halaman awal baru/pengaruh... · (kkpi) siswa kelas xii kompetensi keahlian administrasi...

85
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGARU BELAJA KETERA (KKPI) SIS PER F UH METOD AR TERHA AMPILAN SWA KELA RKANTOR FAKULTA UN DE PEMBE ADAP PRES KOMPUTE AS XII KOM RAN DI SM M. IMAM NIM AS KEGURU NIVERSITA SU ELAJARAN STASI BEL ER DAN PE MPETENSI MK N 6 SUR SKRIPSI Oleh M TEGUH W M K740601 UAN DAN I AS SEBELA URAKARTA 2011 N PENUGAS LAJAR MA ENGELOLA I KEAHLIA RAKARTA T WIBOWO 19 ILMU PEN AS MARET A SAN DAN S ATA PELAJ AAN INFOR AN ADMIN TAHUN 201 NDIDIKAN T SARANA JARAN RMASI NISTRASI 10

Upload: hahanh

Post on 20-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGARUH METODE

BELAJAR

KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI

(KKPI) SISWA

PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENGARUH METODE

BELAJAR TERHADAP PRESTASI

KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI

SISWA KELAS XII

PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN

TERHADAP PRESTASI

KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI

KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN

PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010

M. IMAM TEGUH WIBOWO

NIM K7406019

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

PEMBELAJARAN

TERHADAP PRESTASI BELAJAR

KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI

KOMPETENSI KEAHLIAN

PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010

SKRIPSI

Oleh

M. IMAM TEGUH WIBOWO

NIM K7406019

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

PEMBELAJARAN PENUGASAN

BELAJAR MATA

KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI

KOMPETENSI KEAHLIAN

PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010

M. IMAM TEGUH WIBOWO

NIM K7406019

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

PENUGASAN DAN SARANA

MATA PELAJARAN

KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI

KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI

PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

DAN SARANA

PELAJARAN

KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI

ADMINISTRASI

PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010

Page 2: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PENUGASAN DAN SARANA

BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN

KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI

(KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI

PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010

Oleh

M. IMAM TEGUH WIBOWO

NIM K7406019

Skripsi

Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mendapatkan

Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran

Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, April 2011

Pembimbing I

Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd

NIP 19630406 198903 2 001

Pembimbing II

Susantiningrum, S.Pd, SE, MAB.

NIP 19761229 200501 2 002

Page 4: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Kamis

Tanggal : 21 April 2011

Tim Penguji Skripsi

Nama Terang Tanda Tangan

Ketua : Dra. C. Dyah S.I, M.Pd 1.

Sekretaris : Jumiyanto Widodo, S.Sos, M.Si 2.

Anggota I : Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd 3.

Anggota II : Susantinigrum, S.Pd, SE, MAB. 4.

Disahkan oleh:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP 19600727 198702 1 001

Page 5: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

M. Imam Teguh Wibowo. PENGARUH METODE PEMBELAJARAN

PENUGASAN DAN SARANA BELAJAR TERHADAP PRESTASI

BELAJAR MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN

PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI) SISWA KELAS XII

KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK

N 6 SURAKARTA TAHUN 2010, Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Maret. 2011.

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran terhadap prestasi belajar

siswa pada mata pelajaran KKPI kelas XII Bidang Administrasi Perkantoran SMK

N 6 Surakarta tahun 2010; (2) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang

signifikan antara sarana belajar dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

KKPI kelas XII Bidang Administrasi Perkantoran SMK N 6 Surakarta tahun

2010; (3) Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara metode

pembelajaran dan sarana belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran KKPI kelas XII Bidang Administrasi Perkantoran SMK N 6 Surakarta

tahun 2010.

Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif

dengan metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII

Bidang Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 6 Surakarta Tahun 2010 yang

berjumlah 116 siswa. Sampel penelitian ini berjumlah 35 siswa. Teknik

pengambilan sampel menggunakan teknik proportional random sampling.

Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik angket dan

dokumentasi. Teknik analisis datanya menggunakan analisis korelasi dan regresi

ganda.

Berdasarkan analisis data penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

(1) Ada pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran terhadap prestasi

belajar siswa pada mata pelajaran KKPI kelas XII SMK N 6 Surakarta Tahun

2010. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rhit > rtab atau 0,416 > 0,334 pada taraf

signifikansi 5%; (2) Ada pengaruh yang signifikan antara sarana belajar terhadap

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran KKPI kelas XII SMK N 6 Surakarta

Page 6: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

Tahun 2010. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rhit > rtab atau 0,471 > 0,334 pada

taraf signifikansi 5%; (3) Ada pengaruh yang signifikan antara metode

pembelajaran dan sarana belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar

siswa pada mata pelajaran KKPI kelas XII SMK N 6 Surakarta Tahun 2010. Hal

ini ditunjukkan dengan nilai Fhit > Ftab atau 7,75 > 3,33 pada taraf signifikansi 5%.

Temuan lain dalam penelitian ini adalah persamaan garis linier ganda � = 4,933 +

0,036X1 + 0,04X2 yang berarti bahwa rata-rata prestasi belajar siswa mata

pelajaran KKPI (Y) diperkirakan meningkat atau menurun sebesar 0,036 pada

peningkatan atau penurunan satu unit metode penugasan, dan akan mengalami

peningkatan atau penurunan sebesar 0,04 pada peningkatan atau penurunan satu

unit sarana belajar.

Masing-masing variabel bebas memiliki sumbangan terhadap variabel

terikat. Sumbangan relatif metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa

mata pelajaran KKPI sebesar 42,08% dan sumbangan relatif sarana belajar

terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran KKPI sebesar 57,92%. Sedangkan

sumbangan efektif metode penugasan terhadap prestasi belajar siswa mata

pelajaran KKPI sebesar 13,73% dan sumbangan efektif sarana belajar terhadap

prestasi belajar siswa mata pelajaran KKPI sebesar 18,9%.

Page 7: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

M. Imam Teguh Wibowo. THE EFFECT OF ASSIGMENT LEARNING

METHOD AND LEARNING MEANS TO STUDENT’S ACHIEVEMENT

OF COMPUTER SKILL AND INFORMATION MANAGEMENT

SUBJECT IN THE XII GRADERS OF OFFICE ADMINISTRATION

MAJOR IN SMK NEGERI 6 SURAKARTA IN 2010. Thesis. Surakarta:

Teacher Training and Education Faculty of Sebelas Maret University, April 2011.

The research is aimed to find out: (1) The effect of learning method to

student’s achievement of Computer Skill and Information Management Subject in

the XII graders of Office Administration Major in SMK Negeri 6 Surakarta in

2010; (2) The effect of learning means to student’s achievement of Computer

Skill and Information Management Subject in the XII graders of Office

Administration Major in SMK Negeri 6 Surakarta in 2010; (3) The effect of

learning method and learning means to student’s achievement of Computer Skill

and Information Management Subject in the XII graders of Office Administration

Major in SMK Negeri 6 Surakarta in 2010.

The research is belongs to a cuantitative research used descriptive method.

Population of this research was entire XII graders of Office Administration Major

in SMK Negeri 6 Surakarta in 2010, as many as 116 students. The sample taken

amounts 30% from population was 35 students by using proportional random

sampling. Researcher used documentation and questioner technique in collecting

data. The technique of analysis data of this research was correlation analysis and

multiple regression analysis.

Based on the result of analysis data it can be concluded that: (1) There is

significantly effect of learning method and learning means to student’s

achievement of Computer Skill And Information Management Subject in the XII

graders of Office Administration Major in SMK Negeri 6 Surakarta in 2010. It

can be showed that rhit > rtab or 0,416 > 0,334 in significant level 5%; (2) There is

significantly effect of learning means to student’s achievement of Computer Skill

and Information Management Subject in the XII graders of Office Administration

Major in SMK Negeri 6 Surakarta in of 2010. It can be showed that rhit > rtab or

0,471 > 0,334 in significant level 5%; (3) There was significantly effect of

Page 8: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

learning effect and learning means to student’s achievement of Computer Skill

and Information Management Subject in the XII graders of Office Administration

Major in SMK Negeri 6 Surakarta in 2010. It can be showed that Fhit > Ftab atau

7,75 > 3,33 in significant level 5%. The other result in this research was similarity

multiple linier � = 4,933 + 0,036X1 + 0,04X2, it means the everage of student’s

achievement of Computer Skill and Information Management subject (Y) was

estimated increased or decreased about 0,036 in increasing or decreacing of one

unit learning method. It can increase or decrease about 0,04 in increasing or

decreasing of one unit learning means.

The each of independent variable has contribution to dependent variable.

Relative contribution of learning method to student’s achievement of KKPI

subject is 42,08%, relative contribution of learning means to student’s

achievement is 57,92%. The effective contribution of learning method to student’s

achievement of Computer Skill and Information Management subject is 13,73%,

relative contribution of learning means to student’s achievement is 18,9%.

Page 9: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

(QS. Al-Insyirah: 6)

“Tidak ada jalan keluar yang dipakai untuk menghindarkan diri dari sesuatu,

kecuali berfikir “

(Thomas Alva Edison)

“Sesuatu Prestasi adalah apa yang mampu anda lakukan. Motivasi menentukan

apa yang anda lakukan. Sikap menentukan seberapa baik anda melakukannya”

(Louis Holtz)

“Dengan adanya ujian dan cobaan, seseorang akan menjadi lebih kuat dan lebih

baik dari sebelumnya”

(Penulis)

Page 10: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk :

Bapak Ibu tercinta atas kasih sayang, doa dan semangat, serta pengorbanan yang

tak kan pernah tergantikan

Nenek tercinta atas doa restu yang selalu diberikan

Kakak tersayang Mbak Ummi dan Mbak Nurul yang selalu memberi doa,

dukungan dan semangat

Keponakan tersayang Dina dan Kafa sebagai semangat dan pengobat rasa penat

Agtia Sita Devi atas doa, semangat dan dukungannya

Bu Anis atas doa dan nasehatnya

Teman-teman seperjuangan PAP ’06 yang selalu kompak dalam menghadapi

berbagai hal

Teman-teman kos Kubu SS yang selalu kompak dalam meraih tujuan bersama

Almamater

Page 11: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

hidayah-Nya serta dengan usaha keras, akhirnya penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan

Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang tulus

dan penghargaan yang tinggi kepada semua pihak yang telah membantu, baik

secara langsung maupun tidak langsung hingga selesainya skripsi ini. Ucapan

terima kasih dan penghargaan penulis haturkan kepada :

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

ijin penelitian guna penyusunan skripsi ini.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah menyetujui ijin penyusunan skripsi ini.

3. Drs. Sutaryadi, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

pengarahan dan ijin penyusunan skripsi ini.

4. Dra. C. Dyah S.I, M.Pd, selaku Ketua BKK Pendidikan Administrasi

Perkantoran Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

pengarahan dan ijin penyusunan skripsi ini.

5. Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd, selaku Pembimbing I yang dengan sabar, arif

dan bijak dalam memberikan masukan, dorongan, bimbingan dan pengarahan

sehingga skripsi ini terselesaikan.

Page 12: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

6. Susantinigrum, S.Pd, SE, MAB., selaku Pembimbing II yang dengan sabar,

arif dan bijak dalam memberikan masukan, dorongan, bimbingan dan

pengarahan sehingga skripsi ini terselesaikan.

7. Dosen-dosen Prodi Pendidikan Ekonomi BKK PAP yang telah memberi bekal

ilmu pengetahuan sehingga menunjang terselesainya skripsi ini.

8. Tim penguji skripsi yang telah menyediakan waktu dan tenaga untuk menguji

penulis, sehingga penulis dapat melaksanakan ujian skripsi guna

menyelesaikan studi di bangku kuliah.

9. Dra. Sri Supartini, M.M., selaku Kepala SMK Negeri 6 Surakarta yang telah

memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.

10. Dra. Ari Susilandari, S.Pd, selaku guru KKPI SMK Negeri 6 Surakarta yang

telah membantu dan menyediakan waktu dalam penelitian.

11. Siswa kelas XII AP I, II, dan III, terima kasih atas kerjasama dan

kebersamaannya.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat

kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan dari

pembaca guna dapat memperbaiki penulisan yang akan datang. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan dunia pendidikan.

Surakarta, April 2011

Penulis

Page 13: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

HALAMAN PENGAJUAN SKRIPSI ......................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK .............................................................................................. v

HALAMAN ABSTRACT ........................................................................................... vii

HALAMAN MOTTO .................................................................................................. ix

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. x

KATA PENGANTAR ................................................................................................. xi

DAFTAR ISI .............................................................................................................. xiii

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah. ........................................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian. ............................................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Metode Pembelajaran ................................................................................. 7

a. Pengertian Metode Pembelajaran ......................................................... 7

b. Macam-macam Metode Pembelajaran ................................................. 8

c. Metode Penugasan atau Resitasi. ......................................................... 11

d. Prinsip-prinsip Pemilihan Metode Pembelajaran. ................................ 14

e. Indikator Metode Pembelajaran. .......................................................... 16

f. Pengaruh Metode Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar .................. 17

Page 14: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

2. Sarana Belajar ............................................................................................ 19

a. Pengertian Sarana ................................................................................. 19

b. Sarana yang Diperlukan Dalam Pembelajaran KKPI. ......................... 20

c. Indikator Sarana Belajar Dalam Pembelajaran KKPI. ......................... 21

d. Pengaruh Sarana Belajar Terhadap Prestasi Siswa. ............................ 22

3. Prestasi Belajar ........................................................................................... 24

a. Pengertian Prestasi Belajar. .................................................................. 24

b. Fungsi Prestasi Belajar. ........................................................................ 25

c. Cara Mengukur Prestasi Belajar Siswa. ............................................... 26

d. Prestasi Belajar KKPI. .......................................................................... 28

4. Mata Pelajaran KKPI ................................................................................. 28

B. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................................... 29

C. Kerangka Berpikir ............................................................................................ 30

D. Hipotesis........................................................................................................... 31

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................... 33

1. Tempat Penelitian. ....................................................................................... 33

2. Waktu Penelitian.......................................................................................... 33

B. Penetapan Populasi dan Sampel ....................................................................... 33

1. Penetapan Populasi. ..................................................................................... 33

2. Penetapan Sampel. ....................................................................................... 34

C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 36

1. Teknik Angket. ............................................................................................ 37

2. Dokumentasi. ............................................................................................... 41

D. Rancangan Penelitian. ...................................................................................... 42

E. Teknik Analisis Data ........................................................................................ 43

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Diskripsi Data .................................................................................................. 50

1. Metode Pembelajaran .................................................................................. 51

2. Sarana Belajar ........................................................................................... 51

3. Prestasi Belajar Siswa .................................................................................. 52

Page 15: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

B. Uji Persyaratan Analisis ................................................................................... 52

1. Menguji Normalitas Metode Pembelajaran, Sarana Belajar, dan Prestasi

Belajar ....................................................................................................... 53

2. Menghitung Linearitas Metode Pembelajaran, Sarana Belajar, dan

Prestasi ....................................................................................................... 54

3. Uji Independensi .......................................................................................... 55

C. Pengujian Hipotesis .......................................................................................... 55

1. Analisis Data .............................................................................................. 56

2. Penafsiran Pengujian Hipotesis ................................................................... 58

3. Kesimpulan Pengujian Hipotesis ................................................................ 60

D. Pembahasan Hasil Analisis Data ...................................................................... 61

1. Metode Pembelajaran. ................................................................................. 61

2. Sarana Belajar .............................................................................................. 63

3. Prestasi Belajar Siswa .................................................................................. 64

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan ..................................................................................................... 65

B. Implikasi ..................................................................................................... 66

C. Saran ............................................................................................................ 67

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 69

LAMPIRAN ................................................................................................................. 71

Page 16: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Sampel Setiap Kelas ...................................................................... 36

Page 17: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Perumusan kerangka pemikiran .............................................................. 31

Page 18: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Tabel Jadwal Penelitian .................................................................................... 71

2. Matrik ............................................................................................................ 72

3. Surat Try Out .................................................................................................. 74

4. Angket Try Out ................................................................................................ 75

5. Tabel Nilai Hasil Uji Coba Metode Pembelajaran (X1) ................................... 79

6. Tabel Contoh Perhitungan Validitas Metode Pembelajaran (X1) .................... 80

7. Perhitungan Validitas Metode Pembelajaran (X1) ........................................... 81

8. Tabel Hasil Perhitungan Validitas Metode Pembelajaran (X1) ........................ 82

9. Perhitungan Reabilitas Metode Pembelajaran (X1) .......................................... 83

10. Tabel Nilai Hasil Uji Coba Sarana Belajar (X2) .............................................. 85

11. Tabel Contoh Validitas Sarana Belajar (X2) .................................................... 86

12. Perhitungan Validitas Sarana Belajar (X2) ....................................................... 87

13. Tabel Hasil Perhitungan Validitas Sarana Belajar (X2) ................................... 88

14. Perhitungan Reabilitas Sarana Belajar (X2) ..................................................... 89

15. Surat Penelitian ................................................................................................ 91

16. Angket Penelitian ............................................................................................. 92

17. Tabel Hasil Penelitian Metode Pembelajaran (X1) .......................................... 96

18. Tabel Hasil Penelitian Sarana Belajar (X2) ...................................................... 98

19. Tabel Prestasi Belajar (Y) ................................................................................ 99

20. Tabel Data Induk Penelitian ............................................................................. 100

21. Langkah Membuat Uji Normalitas Data .......................................................... 101

22. Perhitungan Uji Normalitas Metode Pembelajaran (X1) .................................. 102

23. Perhitungan Uji Normalitas Sarana Belajar (X2) ............................................. 103

24. Perhitungan Uji Normalitas Prestasi Belajar (Y) ............................................. 104

25. Tabel Kerja Linieritas X1 terhadap Y ............................................................... 105

26. Perhitungan Uji Linieritas dan Keberartian X1 terhadap Y .............................. 107

27. Tabel Kerja Linieritas X2 terhadap Y ............................................................... 109

28. Perhitungan Uji Linieritas dan Keberartian X2 terhadap Y .............................. 111

Page 19: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

29. Tabel Kerja Analisis Data. ............................................................................... 113

30. Perhitungan Idependensi X1 terhadap X2 ......................................................... 114

31. Perhitungan Koefisien Korelasi X1 terhadap Y ................................................ 115

32. Perhitungan Koefisien Korelasi X2 terhadap Y ................................................ 116

33. Perhitungan Korelasi Ganda ............................................................................. 117

34. Perhitungan Tingkat Signifikansi X1 dan X2 Terhadap Y. ............................... 118

35. Perhitungan Persamaan Garis Regresi Linier ................................................... 119

36. Tabel Kerja Perhitungan Sumbangan Relatif dan Efektif ................................ 121

37. Perhitungan Sumbangan Relatif dan Efektif .................................................. 122

38. Tabel Chi Kwadrad .......................................................................................... 123

39. Tabel r (Product Moment) ................................................................................ 124

40. Tabel Nilai F. .................................................................................................. 125

41. Tabel Rekap Nilai Akhir KKPI Kelas XII AP I Semester Juni-Desember

Tahun 2010 ............... ....................................................................................... 126

42. Tabel Rekap Nilai Akhir KKPI Kelas XII AP II Semester Juni-Desember

Tahun 2010.... .................................................................................................. 127

43. Tabel Rekap Nilai Akhir KKPI Kelas XII AP IIII Semester Juni-Desember

Tahun 2010..... .................................................................................................. 128

44. Surat Permohonan Penyusunan Skripsi kepada Dekan

FKIP UNS ........................................................................................................ 129

45. Surat Ijin Menyusun Skripsi dari Dekan FKIP UNS ....................................... 130

46. Surat Keterangan Ijin Penelitian kepada Kepala SMK

Negeri 6 Surakarta ............................................................................................ 131

47. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Kepala

SMK Negeri 6 Surakarta .................................................................................. 132

Page 20: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring perkembangan jaman ke arah globalisasi, diperlukan adanya

sumber daya manusia yang berkualitas dalam segala bidang kehidupan.

Pengembangan sumber daya manusia dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah

satunya adalah dengan pendidikan. Pendidikan merupakan hal yang sangat

penting bagi kehidupan suatu bangsa. Pendidikan akan menjadi modal bangsa

untuk lebih maju dan berkembang ke arah yang lebih baik. Dengan adanya

globalisasi membuat tingkat persaingan antar negara semakin ketat. Kualitas

sumber daya manusia yang baik akan dapat mendukung suatu negara untuk dapat

bersaing dengan negara lain. Dalam hal ini pendidikan memerankan peranan

penting dalam mencetak sumber daya manusia yang cakap, terampil dan handal

sesuai dengan bidang yang dimilikinya.

Kondisi tersebut membuat pemerintah Indonesia mengambil tindakan

berkaitan dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Salah satu tindakan

yang dilakukan adalah dengan pembangunan di dunia pendidikan. Pembangunan

dunia pendidikan akan membuat mutu pendidikan yang ada di Indonesia semakin

baik. Dengan meningkatnya mutu pendidikan diharapkan masyarakat Indonesia

mampu bersaing dengan negara lain.

Gambaran untuk mengetahui mutu pendidikan dapat diketahui dari prestasi

belajar, yang dimaksud dalam hal ini adalah hasil ujian. Prestasi belajar

merupakan hasil dari proses belajar. Apabila prestasi belajar baik, maka dapat

dikatakan bahwa mutu pendidikan yang ada sudah baik. Prestasi belajar

dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor dari dalam diri seseorang maupun

faktor dari luar. Suharno dkk (2000:114) menyebutkan bahwa faktor dari dalam

diri seseorang diantaranya: minat, kecerdasan, bakat, kepribadian, kebiasaan, dan

kebiasaan belajar. Faktor dari luar diantaranya; lingkungan alam, lingkungan

linkungan sosial, kurikulum, program, sarana dan fasilitas, dan guru.

Page 21: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

2

Peningkatan mutu pendidikan sangat ditentukan oleh kualitas guru sebagai

pendidik dan pengajar dalam pencapaian tujuan pendidikan yang diharapkan.

Dengan kata lain, guru menempati titik sentral dalam pendidikan. Guru harus

memiliki kemampuan membelajarkan siswa, menjabarkan materi dalam berbagai

bentuk, terampil menggunakan metode pembelajaran, media pembelajaran atau

sumber belajar, dan mampu mengembangkan serta mengoptimalkan fungsi-

fungsinya.

Guru hendaknya menggunakan berbagai macam cara dalam mengajar dan

mendidik siswa sesuai tingkat perkembangan dan kemajuan mereka. Guru

diharapkan mampu mengkombinasikan berbagai metode mengajar sesuai dengan

tujuan, keadaan siswa, sarana yang mendukung, dan materi yang diajarkan.

Dengan penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan variatif, maka siswa

akan lebih mudah dalam memahami pelajaran dan tertarik untuk mengikuti proses

belajar mengajar dengan baik. Jika penggunaan metode pembelajaran kurang tepat

dan monoton, maka akan berakibat pada siswa yang kesulitan dalam menerima

penjelasan materi dari guru dan cenderung bosan dengan kegiatan belajar

mengajar yang ada. Dengan demikian, untuk dapat memaksimalkan prestasi siswa

salah satunya adalah dengan penggunaan metode pembelajaran yang tepat dan

variatif. Seperti yang terdapat pada penelitian Ratih Purwaningsih (2008) yang

berjudul “Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Siswa Terhadap

Hasil Belajar Kimia”. Dalam penelitian Ratih dijelaskan tentang masalah

penggunaan metode pembelajaran dan motivasi siswa dalam belajar. Metode

pembelajaran yang digunakan dalam penelitian tersebut kurang variatif dan

kurang sesuai dengan keadaan siswa serta materi yang diajarkan, sehingga

menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam belajar. Dari Penelitian Ratih

dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi

belajar siswa. Hal ini merupakan salah satu bukti ilmiah yang menunjukkan

bahwa metode pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Selain metode pembelajaran, prestasi siswa juga dipengaruhi oleh sarana

belajar yang ada baik di sekolah maupun di rumah. Sarana belajar merupakan alat

mengajar bagi guru dan alat belajar bagi siswa yang harus tersedia ketika

Page 22: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

3

dibutuhkan untuk memenuhi keperluan guru dan siswa. Oleh karena itu sekolah

yang tidak mempunyai sarana yang lengkap akan menghambat usaha guru dan

siswa untuk berhasil dalam kegiatan belajar mengajar. Seperti yang dikemukakan

oleh Ibrahim Bafadal (2003:13) “paling tidak ada dua macam sarana belajar

mengajar yang harus tersedia yaitu perabot kelas dan media pengajaran”. Dengan

sarana belajar yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan dalam proses belajar

mengajar, maka akan dapat mendukung siswa untuk mencapai prestasi belajar

yang baik. Seperti yang terdapat pada penelitian Saepudin (2010) yang berjudul

“Pengaruh Sarana Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Siswa di SDN 5

Sindangsari Kec. Cimerak”. Dalam penelitian Saepudin dikemukakan tentang

adanya pengaruh sarana belajar terhadap prestasi siswa, sehingga perlu

pemenuhan sarana belajar untuk dapat mendukung tujuan peningkatan prestasi

siswa. Dari penelitian Saepudin dapat disimpulkan bahwa sarana belajar

berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini merupakan salah satu bukti

ilmiah yang menunjukkan bahwa sarana belajar berpengaruh terhadap prestasi

belajar siswa.

Masalah prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari masalah belajar,

karena prestasi belajar merupakan hasil dari proses kegiatan belajar mengajar.

Dalam kenyataannya, untuk mencapai prestasi tinggi tidaklah mudah. Aktifitas

pembelajaran harus melibatkan komponen utama dalam pendidikan seperti siswa,

guru, metode, sarana, tujuan, dan administrasi. Komponen-komponen tersebut

harus saling berinteraksi agar menghasilkan output yang berkualitas.

Kondisi ini juga terjadi pada siswa kelas XII Kompetensi keahlian

Administrasi Perkantoran di SMK N 6 Surakarta pada mata pelajaran KKPI.

Metode pembelajaran yang digunakan guru mata pelajaran tersebut adalah dengan

metode penugasan atau resitasi. Menurut Mulyani Sumantri (2001:116) bahwa

metode tugas dan resitasi adalah metode dimana guru memberikan tugas kepada

siswa untuk dikerjakan dengan tujuan untuk merangsang siswa agar aktif belajar,

baik secara individu maupun kelompok. Dalam metode tersebut siswa dituntut

agar menggunakan kreativitas dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Akan tetapi

dalam penerapan metode ini masih terdapat kekurangan. Seharusnya disamping

Page 23: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

4

siswa dituntut untuk menyelesaikan tugas yang diberikan guru, tugas tersebut juga

harus dipertanggungjawabkan dengan cara dikoreksi dan dievaluasi, sehingga

akan diketahui letak kesalahan dan kekurangan tugas yang dikerjakan oleh siswa.

Akan tetapi, dalam penerapannya tugas siswa tidak mendapat

pertanggungjawaban. Hal ini berakibat pada siswa yang kurang sungguh-sungguh

dalam mengerjakan tugas, karena mereka menganggap tugas tersebut tidak

dikoreksi kebenarannya.

Mata Pelajaran KKPI merupakan mata pelajaran yang berkaitan dengan

komputer, jadi sarana yang dimaksud dalam hal ini dikhususkan pada komputer

yang ada di Ruang Laboratorium. Sarana yang ada di Laboratorium tersebut

masih memenuhi syarat untuk kegiatan belajar mengajar. Jumlah komputer yang

ada dalam kelas berjumlah 40 unit sesuai dengan jumlah siswa dalam satu kelas.

Akan tetapi ada sebagian komputer yang kondisinya kurang bagus, sehingga

terkadang ada trouble ketika digunakan. Padahal kegiatan belajar mengajar dalam

mata pelajaran ini adalah praktik. Apabila siswa mengalami masalah ketika

menggunakan komputer saat praktik, maka siswa akan mengalami kesulitan

dalam menerima materi dan mengerjakan tugas. Sebenarnya, selain kondisi sarana

belajar yang ada disekolahan, sarana belajar siswa yang ada di rumah juga

berpengaruh terhadap pemahaman materi oleh siswa. Bagi siswa yang mempunyai

komputer di rumahnya, dapat mengulangi pelajaran dengan belajar mandiri di

rumah. Akan tetapi bagi siswa yang di rumahnya tidak ada komputer, mereka

tidak dapat mengulangi kembali pelajaran di sekolah dan tidak dapat belajar

secara mandiri di rumah. Padahal mata pelajaran ini mengasah segi psikomotorik

siswa, jadi perlu adanya praktik secara mandiri dan berulang-ulang untuk dapat

menguasainya. Materi yang telah diajarkan oleh guru di sekolah belum tentu dapat

diterima secara maksimal oleh setiap siswa. Hal ini berakibat pada prestasi belajar

yang kurang maksimal bagi siswa yang mengalami kendala tersebut.

Masalah tersebut harus segera di atasi dengan melakukan perbaikan dan

penyempurnaan, khususnya dalam penggunaan metode pembelajaran serta

penyediaan sarana belajar yang baik untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan kondisi tersebut, maka peneliti melakukan penelitian tentang

Page 24: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

5

“PENGARUH METODE PEMBELAJARAN PENUGASAN DAN SARANA

BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN

KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI (KKPI)

SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI

PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka dirumuskan tiga

permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran penugasan

terhadap prestasi belajar siswa pada Mata Pelajaran KKPI kelas XII

Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 6 Surakarta Tahun

2010?

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara sarana belajar dengan prestasi

belajar siswa pada Mata Pelajaran KKPI kelas XII Kompetensi Keahlian

Administrasi Perkantoran SMK N 6 Surakarta Tahun 2010?

3. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran penugasan

dan sarana belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa pada

Mata Pelajaran KKPI kelas XII Kompetensi Keahlian Administrasi

Perkantoran SMK N 6 Surakarta Tahun 2010?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara metode

pembelajaran penugasan terhadap prestasi belajar siswa pada Mata Pelajaran

KKPI kelas XII Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 6

Surakarta Tahun 2010.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara sarana belajar

dengan presatasi belajar siswa pada Mata Pelajaran KKPI kelas XII

Page 25: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

6

Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 6 Surakarta Tahun

2010.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara metode

pembelajaran penugasan dan sarana belajar terhadap prestasi belajar siswa

pada Mata Pelajaran KKPI kelas XII Kompetensi Keahlian Administrasi

Perkantoran SMK N 6 Surakarta Tahun 2010.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya:

1. Manfaat teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengkaji lebih dalam tentang metode

pembelajaran.

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengkaji lebih dalam tentang sarana

belajar.

c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengkaji lebih dalam tentang prestasi

belajar.

d. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan wawasan di bidang

pendidikan dan menambah kelengkapan koleksi pustaka dan menjadi dasar

pertimbangan untuk penelitian-penelitian selanjutnya.

2. Manfaat praktis

a. Bagi guru Mata Pelajaran KKPI

Memberikan sumbangan pemikiran bagi para tenaga pengajar dalam

mengelola kegiatan belajar mengajar dan usaha peningkatan prestasi belajar

siswa melalui penggunaan dan pengembangan metode pembelajaran yang

digunakan serta pemanfaatan sarana belajar yang ada.

b. Bagi siswa

Memberikan masukan kepada siswa dalam hal pemanfaatan dan perawatan

sarana belajar yang ada baik di sekolah maupun di luar sekolah.

c. Bagi peneliti

Memberikan masukan dan wawasan tentang masalah metode pembelajaran

dan sarana belajar untuk memaksimalkan pembelajaran sebagai calon guru.

Page 26: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

7

BAB II

LANDASAN TEORI

Kajian teori pada dasarnya merupakan pengkajian terhadap pengetahuan

ilmiah yang sudah ada. Pengkajian berupa konsep, hukum, dan prinsip-prinsip

yang relevan dengan permasalahan penelitian. Selain itu, dikaji pula tentang hasil-

hasil penelitian yang relevan. Kajian ini diperlukan untuk mengidentifikasi unsur

yang mendukung penelitian.

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka digunakan sebagai dasar untuk mencari jawaban atas

suatu masalah. Adapun teori yang peneliti kemukakan sebagai dasar untuk

mencari jawaban dari penelitian ini yaitu tentang: (1) Metode Pembelajaran; (2)

Sarana Belajar; dan (3) Prestasi Belajar.

1. Metode Pembelajaran

Manusia melakukan aktivitas dengan cara atau metode yang tepat dan

sesuai untuk dapat mencapai tujuan. Begitu juga dengan proses belajar mengajar,

dibutuhkan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Diharapkan dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat

atau sesuai, siswa dapat belajar dengan lebih baik.

a. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode merupakan suatu cara yang harus dilalui dalam rangka mencapai

tujuan. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara

kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang

bersangkutan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah dalam proses

belajar mengajar. Metode pembelajaran merupakan cara yang dipakai dalam

proses belajar. Sebagaimana yang disampaikan oleh Nana Sudjana (2009: 76)

bahwa “metode mengajar ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan

hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”. Berkaitan dengan

bagaimana cara yang dilakukan, Muhammad Joko Susilo (2007: 151) menyatakan

bahwa “metode pembelajaran diisi dengan teknik/taktik/strategi yang akan

Page 27: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

8

dilakukan selama proses belajar mengajar, seperti: ceramah, observasi, tanya

jawab, diskusi, role playing, dan lain sebagainya”.

Sejalan dengan berbagai pendapat di atas, yang dimaksud dengan metode

pembelajaran dalam penelitian ini adalah cara atau teknik yang digunakan oleh

guru untuk mengadakan hubungan dan menyajikan materi kepada siswa dengan

berbagai macam cara yang ditempuh sesuai dengan kriteria tertentu untuk

mempermudah pencapaian tujuan belajar. Dalam hal metode pembelajaran yang

digunakan dalam pembelajaran sangat beragam, maka dari itu penggunaan metode

pembelajaran yang variatif dapat membuat siswa lebih termotivasi dalam belajar

dan lebih mudah dalam menerima penjelasan dari guru.

b. Macam-macam Metode Pembelajaran

Jenis-jenis metode pembelajaran sangat beragam, guru dapat memilih

metode pembelajaran sesuai dengan kriteria tertentu agar tujuan pembelajaran

dapat tercapai. Ada beberapa macam metode pembelajaran, diantaranya:

1) Metode ceramah

Metode ini digunakan oleh guru dengan cara berinteraksi melalui penerangan

dan penuturan lisan guru kepada peserta didik. Untuk menjelaskannya guru

dapat menggunakan alat-alat bantu seperti gambar, dan audio visual lainnya.

2) Metode tanya jawab (Respons)

Cara mengajar dimana guru dan murid aktif bersama dengan adanya berbagai

pertanyaan yang dilemparkan guru kepada siswa dan siswa menjawabnya

dengan alasan yang mendukung, atau siswa memberi pertanyaan kepada guru.

Dengan metode ini akan terjadi komunikasi dua arah antara guru dan murid.

3) Metode diskusi

Metode diskusi dilaksanakan dengan percakapan ilmiah yang respontif

berisikan pertukaran pendapat yang dijalin dengan pertanyaan-pertanyaan

problematis, pemunculan ide-ide ataupun pendapat dilakukan oleh beberapa

orang yang tergabung dalam kelompok itu yang diarahkan untuk memperoleh

pemecahan masalahnya dan untuk mencari kebenaran.

Page 28: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

9

4) Metode demonstrasi

Metode demonstrasi merupakan metode yang dilaksanakan dengan

pertunjukan tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda samapi pada

penampilan tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami

oleh peserta didik secara nyata atau tiruannya.

5) Metode sosiodrama (role-playing)

Metode sosiodrama merupakan metode yang dalam pelaksanaannya peserta

didik mendapatkan tugas dari guru untuk mendramatisasikan suatu situasi

sosial yang mengandung suatu problem, agar peserta didik dapat memecahkan

suatu masalah yang muncul dari satu situasi sosial.

6) Metode karya wisata (field trip)

Metode ini dilakukan dengan cara pesiar yang dilakukan oleh peserta didik

untuk melengkapi pengalaman belajar tertentu dan merupakan bagian integral

dari kurikulum sekolah. Dengan karya wisata sebagai metode belajar

mengajar, anak didik dibawah bimbingan guru mengunjungi tempat-tempat

tertentu dengan maksud untuk belajar.

7) Metode kerja kelompok

Dalam metode ini siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan

(kelompok) tersendiri, ataupun dibagi atas kelomok-kelompok kecil atau sub-

sub kelompok.

8) Metode latihan (drill)

Metode training merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk

menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Selain itu juga sebagai sarana

untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan

keterampilan.

9) Metode penugasan dan resitasi

Metode penugasan dan resitasi adalah cara penyajian bahan pelajaran di mana

guru memberikan tugas tertentu agar murid melakukan kegiatan belajar,

kemudian harus dipertanggungjawabkan.

Page 29: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

10

10) Metode Eksperimen

Metode eksperimen merupakan cara penyajian bahan pelajaran di mana siswa

melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan sendiri sesuatu

pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari. (Syaiful Sagala, 2007: 201-221)

J.J. Hasibuan dan Moedjiono (2009: 27) menambahkan satu jenis metode

pembelajaran yang lain, yaitu metode simulasi. Mereka mengemukakan bahwa

“Metode simulasi dilaksanakan dengan tiruan atau perbuatan yang hanya pura-

pura saja (dari fakta simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat seolah-olah;

dan simulation artinya tiruan atau perbuatan yang pura-pura saja)”. Metode

simulasi digunakan untuk menjelaskan sesuatu melalui perbuatan yang berpura-

pura atau melalui proses tingkah laku imitasi agar diperoleh pemahaman tentang

hakekat suatu konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.

Selain metode-metode pembelajaran di atas,ada beberapa macam metode

pembelajaran yang lain sebagai berikut:

1) Metode problem solving

Metode ini dimulai dari pengidentifikasian masalah, pencarian data sampai

penarikan kesimpulan.

2) Metode resource person

Dalam metode ini orang luar bukan guru memberikan pelajaran kepada siswa.

Jadi yang memberikan penjelasan bukan guru sendiri, akan tetapi juga

narasumber dari pihak luar sekolah.

3) Metode survei

Survei adalah cara untuk memperoleh informasi atau keterangan dari

sejumlah unit dengan observasi dan komunikasi secara langsung terhadap

nara sumber atau obyek penelitian. Dalam metode ini siswa dituntut untuk

terjun langsung ke lapangan. (Nana Sudjana, 2009: 85-88)

Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru Mata Diklat KKPI adalah

metode penugasan dan resitasi. Metode penugasan dan resitasi adalah metode

pembelajaran yang disajikan dengan cara pemberian tugas kepada siswa,

kemudian tugas-tugas yang telah dikerjakan tersebut dipertanggungjawabkan

dengan cara evaluasi atau koreksi. Evaluasi tersebut dilakukan oleh guru untuk

Page 30: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

11

mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan.

Berdasarkan evaluasi tersebut, siswa juga dapat mengetahui kekurangan dari tugas

yang telah mereka kerjakan.

c. Metode Penugasan dan Resitasi

Metode penugasan dan resitasi adalah suatu metode yang disajikan oleh

guru dengan cara pemberian tugas kepada siswa, kemudian tugas tersebut

dipertanggungjawabkan di akhir pembelajaran. Adapun penjelasan teori tentang

pengertian metode penugasan dan resitasi, jenis tugas, langkah-langkah

pelaksanaan metode penugasan dan resitasi, kelebihan dan kelemahan metode

penugasan dan resitasi, serta indikator metode penugasan dan resitasi.

1) Pengertian Metode Penugasan dan Resitasi

Metode penugasan dan resitasi adalah suatu metode yang disajikan oelh

guru dengan cara pemberian tugas kepada siswa, kemudian tugas tersebut

dipertanggungjawabkan di akhir pembelajaran. Syaiful Sagala (2007: 219)

menyebutkan “metode penugasan dan resitasi adalah cara penyajian bahan

pelajaran dimana guru memberikan tugas tertentu agar murid melakukan kegiatan

belajar, kemudian harus dipertanggungjawabkannya. Tugas yang diberikan oleh

guru dapat memperdalam bahan pelajaran, dan dapat pula mengecek bahan yang

telah dipelajari. Tugas dan resitasi merangsang anak untuk aktif belajar baik

secara individual maupun kelompok”. Nana Sudjana (2009:81) menambahkan

bahwa tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah, tetapi jauh lebih

luas. Tugas dapat dilaksanakan di rumah, sekolah, perpustakaan, maupun di

tempat lainnya. Metode tugas belajar dan resitasi adalah metode dengan yang

dilakukan dengan cara tugas diberikan oleh guru kepada siswa untuk dikerjakan

bertujuan untuk merangsang siswa agar aktif belajar, baik secara individual

maupun kelompok.

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa metode penugasan dan resitasi

merupakan metode pembelajaran dimana guru memberikan tugas kepada siswa

baik secara individu maupun kelompok dengan tujuan untuk merangsang siswa

agar aktif belajar. Tugas tersebut dilaksanakan dan dikerjakan di berbagai tempat

Page 31: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

12

sesuai jenis tugasnya. Setelah itu dilakukan pertanggungjawaban terhadap tugas

yang telah dikerjakan oleh siswa.

2) Jenis-jenis Tugas

Tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa mempunyai jenis yang

beragam, tugas tersebut dapat berupa tugas individu maupun tugas kelompok.

Tugas individu merupakan tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa secara

individual, jadi dalam pengerjaan tugas siswa harus dilakukan secara individu.

Sedangkan tugas kelompok merupakan tugas yang diberikan guru kepada siswa

dengan cara kelompok, jadi dalam pengerjaannya tugas dikerjakan oleh tiap-tiap

kelompok.

Menurut Nana Sudjana (2009: 81), ada beberapa jenis tugas berdasarkan

tugas motorik (pekerjaan motorik), tugas di laboratorium dan lain-lain”. Tugas

menyusun laporan merupakan tugas yang diberikan kepada siswa, dimana mereka

dituntut untuk memberikan laporan atas hasil yang mereka lakukan sebelumnya

baik berupa lisan maupun tulisan. Tugas ini biasanya diberikan kepada siswa

setelah mereka melaksanakan praktik lapangan. Tugas motorik merupakan tugas

yang diberikan kepada siswa kaitannya untuk memfokuskan pada kemampuan

siswa secara motorik. Tugas laboratorium adalah tugas yang diberikan guru

kepada siswa di laboratorium, yang kaitnnya dengan kegiatan laboratorium.

Jenis tugas yang diberikan guru dalam pembelajaran KKPI terkadang

bersifat individu ataupun kelompok. Hal ini bertujuan agar siswa dapat bekerja

secara individu maupun dengan cara berkelompok/bekerjasama. Tugas-tugas

tersebut berupa tugas motorik dan tugas laboratorium. Tugas tersebut disesuaikan

dengan tujuan pembelajaran yang lebih terfokus pada segi psikomotorik siswa.

3) Langkah-langkah Menggunakan Metode Tugas dan Resitasi

Penggunaan metode tugas dan resitasi memiliki beberapa fase, mulai dari

pemberan tugas, fase pelaksanaan tugas, sampai dengan pertanggung jawaban

tugas. Fase pemberian tugas adalah fase dimana siswa diberi tugas oleh guru. Fase

pelaksanaan tugas adalah fase dimana guru memberikan penjelasan tentang tugas

yang diberikan, penjelasan tersebut berisi tentang cara pengerjaan tugas sampai

dengan peraturan pengerjaan tugas. Fase pertanggungjawaban adalah fase terakhir

Page 32: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

13

dalam pelaksanaan metode tugas dan resitasi. Pada fase ini pekerjaan siswa

dipertanggungjawabkan kebenarannya, selain itu juga untuk menentukan nilai

bagi tugas yang dikerjakan oleh siswa.

Rincian tentang langkah-langkah menggunakan metode tugas dan resitasi

adalah sebagai berikut:

a) Fase pemberian tugas

Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan:

(1) Tujuan yang akan dicapai. Hal ini disesuaikan dengan tujuan yang akan

dicapai, apakah dari segi kognitif, afektif, atau pesikomotorik siswa.

(2) Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang

ditugaskan tersebut. Tugas yang diberikan jelas maksdunya, sehingga

siswa dapat memahami bagaimana untuk menyelesaikan tugas tersebut.

(3) Sesuai dengan kebutuhan siswa. Tugas yang diberikan harus sesuai

dengan kebutuhan siswa, dalam hal sesuai dengan jurusan atau

bidangnya masing-masing.

(4) Ada petunjuk/sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa. Sumber

yang lain diperlukan untuk menjadi dasar bagi siswa dalam mengerjakan

tugas secara ilmiah.

(5) Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut. Hal ini

perlu diberikan karena siswa membutuhkan waktu yang sesuai dengan

tugas yang diberikan. Apabila tugas yang diberikan agak banyak, maka

waktu yang disediakan juga harus disesuaikan.

b) Langkah pelaksanaan tugas

Hal yang harus dilakukan dalam hal ini adalah:

(1) Diberikan bimbingan/pengawasan oleh guru. Guru memberikan

penjelasan tentang tugas yang diberikan agar siswa memahami apa

maksud dari tugas tersebut.

(2) Diberikan dorongan sehingga anak mau bekerja. Hal ini perlu dilakukan

untuk memotivasi siswa agar mau mengerjakan, biasanya dengan adanya

reward.

Page 33: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

14

(3) Diusahakan/dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain.

Hal ini dilakukan agar siswa mendapat pengalaman belajar sendiri, dan

hasilnya akan lebih maksimal dibandingkan dengan bantuan orang lain.

(4) Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik

dan sistematik. Hal ini perlu dilakukan untuk melatih siswa bekerja

secara sistematis dan teratur.

c) Fase mempertanggungjawabkan tugas.

Hal yang harus dikerjakan pada fase ini adalah:

(1) Laporan siswa baik lisan/tertulis dari apa yang telah dikerjakannya. Hal

ini merupakan tanda bukti bahwa siswa telah melakukan/melaksanakan

tugasnya.

(2) Ada tanya jawab kelas, hal ini perlu dilakukan untuk memperjelas

jawaban yang benar dari tugas tersebut.

(3) Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes atau cara

lainnya. (Nana Sudjana, 2009: 81)

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat diketahui bahwa metode tugas dan

resitasi memiliki beberapa tahap dalam pelaksanaannya. Mulai dari fase

pemberian tugas, pelaksanaan tugas, sampai pertanggungjawaban tugas. Semua

lagkah tersebut perlu dilakukan agar pelaksanaan pembelajaran dengan metode

penugasan dan resitasi dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

d. Prinsip-prinsip Pemilihan Metode Pembelajaran

Pemilihan metode pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar

mengajar harus mempunyai dasar. Dengan berpacu pada dasar tersebut, maka

pemilihan metode pembelajaran akan mempunyai alasan yang jelas dan tidak

memilihnya secara acak. Seorang guru dianjurkan untuk menggunakan berbagai

macam metode dalam mengajar. Beberapa prinsip dasar pemilihan metode

pembelajaran yaitu:

1) Tujuan pelajaran

Tujuan pengajaran pada setiap ranah (kognitif, afektif, psikomotorik)

memerlukan metode yang berbeda-beda. Oleh karena itu, metode yang

digunakan harus sesuai dengan ranah tujuan pengajaran.

Page 34: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

15

2) Materi pengajaran

Metode yang digunakan untuk mengajarkan materi yang berupa fakta akan

berbeda dengan metode yang digunakan untuk mengajar materi berupa

konsep, prosedur, atau lainnya. Oleh karena itu metode yang digunakan harus

disesuaikan dengan materinya.

3) Besar kelas (jumlah siswa)

Kelas dengan jumlah siswa antara 5-10 orang akan berbeda metode yang

digunakan untuk kelas dengan jumlah siswa 50-100 orang. Jumlah siswa

yang besar akan lebih cocok dengan metode ceramah, dan kurang cocok

apabila menggunakan metode diskusi karena membutuhkan waktu yang agak

lama.

4) Kemampuan siswa

Metode yang digunakan harus disesuaikan dengan tingkat kematangan siswa

dari segi mental, fisik, maupun intelektual. Siswa dengan kemampuan rendah

tidak mungkin menggunakan metode yang menuntut kreatifitas yang tinggi.

Kemampuan siswa yang berbeda satu dengan lainnya harus dijadikan prinsip

dalam pemilihan metode pembelajaran.

5) Kemampuan guru/dosen/instruktur

Guru merupakan pihak yang sangat menentukan hasil belajar siswa. Oleh

karena itu, pemilihan metode belajar harus disesuaikan dengan kemampuan

guru sendiri. Guru harus memilih metode yang tepat dalam mengajar

sehingga materi yang disampaikannya dapat dipahami dengan mudah oleh

siswa.

6) Fasilitas yang tersedia

Metode yang memerlukan fasilitas tertentu tidak akan dapat digunakan jika

sekolah, guru, dan siswa tidak memiliki fasilitas yang lengkap. Oleh karena

itu, untuk memilih metode pembelajaran harus dipertimbangkan dari fasilitas

yang tersedia.

7) Alokasi waktu

Waktu merupakan patokan utama dalam pelaksanaan pembelajaran. Oleh

karena itu, metode pembelajaran harus sesuai dengan waktu yang tersedia

Page 35: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

16

untuk dapat melakasanakan kegiatan pembelajaran. Materi yang disajikan

dalam waktu singkat menggunakan metode yang berbeda dengan penyajian

materi yang memerlukan waktu yang banyak. (Slameto, 1991: 98-99)

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa pemilihan metode pembelajaran

didasarkan pada tujuan pelajaran, materi pengajaran, besar kelas (jumlah siswa),

kemampuan siswa, kemampuan guru/dosen/instruktur, fasilitas yang tersedia,

serta alokasi waktu. Dalam proses belajar mengajar KKPI, pemilihan metode

pembelajaran disesuaikan dengan tujuan pengajaran yaitu psikomotorik siswa.

Jadi siswa harus dapat melaksanakan langsung materi yang diajarkan. Oleh karena

itu, metode yang cocok dalam pengajaran KKPI adalah metode penugasan dan

resitasi dengan kombinasi metode ceramah apabila siswa masih memerlukan

penjelasan lebih dari guru.

e. Indikator Metode Pembelajaran

Sesuai dengan prinsip pemilihan metode pembelajaran, indikator yang

harus terpenuhi agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik yaitu:

1) Ketepatan metode dengan tujuan pengajaran

Metode pembelajaran yang digunakan guru dipilih berdasarkan tujuan-tujuan

instruksional yang telah ditetapkan. Setiap metode pembelajaran hanya sesuai

atau tepat untuk mencapai tujuan belajar yang tertentu pula.

2) Kesesuaian metode dengan materi

Metode pembelajaran yang digunakan guru disesuaikan dengan materi

pelajaran untuk mempermudah siswa dalam menyerap materi pelajaran. Guru

harus selalu mencari cara-cara baru untuk menyesuaikan pengajaran dengan

situasi baru yang dihadapi.

3) Kesesuaian metode dengan jumlah siswa

Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru disesuaikan dengan jumlah

siswa yang ada di kelas. Misalnya apabila jumlah siswa yang ada di kelas

besar, maka metode pembelajaran yang sesuai adalah dengan metode ceramah.

Seperti yang diungkapkan oleh Syaiful Sagala (2007: 202) “metode ceramah

digunakan jika jumlah khalayak cukup banyak”.

4) Metode sesuai dengan taraf berpikir dan kemampuan siswa

Page 36: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

17

Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru harus sesuai dengan tingkat

kemampuan siswa dalam memahami materi.

5) Metode sesuai dengan keterampilan guru dalam menggunakannya

Syarat utama penggunaan metode pembelajaran adalah guru mampu

menggunakannya dengan tepat dalam proses belajar mengajar. Keterampilan

guru dalam mengajar akan sangat menentukan berhasil tidaknya proses

pembelajaran.

6) Sarana belajar yang tersedia lengkap dan kualitasnya baik

Dengan fasilitas belajar yang tersedia dengan lengkap, maka akan dapat

mendukung kelancaran penerapan metode pembelajaran yang digunakan oleh

guru. Dalam menggunakan dan melakukan variasi metode pembelajaran yang

digunakan, guru harus menyesuaikan dengan sarana belajar yang ada dan

disesuaikan kualitasnya.

7) Penggunaan waktu yang efektif dan efisien

Untuk menentukan metode yang digunakan, disesuaikan dengan waktu yang

ada. Sehingga tidak ada waktu yang terbuang sia-sia atau waktu yang tersedia

kurang.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat diketahui bahwa indikator metode

pembelajaran yang baik adalah didasarkan pada prinsip pemilihan metode

pembelajaran. Indikator-indikator tersebut diantaranya; ketepatan dengan tujuan

pengajaran, kesesuaian dengan materi, kesesuaian dengan jumlah siswa, sesuai

dengan taraf berpikir dan kemampuan siswa, keterampilan guru dalam

menggunakannya, fasilitas belajar yang tersedia lengkap dengan kualitas baik,

penggunaan waktu yang efektif dan efisien. Apabila indikator metode

pembelajaran dapat terpenuhi dengan baik, maka dapat dikatakan pembelajaran

tersebut adalah pembelajaran yang sempurna.

f. Pengaruh Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi Siswa

Metode pembelajaran yang diterapkan guru hendaknya dapat mewujudkan

hasil karya siswa. Siswa dituntun untuk dapat berfikir kritis dan kreatif dengan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan ide-idenya. Syaiful

Sagala (2007: 201) mengungkapkan “hal yang penting dalam metode ialah bahwa

Page 37: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

18

setiap metode pembelajaran yang digunakan bertalian dengan tujuan belajar yang

ingin dicapai”. Setiap jenis metode pengajaran harus sesuai atau tepat untuk

mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi untuk tujuan yang berbeda guru harus

mengadakan teknik penyajian yang berbeda sekaligus untuk mencapai tujuan

pengajarannya. Untuk mendorong keberhasilan guru dalam proses belajar

mengajar, guru seharusnya mengerti akan fungsi langkah-langkah pelakasanaan

metode mengajar.

Ketepatan dalam pemilihan metode pembelajaran sangat berpengaruh

terhadap prestasi siswa. Penerapan metode yang tepat dengan berbagai macam

indikator tertentu dapat meningkatkan minat siswa pada bahan pelajaran yang

disampaikan. Minat siswa yang besar pada akhirnya akan berpengaruh terhadap

prestasi yang akan diraihnya. Apabila pemilihan metode kurang sesuai dengan

indikatornya, maka akan berakibat pada kelas yang kurang bergairah dan kondisi

siswa kurang kreatif. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap prestasi yang

diraihnya.

Ratih Purwaningsih dalam penelitiannya menyebutkan “dengan menguasai

berbagai macam metode pembelajaran, guru dapat menguasai kelebihan dan

kelemahan masing-masing metode pembelajaran. Selanjutnya dengan mengetahui

karakteristik siswa, guru dapat menentukan metode pembelajaran yang tepat

untuk diterapkan sesuai dengan karakteristik siswa”. Dari pernyataan tersebut

dapat diketahui bahwa pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan

kriteria-kriteria tertentu.

Setiap metode pembelajaran di atas, memiliki satu ‘ranah pembelajaran’

yang paling menonjol meskipun juga mengandung ranah pembelajaran lainnya.

Ranah pembelajaran tersebut ada 3, yaitu ranah kognitif atau ranah perubahan

pengetahuan (P); Ranah afektif atau ranah perubahan sikap-perilaku (S); dan

ranah psikomotorik atau ranah perubahan/peningkatan keterampilan (K). Metode

pembelajaran yang menonjolkan pada ranah kognitif diantaranya; metode diskusi,

metode ceramah, metode studi kasus, metode demonstrasi. Sedangkan metode

yang menonjolkan pada ranah afektif diantaranya; metode bermain peran/role

playing, dan metode sosio drama. Dan metode yang menonjolkan pada ranah

Page 38: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

19

psikomotorik siswa diantaranya; metode penugasan, metode praktik lapangan,

metode simulasi.

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa pemilihan metode pembelajaran

sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Untuk memilih metode

pembelajaran yang sesuai harus berdasarkan krtiteria-kriteria tertentu, dan tidak

ditentukan secara acak. Apabila metode pembelajaran yang digunakan kurang

sesuai, akan berakibat pada pemahaman siswa yang kurang tentang materi yang

diajarkan. Sebaliknya jika pemilihan metode sesuai dengan kriteria, siswa dapat

memahami materi dengan baik. Metode pembelajaran yang digunakan

mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Oleh karena itu, terkadang

guru mengkombinasikan antara satu metode dengan metode yang lain untuk

menutupi kekurangan. Hasilnya akan lebih maksimal, karena siswa tidak merasa

bosan dengan metode yang berbeda-beda dan variatif. Penggunaan metode

pebelajaran tersebut juga disusaikan dengan materi yang diajarkan, apakah cocok

dengan metode yang menonjolkan pada ranah kognitif, afektif, atau psikotorik

siswa.

2. Sarana Belajar

Sarana dapat mendukung kelancaran serta mencapai hasil yang maksimal

dari aktivitas yang dilakukan seseorang. Begitu juga dengan kegiatan belajar

mengajar yang memerlukan adanya sarana yang memadai sehingga dapat

mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar. Diharapkan dengan adanya

sarana belajar yang memadai akan memudahkan siswa untuk lebih giat belajar

dan mencapai prestasi yang lebih baik.

a. Pengertian Sarana Belajar

Sarana yaitu segala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan dan

kelancaran dalam pelaksanaan suatu kegiatan usaha yang berupa benda-benda.

Belajar merupakan suatu usaha yang disengaja dengan tujuan terjadi perubahan

tingkah laku seseorang dari tidak tahu menjadi tahu. Sedangkan sarana belajar

merupakan alat-alat yang dipakai untuk mendukung kegiatan pembelajaran.

Secara umum sarana pendidikan merupakan semua fasilitas yang menunjang

Page 39: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

20

proses pencapian tujuan pendidikan yang meliputi personil, kurikulum, benda, dan

biaya. Secara khusus sarana pendidikan diartikan sebagai semua benda bergerak

maupun tidak bergerak yang digunakan dalam proses belajar mengajar agar

pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan lancar, teratur, efektif, dan efisien.

A. Soedomo Hadi (2005: 81) berpendapat “alat pendidikan hal yang tidak

saja memuat kondisi-kondisi yang memungkinkan terlaksananya pekerjaan

mendidik, tetapi alat pendidikan itu telah mewujudkan diri sebagai perbuatan atau

situasi, yang dicita-citakan dengan tegas, untuk mencapai tujuan pendidikan”.

Hafidz dalam Muhammad Joko Susilo (2007: 65) berpendapat “sarana pendidikan

adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan

menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar mengajar, seperti gedung,

ruang kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media pengajaran.”

Dengan demikian, dapat ditegaskan bahwa sarana belajar adalah segala

sesuatu yang dapat memberikan kemudahan dan kelancaran dalam pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar yang berupa benda-benda yang mempunyai fungsi

sebagai alat untuk mempermudah dan memperlancar kegiatan belajar mengajar,

sehingga tujuan pendidikan yang diharapkan dapat tercapai dengan baik. Sarana

dan prasarana pendidikan juga harus dimanajemen dengan baik agar dapat

memberikan kontribusi yang optimal pada jalannya proses pendidikan di sekolah.

Dengan tersedianya alat-alat atau fasilitas belajar yang memadai secara kuantitatif

maupun kualitatif serta relevan dengan kebutuhan dan dapat dimanfaatkan secara

optimal untuk kepentingan proses pendidikan dan pengajaran, baik oleh guru

sebagai pengajar maupun murid sebagai pelajar.

b. Sarana yang Diperlukan Dalam Pembelajaran KKPI

Pembelajaran Perangkat Lunak diperlukan adanya sarana yang dapat

menunjang kelancaran dalam proses belajar dan mengajar. Sarana-sarana tersebut

adalah:

1) Komputer yang ada di laboratorium.

2) Software materi yang diajarkan.

3) Alat pendukung seperti LCD proyektor, printer dan scanner.

4) Terkoneksi dengan jaringan internet yang memadai.

Page 40: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

21

Sarana-sarana tersebut harus terpenuhi dalam pembelajaran KKPI. Apabila

salah satu dari sarana tidak terpenuhi atau mengalami gangguan maka kegiatan

pembelajaran juga akan mengalami hambatan, untuk menghidari hal tersebut

diperlukan adanya perawatan rutin dan pengecekan terhadap seluruh sarana yang

ada di laboraturium. Dengan demikian proses pembelajaran dapat berjalan dengan

lancar tanpa hambatan dari segi sarana belajar.

c. Indikator Sarana Belajar Dalam Pembelajaran KKPI

Berdasarkan uraian sarana-sarana yang diperlukan dalam pembelajaran

KKPI di atas, berikut adalah indikator sarana belajar tersebut:

1) Jumlah komputer sesuai dengan jumlah siswanya.

Jumlah komputer sebagai sarana belajar sesuai dengan jumlah siswa. Siswa

dapat mengoperasikan komputer secara invidu atau sendiri.

2) Software yang digunakan dapat mendukung materi yang diajarkan.

Penggunaan Software yang up to date untuk menyampaikan materi sangat

mendukung kegiatan pembelajaran. Apabila software yang digunakan tidak

mendukung materi yang diajarkan, akan mengakibatkan kesulitan bagi siswa

maupun guru.

3) Memiliki alat pendukung seperti LCD proyektor, printer dan scanner dengan

kondisi yang baik.

Untuk menyampaikan materi pelajaran harus didukung dengan alat

pendukung yang baik dan lengkap. Dengan demikian proses pembelajaran

akan dapat berjalan dengan baik.

4) Terkoneksi dengan jaringan internet yang memadai.

Materi yang berkaitan tentang internet akan dapat disampaikan oleh guru

dengan lancar karena koneksi internet yang memadai. Sehingga siswa dapat

memahami materi dengan baik.

Apabila indikator-indikator tersebut dapat terpenuhi, maka dalam

pemebelajaran akan lancar dan tidak ada hambatan yang disebabkan oleh sarana

belajar yang kurang baik. Proses pembelajaran yang lancar diharapkan akan

membuat guru dan murid dapat melaksanakan tugas mereka dengan baik dalam

Page 41: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

22

proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa akan dapat mengembangkan

kemampuan mereka secara maksimal.

d. Pengaruh Sarana Belajar Terhadap Prestasi Siswa

Sarana belajar dapat menunjang kelancaran proses belajar baik di rumah

maupun di sekolah. Dengan adanya sarana belajar yang memadai, maka

kelancaran dalam belajar akan dapat terwujud. Kaitannya dengan fasilitas belajar,

Slameto (2003: 63) mengemukakan:

Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misal

makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan

fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis-

menulis, buku-buku dan lain-lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi

jika keluarga mempunyai cukup uang.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat diketahui bahwa sarana belajar erat

kaitannya dengan kondisi ekonomi orang tua siswa. Dengan kondisi ekonomi

orang tua yang tercukupi, maka orang tua akan lebih mempunyai kemampuan

untuk mencukupi kebutuhan anaknya termasuk dalam hal penyediaan sarana

belajar di rumah yang memadai.

Kelengkapan dan kualitas sarana belajar sangat berpengaruh terhadap

prestasi belajar siswa. Semakin lengkap dan kualitas sarana belajar yang baik,

maka akan dapat mendukung siswa dalam proses belajar mengajar dan

pemahaman materi akan lebih mudah. Semakin tersedia fasilitas yang memadai

bagi para siswa seperti buku-buku pegangan, sarana belajar, dan kebutuhan

finansial yang relevan, maka kesempatan siswa untuk berkembang dapat lebih

fokus karena para mereka dapat memusatkan perhatiannya pada mata pelajaran di

sekolahan.

Sarana belajar yang terpenuhi akan dapat membuat siswa akan lebih

nyaman dan motivasi belajarnya meningkat. Dengan demikian akan berdampak

positif tehadap hasil belajar siswa. Akan tetapi apabila sarana belajar yang ada

kurang lengkap atau kualitasnya kurang baik, maka akan berdampak kurang baik

juga terhadap siswa. Mereka akan merasa kurang nyaman, kurang semangat

dalam belajar, gelisah, kecewa, yang nantinya akan berakitbat pada hasil belajar

siswa yang kurang maksimal.

Page 42: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

23

Begitu juga dengan pemenuhan kelengkapan sarana belajar di sekolah, jika

sekolah memiliki kemampuan keuangan yang baik, maka kelengkapan sarana

penunjang kegiatan belajar siswa dapat terpenuhi dengan baik. Semakin lengkap

sarana belajar, akan semakin mempermudah dalam melakukan kegiatan belajar.

Sebagaimana dikemukakan oleh S. Nasution (2008: 70):

Untuk memperbaiki mutu pengajaran harus di dukung oleh berbagai

fasilitas, sumber belajar dan tenaga pembantu antara lain diperlukan

sumber-sumber dan alat-alat yang cukup untuk memungkinkan murid

belajar secara individual. Antara lain diperlukan sumber-sumber dan alat-

alat yang cukup untuk memungkinkan murid belajar secara individual.

Dengan demikian, adanya sarana belajar yang lengkap diharapkan akan terjadi

perubahan. Misalnya dengan sekolah menyediakan sarana belajar yang lengkap,

siswa akan lebih bersemangat dalam belajar. Siswa tidak perlu meminjam ataupun

menggantungkan tugasnya pada teman, karena ia dapat mengerjakan tugasnya

sendiri dengan sarana belajar yang telah disediakan. Ketersediaan sarana belajar

di sekolah yang lengkap dan memadai merupakan indikasi atau syarat menjadi

sekolah dengan mutu yang baik. Sarana belajar merupakan bagian dari fasilitas

belajar. Jadi semakin lengkap fasilitas belajar yang ada, maka sarana belajar yang

tersedia juga semakin lengkap.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diuraikan bahwa sarana belajar yang

dimiliki siswa juga dipengaruhi oleh latar belakang ekonomi keluarga, siswa yang

mempunyai latar belakang ekonomi keluarga lebih tercukupi cenderung

mempunyai kelengkapan sarana belajar yang lebih lengkap. Hal ini sangat

berpengaruh pada penyerapan materi yang telah diajarkan oleh guru. Siswa yang

latar belakang ekonomi keluarganya lebih mapan dapat menerima materi dengan

lebih baik dibandingkan siswa yang sarana belajar mereka masih kurang.

Sekolah akan menjadi sekolah mempunyai mutu baik jika dalam

penyelengaraan kegiatan belajarnya tidak hanya didukung oleh potensi siswa

maupun kemampuan guru dalam mengajar ataupun oleh lingkungan sekolah, akan

tetapi juga harus didukung dengan adanya kelengkapan fasilitas belajar siswa

yang memadai sehingga penggunaannya akan menunjang kemudahan siswa dalam

kegiatan belajarnya.

Page 43: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

24

3. Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai dalam belajar. Hasil belajar

tersebut berupa angka yang menunjukkan nilai belajar siswa. Hasil belajar

tersebut diperoleh dari evaluasi belajar. Setelah melaksanakan proses belajar, guru

akan mengadakan evaluasi guna mengetahui prestasi belajar siswa yang dapat

berupa peningkatan kemampuan siswa, baik dari segi pemahaman, keterampilan,

dan sikapnya. Evaluasi tersebut dilakukan setelah proses pembelajaran. Tujuan

diadakan evaluasi salah satunya adalah untuk mengetahui keberhasilan proses

pembelajaran yang telah dilakukan.

a. Pengertian Prestasi Belajar

Harapan dari belajar adalah adanya perubahan yang dapat ditunjukkan

dalam bentuk kemampuan yang dikuasai yaitu prestasi. Untuk mengetahui

berhasil tidaknya siswa dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi,

tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar

mengajar berlangsung. Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau

ketrampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan

dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Muhibbin Syah (1995:

210) menyebutkan “hasil belajar yang ideal meliputi segenap ranah psikologis

yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa”. Sedangkan

Nana Sudjana (2005: 22) menyebutkan “hasil yang diperoleh dari penilaian

dinyatakn dalam bentuk hasil belajar, dan tindakan atau kegiatan tersebut

dinamakan penilaian hasil belajar”.

Nana Sudjana (2009: 111) menyatakan “untuk menentukan tercapai

tidaknya tujuan pendidikan dan pengajaran perlu dilakukan usaha atau tindakan

penilaian atau evaluasi.”. Kaitannya dengan hal tersebut maka pada umumnya

penilaian hasil belajar siswa disekolah biasanya dilambangkan dengan angka-

angka atau huruf, angka 0-10 untuk penguasaan ranah kognitif dan dengan huruf

A, B, C, D untuk menggambarkan hasil belajar afektif dan psikomotoris siswa.

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa prestasi belajar merupakan hasil

yang telah dicapai seseorang setelah melakukan usaha belajar, di mana usaha

tersebut merupakan tingkat keberhasilan yang telah dicapai dalam mencapai

Page 44: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

25

tujuan belajar. Prestasi belajar dapat diketahui dari hasil belajar yang dicapai

melalui penilaian terhadap penguasaan pengetahuan materi dan keterampilan yang

diperoleh siswa melalui proses belajar mengajar yang dinyatakan dalam simbol,

angka, dan huruf. Prestasi belajar dapat diketahui dari hasil evaluasi, yaitu hasil

penilaian terhadap prestasi siswa. Prestasi belajar siswa juga harus dapat mewakili

kemampuan yang dimiliki siswa dari segi kognitif, afektif, serta psikomotoriknya.

b. Fungsi Prestasi Belajar

Prestasi belajar mempunyai fungsi dalam usaha untuk mengetahui berhasil

atau tidaknya suatu proses pembelajaran. Fungsi prestasi belajar menurut Zainal

Arifin (1990: 3) adalah sebagai berikut:

1) Sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah

dikuasai anak didik.

2) Sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.

3) Sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan,

4) Sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan.

5) Dapat dijadikan indicator terhadap daya serap anak didik.

Sedangkan Cronbach dalam Zainal Arifin (1990: 4) mengungkapkan

kegunaan dari prestasi belajar adalah:

1) Sebagai umpan balik bagi pendidik dalam mengajar.

2) Untuk keperluan diagnostik.

3) Untuk bimbingan dan penyuluhan

4) Untuk keperluan seleksi.

5) Untuk keperluan penempatan atau penjurusan.

6) Untuk menentukan isi kurikulum.

7) Untuk menentukan kebijakasanaan sekolah.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang fungsi prestasi di atas, dapat

diketahui bahwa prestasi belajar sangat penting baik bagi siswa maupun sebuah

lembaga/institusi pendidikan. Bagi siswa, prestasi belajar perlu diketahui untuk

mengetahui kemampuan diri mereka dalam melaksanakan pembelajaran.

Sedangkan bagi lembaga/institusi pendidikan (sekolah), prestasi belajar akan

menunjukkan atau memperlihatkan kualitas pengajaran pada sekolah itu sendiri.

Prestasi belajar dapat dijadikan sebuah dasar atau acuan untuk menentukan

strategi yang lebih baik dalam penyelenggaraan proses pembelajaran.

Page 45: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

26

c. Cara Mengukur Prestasi Belajar Siswa

Prestasi belajar siswa dapat diketahui melalui hasil evaluasi belajar.

Evaluasi belajar lazimnya adalah berbentuk tes yang terdiri dari berbagai soal atau

perintah. Tes berisi pertanyaan atau tugas yang harus dijawab atau dikerjakan oleh

siswa. Dari jawaban dan pekerjaan itulah dapat diketahui nilai siswa yang

menyatakan taraf prestasi belajar siswa.

Evaluasi dalam pembelajaran mempunyai beberapa jenis. Menurut Oemar

Hamalik (2001: 212) ada empat jenis evaluasi berdasarkan pada fungsi evaluasi

pembelajaran diantaranya:

1) Evaluasi sumatif, untuk menentukan angka kemajuan hasil belajar para

siswa.

2) Evaluasi penempatan, untuk menempatkan para siswa dalam situasi

belajar mengajar yang serasi.

3) Evaluasi diagnostik, untuk membantu para siswa mengatasi kesulitasn-

kesulitan belajar yang mereka hadapi.

4) Penilaian formatif yang berfungsi untuk memperbaiki proses belajar

mengajar.

Ada dua tahap tes yang dilaksanakan dalam penilaian hasil belajar yaitu

tes sumatif dan formatif. Pengertian tes-tes tersebut adalah sebagi berikut:

1) Tahap jangka pendek atau penilaian formatif, yaitu penilaian yang

dilaksanakan guru pada akhir proses belajar mengajar. Tujuan utama

penilaian formatif adalah untuk perbaikan proses belajar mengajar.

2) Tahap jangka panjang atau penilaian sumatif, yaitu penilaian yang

dilaksanakan setelah proses belajar mengajar berlangsung beberapa kali

atau setelah menempuh periode tertentu misalnya tengah semester atau

akhir semester. Tujuan utama penilaian sumatif adalah untuk

menetapkan keberhasilan siswa dalam menguasai tujuan instruksional

atau tujuan kurikuler. Tes ini lebih banyak ditujukan kepada siswa,

tidak dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar

secara langsung. Yang dapat diperbaiki berdasarkan hasil tes ini adalah

perbaikan pada bahan atau materi yang akan diberikan pada semester

berikutnya. (Nana Sudjana, 2009: 112)

Page 46: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

27

Evaluasi pembelajaran mempunyai beberapa fungsi, yaitu:

1) Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajar para siswa.

Angka-angka yang diperoleh dicantumkan sebagai laporan kepada

orang tua, untuk kenaikan kelas, dan penentuan kelulusan para siswa.

2) Untuk menempatkan siswa ke dalam situasi belajar mengajar yang tepat

dan serasi dengan tingkat kemampuan, minat, dan berbagai

karakteristik yang dimilki oleh setia siswa.

3) Untuk mengenal latar belakang siswa (psikologis, fisik, dan

lingkungan) yang berguna, baik dalam hubungan dengan fungsi kedua

maupun untuk menentukan sebab-sebab kesulitan belajar para siswa.

Informasi yang diperoleh dapat digunkan untuk memberikan bimbingan

dan penyuluhan pendidikan guna mengatasi kesulitan-kesulitan yang

mereka hadapi.

4) Sebagai umpan balik bagi guru yang pada gilirannya dapat digunakan

untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan program remedial bagi

para siswa. (Oemar Hamalik, 2001: 211-212)

Sesuai beberapa pendapat di atas dapat diketahui bahwa jenis-jenis

evaluasi berdasarkan fungsi evaluasi pembelajaran ada empat, yaitu sumatif,

penempatan, diagnostik, dan formatif. Tes yang digunakan guru dalam

pelaksanaan pembelajaran KKPI adalah tes formatif dan tes sumatif. Tes formatif

dilakukan pada setiap pertemuan. Siswa diberi tugas oleh guru, dari pekerjaan

tugas siswa tersebut guru dapat mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa

terhadap materi yang diberikan pada setiap pertemuan. Manfaat tes formatif bagi

guru adalah untuk mengetahui keberhasilan dalam mengelola kegiatan belajar

mengajar, sedangkan bagi siswa berguna untuk mengetahui efektifitas belajar

yang telah dilakukannya.

Sedangkan tes sumatif dilaksanakan pada pertengahan semester dan akhir

semester. Berdasarkan nilai tersebut yang nantinya digunakan oleh guru untuk

menentukan nilai akhir siswa. Manfaat tes sumatif bagi guru adalah untuk

memperbaiki materi atau bahan yang akan diberikan pada periode berikutnya,

Page 47: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

28

sedangkan bagi siswa berguna untuk mengatahui hasil belajar yang ditempuh

selama satu semester.

d. Prestasi Belajar KKPI

Prestasi belajar biasanya berbentuk nilai atau angka yang menunjukkan

kualitas hasil belajar siswa. Semakin tinggi nilai atau angka yang diperoleh, maka

semakin tinggi pula prestasi belajarnya. Berkaitan dengan prestasi belajar KKPI di

sekolah, guru sering mengadakan evaluasi untuk mengetahui prestasi belajar

siswa.

Evaluasi oleh guru biasanya berupa pemberian tugas-tugas, ulangan

harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester sampai dengan ujian akhir

sekolah. Prestasi belajar KKPI adalah hasil pengukuran dan penilaian usaha

belajar yang dicapai oleh siswa yang mencerminkan hasil-hasil yang telah dicapai

siswa pada periode tertentu dalam mata diklat KKPI.

Indikator prestasi belajar mata pelajaran KKPI dalam penelitian ini adalah

nilai akhir semester Juli-Desember tahun 2010 yang diambil dari nilai rapor siswa.

Di SMK N 6 Surakarta, nilai rapor didapat dari rumus sebagai berikut:

NA = ��������� �� �

Keterangan:

NA = Nilai Rapor

N1 = Nilai ujian praktek pertama

N2 = Nilai ujian praktek kedua

R = Nilai semester

4. Mata Pelajaran KKPI

Mata pelajaran KKPI merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib

ditempuh oleh siswa kelas X hingga kelas XII dengan materi yang saling

berkelanjutan dari pengenalan komputer hingga pengolahannya. Dalam penelitian

ini, peneliti memilih kelas XII sebagai salah satu objek penelitian.

Adapun penjabaran mata pelajaran KKPI siswa kelas XII Bidang

Administrasi Perkantoran SMK 6 Surakarta adalah:

Page 48: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

29

a. Pengertian

Irwan Zanur dalam artikelnya “tentang KKPI” http://irwanzanur.site50.net

14 januari 2011 mengemukakan “KKPI adalah kemampuan minimal yang harus

dibekalkan kepada insan Indonesia (siswa SMK atau sederajat) agar mampu

menggunakan komputer sebagai alat bantu untuk mengelola informasi.”

Berdasarkan kutipan tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa dalam KKPI

siswa harus dapat mengoperasikan komputer dengan berbagai aplikasinya serta

harus dapat mengelola berbagai informasi dengan menggunakan komputer dan hal

tersebut dijadikan sebagai acuan dalam menentukan prestasi belajar siswa.

Mata pelajaran KKPI pada SMK berfungsi untuk mengembangkan kemampuan

siswa dalam mengikuti perkembangan teknologi, dalam rangka persiapan di dunia

kerja. Adapun bahan pengajaran KKPI untuk kelas XII Bidang Administrasi

Perkantoran SMK 6 Surakarta adalah pengenalan dan pembuatan blog, Corel

Draw, dan Open Office. Corel Draw merupakan perangkat lunak yang biasa

dipakai untuk design grafis, sehingga seseorang dapat menuangkan ide-ide

cemerlangnya dalam bentuk design yang menarik, dan Open Office adalah

perangkat lunak yang fungsinya hamper sama dengan MS Office yaitu untuk

membuat dan mengolah data, serta membuat presentasi.

b. Tujuan

Pembalajaran ini bertujuan untuk membekali siswa supaya mampu

membuat blog, mengoperasikan Correl Draw untuk mengembangkan kreativitas

mereka, serta mengoperasikan Open Office. dengan baik dan benar untuk

membuat dan mengolah data. Sehingga mereka dapat bersaing dalam dunia kerja

dengan teknologi yang semakin berkembang. Karena siswa SMK lebih

diproyeksikan untuk masuk ke dunia kerja setelah mereka lulus.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Penelitian tentang “Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Sarana Belajar

Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Keterampilan Komputer Dan

Pengelolaan Informasi (KKPI) Siswa Kelas XII Kompetensi Keahlian

Administrasi Perkantoran Di Smk N 6 Surakarta Tahun 2010” telah banyak

Page 49: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

30

dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Penelitian Ratih Purwaningsih (2008) dalam

http://ebookbrowse.com/jurnal-kimia2-doc-d117110017 3 September 2010

melakukan penelitian tentang “Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Motivasi

Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Kimia” dan Saepudin (2010) dalam

http://www.scribd.com/ doc/50021717/Pengaruh-sarana-dan-prasarana

3 September 2010 melakukan penelitian tentang “Pengaruh Sarana Pembelajaran

Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SDN 5 Sindangsari Kecamatan Cimerak”.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian Ratih Purwaningsih adalah

salah satu variabelnya yaitu metode pembelajaran yang berpengaruh terhadap

prestasi belajar siswa. Persamaan penelitian ini dengan penelitian Saepudin adalah

salah satu variabelnya yaitu sarana belajar yang berpengaruh terhadap prestasi

belajar siswa.

Perbedaan penelitian ini dengan ketiga penelitian yang lain adalah lokasi

penelitian dan waktu penelitian. Penelitian Ratih Purwaningsih dilaksanakan di

Madrasah Aliah Kotamadya Medan pada tahun 2008, dan penelitian Saepudin

dilakasanakan di SDN 5 Sindangsari Kecamatan Cimerak pada tahun 2010.

Berdasarkan hasil penelitian lain di atas, dapat diketahui bahwa antara

metode pembelajaran terhadap prestasi siswa menunjukkan suatu pengaruh yang

signifikan. Sarana belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Serta

metode pembelajaran dan sarana belajar secara bersama-sama juga dapat

menunjukkan bahwa ada pengaruh keduanya terhadap prestasi belajar siswa.

C. Kerangka Berpikir

Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam keberhasilan proses

belajar mengajar. Peranan guru yaitu mengaktifkan dan mengefisienkan proses

belajar di sekolah termasuk di dalamnya penggunaan metode mengajar yang

sesuai. Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan oleh guru untuk

menyampaikan pelajaran kepada siswa. Dengan penggunaan metode

pembelajaran yang tepat dan variatif, maka siswa lebih mudah dalam memahami

pelajaran dan dapat meningkatkan prestasi belajar mereka.

Page 50: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

31

Keberhasilan dalam belajar seorang siswa juga dipengaruhi oleh sarana

belajar yang ada baik di sekolah maupun di rumah. Sarana belajar yang memadai

dan sesuai dengan kebutuhan dalam proses belajar mengajar akan mendukung

siswa dalam mencapai prestasi belajar. Pemakaian sarana secara optimal sesuai

dengan kebutuhan belajar memberikan peluang lebih besar kepada siswa untuk

berprestasi. Jadi perlu adanya penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dan

kelangkapan sarana belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, kerangka pemikiran dalam penelitian ini

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Perumusan kerangka pemikiran

D. Hipotesis

Sukardi (2003: 41) berpendapat bahwa hipotesis adalah jawaban yang

masih bersifat sementara dan bersifat teoritis. Menurut Winarno Surachmad

(1998: 68), hipotesis secara etimologis diartikan sebagai sesuatu yang masih

kurang dari (hypo) sebuah kesimpulan pendapat (thesis). Jadi hipotesis adalah

sebuah kesimpulan, akan tetapi kesimpulan tersebut belum final karena masih

harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis merupakan suatu jawaban duga yang

dianggap besar kemungkinan menjadi jawaban benar. Dengan kata lain hipotesis

adalah kesimpulan sementara dari seorang peneliti yang masih harus dibuktikan

kebenarannnya.

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas, peneliti

mengemukakan beberapa hipotesis sebagai berikut:

Metode pembelajaran

(X1 )

Sarana belajar ( X2 )

Prestasi belajar

( Y )

Page 51: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

32

1) Ada pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran terhadap prestasi

belajar mata pelajaran KKPI siswa kelas XII Kompetensi Keahlian

Administrasi Perkantoran di SMK N 6 Surakarta Tahun 2010.

2) Ada pengaruh yang signifikan antara sarana belajar terhadap prestasi belajar

mata pelajaran KKPI siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Administrasi

Perkantoran di SMK N 6 Surakarta Tahun 2010.

3) Ada pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran dan sarana belajar

secara bersama-sama terhadap prestasi belajar mata pelajaran KKPI siswa

kelas XII Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK N 6

Surakarta Tahun 2010.

Page 52: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK N 6 Surakarta dengan pertimbangan

sebagai berikut:

a. Data yang dibutuhkan tersedia di tempat penelitian

b. Peneliti pernah melaksanakan PPL (Program Pengalaman Lapangan) di SMK

N 6 Surakarta mengajar siswa kelas Bidang Administrasi Perkantoran,

sehingga peneliti mengetahui adanya permasalahan penelitian.

c. Belum pernah dilakukan penelitian tentang ”Pengaruh Metode Pembelajaran

dan Sarana Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa” di SMK 6 Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian mencakup rangkaian kegiatan dan alokasi waktu yang

dibutuhkan peneliti dalam melakukan penelitian. Waktu penelitian yang dilakukan

adalah selama delapan bulan, yaitu dari bulan Agustus sampai dengan Maret 2011

yang meliputi kegiatan persiapan sampai dengan penyusunan laporan.

Kegiatan tersebut diantaranya meliputi pengajuan permasalahan,

penyusunan proposal, pengurusan perijinan, pengkajian landasan teori,

penyusunan instrumen penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan

penyusunan laporan. Adapun perincian jenis kegiatan tersebut secara terperinci

peneliti uraikan pada lampiran 2.

B. Penetapan Populasi dan Sampel

1. Penetapan Populasi

Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian dimana peneliti ingin

mendapatkan generalisasi hasil penelitiannya. Menurut Sukardi (2003: 53)

“Populasi yaitu semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau

benda yang tinggal bersama dalam suatu tempat dan secara terencana menjadi

target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian”. Dengan demikian, populasi

Page 53: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

34

adalah keseluruhan subyek yang berada pada suatu tempat dan secara terencana

menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII Kompetensi

Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 6 Surakarta Tahun 2010 yang

berjumlah 116 siswa.

2. Penetapan Sampel

Sampel merupakan sekelompok subyek penelitian yang memberikan

informasi atau data dari penelitian yang merupakan bagaian dari populasi yang

diambil secara representatif sehingga mewakili populasi yang bersangkutan.

Karena keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti yang meliputi: waktu, biaya, dan

tenaga, maka tidak keseluruhan populasi dikenakan penelitian. Untuk itu

diperlukan sampel yang dapat mewakili populasi. Menurut Suharsimi Arikunto

(2006: 131) “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Dengan

demikian, sampel adalah wakil yang dipilih dari populasi secara keseluruhan

untuk sumber data penelitian, dimana sampel tersebut memenuhi syarat untuk

menjadi cermin dari populasi.

Teknik sampling ada dua macam (Suharsimi Arikunto, 2006: 134-142),

yaitu:

a. Sampel random, atau sampel acak, sampel campur.

1) Undian (untung-untungan).

2) Ordinal (tingkatan sama).

3) Menggunakan tabel bilangan random.

b. Non random sampel

1) Sampel berstrata (Stratified Sampel).

2) Sampel wilayah (Area probability Sampel).

3) Sampel proporsi (Proportional Sampel).

4) Sampel bertujuan (Purposive Sampel).

5) Sampel kuota (Quota Sampel).

6) Sampel kelompok (Cluster Sampel).

7) Sampel Sampling (Gugus Bertahap).

8) Sampel kembar (Double Sampel).

Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik

kombinasi antara teknik random sampling dan proportional sampling. Random

Sampling yang digunakan dalam penelitian adalah cara undian, dan teknik

Page 54: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

35

proportional sampling digunakan untuk menentukan persentase jumlah sampel

yang akan diambil dari jumlah populasi yang ada.

Random sampling merupakan cara pengambilan sampel dengan cara acak

dan tidak objektif, semua sampel dalam populasi dianggap sama. Teknik random

sampling digunakan peneliti dengan cara mengambil sampel secara acak pada

setiap kelas. Seperti yang diungkapkan Suharsimi Arikunto (2006: 132) bahwa

dalam pengambilan sampel, peneliti “mencampur” subjek-subjek di dalam

populasi sehingga semua subjek-subjek di dalam populasi dianggap sama.

Proporsional sampling merupakan cara pengambilan sampel penelitian

dengan membagi rata pada masing-masing kelompok, sehingga sampel akan dapat

mewakili populasi secara keseluruhan. Teknik proportional sampling digunakan

peneliti dengan cara mengambil sampel secara proporsional pada masing-masing

kelas. Setiap kelas diambil sampel sebesar 30% dari jumlah siswa. Peneliti

mempertimbangkan penggunaan sampel penelitian tersebut berdasarkan pendapat

Suharsimi Arikunto (2006:134), yaitu:

Untuk sekedar ancer- ancer maka apabila subyek kurang dari 100,

lebih baik sampel diambil semua sehingga penelitan merupakan penelitian

populasi. Selanjutnya jika jumlah subyek besar dapat diambil antara 10%-

15% atau 20%-25% atau lebih tergantung setidak -tidaknya dari :

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana.

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya data.

c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian

yang resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih

baik.

Langkah-langkah pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Peneliti mengambil sampel berdasarkan nomor absen setiap siswa secara acak

tanpa melihat namanya terlebih dahulu. Sehingga dalam pengambilan sampel

ini bersifat objektif, karena setiap sampel dianggap sama.

b. Peneliti mengambil sampel pada setiap kelas sebesar 30% dari jumlah siswa.

Rincian pengambilan sampel penelitian ini yaitu:

Page 55: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

36

Tabel 1. Jumlah Sampel Setiap Kelas

No. Kelas Jumlah Siswa Perhitungan Jumlah Sampel

1 XII AP 1 37 30% x 37 = 11,1 11

2 XII AP 2 40 30% x 40 = 12 12

3 XII AP 3 39 30% x 39 = 11,7 12

Jumlah 116 35

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk

mendapatkan data penelitian dengan alat-alat tertentu. Untuk memperoleh data

yang digunakan secara objektif dan valid maka perlu teknik pengumpulan data

sebagai landasan pemecahan masalah. Sesuai dengan yang diungkapkan oleh

Kartini Kartono (1990:205) bahwa berhasil tidaknya suatu penelitian tergantung

pada tiga faktor yaitu:

1. Jumlah data yang relevan (data sekumpulan fakta/nilai-nilai numerik).

2. Penggunaan teknik pengumpulan data (komunikasi, interview, angket,

eksperimen) secara tepat.

3. Pengolahan data dan pengukuran data.

Suharsimi Arikunto (2006:150-158) menyatakan beberapa teknik

pengumpulan data, yaitu:

1. Metode tes

2. Metode angket atau kuesioner

3. Metode interview

4. Metode observasi

5. Metode skala bertingkat (rating) atau rating scale

6. Metode dokumentasi

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode angket dan metode dokumentasi. Berikut adalah penjelasan tentang

metode angket dan metode dokumentasi tersebut:

Page 56: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

37

1. Teknik Angket

a. Pengertian angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis, dilakukan dengan jalan

mengedarkan pertanyaan tersebut kepada responden untuk memperoleh

informasi dari responden, dalam arti laporan peribadinya atau hal-hal yang ia

ketahui.

b. Skala pengukuran angket

Peneliti membuat skala penilaian untuk setiap alternatif jawaban

dalam penyusunan angket. Tujuannya adalah menghindari kesulitan dalam

penilaian terhadap jawaban responden. Skala pengukuran yang digunakan

dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert dimodifikasi dengan skor

jenjang, sehingga informasi yang didapat akan lebih lengkap. Penelitian ini

telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut sebagai

variabel penelitian.

Variabel yang akan diukur terlebih dahulu dijabarkan menjadi

komponen-komponen yang dapat diukur. Komponen-komponen tersebut

dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item instrumen, yang dapat

berupa pertanyaan yang harus dijawab oleh para responden. Jawaban dari

setiap instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari

yang sangat positif sampai dengan yang sangat negatif.

Alternatif jawaban ragu-ragu harus dihilangkan, karena alternatif

jawaban tersebut mempunyai arti ganda. Dan jawaban tersebut

mengakibatkan responden untuk cenderung memilihnya. Setiap instrumen

mempunyai empat alternatif jawaban yang sesuai. Dengan cara memberikan

tanda (�) pada kolom jawaban yang dipilih yaitu sangat setuju, setuju, tidak

setuju, dan sangat tidak setuju. Cara penilaian pada angket penelitian ini

adalah:

1) Setiap pertanyaan terdiri dari empat pilihan jawaban (sangat setuju, setuju,

tidak setuju, sangat tidak setuju).

Page 57: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

38

2) Dalam menjawab pertanyaan, responden memilih salah satu jawaban

yang sesuai dengan keadaan di kelas memberikan tanda (�) pada kolom

jawaban yang dipilih.

3) Apabila pertanyaan yang digunakan positif diberi nilai sebagai berikut:

Sangat setuju nilai = 4

Setuju nilai = 3

Tidak setuju nilai = 2

Sangat tidak setuju nilai = 1

4) Apabila pertanyaan yang digunakan negatif diberikan nilai sebagai

berikut:

Sangat setuju nilai = 1

Setuju nilai = 2

Tidak setuju nilai = 3

Sangat tidak setuju nilai = 4

c. Langkah-langkah penyusunan angket

Langkah-langkah untuk menyusun angket yaitu:

1) Menetapkan tujuan

Dalam penelitian ini, angket bertujuan untuk memperoleh data tentang

metode pembelajaran dan sarana belajar.

2) Menyusun kisi-kisi angket

Kisi-kisi angket digunakan untuk memperjelas permasalahan yang akan

dituangkan dan untuk mempermudah butir-butir pertanyaan dalam

angket. Kisi-kisi yang dibuat berisi konsep yang akan dijabarkan dalam

variabel-variabel dan indikator-indikator yang sesuai dengan tujuan

penelitian. Masing-masing indikator selanjutnya dijadikan sebagai

pedoman dalam penyusunan angket.

3) Menyusun angket

Angket yang akan dibagikan kepada responden dapat disusun dengan

langkah- langkah sebagai berikut:

a) Surat pengantar

Page 58: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

39

Surat pengantar ini berfungsi menghantarkan angket sehingga

responden dapat menerima dengan jelas.

b) Membuat pedoman pengisian angket.

c) Membuat butir pertanyaan yang diberikan dan sekaligus disertai

alternatif jawaban.

d) Membuat skoring atau penilaian angket.

d. Mengadakan uji coba (try out)

Angket tersebut perlu diuji untuk mengetahui letak kelemahan atau

ada hal yang menyulitan responden, selain itu juga untuk mengetahui validitas

dan reabilitas angket tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti melaksanakan try

out angket di SMK N 6 Surakarta. Jumlah responden yang digunakan uji coba

adalah 10 orang, yaitu siswa kelas XII Administrasi Perkantoran yang diambil

secara acak. Sepuluh orang tersebut tidak termasuk dalam sampel penelitian.

Menurut Sutrisno Hadi (2001: 166) tujuan diadakan try out angket adalah

sebagai berikut:

1) Untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan yang kurang jelas

maksudnya.

2) Untuk menghindari penggunaan kata-kata yang terlalu asing,

terlalu akademik,atau kata-kata menimbulkan kecurigaan.

3) Untuk memperbaiki pertanyaan-pertanyaan yang biasanya dilewati,

menimbulkan jawaban-jawaban yang dangkal.

4) Untuk menambahkan item yang sangat perlu atau meniadakan

item-item yang dinyatakan tidak relevan dengan tujuan riset.

Untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya digunakan alat ukur

sebagai berikut:

1) Validitas

Validitas merupakan suatu instrument. Suharsimi Arikunto (2006:

164) mengemukakan “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen”. Berdasarkan

pendapat tersebut dapat diketahui bahwa validitas meruapakan suatu

instrument, dikatakan sahih apabila mempunyai validitas tinggi atau

sebaliknya mampu mengukur dan menangkap data dari variabel yang diteliti

Page 59: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

secara tepat. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan menggunakan rumus

korelasi product moment

rxy =

Keterangan:

rxy

X

Y

�XY

�X2

�Y2

N

(Suharsimi Arikunto, 2006:170)

2) Re

Reabilitas merupakan suatu instrumen yang

digunakan dalam pengambilan data.

menunjukkan keajegan hasil

sama itu digunakan

dalam waktu yang berbeda.

tinggi dapat dipergun

Uji

rumus alpha

r11 =

Keterangan:

r11 =

n = banyaknya butir

��i2 =

�i2 =

(Suharsimi Arikunto, 200

secara tepat. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan menggunakan rumus

korelasi product moment

Keterangan:

= koefisien korelasi antara variabel x dan y

= skor masing

= skor total

= jumlah perkalian

= jumlah kuadrat X

= jumlah kuadrat

= jumlah subjek

(Suharsimi Arikunto, 2006:170)

Reliabilitas

Reabilitas merupakan suatu instrumen yang

digunakan dalam pengambilan data.

menunjukkan keajegan hasil

sama itu digunakan

waktu yang berbeda.

tinggi dapat dipergun

Uji reabilitas angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah

alpha, yaitu:

Keterangan:

= indeks reliabilitas

= banyaknya butir

= Variansi butir ke

= varian skor-

(Suharsimi Arikunto, 200

secara tepat. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan menggunakan rumus

product moment yaitu:

= koefisien korelasi antara variabel x dan y

= skor masing-masing item

= skor total

= jumlah perkalian

= jumlah kuadrat X

= jumlah kuadrat

= jumlah subjek

(Suharsimi Arikunto, 2006:170)

Reabilitas merupakan suatu instrumen yang

digunakan dalam pengambilan data.

menunjukkan keajegan hasil pengukuran sekiranya alat pengukuran yang

sama itu digunakan oleh orang yang berlainan dalam waktu yang sama atau

waktu yang berbeda. Suatu instrumen yang mempunyai reabilitas

tinggi dapat dipergunakan sebagai alat p

reabilitas angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah

indeks reliabilitas

= banyaknya butir instrumen

Variansi butir ke-I, I = 1, 2, …

-skor yang diperoleh subjek uji coba

(Suharsimi Arikunto, 2006: 196)

secara tepat. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan menggunakan rumus

= koefisien korelasi antara variabel x dan y

masing item

(Suharsimi Arikunto, 2006:170)

Reabilitas merupakan suatu instrumen yang

digunakan dalam pengambilan data. Reliabilitas

pengukuran sekiranya alat pengukuran yang

oleh orang yang berlainan dalam waktu yang sama atau

Suatu instrumen yang mempunyai reabilitas

kan sebagai alat pengumpul data yang dapat dipercaya.

reabilitas angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah

instrumen

I, I = 1, 2, … k (k

yang diperoleh subjek uji coba

)

secara tepat. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan menggunakan rumus

= koefisien korelasi antara variabel x dan y

Reabilitas merupakan suatu instrumen yang dapat dipercaya untuk

eliabilitas pengukuran suatu

pengukuran sekiranya alat pengukuran yang

oleh orang yang berlainan dalam waktu yang sama atau

Suatu instrumen yang mempunyai reabilitas

engumpul data yang dapat dipercaya.

reabilitas angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah

k (k �n)

yang diperoleh subjek uji coba

secara tepat. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan menggunakan rumus

dapat dipercaya untuk

pengukuran suatu

pengukuran sekiranya alat pengukuran yang

oleh orang yang berlainan dalam waktu yang sama atau

Suatu instrumen yang mempunyai reabilitas

engumpul data yang dapat dipercaya.

reabilitas angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah

yang diperoleh subjek uji coba

40

secara tepat. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan menggunakan rumus

dapat dipercaya untuk

pengukuran suatu angket

pengukuran sekiranya alat pengukuran yang

oleh orang yang berlainan dalam waktu yang sama atau

Suatu instrumen yang mempunyai reabilitas

engumpul data yang dapat dipercaya.

reabilitas angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Page 60: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

41

e. Revisi Angket

Setelah diujicobakan, hasilnya akan dijadikan sebagai dasar untuk

melakukan revisi. Revisi dilakukan dengan menghilangkan itemitem

pertanyaan yang tidak valid atau reliabel.

f. Memperbanyak Angket

Angket yang sudah direvisi kemudian diperbanyak sesuai dengan

jumlah responden yang dijadikan sampel.

g. Menyebarkan Angket

Menggunakan angket yang telah diperbanyak dan sudah siap untuk

digunakan.

h. Menggunakan angket yang telah mendapatkan umpan balik dari responden

sebagai alat pengumpul data, kemudian dianalisis.

2. Metode Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 231) “Metode dokumentasi

adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

transkip, buku, surat kabar, majalah, parasit, notulen rapat, legger, agenda dan

sebagainya”. Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa metode

dokumentasi merupakan cara pengumpulan data yang dapat diperoleh melalui

sumber-sumber data yang relevan, baik melalui majalah, makalah, buku-

buku, surat-surat, catatan harian, surat kabar, brosur, arsip-arsip, hasil

penelitian orang lain. Dalam penelitian ini data dokumentasi yang peneliti

kumpulkan, digunakan untuk melengkapi data yang diperlukan peneliti.

Teknik dokumentasi digunakan dalam penelitian ini dengan alasan

sebagai berikut:

a. Lebih mudah mendapat data karena telah tersedia sehingga lebih

menghemat waktu dan biaya.

b. Data yang diperoleh dapat dipercaya.

c. Data dapat dilihat lagi jika diperlukan.

Peneliti menggunakan metode ini untuk mengumpulkan data yang

relevan dari penelitian. Data yang diungkap adalah tentang jumlah siswa yang

Page 61: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

42

diteliti serta nilai akhir siswa pada Mata Diklat KKPI yang diperoleh dari

daftar nilai rapor Mata Diklat KKPI.

D. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian memaparkan hubungan antara berbagai variabel

yang akan diteliti. Pemilihan rancangan yang akan digunakan didasarkan pada

banyak dan jenis variabel yang terlibat dalam penelitian. Rancangan penelitian

meliputi metode yang nantinya digunakan untuk memperoleh data. Salah satu cara

mencari kebenaran yang dipandang ilmiah adalah melalui metode penelitian.

Tujuan umum pelaksanaan penelitian adalah untuk memecahkan masalah, maka

langkah-langkah yang digunakan harus relevan dengan masalah yang dirumuskan.

Metode merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan tertentu. Sukardi

(2003: 17) menyebutkan “metodologi penelitian dapat diartikan sebagai kegiatan

yang secara sistematis, direncanakan oleh peneliti untuk memecahkan

permasalahan yang hidup dan berguna bagi masyarakat, maupun bagi peneliti itu

sendiri”. Suharsimi Arikunto (2006: 149) mengungkapkan “Metode penelitian

adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data

penelitiannya”. Dengan demikian, metodologi penelitian adalah suatu cara yang

sistematis yang digunakan oleh peneliti untuk mencapai tujuannya yaitu

mengumpulkan data penelitian.

Ada beberapa metode dalam suatu penelitian kuantitatif, yaitu:

1. Metode penelitian deskriptif.

Penelitian deskriptif merupakan penelitian untuk member uraian mengenai

fenomena atau gejala sosial yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang

nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih. Berdasarkan idikator-

indikator dari variabel yang diteliti tanpa membuat perbandingan atau

menguhubungkan antara variabel yang diteliti untuk eksplorasi dan klasifikasi

dengan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah

variabel yang diteliti.

2. Metode penelitian komparatif.

Page 62: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

43

Penelitian ini membandingkan satu variabel atau lebih dengan sampel besar.

Penelitian dilakukan dengan mengakaji beberapa fenomena-fenomena sosial.

3. Metode penelitian asosiatif.

Metode penelitian ini digunakan untuk mengetahui sebab dan akibat dari

variabel yang diteliti.

4. Metode penelitian eksperimen.

Penelitian ini merupakan suatu penelitian yang menuntut peneliti

memanipulasi dan mengendalikan satu atau lebih variabel bebas serta

mengamati variabel terikat.

5. Metode penelitan ex post facto.

Penelitian ini merupakan penelitin yang dilakukan untuk meneliti satu

peristiwa yang telah terjadi, kemudian mengamati ke belakang tentang faktor-

faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kajian tersebut.

6. Metode penelitian survey.

Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan melalui pengamatan

langsung terhadap suatu gejala dari populasi besar maupun kecil. Tapi data

yang dipelajari adalah data dari sampel yang mewakili data populasi tersebut.

(Iskandar, 2008: 61)

Peneliti memilih metode penelitian deskriptif untuk digunakan dalam

penelitian ini. Alasan peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif karena

masalah dalam penelitian ini adalah masalah aktual yang ada pada masa sekarang.

Metode deskriptif juga dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang

diselidiki dengan menggambarakan atau melukiskan keadaan subjek atau subjek

penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang

berdasarkan fakta-fakta yang sebagaimana adanya.

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah suatu cara yang digunakan dalam mengolah

serta menganalisis data yang terkumpul dalam penelitian untuk membuktikan

hipotesis yang diajukan. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis untuk

menguji hipotesis dan sebagai dasar unutk menarik kesimpulan. Teknik analisis

Page 63: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

data ya

regresi ganda.

regresiona

antara satu variabel

Penggunaan teknik analisis regresi ganda ini sesuai dengan penelitian karena

dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel dependen berpengaruh

terhadap variabel independen.

menggunakan teknik analisis regresi ganda

yang terkumpul dari penelitian untuk membuktikan

berikut:

data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis

regresi ganda.

Hubungan

regresional.

antara satu variabel

Penggunaan teknik analisis regresi ganda ini sesuai dengan penelitian karena

dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel dependen berpengaruh

terhadap variabel independen.

menggunakan teknik analisis regresi ganda

yang terkumpul dari penelitian untuk membuktikan

Langkah

berikut:

1. Menyusun

memudahkan dalam perhitungan.

2. Uji Persyaratan Analisis

a. Uji normalitas

Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui bahwa data yang

akan diolah dan dianalisis dalam keadaan normal. Menur

Arikunto (2006: 2

normalitas data adalah

berikut:

Keterangan:

Apabila harga

normal, sebaliknya bila

berdistribusi normal

b. Uji Linieritas

ng digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis

regresi ganda.

Hubungan antara

. Regresi ganda merupakan analisis tentang pengaruh atau hubungan

antara satu variabel depende

Penggunaan teknik analisis regresi ganda ini sesuai dengan penelitian karena

dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel dependen berpengaruh

terhadap variabel independen.

menggunakan teknik analisis regresi ganda

yang terkumpul dari penelitian untuk membuktikan

Langkah-langkah analisis statistik dalam penelitian

Menyusun tabulasi data, yaitu data yang diperoleh disusun dalam tabel untuk

memudahkan dalam perhitungan.

Uji Persyaratan Analisis

Uji normalitas

Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui bahwa data yang

akan diolah dan dianalisis dalam keadaan normal. Menur

Arikunto (2006: 259

itas data adalah

:

Keterangan:

= chi kuadrat

= frekuensi yang diperoleh dari ob

= frekuensi yang diharapkan

Apabila harga

normal, sebaliknya bila

berdistribusi normal

Uji Linieritas

ng digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis

antara variabel-

ganda merupakan analisis tentang pengaruh atau hubungan

dependen dengan dua atau lebih variabel independen.

Penggunaan teknik analisis regresi ganda ini sesuai dengan penelitian karena

dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel dependen berpengaruh

terhadap variabel independen.

menggunakan teknik analisis regresi ganda

yang terkumpul dari penelitian untuk membuktikan

langkah analisis statistik dalam penelitian

tabulasi data, yaitu data yang diperoleh disusun dalam tabel untuk

memudahkan dalam perhitungan.

Uji Persyaratan Analisis

Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui bahwa data yang

akan diolah dan dianalisis dalam keadaan normal. Menur

59) langkah yan

itas data adalah menggunakan

= chi kuadrat

frekuensi yang diperoleh dari ob

frekuensi yang diharapkan

Apabila harga hit <

normal, sebaliknya bila hit

berdistribusi normal.

ng digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis

-variabel kebanyakan merupakan hubungan

ganda merupakan analisis tentang pengaruh atau hubungan

dengan dua atau lebih variabel independen.

Penggunaan teknik analisis regresi ganda ini sesuai dengan penelitian karena

dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel dependen berpengaruh

Sehingga

menggunakan teknik analisis regresi ganda untuk mengolah dan menganalisis data

yang terkumpul dari penelitian untuk membuktikan

langkah analisis statistik dalam penelitian

tabulasi data, yaitu data yang diperoleh disusun dalam tabel untuk

memudahkan dalam perhitungan.

Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui bahwa data yang

akan diolah dan dianalisis dalam keadaan normal. Menur

) langkah yang dapat ditempuh dalam melakuka

menggunakan Uji Chi

frekuensi yang diperoleh dari ob

frekuensi yang diharapkan

tab, maka data yang diperoleh

hit > tab

ng digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis

variabel kebanyakan merupakan hubungan

ganda merupakan analisis tentang pengaruh atau hubungan

dengan dua atau lebih variabel independen.

Penggunaan teknik analisis regresi ganda ini sesuai dengan penelitian karena

dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel dependen berpengaruh

Sehingga dalam penelitian ini

untuk mengolah dan menganalisis data

yang terkumpul dari penelitian untuk membuktikan hipotesis

langkah analisis statistik dalam penelitian

tabulasi data, yaitu data yang diperoleh disusun dalam tabel untuk

Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui bahwa data yang

akan diolah dan dianalisis dalam keadaan normal. Menur

g dapat ditempuh dalam melakuka

Uji Chi-Kuadrat dengan rumus sebagai

frekuensi yang diperoleh dari observasi

, maka data yang diperoleh

maka data yang

ng digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis korelasi dan analisis

variabel kebanyakan merupakan hubungan

ganda merupakan analisis tentang pengaruh atau hubungan

dengan dua atau lebih variabel independen.

Penggunaan teknik analisis regresi ganda ini sesuai dengan penelitian karena

dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel dependen berpengaruh

dalam penelitian ini

untuk mengolah dan menganalisis data

hipotesis yang diajukan

langkah analisis statistik dalam penelitian ini adalah sebagai

tabulasi data, yaitu data yang diperoleh disusun dalam tabel untuk

Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui bahwa data yang

akan diolah dan dianalisis dalam keadaan normal. Menurut Suharsimi

g dapat ditempuh dalam melakuka

Kuadrat dengan rumus sebagai

, maka data yang diperoleh berdistribusi

maka data yang diperoleh tidak

44

korelasi dan analisis

variabel kebanyakan merupakan hubungan

ganda merupakan analisis tentang pengaruh atau hubungan

dengan dua atau lebih variabel independen.

Penggunaan teknik analisis regresi ganda ini sesuai dengan penelitian karena

dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel dependen berpengaruh

dalam penelitian ini, peneliti

untuk mengolah dan menganalisis data

yang diajukan.

adalah sebagai

tabulasi data, yaitu data yang diperoleh disusun dalam tabel untuk

Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui bahwa data yang

ut Suharsimi

g dapat ditempuh dalam melakukan uji

Kuadrat dengan rumus sebagai

berdistribusi

diperoleh tidak

Page 64: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

Uji linieritas variabel X

mengetahui tingkat

peningkatan variabel X juga diikuti peningkatan variabel Y dengan

menetapkan h

1) JK (G)

2) JK (TC)

Dimana

3) dk

4) dk

5) RJK (TC)

6) RJK (G)

7) Fhit

(Sudjana, 2002:

Dimana

JK(G)

JK(TC)

df

berbeda

Untuk Tuna Cocok (TC)

Untuk Galat

RJK(TC)

RJK(G)

Uji linieritas variabel X

mengetahui tingkat

peningkatan variabel X juga diikuti peningkatan variabel Y dengan

menetapkan harga

JK (G) =

JK (TC) = JK (S)

Dimana JK (S)

JK (T)

JK (a)

JK (b/a)

b =

dk (TC) =

dk (G) = n

RJK (TC) =

RJK (G) =

hit =

(Sudjana, 2002: 33

Dimana:

JK(G) = Jumlah Kuadrat Galat

JK(TC) = Jumlah Kuadrat Tuna Cocok

=Derajat

berbeda-beda).

Untuk Tuna Cocok (TC)

Untuk Galat

RJK(TC) =

RJK(G) =

Uji linieritas variabel X1

mengetahui tingkat kelinieran data atau mengetahui bahwa setiap

peningkatan variabel X juga diikuti peningkatan variabel Y dengan

rga-harga:

=

= JK (S) – JK (

JK (S) = JK (T)

JK (T) = �Y2

JK (a) =

JK (b/a) = b

b =

= k – 2

= n – k

=

=

=

332)

= Jumlah Kuadrat Galat

= Jumlah Kuadrat Tuna Cocok

=Derajat kebebasan (setiap variabel mempunyai derajat

Untuk Tuna Cocok (TC)

= menyatakan rata

= menyatakan rata

terhadap Y, X

kelinieran data atau mengetahui bahwa setiap

peningkatan variabel X juga diikuti peningkatan variabel Y dengan

JK (E),

= JK (T) – JK (a)

2

= Jumlah Kuadrat Galat

= Jumlah Kuadrat Tuna Cocok

kebebasan (setiap variabel mempunyai derajat

: k – 2

: n - k

menyatakan rata-rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok

menyatakan rata-rata Jumlah Kuadrat Galat

terhadap Y, X2 terhadap Y yaitu untuk

kelinieran data atau mengetahui bahwa setiap

peningkatan variabel X juga diikuti peningkatan variabel Y dengan

JK (a) – JK (b/a)

= Jumlah Kuadrat Tuna Cocok

kebebasan (setiap variabel mempunyai derajat

rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok

rata Jumlah Kuadrat Galat

terhadap Y yaitu untuk

kelinieran data atau mengetahui bahwa setiap

peningkatan variabel X juga diikuti peningkatan variabel Y dengan

kebebasan (setiap variabel mempunyai derajat

rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok

rata Jumlah Kuadrat Galat

45

terhadap Y yaitu untuk

kelinieran data atau mengetahui bahwa setiap

peningkatan variabel X juga diikuti peningkatan variabel Y dengan

kebebasan (setiap variabel mempunyai derajat

rata Jumlah Kuadrat Tuna Cocok

Page 65: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

(Sudjana, 2002:

linear,

regresi tidak linear.

c. Uji Independensi

Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui apakah antar

terdapat hubung

rx1x2

(Sudjana

Jika r

Jika r

3. Uji hipotesis

Setelah uji prasyarat analisis dipenuhi maka akan dapat dilakukan

pengujian hipotesis yang telah diajukan. Langkah

berikut:

a. Menghitung koefisien korelasi sederhana antara X

terhadap Y.

1) Koefisien korelasi sederhana antara X

ry1 =

2) Koefisien korelasi sederhana antara X

ry2 =

(Sudjana, 2002: 332

Keterangan

ry1

ry2

N

(Sudjana, 2002: 332)

Jika Fhit lebih kecil dari F

linear, dan sebaliknya jika F

regresi tidak linear.

Uji Independensi

Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui apakah antar

terdapat hubungan atau tidak. Rumus yang digun

=

Sudjana, 2002 : 369)

rhit < rtab maka

rhit > rtab maka dapat dikatakan kedua variabel tersebut dependen.

Uji hipotesis

Setelah uji prasyarat analisis dipenuhi maka akan dapat dilakukan

pengujian hipotesis yang telah diajukan. Langkah

berikut:

Menghitung koefisien korelasi sederhana antara X

terhadap Y.

Koefisien korelasi sederhana antara X

=

Koefisien korelasi sederhana antara X

=

Sudjana, 2002: 332

Keterangan :

= koefisien X

= koefisien X

= jumlah data observasi

332)

lebih kecil dari F

dan sebaliknya jika F

regresi tidak linear.

Uji Independensi

Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui apakah antar

an atau tidak. Rumus yang digun

, 2002 : 369)

maka dapat dikatakan kedua va

maka dapat dikatakan kedua variabel tersebut dependen.

Setelah uji prasyarat analisis dipenuhi maka akan dapat dilakukan

pengujian hipotesis yang telah diajukan. Langkah

Menghitung koefisien korelasi sederhana antara X

Koefisien korelasi sederhana antara X

Koefisien korelasi sederhana antara X

Sudjana, 2002: 332)

= koefisien X1 dan Y

= koefisien X2 dan Y

= jumlah data observasi

lebih kecil dari Ftab atau F

dan sebaliknya jika Fhit lebih kecil dari F

Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui apakah antar

an atau tidak. Rumus yang digun

dapat dikatakan kedua va

maka dapat dikatakan kedua variabel tersebut dependen.

Setelah uji prasyarat analisis dipenuhi maka akan dapat dilakukan

pengujian hipotesis yang telah diajukan. Langkah

Menghitung koefisien korelasi sederhana antara X

Koefisien korelasi sederhana antara X

Koefisien korelasi sederhana antara X

dan Y

dan Y

= jumlah data observasi

atau Fhit < Ftab

lebih kecil dari Ftab

Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui apakah antar

an atau tidak. Rumus yang digunakan

dapat dikatakan kedua variabel tersebut independen.

maka dapat dikatakan kedua variabel tersebut dependen.

Setelah uji prasyarat analisis dipenuhi maka akan dapat dilakukan

pengujian hipotesis yang telah diajukan. Langkah -langkahnya adalah sebagai

Menghitung koefisien korelasi sederhana antara X

Koefisien korelasi sederhana antara X1 terhadap Y

Koefisien korelasi sederhana antara X2 terhadap Y

tab maka regresi bersifat

tab atau Fhit > F

Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui apakah antar variable

akan adalah:

riabel tersebut independen.

maka dapat dikatakan kedua variabel tersebut dependen.

Setelah uji prasyarat analisis dipenuhi maka akan dapat dilakukan

langkahnya adalah sebagai

Menghitung koefisien korelasi sederhana antara X1 terhadap Y dan X

terhadap Y

terhadap Y

46

maka regresi bersifat

> Ftab maka

variable bebas

riabel tersebut independen.

maka dapat dikatakan kedua variabel tersebut dependen.

Setelah uji prasyarat analisis dipenuhi maka akan dapat dilakukan

langkahnya adalah sebagai

terhadap Y dan X2

Page 66: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

X

Y

Hipotesis yang diajukan adalah:

Ho : Tidak ada hubungan antara

pembelajaran dan sarana belajar)

Ha : Ada hubungan antara

pembelajaran dan sarana belajar)

pada taraf signifikansi 5%. Keputus

Ho diterima,

b. Menghitung koefisien korelasi multipel antara kreterium Y dengan

prediktor X

Ry1,2

(Sudjana, 2002: 385)

Dimana:

Ry(1,2)

Ry1

Ry2

4. Uji Signifikansi

Uji signifikansi atau

Untuk uji signifikansi menggunakan rumus:

F =

(Sudjana, 2002: 108)

Dimana:

F = Menyatakan harga F garis regresi.

n = Menyatakan ukuran sampel.

k = Menyatakan banyaknya variabel bebas.

= variabel prediktor

= variabel kriterium

Hipotesis yang diajukan adalah:

Ho : Tidak ada hubungan antara

pembelajaran dan sarana belajar)

Ha : Ada hubungan antara

pembelajaran dan sarana belajar)

Setelah harga r

pada taraf signifikansi 5%. Keputus

Ho diterima, ry >

Menghitung koefisien korelasi multipel antara kreterium Y dengan

prediktor X1 dan prediktor X

=

(Sudjana, 2002: 385)

Dimana:

(1,2) = koefisien korelasi antara X

= koefisien korelasi antara Y dan X

= koefisien korelasi antara Y dan X

Uji Signifikansi

Uji signifikansi atau

Untuk uji signifikansi menggunakan rumus:

(Sudjana, 2002: 108)

Dimana:

= Menyatakan harga F garis regresi.

= Menyatakan ukuran sampel.

= Menyatakan banyaknya variabel bebas.

= variabel prediktor

= variabel kriterium

Hipotesis yang diajukan adalah:

Ho : Tidak ada hubungan antara

pembelajaran dan sarana belajar)

Ha : Ada hubungan antara

pembelajaran dan sarana belajar)

Setelah harga rhit ditemukan, kemudi

pada taraf signifikansi 5%. Keputus

> rtab = maka Ho ditolak.

Menghitung koefisien korelasi multipel antara kreterium Y dengan

dan prediktor X

(Sudjana, 2002: 385)

= koefisien korelasi antara X

= koefisien korelasi antara Y dan X

= koefisien korelasi antara Y dan X

Uji signifikansi atau keberartian kriterium dengan prediktor

Untuk uji signifikansi menggunakan rumus:

(Sudjana, 2002: 108)

= Menyatakan harga F garis regresi.

= Menyatakan ukuran sampel.

= Menyatakan banyaknya variabel bebas.

Hipotesis yang diajukan adalah:

Ho : Tidak ada hubungan antara masing

pembelajaran dan sarana belajar) dengan

Ha : Ada hubungan antara masing-

pembelajaran dan sarana belajar) dengan

ditemukan, kemudi

pada taraf signifikansi 5%. Keputusan uji adalah

= maka Ho ditolak.

Menghitung koefisien korelasi multipel antara kreterium Y dengan

dan prediktor X2 dengan menggunakan rumus:

= koefisien korelasi antara X1 dan X

= koefisien korelasi antara Y dan X

= koefisien korelasi antara Y dan X

keberartian kriterium dengan prediktor

Untuk uji signifikansi menggunakan rumus:

= Menyatakan harga F garis regresi.

= Menyatakan ukuran sampel.

= Menyatakan banyaknya variabel bebas.

masing-masing variabel bebas

dengan variabel terikat (prestasi siswa)

-masing variabel bebas (metode

dengan variabel terikat (prestasi siswa)

ditemukan, kemudian dikonsultasikan dengan

an uji adalah Apabila

= maka Ho ditolak.

Menghitung koefisien korelasi multipel antara kreterium Y dengan

dengan menggunakan rumus:

dan X2

= koefisien korelasi antara Y dan X1

= koefisien korelasi antara Y dan X2

keberartian kriterium dengan prediktor

Untuk uji signifikansi menggunakan rumus:

= Menyatakan banyaknya variabel bebas.

masing variabel bebas

variabel terikat (prestasi siswa)

masing variabel bebas (metode

variabel terikat (prestasi siswa)

an dikonsultasikan dengan

Apabila ry < rteb

Menghitung koefisien korelasi multipel antara kreterium Y dengan

dengan menggunakan rumus:

keberartian kriterium dengan prediktor-prediktornya.

47

masing variabel bebas (metode

variabel terikat (prestasi siswa).

masing variabel bebas (metode

variabel terikat (prestasi siswa).

an dikonsultasikan dengan rtab

teb = maka

Menghitung koefisien korelasi multipel antara kreterium Y dengan

prediktornya.

Page 67: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini membahas tentang pengaruh metode pembelajaran dan

sarana belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran KKPI. Sebagai

variabel bebasnya yaitu metode pembelajaran (X1) dan sarana belajar (X2).

Sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

KKPI (Y). Data variabel bebas diperoleh dari angket, sedangkan data variabel

terikat diperoleh dari dokumen nilai siswa. Peneliti menggunakan angket sebagai

teknik utama untuk pengumpulan data tentang metode pembelajaran dan sarana

belajar, sedangkan dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data jumlah

siswa yang diteliti serta prestasi belajarnya pada mata pelajaran KKPI.

Angket digunakan sebagai instrumen penelitian terlebih dahulu

diujicobakan kepada responden lain di luar sampel penelitian, yaitu kepada 10

orang siswa di luar sampel penelitian. Uji coba atau try out angket tersebut

digunakan untuk mengetahui kualitas angket yang dilihat dari validitas dan

reabilitasnya, sehingga dapat diketahui kelayakan angket sebagai alat untuk

penelitian. Angket yang valid dan riliabel kemudian digunakan untuk

melaksanakan penelitian yang sebenarnya.

Angket tentang metode pembelajaran yang terdiri dari 24 item pernyataan.

Setelah data hasil uji coba dianalisis, diketahui ada 4 item yang tidak valid, yaitu

item nomor 4, 14, 17, dan 23. Keempat item tersebut memiliki harga r dibawah

batas signifikansi sebesar 0,632 sehingga dinyatakan tidak valid. Akan tetapi item

tersebut masih dapat diwakili oleh item yang lainnya, maka item tersebut tidak

digunakan sebagai alat penelitian. Sedangkan angket tentang sarana belajar yang

terdiri dari 14 item pernyataan. Setelah dianalisis diketahui ada 2 item yang tidak

valid, yaitu item nomor 27 dan 32. Item tersebut juga nantinya tidak digunakan

untuk alat penelitian, tapi masih dapat diwakili oleh item yang lainnya.

Hasil perhitungan reabilitas angket diperoleh harga r alpha untuk angket

metode pembelajaran sebesar 0,955, dan angket tentang sarana belajar memiliki

Page 68: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

51��

harga r alpha sebesar 0,945. Karena harga r alpha lebih besar dari harga r tabel

product moment sebesar 0,632 menunjukkan bahwa kedua angket tersebut sudah

reliabel dan layak digunakan untuk alat penelitian.

Setelah angket dinyatakan layak sebagai alat penelitian, maka langkah

berikutnya adalah menyebarkan angket kepada responden sesuai sampel

penelitian. Setelah terkumpul kembali kemudian dilakukan scoring dan

tabulating. Melalui proses tabulasi data metode pembelajaran, sarana belajar dan

prestasi belajar mata pelajaran KKPI, maka deskripsi data penelitian ini dapat

dilihat sebagai berikut:

1. Metode Pembelajaran

Dari data yang diperoleh dengan teknik angket kepada 35 responden

sebagai subjek penelitian, dapat diketahui:

a. Nilai tertinggi : 67

b. Nilai terendah : 50

c. Rata-rata : 57

Angket metode pembelajaran ini terdiri dari 20 pernyataan yang

pengukurannya dinilai dengan 4 alternatif jawaban. Apabila dihitung dengan

prosentase maka akan diperoleh jumlah skor tertinggi = 4 x 20 x 35 = 2800.

Jumlah skor hasil pengumpulan data metode pembelajaran = 1990. Dengan

demikian, tingkat persentase penggunaan metode pembelajaran siswa kelas XII

SMK N 6 Surakarta tahun 2010 sebesar 1990 : 2800 = 0,711 atau sebesar 71, 1%.

Jumlah persentase tersebut menunjukkan bahwa penggunaan metode

pembelajaran oleh guru mata pelajaran KKPI kelas XII SMK N 6 Surakarta tahun

2010 belum mencapai tingkat tertinggi yaitu 100%. Data selengkapnya mengenai

metode pembelajaran terdapat pada lampiran 17.

2. Sarana Belajar

Sarana belajar merupakan variabel bebas ke dua (X2). Daya yang diperoleh

adalah sebagai berikut:

a. Nilai tertinggi : 42

b. Nilai terendah : 28

c. Rata-rata : 34

Page 69: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

52��

Angket metode pembelajaran ini terdiri dari 12 pernyataan yang

pengukurannya dinilai dengan 4 alternatif jawaban. Apabila dihitung dengan

persentase maka akan diperoleh jumlah skor tertinggi = 4 x 12 x 35 = 1680.

Jumlah skor hasil pengumpulan data sarana belajar = 1176. Dengan demikian

tingkat persentase sarana belajar siswa kelas XII SMK N 6 Surakarta tahun 2010

sebesar 1176 : 1680 = 0,7 atau sebesar 70 %. Jumlah persentase tersebut

menunjukkan bahwa sarana belajar yang tersedia di Lab Administrasi Perkantoran

SMK N 6 Surakarta belum mencapai tingkat tertinggi yaitu 100%. Data

selengkapnya mengenai metode pembelajaran terdapat pada lampiran 18.

3. Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran KKPI

Prestasi belajar siswa mata pelajaran KKPI merupakan variabel terikat (Y).

Daya yang diperoleh sebagai berikut:

a. Nilai tertinggi : 8,9

b. Nilai terendah : 7,5

c. Rata-rata : 8,3

Apabila dihitung dalam prosentase maka skor tertinggi prestasi belajar

siswa mata pelajaran KKPI adalah 10 x 35 = 350. Jumlah variabel prestasi belajar

siswa mata pelajaran KKPI berdasarkan data yang terkumpul adalah 290,1.

Dengan demikian tingkat prosentase prestasi belajar siswa mata pelajaran KKPI

kelas XII SMK N 6 Surakarta tahun 2010 sebesar 290,1 : 350 = 0,829 atau sebesar

82,9 %. Jumlah persentase tersebut menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa

kelas XII Administrasi Perkantoran SMK N 6 Surakarta tahun 2010 belum

mencapai tingkat tertinggi yaitu 100%. Data selengkapnya mengenai metode

pembelajaran terdapat pada lampiran 19.

B. Uji Persyaratan Analisis

Langkah berikutnya yang dilakukan peneliti adalah melakukan pengujian

persyaratan analisis yang merupakan langkah dalam melakaukan pengujian

hipotesis. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat melakukan analisis data

dengan uji korelasi regresi ganda yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

Page 70: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

53��

1. Uji normalitas

2. Uji linearitas

3. Uji independensi.

Untuk mengetahui syarat-syarat dalam pelaksanaan pengujian hipotesis

maka dilakukan kegiatan berikut:

1. Menguji Normalitas Metode Pembelajaran, Sarana Belajar, dan

Prestasi Belajar

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang telah

diperoleh mempunyai sebaran data yang normal, maksudnya adalah penyebaran

nilai dari sampel yang mewakili telah mencerminkan populasinya.

a. Uji Normalitas Metode Pembelajaran

Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus chi kuadrat diperoleh

harga ����� = 5,876 (lihat lampiran 22). Dari sampel sebanyak 35 diketahui

banyak kelas interval (k) adalah 6, sehingga derajat kebebasan (db) adalah k-

1 sama dengan 5 dengan taraf signifikansi 5% didapatkan harga ����� =

11,07. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa ����� < ��

��� atau

5,876 < 11,07. Karena ����� lebih besar dari ��

���, maka dapat dikatakan

bahwa sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

b. Uji Normalitas Sarana Belajar

Bersarkan Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus chi kuadrat

diperoleh harga ����� = 3,715 (lihat lampiran 23). Dari sampel sebanyak 35

diketahui banyak kelas interval (k) adalah 6, sehingga derajat kebebasan (db)

adalah k-1 sama dengan 5 dengan taraf signifikansi 5% didapatkan harga

����� = 11,07. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa ��

��� <

����� atau 3,715 < 11,07. Karena ��

��� lebih besar dari �����, maka

dapat dikatakan bahwa sampel yang diambil berasal dari populasi yang

berdistribusi normal.

c. Uji Normalitas Prestasi Belajar

Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus chi kuadrat diperoleh

harga ����� = 6,477 (lihat lampiran 24). Dari sampel sebanyak 35 diketahui

banyak kelas interval (k) adalah 6, sehingga derajat kebebasan (db) adalah k-

Page 71: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

54��

1 sama dengan 5 dengan taraf signifikansi 5% didapatkan harga ����� =

11,07. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa ����� < ��

��� atau

6,477 < 11,07. Karena ����� lebih besar dari ��

���, maka dapat dikatakan

bahwa sampel yang diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

2. Menghitung Linearitas Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi

Belajar dan Sarana Belajar Terhadap Prestasi Belajar

Uji linearitas diperlukan untuk mendeteksi adanya hubungan linear antara

variable X dan Y.

a. Linearitas Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar

Sebelum melakukan perhitungan uji linearitas X1 terhadap Y yang

pertama adalah membuat tabel kerja, kemudian dihitung sesuai dengan

rumusnya. Dari perhitungan yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai

berikut:

JK (G) = 2,128

JK (T) = 2428,4

JK reg (a) = 2424,448

b = 0,0454

JK reg (b/a) = 0,6771

JK (S) = 3,2446

JK (TC) = 1,117

df (TC) = k – 2 = 10

df (G) = N – k = 23

RJK (TC) = 0,1117

RJK (G) = 0,092506

Fhit = 1,2076

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa pada TS

= 5% dengan pembilang 10 dan db penyebut = 23 diperoleh Ftab = 2,28

sehingga Fhit < Ftab atau 1,21 < 2,28. Maka dapat dinyatakan bahwa bentuk

regresi linear atau metode pembelajaran linear terhadap prestasi belajar.

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran 26.

b. Linearitas Sarana Belajar Terhadap Prestasi Belajar

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dengan tabel kerja,

diperoleh hasil sebagai berikut:

JK (G) = 2,092

JK (T) = 2428,37

JK reg (a) = 2424,448

b = 0,0467

JK reg (b/a) = 0,8696

JK (S) = 3,0521

JK (TC) = 0,9601

df (TC) = k – 2 = 12

Page 72: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

55��

df (G) = N – k = 21

RJK (TC) = 0,08

RJK (G) = 0,0997

Fhit = 0,8032

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa pada TS

= 5% dengan pembilang 12 dan db penyebut = 21 diperoleh Ftab = 2,25

sehingga Fhit < Ftab atau 0,80 < 2,25. Maka dapat dinyatakan bahwa bentuk

regresi linear atau sarana belajar linear terhadap prestasi belajar. Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat di lampiran 28.

3. Uji Indipendensi

Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui apakah antar variabel bebas

terdapat hubungan atau tidak. Menghitung koefisien korelasi terlebih dahulu harus

membuat tabel kerja seperti yang terdapat pada lampiran 29. Kemudian dilakukan

perhitungan sesuai dengan rumusnya. Berdasarkan perhitungan yang telah

dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

rx1y2 = 0,213

rtab = 0,334

Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa rhit < rtab atau 0,243 < 0,277

sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang berarti antara

metode pembelajaran dengan sarana belajar. Dengan demikian kedua prediktor

tersebut dapat digunakan secara bersama-sama untuk meneliti variabel prestasi

belajar siswa mata pelajaran KKPI.

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah yang telah

diajukan diterima atau tidak. Hipotesis akan diterima apabila data yang telah

terkumpul dapat membuktkan pernyataan di dalam hipotesis, sebaliknya hipotesis

akan ditolak apabila data yang terkumpul tidak dapat membuktikan pernyataan di

dalam hipotesis.

Langkah-langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

1. Analisis data

2. Penafsiran pengujian hipotesis

3. Kesimpulan pengujian hipotesis.

Page 73: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

56��

Penjelasan masing-masing langkah tersebut adalah sebagai berikut:

1. Analisis Data

Data yang terkumpul secara sistematis selanjutnya dianalisis untuk

membuktikan apakah hipotesa alternatif (Ha) diterima atau ditolak. Analisis data

tersebut yaitu:

a. Menghitung Koefisien Korelasi Sederhana Antara Metode Pembelajaran

Terhadap Prestasi Belajar dan Sarana Belajar Terhadap Prestasi

Belajar

1) Koefisien Korelasi Sederhana Antara Metode Pembelajaran Terhadap

Prestasi Belajar Siswa

Menghitung koefisien korelasi sederhana terlebih dahulu harus

membuat tabel kerja, selanjutnya dilakukan perhitungan sesauai dengan

rumusnya (lihat lampiran 30). Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh

hasil sebagai berikut:

rx1y = 0,416

rtab = 0,334

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh nilai rx1y = 0,416.

Hasil tersebut dikonsultasikan dengan nilai rtab N = 35 pada taraf

signifikansi 5%, rx1y > rtab atau 0,416 > 0,334. Dengan demikian, karena

rx1y lebih besar dari rtab, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh

yang berarti antara metode pembelajaran terhadap prestasi siswa.

2) Koefisien Korelasi Sederhana Antara Sarana Belajar Terhadap Prestasi

Belajar Siswa

Setelah membuat tabel kerja, kemudian dilakukan perhitungan

sesuai dengan rumusnya (lihat lampiran 31). Dari perhitungan tersebut

diperoleh hasil sebagai berikut:

rx2y = 0,471

rtab = 0,334

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh nilai rx2y = 0,471.

Hasil tersebut dikonsultasikan dengan nilai rtab N = 35 pada taraf

signifikansi 5%, rx2y > rtab atau 0,471 > 0,334. Dengan demikian, karena

Page 74: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

57��

rx2y lebih besar dari rtab, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh

yang berarti antara sarana belajar terhadap prestasi siswa.

b. Menghitung Koefisien Korelasi Multipel antara Metode Pembelajaran

dan Sarana Belajar Terhadap Prestasi Belajar

Menghitung koefisien korelasi multipel terlebih dahulu harus

membuat tabel kerja, selanjutnya dilakukan perhitungan sesuai dengan

rumusnya (lihat lampiran 32). Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh hasil

sebagai berikut:

R2 = 0,3263

fhit = 7,75

ftab = 3,33

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh nilai fhit = 7,75. Hasil

tersebut dikonsultasikan dengan dk = 2 lawan 32, taraf signifikansi 5% dan

ftab = 3,33. fhit > ftab atau 7,75 > 3,33. Dengan demikian, karena fhit lebih besar

dari ftab, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang berarti antara

metode pembelajaran dan sarana belajar terhadap prestasi siswa secara

bersama-sama.

c. Menghitung Tingkat Signifikansi Metode Pembelajaran dan Sarana

Belajar Terhadap Prestasi Belajar

Menghitung tingkat signifikanasi adalah untuk mengetahui tingkat

keberartian kriterium dengan prediktor-prediktornya. Menghitung tingkat

signifikansi x1 dan x2 terhadap y terlebih dahulu harus membuat tabel kerja,

selanjutnya dilakukan perhitungan sesuai dengan rumusnya (lihat lampiran

33). Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh hasil sebagai berikut:

R2 = 0,3263

fhit = 7,749

ftab = 3,33

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh nilai fhit = 7,749.

Hasil tersebut dikonsultasikan dengan dk = 2 lawan 32, taraf signifikansi 5%

dan ftab = 3,33, fhit > ftab atau 7,749 > 3,33. Dengan demikian, karena fhit lebih

besar dari ftab, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang berarti

Page 75: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

58��

antara metode pembelajaran dan sarana belajar terhadap prestasi siswa secara

bersama-sama.

d. Menghitung Persamaan Garis Regresi Linear Ganda

Menghitung persamaan garis regresi ganda terlebih dahulu harus

membuat tabel kerja, selanjutnya dilakukan perhitungan sesuai dengan

rumusnya (lihat lampiran 34). Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh

persamaan garis linear ganda sebagai berikut:

� = 4,933 + 0,036X1 + 0,04X2.

e. Menghitung Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif Metode

Pembelajaran dan Sarana Belajar Terhadap Prestasi Belajar

Setelah melalui perhitungan sesuai dengan rumus seperti yang terlihat

pada lampiran 36, diperoleh hasil sebagai berikut:

1) Sumbangan relatif metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa

mata pelajaran KKPI sebesar 42,08%. Dan sumbangan efektif metode

pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran KKPI sebesar

13,73%.

2) Sumbangan relatif sarana belajar terhadap prestasi belajar siswa mata

pelajaran KKPI sebesar 57,92%. Dan Sumbangan efektif sarana belajar

terhadap prestasi belajar siswa mata pelajaran KKPI sebesar 18,9%.

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa metode

pembelajaran dan sarana secara bersama-sama mempunyai sumbangan

terhadap prestasi belajar siswa. Prosentase sumbangan sarana belajar lebih

besar dibandingkan sumbangan metode pembelajaran. Selain sumbangan dari

sarana belajar dan metode pembelajran, prestasi belajar siswa juga

dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lainnya.

2. Penafsiran Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan analisis data untuk pengujian hipotesis, selanjutnya

dilakukan penafsiran pengujian hipotesis. Penafsiran terhadap regresi linear hanya

dapat dipertanggung jawabkan bila nilai Freg yang diperoleh berarti atau

signifikan. Penafsiran pengujian hipotesis yang dapat dikemukakan adalah sebagai

berikut:

Page 76: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

59��

a. Korelasi Antara Metode Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, untuk mengetahui

keberartian hubungan metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa

mata pelajaran KKPI diperoleh hasil rhit sebesar 0,416 dan rtab sebesar 0,334.

Jadi rhit > rtab atau 0,416 > 0,334 sehingga dapat dikatakan bahwa metode

pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran KKPI. Pengaruh ini dapat dilihat dari besarnya sumbangan relatif

metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran

KKPI sebesar 42,08% dan sumbangan efektif sebesar 13,73% yang besarnya

nilai sumbangan diperoleh dari aspek-aspek dalam metode pembelajaran.

b. Korelasi Antara Sarana Belajar Terhadap Prestasi Belajar

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, untuk mengetahui

keberartian hubungan sarana belajar terhadap prestasi belajar siswa mata

pelajaran KKPI diperoleh hasil rhit sebesar 0,471 dan rtab sebesar 0,334. Jadi

rhit > rtab atau 0,471 > 0,334 sehingga dapat dikatakan bahwa sarana belajar

berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran KKPI.

Pengaruh ini dapat dilihat dari besarnya sumbangan relatif sarana belajar

terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran KKPI sebesar 57,92% dan

sumbangan efektif sebesar 18,9% yang besarnya nilai sumbangan diperoleh

dari aspek-aspek dalam sarana belajar.

c. Korelasi Multipel Antara Metode Pembelajaran dan Sarana Belajar

Terhadap Prestasi Belajar

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, untuk mengetahui

keberartian hubungan metode pembelajaran dan sarana belajar terhadap

prestasi belajar siswa mata pelajaran KKPI diperoleh hasil fhit sebesar 7,75

dan Ftab sebesar 3,33. Jadi Fhit > Ftab atau 7,75 > 3,33 sehingga dapat dikatakan

bahwa metode pembelajaran dan sarana belajar secara bersama-sama

berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran KKPI.

Berdasarkan hasil perhitungan, nilai R2 = 0,3263. Hal ini berarti bahwa

metode pembelajaran dan sarana belajar secara bersama-sama mempengaruhi

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran KKPI sebesar 32,63% dan sisanya

Page 77: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

60��

sebesar 67,37% dipenagruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam

penelitian ini.

d. Persamaan Garis Regresi Linear Ganda

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, diperoleh

persamaan garis regresi linear ganda sebagai berikut:

� = 4,933 + 0,036X1 + 0,04X2

Persamaan regresi tersebut dapat ditafsirkan bahwa rata-rata prestasi belajar

siswa pada mata pelajaran KKPI diperkirakan akan meningkat atau menurun

sebesar 0,036 untuk setiap ada peningkatan atau penurunan satu unit metode

pembelajaran dan akan mengalami peningkatan atau penurunan sebesar 0,04

untuk setiap ada peningkatan atau penurunan satu unit sarana belajar.

3. Kesimpulan Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan pengujian hipotesis dan penafsiran pengujian hipotesis,

selanjutnya dikemukakan kesimpulan pengujian hipotesis. Kesimpulan pengujian

hipotesis yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:

a. Hipotesis 1

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh nilai rhit > rtab atau

0,416 > 0,334. Sehingga Ha diterima dan H0 ditolak pada taraf signifikansi

5%. Jadi hipotesis pertama yaitu “ada pengaruh yang signifikan antara

metode pembelajaran terhadap prestasi belajar mata pelajaran KKPI siswa

kelas XII Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK N 6

Surakarta Tahun 2010” dapat diterima.

b. Hipotesis 2

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh nilai rhit > rtab atau

0,471 > 0,334. Sehingga Ha diterima dan H0 ditolak pada taraf signifikansi

5%. Jadi hipotesis ke dua yaitu “ada pengaruh yang signifikan antara sarana

belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran KKPI siswa kelas XII

Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK N 6 Surakarta Tahun

2010” dapat diterima.

c. Hipotesis 3

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh nilai Fhit > Ftab atau

Page 78: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

61��

7,75 > 3,33. Sehingga Ha diterima dan H0 ditolak pada taraf signifikansi 5%.

Jadi hipotesis ke tiga yaitu “ada pengaruh yang signifikan antara metode

pembelajaran dan sarana belajar secara bersama-sama terhadap prestasi

belajar mata pelajaran KKPI siswa kelas XII Kompetensi Keahlian

Administrasi Perkantoran di SMK N 6 Surakarta Tahun 2010” dapat diterima.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Setelah dilakukan analisis data untuk pengujian hiotesis, selanjutnya

dilakukan pembahasan hasil analisis data. Pembahasan hasil penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Metode Pembelajaran

Berdasarkan hasil pengumpulan data, setelah diolah skor rata-rata metode

pembelajaran adalah 71,1%. Dengan rata-rata skor tersebut, maka dapat dikatakan

bahwa metode pembelajaran yang dilakukan selama ini masih perlu ditingkatkan

lagi. Metode pembelajaran yang monoton dapat menimbulkan rasa jenuh atau

bosan pada siswa. Selain itu kurangnya pertanggungjawaban terhadap metode

pembelajaran yang digunakan dapat membuat siswa kurang dalam rasa tanggung

jawab terhadap tugas yang diberikan kepadanya. Jadi meskipun selama ini metode

pembelajaran tersebut dapat berhasil, namun suatu saat akan terjadi kesulitan bagi

siswa.

Permasalahan yang belum terpenuhi pada masalah metode pembelajaran

dapat dilihat dari item-item dalam daftar angket yang memiliki nilai rendah. Dari

hasil tabulasi data angket diketahui bahwa dari 20 item pernyataan yang valid,

diketahui item nomor 6 dan 24 memiliki skor yang rendah dibandingkan dengan

item yang lain. Item nomor 6 sebesar 65 dan item nomor 24 sebesar 50. Item

nomor 6 adalah tentang penggunaan metode yang kurang bervariasi dari guru

sehingga siswa merasa bosan atau jenuh. Sedangkan item nomor 24 adalah

tentang materi yang belum terselesaikan dalam satu pertemuan, tapi tidak ada

kelanjutan pada pertemuan berikutnya.

Kurangnya variasi dalam penggunaan metode pembelajaran dapat

menyebabkan siswa merasa bosan. Siswa yang bosan dengan metode

Page 79: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

62��

pembelajaran guru akan cenderung malas dan kurang perhatian dalam menerima

penjelasan guru. Penggunaan metode penugasan yang dilakukan oleh guru

sebenarnya mepunyai tujuan yang bagus, yaitu untuk mengembangkan kreatifitas

dan kemampuan siswa. Akan tetapi apabila metode tersebut selalu digunakan,

siswa lama kelamaan akan merasa bosan karena dalam setiap pertemuan metode

pembelajaran selalu sama. Siswa yang kurang perhatian dan cenderung malas

dalam mengerjakan tugas dan menerima penjelasan guru akan berakibat pada

kesulitan saat mengerjakan tes. Hal ini akan berujung pada nilai siswa yang

kurang maksimal.

Selain masalah tersebut, ada masalah yang lain yaitu kurangnya lanjutan

dari proses belajar. Seperti materi yang belum selesai dalam satu pertemuan atau

kurang adanya pertanggungjawaban dari tugas yang diberikan kepada siswa.

Ketika siswa mengerjakan tugas dari guru, terkadang ada siswa yang belum

selesai dalam pengerjaannya pada satu pertemuan. Akan tetapi guru tidak

meminta siswa melanjutkan pengerjaan tugas yang sebelumnya, dan meneruskan

ke materi yang selanjutnya. Hal ini berakibat pada siswa yang belum selesai

dalam mengerjakan tugas secara keseluruhan, tidak dapat memahami dan

mempraktikkan materi yang telah dijelaskan oleh guru. Selain itu tidak adanya

pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan kepada siswa, membuat mereka

kurang serius dalam mengerjakannya. Guru tidak mengoreksi hasil tugas siswa

dan tidak melihat secara keseluruhan siswa, hal ini membuat siswa yang

cenderung kurang perhatian akan mengalami kesulitan. Siswa juga kurang

bertanggung jawab atas tugas yang diberikan kepada mereka, karena guru tidak

melihat atau mengoreksi hasil pekerjaan mereka.

Berdasarkan masalah yang telah diuraikan di atas, guru dapat memberikan

variasi atau selingan dalam mengajar. Sehingga siswa tidak cepat merasa bosan

dan lebih perhatian terhadap penjelasan guru. Sedangkan pada masalah

pertanggungjawaban, guru harus lebih memperhatikan dan memberikan tindak

lanjut dari hasil pekerjaan siswa. Sehingga siswa akan mempunyai rasa tanggung

jawab yang lebih besar terhadap tugas yang diberikan oleh guru, dan mereka juga

dapat memahami dan mempraktikkan materi yang dijelaskan oleh guru.

Page 80: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

63��

2. Sarana Belajar

Berdasarkan hasil pengumpulan data setelah diolah, skor rata-rata sarana

belajar adalah 70%. Dengan tingkat sarana belajar tersebut dapat dikatakan bahwa

sarana belajar menurut siswa masih perlu ditingkatkan. Walaupun secara

keseluruhan proses belajar mengajar masih dapat berjalan, akan tetapi masih

sering terjadi hambatan-hambatan yang disebabkan oleh sarana belajar yang ada

di lab komputer. Mulai dari kondisi komputer yang sering trouble sampai dengan

kurang lengkapnya sarana yang lain yaitu printer maupun scanner.

Hasil tabulasi angket tentang sarana belajar dapat menunjukkan beberapa

item yang memiliki skor rendah dibandingkan dengan item yang lain. Pada item-

item tersebut merupakan kekurangan-kekurangan pada masalah sarana belajar.

Item yang memiliki skor rendah dari hasil penelitian yaitu nomor 26, 28, dan 34.

Item nomor 26 adalah tentang kondisi komputer pada saat digunakan praktik. Item

nomor 28 adalah tentang aplikasi yang digunakan untuk praktik. Dan item nomor

34 adalah tentang tidak tersedianya scanner untuk mendukung proses belajar

mengajar.

Saat proses pembelajaran berlangsung, terkadang komputer mengalami

trouble. Komputer yang digunakan siswa mengalami trouble atau masalah virus

komputer. Hal ini walaupun tidak terjadi pada keseluruhan komputer, akan tetai

akan menghambat kelancaran proses pembelajaran. Untuk masalah aplikasi yang

digunakan untuk praktik, tidak semua komputer dilengkapi dengan aplikasi yang

up to date. Seperti MS Office 2003 maupun Corel Draw X3 yang masih

digunakan untuk praktik. Walaupun tidak mempunyai perbedaan yang jah dengan

yang baru, akan tetapi siswa akan mengalami sedikit kesulitan apabila harus

menggunakan aplikasi yang baru. Hal ini dikarenakan mereka belum pernah

menggunakan atau belum pernah diajarkan dengan aplikasi yang baru tersebut.

Sedangkan masalah tidak tersedianya scanner sebenarnya tidak terlalu

berpengaruh besar terhadap proses pembelajaran. Akan tetapi bila alat tersebut

sudah tersedia di lab, siswa akan lebih banyak mendapat tambahan pengalaman

dan pelajaran menggunakan alat tersebut. Masalah kondisi komputer di lab pada

saat proses pembelajaran adalah masalah yang langsung berdampak pada prestasi

Page 81: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

64��

belajar siswa. Adanya hambatan tersebut terkadang membuat siswa cepat putus

asa dan malas karena tidak dapat konsentrasi penuh untuk mengerjakan tugas.

Berdasarkan masalah-masalah tersebut, guru dapat meminta sekolah untuk

menugaskan teknisi yang berkompeten untuk mengatasi masalah kondisi

komputer yang tersedia di lab dan aplikasi yang perlu diperbarui karena sudah out

of date. Sedangkan untuk masalah penyediaan scanner, pihak sekolah yang lebih

bertanggung jawab demi kepentingan pendidikan siswa.

3. Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran KKPI

Berdasarkan pengumpulan data, hasilnya skor rata-rata prestasi belajar

siswa mata pelajaran KKPI adalah 82,9%. Dengan pencapaian tingkat prestasi

belajar siswa mata pelajaran KKPI tersebut sebenarnya sudah cukup baik, akan

tetapi akan lebih apabila ditingkatkan lagi. Mengingat SMK N 6 Surakarta adalah

salah satu SMK di Surakarta yang mempunyai kualitas lebih dibandingkan yang

lain. Di SMK N 6 Surkarta batas kelulusan untuk mata pelajaran KKPI adalah 75,

jadi apabila ada siswa yang nilainya di bawah75 maka harus melakukan remidi

untuk meningkatkan nilainya sampai 75. Selain kedua variabel di atas, masih ada

beberapa faktor lain yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Berdasarkan hasil yang dicapai, besarnya sumbangan efektif kedua

variabel atau besarnya koefisien determinasi sebesar 32,63%. Dengan demikian,

masih terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar mata

pelajaran KKPI sebesar 67,37%. Faktor-faktor tersebut berasal dari dalam diri

siswa maupun dari luar diri siswa.

Page 82: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

65

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengkajian hipotesis, kesimpulan

penelitian ini adalah:

1. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai rhit > rtab atau 0,416 > 0,334.

Jadi hipotesis pertama yaitu “ada pengaruh yang signifikan antara metode

pembelajaran penugasan terhadap prestasi belajar mata pelajaran KKPI siswa

kelas XII Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK N 6

Surakarta Tahun 2010” dapat diterima.

2. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai rhit > rtab atau 0,471 > 0,334.

Jadi hipotesis ke dua yaitu “ada pengaruh yang signifikan antara sarana

belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran KKPI siswa kelas XII

Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK N 6 Surakarta Tahun

2010” dapat diterima.

3. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai Fhit > Ftab atau 7,75 > 3,33. Jadi

hipotesis ke tiga yaitu “ada pengaruh yang signifikan antara metode

pembelajaran penugasan dan sarana belajar secara bersama-sama terhadap

prestasi belajar mata pelajaran KKPI siswa kelas XII Kompetensi Keahlian

Administrasi Perkantoran di SMK N 6 Surakarta Tahun 2010” dapat diterima.

Selain yang berhubungan dengan ketiga variabel pada penelitian ini,

peneliti juga menemukan temuan lain, yaitu:

1. Persentase metode pembelajaran penugasan siswa kelas XII Kompetensi

Keahlian Administrasi Perkantoran SMK N 6 Surakarta Tahun 2010 adalah

sebesar 71,1%, sarana belajar sebesar 70%, dan prestasi belajar siswa mata

pelajaran KKPI sebesar 82,9%.

2. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh persamaan regresi

� = 4,933 + 0,036X1 + 0,04X2

Artinya bahwa rata-rata prestasi belajar siswa mata pelajaran KKPI

diperkirakan meningkat atau menurun sebesar 0,036 pada peningkatan atau

Page 83: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

66��

penurunan satu unit metode pembelajaran, dan akan mengalami peningkatan

atau penurunan sebesar 0,04 pada peningkatan atau penurunan satu unit

sarana belajar.

3. Besarnya sumbangan relatif dan efektif berdasarkan hasil pengujian hipotesis

adalah sebesar:

a. Sumbangan relatif metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa

mata pelajaran KKPI sebesar 42,08%

b. Sumbangan relatif sarana belajar terhadap prestasi belajar siswa mata

pelajaran KKPI sebesar 57,92%

c. Sumbangan efektif metode pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa

mata pelajaran KKPI sebesar 13,73%

d. Sumbangan efektif sarana belajar terhadap prestasi belajar siswa mata

pelajaran KKPI sebesar 18,9%.

B. Implikasi

Berdasarkan simpulan penelitian yang telah dikemukakan, maka berikut

peneliti memaparkan implikasi hasil penelitian. Implikasi dari hasil penelitian ini

sebagai berikut:

1. Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan oleh guru untuk

menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Metode pembelajaran yang

dapat digunakan oleh guru sangat bervariasi. Akan tetapi, diantara semua

mecam metode pembelajaran tidak ada yang paling baik dibandingkan

metode pembelajaran yang lainnya. Masing-masing metode pembelajaran

mempunyai kelebihan dan kelemahan. Dengan adanya kelebihan dan

kelemahan tersebut, guru dituntut untuk menggunakan kombinasi metode

pembelajaran,

Pemilihan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan pelajaran,

materi pelajaran, jumlah siswa, kemampuan siswa, kemampuan pengajar,

fasilitas belajar, dan alokasi waktu. Ketepatan dalam pemilihan metode

pembelajaran berpengaruh terhadap hasil yang dicapai, yaitu prestasi belajar

siswa. Untuk dapat mengetahui ketepatan penggunaan metode pembelajaran

Page 84: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

67��

tersebut, guru melakukan evaluasi pembelajaran. Dengan adanya tes atau

tugas kepada siswa, guru dapat mengetahui apakah pengajaran yang

dilakukan sudah berhasil atau masih harus diperbaiki. Apabila masih harus

diperbaiki, guru harus menggunakan metode pembelajaran yang lebih variatif

dan sesuai dengan prinsip pemilihan metode pembelajaran.

2. Sarana belajar merupakan faktor pendukung keberhasilan siswa dalam

belajar. Sarana belajar merupakan alat yang dapat membantu siswa untuk

mempermudah dalam memahami dan menguasai materi pelajaran. Sarana

belajar mata pelajaran KKPI berupa alat-alat yang digunakan dalam

pembelajaran, yaitu komputer, printer, LCD, white board dan scanner.

Ketersediaan dan kondisi sarana belajar tersebut sangat berpengaruh terhadap

prestasi siswa. Akan tetapi, campur tangan guru sangat dibutuhkan untuk

dapat memaksimalkan fungsi sarana belajar.

C. Saran

Berdasarkan pembahasan hasil data dan simpulan, penelitian dapat

memberikan manfaat bagi lembaga yang terkait. Adapun saran-saran yang dapat

peneliti sampaikan sebagai berikut:

1. Kepada guru mata pelajaran KKPI

a. Guru sebaiknya menggunakan metode pembelajaran yang lebih bervariasi,

sehingga siswa tidak cepat merasa bosan dalam kegiatan belajar mengajar.

b. Guru sebaiknya memeriksa dan menanyakan materi pada pertemuan

sebelumnya kepada siswa, sehingga apabila ada meteri yang belum selesai

atau belum dipahami dalam satu pertemuan dapat dilanjutkan atau diulang

pada pertemuan berikutnya.

c. Guru sebaiknya melakukan koresi dan evaluasi atas tugas yang diberikan

ke pada siswa, sehingga siswa akan merasa punya tanggung jawab yang

lebih besar terhadap tugas yang harus mereka selesaikan.

d. Guru sebaiknya menyesuaikan aplikasi yang diajarkan dengan aplikasi

yang digunakan di dunia nyata, sehingga dengan aplikasi yang up to date

Page 85: Halaman Awal baru/Pengaruh... · (KKPI) SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK N 6 SURAKARTA TAHUN 2010 Oleh M. IMAM TEGUH WIBOWO NIM K7406019 Skripsi

68��

tersebut siswa dapat mempraktikkan materi yang mereka kuasai ke dunia

nyata.

e. Guru sebaiknya mengajari siswa tentang cara menangani komputer yang

mengalami trouble pada saat digunakan, sehingga siswa tidak selalu

meminta tolong kepada guru untuk mengatasi masalah tersebut.

2. Kepada siswa

a. Siswa sebaiknya mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab,

sehingga siswa dapat memahami materi yang diberikan guru dengan baik.

b. Siswa sebaiknya dapat memanfaatkan sarana yang ada disekolah dan yang

ada di luar sekolah untuk latihan, sehingga materi yang mereka terima

tidak hanya dapat dipraktikkan di sekolah akan tetapi juga di luar sekolah.

Hal ini membuat pemahaman tentang materi yang mereka terima akan

lebih mendalam.

c. Siswa sebaiknya mendengarkan dengan baik dan mempraktikkan

penjelasan guru tentang menangani komputer yang trouble, sehingga

mereka tidak kebingungan ketika menghadapi kondisi tersebut. Dengan

demikian, kesulitan dan hambatan belajar siswa dapat diatasi.