Inovasi Pengukuran Kadar Glukosa Darah Noninvasif melalui Penjepitan Lobulus Telinga

Valensa Yosephi (FK Universitas Diponegoro 2012)

Innovation is more than just a bright idea; its an idea that gets implemented and has a real impact. In other words, somebody has to make it happen.-Ernest Gundling, Author, The 3M Way to Innovation: Balancing People and ProfitManusia tidak pernah berhenti berinovasi demi memperbaiki kualitas hidupnya. Ranah kesehatan merupakan salah satu bidang yang mengalami perkembangan pesat dalam kemajuan teknologinya. Para peneliti seakan tidak pernah berhenti mencari berbagai metode diagnosis dan penatalaksanaan terkini yang lebih modern dan akurat.

Salah satu inovasi terbaru dalam bidang kedokteran yang siap untuk diterjunkan ke masyarakat adalah alat pengukur kadar glukosa darah noninvasif. Selama ini, metode yang umum digunakan untuk melalukan pengecekan kadar glukosa darah adalah dengan menggunakan blood glucose meter, lancet untuk mengeluarkan darah kapiler, dan strip elektronik yang ditetesi darah kapiler tadi. Seorang diabetesi tipe 1 harus melakukan tes ini minimal 4 kali dalam sehari untuk memantau kadar glukosa darahnya. Oleh karena itu, alat pengukuran kadar glukosa darah dengan metode noninvasif tentu sudah ditunggu-tunggu sejak lama.

Dikembangkan sejak tahun 2001, alat ini dikeluarkan dengan merek dagang GlucoTrack. GlucoTrack berawal dari pemikiran Avner Gal, seorang sarjana teknik elektro yang sempat mengabdi di Angkatan Laut. Sekarang Avner Gal menjadi President dan CEO Integrity Application, perusahaan yang memproduksi GlucoTrack.

GlucoTrack merupakan alat yang berukuran kecil, ringan, dan mudah digunakan maupun dibawa. Alat ini terdiri dari sebuah main unit dan penjepit daun telinga (Personal Ear Clip/PEC) yang dijalankan dengan baterai. Main unit ini berbentuk seperti smartphone berteknologi layar sentuh untuk menampilkan hasil pengukuran dan data-data pendukung lainnya, seperti nama pengguna, tanggal pengukuran, dan waktu pengukuran. Hasil pengukuran dapat ditampilkan dalam bentuk grafik maupun tabel. Hasil pemeriksaan dapat pula diunduh melalui kabel USB yang juga dapat digunakan untuk mengisi ulang daya baterai.GlucoTrack dapat digunakan oleh banyak pasien setidaknya sampai tiga pengguna dengan masing-masing pengguna menggunakan ear clipnya masing-masing. Ear clip dijepit pada lobulus daun telinga dan bekerja secara eksternal. Pada earclip, terdapat perangkat yang berguna untuk sensor dan kalibrasi. Pada penggunaan pertama, dilakukan kalibrasi terlebih dahulu dengan menggunakan darah kapiler dan dikalibrasi ulang setiap tiga bulan. Masa pakai tiap ear clip kira-kira 6 bulan.

Bagaimana alat ini dapat mendeteksi kadar glukosa dalam darah? Alat ini menggunakan tiga buah teknologi sekaligus, yaitu ultrasonik, termal (suhu), dan elektromagnetik. Masing-masing teknologi akan melakukan pengukuran kemudian dengan algoritma tertentu akan dihasilkan pengukuran kadar glukosa darah pengguna.

Gambar : Cara Penggunaan GlucoTrack dengan Menjepitkan Earclip pada Daun TelingaAlat ini ditargetkan dapat dikeluarkan ke pasar Eropa pada tahun 2014 ini. Banyak pihak memprediksi bahwa alat ini akan meledak di pasaran. Selain mengandalkan metode noninvasif yang dimilikinya, produsen juga menjanjikan kelebihan dari sisi ekonominya. Dipasarkan dengan harga $2000 per unitnya, diperkirakan penghematan yang dapat dilakukan mencapai sekitar $6000 pada tahun kelima dibandingkan dengan penggunaan metode konvensional.

GlucoTrack telah mendapat ISO pada tahun 2013 kemarin, namun produsen Glucotrack masih berusaha melakukan beberapa pengembangan. Pengembangan yang dilakukan misalnya, pembuatan ear clip yang tidak perlu dikalibrasi ulang. Penyempurnaan lain alat ini tentunya masih akan dilakukan sampai tahun-tahun mendatang. Meskipun begitu, semangat berinovasi tersebut tidak pernah padam. Semoga mahasiswa kedokteran dan kesehatan lainnya pun turut terpacu untuk menghasilkan inovasi yang juga bermanfaat bagi masyarakat luas.