haerani nim: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/haerani151115117.pdf · alami maupun buatan...

90
i PERBANDINGAN PRODUKIVITAS TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L) DENGAN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK Oleh: HAERANI NIM: 151.115.117 JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM 2017

Upload: others

Post on 07-Mar-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

i

PERBANDINGAN PRODUKIVITAS TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L) DENGAN PEMBERIAN

PUPUK ORGANIK

Oleh:

HAERANI NIM: 151.115.117

JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM

2017

Page 2: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

ii

PERBANDINGAN PRODUKIVITAS TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum Frutescens L) DENGAN PEMBERIAN

PUPUK ORGANIK

SKRIPSI

Oleh:

HAERANI NIM: 151.115.117

JURUSAN PENDIDIKAN IPA BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)

UNUVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM 2017

ii

Page 3: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

iii

Page 4: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

iv

NOTA DINAS

iv

Page 5: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

v

Page 6: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

vi

HALAMAN PENGESAHAN

vi

Page 7: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

vii

Motto :

م نه يأكل ءايةٌ ل ا حب ا ف أخرجنا من يتة أحييناها اْرض ال

Artinya : “Dan suatu tanah (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati, Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya biji-bijian, maka dari padanya mereka makan”. (QS. Yasin : 33)1

1Depertemen Agama RI, Al-Qur’an danTerjemahnya.(Surabaya: KaryaAgung, 2006),

hal. 628

vii

Page 8: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

viii

PERSEMBAHAN :

Dengan segala doa dan puji syukur kehadirat Allah SWT, karya

ini saya persembahkan teruntuk:

1. Ayahanda dan Ibunda tercinta (Yusuf dan Sohaeni), adik-adikku

( Suhudiatun, Muharram Wahid, Zara Azzaida, Muhammad Muzani

Ali) , kakek dan nenekku ( Darmataksiah dan Muhsan ) beserta

semua Keluarga besar yang selalu menjadi tuntunan, motivasi dan

inspirasi utama dalam setiap langkah-langkahku untuk terus

mengejar semua mimpi-mimpiku. Terima kasih banyak atasdukungan

dan do’a kalian.

2. Almamater KebanggaanSayaUniversitas Islam NegeriMataram.

3. JurusanPendidikanIpaBiologi Yang SayaCintai

Akhir kata penulis ucapkan semoga Allah selalu memberikan

rahmat dan karunia-Nya untuk kita semua.

Wassalamu’alaikum warohmatulahi wabarokaatuh

viii

Page 9: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat, taufiq serta inayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Biologi di Universitas Islam Negeri Mataram.

Shalawat dan salam senantiasa pula diperuntukkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW, yang dengan penuh semangat dan ikhlas berjuang dalam menumbuhkembangkan ajaran Islam sehingga dapat membimbing umat manusia menuju keimanan dan keselamatan, baik di dunia maupun di akhirat nanti.

Dengan selesainya penyusunan skripsi ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam memberikan bimbingan, saran-saran dan informasi yang sangat berharga kepada penulis, terutama kepada:

1. Bapak Dr. H. Adi Fadli, M.Agselaku pembimbing I dan IbuDwi Wahyudiati,

M.Pd., selaku pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktunya untuk

membimbing dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Bapak Bahtiar, M.Pd selaku dosen wali yang selalu memberikan semangat dan

motivasi sehingga Skripsi ini bisa terselesaikan.

3. Bapak dan Ibu Dosen UIN Mataram yang telah banyak memberikan

bimbingan selama melaksanakan studi di UIN Mataram

4. Ibu Dwi Wahyudiati, M.Pd, selaku ketua jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) Biologi UIN Mataram dan Bapak Alwan Mahsul,

M.Pd, selaku skretaris jurusan IPA (Biologi) UIN Mataram.

5. Ibu Drs. Hj. Nurul Yakin.M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UIN

Mataram serta seluruh stafnya yang telah memberikan kemudahan bagi

peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini.

6. BapakDr. H. Mutawalli, M.Ag. selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN)

Mataram.

ix

Page 10: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

x

7. Sahabatku yang selalu ada untukku di setiapkeadaankudansetiaplangkahku

(Nurina Mawaddah Baktir, Khilda Amaly, Hally Fitriati) , Putri 908 (Nuri

Yuliana, Siti Zaenab, Idayani, Hera Harlina) sahabat Bigooz (Farida Ariani,

NurLaeli) sahabat kpop (Nelly, Kamichama), teman-temankelas C IPA

Biologi dan semua Mahasiswa seperjuangan IPA Biologi UIN Mataram.

Terima kasih banyak atas dukungan kalian.

8. Resimen mahasiswa satuan 908 WPW UIN Mataram

9. Rekan- rekan Karang Taruna Setia Bhakti Desa Gunungsari

10. Paskibra Addinul Qayyim

11. R2 yang selalu memberikan support luar biasa

12. Semua pihak yang telah membantu peneliti menyelesaikan skripsi ini yang

tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu.

Sangatdisadaribahwa penulisan skripsi ini tidak jauh dari kekurangan dan kesalahan.Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkandemi penyempurnaannya.

Akhirnya semoga skripsi ini bermanfaat bagisayapribadidanjugasemua pihak yang membacanya, semoga Allah meridhoinya, Amiin.

Mataram, ……………….2017

Penulis,

x

Page 11: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii

HALAMAN NOTA DINAS ............................................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................................... v

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ....................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... viii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

ABSTRAK ........................................................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. LatarBelakangMasalah ....................................................................... 1

B. RumusandanPenegasanIstilah ............................................................ 8

C. TujuandanManfaatPenelitian .............................................................. 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN ............... 12

A. Deskripsi Teoretis ................................................................................ 12

1. Pupuk Kotoran Ayam ...................................................................... 12

2. Pupukkotoran Bebek ....................................................................... 16

3. Tanaman cabai ................................................................................. 21

xi

Page 12: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

xii

B. Kerangka Berfikir ................................................................................ 27

C. Hipotesis .............................................................................................. 29

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 30

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 30

B. Variable Penelitian .............................................................................. 30

C. Populasi dan Sampel ............................................................................ 31

D. Desain Penelitian ................................................................................. 31

E. Instrument Penelitian ........................................................................... 33

F. TempatdanWaktu Penelitian ................................................................ 33

G. Alat dan Bahan Penelitian .................................................................... 33

H. Prosedur Kerja ..................................................................................... 34

1. Tahap Persiapan ............................................................................ 34

2. Tahap Pelaksanaan ........................................................................ 34

3. Tahap Pengamatan ........................................................................ 35

I. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 36

J. Teknik Analisis Data ............................................................................ 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 39

A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 39

B. Pembahasan ............................................................................................ 41

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 45

A. Kesimpulan .......................................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

xii

Page 13: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 produktivitas tanaman padi dengan pupuk limbah kotoran bebek

Table 1.2 rata-rata hara dari pupuk kandang kotoran ayam dan kotoran bebek

Table 3.1 desain percobaan dua factorial

Table 3.2 daftar alat yang digunakan

Table 3.3 daftar bahan yang digunakan

Table 3.4 analisis ragam ringkasan rumus anova

Table 4.1 data hasil penelitian berdasarkan jumlah satuan berat

Table 4.2 hasil analisis sidik ragam

Table 4.3 data hasil penelitian berdasarkan jumlah biji dalam satuan buah

Table 4.4 hasil analisis ragam

xiii

Page 14: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 klasifikasi tanaman cabai rawit

xiv

Page 15: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 01 . Analisis data manual anova

Lampiran 02. Gamabar pelaksanaan penelitian

Lampiran 03. jadwal pelaksanaan penelitian

Lampiran 04. Table f

Lampiran 05. Ijin penelitian

xv

Page 16: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

xvi

ABSTRAK

PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS TANAMAN CABAI RAWIT( Capsicum frutescensL ) DENGAN PEMBERIAN

PUPUK ORGANIK

Oleh :

HAERANI

NIM : 15.1 11.5. 117

Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhlu khidup seperti pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan dan manusia. Pupuk organic pada penerlitian ini berasal dari pupuk kandang yaitu pupuk kotoran ayam dan pupuk kotoran bebek terhadap produktivitas tanaman cabai rawit (Capsicum frutescensL). Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan produktivitas tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L) dengan pemberian pupuk kotoran ayam dan pupuk kotoran bebek. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola factorial dengan Perlakuan yaitu pemberian pupuk kotoran ayam dan pupuk kotoran bebek dengan 3 perlakuan konsentrasi pupuk dan masing-masing dilakukan 5 kali ulangan. Teknik pengumpulan data menggunakan 4 metode yaitu eksperimen, observasi, dokumentasi dan telaah kepustakaan. Analisis data untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan uji analisis of variant dan dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan nyata yang dihasilkan dari produktivitas tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L) dengan pemberian pupuk kotoran ayam dan pupuk kotoran bebek, hal ini dapat ditunjukkan dari hasil uji anova bahwa fhitung 89,38 > ftabel 5% = 4,26 pada perlakuan a1 dan fhitung 26,90 > ftabel 5% = 3,40 pada perlakuan a2 dengan nilai probabilitas 0,001 < 0,05, maka H1 diterima. Sedangkan jika dilihat dari hasil uji anava pada jumlah perbiji dalam satuan buah menunjukkan hasil yang tidak signifikan karena fhitung 2,42 ≤ ftabel 5% = 4,26 pada perlakuan a1 dan fhitung 0,70 ≤ ftabel 5% = 3,40 pada perlakuan a2 dengan nilai probabilitas 0,001 < 0,05, maka H0 ditolak sehingga data hitungan berdasarkan jumlah biji dalam satuan buah tidak dilanjutkan pada hitungan BNT. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada produktivitas tanaman cabai rawit (Capsicum frustescens L) dengan pemberian pupuk kotoran ayam dan pupuk kotoran bebek jika dilihat dari data berat dalam satuan gram.

Kata Kunci: Produktivitas cabai rawit, pupuk kotoran ayam, pupuk kotoran bebek.

xvi

Page 17: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan bercocok tanam dipengaruhi oleh banyak faktor, Salah

satunya adalah pemupukan, baik cara, dosis,maupun waktu pemberiannya.

Sebenarnya hal-ahal yang menyangkutpupuk sudah tidak asing bagi petani

danmasyarakat, namun terkadang apa yang dikerjakan belum sesuai dengan

apa yang dibutuhkan oleh tanaman sehingga sering kali usaha budi daya yang

dilakukan tidak berhasil dengan baik.

Pupuk diberikan kepada tanaman dengan tujuan untuk menambah zat

atauunsur hara yang dibutuhkan tanaman.Unsur hara adalah nutrisi yang

dibutuhkan oleh tanaman yang terbentuk dari bahan-bahan organik maupun

anorganik.Umumnya unsur hara telah tersedia di dalam tanah, tetapi karena

secara terus menerus diserap oleh tanaman maka jumlahnya akan

berkurang.Unsur hara dibagi menjadi dua yaitu, unsur hara makro dan unsur

hara mikro.Unsur hara makro adalah unsur harayang dibutuhkan dalam jumlah

banyak, yang tergolong kedalam unsur hara makro yaitu, N, P, K, Ca, S,

Mg.Sedangkan unsur hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhan dalam

jumlah sedikit, yang tergolong kedalam unsur hara mikro yaitu, Mo, Zn, Bo,

Al, Mn, Cu, Fe.

Unsur hara yang dibutuhkan tanaman sangat banyak tetapi yang

terpenting dan harus ada sekitar 16 unsur hara.Tiga unsur yang dibutuhkan

1

Page 18: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

2

diambil oleh tanaman dari udara, seperti karbondioksida, hydrogen, dan

oksigen.Oleh karena itu ketersediaannya banyak maka unsur tersebut jarang

dipermasalahkan, Lain halnya dengan ke-13 unsur lainnya yang berada di

dalam tanah.Unsur hara dalam tanah terus berkurang seiring pertumbuhan

tanaman, karenanya perlu tambahan dari luar berupa pupuk.2

Pupuk adalah suatu bahan atau materi baik organik maupun anorganik ,

alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia

yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman. Berdasarkan asal pembuatannya

pupuk dibagi kedalam dua golongan, yaitu pupuk organik dan pupuk

anorganik.Dikatakan pupuk organik karena pupuk ini berasal dari pelapukan

sisa-sisa makhluk hidup, seperti tanaman, hewan,manusia, dan kotoran

hewan.Pupuk ini biasanya merupakan pupuk lengkap, artinya mengandung

unsur hara makro dan mikro tetapi jumlahnya sedikit.Walaupun demikian,

pupuk organik memiliki keunggulan lebih dari pupuk anorganik, sedangkan

pupuk anorganik adalah pupuk yang berasal dari bahan kimia.Kandungan

unsur hara pupuk anorganik umumnya tinggi, Pupuk ini kebanyakan

merupakan hasil ramuan pabrik.3

Jenis pupuk organik yang umumnya dikenal oleh masyarakat antara

lain, pupuk kandang, humus, kompos, pupuk hijau dan pupuk burung atau

guano.Salah satu sumber pupuk organik yang digunakan pada percobaan ini

adalah pupuk kandang yaitu pupuk kotoran ayam dan pupuk kotoran bebek.

2Heru Prihmantoro,”Memupuk Tanaman Buah“ (Jakarta: Penerbit Swadaya , 2003 ). h. 2 3Parnata Ayub, Meningkatkan Hasil Panen Dengan Pupuk Organik, (Jakarta

2010.Agromedia Pustaka).h. l : 66

Page 19: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

3

Ayam dan bebek merupakan jenis unggas yang berada dalam satu kelas

yaitu kelas aves.Ayam dan bebek biasanya diternakkan oleh masyarakat untuk

memanfaatkan daging, telur dan bulunya.Kedua jenis unggas ini memiliki

banyak kemiripan dalam pemeliharaan dan juga dalam pemberian pakan.

Kotoran ayam dan bebek memiliki struktur dan bentuk yang hampir sama pula.

Kotoran ayam dan bebek yang pada umumnya sering kita temui di

lingkungan rumah masyarakat.Diternakkan secara sederhana dan dibiarkan

berkeliaran tanpa ada pemeliharaan dan perlindungan khusus,

Sehinggaseringkali mengotorilingkungan rumah.Terlepas dari dampak negatif

yang ditimbulkan oleh kotoran ayam dan bebek ini, kotoran ayam dan bebek

banyak mengandung unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk

kotoran ayam memiliki sumber kalium terbesar dibandingkan dengan pupuk

kandang yang lain yaitu sebesar 1,50 %. Selain itu, dalam pupuk kandang

kotoran ayam juga mengandung unsur mikro seperti seng (Zn), tembaga (Cu),

besi (Fe), molybdenum(Mo).Pupuk kandang kotoran ayam lebih cepat

matangnya dari pada pupuk kandang jenis lainnya.

Beberapa hasil penelitian aplikasi pupuk kotoran ayam

selalumemberikan respon tanaman yang terbaikpada musim pertama. Hal ini

terjadi karena kotoran ayam relative lebih cepat terdekomposisi serta

mempunyai kadar hara yang cukup pula dibandingkan dengan jumlah unit

yang sama dengan kotoran hewan yang lainnya. 4

4Aris ,”Pengaruh Pemberian Kotoran Ayam Dan Kotoran Kambing Terhadap

Produktivitas Tanaman Cabai Merah Besar” (Universitas Muhamadiyah Surakarta, 2013: Naskah Publikasi )

Page 20: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

4

Limbah kandang itik sekarang ini tidak hanya menimbulkan aroma

yang mengganggu pada sebuah penelitian tentang pemanfaatan limbah

kandang itik sebagai pupuk organic pada produktivitas tanaman padi

menunjukkan hasil yang baik, sehingga kotoran bebek juga bisa dimanfaatkan

sebagai pupuk alami.

Table berikut ini menunjukkan bahwa produktivitas tanaman padi

meningkat dengan menggunakan pupuk dari limbah kandang bebek.

Tabel: 1.1 produktivitas tanaman padi dengan pupuk limbah kotoran

bebek

Tahap

Dosis pupuk

Varietas

Produksi gabah kering

panen ( ton/kg) Organik

(kg/ha)

Anorganik

(kg/ha)

Tahap I -

1000

Urea : 360

Urea : 360

IR-64

IR-64

6,00 ± 0,11

6,02 ± 0,12

Tahap

II

2500 Urea: 120 IR_64

Menthik wanghi

sintha nur

6,75 ± 0,72

6,90 ± 0,29

7,00 ± 0,31

Tahap

III

2500 Urea: 120 Ciherang shinta

nur

8,28 ± 0,22

10,08 ± 0,24

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa penggunaan pupuk organik dari

limbah kandang itik mampu meningkatkan produktivitas tanaman. Secara garis

besar penanaman tahap I menghasilkan gabah kering panen yang tidak berbeda

dengan yang dihasilkan petani pada pola tanam sebelumnya yakni 6,12 ± 0,02

Page 21: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

5

ton/ha. Hasil yang diperoleh pada tahap II ini adalah gabah kering panen IR-64

= 6,75 ± 0,72ton/ha; menthik wangi = 6,9 ± 0,29 ton/ha; danshinta nur = 7,0 ±

0,31 ton/ha. Berdasarkan hasil pada penanaman tahap II, dan dengan

mempertimbangkan rasa nasi dari beras yang dihasilkan, sebagian besar petani

cenderung memilih menanam padi varietas shinta nur dan varietas ciherang

untuk penanaman pada tahap berikutnya. Hasil dari penanaman tahap III lebih

tinggi dari tahap sebelumnya yakni potensi produksi gabah kering panen

varietas ciherang sebanyak 8,28 ± 0,22 ton/ha, dan shinta nur 10,08 ± 0,24

ton/ha. Potensi produksi yang menunjukkan kenaikan terus menerus dari tahap-

tahap tersebut, menunjukkan korelasi positif pemanfaatan pupuk organik dari

limbah kandang itik terolah dalam penanaman padi.Berdasarkan kenyataan

yang terjadi dari hasil tahap-tahap pengkajian tersebut, menunjukkan bahwa

perubahan penggunaan pupuk anorganik ke penggunaan pupuk organik perlu

dilaksanakan secara bertahap, agar tidak menyebabkan berkurangnya produksi

tanaman.

Berdasarkan teori di atas menunjukkan bahwa penggunaan pupuk

limbah kandang ayam mauun kandang bebek sangat membantu petani dan

mengurangi pengeluaran petani dan menambah pendapatan petani.

Tabel :1.2.Rata-rata hara dari pupuk kandang kotoran ayam dan kotoran

bebek.5

5file:///H:/search/Manfaat%20Pupuk%20kandang%20%C2%AB%20SMARTAGRO%20

DIDGDAYA.htm

Page 22: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

6

Kandungan hara (kg/ton ton) Ayam Bebek

Nitrogen (N) 25,0 10,0

Fosfor (P) 11,0 2,8

Kalium (K) 10,0 7,6

Kalsium (K) 36,0 11,4

Magnesium (Mg) 6,0 1,6

Sulfur (S) 3, 2 2,7

Ferrum (Fe) 2,3 0,6

Boron (B) 0,01 0,09

Cuprum (Cu) 0,01 0,04

Mangan (Mn) – –

Zinc (Zn) 0,01 0,12

Dari table diatas menunjukkan perbedaan jumlah kandungan unsur hara

dari masing-masing pupuk , sehingga dari adanya perbabedaan jumlah hara

tersebut tentunya terdapat perbedaan produktivitas jika pupuk tersebut

diaplikasikan pada satu tanaman yang sama.

Cabai merupakan komuditas yang banyak dibudidayakan oleh petani di

pedesaan.Cabai selain ditanam di lahan persawahan juga dapat ditanam di

lahan yang sempit maupun pekarangan di sekitar rumah.Tanah yang cocok

untuk pertumbuhannya adalah tanah liat yang mengandung sedikit pasir, oleh

karena itu pembudidayaannyadapat dilakukan di dalam pot-pot, polybag-

polybag maupun kaleng-kaleng bekas. Tanaman cabai dapat ditanam dalam

satu lahan yang sama dengan tanaman yang lain.6

6 Slamet Soeseno..Kebun Sayur Di Pekarangan Anda (Jakarta. Kinta1978).h.23

Page 23: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

7

Tanaman cabai memiliki nilai ekonomis yang tinggi.Tanaman yang

memiliki nilai ekonomis yang tinggi, biasanya memiliki resiko kegagalan

dalam penanaman tanaman tersebut juga tinggi. Demikian juga dengan

tanaman cabai kegagalan panen cabe dapat disebabkan oleh hama, gangguan

alam, seperti banjir, badai angin, ataupun tanah longsor. Kedua hal tersebut

merupaka penyebab kegagalan panen dari segi alamiah.

Kegagalan panen cabai dapat juga disebabkan oleh kesalahan teknik

penanaman. Kita dapat meminimalkan kegagalan panen dengan cara

mengetahui seluk beluk tanaman cabai itu sendiri dan teknik

perawatannya.Teknik perawatan tidak terlepas dari pemupukan yang baik dan

benar.karena dengan pemupukan yang baik akan memberikan dampak yang

baik terhadap pertumbuhan tanaman cabai. Sehingga prtumbuhan tanaman

cabai rawit yang baik dengan hasil buah yang lebat sebagai indikator dari

kesuburan tanah itu sendiri.Dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk

mengetahui apakahada perbandingan produktivitas tanaman cabai rawit

(Capsicumfrtutescens L) dengan pemberian pupuk kotoran ayam dan pupuk

kotoran bebek.

B. Rumusan Masalah dan Penegasan Istilah

1. Rumusan masalah

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dalam

penelitian ini dirumusan masalah yaitu :

Page 24: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

8

a. Bagaimanakah perbandingan poduktivitas tanaman cabai rawit

(Capsicum frtutescens L) dengan pemberian pupuk organic kotoran ayam

dan kotoran bebek jika dilihat dari hasil tanaman berdasarkan satuan

berat ?

b. Bagaimanakah perbandingan poduktivitas tanaman cabai rawit

(Capsicum frtutescens L) dengan pemberian pupuk organic kotoran ayam

dan kotoran bebek jika dilihat dari jumlah biji dalam satuan buah ?

c. Manakah jenis pupuk kandang yang lebih baik terhadap hasil

pertumbhan tanaman cabai rawit (Capsicum frtutescens L) ?

2. Penegasan Istilah

Penelitian ini berjudul “perbandingan produktivitas tanaman cabai

rawit (Capsicum frtutescens L) dengan pemberian pupuk organik kotoran

ayam dan kotoran bebek.

Supaya tidak terjadi kesalahpahaman istilah yang terdapat dalam

judul penelitian ini, maka berikut akan dijelaskan mengenai istilah-istilah

yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

a. Produktivitas Tanaman

Kemampuan suatu tanaman untukmenghasilkan hasil produksi

berupa buah.Produktivitas disebut juga dalam faktor produksi, karena

dapat menunjang pertumbuhan tanaman yang di budidayakan.

b. Perbandingan Produktivitas

Page 25: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

9

Perbandingan produktivitas adalah membandingkan kemampuan

suatu tanah untuk menghasilkan suatu tanaman yang sedang diusahakan

dengan sisitem pengelolaan tertentu.

c. Pupuk

Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau

tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang dibutuhkanoleh tanaman

sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa

bahan organik dan bahan anorganik (mineral). Pupuk berbeda dengan

suplemen tambahan. Pupuk mengandung bahan bakupertumbuhan dan

perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormon tumbuhan

membantu kelancaran proses metabolisme.

d. Pupuk kotoran ayam

Pupuk kotoran ayam adalah kotoran ayam yang diproses secara

konvensional maupun modern untuk dijadikan sebagai pupuk padat

maupun cair untuk memenuhi unsur hara yang dibutuhkan tanaman dari

luar.

e. Pupuk kotoran bebek

Pupuk yang berasal dari kotoran bebek yang dikeringkan dalam

bentuk pupuk padat, dimanfaatkan sebagai salah satu bahan organik yang

membantu dalam proses pertumbuhan tanaman.7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

7 Hamid Syamsudin, “Kamus Lengkap Biologi”, (Jakarta: Gama Press, 2010). h. 489.

Page 26: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

10

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui perbandingan hasil pertumbuhan tanaman

(produktivitas) cabai rawit (Capsicum frtutescens L) dengan pemberian

pupukorganic kotoran ayam dan kotoran bebek berdasarkan hasil

tanaman dalam satuan berat.

b. Untuk mengetahui perbandingan hasil pertumbuhan tanaman

(produktivitas) cabai rawit (Capsicum frtutescens L) dengan pemberian

pupuk organik kotoran ayam dan kotoran bebek berdasarkan hasil

tanaman dalam satuan perbiji.

c. Untuk mengetahui jenis pupuk yang lebih baik terhadap hasil

pertumbuhan tanaman (produktivitas) cabai rawit (Capsicum frutescens

L).

2. Manfaat penelitian

a. Manfaat praktis

1) Bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan IPA Biologi UIN Mataram, dapat

lebih memahami bahwa kotoran ayam dan kotoran bebek dapat

dimanfaatkan sebagai pupuk organik.

2) Bagi lembaga UIN Mataram dalam menunjang peningkatan kegiatan

belajar mengajar, sehingga dapat menghasilkan sumber daya manusia

yang berkualitas.

b. Bagi masyarakat NTB khususnya yang sebagian besar berprofesi sebagai

petani untuk dapat memanfaatkan kotoran ayam dan kotoran bebek

sebagai pupuk organik.

Page 27: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

11

c. Manfaat teoritis.

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pengetahuan

tentang peran pupuk organik dan budidaya tanaman, khususnya pada

tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L).

2) Dapat dijadikan sebagai informasi ilmiah dan menambah wawasan

tentang jenis pupuk kandang yang berpengaruh terhadap produktivitas

tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L) dan untuk

pengembangan ilmu pengetahuan yang tinggi serta pengalaman yang

luas bagi peneliti dan peneliti selanjutnya.

3) Dapat memberikan kontribusi pengetahuantentang kandungan yang

terdapat dalam pupuk organik kotoran ayam dan kotoran bebek yang

dapat dijadikan pupuk organik dan memiliki peran yang sangat

penting terhadap produktivitas tanaman cabai rawit.

Page 28: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoritis

1. Pupuk kotoran ayam

a. Pengertian

Ayam peliharaan (Gallus gallus domesticus )adalahunggas yang

biasa dipelihara untuk dimanfatkan untuk keperluan hidup

pemeliharanya. Ayam peliharaan yang kita sebut sebagai ayam

merupakan keturunan langsung dari salah satu subspecies ayam hutan

yang dikenal sebagai ayam hutan merah yang hidup di india.

Ayam peliharaan atau ayam kampung merupakan hasil domestika

dari ayam hutan yang kemudian hidup, berkembang, bereproduksi dan

beradaptasi di lingkungan masyarakat pedesaan.Sebagai hewan

peliharaan, ayam mampu beradaptasi kemana manusia

membawanya.Hewan ini sangat adaptif dan dapat dikatakan bisa hidup

disembarang tempat asalkan makanannya tersedia.Dengan populasi lebih

dari 24 milyar pada tahun 2003, firefly’s bird encyclopedia menyatakan

ada lebih banyak ayam di dunia ini dari pada burung lainnya.Ayam

menghasilkan dua sumber protein dalam pangan yaitu pada daging dan

telurnya.8

8Aman Ayam, Ayam Kampong Unggul, (Jakarta :Penebar Swadaya, 2010). h. 5

12

Page 29: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

13

Kotoran ayam sangat diminati petani sayuran daun karena

reaksinya yang cepat, cocok dengan karakter sayuran daun yang

kandungan unsur hara N yang relative tinggi dibanding pupuk kandang

jenis lain. Terlebih lagi, unsur N dalam kotoran ayam bias diserap

tumbuhan secara langsung, sehingga relative tidak perlu proses

dekomposisi terlebih dahulu.

b. Asal

Pupuk kandang ayam biasanya diambil dalam bentuk campuran

dengan sekam padi, terutama untuk kotoran ayam pedaging ( broiler).

Sekam padi digunakan para peternak ayam sebagai alas kandang. Ketika

kandang dibersihkan kotoran akan bercampur dengan sekam tersebut.

Sekam padi ikut memperkaya zat hara terutama untuk unsur K. kotoran

ayam broiler juga mengandung unsur P yang lebih tinggi.

c. Kotoran ayam sebagai pupuk organik

Sudah menjadi rahasia umum bahwa kotoran hewan bisa

dijadikan pupuk organik, tidak terkecuali kotoran ayam.Apabila

dibandingkan dengan berbagai macam pupuk kandang, kotoran ayam

mempunyai nilai hara yang tinggi karena bagian cair bercampur dengan

bagian padat.Pupuk kandang kotoran ayam mengandung N tiga kali lebih

banyak dari pupuk kandang lainnya.

d. Manfaat kotoran ayam

Sebagai bahan pembuatan pupuk organic kotoran ayam memiliki

banyak kandungan dan manfaat, yaitu sebagai berikut :

Page 30: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

14

1) Komponen kotoran ayam terdiri dari tingkat tinggi nitrogen, dan

tingkat tinggi fosfor dan kalium.

2) Jika dijadikan dalam bentuk kompos, pupuk kompos ayam tidak

sekuat beberapa pupuk. Ketika dicampur dengan pupuk lain, kotoran

ayam memepertahankan kelembaban disekitar akar dan menjaga

lapisan atas tanah menjadi panas.

3) Bahan organic pada kotoran ayam adalah pupuk kandang kompos

alami dan bebas dari bahan kimiayang dapat masuk ke dalam tanah.

Bahan organik ini berisi bakteri baik yang membantu

memepertahankan kesehatan lingkungan.

4) Penyimpanan pupuk kotoran ayam dalam waktu lama membuat

bakteri berkembang dan menutrisi pupuk semakin baik.

5) Pupuk kotoran ayam mudah didapatkan, baik dilingkungan sendiri

maupun di toko pertanian.9

e. Proses pembuatan kotoran ayam sebagai pupuk organik

Ada berbagai macam cara pengolahan limbah kotoran ayam

menjadi pupuk organik, yaitu pengomposan baik itu cair maupun padat.

Salah satu yang paling mudah adalah jika skala peternakan ayam

sedikit yaitu dengan cara membuang media kompos di halaman atau

kandang ayam , maka kompos itu akan bercampur dengan kotoran ayam,

hal ini akan membuat kotoran ayam akan terurai secara ilmiah.

Tambahkan jerami atau daun kemudian buang sisa-sisa makanan disana

9 Setiawan Susilo, Membuat Pupuk Kandang Cepat,(Jakarta, Penebar Swadaya, 2010). h.

14

Page 31: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

15

dan biarkan ayam bekerja. Maka sedikit demi sedikit tumpukan ini akan

memadat dan lama-kelamaan akan memadat dan akan menjadi kompos.

f. Proses biokimia pembuatan pupuk kotoran ayam

Berdasarkan penelitian Widodopupuk kandang/ kotoran ternak

ayam adalah sangat kaya kandungan nitrogen organik untuk

menyuburkan tanah, selain itu kotoran ayam mempunyai peranan yang

cukup penting untuk memperbaiki sifat biologis,fisik dan kimia pada

tanah pertanian secara alami. Berkat kerja keras mikroba pengurai di

dalam tanah, kotoran ayam yang telah di proses menjadi bokasi akan

mengalami penguraian secara alamiah baik unsur hara Makro & Mikro

oleh organisme menjadi bahan organik tanah- Sumber makanan tanaman

untuk tumbuh kembang.10

Menurut berbagai hasil penelitian tentang kandungan unsur hara

pada kotoran ayam, telah diketahui bahwa pupuk kandang/Organik jenis

ini tergolong rendah, namun kotoran ayam memiliki peran penting juga.

Adapun manfaat yang diperoleh dari penggunaan kotoran ayam sebagai

pupuk, ia dapat menyediakan beberapa unsur hara makro serta mikro

seperti Zn, Cu, Mo, Co, Ca, Mg, dan Si.

Selain mensuplai berbagai unsur hara makro & mikro seperti di

atas kotoran ayam memiliki kemampuan untuk meningkatkan kapasitas

tukar kation (KTK) tanah. Dan kelebihan lain dari menggunakan pupuk

bokashi yang terbuat dari kotoran ayam dapat membentuk senyawa

10Widodo, 2008. h. 5

Page 32: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

16

kompleksyang bereaksi dengan ion logam. Karena kemampuan

membentuk senyawa kompleks bokashi kotoran ternak ayam , mampu

menyingkirkan dan mengurangi ion-ion logam yang berpotensi

menghambat penyediaan unsur hara seperti Al, fe, dan Mn atau ion

logam yang meracuni tanaman.

Aplikasi pupuk kandang kotoran ayam sangat rekomendasi untuk

menyuburkan tanaman yang berdaun lemah, seperti sayur-sayuran,

Cabai, Terong, Tomat dan tanaman budidaya yang berdaun lemah

lainnya.kotoran ayam juga sangat cocok untuk diolah atau di fermentasi

sebagai pakan alternative untuk budidaya ikan seperti, Lele, Patin dll.

2. Pupuk kotoran bebek

a. Pengertian

Bebek atau Itik adalah nama umum untuk beberapa spesiesburung

dalam famili Anatidae. Bebek umumnya adalah burung akuatik yang

sebagian besar berukuran lebih kecil dibandingkan kerabatnya, angsa dan

angsa berleher pendek, dan dapat ditemukan pada perairan air tawar

maupun air laut.

Bebek kadang-kadang disamakan dengan beberapa burung air

yang berhubungan jauh namun mirip dalam penampilan, misalnya loon,

grebe, gallinule, dan coot.

Beberapa jenis bebek juga dapat melakukan kawin silang, namun

menghasilkan keturunan yang steril dan tidak bisa memiliki

Page 33: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

17

keturunan.Seperti persilangan antara serati dan bebek pelari dapat

menghasilkan keturunan steril, brati dan tiktok.

Secara keseluruhan tubuh bebek berlekuk dan lebar, dan memiliki

leher yang relatif panjang, meski tidak sepanjang angsa dan angsa

berleher pendek.Bentuk tubuh bebek bervariasi dan umumnya

membulat.Paruhnya berbentuk lebar dan mengandung lamellae yang

berguna sebagai penyaring makanan.Pada spesies penangkap ikan,

paruhnya berbentuk lebih panjang dan lebih kuat.Kakinya yang bersisik

kuat dan terbentuk dengan baik, dan umumnya berada jauh di belakang

tubuh, yang umum terdapat pada burung akuatik.Sayapnya sangat kuat

dan umumnya pendek.Penerbangan bebek membutuhkan kepakan

berkelanjutan sehingga membutuhkan otot sayap yang kuat.Tiga spesies

bebek steamer tidak dapat terbang.

Bebek jantan dari spesies di belahan bumi utara kadang-kadang

memiliki warna bulu yang menarik. Spesies dari belahan bumi selatan

tidak menunjukkan dimorfisme seksual kecuali Paradise Shelduck di

Selandia Baru yang warna bebek betina lebih cerah daripada bebek

jantan. Warna bebek muda, entah itu jantan atau betina, umumnya lebih

mirip bebek betina dewasa.11

b. Asal

Bebek memiliki penyebaran yang sangat luas dan dapa ditemukan

di hampir setiap wilayah di dunia ini kecuali Antartika.Beberapa spesies

mendiami daerah subantartika di Georgia Selatan dan Kepulauan

11 Wakhid Abdul, berternak dan bisnis itik, (Jakarta.Agromedia Pustaka ,2010). h. 31

Page 34: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

18

Auckland. Beberapa jenis dapat mendiami daerah kepulauan samudra

seperti di Hawaii, Selandia Baru, dan Kerguelen meski spesies jenis ini

sedang dalam keadaan terancam atau telah punah.

Beberapa spesies bebek yang berkembang biak di wilayah arktik

yang hangat ketika musim panas, adalah spesies migratori. Beberapa

spesies di Australia di mana hujan terjadi secara periodik, bebek tersebut

berperilaku nomadik; mencari perairan (danau dan kolam) yang

terbentuk setelah hujan lebat.12

c. Kandungan dan manfaat kotoran bebek

Bebek memakan makanan yang bervariasi, seperti rumput,

tanaman air, ikan, serangga, amfibi kecil, cacing, dan moluska kecil.

Bebek penyelam dan bebek laut mencari makanan di kedalaman air.

Untuk memudahkan mereka dalam menyelam, kedua jenis bebek

tersebut memiliki massa yang lebih besar sehingga mereka lebih sulit

untuk terbang.

Hasil pengamatan pada tanaman padi yang dipupuk dengan pupuk

organik dengan bahan baku limbah kandang itik yang telah diolah,

menunjukkan hasil bahwa penggunaan pupuk organik dari limbah

kandang itikmampu meningkatkan produktivitas tanaman.

d. Proses pembuatan kotoran bebek sebagai pupuk organik

Pupuk kandang banyak dipakai sebagai pupuk dasar tanaman

karena ketersediaannya yang melimpah dan proses pembuatannya

12Ranto Panduan lengkap berternak itik.(Jakarta selatan.Agromedia Pustaka, 2011).h. 9

Page 35: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

19

gampang. Pupuk kandang tidak memerlukan proses pembuatan yang

panjang seperti kompos. Kotoran hewan cukup didiamkan sampai

keadaannya kering dan matang sebelum diaplikasikan ke lahan.

Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan

seperti unggas, sapi, kerbau dan kambing.Secara umum pupuk kandang

dibedakan berdasarkan kotoran hewan yang kencing dan tidak

kencing.Contoh hewan yang kencing adalah sapi, kambing dan

kerbau.Hewan yang tidak kencing kebanyakan dari jenis unggas seperti

ayam, itik dan bebek.

Karateristik kotoran hewan yang kencing waktu penguraiannya

relatif lebih lama, kandungan nitrogen lebih rendah, namun kaya akan

fosfor dan kalium. Pupuk kandang jenis ini cocok digunakan pada

tanaman yang diambil buah atau bijinya seperti mentimun, kacang-

kacangan, dan tanaman buah.Sedangkan karakteristik kotoran hewan

yang tidak kencing waktu penguraiannya lebih cepat, kandungan

nitrogen tinggi, namun kurang kaya fospor dan kalium.Pupuk kandang

jenis ini cocok diterapkan untuk tanaman sayur daun seperti selada,

bayam dan kangkung.

Pupuk kandang banyak dipakai sebagai pupuk dasar tanaman

karena ketersediaannya yang melimpah dan proses pembuatannya

gampang. Pupuk kandang tidak memerlukan proses pembuatan yang

Page 36: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

20

panjang seperti kompos. Kotoran hewan cukup didiamkan sampai

keadaannya kering dan matang sebelum diaplikasikan ke lahan.13

e. Proses biokimia yang terjadi pada pengolahan kotoran bebek menjadi

pupuk organik.

Penggunaan kotoran ternak secara langsung untuk pupuk tanaman

akan menyebabkan tersebarnya bau kotoran dan meningkatnya populasi

lalat. Teknologi pengomposan, merupakan alternatif yang tepat untuk

mengatasi kendala ini pengomposan pada hakekatnya adalah

menumpukkan bahan bahanorganik dan membiarkannya terurai menjadi

bahan-bahan yang mempunyaiperbandingan C/N yang rendah sebelum

digunakan sebagai pupuk. Keuntungan yang diperoleh dari cara ini yaitu,

pertama, mengurangi resiko pencemaran lingkungan. pengomposan dapat

menghilangkan atau meminimasi bau yang ditimbulkan oleh limbah

organik, pengurangan penggunaan pupuk kimia, mempertahankan

kesuburan tanah secara alami dan berkelanjutan. selama proses

pengomposan berjalan maka di dalam timbunan bahan baku yang terdiri

dari bahan-bahan organik/sampah suhunya akan lebih dari 70°C. Pada

temperature ini akan dapat membunuh mikroba-mikroba patogen,

penyakit tanaman, pertumbuhan biji (kecambah), serangga dan telurnya,

cacing dan telurnya serta menghilangkan bau busuk dari kompos

tersebut. Kedua, keuntungan akan diperoleh dari pemanfaatannya sebagai

pupuk organik. Kompos merupakan bahan yang kaya dengan unsur-

13Ninik Kusuma dkk, Jurnal Pemanfaatan Limbah Kandang Ititk Sebagai Pupuk Untuk

Tanaman Padi Dilahan Pantai Daerah Istimewa Jogjakarta.2006.

Page 37: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

21

unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman antara lain nitrogen, fosfor,

kalium dan mengandung mineral lain yang dibutuhkan oleh tanaman

(trace element). Kompos sangat baik dipergunakan pada daerah tropis,

karena tanah tropis pada umumnya rusak oleh sinar matahari yang kuat

Dengan penambahan kompos akan dapat menahan sinar matahari

tersebut, menyebabkan tanah tetap lembab, tahan terhadap air (erosi)dan

menutup akar tanaman. apabila kompos dimanfaatkan sebagai pupuk,

maka akan menguntungkan danmeningkatkan kesuburan tanah dan

pertumbuhan tanaman.

3. Tanaman Cabai

Cabai adalah salah satu jenis sayuran yang digemari banyak

orang.Hampir setiap hari keluarga Indonesia mengonsumsi cabain sebagai

bumbu penyedap masakan.Cabai merupakan salah satu jenis hortikultura

yang banyak diminati konsumen Indonesia.Tingkat konsumsi cabai cukup

tinggi dan cenderung meningkat setiap tahun.Pada tahun 2010, permintaan

cabai nasional untuk cabai besar dan cabai rawit mencapai 12.220.008

ton.Rata-rata konsumsi cabai per kapita dapat mencapai 0.43 kg/ kapita /

bulan, sehingga tingkat konsumsi cabai perkapita pertahun dapat mencapai

4-5 kg.14

Menurut data neraca bahan makanan Badan Ketahanan Pangan

Provinsi Nusa Tenggara Barat menyatakan bahwa tingkat kebutuhan cabai

di NTB pada tahun 2010-2011 mengalami kenaikan. Pada tahun 2010,

14Neni Rostini, 6 Jurus Bertanam Cabai Bebas Hama dan Penyakit, (Jakarta: AgroMedia Pustaka, 2011), h. 2 .

Page 38: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

22

tingkat kebutuhan cabai di NTB mencapai 3.97 kg/ kapita / tahun dan tahun

2011 mencapai 8.36 kg / kapita /tahun.

Berkembangnya industri pengolahancabai dan selalu meningkatnya

konsumen cabai di Indonesia, tentu membutuhkan pasokan cabai yang lebih

besar. Kondisi ini membuka peluang usaha bagi petani cabai untuk menjadi

pemasok bahan baku ke industri pengolahan cabai. Olahan cabai itu seperti

saus, tepung atau bubuk cabai, mi instan dan makanan kaleng.15

Selain itu, cabaidimanfaatkan untuk banyak keperluan, baik yang

berhubungan dengan kegiatan masak-memasak ataupun keperluan yang

lain, seperti bahan ramuan obat tradisional, farmasi, dan minuman.16

a. Sejarah Penyebaran

Ditinjau dari segi sejarahnya.Tanaman cabai berasal dari dunia

baru (Meksiko, Amerika Tengah dan Pegunungan Andes di Amerika

Selatan), kemudian menyebar ke Eropa pada abad ke-15.Kini tanaman

cabai sudah mulai menyebar ke berbagai Negara tropik, terutama di Asia,

Afrika Tropika, Amerika Selatan dan Karibia. Di Indonesia, tanaman

cabai tersebar luas diberbagai daerah seperti: Purworejo, Kebumen,

Tegal, Pekalongan, Pati, Padang, Bengkulu dan lain sebaginya.17

b. MorfologiCabai Rawit

Cabai rawit adalah tanaman perdu yang tingginya hanya sekitar

50-135 cm. Tanaman ini tumbuh tegak lurus ke atas.Batangnya

15Abdul Hamid dan Munir Haryanto, Bertanam Cabai Hibrida Untuk Industri, (Jakarta:

AgroMedia, 2011), h.2. 16 Seri Agribisnis, Bertanam Cabai Dalam Pot, (Jakarta: Penebar Swadaya, 2006 ), h.5. 17 Redaksi Agromedia, Panduan Lengkap Budidaya Dan Bisnis Cabai,(Jakarta:

Agromedia Pustaka, 2010), h. 13

Page 39: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

23

kaku,berbuku-buku, dan tidak berbulu.Sewaktu masih muda, batang

tanaman cabai rawit bersegi. Namun, setelah dewasa akan menjadi keras

dan membulat.Tanaman ini berumur pendek, sekitar 1-2,5 tahun.

Meskipun demikian, cabai rawit memiliki umur yang lebih panjang

daripada kebanyakan jenis tanaman cabai lainnya. Cabai rawit mulai

berubah pada usia 2,5-3 bulan dengan masa produktif 3-24 bulan.

Akar cabai rawit merupakan akar tunggang.Akar tanaman ini

umumnya berada dekat dengan permukaan tanah dan melebar sejauh 30-

50 cm. secara vertikal, akar cabai rawit dapat menembus tanah sampai

kedalaman 30-60 cm.Daun cabai rawit berukuran kecil dengan ujung

yang meruncing.Ada yang berbentuk bulat telur dan ada pula yang

berbentuk spiral.Permukaannya berbulu halus.Daun merupakan daun

tunggal yang bertangkai.Letaknya berselingan pada batang dan

membentuk pola spiral.

Bunga cabai rawit keluar dari ketiak daun.Warnanya putih atau

putih kehijauan, ada juga yang berwarna ungu.Mahkota bunga berjumlah

4-7 helai dan berbentuk bintang.Bunga dapat berupa bunga tunggal atau

2-3 letaknya berdekatan.Bunga cabai rawit ini bersifat hermafrodit

(berkelamin ganda).

Buah cabai rawit tumbuh tegak mengarah ke atas,

ujungnyamelancip sehingga menyerupai taji ayam jago.Ada juga yang

berbentuk elips mirip lonceng dan menyerupai tanduk kerbau.Buah yang

masih muda berwarna putih kehijauan atau hijau tua. Ketika sudah tua

Page 40: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

24

menjadi hijau kekuningan, jingga atau merah menyala ukurannya kecil

dan ramping.18

c. KlasifikasiCabai Rawit

Cabai rawit merupakan tanaman dikotil yang masih berkerabat

dengan tumbuhan terung-terungan, seperti terung, tomat, dan

kentang.Tanaman ini termasuk ke dalam genus cabai merah dan paprika,

yaitu Capsicum.

Klasifikasi tanaman cabai rawit adalah sebagai berikut.

Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (tumbuhan berkeping dua) Ordo : Solanales Famili : Solanaceae Genus : Capsicum Spesies :Capsicum frutescens L

d. Jenis-jenis Cabe Rawit (Capsicum frutescens L)

Secara umum, varietas cabai rawit dapat dibagi kedalam tiga

kelompok besar, yakni cabai rawit kecil, cabai rawit hijau dan cabai rawit

putih.

18Ibid, h. 23

Page 41: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

25

1) Cabai Rawit Kecil

Cabai rawit kecil dikatakan juga cabai jeprit atau dalam bahasa

sunda cengek leutik.Sesuai namanya cabai rawit ini berukuran kecil

dan pendek, panjangnya sekitar 1-2 cm. Ketika masih muda buahnya

berwarna hijau.Namun, setelah masak berubah menjadi merah tua

kecoklatan.Meskipun paling kecil, rasa cabai rawit kecil ini paling

pedas diantara jenis-jeniscaba rawit lainnya.

2) Cabai Rawit Hijau

Cabai rawit hijau atau ceplik ini memiliki panjang sekitar 3-4

cm. ketika masih muda warna buahnya berwarna hijau, namun setelah

tua berubah menjadi merah menyala.Buah cabai ini agak gemuk

namun rasa pedasnya tidak sepedas cabai rawit kecil.

3) Cabai Rawit Putih

Cabai rawit putih atau cabai rawit domba memiliki ukuran

buah yang hampir sama dengan cabai rawit hijau. Hanya bedanya

ketika masih muda cabai ini berwarna putih dan setelah masak

berubah menjadi merah jingga, meskipun tidak sepedas cabai rawit

kecil atau cabai rawit putih namun jenis cabai ini disukai oleh

masyarakat jawa timur.19

e. Kandungan Cabai Rawit (Capsicum frutescens L)

Cabai rawit mengandung kapsaisins, kapsantin, karotenoid,

alkaloid, resin, dan minyak atsiri. Selain itu cabai juga kaya akan

19 Dachlan Tosin dkk, Sukses Usaha dan Budidaya Cabai, (Yogyakarta : Atma Media

Press, 2010), h. 2

Page 42: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

26

kandugan vitamin A,B dan C. Sehingga, buah tanaman ini berkhasiat

untuk menambah nafsu makan, menguatkan kembali tangan dan kaki

yang lemas, melegakan hidung tersumbat pada penyakit sinusitis, serta

mengobati migraine (sakit kepala sebelah). Sebagai obat luar, cabai rawit

juga bisa digunakan sebagai obat rematik, sakit perut, eksim, dan

kedinginan.

f. ResponFisiologi tanaman cabai dalam memanfaatkan pupuk kotoran

ayam dan pupuk kotora bebek.

Setiap makhluk hidup memerlukan kondisi lingkungan yang

sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangannya dalam kehidupan.

Tanaman cabai rawit ( Capsicum frutescens L) merupakan salah satu

jenis tanaman yang tidak tahan dengan lingkungan yang salinitasnya

tinggi, yaitu keadaan dimana tumbuhan tidak tahan terhadap lingkungan

yang kaya akan kandungan garam (NaCl). Keadaan tanah merupakan

salah satu syarat penting untuk menentukan pertumbuhan yang baik

untuk suatu tanaman.

Penggunaan pupuk kandang sebagai nutrisi tambahan dari luar

merupakan salah satu cara efektif untuk menunjang pertumbuhan yang

baik bagi tanaman cabai rawit.

Tanaman cabai rawit merupakan tanaman yang tumbuh dengan

baik pada kondisi tanah berpasir atau tanah yang ringan yang

mengandung banyak unsur hara.Kandungan yang dimiliki kotoran ayam

dan kotoran bebek merupakan bagian kecil dari banyak macam pupuk

Page 43: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

27

kandang. Dengan Kandungan hara yang dimiliki pupuk kandang ayam

dan pupuk kotoran bebekdiharapkan mampu meningkatkan kesuburan

dan produktivitas tanah, karena manfaat utama dari pupuk organik yaitu

dapat memperbaiki struktur tanah, meningkatkan daya serap tanah

terhadap air, dan sebagai sumber nutrisi bagi tanaman.

Dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki kotoran ayam dan

bebek tentunya akan memberikan respon yang baik terhadap

pertumbuhan tanaman cabai rawit. 20

B. Kerangka Berfikir

Produktivitas adalah kemampuan suatu tanah untuk menghasilkan suatu

tanaman yang sedang diusahakan dengan sistem pengelolaan

tertentu.Produktivitas disebut juga dalam faktor produksi, karena dapat

menunjang pertumbuhan tanaman yang di budidayakan.

Produktivitas suatu tanaman tidak terlepas dari kesuburan tanah sebagai

media tanam suatu tumbuhan.Jika berbicara tentang produktivitas tanaman

artinya kita berbicara tentang kemampuan suatu tanaman untuk dapat

menghasilkan hasil atau buah dari tanman yang sedang diusahakan dengan

budidaya tertentu yang sedang dilakukan.Usaha budidaya bertujuan untuk

menghasilkan hasil produksi yang lebih baik dari biasanya sehingga sering kali

digunakan macam-macam tekhnik untuk keberhasilan budidaya tersebut.Salah

satu usaha yang digunakan yaitu penggunaan jenis pupuk yang tidak biasa

digunakan, misalnya pada penelitian ini jenis pupuk yang digunakan

20 Prihmantoro, Memupuk Tanaman Buah, (Jakarta, Penebar Swadaya, 2003), h. 11

Page 44: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

28

yaituPupuk kotoran ayam dan pupuk kotoran bebek.kedua jenis pupuk ini lebih

sering digunakan sebagai pakan ikan dan masih jarang ada yang

memanfaatkannnya sebagai pupuk.

Ayam dan bebek memiliki banyak persamaan jika dilihat dari jenis

pakan yaitu bentuk dan tekstur kotorannya tetapi, terdapat beberapa

kandungan yang sama. Kedua jenis pupuk ini merupakan jenis pupuk panas

yang sangat mudah terdekomposisi oleh tanah sehingga, kedua jenis pupuk ini

sangat cocok digunakan untuk pemupukan pada tanaman buah dan sayuran.

Dengan kandungan unsur hara makro dan mikro yang dimiliki pupuk kotoran

ayam dan pupuk kotoranbebek tentunya akan berdampak positif pada

pertumbuhan dan perkembangan suatu tumbuhan .

Pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L) sangat

dipengaruhi oleh adanya unsur hara yang terdapat di dalam pupuk kandang ,

tanpa adanya unsur hara yang cukup pertumbuhan tanaman cabai rawit

(Capsicum frutescens L) akan terganggu atau akan mengalami hambatan.

Dalam penelitian ini bahan yang digunakan adalah tanaman cabai rawit

yang diletakkan atau ditanam di dalam polybag dengan perlakuan yang

berbeda. Dengan harapan hasil produksi tanaman cabai akan berbeda-beda

dengan menggunakan dua jenis pupuk yang berbeda, untuk membandingan

jenis pupuk mana yang lebih baik, jika dilihat dari kandungan unsur hara dari

masing-masing pupuk kandang.

Page 45: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

29

C. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan yang bersifat sementara yang mungkin

benar atau mungkin juga salah.Dari landasan teori dan kerangka berpikir diatas

dapat diajukan hipotesis bahwa “Produktivitas tanaman cabai rawit (Capsicum

frutescens L)yang diberi pupuk organik kotoran ayam lebih tinngi

dibandingkan dengan yang diberi pupuk kotoran bebek”.

Page 46: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan

pendekatan kuantitatif. Sesuai dengan namanya penelitian eksperimen adalah

jenis penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui sebab akibat dari variabel

bebas dan variabel terikat dengan pendekatan kuantitatif yang banyak dituntut

menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data

tersebut serta penampilan dari hasilnya dan banyak didominasi oleh peran

statistik. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang identik dengan

pendekatan deduktif, yaitu berangkat dari persoalan umum (teori) kehal khusus

sehingga penelitian harus ada landasan teorinya.21

B. Variabel Penelitian

Varibel dalam penelitian ini terdiri atas :

1. Varibel bebas (independen), dalam penelitian ini adalah kadar pupuk

kotoran ayam dan pupuk kotoran bebek.

2. Varibel terikat (dependen), dalam penelitian ini adalah hasil pertumbuhan

(produktivitas) tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L).

21Masyhuri dkk, MetodologiPenelitianPraktisdanAplikatif, (Bandung : RefikaAditama,

2008), h.12

30

Page 47: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

31

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah himpunan keseluruhan karekteristik dari objek yang

diteliti.22Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tanaman cabai rawit

(Capsicum frutescens L) yang ditanam.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah kelompok kecil yang diamati atau bagian dari

populasi yang diteliti.23Sampel dalam penelitian ini adalah 30 unit tanaman

cabai rawit (Capsicum frutescens L) yang sudah ditanam yang dianggap

bisa mewakili populasi.

D. Desain Penelitian

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan faktorial.Rancangan faktorial adalah sebuah faktor tertentu

dikombinasikan dengan semua taraf tiap faktor lainnya.Rancangan penelitian

ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Percobaan

memakai RAL pola faktorial, dengan faktor A (a pupuk kotoran ayam dan

pupuk kotoran bebek) dan faktor B (b taraf pupuk) serta masing-masing

perlakuan kombinasi diulang sebanyak n kali. Rancangan acak lengkap

biasanya digunakan untuk percobaan-percobaan di laboratorium, rumah kaca,

dan percobaan–percobaan terkendali lainnya24.

22Sedarmayanti, dan Syarifudin Hidayat. 2011. Metodologi Penelitian (Bandung: CV.

Mandar Maju). h.121 23Ibid,h. 124 24 Kusriningrum, Perancangan Percobaan, (Surabaya : Airlangga University Press,

2010), h. 44

Page 48: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

32

Pada percobaan ini peneliti menggunakan fatorial dengan RAL yang

terdiri atas 2 faktor.Faktor A dengan taraf a1 (pupuk kotoran ayam )dan

a2(pupuk kotoran bebek ), serta faktor B dengan taraf b1 (10%), b2(20%),

b3(30%), sehingga didapat 2x3 = 6 kombinasi perlakuan: a1b1 , a1b2, a1b3, a2b1,

a2b2, a2b3. Ulangan yang diberikan oleh peneliti, yaitu 5, sehingga perlu

disediakan 6x5 = 30 satuan percobaan.25

Tabel: 3.1 Desain Percobaan dua Faktorial

Ulangan (n)

Perlakuan (t) Pupuk kotoran ayam pupuk kotoran bebek 1

10% 2

20% 3

30% 1

10% 2

20% 3

30% a1b1 a1b2 a1b3 a2b1 a2b2 a2b3

1 (a1b1) (a1b2) (a1b3) (a2b1) (a2b2) (a2b3) 2 (a1b1) (a1b2) (a1b3) (a2b1) (a2b2) (a2b3) 3 (a1b1) (a1b2) (a1b3) (a2b1) (a2b2) (a2b3) 4 (a1b1) (a1b2) (a1b3) (a2b1) (a2b2) (a2b3) 5 (a1b1) (a1b2) (a1b3) (a2b1) (a2b2) (a2b3)

Total Rata-rata

Keterangan : a1b1 : pupuk kotoran ayam dengan konsentrasi 10%

a1b2 : pupuk kotoran ayam dengan konsentrasi 20%

a1b3 : pupuk kotoran ayam dengan konsnetrasi 30%

a2b1 : pupuk kotoran bebek dengan konsentrasi 10%

a2b2 : pupuk kotoran bebek dengan konsentrasi 20%

a2b3 : pupuk kotoran bebek dengan kosnetrasi 30%.26

25Ibid, h.172. 26Kusriningrum, 2010.Perancangan Percobaan, h. 43

Page 49: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

33

E. InstrumenPenelitian

Instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data, supaya pekerjaan lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga

lebih mudah diolah.27

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan

lembar observasi atau lembar pengamatan dengan cara mencatat hasil produksi

atau buah yang dihasilkan dalam setiap perlakuan dan ulangan pada tanaman

cabai tersebut.

F. Tempat dan WaktuPenelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di Kediri, Lombok Barat, dan pengamatan

hasilnya dilakukan di Laboratorium IPA Biologi UIN Mataram.

2. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan maret - juni 2017

G. Alat dan BahanPenelitian

Table : 3.2 Daftar Alat yang Digunakan No Nama Alat Jumlah Keterangan 1 Ember 1 Buah Tempat penampungan air 2

Skop kecil 1 Buah Untuk mengambil dan mencampurkan tanah dengan pupuk

3 Polybeg 30 buah Tempat penanaman benih cabai rawit 4 Penggaris dan Alat

tulis menulis Disesuaikan Mengukur dan mencatat hasil pengamatan

5 Kertas Label 1 Bungkus Memberikan label sampel 6

Kamera Digital 1 Buah Untuk pengambilan gambar sebagai dokumentasi pada saat penelitian

7

neraca analitik 1 buah untuk menimbang buah cabai

27 Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, (Bandung, Alfabeta : 2010), h. 160

Page 50: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

34

Tabel: 3.3 Daftar Bahan yang Digunakan No Nama Bahan Jumlah Keterangan

1 Tanaman cabai rawit

(Capsicum frutescens L)

30 Batang Bahan uji

2 Pupuk kotoran ayam

2 Pupuk kotoran bebek

4 Air Biasa Untuk menyiram

tanaman

H. Prosedur kerja

Penelitian ini dilakukan dalam dua tahapan, tahapan pertama yaitu

tahapan percobaan yangakan dilakukan di lapangan sebagai bahan

eksperimendan tahap ke dua yaitu akan dilaksanakan di Laboratorium IPA

BIOLOGI UIN MATARAM sebagai tahap penimbangan buah (hasil).

Tahap pertama :Tahap eksperimen

1. Tahap persiapan tempat dan benih

a. Membersihkan lahan tempat penelitian dari barang-barang dan hal-hal

yang sekiranya tidak diperlukan dalam penelitian, kemudian menjadikan

lokasi menjadi kondisi yang homogen.

b. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunkan

c. Menanam benih tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L)

Meletakannya di tempat yang sudah disediakan

d. Membiarkannya hingga berumur 1 minggu.

2. Persiapan Pupuk

Pupuk yang disiapkan adalah kotoran ayam dan pupuk kotoran

bebek yang diambil dari peternakan ayam dan bebek dari rumah warga

Page 51: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

35

sekitar.Kotoran ini kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari selama

kurang lebih satu hari, dan dibiarkan dalam bentuk padatan.

3. Tahap Pelaksanaan

a. Menyiapkan tanaman cabai yang sudah berumur 1 minggu 30 batang

dengan masing-masing panjang batang 3-5 cm.

b. Mengisi tanah dari polybag dan menambahkan pupuk dengan masing-

masing perlakuan dan ulangan.

c. Memberikan label pada masing-masing polybag sesuai dengan perlakuan

dan ulangan yang diberikan, misalnya:

Pupuk kotoran ayam :

a. t1= tanaman cabai rawit dengan pupuk kotoran ayamdengan konsentrasi

10% perlakuan 1 ulangan ke-1.

b. t1= tanaman cabai rawit dengan pupuk kotoran ayamdengan konsentrasi

10% perlakuan 1 ulangan ke-2.

c. t1= tanaman cabai rawit dengan pupuk kotoran ayamdengan konsentrasi

10% perlakuan 1 ulangan ke-3.

d. t1= tanaman cabai rawit dengan pupuk kotoran ayam dengan konsentrasi

10% perlakuan 1 ulangan ke-4.

e. t1= tanaman cabai rawit dengan pupuk kotoran ayam dengan konsentrasi

10% perlakuan 1 ulangan ke-5.

Begitu seterusnya untuk pemberian label perlakuan selanjutnya.

Pupukkotoranbebek :

a. t1= tanaman cabai rawit dengan pupuk kotoran bebekdengan konsentrasi

10% perlakuan 1 ulangan ke-1.

Page 52: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

36

b. t1= tanaman cabai rawit dengan pupuk kotoran bebekdengan konsentrasi

10% perlakuan 1 ulangan ke-2.

c. t1= tanaman cabai rawit dengan pupuk kotoran bebek dengan konsentrasi

10% perlakuan 1 ulangan ke-3.

d. t1= tanaman cabai rawit dengan pupuk kotoran bebek dengan konsentrasi

10% perlakuan 1 ulangan ke-4.

e. t1= tanaman cabai rawit dengan pupuk kotoran bebekdengan konsentrasi

10% perlakuan 1 ulangan ke-5.

Begitu seterusnya untuk pemberian label perlakuan selanjutnya.

4. Tahap Pengamatan

Tahap pengamatan berlangsung selama masa tanaman hingga cabai

berbuah dengan memperhatikan pertumbuhan serta menjaga dari hama yang

bisa mengganggu pertumbuhan tanaman cabai.

5. Tahap penimbangan hasil

Pada tahap ini akan dilakukan penimbangan setelah buah dipanen,

untuk mengetahui hasil dari tanaman cabai tersebut. Berapa gram hasil dari

masing-masing tanaman dan jumlah buah per pohon dalam setiap perlakuan

dan ulangan.

I. TeknikPengumpulan Data

Data pada penelitian ini diperoleh dengan cara pengamatan langsung

(observasi) yakni dengan cara melihat secara langsung gejala yang terjadi pada

tiap perlakuan dan ulangan setelah diberikan pupuk kotoran ayam dan pupuk

Page 53: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

37

kotoran bebekpada setiap perlakuan dan ulangan sesuai dengan waktu yang

telah ditentukan, serta menggunakan tekhnik dokumentasi.

J. TeknikAnalisis Data

Data hasil penelitian yang diperoleh dianalisis menggunakan Analisis

OfVarians (ANOVA) yaitu untuk mengetahui apakah ada perbedaan atau

pengaruh pada tiap perlakuan untuk memperoleh data yang signifikan terhadap

perbandingan produktivitas tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L)

Dilanjutkan dengan Uji BNT untuk mengetahui apakah dua perlakuan berbeda

secara statistik, data penelitian ini akan dianalisis secara manual dan dengan

SPSS 16.0 for Windows. Penelitian ini menggunakan observasi atau

pengamatan langsung pada 15 kali kombinasi perlakuan dengan 5 kali ulangan

pada masing-masing perlakuan.

Tabel : 3.4Analisis Ragam Ringkasan Rumus ANOVA(Analisis Of Variance).

Sumber keragaman

Db JK KT F. hitung F tabel

5 % 1 % Perlakuan

n – 1 JKP

KTP

KTG

KTP

Galat (nt–1)-(t-1) JKG KTG

Total tn – 1 JKT

Sebagai kaidah keputusan pengujian dari tabel sidik ragam adalah

sebagai berikut:

1. Jika F hitung > Ftabel 1%, perbedaan diantara nilai tengah perlakuan

(pengaruh perlakuan) dikatakan sangat nyata (sangat signifikan). (pada hasil

F hitung ditantai dengan dua tanda **)

1dbpt

Page 54: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

38

2. Jika F hitung > Ftabel 5% tetapi lebih kecil daripada F tabel 1%, perbedaan

di antara nilai tengah perlakuan dikatakan nyata (signifikan). (pada hasil F

hitung ditandai dengan satu tanda *)

3. Jika F hitung < F tabel 5%, perbedaan diantara perlakuan dikatakan tidak

nyata (non signifikan). (pada hasil F hitung ditandai ns).28

Jika dari hasil analisis terdapat perbedaan dilakukan uji lanjut dengan

BNT (Beda Nyata terkecil) pada taraf signifikan 5%.Adapun rumus dari BNT

adalah:

r

MStBNt E

dfeaa

2.,

28Kusriningrum, Perancangan Percobaan, (Surabaya: Airlangga University Press, 2008)

Page 55: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

39

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHSAN

A. Hasil penelitian

1. Data hasil penelitian berdasarkan jumlah dalam satuan berat/gram

Tabel4.1 Data hasil penelitian berdasarkan jumlah dalam satuan berat/gram

Perlakuan Ulangan

total rata-rata 1 2 3 4 5

a1b1 16,21 18,45 20,13 15,32 15,83 85,94 17,188

a1b2 20,3 20,81 19,74 19,1 18,12 98,07 19,614

a1b3 24,78 19,82 32,76 28,49 28,88 134,73 26,946

total (Kotoran ayam) 61,29 59,08 72,63 62,91 62,83 318,74 63,748

a2b1 1,74 7,22 7,81 8,48 11,24 36,49 7,298

a2b2 11,85 7,61 10,55 13,2 11 54,21 10,842

a2b3 13,11 16,37 18,07 17,21 15 79,76 15,952

total (kotoran bebek) 26,7 31,2 36,43 38,89 37,24 170,46 34,092

Total 87,99 90,28 109,06 101,8 100,07 489,2 97,84

Tabel: 4.2 Tabel hasil analisis sidik ragam

SK DB JK KT F hit F tabel (5%) Perlakuan

A B

A*B

5 1 2 2

1180,27 732,9 441,21 6,16

236,05 732,9 220,61 3,08

89,38 26,90 0,38

2,62 4,26 3.40 3,40

Galat 24 196,79 8,20 Total 34 1377,06

39

Page 56: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

40

2. Data hasil penelitian berdasarkan jumlah dalam satuan /buah

Tabel : 4.3 Data hasil penelitian berdasarkan jumlah dalam satuan /buah

perlakuan ulangan

total 1 2 3 4 5

a1b1 12 10 13 12 14 61

a1b2 13 18 15 13 14 73

a1b3 15 16 23 17 24 95

total (Kotoran ayam) 40 44 51 42 52 229

a2b1 2 4 6 6 9 27

a2b2 10 5 7 8 8 38

a2b3 9 13 11 12 13 58 total (Kotoran bebek) 21 22 24 26 30 123

total 61 66 75 68 82 352

Tabel. 4.4 Tabel hasil analisis sidik ragam

SK DB JK KT F hit F tabel (5%) Perlakuan

A B

A*B

5 1 2 2

592,27 374,54 217,24 0,46

118,46 374,54 108,64 0,23

2,42 0,70

0,0015

2,62 4,26 3.40 3,40

Galat 24 3711,6 154,65 Total 34 739,87

Page 57: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

41

B. Pembahasan

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

produktivitas pada tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L) yang diberi

pupuk organik kotoran ayam dan kotoran bebek.Hasil uji anova memperoleh

nilai F hitung ≥ F table yaitu pada fhitung 89,38> ftabel 5% = 4,26 pada

berlakuan a1 dan fhitung 26,90> ftabel 5% = 3,40 pada perlakuan a2 dengan

nilai probabilitas 0,001 < 0,05, maka H1 diterima. Berdasarkan hasil penelitian

ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap

perbandingan produktivitas tanaman cabai rawit (Capsicum frustescens L)

dengan pemberian pupukorganic kotoran ayam dan kotoran bebek.

Nilai produktivitas tanaman cabai rawit dengan pemberian pupuk

kotoran ayam dan pupuk kotoran bebek memperoleh rerata yang berbeda

dilihat dari berat dalam satuan gram dengan perlakuan,konsentrasi dan pada

masing-masing ulangan. Pada perlakuan a1 yaitu dengan menggunakan pupuk

kotoran ayam dengan konsentrasi 10% (b1), 20% (b2), dan 30%(b3) dan

masing-masing lima kali ulangan. Pada percobaan a1b1 nilai rerata yang

diperoleh yaitu 17,188 dengan berat tertinggi dan diperoleh pada ulangan ke-3,

pada percobaan a1b2 nilai rerata yang diperoleh yaitu 19,614 gram dengan berat

tertinggi diperoleh pada ulangan ke-2, pada percobaan a1b3 nilai rerata yang

diperoleh yaitu 26,946 gram dengan berat tertinggi diperoleh pada ulangan ke-

3. Sedangkan pada perlakuan a2 yaitu dengan menggunakan pupuk kotoran

bebek dengan konsentrasi 10% (b1), 20% (b2), dan 30% (b3) dan masing-

masing lima kali ulangan. Pada percobaan a2b1 nilai rerata yang diperoleh yaitu

Page 58: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

42

7,290 dengan berat tertinggi dan diperoleh pada ulangan ke-5, pada percobaan

a2b2 nilai rerata yang diperoleh yaitu 10,842 gram dengan berat tertinggi

diperoleh pada ulangan ke-4, pada percobaan a2b3 nilai rerata yang diperoleh

yaitu 15,952 gram dengan berat tertinggi diperoleh pada ulangan ke-3. Tetapi

hasil yang berbeda ditunjukan pada produktivitas jika dilihat dari jumlah buah

dalam satua perbiji menunjukkan hasil yang tidak signifikan karena nilai

fhitung 2,42≤ ftabel 4,26 pada perlakuan a1 dengan menggunakan pupuk

kotoran ayam, dan fhitung 0,70 ≤ ftabel 3,40 sehingga data yang ke dua ini tdk

bsa dilanjutkan dengan uji lanjut BNT.

Jika dilihat dari data tersebut terdapat perbedaan yang signifikan

dengan hasil tersebut terlihat dari perbandingan tersebut bahwa produktivitas

dengan menggunakan pupuk kotoran ayam lebih tingi dibandingkan dengan

menggunakan pupuk kotoran bebek dengan berat tertinggi yaitu pada

percobaan a1b3 dengan rerata 26,946 gram dan berat ter rendah yaitu pada

percobaan a2b1 dengan rerata 7,290 gram. Jika dilihat dari jumlah buah dalam

satu pohon diperoleh jumlah tertinggi pada percobaan a1b3 dengan jumlah

rerata 19 buah, sedangkan jumlah ter rendah pada percobaan a2b1 dengan

jumlah rerata 5,4 buah. Dan hasil ini pun menunjukkan jumlah buah tertinggi

didapatkan dari penggunaan pupuk kotoran ayam.

Nilai tertinggi terdapat pada a1b3 dengan rerata 26,946 gram hal ini

terlihat pada masing-masing konsentasi dan ulangan yang memiliki nilai

produktivitas yang berbeda-beda, nilai yang dihasilkan lebih besar jika

dibandingkan dengan yang dihasilkan pada perlakuan a2 pada pupu kotoran

Page 59: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

43

bebekdengan rerata terendah terdapat pada a2b1 dengan rerata nilai 7,290 gram.

Pada penelitian ini tanaman cabai rawit yang digunakan adalah cabai

rawit lokal, tanaman cabai rawit merupakan salah satu tanaman yang tidak

tahan dengan kondisi lingkungan yang salinitasnya tinggi , sehingga keadaan

tanah dan pupuk sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai

rawit.29Respon fisiologi yang ditunjukkan oleh tanaman cabai rawit terhadap

penggunaan pupuk kotoran ayam dan pupuk kotoran bebek cukup berberbeda

nyata.Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa unsur-unsur hara yang

dimiliki oleh pupuk kotoran ayam dan pupuk kotoran bebek memiliki pengaruh

yang besar dalam pertumbuha tanaman cabai rawit yang di jadkan bahan uji.

Dalam beberapa hasil penelitian menunukkan bahwa penggunaan

pupuk kotoran ayam pada tanaman selalu memberikan respon terbaik pada

musim pertama, hal ini terjadi karena kotoran ayam relative lebih cepat

terdekomposisi, serta memiliki kadar hara yang cukup tinggi jika dibandingkan

dengan jumlah unit yang sma dengan kotoran hewan yang lainnya.30Hasil dari

penelitian ini pun menunjukkan bahwa penggunaan kotoran ayam sebagai

pupuk pada tanaman buah sangat efektif dan lebih mudah didapatkan.Dilihat

dari hasil dari pertumbuhan tanaman cabai yang menghasilkan buah yang

cukup banyak dibandingkan dengan pupuk kotoran bebek.

Pupuk kotoran bebek pun sangat efektif digunakan sebagai pupuk,

dalam sebuah penelitian pupuk kotoran bebek digunakan pada tanaman padi,

29 Prihmantoro, memupuk tanaman buah (jakarta, penebar swadaya,2003) hal : 11 30 Aris, Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Ayam Dan Kotoran Akmbing Terhadap

Pertumbuhan Cabai Merah Besar. Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2013 : Naskah Publikasi

Page 60: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

44

dan hasil data yang dihasilkan menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil

produksi pada tanaman padi yang menggunakan pupuk kotoran bebek.31

Pada penelitian ini pupuk kotoran bebek bukan tidak menunjukkan hasil

hanya saja jumlah hasil produksinya lebih kecil dibandingkan dengan pupuk

kotoran ayam.Hal ini terjadi Karena ketidak sesuaian unsure hara yang

dibutuhkan oleh tanaman cabai dengan unsure hara yang dimiliki oleh pupuk

kotoran bebek.

sehingga jika dilihat dari data yang telah diuji diketahui bahwa

penggunaan pupuk kotoran ayam lebih baik dibandingkan dengan pupuk

kotoran bebek pada tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L) .

31Ranto.Panduan lengkap berternak itik, (JakartaSelatan Agromedia Pustaka, 2010).h. 9

Page 61: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

45

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

1. perbandingan produktivitas tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens

L) dengan pemberian pupukorganic kotoran ayam dan kotoran bebek

jika dilihat dari hasil uji anava berdasarka jumlah dalam satuan

berat/gram menunjukkan bahwa Hasil uji anova memperoleh nilai F

hitung ≥ F table yaitu pada fhitung 89,38> ftabel 5% = 4,26 pada

berlakuan a1 dan fhitung 26,90> ftabel 5% = 3,40 pada perlakuan a2

dengan nilai probabilitas 0,001 < 0,05, maka H1 diterima.

2. perbandingan produktivitas tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens

L) dengan pemberian pupuk organic kotoran ayam dan kotoran

bebekjika dilihat dari jumlah buah dalam satua perbiji menunjukkan

hasil yang tidak signifikan karena nilai fhitung 2,42≤ ftabel 4,26 pada

perlakuan a1 dengan menggunakan pupuk kotoran ayam, dan fhitung

0,70 ≤ ftabel 3,40 pada perlakuan a2 menggunakan pupuk kotoran

bebek.

3. Pada penelitian ini jika dilihat dari perbandingannya dapat disimpulkan

bahwa penggunaan pupuk kotoran ayam lebih tinggi dibandingkan

pupuk kotoran bebek.

45

Page 62: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

46

B. SARAN

1. Bagi mahasiswa UIN khususnya jurusan IPA Biologi perlu adanya

penelitian lebih lanjut tentang pemanfaatan pupuk kandang khususnya

kotoran ayam dan bebek sebagai pupuk organik.

2. Bagi mahasiswa pendididkan Ipa Biologi Perlu dilakukan pengembangan

penelitian dengan mengacu pada kualitas tanaman dan kualitas hasil

tanaman tersebut.

3. Bagi masyarakat khususnya yang berprofesi sebagai petani untuk

menggunakan pupuk organik seperti pupuk kandang ayam dan bebek

untuk meningkatkan nilai produksi dan meminimalisir penggunaan pupuk

anorganik pada tanaman buah seperti cabai rawit.

Page 63: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

47

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Hamid danMunirHaryanto, Bertanam Cabai Hibrida Untuk Industri

(Jakarta: Agro Media, 2011). Aman Ayam, 2010. Ayam Kampong Unggul. Penebar Swadaya ; Jakarta. Aris,2013.Pengaruh Pemberian Kotoran Ayam Dan Kotoran Kambing Terhadap

Produktivitas Tanaman Cabai Merah Besar. Naskah publikasi Universitas Muhamadiyah; Surakarta.

Balai Penelitian Tanah Bogor. 2012. Hasil Analisa Pupuk Organik Burung

Puyuh. Balai Penelitian Tanah. Bogor. Candra, Ellen. 2011. Panen Cabai Rawit di Polybag. Cahaya Atma ; Yogyakarta. Dachlan Tosindkk, 2010. Sukses Usaha dan Budidaya Cabai. Atma Media Press;

Yogyakarta . file:///F:/search/pemanfaatan-kotoran-burung-puyuh-untuk.html Heru Prihmantoro, 2003. Memupuk Tanaman Buah. Penerbit Swadaya; Jakarta. Herawati. 2012. Budidayasayuran. Buku Kita ; Jakarta. Hamid Syamsudin, 2010. Kamus Lengkap Biologi . Gama Press ; Jakarta. Ismawati, effi.2005. Pembuatan Dan AplikasiPupuk Organic Padat. Penebar

Swadaya; Bogor. Kusriningrum, 2008. Perancangan Percobaan. Airlangga University Press ;

Surabaya. Masyhuridkk, 2008.Metodologi Penelitian Praktisdan Aplikatif. Refika Aditama ;

Bandung. NeniRostini, 2011. Jurus Bertanam Cabai Bebas Hama dan Penyakit. Agro Media

Pustaka ; Jakarta. Parnata, Ayub. 2010. Meningkatkan Hasil Panen Dengan Pupuk Organik.

Agromedia Pustaka ; Jakarta. Pracaya. 1993.Bertanam Lombok. Kanisius Anggota Ikapi ; Yogyakarta.

Page 64: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

48

Prihmantoro, Heru . 2003.Memupuk Tanaman Buah. Penebar Swadaya ; Depok. RedaksiAgromedia, 2010. Panduan Lengkap Budidaya Dan Bisnis Cabai.

Agromedia Pustaka ;jakarta. Rizal, dkk, 1997.Jurnal Peningkatan Nilai Unsur Hara Kotoran Burung Puyuh

Melalui Penyimpanan . Bogor. Seri Agribisnis, 2006. Bertanam Cabai Dalam Pot.Penebar Swadaya ; Jakarta. Sedarmayanti, dan Syarifudin Hidayat. 2011. Metodologi Penelitian. CV Mandar

Maju ;Bandung. Setiawan Susilo, 2010.Membuat Pupuk Kandang Cepat. Penebar Swadaya ;

Jakarta. Soeseno, Slamet. 1978. Kebunsayur di Pekarangan Anda. Kinta ; Jakarta. Suparman, 2006.Bercocok Tanam Cabai. AzkaPress ;Jakarta. Sutejo, Mulyani. 2002. Pupuk dan cara pemupukan . Rineka Cipta ; Jakarta. Sugiyono, 2012.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D .Alfabeta ;

Bandung.

Page 65: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

49

LAMPIRAN

Page 66: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

50

TAHAP PELAKSANAAN PERCOBAAN / EKSPERIMEN

Persiapan media tanam

Tahappenanaman

Tanaman cabe rawit dengan pemberian kotoran bebek

Page 67: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

51

Tanaman cabe rawit dengan pemberian kotoran ayam

Tahap penimbangan hasil

Buah cabai setelah ditimbang

Page 68: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

52

C. Hasil penelitian 3. Data hasil penelitian berdasarkan jumlah dalam satuan berat/gram

Table :

Perlakuan Ulangan

total rata-rata 1 2 3 4 5

a1b1 16,21 18,45 20,13 15,32 15,83 85,94 17,188

a1b2 20,3 20,81 19,74 19,1 18,12 98,07 19,614

a1b3 24,78 19,82 32,76 28,49 28,88 134,73 26,946

total (Kotoran ayam) 61,29 59,08 72,63 62,91 62,83 318,74 63,748

a2b1 1,74 7,22 7,81 8,48 11,24 36,49 7,298

a2b2 11,85 7,61 10,55 13,2 11 54,21 10,842

a2b3 13,11 16,37 18,07 17,21 15 79,76 15,952

total (kotoran bebek) 26,7 31,2 36,43 38,89 37,24 170,46 34,092

Total 87,99 90,28 109,06 101,8 100,07 489,2 97,84

Dik : Y = 489,2

t (Perlakuan) = 2 (a), 3 (b)

r (Ulangan) = 5

Analisis:

FK = ((Y)2 / (r.t(ab)))

= ((489,2)2 / (5 6))

= 239316,64 / 30

= 7977,22

JKP = ((Yi)2 / r) – FK

= (((85,94)2 / 5) + ((98,07)2 / 5) + ((134,73)2 / 5) + ((36,49)2 / 5) + ((54,21)2 / 5)) + ((79,76)2 / 5)) – 7977,22

= (7385,68 + 9617,72 + 18152,17 + 1331,52 + 2938,72 + 6361,66) – 7977,22

= 9157,49 – 7977,22

= 1180,27

Page 69: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

53

JKFA = (((T1)2 + (T2)

2) / (b.r)) – FK

= (((318,74)2 + (170,46)2) / (3.5)) - 7977,22

= ((101595,19 + 29056,61) / 15) - 7977,22

= (130651,8 / 15) - 7977,22

= 8710,12 – 7977,22

= 732,9

JKFB = (((T1)2 + (T2)

2 + (T3)2) / (a.r)) – FK

= (((122,43)2 + (152,28)2) + (214,49)2 / (2.5)) - 7977,22

= ((14989,10 + 23189,20 + 46005,94)/10) – 7977,22

= (84184,26/10) – 7977,22

= 8418,43 – 7977,22

= 441,21

JK A×B = JKP – JKA – JKB

= (1180,27) – (732,9) – (441,21)

= 6,16

Jumlah Kuadrat Total (JKT)

JKT = ∑ 2 – FK

= (16,21)2 + (18,45)2 + (20,13)2 + (15,32)2 + (15,83)2 + (20,3)2 + (20,81)2 + (19,74)2 + (19,1)2 + (18,12) + (24,78)2 + (19,82)2 + (32,76)2 + (28,49)2 + (28,88)2 + (1,74)2 + (7,22)2 + (7,81)2 + (8,48)2 + (11,24)2 + (11,85)2 + (7,61)2

+ (10,55)2 + (13,2)2 + (11)2 + (13,11)2 + (16,37)2 + (18,07)2 + (17,21)2 + (15)2) - 7977,22

= (262,76 + 340,40 + 405,22 + 234,70 + 250,59 + 412,09 + 433,06 + 389,67 + 364,81 + 328,33 + 614,05 + 392,83 + 1073,22 + 811,68 + 834,05 + 3,03 + 52,13 + 61 + 71,91 + 126,34 + 140,42 + 57,91 + 111,30 + 174,24 + 121 + 171,87 + 267,98 + 326,52 + 296,18 + 225) - 7977,22

= 9354,30 - 7977,22

= 1377,06

Page 70: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

54

Jumlah Kuadrat Galaat (JKG)

JKG = JKtotal – JKP

= 1377,06 – 1180,27

= 196,79

KTP = JKP/ dbp

= 1180,27 / 5

=236,05

KTA = JKA/dba

=732,9/1

=732,9

KTB = JKB/dbb

= 441,21/2

=220,61

Kuadrat tengah Faktor A×B (KTAB)

KTAB = JKAB/db.ab

= 6,16/ 2

= 3,08

KTG = JKG/dbg

= 196,79/24

= 8,20

F hitung A = KTA/KTG

= 732,9/8,20

= 89,38

Page 71: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

55

F hitung B = KTB/KTG

= 220,61/8,20

= 26,90

F hitung AB = KTAB/KTG

= 3,08/8,20

= 0,38

Tabel hasil analisis sidik ragam

SK DB JK KT F hit F tabel (5%) Perlakuan

A B

A*B

5 1 2 2

1180,27 732,9 441,21 6,16

236,05 732,9 220,61 3,08

89,38 26,90 0,38

2,62 4,26 3.40 3,40

Galat 24 196,79 8,20 Total 34 1377,06

Page 72: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

56

D. Data hasil penelitian berdasarkan jumlah dalam satuan /buah

Tabel

perlakuan ulangan

total 1 2 3 4 5

a1b1 12 10 13 12 14 61

a1b2 13 18 15 13 14 73

a1b3 15 16 23 17 24 95

total (Kotoran ayam) 40 44 51 42 52 229

a2b1 2 4 6 6 9 27

a2b2 10 5 7 8 8 38

a2b3 9 13 11 12 13 58 total (Kotoran bebek) 21 22 24 26 30 123

total 61 66 75 68 82 352

Dik: Y = 352

t (Perlakuan) = 2 (a), 3 (b)

r (Ulangan) = 5

Analisis:

FK = ((Y)2 / (r.t(ab)))

= ((352)2 / (5 6))

= 123904 / 30

= 4130,13

JKP = ((Yi)2 / r) – FK

= (((61)2 / 5) + ((73)2 / 5) + ((95)2 / 5) + ((27)2 / 5) + ((38)2 / 5)) + ((58)2 / 5)) – 4130,13

= (3721+ 5329 + 9025 + 729 + 1444 + 3364) – 4130,13

= 4722,4 – 4130,13

Page 73: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

57

= 592,27

JKFA = (((T1)2 + (T2)

2) / (b.r)) – FK

= (((229)2 + (123)2) / (3.5)) – 4130,13

= ((52441 + 15129) / 15) – 4130,13

= (67570 / 15) – 4130,13

= 450467 – 4130,13

= 374,54

JKFB = (((T1)2 + (T2)

2 + (T3)2) / (a.r)) – FK

= (((88)2 + (111)2) + (153)2 / (2.5)) - 4130,13

= ((7744 + 12321 + 23409) / 10) – 4130,13

= (4347410 / 10) – 4130,13

= 4347,4 – 4130,13

= 217,27

JK A×B = JKP – JKA – JKB

= (592,27) – (374,54) – (217,27)

= 0,46

Jumlah Kuadrat Total (JKT)

JKT = ∑ 2 – FK

= (12)2 + (10)2 + (13)2 + (12)2 + (14)2 + (13)2 + (18)2 + (15)2 + (13)2 + (14) + (15)2 + (16)2 + (23)2 + (17)2 + (24)2 + (2)2 + (4)2 + (6)2 + (6)2 + (9)2 + (10)2 + (5)2 + (7)2 + (8)2 + (8)2 + (9)2 + (13)2 + (11)2 + (12)2 + (13)2) - 4130,13

= (144+ 100 + 169 + 144 + 196 + 169 + 324 + 225 + 169 + 196 + 225 + 256 + 529 + 289 + 576 + 4 + 16 + 36 + 36 + 81 + 100 + 25 + 49 + 64 + 64 + 81 + 169 + 121 + 144 + 169) - 4130,13

= 4870 - 4130,13

= 739,87

Page 74: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

58

Jumlah Kuadrat Galaat (JKG)

JKG = JKtotal – JKP

= 4303,87 – 4130,13

= 3711,6

KTP = JKP/ dbp

= 592,27 / 5

= 118,46

KTA = JKA/dba

= 374,54/1

= 374,54

KTB = JKB/dbb

= 217,27/2

= 108,64

Kuadrat tengah Faktor A×B (KTAB)

KTAB = JKAB/db.ab

= 0,46/ 2

= 0,23

KTG = JKG/dbg

= 3711,6 / 24

= 154,65

F hitung A = KTA/KTG

= 374,54 / 154,65

= 2,42

Page 75: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

59

F hitung B = KTB/KTG

= 108,64 / 154,65

= 0,70

F hitung AB = KTAB/KTG

= 0,23 / 154,65

= 0,0015

Tabel hasil analisis sidik ragam

SK DB JK KT F hit F tabel (5%) Perlakuan

A B

A*B

5 1 2 2

592,27 374,54 217,24 0,46

118,46 374,54 108,64 0,23

2,42 0,70

0,0015

2,62 4,26 3.40 3,40

Galat 24 3711,6 154,65 Total 34 739,87

Page 76: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

60

JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN

PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L) DENGAN PEMBERIAN PUPUK KOTORAN AYAM DAN PUPUK KOTORAN BEBEK

No NamaKegiatan Bulan

april mei juni juli agustus september juni juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 PenerimaanJudul √

2 KonsultasiJudul √ √ √ 3 ObservasiAwal √ 4 KonsultasiProposal P II

Bab I, II, III √ √ √ √

5 Revisi Proposal P II √ √ √ √ √ √ √ √ 6 Acc Proposal P II √ 7 Konsultasi Proposal P I

Bab I, II, III √ √

8 Revisi Proposal P I √ √ 9 Acc Proposal P I √ 10 Seminar Proposal √

Page 77: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

61

No NamaKegiatan Bulan

maret april mei juni juli agustus september oktober 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Proses penelitian √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 2 Konsultasiskripsi P II

Bab I, II, III, IV, V √

3 Revisiskripsi P II √ 4 Accskripsi P II √ 5 Konsultasiskripsi P I

Bab I, II, III, IV, V √

6 Revisiskripsi P I √ 7 Accskripsi P I √ 8 Ujianskripsi 9 10

Pembimbing I : Dr.H. adi fadli,M.Ag

II : DwiWahyudiati, M.Pd Mataram, 15 Mei 2017 Penulis

HAERANI 15. 1. 11. 5. 117

Page 78: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan
Page 79: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan
Page 80: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan
Page 81: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan
Page 82: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan
Page 83: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

67

Descriptives

BeratCabai

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval for

Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound Upper Bound

10%kotoranayam 5 16.788 2.6082 1.1664 13.550 20.026 13.3 20.1

20%kotoranAyam 5 19.614 1.0504 .4697 18.310 20.918 18.1 20.8

30%kotoranAyam 5 26.946 4.8836 2.1840 20.882 33.010 19.8 32.8

10%KotoranBebek 5 7.298 3.4676 1.5507 2.992 11.604 1.7 11.2

20%kotoranBebek 5 10.842 2.0696 .9255 8.272 13.412 7.6 13.2

30%kotoranBebek 5 15.952 1.9511 .8725 13.529 18.375 13.1 18.1

Total 30 16.240 6.9105 1.2617 13.660 18.820 1.7 32.8

Test of Homogeneity of Variances

BeratCabai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.761 5 24 .159

ANOVA

BeratCabai

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1177.417 5 235.483 27.240 .000

Within Groups 207.476 24 8.645

Total 1384.893 29

Page 84: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

68

ONEWAY BeratCabai BY Perlakuan

/STATISTICS DESCRIPTIVES HOMOGENEITY

/MISSING ANALYSIS

/POSTHOC=TUKEY ALPHA(0.05).

Descriptives

BeratCabai

N Mean Std. Deviation Std. Error

95% Confidence Interval

for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound Upper Bound

10%kotoranayam 5 16.788 2.6082 1.1664 13.550 20.026 13.3 20.1

20%kotoranAyam 5 19.614 1.0504 .4697 18.310 20.918 18.1 20.8

30%kotoranAyam 5 26.946 4.8836 2.1840 20.882 33.010 19.8 32.8

10%KotoranBebek 5 7.298 3.4676 1.5507 2.992 11.604 1.7 11.2

20%kotoranBebek 5 10.842 2.0696 .9255 8.272 13.412 7.6 13.2

30%kotoranBebek 5 15.952 1.9511 .8725 13.529 18.375 13.1 18.1

Total 30 16.240 6.9105 1.2617 13.660 18.820 1.7 32.8

Test of Homogeneity of Variances

BeratCabai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.761 5 24 .159

ANOVA

BeratCabai

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1177.417 5 235.483 27.240 .000

Within Groups 207.476 24 8.645

Total 1384.893 29

Multiple Comparisons

BeratCabai

Tukey HSD

(I) Perlakuan (J) Perlakuan

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

10%kotoranayam 20%kotoranAyam -2.8260 1.8596 .656 -8.576 2.924

30%kotoranAyam -10.1580* 1.8596 .000 -15.908 -4.408

Page 85: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

69

10%KotoranBebek 9.4900* 1.8596 .000 3.740 15.240

20%kotoranBebek 5.9460* 1.8596 .040 .196 11.696

30%kotoranBebek .8360 1.8596 .997 -4.914 6.586

20%kotoranAyam 10%kotoranayam 2.8260 1.8596 .656 -2.924 8.576

30%kotoranAyam -7.3320* 1.8596 .007 -13.082 -1.582

10%KotoranBebek 12.3160* 1.8596 .000 6.566 18.066

20%kotoranBebek 8.7720* 1.8596 .001 3.022 14.522

30%kotoranBebek 3.6620 1.8596 .388 -2.088 9.412

30%kotoranAyam 10%kotoranayam 10.1580* 1.8596 .000 4.408 15.908

20%kotoranAyam 7.3320* 1.8596 .007 1.582 13.082

10%KotoranBebek 19.6480* 1.8596 .000 13.898 25.398

20%kotoranBebek 16.1040* 1.8596 .000 10.354 21.854

30%kotoranBebek 10.9940* 1.8596 .000 5.244 16.744

10%KotoranBebek 10%kotoranayam -9.4900* 1.8596 .000 -15.240 -3.740

20%kotoranAyam -12.3160* 1.8596 .000 -18.066 -6.566

30%kotoranAyam -19.6480* 1.8596 .000 -25.398 -13.898

20%kotoranBebek -3.5440 1.8596 .423 -9.294 2.206

30%kotoranBebek -8.6540* 1.8596 .001 -14.404 -2.904

20%kotoranBebek 10%kotoranayam -5.9460* 1.8596 .040 -11.696 -.196

20%kotoranAyam -8.7720* 1.8596 .001 -14.522 -3.022

30%kotoranAyam -16.1040* 1.8596 .000 -21.854 -10.354

10%KotoranBebek 3.5440 1.8596 .423 -2.206 9.294

30%kotoranBebek -5.1100 1.8596 .102 -10.860 .640

30%kotoranBebek 10%kotoranayam -.8360 1.8596 .997 -6.586 4.914

20%kotoranAyam -3.6620 1.8596 .388 -9.412 2.088

30%kotoranAyam -10.9940* 1.8596 .000 -16.744 -5.244

10%KotoranBebek 8.6540* 1.8596 .001 2.904 14.404

20%kotoranBebek 5.1100 1.8596 .102 -.640 10.860

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

BeratCabai

Tukey HSD

Perlakuan N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4

10%KotoranBebek 5 7.298

20%kotoranBebek 5 10.842 10.842

30%kotoranBebek 5 15.952 15.952

Page 86: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

70

10%kotoranayam 5 16.788

20%kotoranAyam 5 19.614

30%kotoranAyam 5 26.946

Sig. .423 .102 .388 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Page 87: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan
Page 88: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan
Page 89: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan
Page 90: HAERANI NIM: 151.115etheses.uinmataram.ac.id/1004/1/Haerani151115117.pdf · alami maupun buatan yang dapat memberikan satu atau lebih unsur hara kimia yang diperlukan untuk pertumbuhan