halaman awal baru/pengaruh... · (kkpi) siswa kelas xii kompetensi keahlian administrasi...
TRANSCRIPT
![Page 1: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/1.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGARUH METODE
BELAJAR
KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
(KKPI) SISWA
PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENGARUH METODE
BELAJAR TERHADAP PRESTASI
KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
SISWA KELAS XII
PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN
TERHADAP PRESTASI
KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN
PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010
M. IMAM TEGUH WIBOWO
NIM K7406019
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
PEMBELAJARAN
TERHADAP PRESTASI BELAJAR
KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
KOMPETENSI KEAHLIAN
PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010
SKRIPSI
Oleh
M. IMAM TEGUH WIBOWO
NIM K7406019
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
PEMBELAJARAN PENUGASAN
BELAJAR MATA
KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
KOMPETENSI KEAHLIAN
PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010
M. IMAM TEGUH WIBOWO
NIM K7406019
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
PENUGASAN DAN SARANA
MATA PELAJARAN
KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI
PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
DAN SARANA
PELAJARAN
KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
ADMINISTRASI
PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010
![Page 2: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/2.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PENUGASAN DAN SARANA
BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN
KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
(KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI
PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010
Oleh
M. IMAM TEGUH WIBOWO
NIM K7406019
Skripsi
Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mendapatkan
Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran
Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
![Page 3: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/3.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, April 2011
Pembimbing I
Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd
NIP 19630406 198903 2 001
Pembimbing II
Susantiningrum, S.Pd, SE, MAB.
NIP 19761229 200501 2 002
![Page 4: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/4.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hari : Kamis
Tanggal : 21 April 2011
Tim Penguji Skripsi
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Dra. C. Dyah S.I, M.Pd 1.
Sekretaris : Jumiyanto Widodo, S.Sos, M.Si 2.
Anggota I : Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd 3.
Anggota II : Susantinigrum, S.Pd, SE, MAB. 4.
Disahkan oleh:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Dekan,
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd
NIP 19600727 198702 1 001
![Page 5: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/5.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
M. Imam Teguh Wibowo. PENGARUH METODE PEMBELAJARAN
PENUGASAN DAN SARANA BELAJAR TERHADAP PRESTASI
BELAJAR MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN
PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS XII
KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK
N 6 SURAKARTA TAHUN 2010, Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Maret. 2011.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui ada tidaknya
pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran terhadap prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran KKPI kelas XII Bidang Administrasi Perkantoran SMK
N 6 Surakarta tahun 2010; (2) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang
signifikan antara sarana belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
KKPI kelas XII Bidang Administrasi Perkantoran SMK N 6 Surakarta tahun
2010; (3) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara metode
pembelajaran dan sarana belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran KKPI kelas XII Bidang Administrasi Perkantoran SMK N 6 Surakarta
tahun 2010.
Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif
dengan metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII
Bidang Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 6 Surakarta Tahun 2010 yang
berjumlah 116 siswa. Sampel penelitian ini berjumlah 35 siswa. Teknik
pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling.
Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik angket dan
dokumentasi. Teknik analisis datanya menggunakan analisis korelasi dan regresi
ganda.
Berdasarkan analisis data penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:
(1) Ada pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran terhadap prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran KKPI kelas XII SMK N 6 Surakarta Tahun
2010. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rhit > rtab atau 0,416 > 0,334 pada taraf
signifikansi 5%; (2) Ada pengaruh yang signifikan antara sarana belajar terhadap
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran KKPI kelas XII SMK N 6 Surakarta
![Page 6: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/6.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
Tahun 2010. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rhit > rtab atau 0,471 > 0,334 pada
taraf signifikansi 5%; (3) Ada pengaruh yang signifikan antara metode
pembelajaran dan sarana belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran KKPI kelas XII SMK N 6 Surakarta Tahun 2010. Hal
ini ditunjukkan dengan nilai Fhit > Ftab atau 7,75 > 3,33 pada taraf signifikansi 5%.
Temuan lain dalam penelitian ini adalah persamaan garis linier ganda � = 4,933 +
0,036X1 + 0,04X2 yang berarti bahwa rata-rata prestasi belajar siswa mata
pelajaran KKPI (Y) diperkirakan meningkat atau menurun sebesar 0,036 pada
peningkatan atau penurunan satu unit metode penugasan, dan akan mengalami
peningkatan atau penurunan sebesar 0,04 pada peningkatan atau penurunan satu
unit sarana belajar.
Masing-masing variabel bebas memiliki sumbangan terhadap variabel
terikat. Sumbangan relatif metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa
mata pelajaran KKPI sebesar 42,08% dan sumbangan relatif sarana belajar
terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran KKPI sebesar 57,92%. Sedangkan
sumbangan efektif metode penugasan terhadap prestasi belajar siswa mata
pelajaran KKPI sebesar 13,73% dan sumbangan efektif sarana belajar terhadap
prestasi belajar siswa mata pelajaran KKPI sebesar 18,9%.
![Page 7: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/7.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
M. Imam Teguh Wibowo. THE EFFECT OF ASSIGMENT LEARNING
METHOD AND LEARNING MEANS TO STUDENT’S ACHIEVEMENT
OF COMPUTER SKILL AND INFORMATION MANAGEMENT
SUBJECT IN THE XII GRADERS OF OFFICE ADMINISTRATION
MAJOR IN SMK NEGERI 6 SURAKARTA IN 2010. Thesis. Surakarta:
Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University, April 2011.
The research is aimed to find out: (1) The effect of learning method to
student’s achievement of Computer Skill and Information Management Subject in
the XII graders of Office Administration Major in SMK Negeri 6 Surakarta in
2010; (2) The effect of learning means to student’s achievement of Computer
Skill and Information Management Subject in the XII graders of Office
Administration Major in SMK Negeri 6 Surakarta in 2010; (3) The effect of
learning method and learning means to student’s achievement of Computer Skill
and Information Management Subject in the XII graders of Office Administration
Major in SMK Negeri 6 Surakarta in 2010.
The research is belongs to a cuantitative research used descriptive method.
Population of this research was entire XII graders of Office Administration Major
in SMK Negeri 6 Surakarta in 2010, as many as 116 students. The sample taken
amounts 30% from population was 35 students by using proportional random
sampling. Researcher used documentation and questioner technique in collecting
data. The technique of analysis data of this research was correlation analysis and
multiple regression analysis.
Based on the result of analysis data it can be concluded that: (1) There is
significantly effect of learning method and learning means to student’s
achievement of Computer Skill And Information Management Subject in the XII
graders of Office Administration Major in SMK Negeri 6 Surakarta in 2010. It
can be showed that rhit > rtab or 0,416 > 0,334 in significant level 5%; (2) There is
significantly effect of learning means to student’s achievement of Computer Skill
and Information Management Subject in the XII graders of Office Administration
Major in SMK Negeri 6 Surakarta in of 2010. It can be showed that rhit > rtab or
0,471 > 0,334 in significant level 5%; (3) There was significantly effect of
![Page 8: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/8.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
learning effect and learning means to student’s achievement of Computer Skill
and Information Management Subject in the XII graders of Office Administration
Major in SMK Negeri 6 Surakarta in 2010. It can be showed that Fhit > Ftab atau
7,75 > 3,33 in significant level 5%. The other result in this research was similarity
multiple linier � = 4,933 + 0,036X1 + 0,04X2, it means the everage of student’s
achievement of Computer Skill and Information Management subject (Y) was
estimated increased or decreased about 0,036 in increasing or decreacing of one
unit learning method. It can increase or decrease about 0,04 in increasing or
decreasing of one unit learning means.
The each of independent variable has contribution to dependent variable.
Relative contribution of learning method to student’s achievement of KKPI
subject is 42,08%, relative contribution of learning means to student’s
achievement is 57,92%. The effective contribution of learning method to student’s
achievement of Computer Skill and Information Management subject is 13,73%,
relative contribution of learning means to student’s achievement is 18,9%.
![Page 9: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/9.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”
(QS. Al-Insyirah: 6)
“Tidak ada jalan keluar yang dipakai untuk menghindarkan diri dari sesuatu,
kecuali berfikir “
(Thomas Alva Edison)
“Sesuatu Prestasi adalah apa yang mampu anda lakukan. Motivasi menentukan
apa yang anda lakukan. Sikap menentukan seberapa baik anda melakukannya”
(Louis Holtz)
“Dengan adanya ujian dan cobaan, seseorang akan menjadi lebih kuat dan lebih
baik dari sebelumnya”
(Penulis)
![Page 10: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/10.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk :
Bapak Ibu tercinta atas kasih sayang, doa dan semangat, serta pengorbanan yang
tak kan pernah tergantikan
Nenek tercinta atas doa restu yang selalu diberikan
Kakak tersayang Mbak Ummi dan Mbak Nurul yang selalu memberi doa,
dukungan dan semangat
Keponakan tersayang Dina dan Kafa sebagai semangat dan pengobat rasa penat
Agtia Sita Devi atas doa, semangat dan dukungannya
Bu Anis atas doa dan nasehatnya
Teman-teman seperjuangan PAP ’06 yang selalu kompak dalam menghadapi
berbagai hal
Teman-teman kos Kubu SS yang selalu kompak dalam meraih tujuan bersama
Almamater
![Page 11: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/11.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya serta dengan usaha keras, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan
Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang tulus
dan penghargaan yang tinggi kepada semua pihak yang telah membantu, baik
secara langsung maupun tidak langsung hingga selesainya skripsi ini. Ucapan
terima kasih dan penghargaan penulis haturkan kepada :
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan
ijin penelitian guna penyusunan skripsi ini.
2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang telah menyetujui ijin penyusunan skripsi ini.
3. Drs. Sutaryadi, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan
pengarahan dan ijin penyusunan skripsi ini.
4. Dra. C. Dyah S.I, M.Pd, selaku Ketua BKK Pendidikan Administrasi
Perkantoran Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan
pengarahan dan ijin penyusunan skripsi ini.
5. Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd, selaku Pembimbing I yang dengan sabar, arif
dan bijak dalam memberikan masukan, dorongan, bimbingan dan pengarahan
sehingga skripsi ini terselesaikan.
![Page 12: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/12.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
6. Susantinigrum, S.Pd, SE, MAB., selaku Pembimbing II yang dengan sabar,
arif dan bijak dalam memberikan masukan, dorongan, bimbingan dan
pengarahan sehingga skripsi ini terselesaikan.
7. Dosen-dosen Prodi Pendidikan Ekonomi BKK PAP yang telah memberi bekal
ilmu pengetahuan sehingga menunjang terselesainya skripsi ini.
8. Tim penguji skripsi yang telah menyediakan waktu dan tenaga untuk menguji
penulis, sehingga penulis dapat melaksanakan ujian skripsi guna
menyelesaikan studi di bangku kuliah.
9. Dra. Sri Supartini, M.M., selaku Kepala SMK Negeri 6 Surakarta yang telah
memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.
10. Dra. Ari Susilandari, S.Pd, selaku guru KKPI SMK Negeri 6 Surakarta yang
telah membantu dan menyediakan waktu dalam penelitian.
11. Siswa kelas XII AP I, II, dan III, terima kasih atas kerjasama dan
kebersamaannya.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan dari
pembaca guna dapat memperbaiki penulisan yang akan datang. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan dunia pendidikan.
Surakarta, April 2011
Penulis
![Page 13: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/13.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i
HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI ......................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iv
HALAMAN ABSTRAK .............................................................................................. v
HALAMAN ABSTRACT ........................................................................................... vii
HALAMAN MOTTO .................................................................................................. ix
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. x
KATA PENGANTAR ................................................................................................. xi
DAFTAR ISI .............................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah. ........................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian. ............................................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Metode Pembelajaran ................................................................................. 7
a. Pengertian Metode Pembelajaran ......................................................... 7
b. Macam-macam Metode Pembelajaran ................................................. 8
c. Metode Penugasan atau Resitasi. ......................................................... 11
d. Prinsip-prinsip Pemilihan Metode Pembelajaran. ................................ 14
e. Indikator Metode Pembelajaran. .......................................................... 16
f. Pengaruh Metode Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar .................. 17
![Page 14: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/14.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
2. Sarana Belajar ............................................................................................ 19
a. Pengertian Sarana ................................................................................. 19
b. Sarana yang Diperlukan Dalam Pembelajaran KKPI. ......................... 20
c. Indikator Sarana Belajar Dalam Pembelajaran KKPI. ......................... 21
d. Pengaruh Sarana Belajar Terhadap Prestasi Siswa. ............................ 22
3. Prestasi Belajar ........................................................................................... 24
a. Pengertian Prestasi Belajar. .................................................................. 24
b. Fungsi Prestasi Belajar. ........................................................................ 25
c. Cara Mengukur Prestasi Belajar Siswa. ............................................... 26
d. Prestasi Belajar KKPI. .......................................................................... 28
4. Mata Pelajaran KKPI ................................................................................. 28
B. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................................... 29
C. Kerangka Berpikir ............................................................................................ 30
D. Hipotesis........................................................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................... 33
1. Tempat Penelitian. ....................................................................................... 33
2. Waktu Penelitian.......................................................................................... 33
B. Penetapan Populasi dan Sampel ....................................................................... 33
1. Penetapan Populasi. ..................................................................................... 33
2. Penetapan Sampel. ....................................................................................... 34
C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 36
1. Teknik Angket. ............................................................................................ 37
2. Dokumentasi. ............................................................................................... 41
D. Rancangan Penelitian. ...................................................................................... 42
E. Teknik Analisis Data ........................................................................................ 43
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Diskripsi Data .................................................................................................. 50
1. Metode Pembelajaran .................................................................................. 51
2. Sarana Belajar ........................................................................................... 51
3. Prestasi Belajar Siswa .................................................................................. 52
![Page 15: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/15.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
B. Uji Persyaratan Analisis ................................................................................... 52
1. Menguji Normalitas Metode Pembelajaran, Sarana Belajar, dan Prestasi
Belajar ....................................................................................................... 53
2. Menghitung Linearitas Metode Pembelajaran, Sarana Belajar, dan
Prestasi ....................................................................................................... 54
3. Uji Independensi .......................................................................................... 55
C. Pengujian Hipotesis .......................................................................................... 55
1. Analisis Data .............................................................................................. 56
2. Penafsiran Pengujian Hipotesis ................................................................... 58
3. Kesimpulan Pengujian Hipotesis ................................................................ 60
D. Pembahasan Hasil Analisis Data ...................................................................... 61
1. Metode Pembelajaran. ................................................................................. 61
2. Sarana Belajar .............................................................................................. 63
3. Prestasi Belajar Siswa .................................................................................. 64
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan ..................................................................................................... 65
B. Implikasi ..................................................................................................... 66
C. Saran ............................................................................................................ 67
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 69
LAMPIRAN ................................................................................................................. 71
![Page 16: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/16.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah Sampel Setiap Kelas ...................................................................... 36
![Page 17: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/17.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Perumusan kerangka pemikiran .............................................................. 31
![Page 18: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/18.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
1. Tabel Jadwal Penelitian .................................................................................... 71
2. Matrik ............................................................................................................ 72
3. Surat Try Out .................................................................................................. 74
4. Angket Try Out ................................................................................................ 75
5. Tabel Nilai Hasil Uji Coba Metode Pembelajaran (X1) ................................... 79
6. Tabel Contoh Perhitungan Validitas Metode Pembelajaran (X1) .................... 80
7. Perhitungan Validitas Metode Pembelajaran (X1) ........................................... 81
8. Tabel Hasil Perhitungan Validitas Metode Pembelajaran (X1) ........................ 82
9. Perhitungan Reabilitas Metode Pembelajaran (X1) .......................................... 83
10. Tabel Nilai Hasil Uji Coba Sarana Belajar (X2) .............................................. 85
11. Tabel Contoh Validitas Sarana Belajar (X2) .................................................... 86
12. Perhitungan Validitas Sarana Belajar (X2) ....................................................... 87
13. Tabel Hasil Perhitungan Validitas Sarana Belajar (X2) ................................... 88
14. Perhitungan Reabilitas Sarana Belajar (X2) ..................................................... 89
15. Surat Penelitian ................................................................................................ 91
16. Angket Penelitian ............................................................................................. 92
17. Tabel Hasil Penelitian Metode Pembelajaran (X1) .......................................... 96
18. Tabel Hasil Penelitian Sarana Belajar (X2) ...................................................... 98
19. Tabel Prestasi Belajar (Y) ................................................................................ 99
20. Tabel Data Induk Penelitian ............................................................................. 100
21. Langkah Membuat Uji Normalitas Data .......................................................... 101
22. Perhitungan Uji Normalitas Metode Pembelajaran (X1) .................................. 102
23. Perhitungan Uji Normalitas Sarana Belajar (X2) ............................................. 103
24. Perhitungan Uji Normalitas Prestasi Belajar (Y) ............................................. 104
25. Tabel Kerja Linieritas X1 terhadap Y ............................................................... 105
26. Perhitungan Uji Linieritas dan Keberartian X1 terhadap Y .............................. 107
27. Tabel Kerja Linieritas X2 terhadap Y ............................................................... 109
28. Perhitungan Uji Linieritas dan Keberartian X2 terhadap Y .............................. 111
![Page 19: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/19.jpg)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xix
29. Tabel Kerja Analisis Data. ............................................................................... 113
30. Perhitungan Idependensi X1 terhadap X2 ......................................................... 114
31. Perhitungan Koefisien Korelasi X1 terhadap Y ................................................ 115
32. Perhitungan Koefisien Korelasi X2 terhadap Y ................................................ 116
33. Perhitungan Korelasi Ganda ............................................................................. 117
34. Perhitungan Tingkat Signifikansi X1 dan X2 Terhadap Y. ............................... 118
35. Perhitungan Persamaan Garis Regresi Linier ................................................... 119
36. Tabel Kerja Perhitungan Sumbangan Relatif dan Efektif ................................ 121
37. Perhitungan Sumbangan Relatif dan Efektif .................................................. 122
38. Tabel Chi Kwadrad .......................................................................................... 123
39. Tabel r (Product Moment) ................................................................................ 124
40. Tabel Nilai F. .................................................................................................. 125
41. Tabel Rekap Nilai Akhir KKPI Kelas XII AP I Semester Juni-Desember
Tahun 2010 ............... ....................................................................................... 126
42. Tabel Rekap Nilai Akhir KKPI Kelas XII AP II Semester Juni-Desember
Tahun 2010.... .................................................................................................. 127
43. Tabel Rekap Nilai Akhir KKPI Kelas XII AP IIII Semester Juni-Desember
Tahun 2010..... .................................................................................................. 128
44. Surat Permohonan Penyusunan Skripsi kepada Dekan
FKIP UNS ........................................................................................................ 129
45. Surat Ijin Menyusun Skripsi dari Dekan FKIP UNS ....................................... 130
46. Surat Keterangan Ijin Penelitian kepada Kepala SMK
Negeri 6 Surakarta ............................................................................................ 131
47. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Kepala
SMK Negeri 6 Surakarta .................................................................................. 132
![Page 20: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/20.jpg)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring perkembangan jaman ke arah globalisasi, diperlukan adanya
sumber daya manusia yang berkualitas dalam segala bidang kehidupan.
Pengembangan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah
satunya adalah dengan pendidikan. Pendidikan merupakan hal yang sangat
penting bagi kehidupan suatu bangsa. Pendidikan akan menjadi modal bangsa
untuk lebih maju dan berkembang ke arah yang lebih baik. Dengan adanya
globalisasi membuat tingkat persaingan antar negara semakin ketat. Kualitas
sumber daya manusia yang baik akan dapat mendukung suatu negara untuk dapat
bersaing dengan negara lain. Dalam hal ini pendidikan memerankan peranan
penting dalam mencetak sumber daya manusia yang cakap, terampil dan handal
sesuai dengan bidang yang dimilikinya.
Kondisi tersebut membuat pemerintah Indonesia mengambil tindakan
berkaitan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Salah satu tindakan
yang dilakukan adalah dengan pembangunan di dunia pendidikan. Pembangunan
dunia pendidikan akan membuat mutu pendidikan yang ada di Indonesia semakin
baik. Dengan meningkatnya mutu pendidikan diharapkan masyarakat Indonesia
mampu bersaing dengan negara lain.
Gambaran untuk mengetahui mutu pendidikan dapat diketahui dari prestasi
belajar, yang dimaksud dalam hal ini adalah hasil ujian. Prestasi belajar
merupakan hasil dari proses belajar. Apabila prestasi belajar baik, maka dapat
dikatakan bahwa mutu pendidikan yang ada sudah baik. Prestasi belajar
dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor dari dalam diri seseorang maupun
faktor dari luar. Suharno dkk (2000:114) menyebutkan bahwa faktor dari dalam
diri seseorang diantaranya: minat, kecerdasan, bakat, kepribadian, kebiasaan, dan
kebiasaan belajar. Faktor dari luar diantaranya; lingkungan alam, lingkungan
linkungan sosial, kurikulum, program, sarana dan fasilitas, dan guru.
![Page 21: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/21.jpg)
2
Peningkatan mutu pendidikan sangat ditentukan oleh kualitas guru sebagai
pendidik dan pengajar dalam pencapaian tujuan pendidikan yang diharapkan.
Dengan kata lain, guru menempati titik sentral dalam pendidikan. Guru harus
memiliki kemampuan membelajarkan siswa, menjabarkan materi dalam berbagai
bentuk, terampil menggunakan metode pembelajaran, media pembelajaran atau
sumber belajar, dan mampu mengembangkan serta mengoptimalkan fungsi-
fungsinya.
Guru hendaknya menggunakan berbagai macam cara dalam mengajar dan
mendidik siswa sesuai tingkat perkembangan dan kemajuan mereka. Guru
diharapkan mampu mengkombinasikan berbagai metode mengajar sesuai dengan
tujuan, keadaan siswa, sarana yang mendukung, dan materi yang diajarkan.
Dengan penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan variatif, maka siswa
akan lebih mudah dalam memahami pelajaran dan tertarik untuk mengikuti proses
belajar mengajar dengan baik. Jika penggunaan metode pembelajaran kurang tepat
dan monoton, maka akan berakibat pada siswa yang kesulitan dalam menerima
penjelasan materi dari guru dan cenderung bosan dengan kegiatan belajar
mengajar yang ada. Dengan demikian, untuk dapat memaksimalkan prestasi siswa
salah satunya adalah dengan penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan
variatif. Seperti yang terdapat pada penelitian Ratih Purwaningsih (2008) yang
berjudul “Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap
Hasil Belajar Kimia”. Dalam penelitian Ratih dijelaskan tentang masalah
penggunaan metode pembelajaran dan motivasi siswa dalam belajar. Metode
pembelajaran yang digunakan dalam penelitian tersebut kurang variatif dan
kurang sesuai dengan keadaan siswa serta materi yang diajarkan, sehingga
menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam belajar. Dari Penelitian Ratih
dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa. Hal ini merupakan salah satu bukti ilmiah yang menunjukkan
bahwa metode pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Selain metode pembelajaran, prestasi siswa juga dipengaruhi oleh sarana
belajar yang ada baik di sekolah maupun di rumah. Sarana belajar merupakan alat
mengajar bagi guru dan alat belajar bagi siswa yang harus tersedia ketika
![Page 22: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/22.jpg)
3
dibutuhkan untuk memenuhi keperluan guru dan siswa. Oleh karena itu sekolah
yang tidak mempunyai sarana yang lengkap akan menghambat usaha guru dan
siswa untuk berhasil dalam kegiatan belajar mengajar. Seperti yang dikemukakan
oleh Ibrahim Bafadal (2003:13) “paling tidak ada dua macam sarana belajar
mengajar yang harus tersedia yaitu perabot kelas dan media pengajaran”. Dengan
sarana belajar yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan dalam proses belajar
mengajar, maka akan dapat mendukung siswa untuk mencapai prestasi belajar
yang baik. Seperti yang terdapat pada penelitian Saepudin (2010) yang berjudul
“Pengaruh Sarana Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Siswa di SDN 5
Sindangsari Kec. Cimerak”. Dalam penelitian Saepudin dikemukakan tentang
adanya pengaruh sarana belajar terhadap prestasi siswa, sehingga perlu
pemenuhan sarana belajar untuk dapat mendukung tujuan peningkatan prestasi
siswa. Dari penelitian Saepudin dapat disimpulkan bahwa sarana belajar
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini merupakan salah satu bukti
ilmiah yang menunjukkan bahwa sarana belajar berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa.
Masalah prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari masalah belajar,
karena prestasi belajar merupakan hasil dari proses kegiatan belajar mengajar.
Dalam kenyataannya, untuk mencapai prestasi tinggi tidaklah mudah. Aktifitas
pembelajaran harus melibatkan komponen utama dalam pendidikan seperti siswa,
guru, metode, sarana, tujuan, dan administrasi. Komponen-komponen tersebut
harus saling berinteraksi agar menghasilkan output yang berkualitas.
Kondisi ini juga terjadi pada siswa kelas XII Kompetensi keahlian
Administrasi Perkantoran di SMK N 6 Surakarta pada mata pelajaran KKPI.
Metode pembelajaran yang digunakan guru mata pelajaran tersebut adalah dengan
metode penugasan atau resitasi. Menurut Mulyani Sumantri (2001:116) bahwa
metode tugas dan resitasi adalah metode dimana guru memberikan tugas kepada
siswa untuk dikerjakan dengan tujuan untuk merangsang siswa agar aktif belajar,
baik secara individu maupun kelompok. Dalam metode tersebut siswa dituntut
agar menggunakan kreativitas dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Akan tetapi
dalam penerapan metode ini masih terdapat kekurangan. Seharusnya disamping
![Page 23: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/23.jpg)
4
siswa dituntut untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru, tugas tersebut juga
harus dipertanggungjawabkan dengan cara dikoreksi dan dievaluasi, sehingga
akan diketahui letak kesalahan dan kekurangan tugas yang dikerjakan oleh siswa.
Akan tetapi, dalam penerapannya tugas siswa tidak mendapat
pertanggungjawaban. Hal ini berakibat pada siswa yang kurang sungguh-sungguh
dalam mengerjakan tugas, karena mereka menganggap tugas tersebut tidak
dikoreksi kebenarannya.
Mata Pelajaran KKPI merupakan mata pelajaran yang berkaitan dengan
komputer, jadi sarana yang dimaksud dalam hal ini dikhususkan pada komputer
yang ada di Ruang Laboratorium. Sarana yang ada di Laboratorium tersebut
masih memenuhi syarat untuk kegiatan belajar mengajar. Jumlah komputer yang
ada dalam kelas berjumlah 40 unit sesuai dengan jumlah siswa dalam satu kelas.
Akan tetapi ada sebagian komputer yang kondisinya kurang bagus, sehingga
terkadang ada trouble ketika digunakan. Padahal kegiatan belajar mengajar dalam
mata pelajaran ini adalah praktik. Apabila siswa mengalami masalah ketika
menggunakan komputer saat praktik, maka siswa akan mengalami kesulitan
dalam menerima materi dan mengerjakan tugas. Sebenarnya, selain kondisi sarana
belajar yang ada disekolahan, sarana belajar siswa yang ada di rumah juga
berpengaruh terhadap pemahaman materi oleh siswa. Bagi siswa yang mempunyai
komputer di rumahnya, dapat mengulangi pelajaran dengan belajar mandiri di
rumah. Akan tetapi bagi siswa yang di rumahnya tidak ada komputer, mereka
tidak dapat mengulangi kembali pelajaran di sekolah dan tidak dapat belajar
secara mandiri di rumah. Padahal mata pelajaran ini mengasah segi psikomotorik
siswa, jadi perlu adanya praktik secara mandiri dan berulang-ulang untuk dapat
menguasainya. Materi yang telah diajarkan oleh guru di sekolah belum tentu dapat
diterima secara maksimal oleh setiap siswa. Hal ini berakibat pada prestasi belajar
yang kurang maksimal bagi siswa yang mengalami kendala tersebut.
Masalah tersebut harus segera di atasi dengan melakukan perbaikan dan
penyempurnaan, khususnya dalam penggunaan metode pembelajaran serta
penyediaan sarana belajar yang baik untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka peneliti melakukan penelitian tentang
![Page 24: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/24.jpg)
5
“PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PENUGASAN DAN SARANA
BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN
KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI)
SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI
PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka dirumuskan tiga
permasalahan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran penugasan
terhadap prestasi belajar siswa pada Mata Pelajaran KKPI kelas XII
Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 6 Surakarta Tahun
2010?
2. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara sarana belajar dengan prestasi
belajar siswa pada Mata Pelajaran KKPI kelas XII Kompetensi Keahlian
Administrasi Perkantoran SMK N 6 Surakarta Tahun 2010?
3. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran penugasan
dan sarana belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa pada
Mata Pelajaran KKPI kelas XII Kompetensi Keahlian Administrasi
Perkantoran SMK N 6 Surakarta Tahun 2010?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara metode
pembelajaran penugasan terhadap prestasi belajar siswa pada Mata Pelajaran
KKPI kelas XII Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 6
Surakarta Tahun 2010.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara sarana belajar
dengan presatasi belajar siswa pada Mata Pelajaran KKPI kelas XII
![Page 25: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/25.jpg)
6
Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 6 Surakarta Tahun
2010.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara metode
pembelajaran penugasan dan sarana belajar terhadap prestasi belajar siswa
pada Mata Pelajaran KKPI kelas XII Kompetensi Keahlian Administrasi
Perkantoran SMK N 6 Surakarta Tahun 2010.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya:
1. Manfaat teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengkaji lebih dalam tentang metode
pembelajaran.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengkaji lebih dalam tentang sarana
belajar.
c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengkaji lebih dalam tentang prestasi
belajar.
d. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan wawasan di bidang
pendidikan dan menambah kelengkapan koleksi pustaka dan menjadi dasar
pertimbangan untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
2. Manfaat praktis
a. Bagi guru Mata Pelajaran KKPI
Memberikan sumbangan pemikiran bagi para tenaga pengajar dalam
mengelola kegiatan belajar mengajar dan usaha peningkatan prestasi belajar
siswa melalui penggunaan dan pengembangan metode pembelajaran yang
digunakan serta pemanfaatan sarana belajar yang ada.
b. Bagi siswa
Memberikan masukan kepada siswa dalam hal pemanfaatan dan perawatan
sarana belajar yang ada baik di sekolah maupun di luar sekolah.
c. Bagi peneliti
Memberikan masukan dan wawasan tentang masalah metode pembelajaran
dan sarana belajar untuk memaksimalkan pembelajaran sebagai calon guru.
![Page 26: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/26.jpg)
7
BAB II
LANDASAN TEORI
Kajian teori pada dasarnya merupakan pengkajian terhadap pengetahuan
ilmiah yang sudah ada. Pengkajian berupa konsep, hukum, dan prinsip-prinsip
yang relevan dengan permasalahan penelitian. Selain itu, dikaji pula tentang hasil-
hasil penelitian yang relevan. Kajian ini diperlukan untuk mengidentifikasi unsur
yang mendukung penelitian.
A. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka digunakan sebagai dasar untuk mencari jawaban atas
suatu masalah. Adapun teori yang peneliti kemukakan sebagai dasar untuk
mencari jawaban dari penelitian ini yaitu tentang: (1) Metode Pembelajaran; (2)
Sarana Belajar; dan (3) Prestasi Belajar.
1. Metode Pembelajaran
Manusia melakukan aktivitas dengan cara atau metode yang tepat dan
sesuai untuk dapat mencapai tujuan. Begitu juga dengan proses belajar mengajar,
dibutuhkan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Diharapkan dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat
atau sesuai, siswa dapat belajar dengan lebih baik.
a. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode merupakan suatu cara yang harus dilalui dalam rangka mencapai
tujuan. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara
kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang
bersangkutan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah dalam proses
belajar mengajar. Metode pembelajaran merupakan cara yang dipakai dalam
proses belajar. Sebagaimana yang disampaikan oleh Nana Sudjana (2009: 76)
bahwa “metode mengajar ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan
hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”. Berkaitan dengan
bagaimana cara yang dilakukan, Muhammad Joko Susilo (2007: 151) menyatakan
bahwa “metode pembelajaran diisi dengan teknik/taktik/strategi yang akan
![Page 27: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/27.jpg)
8
dilakukan selama proses belajar mengajar, seperti: ceramah, observasi, tanya
jawab, diskusi, role playing, dan lain sebagainya”.
Sejalan dengan berbagai pendapat di atas, yang dimaksud dengan metode
pembelajaran dalam penelitian ini adalah cara atau teknik yang digunakan oleh
guru untuk mengadakan hubungan dan menyajikan materi kepada siswa dengan
berbagai macam cara yang ditempuh sesuai dengan kriteria tertentu untuk
mempermudah pencapaian tujuan belajar. Dalam hal metode pembelajaran yang
digunakan dalam pembelajaran sangat beragam, maka dari itu penggunaan metode
pembelajaran yang variatif dapat membuat siswa lebih termotivasi dalam belajar
dan lebih mudah dalam menerima penjelasan dari guru.
b. Macam-macam Metode Pembelajaran
Jenis-jenis metode pembelajaran sangat beragam, guru dapat memilih
metode pembelajaran sesuai dengan kriteria tertentu agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai. Ada beberapa macam metode pembelajaran, diantaranya:
1) Metode ceramah
Metode ini digunakan oleh guru dengan cara berinteraksi melalui penerangan
dan penuturan lisan guru kepada peserta didik. Untuk menjelaskannya guru
dapat menggunakan alat-alat bantu seperti gambar, dan audio visual lainnya.
2) Metode tanya jawab (Respons)
Cara mengajar dimana guru dan murid aktif bersama dengan adanya berbagai
pertanyaan yang dilemparkan guru kepada siswa dan siswa menjawabnya
dengan alasan yang mendukung, atau siswa memberi pertanyaan kepada guru.
Dengan metode ini akan terjadi komunikasi dua arah antara guru dan murid.
3) Metode diskusi
Metode diskusi dilaksanakan dengan percakapan ilmiah yang respontif
berisikan pertukaran pendapat yang dijalin dengan pertanyaan-pertanyaan
problematis, pemunculan ide-ide ataupun pendapat dilakukan oleh beberapa
orang yang tergabung dalam kelompok itu yang diarahkan untuk memperoleh
pemecahan masalahnya dan untuk mencari kebenaran.
![Page 28: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/28.jpg)
9
4) Metode demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode yang dilaksanakan dengan
pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda samapi pada
penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami
oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya.
5) Metode sosiodrama (role-playing)
Metode sosiodrama merupakan metode yang dalam pelaksanaannya peserta
didik mendapatkan tugas dari guru untuk mendramatisasikan suatu situasi
sosial yang mengandung suatu problem, agar peserta didik dapat memecahkan
suatu masalah yang muncul dari satu situasi sosial.
6) Metode karya wisata (field trip)
Metode ini dilakukan dengan cara pesiar yang dilakukan oleh peserta didik
untuk melengkapi pengalaman belajar tertentu dan merupakan bagian integral
dari kurikulum sekolah. Dengan karya wisata sebagai metode belajar
mengajar, anak didik dibawah bimbingan guru mengunjungi tempat-tempat
tertentu dengan maksud untuk belajar.
7) Metode kerja kelompok
Dalam metode ini siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan
(kelompok) tersendiri, ataupun dibagi atas kelomok-kelompok kecil atau sub-
sub kelompok.
8) Metode latihan (drill)
Metode training merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk
menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Selain itu juga sebagai sarana
untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan
keterampilan.
9) Metode penugasan dan resitasi
Metode penugasan dan resitasi adalah cara penyajian bahan pelajaran di mana
guru memberikan tugas tertentu agar murid melakukan kegiatan belajar,
kemudian harus dipertanggungjawabkan.
![Page 29: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/29.jpg)
10
10) Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan cara penyajian bahan pelajaran di mana siswa
melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan sendiri sesuatu
pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari. (Syaiful Sagala, 2007: 201-221)
J.J. Hasibuan dan Moedjiono (2009: 27) menambahkan satu jenis metode
pembelajaran yang lain, yaitu metode simulasi. Mereka mengemukakan bahwa
“Metode simulasi dilaksanakan dengan tiruan atau perbuatan yang hanya pura-
pura saja (dari fakta simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat seolah-olah;
dan simulation artinya tiruan atau perbuatan yang pura-pura saja)”. Metode
simulasi digunakan untuk menjelaskan sesuatu melalui perbuatan yang berpura-
pura atau melalui proses tingkah laku imitasi agar diperoleh pemahaman tentang
hakekat suatu konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.
Selain metode-metode pembelajaran di atas,ada beberapa macam metode
pembelajaran yang lain sebagai berikut:
1) Metode problem solving
Metode ini dimulai dari pengidentifikasian masalah, pencarian data sampai
penarikan kesimpulan.
2) Metode resource person
Dalam metode ini orang luar bukan guru memberikan pelajaran kepada siswa.
Jadi yang memberikan penjelasan bukan guru sendiri, akan tetapi juga
narasumber dari pihak luar sekolah.
3) Metode survei
Survei adalah cara untuk memperoleh informasi atau keterangan dari
sejumlah unit dengan observasi dan komunikasi secara langsung terhadap
nara sumber atau obyek penelitian. Dalam metode ini siswa dituntut untuk
terjun langsung ke lapangan. (Nana Sudjana, 2009: 85-88)
Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru Mata Diklat KKPI adalah
metode penugasan dan resitasi. Metode penugasan dan resitasi adalah metode
pembelajaran yang disajikan dengan cara pemberian tugas kepada siswa,
kemudian tugas-tugas yang telah dikerjakan tersebut dipertanggungjawabkan
dengan cara evaluasi atau koreksi. Evaluasi tersebut dilakukan oleh guru untuk
![Page 30: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/30.jpg)
11
mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan.
Berdasarkan evaluasi tersebut, siswa juga dapat mengetahui kekurangan dari tugas
yang telah mereka kerjakan.
c. Metode Penugasan dan Resitasi
Metode penugasan dan resitasi adalah suatu metode yang disajikan oleh
guru dengan cara pemberian tugas kepada siswa, kemudian tugas tersebut
dipertanggungjawabkan di akhir pembelajaran. Adapun penjelasan teori tentang
pengertian metode penugasan dan resitasi, jenis tugas, langkah-langkah
pelaksanaan metode penugasan dan resitasi, kelebihan dan kelemahan metode
penugasan dan resitasi, serta indikator metode penugasan dan resitasi.
1) Pengertian Metode Penugasan dan Resitasi
Metode penugasan dan resitasi adalah suatu metode yang disajikan oelh
guru dengan cara pemberian tugas kepada siswa, kemudian tugas tersebut
dipertanggungjawabkan di akhir pembelajaran. Syaiful Sagala (2007: 219)
menyebutkan “metode penugasan dan resitasi adalah cara penyajian bahan
pelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar murid melakukan kegiatan
belajar, kemudian harus dipertanggungjawabkannya. Tugas yang diberikan oleh
guru dapat memperdalam bahan pelajaran, dan dapat pula mengecek bahan yang
telah dipelajari. Tugas dan resitasi merangsang anak untuk aktif belajar baik
secara individual maupun kelompok”. Nana Sudjana (2009:81) menambahkan
bahwa tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah, tetapi jauh lebih
luas. Tugas dapat dilaksanakan di rumah, sekolah, perpustakaan, maupun di
tempat lainnya. Metode tugas belajar dan resitasi adalah metode dengan yang
dilakukan dengan cara tugas diberikan oleh guru kepada siswa untuk dikerjakan
bertujuan untuk merangsang siswa agar aktif belajar, baik secara individual
maupun kelompok.
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa metode penugasan dan resitasi
merupakan metode pembelajaran dimana guru memberikan tugas kepada siswa
baik secara individu maupun kelompok dengan tujuan untuk merangsang siswa
agar aktif belajar. Tugas tersebut dilaksanakan dan dikerjakan di berbagai tempat
![Page 31: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/31.jpg)
12
sesuai jenis tugasnya. Setelah itu dilakukan pertanggungjawaban terhadap tugas
yang telah dikerjakan oleh siswa.
2) Jenis-jenis Tugas
Tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa mempunyai jenis yang
beragam, tugas tersebut dapat berupa tugas individu maupun tugas kelompok.
Tugas individu merupakan tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa secara
individual, jadi dalam pengerjaan tugas siswa harus dilakukan secara individu.
Sedangkan tugas kelompok merupakan tugas yang diberikan guru kepada siswa
dengan cara kelompok, jadi dalam pengerjaannya tugas dikerjakan oleh tiap-tiap
kelompok.
Menurut Nana Sudjana (2009: 81), ada beberapa jenis tugas berdasarkan
tugas motorik (pekerjaan motorik), tugas di laboratorium dan lain-lain”. Tugas
menyusun laporan merupakan tugas yang diberikan kepada siswa, dimana mereka
dituntut untuk memberikan laporan atas hasil yang mereka lakukan sebelumnya
baik berupa lisan maupun tulisan. Tugas ini biasanya diberikan kepada siswa
setelah mereka melaksanakan praktik lapangan. Tugas motorik merupakan tugas
yang diberikan kepada siswa kaitannya untuk memfokuskan pada kemampuan
siswa secara motorik. Tugas laboratorium adalah tugas yang diberikan guru
kepada siswa di laboratorium, yang kaitnnya dengan kegiatan laboratorium.
Jenis tugas yang diberikan guru dalam pembelajaran KKPI terkadang
bersifat individu ataupun kelompok. Hal ini bertujuan agar siswa dapat bekerja
secara individu maupun dengan cara berkelompok/bekerjasama. Tugas-tugas
tersebut berupa tugas motorik dan tugas laboratorium. Tugas tersebut disesuaikan
dengan tujuan pembelajaran yang lebih terfokus pada segi psikomotorik siswa.
3) Langkah-langkah Menggunakan Metode Tugas dan Resitasi
Penggunaan metode tugas dan resitasi memiliki beberapa fase, mulai dari
pemberan tugas, fase pelaksanaan tugas, sampai dengan pertanggung jawaban
tugas. Fase pemberian tugas adalah fase dimana siswa diberi tugas oleh guru. Fase
pelaksanaan tugas adalah fase dimana guru memberikan penjelasan tentang tugas
yang diberikan, penjelasan tersebut berisi tentang cara pengerjaan tugas sampai
dengan peraturan pengerjaan tugas. Fase pertanggungjawaban adalah fase terakhir
![Page 32: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/32.jpg)
13
dalam pelaksanaan metode tugas dan resitasi. Pada fase ini pekerjaan siswa
dipertanggungjawabkan kebenarannya, selain itu juga untuk menentukan nilai
bagi tugas yang dikerjakan oleh siswa.
Rincian tentang langkah-langkah menggunakan metode tugas dan resitasi
adalah sebagai berikut:
a) Fase pemberian tugas
Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan:
(1) Tujuan yang akan dicapai. Hal ini disesuaikan dengan tujuan yang akan
dicapai, apakah dari segi kognitif, afektif, atau pesikomotorik siswa.
(2) Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang
ditugaskan tersebut. Tugas yang diberikan jelas maksdunya, sehingga
siswa dapat memahami bagaimana untuk menyelesaikan tugas tersebut.
(3) Sesuai dengan kebutuhan siswa. Tugas yang diberikan harus sesuai
dengan kebutuhan siswa, dalam hal sesuai dengan jurusan atau
bidangnya masing-masing.
(4) Ada petunjuk/sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa. Sumber
yang lain diperlukan untuk menjadi dasar bagi siswa dalam mengerjakan
tugas secara ilmiah.
(5) Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut. Hal ini
perlu diberikan karena siswa membutuhkan waktu yang sesuai dengan
tugas yang diberikan. Apabila tugas yang diberikan agak banyak, maka
waktu yang disediakan juga harus disesuaikan.
b) Langkah pelaksanaan tugas
Hal yang harus dilakukan dalam hal ini adalah:
(1) Diberikan bimbingan/pengawasan oleh guru. Guru memberikan
penjelasan tentang tugas yang diberikan agar siswa memahami apa
maksud dari tugas tersebut.
(2) Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja. Hal ini perlu dilakukan
untuk memotivasi siswa agar mau mengerjakan, biasanya dengan adanya
reward.
![Page 33: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/33.jpg)
14
(3) Diusahakan/dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain.
Hal ini dilakukan agar siswa mendapat pengalaman belajar sendiri, dan
hasilnya akan lebih maksimal dibandingkan dengan bantuan orang lain.
(4) Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik
dan sistematik. Hal ini perlu dilakukan untuk melatih siswa bekerja
secara sistematis dan teratur.
c) Fase mempertanggungjawabkan tugas.
Hal yang harus dikerjakan pada fase ini adalah:
(1) Laporan siswa baik lisan/tertulis dari apa yang telah dikerjakannya. Hal
ini merupakan tanda bukti bahwa siswa telah melakukan/melaksanakan
tugasnya.
(2) Ada tanya jawab kelas, hal ini perlu dilakukan untuk memperjelas
jawaban yang benar dari tugas tersebut.
(3) Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes atau cara
lainnya. (Nana Sudjana, 2009: 81)
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat diketahui bahwa metode tugas dan
resitasi memiliki beberapa tahap dalam pelaksanaannya. Mulai dari fase
pemberian tugas, pelaksanaan tugas, sampai pertanggungjawaban tugas. Semua
lagkah tersebut perlu dilakukan agar pelaksanaan pembelajaran dengan metode
penugasan dan resitasi dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
d. Prinsip-prinsip Pemilihan Metode Pembelajaran
Pemilihan metode pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar
mengajar harus mempunyai dasar. Dengan berpacu pada dasar tersebut, maka
pemilihan metode pembelajaran akan mempunyai alasan yang jelas dan tidak
memilihnya secara acak. Seorang guru dianjurkan untuk menggunakan berbagai
macam metode dalam mengajar. Beberapa prinsip dasar pemilihan metode
pembelajaran yaitu:
1) Tujuan pelajaran
Tujuan pengajaran pada setiap ranah (kognitif, afektif, psikomotorik)
memerlukan metode yang berbeda-beda. Oleh karena itu, metode yang
digunakan harus sesuai dengan ranah tujuan pengajaran.
![Page 34: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/34.jpg)
15
2) Materi pengajaran
Metode yang digunakan untuk mengajarkan materi yang berupa fakta akan
berbeda dengan metode yang digunakan untuk mengajar materi berupa
konsep, prosedur, atau lainnya. Oleh karena itu metode yang digunakan harus
disesuaikan dengan materinya.
3) Besar kelas (jumlah siswa)
Kelas dengan jumlah siswa antara 5-10 orang akan berbeda metode yang
digunakan untuk kelas dengan jumlah siswa 50-100 orang. Jumlah siswa
yang besar akan lebih cocok dengan metode ceramah, dan kurang cocok
apabila menggunakan metode diskusi karena membutuhkan waktu yang agak
lama.
4) Kemampuan siswa
Metode yang digunakan harus disesuaikan dengan tingkat kematangan siswa
dari segi mental, fisik, maupun intelektual. Siswa dengan kemampuan rendah
tidak mungkin menggunakan metode yang menuntut kreatifitas yang tinggi.
Kemampuan siswa yang berbeda satu dengan lainnya harus dijadikan prinsip
dalam pemilihan metode pembelajaran.
5) Kemampuan guru/dosen/instruktur
Guru merupakan pihak yang sangat menentukan hasil belajar siswa. Oleh
karena itu, pemilihan metode belajar harus disesuaikan dengan kemampuan
guru sendiri. Guru harus memilih metode yang tepat dalam mengajar
sehingga materi yang disampaikannya dapat dipahami dengan mudah oleh
siswa.
6) Fasilitas yang tersedia
Metode yang memerlukan fasilitas tertentu tidak akan dapat digunakan jika
sekolah, guru, dan siswa tidak memiliki fasilitas yang lengkap. Oleh karena
itu, untuk memilih metode pembelajaran harus dipertimbangkan dari fasilitas
yang tersedia.
7) Alokasi waktu
Waktu merupakan patokan utama dalam pelaksanaan pembelajaran. Oleh
karena itu, metode pembelajaran harus sesuai dengan waktu yang tersedia
![Page 35: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/35.jpg)
16
untuk dapat melakasanakan kegiatan pembelajaran. Materi yang disajikan
dalam waktu singkat menggunakan metode yang berbeda dengan penyajian
materi yang memerlukan waktu yang banyak. (Slameto, 1991: 98-99)
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa pemilihan metode pembelajaran
didasarkan pada tujuan pelajaran, materi pengajaran, besar kelas (jumlah siswa),
kemampuan siswa, kemampuan guru/dosen/instruktur, fasilitas yang tersedia,
serta alokasi waktu. Dalam proses belajar mengajar KKPI, pemilihan metode
pembelajaran disesuaikan dengan tujuan pengajaran yaitu psikomotorik siswa.
Jadi siswa harus dapat melaksanakan langsung materi yang diajarkan. Oleh karena
itu, metode yang cocok dalam pengajaran KKPI adalah metode penugasan dan
resitasi dengan kombinasi metode ceramah apabila siswa masih memerlukan
penjelasan lebih dari guru.
e. Indikator Metode Pembelajaran
Sesuai dengan prinsip pemilihan metode pembelajaran, indikator yang
harus terpenuhi agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik yaitu:
1) Ketepatan metode dengan tujuan pengajaran
Metode pembelajaran yang digunakan guru dipilih berdasarkan tujuan-tujuan
instruksional yang telah ditetapkan. Setiap metode pembelajaran hanya sesuai
atau tepat untuk mencapai tujuan belajar yang tertentu pula.
2) Kesesuaian metode dengan materi
Metode pembelajaran yang digunakan guru disesuaikan dengan materi
pelajaran untuk mempermudah siswa dalam menyerap materi pelajaran. Guru
harus selalu mencari cara-cara baru untuk menyesuaikan pengajaran dengan
situasi baru yang dihadapi.
3) Kesesuaian metode dengan jumlah siswa
Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru disesuaikan dengan jumlah
siswa yang ada di kelas. Misalnya apabila jumlah siswa yang ada di kelas
besar, maka metode pembelajaran yang sesuai adalah dengan metode ceramah.
Seperti yang diungkapkan oleh Syaiful Sagala (2007: 202) “metode ceramah
digunakan jika jumlah khalayak cukup banyak”.
4) Metode sesuai dengan taraf berpikir dan kemampuan siswa
![Page 36: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/36.jpg)
17
Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru harus sesuai dengan tingkat
kemampuan siswa dalam memahami materi.
5) Metode sesuai dengan keterampilan guru dalam menggunakannya
Syarat utama penggunaan metode pembelajaran adalah guru mampu
menggunakannya dengan tepat dalam proses belajar mengajar. Keterampilan
guru dalam mengajar akan sangat menentukan berhasil tidaknya proses
pembelajaran.
6) Sarana belajar yang tersedia lengkap dan kualitasnya baik
Dengan fasilitas belajar yang tersedia dengan lengkap, maka akan dapat
mendukung kelancaran penerapan metode pembelajaran yang digunakan oleh
guru. Dalam menggunakan dan melakukan variasi metode pembelajaran yang
digunakan, guru harus menyesuaikan dengan sarana belajar yang ada dan
disesuaikan kualitasnya.
7) Penggunaan waktu yang efektif dan efisien
Untuk menentukan metode yang digunakan, disesuaikan dengan waktu yang
ada. Sehingga tidak ada waktu yang terbuang sia-sia atau waktu yang tersedia
kurang.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat diketahui bahwa indikator metode
pembelajaran yang baik adalah didasarkan pada prinsip pemilihan metode
pembelajaran. Indikator-indikator tersebut diantaranya; ketepatan dengan tujuan
pengajaran, kesesuaian dengan materi, kesesuaian dengan jumlah siswa, sesuai
dengan taraf berpikir dan kemampuan siswa, keterampilan guru dalam
menggunakannya, fasilitas belajar yang tersedia lengkap dengan kualitas baik,
penggunaan waktu yang efektif dan efisien. Apabila indikator metode
pembelajaran dapat terpenuhi dengan baik, maka dapat dikatakan pembelajaran
tersebut adalah pembelajaran yang sempurna.
f. Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi Siswa
Metode pembelajaran yang diterapkan guru hendaknya dapat mewujudkan
hasil karya siswa. Siswa dituntun untuk dapat berfikir kritis dan kreatif dengan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan ide-idenya. Syaiful
Sagala (2007: 201) mengungkapkan “hal yang penting dalam metode ialah bahwa
![Page 37: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/37.jpg)
18
setiap metode pembelajaran yang digunakan bertalian dengan tujuan belajar yang
ingin dicapai”. Setiap jenis metode pengajaran harus sesuai atau tepat untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi untuk tujuan yang berbeda guru harus
mengadakan teknik penyajian yang berbeda sekaligus untuk mencapai tujuan
pengajarannya. Untuk mendorong keberhasilan guru dalam proses belajar
mengajar, guru seharusnya mengerti akan fungsi langkah-langkah pelakasanaan
metode mengajar.
Ketepatan dalam pemilihan metode pembelajaran sangat berpengaruh
terhadap prestasi siswa. Penerapan metode yang tepat dengan berbagai macam
indikator tertentu dapat meningkatkan minat siswa pada bahan pelajaran yang
disampaikan. Minat siswa yang besar pada akhirnya akan berpengaruh terhadap
prestasi yang akan diraihnya. Apabila pemilihan metode kurang sesuai dengan
indikatornya, maka akan berakibat pada kelas yang kurang bergairah dan kondisi
siswa kurang kreatif. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap prestasi yang
diraihnya.
Ratih Purwaningsih dalam penelitiannya menyebutkan “dengan menguasai
berbagai macam metode pembelajaran, guru dapat menguasai kelebihan dan
kelemahan masing-masing metode pembelajaran. Selanjutnya dengan mengetahui
karakteristik siswa, guru dapat menentukan metode pembelajaran yang tepat
untuk diterapkan sesuai dengan karakteristik siswa”. Dari pernyataan tersebut
dapat diketahui bahwa pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan
kriteria-kriteria tertentu.
Setiap metode pembelajaran di atas, memiliki satu ‘ranah pembelajaran’
yang paling menonjol meskipun juga mengandung ranah pembelajaran lainnya.
Ranah pembelajaran tersebut ada 3, yaitu ranah kognitif atau ranah perubahan
pengetahuan (P); Ranah afektif atau ranah perubahan sikap-perilaku (S); dan
ranah psikomotorik atau ranah perubahan/peningkatan keterampilan (K). Metode
pembelajaran yang menonjolkan pada ranah kognitif diantaranya; metode diskusi,
metode ceramah, metode studi kasus, metode demonstrasi. Sedangkan metode
yang menonjolkan pada ranah afektif diantaranya; metode bermain peran/role
playing, dan metode sosio drama. Dan metode yang menonjolkan pada ranah
![Page 38: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/38.jpg)
19
psikomotorik siswa diantaranya; metode penugasan, metode praktik lapangan,
metode simulasi.
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa pemilihan metode pembelajaran
sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Untuk memilih metode
pembelajaran yang sesuai harus berdasarkan krtiteria-kriteria tertentu, dan tidak
ditentukan secara acak. Apabila metode pembelajaran yang digunakan kurang
sesuai, akan berakibat pada pemahaman siswa yang kurang tentang materi yang
diajarkan. Sebaliknya jika pemilihan metode sesuai dengan kriteria, siswa dapat
memahami materi dengan baik. Metode pembelajaran yang digunakan
mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Oleh karena itu, terkadang
guru mengkombinasikan antara satu metode dengan metode yang lain untuk
menutupi kekurangan. Hasilnya akan lebih maksimal, karena siswa tidak merasa
bosan dengan metode yang berbeda-beda dan variatif. Penggunaan metode
pebelajaran tersebut juga disusaikan dengan materi yang diajarkan, apakah cocok
dengan metode yang menonjolkan pada ranah kognitif, afektif, atau psikotorik
siswa.
2. Sarana Belajar
Sarana dapat mendukung kelancaran serta mencapai hasil yang maksimal
dari aktivitas yang dilakukan seseorang. Begitu juga dengan kegiatan belajar
mengajar yang memerlukan adanya sarana yang memadai sehingga dapat
mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar. Diharapkan dengan adanya
sarana belajar yang memadai akan memudahkan siswa untuk lebih giat belajar
dan mencapai prestasi yang lebih baik.
a. Pengertian Sarana Belajar
Sarana yaitu segala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan dan
kelancaran dalam pelaksanaan suatu kegiatan usaha yang berupa benda-benda.
Belajar merupakan suatu usaha yang disengaja dengan tujuan terjadi perubahan
tingkah laku seseorang dari tidak tahu menjadi tahu. Sedangkan sarana belajar
merupakan alat-alat yang dipakai untuk mendukung kegiatan pembelajaran.
Secara umum sarana pendidikan merupakan semua fasilitas yang menunjang
![Page 39: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/39.jpg)
20
proses pencapian tujuan pendidikan yang meliputi personil, kurikulum, benda, dan
biaya. Secara khusus sarana pendidikan diartikan sebagai semua benda bergerak
maupun tidak bergerak yang digunakan dalam proses belajar mengajar agar
pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan lancar, teratur, efektif, dan efisien.
A. Soedomo Hadi (2005: 81) berpendapat “alat pendidikan hal yang tidak
saja memuat kondisi-kondisi yang memungkinkan terlaksananya pekerjaan
mendidik, tetapi alat pendidikan itu telah mewujudkan diri sebagai perbuatan atau
situasi, yang dicita-citakan dengan tegas, untuk mencapai tujuan pendidikan”.
Hafidz dalam Muhammad Joko Susilo (2007: 65) berpendapat “sarana pendidikan
adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan
menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung,
ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran.”
Dengan demikian, dapat ditegaskan bahwa sarana belajar adalah segala
sesuatu yang dapat memberikan kemudahan dan kelancaran dalam pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar yang berupa benda-benda yang mempunyai fungsi
sebagai alat untuk mempermudah dan memperlancar kegiatan belajar mengajar,
sehingga tujuan pendidikan yang diharapkan dapat tercapai dengan baik. Sarana
dan prasarana pendidikan juga harus dimanajemen dengan baik agar dapat
memberikan kontribusi yang optimal pada jalannya proses pendidikan di sekolah.
Dengan tersedianya alat-alat atau fasilitas belajar yang memadai secara kuantitatif
maupun kualitatif serta relevan dengan kebutuhan dan dapat dimanfaatkan secara
optimal untuk kepentingan proses pendidikan dan pengajaran, baik oleh guru
sebagai pengajar maupun murid sebagai pelajar.
b. Sarana yang Diperlukan Dalam Pembelajaran KKPI
Pembelajaran Perangkat Lunak diperlukan adanya sarana yang dapat
menunjang kelancaran dalam proses belajar dan mengajar. Sarana-sarana tersebut
adalah:
1) Komputer yang ada di laboratorium.
2) Software materi yang diajarkan.
3) Alat pendukung seperti LCD proyektor, printer dan scanner.
4) Terkoneksi dengan jaringan internet yang memadai.
![Page 40: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/40.jpg)
21
Sarana-sarana tersebut harus terpenuhi dalam pembelajaran KKPI. Apabila
salah satu dari sarana tidak terpenuhi atau mengalami gangguan maka kegiatan
pembelajaran juga akan mengalami hambatan, untuk menghidari hal tersebut
diperlukan adanya perawatan rutin dan pengecekan terhadap seluruh sarana yang
ada di laboraturium. Dengan demikian proses pembelajaran dapat berjalan dengan
lancar tanpa hambatan dari segi sarana belajar.
c. Indikator Sarana Belajar Dalam Pembelajaran KKPI
Berdasarkan uraian sarana-sarana yang diperlukan dalam pembelajaran
KKPI di atas, berikut adalah indikator sarana belajar tersebut:
1) Jumlah komputer sesuai dengan jumlah siswanya.
Jumlah komputer sebagai sarana belajar sesuai dengan jumlah siswa. Siswa
dapat mengoperasikan komputer secara invidu atau sendiri.
2) Software yang digunakan dapat mendukung materi yang diajarkan.
Penggunaan Software yang up to date untuk menyampaikan materi sangat
mendukung kegiatan pembelajaran. Apabila software yang digunakan tidak
mendukung materi yang diajarkan, akan mengakibatkan kesulitan bagi siswa
maupun guru.
3) Memiliki alat pendukung seperti LCD proyektor, printer dan scanner dengan
kondisi yang baik.
Untuk menyampaikan materi pelajaran harus didukung dengan alat
pendukung yang baik dan lengkap. Dengan demikian proses pembelajaran
akan dapat berjalan dengan baik.
4) Terkoneksi dengan jaringan internet yang memadai.
Materi yang berkaitan tentang internet akan dapat disampaikan oleh guru
dengan lancar karena koneksi internet yang memadai. Sehingga siswa dapat
memahami materi dengan baik.
Apabila indikator-indikator tersebut dapat terpenuhi, maka dalam
pemebelajaran akan lancar dan tidak ada hambatan yang disebabkan oleh sarana
belajar yang kurang baik. Proses pembelajaran yang lancar diharapkan akan
membuat guru dan murid dapat melaksanakan tugas mereka dengan baik dalam
![Page 41: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/41.jpg)
22
proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa akan dapat mengembangkan
kemampuan mereka secara maksimal.
d. Pengaruh Sarana Belajar Terhadap Prestasi Siswa
Sarana belajar dapat menunjang kelancaran proses belajar baik di rumah
maupun di sekolah. Dengan adanya sarana belajar yang memadai, maka
kelancaran dalam belajar akan dapat terwujud. Kaitannya dengan fasilitas belajar,
Slameto (2003: 63) mengemukakan:
Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misal
makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan
fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis-
menulis, buku-buku dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi
jika keluarga mempunyai cukup uang.
Berdasarkan pernyataan di atas dapat diketahui bahwa sarana belajar erat
kaitannya dengan kondisi ekonomi orang tua siswa. Dengan kondisi ekonomi
orang tua yang tercukupi, maka orang tua akan lebih mempunyai kemampuan
untuk mencukupi kebutuhan anaknya termasuk dalam hal penyediaan sarana
belajar di rumah yang memadai.
Kelengkapan dan kualitas sarana belajar sangat berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa. Semakin lengkap dan kualitas sarana belajar yang baik,
maka akan dapat mendukung siswa dalam proses belajar mengajar dan
pemahaman materi akan lebih mudah. Semakin tersedia fasilitas yang memadai
bagi para siswa seperti buku-buku pegangan, sarana belajar, dan kebutuhan
finansial yang relevan, maka kesempatan siswa untuk berkembang dapat lebih
fokus karena para mereka dapat memusatkan perhatiannya pada mata pelajaran di
sekolahan.
Sarana belajar yang terpenuhi akan dapat membuat siswa akan lebih
nyaman dan motivasi belajarnya meningkat. Dengan demikian akan berdampak
positif tehadap hasil belajar siswa. Akan tetapi apabila sarana belajar yang ada
kurang lengkap atau kualitasnya kurang baik, maka akan berdampak kurang baik
juga terhadap siswa. Mereka akan merasa kurang nyaman, kurang semangat
dalam belajar, gelisah, kecewa, yang nantinya akan berakitbat pada hasil belajar
siswa yang kurang maksimal.
![Page 42: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/42.jpg)
23
Begitu juga dengan pemenuhan kelengkapan sarana belajar di sekolah, jika
sekolah memiliki kemampuan keuangan yang baik, maka kelengkapan sarana
penunjang kegiatan belajar siswa dapat terpenuhi dengan baik. Semakin lengkap
sarana belajar, akan semakin mempermudah dalam melakukan kegiatan belajar.
Sebagaimana dikemukakan oleh S. Nasution (2008: 70):
Untuk memperbaiki mutu pengajaran harus di dukung oleh berbagai
fasilitas, sumber belajar dan tenaga pembantu antara lain diperlukan
sumber-sumber dan alat-alat yang cukup untuk memungkinkan murid
belajar secara individual. Antara lain diperlukan sumber-sumber dan alat-
alat yang cukup untuk memungkinkan murid belajar secara individual.
Dengan demikian, adanya sarana belajar yang lengkap diharapkan akan terjadi
perubahan. Misalnya dengan sekolah menyediakan sarana belajar yang lengkap,
siswa akan lebih bersemangat dalam belajar. Siswa tidak perlu meminjam ataupun
menggantungkan tugasnya pada teman, karena ia dapat mengerjakan tugasnya
sendiri dengan sarana belajar yang telah disediakan. Ketersediaan sarana belajar
di sekolah yang lengkap dan memadai merupakan indikasi atau syarat menjadi
sekolah dengan mutu yang baik. Sarana belajar merupakan bagian dari fasilitas
belajar. Jadi semakin lengkap fasilitas belajar yang ada, maka sarana belajar yang
tersedia juga semakin lengkap.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diuraikan bahwa sarana belajar yang
dimiliki siswa juga dipengaruhi oleh latar belakang ekonomi keluarga, siswa yang
mempunyai latar belakang ekonomi keluarga lebih tercukupi cenderung
mempunyai kelengkapan sarana belajar yang lebih lengkap. Hal ini sangat
berpengaruh pada penyerapan materi yang telah diajarkan oleh guru. Siswa yang
latar belakang ekonomi keluarganya lebih mapan dapat menerima materi dengan
lebih baik dibandingkan siswa yang sarana belajar mereka masih kurang.
Sekolah akan menjadi sekolah mempunyai mutu baik jika dalam
penyelengaraan kegiatan belajarnya tidak hanya didukung oleh potensi siswa
maupun kemampuan guru dalam mengajar ataupun oleh lingkungan sekolah, akan
tetapi juga harus didukung dengan adanya kelengkapan fasilitas belajar siswa
yang memadai sehingga penggunaannya akan menunjang kemudahan siswa dalam
kegiatan belajarnya.
![Page 43: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/43.jpg)
24
3. Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai dalam belajar. Hasil belajar
tersebut berupa angka yang menunjukkan nilai belajar siswa. Hasil belajar
tersebut diperoleh dari evaluasi belajar. Setelah melaksanakan proses belajar, guru
akan mengadakan evaluasi guna mengetahui prestasi belajar siswa yang dapat
berupa peningkatan kemampuan siswa, baik dari segi pemahaman, keterampilan,
dan sikapnya. Evaluasi tersebut dilakukan setelah proses pembelajaran. Tujuan
diadakan evaluasi salah satunya adalah untuk mengetahui keberhasilan proses
pembelajaran yang telah dilakukan.
a. Pengertian Prestasi Belajar
Harapan dari belajar adalah adanya perubahan yang dapat ditunjukkan
dalam bentuk kemampuan yang dikuasai yaitu prestasi. Untuk mengetahui
berhasil tidaknya siswa dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi,
tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar
mengajar berlangsung. Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau
ketrampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan
dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Muhibbin Syah (1995:
210) menyebutkan “hasil belajar yang ideal meliputi segenap ranah psikologis
yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa”. Sedangkan
Nana Sudjana (2005: 22) menyebutkan “hasil yang diperoleh dari penilaian
dinyatakn dalam bentuk hasil belajar, dan tindakan atau kegiatan tersebut
dinamakan penilaian hasil belajar”.
Nana Sudjana (2009: 111) menyatakan “untuk menentukan tercapai
tidaknya tujuan pendidikan dan pengajaran perlu dilakukan usaha atau tindakan
penilaian atau evaluasi.”. Kaitannya dengan hal tersebut maka pada umumnya
penilaian hasil belajar siswa disekolah biasanya dilambangkan dengan angka-
angka atau huruf, angka 0-10 untuk penguasaan ranah kognitif dan dengan huruf
A, B, C, D untuk menggambarkan hasil belajar afektif dan psikomotoris siswa.
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa prestasi belajar merupakan hasil
yang telah dicapai seseorang setelah melakukan usaha belajar, di mana usaha
tersebut merupakan tingkat keberhasilan yang telah dicapai dalam mencapai
![Page 44: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/44.jpg)
25
tujuan belajar. Prestasi belajar dapat diketahui dari hasil belajar yang dicapai
melalui penilaian terhadap penguasaan pengetahuan materi dan keterampilan yang
diperoleh siswa melalui proses belajar mengajar yang dinyatakan dalam simbol,
angka, dan huruf. Prestasi belajar dapat diketahui dari hasil evaluasi, yaitu hasil
penilaian terhadap prestasi siswa. Prestasi belajar siswa juga harus dapat mewakili
kemampuan yang dimiliki siswa dari segi kognitif, afektif, serta psikomotoriknya.
b. Fungsi Prestasi Belajar
Prestasi belajar mempunyai fungsi dalam usaha untuk mengetahui berhasil
atau tidaknya suatu proses pembelajaran. Fungsi prestasi belajar menurut Zainal
Arifin (1990: 3) adalah sebagai berikut:
1) Sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah
dikuasai anak didik.
2) Sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.
3) Sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan,
4) Sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan.
5) Dapat dijadikan indicator terhadap daya serap anak didik.
Sedangkan Cronbach dalam Zainal Arifin (1990: 4) mengungkapkan
kegunaan dari prestasi belajar adalah:
1) Sebagai umpan balik bagi pendidik dalam mengajar.
2) Untuk keperluan diagnostik.
3) Untuk bimbingan dan penyuluhan
4) Untuk keperluan seleksi.
5) Untuk keperluan penempatan atau penjurusan.
6) Untuk menentukan isi kurikulum.
7) Untuk menentukan kebijakasanaan sekolah.
Berdasarkan beberapa pendapat tentang fungsi prestasi di atas, dapat
diketahui bahwa prestasi belajar sangat penting baik bagi siswa maupun sebuah
lembaga/institusi pendidikan. Bagi siswa, prestasi belajar perlu diketahui untuk
mengetahui kemampuan diri mereka dalam melaksanakan pembelajaran.
Sedangkan bagi lembaga/institusi pendidikan (sekolah), prestasi belajar akan
menunjukkan atau memperlihatkan kualitas pengajaran pada sekolah itu sendiri.
Prestasi belajar dapat dijadikan sebuah dasar atau acuan untuk menentukan
strategi yang lebih baik dalam penyelenggaraan proses pembelajaran.
![Page 45: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/45.jpg)
26
c. Cara Mengukur Prestasi Belajar Siswa
Prestasi belajar siswa dapat diketahui melalui hasil evaluasi belajar.
Evaluasi belajar lazimnya adalah berbentuk tes yang terdiri dari berbagai soal atau
perintah. Tes berisi pertanyaan atau tugas yang harus dijawab atau dikerjakan oleh
siswa. Dari jawaban dan pekerjaan itulah dapat diketahui nilai siswa yang
menyatakan taraf prestasi belajar siswa.
Evaluasi dalam pembelajaran mempunyai beberapa jenis. Menurut Oemar
Hamalik (2001: 212) ada empat jenis evaluasi berdasarkan pada fungsi evaluasi
pembelajaran diantaranya:
1) Evaluasi sumatif, untuk menentukan angka kemajuan hasil belajar para
siswa.
2) Evaluasi penempatan, untuk menempatkan para siswa dalam situasi
belajar mengajar yang serasi.
3) Evaluasi diagnostik, untuk membantu para siswa mengatasi kesulitasn-
kesulitan belajar yang mereka hadapi.
4) Penilaian formatif yang berfungsi untuk memperbaiki proses belajar
mengajar.
Ada dua tahap tes yang dilaksanakan dalam penilaian hasil belajar yaitu
tes sumatif dan formatif. Pengertian tes-tes tersebut adalah sebagi berikut:
1) Tahap jangka pendek atau penilaian formatif, yaitu penilaian yang
dilaksanakan guru pada akhir proses belajar mengajar. Tujuan utama
penilaian formatif adalah untuk perbaikan proses belajar mengajar.
2) Tahap jangka panjang atau penilaian sumatif, yaitu penilaian yang
dilaksanakan setelah proses belajar mengajar berlangsung beberapa kali
atau setelah menempuh periode tertentu misalnya tengah semester atau
akhir semester. Tujuan utama penilaian sumatif adalah untuk
menetapkan keberhasilan siswa dalam menguasai tujuan instruksional
atau tujuan kurikuler. Tes ini lebih banyak ditujukan kepada siswa,
tidak dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar
secara langsung. Yang dapat diperbaiki berdasarkan hasil tes ini adalah
perbaikan pada bahan atau materi yang akan diberikan pada semester
berikutnya. (Nana Sudjana, 2009: 112)
![Page 46: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/46.jpg)
27
Evaluasi pembelajaran mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
1) Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajar para siswa.
Angka-angka yang diperoleh dicantumkan sebagai laporan kepada
orang tua, untuk kenaikan kelas, dan penentuan kelulusan para siswa.
2) Untuk menempatkan siswa ke dalam situasi belajar mengajar yang tepat
dan serasi dengan tingkat kemampuan, minat, dan berbagai
karakteristik yang dimilki oleh setia siswa.
3) Untuk mengenal latar belakang siswa (psikologis, fisik, dan
lingkungan) yang berguna, baik dalam hubungan dengan fungsi kedua
maupun untuk menentukan sebab-sebab kesulitan belajar para siswa.
Informasi yang diperoleh dapat digunkan untuk memberikan bimbingan
dan penyuluhan pendidikan guna mengatasi kesulitan-kesulitan yang
mereka hadapi.
4) Sebagai umpan balik bagi guru yang pada gilirannya dapat digunakan
untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan program remedial bagi
para siswa. (Oemar Hamalik, 2001: 211-212)
Sesuai beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa jenis-jenis
evaluasi berdasarkan fungsi evaluasi pembelajaran ada empat, yaitu sumatif,
penempatan, diagnostik, dan formatif. Tes yang digunakan guru dalam
pelaksanaan pembelajaran KKPI adalah tes formatif dan tes sumatif. Tes formatif
dilakukan pada setiap pertemuan. Siswa diberi tugas oleh guru, dari pekerjaan
tugas siswa tersebut guru dapat mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa
terhadap materi yang diberikan pada setiap pertemuan. Manfaat tes formatif bagi
guru adalah untuk mengetahui keberhasilan dalam mengelola kegiatan belajar
mengajar, sedangkan bagi siswa berguna untuk mengetahui efektifitas belajar
yang telah dilakukannya.
Sedangkan tes sumatif dilaksanakan pada pertengahan semester dan akhir
semester. Berdasarkan nilai tersebut yang nantinya digunakan oleh guru untuk
menentukan nilai akhir siswa. Manfaat tes sumatif bagi guru adalah untuk
memperbaiki materi atau bahan yang akan diberikan pada periode berikutnya,
![Page 47: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/47.jpg)
28
sedangkan bagi siswa berguna untuk mengatahui hasil belajar yang ditempuh
selama satu semester.
d. Prestasi Belajar KKPI
Prestasi belajar biasanya berbentuk nilai atau angka yang menunjukkan
kualitas hasil belajar siswa. Semakin tinggi nilai atau angka yang diperoleh, maka
semakin tinggi pula prestasi belajarnya. Berkaitan dengan prestasi belajar KKPI di
sekolah, guru sering mengadakan evaluasi untuk mengetahui prestasi belajar
siswa.
Evaluasi oleh guru biasanya berupa pemberian tugas-tugas, ulangan
harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester sampai dengan ujian akhir
sekolah. Prestasi belajar KKPI adalah hasil pengukuran dan penilaian usaha
belajar yang dicapai oleh siswa yang mencerminkan hasil-hasil yang telah dicapai
siswa pada periode tertentu dalam mata diklat KKPI.
Indikator prestasi belajar mata pelajaran KKPI dalam penelitian ini adalah
nilai akhir semester Juli-Desember tahun 2010 yang diambil dari nilai rapor siswa.
Di SMK N 6 Surakarta, nilai rapor didapat dari rumus sebagai berikut:
NA = ��������� �� �
Keterangan:
NA = Nilai Rapor
N1 = Nilai ujian praktek pertama
N2 = Nilai ujian praktek kedua
R = Nilai semester
4. Mata Pelajaran KKPI
Mata pelajaran KKPI merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib
ditempuh oleh siswa kelas X hingga kelas XII dengan materi yang saling
berkelanjutan dari pengenalan komputer hingga pengolahannya. Dalam penelitian
ini, peneliti memilih kelas XII sebagai salah satu objek penelitian.
Adapun penjabaran mata pelajaran KKPI siswa kelas XII Bidang
Administrasi Perkantoran SMK 6 Surakarta adalah:
![Page 48: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/48.jpg)
29
a. Pengertian
Irwan Zanur dalam artikelnya “tentang KKPI” http://irwanzanur.site50.net
14 januari 2011 mengemukakan “KKPI adalah kemampuan minimal yang harus
dibekalkan kepada insan Indonesia (siswa SMK atau sederajat) agar mampu
menggunakan komputer sebagai alat bantu untuk mengelola informasi.”
Berdasarkan kutipan tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa dalam KKPI
siswa harus dapat mengoperasikan komputer dengan berbagai aplikasinya serta
harus dapat mengelola berbagai informasi dengan menggunakan komputer dan hal
tersebut dijadikan sebagai acuan dalam menentukan prestasi belajar siswa.
Mata pelajaran KKPI pada SMK berfungsi untuk mengembangkan kemampuan
siswa dalam mengikuti perkembangan teknologi, dalam rangka persiapan di dunia
kerja. Adapun bahan pengajaran KKPI untuk kelas XII Bidang Administrasi
Perkantoran SMK 6 Surakarta adalah pengenalan dan pembuatan blog, Corel
Draw, dan Open Office. Corel Draw merupakan perangkat lunak yang biasa
dipakai untuk design grafis, sehingga seseorang dapat menuangkan ide-ide
cemerlangnya dalam bentuk design yang menarik, dan Open Office adalah
perangkat lunak yang fungsinya hamper sama dengan MS Office yaitu untuk
membuat dan mengolah data, serta membuat presentasi.
b. Tujuan
Pembalajaran ini bertujuan untuk membekali siswa supaya mampu
membuat blog, mengoperasikan Correl Draw untuk mengembangkan kreativitas
mereka, serta mengoperasikan Open Office. dengan baik dan benar untuk
membuat dan mengolah data. Sehingga mereka dapat bersaing dalam dunia kerja
dengan teknologi yang semakin berkembang. Karena siswa SMK lebih
diproyeksikan untuk masuk ke dunia kerja setelah mereka lulus.
B. Hasil Penelitian Yang Relevan
Penelitian tentang “Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Sarana Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Keterampilan Komputer Dan
Pengelolaan Informasi (KKPI) Siswa Kelas XII Kompetensi Keahlian
Administrasi Perkantoran Di Smk N 6 Surakarta Tahun 2010” telah banyak
![Page 49: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/49.jpg)
30
dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Penelitian Ratih Purwaningsih (2008) dalam
http://ebookbrowse.com/jurnal-kimia2-doc-d117110017 3 September 2010
melakukan penelitian tentang “Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Motivasi
Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Kimia” dan Saepudin (2010) dalam
http://www.scribd.com/ doc/50021717/Pengaruh-sarana-dan-prasarana
3 September 2010 melakukan penelitian tentang “Pengaruh Sarana Pembelajaran
Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SDN 5 Sindangsari Kecamatan Cimerak”.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian Ratih Purwaningsih adalah
salah satu variabelnya yaitu metode pembelajaran yang berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Saepudin adalah
salah satu variabelnya yaitu sarana belajar yang berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa.
Perbedaan penelitian ini dengan ketiga penelitian yang lain adalah lokasi
penelitian dan waktu penelitian. Penelitian Ratih Purwaningsih dilaksanakan di
Madrasah Aliah Kotamadya Medan pada tahun 2008, dan penelitian Saepudin
dilakasanakan di SDN 5 Sindangsari Kecamatan Cimerak pada tahun 2010.
Berdasarkan hasil penelitian lain di atas, dapat diketahui bahwa antara
metode pembelajaran terhadap prestasi siswa menunjukkan suatu pengaruh yang
signifikan. Sarana belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Serta
metode pembelajaran dan sarana belajar secara bersama-sama juga dapat
menunjukkan bahwa ada pengaruh keduanya terhadap prestasi belajar siswa.
C. Kerangka Berpikir
Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam keberhasilan proses
belajar mengajar. Peranan guru yaitu mengaktifkan dan mengefisienkan proses
belajar di sekolah termasuk di dalamnya penggunaan metode mengajar yang
sesuai. Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan oleh guru untuk
menyampaikan pelajaran kepada siswa. Dengan penggunaan metode
pembelajaran yang tepat dan variatif, maka siswa lebih mudah dalam memahami
pelajaran dan dapat meningkatkan prestasi belajar mereka.
![Page 50: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/50.jpg)
31
Keberhasilan dalam belajar seorang siswa juga dipengaruhi oleh sarana
belajar yang ada baik di sekolah maupun di rumah. Sarana belajar yang memadai
dan sesuai dengan kebutuhan dalam proses belajar mengajar akan mendukung
siswa dalam mencapai prestasi belajar. Pemakaian sarana secara optimal sesuai
dengan kebutuhan belajar memberikan peluang lebih besar kepada siswa untuk
berprestasi. Jadi perlu adanya penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dan
kelangkapan sarana belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas, kerangka pemikiran dalam penelitian ini
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Perumusan kerangka pemikiran
D. Hipotesis
Sukardi (2003: 41) berpendapat bahwa hipotesis adalah jawaban yang
masih bersifat sementara dan bersifat teoritis. Menurut Winarno Surachmad
(1998: 68), hipotesis secara etimologis diartikan sebagai sesuatu yang masih
kurang dari (hypo) sebuah kesimpulan pendapat (thesis). Jadi hipotesis adalah
sebuah kesimpulan, akan tetapi kesimpulan tersebut belum final karena masih
harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis merupakan suatu jawaban duga yang
dianggap besar kemungkinan menjadi jawaban benar. Dengan kata lain hipotesis
adalah kesimpulan sementara dari seorang peneliti yang masih harus dibuktikan
kebenarannnya.
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas, peneliti
mengemukakan beberapa hipotesis sebagai berikut:
Metode pembelajaran
(X1 )
Sarana belajar ( X2 )
Prestasi belajar
( Y )
![Page 51: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/51.jpg)
32
1) Ada pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran terhadap prestasi
belajar mata pelajaran KKPI siswa kelas XII Kompetensi Keahlian
Administrasi Perkantoran di SMK N 6 Surakarta Tahun 2010.
2) Ada pengaruh yang signifikan antara sarana belajar terhadap prestasi belajar
mata pelajaran KKPI siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Administrasi
Perkantoran di SMK N 6 Surakarta Tahun 2010.
3) Ada pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran dan sarana belajar
secara bersama-sama terhadap prestasi belajar mata pelajaran KKPI siswa
kelas XII Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK N 6
Surakarta Tahun 2010.
![Page 52: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/52.jpg)
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK N 6 Surakarta dengan pertimbangan
sebagai berikut:
a. Data yang dibutuhkan tersedia di tempat penelitian
b. Peneliti pernah melaksanakan PPL (Program Pengalaman Lapangan) di SMK
N 6 Surakarta mengajar siswa kelas Bidang Administrasi Perkantoran,
sehingga peneliti mengetahui adanya permasalahan penelitian.
c. Belum pernah dilakukan penelitian tentang ”Pengaruh Metode Pembelajaran
dan Sarana Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa” di SMK 6 Surakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian mencakup rangkaian kegiatan dan alokasi waktu yang
dibutuhkan peneliti dalam melakukan penelitian. Waktu penelitian yang dilakukan
adalah selama delapan bulan, yaitu dari bulan Agustus sampai dengan Maret 2011
yang meliputi kegiatan persiapan sampai dengan penyusunan laporan.
Kegiatan tersebut diantaranya meliputi pengajuan permasalahan,
penyusunan proposal, pengurusan perijinan, pengkajian landasan teori,
penyusunan instrumen penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan
penyusunan laporan. Adapun perincian jenis kegiatan tersebut secara terperinci
peneliti uraikan pada lampiran 2.
B. Penetapan Populasi dan Sampel
1. Penetapan Populasi
Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian dimana peneliti ingin
mendapatkan generalisasi hasil penelitiannya. Menurut Sukardi (2003: 53)
“Populasi yaitu semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau
benda yang tinggal bersama dalam suatu tempat dan secara terencana menjadi
target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian”. Dengan demikian, populasi
![Page 53: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/53.jpg)
34
adalah keseluruhan subyek yang berada pada suatu tempat dan secara terencana
menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII Kompetensi
Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 6 Surakarta Tahun 2010 yang
berjumlah 116 siswa.
2. Penetapan Sampel
Sampel merupakan sekelompok subyek penelitian yang memberikan
informasi atau data dari penelitian yang merupakan bagaian dari populasi yang
diambil secara representatif sehingga mewakili populasi yang bersangkutan.
Karena keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti yang meliputi: waktu, biaya, dan
tenaga, maka tidak keseluruhan populasi dikenakan penelitian. Untuk itu
diperlukan sampel yang dapat mewakili populasi. Menurut Suharsimi Arikunto
(2006: 131) “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Dengan
demikian, sampel adalah wakil yang dipilih dari populasi secara keseluruhan
untuk sumber data penelitian, dimana sampel tersebut memenuhi syarat untuk
menjadi cermin dari populasi.
Teknik sampling ada dua macam (Suharsimi Arikunto, 2006: 134-142),
yaitu:
a. Sampel random, atau sampel acak, sampel campur.
1) Undian (untung-untungan).
2) Ordinal (tingkatan sama).
3) Menggunakan tabel bilangan random.
b. Non random sampel
1) Sampel berstrata (Stratified Sampel).
2) Sampel wilayah (Area probability Sampel).
3) Sampel proporsi (Proportional Sampel).
4) Sampel bertujuan (Purposive Sampel).
5) Sampel kuota (Quota Sampel).
6) Sampel kelompok (Cluster Sampel).
7) Sampel Sampling (Gugus Bertahap).
8) Sampel kembar (Double Sampel).
Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik
kombinasi antara teknik random sampling dan proportional sampling. Random
Sampling yang digunakan dalam penelitian adalah cara undian, dan teknik
![Page 54: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/54.jpg)
35
proportional sampling digunakan untuk menentukan persentase jumlah sampel
yang akan diambil dari jumlah populasi yang ada.
Random sampling merupakan cara pengambilan sampel dengan cara acak
dan tidak objektif, semua sampel dalam populasi dianggap sama. Teknik random
sampling digunakan peneliti dengan cara mengambil sampel secara acak pada
setiap kelas. Seperti yang diungkapkan Suharsimi Arikunto (2006: 132) bahwa
dalam pengambilan sampel, peneliti “mencampur” subjek-subjek di dalam
populasi sehingga semua subjek-subjek di dalam populasi dianggap sama.
Proporsional sampling merupakan cara pengambilan sampel penelitian
dengan membagi rata pada masing-masing kelompok, sehingga sampel akan dapat
mewakili populasi secara keseluruhan. Teknik proportional sampling digunakan
peneliti dengan cara mengambil sampel secara proporsional pada masing-masing
kelas. Setiap kelas diambil sampel sebesar 30% dari jumlah siswa. Peneliti
mempertimbangkan penggunaan sampel penelitian tersebut berdasarkan pendapat
Suharsimi Arikunto (2006:134), yaitu:
Untuk sekedar ancer- ancer maka apabila subyek kurang dari 100,
lebih baik sampel diambil semua sehingga penelitan merupakan penelitian
populasi. Selanjutnya jika jumlah subyek besar dapat diambil antara 10%-
15% atau 20%-25% atau lebih tergantung setidak -tidaknya dari :
a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana.
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya data.
c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian
yang resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih
baik.
Langkah-langkah pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Peneliti mengambil sampel berdasarkan nomor absen setiap siswa secara acak
tanpa melihat namanya terlebih dahulu. Sehingga dalam pengambilan sampel
ini bersifat objektif, karena setiap sampel dianggap sama.
b. Peneliti mengambil sampel pada setiap kelas sebesar 30% dari jumlah siswa.
Rincian pengambilan sampel penelitian ini yaitu:
![Page 55: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/55.jpg)
36
Tabel 1. Jumlah Sampel Setiap Kelas
No. Kelas Jumlah Siswa Perhitungan Jumlah Sampel
1 XII AP 1 37 30% x 37 = 11,1 11
2 XII AP 2 40 30% x 40 = 12 12
3 XII AP 3 39 30% x 39 = 11,7 12
Jumlah 116 35
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk
mendapatkan data penelitian dengan alat-alat tertentu. Untuk memperoleh data
yang digunakan secara objektif dan valid maka perlu teknik pengumpulan data
sebagai landasan pemecahan masalah. Sesuai dengan yang diungkapkan oleh
Kartini Kartono (1990:205) bahwa berhasil tidaknya suatu penelitian tergantung
pada tiga faktor yaitu:
1. Jumlah data yang relevan (data sekumpulan fakta/nilai-nilai numerik).
2. Penggunaan teknik pengumpulan data (komunikasi, interview, angket,
eksperimen) secara tepat.
3. Pengolahan data dan pengukuran data.
Suharsimi Arikunto (2006:150-158) menyatakan beberapa teknik
pengumpulan data, yaitu:
1. Metode tes
2. Metode angket atau kuesioner
3. Metode interview
4. Metode observasi
5. Metode skala bertingkat (rating) atau rating scale
6. Metode dokumentasi
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode angket dan metode dokumentasi. Berikut adalah penjelasan tentang
metode angket dan metode dokumentasi tersebut:
![Page 56: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/56.jpg)
37
1. Teknik Angket
a. Pengertian angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis, dilakukan dengan jalan
mengedarkan pertanyaan tersebut kepada responden untuk memperoleh
informasi dari responden, dalam arti laporan peribadinya atau hal-hal yang ia
ketahui.
b. Skala pengukuran angket
Peneliti membuat skala penilaian untuk setiap alternatif jawaban
dalam penyusunan angket. Tujuannya adalah menghindari kesulitan dalam
penilaian terhadap jawaban responden. Skala pengukuran yang digunakan
dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert dimodifikasi dengan skor
jenjang, sehingga informasi yang didapat akan lebih lengkap. Penelitian ini
telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut sebagai
variabel penelitian.
Variabel yang akan diukur terlebih dahulu dijabarkan menjadi
komponen-komponen yang dapat diukur. Komponen-komponen tersebut
dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item instrumen, yang dapat
berupa pertanyaan yang harus dijawab oleh para responden. Jawaban dari
setiap instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari
yang sangat positif sampai dengan yang sangat negatif.
Alternatif jawaban ragu-ragu harus dihilangkan, karena alternatif
jawaban tersebut mempunyai arti ganda. Dan jawaban tersebut
mengakibatkan responden untuk cenderung memilihnya. Setiap instrumen
mempunyai empat alternatif jawaban yang sesuai. Dengan cara memberikan
tanda (�) pada kolom jawaban yang dipilih yaitu sangat setuju, setuju, tidak
setuju, dan sangat tidak setuju. Cara penilaian pada angket penelitian ini
adalah:
1) Setiap pertanyaan terdiri dari empat pilihan jawaban (sangat setuju, setuju,
tidak setuju, sangat tidak setuju).
![Page 57: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/57.jpg)
38
2) Dalam menjawab pertanyaan, responden memilih salah satu jawaban
yang sesuai dengan keadaan di kelas memberikan tanda (�) pada kolom
jawaban yang dipilih.
3) Apabila pertanyaan yang digunakan positif diberi nilai sebagai berikut:
Sangat setuju nilai = 4
Setuju nilai = 3
Tidak setuju nilai = 2
Sangat tidak setuju nilai = 1
4) Apabila pertanyaan yang digunakan negatif diberikan nilai sebagai
berikut:
Sangat setuju nilai = 1
Setuju nilai = 2
Tidak setuju nilai = 3
Sangat tidak setuju nilai = 4
c. Langkah-langkah penyusunan angket
Langkah-langkah untuk menyusun angket yaitu:
1) Menetapkan tujuan
Dalam penelitian ini, angket bertujuan untuk memperoleh data tentang
metode pembelajaran dan sarana belajar.
2) Menyusun kisi-kisi angket
Kisi-kisi angket digunakan untuk memperjelas permasalahan yang akan
dituangkan dan untuk mempermudah butir-butir pertanyaan dalam
angket. Kisi-kisi yang dibuat berisi konsep yang akan dijabarkan dalam
variabel-variabel dan indikator-indikator yang sesuai dengan tujuan
penelitian. Masing-masing indikator selanjutnya dijadikan sebagai
pedoman dalam penyusunan angket.
3) Menyusun angket
Angket yang akan dibagikan kepada responden dapat disusun dengan
langkah- langkah sebagai berikut:
a) Surat pengantar
![Page 58: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/58.jpg)
39
Surat pengantar ini berfungsi menghantarkan angket sehingga
responden dapat menerima dengan jelas.
b) Membuat pedoman pengisian angket.
c) Membuat butir pertanyaan yang diberikan dan sekaligus disertai
alternatif jawaban.
d) Membuat skoring atau penilaian angket.
d. Mengadakan uji coba (try out)
Angket tersebut perlu diuji untuk mengetahui letak kelemahan atau
ada hal yang menyulitan responden, selain itu juga untuk mengetahui validitas
dan reabilitas angket tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti melaksanakan try
out angket di SMK N 6 Surakarta. Jumlah responden yang digunakan uji coba
adalah 10 orang, yaitu siswa kelas XII Administrasi Perkantoran yang diambil
secara acak. Sepuluh orang tersebut tidak termasuk dalam sampel penelitian.
Menurut Sutrisno Hadi (2001: 166) tujuan diadakan try out angket adalah
sebagai berikut:
1) Untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan yang kurang jelas
maksudnya.
2) Untuk menghindari penggunaan kata-kata yang terlalu asing,
terlalu akademik,atau kata-kata menimbulkan kecurigaan.
3) Untuk memperbaiki pertanyaan-pertanyaan yang biasanya dilewati,
menimbulkan jawaban-jawaban yang dangkal.
4) Untuk menambahkan item yang sangat perlu atau meniadakan
item-item yang dinyatakan tidak relevan dengan tujuan riset.
Untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya digunakan alat ukur
sebagai berikut:
1) Validitas
Validitas merupakan suatu instrument. Suharsimi Arikunto (2006:
164) mengemukakan “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen”. Berdasarkan
pendapat tersebut dapat diketahui bahwa validitas meruapakan suatu
instrument, dikatakan sahih apabila mempunyai validitas tinggi atau
sebaliknya mampu mengukur dan menangkap data dari variabel yang diteliti
![Page 59: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/59.jpg)
secara tepat. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan menggunakan rumus
korelasi product moment
rxy =
Keterangan:
rxy
X
Y
�XY
�X2
�Y2
N
(Suharsimi Arikunto, 2006:170)
2) Re
Reabilitas merupakan suatu instrumen yang
digunakan dalam pengambilan data.
menunjukkan keajegan hasil
sama itu digunakan
dalam waktu yang berbeda.
tinggi dapat dipergun
Uji
rumus alpha
r11 =
Keterangan:
r11 =
n = banyaknya butir
��i2 =
�i2 =
(Suharsimi Arikunto, 200
secara tepat. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan menggunakan rumus
korelasi product moment
Keterangan:
= koefisien korelasi antara variabel x dan y
= skor masing
= skor total
= jumlah perkalian
= jumlah kuadrat X
= jumlah kuadrat
= jumlah subjek
(Suharsimi Arikunto, 2006:170)
Reliabilitas
Reabilitas merupakan suatu instrumen yang
digunakan dalam pengambilan data.
menunjukkan keajegan hasil
sama itu digunakan
waktu yang berbeda.
tinggi dapat dipergun
Uji reabilitas angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah
alpha, yaitu:
Keterangan:
= indeks reliabilitas
= banyaknya butir
= Variansi butir ke
= varian skor-
(Suharsimi Arikunto, 200
secara tepat. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan menggunakan rumus
product moment yaitu:
= koefisien korelasi antara variabel x dan y
= skor masing-masing item
= skor total
= jumlah perkalian
= jumlah kuadrat X
= jumlah kuadrat
= jumlah subjek
(Suharsimi Arikunto, 2006:170)
Reabilitas merupakan suatu instrumen yang
digunakan dalam pengambilan data.
menunjukkan keajegan hasil pengukuran sekiranya alat pengukuran yang
sama itu digunakan oleh orang yang berlainan dalam waktu yang sama atau
waktu yang berbeda. Suatu instrumen yang mempunyai reabilitas
tinggi dapat dipergunakan sebagai alat p
reabilitas angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah
indeks reliabilitas
= banyaknya butir instrumen
Variansi butir ke-I, I = 1, 2, …
-skor yang diperoleh subjek uji coba
(Suharsimi Arikunto, 2006: 196)
secara tepat. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan menggunakan rumus
= koefisien korelasi antara variabel x dan y
masing item
(Suharsimi Arikunto, 2006:170)
Reabilitas merupakan suatu instrumen yang
digunakan dalam pengambilan data. Reliabilitas
pengukuran sekiranya alat pengukuran yang
oleh orang yang berlainan dalam waktu yang sama atau
Suatu instrumen yang mempunyai reabilitas
kan sebagai alat pengumpul data yang dapat dipercaya.
reabilitas angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah
instrumen
I, I = 1, 2, … k (k
yang diperoleh subjek uji coba
)
secara tepat. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan menggunakan rumus
= koefisien korelasi antara variabel x dan y
Reabilitas merupakan suatu instrumen yang dapat dipercaya untuk
eliabilitas pengukuran suatu
pengukuran sekiranya alat pengukuran yang
oleh orang yang berlainan dalam waktu yang sama atau
Suatu instrumen yang mempunyai reabilitas
engumpul data yang dapat dipercaya.
reabilitas angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah
k (k �n)
yang diperoleh subjek uji coba
secara tepat. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan menggunakan rumus
dapat dipercaya untuk
pengukuran suatu
pengukuran sekiranya alat pengukuran yang
oleh orang yang berlainan dalam waktu yang sama atau
Suatu instrumen yang mempunyai reabilitas
engumpul data yang dapat dipercaya.
reabilitas angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah
yang diperoleh subjek uji coba
40
secara tepat. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan menggunakan rumus
dapat dipercaya untuk
pengukuran suatu angket
pengukuran sekiranya alat pengukuran yang
oleh orang yang berlainan dalam waktu yang sama atau
Suatu instrumen yang mempunyai reabilitas
engumpul data yang dapat dipercaya.
reabilitas angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah
![Page 60: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/60.jpg)
41
e. Revisi Angket
Setelah diujicobakan, hasilnya akan dijadikan sebagai dasar untuk
melakukan revisi. Revisi dilakukan dengan menghilangkan itemitem
pertanyaan yang tidak valid atau reliabel.
f. Memperbanyak Angket
Angket yang sudah direvisi kemudian diperbanyak sesuai dengan
jumlah responden yang dijadikan sampel.
g. Menyebarkan Angket
Menggunakan angket yang telah diperbanyak dan sudah siap untuk
digunakan.
h. Menggunakan angket yang telah mendapatkan umpan balik dari responden
sebagai alat pengumpul data, kemudian dianalisis.
2. Metode Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 231) “Metode dokumentasi
adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkip, buku, surat kabar, majalah, parasit, notulen rapat, legger, agenda dan
sebagainya”. Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa metode
dokumentasi merupakan cara pengumpulan data yang dapat diperoleh melalui
sumber-sumber data yang relevan, baik melalui majalah, makalah, buku-
buku, surat-surat, catatan harian, surat kabar, brosur, arsip-arsip, hasil
penelitian orang lain. Dalam penelitian ini data dokumentasi yang peneliti
kumpulkan, digunakan untuk melengkapi data yang diperlukan peneliti.
Teknik dokumentasi digunakan dalam penelitian ini dengan alasan
sebagai berikut:
a. Lebih mudah mendapat data karena telah tersedia sehingga lebih
menghemat waktu dan biaya.
b. Data yang diperoleh dapat dipercaya.
c. Data dapat dilihat lagi jika diperlukan.
Peneliti menggunakan metode ini untuk mengumpulkan data yang
relevan dari penelitian. Data yang diungkap adalah tentang jumlah siswa yang
![Page 61: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/61.jpg)
42
diteliti serta nilai akhir siswa pada Mata Diklat KKPI yang diperoleh dari
daftar nilai rapor Mata Diklat KKPI.
D. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian memaparkan hubungan antara berbagai variabel
yang akan diteliti. Pemilihan rancangan yang akan digunakan didasarkan pada
banyak dan jenis variabel yang terlibat dalam penelitian. Rancangan penelitian
meliputi metode yang nantinya digunakan untuk memperoleh data. Salah satu cara
mencari kebenaran yang dipandang ilmiah adalah melalui metode penelitian.
Tujuan umum pelaksanaan penelitian adalah untuk memecahkan masalah, maka
langkah-langkah yang digunakan harus relevan dengan masalah yang dirumuskan.
Metode merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan tertentu. Sukardi
(2003: 17) menyebutkan “metodologi penelitian dapat diartikan sebagai kegiatan
yang secara sistematis, direncanakan oleh peneliti untuk memecahkan
permasalahan yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti itu
sendiri”. Suharsimi Arikunto (2006: 149) mengungkapkan “Metode penelitian
adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data
penelitiannya”. Dengan demikian, metodologi penelitian adalah suatu cara yang
sistematis yang digunakan oleh peneliti untuk mencapai tujuannya yaitu
mengumpulkan data penelitian.
Ada beberapa metode dalam suatu penelitian kuantitatif, yaitu:
1. Metode penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian untuk member uraian mengenai
fenomena atau gejala sosial yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang
nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih. Berdasarkan idikator-
indikator dari variabel yang diteliti tanpa membuat perbandingan atau
menguhubungkan antara variabel yang diteliti untuk eksplorasi dan klasifikasi
dengan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah
variabel yang diteliti.
2. Metode penelitian komparatif.
![Page 62: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/62.jpg)
43
Penelitian ini membandingkan satu variabel atau lebih dengan sampel besar.
Penelitian dilakukan dengan mengakaji beberapa fenomena-fenomena sosial.
3. Metode penelitian asosiatif.
Metode penelitian ini digunakan untuk mengetahui sebab dan akibat dari
variabel yang diteliti.
4. Metode penelitian eksperimen.
Penelitian ini merupakan suatu penelitian yang menuntut peneliti
memanipulasi dan mengendalikan satu atau lebih variabel bebas serta
mengamati variabel terikat.
5. Metode penelitan ex post facto.
Penelitian ini merupakan penelitin yang dilakukan untuk meneliti satu
peristiwa yang telah terjadi, kemudian mengamati ke belakang tentang faktor-
faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kajian tersebut.
6. Metode penelitian survey.
Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan melalui pengamatan
langsung terhadap suatu gejala dari populasi besar maupun kecil. Tapi data
yang dipelajari adalah data dari sampel yang mewakili data populasi tersebut.
(Iskandar, 2008: 61)
Peneliti memilih metode penelitian deskriptif untuk digunakan dalam
penelitian ini. Alasan peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif karena
masalah dalam penelitian ini adalah masalah aktual yang ada pada masa sekarang.
Metode deskriptif juga dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang
diselidiki dengan menggambarakan atau melukiskan keadaan subjek atau subjek
penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang
berdasarkan fakta-fakta yang sebagaimana adanya.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah suatu cara yang digunakan dalam mengolah
serta menganalisis data yang terkumpul dalam penelitian untuk membuktikan
hipotesis yang diajukan. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis untuk
menguji hipotesis dan sebagai dasar unutk menarik kesimpulan. Teknik analisis
![Page 63: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/63.jpg)
data ya
regresi ganda.
regresiona
antara satu variabel
Penggunaan teknik analisis regresi ganda ini sesuai dengan penelitian karena
dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel dependen berpengaruh
terhadap variabel independen.
menggunakan teknik analisis regresi ganda
yang terkumpul dari penelitian untuk membuktikan
berikut:
data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis
regresi ganda.
Hubungan
regresional.
antara satu variabel
Penggunaan teknik analisis regresi ganda ini sesuai dengan penelitian karena
dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel dependen berpengaruh
terhadap variabel independen.
menggunakan teknik analisis regresi ganda
yang terkumpul dari penelitian untuk membuktikan
Langkah
berikut:
1. Menyusun
memudahkan dalam perhitungan.
2. Uji Persyaratan Analisis
a. Uji normalitas
Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui bahwa data yang
akan diolah dan dianalisis dalam keadaan normal. Menur
Arikunto (2006: 2
normalitas data adalah
berikut:
Keterangan:
Apabila harga
normal, sebaliknya bila
berdistribusi normal
b. Uji Linieritas
ng digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis
regresi ganda.
Hubungan antara
. Regresi ganda merupakan analisis tentang pengaruh atau hubungan
antara satu variabel depende
Penggunaan teknik analisis regresi ganda ini sesuai dengan penelitian karena
dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel dependen berpengaruh
terhadap variabel independen.
menggunakan teknik analisis regresi ganda
yang terkumpul dari penelitian untuk membuktikan
Langkah-langkah analisis statistik dalam penelitian
Menyusun tabulasi data, yaitu data yang diperoleh disusun dalam tabel untuk
memudahkan dalam perhitungan.
Uji Persyaratan Analisis
Uji normalitas
Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui bahwa data yang
akan diolah dan dianalisis dalam keadaan normal. Menur
Arikunto (2006: 259
itas data adalah
:
Keterangan:
= chi kuadrat
= frekuensi yang diperoleh dari ob
= frekuensi yang diharapkan
Apabila harga
normal, sebaliknya bila
berdistribusi normal
Uji Linieritas
ng digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis
antara variabel-
ganda merupakan analisis tentang pengaruh atau hubungan
dependen dengan dua atau lebih variabel independen.
Penggunaan teknik analisis regresi ganda ini sesuai dengan penelitian karena
dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel dependen berpengaruh
terhadap variabel independen.
menggunakan teknik analisis regresi ganda
yang terkumpul dari penelitian untuk membuktikan
langkah analisis statistik dalam penelitian
tabulasi data, yaitu data yang diperoleh disusun dalam tabel untuk
memudahkan dalam perhitungan.
Uji Persyaratan Analisis
Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui bahwa data yang
akan diolah dan dianalisis dalam keadaan normal. Menur
59) langkah yan
itas data adalah menggunakan
= chi kuadrat
frekuensi yang diperoleh dari ob
frekuensi yang diharapkan
Apabila harga hit <
normal, sebaliknya bila hit
berdistribusi normal.
ng digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis
-variabel kebanyakan merupakan hubungan
ganda merupakan analisis tentang pengaruh atau hubungan
dengan dua atau lebih variabel independen.
Penggunaan teknik analisis regresi ganda ini sesuai dengan penelitian karena
dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel dependen berpengaruh
Sehingga
menggunakan teknik analisis regresi ganda untuk mengolah dan menganalisis data
yang terkumpul dari penelitian untuk membuktikan
langkah analisis statistik dalam penelitian
tabulasi data, yaitu data yang diperoleh disusun dalam tabel untuk
memudahkan dalam perhitungan.
Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui bahwa data yang
akan diolah dan dianalisis dalam keadaan normal. Menur
) langkah yang dapat ditempuh dalam melakuka
menggunakan Uji Chi
frekuensi yang diperoleh dari ob
frekuensi yang diharapkan
tab, maka data yang diperoleh
hit > tab
ng digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis
variabel kebanyakan merupakan hubungan
ganda merupakan analisis tentang pengaruh atau hubungan
dengan dua atau lebih variabel independen.
Penggunaan teknik analisis regresi ganda ini sesuai dengan penelitian karena
dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel dependen berpengaruh
Sehingga dalam penelitian ini
untuk mengolah dan menganalisis data
yang terkumpul dari penelitian untuk membuktikan hipotesis
langkah analisis statistik dalam penelitian
tabulasi data, yaitu data yang diperoleh disusun dalam tabel untuk
Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui bahwa data yang
akan diolah dan dianalisis dalam keadaan normal. Menur
g dapat ditempuh dalam melakuka
Uji Chi-Kuadrat dengan rumus sebagai
frekuensi yang diperoleh dari observasi
, maka data yang diperoleh
maka data yang
ng digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis korelasi dan analisis
variabel kebanyakan merupakan hubungan
ganda merupakan analisis tentang pengaruh atau hubungan
dengan dua atau lebih variabel independen.
Penggunaan teknik analisis regresi ganda ini sesuai dengan penelitian karena
dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel dependen berpengaruh
dalam penelitian ini
untuk mengolah dan menganalisis data
hipotesis yang diajukan
langkah analisis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai
tabulasi data, yaitu data yang diperoleh disusun dalam tabel untuk
Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui bahwa data yang
akan diolah dan dianalisis dalam keadaan normal. Menurut Suharsimi
g dapat ditempuh dalam melakuka
Kuadrat dengan rumus sebagai
, maka data yang diperoleh berdistribusi
maka data yang diperoleh tidak
44
korelasi dan analisis
variabel kebanyakan merupakan hubungan
ganda merupakan analisis tentang pengaruh atau hubungan
dengan dua atau lebih variabel independen.
Penggunaan teknik analisis regresi ganda ini sesuai dengan penelitian karena
dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel dependen berpengaruh
dalam penelitian ini, peneliti
untuk mengolah dan menganalisis data
yang diajukan.
adalah sebagai
tabulasi data, yaitu data yang diperoleh disusun dalam tabel untuk
Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui bahwa data yang
ut Suharsimi
g dapat ditempuh dalam melakukan uji
Kuadrat dengan rumus sebagai
berdistribusi
diperoleh tidak
![Page 64: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/64.jpg)
Uji linieritas variabel X
mengetahui tingkat
peningkatan variabel X juga diikuti peningkatan variabel Y dengan
menetapkan h
1) JK (G)
2) JK (TC)
Dimana
3) dk
4) dk
5) RJK (TC)
6) RJK (G)
7) Fhit
(Sudjana, 2002:
Dimana
JK(G)
JK(TC)
df
berbeda
Untuk Tuna Cocok (TC)
Untuk Galat
RJK(TC)
RJK(G)
Uji linieritas variabel X
mengetahui tingkat
peningkatan variabel X juga diikuti peningkatan variabel Y dengan
menetapkan harga
JK (G) =
JK (TC) = JK (S)
Dimana JK (S)
JK (T)
JK (a)
JK (b/a)
b =
dk (TC) =
dk (G) = n
RJK (TC) =
RJK (G) =
hit =
(Sudjana, 2002: 33
Dimana:
JK(G) = Jumlah Kuadrat Galat
JK(TC) = Jumlah Kuadrat Tuna Cocok
=Derajat
berbeda-beda).
Untuk Tuna Cocok (TC)
Untuk Galat
RJK(TC) =
RJK(G) =
Uji linieritas variabel X1
mengetahui tingkat kelinieran data atau mengetahui bahwa setiap
peningkatan variabel X juga diikuti peningkatan variabel Y dengan
rga-harga:
=
= JK (S) – JK (
JK (S) = JK (T)
JK (T) = �Y2
JK (a) =
JK (b/a) = b
b =
= k – 2
= n – k
=
=
=
332)
= Jumlah Kuadrat Galat
= Jumlah Kuadrat Tuna Cocok
=Derajat kebebasan (setiap variabel mempunyai derajat
Untuk Tuna Cocok (TC)
= menyatakan rata
= menyatakan rata
terhadap Y, X
kelinieran data atau mengetahui bahwa setiap
peningkatan variabel X juga diikuti peningkatan variabel Y dengan
JK (E),
= JK (T) – JK (a)
2
= Jumlah Kuadrat Galat
= Jumlah Kuadrat Tuna Cocok
kebebasan (setiap variabel mempunyai derajat
: k – 2
: n - k
menyatakan rata-rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok
menyatakan rata-rata Jumlah Kuadrat Galat
terhadap Y, X2 terhadap Y yaitu untuk
kelinieran data atau mengetahui bahwa setiap
peningkatan variabel X juga diikuti peningkatan variabel Y dengan
JK (a) – JK (b/a)
= Jumlah Kuadrat Tuna Cocok
kebebasan (setiap variabel mempunyai derajat
rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok
rata Jumlah Kuadrat Galat
terhadap Y yaitu untuk
kelinieran data atau mengetahui bahwa setiap
peningkatan variabel X juga diikuti peningkatan variabel Y dengan
kebebasan (setiap variabel mempunyai derajat
rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok
rata Jumlah Kuadrat Galat
45
terhadap Y yaitu untuk
kelinieran data atau mengetahui bahwa setiap
peningkatan variabel X juga diikuti peningkatan variabel Y dengan
kebebasan (setiap variabel mempunyai derajat
rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok
![Page 65: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/65.jpg)
(Sudjana, 2002:
linear,
regresi tidak linear.
c. Uji Independensi
Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui apakah antar
terdapat hubung
rx1x2
(Sudjana
Jika r
Jika r
3. Uji hipotesis
Setelah uji prasyarat analisis dipenuhi maka akan dapat dilakukan
pengujian hipotesis yang telah diajukan. Langkah
berikut:
a. Menghitung koefisien korelasi sederhana antara X
terhadap Y.
1) Koefisien korelasi sederhana antara X
ry1 =
2) Koefisien korelasi sederhana antara X
ry2 =
(Sudjana, 2002: 332
Keterangan
ry1
ry2
N
(Sudjana, 2002: 332)
Jika Fhit lebih kecil dari F
linear, dan sebaliknya jika F
regresi tidak linear.
Uji Independensi
Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui apakah antar
terdapat hubungan atau tidak. Rumus yang digun
=
Sudjana, 2002 : 369)
rhit < rtab maka
rhit > rtab maka dapat dikatakan kedua variabel tersebut dependen.
Uji hipotesis
Setelah uji prasyarat analisis dipenuhi maka akan dapat dilakukan
pengujian hipotesis yang telah diajukan. Langkah
berikut:
Menghitung koefisien korelasi sederhana antara X
terhadap Y.
Koefisien korelasi sederhana antara X
=
Koefisien korelasi sederhana antara X
=
Sudjana, 2002: 332
Keterangan :
= koefisien X
= koefisien X
= jumlah data observasi
332)
lebih kecil dari F
dan sebaliknya jika F
regresi tidak linear.
Uji Independensi
Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui apakah antar
an atau tidak. Rumus yang digun
, 2002 : 369)
maka dapat dikatakan kedua va
maka dapat dikatakan kedua variabel tersebut dependen.
Setelah uji prasyarat analisis dipenuhi maka akan dapat dilakukan
pengujian hipotesis yang telah diajukan. Langkah
Menghitung koefisien korelasi sederhana antara X
Koefisien korelasi sederhana antara X
Koefisien korelasi sederhana antara X
Sudjana, 2002: 332)
= koefisien X1 dan Y
= koefisien X2 dan Y
= jumlah data observasi
lebih kecil dari Ftab atau F
dan sebaliknya jika Fhit lebih kecil dari F
Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui apakah antar
an atau tidak. Rumus yang digun
dapat dikatakan kedua va
maka dapat dikatakan kedua variabel tersebut dependen.
Setelah uji prasyarat analisis dipenuhi maka akan dapat dilakukan
pengujian hipotesis yang telah diajukan. Langkah
Menghitung koefisien korelasi sederhana antara X
Koefisien korelasi sederhana antara X
Koefisien korelasi sederhana antara X
dan Y
dan Y
= jumlah data observasi
atau Fhit < Ftab
lebih kecil dari Ftab
Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui apakah antar
an atau tidak. Rumus yang digunakan
dapat dikatakan kedua variabel tersebut independen.
maka dapat dikatakan kedua variabel tersebut dependen.
Setelah uji prasyarat analisis dipenuhi maka akan dapat dilakukan
pengujian hipotesis yang telah diajukan. Langkah -langkahnya adalah sebagai
Menghitung koefisien korelasi sederhana antara X
Koefisien korelasi sederhana antara X1 terhadap Y
Koefisien korelasi sederhana antara X2 terhadap Y
tab maka regresi bersifat
tab atau Fhit > F
Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui apakah antar variable
akan adalah:
riabel tersebut independen.
maka dapat dikatakan kedua variabel tersebut dependen.
Setelah uji prasyarat analisis dipenuhi maka akan dapat dilakukan
langkahnya adalah sebagai
Menghitung koefisien korelasi sederhana antara X1 terhadap Y dan X
terhadap Y
terhadap Y
46
maka regresi bersifat
> Ftab maka
variable bebas
riabel tersebut independen.
maka dapat dikatakan kedua variabel tersebut dependen.
Setelah uji prasyarat analisis dipenuhi maka akan dapat dilakukan
langkahnya adalah sebagai
terhadap Y dan X2
![Page 66: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/66.jpg)
X
Y
Hipotesis yang diajukan adalah:
Ho : Tidak ada hubungan antara
pembelajaran dan sarana belajar)
Ha : Ada hubungan antara
pembelajaran dan sarana belajar)
pada taraf signifikansi 5%. Keputus
Ho diterima,
b. Menghitung koefisien korelasi multipel antara kreterium Y dengan
prediktor X
Ry1,2
(Sudjana, 2002: 385)
Dimana:
Ry(1,2)
Ry1
Ry2
4. Uji Signifikansi
Uji signifikansi atau
Untuk uji signifikansi menggunakan rumus:
F =
(Sudjana, 2002: 108)
Dimana:
F = Menyatakan harga F garis regresi.
n = Menyatakan ukuran sampel.
k = Menyatakan banyaknya variabel bebas.
= variabel prediktor
= variabel kriterium
Hipotesis yang diajukan adalah:
Ho : Tidak ada hubungan antara
pembelajaran dan sarana belajar)
Ha : Ada hubungan antara
pembelajaran dan sarana belajar)
Setelah harga r
pada taraf signifikansi 5%. Keputus
Ho diterima, ry >
Menghitung koefisien korelasi multipel antara kreterium Y dengan
prediktor X1 dan prediktor X
=
(Sudjana, 2002: 385)
Dimana:
(1,2) = koefisien korelasi antara X
= koefisien korelasi antara Y dan X
= koefisien korelasi antara Y dan X
Uji Signifikansi
Uji signifikansi atau
Untuk uji signifikansi menggunakan rumus:
(Sudjana, 2002: 108)
Dimana:
= Menyatakan harga F garis regresi.
= Menyatakan ukuran sampel.
= Menyatakan banyaknya variabel bebas.
= variabel prediktor
= variabel kriterium
Hipotesis yang diajukan adalah:
Ho : Tidak ada hubungan antara
pembelajaran dan sarana belajar)
Ha : Ada hubungan antara
pembelajaran dan sarana belajar)
Setelah harga rhit ditemukan, kemudi
pada taraf signifikansi 5%. Keputus
> rtab = maka Ho ditolak.
Menghitung koefisien korelasi multipel antara kreterium Y dengan
dan prediktor X
(Sudjana, 2002: 385)
= koefisien korelasi antara X
= koefisien korelasi antara Y dan X
= koefisien korelasi antara Y dan X
Uji signifikansi atau keberartian kriterium dengan prediktor
Untuk uji signifikansi menggunakan rumus:
(Sudjana, 2002: 108)
= Menyatakan harga F garis regresi.
= Menyatakan ukuran sampel.
= Menyatakan banyaknya variabel bebas.
Hipotesis yang diajukan adalah:
Ho : Tidak ada hubungan antara masing
pembelajaran dan sarana belajar) dengan
Ha : Ada hubungan antara masing-
pembelajaran dan sarana belajar) dengan
ditemukan, kemudi
pada taraf signifikansi 5%. Keputusan uji adalah
= maka Ho ditolak.
Menghitung koefisien korelasi multipel antara kreterium Y dengan
dan prediktor X2 dengan menggunakan rumus:
= koefisien korelasi antara X1 dan X
= koefisien korelasi antara Y dan X
= koefisien korelasi antara Y dan X
keberartian kriterium dengan prediktor
Untuk uji signifikansi menggunakan rumus:
= Menyatakan harga F garis regresi.
= Menyatakan ukuran sampel.
= Menyatakan banyaknya variabel bebas.
masing-masing variabel bebas
dengan variabel terikat (prestasi siswa)
-masing variabel bebas (metode
dengan variabel terikat (prestasi siswa)
ditemukan, kemudian dikonsultasikan dengan
an uji adalah Apabila
= maka Ho ditolak.
Menghitung koefisien korelasi multipel antara kreterium Y dengan
dengan menggunakan rumus:
dan X2
= koefisien korelasi antara Y dan X1
= koefisien korelasi antara Y dan X2
keberartian kriterium dengan prediktor
Untuk uji signifikansi menggunakan rumus:
= Menyatakan banyaknya variabel bebas.
masing variabel bebas
variabel terikat (prestasi siswa)
masing variabel bebas (metode
variabel terikat (prestasi siswa)
an dikonsultasikan dengan
Apabila ry < rteb
Menghitung koefisien korelasi multipel antara kreterium Y dengan
dengan menggunakan rumus:
keberartian kriterium dengan prediktor-prediktornya.
47
masing variabel bebas (metode
variabel terikat (prestasi siswa).
masing variabel bebas (metode
variabel terikat (prestasi siswa).
an dikonsultasikan dengan rtab
teb = maka
Menghitung koefisien korelasi multipel antara kreterium Y dengan
prediktornya.
![Page 67: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/67.jpg)
�
�
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini membahas tentang pengaruh metode pembelajaran dan
sarana belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran KKPI. Sebagai
variabel bebasnya yaitu metode pembelajaran (X1) dan sarana belajar (X2).
Sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
KKPI (Y). Data variabel bebas diperoleh dari angket, sedangkan data variabel
terikat diperoleh dari dokumen nilai siswa. Peneliti menggunakan angket sebagai
teknik utama untuk pengumpulan data tentang metode pembelajaran dan sarana
belajar, sedangkan dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data jumlah
siswa yang diteliti serta prestasi belajarnya pada mata pelajaran KKPI.
Angket digunakan sebagai instrumen penelitian terlebih dahulu
diujicobakan kepada responden lain di luar sampel penelitian, yaitu kepada 10
orang siswa di luar sampel penelitian. Uji coba atau try out angket tersebut
digunakan untuk mengetahui kualitas angket yang dilihat dari validitas dan
reabilitasnya, sehingga dapat diketahui kelayakan angket sebagai alat untuk
penelitian. Angket yang valid dan riliabel kemudian digunakan untuk
melaksanakan penelitian yang sebenarnya.
Angket tentang metode pembelajaran yang terdiri dari 24 item pernyataan.
Setelah data hasil uji coba dianalisis, diketahui ada 4 item yang tidak valid, yaitu
item nomor 4, 14, 17, dan 23. Keempat item tersebut memiliki harga r dibawah
batas signifikansi sebesar 0,632 sehingga dinyatakan tidak valid. Akan tetapi item
tersebut masih dapat diwakili oleh item yang lainnya, maka item tersebut tidak
digunakan sebagai alat penelitian. Sedangkan angket tentang sarana belajar yang
terdiri dari 14 item pernyataan. Setelah dianalisis diketahui ada 2 item yang tidak
valid, yaitu item nomor 27 dan 32. Item tersebut juga nantinya tidak digunakan
untuk alat penelitian, tapi masih dapat diwakili oleh item yang lainnya.
Hasil perhitungan reabilitas angket diperoleh harga r alpha untuk angket
metode pembelajaran sebesar 0,955, dan angket tentang sarana belajar memiliki
![Page 68: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/68.jpg)
51��
�
�
�
harga r alpha sebesar 0,945. Karena harga r alpha lebih besar dari harga r tabel
product moment sebesar 0,632 menunjukkan bahwa kedua angket tersebut sudah
reliabel dan layak digunakan untuk alat penelitian.
Setelah angket dinyatakan layak sebagai alat penelitian, maka langkah
berikutnya adalah menyebarkan angket kepada responden sesuai sampel
penelitian. Setelah terkumpul kembali kemudian dilakukan scoring dan
tabulating. Melalui proses tabulasi data metode pembelajaran, sarana belajar dan
prestasi belajar mata pelajaran KKPI, maka deskripsi data penelitian ini dapat
dilihat sebagai berikut:
1. Metode Pembelajaran
Dari data yang diperoleh dengan teknik angket kepada 35 responden
sebagai subjek penelitian, dapat diketahui:
a. Nilai tertinggi : 67
b. Nilai terendah : 50
c. Rata-rata : 57
Angket metode pembelajaran ini terdiri dari 20 pernyataan yang
pengukurannya dinilai dengan 4 alternatif jawaban. Apabila dihitung dengan
prosentase maka akan diperoleh jumlah skor tertinggi = 4 x 20 x 35 = 2800.
Jumlah skor hasil pengumpulan data metode pembelajaran = 1990. Dengan
demikian, tingkat persentase penggunaan metode pembelajaran siswa kelas XII
SMK N 6 Surakarta tahun 2010 sebesar 1990 : 2800 = 0,711 atau sebesar 71, 1%.
Jumlah persentase tersebut menunjukkan bahwa penggunaan metode
pembelajaran oleh guru mata pelajaran KKPI kelas XII SMK N 6 Surakarta tahun
2010 belum mencapai tingkat tertinggi yaitu 100%. Data selengkapnya mengenai
metode pembelajaran terdapat pada lampiran 17.
2. Sarana Belajar
Sarana belajar merupakan variabel bebas ke dua (X2). Daya yang diperoleh
adalah sebagai berikut:
a. Nilai tertinggi : 42
b. Nilai terendah : 28
c. Rata-rata : 34
![Page 69: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/69.jpg)
52��
�
�
�
Angket metode pembelajaran ini terdiri dari 12 pernyataan yang
pengukurannya dinilai dengan 4 alternatif jawaban. Apabila dihitung dengan
persentase maka akan diperoleh jumlah skor tertinggi = 4 x 12 x 35 = 1680.
Jumlah skor hasil pengumpulan data sarana belajar = 1176. Dengan demikian
tingkat persentase sarana belajar siswa kelas XII SMK N 6 Surakarta tahun 2010
sebesar 1176 : 1680 = 0,7 atau sebesar 70 %. Jumlah persentase tersebut
menunjukkan bahwa sarana belajar yang tersedia di Lab Administrasi Perkantoran
SMK N 6 Surakarta belum mencapai tingkat tertinggi yaitu 100%. Data
selengkapnya mengenai metode pembelajaran terdapat pada lampiran 18.
3. Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran KKPI
Prestasi belajar siswa mata pelajaran KKPI merupakan variabel terikat (Y).
Daya yang diperoleh sebagai berikut:
a. Nilai tertinggi : 8,9
b. Nilai terendah : 7,5
c. Rata-rata : 8,3
Apabila dihitung dalam prosentase maka skor tertinggi prestasi belajar
siswa mata pelajaran KKPI adalah 10 x 35 = 350. Jumlah variabel prestasi belajar
siswa mata pelajaran KKPI berdasarkan data yang terkumpul adalah 290,1.
Dengan demikian tingkat prosentase prestasi belajar siswa mata pelajaran KKPI
kelas XII SMK N 6 Surakarta tahun 2010 sebesar 290,1 : 350 = 0,829 atau sebesar
82,9 %. Jumlah persentase tersebut menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa
kelas XII Administrasi Perkantoran SMK N 6 Surakarta tahun 2010 belum
mencapai tingkat tertinggi yaitu 100%. Data selengkapnya mengenai metode
pembelajaran terdapat pada lampiran 19.
B. Uji Persyaratan Analisis
Langkah berikutnya yang dilakukan peneliti adalah melakukan pengujian
persyaratan analisis yang merupakan langkah dalam melakaukan pengujian
hipotesis. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat melakukan analisis data
dengan uji korelasi regresi ganda yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
![Page 70: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/70.jpg)
53��
�
�
�
1. Uji normalitas
2. Uji linearitas
3. Uji independensi.
Untuk mengetahui syarat-syarat dalam pelaksanaan pengujian hipotesis
maka dilakukan kegiatan berikut:
1. Menguji Normalitas Metode Pembelajaran, Sarana Belajar, dan
Prestasi Belajar
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang telah
diperoleh mempunyai sebaran data yang normal, maksudnya adalah penyebaran
nilai dari sampel yang mewakili telah mencerminkan populasinya.
a. Uji Normalitas Metode Pembelajaran
Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus chi kuadrat diperoleh
harga ����� = 5,876 (lihat lampiran 22). Dari sampel sebanyak 35 diketahui
banyak kelas interval (k) adalah 6, sehingga derajat kebebasan (db) adalah k-
1 sama dengan 5 dengan taraf signifikansi 5% didapatkan harga ����� =
11,07. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa ����� < ��
��� atau
5,876 < 11,07. Karena ����� lebih besar dari ��
���, maka dapat dikatakan
bahwa sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
b. Uji Normalitas Sarana Belajar
Bersarkan Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus chi kuadrat
diperoleh harga ����� = 3,715 (lihat lampiran 23). Dari sampel sebanyak 35
diketahui banyak kelas interval (k) adalah 6, sehingga derajat kebebasan (db)
adalah k-1 sama dengan 5 dengan taraf signifikansi 5% didapatkan harga
����� = 11,07. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa ��
��� <
����� atau 3,715 < 11,07. Karena ��
��� lebih besar dari �����, maka
dapat dikatakan bahwa sampel yang diambil berasal dari populasi yang
berdistribusi normal.
c. Uji Normalitas Prestasi Belajar
Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus chi kuadrat diperoleh
harga ����� = 6,477 (lihat lampiran 24). Dari sampel sebanyak 35 diketahui
banyak kelas interval (k) adalah 6, sehingga derajat kebebasan (db) adalah k-
![Page 71: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/71.jpg)
54��
�
�
�
1 sama dengan 5 dengan taraf signifikansi 5% didapatkan harga ����� =
11,07. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa ����� < ��
��� atau
6,477 < 11,07. Karena ����� lebih besar dari ��
���, maka dapat dikatakan
bahwa sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
2. Menghitung Linearitas Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi
Belajar dan Sarana Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Uji linearitas diperlukan untuk mendeteksi adanya hubungan linear antara
variable X dan Y.
a. Linearitas Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar
Sebelum melakukan perhitungan uji linearitas X1 terhadap Y yang
pertama adalah membuat tabel kerja, kemudian dihitung sesuai dengan
rumusnya. Dari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai
berikut:
JK (G) = 2,128
JK (T) = 2428,4
JK reg (a) = 2424,448
b = 0,0454
JK reg (b/a) = 0,6771
JK (S) = 3,2446
JK (TC) = 1,117
df (TC) = k – 2 = 10
df (G) = N – k = 23
RJK (TC) = 0,1117
RJK (G) = 0,092506
Fhit = 1,2076
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa pada TS
= 5% dengan pembilang 10 dan db penyebut = 23 diperoleh Ftab = 2,28
sehingga Fhit < Ftab atau 1,21 < 2,28. Maka dapat dinyatakan bahwa bentuk
regresi linear atau metode pembelajaran linear terhadap prestasi belajar.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 26.
b. Linearitas Sarana Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dengan tabel kerja,
diperoleh hasil sebagai berikut:
JK (G) = 2,092
JK (T) = 2428,37
JK reg (a) = 2424,448
b = 0,0467
JK reg (b/a) = 0,8696
JK (S) = 3,0521
JK (TC) = 0,9601
df (TC) = k – 2 = 12
![Page 72: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/72.jpg)
55��
�
�
�
df (G) = N – k = 21
RJK (TC) = 0,08
RJK (G) = 0,0997
Fhit = 0,8032
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa pada TS
= 5% dengan pembilang 12 dan db penyebut = 21 diperoleh Ftab = 2,25
sehingga Fhit < Ftab atau 0,80 < 2,25. Maka dapat dinyatakan bahwa bentuk
regresi linear atau sarana belajar linear terhadap prestasi belajar. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat di lampiran 28.
3. Uji Indipendensi
Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui apakah antar variabel bebas
terdapat hubungan atau tidak. Menghitung koefisien korelasi terlebih dahulu harus
membuat tabel kerja seperti yang terdapat pada lampiran 29. Kemudian dilakukan
perhitungan sesuai dengan rumusnya. Berdasarkan perhitungan yang telah
dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
rx1y2 = 0,213
rtab = 0,334
Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa rhit < rtab atau 0,243 < 0,277
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang berarti antara
metode pembelajaran dengan sarana belajar. Dengan demikian kedua prediktor
tersebut dapat digunakan secara bersama-sama untuk meneliti variabel prestasi
belajar siswa mata pelajaran KKPI.
C. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah yang telah
diajukan diterima atau tidak. Hipotesis akan diterima apabila data yang telah
terkumpul dapat membuktkan pernyataan di dalam hipotesis, sebaliknya hipotesis
akan ditolak apabila data yang terkumpul tidak dapat membuktikan pernyataan di
dalam hipotesis.
Langkah-langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
1. Analisis data
2. Penafsiran pengujian hipotesis
3. Kesimpulan pengujian hipotesis.
![Page 73: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/73.jpg)
56��
�
�
�
Penjelasan masing-masing langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Analisis Data
Data yang terkumpul secara sistematis selanjutnya dianalisis untuk
membuktikan apakah hipotesa alternatif (Ha) diterima atau ditolak. Analisis data
tersebut yaitu:
a. Menghitung Koefisien Korelasi Sederhana Antara Metode Pembelajaran
Terhadap Prestasi Belajar dan Sarana Belajar Terhadap Prestasi
Belajar
1) Koefisien Korelasi Sederhana Antara Metode Pembelajaran Terhadap
Prestasi Belajar Siswa
Menghitung koefisien korelasi sederhana terlebih dahulu harus
membuat tabel kerja, selanjutnya dilakukan perhitungan sesauai dengan
rumusnya (lihat lampiran 30). Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh
hasil sebagai berikut:
rx1y = 0,416
rtab = 0,334
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh nilai rx1y = 0,416.
Hasil tersebut dikonsultasikan dengan nilai rtab N = 35 pada taraf
signifikansi 5%, rx1y > rtab atau 0,416 > 0,334. Dengan demikian, karena
rx1y lebih besar dari rtab, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh
yang berarti antara metode pembelajaran terhadap prestasi siswa.
2) Koefisien Korelasi Sederhana Antara Sarana Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Siswa
Setelah membuat tabel kerja, kemudian dilakukan perhitungan
sesuai dengan rumusnya (lihat lampiran 31). Dari perhitungan tersebut
diperoleh hasil sebagai berikut:
rx2y = 0,471
rtab = 0,334
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh nilai rx2y = 0,471.
Hasil tersebut dikonsultasikan dengan nilai rtab N = 35 pada taraf
signifikansi 5%, rx2y > rtab atau 0,471 > 0,334. Dengan demikian, karena
![Page 74: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/74.jpg)
57��
�
�
�
rx2y lebih besar dari rtab, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh
yang berarti antara sarana belajar terhadap prestasi siswa.
b. Menghitung Koefisien Korelasi Multipel antara Metode Pembelajaran
dan Sarana Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Menghitung koefisien korelasi multipel terlebih dahulu harus
membuat tabel kerja, selanjutnya dilakukan perhitungan sesuai dengan
rumusnya (lihat lampiran 32). Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh hasil
sebagai berikut:
R2 = 0,3263
fhit = 7,75
ftab = 3,33
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh nilai fhit = 7,75. Hasil
tersebut dikonsultasikan dengan dk = 2 lawan 32, taraf signifikansi 5% dan
ftab = 3,33. fhit > ftab atau 7,75 > 3,33. Dengan demikian, karena fhit lebih besar
dari ftab, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang berarti antara
metode pembelajaran dan sarana belajar terhadap prestasi siswa secara
bersama-sama.
c. Menghitung Tingkat Signifikansi Metode Pembelajaran dan Sarana
Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Menghitung tingkat signifikanasi adalah untuk mengetahui tingkat
keberartian kriterium dengan prediktor-prediktornya. Menghitung tingkat
signifikansi x1 dan x2 terhadap y terlebih dahulu harus membuat tabel kerja,
selanjutnya dilakukan perhitungan sesuai dengan rumusnya (lihat lampiran
33). Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:
R2 = 0,3263
fhit = 7,749
ftab = 3,33
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh nilai fhit = 7,749.
Hasil tersebut dikonsultasikan dengan dk = 2 lawan 32, taraf signifikansi 5%
dan ftab = 3,33, fhit > ftab atau 7,749 > 3,33. Dengan demikian, karena fhit lebih
besar dari ftab, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang berarti
![Page 75: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/75.jpg)
58��
�
�
�
antara metode pembelajaran dan sarana belajar terhadap prestasi siswa secara
bersama-sama.
d. Menghitung Persamaan Garis Regresi Linear Ganda
Menghitung persamaan garis regresi ganda terlebih dahulu harus
membuat tabel kerja, selanjutnya dilakukan perhitungan sesuai dengan
rumusnya (lihat lampiran 34). Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh
persamaan garis linear ganda sebagai berikut:
� = 4,933 + 0,036X1 + 0,04X2.
e. Menghitung Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif Metode
Pembelajaran dan Sarana Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Setelah melalui perhitungan sesuai dengan rumus seperti yang terlihat
pada lampiran 36, diperoleh hasil sebagai berikut:
1) Sumbangan relatif metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa
mata pelajaran KKPI sebesar 42,08%. Dan sumbangan efektif metode
pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran KKPI sebesar
13,73%.
2) Sumbangan relatif sarana belajar terhadap prestasi belajar siswa mata
pelajaran KKPI sebesar 57,92%. Dan Sumbangan efektif sarana belajar
terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran KKPI sebesar 18,9%.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa metode
pembelajaran dan sarana secara bersama-sama mempunyai sumbangan
terhadap prestasi belajar siswa. Prosentase sumbangan sarana belajar lebih
besar dibandingkan sumbangan metode pembelajaran. Selain sumbangan dari
sarana belajar dan metode pembelajran, prestasi belajar siswa juga
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lainnya.
2. Penafsiran Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan analisis data untuk pengujian hipotesis, selanjutnya
dilakukan penafsiran pengujian hipotesis. Penafsiran terhadap regresi linear hanya
dapat dipertanggung jawabkan bila nilai Freg yang diperoleh berarti atau
signifikan. Penafsiran pengujian hipotesis yang dapat dikemukakan adalah sebagai
berikut:
![Page 76: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/76.jpg)
59��
�
�
�
a. Korelasi Antara Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, untuk mengetahui
keberartian hubungan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa
mata pelajaran KKPI diperoleh hasil rhit sebesar 0,416 dan rtab sebesar 0,334.
Jadi rhit > rtab atau 0,416 > 0,334 sehingga dapat dikatakan bahwa metode
pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran KKPI. Pengaruh ini dapat dilihat dari besarnya sumbangan relatif
metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
KKPI sebesar 42,08% dan sumbangan efektif sebesar 13,73% yang besarnya
nilai sumbangan diperoleh dari aspek-aspek dalam metode pembelajaran.
b. Korelasi Antara Sarana Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, untuk mengetahui
keberartian hubungan sarana belajar terhadap prestasi belajar siswa mata
pelajaran KKPI diperoleh hasil rhit sebesar 0,471 dan rtab sebesar 0,334. Jadi
rhit > rtab atau 0,471 > 0,334 sehingga dapat dikatakan bahwa sarana belajar
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran KKPI.
Pengaruh ini dapat dilihat dari besarnya sumbangan relatif sarana belajar
terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran KKPI sebesar 57,92% dan
sumbangan efektif sebesar 18,9% yang besarnya nilai sumbangan diperoleh
dari aspek-aspek dalam sarana belajar.
c. Korelasi Multipel Antara Metode Pembelajaran dan Sarana Belajar
Terhadap Prestasi Belajar
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, untuk mengetahui
keberartian hubungan metode pembelajaran dan sarana belajar terhadap
prestasi belajar siswa mata pelajaran KKPI diperoleh hasil fhit sebesar 7,75
dan Ftab sebesar 3,33. Jadi Fhit > Ftab atau 7,75 > 3,33 sehingga dapat dikatakan
bahwa metode pembelajaran dan sarana belajar secara bersama-sama
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran KKPI.
Berdasarkan hasil perhitungan, nilai R2 = 0,3263. Hal ini berarti bahwa
metode pembelajaran dan sarana belajar secara bersama-sama mempengaruhi
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran KKPI sebesar 32,63% dan sisanya
![Page 77: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/77.jpg)
60��
�
�
�
sebesar 67,37% dipenagruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam
penelitian ini.
d. Persamaan Garis Regresi Linear Ganda
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, diperoleh
persamaan garis regresi linear ganda sebagai berikut:
� = 4,933 + 0,036X1 + 0,04X2
Persamaan regresi tersebut dapat ditafsirkan bahwa rata-rata prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran KKPI diperkirakan akan meningkat atau menurun
sebesar 0,036 untuk setiap ada peningkatan atau penurunan satu unit metode
pembelajaran dan akan mengalami peningkatan atau penurunan sebesar 0,04
untuk setiap ada peningkatan atau penurunan satu unit sarana belajar.
3. Kesimpulan Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian hipotesis dan penafsiran pengujian hipotesis,
selanjutnya dikemukakan kesimpulan pengujian hipotesis. Kesimpulan pengujian
hipotesis yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:
a. Hipotesis 1
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh nilai rhit > rtab atau
0,416 > 0,334. Sehingga Ha diterima dan H0 ditolak pada taraf signifikansi
5%. Jadi hipotesis pertama yaitu “ada pengaruh yang signifikan antara
metode pembelajaran terhadap prestasi belajar mata pelajaran KKPI siswa
kelas XII Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK N 6
Surakarta Tahun 2010” dapat diterima.
b. Hipotesis 2
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh nilai rhit > rtab atau
0,471 > 0,334. Sehingga Ha diterima dan H0 ditolak pada taraf signifikansi
5%. Jadi hipotesis ke dua yaitu “ada pengaruh yang signifikan antara sarana
belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran KKPI siswa kelas XII
Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK N 6 Surakarta Tahun
2010” dapat diterima.
c. Hipotesis 3
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh nilai Fhit > Ftab atau
![Page 78: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/78.jpg)
61��
�
�
�
7,75 > 3,33. Sehingga Ha diterima dan H0 ditolak pada taraf signifikansi 5%.
Jadi hipotesis ke tiga yaitu “ada pengaruh yang signifikan antara metode
pembelajaran dan sarana belajar secara bersama-sama terhadap prestasi
belajar mata pelajaran KKPI siswa kelas XII Kompetensi Keahlian
Administrasi Perkantoran di SMK N 6 Surakarta Tahun 2010” dapat diterima.
D. Pembahasan Hasil Analisis Data
Setelah dilakukan analisis data untuk pengujian hiotesis, selanjutnya
dilakukan pembahasan hasil analisis data. Pembahasan hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Metode Pembelajaran
Berdasarkan hasil pengumpulan data, setelah diolah skor rata-rata metode
pembelajaran adalah 71,1%. Dengan rata-rata skor tersebut, maka dapat dikatakan
bahwa metode pembelajaran yang dilakukan selama ini masih perlu ditingkatkan
lagi. Metode pembelajaran yang monoton dapat menimbulkan rasa jenuh atau
bosan pada siswa. Selain itu kurangnya pertanggungjawaban terhadap metode
pembelajaran yang digunakan dapat membuat siswa kurang dalam rasa tanggung
jawab terhadap tugas yang diberikan kepadanya. Jadi meskipun selama ini metode
pembelajaran tersebut dapat berhasil, namun suatu saat akan terjadi kesulitan bagi
siswa.
Permasalahan yang belum terpenuhi pada masalah metode pembelajaran
dapat dilihat dari item-item dalam daftar angket yang memiliki nilai rendah. Dari
hasil tabulasi data angket diketahui bahwa dari 20 item pernyataan yang valid,
diketahui item nomor 6 dan 24 memiliki skor yang rendah dibandingkan dengan
item yang lain. Item nomor 6 sebesar 65 dan item nomor 24 sebesar 50. Item
nomor 6 adalah tentang penggunaan metode yang kurang bervariasi dari guru
sehingga siswa merasa bosan atau jenuh. Sedangkan item nomor 24 adalah
tentang materi yang belum terselesaikan dalam satu pertemuan, tapi tidak ada
kelanjutan pada pertemuan berikutnya.
Kurangnya variasi dalam penggunaan metode pembelajaran dapat
menyebabkan siswa merasa bosan. Siswa yang bosan dengan metode
![Page 79: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/79.jpg)
62��
�
�
�
pembelajaran guru akan cenderung malas dan kurang perhatian dalam menerima
penjelasan guru. Penggunaan metode penugasan yang dilakukan oleh guru
sebenarnya mepunyai tujuan yang bagus, yaitu untuk mengembangkan kreatifitas
dan kemampuan siswa. Akan tetapi apabila metode tersebut selalu digunakan,
siswa lama kelamaan akan merasa bosan karena dalam setiap pertemuan metode
pembelajaran selalu sama. Siswa yang kurang perhatian dan cenderung malas
dalam mengerjakan tugas dan menerima penjelasan guru akan berakibat pada
kesulitan saat mengerjakan tes. Hal ini akan berujung pada nilai siswa yang
kurang maksimal.
Selain masalah tersebut, ada masalah yang lain yaitu kurangnya lanjutan
dari proses belajar. Seperti materi yang belum selesai dalam satu pertemuan atau
kurang adanya pertanggungjawaban dari tugas yang diberikan kepada siswa.
Ketika siswa mengerjakan tugas dari guru, terkadang ada siswa yang belum
selesai dalam pengerjaannya pada satu pertemuan. Akan tetapi guru tidak
meminta siswa melanjutkan pengerjaan tugas yang sebelumnya, dan meneruskan
ke materi yang selanjutnya. Hal ini berakibat pada siswa yang belum selesai
dalam mengerjakan tugas secara keseluruhan, tidak dapat memahami dan
mempraktikkan materi yang telah dijelaskan oleh guru. Selain itu tidak adanya
pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan kepada siswa, membuat mereka
kurang serius dalam mengerjakannya. Guru tidak mengoreksi hasil tugas siswa
dan tidak melihat secara keseluruhan siswa, hal ini membuat siswa yang
cenderung kurang perhatian akan mengalami kesulitan. Siswa juga kurang
bertanggung jawab atas tugas yang diberikan kepada mereka, karena guru tidak
melihat atau mengoreksi hasil pekerjaan mereka.
Berdasarkan masalah yang telah diuraikan di atas, guru dapat memberikan
variasi atau selingan dalam mengajar. Sehingga siswa tidak cepat merasa bosan
dan lebih perhatian terhadap penjelasan guru. Sedangkan pada masalah
pertanggungjawaban, guru harus lebih memperhatikan dan memberikan tindak
lanjut dari hasil pekerjaan siswa. Sehingga siswa akan mempunyai rasa tanggung
jawab yang lebih besar terhadap tugas yang diberikan oleh guru, dan mereka juga
dapat memahami dan mempraktikkan materi yang dijelaskan oleh guru.
![Page 80: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/80.jpg)
63��
�
�
�
2. Sarana Belajar
Berdasarkan hasil pengumpulan data setelah diolah, skor rata-rata sarana
belajar adalah 70%. Dengan tingkat sarana belajar tersebut dapat dikatakan bahwa
sarana belajar menurut siswa masih perlu ditingkatkan. Walaupun secara
keseluruhan proses belajar mengajar masih dapat berjalan, akan tetapi masih
sering terjadi hambatan-hambatan yang disebabkan oleh sarana belajar yang ada
di lab komputer. Mulai dari kondisi komputer yang sering trouble sampai dengan
kurang lengkapnya sarana yang lain yaitu printer maupun scanner.
Hasil tabulasi angket tentang sarana belajar dapat menunjukkan beberapa
item yang memiliki skor rendah dibandingkan dengan item yang lain. Pada item-
item tersebut merupakan kekurangan-kekurangan pada masalah sarana belajar.
Item yang memiliki skor rendah dari hasil penelitian yaitu nomor 26, 28, dan 34.
Item nomor 26 adalah tentang kondisi komputer pada saat digunakan praktik. Item
nomor 28 adalah tentang aplikasi yang digunakan untuk praktik. Dan item nomor
34 adalah tentang tidak tersedianya scanner untuk mendukung proses belajar
mengajar.
Saat proses pembelajaran berlangsung, terkadang komputer mengalami
trouble. Komputer yang digunakan siswa mengalami trouble atau masalah virus
komputer. Hal ini walaupun tidak terjadi pada keseluruhan komputer, akan tetai
akan menghambat kelancaran proses pembelajaran. Untuk masalah aplikasi yang
digunakan untuk praktik, tidak semua komputer dilengkapi dengan aplikasi yang
up to date. Seperti MS Office 2003 maupun Corel Draw X3 yang masih
digunakan untuk praktik. Walaupun tidak mempunyai perbedaan yang jah dengan
yang baru, akan tetapi siswa akan mengalami sedikit kesulitan apabila harus
menggunakan aplikasi yang baru. Hal ini dikarenakan mereka belum pernah
menggunakan atau belum pernah diajarkan dengan aplikasi yang baru tersebut.
Sedangkan masalah tidak tersedianya scanner sebenarnya tidak terlalu
berpengaruh besar terhadap proses pembelajaran. Akan tetapi bila alat tersebut
sudah tersedia di lab, siswa akan lebih banyak mendapat tambahan pengalaman
dan pelajaran menggunakan alat tersebut. Masalah kondisi komputer di lab pada
saat proses pembelajaran adalah masalah yang langsung berdampak pada prestasi
![Page 81: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/81.jpg)
64��
�
�
�
belajar siswa. Adanya hambatan tersebut terkadang membuat siswa cepat putus
asa dan malas karena tidak dapat konsentrasi penuh untuk mengerjakan tugas.
Berdasarkan masalah-masalah tersebut, guru dapat meminta sekolah untuk
menugaskan teknisi yang berkompeten untuk mengatasi masalah kondisi
komputer yang tersedia di lab dan aplikasi yang perlu diperbarui karena sudah out
of date. Sedangkan untuk masalah penyediaan scanner, pihak sekolah yang lebih
bertanggung jawab demi kepentingan pendidikan siswa.
3. Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran KKPI
Berdasarkan pengumpulan data, hasilnya skor rata-rata prestasi belajar
siswa mata pelajaran KKPI adalah 82,9%. Dengan pencapaian tingkat prestasi
belajar siswa mata pelajaran KKPI tersebut sebenarnya sudah cukup baik, akan
tetapi akan lebih apabila ditingkatkan lagi. Mengingat SMK N 6 Surakarta adalah
salah satu SMK di Surakarta yang mempunyai kualitas lebih dibandingkan yang
lain. Di SMK N 6 Surkarta batas kelulusan untuk mata pelajaran KKPI adalah 75,
jadi apabila ada siswa yang nilainya di bawah75 maka harus melakukan remidi
untuk meningkatkan nilainya sampai 75. Selain kedua variabel di atas, masih ada
beberapa faktor lain yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Berdasarkan hasil yang dicapai, besarnya sumbangan efektif kedua
variabel atau besarnya koefisien determinasi sebesar 32,63%. Dengan demikian,
masih terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar mata
pelajaran KKPI sebesar 67,37%. Faktor-faktor tersebut berasal dari dalam diri
siswa maupun dari luar diri siswa.
![Page 82: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/82.jpg)
65
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pengkajian hipotesis, kesimpulan
penelitian ini adalah:
1. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai rhit > rtab atau 0,416 > 0,334.
Jadi hipotesis pertama yaitu “ada pengaruh yang signifikan antara metode
pembelajaran penugasan terhadap prestasi belajar mata pelajaran KKPI siswa
kelas XII Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK N 6
Surakarta Tahun 2010” dapat diterima.
2. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai rhit > rtab atau 0,471 > 0,334.
Jadi hipotesis ke dua yaitu “ada pengaruh yang signifikan antara sarana
belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran KKPI siswa kelas XII
Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK N 6 Surakarta Tahun
2010” dapat diterima.
3. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai Fhit > Ftab atau 7,75 > 3,33. Jadi
hipotesis ke tiga yaitu “ada pengaruh yang signifikan antara metode
pembelajaran penugasan dan sarana belajar secara bersama-sama terhadap
prestasi belajar mata pelajaran KKPI siswa kelas XII Kompetensi Keahlian
Administrasi Perkantoran di SMK N 6 Surakarta Tahun 2010” dapat diterima.
Selain yang berhubungan dengan ketiga variabel pada penelitian ini,
peneliti juga menemukan temuan lain, yaitu:
1. Persentase metode pembelajaran penugasan siswa kelas XII Kompetensi
Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 6 Surakarta Tahun 2010 adalah
sebesar 71,1%, sarana belajar sebesar 70%, dan prestasi belajar siswa mata
pelajaran KKPI sebesar 82,9%.
2. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh persamaan regresi
� = 4,933 + 0,036X1 + 0,04X2
Artinya bahwa rata-rata prestasi belajar siswa mata pelajaran KKPI
diperkirakan meningkat atau menurun sebesar 0,036 pada peningkatan atau
![Page 83: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/83.jpg)
66��
penurunan satu unit metode pembelajaran, dan akan mengalami peningkatan
atau penurunan sebesar 0,04 pada peningkatan atau penurunan satu unit
sarana belajar.
3. Besarnya sumbangan relatif dan efektif berdasarkan hasil pengujian hipotesis
adalah sebesar:
a. Sumbangan relatif metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa
mata pelajaran KKPI sebesar 42,08%
b. Sumbangan relatif sarana belajar terhadap prestasi belajar siswa mata
pelajaran KKPI sebesar 57,92%
c. Sumbangan efektif metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa
mata pelajaran KKPI sebesar 13,73%
d. Sumbangan efektif sarana belajar terhadap prestasi belajar siswa mata
pelajaran KKPI sebesar 18,9%.
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan penelitian yang telah dikemukakan, maka berikut
peneliti memaparkan implikasi hasil penelitian. Implikasi dari hasil penelitian ini
sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan oleh guru untuk
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Metode pembelajaran yang
dapat digunakan oleh guru sangat bervariasi. Akan tetapi, diantara semua
mecam metode pembelajaran tidak ada yang paling baik dibandingkan
metode pembelajaran yang lainnya. Masing-masing metode pembelajaran
mempunyai kelebihan dan kelemahan. Dengan adanya kelebihan dan
kelemahan tersebut, guru dituntut untuk menggunakan kombinasi metode
pembelajaran,
Pemilihan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan pelajaran,
materi pelajaran, jumlah siswa, kemampuan siswa, kemampuan pengajar,
fasilitas belajar, dan alokasi waktu. Ketepatan dalam pemilihan metode
pembelajaran berpengaruh terhadap hasil yang dicapai, yaitu prestasi belajar
siswa. Untuk dapat mengetahui ketepatan penggunaan metode pembelajaran
![Page 84: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/84.jpg)
67��
tersebut, guru melakukan evaluasi pembelajaran. Dengan adanya tes atau
tugas kepada siswa, guru dapat mengetahui apakah pengajaran yang
dilakukan sudah berhasil atau masih harus diperbaiki. Apabila masih harus
diperbaiki, guru harus menggunakan metode pembelajaran yang lebih variatif
dan sesuai dengan prinsip pemilihan metode pembelajaran.
2. Sarana belajar merupakan faktor pendukung keberhasilan siswa dalam
belajar. Sarana belajar merupakan alat yang dapat membantu siswa untuk
mempermudah dalam memahami dan menguasai materi pelajaran. Sarana
belajar mata pelajaran KKPI berupa alat-alat yang digunakan dalam
pembelajaran, yaitu komputer, printer, LCD, white board dan scanner.
Ketersediaan dan kondisi sarana belajar tersebut sangat berpengaruh terhadap
prestasi siswa. Akan tetapi, campur tangan guru sangat dibutuhkan untuk
dapat memaksimalkan fungsi sarana belajar.
C. Saran
Berdasarkan pembahasan hasil data dan simpulan, penelitian dapat
memberikan manfaat bagi lembaga yang terkait. Adapun saran-saran yang dapat
peneliti sampaikan sebagai berikut:
1. Kepada guru mata pelajaran KKPI
a. Guru sebaiknya menggunakan metode pembelajaran yang lebih bervariasi,
sehingga siswa tidak cepat merasa bosan dalam kegiatan belajar mengajar.
b. Guru sebaiknya memeriksa dan menanyakan materi pada pertemuan
sebelumnya kepada siswa, sehingga apabila ada meteri yang belum selesai
atau belum dipahami dalam satu pertemuan dapat dilanjutkan atau diulang
pada pertemuan berikutnya.
c. Guru sebaiknya melakukan koresi dan evaluasi atas tugas yang diberikan
ke pada siswa, sehingga siswa akan merasa punya tanggung jawab yang
lebih besar terhadap tugas yang harus mereka selesaikan.
d. Guru sebaiknya menyesuaikan aplikasi yang diajarkan dengan aplikasi
yang digunakan di dunia nyata, sehingga dengan aplikasi yang up to date
![Page 85: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi](https://reader031.vdocuments.site/reader031/viewer/2022013008/5c91297a09d3f24c328b766f/html5/thumbnails/85.jpg)
68��
tersebut siswa dapat mempraktikkan materi yang mereka kuasai ke dunia
nyata.
e. Guru sebaiknya mengajari siswa tentang cara menangani komputer yang
mengalami trouble pada saat digunakan, sehingga siswa tidak selalu
meminta tolong kepada guru untuk mengatasi masalah tersebut.
2. Kepada siswa
a. Siswa sebaiknya mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab,
sehingga siswa dapat memahami materi yang diberikan guru dengan baik.
b. Siswa sebaiknya dapat memanfaatkan sarana yang ada disekolah dan yang
ada di luar sekolah untuk latihan, sehingga materi yang mereka terima
tidak hanya dapat dipraktikkan di sekolah akan tetapi juga di luar sekolah.
Hal ini membuat pemahaman tentang materi yang mereka terima akan
lebih mendalam.
c. Siswa sebaiknya mendengarkan dengan baik dan mempraktikkan
penjelasan guru tentang menangani komputer yang trouble, sehingga
mereka tidak kebingungan ketika menghadapi kondisi tersebut. Dengan
demikian, kesulitan dan hambatan belajar siswa dapat diatasi.