hakekat kurikulum sekolah
TRANSCRIPT
![Page 1: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/1.jpg)
Kurikulum Sekolah &
Perkembangannya
![Page 2: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/2.jpg)
Latar Belakang
Sekolah Formal
IPTEK & industriKondisi GeografisTranformasi sosio-
budayaMasyarakat
![Page 3: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/3.jpg)
Pengertian kurikulum
Secara etimologi, kurikulum berasal dari bahasa latin “currere” yang digunakan untuk memberi nama lapangan perlombaan lari.
Lap Lomba Lari
Garis finish
Garis lintasan
Garis start
![Page 4: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/4.jpg)
Tyler (1949) mengartikan kurikulum bertolak dari 4 pertanyaan:
1. Apa yang harus dicapai oleh sekolah
2. Pengalaman-pengalaman belajar seperti apa yang harus dapat dilaksanakan guru mencapai tujuan yang dimaksud
3. Bagaimana pengalaman belajar diorganisasikan secara efektif
4. Bagaimana cara menentukan bahwa tujuan pendidikan telah dapat tercapai
![Page 5: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/5.jpg)
UU No 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS, bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
Bab X pasal 36 ayat: 1. Pengembangan kurikulum dilakukan dengan
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional
2. Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik
![Page 6: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/6.jpg)
Fungsi kurikulum bagi peserta didik
Memperoleh berbagai pengalaman yang dapatdikembangkan seirama dengan perkembangananak, agar dapat memenuhi bekal hidupnya kelak
Fungsi kurikulum bagi Pendidik
1. Sebagai pedoman kerja dalam menyusun danmengorganisir pengalaman belajar pada anak didik
2. Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasiterhadap perkembangan anak didik dalam rangkamenyerap sejumlah pengalaman yang diberikan
![Page 7: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/7.jpg)
Fungsi kurikulum bagi Kepala Sekolah/ Pembina Sekolah
1. Sebagai pedoman dalam mengadakan fungsisupervisi yakni memperbaiki dan menciptakan situasi belajar
2. Sebagai pedoman dalam memberikan kewenangan kepada guru atau pendidik agar dapatmemperbaiki situasi belajar
3. Sebagai pedoman untuk mengembangkankurikulum pada masa datang
4. Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi ataskemajuan pembelajaran
![Page 8: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/8.jpg)
Fungsi Kurikulum Bagi Orang Tua
Agar orang tua dapat berpastisipasi membantu usaha sekolahdalam mencapai kemajuan belajar putra-putrinya
Fungsi Kurikulum bagi sekolah tingkat diatasnya
1. Pemelihara keseimbangan proses pendidikan.
2. Penyiapan tenaga baru
Fungsi Kurikulum bagi masyarakat dan pemakai lulusan
1. Ikut memberikan kontribusi,dalam memperlancar program pendidikan yang membutuhkan kerjasama dengan pihakorangtua dan masyarakat
2. Melakukan evaluasi yang konstruktif demi penyempurnaanprogram pendidikan di sekolah, agar lebih serasi dengankebutuhan masyarakat dan lapangan kerja.
![Page 9: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/9.jpg)
Kedudukan kurikulum dalam sistem pendidikan
Kurikulum merupakan program yang didesain, direncanakan, dikembangkan dan dilaksanakan dalam situasi pembelajaran yang sengaja diciptakan oleh sekolah
Kedudukan kurikulum sebagai pedoman atau pegangan suatu program pendidikan yang direncanakan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu sesuai kubutuhan/ tuntuan kehidupan masyarakat
Rencana Kegiatan Kegiatan Evaluasi
![Page 10: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/10.jpg)
Kedudukan kurikulum dalam sistem pendidikan:
1. Konstruk yang dibangun untuk mentransfer apa yang sudah terjadi di masa lalu pada generasi berikutnya untuk dilestarikan, dikembangkan dan diteruskan.
2. Sebagai jawaban untuk menyelesaikan berbagai masalah sosial yang terkait dengan pendidikan
3. Sebagai alat untuk membangun atau mengembangkan kehidupan masa yang akan datang yang didasarkan pada kehidupan masa lalu, sekarang dan rencana pengembangan dan pembangunan bangsa
![Page 11: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/11.jpg)
Peranan guru dalam pengembangan kurikulum
Peran Guru
Researchers Developers
Ilmpementers Adapters
![Page 12: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/12.jpg)
Perkembangan kurikulum
![Page 13: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/13.jpg)
a. Tahun 1952 – 1964 (subject curriculum)
Tahun 1952 kurikulum Indonesia mengalamipenyempurnaan, dan berganti nama menjadiRentjana Pelajaran Terurai
Yang menjadi ciri dalam kurikulum ini adalahsetiap pelajaran harus memperhatikan isipelajaran yang dihubungkan dengan kehidupansehari-hari
Kurikulum yang disusun dan dikembangkan berkategori kurikulum tradional (subject curriculum)
![Page 14: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/14.jpg)
Tujuan pendidikan dan pengajaran RI “ membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air”
![Page 15: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/15.jpg)
Isi kurikulum
Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia
Bahasa Daerah
Berhitung
Ilmu Alam
Ilmu Hayat
Ilmu Bumi
Sejarah
Sapta Usaha Tama
![Page 16: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/16.jpg)
b. Tahun 1964 (correlated Curriculum)Tahun 1964 pemerintah kembali menyempurnakansistem kurikulum pendidikan, diberi nama denganRentjana pendidikan 1964.
Ciri dari kurikulum ini pembelajaran dipusatkan padaprogram pancawardhana yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional, keprigelan dan jasmani.
Tujuan pendidikan “ membentuk manusia Pancasila dan Manipol/Usdek yang bertanggung jawab atas terselenggaranya masyarakat adil dan makmur, materiil, spiritual
Pendidikan dilaksanakan dengan Sistem Panca Wardhana (yang meliputi 5 aspek perkembangan)
![Page 17: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/17.jpg)
Sistem Panca Wardhana
Perkembangan
Jasmaniah Intelegensi
Emosional Artistik (Rasa Keharuan)
Moral Keprigelan
Krida (Bakat & Minat)
![Page 18: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/18.jpg)
Kurikulum 1964 mengarahkan anak pada pembekalan untuk ke dunia kerja, sehingga diketegorikan correlated Curriculum
Semua mata pelajaran diberikan mulai kelas I, II, III dengan jam pelajaran setiap minggu:
a. Kelas I & II, 26 jam pelajaran dan @ 30 menit
b. Kelas III & IV, 36 jam pelajaran dan @ 40 menit
c. SLTP dan SLTA 42 jam pelajaran, @ 40 menit
Dalam melaksanakan pengajaran guru mendapat petunjuk dalam bagian mana harus mengaktifkan peserta didik tetapi masih dalam bimbingan guru
![Page 19: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/19.jpg)
c. Kurikulum Orde Baru (1968)Kurikulum yang dikembangkan dipengaruhi oleh politik Orde Baru
Landasan pendidikan berdasar falsafah Panca Sila:a. Dasar pendidikan nasional, falsafah negara Panca Sila
(ketetapan MPRS No. XXVII/MPRS/1966 bab II pasal 2b. Tujuan pendidikan nasional “ membentuk manusia
Pancasilais Sejati berdasar ketentuan-ketentuan seperti yang dikehendaki oleh Pembukaan UUD 1945 dan Isi UUD 1945 (ketetapan MPRS No. XXVII/MPRS/1966 bab II pasal 3)
c. Isi pendidikan Nasional- mempertinggi mental budi pekerti dan memperkuat
keyakinan agama- Mempertinggi kecerdasan dan keterampilan- Membina dan mengembangkan fisik yang kuat dan sehat
(ketetapan MPRS No. XXVII/MPRS/1966 bab II pasal 4)
![Page 20: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/20.jpg)
Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan darikurikulum 1964.
Yaitu perubahan struktur pendidikan daripancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus
Pembelajaran diarahkan pada kegiatan mempertinggikecerdasan dan keterampilan serta pengembanganfisik yang sehat dan kuat
![Page 21: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/21.jpg)
d. Kurikulum 1975 Kurikulum 1975 sebagai pengganti kurikulum 1968 menekankan pada tujuan, agar pendidikan lebihefisien dan efektif.
Metode materi dirinci pada Prosedur Pengembang-an Sistem Instruksional (PPSI), yang dikenal denganistilah satuan pelajaran.
Yaitu pelajaran setiap satuan bahasan. Setiap satuandirinci lagi: petunjuk umum, tujuan intruksionalkhusus (TIK), materi pelajaran, alat pelajaran, kegiatanbelajar-mengajar, dan evaluasi.
![Page 22: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/22.jpg)
e. Kurikulum 1984 Kurikulum ini juga sering disebut dengan kurikulum 1975 yang disempurnakan
Kurikulum 1984 menekankan proses skill approach atau Pendekatan Keterampilan Proses, yang berorientasi pada pencapai tujuan yang telah ditetapkan
Dalam proses pembelajaran siswa ditempatkan sebagai subyek belajar
Model ini disebut dengan model Cara Belajar Siswa Aktif(CBSA).
![Page 23: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/23.jpg)
PKP adalah pembelajaran yang mengutamakan penerapan berbagai keterampilan memproses perolehan dalam pembelajaran
PKP menekankan agar peserta didik terlatih keterampilan dasarnya untuk menghasilkan penemuan-penemuan berupa fakta, konsep, prinsip, dan berbagai teori.
Menghitung /memprediksi
Mengamati
Mengkomunikasikan
Mengklasifikasi
Mengukur
![Page 24: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/24.jpg)
f. Kurikulum 1994Didisain dengan memadukan kurikulum 1975 dengan kurikulum 1984.
Kurikulum 1994 sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai dengan Undang-Undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Hal ini berdampak pada sistem pembagian waktupelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem caturwulan.
Dengan sistem caturwulan yang pembagiannya dalamsatu tahun menjadi tiga tahap diharapkan dapat memberikesempatan bagi siswa untuk dapat menerima materipelajaran cukup banyak.
![Page 25: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/25.jpg)
Ciri -ciri yang menonjol kurikulum 1994, diantaranyasebagai berikut:
1. Pembagian tahapan pelajaran di sekolah dengansistem catur wulan.
2. Pembelajaran di sekolah lebih menekankan materipelajaran yang cukup padat (berorientasi kepadamateri pelajaran/isi).
3. Bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satusistem kurikulum untuk semua siswa di seluruhIndonesia.
4. Kurikulum ini bersifat kurikulum inti sehinggadaerah yang khusus dapat mengembangkanpengajaran sendiri disesuaikan dengan lingkungandan kebutuhan masyarakat sekitar.
![Page 26: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/26.jpg)
Pendekatan kurikulum 1994 lebih mengutamakan penguasaan materi (content oriented), sebanyak-banyak oleh siswa.
Beberapa permasalahan, antaranya sebagai berikut:
1. Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknyamata pelajaran dan banyaknya materi/ substansisetiap mata pelajaran
2. Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karenakurang relevan dengan tingkat perkembanganberpikir siswa, dan kurang bermakna karena kurangterkait dengan aplikasi kehidupan sehari-hari.
![Page 27: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/27.jpg)
g. Kurikulum 2004Kurikulum dikembangkan Berbasis Kompetensi (KBK). KBK adalah seperangkat rencana dan pengaturan tentangkompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaansumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulumsekolah
Kurikulum ini menitik beratkan pada pengembangankemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas denganstandar performasi tertentu oleh peserta didik
KBK diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap dan minat peserta didik, agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan dan keberhasilan dengan penuh tanggungjawab.
![Page 28: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/28.jpg)
Karakteristik KBK antara lainsebagai berikut:
1. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswabaik secara individual maupu klasikal
2. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman
3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakanpendekatan dan metode yang bervariasi
4. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi jugasumber belajar lainnya yang memenuhi unsuredukatif
5. Penilaian menekankan pada proses dan hasilbelajar dalam upaya penguasaan atau pencapaiansuatu kompetensi.
![Page 29: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/29.jpg)
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentangstandar nasional pendidikan. Peraturan Pemerintahini memberikan arahan tentang perlunya disusun dandilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu:
1. Standar isi
2. Standar proses
3. Standar kompetensi lulusan
4. Standar pendidik dan tenaga kependidikan,
5. Standar sarana dan prasarana
6. Standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan
7. Standar penilaian pendidikan.
![Page 30: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/30.jpg)
h. Kurikulum 2006 (KTSP)Sebagai implementasi P P No 19 Tahun 2005, kurikulum tingkatsatuan pendidikan, yaitu kurikulum operasional yang disusunoleh dan dilaksanakan di setiap satuan pendidikan
Karakteristik KTSP:
1. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baiksecara individual maupun klasikal
2. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dankeberagaman
3. Pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi
4. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumberbelajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif
5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalamupaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi
![Page 31: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/31.jpg)
Perbedaan mendasar dibandingkan dengan KBK tahun2004 dengan KBK tahun 2006 (versi KTSP), bahwasekolah diberi kewenangan penuh dalam menyusunrencana pendidikannya dengan mengacu padastandar-standar yang ditetapkan, mulai dari tujuan, visi-misi, struktur dan muatan kurikulum, bebanbelajar, kalender pendidikan hingga pengembangansilabusnya
![Page 32: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/32.jpg)
Perbedaan mendasar dibandingkan dengan KBK tahun2004 dengan KBK tahun 2006 (versi KTSP), bahwasekolah diberi kewenangan penuh dalam menyusunrencana pendidikannya dengan mengacu padastandar-standar yang ditetapkan, mulai dari tujuan, visi-misi, struktur dan muatan kurikulum, bebanbelajar, kalender pendidikan hingga pengembangansilabusnya
![Page 33: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/33.jpg)
Kurikulum 2013Latar belakang:
Hasil kajian terhadap kurikulum yang berlaku sebelumnya, yaitu (KTSP)
Mulyasa (2013: 5) bahwa terdapat lima permasalahan utama dalam rencana strategi pendidikan nasional: 1. peningkatan mutu pendidikan, 2. peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan, 3. peningkatan relevansi pendidikan, 4. pemerataan layanan pendidikan dan 5. pendidikan karakter
![Page 34: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/34.jpg)
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi dan berbasis karakter. Mulyasa (2013: 6) bahwa kurikulum 2013, lebih menekankan pada pendidikan karakter, terutama pada tingkat pendidikan dasar yang akan menjadi pondasi bagi tingkat berikutnya
Kompetensi menurut Mulyasa (2003: 37) merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
Gunawan (2012: 3) bahwa karakter merupakan perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat
![Page 35: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/35.jpg)
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan: hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, afektif dan berkontribusi pada kehidupan: bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia
Implementasi kurikulum 2013, pendidikan karakter dapat dintegrasikan dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat dalam kurikulum
![Page 36: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/36.jpg)
Implementasi:
1. Kompetensi peserta didik dicapai melalui proses pembelajaran
2. Karakter peserta didik, dibentuk:
a. melalui proses pembelajaran, dan
b. progran pendidikan yang dikembangkan oleh satuan pendidikan
![Page 37: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/37.jpg)
Implementasi kurikulum 2013, pendidikan karakter dapat dintegrasikan dalam seluruh pembelajaran pada setiap bidang studi yang terdapat dalam kurikulum. Materi pembelajaran yang berkitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap bidang studi perlu dikembangkan, dieksplesitkan, di-hubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian pendidikan nilai dan pembentukan karakter tidak hanya dilakukan pada tataran kognitif, tetapi juga menyentuk internalisasi, dan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter pada tingkat satuan pendidikan mengarah pada pembentukkan budaya sekolah/madrasah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan sehari-hari, serta simbol-simbol yang dipraktekan oleh semua warga sekolah/madrasah, dan masyarakat sekitarnya. Budaya sekolah/madrasah merupakan ciri khas , karakter atau watak, dan citra sekolah/madrasah tersebut di mata masyarakat luas”. (Mulyasa, 2013: 7)
![Page 38: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/38.jpg)
Permasalahan Kurikulum
1. Kurikulum kurang bisa mengimbangan kecepatan perkembangan IPTEK, pertumbuhan industri, sosial budaya, dan kebutuhan manusia menyesuaikan diri dengan lingkungan global
2. Kurikulum tidak searah dengan tuntutan potensi geografis Indonesia: pertanian, kelautan dan industri pendukungnya (kompas, 4 September 2012)
3. Tujuan yang dicapai oleh peserta didik kurang jelas
4. Banyak guru kurang memiliki kemampuan meng-implementasi kurikulum dengan baik
5. Pelakasanaan penilian kurang sesuai dengan tuntutan kurikulum (mengukur potensi peserta didik)
6. Motivasi kemandirian belajar peserta didik kurang
![Page 39: hakekat kurikulum sekolah](https://reader038.vdocuments.site/reader038/viewer/2022102522/55a3ae411a28ab24468b458b/html5/thumbnails/39.jpg)
8. Evaluasi hasil belajar (pelakasanaan penilian) belum mengukur keberhasilan pembentukan karakter dan kompetensi peserta didik secara individual
9. Masih ada usaha sekolah tidak sportif dalam membantu peserta didik mencapai prestasi yang baik
10. Pembentukan karakter peserta didik belum didukung oleh berbagai komponen pendidikan