perasan rimpang temu putih(Curcuma zedoaria)

– Bahan-bahan untuk metode baku histologi pemeriksaan jaringan yaitu :

– i. Larutan formalin 10%

– ii. Parafin

– iii.Albumin

– iv.Hematoksilin eosin

– v. Larutan xylol

– vi.Alkohol bertingkat 30%, 40%, 50%, 70%, 80%, 90%, 96%

– vii.Aquades

– Makanan dan minuman tikus

Page 33: hipertensi dengan depresi

PROSEDUR PENELITIAN

Page 34: hipertensi dengan depresi

Lanjutan Pembuatan perasan rimpang

• Pembuatan perasan rimpang temu putih parut rimpang temu putih timbangsesuai dosis diperas air perasanmurni.

• Proses pembuatan tidak menggunakan penambahan air maupun zat-zat lainnya.

• Rimpang temu putih dipilih secara homogen bentuk, ukuran yang hampir sama menyeragamkan.

Page 35: hipertensi dengan depresi

Lanjutan Pelaksanaan penelitian

• Kelompok A kontrol negatif hanya diberi diet

standar selama 10 hari berturut-turut.

• Kelompok B kontrol positif 1 diberi diet

standar dan perasan rimpang temu putih

dosis tunggal 1,95 mg/200gBB selama 10

hari berturut-turut.

• Kelompok C kontrol positif diberi diet standar

dan etanol 50% dosis tunggal 1,3 ml/hari

peroral selama 10 hari berturut-turut.

Page 36: hipertensi dengan depresi

Lanjutan…

• Kelompok D perlakuan 1 diberi diet

standar dan perasan rimpang temu putih

peroral sebanyak 0,65 mg/200gBB dan

diberikan dosis tunggal etanol 50%

sebesar 1,3 ml/hari peroral tikus putih

selama 10 hari pada pagi hari selang

pemberian selama 1 jam.

Page 37: hipertensi dengan depresi

Lanjutan…

• Kelompok E perlakuan 2 diberi diet

standar dan perasan rimpang temu putih

peroral sebanyak 1,95 mg/200gBB dan

diberikan dosis tunggal etanol 50%

sebesar 1,3 ml/hari peroral tikus putih

selama 10 hari pada pagi hari selang

pemberian selama 1 jam.

Page 38: hipertensi dengan depresi

Lanjutan Pengambilan organ

• Pada hari ke-11 setelah perlakuan di anestesilalu neck dislocation (dekapitasi).

• Ambil organ hepar lobus dextra/kanan fiksasimenggunakan formalin 10%.

• Buat preparat histologi dengan metode blok paraffin dan pengecatan HE.

• Irisan dilakukan pada bagian tengah dari heparlobus dextra/kanan dengan ketebalan irisan 5 μm.

• Pengambilan hepar bagian lobus dextra/kanan hanya untuk penyeragaman sampel.

Page 39: hipertensi dengan depresi

Perubahan

ultrastruktur

Jejas sel

Reversibel

Jejas sel

Ireversibel

Perubahan

morfologik

makroskopik

Perubahan

mikroskopik

cahaya

Kematian selFungsi sel

Page 40: hipertensi dengan depresi

Lanjutan Pengamatan

preparat• Pengamatan preparat dilakukan dengan

mengamati perubahan histologis hepar

dengan derajat degenerasi yaitu :

– Degenerasi parenkimatosa,

– Degenerasi hidropik, dan

– Nekrosis

Page 41: hipertensi dengan depresi

Skor Penilaian Tingkat Kerusakan Hepatosit

Kriteria Manja Roenigk

Tingkat Kerusakan Skor

Normal 1

Degenerasi

Parenkimatosa

2

Degenerasi Hidropik 3

Nekrosis 4

Page 42: hipertensi dengan depresi

TEKNIK PENGOLAHAN DATA

• Data dalam penelitian ini dianalisis secara

kualitatif. Analisis secara kualitatif

dilakukan dengan cara melihat,

membandingkan dan mendeskriptifkan

gambaran histologis organ hepar dari

setiap dosis dengan kontrol

Page 43: hipertensi dengan depresi

ANALISIS DATA

• Data yang diperoleh akan dianalisis

menggunakan uji Shapiro-Wilk

• Jika data normal uji parametrik ANOVA

Jika berbeda uji Post Hock

• Jika data tidak normal uji non

parametrik Kruskal Wallis Jika berbeda

uji Mann-Whitney

Page 44: hipertensi dengan depresi

Ketentuan

1. Jika p ≤ 0,05, maka ada perbedaan yang

bermakna.

2. Jika p > 0,05, maka tidak ada perbedaan

yang bermakna.

Page 45: hipertensi dengan depresi

ALUR PENELITIAN

Dekapitasi pada hari ke-11

Aklimatisasi tikus

putih 7 hari dibagi

dalam 5 kandang

(A) K

(-)

(E) P II Dosis

(Curcuma

zedoaria)

1,95mg/200gBB

+ etanol 50% 1,3

ml/hari

(B) K (+)

(Curcuma

zedoaria)

(C) K (+)

(Etanol

50%)

(D) P I Dosis

(Curcuma

zedoaria) 0,65

mg/200gBB +

etanol 50% 1,3

ml/hari

25 ekor tikus putih jantan galur wistar

Randomisasi

Page 46: hipertensi dengan depresi

Pemeriksaan struktur histopatologis hepar tikus

Wistar

Pengambilan jaringan hepar dan pengecatan jaringan

dengan metode baku histologi pemeriksaan jaringan

Analisa data

Page 47: hipertensi dengan depresi

BAB IV

Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Page 48: hipertensi dengan depresi

Hasil Penelitian

Histopatologi Sel Hepatosit Hepar Tikus Kelompok Kontrol (-)

dengan Pembesaran 10x

Page 49: hipertensi dengan depresi

Hasil Penelitian

Histopatologi Sel Hepatosit Hepar Tikus Kelompok Kontrol (+) dengan

Pembesaran 10x

Page 50: hipertensi dengan depresi

Hasil Penelitian

Histopatologi Sel Hepatosit Hepar Tikus Kelompok Kontrol (++) dengan

Pembesaran 10x

Page 51: hipertensi dengan depresi

Hasil Penelitian

Histopatologi Sel Hepatosit Hepar Tikus Kelompok Perlakuan 1 dengan

Pembesaran 10x

Page 52: hipertensi dengan depresi

Hasil Penelitian

Histopatologi Sel Hepatosit Hepar Tikus Kelompok Perlakuan 2 dengan

Pembesaran 10x

Page 53: hipertensi dengan depresi

Analisis Data

Page 54: hipertensi dengan depresi

Uji Normalitas Data Uji Shapiro-Wilk didapatkan hasil

(p<0.05) berarti distribusi data tidak normal.

Tests of Normality

Kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Kerusakan Kontrol Negatif .473 5 .001 .552 5 .000

Kontrol Positif 1 .473 5 .001 .552 5 .000

Kontrol Positif 2 .367 5 .026 .684 5 .006

Perlakuan 1 .473 5 .001 .552 5 .000

Perlakuan 2 .367 5 .026 .684 5 .006

a. Lilliefors Significance Correction

Page 55: hipertensi dengan depresi

Uji Kruskal-WallisRanks

Kelompok N Mean Rank

Kerusakan Kontrol Negatif 5 7.00

Kontrol Positif 1 5 5.70

Kontrol Positif 2 5 20.90

Perlakuan 1 5 18.30

Perlakuan 2 5 13.10

Total 25Test Statisticsa,b

Kerusakan

Chi-Square 18.162

Df 4

Asymp. Sig. .001

a. Kruskal Wallis Test

b. Grouping Variable: Kelompok

Uji Kruskal-Wallis, diperoleh nilai p=0.001

(p<0,05) berarti terdapat perbedaan

bermakna

Page 56: hipertensi dengan depresi

Uji Mann-WhitneyKelompok

Perlakuan

N Kontrol

negatif

Kontrol

positif 1

Kontrol

positif 2

Perlakuan

1

Perlakuan

2

Kontrol negatif 5 - 0,881 0,011 0,015 0,060

Kontrol positif 1 5 0,881 - 0,006 0,005 0,014

Kontrol positif 2 5 0,011 0,006 - 0,221 0,020

Perlakuan 1 5 0,015 0,005 0,221 - 0,042

Perlakuan 2 5 0,060 0,014 0,020 0,042 -

K(-) dan K(++) p=0,011 (p<0.05),

K(-) dan P1 p=0,015 (p<0.05),

K(+) dan K(++) p=0,006 (p<0.05),

K(+) dan P1 p=0,005 (p<0.05),

K(+) dan P2 p=0,014 (p<0.05),

K(++) dan P2 p=0,020 (p<0.05),

P1 dan P2 p=0,042 (p<0.05),

K(++) dan P2 p=0,020 (p<0.05),

P1 dan P2 p=0,042 (p<0.05),

K(-) dan K(+) p=0,881 (p>0.05)

K(-) dan P2 p=0,060 (p>0.05)

K(++) dan P1 p=0,221 (p>0.05)

Terdapat perbedaan bermakna

Tidak terdapat perbedaan

Page 57: hipertensi dengan depresi

Kelebihan NADH menyebabkan

asidosis, penururnan ekskresi

asam urat, menghambat

glukoneogenesis, dan

menghambat oksidasi asam

lemak sehingga terjadi efek

sekunder di hati berupa

perlemakan atau penimbunan

lemak (peroksidasi lipid) pada

parenkim hati (Robbins dan

Cotran, 2007)

PEMBAHASAN

Page 58: hipertensi dengan depresi

Peroksidasi lipid ini dapat

menyebabkan terjadinya

kerentanan membran dan dapat

menyebabkan kerusakan membran

dan terjadi nekrosis, inaktifasi

enzim, meningkatkan permeabilitas

kapiler, meningkatkan agregasi

trombosit membentuk tautan silang

dengan protein, menurunkan

sintesa DNA, serta menurunkan

aktifitas enzim (Lu, 1995)

PEMBAHASAN

Page 59: hipertensi dengan depresi

Setiap sel dalam

tubuh akan selalu

mengalami penuaan

yang diakhiri

kematian sel dan

digantikan oleh sel-

sel baru melalui

proses regenerasi

(Iber dan Latham,

1994).

PEMBAHASAN

Page 60: hipertensi dengan depresi

curcumin menghambat lipid

peroksidase (LPO) aktivitas yang

baik sebagai penangkap

superoksid, serta menunjukkan

bahwa gugus fenolik sebagai

penangkap superoksid, dan

keberadaan gugus metoksi

terhadap gugus fenolik akan

menaikkan aktivitas penangkap

radikal superoksid (Dio, 2011)

PEMBAHASAN

Page 61: hipertensi dengan depresi

Kurkumin berkhasiat sebagai

anti radang dan antioksidan

yang dapat mencegah

kerusakan gen (Novalina,

2003).

Antioksidan berperan mengikat

berbagai jenis oksidan dan

secara biologis bersifat reaktif

karena bersifat mencegah

pembentukan radikal bebas dan

memperbaiki kerusakan yang

diakibatkannya (Widjaja, 1997).

PEMBAHASAN

Page 62: hipertensi dengan depresi

Kesimpulan Dan Saran

• Kesimpulan

– perasan rimpang temu putih (Curcuma

zedoaria (Berg.) Roscoe) mempunyai efek

mengurangi kerusakan sel hepatosit hepar

tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur

Wistar yang diinduksi dengan etil alkohol

(etanol)

Page 63: hipertensi dengan depresi

Lanjutan…

• Saran

– Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang

pengaruh pemberian (Curcuma zedoaria (Berg.)

Roscoe) terhadap gambaran histopatologi sel

hepatosit hepar tikus putih jantan galur wistar yang

diinduksi etanol 50% dengan jumlah lapangan

pandang atau preparat yang lebih banyak.

– Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan dosis

yang berbeda untuk mencari dosis dengan efek

terapeutik yang lebih baik.

Page 64: hipertensi dengan depresi

Lanjutan…

– Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang

pengaruh pemberian temu putih (Curcuma

zedoaria (Berg.) Roscoe) terhadap gambaran

histopatologi sel hepatosit hepar tikus putih

jantan galur wistar yang diinduksi etanol 50%

dengan waktu yang lebih lama supaya data

yang dihasilkan lebih baik.

Page 65: hipertensi dengan depresi

TERIMA KASIH