hand out periode menopause

9
HAND OUT Mata Kuliah : Psikologi Topik : Periode klimakterium/menopause SUB TOPIK : 1. Perilaku aneh pada periode klimakterium 2. Kondisi psikis wanita setengah baya 3. Masa nenek-nene WAKTU : 2X50 Menit PERIODE KLIMATERIUM PADA WANITA A. Pengertian Menofaus/klimaterium menurut Hurlock (1080) terdiri dari dua kata yaitu: Men = Bulan Fause = berhenti Menofaus artinya berhenti datang bulan Sedangkan klimakterium (climacter = tahun perubahan/pergantian tahun yang berbahaya) Jadi Menopause merupakan suatu gejala dalam kehidupan wanita yang ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi. Menopause adalah fase alami dalam kehidupan setiap wanita yang menandai berakhirnya masa subur. Menopause seperti halnya menarche dan kehamilan dianggap sebagai peristiwa yang sangat berarti bagi kehidupan wanita. Menarche pada remaja wanita, menunjukkan mulai diproduksinya hormon estrogen, sedang menopause terjadi karena ovarium tidak menghasilkan atau tidak memproduksi hormon estrogen. Sejalan dengan proses ketuaan yang pasti dialami setiap orang, terjadi pula kemunduran fungsi organ-organ tubuh termasuk salah satu organ reproduksi wanita, yaitu ovarium. Terganggunya fungsi ovarium menyebabkan berkurangnya produksi hormon estrogen, dan ini akan

Upload: nurul-jalilah

Post on 15-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

psikologi

TRANSCRIPT

HAND OUTMata Kuliah: PsikologiTopik: Periode klimakterium/menopauseSUB TOPIK: 1. Perilaku aneh pada periode klimakterium2. Kondisi psikis wanita setengah baya3. Masa nenek-neneWAKTU: 2X50 Menit

PERIODE KLIMATERIUM PADA WANITAA. PengertianMenofaus/klimaterium menurut Hurlock (1080) terdiri dari dua kata yaitu:Men = BulanFause = berhentiMenofaus artinya berhenti datang bulanSedangkan klimakterium (climacter = tahun perubahan/pergantian tahun yang berbahaya)Jadi Menopause merupakan suatu gejala dalam kehidupan wanita yang ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi. Menopause adalah fase alami dalam kehidupan setiap wanita yang menandai berakhirnya masa subur.Menopause seperti halnya menarche dan kehamilan dianggap sebagai peristiwa yang sangat berarti bagi kehidupan wanita. Menarche pada remaja wanita, menunjukkan mulai diproduksinya hormon estrogen, sedang menopause terjadi karena ovarium tidak menghasilkan atau tidak memproduksi hormon estrogen.Sejalan dengan proses ketuaan yang pasti dialami setiap orang, terjadi pula kemunduran fungsi organ-organ tubuh termasuk salah satu organ reproduksi wanita, yaitu ovarium. Terganggunya fungsi ovarium menyebabkan berkurangnya produksi hormon estrogen, dan ini akan menimbulkan beberapa penurunan atau gangguan pada aspek fisik-biologis seksual. Pada sebagian wanita, munculnya gejala atau gangguan fisik sebagai akibat dari berhentinya produksi hormon estrogen, juga akan berpengaruh pada kondisi psikologis, dan sosialnya. Penurunan kadar estrogen, menyebabkan periode menstruasi yang tidak teratur, dan ini dapat dijadikan petunjuk terjadinya menopause. Ada tiga periode menopause, yaitu:1. Klimakterium, yaitu merupakan masa peralihaan anatara masa reproduksi dan masa senium. Biasanya periode ini disebut jga dengan pramenopause.2. Menopause, adalah saat haid terakhir, dan bila sesudah manopause disebut pasca menopause.3. Senium, adalah periode sesudah pasca menopause, yaitu ketika individu telah mampu menyesuaikan dengan kondisinya, sehingga tidak mengalami gangguan fisikTanda-tanda menopause1. Menstruasi tidak teratur, menajdi lebih lambat atau lebih awal dari biasanya2. Darah yang keluar banyak sekali atau pun sedikit sekali3. Gangguan vasomotoris, penyempitan/pelebaran pembuluh darah4. Pusing-pusing/sakit kepala5. Neuralgia/gangguan syaraffenomena klimakterissimptom-simptom klimakterium1. Depresi2. Mudah tersinggung, marah atau pun curiga3. Cemas4. Insomnia, bingung, gelisah

B. Perilaku aneh pada periode klimakteriumSeperti juga pada usia pubertas , pada periode klimakterium ini sering terjadi gangguan lambung dan alat pencernaan, kepekaan kelenjar gondok (hyperthyroidisme), gangguan pigmentasi kulit, gangguan penyempitan/ pelebaran pembuluh darah, dermatis (eksim),dll.

Stressor psikososial yang dialami wanita masa ini :1. Takut kehilangan fungsi dan ekssistensi sebagai wanita2. Kehilangan gairah dan menurunnya fungsi seksual3. Takut tidak bisa memuaskan atau melayani suami4. Takut kehilangan kasih sayang atau suami mencari wanita lain5. Kehilangan kepercayaan diri dan rendah diri6. Tidakbisa tampil baik mendampingi suami yang meningkat kariernya7. Minder ketemu orang, cenderung ingin dirumah saja8. Ingin mengingkari dan memprotes proses biologis yang mengarah pada ketuaan9. Terlampau mendramatisir proses ketuaan10. Merasa hidupnya kini tak mengandung harapan dan dilupakan orang11. Kemunduran biologis dirasakan sebagai mendekatnya kematian, sehingga tak ada gunanya lagi terus hidup

Stressor yang bersifat kehilangan dan tidak berguna lagi akan menimbulkan gangguan depresi, yang bisa bertaraf sedang sampai berat dengan gejala : murung atau sedih berkepanjangan, merasa hancur, putus asa, tak bergairah, merasa tidak tertolong lagi, nihilistik, lungrah/berat di pagi hari, nafsu makan kurang, terbangun 2 jam lebih awal tak bisa tidur lagi, rendah diri dan menarik diri, tak bisa menikmati hidup (anhedonia), tak bergairah hidup, mudah curiga dan mudah tersinggung.

Stressor ini bisa dipersepsi pula sebagai akan hilang atau takut kehilangan dan ini akan menimbulkan anxietas, atau gangguan cemas menyeluruh, yang ditandai dengan gejala-gejala was-was terus akan terjadi musibah, tegang, berdebar-debar, berkeringat banyak, tangan kaki dingin-dingin, mual-mual, kerongkongan seperti tersumbat, gemetaran, lemas, selalu ingin kencing, sakit perut terus-terusan, sulit tidur dan mimpi-mimpi buruk. Depresi dan kecemasan ini bisa berlangsung berbulan-bulan, dan akan bisa mereda sendiri bila individu telah mencapai taraf adaptasi baru, yaitu sebagai wanita yang telah menopause.

Jika pada usia pubertas sudah pernah muncul predisposisipsikosomatik, gangguan kepribadian dan nafsu petualangan, atau kecenderungan histeris, maka pada usia klimakteris ini predisposisi itu dapat muncul kembali. Biasanya dalam bentuk ide-ide delirius (tidak realistis). Ada kalanya juga timbul semacam kegairahan seksual yang luar biasa. Banyak wanita yang dulu selama periode produktif dingin secara seksual, pada masa klimakteris malah menjadi mengebu-gebu. Tapi ada pula wanita yang selama periode produktif memiliki seksualitas yang normal, pada usia klimakteris mengaji dingin beku secara seksual.

Semua gejala yang mengganggu itu pada umumnya diiringi suasana hati yang cepat berubah-ubah. Ia menjadi sangat sulit, banyak menuntut, rewel, gelisah, cerewet, jorok, tidak bertanggung jawab, egosentris, arogan, dan menjadi beban sosial di sekelilingnya. Hubungan sosial wanita-wanita klimakteris seringkali juga mengalami perubahan. Persahabatan yang dulunya harmonis, menjadi retak berantakan oleh rasa iri hati, cemburu, ketakutan-ketakutan atau panik tanpa sebab yang jelas. Wanita-wanita itu suka mencari setori, menggugah pertengkaran dimana-mana sehingga relasi sosial menjadi patologik sifatnya. Ada kalanya terjadi ledakan-ledakan emosional yang paranoid sifatnya, sebagai produk dari semakin intensifnya konflik-konflik intrapsikis pada periode klimakterium.

Muncul pendapat bahwa sekalipun proses strerilitas pada masa klimakteris sudah berlangsung, rupanya wanita tersebut dengan gigih ingin mempertahankan kapasitas reproduksi dan kemudaannya. Mose-mode terbaru , alat kosmetik dan bedah plastik yang mahal serta kekayaan nempaknya banyak mendorong wanita-wanita setengah tua ini bertingkah laku seperti seperti anak puber. Delusi-diri ( citra diri yang distortif) yang narsistis seakan-akan ingin menampilkan keremajaan dirinya. Sikap memberontak terhadap proses ketuaan membuat diri menjadi naif dan lupa daratan.

Pada masa klimakterium, tendensi-tendensi feminitas yang selama ini ditekan kuat, mulai menampilkan haknya. Terjadilah konflik batin antara tendensi feminitas melawan kecenderungan maskulinitas. Jika pertentangan ini semasa kehidupan purbertas dan produktif tersublimasikan dengan baik, pada masa klimakterium sering gagal. Wanita tersebut sering sakit-sakitan karena berkurangnya daya tahan terhadap konflik, sedang katahanan fisik dan psikis menurun.

BEBERAPA GANGGUAN PERILAKU PADA FASE KLIMAKTERIUM1. Depresi menstrual, yang merupakan manifestasi dari kepedihan hat dan ekkecewaan sebagai wanita yang tidak lengakp lagi2. Perubahan kehidupan seksual, akan terjadi kegairahan seksual yang luar biasa hingga kemungkinan melakukan mastirbasi. Dan dapat juga bersikap dingin3. Obsesi untuk hamil lagi, yaitu ingin mempertahankan kapasitas reproduksi dan kemudaannya4. Ilusi, yaitu mempertanyakan apakah sauminya masih cukup berharga, sehingga tidak segan-segan bergaul dnegan anak-anak muda (tante girang)terjadi pada wanita yang tidak mampu mengendalikan diri

KONDISI PSIKIS KLIMAKTERIUMHampir setiap wanita usia klimakteris mengalami sausana hati depresif dan melankolis (ada yang relatif pendek dan ada yang relatif panjang)Sebab utamanya adalah :1. Mengingkari dan memprotes proses biologis yang mengarah pada ketuaan2. Menganggap dramatis proses penuaan3. Kemunduran jasmani diartikan sebagai tidak ada gunanya lagi hidup karena sudah mendekati kematian4. Hidupnya sudah dianggap tidak ada harapan, penuh kepedihan dan dilupakan semua orangdipengaruhi oleh kondisi lingkungan sosialnya di masa lampauWanita yang hidup dalam suasana yang harmonis, ekonomi berkecukupan, bahagia, selalu mendapat kepuasan seksual dapat mengahadapi ini dengan rasa tenang. Wanita yang mempunyai masa lampau penuh kenangan cinta yang indah dan bahagia maka kecantikannya akan tetap awet dan terpancar (kecantikan psikis)

PERIODE KLIMAKTERIUM PADA PRIAPada pria periode ini adalah masa transisi dari dewasa ke tua dimana produksi hormon testoterum mulai menurun, tetapi sulit untuk memperkirakan secara tepat kapan sebenarnnya produksinya benar-benar telah mulai menurun. Menurut Bowskill & Linacre (1978) yang dimaksud dengan klimakterium adalah masa dimana gejala-gejala klimakterium terjadi dan juga dimana terjadi perubahan penyesuaian intelektual dan emosional dari maturitas ke usia lanjut. Pada banyak pria mulai ada reaksi neurotik seperti impotensi dan gangguan subyektif yang semuanya tidak bisa diobati dengan androgen.

Kebanyakan pria menjali masa transisi ini tidak karena kekurangan hormon, perubahan yang utama adalah pengaruh kebiasaan berpikirnya yaitu khawatir tentang ambisi yang tidak bisa dicapainya, khawatir tentang hasrat seksualnya yang menurun dan khawatir tentang istri mereka yang menopause. Menurut Hurlock (1980) masa ini adalah masa transisi, masa penyesuaian kembali, masa equilibrium-disequilibrium. Masa yang ditakuti karena mendekati masa tua. Nama untuk masa ini cukup banyak, antara lain usia pertengahan, paruh baya, dewasa madya, male-menopause, tahap varilitas, dan menut istilah awam masa puber kedua atau remaja ke dua.

Batasan umur masa ini juga bervariasi antara 40 -65 tahun, atau menurut Montgomery masa ini terjadi pada usia sekitar 55 65 tahun, jarang pada usia yang lebih muda. Sedang menurut Rumke kurang lebih berkisar antara 40 55 tahun. Pada hakekatnya periode ini merupakan masa krisis kejiwaan yang disebabkan adanya peralihan dari periode dewasa yang penuh kemantapan (dalam pekerjaan, kedudukan, kesehatan, ekonomi, kehidupan keluarga) ke periode tua yang serba tidak jelas, meragukan, dan kadang mengerikan (menghadapi pensiun, anak-anak mulai dewasa dan meninggalkan orang tua, mulai sakit-sakitan, dsb).

Gejala-gejala yang mungkin terjadi pada pria dalam masa ini :1. Vasomotor : hot flushes, kedingan , berkeringat, berdebar-debar, denyut nadi bertambah, nyeri kepala.2. Psikis : gelisah, mudah marah, insomnia, depresi, rendah diri, tendensi antisosial, mudah menangis, keinginan bunuh diri, anorexia.3. Konstitusi : lekas capai, nyeri otot, kejang otot, arthralgia, mual muntah, nyeri perut, konstipasi, berat badan menurun.4. Saluran kencing : kekuatan dan besar pancaran berkurang.5. Seksual : berkurang libido.

Gejala-gejala yang sering terjadi adalah depresi, impotensi dan libido menurun. Sebagai akibat dari penolakan masa tua ini, mungkin mereka akan malakuakan perbuatan/perilaku antara lain :1. Menjadi lebih senang berdandan (pesolek, mematut-matut diri)2. Suka mengagumi diri sendiri3. Minta banyak perhatian dan dukungan orang-orang sekitarnya4. Ingin membuktikan kejantananya (pada wanita-wanita lain)

PENATALAKSANAAN DISTREESS MENOPAUSE

Psikoterapi individual dan terapi kelompok. Psikoterapi individual analistis-supportif dikerjakan supaya wanita bisa mengeluarkan seluruh konflik-konfliknya di masa krisis menopause, untuk meredakan ketegangan-kecemasan, bisa memandang problem-problemnya sendiri, dan bisa menerima keadaan alamiahnya. Terapi kolompok dilaksanakan dimana sekelompok wanita dengan problem yang sama bisa saling berdiskusi dan berbagi rasa, dipandu oleh seorang terapis (psikolog/psikiater).

Tujuan utama penatalaksanaan ini pada prinsipnya \, adalah :1. Upaya regisnasi, yang berarti sumeleh, pasrah, sumarah, tawakal, yang merupakan cara menghadapi krisis klimakterium tanpa proses dan kecemasan/ketegangan.2. Upaya penyadaran untuk mau dan mampu menerima kondisi alamiah menopause sebagai hal yang harus dialami setiap insan wanita3. Supaya wanita bisa melihat segi-segi positif kehidupannya, dan mengapresiasi nilai-nilai positif pengalaman hidupnya sampai saat itu.4. Meningkatkan maturitas (kematangan) kepribadian, untuk mampu mengendalikan diri, mampu mengatasi gangguan-gangguan fisik dan psikis yang muncul dengan menyalurkan keresahan batin pada tidakan-tindakan intelektual produktif dan kreatif,

Terapi organobiologik-medikamentosa. Bila diperlukan untuk menetralisir depresi dan kecemasan secara cepat, obat-obat psikotropik antridepresan dan anti cemas (anxiolitik) bisa diberikan dalam 2 minggu sampai 3 bulan, dengan dosis semakin diturunkan. Diharapkan setelah itu wanita bisa bereaksi secara normal dalam kehidupan keseharian dan menjalani masa klimakteriumnya secara wajar dan nyaman.

Terapi hormonal bisa diberikan oleh dokter spesialis kandungan/ kebidanan, berupa Oestrogen Cream untuk membasahi mukosa vagina yang kering sehingga tidak nyeri dalam hubungan seksual, bisa pula diberikan hormon stimulan.

Mencegah Distress Menopause secara pribadi dalam keluarga1. Menyadari sepenuhnya dan bisa menerima dengan ikhlas menopause/klimakterium sebagai hal alamiah yang harus dialami setiap manusia.2. Penyesuaian diri yang sebaik-baiknya masa klimakterium dan masa mulai tua.3. Dialog penuh pengertian suami- istri tentang masa klimakterium dan masa tua sehat lahir batin.4. Mempertahankan tetap berlangsungnya hubungan suami istri sesuai usia agar tetap harmonis.5. Menjaga kesehatan, kondisi fisik yang prima sesuai usia, senam kebugaran, olah raga untuk dewasa madya dan lansia.6. Menyalurkan konflik intrapsikis dalam berbagai kegiatan sosial dan intelektual, aktif dalam organisasi sosial, terjun dibidang politik, dll.7. Menyadari sudah bebas dari kehamilan dan mengasuh balita, bisa menggali kembali interest dan bakat artistik di masa muda, seperti melukis, foto grafi, menulis cerpen/novel/puisi, main musik, paduan suara, desain dan menjahit, ketering/masak-memasak/, home handicraft, membaca buku filsafat/ kebudayaan,keagamaan.8. Karena Freud memandang pubertassebagai edisi ketiga dari periode infantil, maka pada masa ini hubungan keakraban dengan anak-anak yang sudah dewasa ditingkatkan dan kelahiran cucu-cucu disambut dengan penuh kegembiraan.9. Menjaga perawatan diri supaya meski mulai menua tetap tampil anggun dan cantik untuk menjaga kepercayaan diri.10. Penghayatan keagamaan dengan kepasrahan diri pada Tuhan, atau dengan falsafah jawa : rilo, sabar, narima, andhap-asor, dan prasaja untuk menghilangkan depresi karena menopause/klimakterium.

DAFTAR PUSTAKA

Bowskill.D & linacre,A (1978). The Male Menopause, Pan BooksDeutch. Helena (1973) Psycholoy of women, A psychoanalytic inter Pretation, Vol.II Motherhood, BatamHurlock E.B. (1980) Developmental psychology A Life-Span Aproach 5Ed,McGraw-Hill,Inc.Kaplan.H.I. & Sadock,B.J. (1991) Synopsis of psychiatry, Behavioral Sciences & Clinical psychiatry, 6 Ed. Williams & Wilkins New York.