hand out radio-lama

63
KURIKULUM PERKULIAHAN JURNALISTIK RADIO SEMESTER IV SPK 224 1. Sejarah Radio Di Indonesia 2. Kekuasaan Radio 3. Sifat-Sifat Radio 4. Sifat Pendengar Radio 1

Upload: vanngoc

Post on 18-Dec-2016

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KURIKULUM PERKULIAHAN JURNALISTIK RADIOSEMESTER IV SPK 224

1. Sejarah Radio Di Indonesia 2. Kekuasaan Radio 3. Sifat-Sifat Radio4. Sifat Pendengar Radio 5. Kekuatan Media Radio 6. Kelemahan Media Radio 7. Pengertian Jurnalistik8. Syarat Media Massa Periodik Baik Cetak Dan

Elektronik Menurut Bashwitz 9. Posisi Jurnalistik 10. Ruang Lingkup Jurnalistik 11. Pembagian Berita 12. Perbedaan Karya Jurnalistik Cetak Dan

Jurnalistik Penyiaran/Elektronik13. Penyiaran14. Media Radio Dan Televisi Serta Bahasa

Siaran15. Pengertian Berita16. Berita Radio

1

17. Syarat Untuk Menjadi Seorang Penyiar Berita

2

SEJARAH RADIO DI INDONESIA

Perkembangan peradioan di Indonesia

sebenarnya sudah dimulai sejak zaman Penjajahan

Belanda. Artinya, dalam proses awal keberadaan

radio di Indonesia tidaklah kalah dengan media radio

yang ada di Amerika Serikat, Uni Soviet dan juga

Inggris.

Waktu pertama kali muncul radio Indonesia

bernama Bataviase Radio Vereniging (BRV) di

Batavia yang resminya didirikan tanggal 16 Juni

1925.

Semasa penjajahan radio siaran di Indonesia

bersifat status swasta. Dan ini memudahkan untuk

munculnya banyak radio siaran seperti di Jakarta,

Bandung dan Medan serta beberapa kota besar di

pulau Jawa.

3

Setelah itu perkembangan radio mengalami

kemunduran pada zaman Jepang yang mematikan

seluruh radio swasta dan hanya diperbolehkan satu

radio khusus di Jakarta bernama Hoso Kanri Kyoku.

Pada zaman kemerdekaan peranan radio ini

begitu sentral untuk menyebar luaskan teks

Proklamasi, bahkan walaupun radio siaran masih

dikuasai Jepang muncullah pemancar gelap dengan

nama Station Call Radio Indonesia Merdeka. Dari

sinilah Wakil Presiden Hatta dan para pemimpin

lainnya mengadakan pidato radio yang ditujukan

kepada rakyat Indonesia.

4

Di zaman orde baru, hanya RRI-lah satu-satunya

radio siaran yang dikuasai dan dimiliki oleh

pemerintah. Kemudian banyak berkembang dan

bermunculan radio siaran yang lain.

Bahkan sejak 1993 radio siaran baik RRI dan

swasta telah mengalami perkembangan yang sangat

pesat baik dari segi kuantitas, kualitas dan seirama

dengan akselerasi pembangunan nasional.

5

KEKUASAAN RADIO

Perkembangan radio sungguh luar biasa, tentu

saja hal ini disebabkan karena radio mempunyai

kekuatan yaitu :

1. Radio bersifat langsung

Untuk menyampaikan informasi kepada

pendengar tidaklah mengalami hal yang kompleks

seperti televisi. Setiap penyiar tinggal

mengucapkan informasi dan para pendengar di

rumah sudah dapat menerima apa isi pesannya.

2. Radio siaran menembus jarak dan rintangan

Radio dikenal sebagai media yang bisa menembus

jarak dan rintangan. Jauhnya jarak, susahnya

medan bukanlah merupakan sebuah gangguan.

6

Tidak seperti televisi yang karena tertutup lembah

dan pegunungan menjadikan tidak semua stasiun

pemancar dapat memberikan relay-nya.

3. Radio siaran mengandung daya tarik

Ada tiga unsur yang merupakan kekuatan radio

yaitu musik, kata-kata dan efek suara. Ketiga hal

inilah yang mampu menahan pendengar, menarik

perhatian dan menjadikan hidup suasana.

Apalagi sekarang keterlibatan pendengar bisa

langsung disiarkan radio dengan menghubungi

lewat telepon, tentu saja ini menciptakan suasana

kebersamaan.

7

Radio adalah alat untuk menyampaikan

peryataan umum (informasi) yang auditif melalui

gelombang elektronik atau gelombang listrik

berfrekuensi tinggi dan bekerja atas dasar prinsip

getaran udara.

Seperti halnya media komunikasi yang lain,

radio berfungsi sebagai alat hiburan, penerangan,

dan pendidikan.

8

SIFAT-SIFAT RADIO

1. Auditif

Sifat radio siaran adalah auditif, untuk didengar,

karena hanya untuk didengar, maka isi siaran

yang sampai di telinga pendengar hanya sepintas

lalu saja. Pendengar yang tidak mengerti setiap

uraian dari radio siaran tidak bisa meminta

kepada pembicara untuk mengulanginya lagi.

2. Mengandung gangguan

Setiap komunikasi massa yang menggunakan

saluran bahasa dan bersifat massal akan

menghadapi dua gangguan,yakni gangguan

semantis (semantic noise factor) dan gangguan

saluran (channel noise factor/mechanic noise

factor). Begitu pula radio siaran. Komunikasi

melalui radio siaran tidak akan sesempurna

9

seperti komunikasi antara dua orang yang

berhadapan, kalau tidak bersifat alamiah, maka

gangguan itu bersifat teknis.

3. Akrab

Radio siaran sifatnya akrab dan intim. Seorang

penyiar radio seolah-olah berada di kamar

pendengar yang dengan penuh hormat dan

cekatan menghidangkan acara-acara yang

menggembirakan bagi penghuni rumah. Setiap

suara yang keluar dari pesawat radio seolah-olah

diucapkan oleh orang yang ada disitu. Sifat

seperti itulah yang tidak dimiliki media massa lain.

10

SIFAT PENDENGAR RADIO

Komunikasi dapat dikatakan efektif apabila

pendengar terpikat perhatiannya, tertarik terus

minatnya, mengerti, tergerak hatinya untuk

melakukan aktifitas seperti yang diinginkan

komunikator.

Pengetahuan mengenai sifat pendengar radio ini

sangat penting bagi komunikator yang hendak

menyampaikan pesan menggunakan media radio.

Sifat Pendengar Radio

1. Heterogen

Pendengar radio adalah massa, sejumlah orang

yang sangat banyak yang sifatnya heterogen,

terpencar-pencar di berbagai tempat. Mereka

berbeda dalam hal jenis kelamin, umur, tingkat

11

pendidikan,juga taraf kebudayaannya. Selain itu

mereka juga memiliki ketidaksamaan dalam

pengalaman dan keinginan,tabiat dan kebiasaan,

yang kesemuanya itu dapat menjadi dasar bagi

komunikator media massa radio.

2. Pribadi

Karena pendengar berada dalam keadaan

heterogen, terpencar-pencar di berbagai tempat

dan umumnya di rumah-rumah, maka sebuah

pesan akan dapat diterima dan dimengerti kalau

sifatnya pribadi (personal) sesuai dengan situasi

dimana pendengar berada.Seolah-olah

komunikator radio bertamu dan memberikan

uraian kepada pendengar bagaikan seorang

teman yang datang bertamu.

12

3. Aktif

Pada mulanya para ahli komunikasi mengira

bahwa pendengar radio sifatnya pasif. Ternyata

tidaklah demikian. Berdasarkan penelitian yang

dilakukan oleh Paul Lazarsfeld dan Raymond

Bauer terbukti bahwa pendengar radio jauh dari

pasif. Apabila mereka menjumpai sesuatu yang

menarik dari sebuah stasiun radio, mereka aktif

berpikir, melakukan interpretasi. Mereka

bertanya-tanya pada diri sendiri, apakah yang

diucapkan oleh penyiar itu benar/salah.

4. Selektif

13

Pendengar radio sifatnya selektif. Ia dapat dan

akan memilih program siaran radio yang

disukainya. Begitu pula bila pendengar tidak

menyukainya, maka mereka akan segera

mematikan atau menggantikannya dengan

program siaran lain yang lebih menarik.

14

KEKUATAN MEDIA RADIO

Menjangkau jumlah khalayak sasaran yang besar

pada waktu yang bersamaan

Menjangkau individu atau kelompok masyarakat

yang hidup terpencil dan terpencar-pencar seperti

kehidupan masyarakat agraris pada umumnya

Cepat menyampaikan pesan sehingga dapat

memberikan informasi mutakhir yang berguna

Mengatasi berbagai kendala geografis

Mudah dimengerti, tidak memerlukan kemampuan

membaca yang memang belum banyak dimiliki

rakyat kebanyakan

15

KELEMAHAN MEDIA RADIO

Lack of pictures, tidak adanya demontrasi produk

di radio

Hanya sekelebat, tidak ada pengulangan informasi

Bersifat terbagi, ada tumpang tindih jangkauan

pasar

Local area service

16

PENGERTIAN JURNALISTIK

Jurnalistik berasal dari kata du jour (prancis)

yang berarti hari, sedangkan kata journal berarti

catatan harian. Biasanya, catatan harian ini berisi

hal-hal yang penting dan menarik.

Dewasa ini jurnalistik dapat diartikan sebagai

ilmu, proses dan karya. Berarti ilmu karena ilmu

jurnalistik adalah salah satu ilmu terapan (applied

science) dari ilmu komunikasi, yang mempelajari

ketrampilan seseorang dalam mencari,

mengumpulkan, menyeleksi, dan mengolah

informasi yang mengandung nilai berita menjadi

karya jurnalistik, serta menyajikan kepada khalayak

melalui media massa periodik, baik cetak maupun

elektronik.

17

Berarti proses jurnalistik adalah setiap kegiatan

mencari, mengumpulkan, menyeleksi dan mengolah

informasi yang mengandung nilai berita, serta

menyajikan kepada khalayak melalui media massa

periodik, baik cetak maupun elektronik.

Sedang karya jurnalistik adalah uraian fakta dan

atau pendapat yang mengandung nilai berita, dan

penjelasan masalah hangat yang sudah disajikan

kepada khalayak melalui media massa periodik, baik

cetak maupun elektronik.

Semua hal di atas jelas memerlukan keahlian,

kejelian dan ketrampilan tersendiri yaitu ketrampilan

jurnalistik.

18

Dalam penerapannya, jurnalistik harus dilandasi

oleh prinsip yang mengutamakan

kecepatan,

ketepatan,

kebenaran,

kejujuran,

keadilan,

keseimbangan, dan

tidak berprasangka buruk (praduga tak

bersalah).

19

Dengan perkembangan teknologi komunikasi

yang semakin canggih dan memilki sifat khas maka

cara mengolah isi pesan harus disesuaikan dengan

sifat khas tadi, dengan tujuan agar isi pesan yang

disajikan dapat diterima khalayak (pembaca,

pendengar dan pemirsa) secara tepat dan jernih

sehingga tidak menimbulkan intepretasi lain.

Masing masing media dengan kelebihan dan

kelemahan yang dimiliki dapat saling melengkapi

dalam memperjelas penerimaan informasi atau isi

pesan.

Seperti media radio dan televisi, informasi

diterima secara cepat tapi tidak terinci sementara

dengan media massa periodik cetak informasi dapat

terinci tapi tidak terlalu cepat.

20

SYARAT MEDIA MASSA PERIODIK BAIK CETAK DAN ELEKTRONIK MENURUT

BASHWITZ

Publisitas

Berarti dapat disebar luaskan kepada khalayak

Universalitas

Berarti isi pesannya bersifat umum atau

universal, yang berarti dapat dibaca, didengar

atau dilihat siapa saja

Periodesitas

Berarti disajikan kepada khalayak secara periodik

atau tetap

21

Kontinuitas

Berarti berita yang disajikan berkesinambingan,

sampai fakta dan pendapat yang mengandung

nilai berita itu tidak lagi dinilai penting atau

menarik oleh sebagian besar khalayak

Aktualitas

Berarti isi pesan mengutamakan nilai kebaruan

22

Karya jurnalistik bersumber dari fakta atau

realitas yang mengandung nilai berita di dalam

masyarakat seperti peristiwa, pendapat, masalah

hangat dan masalah unik oleh karena itu, bersifat

faktual.

Adapun pengertian fakta adalah sesuatu seperti

apa adanya, tidak dikurangi atau ditambah sehingga

bersifat suci.

Opini adalah pendapat yang dilandasi selera

pribadi, sedang intepretasi adalah pendapat yang

dilandasi oleh fakta. Karena itu para reporter dan

wartawan dapat memberikan intepretasi karena

berdasar pada fakta tapi dilarang memasukkan

pendapat yang dilandasi selera pribadi mereka

sendiri.

23

Sedang untuk narasumber dimasukkan tetap

dibenarkan dengan syarat nama atau identitas

narasumber tersebut disebutkan dengan jelas.

Narasumber yang memberikan pendapat

merupakan fakta, tetapi bisa jadi isi pendapat itu

mengandung kebenaran atau tidak. Meskipun

demikian pendapat yang mengandung nilai

kebenaranlah yang layak untuk disajikan. Bila terjadi

demi kepentingan masyarakat bisa diperbolehkan

sebuah media massa menyiarkan suatu pendapat

yang tidak mengandung kebenaran. Hal ini disebut

white sin atau pelanggaran dosa putih.

24

Karya jurnalistik apapun bentuk dan jenisnya,

harus bersifat dan memenuhi persyaratan seperti di

bawah ini :

Tidak memihak, kecuali pada kebenaran

Isi uraian berimbang

Isi uraian adil, jujur dan terbuka

Isi uraian tidak melanggar azas praduga tak

bersalah (presumption of innocent) dan tidak

mempengaruhi jalannya sebuah persidangan

suatu perkara (trial by the press)

Mengutamakan kecepatan dan ketepatan

Uraian ringkas, jelas, sedrhana dan dapat

dipercaya

Uraian tunduk pada filosofi atau ideologi bangsa

dan negara

Uraian bebas tapi bertanggung jawab

25

Tidak mencampuradukkan antara fakta dan

pendapat pribadi

Tidak mempertentangkan masalah SARA

26

POSISI JURNALISTIK

Jurnalistik merupakan sistem tersendiri di

samping sistem kemasyarakatan dan pemerintahan.

Posisi jurnalistik berada diantara kedua sistem

tersebut, artinya jurnalistik tidak memihak

pemerintah, tidak pula memihak masyarakat.

Jurnalistik berada pada titik netral. Dengan begitu,

jurnalistik hanya membela nilai kebenaran dan

keadilan secara universal.

27

RUANG LINGKUP JURNALISTIK

Lahan jurnalistik atau ruang lingkupnya adalah

bidang kerja jurnalistik, mulai dari sumber karya

jurnalistik, berita, sampai penjelsan masalah hangat.

Ini berlaku baik untuk jurnalistik cetak ataupun

elektronik, termasuk di dalamnya jurnalistik

penyiaran (radio dan televisi).

28

PEMBAGIAN BERITA

1. News of the day atau berita terkini adalah

peristiwa dan atau pendapat yang terjadi pada

hari ini, yang dapat diolah dan disajikan dalam

bentuk berita kuat (hard news) dan berita

mendalam (indepth news), yang diolah dan

disajikan dalam bentuk uraian komprehensif,

intepretatif, dan investegatif.

2. News magazine atau berita berkala adalah uraian

fakta dan atau pendapat yang nilai beritanya

kurang kuat, khususnya nilai aktualiatasnya.

Berita berkala diolah dan disajikan dalam bentuk

laporan eksploratif, laporan khas (feature) laporan

human interest, berita analisis dan majalah

(gabungan).

29

Khusus untuk jurnalistik radio dan televisi

mempunyai sifat khas yaitu mampu menyajikan

pendapat narasumber secara langsung dan orisional

(audio) dan untuk televisi secara orisionalnya adalah

audiovisual.

Siaran radio dan televisi mampu mengatasi

hambatan ruang dan waktu dan bahkan mampu

menyajikan peristiwa dan pendapat yang sedang

berlangsung kepada khalayak yang tidak mungkin

dilakukan oleh media massa cetak.

30

PERBEDAAN KARYA JURNALISTIK

CETAK DAN JURNALISTIK

PENYIARAN/ELEKTRONIK

Elektronik /PenyiaranCetak Radio Televisi

Prose percetakan

Isi pesan tercetak, dapat dibaca dimana dan kapan saja

Isi pesan dapat dibaca berulang-ulang

Proses pemancaran/ transmisi

Isi pesan audio didengar sekilas sewaktu ada siaran

Tidak dapat diulang

Proses pemancaran/ transmisi

Isi pesan audiovisual dapat dilihat dan didengar sekilas sewaktu ada siaran

Tidak dapat diulang

Dapat

31

Hanya menyajikan peristiwa/pendapat yang telah terjadi

Tidak bisa menyajikan nara sumber secara langsung (audio)

Dibatasi oleh kolom dan halaman

Makna berkala dibatasi oleh periodik waktu

Distribusi melalu alat perhubungan

Dapat menyajikan peristiwa/pendapat yang sedang terjadi

Narasumber secara langsung (audio)/ orisional

Penulisan dibatasi oleh detik, menit dan jam

Makna berkala dibatasi oleh detik, menit dan jam

Distribusi melalui pemancar/ transmisi

Bahasa yang

menyajikan peristiwa/pendapat yang sedang terjadi

Narasumber secara langsung (audio)/ orisional

Penulisan dibatasi oleh detik, menit dan jam

Makna berkala dibatasi oleh detik, menit dan jam

Distribusi melalui pemancar/ transmisi

Bahasa yang digunakan

32

Bahasa yang digunakan secara umum bahasa formal

Kalimat dapat panjang dan terperinci

digunakan adalah bahasa tutur bisa formal dan non-formal

Kalimat singkat, padat, sederhana dan jelas.

adalah bahasa tutur bisa formal dan non-formal

Kalimat singkat, padat, sederhana dan jelas.

33

PENYIARAN

Penyiaran merupakan proses kegiatan point to

audience yaitu proses pengirman informasi atau isi

pesan dari seseorang atau produser kepada

khalayak melalui proses pemancaran gelombang

elektromagnetik atau gelombang yang lebih tinggi

misal gelombang cahaya.

Penyiaran adalah semua kegiatan yang

memungkinkan adanya siaran radio dan televisi

yang meliputi segi ideal, perangkat keras dan lunak,

yang menggunakan sarana pemancaran atau

transmisi, baik di darat maupun di antariksa dengan

menggunakan gelombang elektromagnetik atau

gelombang yang lebih tinggi misal gelombang

cahaya untuk dipancarkan dan dapat diterima oleh

34

khalayak melalui pesawat penerima radio atau

televisi dengan atau tanpa alat bantu.

Definisi

Jurnalistik penyiaran adalah jurnalistik elektronik

sedangkan sarana atau media yang digunakan

disebut media massa elektronik sedang untuk media

massa radio dan televisi disebut media massa

periodik penyiaran.

Selain radio dan televisi juga berupa

tele/videotext, telematika, seperti surat kabar

elektronik, internet dam information super-highway.

Secara teknis prinsip dasar siaran radio adalah

suara diubah menjadi sinyal suara di dalam

mikrofon, lalu sinyal suara ini ditumpangkan pada

pancaran gelombang elektromagnetik yang dapat

diterima oleh sistem antena untuk diteruskan ke

35

pesawat penerima radio, dan di dalam pesawat

radio, sinyal suara diubah kemabali menjadi suara di

dalam audio/loudspeaker.

36

MEDIA RADIO DAN TELEVISI SERTA BAHASA SIARAN

Media radio dan televisi memilki sifat hampir

sama, perbedaannya adalah media radio

mengandalkan isi pesan dalam bentuk audio

sementara televisi menyajikan isi pesan dalam

bentuk audiovisual gerak dan sinkron.

Dan salah satu sifat media radio dan televisi

adalah transitory yaitu hanya meneruskan isi pesan,

yang berarti isi pesan disampaikan hanya didengar

dan dilihat secara sekilas maka penyusunan naskah

harus tepat, ringkas, jelas, sederhana dan dapat

dipercaya (Soren H. Munhoff).

Apabila persyaratan ini dipenuhi maka akan

tersusun kalimat yang memenuhi formula easy

listening yaitu “susunan kalimat yang kalau

37

diucapkan, enak didengar dan mudah dimengerti

pada pendengaran pertama (Fang), seterusnya agar

susunan kalimat memenuhi formula easy listening

perlu diusahakan tiap kalimat tidak melebihi 20 kata.

Untuk media penyiaran reporter akan lebih

banyak menggunakan bahasa bertutur kepada

khalayak pendengar atau pemirsa dalam

menjalankan tugas. Bahasa tutur lebih bersifat

bebas (informal) dibandingkan dengan bahasa

tulisan (formal) sehingga lebih komunikatif dan

mudah dipahami jika didengar.

38

PENGERTIAN BERITA

Semua berita adalah informasi tapi tidak semua

informasi merupakan berita. Karena berita adalah

informasi yang mengandung nilai berita yang telah

diolah sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada pada

ilmu jurnalistik, dan yang sudah disajikan kepada

khalayak melalui media massa periodik, baik cetak

maupun elektronik.

Uraian fakta yang nilai beritanya kuat yaitu yang

nilai beritanya sangat penting, sangat menarik dan

penting sekaligus menarik, harus disajikan

secepatnya kepada khalayak. Uraian fakta atau

pendapat seperti ini disebut berita kuat

(hard/spot/soft news). Karena harus disajikan

secepatnya, maka isinya minimal mengandung

39

keenam unsur berita yaitu 5W + 1H dan

pengolahannya secara langsung serta bersifat linear.

Uraian linear menempatkan fakta dan pendapat

yang diuraikan hanya pada satu aspek atau dimensi,

dan tidak melebar pada fakta lain di luar fakta yang

diuraikan.

Berita kuat dan berita mendalam bersifat

timeconcern yaitu penyajiannya sangat terikat pada

waktu, dalam arti makin cepat disajikan makin baik.

Sementara topik atau inti bahasan berita berkala

(news magazine) diuraikan dengan cara :

Eksploratif

yaitu dimulai dari yang kurang penting menuju

yang terpenting (teknik piramida)

Feature

40

yaitu topik atau inti bahasannya diuraikan memiliki

sifat unik atau khas

Analisis

yaitu jika topiknya merupakan hasil dari analisis

masalah yang ada di dalam masyarakat

Majalah

yaitu jika uraian fakta atau pendapat itu disajikan

secara gabungan. Isi uraian dapat bersifat

homogen atau heterogen.

41

Untuk berita radio dalam penyampaiannya

lebih bersifat praktis dan sederhana karena hanya

menyajikan suara saja, dibanding berita televisi

karena selain suara juga menyajikan gambar

sehingga jauh lebih rumit.

Di dunia penyiaran, penyajian berita dapat

dilakukan oleh penyiar berita maupun oleh reporter.

Paling ideal adalah jika seorang penyiar berita

sekaligus bertindak sebagai reporter, lazim disebut

newscasters.

42

BERITA RADIO

Berita radio diolah dan disajikan kepada

khalayak dalam bentuk suara yang dapat didengar

melalui peesawat radio. Ini berarti, makna dari

uraian fakta dan atau pendapat selain berbentuk

uraian fakta atau uraian pendapat, juga berbentuk

penyajian pendapat narasumber secara langsung

dan orisinil, khususnya pendapat narasumber yang

relevan saja.

Berdasar pengertian di atas, teknik produksi

berita radio adalah dengan mengombinasikan secara

dinamis dan variatif antara uraian fakta, uraian

pendapat, dan penyajian pendapat narasumber yang

relevan saja sehingga batasan berita radio adalah

uraian fakta dan atau pendapat serta penyajian

pendapat narasumber yang relevan, yang

43

dikombinasikan secara dinamis dan variatif sesuai

dengan arah bahasan yang disusun oleh reporter,

dan sudah disajikan kepada khalayak melalui media

radio.

Ciri khas berita radio selain menyajikan uraian

fakta dan atau pendapat yang disampaikan reporter,

juga terselip pendapat yang diucapkan sendiri oleh

narasumber. Karenanya seorang reporter radio dan

penyusun naskah berita radio dituntut memiliki

ketrampilan di dalam mengombinasikan uraian

fakta, uraian pendapat dan pendapat para

narasumber yang berhasil direkam. Pendapat

narasumber ini tidak perlu dimasukkan seluruhnya

tetapi dipilih secara tepat khususnya yang ada

relevansinya dengan alur uraian topik bahasan.

Contoh :

44

- Fakta :

a. Kebakaran di Blok J Pasar Wage, Senin dini hari

b. Dua puluh lima orang tewas, sepuluh orang luka-

luka

c. Blok J Pasar Wage yang berlantai tiga hangus

terbakar

d. Kerugian ditaksir sekitar lima milyar rupiah

- Pendapat narasumber yang berhasil direkam :

a. Ari (saksi mata) : “… saya lihat api berasal… dari

toko elektronik ‘Komun’ di lantai dua…”

b. Rini (pengunjung) : “… orang berlarian saling

tabrak… mengerikan deh… saya sendiri heran…

koq bisa selamat…”

Dari fakta dan pendapat narasumber yang

terekam maupun yang tidak terekam, reporter yang

45

meliput harus menyusunnya menjadi berita radio.

Hasilnya sebagai berikut :

Penyiar : … kebakaran membawa korban jiwa dan

harta melanda Blok J Pasar Wage pagi dini hari.

Reporter kami melaporkan …

Reporter : … musibah mengenaskan ini menewaskan

25 pengunjung dan 10 lainnya luka-luka berat. Api

yang memusnahkan gedung berlantai tiga ini

menurut Ari berasal dari toko elktronik di lantai dua.

“ … saya lihat api berasal … dari toko elektronik

‘Komun’ di lantai dua …”. Menurut Ari, yang saat itu

sedang berbelanja, api berkobar dengan cepat,

membuat panik pengunjung. Seorang pengunjung,

Ny. Rini, mengatakan bahwa keadaan menjadi kacau

dan ribut. “Pengunjung saling berebut mencari

selamat …, saling tabrak … saling injak …

46

mengerikan deh … saya sendiri heran kok bisa

selamat …”.

Pihak pemadam kebakaran menghadapi kesulitan …

(dan seterusnya).

Contoh tadi menunjukkan adanya uraian fakta

atau data, uraian pendapat, dan ada pula pendapat

yang langsung diucapkan oleh narasumber yaitu

kalimat yang ada dalam tanda petik.

Pada berita radio, nama narasumber yang

memberikan pendapat harus disebutkan oleh

reporter yang menyajikan berita musibah kebakaran

ini. Perlu diingat bahwa fakta dan atau pendapat

narasumber tadi, dicari dan diperoleh reporter di

lokasi kejadian. Untuk memperoleh pendapat

narasumber, reporter harus mencari narasumber

yang relevan untuk diwawancarai.

47

Reporter dapat memperoleh jawaban dari

narasumber yang memang dikehndaki olehnya

melalui pertanyaan yang diajukan. Pertanyaan ini

berfungsi memancing pendapat dari narasumber.

Pertanyaan reporter kepada narasumber

diarahkan sesuai dengan fakta yang akan disusun,

sehingga uraian fakta atau data, pendapat yang

tidak terekam, dan pendapat yang terekam, dapat

saling berkaitan, entah memperlemah atau pun

saling memperkuat.

Pendapat narasumber bisa saj saling

bertentangan. Itu sebabnya diperlukan ketrampilan

dari wartawan atau reporter dalam merangkaikan

uraian fakta atau data, uraian pendapat yang tidak

terekam, dan penyajian pendapat yang terekam

secara selektif, dinamis dan variatif.

48

SYARAT UNTUK MENJADI SEORANG

PENYIAR BERITA

Memiliki inteletualitas tinggi

Memiliki penampilan fisik dan volume suara

standar

Memiliki kepribadian kuat

Bahkan menurut Boyd (1990) seorang penyiar

berita harus memiliki :

1. Otoritas

2. Kredibilitas

3. Kejelasan dan kejernihan suara

4. Komunikatif

5. Berkepribadian kuat

6. Profesionalitas yang tinggi

7. Berpenampilan dan volume suara yang prima

49

Khusus untuk reporter radio yang dapat

menyajikan berita radio dengan reporting on the

spot dan voice over adalah :

1. Memiliki volume suara standar

2. Menguasai teknik membaca yang jelas dan

jernih

3. Menguasai teknik olah vokal yang baik

4. Menguasai permasalahan yang disajikan

50