geohidro slides1
TRANSCRIPT
HIDROGEOLOGI DASARBambang Tjahjono Setiabudi
PTK AKAMIGAS CEPU FEB 2012
Pokok Bahasan 1 : Terminologi Distribusi air dan Siklus Hidrologi Parameter Fisik Batuan Air dan Mata Air Akifer
Cekungan Eksplorasi Air Tanah Peta Hidrogeologi
2
ENGINEERING
HIDROLOGY
GEOLOGY
3
GEOHIDROLOGI
HIDROLOGI
HIDROGEOLOGI
Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
keberadaan, distribusi dan sirkulasi atau pergerakan air (Fetter, 2001) Hidrogeologi adalah cabang dari hidrologi yang
mempelajari air bawah tanah dan interaksinya dengan material geologi (Deming, 2002) Geohidrologi
adalah cabang dari hidrologi yang sering disinonimkan dengan hidrogeologi, tetapi pada ilmu geohidrologi lebih ditekankan kepada hubungan aspek keteknikan (engineering) dengan hidrologi aliran air bawah tanah (Fetter, 2002).
Tiga Sistem Hidrologi
(Castany, 1982) dalam Puradimadja
Air Tanah adalah air di bawah permukaan yang terdapat
pada zona jenuh air (saturated zone) Air Bawah Tanah adalah semua air yang terdapat dalam
lapisan batuan di bawah permukaan tanah baik dalam zona jenuh (saturated zone) maupun pada zona tidak jenuh (unsaturated zone)
Permukaan Tanah Air Pori
Zona tak jenuhZona jenuh
Air Vadose
Air Bawah Tanah (Subsurface Water)Zona Kapiler Muka Air Tanah
Air Tanah (Groundwater)Impermeabel Layer (Lapisan Kedap Air)
Trend Penelitian di Bidang Air
Puradimaja, 2008
9
Pokok Bahasan 1 : Terminologi Distribusi air dan Siklus Hidrologi Parameter Fisik Batuan Air dan Mata Air Akifer
Cekungan Eksplorasi Air Tanah Peta Hidrogeologi
10
AirAir di bumi terdapat dlm bentuk: Air laut Air permukaan lainnya (sungai, danau, dll.)
Es dan salju (di kutub dan puncak-puncak gunung) Uap air/ awan Air yang berada di dalam bumi
Hidrogeologi
11
SN
Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi
semua mahluk hidup (termasuk manusia). Tanpa ada air, di planet bumi ini tidak akan ada kehidupan. Untuk mahluk yang hidup di darat, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang sangat diperlukan adalah air tawar, yang dapat dikonsumsi / dimanfaatkan oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Sedangkan untuk manusia diperlukan air tawar yang memenuhi syarat kesehatan. Air tawar (fresh water): rasanya tawar (tidak asin), dengan kandungan zat terlarut di bawah 1000 mg / liter
Hidrogeologi
12
SN
Volumetrik, Airtanah 40x lebih banyak dari air permukaan (danau dan sungai)
Ocean Volume = 1.4x 109 km3 Oceanic Evaporation Rate = 3.2x105 km3/yr Groundwater Volume = 8.4x106 km3 River+Lake Volume = 2x105 km3 Atmosphere Volume = 1.3x104 km3
Runoff Rate = 3.6x104 km3/yr
Hidrogeologi
13
SN
Distribusi AirAir lautan : 97,2%
Es dan glasier : 2,14%Air tanah : 0,16% Air permukaan : 0,009% Soil moisture : 0,005% .Fetter, 2001 & USGS
Atmosfer ; 0,001%
15
Pemakaian Air
Siklus Hidrologi Gerakan air yang bergerak terus menerus dari lautan
menuju atmosfer, yang kemudian tercurahkan kembali ke bumi (closed system diagram of the global hydrological cycle).
17
Siklus Hidrologi
19
21
PROSES PEMBENTUKAN HUJANEvaporasi Pertumbuhan Tetes Hujan dengan KondensasiDerajat curah hujan biasanya dinyatakan oleh jumlah curah hujan dalam suatu satuan waktu (biasanya diukur dalam mm/jam) Ukuran butir hujan ditentukan dari diameternya 0,5 mm disebut hujan , diameter 0.50 1,00 mm disebut hujan gerimis (drizzle)
AWANHujan
Proses benturan dan tangkapan tetes air Kristal es
22
PRESIPITASI
Intensitas :
Jumlah presipitasi yang jatuh pada saat tertentu (mm/menit, cm/jam, dll). Lama hujan : Periode presipitasi jatuh (menit, jam, dll). Frekuensi : Ini mengacu pada harapan bahwa suatu presipitasi tertentu akan jatuh pada saat tertentu. Luas areal : Luas areal dengan suatu curah hujan yang dapat dianggap sama.
23
Curah Hujan
Pengolahan Data Curah Hujan : Curah Hujan WilayahCurah hujan wilayah/daerah adalah curah hujan rata-rata di seluruh daerah yang bersangkutan yang dinyatakan dalam mm.
Perhitungan Curah Hujan Wilayah : Cara Arithmetic Mean (Rata-rata Aljabar) Cara Thiessen-Polygon
Cara Garis Isohyet
25
Penakar Hujan type manuala. Corong penampung curah hujan b. Silinder penampung curah hujan c. Corong penyalur air ke silinder penampung d. Tiang dari kayu atau beton
Sudut corong kurang lebih 30o untuk menghindari percikan air keluar. Ujung corong disambung pipa 7cm untuk menghindari penguapan.26
MUSIM DI INDONESIA Monsun Barat (Musim Hujan)
Pergerakan Massa Udara dari Asia (tekanan tinggi) menuju Australia (tekanan rendah). Periode Desember-JanuariFebruari Monsun Timur (Musim Kemarau)
Pergerakan Massa Udara dari Australia (tekanan tinggi) menuju Asia (tekanan rendah). Periode Juni-Juli-Agustus
27
Stream flow
28
Infiltrasi Infiltrasi merupakan proses masuknya air permukaan
ke dalam tanah pada zona air tanah tidak jenuh (unsaturated zone)
29
Faktor yang mempengaruhi infiltrasi Precipitation Soil characteristics Soil saturation Land cover
Slope of the land Evapotranspiration
30
Daerah Tangkapan (Recharge Area)Daerah imbuh adalah suatu wilayah tempat meresapnya air hujan, sesuai dengan kondisi geologi, morfologi tertentu, yang biasanya daerah pegunungan atau perbukitan. Dari aspek konservasi agar keberadaan ABT langgeng, maka kondisi lingkungan daerah tangkapan perlu dipelihara dengan baik.
Daerah Lepasan (Discharge Area) adalah daerah tempat air tanah
keluar ke permukaan, umumnya terdapat di daerah lembah atau di daerah pantai.
32
33
Perkolasi Perkolasi adalah proses masuknya air dari zona air
tidak jenuh ke zona air tanah jenuh.
34
Evaporasiadalah proses menguapnya air dari daratan, lautan, sungai dan danau ke udara (atmosfer) Siklus air sangat dipengarugi oleh energi matahari dan
gravitasi Prosentase uap air di atmosfer 84% dari lautan 16% dari darat
35
TranspirasiAdalah proses menguapnya air dari bumi melalui vegetasi
36
Neraca Air (Water Balance) Dalam siklus hidrologi, hubungan antara aliran kedalam
(inflow) dan aliran keluar (outflow) disuatu daerah untuk perioda tertentu disebut neraca air atau kesetimbangan air Bentuk umum persamaan water balance: P = Ea + GS + TRO P=presipitasi, Ea= evapotranspirasi, GS= perubahan groundwater storage dan TRO = total runoff
37
Neraca Air:Neraca air menunjukkan hubungan antara komponen-2 dalam siklus hidrologi/ hidrgeologi, yang dapat dinyatakan sebagai persamaan berikut :
P = R + ET + I
atau
P = R + ET + (BF + dS)di mana : P = presipitasi/ curah hujan R = run off/ limpasan E = evaporasi T = transpirasi ET = evapo-transpirasi I = infiltrasi BF = base flow/ aliran sungai dari mata air dS = recharge/ imbuhan airtanahHidrogeologi 38 SN
39
40
Pokok Bahasan 1 : Terminologi Distribusi air dan Siklus Hidrologi Parameter Fisik Batuan Air dan Mata Air Akifer
Cekungan Eksplorasi Air Tanah Peta Hidrogeologi
41
PorositasPorositas diartikan sebagai perbandingan antara volume pori dan volume material Akuifer
POROSITAS
PRIMER
SEKUNDER
Pemadatan Sementasi Bentuk dan ukuran butir Susunan butir Sortasi (pemilahan)
Kekar Sesar Rongga Batuan Beku Pelarutan
Berdasarkan sifat fisik batuan, secara garis besar terdapat dua jenis media penyusun Akuifer, yaitu sistem media pori sistem media rekahan
Porositas pada Batuan Sedimen (Todd, 1980)Material Tanah Lempung Lanau Pasir sedang dan kasar Pasir seragam Pasir sedang dan halus Kerikil Kerikil dan pasir Batupasir Serpih Batugamping Porositas (%) 50 60 45 55 40 50 35 40 30 40 30 35 30 40 20 35 10 20 1 10 1 - 10
PERMEABILITA S kelulusan adalah kemampuan material untuk
meluluskan air di dalam rongga-rongga batuan Permeabel X Impermeabel
Permeabilitas (K) dari berbagai macam batuan(Morris & Johnson, 1967 dalam Todd, 1980)Batuan Kerikil kasar Kerikil menengah Kerikil Pasir kasar Pasir sedang Pasir halus Batupasir kasar Batupasir halus Lanau Lempung Batugamping Dolomit Sekis Batusasak Tufa Basal Gabro lapuk Granit lapuk K (m/hari) 150 270 450 45 12 2.5 3.1 0.2 0.08 0.0002 0.94 0.001 0.2 0.00008 0.2 0.01 0.2 1.4
Pokok Bahasan 1 : Terminologi Distribusi air dan Siklus Hidrologi Parameter Fisik Batuan Air dan Mata Air Akifer
Cekungan Eksplorasi Air Tanah Peta Hidrogeologi
JUVENIL
MAGMATIK
METEORIK
AIRMETAMORFIK KONAT
Air Juvenil :Air yang berasal dari hasil proses pembekuan magma
Air Meteorik :Air yang berasal dari hasil siklus hidrologi (air hujan)
Air Konat :Air fosil, yaitu air meteorik yang terperangkap oleh proses geologi
Air Metamorfik :Bagian dari air konat, terjadi akibat rekristalisasi mineral
Air Magmatik :Air yang berasal dari proses pembekuan magma
Depresi (Depression Spring)
Solution Tubular / Pelarutan
MATA AIR
Kontak
Fracture Artesian / Rekahan
Mata Air DepresiPermukaan tanah memotong muka air tanah (water table)
Mata Air KontakLapisan akuifer dengan lapisan impermeabel pada bagian bawahnya
Mata Air RekahanAkuifer tertekan yang terpotong oleh struktur impermeabel
Mata Air PelarutanTerjadi akibat pelarutan batuan oleh air tanah
63
Pokok Bahasan 1 : Terminologi Distribusi air dan Siklus Hidrologi Parameter Fisik Batuan Air dan Mata Air Akifer
Cekungan Eksplorasi Air Tanah Peta Hidrogeologi
AKIFERMenyimpan Akifer Akiklud Mengalirkan
+ +
+ -
AkifugAkuitar
terbatas
terbatas
Jenis Akifer secara Hidrodinamik1. Akifer tertekan (confined aquifer) 2. Akifer tidak tertekan (unconfined aquifer) 3. Akifer bocor (leaky aquifer)
66
Akifer tertekan (confined aquifer) Akifer tertekan atau akifer artois adalah akifer yang dibatasi
di bagian atas dan bawahnya oleh lapisan kedap air. Muka air bawah tanah pada akifer ini disebut muka pisometrik yang mempunyai tekanan lebih besar dari tekanan udara luar.
Akuifer tak tertekan Akifer yang dibatasi di bagian atasnya oleh muka air bertekanan
sama dengan tekanan udara luar (1 atmosfer) dan di bagian bawahnya oleh lapisan kedap air Muka air bawah tanah pada akuifer ini disebut muka air preatik.
Akuifer semi-tertekan Akifer bocor adalah akifer yang dibatasi di bagian atasnya
oleh lapisan lambat air (Akitar) dan di bagian bawahnya oleh lapisan kedap air Muka air bawah tanah pada akifer ini disebut muka pisometrik yang mempunyai tekanan lebih besar dari tekanan udara luar.
69
70
Mandel, 1981
72
TIPOLOGI SISTEM AKIFER SEDIMEN73
75
Pokok Bahasan 1 : Terminologi Distribusi air dan Siklus Hidrologi Parameter Fisik Batuan Air dan Mata Air Akifer
Cekungan Eksplorasi Air Tanah Peta Hidrogeologi
CEKUNGAN CEKUNGAN GEOLOGI CEKUNGAN TOPOGRAFI CEKUNGAN AIR TANAH
77
CEKUNGAN GEOLOGI
78
CEKUNGAN TOPOGRAFI
79
CEKUNGAN AIR TANAH
Suatu kondisi bawah permukaan yang terdiri dari unit hidrogeologi yang dibatasi oleh struktur kedap air berupa lapisan atau struktur geologi serta mempunyai sistem aliran air tanah yang ditandai dengan adanya kawasan resapan (recharge area) dan kawasan pengurasan (discharge area). 80
81
Pokok Bahasan 1 : Terminologi Distribusi air dan Siklus Hidrologi Parameter Fisik Batuan Air dan Mata Air Akifer
Cekungan Eksplorasi Air Tanah Peta Hidrogeologi
Eksplorasi Air Tanah Teknologi eksplorasi air tanah bertujuan untuk mengetahui
dan merekonstruksikan kondisi akifer dan sistemnya melalui survei permukaan dan bawah permukaan. Hasil kombinasi kedua survei tersebut selanjutnya harus digambarkan dalam bentuk peta hidrogeologi (dan peta turunannya) dan diagram blok yang menggambarkan akifer dan sistem akifer dalam bentuk tiga dimensi.
83
Metoda Geologi Remote Sensing Geomorfologi dan analisa Daerah Aliran Sungai (DAS) Pemetaan penyebaran satuan batuan Pemetaan struktur dan batas akifer Pembuatan peta isofreatik dan isopach Pembuatan diagram blok dan penampang
84
85
Pokok Bahasan 1 : Terminologi Distribusi air dan Siklus Hidrologi Parameter Fisik Batuan Air dan Mata Air Akifer
Cekungan Eksplorasi Air Tanah Peta Hidrogeologi
PETA HIDROGEOLOGI Peta hidrogeologi merupakan suatu peta yang
menggambarkan dua informasi utama yaitu: informasi geologi, dan informasi air Pembuatan peta hidrogeologi dilakukan diatas dasar peta topografi, sama halnya seperti membuat peta geologi.
87
88
Pertanyaan ? Diskusi ?
89
Hidrogeologi Dasar
90
91
Kondensasi Perubahan uap air menjadi titik-titik air
hujan Untuk terjadi kondensasi temperatur harus pada titik embun (dew point)
Presipitasi Presipitasi adalah peristiwa klimatik yang bersifat
alamiah yaitu perubahan bentuk di atmosfer dari uap air menjadi salju, hujan sebagai akibat proses kondensasi Presipitasi merupakan faktor utama yang mengendalikan proses daur hidrologi di suatu Daerah Aliran Sungai.
Mekanisme Presipitasi Terjadi karena ada
perpindahan massa air basah ke tempat yang lebih tinggi sebagai respon adanya beda tekanan udara antara dua tempat yang berbeda ketinggiannya. Di tempat tersebut karena ada akumulasi uap air pada suhu rendah maka terjadilah proses kondensasi dan pada gilirannya massa air basah tersebut jatuh sebagai air hujan.
Tipe Hujan di Daerah Tropis (umumnya)1. Hujan Konveksi (Convektional Storms) Hujan yang disebabkan karena ada perbedaan panas yang diterima oleh permukaan tanah dengan panas yang diterima oleh lapisan udara diatas permukaan tanah. 2. Hujan Frontal (Frontal/Cyclonic Storm) Tipe hujan yang disebabkan oleh bergulungnya dua massa udara yang berbeda suhu dan kelembaban. Massa udara yang hangat dipaksa bergerak ke tempat yang lebih tinggi 3. Hujan Orografik (Orographic Storm) Jenis hujan yang umum terjadi di daerah pegunungan, yaitu ketika massa udara bergerak ke tempat yang lebih tinggi mengikuti bentuk topografi pegunungan sampai terjadi proses kondensasi. Ketika massa udara melewati daerah bergunung, di daerah lereng dimana angin berhembus (windward side) terjadi hujan orografik. Sementara pada lereng dimana gerakan massa udara kurang berarti (leewardside), udara yang turun akan mengalami pemanasan dengan sifat kering dan daerah ini dinamakan daerah bayangan hujan.
Tipe Hujan
Hujan yang terjadi di Indonesia Indonesia yang terletak diantara daratan Asia dan
Australia sangat dipengaruhi oleh beda tekanan udara di kedua daratan tersebut dan perubahan angin musiman. Maka pada umumnya tipe hujan yang dijumpai di Indonesia adalah tipe hujan konveksi dan orografik. Curah Hujan di Indonesia dipengaruhi oleh monsun yang ditimbulkan oleh tekanan udara tinggi dan rendah di daratan Asia dan Australia secara bergantian.
Pengukuran Presipitasi Besarnya presipitasi dapat diukur dengan menggunakan
alat penakar curah hujan, saat ini dikenal ada dua jenis alat penakar yaitu otomatis dan tidak otomatis. Alat penakar tidak otomatis biasanya menggunakan kontainer atau ember yang telah diketahui diameternya. Alat ini biasanya dibuat dalam bentuk bulat memanjang kearah vertikal untuk mengurangi terjadinya percikan air hujan pada saat pengukuran dilakukan. Diameter dan ketinggian alat ditiap-tiap negara berbeda Alat penakar tidak otomatis ini di Amerika mempunyai ukuran diameter 20 cm dan tinggi 79 cm atau dikenal dengan alat penakar standar .
Posisi Penakar Curah Hujan
Penentuan lokasi alat penakar curah hujan 1. Bidang Permukaan yang landai 2. Hindari daerah yang sekelilingnya bangunan yang tinggi, punggungan pegunungan, jajaran pohon
Hal yang perlu diperhatikan1. Intensitas Intensitas hujan yang tinggi dapat mengakibatkan terjadinya infiltrasi yang lebih sehingga akan menimbulkan runoff 2. Lamanya Hujan 3. Aliran Permukaan (Surface Runoff) dapat mengakibatkan terjadinya erosi partikel tanah
Pengertian runoff adalah air yang bergerak disuatu
Runoff
area tertentu dan mengalir sepanjang permukaan tanah menuju ke daerah dengan elevasi yang lebih rendah (USGS, 2007) Menyebabkan erosi
Hidrogeologi Dasar
101
Faktor Berpengaruh Terhadap Peresapan/Aliran Air Permukaan Curah Hujan Intensitas, Durasi Jenis Tanah Kapasitas Peresapan Kelerengan Tumbuhan Jenis LuasanHidrogeologi Dasar 102
Hidrogeologi Dasar
103
Contoh : Hubungan antara Infiltrasi Intensitas Curah HujanDiketahui : Tingkat Infiltrasi Intensitas Curah Hujan - 3 cm/jam - 4 cm/jam
Diperoleh : 1 cm/jam air menjadi run off
Hidrogeologi Dasar
104
Contoh : Hubungan Infiltrasi Lamanya HujanDiketahui : Tingkat Infiltrasi = 1 cm/jam Kapasitas Infiltrasi = 10 cm untuk mencapai jenuh Intensitas Hujan = 1 cm/jam Durasi Hujan = 5 jam = 5 cm akan terinfiltrasi Durasi Hujan = 15 jam = 10 cm akan terinfiltrasi, dan 5 cm menjadi run off
Hidrogeologi Dasar
105
Infiltrasi Infiltrasi merupakan suatu proses dimana air masuk
dan meresap ke bawah permukaan tanah melalui pori pori dan celah celah tanah / batuan. Laju/kecepatan infiltrasi akan menurun secara drastis di awal musim hujan dan kemudian menuju nilai tertentu (mendekati konstan) beberapa saat kemudian. (Robert E. Horton (1933)). Hal ini disebabkan : Recharge
Awal Hujan
Faktor alamiah penekan laju infiltrasi :
Air banyak masuk Memasuki rongga kosong Dan mengurangi Gaya kapiler
Elemen lempung (clay) Dalam tanah akan terisi air, Mengembang dan Memperkecil pori - pori
Beberapa faktor yang mempengaruhi Jumlah Infiltrasi : Curah Hujan Jenis topsoil Vegetasi Kemiringan lereng Suhu dan Kelembaman
Butiran butiran halus tanah Yang dibawa air Akan masuk dan mempersempit Lubang pori - pori
Infiltration RatesSoil Texture Sand course Sand very fine Millimeters/hour 25.4 203.2 12.7 78.7
Sandy loamLoam (sand, silt, clay) Clay loam ClaySource: http://ag.arizona.edu/turf/tips1095.html
10.2 66.02.0 25.4 1.0 15.2 0.3 2.5
Infiltrometer
Hidrogeologi Dasar
109
Perkolasi proses masuknya air dari zona air Perkolasi adalahtidak jenuh ke zona air tanah jenuh.
Hidrogeologi Dasar
110
PENGERTIAN UMUM Akifer : lapisan batuan jenuh air dibawah permukaan
tanah yang dapat menyimpan dan meneruskan dalam jumlah yang ekonomis. Contoh : pasir. Akiklud : lapisan batuan kedap air adalah suatu batuan jenuh air yang mengandung air tetapi tidak mampu melepaskannya dalam jumlah berarti. Contoh : lempung. Akifug : lapisan kebal air adalah suatu lapisan batuan kedap air yang tidak mampu mengandung dan meneruskan air. Contoh : granit. Akuitar : lapisan batuan lambat air adalah suatu lapisan batuan yang sedikit lulus air dan tidak mampu melepaskan air dalam arah mendatar, tetapi mampu melepaskan air cukup berarti ke arah vertikal, misalnya : lempung pasiran.
Contoh : Coastal Aquifer
Sand, gravel, clay on bedrock. Beds dip toward ocean.Hidrogeologi Sumber : Heath, 1984, WSP2242 Dasar 112
Sand and Gravel Deposit
Hidrogeologi Dasar Will it be a useful aquifer
113
Contoh : Alluvial Basin Aquifer
Sediment tererosi dari pegunungan dan mengisi lembah.Hidrogeologi Dasar 114
Tipe Akifer
Hidrogeologi Dasar
115
Unconfined and Confined AquifersPore water pressure = atmospheric Pore water pressure > atmospheric
From: Heath Water Supply Hidrogeologi Dasar Paper 2220, 1983
116
Unconfined Aquifer (Water-Table Aquifer) Bagian paling atas merupakan muka air tanah
(MAT) Tidak ada lapisan penutup (MAT dapat bebas berubah naik turun sesuai dengan tekanan atmosfir) Imbuhan : Rembesan (Seepage) dari zona tidak jenuh Rembesan (Seepage) dari lapisan diatasnya Singkapan
Hidrogeologi Dasar
117
Unconfined AquiferRecharge
Recharge
Fetter, 1994
Hidrogeologi Dasar
118
Confined AquiferUnconfined Aquifer WellUnconfined Aquifer Confined Aquifer
Confined Aquifer Well
Artesian Well (Confined)
Piezeometric Surface
Potentiometric
Fetter, 1994 Hidrogeologi Dasar 119
Leaky Confined AquiferUnconfined Aquifer WellUnconfined Aquifer Confined Aquifer
Confined Aquifer Well
Artesian Well (Confined) Potentiometric Surface
Modified from Fetter, 1994 Hidrogeologi Dasar 120
Perched Aquifer Kantung atau lensa dari material-materaial jenuh
didalam zona tidak jenuh Pada umumnya menyebar tidak terlalu luas
Perched Ground Water
Hidrogeologi Dasar
122
Mata Air
Hidrogeologi Dasar
123
MATA AIRMata air (spring) adalah titik keluarnya airtanah di permukaan tanah sebagai akibat dari aliran airtanah (Todd, 1980). Berdasarkan genesanya, mata air diklasifikasikan menjadi 2, yaitu: 1. Mata air akibat non gravitasi (non gravitational spring) 2. Mata air akibat tenaga gravitasi (gravitational spring) (Bryan vide Todd 1980).
KONDUKTIVITAS HIDROLIK (K)Seberapa mudah fluida dapat melewati ruang pori batuan tergantung dari jenis fluida dan medianya
Hidrogeologi Dasar
125
Hidrogeologi Dasar
126
Hydraulic ConductivitiesUnconsolidated Deposits Gravel Sand Silt / Loess Lacustrine Clay Marine Clay Max(m/s) 3 x 10-2 6 x 10-3 2 x 10-5 5 x 10-9 2 x 10-9
Median(m/s) 3 x 10-3 3 x 10-5
Min(m/s) 3 x 10-4 2 x 10-7
2 x 10-7 2 x 10-9 7 x 10-10 1 x 10-12 4 x 10-11 8 x 10-13
Hidrogeologi Dasar
127
Hydraulic ConductivitiesCemented Sedimentary Rocks Karst / Reef Limestone Limestone / Dolomite Sandstone Siltstone Evaporite Anhydrite Shale / Mudstone Evaporite Salt Max(m/s) 2 x 10-2 6 x 10-6 6 x 10-6 2 x 10-8 2 x 10-8
Median(m/s) 1 x 10-4 8 x 10-7
Min(m/s) 1 x 10-6 1 x 10-9
4 x 10-8 3 x 10-10 5 x 10-9 1 x 10-11 9 x 10-10 4 x 10-13
3 x 10-9 1 x 10-10
2 x 10-11 1 x 10-13 1 x 10-11 1 x 10-12128
Hidrogeologi Dasar
PP No 82/2001 : PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR Mutu air adalah kondisi kualitas air yang diukur atau diuji berdasarkan parameter-parameter tertentu dan metoda tertentu berdasarkan peraturan berlaku Kelas air adalah peringkat kualitas air yang dinilai masih layak untuk dimanfaatkan bagi peruntukan tertentu Baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya di dalam air.
Hidrogeologi Dasar
129
PP No 82/2001 : PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya Air limbah adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair Baku mutu air limbah adalah ukuran batas atau kadar unsur pencemar dan atau jumlah unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam air limbah yang akan dibuang atau dilepas ke dalam sumber air dari suatu usaha dan atau kegiatan
Hidrogeologi Dasar
130
Klasifikasi Mutu Air (PP No. 82/2001)Kelas 1 Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum,dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut Peruntukannya untuk sarana/prasarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut Peruntukannya untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut Peruntukannya untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebutHidrogeologi Dasar
Kelas 2
Kelas 3
Kelas 4
131
Kualitas Air Minum Gol A (dapat langsung diminum)PARAMETER SATUAN KADAR MAKSIMUM KETERANGAN
FISIKA Bau TDS Kekeruhan Rasa Suhu WarnaKIMIA Anorganik Organik MIKROBIOLOGI Koliform tinja RADIOAKTIVITA S Aktivitas Alpha Aktivitas Beta
Mg/L Skala NTU oC Skala TCU
Tidak berbau 1000 5 Tidak berasa
Suhu Udara 3oC 15
Hidrogeologi Dasar
132
Pencemaran Airtanah
TRANSPORTASI MASSA YANG SOLUBLE DALAM AIRTANAHPROSES1.
Adveksi, yaitu merupakan proses fisik dimana air sebagai medium bergerak sambil membawa kontaminan yang berada didalamnyaDispersi Hidrodinamik, yaitu merupakan transport atau perpindahan masa akibat difusi kontaminan, karena gradien konsentrasi yang mengakibatkan adanya gerak serta mekanisme dispersi. Retardasi, yaitu fenomena yang menunjukkan perubahan jumlah dari kontaminan selama terjadi proses transport akibat reaksi antara kontaminan dengan media tanah, yang memberikan efek seolah-olah gerakan kontaminan menjadi terhambat (retarded).
2.
3.
LNAPL (Light Nonaqueous Phase Liquid)
KARAKTERISTIK ZAT PENCEMAR
zat tersebut itu ada yang mempunyai kerapatan jenis yang lebih ringan dari air. Contohnya : bensin (gasoline) dan minyak bakar atau minyak diesel. DNAPL (Dense Non-Aqueous Phase Liquids) Ada juga cairan yang lebih berat dari air. Contohnya : pelarut terhalogenasi seperti carbon tetrachloride dan trichloroethylen (TCE)
Hidrogeologi Dasar
135
Advection
Mechanical Dispersion: Spread
Sungai (Air Permukaan dan Airtanah)Sungai tidak berhubungan dengan muka airtanah, akan tetapi mengisi aquifer
Sungai berhubungan dengan muka airtanah, mengisi aquifer (loosing stream) / Effleuent River
Sungai berhubungan dengan muka airtanah, aquifer mengisi sungai (gaining stream) / Influent River
Sungai sebagai point of discharge dari permukaan dan airtanah
Travel Times in Regional Aquifers
Local Discharge?
Neraca Air (Water Budget)
Hidrogeologi Dasar
139
Contoh Soal. , mempunyai curah hujan 2.5 Suatu area dg luas 2x10 m7 2
m/th, nilai Evapotranspirasi 0.7 m/th, aliran permukaan 20 498 400 m3/th, baseflow 6 307 200 m3/th. Berapa besar air hujan tersebut yang tersimpan sebagai air tanah?
Hidrogeologi Dasar
140
Jawabannya adalah./th P = 2.5 m/th x (2.107 m ) -> 5x107 m2 3
ET = 0.7 m/th x (2x107 m2) -> 1.4 x 107 m3/th 5x107 m3/th = 20 498 400 m3/th + 1.4 x 107 m3/th + 6
307 200 m3/th + ds ds = 9 194 400 m3/th
Hidrogeologi Dasar
141