guntur bab 1 & 2

Upload: radja212

Post on 02-Mar-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 guntur bab 1 & 2

    1/33

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari

    pembangunan nasional yang bertujuan bahwa setiap penduduk mempunyai

    kemampuan hidup sehat yaitu keadaan sejahtera badan dan jiwa, dan

    memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

    Untuk mencapai tujuan tersebut pembangunan kesehatan dilaksanakan secara

    bertahap.

    Untuk mencapai tujuan tersebut sangat dibutuhkan eksistensi tenaga

    keperawatan yang profesional dimana dalam memberikan pelayanan

    digunakan pelaksanaan asuhan keperawatan. Sejalan dengan perkembangan

    ilmu pengetahuan dan teknologi bidang keperawatan, untuk memenuhi

    tuntunan masyarakat. Maka perawat dituntut untuk memiliki ilmu

    pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan pelayanan secara

    komprehensif yang meliputi aspek biopsikososial spiritual melalui pendekatan

    proses keperawatan, sehingga asuhan keperawatan dapat diberikan secara

    tepat guna dengan penuh tanggung jawab.

    Salah satu masalah penyakit yang sering terjadi dan menyerang pada

    bayi dan balita yaitu Kejang Demam yang penyebabnya belum diketahui

    dengan pasti, akan tetapi akan menimbulkan komplikasi pada pertumbuhan

    dan perkembangan anak.

  • 7/26/2019 guntur bab 1 & 2

    2/33

    erdasarkan data dan Medical !ecord !SUD Kota Makassar, jumlah

    kasus kejang demam dapat dilihat sebagai berikut.

    Tabel 1 . Jumlah Rawat map Kasus Kejang Demam di RSUD Kota Makassar.

    "o #ahun $% th %&' th 5-6 th (K ) Pr ) Mati ) *ml )

    % 2009 5 '+ % %64,5

    8%- %,+- + ',% '/ %00

    + 2010 +1 ' ' '' 59,45

    + ',+' + +,10 1' %00

    3 2011 7 + +'53,3

    3+0 '','' % +,++ '- %00

    Keteragan2

    a. Pada #ahun +003 kasus kejang demam rawat map berjumlah '/ orang

    dengan jumlah pasien laki 4 laki % orang 5',-/)6 dan jumlah pasien

    perempuan %- orang 5%,+-)6, dan jumlah pasien yang meninggal +

    orang 5',%)6

    b. Pada #ahun +0%0 kasus kejang demam rawat map berjumlah 1' orang

    dengan jumlah pasien laki 4 laki '' orang 5-3,'-)6 dan jumlah pasien

    perempuan + orang 5',+')6, dan jumlah pasien yang meninggal

    sebanyak + orang 5+,10)6

    c. Pada #ahun +0%% kasus kejang demam rawat map berjumlah '- orang

    dengan jumlah pasien laki 4 laki +' orang 5-,)6 dan jumlah pasien

    perempuan sebanyak +0 5'','')6, dan jumlah pasien yang meninggal

    sebanyak % orang 5+,++)6

  • 7/26/2019 guntur bab 1 & 2

    3/33

    Masih tingginya angka kejadian kejang demam menjadi dasar perlunya

    penerapan asuhan keperawatan pada kasus Kejang Demam untuk membantu

    proses penyembuhan dan meningkatkan pengetahuan masyarakat sehingga

    angka kejadian Kejang Demam dapat menurun.

    Untuk itu, dalam rangka meningkatkan ilmu pengetahuan dan

    keterampilan sesuai dengan pendidikan, maka setiap mahasiswa menyusun

    suatu karya tulis ilmiah berupa 7suhan Keperawatan pada pasien secara

    indi8idu. erdasarkan kenyataan di lahan penulis mendapatkan kasus system

    Persyarafan. Maka pada kesempatan liii penulis dapat menyusun karya tulis

    dengan judul 97suhan Keperawatan Pada Pasien 7n 9:; Dengan gangguan

    "eurologi < Kejang Demam di !uang Kenanga == Perawatan 7nak !SUD

    Kota Makassar; pada tanggal 0'40 *uni +0%+

    B. Batasan Masalah

    Karena luasnya masalah kejang demam, maka bahasan karya tulis mi hanya

    mencakup pelaksanaan 97suhan Keperawatan Pada Pasien 7n 9:; Dengan

    gangguan "eurologi Kejang Demam yang dirawat di !uangan Kenanga ==

    Perawatan 7nak !SUD Kota Makassar selama han dan tanggal

    0'40 *uni+>l+

    C. T!an Penl"san

    %. #ujuanUmum

    Untuk menambah khasanah keilmuan, keterampilan dan pengalaman serta

    memperoleh pengalaman nyata dalam menerapkan 7suhan Keperawatan path

  • 7/26/2019 guntur bab 1 & 2

    4/33

    keluarga pasien 7n 9:; Dengan gangguan "eurologi < Kejang Demam di

    !uang Kenanga == Perawatan 7nak !SUD Kota Makassar, pada tanggal 0'

    &0 *uni +0%+.

    +. #ujuan Khusus

    a. Memperoleh pengalaman nyata dalam melakukan pengkajian pada

    pasien 7n 9:; Dengan gangguan "eurologi < Kejang Demam di !uang

    Kenaga == Perawatan 7nak !SUD Kota Makassar pada tanggal

    0'&0 *uni +0l+.

    b. Memperoleh pengalaman nyata dalam menetapkan diagnosa dan

    perencanan pada pasien 7n 9:; Dengan gangguan "eurologi < Kejang

    Demam di !uang Kenanga == Perawatan 7nak !SUD Kota Makassar

    pada tanggal 0' & 0 *uni +0%+.

    c. Memperoleh pengalaman nyata dalam menyusun perencanaan

    tindakan keperawatan pada pasien 7n 9:; Dengan Diagnosa

    keperawatan < ?ipertermi, @angguan pemenuhan "utrisi, kerusakan

    membran mukosa mulut, Kecemasan pada keluarga, 7nsietas, resiko

    terjadi kejang ulang, resiko keterlambatan perkembangan di !uang

    Kenanga == Perawatan 7nak !SUD Kota makassar; pada tanggal 0' &

    0 *uni +0%+.

    d. Memperoleh pengalaman nyata dalam pelaksanaan tindakan

    keperawatan pada pasien 7n 9:; Dengan Diagnosa keperawatan

    ?ipertermi, @angguan pemenuhan "utrisi, kerusakan membran

    mukosa mulut, Kecemasan pada keluarga, 7nsietas, resiko terjadi

  • 7/26/2019 guntur bab 1 & 2

    5/33

    kejang ulang, resiko keterlambatan perkembangan di !uang Kenanga

    == Perawatan 7nak !S=*D Kota makassar; pada tanggal 0' 4 0 *uni

    +0%+.

    e. Memperoleh pengalaman nyata dalam melakukan e8aluasi

    keperawatan pada pasien 7n 9:; Dengan Diagnosa keperawatan

    ?ipertermi, @angguan pemenuhan "utrisi, kerusakan membran

    mukosa mulut, Kecemasan pada keluarga, 7nsietas, resiko terjadi

    kejang ulang, resiko keterlambatan perkembangan di !uang Kenanga

    == Perawatan 7nak !SUD Kota makassar; pada tanggal 0' 4 0 *uni

    +0 %+.

    f. Memperoleh pengalaman nyata dalam melakukan pendokumentasian

    keperawatan pada pasien 7n 9:; Dengan gangguan "eurologi Kejang

    Demam di !uang Perawatan 7nak !SUD Kota Makassar;

    padatanggalo' & 0*uni+>l+.

    g. Mampu mengnalisa kesenjangan yang terjadi antara asuhan teori dan

    kegiatan di lapangan pada pasien 7n 9:; Dengan gangguan "eurologi

    Kejang Demam di !uang Perawatan 7nak !SUD Kota Makassar;

    pada tanggal 0' & 0 *uni +0%+.

    D. Man#aat $enl"san

    %. Penulis

    Menambah pengetahuan penulis khususnya mengenai penyakit

    dengan gangguan system "euorologi sebagai peningkatan suhu tubuh dan

  • 7/26/2019 guntur bab 1 & 2

    6/33

    pengetahuan tentang 7suhan Keperawatan pada pasien dengan gangguan

    system "eurologi Kejang Demam.

    +. agi 7kademik

    a. Sebagai salah sath persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan pada

    7kademi Keperawatan APPP Bonomulyo Program D === Keperawatan

    b. Sebagai bahan bacaan di Perpustakaan

    . agi Pelayanan !S

    Dapat memberikan masukan bagi !umah Sakit untuk mengambil

    langkahlangkah kebijakan dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan

    keperawatan terutama yang berkaitan dengan 7suhan Keperawatan dengan

    gangguan system "euorologi 2 Kejang demam.

    '. agi Pasien dan Keluarga

    a. Meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga tentang cara

    pencegahan, perawatan dan pengobatan penyakit dengan gangguan

    system "erologi Kejang Demam

    b. Memberikan pelayanan bagi pasien dengan gangguan "erologi Kejang

    Demam.

    E. Met%&e Dan Tekhn"k Penl"san

    Pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien 7n 9:; dengan

    gangguan system "eurologi 2 Kejang Demam di ruang Kenanga == perawatan

    7nak di !SUD Kota Makassar.

    7dapun metode yang digunakan dalam penulisan laporan ini 2

  • 7/26/2019 guntur bab 1 & 2

    7/33

    %. Studi Kepustakaan

    Aaitu dengan mempelajari buku&buku sumber literatur dan lain&lain yang

    ada berhubungan sebagai landasan teoritis dalam penyusunan Karya #ulis

    =lmiah mi.

    +. Studi Kasus

    Studi kasus iru menggunakan metode keperawatan yang komprehensif yang

    meliputi pengkajian data, analisa data, penetapan diagnosa keperawatan,

    perencanaan, pelaksanaan, dan e8aluasi askep yang telah dilakukan.

    . #ekhnik

    Untuk melengkapi data atau inter8ensi dalam pengkajian digunakan tekbnik.

    a. >bser8asi

    Melakukan pengamatan langsung pada pasien dengan cara melakukan

    pemeriksaan yang berkaitan dengan perkembangan keadaan pasien.

    b. Bawancara

    Melakukan wawancara dengan pasien dan keluarga pasien dengan

    mengajukan pertanyaan langsung.

    c. Pemeriksan fisik

    Melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien meliputi inspeksi, palpasi,

    perkusi dan auskultasi.

  • 7/26/2019 guntur bab 1 & 2

    8/33

    '. Studi Dokumentasi

    Metode dilakukan dengan cara membaca catatan medik pasien terhadap

    hasil pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan lainnya yang berkaitan

    dengan pasien.

    -. Diskusi

    Diskusikan dengan pembimbing Karya #ulis =lmiah, perawat ruangan serta

    pembimbing lahan untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman di dalam

    pencegahan Kejang Demam.

    '. ("ste)at"ka $enl"san

    Penyusunan karya tulis mi terdiri dan beberapa bab, sub bab dan anak bab

    dengan sistematika penulisan sebagai berikut2

    BAB I PENDAHULUAN

    7. (atar belakang masalah

    . atasan masalah

    C. #ujuan penulisan

    D. Manfaat penulisan

    . Metode dan tehnik penulisan

    :. Sistematika penulisan

    BA* II TIN+AUAN PU(TA,A

    7. Konsep Dasar Medis

    %. Pengertian

  • 7/26/2019 guntur bab 1 & 2

    9/33

    +. 7hatomi :isiologi

    . =nsiden

    '. tiologi

    -. Patofisiologi

    . Manifestasi Klimk

    1. :aktor !esiko

    /. Pemeriksaan Penunjang

    3. Diagnosa anding

    %0. Penatalaksanaan

    %%. Prognosis

    . Konsep Dasar 7suhan Keperawatan

    %. Pengkajian

    +. Diagnosa Keperawatan Aang (aEim Muncul

    . !encana Keperawatan #erdiri Dan #ujuan, =nter8ensi, !asional

    '. Dampak @angguan Sistem #erhadap KDM

    7 === #="*7U7" K7SUS

    7. Pengkajian

    . Data :okus

    C. 7nalisa Data

    D. Diagnosa Keperawatan

    . =nter8ensi keperawatan

    :. linpiementasi

    @. 8aluasi

  • 7/26/2019 guntur bab 1 & 2

    10/33

    7 =F PM7?7S7"

    7. Pengkajian

    . Diagnosa Keperawatan

    C. =nter8ensi Keperawatan

    D. =mplementasi Keperawatan

    . 8aluasi

    7 F P"U#UP

    7. Kesimpulan

    . Saran

    D7:#7! PUS#7K7

    (7MP=!7"

  • 7/26/2019 guntur bab 1 & 2

    11/33

    BABII

    TIN+AUAN PU(TA,A

    7. Konsep Dasar Medis

    1. Pengert"an

    Kejang adalah suatu manifestasi klinik dan lepas muatan listrik

    berlebihan dan sel&sel neuron otak yang terganggu fungsinya, gangguan

    tersebut dapat disebabkan oleh kelainan fisiologis, anatomis, biokimia atau

    gabungan dan ketiga kelainan tersebut. (UKK eurologi !D"!# $%11&

    Menurut "urul =tGiyah 5+00/6, kejang demam adalah kejang yang

    terjadi pada saat seorang bayi atau anak mengalami demam tanpa infeksi

    sistem saraf pusat. ?al mi dapat tenjadi pada +&- ) populasi anak.

    Umumnya kejang demam mi terjadi pada usia bulan 4- tahun

    danjarang sekali terjadi untuk pertama kalinya pada usiaH tahun.

    (http'akht)o. blogsp ot.*om$%%+% ,keian-demam. htm&

    Kejang demam adalah bangkitan kejang yang teajadi pada

    kenaikan suhu tubuh 5suhu rectal lebih dan /IC6 yang disebabkan oleh

    suatu proses ekstrakranium. 5Mansjoer7rjfdkk, +00-. ''6.

    Menurut Concentus Statement :ebrile SeiEures 5%3/06, kejang

    demam adalah suatu kejadian path bayi atau anak&anak, biasanya terjadi

    pada umur bulan dan - tahun, berhubungan dengan demam tetapi tidak

    pemah terbukti dengan adanya infeksi intrakanial atau penyebab tertentu.

    7nak yang pernah kejang tanpa demam dan bayi berumur kurang dan '

    minggu tidak termasuk. Kejang demam hams dibedakan dengan epilepsi,

  • 7/26/2019 guntur bab 1 & 2

    12/33

    yaitu yang ditandai dengan kejang berulang tanpa demam. 5Mansjoer "r

    dkk# $%%/.,0,&

    Dahulu (i8ingston membagi kejang demam menjadi dua golongan,

    yaitu kejang demam sederhana 5Simple :ebrile Con8ultion6 dan epilepsi

    yang dipro8okasi oleh demam 5pilepsi #riggered >f y :a8er6. Defenisi

    mi tidak lagi digunakan karena studi prosfektifepidemiologi membuktikan

    bahwa resiko berkembangnya epilepsi atau berkembangnya kejang tanpa

    demam atau kejang tanpa demam dalam keluarga.

    7khir&akhir ini kejang demam dikiasifikasikan menjadi dua

    golongan, yaitu kejang demam sederhana yang berlangsung kurang dan %-

    menit dan umum, dan kejang demam kompleks yang berlangsung lebih

    dan %- menit, fokal atau multiple 5lebih dan % kali kejang dalam +' jam6.

    Disini anak sebelumnya dapat mempunyai kelainan "eurologi atau

    riwayat kejang demam atau kejang tanpa demam dalam keluarga.

    2. Anat%)" '"s"%l%g" (-ara#

    System syaraf terdiri dan sel&sel syaraf 5"euron6 dan sel&sel

    penyokong 5"euoglia dan sel Schawan6, kedua jenis sel tersebut demikian

    erat berkaitan dan terintegrasi satu sama lain sehingga sama&sama

    berfungsi sebagai satu unit. "euron adalah sel&sel syaraf khusus peka

    rangsang yang menerima masukan sensonik atau masukan aferen dan

    ujung&ujung syaraf perifer khusus atau dan organ reseptor sensorik, dan

    menyalurkan masukan motorik atau masukan eferan ke otot&otot dan

    kelenjar&kelenjar yaitu organ efektor.

  • 7/26/2019 guntur bab 1 & 2

    13/33

    System syaraf terbagi menjadi 2 system Syaraf Pusat 5SSP6 dan

    Sistem Syaraf #epi 5SS#6. SSP terdiri dan otak dan medulla spinalis, SS#

    terdiri dan neuron eferen dan eferen system somatir 5SSS6 dan neuron

    system syaraf otonom J Fiseral 5S S>6.

    ambar 1. Susunan S)ara2usat

    SSP dilindungi oleh tulang tengkorak dan tulang belakang,

    selanjutnya SSP dilindungi pula oleh suspensi dalam cairan serebrospinalis

    (3S453erebrospinal 4luid&. Secara anatomis SS# terbagi menjadi %

    pasang syaraf spinal dan %+ pasang syaraf kranial. (S)l6ia ". 2ri*e 7

    8orraine M 9ilson# $%%/. +%1 5 +%$&.

    #erdapat % pasang syaraf spinal2 / pasang syaraf ser8ikal, %+

    Pasang syaraf #orakal, - Pasang syaraf (umbal, - Pasang syaraf Sakral

    dan % pasang syaraf koksigeal. Syaraf Kranial merupakan bagian dan

    sistem saraf sadar. Dan %+ pasang saraf, pasang memiliki jenis sensori

    5saraf =, ==, F===6, - pasang jenis motorik 5saraf ===, =F, F=, =, ==6 dan '

  • 7/26/2019 guntur bab 1 & 2

    14/33

    pasang jenis gabungan 5saraf F. F==, =, 6. Pasangan saraf&saraf mi diberi

    nomor sesuai urutan dan depan hingga belakang, Saraf&saraf mi terhubung

    utamanya dengan struktur yang ada di kepala dan leher manusia seperti

    mata, hidung, telinga, mulut dan lidah. Pasangan % dan == mencuat dan

    otak besar, sementara yang lainnya mencuat dan batang otak.

    3. Et"%l%g"

    ?ingga kini belum diketahui dengan pasti. Demam sering

    disebabkan infeksi saluran pernafasan atas, otitis media, pneumonia,

    gastroenteritis dan infeksi saluran kemih. Kejang tidak selalu timbul pada

    suhu tinggi, kadang&kadang demam tidak begitu tinggi dapat

    menyebabkan kejang 5MansL oer 7rfdkk, +00-. ''6.

    Semua jenis infeksi yang bersumber di luar susunan saraf pusat

    yang menimbulkan demam dapat menyebabkan kejang demam. Penyakit

    yang paling sening menimbulkan kejang demam adalab infeksi saluran

    pemafasan atas, otitis media akut5cairan telinga yang tidak segera

    dibersihkan akan merembes ke saraf di kepala pada otak akan

    menyebabkan kejang demam6, pneumonia5Setengah dan kejadian

    pneumonia diperkirakan disebabkan oleh 8irus. Saat mi makin banyak saja

    8irus yang berhasil diidentifikasi. Meski 8irus&8irus liii kebanyakan

    menyerang saluran pemapasan bagian atas&terutama path anak&anak

    gangguan mi bisa memicu pneumonia. Untunglah, sebagian besar

    pneumonia jenis mi tidak berat dan sembuh thiam waktu singkat. "amun

    bila infeksi terjadi bersamaan dengan 8irus influensa, gangguan bisa berat.

  • 7/26/2019 guntur bab 1 & 2

    15/33

    dan kadang menyebabkan kematian, Firus yang menginfeksi pant

    akan berkembang biak walau tidak terlihat jaringan pant yang dipenuhi

    cairan. @ejala Pneumonia oleh 8irus sama saja dengan influensa, yaitu

    demam, batuk kering sakit kepala, ngilu diseluruh tubuh. Dan letih lesu,

    napas menjadi sesak, batuk makin hebat dan menghasilkari sejumlah

    lendir. Demam tinggi kadang membuat bibir menjadi biru6, gastroenteritis

    akut, eantema subitum 5Penyakit eksantema 8irus yang sering menyerang

    bayi 5infants6 dan anak&anak 5young children6. Ditandai dengan demam

    tinggi yang mendadak dan sakit tenggorokan ringan. eberapa han

    kemudian terdapat suatu 5faint pinkish rash6 yang berlangsung selama

    beberapa jam hingga beberapa han. salah satu komplikasinya adalah

    kejang demam, bronchitis, dan infeksi saluran kemih 5@oodridge, %3/1bat lain yang dapat digunakan adalah asam 8aiproat dengan

    dosis %-&'0 mglkglhari. 7ntikon8ulsan profilaksis selama %&+ tahun

    setelah kejang terakhir dan dihentikan bertahap selama %&+ bulan

    Profilaksis terus menerus dapat dipertimbangkan bila ada +

    kriteria 5termasuk poin % atau +6 yaitu2

    %. sebelum kejang demam yang pertama sudah ada kelainan

    neurologist atau perkembangan 5misalnya serebral palsi atau

    mikrosefal6

    +. Kejang demam lebih dan %- menit, fokal, atau diikuti kelainan

    neurologist sementara dan menetap.

    . 7da riwayat kejang tanpa demma pada orang tua atau saudara

    kandung.

    '. bila kejang demam terjadi pada bayi berumur kurang dan %+

    bulan atau terjadi kejang multiple dalam satu episode demam.

  • 7/26/2019 guntur bab 1 & 2

    25/33

    ila hanya memenuhi satu criteria saja dan ingin memberikan

    obat jangka panjang maka berikan profilaksis intermiten yaitu pada

    waktu anak demam dengan diaEepam oral atau rectal tuap / jam

    disamping antipiretik. Rhttp2JJakht8o. blospot. comJ+003J0'Jkeiang&

    demam. html6

    11. Pr%gn%s"s

    Dengan penangulangan yang tepat dan cepat, prognosisnya dan

    tidak membahayakan kematian. :rekwensi berulangnya kejang berkisar

    +- & -0 ), umumnya terjadi pada bulan pertama. !esiko untuk

    mendapatkan epilepsi rendah.

  • 7/26/2019 guntur bab 1 & 2

    26/33

    B. ,%nse$ Dasar ,e$eraatan

    %. Pengkajian

    Pengkajian merupakan tahap pertama dan asuhan keperawatan

    dalam asuhan keperawatan sebagai perawatan mengunakan pendekatan

    komperhensif yaitu pendekatan bio, psiko, sosial dan spiritual

    a. 7kti8itas J =stirahat

    Keletihan, kelamahan umum,. Keterbatasan dalam akti8itasJ bekerja

    yang ditimbulkan oleh diri sendiriJorang terdekatJpemberi asuhan

    kesehatan atau orang lain.

    b. Sirkulasi

    ?ipertensi, peningkatan nadi, sianosis. Posiktal 2 tanda batas normal

    atau depresi dengan penurunan nadi dan pernafasan.

    c. =ntegritas go

    Stressor ekstemallintemal yang berhubungan dengan keadaan dan atau

    penanganan, peka rangsang 2 perasaan tidak ada harapanJtidak berdaya.

    Perubahan dalam berhubungan. #anda 2 pelebaran rentang respon

    emosional

    d. liminasi

    =nkontenensia episodic 2 Peningkatan tekanan kandung kemih dan

    tonus sfingter. Posiktal 2 >tot relaksasi yang mengakibatkan

    inkontenensia 5baik urineJfekal6

  • 7/26/2019 guntur bab 1 & 2

    27/33

    e. Makanan, Cairan

    Sensi8itas terhadap makanan, mualJmuntah yang berhubungan dengan

    akti8itas kejang. #anda 2 kerusakan jaringan lunakJ gigi, hyperplasia

    gingi8itis.

    f. "euorosensori

    !iwayat sakit kepala, akti8itas kejang berulang, pingsan, pusing,

    riwayat trauma kepala, anoreksi dan infeksi serebral. 7danya aura,

    kelemahan, nyeri otot area paresteseJparalitis.

    g. "yeriJKenyamanan

    Sakit kepala, nyeri ototlpunggung pada periode posiktal, nyeri

    abnormal paroksismal selama fase #anda2 SikapJtingkah laku yang

    berhati&hati, perubahan pada tonus otot, tingkah laku distraksilgelisah.

    h. Pernafasan

    @igi mengatup, sianosis, pernafasan menurunlcepat, peningkatan

    sekresi mucus. :ase Posiktal 2 7pnea

    i. Keamanan

    @ej ala 2 !iwayat traumalterjatuh, fraktur, adanya alergi. #anda #rauma

    pada jaringan lunakJekimosis, penurunan kekuatanJtonus otot secara

    menyeluruh.

    j. =nteraksi Sosial

    Masalah berhubungan dengan interpersonal dalam keluarga

    atau lingkungan sosialnya, pembatasanlpenghindaran terhadap kontak

    social.

  • 7/26/2019 guntur bab 1 & 2

    28/33

    2. D"agn%sa ,e$eraatan

    =. Diagnosa Keperawatan 2 !esiko terjadi kejang ulang berhubungan

    dengan hipertermi

    #ujuan 2 Pasien tidak mengalami kejang selama berhubungan dengan

    hiperthermi

    Kriteria hasil

    %. #idak terjadi serangan kejang ulang.

    +. Suhu ,- & 1,-IC 5bayi6, 1,-0 C 5anak6

    . "adi %%0 & %+0 lmenit 5bayi6 %00 &%%0 J menit 5anak6

    '. !espirasi 0 & '0 Jmenit 5bayi6 +' & +/ J menit 5anak6

    -. Kesadaran composmentis

    =nter8ensi !asional

    %. (onggarkan pakaian, berikan

    pakaian tipis yang mudah

    menyerap keringat.

    +. erikan kompres dingin

    . erikan ekstra cairan 5susu, saribuah, dli6

    '. >bser8asi kejang dan tanda

    8ital tiap ' jam

    %. proses kon8eksi akan terhalang

    oleh pakaian yang ketatdantidak

    menyerap keringat.

    +. perpindahan panas secara

    konduksi

    . saat demam kebutuhan akan

    cairan tubuh meningkat.

    '. Pemantauan yang teratur

    menentukan tindakan yang akan

    dilakukan

  • 7/26/2019 guntur bab 1 & 2

    29/33

    -. atasi 7kti8itas selama anak

    panas

    . erikan anti piretika dan

    Pengobatan sesuai ad8is

    -. 7kti8itas dapat meningkatkan

    metabolisme dan meningkatkan

    panas

    . menurunkan panas pada pusat

    hipotalamus dan sebagai

    propilaksi

    ==. Diagnosa Keperawatan 2 !esiko terjadi trauma fisik berhubungan

    dengan kurangnya koordinasi otot

    #ujuan 2 #idak terjadi trauma fisik selama Perawatan

    Kriteria ?asil 2

    %. #idak terjadi trauma fisik selama perawatan

    +. Mempetahankan tindakan yang mengontrol akti8itas kejang.

    . Mengidentifikasi tindakan yang harus diberikan ketika terjadi

    kejang

    =nter8ensi !asional

  • 7/26/2019 guntur bab 1 & 2

    30/33

    %. eri pengaman pada sisi tempat

    tidurdan penggunaan tempat

    tidur yang rendah

    +. #inggalah bersama pasien

    selama fase kejang.

    . erikan tongue spatel diantara

    gigi atas dan bawah

    %. Meminimalkan injuri saat

    kejang

    +. Meningkatkan

    keamananpasien

    . Menurunkan resiko trauma

    pada mulut.

    '. (etakan pasien di tempat

    yang lembut.

    -. Catat tipe kejang

    5lokasi,lama6 dan

    frekuensi kejang

    . Catat tanda tanda 8ital

    sesudah fase kejang

    '. Membantu menurunkan

    resiko injuri fisik pada

    eksitimitasktik kontrol totot

    8olunter berkurang.

    -. Membantu menurunkan

    lokasi area cerebral yang

    terganggu.

    . Mendeteksi secara dini

    keadan yang abnormal

    ===. Diagnosa keperawatan J Masalah 2 @angguan rasa nyaman berhubungan

    dengan hipertermi.

    #ujuan 2 !asa nyaman terpenuhi

  • 7/26/2019 guntur bab 1 & 2

    31/33

    Kriteria hasil 2 suhu tubuh +'&1,- C, " < %00 %%0 Jmenit,

    !! +' +/ Jmenit kesaderan composmentis,anakanak tidak rewel.

    =nter8ensi

    %.kaji faktor&faktor terjadinya

    hipertermi.

    +.obser8asi tanda&tanda 8ital tiap '

    jam sekali

    .Pertahankan suhu tubuh normal

    '.7njurkan untuk menggunakan baju

    tipis dan terbuat dari kain katun

    -.7jarkan pada ke luarga

    memberikan kompres dingin pada

    kepala J ketiak

    .7tur sirkulasi udara ruangan

    %.mengetahui penyebab terjadinya

    hipertermi karena penambahan

    pakaianJselimut dapat menghambat

    penurunan suhu tubuh.

    +.pemantauan tanda pital yang teratur

    dapat menentukan perkembangan

    keperawatan yang selanjutnya.

    .suhu tubuh dapat di pengaruhi oleh

    tingkat aktifitas,suhu

    lingkungan,kelembaban tinggi akan

    mempengaruhi panas atau dinginnya

    tubuh

    '.proses hilangnya panas akan

    terhalangi oleh pakaian tebal dan

    tidak dapat menyerap keringat

    -.proses konduksi Jperpindahan

    panas dengan suatu bahan perantara.

    .penyedian udara bersih.

    =F. Diagnosa keperawatan J Masalah 2 Kurangnya pengetahuan keluarga

    bertambah berhubungan degan keterbatasan informasi

  • 7/26/2019 guntur bab 1 & 2

    32/33

    #ujuan 2Pengetahuan keluarga bertaambah teantang penyakit anaknya.

    Kriteria hasil 2

    %.keluarga tidak sering bertanya tentang penyakit anaknya.

    +.keluarga mampu di ikutsertakan dalam proses keperawatan.

    .keluarga mentaati setiap proses keperawatan.

    =nter8ensi rasional

    %. Kaji tingkat keluaaga

    +. eri penjelasan kepada

    keluarga sebab danakibat

    kejam deman

    . *elaskan setiap tindakan

    perawatan yang akan

    dilakukan

    '. erikan health educetion

    tentang cara menolong anak

    kejang dan mencegah kejang

    demam

    -. erikan health enducation

    agar selalu sedia obat

    %. mengetahui sejauh mana

    pengetahuan yang dimiliki keluarga

    sebab dan kebenaran informasi yang

    di dapat.

    +. penjelasan tentang kondisi yang

    di alami dapat membantu menambah

    wawasan keluarga

    . agar keluarga mengetahui tujuan

    setiap tindakan perawatan

    '.sebagai upaya alih infrmasi agar

    keluarg mandiri dalam mengatasi

    masalah kesehatan

    -.mencegah peningkatan suhu lebih

    tinggi dan seragan kejang ulang.

    .sebagai upaya pre8entif erangan

    ulang

  • 7/26/2019 guntur bab 1 & 2

    33/33

    penurun panas,bila anak

    panas

    . *ika anak sembuh,jaga agar

    anak tidak terkena penyakit

    infeksi dengan menghindari

    orang yang menderita

    penyakit menular sehingga

    tidak mencetuskan kenaikan

    suhu