gcg tahun 2014 v.03 - primamasterbank.co.id · berkaitan dengan informasi produk dan perbankan...
TRANSCRIPT
����������������������������� ���������� � ����� � ���������������������������������������������������������
Prima Master Bank 1/25
PENGANTAR
Tata kelola perusahaan/Good Coorporate Governance (GCG)
adalah suatu pedoman dalam mengelola perusahaan dengan
menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas,
pertanggung jawaban, independensi, dan kewajaran. Hal ini
mempengaruhi bagaimana tujuan perusahaan ditetapkan dan
dicapai, bagaimana risiko dipantau dan dikaji, bagaimana
mengoptimalisasi kinerja agar selalu menjadi lebih baik dan
sejalan dengan ketentuan dan peraturan yang melandasinya.
Tata kelola perusahaan menjadi semakin penting, di mana
setiap keputusan yang diambil memiliki unsur ketidakpastian
dan mengandung risiko; akan tetapi hal tersebut dapat
dikelola melalui pengawasan yang efektif serta pengendalian
internal yang baik.
Prima Master Bank memahami pentingnya menanamkan
budaya kesadaran risiko dan pengendalian internal yang kuat
di dalam semua jajaran organisasi. Dalam kerangka tata
kelola perusahaan, Dewan Komisaris dan Direksi mempunyai
fungsi utama yaitu mengkaji dan mengarahkan strategi
perusahaan, mengevaluasi kebijakan risiko, menetapkan
sasaran kinerja, memantau efektifitas praktik tata kelola
perusahaan dan memastikan bahwa Bank selalu mematuhi
undang-undang serta peraturan yang berlaku.
Pelaksanaan tata kelola perusahaan di Prima Master Bank
ditunjukkan melalui suatu kajian komprehensif tentang peran
dan komposisi komite-komite dalam upaya memberikan
dukungan tata kelola bagi Dewan Komisaris dan Direksi
dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Manajemen Prima Master Bank telah melakukan beberapa
kegiatan sosialisasi strategi sales dan service kepada seluruh
karyawan guna mensosialisasikan pencapaian perusahaan
serta target dan strategi yang akan dilakukan di masa
mendatang. Dalam kegiatan sosialisasi juga dipaparkan
mengenai manajemen risiko dan tata kelola, seperti prinsip-
prinsip tata kelola yang baik - guna meningkatkan kesadaran
karyawan akan tata kelola perusahaan yang baik. Sosialisasi
tersebut merupakan salah satu perwujudan dari keterbukaan
dan interaksi antara karyawan dengan Manajemen.
poran Tata kelola perusahaan terdiri dari transparansi
Sepanjang tahun 2014, Prima Master Bank berkomitmen
penuh melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik di
seluruh tingkatan dan jenjang organisasi dengan berpedoman
pada berbagai ketentuan dan peraturan yang berlaku.
I. PRINSIP DASAR
Prinsip Dasar yang digunakan Bank dalam melaksanakan
Tata Kelola Perusahaan yang baik adalah :
1. Transparansi,
Keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang
material dan relevan serta keterbukaan dalam proses
pengambilan keputusan.
Bank senantiasa berusaha untuk menyampaikan
informasi secara tepat waktu, akurat, jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan.
INTRODUCTION
Corporate governance / Good Corporate Governance (GCG) is
a guideline in managing the company by applying the principles
of transparency, accountability, responsibility, independence,
and fairness. It influences how the objectives of the company
are set and achieved, how risk is monitored and assessed, how
to optimize the performance to always be better and in line with
the rules and regulations of the underlying. Corporate
governance is becoming increasingly important, where every
decision made has an element of uncertainty and risky; but it
can be managed through effective oversight and good internal
controls.
Prima Master Bank understands the importance of instilling a
culture of risk awareness and strong internal controls within all
levels of the organization. Within the framework of corporate
governance, the Board of Commissioners and the Board of
Directors has the main function of reviewing and directing
corporate strategies, evaluate risk policies, setting performance
targets, monitor the effectiveness of corporate governance
practices and ensure that the Bank always complies with the
laws and regulations.
Implementation of corporate governance in Prima Master Bank
demonstrated through a comprehensive review of the role and
composition of the comitee in an effort to provide support for the
governance of the Board of Commissioners and Board of
Directors in carrying out their duties and responsibilities.
Management of Prima Master Bank has done some
socialization strategies sales and service to all employees to
socialize as well as the achievement of corporate goals and
strategies to be undertaken in the future. Dissemination
activities are also described in the risk management and
governance, such as the principles of good governance - to
increase staff awareness of the good corporate governance.
Socialization is one embodiment of openness and interaction
between employees and management.
During 2014, Prima Master Bank is fully commited in
implementing GCG principles throughout the organization by
referring to the prevailing rules and regulations.
I. BASIC PRINCIPLE
Basic Principle which is used by Bank to implement good
corporate governance is :
1. Transparency,
Transparency is to propose material and relevant
information and also transparency inside taking dcision
process.
Bank always implements to extend information on time
with accuracy, clear, and can be responsible.
����������������������������� ���������� � ����� � ���������������������������������������������������������
Prima Master Bank 2/25
Informasi yang disampaikan setidaknya berupa visi,
misi, kepengurusan, sasaran, strategi dan kebijakan
manajemen serta perkembangan usaha Bank.
Informasi–informasi tersebut telah disampaikan
kepada Bank Indonesia maupun kepada publik,
melalui laporan-laporan dan yang dimuat di media
cetak yang berskala nasional.
2. Akuntabilitas,
Kejelasan fungsi dan pelaksanaan dalam organisasi
Bank sehingga pengelolaannya dapat berjalan
dengan efektif, selain itu senantiasa menetapkan
tanggung jawab yang jelas dari masing-masing
fungsi. Menurut Bank masing-masing fungsi tersebut
telah diisi oleh personil-personil yang kompeten
dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
3. Pertanggungjawaban,
Kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-
prinsip pengelolaan Bank yang sehat.
Dalam menjalankan aktivitas usahanya, Bank
senantiasa berpegang pada prinsip kehati-hatian,
kode etik perbankan dan menjamin kepatuhan
terhadap perundang-undangan dan ketentuan-
ketentuan perundangan dan perbankan yang berlaku.
4. Independensi,
Bank melakukan pengelolaan Bank dengan baik
tanpa adanya pengaruh/tekanan dari pihak manapun.
Hal di atas dapat terlihat bahwa seluruh pengurus
(Dewan Komisaris dan Direksi) Bank merupakan
pihak yang independen terhadap pemegang saham
pengendali, baik dari segi hubungan keluarga
maupun hubungan keuangan.
5. Kewajaran,
Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak
stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bank selalu berusaha memberikan transparansi yang
berkaitan dengan informasi produk dan perbankan
kepada para masyarakat, baik dari segi keuntungan,
risiko, biaya dan manfaat terlebih berkaitan dengan
produk dan jasa Bank.
The information that is extended are vision, mission,
management, target, strategic, and management policy
and also Bank developing effort.
The information has been extended to Bank Indonesia
and public, by means of reports and publication on
national newspaper.
2. Accountability,
Clarity function in the organization and implementation
of the Bank so that management can work effectively,
but it always assign clear responsibilities of each
function. According to the Bank of each of these
functions has been filled by personnel competent in
carrying out their duties and responsibilities.
3. Responsibility,
Suitability Bank management with the legislation in
force and the principles of sound bank management.
In order to implement its effort activity, Bank always
holds on prudent principle, banking ethic code and
guarantees obeying toward banking legislation and
regulation which prevails.
4. Independency,
The Bank manages the Bank well in the absence of
the influence / pressure from any party.
It can be seen that over the entire board (Board of
Commissioners and Board of Directors) the Bank is a
party independent from the controlling shareholder,
both in terms of family relationships and financial
relationships.
5. Fairness,
Justice and equality in order to fulfill stakeholders
right which appears base on agreement and
prevails regulating legislation.
Banks are always trying to provide transparency
with regard to products and banking information to
the public, both in terms of advantages, risks, costs
and benefits especially with regard to products and
services of the Bank.
����������������������������� ���������� � ����� � ���������������������������������������������������������
Prima Master Bank 3/25
II. MAKSUD DAN TUJUAN
Tujuan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik di
Prima Master Bank adalah sejalan dengan ketentuan
yang telah ditetapkan dalam rangka meningkatkan kinerja
Bank yang baik, terkendali dan berkesinambungan.
Bank menyadari bahwa peningkatan kinerja merupakan
suatu hal yang mutlak guna menjamin kelangsungan
aktivitas di tengah persaingan usaha perbankan yang
semakin beragam.
Tata Kelola Perusahaan yang baik juga sebagai salah
satu upaya untuk menjaga agar setiap kegiatan Bank
telah sesuai dengan nilai-nilai etika yang berlaku umum
pada industri perbankan.
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik juga
tidak terlepas sebagai jawaban atas kepercayaan
stakeholders yang telah diberikan selama ini.
Bank memandang bahwa kepentingan stakeholders
merupakan suatu hal yang harus dilindungi demi
kelangsungan kerjasama yang selama ini telah terjalin
dengan baik.
III. STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN
Struktur yang jelas dan berjalan sesuai dengan fungsinya
masing-masing akan mendukung keberhasilan
pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik dalam
organisasi.
Struktur tata kelola perusahaan di Bank dapat dapat
dijelaskan sebagai berikut :
- Rapat Umum Pemegang Saham, merupakan
pemegang kekuasaan tertinggi dalam struktur
organisasi Bank.
- Dewan Komisaris, yang mengawasi pelaksanaan
usaha sesuai dengan strategi yang telah disetujui,
sesuai dengan tata kelola perusahaan dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
- Direksi, dalam menjalankan dan mengelola usaha
sesuai dengan strategi, prosedur dan kebijakan yang
telah ditetapkan.
IV. RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
RUPS tahunan merupakan pertanggungjawaban Dewan
Komisaris dan Direksi kepada para pemegang saham
dan hal-hal yang berhubungan dengan usaha dan
perkembangan Bank.
Di samping RUPS, dapat sewaktu-waktu diadakan Rapat
Umum Pemegang Saham - Luar Biasa (RUPS-LB).
II. PURPOSE AND OBJECTIVE
The purpose of the implementation of good Corporate
Governance in Prima Master Bank is in line with the
conditions set in order to improve the Bank's performance
is good, controlled and sustainable.
Bank realized that the increase in performance is an
absolute must to ensure the continued activity in the
banking business competition is increasingly diverse.
Good Corporate Governance as well as an effort to keep all
activities of the Bank in accordance with the ethical values
generally accepted in the banking industry.
The implementation of Good Corporate Governance is not
being removed as answer for stakeholders’ trust which has
given to the Bank until now.
Bank has view that stakeholders’ interest is a thing that
must be protected for teamwork performance which has
done well until now.
III. CORPORATE GOVERNANCE STRUCTURE
Clear structure and run according to their respective
functions will support the successful implementation of
good corporate governance within the organization.
The structure of corporate governance in the Bank can be
explained as follows:
- General Meeting of Shareholders, is the highest
authority within the organizational structure of the Bank.
- The Board of Commissioners, which oversees the
implementation of the business in accordance with the
approved strategy, in accordance with the corporate
governance and legislation in force.
- The Board of Directors, in running and managing the
business in accordance with the strategies, procedures
and policies that have been set.
IV. GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
General Meeting of Shareholders (GMS) is the
responsibility of the Board of Commissioners and Board of
Directors to the shareholders and matters relating to the
business and development of the Bank.
In addition to the GMS, to be held at any time the General
Meeting of Shareholders - Extraordinary (GMS-E).
����������������������������� ���������� � ����� � ���������������������������������������������������������
Prima Master Bank 4/25
a. Modal Saham
Pada tanggal 31 December 2014, susunan
pemegang saham adalah sebagai berikut :
a. Share Capital
On December 31, 2014, the shareholding structure is
as follows :
Pemegang saham / Shareholders
� � � �PEMEGANG SAHAM Share holders
JUMLAH SAHAM AMOUNT OF SHARE
NOMINAL Amount
KOMPOSISI COMPOSITION
PT. HARTAMAS LESTARI 1.000.000 Rp 100 Milyar (Billion) 50%
PT. MULTI ARTACIPTA SERASI 1.000.000 Rp 100 Milyar (Billion) 50%
Total 2.000.000 Rp 200 Milyar (Billion) 100%
Saham PT. Hartamas Lestari dan PT. Multi Artacipta
Serasi dimiliki atas nama Bapak Henry Susilowidjojo
selaku pemegang saham pengendali
b. Modal Disetor Lainnya
c. Pengarahan Pemegang Saham
Pemegang saham mengharapkan pengurus Bank
memiliki konsistensi dan profesionalisme kerja yang
tinggi. Pemegang saham juga menaruh perhatian
yang sangat besar terhadap perkembangan usaha
dan mengharapkan adanya kerjasama tim yang baik
Pada tanggal 02 September 2014 telah dilakukan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dimana
dalam rapat tersebut disetujui susunan Dewan
Komisaris dan Direksi Bank tidak ada perubahan.
Sehingga dengan demikian, susunan anggota Dewan
Komisaris dan Direksi Bank adalah sebagai berikut :
The share of PT. Hartamas Lestari and PT. Multi
Artacipta Serasi are belonged by Mr. Henry
Susilowidjojo as ultimate shareholder.
b. Additional Paid In Capital
c. The Direction of Shareholders
Shareholder expects Bank management has
consistency and high work professionalism.
Shareholder also puts big attention toward effort
development and expects good teamwork.
On September 02, 2014 the General Meeting of
Shareholders has been done wherein the meeting
approved the Board of Commissioners and Board of
Directors no change.
So therefore, the members of the Board of
Commissioners and Board of Directors, were as
follows:
Dewan Komisaris/ Board of Commisioners
Presiden Komisaris Gita Riady President Commissioner
Komisaris Theo MP Nugroho Commissioner
Komisaris Andy Wongsonegoro Commisisioner
Direksi/ Board of Directors
Presiden Direktur Djaki Djajaatmadja President Director
Direktur Agustinus Tranggono Prawoto Director
Direktur Edhi Hartanto Anggono Director
.
V. DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada Pemegang
Saham dan secara berkala wajib melaporkan hasil tugas
pengawasan atas operasional Bank dan/atau memberi
masukan dan/atau rekomendasi kepada para Pemegang
Saham. Dewan Komisaris wajib melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya secara independen serta memastikan
bahwa Bank melaksanakan tata kelola perusahaan yang
baik pada seluruh jajaran organisasi.
V. THE BOARD OF COMMISSIONERS
The Board of Commissioners is responsible to the
shareholders and shall periodically report the results of
supervisory duties over the operations of the Bank and/or
provide input and/or recommendations to the
Shareholders. The Board of Commissioners shall perform
their duties and responsibilities independently and ensure
that the Bank is implementing good corporate governance
at all levels of the organization.
����������������������������� ���������� � ����� � ���������������������������������������������������������
Prima Master Bank 5/25
Pada tahun 2014 Dewan Komisaris Bank berjumlah 3 (tiga)
orang dimana seluruh anggota Dewan Komisaris tersebut,
telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia atas
penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test)
sehingga semua anggota Dewan Komisaris memiliki
integritas, kompetensi dan reputasi memadai.
Jumlah dan komposisi
Dewan Komisaris Prima Master Bank telah memenuhi
ketentuan Bank Indonesia antara lain :
1. Jumlah anggota Dewan Komisaris paling kurang
3 (tiga) orang atau paling banyak sama dengan jumlah
anggota Direksi dan 50% dari jumlah anggota Dewan
Komisaris adalah Komisaris Independen;
2. Seluruh anggota Dewan Komisaris Bank berdomisili di
Indonesia tepatnya di Surabaya;
3. Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama;
4. Seluruh anggota Dewan Komisaris telah sesuai
dengan ketentuan GCG yang isinya antara lain
menyatakan atau mengungkapkan hal-hal sebagai
berikut :
a. Tidak merangkap jabatan, kecuali terhadap hal-hal
yang telah ditetapkan dalam ketentuan Bank Indonesia
tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum, yakni
hanya dapat merangkap jabatan sebagai anggota
Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif :
� Pada 1 (satu) lembaga/perusahaan bukan
lembaga keuangan; atau
- yang melaksanakan fungsi pengawasan pada
1 (satu) perusahaan anak bukan Bank yang
dikendalikan oleh Bank.
b. Tidak memiliki hubungan keuangan dan hubungan
keluarga sampai dengan derajat kedua baik secara
vertikal maupun horizontal dengan sesama anggota
Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi;
c. Tidak memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi,
keluarga dan/atau pihak lain yang dapat merugikan
atau mengurangi keuntungan Bank.
d. Tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan
pribadi dari Bank selain remunerasi dan fasilitas
lainnya yang ditetapkan berdasarkan RUPS
Independensi yang melekat pada jabatan komisaris,
selain menunjukkan kepatuhan Bank terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku juga
sebagai upaya mendorong terciptanya iklim dan
lingkungan kerja yang lebih obyektif dan menempatkan
kewajaran (fairness) dan kesetaraan di antara berbagai
kepentingan termasuk kepentingan pemegang saham
minoritas dan stakeholders lainnya.
Sejalan dengan ketentuan di atas, dapat disampaikan
bahwa seluruh anggota Dewan Komisaris Bank :
- Tidak merangkap jabatan anggota Dewan Komisaris,
Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada Bank lain.
In 2014 the Board of Commissioners consists of 3 (three)
persons in which all members of the Board of
Commissioners, has received approval from Bank
Indonesia on fit and proper test so that all members of the
Board of Commissioners has the integrity, competence
and reputation of adequate.
The amount and composition
The Board of Commissioners Prima Master Bank has
complied Bank Indonesia regulations, among others :
1. The number of members of the Board of
Commissioners at least 3 (three) or at most equal to
the number of members of the Board of Directors
and 50% of the total number of Commissioners is an
Independent Commissioner;
2. All members of the Board of Commissioners
domiciled in Indonesia precisely in Surabaya;
3. The Board of Commissioners chaired by the
President Commissioner;
4. All members of the Board of Commissioners in
accordance with the GCG provisions, which among
other declare or disclose the following :
a. Not served concurrently , except to the matters set
out in the Bank Indonesia Regulation on the
Implementation of Good Corporate Governance for
Banks , which may only hold as a member of the
Board of Commissioners , the Board of Directors or
Executive Officers :
- In 1 (one ) agency/company is not a financial
institution ; or
- The carrying out supervisory functions in 1 (one)
non-bank subsidiaries that are controlled by the
Bank.
b . Do not have financial and family ties to the second
degree either vertically or horizontally with fellow
members of the Board of Commissioners and/or
the Board of Directors ;
c . Not utilizing the Bank for personal, family and / or
other parties that may harm or reduce bank profits.
d . Do not take and/or receive a personal benefit from
the Bank other than the remuneration and other
facilities specified by the GMS.
The independence inherent in the office of the
commissioner, in addition to showing the Bank's
compliance with laws and regulations in force as well as
efforts to create a climate and work environment that is
more objective and put fairness (fairness) and equity
among various interests, including the interests of minority
shareholders and other stakeholders .
In line with the above provisions, can be delivered
that all members of the Board of Commissioners :
- Not served concurrently members of the Board of
Directors, or the Executive Officer at another bank.
����������������������������� ���������� � ����� � ���������������������������������������������������������
Prima Master Bank 6/25
- Telah memenuhi persyaratan dan lulus Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan (fit and proper test)
sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tentang
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Berdasarkan Anggaran Dasar Bank, tugas utama Dewan
Komisaris adalah bertanggung jawab melakukan pengawasan
atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada
umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha
Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi untuk
kepentingan Bank agar sesuai dengan maksud dan tujuan
Bank.
Dalam melakukan tugas tersebut, Dewan Komisaris melakukan
tata cara pengawasan atas pengelolaan, melakukan
pengawasan atas pengurusan Bank, mengevaluasi dan
menyetujui rencana kerja dan anggaran tahunan Bank, serta
membantu dan mendorong usaha pembinaan dan
pengembangan Bank.
Dewan Komisaris juga wajib memastikan nasihat atau arahan
telah dijalankan serta terpenuhinya ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar Bank dan
peraturan-peraturan internal Bank lainnya.
Sebagai bagian implementasi pelaksanaan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik, kebijakan intern Bank juga mengatur
wewenang dan tanggung jawab Dewan Komisaris. Adapun
wewenang dan tanggung jawab Dewan Komisaris antara lain:
1. Dewan Komisaris wajib memastikan terselenggaranya
pelaksanaan Good Corporate Governance dalam setiap
kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang
organisasi;
2. Dewan Komisaris wajib melaksanakan pengawasan
terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi,
serta memberikan nasihat kepada Direksi;
3. Dalam melaksanakan pengawasan, Dewan Komisaris
wajib mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi
pelaksanaan kebijakan strategis Bank.
4. Mengevaluasi dan memutuskan permohonan atas usulan
Direksi yang berkaitan dengan kegiatan operasional di atas
wewenang Direksi, yang hanya mencakup:
a. Penyediaan dana kepada pihak terkait; dan
b. Hal-hal yang diatur dalam Anggaran Dasar Bank atau
peraturan perundangan yang berlaku.
Dalam melaksanakan pengawasan tersebut, Dewan Komisaris :
1. Dewan Komisaris berpedoman pada Buku Pedoman Kerja
dan Tata Tertib yang antara lain mengatur mengenai etika
jabatan, tugas dan kewajiban,wewenang, waktu kerja dan
pelaksanaan rapat, evaluasi kinerja dan hubungan kerja
antara Dewan Komisaris dengan Direksi.
��
- Has met the requirements and pass the Fit and Proper
Test in accordance with Bank Indonesia on Fit and
Proper Test.
Duties and Responsibilities of the Board of
Commissioners
Under the Bank's Articles of Association , the main task of the
Board of Commissioners is responsible for oversight of the
management policies, the maintenance of the course in
general, both the Company and the Company's business, and
to advise the Board of Directors for Bank to conform to the
intent and purpose of the Bank.
In performing these duties, the Board of Commissioners for the
management oversight procedures, to supervise the
management of the Bank, evaluate and approve the annual
work plan and budget of the Bank, as well as assist and
encourage business formation and development of the Bank.
The Board also required to ensure the advice or direction has
been carried out as well as the fulfillment of the provisions of
the regulations, the Articles of Association of Bank and the
other Bank internal regulations.
As part of the implementation of Good Corporate Governance,
the Bank's internal policies governing authority and
responsibilities of the Board of Commissioners. The authority
and responsibilities of the Board of Commissioners, among
others :
1. The Board of Commissioners must ensure the
implementation of good corporate governance in all Bank
operations at all levels of the organization;
2. BOC shall supervise the performance of duties and
responsibilities of the Board of Directors, as well as
providing advice to the Board of Directors;
3. In carrying out supervision, the Board shall direct, monitor,
and evaluate the implementation of the Bank's strategic
policy.
4. Evaluate and decide requests for proposals the Board of
Directors relating to the operations of the above Directors
authority, which only includes:
a. Provision of funds to related parties; and
b. Matters set forth in the Bank's Articles or applicable
legislation
In carrying out the supervision of , the Board of Commissioners :
1 . The Board of Commissioners based on the Occupational
Handbook and Code of Conduct which among other things
regulates the ethical positions, duties and responsibilities,
authority, working time and meeting implementation, and
performance evaluation of the working relationship between
the Board of Commissioners to the Board of Directors.
����������������������������� ���������� � ����� � ���������������������������������������������������������
Prima Master Bank 7/25
�2. Dewan komisaris senantiasa berupaya memastikan
terselenggaranya pelaksanaan prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang Baik dalam setiap kegiatan usahanya
pada seluruh tingkat atau jenjang organisasi yaitu seluruh
pengurus dan pegawai Bank mulai dari Dewan Komisaris
dan Direksi sampai dengan pegawai tingkat pelaksana. �
3. Dewan Komisaris tunduk pada ketentuan peraturan
perundang-undangan, Anggaran Dasar Perseroan dan
Keputusan RUPS.�
4. Dewan Komisaris beritikad baik, hati-hati dan bertanggung
jawab dalam menjalankan tugas untuk kepentingan Bank
serta sesuai dengan maksud dan tujuan Bank. �
5. Dewan Komisaris memberikan nasihat, pendapat dan saran
atau rekomendasi kepada Direksi berkaitan dengan visi dan
misi Bank serta rencana-rencana strategis Bank antara lain:
Kebijakan Umum Direksi, Corporate Plan, Business Plan
serta pelaksanaannya, antara lain:
a. Upaya pencapaian target dan realisasi Rencana
Bisnis.
b. Peningkatan budaya kerja dan standar layanan.
c. Melakukan evaluasi efektifitas fungsi SKAI termasuk
monitoring tindak lanjut hasil audit dari Satuan Kerja
Audit Internal dan audit eksternal.
d. Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan kebijakan strategis Bank antara lain
penyusunan dan evaluasi terhadap Rencana Bisnis
Bank.
6. Melakukan telaah atas laporan-laporan dari Direksi dan
segenap jajarannya serta laporan-laporan dari Komite-
Komite yang ada di bawah Dewan Komisaris;
7. Menghadiri rapat-rapat kerja koordinasi dengan Direksi dan
segenap jajarannya; �
Program Kerja Dewan Komisaris
Program kerja Dewan Komisaris dalam tahun 2014, antara lain:
1. Melakukan evaluasi dan persetujuan Rencana Bisnis serta
melakukan pengawasan terhadap proses pencapaian
Rencana Bisnis, serta mengarahkan adanya
perkembangan usaha dan upaya peningkatan asset Bank.
2. Memacu/mendorong kinerja Direksi dalam hal :
a. Meningkatkan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik dan penyusunan Code of Conduct Dewan
Komisaris dengan Direksi;
b. Mempertahankan predikat peringkat Tingkat Kesehatan
Bank pada peringkat komposit 2 dan monitoring profil
risiko;
c. Penyempurnaan sistem dan prosedur operasional yang
lebih efektif;
��
2 . Council strives commissioners ensure the implementation of
the principles of good corporate governance in all its
business activities at all levels or levels of the organization
to which all officers and employees of the Bank and the
start of the Board of Directors up to the executive level
employees.
3. BOC subject to the provisions of laws and regulations , the
Companies Articles of Association and the resolution of the
GMS.
4. The Board of Commissioners acting in good faith, prudent
and responsible in performing their duties for the benefit of
the Bank and in accordance with the purposes and
objectives of the Bank.
5. BOC provide advice, opinions and suggestions or
recommendations to the Board of Directors relating to the
Bank's vision and mission as well as the Bank's strategic
plans include: Directors of Public Policy , Corporate Plan ,
Business Plan and its implementation , among others :
a. Efforts to achieve the targets and the realization of the
Business Plan .
b. Increased work culture and service standards.
c. To evaluate the effectiveness of Internal Audit functions
include monitoring the follow-up results of the audit of
the Internal Audit Unit and external audits.
d. Direct, monitor and evaluate the implementation of the
Bank's strategic policies, among others, the preparation
and evaluation of the Bank's Business Plan.
6. Conduct a review of the reports of the Directors and all his
staff as well as the reports of the Committees under the
Board of Commissioners;
7. Attend coordination meetings working with the Board of
Directors and all levels;
The Board of Commissioners Work Program
The work program of the Board of Commissioners in 2014,
among others:
1. Perform evaluation and approval of the Business Plan and
oversee the process of achieving the Business Plan, as
well as Directing the development efforts and efforts to
increase the Bank's assets.
2. Spur/encouraging performance of the Board of Directors in
terms of:
a. Improving the implementation of Good Corporate
Governance and the preparation of the Code of
Conduct of the Board of Commissioners to the Board
of Directors;
b. Retaining the title of the Bank ranking on a composite
rank 2 and monitoring the risk profile;
c. Completion of the systems and operational procedures
are more effective;
����������������������������� ���������� � ����� � ���������������������������������������������������������
Prima Master Bank 8/25
d. Peningkatan kualitas dan penyiapan program
pengembangan SDM yang berkesinambungan,
meningkatkan pelatihan-pelatihan kepada seluruh
jajaran organisasi guna mengoptimalkan internal
kontrol yang semakin kuat, serta menambah sumber
daya manusia sejalan dengan kebutuhan.
Rapat Dewan Komisaris
Jumlah pertemuan/rapat : 7 kali (sampai akhir tahun 2014)
dengan prosentase kehadiran 100%
VI. PELAKSANAAN TUGAS KOMITE-KOMITE
1. Komite Audit
Komite Audit merupakan salah satu komite yang
dibentuk untuk membantu pengawasan sesuai dengan
prinsip Good Corporate Governance.
Sebagaimana yang tercantum dalam Pedoman dan
Tata Tertib Kerja Komite Audit – Prima Master Bank,
maka tugas, wewenang dan tanggung jawab Komite
Audit adalah sebagai berikut :
a. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas
perencanaan dan pelaksanaan audit serta
pemahaman atas tindak lanjut hasil audit dalam
rangka menilai kecukupan pengendalian intern,
termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.
b. Melalui Dewan Komisaris memberikan
rekomendasi kepada Rapat Umum Pemegang
Saham tentang penunjukan akuntan publik dan
Kantor Akuntan Publik (KAP).
c. Melakukan review dan evaluasi terhadap
pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern
(SKAI), kesesuaian pelaksanaan audit oleh KAP
dengan standar audit yang berlaku, kesesuaian
laporan keuangan dengan standar akuntansi yang
berlaku dan pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi
atas hasil temuan SKAI, Akuntan Publik dan/atau
hasil pengawasan Bank Indonesia, serta
memberikan rekomendasi.
d. Melaksanakan tugas khusus, bilamana diperlukan
dan/atau ditetapkan oleh hasil rapat Dewan
Komisaris.
d. Improving the quality and preparation of sustainable
human resources development program, Improving
training to all levels of the organization in order to
optimize the stronger internal controls, and increase
human resources in line with needs.
The Board Commissioners Meeting
The total meeting : 7 times (until the end of 2014) with
presence percentage 100%
VI. THE DUTIES IMPLEMENTATION OF COMMITTEES
1. Audit Committee
The Audit Committee is a committee established to
assist the supervisory function in accordance with
the principles of Good Corporate Governance.
As stated in Work Guideline and Regulation of
Audit Committee – Prima Master Bank, the job
description, authority, and responsibility of Audit
Committee such as :
a. To do monitoring and evaluation for audit
planning and implementing and also
understanding for following up the result of the
audit in order to appraise sufficiency of internal
controlling, include sufficiency of finance
reporting report.
b. By means of the Board of Commissioners
gives recommendation to Shareholder
General Meeting about choosing Public
Accountant and Public Accountant Office
(PAO).
c. To do review and evaluation toward
implementation of Internal Audit Unit (IAU), the
appropriation of audit implementation by PAO
with prevailing audit standard, the appropriation
of finance reporting with prevailing accounting
standard and following up implementation by
Director of IAU result, Public Accountant and/or
Bank Indonesia supervising result, and also
give recommendation.
d. To implement special task, this is needed and/or
decided by the result of the Board
Commissioners.
Nama Jabatan Jumlah Rapat
Kehadiran
Jumlah Prosentase
Gita Riady Presiden Komisaris
7
7 100 %
Theo MP Nugroho Komisaris 7 100 %
Andy Wongsonegoro Komisaris 7 100 %
����������������������������� ���������� � ����� � ���������������������������������������������������������
Prima Master Bank 9/25
e. Melakukan review serta menyampaikan informasi
kepada Dewan Komisaris apabila diketahui adanya
informasi mengenai nasabah Bank, pelaksanaan
operasional Bank, pelanggaran peraturan
perundang-undangan di bidang keuangan dan
perbankan, atau pelanggaran ketentuan yang
dapat merugikan atau membahayakan
kelangsungan Bank dan/atau merugikan atau
membahayakan Pemegang Saham.
Susunan anggota Komite Audit tahun 2014 dengan
komposisi sebagai berikut :
e. To do review and extend information to Board of
Commissioners if it is known the information
about Bank customer, operational Bank
execution, violation of regulation and legislation
in finance and banking, or violation of
determination which can damage or risk Bank’s
performance and/or can damage or risk
Shareholder.
The Structure of Audit Committee member in 2014 with
composition as:
Ketua Theo MP Nugroho Chairman
Anggota Gita Riady Member
Anggota Andy Wongsonegoro Member
Anggota Lutfi, SE, M.Fin Member
Anggota Anggraeni, SE, M.Si Member
Susunan dan anggota Komite Audit ini telah sesuai
dengan ketentuan yang menyatakan bahwa, anggota
Komite Audit paling kurang terdiri dari satu orang
komisaris independen sebagai ketua merangkap
anggota, satu orang pihak independen yang memiliki
keahlian di bidang keuangan atau akuntansi dan satu
orang pihak independen yang memiliki keahlian di
bidang hukum atau perbankan.
2. Komite Pemantau Risiko
Komite Pemantau Risiko adalah komite yang dibentuk
untuk membantu Dewan Komisaris dalam tugas dan
fungsi pengawasan khususnya untuk hal-hal yang
berkaitan dengan pelaksanaan kebijakan manajemen
risiko.
Sesuai dengan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite
Pemantau Risiko – Prima Master Bank, maka tugas,
wewenang dan tanggung jawab Komite Pemantau
Risiko adalah sebagai berikut :
a. Melakukan evaluasi laporan dari pelaksanaan
kinerja Satuan Kerja Manajemen Risiko dan
Komite Manajemen Risiko, serta
merekomendasikan perbaikan.
b. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas
perencanaan dan pelaksanaan manajemen risiko
serta pemantauan atas pelaksanaan tugas Komite
Manajemen Risiko guna memberikan rekomendasi
perbaikan.
c. Melakukan evaluasi atas Laporan Profile Risiko
dan merekomendasikan perbaikan.
d. Melakukan review Ringkasan Matrix Risiko, serta
merekomendasikan perbaikan.
e. Melaksanakan tugas khusus, bilamana diperlukan
dan/atau ditetapkan oleh hasil rapat Dewan
Komisaris.
This structure and member of Audit Committee has
appropriated with determination which states that
minimum member of Audit Committee consists of one
independent commissioner as chairman and member in
double capacity, one person on independent side which
has finance or accounting skill and one person on
independent side which has law or banking skill.
2. Risk Monitoring Committee
The Risk Monitoring Committee is a committee
established to assist the Board of Commissioners in
performing its supervisory duties and functions
particularly in addressing issues relating to
implementation of risk management policy.
Based on Guideline and Work Policy of Risk
Monitoring Committee – Prima Master Bank, the job
description, authority and responsibility of Risk
Monitoring Committee as :
a. To do report evaluation from implementation
working of Risk Management Unit and Risk
Management Committee and also recommends
remedial.
b. To do monitoring and evaluating for planning
and implementing risk management and also
monitoring for the task of Risk Management
Committee implementation in order to give
remedial recommendation.
c. To do evaluating for Risk Profile Report and
giving remedial recommendation.
d. To do reviewing Risk Matrix Resume and giving
remedial recommendation.
e. To implement special task, if it is needed and/or
decided by result of Commissary Council
meeting.
����������������������������� ���������� � ����� � ���������������������������������������������������������
Prima Master Bank 10/25
f. Melakukan review serta menyampaikan informasi
kepada Dewan Komisaris apabila diketahui adanya
informasi mengenai nasabah Bank, pelaksanaan
operasional Bank, pelanggaran peraturan
perundang-undangan di bidang keuangan dan
perbankan, atau pelanggaran ketentuan yang
dapat merugikan atau membahayakan
kelangsungan Bank dan/atau merugikan atau
membahayakan Pemegang Saham.
Susunan anggota Komite Pemantau Risiko tahun 2014
dengan komposisi sebagai berikut :
f. To review and extend information to Board of
Commissioners if there is known information
about Bank customer, Bank operational
implementation, violation of regulation and
legislation in finance and banking, or violation of
determination which can damage and risk
Bank’s performance and/or damage or risk the
Shareholder.
The Structure of Risk Monitoring Committee member in
2014 with composition as:
Ketua Theo MP Nugroho Chairman
Anggota Gita Riady Member
Anngota Andy Wongsonegoro Member
Anggota Lutfi, SE, M.Fin Member
Anggota Anggraeni, SE, M.Si Member
Susunan dan anggota Komite Pemantau Risiko telah
sesuai dengan ketentuan yang menyatakan bahwa,
anggota Komite Pemantau Risiko paling kurang terdiri
dari satu orang komisaris independen sebagai ketua
merangkap anggota, satu orang pihak independen
yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau
akuntansi dan satu orang pihak independen yang
memiliki keahlian di bidang manajemen risiko.
3. Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi merupakan komite
yang dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris
dalam melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan
khususnya hal-hal terkait dengan kebijakan remunerasi
dan nominasi.
Sesuai dengan Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite
Remunerasi dan Nominasi – Prima Master Bank, maka
tugas, wewenang dan tanggung jawab Komite
Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut :
a. Memantau dan mengevaluasi laporan dari
pelaksanaan dan perencanaan kebijakan SDM.
b. Melakukan review dan mengevaluasi serta
memberikan rekomendasi khususnya di bidang
SDM.
c. Menyusun standard requirement untuk calon
pengurus Bank dalam proses recruitment.
d. Mereview kebijakan yang menyangkut sistem
penggajian dan standard penggolongan jenjang
kepangkatan dan skala gaji yang baru.
e. Melakukan seleksi dan mengajukan nominasi
dengan merekomendasikan kepada Pemegang
Saham, atas usulan penambahan dan/atau
penggantian anggota Dewan komisaris dan/atau
pada tingkatan Direksi.
The structure and member of Risk Monitoring
Committee has appropriated with determination
which states that minimum member of Risk
Monitoring Committee is one independent
commissioner as chairmen and member in double
capacity, one person on independent which has
finance and accounting skill and one person on risk
management.
3. Remuneration and Nomination Committee
Remuneration and Nomination Committee is a
committee established to assist Board of Commisioner
in carrying out the diuties anf functions of supervision in
particular matters relating to renumeration and
nomination policies.
Based on Guideline and Work Policy of Remuneration
and Nomination Committee – Prima Master Bank, the
job description, authority, and responsibility of
Remuneration and Nomination Committee as:
a. To monitor and evaluate report from planning and
implementing policy of human resources.
b. To do reviewing and evaluating and also
recommending especially in human resources
division.
c. To arrange requirement standard for candidate
of Bank management in recruitment process.
d. To review policy which relate to salary system and
standard of stratification grouping level and new
salary scale.
e. To do selection and propose nomination with
recommendation to Stakeholder from adding
suggestion and/or changing of Board of
Commissioners and/or in Directors Level.
����������������������������� ���������� � ����� � ���������������������������������������������������������
Prima Master Bank 11/25
f. Memastikan pemberian Tunjangan Hari Raya
setiap 2 (dua) minggu sebelum hari Raya Idul Fitri
sebagai gaji ke 13 dalam tahun kerja berjalan.
g. Memastikan tunjangan pengobatan dan rawat inap
serta pinjaman karyawan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Susunan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
tahun 2014 dengan komposisi sebagai berikut :
g. To determine giving of THR allowance in every 2
weeks before Idul Fitri celebration as the 13th
salary
on the work year.
h. To determine healthy allowance and overnight
care and also staff loan based on prevailing
regulation.
The structure of Remuneration and Nomination
Committee in 2014 with composition as :
Ketua Gita Riady Chairman
Anggota Theo MP Nugroho Member
Anggota Andy Wongsonegoro Member
Anggota Lucia D Member
Susunan dan anggota Komite Remunerasi dan
Nominasi telah sesuai dengan ketentuan yang
menyatakan bahwa, anggota Komite Remunerasi dan
Nominasi paling kurang terdiri dari seorang Komisaris
Independen, seorang Komisaris dan seorang Pejabat
Eksekutif. Komite ini diketuai oleh Komisaris
Independen.
VII. RAPAT DAN KEHADIRAN
Terhitung sejak efektif dibentuk, komite-komite telah efektif
menjalankan fungsinya, termasuk mengadakan
pertemuan/rapat.
Dalam setiap pertemuan juga telah dilengkapi dengan
notulen rapat dan daftar hadir, guna menilai efektivitas
kehadiran anggota komite-komite dengan penjabaran
sebagai berikut :
Komite Audit
Jumlah pertemuan/rapat : 10 kali (sampai akhir tahun
2014) dengan prosentase kehadiran 98%
Komite Pemantau Risiko
Jumlah pertemuan/rapat : 10 kali (sampai akhir tahun
2014) dengan prosentase kehadiran 98%
* Mulai bergabung dalam komite pemantau risiko Bulan Agustus 2013
The structure and member of Remuneration and
Nomination has appropriated with determination
with states that minimum member consists of an
Independent Commissioner, a Commissioner and
an Executive Official. This Committee is led by
Independent Commissioner.
VII. MEETINGS AND ATTENDANCES
Considerate as effectively created, the committees have
implemented their function, include held meeting.
In each meeting, it is also fulfilled with meeting note and
presence list, in order to appraise the effectively of
committees’ member presence with the details as:
Audit Committee
Sum of meeting : 10 times (until the end of 2014) with
presence percentage 98%
Risk Monitoring Committee
Sum of meeting : 10 times (until the end of 2014) with
presence percentage 98%
Nama Jabatan Jumlah Rapat
Kehadiran
Jumlah Prosentase
Theo MP Nugroho Ketua / Chairman
10
10 100 %
Andy Wongsonegoro Anngota / Member 9 90 %
Lutfi, SE, M.Fin Anggota / Member 10 100 %
Anggraeni, SE, M.Si Anggota / Member 10 100 %
* Gita Riady Anggota / Member 10 100 %
Nama Jabatan Jumlah Rapat
Kehadiran
Jumlah Prosentase
Theo MP Nugroho Ketua / Chairman
10
10 100 %
Andy Wongsonegoro Anngota / Member 9 90 %
Lutfi, SE, M.Fin Anggota / Member 10 100 %
Anggraeni, SE, M.Si Anggota / Member 10 100 %
* Gita Riady Anggota / Member 10 100 %
����������������������������� ���������� � ����� � ���������������������������������������������������������
Prima Master Bank 12/25
Komite Remunerasi dan Nominasi
Jumlah pertemuan/rapat : 14 kali (sampai akhir tahun
2014) dengan prosentase kehadiran 98,22%
VIII. DIREKSI
Direksi Bank bertanggung jawab dalam melaksanakan
kepengurusan perseroan untuk kepentingan dan tujuan
perseroan serta bertindak selaku pimpinan dalam
pengurusan tersebut, termasuk mewakili perseroan di
dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan
dalam kejadian mengikat perseroan dengan pihak
lain, pihak lain dengan perseroan, serta bertanggung
jawab penuh untuk menjalankan segala tindakan
kepengurusan Bank.
Sepanjang tahun 2014, Direksi telah menjalankan
fungsinya dengan sebaik-baiknya. Memahami peran
pengawasan yang dilakukan kepada Bank.
Merekomendasikan praktek-praktek yang sehat dan tidak
melebihi kewenangan yang telah ditetapkan. Kegiatan
usaha Bank dapat diawasi dan dikendalikan secara
efektif, rapat-rapat strategik seperti rapat koordinasi,
rapat komite dilakukan secara rutin.
Pada tahun 2014 Direksi Bank tetap berjumlah 3 (tiga)
orang, dimana ketiganya berdomisili di Indonesia dan
merupakan pihak yang independen terhadap pemegang
saham pengendali.
Direksi dipimpin oleh seorang Direktur Utama dan 2
(dua) orang Direktur lainnya yang menjabat sebagai :
- Direktur Komersial,
- Direktur Kepatuhan.
Sebagai wujud pelaksanaan Good Corporate
Governance, maka Direksi selalu berusaha
melaksanakan prinsip transparansi mengenai kebijakan-
kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang
kepegawaian kepada pegawai dengan media yang
mudah diakses pegawai.
Media yang digunakan Direksi adalah Surat Edaran,
Memo Intern dan sosialisasi mengenai peraturan
perusahaan.
Dalam rangka melaksanakan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance, Direksi telah membentuk :
- Komite Manajemen Risiko;
- Satuan Kerja Audit Intern;
- Satuan Kerja Manajemen Risiko;
- Satuan Kerja Kepatuhan.
Remuneration and Nomination Committee
Sum of meeting : 14 times (until the end of 2014) with
presence percentage 98.22%
VIII. BOARD OF DIRECTORS
Bank Board of Director responsible to implement
company management for interest and company
purpose and also to do as leader on the management,
include to represent company inside and outside
courthouse about everything and to bind company to
another side, another side to company in affair, and also
fully responsible to do every policy on Bank
management.
During 2014, Board of Director has done its function
well. Understanding monitoring role which is done
toward Bank. Reccommending healthy practicals and
not exaggerate the authority which has been decided.
Bank effort activity can be monitored and controlled
effectively, strategic meetings such as coordination
meeting, commitee meeting are done frequently.
In 2014 Bank Director will be still 3 (three) person, in
which all of them are settled in Indonesia and as
independent side toward controlling stakeholder.
The Board of Directors is headed by a President
Director and two (2) other Directors who served as:
- Commercial Director,
- Compliance Director.
As the implementation of Good Corporate Governance,
Board of Director always try to implement transparency
principle in concerning of Bank’s strategic policies in
worker division to the worker through media that can be
accessed easily by them.
The media which is used by Directors is Circular Letter,
Intern Memo and company regulation socialization.
In order to implement Good Corporate Governance
principle, Board of Directors has formed:
- Risk Management Committee;
- Intern Audit Unit;
- Risk Management Unit;
- Compliance Unit.
Nama JabatanJumlah Rapat
Kehadiran
Jumlah Prosentase
Gita Riady Ketua / Chairman
14
14 100 %
Theo MP Nugroho Anngota / Member 14 100 %
Andy Wongsonegoro Anggota / Member 13 92,86 %
Lucia D Anggota / Member 14 100 %
����������������������������� ���������� � ����� � ���������������������������������������������������������
Prima Master Bank 13/25
1. Komite Manajemen Risiko
Komite Manajemen Risiko memberikan
rekomendasi kepada Direktur Utama, yang
sekurang-kurangnya meliputi :
a. Penyusunan kebijakan, strategi dan pedoman
penerapan Manajemen Risiko;
b. Perbaikan atau penyempurnaan pelaksanaan
Manajemen Risiko berdasarkan hasil evaluasi
pelaksanaan dimaksud;
c. Penetapan (justification) hal-hal yang terkait
dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari
prosedur normal (irregularities).
2. Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)
SKAI merupakan Satuan Kerja yang langsung
bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
Kegiatan SKAI adalah merupakan bagian dari
struktur pengendalian intern yang membantu
Direktur Utama dan Dewan Komisaris dalam
rangka memperoleh keyakinan yang memadai atas
terpeliharanya mekanisme pengendalian umum yang
telah ditentukan, meliputi setiap kebijakan dan
kegiatan di bidang pengawasan terhadap Bank.
Sesuai dengan Internal Audit Charter, tugas dan
wewenang SKAI adalah :
a. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas
kecukupan dan efektivitas struktur pengendalian
intern dan kualitas pelaksanaannya, yang
mencakup segala aspek dan unsur dari
organisasi sehingga mampu menunjang analisis
yang optimal dalam membantu proses
pengambilan keputusan oleh manajemen.
b. Melaksanakan rencana kerja pemeriksaan
tahunan, yang telah disetujui oleh Direktur
Utama dan melaporkannya kepada Direktur
Utama dan Dewan Komisaris.
c. Menyusun kebijakan dan prosedur tertulis serta
menerapkan metode, cara, teknik dan
pendekatan audit sebagai pedoman bagi auditor
intern dalam melaksanakan tugasnya secara
independen.
d. Menyusun program rekrutmen dan
pengembangan sumber daya manusia di dalam
unitnya untuk menunjang kegiatan audit yang
akan dilakukan.
e. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu
kegiatan audit yang dilakukan, yang meliputi
supervisi, review intern dan review ekstern.
f. Memonitor tindak lanjut terhadap hasil
pemeriksaan.
1. Risk Management Committee
Risk Management Committee gives
recommendation to President Director, at least:
a. Organizing policy, strategy, and guidelines of
Risk Management implementation;
b. Improving or perfecting implementation of Risk
Management based on the result of the
execution evaluation;
c. Deciding (justification) related things with
business policy which deviates from normal
procedure (irregularities).
2. Internal Audit Unit (IAU)
IAU is a Unit which has direct responsibility to
President Director.
IAU activity is a part of intern controlling structure
which helps President Director and Board of
Commissioners in order to reach trust for protecting
general controlling mechanism which has
determined, include every policy and activity in
monitoring division toward Bank.
According to Internal Audit Charter, job description
and obligation of IAU are:
a. To do examination and evaluation on sufficiency
and intern controlling structure effectively and
its implementation quality, which includes every
aspect and organization unsure so that can
support optimum analysis to help deciding
policy process by management.
b. To implement work planning annual examination,
this has been agreed by President Director and
to report it to President Director and Board of
Commissioners.
c. To organize policy and written procedure and
also to apply method, way, technique, and audit
approach as guideline for intern auditor in
implementing their task independently.
d. To organize recruitment program and human
resources development inside its unit to support
audit activity this will be done.
e. To organize program for evaluating quality of
audit activity which is done, including
supervision, intern review and extern review.
f. To monitor follow- up to the examination result.
����������������������������� ���������� � ����� � ���������������������������������������������������������
Prima Master Bank 14/25
g. Melakukan rotasi penugasan pekerjaan kepada
para auditor intern dan secara cermat melakukan
review atas laporan hasil audit serta prosesnya.
h. Mengatur penugasan auditor intern sedemikian
rupa, sehingga dapat dihindari terjadinya
benturan kepentingan.
i. Menjamin kebenaran/keakuratan data/hasil audit
yang dilakukan.
Dalam menjalankan fungsi audit intern, SKAI wajib
membuat rencana kerja pemeriksaan tahunan dan
melakukan fungsi audit intern secara efektif pada
seluruh aspek kegiatan perbankan yang mencakup
operasional, perkreditan dan teknologi sistem
informasi. Menyajikan semua temuan yang bersifat
material, termasuk tanggapan auditee atas hasil
pemeriksaan tersebut.
SKAI juga melakukan review ulang terhadap tindak
lanjut yang telah dilakukan oleh auditee.
Sebelum melakukan pemeriksaan baru/lanjutan,
SKAI selalu melakukan review ulang atas
pemeriksaan periode terakhir.
Secara berkala setiap 3 (tiga) tahun telah dilakukan
review eksternal atas efektifitas pelaksanaan kerja
SKAI dan kepatuhannya terhadap SPFAIB oleh
pihak eksternal yang independen dan laporan hasil
telaah selalu disampaikan kepada Bank Indonesia.
3. Satuan Kerja Kepatuhan (SKK)
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.
116/DIR/VIII/06 tanggal 15 Agustus 2006, maka
Prima Master Bank telah menetapkan membentuk
Satuan Kerja Kepatuhan.
Satuan Kerja Kepatuhan bertanggung jawab
langsung kepada Direktur Kepatuhan.
Keberadaan Satuan Kerja Kepatuhan tersebut
diharapkan dapat membantu Direktur Kepatuhan &
Manajemen Bank dalam melaksanakan kegiatan
operasionalnya sesuai dengan prinsip tata kelola
perusahaan yang baik, kehati-hatian dalam
melaksanakan peraturan Bank Indonesia, peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan perjanjian
serta komitmen dengan Bank Indonesia.
Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya Satuan
Kerja Kepatuhan wajib :
a. Membuat langkah-langkah dalam rangka
mendukung terciptanya Budaya Kepatuhan pada
seluruh kegiatan usaha Bank pada setiap jenjang
organisasi.
g. To do rotation of giving assignment to intern
auditors and to do review on the report of audit
result and its process accurately.
h. To arrange assignment to intern auditor, so that
importance conflicting can be avoided.
i. To guarantee the correctness/data
accuracy/audit result that is done.
In implementing intern audit function, IAU obligate
to make work planning annual examination and to
do intern audit function effectively on all of banking
activity aspects which includes operational,
crediting, and information technology system.
Presenting all material sources, included auditee
respond toward the examination result.
IAU also does frequent review toward following up
which has been done by auditee.
Before doing the new/continuing examination, IAU
always does frequent review on the last period
examination.
Periodically each 3 (three) years, it has been done
external review on IAU work implementation
effectively and its compliance toward the Bank
Internal Audit Function Implementation Standard
by external independent side and report of study
result is always extended to Bank Indonesia.
3. Compliance Unit
According to the Board of Director Decree No.
116/DIR/VIII/06 dated August 15, 2006 Prima
Master Bank has been determined form of
Compliance Unit.
Compliance Unit has direct responsibility to
Compliance Director.
The existence of Compliance Unit is expected can
help Compliance Director and Bank Management in
implementing its operational activity based on good
corporate governance principle, prudent in
Implementation of Bank Indonesia regulation and
legislation which prevails, agreement and
commitment toward Bank Indonesia.
In implementing its function and task Compliance
Unit has obligation:
a. Making steps to promote Compliance Culture
throughout the organization of business of
bank.
����������������������������� ���������� � ����� � ���������������������������������������������������������
Prima Master Bank 15/25
b. Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring
dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan
dengan mengacu pada peraturan Bank
Indonesia mengenai Penerapan Manajemen
Risiko bagi Bank Umum.
c. Menilai dan mengevaluasi efektivitas, kecukupan
dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem,
prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Melakukan review dan/atau merekomendasikan
pengkinian kebijakan, ketentuan, sistem yang
dimiliki oleh Bank agar sesuai dengan ketentuan
Bank Indonesia dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
e. Melakukan upaya-upaya untuk memastikan
bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan
prosedur serta kegiatan usaha Bank telah sesuai
dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
f. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait
dengan Fungsi Kepatuhan.
4. Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR)
Satuan Kerja Manajemen Risiko yang ada di Bank
merupakan satuan kerja yang independen terhadap
satuan kerja operasional (risk taking unit) dan
terhadap satuan kerja yang melaksanakan fungsi
pengendalian intern dan bertanggung jawab
langsung kepada Direktur Kepatuhan.
Wewenang dan tanggung jawab Satuan Kerja
Manajemen Risiko meliputi :
a. Pemantauan pelaksanaan strategi manajemen
risiko yang telah disetujui oleh Direksi;
b. Pemantauan posisi risiko secara keseluruhan
(composite), per jenis risiko dan per jenis
aktivitas fungsional serta melakukan stress
testing;
c. Melakukan kaji ulang secara berkala terhadap
proses manajemen risiko;
d. Melakukan pengkajian usulan aktivitas dan/atau
produk baru;
e. Evaluasi terhadap akurasi model dan validitas
data yang digunakan untuk mengukur risiko;
f. Sosialisasi risiko di lingkungan usaha sehingga
budaya risiko/risk culture dalam perusahaan
terbentuk.
g. Memberikan rekomendasi kepada satuan kerja
operasional (risk taking unit) dan/atau kepada
Komite Manajemen Risiko, sesuai kewenangan
yang dimilikinya;
h. Menyusun dan menyampaikan laporan
profil/komposisi risiko kepada Direktur
Kepatuhan dan Komite Manajemen Risiko
secara berkala.
b. Conduct identification, measurement,
monitoring and control on Risk Compliance in
accordace with provisions of Bank Indonesia
about Implementation Risk Management for
Commercial Bank.
c. To appraising and evaluate efectivity, the
adequacy and accordance the policies,
regulations, system, procedures on the
Bank’s with applicable regulations.
d. Conduct review and/or recommendation the
latest policies, regulations, system and
procedures the Banks in line with Bank
Indonesia Regulatiob and legislation in force.
e. Conduct actions to ensure that policies,
regulations, systems and procedures and
business of bank in accordance with the
provisions of Regulator and legislation in
force.
f. Perform other task related to the Compliance
Function.
4. Risk Management Unit
Risk Management Unit of the Bank is an
independent unit toward operational unit (risk taking
unit) and toward unit which implement intern
controlling function and has direct responsibility to
Compliance Director.
Authority and responsibility Risk Management Unit
includes:
a. Monitoring risk management strategy
implementation which has been agreed by
Director;
b. Monitoring the whole risk position
(composite), each risk type and each
functional activity type and also doing stress
testing;
c. Doing frequent study periodically toward risk
management process;
d. Doing activity suggestion study and/or new
product;
e. Evaluating toward model accuracy and data
validity which is used to measure risk;
f. Risk socialization in work environment so that
risk culture inside company can be formed.
g. Giving recommendation to operational unit
(risk taking unit) and/or to Risk Management
Committee, according to authority that is
belonged;
h. Organizing and applying profile/risk
composition report to Compliance Director
and Risk Management Committee
periodically.
����������������������������� ���������� � ����� � ���������������������������������������������������������
Prima Master Bank 16/25
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, Bank
telah melakukan pengukuran, evaluasi dan
monitoring terhadap eksposure risiko yang ada
dengan cara memetakan risiko dari masing-masing
aktivitas berupa Profil Risiko.
Proses manajemen risiko di Prima Bank meliputi :
1. Identifikasi Risiko
2. Pengukuran Risiko
3. Pemantauan Risiko
4. Pengendalian Risiko
Dalam rangka pelaporan manajemen risiko Prima
Bank telah memiliki dan menggunakan sistem
informasi manajemen risiko guna mendukung proses
manajemen risiko.
Penerapan manajemen risiko telah disesuaikan
dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan
kompleksitas usaha serta kemampuan Bank.
Dalam penerapan manajemen risiko, Bank telah
didukung oleh sistem informasi manajemen risiko
dan sistem pengendalian intern yang masih perlu
terus ditingkatkan penerapannya.
5. Rapat Direksi
Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris
Jumlah pertemuan/rapat : 14 kali (sampai akhir tahun
2014) dengan prosentase kehadiran 97,62%
Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris dan
Pejabat Eksekutif
Jumlah pertemuan/rapat : 3 kali (sampai akhir tahun
2014) dengan prosentase kehadiran 100%
According to Bank Indonesia Regulation, Bank has
done measuring, evaluating, and monitoring toward
risk eksposure by risk mapping from each Risk
Profile activity.
The process of risk management at Prima Bank
includes :
1. Risk Identification
2. Risk Measuring
3. Risk Monitoring
4. Risk Controlling
In order to report risk management Prima Bank has
been belonged and used risk management
information system to support risk management
process.
The applying of risk management has been
appropriated with purpose, effort policy,
measurement, and effort complexity and also Bank
ability.
The applying of risk management, Bank has been
supported by information system of risk
management and intern controlling system which
still need improvement in its applying.
5. The Board Of Directors Meeting
The Board of Directors and The Board Of
Commissioners Meeting
Sum of meeting : 14 times (until the end of 2014)
with presence percentage 97.62%
The Board of Directors with The Board Of
Commissioners and Executive Officers Meeting
Sum of meeting : 3 times (until the end of 2014)
with presence percentage 100%
Nama Jabatan Jumlah Rapat
Kehadiran
Jumlah Prosentase
Gita Riady Presiden Komisaris President Commissioner
14
14 100 %
Theo MP Nugroho Komisaris Commissioner
13 92,86 %
Andy Wongsonegoro Komisaris Commissioner
13 92,86 %
Djaki Djajaatmadja Presiden Direktur President Director
14 100 %
Agustinus Tranggono Prawoto
Direktur Director
14 100 %
Edhi Hartanto Anggono
Direktur
Director
14 100 %
Nama Jabatan Jumlah Rapat
Kehadiran
Jumlah Prosentase
Gita Riady Presiden Komisaris
President Commissioner
3
3 100%
Theo MP Nugroho Komisaris
Commissioner
3 100%
Andy Wongsonegoro Komisaris Commissioner
3 100%
Djaki Djajaatmadja Presiden Direktur
President Director
3 100%
Agustinus Tranggono Prawoto
Direktur Director
3 100%
Edhi Hartanto Anggono
Direktur Director
3 100%
����������������������������� ���������� � ����� � ���������������������������������������������������������
Prima Master Bank 17/25
IX. PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam
melaksanakan Fungsi Kepatuhan, Direktur yang
membawahkan Fungsi Kepatuhan dibantu oleh Satuan
Kerja Kepatuhan untuk memastikan tingkat kepatuhan
terhadap peraturan Bank Indonesia dan perundang-
undangan yang berlaku untuk bank serta melakukan
pemantauan terhadap pemenuhan komitmen yang telah
dibuat kepada otoritas yang berwenang.
Dalam menjalankan tugasnya, Satuan Kerja Kepatuhan
melakukan tindakan atau langkah-langkah yang bersifat
pencegahan (ex-ante) untuk memastikan bahwa kebijakan,
ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan bank telah
sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
1. Fungsi Kepatuhan
Pelaksanaan tugas Fungsi Kepatuhan yang dilakukan,
sebagai berikut :
a. Mewujudkan agar terlaksananya Budaya
Kepatuhan pada semua fungsi pada organisasi
dan kegiatan usaha bank.
b. Mengelola Risiko Kepatuhan.
c. Memastikan bahwa semua kebijakan, peraturan,
sistem dan prosedur internal sesuai ketentuan
yang berlaku.
d. Memastikan kepatuhan bank terhadap komitmen
yang diberikan kepada Bank Indonesia dan/atau
otoritas pengawas lainnya.
2. Piagam Kepatuhan, Kode Etik dan Kode Etik
Kepatuhan
Kepatuhan adalah bagian dari budaya Bank dan oleh
karena itu merupakan tanggung jawab semua
karyawan Bank.
Bank telah memiliki Piagam Kepatuhan yang
menegaskan kembali Satuan Kerja Kepatuhan sebagai
unit kerja yang independen dalam Bank.
Bank juga memiliki Kode Etik dan Kode Etik Kepatuhan
yang mengatur standar dan perilaku bisnis serta
tingkah laku pribadi yang merupakan bagian dari
budaya Bank dalam tata kelola perusahaan yang baik.
Bank mengharapkan semua pihak yang mewakili bank
bertindak sesuai dengan standar integritas pribadi dan
professional yang tinggi dalam setiap kegiatan dan
mematuhi semua ketentuan perundang-undangan
yang berlaku dan kebijakan-kebijakan Perusahaan.
3. Fungsi Audit Intern
Fungsi Satuan Kerja Audit Intern adalah memberikan
keyakinan dan konsultasi secara independen, obyektif
dan professional yang dirancang untuk memberikan
nilai tambah dan membantu Bank dalam pencapaian
tujuan dan sasarannya dengan melakukan kecukupan
pengendalian intern.
IX. IMPLEMENTATION OF COMPLIANCE FUNCTION
In carrying out its duties and responsibilities in
implementing the compliance function, the Compliance
Director is supported by the Compliance Unit to ensure
the compliance level meet the Bank Indonesia
regulations and other prevailing regulations legislation
related to banking industry and monitoring the fulfillment
of commitmets made to competent authorities.
In performing its duties, the compliance unit conduct
actions or steps that are preventive (ex-ante) to ensure
that policies, rules, systems and procedures as the
Bank’s business activities are conducted in accoerdance
with the provisions of Bank Indonesia and applicable
laws and regulations.
1. Compliance Function
The duties implementation of compliance function as
follows :
a. Realizing the implementation of the
Compliance Culture in all functions of the
organization and Bank business activity.
b. Manage the Compliance Risk.
c. Ensuring that policies and rules of procedures
are in accordance with the provisions of
Regulator and legislation in force.
d. Ensure compliance with the bank’s
commitment to Bank Indonesia and/or orther
regulatory authorities.
2. Compliance Charter, Code of Conduct and
Compliance Code of Conduct
Compliance is part of Bank’s culture and is therefore
the responsibility of all of Bank Employees.
The Bank’s Compliance Charter reaffirms
Compliance Unit as an independent unit within the
Bank.
The Bank’s also have Code of Cunduct and
Copliance Code of Conduct which govern standar,
business conduct and personal behavior which is
part of Bank culture in the good corporate
governance.
The Bank expects all parties who represent the Bank
to behave accordingly, with the highest standars of
personal and professional integrity in every aspect of
activities to comply with all prevailing legislation and
Company policies.
3. Internal Audit Function
The function of the Internal Audit Unit (IAU) is to
provide assurance and consulting independently,
objectively and professionally designed to add value
and assist the Bank inachieving its goals and
objectives by evaluating the adequacy of internal
controls.
����������������������������� ���������� � ����� � ���������������������������������������������������������
Prima Master Bank 18/25
SKAI merupakan fungsi independen yang melapor
langsung kepada Direktur Utama dan kepada Dewan
Komisaris melalui Komite Audit.
Dalam menjalankan kegiatan audit, SKAI telah
menerapkan Risk Based Audit.
4. Fungsi Audit Eksternal
Prima Master Bank menunjuk Akuntan Publik dan
Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar di Bank
Indonesia dan Bapepam-LK, yaitu KAP Hendrawinata
Eddy Siddharta & Tanzil sebagai auditor ekstern yang
independen dalam memeriksa laporan keuangan Prima
Master Bank tahun 2014.
Scope audit dan fee audit dituangkan dalam perjanjian
kerja yang disetujui Bank dan KAP. Sebelum dan
sesudah melakukan pengauditan, KAP juga melakukan
konsultasi dan menyampaian laporan hasil audit kepada
Bank Indonesia.
5. Fungsi Manajemen Risiko
Manajemen risiko merupakan fungsi yang sangat
penting bagi bank untuk membantu menjalankan
usaha secara berkesinambungan guna mencapai
keuntungan yang maksimal dengan tetap
memperhatikan serta mengelola risiko yang
terkandung di dalamnya.
Seluruh risiko meliputi risiko kredit, risiko operasional,
risiko pasar, risiko likuiditas, risiko reputasi, risiko
strategis, risiko hukum dan risiko kepatuhan dinilai
melalui pendekatan risiko secara menyeluruh serta
mekanisme pengawasan yang memadai.
Satuan Kerja Manajemen Risiko merupakan unit
independen yang berfungsi untuk memantau risiko-
risiko dalam kegiatan usaha Bank.
X. PENERAPAN STRATEGI ANTI FRAUD
Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.
13/28/DPNP tanggal 9 Desember 2011 perihal Penerapan
Strategi Anti Fraud Bagi Bank Umum, Bank telah membuat
Kebijakan dan Prosedur Strategi Anti Fraud.
Direksi telah menunjuk seorang personil dari SKAI yang
menjalankan fungsi penerapan Strategi Anti Fraud yang
bertanggung jawab kepada Direktur Utama.
IAU is an independent function that reports to the
President Director and to the Board of Commissioners
through the Audit Committee.
In performing audit assignments, IAU has
implemented Risk Based Audit approach.
4. External Audit Function
Prima Master Bank appoints a Public Accountant and
Public Accountant Office (PAO) which is listed at
Bank Indonesia and Bapepam-LK, ie PAO
Hendrawinata Eddy Siddharta & Tanzil as an
independent external auditor to examine Prima
Master Bank’s financial statements for 2014.
Scope audit and fee audit are poured in work contract
which is agreed by Bank and PAO. Before and after
does auditing, PAO also does consulting and
delivering report audit result to Bank Indonesia.
5. Risk Management Function
Risk management is crusial function for the Bank to
manage an effective business process in achieving
the maximum result, while maintaining and managing
the inherent risks.
All risks, such as credit risk, operasional risk, market
risk, liquidity risk, reputation risk, strategic risk, legal
risk, and compliance risk are assessed through the
overall risk managrment approach that is supported
by good risk governance, and monitoring
mechanisms.
Risk Management Unit is an independent unit which
responsible in monitors risk in the business activities
and processes.
X. IMPLEMENTATION OF ANTI FRAUD STRATEGY
In accordace to the Circular Letter of Bank Indonesia No.
13/28/DPNP dated 9 December 2011 on the Implementation
of Anti Fraud Strategy for Commercial Banks, the Bank has
established Policies and Procedures of Anti Fraud Strategy.
The Board of Directors has appointed IAU personil that
performs the Anti Fraud Implementation Strategy and
responsible to the President Director.
����������������������������� ���������� � ����� � ���������������������������������������������������������
Prima Master Bank 19/25
1. Kebijakan Whistleblowing
Whistleblowing merupakan salah satu sarana
komunikasi yang efektif dalam mendeteksi kejadian
fraud maupun yang berpotensi fraud. Melalui
whistleblowing setiap karyawan didorong untuk
melaporkan setiap dugaan tindakan fraud,
penyimpangan atau pelanggaran dengan itikad baik.
Kebijakan whistleblowing ditujukan untuk
meningkatkan efektivitas penerapan sistem
pengendalian fraud dengan menitikberatkan pada
pengungkapan dari pengaduan.
2. Perlindungan Kepada Whistleblower
Prima Master Bank berkomitmen untuk memberikan
dukungan dan melindungi pelapor yang beritikad baik.
Laporan whistleblowing dibahas di dalam Fungsi Anti
Fraud yang beranggotakan antara lain Kepala SKAI,
Kepala Satuan Kerja Kepatuhan dan Kepala Satuan
Kerja Manajemen Risiko.
Hasil analisa dan rekomendasi akan diserahkan
kepada Direktur Utama.
1. Whistleblowing Policy
Whistleblowing is one of communication channels
that is effective in detecting the occurrence of fraud
and potensial fraud. Through whistleblowing, every
employee are encouraged to report any suspected
acts of fraud, irregularities or violations in good faith.
Whistleblowing policy is intended to enchance the
effectiveness of the implementation or fraud control
systems with emphasis on disclosure of the
complaint.
2. Protection to Whistleblower
Prima Master Bank is commited to provide support
and protect the whistleblowers with well intentions.
Whistleblowing repot will be discussed at the Anti
Fraud Function whose members include the Head
of IAU, Compliance Unit Head and Risk
Management Unit Head.
The result of the analysis and recommendations
will be submitted to the President Director.
XI. PENYEDIAAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT DANPENYEDIAAN DANA BESAR
XI. PROVISION OF FUNDS TO RELATED PARTIES ANDLARGE EXPOSURE
Penyediaan Dana Debitur PLAFOND (Rp.)
Baki debet (Rp) Agunan (Rp)
Provision of funds Debtor Debt Balance Guarantee
Kepada Pihak Terkait (To Related Party)
6 15.985.171.834 14.182.459.818 53.227.600.228
Kepada Debitur Inti (To Main Debtor) 25 614.426.800.000 574.279.667.209 837.391.435.544
Selama periode tahun 2014 :
1. Dalam penyediaan dana, Manajemen telah
memperhatikan pemerataan penyediaan dana yang
diberikan dengan tidak terkonsentrasi pada debitur-
debitur besar.
2. Tidak ada pelanggaran atau pelampauan BMPK.
3. Pemegang Saham tidak pernah melakukan
intervensi dalam kegiatan operasional bank.
XII. RENCANA STRATEGIS BANK
Rencana Bisnis Bank disusun dengan mengacu pada visi,
misi dan arah kebijakan jangka panjang bisnis Bank.
Implementasi dan pencapaian rencana bisnis tersebut
dievaluasi secara berkala dan terus menerus agar tetap
selaras dengan visi dan misi Bank.
During 2014 period:
1. In provision of funds, Management had given
attention on even distribution equipping
exposure which was given with unconcerned
to large debtors.
2. There was no violation or excess of Legal
Lending Limits (LLL).
3. Shareholders never did intervention on Bank
operational activity.
XII. THE BANK’S STRATEGIC PLANNING
The Bank’s strategic plan are prepared based on
the Bank’s vision, mission and long-term Bank’s
business policy. Implementation and achievement
of these strategic initiatieves is evaluated regulary
and continuously to be in line with the vision and
mission of the Bank.
����������������������������� ���������� � ����� � ���������������������������������������������������������
Prima Master Bank 20/25
Penyusunan Rencana Bisnis Bank didasarkan pada prinsip
kehati-hatian dengan memperhatikan kondisi internal dan
eksternal terkini.
Bank senantiasa melakukan review atas kinerja keuangan
secara rutin sehingga Bank dapat segera melakukan
tindakan yang diperlukan untuk mencapai target tahunan
yang ditetapkan.
XIII. TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON
KEUANGAN BANK
Bank telah menerapkan transparansi kondisi keuangan
dan non keuangan Bank kepada stakeholders, termasuk
mempublikasikan laporan keuangan Bank dalam surat
kabar. Di samping itu Bank juga mengirimkan laporan
keuangan setiap bulan untuk dipublikasikan dalam website
Bank Indonesia. Laporan publikasi triwulanan juga telah
disampaikan kepada Bank Indonesia.
Informasi produk telah ditransparansikan sesuai ketentuan
Bank Indonesia tentang Transparansi Informasi Produk
Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah.
Laporan Tahunan Bank disampaikan ke pihak-pihak
sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia,
yaitu kepada Bank Indonesia, YLKI, Lembaga
Pemeringkat di Indonesia, Asosiasi Bank-Bank di
Indonesia, LPPI, 2 (dua) Lembaga Penelitian Bidang
Ekonomi dan Keuangan serta 2 (dua) Majalah Ekonomi
dan Keuangan.
XIV. KEPEMILIKAN SAHAM KOMISARIS DAN DIREKSI
Tidak ada Dewan Komisaris maupun Direksi baik secara
individual atau kolektif, yang memiliki saham Bank.
XV. HUBUNGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN KELUARGA ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Preparation of Bank’s Business Plan are based on
the prudence principle with respect to the latest
internal and external conditions.
Bank conducts review of financial performance on a
regular basis so the Bank can immediately take
action plan to achieve the annual target.
XIII. TRANSPARENCY OF FINANCIAL AND NON
FINANCIAL CONDITIONS
Bank has implemented the transparency of
financial and non financial services to the Bank’s
stakeholders, including publication of financial in
newpaper. In addition, the Bank also submit
financial statement each month for publication in
the website of Bank Indonesia. Publication of
quarterly financial reports also been conveyed to
Bank Indonesia.
The Bank has applied the provisios of Bank
Indonesia on the transparency of Bank Product
Information and Use of Customer Personal Data.
Annual Report of the Bank is submitted to the
parties as stipulated in Bank Indonesia provisions,
as Bank Indonesia, YLKI, Rating Agency of
Indonesia, the Association of Banks in Indonesia,
LPPI, 2 (two) Research Institute of Economics and
Finance, as well as 2 (two) Economics and Finance
Magazine.
XIV. SHAREHOLDING OF COMMISSIONERS AND
DIRECTORS
The Board of Commissioners and The Board of
Directors do not hold bank shares, either
individually or collectively.
XV. FINANCIAL RELATION AND FAMILY
RELATION BOARD OF COMMISSIONERS AND
BOARD OF DIRECTORS
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak
mempunyai hubungan keluarga dan hubungan keuangan.
All the member of Board of Commisioners and
Board of Directors do not have any family relation
and financial relation.
����������������������������� ���������� � ����� � ���������������������������������������������������������
Prima Master Bank 21/25
XVI. PAKET/KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN
BAGI ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
XVII. REMUNERATION PACKAGE/POLICY AND
OTHER FACILITY FOR BOARD OF
COMMISSIONERS AND DIRECTORS
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain
Amount that is received in a year Kind of Remuneration and Another Facility Dewan Komisaris
Board of Commissioners Direksi
Board of Directors
Person Rupiah Person Rupiah
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura
3 970.500.000 3 2.315.009.000
Remuneration (salary, bonus, routine allowance,
tantiem, and another facility in form of non-natura).
Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya.
- - - - Another facility in form of
natura (housing, transportation, healthy
insurance and et cetera)
Total Total
Jumlah Remunerasi per-orang dalam 1 tahun *
Directors Commissioners Sum of Remuneration each Person in a year *)
Di atas Rp.500 jt s/d Rp.1 Milliar 3 - More than Rp 500 million until Rp 1 billion
Rp.500 jt ke bawah - 3 Rp 500 million and less than it *) Diterima tunai *) received in cash
XVIII. OPSI SAHAM
Bank tidak menawarkan skema opsi saham pihak
pengurus bank dan pejabat eksekutif.
XVIII. RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH
1. Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan
terendah : 16 X
2. Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan
terendah : 2 X
3. Rasio gaji Komisaris yang tertinggi dan
terendah : 1.7 X
4. Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai
tertinggi : 2.1 X
XIX. PENYIMPANGAN INTERNAL
Internal fraud adalah tindakan penyimpangan /
kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai
tetap maupun pegawai tetap maupun kontrak (honorer
dan outsourcing) terkait dengan proses kerja dan
kegiatan operasional Bank yang berdampak finansial
sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) atau
lebih.
Berdasarkan hasil pemeriksaan SKAI, selama tahun
2014 tidak ditemukan adanya fraud yang terkait
dengan proses kerja dan kegiatan operasional Bank.
Sejak Bank didirikan, Bank tidak pernah mengalami
penyimpangan internal (internal fraud) yang
mengakibatkan kerugian sangat material.
XVII. SHARES OPTON
Bank does not offer share option scheme based on
the Bank’s shares to the Board of Commissioners,
Board of Directors and Executive Officers.
XVIII. THE RATIO OF THE HIGHEST SALARY TO
LOWEST
1. The ratio of the highest and the lowest salary
of employee : 16 X
2. The ratio of the highest and the lowest salary
of Directors : 2 X.
3. The ratio of the highest and the lowest salary
of Commisioners : 1.7 X
4. The ratio of the highest salary of Director and
the highest salary of employee : 2.1 X
XIX. INTERNAL FRAUD
Internal fraud is a distortion/fraud committed by the
management, permanent and outsourcing staff within
operational activityis is only for internal fraud witg
financial amounting Rp.100.000.0000,- (one hundred
million rupiah) and above.
Based on IAU investigation, during in 2014 there was
not found any fraud which is related to work process
and Bank operational activity.
Since the Bank’s stand, Bank has never occurred
internal fraud which is caused material loss.
����������������������������� ���������� � ����� � ���������������������������������������������������������
Prima Master Bank 22/25
XX. PERMASALAHAN HUKUM
Sepanjang tahun 2014, perkara yang dihadapi Bank
pada umumnya adalah perlawanan atas pelaksanaan
eksekusi jaminan yang dipegang Prima Master Bank
selaku kreditur preferen.
Bank senantiasa berusaha sesegera mungkin
menyelesaikan setiap permasalahan hukum.
XX. LITIGATION
Throughout 2014, the cases faced by the Bank
generally due to the resistance to the execution of
collateral held by Prima Master Bank as preferred
creditors.
Bank always tries as soon as possible resolve any
Legal Issues.
Permasalahan Hukum
Jumlah AmountLegal Issues Perdata
(Civil)Pidana
(Criminal)
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap)
1 - Has done (has had permanent law force)
Dalam proses penyelesaian 2 - In finishing process
Total 3 - Total
XXI. TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN
KEPENTINGAN
Selama tahun 2014, tidak terdapat transaksi yang
mengandung benturan kepentingan yang belum
dilaporkan.
XXII. BUY BACK SHARES dan BUY BACK OBLIGASI
Selama tahun 2014, Bank tidak membeli kembali baik
saham maupun obligasi, karena Prima Master Bank
bukan berstatus perusahaan terbuka dan belum
pernah menerbitkan obligasi
XXIII. PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL
DAN KEGIATAN POLITIK.
Selama tahun 2014, Bank tidak pernah mempunyai
program maupun memberikan dana untuk kegiatan/
keperluan politik.
XXI. CONFLICT OF INTEREST TRANSACTIONS
Throughout 2014, there was no transaction with
conflicts of interest that had not been reported.
XXII. BUY BACK SHARES AND BOND BUY BACK
Throughout 2014, the Bank did not buy back either
stocks and bonds because Prima Master Bank not
the status of a public company and has not been
never issued bonds.
XXIII. FINANCIAL GIVING FOR SOCIAL ACTIVITY AND
POLITIC ACTIVITY
Throughout 2014, the Bank does never having any
program or financial giving for political activities.
����������������������������� ���������� � ����� � ���������������������������������������������������������
Prima Master Bank 23/25
XIV. KESIMPULAN
Hasil penilaian sendiri pelaksanaan Good Corporate
Governance Prima Master Bank 2014 menunjukkan
peringkat Baik, sebagai berikut :
XIV. CONCLUSION
Self assessment results GCG Prima Master Bank
period in 2014 showed good ratings as follow :
Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCGResult Result Self Assessment The GCG Implementation
Peringkat (Rating)
Definisi Peringkat (Rating Definition)
Individual 2 Mencerminkan Manajemen Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance, maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat segera dilakukan perbaikan oleh manajemen Bank.
Reflect the Bank’s management has made the implementation of Good Corporate Governance in general is good. If there is a weakness in the application of the principles of Good Corporate Governance, the general weakness of the less significant and can immediately be repaired by the Bank's management.
Kesimpulan (Conclusion)
Sesuai dengan ketentuan Surat Edaran Bank Indonesia
Nomor 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank
Umum, Bank telah melakukan self assessment tentang
praktik Good Corporate Governance (GCG). Dalam
pelaksanaan self assessment, penilaian dilakukan
terhadap faktor-faktor yang ditentukan oleh Bank
Indonesia sebagai wujud pelaksanaan prinsip-prinsip
GCG.
Berdasarkan analisis terhadap seluruh kriteria/indikator
penilaian, dapat disimpulkan bahwa:
In accordance with the provisions of Bank Indonesia
Circular Letter No. 15/15 / DPNP dated 29 April 2013
on the Implementation of Good Corporate Governance
for Banks, the Bank has conducted a self-assessment
of the practice of Good Corporate Governance (GCG).
In the implementation of self-assessment, the
assessment of the factors that determined by Bank
Indonesia as a form of implementation of corporate
governance principles.
Based on the analysis of all the criteria / indicators of
assessment, it can be concluded that:
A. Governance Structure
- Faktor-faktor positif aspek governance structure
Bank adalah sebagai berikut :
1. Bank telah menerapkan sadar risiko dalam
setiap aktivitas Bank, dimana bank selalu
memikirkan risiko yang dihadapi dalam
menjalankan bisnis dan dalam upaya
mencapai rencana kerja yang telah dibuat.
Sekaligus bank selalu berupaya meningkatkan
budaya risiko melalui sosialisasi Manajemen
Risiko, Sertifikasi Management Risiko dan
menerapkan Risk Based Audit.
2. Guna mendukung penerapan prinsip-prinsip
tata kelola perusahan yang baik, seluruh
komponen dalam struktur organisasi bank
berupaya selalu taat pada ketentuan yang
berlaku, hal ini ditambah dengan pemilik yang
tidak pernah melakukan intervensi terhadap
pengelolaan dan pengurusan Bank.
A. Governance Structure
� Positive aspects Factors Bank governance
structure is as follows:
1. The Bank has implemented aware of the
risks in any activities of the Bank, where the
bank is always thinking of the risks faced in
running a business and in order to achieve a
work plan has been created. At the same
bank is always trying to improve risk culture
through socialization Risk Management, Risk
Management Certification and applying Risk
Based Audit.
2. To support the application of the principles of
good corporate governance, all components
of the organizational structure of the bank
seeks always complied with applicable
regulations, it is coupled with an owner who
never intervened for the management and
maintenance of the Bank.
����������������������������� ���������� � ����� � ���������������������������������������������������������
Prima Master Bank 24/25
3. Bank selalu melakukan evaluasi target dan
pencapaian atas Rencana Bisnis Bank tahun
sebelumnya sebagai dasar dalam pembuatan
Rencana Bisnis Bank tahun mendatang
dengan selalu dan tetap memperhatikan
prinsip kehati-hatian dan ketentuan yang
dipersyaratkan.
4. Struktur organisasi Dewan Komisaris, Direksi
dan komite-komite dibawah Komisaris telah
dibentuk sesuai dengan ketentuan Bank
Indonesia serta telah melakukan
fungsi/tugasnya atas pemantauan aktivitas
operasional bank.
5. Struktur pengurus dalam organisasi Bank
telah ditempati oleh personel yang kompeten
dibidangnya dan tidak terdapat rangkap
jabatan serta telah memenuhi ketentuan yang
berlaku.
- Faktor-faktor negatif aspek governance structure
Bank adalah sebagai berikut :
Bank telah melakukan pengkinian atas kebijakan,
sistem dan prosedur Bank, namun masih
dibutuhkan waktu yang lebih agar kebijakan
maupun sistem dan prosedur dapat menjadi lebih
baik di masa mendatang
3. The Bank always evaluates targets and
achievements over the previous year
Business Plan as the basis for the making of
Bank Business Plan by always coming years
and taking into account the precautionary
principle and the provisions required.
4. The organizational structure of the Board of
Commissioners, Board of Directors and
committees under the Board of
Commissioners has been established in
accordance with Bank Indonesia and has
conducted the function / task by monitoring
the activity of the bank's operations.
5. The organizational structure of the board
within the Bank have been occupied by
personnel who are competent in their field
and do not double post and is in compliance
with prevailing regulation.
� Negative factors aspects of the Bank's
governance structure is as follows
Bank has been updating the policies, systems
and procedures of the Bank, but still needed
more time to ensure that policies and procedures
and systems can be better in the future.
B. Governance Process
- Faktor-faktor positif aspek governance process
Bank adalah sebagai berikut :
Dewan komisaris, Direksi dan komite yang
dibawahi oleh Dewan Komisaris maupun Direksi
telah melaksanakan fungsi/tugas dan tanggung
jawabnya dengan baik. Pemantauan dan
pengarahan dari Dewan komisaris maupun Direksi
telah didokumentasikan/diadminsitrasikan dengan
baik.
- Faktor-faktor negatif aspek governance process
Bank adalah sebagai berikut :
Struktur organisasi Bank telah dibuat sesuai
dengan kebutuhan dan kompleksitasnya, namun
Bank perlu mengoptimalkan kinerja dari masing-
masing sumber daya manusia, baik melalui
pelatihan/pendidikan internal/eksternal agar
tetap/selalu sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab masing-masing personil tersebut.
B. Governance Process
- Positive aspects Factors Bank governance
process is as follows:
Board of Commissioners, Directors and
committee supervised by the Board of
Commissioners and Board of Directors has
executed functions/duties and responsibilities
well. Monitoring and guidance of the Board of
Commissioners and Board of Directors have
been properly documented.
- Negative factors aspects of the Bank's
governance process is as follows:
Bank organizational structure have been made in
accordance with the needs and complexity, but
the Bank needs to optimize the performance of
each of the human resources, either through
training/education Internal/external to remain/
always in accordance with the duties and
responsibilities of each such personnel.
����������������������������� ���������� � ����� � ���������������������������������������������������������
Prima Master Bank 25/25
C. Governance Outcome
- Faktor-faktor positif aspek governance outcome
Bank adalah sebagai berikut :
1. Pemilik telah mendukung kemajuan bank
melalui komitmen pemenuhan permodalan
Bank.
2. Management Bank telah berkomitmen dalam
perkembangan usaha Bank melalui
peningkatan kinerja setiap sumber daya
manusia, pencapaian target atas rencana
bisnis bank serta patuh atas setiap ketentuan
Bank Indonesia/Otoritas jasa Keuangan.
3. Keputusan rapat diambil atas dasar
musyawarah mufakat dan Bank telah
melakukan dokumentasi risalah rapat dengan
baik.
- Faktor-faktor negatif aspek governance outcome
Bank adalah sebagai berikut :
Bank telah melakukan sosialisasi budaya sadar
risiko dan sosialisasi atas setiap ketentuan
internal Bank maupun ketentuan eksternal Bank
(Ketentuan Regulator), namun masih terdapat
potensi risiko dan pelanggaran ketentuan yang
dapat merugikan Bank.
C. Governance Outcome
- Factors positive outcome Bank governance
aspects are as follows:
1. The owners have supported the progress of
fulfillment of the commitments of banks
through the Bank's capital.
2. Management Bank has been committed to
the development of the Bank's business
through improved performance every human
resources, the target on the bank's business
plan and abide upon any provision of Bank
Indonesia/Financial Services Authority.
3. Meeting decisions taken on the basis of
consensus agreement and noted in the
minutes of the meeting which properly
documented
- Negative factors governance aspects outcome
Bank are as follows:
Bank has to disseminate risk awareness culture
and socialization on each bank's internal
regulations and external regulations (Provisions
Regulator), but there is still potential risks and
violations of provisions that could harm the Bank.