gaya kepemimpinan perempuan dalam ...repository.uinjambi.ac.id/5632/1/105170602 gaya...dapat...
TRANSCRIPT
GAYA KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN
KINERJA PEGAWAI ( STUDI DI KANTOR KECAMATAN PAAL MERAH
KOTA JAMBI PROVINSI JAMBI )
Skripsi
Oleh :
Rizki Pratama
105170602
Pembimbing I: Dr. Yuliatin, S.Ag., M.HI
Pembimbing II : Dr. Dedek Kusnadi, S.Sos., M.SI
PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
1440 H/ 2020 M
iv
v
MOTTO
تمأ ف ر منأكمأ فإنأ تنازعأ مأ سول وأولي الأ وأطيعوا الر ء يا أيها الذين آمنوا أطيعوا الل ي شيأ
سو والر م افردوه إلى الل والأيوأ منون بالل أويلا }ل إنأ كنأتمأ تؤأ سن تأ لك خيأر وأحأ خر ذ {59لأ
QS. An-Nisa Ayat 59
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika
kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-
Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang mana dalam
penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Di samping itu, tidak lupa pula iringan
shalawat serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Skripsi ini diberi judul “Gaya Kepemimpinan Perempuan dalam
Meningkatkan Kinerja Pegawai ( Studi di Kantor Kecamatan Paal Merah Kota
Jambi Provinsi Jambi)”.
Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah kata terima kasih
kepada semua pihak yang turut membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali
kepada Yang Terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA., Ph.D, sebagai Rektor UIN STS
Jambi.
2. Ibu Dr. Rofioh Ferawati, SE., M.EI selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik
dan Pengembangan Pendidikan UIN STS Jambi.
3. Bapak Dr. As’ad Isma, M.Pd selaku wakil Rektor II Bidang Administrasi
Umum, Perencanaan dan Keuangan UIN STS Jambi.
4. Bapak Dr. Bahrul Ulum, MA, selaku Wakil Rektor III Bidang
Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN STS Jambi.
5. Bapak Dr. Sayuti Una, S.Ag., M.H, sebagai Dekan Fakultas Syariah UIN STS
Jambi.
6. Bapak Dr. Agus Salim, M.A., MIR, sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik.
7. Bapak Dr. Ruslan Abd Gani, S.H., M.H, sebagai Wakil Dekan Bidang
Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan.
vii
8. Bapak Dr. H. Ishaq, S.H., M.Hum, sebagai Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan dan Kerjasama di Lingkungan UIN STS Jambi.
9. Ibu Dr. Irmawati Sagala, S.IP.M.Si dan Bapak Yudi Armansyah, S.Th.I.,
M.Hum, sebagai Ketua dan Sekretaris Prodi Ilmu Pemerintahan.
10. Ibu Dr. Yuliatin,S.Ag., M.HI dan Bapak Dr. Dedek Kusnadi, S.Sos., M.SI
sebagai Pembimbing I dan Pembimbing II skripsi ini.
11. Ibunda Mustiah RH,S. Ag, M.Sy. dan Ibunda Tri Endah Karya L, S.IP, M,IP.
12. Bapak dan Ibu Dosen, Asisten Dosen, seluruh Karyawan/Karyawati Fakultas
Syariah UIN STS Jambi, dan Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan
skripsi ini, baik langsung maupun tidak langsung.
Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat
memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT
kita memohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita memohon kemaafannya.
Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.
Muaro Jambi, November 2020
Penyusun
Rizki Pratama
NIM: 105170602
viii
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui gaya kepemimpinan dalam meningkatkan
kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Paal Merah Kota Jambi Provinsi Jambi.
Mengetahui bagaimana kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Paal Merah Kota
Jambi di bawah kepemimpinan perempuan. Skripsi ini menggunakan pendekatan
pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil
dan kesimpulan sebagai berikut: pertama, gaya kepemimpinan yang dilakukan Camat
menggunakan pola komunikasi yang baik serta pendekatan kepada bawahan. Kedua,
kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Paal Merah Kota Jambi ada peningkatan yang
signifikan serta bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugasnya sesuai peraturan
Menteri Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 dengan
cara membandingkan antara realisasi capaian indikatir kinerja sasaran yang telah
ditetapkan dalam perjanjian kinerja.
Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan, Kinerja Pegawai
ix
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur Alhamdulilah, kupersempahkan karya kecilku ini
untuk orang-orang yang kusayangi:
Saya persembahkan sebuah karya kecil ini untuk orang tua saya, Papa Heri
Suprayogi dan Mama Atik yang tercinta, Adik-adik saya Rizka Wulandari, Kelvin
Anggara, Gilang Anugrah, dan semua keluarga saya. Yang tiada hentinya selama ini
memberikan semangat, doa, dorongan, nasehat dan kasih sayang serta pengorbanan
yang tak tergantikan hingga saya selalu kuat menjalani setiap rintangan yang ada
didepan. Terima kasih selalu mendoakan, mendukung, memberikan perhatian dan
semangat untuk kami.
Hidupku terlalu berat untuk mengandalkan diri sendiri tanpa melibatkan
batuan tuhan dan orang lain. Tak ada tempat terbaik untuk berkeluh kesah selain
bersama sahabat-sahabat terbaikku, M. Ivan Mahendra, Muttaqin, Sabat Nase
Indalah Jais, Ahmad Fahrul Fikri, Lusiana Aryani, Syafrita Khaira, Rayi R. Maulana,
Rahma Yuniarsih, Firmansyah, Ririn Rahma Dhini, Carissa Mutia N, Yuda W.
Utama, Ade Rizki, Anrizal Siregar, Artiana Cahya P, Rismawati, Clara H, Leni, Rita,
Nurhikma, Agus Anang Setiawan, Arifal Sandra, Insan Nur R, Meru Sanjaya,
Lailatul Fitri, Widya Ulandari, Kurnia Asyahari, Ana Abdillah, S.E, Mildawati, S.Pd,
Dinda Febriana, sahabat senior Beni Rustandi, Maulana Abdul Ghaffar, S.IP,
Suhaiman, S.Sos, Kristanto, S.Pd, Izza Zuhria, S.Sos, Elfitria Rahma, S.H, Ferry
Kurniawan, S.Sos, M. Zubir Alamsyah, S.Sos, Supempri S.Sos, Ansori, S.Sos, Hadi
Husnaini, S.Pd, Candra Andika, S.IP, adik-adiku serta sahabat-sahabat dan senior-
senior seperjuangan di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Komisariat UIN STS
x
Jambi, Kesatuan Angkatan Muda Sriwijaya Provinsi Jambi, DEMA UIN STS Jambi,
dan DPD I Komite Nasional Pemuda Indonesia Provinsi Jambi yang tak dapat saya
sebutkan satu persatu.
Terimakasih juga buat lokal IP B, Teman-teman seperjuangan Ilmu
Pemerintahan 2017, Posko KKN-KS Berbak, dan teman-teman Sekolahku dulu.
Jatuh berdiri lagi. Kalah coba lagi. Gagal bangkit lagi.
Sampai Allah SWT berkata” Perjuangan mu tak sia-sia”.
Masih ada tujuan yang harus dicapai, ada impian yang akan di kejar, untuk
sebuah harapanan, agar hidup jauh lebih bermakna. Hidup tanpa mimpi hanyalah
ibarat arus sungai yang mengalir tanpa tujuan. Terus belajar, berusaha, dan berdoa
untuk menggapainya. Hanya sebuah karya kecil dan untaian kata-kata ini yang dapat
kupersembahkan kepada kalian semua, terimakasih ribuan terimakasih kuucapkan
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN ............................................................... iv
MOTTO .......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xiv
DAFTAR TABEL........................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
C. Batasan Masalah................................................................................... 6
D. Tujuan penelitian .................................................................................. 6
E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7
xii
F. Kerangka Teori .................................................................................... 8
G. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 14
BAB II METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian .......................................................................... 20
B. Jenis dan Sumber Data ......................................................................... 21
C. Instrumen Pengumpulan Data .............................................................. 22
D. Analisis Data ........................................................................................ 25
E. Sistem Penulisan ................................................................................... 27
F. Jadwal Penelitian .................................................................................. 29
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Kecamatan Paal Merah .............................................. 30
B. Monografi Kecamatan Paal Merah ...................................................... 31
C. Kondisi Wilayah Kecamatan Paal Merah ............................................ 33
D. Susunan Organisasi dan Tupoksi Kecamatan Paal Merah ................... 38
E. Sumber Daya Manusia Perangkat Daerah ........................................... 45
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Gaya Kepemimpinan Perempuan di Kantor Kecamatan Paal Merah
Kota Jambi ........................................................................................... 47
B. Kinerja Pegawai di Bawah Kepemimpinan Perempuan di Kantor
Kecamatan Paal Merah Kota Jambi ..................................................... 54
BAB V PENUTUP
xiii
A. Kesimpulan .......................................................................................... 59
B. Saran ..................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xiv
DAFTAR SINGKATAN
BWK : Bagian Wilayah Kota
KK : Kartu Keluarga
KTP : Kartu Tanda Penduduk
PATEN : Pelayanan Adminitrasi Terpadu Kecamatan
RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
RT : Rukun Tetangga
SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Jadwal Penelitian
Tabel 2 : Sarana dan Prasarana
Tabel 3 : Indikator Kinerja Kecamatan
Tabel 4 : Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD
Tabel 5 : Misi, Tujuan, Strategis dan arah kebijakan
Tabel 6 : Prestasi dan Penghargaan
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Peta Kecamatan Paal Merah di Wilayah Kota Jambi
Gambar 2 : Bagan Struktur Organisasi Kecamatan Paal Merah
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kepemimpinan merupakan fenomena kompleks yang melibatkan pemimpin,
para pengikut dan situasi sekitar nya. Proses ketika seorang atasan mendorong dan
memengaruhi bawahan atau kelompok yang terorganisasi untuk mencapai tujuan
sesuai keinginannya sendiri maupun tujuan kelompok.
Seorang pemimpin harus mampu menjadi atasan yang mampu memberikan
pengaruh yang baik kepada bawahan. Karenanya seorang pemimpin harus bersikap
tegas dan mampu bertanggung jawab atas semua hal dalam masa kepemimpinannya.
Kepemimpinan ini terdapat dalam hubungan antara manusia, yaitu hubungan
mempengaruhi (dari pemimpin) dan hubungan kepatuhan-ketaatan para pengikut
(bawahan) karena dipengaruhi oleh kewibawaan pemimpin.1
Pemimpin yang baik akan berdampak positif terhadap pegawainya karena
dengan kepemimpinan yang baik pegawai akan disiplin kerja serta dapat
berkonsetrasi dalam menyelesaikan tugasnya. Keterampilan maupun gaya memimpin
yang baik dan efektif diperlukan untuk membangun dan mendorong terwujudnya
tujuan organisasi. Kepemimpinan yang efektif memerlukan produktivitas, kerjasama
kelompok, kegiatan yang terorganisir, semangat anggota dan koordinasi yang baik.
Seorang pemimpin harus memiliki suatu program dan perilaku baik bersama-sama
anggota kelompok tertentu, sehingga kepemimpinan mempunyai peranan sebagai
kekuatan dinamik, mendorong, memotivasi, dan mengkoordinasi dalam mencapai
1 Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,1998), hlm.2.
2
tujuan yang akan dituju. Oleh karena itu peran pemimpin sangat sentral
dalam suatu organisasi.
Penyelenggaraan pemerintahan daerah memerlukan adanya seseorang
pemimpin yang selalu mampu untuk menggerakkan bawahannnya agar dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk berpartisipasi dalam kegiatan
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Keberhasilan pembangunan akan
terlihat dari tingginya produktkifitas, penduduk makmur dan sejahtera secara
merata.2
Laki-laki sudah menjadi simbol kepemimpinan sejak jaman dahulu dan
perempuan selalu identik dengan kelembutan atau kelemahan. Oleh karena itu
pandangan tentang gen tersebut sering dijadikan perbedaan antara laki-laki dan
perempuan. Pendapat bahwa perempuan itu tidak berfikir secara logika,
mengandalkan naluri, menjadikan perempuan jarang ditempatkan diposisi penting
mekanisme yang memihak kaum laki-laki telah menyatu dalam birokrasi.
Seiring berjalannya waktu, kedudukan perempuan sudah mulai diperhatikan,
hal ini dibuktikan dengan adanya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang
Pemerintah Daerah khususnya dalam hubungannya dengan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2002 Tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 Tentang Pengangkatan PNS dalam Jabatan
Struktural, dan juga diperkuat dengan Instruksi Presiden tentang Pengarusutamaan
Gender (PUG) yaitu Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2000 dan
2 Budiman Arief, Teori Pembangunan Dunia Ketiga,(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1995).,
hlm.54.
3
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2011 tentang
Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di daerah dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
Seiring berjalannya waktu, kedudukan perempuan sudah mulai diperhatikan,
hal ini dibuktikan dengan adanya keterwakilan Perempuan di Lembaga Pemerintah
yaitu Undang-Undang No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilu Legislatif dan Undang-
undang No. 02 Tahun 2008 Tentang Partai Politik (Parpol), dimana bahwasannya
keterlibatan perempuan dalam dunia politik minimal sebesar 30 persen, terutama
untuk duduk di dalam parlemen. Bahkan dalam Pasal 8 Butir di UU No. 10 Tahun
2008, disebutkan bahwa sekurang-kurangnya 30 persen keterwakilan perempuan di
dalam kepengurusan parpol tingkat pusat sebagai salah satu persyaratan parpol untuk
menjadi peserta pemilu.
Dalam Pasal 53 UU mengatakan bahwa daftar bakal calon peserta pemilu
juga harus memuat paling sedikit 30 persen keterwakilan perempuan. Peran
masyarakat baik pria maupun wanita menjadi salah satu tiang penyangga bagi
terselenggaranya good government dan good governance dalam pelaksanaan
demokrasi, pemerataan dan keadilan. Jadi dalam Undang-undang ini terkandung
makna persamaan antara wanita dan pria baik dari segi hak maupun kewajiban
sebagai warga Negara.3
Kepemimpinan sebagai salah satu manajemen yang penting dalam mencapai
suatu tujuan organisasi, dalam kehidupan organisasi adapula fungsi-fungsi
3 Undang-Undang No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilu Legislatif dan Undang-undang No. 02 Tahun
2008 Tentang Partai Politik
4
kepemimpinan ialah bagian daripada tugas utama yang harus dilaksanakan.
Kepemimpinan di Kantor Kecamatan Paal Merah Kota Jambi yang dipimpim oleh
seorang perempuan yang membawahi 11 orang pegawai yang membutuhkan gaya
kepemimpinan yang baik sehingga membawa peningkatan dalam kinerja pegawai
dalam melayani maupun membuat prestasi dan membawa perubahan di wilayah
tersebut. Pemerintahan kecamatan yang bekerja untuk masyarakat mengalami
peningkatan yang signifikan selama dipimpin oleh camat perempuan, dimana
sebelum beliau memimpin sering ditemukan pegawai yang tidak bekerja efektif
sebagaimana mestinya, dimana para pegawai sering datang terlambat masuk kerja
dari jam kerja yang telah ditentukan, bahkan meninggalkan kantor sebelum jam kerja
berakhir. Serta fasilitas-fasilitas pendukung bagi para pegawai dalam menyelesaikan
pekerjaannya juga masih belum memadai, sehingga terkadangan mereka memberikan
pelayanan yang kurang memuaskan terhadap masyarakat. Tetapi selama dibawah
kepemimpinan camat perempuan sejak pertama kali adanya kecamatan Paal Merah
pada tanggal 1 Februari 2016 silam banyak perubahan yang di buat oleh beliau
dalam menjalankan roda kepemimpinnya.4
Faktor kepemimpinan juga mempunyai peran yang sangat penting dalam
meningkatkan kinerja pegawai karena kepemimpinan yang efektif memberikan
pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerja dalam mencapai tujuan. Pemimpin
yang terdapat di Kecamatan Paal Merah Kota Jambi adalah seorang perempuan
dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan harus mampu mencurahkan segala
perhatian kepada pegawainya, sehingga orang-orang yang dipimpinnya dapat
digerakan dan diarahkan tenaganya umtuk mencapai suatu tujuan yang telah
4 Observasi di Kantor Kecamatan Paal Merah Kota Jambi, 10 November 2019
5
ditetapkan terlebih dahulu. Dengan demikian gaya kepemimpinan dapat menjadi
pedoman yang baik dalam meningkatkan kinerja pegawai.
Gaya kepemimpinan yang efektif dibutuhkan bagi para pemimpin untuk
meningkatkan kinerja semua pegawai dalam mencapai tujuan organisasi sebagai
intansi pelayanan publik. Dengan demikian gaya kepemimpinan dapat dijadikan
pedoman yang baik dalam peningkatan kinerja pegawai. Dalam mencapai kinerja
yang baik, camat dan pegawai harus saling bekerja sama dimana mereka harus saling
menyadari tugas dan tanggung jawab masing-masing demi kemajuan bersama.
Kepemimpinan yang baik juga dapat berpengaruh terhadap kinerja
pegawainya selain memang harus adanya sumber daya manusia yang baik pemimpin
juga berperan penting terhadap kinerja pegawainya. Berdasarkan pemaparan pada
latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul “Gaya
Kepemimpinan Perempuan Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai (Studi di
Kantor Kecamatan Paal Merah Kota Jambi Provinsi Jambi)”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gaya kepemimpinan perempuan di kantor Kecamatan Paal Merah
Kota Jambi Provinsi Jambi?
2. Bagaimana dampak kepemimpinan perempuan terhadap peningkatan kinerja
pegawai di kantor Kecamatan Paal Merah Kota Jambi Provinsi Jambi?
6
C. Batasan Masalah
Untuk menghindari adanya perluasan masalah yang dibahas menyebabkan
pembahasan ini menjadi tidak konsisten dengan rumusan masalah yang telah penulis
buat sebelumnya dan agar lebih terarah, terkonsep dan tidak terjadi perluasan pada
inti pokok pembahasan yang telah penulis buat sebelumnya, oleh sebab itu penulis
memberi batasan masalah yang hanya membahas dan terfokus kepada Gaya
Kepemimpinan Perempuan Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai.
D. Tujuan Penelitian
Bertolak dari latar belakang masalah, tujuan dari penulisan skripsi ini adalah
sebagai berikut:
1. Ingin mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan perempuan di Kecamatan
Paal Merah Kota Jambi Provinsi Jambi.
2. Ingin mengetahui bagaimana kinerja pegawai di bawah kepemimpinan
perempuan terhadap peningkatan kinerja pegawai di kantor Kecamatan Paal
Merah Kota Jambi Provinsi Jambi.
E. Manfaat Penelitian
Apabila tujuan-tujuan diatas sudah terlaksana secara baik, maka penelitian ini
akan dipergunakan sebagai berikut:
1. Menjadi bahan pertimbangan untuk tahun kedepanya dalam meningkatkan kinerja
pegawai di Kecamatan Paal Merah Kota Jambi Provinsi Jambi.
2. Sebagai wahana untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang kesetaraan
Gender dalam Ilmu Pemerintahan bagi penulis den memberi sumbangsi pemikiran
7
untuk mengembangkan bidang keilmuan yang telah di dapat selama dibangku
perkuliahan.
3. Sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana strata (S1) pada Jurusan
Ilmu Pemerintahan Fakultas Syari’ah UIN sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
F. Kerangka Teori
1. Kepemimpinan
Kepemimpin secara luas meliputi proses memengaruhi dalam menentukan
tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan,
memengeruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Selain itu
mempengaruhi interprestasi mengenai peristiwa-peristiawa para pengikutnya,
pengorganisasian dan aktivitas untuk mencapai sasaran, memelihara hubungan kerja
sama dan kerja kelompok, perolehan dukungan dan kerja sama dari orang-orang
diluar kelompok atau organisasi.5
Terdapat banyak teori tentang kepemimpinan. Namun demikian, terdapat
banyak kesamaan diantara definisi-definisi tersebut yang memungkinkan adanya
pengklasifikasian terhadap definisi-definisi tersebut mengklasifikasikan pengertian
kepemimpinan sebagai salah satu konsep kepemimpinan menurut Joseph C. Rost
yang berpendapat bahwa kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang
mempengaruhi diantara pemimpin dan pengikut (bawahan) yang menginginkan
5 Veithzal Rivai, dan Deddy Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. (Jakarta:
RajaGrafindo, 2011), hlm.2.
8
perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersamanya.6 Selanjutnya pengertian
kepemimpinan lebih dipertajam lagi oleh Edwin A. Locke, yaitu sebagai berikut:
a. Kepemimpinan adalah suatu seni untuk menciptakan kesesuain paham.
Berarti setiap pemimpin melalui kerja sama yang sebaik-sebaiknya harus
mampu membuat para bawahan mencapai hasil yang telah ditetapkan.
Dengan kata lain, kepemimpinan adalah seni bagaimana membuat orang
lain mengikuti serangkaian tindakan dalam mencapai tujuan.
b. Kepemimpinan adalah suatu kepribadian yang memiliki pengaruh. Dapat
diartikan bahwa setiap pemimpin harus memiliki sifat dan watak yang
menunjukkan keunggulan, sehingga pemimpin tersebut memiliki
pengaruh terhadap bawahan.
c. Kepemimpinan adalah suatu inisiatif struktur. Definisi ini menunjukan
bahwa kepemimpinan jangan dipandang sebagai jabatan pasif. Akan
tetapi, harus berperan sebagai jabatan yang terlibat dalam suatu tindakan
memenuhi pembentukan struktur dalam interaksi sebagai bagian dari
proses pemecahan masalah bersama.7
Dari berbagai macam pendapat tentang pengertian kepemimpinan terdapat
dua kata dominan yaitu pengaruh dan mempengaruhi. Atas dasar itu dapat
didefinisikan bahwa kepemimpinan adalah rangkaian kegiatan penataan berupa
kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia
bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
6 Lijan Poltak Sinambela, Reformasi Pelayanan Publib (Teori, Kebijakan dan Implementasi), (Jakarta:
Bumi Aksara, 2006), hlm.103. 7 Ibid, hlm. 103-105
9
Kepemimpinan sering dibedakan antara “kepemimpinan sebagai kedudukan
dan kepemimpinan sebagai suatu proses sosial.8 Sebagai kedudukan, kepemimpinan
merupakan suatu kompleks dari hak-hak dan kewajiban yang dapat dimiliki oleh
seseorang atau suatu badan. Sebagai suatu proses sosial, kepemimpinan meliputi
segala tindakan yang dilakukan seseorang atau sesuatu badan yang menyebabkan
gerak dari warga masyarakat. Pada dasarnya kepemimpinan tidak membedakan siapa
pelakunya, apakah dilakukan oleh laki-laki atau perempuan. Bagi kedua-duanya
berlaku persyaratan yang sama untuk menjadi pemimpin yang baik. Perempuan
merupakan bagian dari masyarakat yang lebih besar dibandingkan laki-laki. Mereka
mempunyai kedudukan, derajat, hak serta kewajiban yangsama. Bene D. M.
Djasmoredjo9 menjelaskan “laki-laki berbeda dengan perempuan”. Pernyataan ini
dapat dikatakan berlaku universal. Perbedaan antara keduanya hanya terbatas pada
perbedaan biologis. Perempuan sering digambarkan sebagai sosok yang lembut,
cenderung mengalah, lebih lemah, kurang aktif dan keinginan untuk mengasuh.
Sebaliknya, laki-laki sering ditampilkan sebagai seseorang yang besar, dominan,
lebih kuat, lebih aktif, otonomi serta agresi. Dalam pengertian yang lain, perempuan
dapat disama artikan dengan wanita. Pada perkembangan sekarang sudah banyak
bermunculan perempuan sebagai pemimpin dalam berbagai bidang, sehingga
perempuan mempunyai tugas tambahan yaitu selain sebagai ibu rumah tangga juga
sebagai pemimpin. Reformasi di Indonesia telah memberikan harapan yang besar
bagi kaum perempuan yang selama ini terpasung dalam segala hal. Kebangkitan
kaum perempuan dalam era globalisasi pola kehidupan telah membawa perubahan
8 Ibid 9 Bene D. M. Djasmoredjo, 2004, Persepsi Karyawan Laki-laki Terhadap
Pemimpin Perempuan: Apakah Pemimpin Perempuan Lebih Bersifat Asuh Daripada
Pemimpin Laki-laki?Jurnal Widya Manajemen & Akuntansi, Vol. 4, No. 3.
10
dalam perkembangan pembangunan. Pada masa saat ini, pada diri perempuan
melekat multi peran, tidak lagi terpaku pada peranan menjadi istri atau ibu semata-
mata, tetapi telah terorientasi pada pemanfaatan kualitas eksistensinya selaku
manusia.
2. Gaya Kepemimpinan
Setiap pemimpinan pada dasarnya memiliki perilaku yang berbeda-beda
dalam memimpin bawahannya, dan perilaku pemimpin tersebut disebut dengan gaya
kepemimpinan. Dimana gaya kepemimpinan tersebut banyak mempengaruhi
keberhasilan seorang pemimpin dalam mempengaruhi bawahannya.
Gaya artinya sikap, gerakan, tingkah laku, sikap yang elok, gerak-gerik yang
bagus, kekuatan, kesanggupan untuk berbuat baik. Sedangkan gaya kepemimpinan
adalah sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk mempengaruhi bawahan
agar sasaran organisasi tercapai atau dapat pula dikatakan bahwa gaya
kepemimpinan adalah pola prilaku dan strategi yang disukai dan sering diterapkan
oleh seorang pemimpin.10
Gaya kepemimpinan merupakan dasar dalam mengklasifikasikan tipe
kepemimpinan. Gaya kepemimpinan adalah pola menyeluruh dari tindakan seorang
pemimpin, baik yang tampak maupun tidak tampak oleh bawahannya,
mengambarkan kombinasi yang konsisten dari aslafah, keterampilan, sifat, dan sikap
yang mendasari perilaku seseorang. Sehingga gaya kepemimpinan yang tepat ialah
suatu gaya yang dapat memaksimumkan produktivitas, kepuasan kerja, pertumbuhan,
10 Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm.42.
11
dan mudah menyesuaikan dengan situasi. Oleh sebab itu gaya kepemimipinan
memiliki tiga pola dasar yaitu yang mementingkan pelaksanaan tugas, hubungan
kerja sama, dan hasil yang di capai.11
3. Teori-Teori Kepemimpinan
Teori Kepemimpinan dapat dibedakan menjadi empat yaitu teori sifat, teori
perilaku, teori situasional dan teori atribusi.12
a. Teori Sifat. Studi awal tentang kepemimpinan yang dilakukan pada tahun
1940an-1950an memusatkan perhatian pada sifat-sifat dari pemimpin.
Para peneliti mencoba menemukan karakteristik-karakterisitik individual
yang membedakan pemimpin yang berhasil dan pemimpin yang yang
gagal. Ralp Stogdill mengidentifikasikan enam klasifikasi dari sistem
kepemimpinan, yaitu karakteristik fisik, latar belakang sosial, intlagensia,
kepribadian, karakteristik hubungan tugas, dan karakteristik sosial.
b. Teori Perilaku. Selama tahun1950an, ketidak puasan dengan pendekatan
teori sifat dengan kepemimpinan mendorong ilmuan perilaku untuk
memusatkan perhatiannya pada perilaku pemimpin tentang apa yang
diperbuat dan bagaimana ia melakukannya. Dasar dari pendekatan gaya
kepemimpinan diyakini bahwa pemimipin yang efektif menggunakan
gaya (style) tertentu mengarahkan individu atau kelompok untuk
mencapai tujuan tertentu. Berbeda dengan teori sifat, pendekatan perilaku
dipusatkan pada efektivitas pemimpin, bukan pada penampilan dari
pemimpin tersebut. Teori perilaku menekankan pada dua gaya
11Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, (Bandung: Rajawali Press, 2001), hlm.73. 12 Arifin Tahir, Perilaku Organisasi, (Yogyakarta: Deepublish, 2014)
12
kepemimpinan yaitu gaya kepemimpinan beorientasi tugas (task
orientation) dan orientasi pada karyawan (employ orientation). Orientasi
tugas adalah perilaku pimpinan yang menekankan bahwa tugas-tugas
dilaksanakan dengan baik dengan cara mengarahkan dan mengendalikan
secara ketat bewahannya. Orientasi Karyawan adalah perilaku pimpinan
yang menekankan pada memberikan motivasi kepada bawahan dalam
melaksanakan tugasnya dengan melibatkan bawahan dalam proses
pengambilan keputusan yang berkaitan dengan tugasnya, dan
mengembangkan hubungan yang bersahabat saling percaya mempercayai
dan saling menghormati diantara anggota kelompok.
c. Teori Situasional Selama akhir tahun 1960an, peneliti menyadari
keterbatasan dari pendekatan perilaku, maka mereka kemudian
mengembangkan suatu pendekatan baru tentang perilaku yang
memusatkan pada teori situasional yang lebih komplek. Apa yang telah
dilakukan oleh peneliti teori sifat dan perilaku telah meletakkan fondasi
yang penting untuk mempelajari kepemimpinan dalam organisasi karena
hasil dari dua pendekatan tersebut secara kuat menyarankan bahwa cara
yang efektif memimpin adalah tergantung pada situasi. Salah satu tugas
manajer yang penting adalah mendiagnose dan menilai faktor-faktor yang
mempengaruhi efektivitas kepemimpinanya. Mendiagnose meliputi
mengidentifikasi dan memahami faktor-faktor yang berpengaruh. Situasi
yang perlu didiagnose oleh manajer meliputi empat bidang, karakteristik
manajerial, karakteristik bawahan, struktur kelompok dan sifat tugas, dan
faktor-faktor organisasi.
13
d. Teori Keatribusian. Menurut model ini, bahwa pemimpin pada dasarnya
adalah pengolah informasi. Dengan demikian pemimpin akan mencari
berbagai informasi tentang mengapa sesuatu itu terjadi, dan mencoba
mencari penyebabnya yang akan dipergunakan sebagai pedoman perilaku
pemimpin.
G. Tinjauan Pustaka
Penelitian yang terkait dengan pengaruh kepemimpinan perempuan ada
beberapa penelitian yang sesuai seperti judul penelitian berikut ini:
Pengaruh Kepemipinan Perempuan Terhadap Kualitas Akademik Pada
Program Studi Manajemen Bisnis Telokomunikasi dan Informatika (MBTI) Fakultas
Ekonomi Bisnis Universitas Telkom oleh Nur Aulia, Anthon Rustono Agustus 2016.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Jenis data yang
dipakai adalah data cross sectational. Teknik analisis data yang digunakan pada
penelitian ini adalah regresi linier berganda. Populasi dari penelitian ini adalah
mahasiswa MBTI Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Telkom angkatan 2012.
Teknik sampling yang digunakan adalah Nonprobability Sampling dengan
menggunakan metode Purposive Sampling. Sampel dari penelitian ini adalah
mahasiswa angkatan 2012 yang aktif di UKM, Organisasi dan Lembaga Keagamaan.
Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan sekunder,
yakni penyebaran angket dan data indeks prestasi mahasiswa angkatan 2012 periode
2012 hingga 2015.
14
Dalam penelitian ini terdapat enam nilai yang menjadi model kepemimpinan
perempuan yang menurutnya adalah model kepemimpinan yang diperlukan pada
saat ini. Keenam nilai itu adalah penetapan arah, mempengaruhi orang lain,
pembentukan tim, pengambilan resiko, kemampuan memotivasi, dan kecerdasan
emosi. Dalam penelian ini mencantumkan pendapat dari ahli, Lois mengatakan,
sesungguhnya seorang pemimpin wanita yang sukses mempunyai kemampuan:
a. Menciptakan visi, membariskan orang di belakangnya, dan mengembangkan
rencana untuk diakukannya.
b. Mengkomunikasikannya dengan cara yang menimbulkan kepercayaan dan
keyakinan.
c. Memotivasi pengikut untuk mendukung usaha yang dibutuhkan guna
mencapai tujuan organisasi.
d. Membangun tim yang memahami dan menghargai saling ketergantungan dan
sinergis.
e. Memperlihatkan kecerdasan emosi.
f. Mengambil risiko yang akan menguntungkan organisasi.
g. Mengembangkan jaringan yang kuat dan akan mendukung pencapaian tujuan
serta keberhasilan profesional.13
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Perempuan Terhadap Kinerja Karyawan di Pt.
AIA Chandra Utama Aagency Kupang Dian Mayasari Agora, Vol. 4, No.1, (2016)
13 Frankel, Lois P. 2007. See Jane Lead: 99 Kiat Sukses Memimpin Bagi Perempuan. Jakarta:
Gramedia PustakaUtama.
15
Pada penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, paradigma kuantitatif
menekankan pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka
(numerical) dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Penelitian ini
merupakan penelitian kausal yang merupakan tipe penelitian dengan karakteristik
masalah berupa sebab akibat antara 2 variabel atau lebih.
Dalam penelitian ini dibahas juga mengenai gaya kepemimpinan perempuan
meliputi empat dimensi, yaitu: mendorong partisipasi, berbagi kekuasaan dan
informasi, mengajak orang lain meningkatkan nilai pribadinya, dan memberi
kesempatan orang lain bangga pekerjaan. Secara keseluruhan nilai rata-rata dari
komponen mendorong partisipasi adalah sebesar 3,83 artinya bahwa pemimpin
perempuan di PT. AIA Chandra Utama Agency Kupang dinilai memiliki
kemampuan tinggi dalam mendorong partisipasi karyawan.
Nilai rata-rata dari komponen berbagi kekuasaan dan informasi adalah
sebesar 3,73 artinya bahwa pemimpin perempuan di PT. AIA Chandra Utama
Agency Kupang dinilai memiliki kemampuan tinggi untuk berbagi kekuasaan dan
informasi dengan karyawan di perusahaan. Nilai ratarata secara keseluruhan dari
komponen mengajak orang lain meningkatkan nilai pribadinya sebesar 3,66 juga
kategori tinggi, artinya pemimpin perempuan di PT. AIA Chandra Utama Agency
Kupang dinilai memiliki kemampuan tinggi untuk mengajak orang lain
meningkatkan nilai pribadinya.
Penjelasan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan perempuan terhadap
kinerja karyawan didasarkan pada keluaran regresi linier mengenai uji pengaruh
tersebut. Gaya kepemimpinan perempuan dinyatakan memiliki pengaruh sebesar
16
61% terhadap kinerja karyawan. Hasil pengujian pengaruh, secara statistik
dinyatakan bahwa gaya kepemimpinan perempuan secara signifikan berpengaruh
terhadap kinerja karyawan, artinya tinggi rendahnya penilaian karyawan terhadap
gaya kepemimpinan perempuan di PT. AIA Chandra Utama Agency Kupang
memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi rendahnya kinerja karyawan.
Berdasarkan pada pengujian hipotesis sehingga diperoleh data bahwa terdapat
pengaruh nyata atas pengaruh gaya kepemimpinan perempuan terhadap kinerja
karyawan tersebut, didukung oleh Shape (2000) bahwa gaya kemampuan perempuan
memiliki efektifitas lebih tinggi khususnya dalam kemampuan memotivasi,
kemampuan komunikasi, kemampuan menciptakan kondisi lingkungan kerja yang
positif, kemampuan berpikir strategis, kemampuan mendengarkan keluhan bawahan,
dan kemampuan mengenalisis isu-isu terkini. Berbagai kelebihan dari gaya
kepemimpinan perempuan tersebut mendukung terhadap kinerja karyawan, karena
ketika karyawan merasa dihargai oleh pimpinan mendorong karyawan untuk
berperilaku positif dalam pekerjaan sehingga mendukung kinerja karyawan.
Pengaruh Kepemimpinan Perempuan terhadap Kinerja Karyawan dengan
Komitmen Organisasi sebagai Variabel Intervening di Politeknik Maritim Negeri
Indonesia Semarang Muhammad Siswandi 2014/2015.
Pendekatan penulisan pada penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif yang digunakan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan perempuan
terhadap kinerja karyawan Politeknik Polimarin Semarang, dengan bantuan statistic
yaitu analisis regresi. Sedangkan untuk menjabarkan data-data deskriptif dijawab
secara kualitatif. Penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan untuk
17
mengetahui secara langsung respon atau tanggapan dari responden. Karena
melakukan penelitian langsung ke instansi yang dijadikan obyek penelitian yaitu
Politeknik Maritim Negeri Indonesia Semarang.
Penelitian empiris ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh
kepemimpinan perempuan yang meliputi mother, seductress, pet dan iron maiden
baik secara parsial maupun simultan terhadap komitmen organisasi dan kinerja,
penelitian ini juga menjelaskan pengaruh tidak langsung kepemimpinan perempuan
yang meliputi mother, seductress, pet dan iron maiden terhadap kinerja melalui
variabel komitmen organisasi, Metode penulisan pada penelitian ini menggunakan
metode kuantitatif dengan pendekatan survey. Penelitian ini di lakukan di Politeknik
Maritim Negeri Indonesia. Jl. Pawiyatan luhur 1/No.1 Bendan Dhuwur Semarang
50233, dengan jumlah sampel sebanyak 36 karyawan.
Berdasarkan hasil pengaruh langsung dan tidak langsung dari kepemimpinan
perempuan yang terdiri dari Mother, Seductress, Pet dan Iron Maiden terhadap
kinerja karyawan melalui komitmen organisasi diperoleh hasil bahwa pengaruh
langsung lebih besar dibandingkan pengaruh tidak langsungnya, terkecuali pada
pengaruh dari kepemimpinan perempuan (iron maiden) terhadap kinerja yang
menunjukkan bahwa pengaruh tidak langsungnya lebih besar jika dibandingkan
dengan pengaruh langsungnya, sehingga “Pengaruh secara langsung (kepemimpinan
perempuan yang terdiri dari Mother, Seductress, Pet dan Iron Maiden terhadap
kinerja karyawan) mempunyai pengaruh lebih besar daripada pengaruh secara tidak
langsung dimana kepemimpinan perempuan mempengaruhi kinerja melalui
komitmen organisasi” belum sepenuhnya terbukti.
18
Oleh karena itu kepemimpinan dalam hal ini kepemimpinan perempuan
sangat diperlukan bila organisasi ingin sukses. Seperti telah diungkapkan di atas
bahwa kepemimpinan perempuan mempunyai pengaruh terhadap kinerja bawahan
untuk memiliki kinerja melebihi apa yang seharusnya atau melebihi level minimum
organisasi. Gaya kepemimpinan perempuan yang efektif akan tercermin pada tinggi
rendahnya kinerja bawahan bawahannya. Feminitas yang dimiliki perempuan atau
the mother (sayang seperti ibu) sebagai suatu gaya kepemimpinan perempuan
mendorong perempuan berhasil meningkatkan kinerja karyawannya. Di sisi lain
pandangan maskulinitas seperti iron maiden (keras dan kaku) bukanlah gaya yang
secara optimal untuk meningkatkan kinerja karyawan (Setiawati, 2010).
Dalam konteks Politeknik Maritim Negeri Indonesia, peran pimpinan menjadi
sangat penting, mengingat kondisi yang terjadi selama ini, Politeknik Maritim
Negeri dipercaya untuk menciptakan sumber daya manusia yang ahli di bidang
Industri Pelayaran Nasional oleh karena itu kepemimpinan Politeknik Maritim
Negeri sangatlah penting. Cukup mengejutkan bahwa pemimpin Polimarin adalah
seorang perempuan. Adanya sentuhan kepemimpinan perempuan yang baik akan
mampumenciptakan komitmen tinggi dari karyawan Polimarin. Komitmen sumber
daya manusia Polimarin ini akan tercermin dalam kinerja karyawan mengelola
Polimarin untuk mencetak lulusan unggul dalam industri pelayaran.
Oleh karena itu kepemimpinan, dalam hal ini kepemimpinan perempuan
sangat diperlukan bila organisasi ingin sukses. Seperti telah diungkapkan di atas
bahwa kepemimpinan perempuan mempunyai pengaruh terhadap kinerja bawahan
untuk memiliki kinerja melebihi apa yang seharusnya atau melebihi level minimum
19
organisasi. Gaya kepemimpinan perempuan yang efektif akan tercermin pada tinggi
rendahnya kinerja bawahan bawahannya. Feminitas yang dimiliki perempuan atau
the mother (sayang seperti ibu) sebagai suatu gaya kepemimpinan perempuan
mendorong perempuan berhasil meningkatkan kinerja karyawannya. Di sisi lain
pandangan maskulinitas seperti iron maiden (keras dan kaku) bukanlah gaya yang
secara optimal untuk meningkatkan kinerja karyawan (Setiawati, 2010).
Tujuan penelitian tersebut sama dengan apa yang akan penulis teliti tetapi
perbedaanya terdapat pada objek kajian penelitiannya penulis mengambil objek di
Kantor Kecamatan Paal Merah Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan metode
kualitatif deskriptif dengan judul “Gaya Kepemimpinan Perempuan Dalam
Meningkatkan Kinerja Pegawai”. Fokus pembahasan dalam penelitian ini adalah
kinerja pegawai yang kemudian akan di bahas juga tentang pengaruh kepemimpinan
seorang perempuan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengulas persepektif dalam
menyikapi peran perempuan yang mempunyai peran ganda, yaitu menjadi seorang
ibu sekaligus istri serta juga bekerja di luar sebagai pemimpin lembaga atau
organisas
20
BAB II
METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan suatu sarana pokok dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta seni.14 Metode penelitian adalah suatu proses
penelitian atau pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu
penomena sosial dan masalah manusia.15
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
A. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif yaitu untuk
mengetahui atau menggambarkan kenyataan dari kejadian yang diteliti.16 Sehingga
memudahkan penulis untuk mendapatkan data yang objektif dalam rangka
mengetahui Pengaruh Kepemimpinan Perempuan Terhadap Kinerja Pegawai.
Menurut sugiyono menyatakan bahwa “Metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai
lawannya adalah eksperimen) diamana peneliti adalah sebagai instrument kunci”.
Kualitatif adalah suatu rencan dan cara yang akan digunakan peneliti untuk
meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperiment)17
dimana peneliti adalaha sebagai instrument kunci, tekhnik pengumpulan data yang
dilakuakan secara gabungan, analisis data yang bersifat kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi
14 Zainudin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2014), hlm.17. 15 Iskandar, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Gaung Persada, 2009), hlm.11. 16 Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2011),
hlm.22. 17 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. (Bandung : Alfabeta, 2009), hlm.9.
21
Penelitian ini bersifat deskriptif, metode ini adalah metode yang
menggambarkan suatu data yang akan dibuat, baik dari penulis maupun secara
kelompok. Ciri-ciri metode diskriptif adalah memusatkan diri pada masa sekarang
dan masalah-masalah yang aktual, dan kemudian data yang dikumpulkan disusun,
dijelaskan dan dianalisis.18
B. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 (dua) jenis sumber data yaitu:
a. Data primer
Data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang
diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek
yang dapat dipercaya,19 yang di peroleh atau dikumpulkan langsung dilapangan
oleh yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan memerlukannya. Data
primer ini disebut juga sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data.20 Data primer yang peneliti maksud adalah informasi-informasi
yang diperoleh secara langsung yang dilakukan dengan observasi dan
wawancara. Adapun yang dijadikan data primer adalah data yang sifatnya
berkaitan dengan obyek penelitian
. 18Sayuti Una, (Ed.), Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), (Jambi: Syariah Press, 2011), hlm.251. 19 Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006),
hlm.16. 20 Djaman Satori, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,2011), hlm.542.
22
b. Data Skunder
Data sekunder, yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpulan data21. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah segala
data yang berasal dari sumber data primer yang dapat memberikan dan
melengkapi serta mendukung informasi terkait dengan obyek penelitian baik dari
referensi-referensi buku, internet, dan hasil penelitian yang telah disusun
menjadi dokumen.
2. Sumber data
Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber subjek dari mana data
dapat diperoleh. Sumber data dalam kualitatif ini adalah orang atau narasumber.
Posisi narasumber sangat penting, bukan hanya sekedar memberi respon
melainkan juga sebagai pemilik informasi.22 Jadi sumber data dalam penelitian ini
adalah orang atau narasumber dalam peningkatan kinerja pegawai di kecamatan
Paal Merah.
C. Instrumen Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ilmiah dapat dilakukan dengan berbagai
terknik, namun dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah:
1. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap
gejala-gejala yang teliti. Observasi menjadi salah satu teknik pengumpulan
21 Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006,
hlm.18. 22 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, (Jakarta: Erlangga, 2009), hlm.86.
23
data apabila sesuai dengan tujuan penelitian, dirancanakan dan dicatat secara
sistematis, serta dapat dikontrol keandalan (reliabilitas dan kesahihan
Validasinya).23 Tanpa mengakibatkan perubahan pada kegiatan atau aktivitas
yang bersangkutan dan tentu saja dalam hal ini tidak menutupi dirinya selaku
penelitian.
Contoh data yang penulis dapatkan melalui observasi adalah Arsip
Kecamatan Paal Merah Kota Jambi
2. Wawancara
Syamsudin dan Vismaia S.Damainti menyatakan wawancara adalah
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab,
sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.24
Wawancara digunakan apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan
untuk menemukan permasalahan yang diteliti, tetapi apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Wawancara yang
digunakan dalam penelitian adalah wawancara semi terstruktur dimana
pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan wawancara terstruktur.
Wawancara terstruktur yaitu bila peneliti atau pengumpulan data telah
mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.25
23 Husaini Usman, dan Purnomo Setiady, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta:Bumi Aksara,2009),
hlm.52. 24 Syamsudin dan Vismaia S.Damainti, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa.(Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009), hlm.238. 25 Ibid, hlm.239.
24
Contoh data yang penulis dapatkan melalui wawancara mengenai gaya
kepemimpinan perempuan yang ada di kantor Kecamatan Paal Merah Kota
Jambi.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang.26 Nasution juga mengatakan dokumentasi adalah pengumpulan
data dengan cara mengalir atau mengambil data-data dari catatan,
dokumentasi, administrasi yang sesuai dengan masalah yang diteliti.27 Dalam
hal ini dokumentasi diperoleh melalui dokumen-dokumen atau arsip-arsip
dari lembaga yang diteliti. Dokumentasi dalam penelitian sebagai sumber
data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan
untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk mengamalkan.
Dokumentasi yang penulis dapatkan ialah mengenai bagan struktur Kantor
Kecamatan Paal Merah, dan beberapa dokumtasi yang dibutuhkan untuk data
pendukung penulisan skripsi ini.
Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber di
Kantor Kecamatan Paal Merah Kota Jambi, dari arsip dan dokumen yang
berada di kantor, adanya hubungan dengan penelitian.
26 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R& D, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm.329.
27 Nasution. Metedologi Research Penelitian Ilmia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hlm.143.
25
D. Analisis data
Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya
dalam unit-unit, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting yang akan
dipelajari dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Menurut Bogdan sebagaimana dikutip oleh sugiyono analisis data adalah mencari
dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari wawancara, catatan
lapangan dan bahan-bahan lain.28
Analisis data dilakukan dengan menguji kesesuaian antara data yang satu
dengan data yang lain. Fakta atau informasi tersebut kemudian diseleksi dan
dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaaan yang penuh makana. Analisis data
merupakan langkah yang terpenting dalam suatu penelitian. Data yang telah
diperoleh akan dianalisis pada tahap ini sehingga dapat ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini menggunakan tekhnik analiss model Miles and Huberman.
Menurut Miles and Huberman di dalam buku Sugiyono mengemukaan bahawa
“aktivitas analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara
terus menerus sampai tuntas, sehingga data nya sudah jenu.”29
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis data kualitatif deskriptif. Analisis data kualitatif merupakan bentuk
penelitian yang bersifat atau memiliki karakteristik bahwa datanya dinyatakan dalam
keadaan yang sewajarnya dan sebagaimana adanya.30
28 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, hlm.90. 29 Ibid., hlm.95. 30 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Jakarta: Gajah Mada Universitas Press, 1993),
hlm.174.
26
a. Penyusunan Data
Penyusunan data ini dimaksud untuk mempermudah dalam menilai
apakah data yang dikumpulkan itu sudah memadai atau belum dan data
yang didapat berguna atau tidak dalam penelitian sehingga dilakukan
seleksi penyusunan. 31
b. Klasifikasi Data
Klasifikasi data dimaksudkan sebagai usaha untuk menggolongkan
data yang didasarkan pada kategori yang diteliti. Penggolongan ini
disesuaikan dengan sub-sub permasalahan yang telah dibuat sebelumnya
berdasarkan analisa yang terkandung dalam penelitian itu sendiri.
c. Pengelolaan Data
Setelah semua data dan fakta dimaksudkan sebagai usaha untuk
menggolongkan data yang didasarkan pada kategori yang diteliti.
Penggolongan ini disesuaikan dengan sub-sub permasalahan yang telah
dibuat sebelumnya berdasarkan analisa yang terkandung dalam masalah itu
sendiri.
d. Penyimpulan Data
Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghubungkan data atau fakta
yang satu dengan yang lain sehingga dapat ditarik kesimpulan dan jelas
kegunaanya. Langkah ini dilakukan dalam analisis data kualitatif yaitu
penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan
31 Mohammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Angkasa, 1985), hlm.151.
27
masih bersifat sementara, dan akan apabila tidak dikemukakan bukti yang
kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.32
Terealisasinya keempat metode analisis data ini setelah semua data-
data yang diperlukan dan dibutuhkan sudah diperoleh, kemudian akan di
filter mana data yang dibutuhkan atau diperlukan untuk menyelesaikan
penelitian ini dan mana yang tidak di perlukan. Dari data yang diperoleh,
penulis dapat mengambil makna dari hasil penelitian dan dapat
menyimpulkanya.
E. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan pemahaman secara berurutan, pembahasan dalam
penulisan skripsi mempunyai sistematika sebagai berikut:
Pembahasan diawali dengan Bab I, Pendahuluan. Bab ini pada hakikatnya
menjadi pijakan bagi penulis skripsi. Bab ini berisikan tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,
kerangka teori dan tinjauan pustaka.
Kemudian pada Bab II, membahas tentang metode penelitian dalam
pembutan skripsi dengan sub-sub tempat dan waktu penelitian, pendekatan
penelitian, jenis dan sumber data, instrumen pengumpulan data, analisis data
sistematika penulisan dan jadwal penelitian. Untuk mempermudah penulis dalam
menggunakan waktu dengan tepat maka dibuat jadwal penelitian dalam sub-sub ini
agar penelitian dalam penlisan ini selesai teepat pada waktunya.
Dalam Bab III berisi tentang gambaran umum Kecamatan Paal Merah.
Selanjutnya dalam Bab IV berisi tentang pembahasan dan hasil penelitian.
32 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm.252.
28
Pembahasan ini diakhiri dengan Bab V yaitu bab penutup yang terdiri dari
kesimpulan dan saran-saran serta dilengkapi dengan daftar pustaka, lampiran dan
curriculum vitae. Kesimpulan ditarik dari pembuktian dan dari uraian yang telah
ditulis terdahulu dan berkaitan erat dengan pokok masalah. Kesimpulan bukan
resume dari apa yang ditulis dahulu kesimpulan adalah jawaban masalah dari data
yang telah diperoleh.
29
F. Jadwal Penelitian
Untuk memudahkan penulis dalam melakukan penelitian, maka penulis
menyusun agenda secara sistematis yang terlihat pada tabel jadwal penelitian sebagai
berikut :
Tabel 1 Jadwal Penelitian
Tahun 2019 Tahun 2020
No Kegiatan Septembe
r Oktober Desember Januari Februari Juni Agustus
Septembe
r
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan
Judul x x
2 Pembuatan
Proposal x x
3
Perbaikan
Proposal
dan
Seminar
X X X x x X
4 Surat Izin
Riset x
5 Pengumpu
lan Data x X
6
Pengolaha
n dan
Analisis
Data
x x
7 Pembuatan
Laporan x X
8
Bimbingan
dan
Perbaikan
X x
9
Agenda
dan Ujian
Skripsi
10
Perbaikan
dan
Penjilidan
30
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat Kecamatan Paal Merah
Kecamatan Paal Merah Kota Jambi terbentuk dan didirikan berdasarkan
peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 12 Tahun 2008 tentang pembentukan
organisasi Kecamatan dan Kelurahan Kota Jambi33, peraturan Walikota Jambi
Nomor 32 Tahun 2009 tentang Tugas Camat, Sekretariat dan Tugas Seksi, Sub Seksi,
Sub Bagian serta tata kerja Pada Kantor Camat Kota Jambi.34
Kecamatan Paal Merah yang merupakan pemekaran wilayah berdasarkan
Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 13 Tahun 2014 Tentang Pembentukan
Kecamatan Alam barajo, Kecamatan Danau Sipin, dan Kecamatan Paal Merah.
Sebagai kecamatan yang baru tentu harus menyesuaikan pelayanan yang dihadapkan
kepada berbagi macam tuntutan pelayanan yang wajib dilaksanakan dengan segala
keterbatasan, terutama jumlah aparatur yang memang belum optimal terutama pada
pelayanan umum, namun hal ini tidak menjadi alasan bagi kecamatan untuk tidak
melayani masyarakat dengan jumlah sekitar 105.042 jiwa hal ini menjadi tantangan
tersendiri untuk melayani masyarakat terutama pada administrasi kependudukan
yang mengalami perubahan alamat pada identitas baik itu Kartu Tanda Penduduk
(KTP) dan Kartu Keluarga (KK) setelah pemekaran wilayah kecamatan,
sebagaimana diatur dalam undang-undang nomor 23 tahun 2003 mengenai
administrasi kependudukan, yang menjadi kendala utama pada pelayanan masyarakat
33 Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 12 34 Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 32
31
adalah alat perekam KTP dan Pencetak KK yang masih bergabung di UPT
Dukcapil kantor Kecamatan Jambi Selatan selaku kecamatan induk.
B. Monografi Kecamatan Paal Merah
1. Kondisi Geografis Daerah35
Kecamatan ini Memiliki peran yang penting sebagai wilayah strategis
Kota Jambi karena berada di pintu gerbang utama Provinsi Jambi yang
melalui jalur udara karena kawasan Bandar Udara Sultan Thaha berada di
wilayah Kelurahan Paal Merah dan Kelurahan Lingkar Selatan dan
berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RT) Kota Jambi, Kecamatan Paal
Merah berada dikawasan Pengembangan Perumahan, industri dan
pergudangan yang didukung oleh jalan utama lingkar luar kota yang
terkoneksi dengan jalur utama pelabuhan Peti Kemas Talang Duku Jambi
sebagai penunjang perdagangan nasional dan internasional Provinsi Jambi.
2. Gambaran Umum Demografis
Batas Batas Administrasi Kecamatan Paal Merah ;
Sebelah Barat : Kecamatan Jambi Selatan dan Jambi Timur
Sebelah Selatan : Kecamatan Kota Baru
Sebelah Utara : Kabupaten Muaro Jambi
Sebelah Timur : Kabupaten Muaro Jambi
Adapun peta wilayah Kecamatan Paal Merah sebagai berikut :
35 Arsip Kecamatan Paal Merah Tahun 2019
32
Gambar 1
Peta Kecamatan Paal Merah di Wilayah Kota Jambi
Luas wilayah Kecamatan Paal Merah 25.29 Km2 yang terbagi atas lima (5)
kelurahan dan 240 Rukun Tetangga dan jumlah penduduk 105.042 jiwa
terdiri dari laki-laki 53.344 dan perempuan 51.698 jiwa dan structural usia 0-
15 tahun berjumlah 28.250 Jiwa untuk usia 16-30 tahun berjumlah 26.094
jiwa dan untuk usia 31 tahun ke atas 50.698 jiwa dengan luas wilayah 25.29
Km2 terbagi dari 5 (lima) Kelurahan, Kecamatan Paal Merah sebagai wilayah
yang baru dimekarkan terbagi menjadi lima (5) Kelurahan antara lain
Kelurahan Talang bakung, Kelurahan Eka Jaya, Kelurahan Payo selincah,
Kelurahan Lingkar Selatan, Kelurahan Paal Merah.
33
C. Kondisi Wilayah Kecamatan Paal Merah
1. Sarana dan Prasarana Umum
Untuk menunjang kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya,
Kantor Kecamatan Paal Merah dilengkapi dengan sebidang tanah untuk
bangunan kantor seluas ± 1500 m2 dengan 1 (satu) bangunan gedung kantor,
Sedangkan untuk sarana dan prasarana Kecamatan memiliki kendaraan dinas
yang terdiri dari 2 (dua) unit kendaraan roda empat dan 8 (delapan) unit
kendaraan roda dua.
ketersediaan sarana dan prasarana umtuk meningkatkan pelayanan dan
pelaksanaan tugas pada Kecamatan Paal Merah Kota Jambi dengan tabel
berikut :
Tabel 2
Sarana dan Prasarana
No
Nama Barang
Jumlah
Barang/
Register
Keadaan Barang
Keterangan Baik
Kuran
g baik
Rusak
Berat
1 2 3 4 5 6 7
1
Genset/Portable Generating
Set
1 Unit B - -
Kantor Camat Paal Merah
2 Kursi Rapat 100 Unit
B - -
Aula Kantor Camat Paal
Merah
34
3 AC 1 Unit
B - - Pelayanan Umum
4 Meja Rapat 1 Unit
B - -
Aula Kantor Camat Paal
Merah
5 Teralis Ruangan Kantor 1 Paket
B - - Kantor Camat Paal Merah
6 Filling Kabinet 2 Unit
B - -
1. Ruangan Ketua PKK
2. Sekcam
7 Almari Arsip 4 Unit
B - -
1. 2 Unit : Kasubbag Umum
dan Kepegawaian
2. 2 Unit : Kasubbag
Perencanaan Keuangan
8 Umbul-umbul Kecamatan 50 Unit
B - - Kantor Camat Paal Merah
9
Racun Api/Alat
Pemadam/Portable
1 Unit B - - Kantor Camat Paal Merah
10 Almari Arsip Kecamatan 8 Unit
B - -
1. 1 Unit : Sekcam
2. 1 Unit : Kasubbag
Perencanaan Keuangan
3. 1 Unit : Kasi Trantib
4. 1 Unit : Kasubbag Umum
dan Kepegawaian
5. 1 Unit : Kasi PMK
6. 1 Unit : Kasi Pelum
7. 1 Unit : Kasi
Pemerintahan
8. 1 Unit : Kasi Kesos
35
11
Pojok Menyusui Kelurahan
Eka Jaya
1 Paket B - - Kantor Lurah Eka Jaya
12
Pojok Menyusui Kelurahan
Talang Bakung
1 Paket B - - Kantor Lurah Talang Bakung
13
Matras Puzzle Kelurahan
Eka Jaya
1 Paket B - - Kantor Lurah Eka Jaya
14
Matras Puzzle Kelurahan
Talang Bakung
1 Paket B - - Kantor Lurah Talang Bakung
15 Pojok Menyusui Kecamatan 1 Paket
B - -
Kantor Camat Paal Merah
(Pelayanan Umum)
16
Almari Pojok Baca Kelurahan
Eka Jaya
1 Unit B - - Kantor Lurah Eka Jaya
17
Almari Pojok Baca Kelurahan
Talang Bakung
1 Unit B - - Kantor Lurah Talang Bakung
18
Almari Pojok Baca
Kecamatan
1 Unit B - -
Kantor Camat Paal Merah
(Pelayanan Umum)
19 Meja Staf 3 Unit
B
-
-
1. 1 Unit : Kasubbag Umum
dan Kepegawaian
2. 1 Unit : Kasubbag
Perencanaan Keuangan
3. 1 Unit : Kasi Trantib
20 Kursi Putar 10 Unit B - -
1. 1 Unit : Sekcam
2. 1 Unit : Kasubbag
Perencanaan Keuangan
3. 1 Unit : Kasi Trantib
36
4. 3 Unit : Kasubbag Umum
dan Kepegawaian
5. 1 Unit : Kasi PMK
6. 1 Unit : Kasi Pelum
7. 1 Unit : Kasi
Pemerintahan
8. 1 Unit : Kasi Kesos
21 Lemari Berangkas 1 Unit
B - -
Kasubbag Perencanaan
Keuangan
22
Sarana Permainan Anak
Pelayanan Umum Kecamatan
1 Paket B - - Kasi Pelayanan Umum
23 Komputer/PC 2 Unit
B - -
1. Kassubag Umum &
Kepegawaian.
2. Sekcam
24 Laptop 1 Unit B - -
Kassubag Umum &
Kepegawaian.
25 Printer A4 1 Unit
B - - Sekcam
26 Komputer/PC 1 Unit
B - - Kasi Pelayanan Umum
27
Tablet Alat Survey
Kepuasaan Masyarakat
Pelayanan Publik (DISPLAY)
3 Unit B - -
1. 1 unit = Kasi Pelayanan
Umum.
2. 1 unit = Kantor Lurah
Eka Jaya.
3. 1 unit = Kantor Lurah
Talang Bakung
37
28
Interkoneksi Komputer
Kecamatan
1 Paket B - - Kantor Camat Paal Merah
29
Koneksi Absen Online
Kelurahan Talang Bakung
1 Set B - - Kantor Lurah Talang Bakung
30
Koneksi Absen Online
Kelurahan Eka Jaya
1 Set B - - Kantor Lurah Eka Jaya
31 Tempat Parkir Kendaraan 1 Paket B - -
Halaman Parkir Kantor
Camat Paal Merah
2. Potensi unggulan Kecamatan
Letak geografis Kecamatan Paal Merah yang berdasarkan Rencana Tata
Ruang Wilayah (RT) Kota Jambi berdasarkan Peraturan Daerah (Perda)
Nomor 09 Tahun 2013 termasuk dalam rencana struktur ruang
pengembangan sistem pusat pelayanan, Dimana dalam pembagian wilayah
Kota (BWK) Kecamatan Paal Merah termasuk dalam BWK III dengan
fungsi utama sebagai kegiatan industri/pergudangan, permukiman dan
bandar udara yang mana merupakan kawasan strategis dimana kecamatan
Paal merah merupakan kawasan pengembangan rencana strategies
transportasi udara dimana kawasan bandar udara Sultan Thaha yang masuk
pada kawasan Kelurahan Paal Merah dan Talang Bakung hal ini membuat
kawasan dua kelurahan ini sangat penting bagi pintu gerbang Propinsi Jambi
melalui jalur udara.
38
D. Susunan Organisasi dan Tupoksi Kecamatan Paal Merah
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 32 tahun 2009 SKPD Kecamatan Paal
Merah sebagai unsur perangkat daerah Kota Jambi bertugas bertugas membantu
kepala daerah dalam melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang
dilimpahkan oleh kepala daerah, meliputi penataan pemerintahan, perencanaan,
pengawasan dan pengendalian pembangunan, pembinaan dan pemberdayaan
masyarakat, mewujudkan ketentraman dan ketertiban, kesekretraiatan/ketatausahaan
dan tugas jabatan fungsional di Kecamatan serta melaksankan tugas-tugas lain yang
di berikan oleh kepala Daerah sesuai bidang tugasnya.
Adapun fungsi SKPD Kecamatan Paal Merah dalam melaksanakan tugas
pokok diatas, adalah sebagai berikut :36
1. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan
ketertiban umum;
3. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-
undangan;
4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan
umum;
5. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan tingkat
Kecamatan;
6. Membina penyelenggaraan pemerintahan kelurahan dan melaksakan
pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau
yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan kelurahan;
36 Arsip Kecamatan Paal Merah Tahun 2019
39
7. Melaksankan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh
Walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah yang
meliputi aspek perizinan, penetapan, penyelenggaraan dan
kewenangan lain yang dilimpahan;
Dalam melaksankan fungsinya,Struktur Organisasi SKPD Kecamatan Paal
Merah dipimpin oleh Camat yang membawahi sekretaris dan para kepala seksi (kasi)
dan kepala sub bagian (kasubbag), sebagaimana terdata dalam struktur organisasi
dibawah ini :37
Gambar 2
Bagan Struktur Organisasi Kecamatan Paal Merah
Berdasarkan Peraturan Walikota Jambi Nomor 61 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja pada Kecamatan
Tipe A dan Tipe B di kota Jambi. Camat sebagai perangkat daerah yang dipimpin
oleh Camat, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui
37 ibid
40
Sekretaris Daerah. Kecamatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian
kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk
menangani sebagian urusan otonomi daerah.
Kecamatan Paal Merah juga berusaha untuk mewujudkan citra kelembagaan
melalui penetapan Visi, yaitu : “Kecamatan Paal Merah Sebagai Pusat
Perekonomian Terpadu Berbasis Masyarakat Rukun Damai dan
Berbudaya, Paal Merah Yang Tertib, Mandiri Dan Partisipatif Melalui
Masyarakat Berakhlak”.
Sebagai upaya mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan Misi, yaitu :
1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan daerah yang bersih,
transparan, akuntabel dan partisipatif yang beriorientasi pada
pelayanan publik;
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, terdidik,
berbudaya, agamis dan berkesetaraan gender;
3. Menjaga situasi daerah yang kondusif, toleransi, antar umat beragama
dan kesadaran hukum masyarakat;
4. Meningkatkan daya saing daerah melalui optimalisasi pembangunan
ekonomi kerakyatan yang didukung oleh penerapan ilmu
pengetahuan, teknologi dan inovasi (IPTEKIN) berwawasan
lingkungan;
5. Meningkatkan akuntabilitas dan kualitas infrastruktur umum,
pengelolaan energi dan sumber daya alam yang berkeadilan dan
berkelanjutan.
41
6. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
Selanjutnya, dalam rangka pencapaian visi dan misi ini ditetapkan tujun dan
sasaran yang dijabarkan dalam arah kebijakan 8 (delapan) program serta 30 (tiga
pulu) indikasi kegiatan yang masing-masing dilaksanakan. Dengan adanya target
kinerja terbangun suatu koridor yang akan memberikan arahan dalam
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Paal Merah.38
Indikator kinerja Kecamatan Paal Merah juga mengacu pada tujuan dan
sasaran RPJMD yang tercantum di tabel ini:39
Tabel 3
Indikator Kinerja Kecamatan
No
Indikator
Kondisi
Kinerja pada
Awal
RPJMD
(2018)
TARGET INDIKATOR DAN
ANGGARAN
Kondisi Kinerja
pada Akhir
Periode RPJMD
(2023)
2019 2020 2021 2022 2023
1. Indek
Kepuasan
Masyarakat
Terhadap
Pelayanan
83% 85% 89% 92% 95% 98% 98%
38 Arsip Kecamatan Paal Merah Tahun 2019 39 Arsip Kecamatan Paal Merah Tahun 2019
42
Kecamatan
(%)
2. Presentase
Kelompok
Masyarakat
yang dibina
ditingkat
kecamatan (%)
40% 70% 75% 80% 85% 90% 90%
3. Presentase
Usulan
Masyarakat di
kelurahan yang
di akomodir (%)
50% 50% 50% 60% 70% 80% 80%
4. Persentase
Kelembagaan
Masyarakat yang
dibina di
Kelurahan (%)
40% 45% 50% 60% 70% 80% 80%
43
Sedangkan sasaran yang akan dicapai Kecamatan Paal Merah Kota Jambi
berdasarkan rumusan Misi dan Tujuan sebagaimana dimaksud sebagai berikut,
yaitu:40
Tabel 4
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD
No Tujuan Sasaran
Indikator
Sasaran
Target Kinerja Tujuan/ Sasaran
Pada Tahun ke
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10
1 2 3 4 5
1
Meningkatan
Kinerja
Pelayanan
Publik
Peningkatan
Kualitas Dan
Jangkauan
Kualitas
Pelayanan
Publik
Indeks
Kepuasan
Masyarakat
75% 80% 85% 90% 100%
40 Arsip Kecamatan Paal Merah Tahun 2019
44
2
Meningkatan
Pemberdayaan
Masyarakat
dalam
pembangunan
Peningkatan
Partisipasi
Masyrakat
Dalam
Pembangunan
Tingkat
Pemberdayaan
Masyarakat
Dalam
Pembangunan
75% 80% 85% 90% 100%
Sedangkan dalam langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif
untuk mewujudkan visi dan misi. Dalam hal ini untuk mencapai Tujuan dan Sasaran
dari setiap Misi SKPD, yang akan menjadi landasan dalam merumuskan arah
pelaksanaan program, dirumuskan sebagai berikut, yaitu:41
Tabel 5
Tabel Misi, Tujuan, Strategis dan arah kebijakan
Visi : Mewujudkan Kota Jambi sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa Berbasis
Masyarakat yang Berakhlak dan Berbudaya Dengan Mengedepankan
Pelayanan Prima
Misi 1: Penguatan Birokrasi dan Peningkatan Pelayanan Masyarakat berbasis
Teknologi Informasi
Misi 5 : Meningkatkan Kualitas Masyarakat Perkotaan
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
Meningkatkan
Kinerja Pelayanan
Publik
Peningkatan Kualitas
dan jangkauan
kualitas pelayanan
Peningkatan kualitas
pelayanan publik
Optimalisasi
pelaksanaan SOP
Pelayanan
41 Arsip Kecamatan Paal Merah Tahun 2019
45
publik
Optimalisasi
penggunaan
tekhnologi informasi
Meningkatkan sarana
dan prasaran publik
Meningkatkan
pemberdayaan
masyarakat dalam
pembangunan
Meningkatkan
partisipasi
masyarakat dalam
pembangunan
Peningkatan
peyelengaraan
pembinaan lembaga
kemasyarakatan
Persentase kelompok
masyarakat yang
dibina ditingkat
kecamatan
Peningkatan kinerja
pelaksanaan kegiatan
pemerintah
kecamatan dan
kelurahan
Meningkatkan
kinerja pemerintah
kecamatan dan
kelurahan
Peningkatan kualitas
sarana dan prasarana
kecamatan dan
kelurahan
Meningkatkan
fasilitas sarana dan
prasarana kecamatan
dan kelurahan
E. Sumber Daya Manusia Perangkat Daerah
Struktur organisasi Pemerintah Kecamatan Paal Merah berdasarkan Peraturan
Walikota Jambi Nomor 32 Tahun 2009 tentang Tugas Camat, Sekretariat dan
46
rincian tugas seksi, sub bagian serta tata kerja, dalam Perwal tersebut dalam
menjalankan tugasnya. Camat dibantu oleh 1 Sekretaris Kecamatan, 5 Kepala
Seksi, 2 Kasubbag. Adapun jumlah pegawai dalam lingkungan Kecamatan Paal
Merah sebanyak 50 Pegawai Negeri Sipil dan 27 Pegawai Kontrak Kecamatan
dan penjaga malam Kantor Lurah, dengan perincian sebagai berikut :42
1. Kecamatan Paal Merah : 11 orang
2. Kelurahan Paal Merah : 9 orang
3. Kelurahan Payo Selincah : 6 orang
4. Kelurahan Talang Bakung : 10 orang
5. Kelurahan Eka Jaya : 6 orang
6. Kelurahan Lingkar Selatan :8orang
42 ibid
47
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Gaya Kepemimpinan Perempuan di Kantor Kecamatan Paal Merah Kota
Jambi
Gaya kepemimpinan merupakan suatu hal yang seharusnya dimiliki oleh
setiap pemimpin. Efektifitas seorang pemimpin di lihat dari kepiawainnya
mempengaruhi dan mengarahkan para bawahannya. Pemimpin adalah seorang
pribadi yang memiliki kelebihan di satu bidang sehingga mampu mempengaruhi
orang lain untuk melakukan aktivitas-aktivitas demi mencapai satu atau beberapa
tujuan. Gaya kepemimpinan juga diartikan sebagai perilaku atau cara yang dipilih
dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap, dan
perilaku organisasinya.43 Peran kepemimpinan sangat penting sebagai salah satu
penentuan keberhasilan dalam pencapaian misi, visi dan tujuan.
Gaya kepemimpinan sangat diperlukan untuk mengembangkan lingkungan
kerja yang kondusif dan membangun motivasi sehingga dapat menghasilkan
produktivitas yang tinggi, dan seorang pemimpin juga mempengaruhi bawahannya.
Pemimpin tidak dapat menggunakan gaya kepemimpinan yang sama dalam
memimpin bawahannya, namun harus di sesuaikan dengan karakter-karakter setiap
bawahannya.
43 Hadari Nawawi & M. Martini Hadari, Kepemimpinan yang Efektif, (Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press, 2004), hlm, 113.
48
Gaya kepemimpinan perempuan saat ini juga menunjukan bahwa mereka bisa
bertahan dengan menunjukan dirinya sebagai mahluk yang kuat dan berani, tidak
kalah dari laki-laki. Dalam manajemen kepemimpinan perempuan tak jauh berbeda
dari laki-laki, perempuan juga memiliki kecerdasan dan kekuatan dalam
menempatkan diri di tempat kerja, di rumah, dan lingkungan masyarakat sekitar.
Peran sebagai perempuan tak dapat digantikan oleh laki-laki secara tidak langsung
pemimpin perempuan sudah memiliki ekstra posisi yang tidak dapat digantikan.
Dengan memberikan kesempatan dan menyemangati perempuan untuk berperan
sebagai pemimpin.
Gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh camat perempuan ini mengunakan
pola komunikasi yang baik dari tindakan seorang pemimpin terhadap bawahan, baik
yang tampak maupun tidak tampak oleh bawahannya, beliau mengambarkan
kombinasi yang konsisten, keterampilan, sifat, dan sikap yang mendasari prilaku
seseorang. Sehingga dapat memaksimumkan produktivitas, kepuasan kerja,
pertumbuhan, dan mudah menyesuaikan dengan situasi dan kondisi.
Kepemimpinannya lebih persuasif kepada bawahannya, memiliki tingkat
kekuatan ego yang lebih rendah dari pada laki-laki umumnya, dengan tekat
keberanian, empati, keluwesan, dan keramahan camat ini lah yang membuat
semangat para bawahannya. kepemimpinannya pun berani mengambil resiko tidak
lagi hanya berada pada posisi aman selalu dapat menyelesaikan masalah dan
membuat keputuan dengan tegas.
Berdasarkan hasil wawancara bersama Ibu Amalia Kemala Sari, S.E beliau
menjelaskan :
49
“Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Ibu Hj. Mursida, S.Pd, S.Pd
merupakan kombinasi antara pola-pola kepemimpinan lainnya, sehingga bisa
mempengaruhi kinerja pegawai. Pola kepemimpinan yang dimiliki Ibu Hj. Mursida,
S.Pd memiliki kemampuan mentransformasi situasi yang sangat sulit. Ia mampu
melakukan stimulasi intelektual pada pengikutnya, mengajarkan dan menjadi model
dalam perilaku setiap pegawai di Kantor Kecamatan Paal Merah ini”.44
Pendekatan perilaku kepemimpinan yang diterapkan oleh camat berlandaskan
pemikiran bahwa keberhasilan atau kegagalan pemimpin dalam budaya organisasi
ditentukan oleh gaya bersikap dan betindak pemimpin yang bersangkutan. Gaya
bersikap dan bertindak akan nampak dari cara Ia melakukan sesuatu pekerjaan,
antara lain akan nampak dari cara memberikan perintah, cara mendorong tugas, cara
berkomunikasi, cara membuat keputusan, cara mendorong seangat bawahannya, cara
memberikan bimbingan, cara menegakkan disiplin, cara mengawasi pekerjaan
bawahan cara menegur kesalahan bawahan, dan lain-lain.
Peneliti akhirnya memahami bahwa sifat itu sendiri tidak cukup membantu
dalam mengidentifikasi pemimpin yang efektif karena penjelasan yang semata-mata
bedasarkan sifat mengesampingkan interaksi antara pemimpin dengan anggtota
kelompoknya yang juga merupakan faktor situasional. Dengan memiliki sifat yang
tepat, maka kemungkinan besar seorang individu dapat menjadi seorang pemimpin
yang efektif. Berikut ini tujuh sifat yang berkaitan dengan kepemimpinan yang
efektif yang dilakukan oleh camat perempuan di Kecamatan Paal Merah Kota Jambi:
1. Penggerak (drive). Camat perempuan menunjukkan tingkat usaha yang
tinggi. Mereka memiliki keinginan yang relative tinggi terhadap keberhasilan,
44 Wawancara bersama Ibu Amalia Kemala Sari, S.E selaku Kasi Pemberdayaan Masyarakat. Tanggal
06 Juli 2020.
50
ambisius, memiliki banyak energi, tidak kenal lelah dalam aktivitasnya, dan
menunjukkan inisiatif.
2. Hasrat untuk memimpin (desire to lead). Camat perempuan memiliki hasrat
yang kuat untuk mempengaruhi dan memimpin orang lain. Mereka
menunjukkan kemauan untuk menerima tanggung jawab.
3. Kejujuran dan integitas (honesty and intefrity). Camat perempuan dalam hal
ini berusaha untuk membangun hubungan terpercaya dengan pengikutnya
dengan cara jujur dan tidak berkhianat, dan dengan menjaga konsistensi
antara kata-kata dan perbuatannya.
4. Kepercayaan diri (self confidence). Pegawai Kecamatan Paal Merah Kota
Jambi mencari pemimpin yang tidak ragu-ragu. Dengan demikian, camat
perempuan harus dapat menunjukkan kepercayaan diri agar dapat
meyakinkan pengikutnya terhadap keputusan dan tujuan yang harus dicapai.
5. Kecerdasan (intelligence). Camat perempuan dengan kecerdasan telah dapat
mengumpulkan, menyatukan, dan menafsirkan banyak informasi, dan mereka
harus dapat menciptakan visi, memecahkan persoalan, dan mengambil
keputusan yang tepat.
6. Pengetahuan yang relevan mengenai pekerjaan (job-relevant knowledge).
Pemimpin yang efektif memiliki pengetahuan tingkat tinggi mengenai
perusahaan, industri, dan permasalahan teknis. Dengan pengetahuan yang
mendalam, pemimpin dapat membuat keputusan terbaik dan memahami
implikasi keputusan tersebut.
7. Extraversion. Camat perempuan adalah orang yang penuh semangat, suka
bergaul, tegas, dan jarang sekali berdiam atau menarik diri.
51
Dukungan warga Kecamatan Paal Merah kepada camat ini untuk menjadi
pemimpin publik secara tidak langsung mendorong kaum perempuan untuk
meningkatkan kualitas secara komfrehensif. Kapabilitas dan integritas adalah dua
unsur yang menjadi syarat bagi perempuan untuk menjadi pemimpin. Tanpa
kapabilitas dan integritas, kepemimpinan perempuan hanya akan menjadi preseden
buruk bagi kepemimpinan perempuan. Kepemimpinan perempuan sebagai Kepala
Camat yang mampu memberikan banyak kontribusi dan meraih berbagai prestasi
adalah sebagai bukti riil kapabilitas dan integritas moral pemimpin perempuan yang
membawa angin segar bagi perubahan bangsa di seluruh aspek kehidupan.
Hal ini menjadi penting, dengan mengetahui pola kepemimpinan yang tepat
maka akan muncul pemimpin yang dinamis, pemimpin yang secara terus menerus
mengamati perkembangan kemampuan, kemauan, motivasi, pengalaman, dan
prestasi bawahannya guna memilih dengan tepat gaya kepemimpinan yang akan
diterapkan. Apabila gaya kepemimpinan yang dipakai tepat, maka hal itu tidak hanya
menimbulkan motivasi bagi para bawahan, melainkan juga membantu para bawahan
untuk menjadi pegawai yang lebih matang lagi.
Dengan kemampuan yang memadai, baik di bidang intelektualitas, sosial,
emosional, maupun skills profesional, diharapkan perempuan mampu memberikan
kontribusi maksimal dalam membangun peradaban bangsa di masa depan. Dengan
kontribusi itulah secara bertahap perempuan akan mendapat kepercayaan publik dan
peluang menjadi pemimpin akan datang dengan sendiri. Peningkatan kapabilitas dan
integritas moral perempuan adalah sebuah lompatan budaya bagi kaum perempuan
52
Indonesia untuk menunjukkan eksistensi dan aktualisasi dirinya di tengah era
globalisasi yang kompetitif di era sekarang dan masa yang akan datang.
Peran perempuan sebagai pemimpin kini mulai dihargai dan disetarakan
sejalan dengan gerakan emansipasi dan gerakan kesetaraan gender yang menuntut
adanya persamaan dalam berbagai bidang kehidupan. Gaya kepemimpinan
perempuan yang memiliki nilai- nilai positif yang memiliki cara berbeda dan tidak
menganggap diri mereka hanya sebagai perempuan tetapi juga mengaggap dirinya
bagian dari sesama manusia.
Gaya komunikasi camat perempuan yaitu cepat, ceplas-ceplos dan terlihat
menguasai masalah. Ketika berinteraksi dengan wartawan, Ibu Mursida sangat
menaggapi dengan terbuka. Otoritas ibu Mursida sebagai Kepala Camat yang
bertujuan untuk membawa Kecamatan Paal Merah menjadi lebih baik. Kedua adalah
spesialisasi, dalam hal ini sebagai pemimpin Mursida menduduki posisi strategis
dengan pengalaman di penataan wilayah, memperjuangkan kesejahteraan sosial, dan
lainnya yang membentuk Mursida sangat menguasai permasalahan di Kecamatan
Paal Merah yang sebelumnya tidak tersentuh oleh pemimpin sebelumnya.
Komunikasi ke bawah telah dilakukan oleh ibu Mursida yaitu informasi
dilakukan langsung oleh kepada bawahannya mengenai kebijakan dan aturan yang
ditegakkan dengan tegas, sehingga Kecamatan Paal Merah merupakan salah satu
organisasi pemerintahan yang solid dalam mempunyai visi yang sama dengan Ibu
camat.
53
Dari dampak kepemimpinan perempuan juga menimbulkan suatu dampak
modal sosial bagi mayarakat. Unsur pokok modal sosial pada kepemimpinan ibu
Mursida dapat berupa:
1. Partisipasi dalam suatu jaringan yaitu dapat melakukan kontak atau selalu
berhubungan dengan masyarakat sekitar dengan prinsip kesukarelaan, kesamaan,
kebebasan dan keadaban. Ketika camat perempuan mampu bersinergi dengan
kelompok atau masyarakat di beberapa daerah yang menjadi perhatian,
sinergistas tersebut akan menjadi suati modal sosial yang hebat dalam membina
hubungan satu sama lain.
2. Resiprocity dalam hal ini memberikan kepedulian sosial yang tinggi, saling
membantu, dan saling memperhatikan.
3. Trust antara camat dengan masyarakat Paal Merah, camat dengan pegawai,
camat dengan Pemerintah lainnya memberikan kontribusi dalam peningkatan
modal sosial. Adanya kepercayaan tinggi dapat meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam berbagai bentuk demi mencapai suatu kemajuan dan
pembangunan.
4. Norma sosial dalam hal ini ibu camat dapat memberikan nilai-nilai positif demi
kemajuan suatu bangsa dan masyarakat. Ibu camat sudah berhasil memberikan
nilai-nilai tersebut kepada warga Jambi, bahwa Paal Merah merupakan
Kecamatan yang bermartabat bertindak tegas terhadap pembuangan sampah
sembarangan dan pengrusakan ekosistem di daerah Paal Merah.
54
B. Kinerja Pegawai di Bawah Kepemimpinan Perempuan di Kantor
Kecamatan Paal Merah Kota Jambi
Kelancaran pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan Nasional terutama
tergantung dari kesempurnaan aparatur negara dan pada pokoknya tergantung dari
kesempurnaan pegawai Negeri.45
Pegawai Negeri yang sempurna adalah pegawai Negeri yang penuh kesetian
pada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945 dan Pemerintah bersatu padu, bermental
baik, berdisiplin tinggi, berwibawa, berdaya guna, berkualitas tinggi dan sadar akan
tanggung jawab sebagai unsur pertama aparatur Negara.46
Kinerja pegawai di Kecamatan Paal Merah Kota Jambi dibawah
kepemimpinan perempuan dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi Pegawai
dilakukan secara tegas dan optimal dengan mengerahkan Sumber Daya dan Potensi
Pegawai peningkatan kedisiplinan pegawai dalam hal memberikan pelayan serta
tanggung jawab dalam perkerjaan, menyesuaikan segala persyaratan pelayanan
dengan memudahkan prosedur pelayanan melalui Pelayanan Adminitrasi Terpadu
Kecamatan (PATEN).
Berdasarkan wawancara bersama Bapak Guntur Haritia Putra, S.I.Kom.MM
beliau menjelaskan :
“Dalam peningkatan kinerja dibawah kepemimpinan Ibu Hj. Mursida, S.Pd,
beliau melakukan terobosan yang sampai saat ini masi tertanam pada pegawai
kecamatan dimana beliau menerepakan kedisiplinan kepada pegawai dimana
45 Nainggolan, Pembinaan Pegawai Negeri Sipil, (Jakarta: Pertja, 1987), hlm.23. 46 Marsono, Pembahasan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-
Pokok Kepegawaian, (Jakarta: Ikhtiar Baru, 1974), hlm. 66.
55
pegawai sudah harus masuk sesuai dengan jam yang di tetapkan. Semua pegawai
diwajibkan mengikuti apel setiap pagi dan sanksi bagi yang tidak mengikuti apel.”47
Dalam penilaian kinerja pegawai juga dilakukan Pengukuran Kinerja
sebagaimana yang termuat dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah, yaitu dengan cara membandingkan antara realisasi
capaian indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam p2qerjanjian kinerja.
Adapun tujuan nya untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pencapaian sasaran
strategis dan indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja.48
Kecamatan Paal Merah Kota Jambi juga telah memperoleh penghargaan yang
diberikan oleh pimpinan maupun stakeholder atas prestasi dan penghargaan, selama
kurun waktu 1 (satu) tahun pada kepemimpinan camat perempuan ini :49
Tabel 6
Prestasi dan Penghargaan
No. PRESTASI PERINGKAT KETERANGAN
1. Kampung Bantar Kategori Besar 10 (Sepuluh) Rukun Tetangga (RT)
2.
Kampung Bantar Kategori
Sedang
7 (Tujuh) Rukun Tetangga (RT)
3. Kampung Bantar Kategori Kecil 6 (Enam) Rukun Tetangga (RT)
47 Wawancara dengan bapak, Guntur Haritia Putra, S.I.Kom.MM, selaku Kasi Kesos, Tanggal 06 Juli
2020 48 Arsip Kecamatan Paal Merah Tahun 2019 49 Ibid
56
4. Pelayanan Publik I (Satu) Ombusman
5. KB Lestari 10 Tahun I (Satu) Harganas
6. KB Lestari 15 Tahun I (Satu) Harganas
7. Hatinya PKK I (Satu) 10 Program
8. Balita Sehat I (Satu) Dinas Kesehatan
9. Website I (Satu) Per OPD Kota Jambi
10.
Media Sosial
(Instagram)
III (Tiga)
Per OPD Kota Jambi
11. PHBS I (Satu) Harganas
12. Poskamling I (Satu) Polda
13.
Kader Kesehatan
Lingkungan
I (Satu)
Dinas Kesehatan
14. Kader Gigi I (Satu) Dinas Kesehatan
15. Puskesmas I (Satu) Dinas Kesehatan
16. PPLKB I (Satu) Harganas
17
Penyuluhan Hatinya
PKK
II (Dua)
Jambore PKK
18.
Penyuluhan PAAR Harapan III
(Tiga)
Jambore PKK
19
Penyuluhan Kesehatan Harapan II
(Dua)
Jambore PKK
20.
Pidato Ketua PKK
Kelurahan
Harapan II
(Dua)
Jambore PKK
57
21. Kemasan UP2K II (Dua) Jambore PKK
22. Masa Serba Ikan III (Tiga) Jambore PKK
23. Senam Amir III (Tiga) Jambore PKK
24. Deville dan Yel-Yel Favorit Jambore PKK
25. Kader BKB III (Tiga) Harganas
26. Kelompok BKB III (Tiga) Harganas
27. Kebersihan Kantor II (Dua) Per- OPD Kota Jambi
28. Dokter Cilik II (Dua) Dinas Kesehatan
29. Dokter Cilik III (Tiga) Dinas Kesehatan
30.
Program Keluarg
Harapan
II (Dua
Dinas Sosial
31.
Administrasi IVA
TEST
III (Tiga)
10 Program
32.
Tertib Administrasi
Kecamatan
Harapan I
(Satu)
10 Program
33. Hatinya PKK I (Satu) 10 Program
34.
Kelompok UP2K Harapan I
(Satu)
10 Program
35.
Ketua PKK Teladan Harapan I
(Satu)
10 Program
36.
Bunda Paut
Berprestasi
II (Dua)
10 Program
37. Paud Terintegrasi III (Tiga) 10 Program
58
38. Deviile Anak Paud III (Tiga) 10 Program
Kepemimpinan oleh perempuan juga merupakan suatu modal sosial. Dapat
diklasifikasikan dalam dua tipe kapital 1. Personal atau human capital dan 2. Social
Capital. Human capital terdiri dari sumber daya yang dimiliki oleh individu dari
sumber daya yang dimiliki oleh individu, siapa yang menggunakan dan mengatur
dengan kebebebasan dan tanpa berhubungan dengan penggantian. Social capital
terdiri dari sumber daya yang tertanam dari satu jaringan atau asosiasi. Satu implikasi
dari penggunaan social capital adalah diasumsikan sebagai kewajiban untuk saling
timbal balik atau adanya penggantian.
Suatu keberhasilan yang di raih camat perempuan yang telah melakukan
reformasi birokrasi di tubuh Kecamatan Paal Merah Kota Jambi. Dibandingkan
kepemimpinan sebelumnya, belum ada yang mempunyai prestasi seperti Ibu Hj.
Mursida, S.Pd dan bertindak tegas terhadap kebijakan yang merugikan daerah Paal
Merah Kota Jambi. Kepemimpinan camat perempuan ini menghasilkan suatu pro dan
kontra terhadap masyarakat dengan gaya kepemimpinan yang cenderung agresif.
Pada kenyataannya kinerja yang telah dilakukan oleh camat perempuan ini
diantaranya produktif dalam mengeluarkan kebijakan mengenai penataan kampung
kumuh, manajemen wilayah, pengelolaan sampah, pengembangan website,
penguatan keamanan, penyuluhan kesehatan, program keluarga harapan, dan lain
sebagainya
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh camat Paal Merah mengunakan pola
komunikasi yang baik. Pendekatan perilaku kepemimpinan yang diterapkan
berlandaskan pemikiran bahwa keberhasilan atau kegagalan pemimpin dalam
budaya organisasi ditentukan oleh gaya bersikap dan betindak pemimpin yang
bersangkutan. Gaya bersikap dan bertindak akan nampak dari cara Ia melakukan
sesuatu pekerjaan, antara lain akan nampak dari cara memberikan perintah, cara
mendorong tugas, cara berkomunikasi, cara membuat keputusan, cara mendorong
semangat bawahannya, cara memberikan bimbingan, cara menegakkan disiplin,
cara mengawasi pekerjaan bawahan cara menegur kesalahan bawahan, dan lain-
lain. Dukungan warga Kecamatan Paal Merah menjadi pemimpin publik secara
tidak langsung mendorong kaum perempuan untuk meningkatkan kualitas secara
komfrehensif. Kapabilitas dan integritas adalah dua unsur yang menjadi syarat
bagi perempuan untuk menjadi pemimpin. Tanpa kapabilitas dan integritas,
kepemimpinan perempuan hanya akan menjadi preseden buruk bagi
kepemimpinan perempuan. Kepemimpinan Ibu Hj. Mursida, S.Pd, sebagai Kepala
Camat yang mampu memberikan banyak kontribusi dan menraih berbagai prestasi
adalah sebagai bukti riil kapabilitas dan integritas moral pemimpin perempuan
yang membawa angin segar bagi perubahan bangsa di seluruh aspek kehidupan.
60
2. Kinerja pegawai di Kecamatan Paal Merah Kota Jambi ada peningkatan yang
signifikan, kinerja pegawai di Kecamatan Paal Merah dalam kinerja dan tanggung
jawabnya dalam menyelesaikan tugasnya sesuai Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun
2014 tentang Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, yaitu dengan cara
membandingkan antara realisasi capaian indikator kinerja sasaran yang telah
ditetapkan dalam perjanjian kinerja. Dalam meningkatkan kinerja pegawai dibuat
perjanjian kinerja yang berisikan tentang penugasan dari pimpinan intasi yang
lebih tinggi kepada pimpinan intansi yang lebih rendah untuk melaksanakan
program atau kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian
inilah dapat terwujudnya komitmen penerima dan kesepakatan antara penerima
dan pemberi amanah atas kinerja terukur yang telah ditetukan berdasarkan tugas,
fungsi, dan wewenang. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang
dihasilkan atas kegiatan tahunan, tetapi termasuk kinerja yang diperjanjilan
mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan.
B. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan, penulis dapat memberikan saran yaitu
1. Agar lebih memiliki fungsi kepemimpinan untuk mempengaruhi perilaku
masyarakat untuk mencapai tujuan, dengan cara memberikan pengertian dan
semangat saling meningkatkan pertisipasi masyarakat agar terlaksanakan nya
kinerja yang baik bagi pegawai.
61
2. Dengan berpindah tugasnya nya Hj. Hj. Mursida, S.Pd, S.Pd di tempat lain
alangkah baiknya gaya kepemimpinanya dan kebijakan yang diambilnya tetap di
pertahankan karena gaya kepemimpinannya baik dan memuaskan bagi para
bawahan, masyarakat dan lingkungan sekitar.
3. Siapapun pemimpin selanjutnya, baik itu perempuan ataupun laki-laki harus
tetap melanjutkan perencanaan pembangunan dengan gaya kepimpinan yang
fleksibel dan mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan mendatang.
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Arifin Tahir, Perilaku Organisasi, Yogyakarta: Deepublish, 2014.
Budiman Arief, Teori Pembangunan Dunia Ketiga, Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1995.
Djaman Satori, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2011.
Frankel, Lois P, See Jane Lead: 99 Kiat Sukses Memimpin Bagi Perempuan.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2007.
Hadari Nawawi & M. Martini Hadari, Kepemimpinan yang Efektif, Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press, 2004.
Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, Jakarta: Gajah Mada
Universitas Press, 1993.
Husaini Usman, dan Purnomo Setiady, Metode Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi
Aksara, 2009.
Iskandar, Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Gaung Persada, 2009.
Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2006.
Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2006.
Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, Bandung: Rajawali Press, 2001.
Kartini Kartono, Pemimpin Dan Kepemimpinan, Jakarta, PT. Raja Grafindo
Persada, 1998.
Lijan Poltak Sinambela, Reformasi Pelayanan Publib (Teori, Kebijakan dan
Implementasi), Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Marsono, Pembahasan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
1974 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, Jakarta: Ikhtiar Baru, 1974.
Mohammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan, Bandung: Angkasa, 1985.
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial, Jakarta: Erlangga, 2009.
Nainggolan, Pembinaan Pegawai Negeri Sipil, Jakarta: Pertja, 1987.
Nasution. Metedologi Research Penelitian Ilmia, Jakarta: Bumi Aksara, 2003.
Sayuti Una, (Ed.), Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi), Jambi: Syariah
Press, 2011.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung :
Alfabeta, 2009.
Syamsudin dan Vismaia S.Damainti, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009.
Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: PT.Raja
Grafindo Persada, 2011.
Veithzal Rivai, dan Deddy Mulyadi, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi,
Jakarta: RajaGrafindo, 2011
Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi, Jakarta: Rajawali Pers,
2012.
Zainudin Ali, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika, 2014.
B. Undang-undang
Instruksi Presiden tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) yaitu Instruksi
Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2000
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2011
tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di daerah
bahwa dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Penyusunan Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2002 Tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 Tentang
Pengangkatan PNS dalam Jabatan Struktural
peraturan Daerah Nomor 32 tahun 2009 SKPD
Peraturan Walikota Jambi Nomor 32 Tahun 2009 tentang Tugas Camat
Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 09 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Jambi Tahun 2013-2033
Undang-Undang Nomor 02 Tahun 2008 Tentang Partai Politik (Parpol)
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilu Legislatif
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Pemerintah Daerah khususnya
dalam hubungannya
C. Sumber–Sumber lainya
Arsip Kecamatan Paal Merah Tahun 2019
Bene D. M. Djasmoredjo, 2004, Persepsi Karyawan Laki-laki Terhadap
Pemimpin Perempuan: Apakah Pemimpin Perempuan Lebih Bersifat Asuh
Daripada Pemimpin Laki-laki?Jurnal Widya Manajemen & Akuntansi,
Vol. 4, No. 3.
Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 12
Lembaran Daerah Tahun 2009 Nomor 32
Observasi di Kantor Kecamatan Paal Merah Kota Jambi, 10 November 2019
Wawancara bersama Ibu Amalia Kemala Sari, S.E selaku Kasi Pemberdayaan
Masyarakat. Tanggal 06 Juli 2020.
Wawancara dengan bapak, Guntur Haritia Putra, S.I.Kom.MM, selaku Kasi
Kesos, Tanggal 06 Juli 2020
Lampiran