hasil fgd kecamatan maniangpajo

9
Hasil FGD Kecamatan Maniangpajo Kabupaten Wajo Kegiatan FGD ini dilaksanakan pada hari Senin ,tanggal 23 November 2015 di Ruang Aula Kecamatan Maniangpajo Kabupaten Wajo.Kegiatan ini berlangsung dari Pukul 13.30 sampai pukul 16.30 WITA. Kegiatan FGD ini terdiri dari: a) Sambutan oleh Camat Maniangpajo Kegiatan ini sangat penting untuk diketahui mengingat,bahwa upaya pemerintah kabupaten Wajo sekarang ini adalah untuk melestarikan Danau temp termasuk pemanfaatannya secara multifungsi sebagaimana kita pahami, bahwa danau Tempe itu dianggarkan oleh APBN untuk mengembalikan fungsi Danau tempe sebagai fungsinya sekaligus fungsi sebagai pariwisata.Termasuk kegiatan pompanisasi Impa Impa Bulu Cepo untuk areal pertanian. b) Dilanjutkan oleh Kepala Potensi Daerah Kabupaten Wajo Dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa pertemuan ini dalam rangka mengelola Danau Tempe secara terpadu,artinya disamping Danau Tempe (Mangkona) juga daerah danau danau sekitarnya termasuk normalisasi sungai.

Upload: ardi-cika

Post on 11-Jul-2016

244 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

fgd

TRANSCRIPT

Page 1: Hasil FGD Kecamatan Maniangpajo

Hasil FGD Kecamatan Maniangpajo

Kabupaten Wajo

Kegiatan FGD ini dilaksanakan pada hari Senin ,tanggal 23 November 2015 di

Ruang Aula Kecamatan Maniangpajo Kabupaten Wajo.Kegiatan ini berlangsung

dari Pukul 13.30 sampai pukul 16.30 WITA. Kegiatan FGD ini terdiri dari:

a) Sambutan oleh Camat Maniangpajo

Kegiatan ini sangat penting untuk diketahui mengingat,bahwa upaya

pemerintah kabupaten Wajo sekarang ini adalah untuk melestarikan Danau

temp termasuk pemanfaatannya secara multifungsi sebagaimana kita pahami,

bahwa danau Tempe itu dianggarkan oleh APBN untuk mengembalikan fungsi

Danau tempe sebagai fungsinya sekaligus fungsi sebagai pariwisata.Termasuk

kegiatan pompanisasi Impa Impa Bulu Cepo untuk areal pertanian.

b) Dilanjutkan oleh Kepala Potensi Daerah Kabupaten Wajo

Dalam kesempatan ini menyampaikan bahwa pertemuan ini dalam rangka

mengelola Danau Tempe secara terpadu,artinya disamping Danau Tempe

(Mangkona) juga daerah danau danau sekitarnya termasuk normalisasi sungai.

Inti yang kami sampaikan bahwa permasalahannya hanya satu yaitu

Sedimentasi.Hal ini menyebabkan pada saat kemarau menjadi kering dan

pada saat memasuki musim hujan akan banjir/meluap.

Kondisi ini sudah terjadi selama puluhan tahun dan tidak pernah ada

penanganan yang serius terhadap kondisi ini.

Kita menyadari bahwa permasalahan Danau tempe sangat

kompleks,sehingga bagaimana disentuh danau Tempe dengan tidak

mengorbankan masyarakat banyak.

Page 2: Hasil FGD Kecamatan Maniangpajo

Dengan adanya instruksi dari Pak JK (Jusuf Kalla).Momen ini sangat

berharga,karena sekian banyak tahun,sekian banyak studi dan tidak ada

satupun yang terealisasi.

Tadi Pak Camat menyinggung tentang masalah kawasan terpadu

bercocok tanam di Kelurahan Rangkoli dan Kelurahan Dua

Limpoe,mungkin yang dimaksud beliau itu termasuk di kawasan Danau

Lapong Pakka.

Besok kami juga diundang di Kantor LPMD Provinsi untuk membahas

tentang potensi air Kabupaten Wajo yang perlu kita bicarakan di tingkat

yang lebih tinggi.Salah satu yang kami bahas adalah danau Lapong

Pakka dan danau Lampulung,karena termasuk satu sistem dengan

danau Tempe.

c) Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Wajo dalam hal ini Kepala Bidang

PSDA (Pak Haruna).

Sebenarnya kami mau tanya ,bahwa Kelurahan Rangkoli dan Dua Pitue

apakah masuk dalam danau tempe/danau Lapong Pakka .kalau masuk

dalam danau Lapong Pakka maka kami akan membahas tentang danau

Lapong pakka.

Posisi danau Lapong Pakka.

PSDA Kabupaten Wajo akan menganggarkan studi tentang danau

lapongpakka secara khusus tentang apakah danau Lapong Pakka akan

dijadikan daratan atau danau.baik itu secara kemauan bapak-bapak

maupun secara teknis,maupun secara undang undang,maksud secara

teknis bahwa tidak bisa dipaksa air kalau memang tempatnya disitu.

Ketiga kemauan itu akan digabungkan dengan menghasilkan hasil studi

tentang mau dibawa kemana danau Lapongpakka.

Page 3: Hasil FGD Kecamatan Maniangpajo

d) Sesi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab :

1. Kepala Desa Mattirowalie

Itu yang perlu dipikirkan bahwa permasalahan dangkalnya danau

Lapongpakka menjadi masalah sekarang,itu perlu dipikirkan aspek

hukumnya,bagaimana sehingga tidak terjadi konflik horizontal terjadi

(baku parang) antar masyarakat.

Karena telah memiliki harga tidak jarang lahan lahan yang dulunya tidak

memiliki pemilik sekarang telah bertuan.Pemerintah Daerah harus turun

tangan menyelesaikannya

Karena dari sejarahnya (Pada zaman Belanda) aspek hukumnya

memang tidak pernah dibahas dulu,jangan dulu masuk ke aspek

kemampuan masyarakat seperti bapak bilang tadi bahwa selalu mau

diteppo (dibendung).

Pada sejarah zaman Belanda dulu aturan itu perlu dirubah bahwa pada

saat naik air di danau Lapongpakka itu adalah milik masyarakat

Lajokka,pada saat air surut dipakai untuk bercocok tanam oleh

masyarakat Ceppie.

Secara aspek hukum yang perlu ditentukan,bahwa mana yang wilayah

dikuasai untuk pertanian dan dimana wilayah yang dikuasai untuk

perikanan.Itu dulu yang perlu diselesaikan,jangan dulu buat aturan baru.

2. Masyarakat

Dulunya kami seringkali mendapati buaya buaya naik ke darat,namun

sekarang sudah jarang kami dapati.

Apakah Bendung Gerak memilik manfaat untuk menanggulangi banjir

yang selama ini terjadi?

Page 4: Hasil FGD Kecamatan Maniangpajo

Sampai dimana rencana batas batas yang akan dikeruk? Dulu

masyarakat hanya dengan tangan kosong dapat menangkap ikan.

3. Tanggapan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Wajo dalam hal ini Kepala

Bidang PSDA (Pak Haruna).

Bendung gerak berfungsi bukan sebagai penanggulangan banjir,akan

tetapi digunakan untuk mempertahankan level air yang diinginkan,dan

menanggulangi masalah kekeringan

Untuk mempertahankan elevasi 5 maka kami akan melakukan kajian

kajian terhadap daerah daerah yang terkena dampak pendangkalan yang

diakibatkan oleh sedimentasi danau Tempe

Pendangkalan di kanal Radi A Gani menyebabkan danau Lapongpakka

ketika air danau Tempe surut tidak serta merta membuat danau Buaya

dan danau Lapongpakka surut.

Kedepannya akan dilakukan studi investigasi pengelolaan antara lahan

pertanian dan lahan perikanan untuk kepentingan masyarakat yang

berada di sekitar danau Tempe.

4. Tanggapan Camat Maniangpajo atas tanggapan masyarakat

Dengan adanya kanal Radi A Gani maka akan mempercepat kurangnya

volume air yang berada di danau Lapongpakka.

Alih fungsi kewenangan antara Kelurahan,Kecamatan,dan Kabupaten

terhadap pengelolaan Lahan Koti.Makanya dari Langga 1 sampai Langga

4 kini pengelolaannya dikembalikan ke Kelurahan dan Desa

Hasil rapat di komisi 1 menghendaki pemutihan akan lahan lahan yang

memiliki SPPT,ini jangan dijadikan dasar kepemilikan suatu lahan namun

lebih digunakan sebagai hak pengelolaan lahan

Page 5: Hasil FGD Kecamatan Maniangpajo

Tidak boleh ada orang atau kelompok yang menguasai lahan lahan

tersebut,akan tetapi untuk dikelola saya rasa itu masih dapat dilakukan.

5. Pemaparan materi oleh Tim Fasilitator FGD (Bapak Kaharuddin)

Penjelasan tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk menjaring

segala bentuk permasalahan yang menyangkut masalah

sosial,ekonomi,dan lingkungan terhadap upaya pengembalian fungsi

danau Tempe sebagai regulator banjir,habitat perikanan dan pertanian.

Kondisi yang ada saat ini sangat memprihatinkan,ketinggian air di

ukkurue hanya mencapai 70 cm dari dasar danau Tempe.karena di

daerah ini masyarakatnya adalah petani dan nelayan tentunya ini akan

menimbulkan ekses terhadap kehidupan di masyarakat sekitar danau

Tempe

Penetapan elevasi 5 diharapkan bisa menjadi solusi atas permasalahan

yang terjadi di danau Tempe dan daerah daerah yang berada di

sekitarnya.

6. Pemaparan materi oleh Ketua Tim Fasilitator FGD (Bapak Syahriar Tato)

Danau Tempe memiliki tingkat kerusakan yang cukup parah,dengan

penjelasan sebelumnya bahwa dengan ketinggian air yang tidak sampai 1

meter tentunya dapat kita bayangkan bagaimana ikan yang ada

didalamnya dapat berkembang biak.jika dibandingkan dengan danau

danau lain di Indonesia,tentunya sangat berbeda dengan apa yang terjadi

di danau Tempe selama beberapa dekade terakhir.

Hal ini ditambah lagi dengan berkembang biaknya enceng gondok

dengan sangat cepat sehingga proses pendangkalan danau Tempe

setiap tahunnya meningkat.

Page 6: Hasil FGD Kecamatan Maniangpajo

Belum lagi masalah Limbah/sampah rumah tangga yang dibuang oleh

masyarakat dan masuk ke dalam danau Tempe,sehingga kita tidak heran

kalo danau Tempe saat ini semakin dangkal.

Perlu upaya serius dari masyarakat dan Pemerintah daerah selaku

pemangku kepentingan (stakeholder) dalam menangani permasalahan

tersebut diatas.karena jika dikelola secara baik masalah diatas bisa

dimanfaatkan sebagai sesuatu yang bernilai ekonomis bagi masyarakat.

7. Tanggapan dari masyarakat

Pemanfaatan dari enceng gondok di kabupaten wajo telah dijalankan

salah satunya dengan memanfaatkan enceng gondok yang digunakan

untuk teknologi Biogas.hal ini sudah berjalan beberapa tahun terakhir.

Semua tim yang terlibat dalam kegiatan ini harus memikirkan aspek

lingkungan terhadap upaya restorasi danau Tempe.

e) Acara ditutup oleh Bapak Camat Maniangpajo pada pukul 16.30 WITA.