gatak isi refisi pak pras 1 cuk cuk cuk

36
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan, telah dikembangkan suatu Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang merupakan suatu tatanan yang mencerminkan upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai wujud kesejahteraan umum. Sesuai dengan peraturan pelaksanaan Undang Undang Nomor 22 tahun 1999 dan Undang Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang otonomi daerah, salah satu system keluaran dari system informasi kesehatan yang di kembangkan adalah profil kesehatan kabupaten yang diharapkan mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan dan pengembangan upaya-upaya kesehatan demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Dalam SKN disebutkan pula fungsi puskesmas yang dibagi dalam tiga kelompok., yaitu pertama puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, puskesmas sebagai pusat penggerak (motivatordan fasilitator) dan turut serta memantau pembangunan yang diselenggarakan di tingkat kecamatan 1 PROFESI NERS XIII UMS/ PUSKESMAS GATAK

Upload: alfan-putra

Post on 20-Feb-2016

52 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

nmbkh

TRANSCRIPT

Page 1: Gatak Isi Refisi Pak Pras 1 Cuk Cuk Cuk

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam menyelenggarakan upaya kesehatan, telah dikembangkan suatu

Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang merupakan suatu tatanan yang

mencerminkan upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan

mencapai derajat kesehatan yang optimal sebagai wujud kesejahteraan umum.

Sesuai dengan peraturan pelaksanaan Undang Undang Nomor 22 tahun 1999 dan

Undang Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang otonomi daerah, salah satu

system keluaran dari system informasi kesehatan yang di kembangkan adalah

profil kesehatan kabupaten yang diharapkan mendukung pelaksanaan manajemen

kesehatan dan pengembangan upaya-upaya kesehatan demi meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat.

Dalam SKN disebutkan pula fungsi puskesmas yang dibagi dalam tiga

kelompok., yaitu pertama puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan

berwawasan kesehatan, puskesmas sebagai pusat penggerak (motivatordan

fasilitator) dan turut serta memantau pembangunan yang diselenggarakan di

tingkat kecamatan agar dalam pelaksanaanya mengacu, berorientasi serta

dilandasai oleh kesehatan sebagai faktor pertimbangan utama. Kedua adalah

puskesmas sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga, dan ketiga

puskesmas sebagai pusat pelayanaan kesehatan tingkat pertama.

Upaya pelayanan kesehatan ditingkat pertama yang diselenggarakan

Puskesmas bersifat holistik, komprehensif, terpadu dan berkesinambungan.

Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan yang bersifat pokok

(basic health service) yang banyak dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat

serta mempunyai nilai strategis untuk meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat.Pelayanan kesehatan tingkat pertama meliputi pelayanan kesehatan

1PROFESI NERS XIII UMS/ PUSKESMAS GATAK

Page 2: Gatak Isi Refisi Pak Pras 1 Cuk Cuk Cuk

masyarakat (preventif & promotif) dan pelayanan medic (kuratif dan

rehabilitatif).

Sebagai pusat pelayanan tingkat pertama di wilayah kerjanya, puskesmas

merupakan sarana pelayanan kesehatan pemerintah yang wajib

menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara bermutu, terjangkau, adil dan

merata.Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kepada masyarakat, puskesmas

menjalankan tujuh program pokok pelayanan Puskesmas.

Puskesmas Gatak merupakan salah satu puskesmas di wilayah kabupaten

sukoharjo.Puskesman Gatak memiliki 16 unit program yang harus dilaksanankan

dan sudah memulai melaksanakan tujuan unit program pokok puskesmas.

Kelompok kami akan menganalisis salah satu program pokok yaitu pengendalian

dan pencegahan penyakit menular langsung (P2ML) khususnya penyakit TB

paru. P2ML merupakan salah satu program pokok dari tujuh program pokok unit

UKM esensial dan keperawatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas Gatak,

dimana P2ML termasuk didalamnya. Ada beberapa hal yang mendorong

kelompok memilih program P2ML khususnya TB paru untuk dianalisis,

diantaranya adalah belum tercapainya target penemuan pasien dengan suspek TB

hingga saat ini baru teracapai 25% dari 70% target penemuan suspek TB, Selain

itu di dapat data puskesmas terdapat 30 kasus TB paru 1 diantaranya merupakan

TB MDR dan 1 pasien gagal pengobatan pertama. Data dari SMK 6 yang

dilakukan pemeriksaan anemia dan KEK serta pemberian tablet tambah darah,

terdapat 16 remaja putri mengalami anemia dan 14 remaja putri dengan anemia

dan KEK. Sedangkantablet tambah darah yang diedarkan bagi remaja putri rata-

rata tidak diminum. Hasil evaluasi sikap konsumsi tablet tambah darah yang

dilakukan puskesmas di SMK 6 pada tanggal 17 juni Terdapat 18 siswi tidak

meminum tablet tambah darah dengan alasan pusing dan mual setelah

mengkonsumsi.Hasil wawancara remaja putri yang mengalami anemia

mengatakan bahwa tablet tambah darah hanya dikonsumsi kadang-kadang saja.

2PROFESI NERS XIII UMS/ PUSKESMAS GATAK

Page 3: Gatak Isi Refisi Pak Pras 1 Cuk Cuk Cuk

Berdasarkan latar belakang diatas, kelompok kami tertarik untuk menganalisa

program pelayanan Gizi bersifat UKM khususnya dalam pencegahan anemia.

B. Tujuan

Adapun tujuan dalam analisis program puskesmas ini adalah sebagai

berikut:

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui hasil analisis program P2ML khususnya TB paru

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui hasil pelaksanaan program program P2ML khususnya TB

paru

b. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh puskesmas pada

pelaksanaan program P2ML khususnya kegiatan tindak lanjut

pengobatan TB paru

C. Metodologi

Penyusunan laporan ini menggunakan metode sebagai berikut :

1. Studi dokumentasi untuk mendapatkan data mengenai kegiatan yang telah

dilakukan dalam pelayanan P2ML khususnya TB paru

2. Observasi untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan secara langsung berkaitan

dengan masalah P2ML khususnya TB paru

3. Wawancara dengan petugas puskesmas, untuk memperoleh data mengenai

kendala-kendala yang dihadapi oleh petugas P2ML khususnya TB paru

4. Wawancara dengan masyarakat, kader-kader kesehatan. Metode ini bertujuan

memperoleh data mengenai persepsi, respondan sikap terhadap pelayanan

P2ML khususnya TB paru.

D. Cara Analisis

3PROFESI NERS XIII UMS/ PUSKESMAS GATAK

Page 4: Gatak Isi Refisi Pak Pras 1 Cuk Cuk Cuk

Analisis program puskesmas dilakukan dengan jalan membandingkan

(comparison) antara perencanaan program P2ML khususnya TB paru berupa

prosentase-prosentase target yang diharapkan dengan hasil yang diperoleh,

kemudian dianalisa faktor-faktor yang berperan dalam pelaksanaan program

melalui analisa SWOT. Melalui analisa ini diharapkan kelompok dapat

menemukan formula pemecahan masalah secara lebih obyektif dan operasional,

sehingga dapat ditindaklanjuti oleh puskesmas.

BAB II

4PROFESI NERS XIII UMS/ PUSKESMAS GATAK

Page 5: Gatak Isi Refisi Pak Pras 1 Cuk Cuk Cuk

ANALISA

A. Letak Geografis

Puskesmas Gatak merupakan pusat kesehatan masyarakat ditingkat

kecamatan.Puskesmas Gatak terletak di kelurahan Blimbing Kecamatan Gatak

kabupaten Sukoharjo. Untuk mendukung operasional puskesmas, Puskesmas

Gatak dibantu oleh 2 sub puskesmas (pustu) yaiut pustu pertama di desa Terik

dan pustu yang kedua di desa Geneng. Batas wilayah kecamatan Gatak bagian

utara merupakan kecamatan Kartasura, sebelah selatan merupakan kecamatan

wonosari klaten, sebelah barat merupakan kecamatan sawit kabupaten Boyolali

dan sebelah timur desa Duwet kecamatan Baki Sukoharjo.

Jumlah wilayah kerja puskesmas Gatak ada 14 desa, dimana seluruh

desa merupakan dataran rendah dan mudah dijangkau dengan kendaraan roda

dua maupun roda empat.

1. Luas total wilayah binaan puskesmas gatak adalah : 19,47 km2 terdiri dari 14

desa yaitu :

a. DesaSanggung dengan luas wilayah 0,96 km2

b. Desa Kagokan dengan luas wilayah 0,95 km2

c. Desa Blimbing dengan luas wilayah 2,29 km2

d. Desa Krajan dengan luas wilayah 1,91 km2

e. Desa Geneng dengan luas wilayah 1,43 km2

f. Desa Jati dengan luas wilayah 1,15 km2

g. Desa Trosemi dengan luas wilayah 1,24 km2

h. Desa Luwang dengan luas wilayah 1,28 km2

i. Desa Klaseman dengan luas wilayah 0,91 km2

j. Desa Tempel dengan luas wilayah 1,024 km2

k. Desa Sraten dengan luas wilayah 0,96 km2

l. Desa Wironanggan dengan luas wilayah 1,263 km2

m. Desa Trangsan dengan luas wilayah 2,49 km2

5PROFESI NERS XIII UMS/ PUSKESMAS GATAK

Page 6: Gatak Isi Refisi Pak Pras 1 Cuk Cuk Cuk

n. Desa Mayang dengan luas wilayah 1,605 km2

2. Batas wilayah :

a. Utara : Kecamatan Kartasura Sukoharjo

b. Selatan : Kecamatan Wonosari Klaten

c. Barat : Kecamatan Sawit Kab. Boyolali

d. Timur : Desa Duwet Kec. Baki Sukoharjo

3. Keadaan Penduduk

Pertumbuhan dan kepadatan penduduk, berdasarkan data dari profil

Desa jumlah penduduk tahun 2013 adalah 50.398 jiwa

B. Ketenagaan

Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan dan program Puskesmas,

Puskesmas Gatak memiliki pegawai sebanyak 95 orang yang terdiri dari :

1. Kepala puskesmas : 1

orang

2. Dokter Umum : 7

orang

3. Dokter Gigi : 2

orang

4. Kepala Tata Usaha : 1

orang

5. Bidan : 21

orang

6. Bidan Desa PTT : 14

orang

7. Perawat : 16

orang

8. Perawat gigi :

1 orang

9. Farmasi :

4 orang

10. Pranata laboratorium :

2 orang

11. Radiografer :

2 orang

12. Fisioterapi :

1 orang

13. Sanitarian :

4 orang

14. Nutrisionis :

1 orang

15. Perekam Medis : 1 orang6

PROFESI NERS XIII UMS/ PUSKESMAS GATAK

Page 7: Gatak Isi Refisi Pak Pras 1 Cuk Cuk Cuk

16. Petugas kamar obat: 1 orang

17. Pendaftaran : 3 orang

18. Kasir : 2 orang

19. Bendahara penerimaan pembantu

: 2 orang

20. Pelaksana pusling : 1 orang

21. Koordinator simpus: 1 orang

22. Penjaga malam : 1 orang

23. Cleaning service : 2 orang

7PROFESI NERS XIII UMS/ PUSKESMAS GATAK

Page 8: Gatak Isi Refisi Pak Pras 1 Cuk Cuk Cuk

24. Pengemudi : 1 orang

25. Juru masak : 1 orang

26. Penjaga UPG sraten: 1 orang

C. Struktur Organisasi

1. Kepala Puskesmas : drg. Tri Prasetyo Nugroho, MM.

2. Subag Tata Usaha : Sugeng Wiyono

3. Bagian Umum dan Kepegawaian : Sugeng Wiyono

4. Bagian program/ Perencanaan : Maryamah

5. Bendahara Penerimaan : Sudiarmin Yuniati

6. Bendahara pengeluaran : Tri Nurgiyanto

7. Bendahara Program : Euis Win Farida

8. Bendahara BOK : Yulia wulandari

9. Koordinator Promkes, Kemitraan dan Gizi : drg Faizah ariyani

10. Promkes : Euis Win Farida

11. Pemberdayaan (PSM) : Yuni K

12. Pemberdayaan (UKS) : Sigit Abdulah

13. JPK/ Jamkesmas : drg Faizah Ariyani

14. Bendahara Jamkesmas : Yulia wulandari

15. Sekertaris JAmkesmas : Chahya Tri Prihantoro

16. Sie Gizi : Maryamah

17. Koordinator SDK : Eka setyowaty

18. Pengendalian Farmamin : Mieske Suryati D

19. Pengawasan Institusi Kesehatan : Eko waluyo

20. Koordinator Simpus : Fery Setiawan

21. Koordinator Unit P2 PL : dr. Dewi utami

22. Pencegahan (Imunisasi) : Tutik Suwartatik

23. PTM : Amiwati

8PROFESI NERS XIII UMS/ PUSKESMAS GATAK

Page 9: Gatak Isi Refisi Pak Pras 1 Cuk Cuk Cuk

24. Pengendalian Penyakit (P2ML) : Kisman

25. Pengendalian Penyakit (P2BB) : Andi K

26. Penyehatan Lingkungan : Mardiana, Widodo

27. Koordinator Unit Yan Kes UKM : dr. Setyaningsih

28. Yan Kes Rawat Jalan : dr. Siti Nurjanah

29. Yan Kes Das dan Rujukan : dr. Siti Nurjanah

30. Yan Rawat Inap : dr. David Herlambang

31. PJ Laboraterium : Sri Supini

32. PJ Kamar Obat : Mieske suryati D

33. Pj Gudang Obat : Rina Catur W

34. Pj Radiologi : Putri Siwartatik

35. Pj Sarana Prasarana : Tutik Suwartatik

36. Yan Kes Ga : Meirdian Eva Yosianti

37. Yan Kes Anak dan Remaja : Muningsih

38. Yan Kes Ibu : Ida Nurul Hidayati

39. Yan Kes KB : Nanik S

40. Yan Kes Usila : Kenros Novi A

41. Sub Unit Yan Kes Matra : Atik Hidayati

42. Yan Kes Bencana : Budi Kristianto

43. Yan Kes Haji : Atik Hidayati

44. Yan Kes PPPK : Eko Waluyo

BIDAN DESA

45. Bidan Desa Sangung : Nurina Indri Hastuti

46. Bidan Desa Kagokan : Nining Nintarsih

47. Bidan Desa Blimbing : Nurhayati

48. Bidan Desa Blimbing : Sri Rahayu

49. Bidan Desa Krajan : Nurul Yulia Rosyid

9PROFESI NERS XIII UMS/ PUSKESMAS GATAK

Page 10: Gatak Isi Refisi Pak Pras 1 Cuk Cuk Cuk

50. Bidan Desa Geneng : Tri Susilowati

51. Bidan Desa Jati : Andriyani

52. Bidan Desa Luwang : Lilik Setya Ningsih

53. Bidan Desa Klaseman : Frist Fatkhiyatul

54. Bidan Desa Tempel : Intan Trisnawati

55. Bidan Desa Sraten : Nur Dwi

56. Bidan Desa Wironanggan : Iffah Mukaromah

57. Bidan Desa Trangsan : Ratih Resmiyarsih

58. Bidan Desa Trangsan : Nur Hanjariyah

59. Bidan Desa Mayang : Puji Astuti

10PROFESI NERS XIII UMS/ PUSKESMAS GATAK

Page 11: Gatak Isi Refisi Pak Pras 1 Cuk Cuk Cuk

STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS GATAK DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUKOHARJO

11PROFESI NERS XIII UMS/ PUSKESMAS GATAK

Kepala Puskesmasdrg. Tri Prasetyo N., MM

Subbag Tata UsahaSugeng Wiyono

Umum & Kepegawaian:Urusan Umum : Sugeng WiyonoUrusan Kepeg: Sugeng Wiyono

Perencanaan /Program : Maryamah

KeuanganBend. Penerimaan : Sudarmi YuniatiBend. Pengeluaran : Tri NurgiyantoBend. BOK : Yuni Wulandari

Unit P2 PL: dr. Dewi Utami

Unit Registrasi Informasi &SDK : Eka Setyawaty

Unit Promkes, Kemitraan &Gizi : drg.Faizah Ariyani

Unit Pelayanan Kesehatan Puskesmas

dr. Setya Ningsih

1. Promosi & Kemitraan a. Pemberdayaan : Yuni Kb. Promkes : Eusi Win F

2. Gizia. Gizi Masyarakat : Maryamahb. Gizi Rawat Inap : Maryamah

3. Pelayanan JPKa. Kesekertariatanb. Keuangan

1. Sub Unit Pengendalian Farmamina. Pengawasan Keamanan Pangan : Mieske

Suryati Db. Pengawasan Institusi : Eko Waluyo

2. Sub Unit Informasi Dataa. Simpus : Veri Setyawanb. Simpus KIA : Eka S

3. Sub Unit SDK

1. Pengendalian Penyakita. P2ML : Kismanb. P2BB : Andi Kc. Surveilans & KLB

2. Pencegahan Penyakita. Imunisasi Tutik Sb. PTM : Amiwati

3. Penyehatan Lingkungana. Perumahan, Samijaga dan SPAL ; Widodob. TTU, TPM, Industri : Mardiono

Sub Unit Yan Kes GA: Meirdiana Eva Yosianti

Sub Unit Yan. Kes. DAS & rujukan

: DR. Siti Nurjanah

Sub Unit Yan Kes Matra: Atik Hidayah

1. Yan Rawat JalanDR. Siti Nurjanah

2. Yan Rawat Inapdr. Indriawati K W

3. Pel. Penunjanga. Laborat : Sri Supinib. Kamar Obat : Mieske Sc. Gedung Obat : Rina Cd. RO/EKG : Putri Dwi Ae. Fisioterapi : Fatimahf. Sarana Prasarana : Tutik

1. Yan Kes Bencana : Budi Kristiyanto2. Yan Kes Haji : Atik Hidayah3. Yan Kes PPPK : Eko Waluyo

1. Yan Kes Anak & remaja : Ida Nurul Hidayati

2. Yan Kes Ibu : Meirdian Eva W3. Yan Kes KB : Enik Sosilowati4. Yan Kes Usila : Kenroos Novi A

TIM DESA

Page 12: Gatak Isi Refisi Pak Pras 1 Cuk Cuk Cuk

D. Program Puskesmas

Puskesmas Gatak adalah suatu organisasi fungsional kesehatan yang

memberikan pelayanan kesehatan secara langsung serta sebagai pusat

pengembangan dan pembinaan peran serta masyarakat di Kecamatan Gatak.

Pelayanan kesehatan dilaksanakan di dalam gedung dan di luar gedung.

Dalam proses pelayanannya, Puskesmas Gatak mempunyai 2 Puskesmas

pembantu (Pustu) yang membantu puskesmas dalam pelayanan kesehatan

masyarakat.

Program yang dilaksanakan oleh Puskesmas terdiri dari 4 unit

program Puskesmas yaitu :

1. Unit UKM Esensial dan keperawatan

a. Pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS

b. Pelayanan kesehatan lingkungan

c. Pelayanan KIA-KB bersifat UKM

d. Pelayanan gizi bersifat UKM

e. Pelayanan pencegahan penyakit

f. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat

2. Unit UKM Pengembangan

a. Pelayanan kesehatan jiwa

b. Pelayanan kesehatan gigi masyarakat

c. Pelayanan kesehatan tradisional

d. Pelayanan kesehatan olahraga

e. Pelayanan kesehatan indra

f. Pelayanan kesehatan lansia

g. Pelayanan kesehatan kerja

h. Pelayanan sertifikasi, registrasi & farmamin

i. Pelayanan kesehatan matra

12PROFESI NERS XIII UMS/ PUSKESMAS GATAK

Page 13: Gatak Isi Refisi Pak Pras 1 Cuk Cuk Cuk

3. Unit UKP Kefarmasian dan Laboratorium

a. Pelayanan pemeriksaan umum

b. Pelayanan kesehatan gigi & mulut

c. Pelayanan KIA-KB bersifat UKP

d. Pelayanan gawat darurat

e. Pelayanan gizi bersifat UKP

f. Pelayanan persalinan

g. Pelayanan rawat inap

h. Pelayanan kefarmasian

i. Pelayanan laboratorium

j. Jaminan pemeliharaan kesehatan

4. Unit Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas Pelayanan

Kesehatan

a. Puskesmas pembantu

b. Puskesmas keliling

c. Bidan desa

d. Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan

E. Program P2ML di Puskesamas Gatak

Dikarenakan kelompok hanya menfokuskan analisis pada 1 program

pokok Puskesmas yaitu P2ML khususnya TB paru, maka yang kelompok

uraikan secara rinci adalah program P2ML. Ada beberapa program TB paru

yang harus di selesaikan di puskesmas Gatak, diantaranya Berikut ini

rinciannya:

1. Tinjauan teknis program P2ML

Pelayanan P2ML dilaksanakan di dalam gedung dan di luar gedung,

pelaksanaan ini ada yang didanai dan ada juga yang tidak didanai. Secara

rinci diuraikan sebagai berikut:

a. Pelayanan di dalam gedung

Pelayanan P2ML di dalam gedung yang dilakukan meliputi:

1) Di rawat jalan melayani konsultasi penyakit menular langsung

13PROFESI NERS XIII UMS/ PUSKESMAS GATAK

Page 14: Gatak Isi Refisi Pak Pras 1 Cuk Cuk Cuk

2) Di rawat inap melayani pelayanan penyakit secara rawat inap

diantaranya kegiatan konsultasi bagi pasien-pasien yang rawat inap

b. Pelayanan di luar gedung

Program kegiatan di luar gedung dibagi menjadi dua, diantaranya

program yang didanai dan program yang tidak didanai, berikut rincian

programnya:

1) Rutinitas

a) Pengelohan laporan bulanan

b) Pelacakan TB paru kasus baru, kegiatanan ini dilakukan apabila

ada kasus TB paru yang dilaporkan, kemudian dari puskesmas

melakukan tindak lanjut.

2) Dana BOK (bantuan operasional kesehatan)

a) Kunjungan rumah untuk penderita kasus TB paru sudah dilakukan

sampai bulan September 2015.

b) Pemeriksaan kontak pada TB BTA + dan TB anak

c) Penyuluhan TB paru kepada masyarakat.

d) Dilakukanya One Job Training (OJT) pada kader kesehatan.

e) Bekerjasama dengan pelayanan swasta dalam hal ini dokter

praktek, bidan, perawat praktik untuk mengirimkan pasien suspek

TB

f) Refresing kader

g) PMT pemulihan yang diberikan pada balita dengan gizi buruk.

h) Pelatihan motivator ASI

i) Survey kadarzi (Keluarga Sadar Gizi) terdiri 30 posyandu

j) Penyuluhan kesehatan pada pekerja tentang ASI

k) PMT penyuluhan bagi ibu hamil dan KEK yang berkolaborasi

dengan kesehatan keluarga.

3) Dana APBD

a) Review teknis atopometri bagi bidan desa, bentuk kegiatan ini

pertemuan dengan bidan desa untuk melakukan pelatiah-pelatihan

14PROFESI NERS XIII UMS/ PUSKESMAS GATAK

Page 15: Gatak Isi Refisi Pak Pras 1 Cuk Cuk Cuk

diantaranya cara menimbang dan cara mengukur tinggi badan.

Program kegiatan ini sudah dilaksanakan di bulan april.

b) Validasi data gizi, program sudah dilaksanakan di bulan maret

2015.

c) Pemantauan konsumsi tablet tambah darah bagi ibu hamil yang

rencana akan dilaksanakan di bulan agustus dan september 2015.

d) Bantuan oprasional posyandu

e) Rujukan gizi buruk, rencana akan dilaksabakan di bulan agustus

dengan kuota 13 anak.

f) Pemeriksaan anemia dan KEK ( kurang energi kronis) bagi remaja

putri. Program ini yang akan kelompok analisis:

kegiatanprogramini dilakukan di SMK 6 bagi remaja putri.

Profil dari SMK 6 sendiri yaitu: sekolah menengah atas yang

terletak 1 km dari puskesmas. Sekolah SMK 6 yang terdiri dari 3

jurusan yaitu akuntansi, informatika dan otomotif, dengan jumlah

622 siswa dan jumlah siswi 322 perempuan. Jumlah siswa

perempuan pada sekolah tersebut semua mengikuti program

tersebut. Sekolah Menengah Kejuruhan 6 ini adalah salah satu

sekolah kejuruhan yang sudah terbentuk Unit Kesehatan Sekolah

(UKS) yang sudah memiliki sarana dan alat yang mendukung

dengan 1 penanggung jawab untuk mengelola UKS yang belum

dilakukan pelatihan tentang UKS adapun struktur organisasi yang

di bentuk ssebagai berikut :

Ketua : Dwi Hastunti

Wakil : Yurina

Anggota : Diah

Waluyo

Hasil wawancara dengan petugas/guru dikatakan bahwa

program UKS di sekolah memang belum diprioritaskan dalam

waktu dekat ini, karena kendala ada program yang lebih

prioritas.Dari hasil survey yang dilakukan pada tanggal 22 juni

15PROFESI NERS XIII UMS/ PUSKESMAS GATAK

Page 16: Gatak Isi Refisi Pak Pras 1 Cuk Cuk Cuk

2015, mendapatkan data bahwa SMK 6 belum memiliki gedung

UKS, alat- alat UKS, dan belum ada laporan dari UKS dari

berdirinya sekolah tersebut.Adapun program kesehatan yang

pernah dilakukan oleh pihak sekolah selain program pencegahan

anemia adalah donor darah yang bekerja sama dengan PMI,

penyuluhan pendidikan kesahatan dari pihak dinas kesehatan.

Kegiatan pemeriksaan anemia dan KEK ini sudah

dilakukan pada bulan agustus 2014 yang mana program ini yang

akan kelompok analisis. Program kegiatan ini berdasarkan

program APBD Dinas Kesahatan Sukoharjo.

Berikut rincian dari program kegiatannya:

- Kegiatan penyuluhan, pemeriksaan HB dan antopometri serta

pemberian distribusi tablet tambah darahyang didanai oleh

APBD yang mana dilakukan dibulan Agustus 2014. Hasilnya

16% remaja putri yang dilakukan pemeriksaan HB mengalami

anemia, 36% mengalami KEK, 14% remaja putri mengalami

anemia dan KEK, dan 33% mengalami HB dan LILA normal.

kegiatan ini melibatkan tenaga gizi puskesmas yang terdiri

dari petugas laboratorium1 orang, petugas bidan 4 orang dan

petugas gizi 2 orang.

- Hasil pemeriksaan HB yang kurang dari 10 gr % dilakukan

pemeriksaaan ulang. Kegiatan ini dilakukan pada bulan

November 2014. Bersamaan dengan ini pihak puskesmas,

Dinas kesehatan serta pihak SMK 6 berdiskusi untuk

mendirikan otlet tablet tambah darah mandiri.Sebagai awal

pendirian outlet tablet tambah darah, dari puskesmas

memberikan stimulasi tablet tambah darah sebanya 2 Box.

Rencana tindak lanjut di SMK 6 akan diadakan program kamis

pintar dengan meminum tablet tambah darah yang

tersedia.Akan tetapi kegiatan dilakukan oleh SMK 6 setiap

hari jumat setelah apel pagi.

16PROFESI NERS XIII UMS/ PUSKESMAS GATAK

Page 17: Gatak Isi Refisi Pak Pras 1 Cuk Cuk Cuk

- Pada bulan April 2015 dilakukan evaluasi kegiatan oleh

puskesmas dan Dinas kesehatan pelaksanaan jumat pintar.

Kegiatan ini didukung dengan baik oleh kepalah sekolah SMK

6 dan Kegiatan ini berjalan setiap hari jumat pagi setelah apel.

Bentuk kegiatannya seluruh remaja putri setelah apel pagi

diberikan tablet tambah darahuntuk dikonsumsi bersama-

sama. Hasil wawancara guru penanggung jawab SMK 6

mengatanakn bahwa seluruh remaja putri SMK 6 sudah

diberikan tablet tambah darah dan bagi remaja putri yang

mengalami anemia diberika 1 Saktablet Tambah darah yang

berisi 30 tablet, akan tetapi dalam pelaksanaan minum tablet

tambah darah siswi belum bisa terpantau dengan baik akibat

jumlah siswa dan petugas tidak sebanding.

Dalam pemberian tablet tambah darah masih

menggunakan tablet tambah darah yang diberikan oleh

puskesmas Gatak. Sekolahan belum mampu mengadakan

tablet tablet tambah darah secara mandiri karena terkendala

dana.

- Di bulan juni 2015 dilakukan evaluasi sikap konsumsi tablet

tambah darah bagi remaja putri di SMK 6dan rata-rata 18

remaja putri tidak mengkonsumsi tablet tambah darah dengan

rutin.Dari hasil wawancara siswi kelas X dan kelas X kelas XI

dengan jumlah 10 siswi mengatakan bahwa :

Siswi merasa mual setelah mengkonsumsi tablet

tambah darah

Siswi merasakan pusing setelah minum tablet tambah

darah kurang lebih 2-3 jam setelah minum

Siswi mengatakan tidak bisa konsentrasi setelah timbul

efek samping

Siswi trauma dengan efek samping yang muncul

17PROFESI NERS XIII UMS/ PUSKESMAS GATAK

Page 18: Gatak Isi Refisi Pak Pras 1 Cuk Cuk Cuk

Siswi yang timbul efek samping mual, pusing tersebut

setelah dilakukan pembagian tablet tambah

darahmereka tidak meminum tablet lagi kemudian

tablet dibuang/dibawa pulang.

Hasil wawancara remaja putri yang mengalami anemia

didapatkan data bahwa :

Siswi tidak rutin meminum tablet tambah darah

seminggu tiga kali

Siswi selama menstruasi tidak mengkonsumsi setiap

hari

Tabel. 2.1. Hasil pencapaian program Gizi Khususnya Pencegahan Anemia

Dengan Pendirian Outlet Tambah Darah Mandiri Di SMK 6

No Rencana Kegiatan Target Vol Kgt Pencapaian

1 Pendataan sasaran program 100 % 1x 100 %

2 Pengolahan data 100 % 1 bln/1x 100 %

3 Penyuluhan, pemeriksaan Hb dan KEK

100 % 2bln/1x 100 %

4 Penentuan jadwal konsumsi tablet Tambah darah secara serempak (setiap hari jumat)

100% 1x 100%

5 Pemberian tablet Tambah darah

100 % 1x 100 %

6 Pemeriksaan Hb ulang pada anak yang memiliki Hb rendah

100% 1x 100 %

7 Motivasi keluarga dan siswa untuk minum tablet Tambah darah

100 % 1 x 46,7 %

8 Evaluasi program pemberian tablet Tambah darah

100% 2x 40 %

18PROFESI NERS XIII UMS/ PUSKESMAS GATAK

Page 19: Gatak Isi Refisi Pak Pras 1 Cuk Cuk Cuk

Tabel 2.1.menunjukkan bahwa secara umum pencapaian hasil

dari masing-masing kegiatan Gizi khususnya pencegahan anemia di SMK

6 sudah baik. Beberapa hal yang perlu dicermati dari hasil kegiatan

program Gizi khususnya pencegahan anemia, dimana hasilnya yang telah

tercapai (100%) adalah

1. Pendataan sasaran program

2. Pengolahan data

3. Penyuluhan, pemeriksaan Hb dan KEK

4. Pemberian tablet Tambah darah

5. Pemeriksaan Hb ulang pada anak yang memiliki Hb rendah

Sedang yang belum mencapai 100 % adalah :

1. Evaluasi program pemberian tablet Tambah darah

2. Motivasi keluarga dan siswa untuk minum tablet Tambah darah

Beberapa kendala yang muncul untuk mencapai keberhasilan dalam

arti untuk mencapai 100 % telah dikemukanan pada bab II. Dalam bab III

perlu dikemukan analisa SWOT yaitu berbagai strategi yang dapat

dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan berdiriny outlet tambah darah

mandiri di SMK 6.

19PROFESI NERS XIII UMS/ PUSKESMAS GATAK

Page 20: Gatak Isi Refisi Pak Pras 1 Cuk Cuk Cuk

BAB III

PEMBAHASAN

Pembahasan dilakukan dengan metode perbandingan

(comparison) antara hasil pelaksanaan dari perencanaan yang telah

disusun. Untuk membahas lebih lanjut maka setiap komponen pencapaian

hasil/variabel penilaian akan ditelaah berdasar analisis SWOT.

Tabel 3.1. Analisis SWOT Program Pengendalian Penyakit Menular

Langsung (Pencegahan TB Paru)

Strengths Weakness Opportunities Threats

1. Jumlah tenaga dokter umum 7 orang sehingga mudah dalam melakukan konsultasi

2. Adanya dukungan dari tenaga lain untuk mengatasi program P2ML seperti tenaga laboratorium,bidan/perawat dan tenaga medis swasta

3. Dukungan dari dinas kesehatan dalam bentuk dana, pelaksanaan kegiatan dan menyediakan stimulasi tablet tambah darah

1. Tidak adanya ruang pelayanan khusus untuk pemeriksaan pasien TB Paru ataupun untuk MDR.

2. Kurang tenaga yang menanaungi masalah P2ML dalam Pelacakan TB paru kasus baru, kegiatanan ini dilakukan apabila ada kasus TB paru yang dilaporkan Pemantauan pelaksanaan program sulit

1. Adanya dukungan lintas sektor dari dinas pendidikan, SMK 6, guru dan siswa dalam program pencegahan anemia

2. Sekolah menentukan bahwa setiap hari jumat sebagai hari mengkonsumsi tablet Tambah darah

1. Keterbatasan jumlah guru yang melakukan monitor karena banyaknya siswa yang mengikuti program tablet tambah darahsehingga perlu penambahan petugas pemantau minum tablet tambah darah mandiri

2. Dana pendirian outlet tablet tambah darah secara mandiri tidak ada

3. Kurangnya penyuluhan kesehatan, sumber informasi dan tingkat pengetahuan orang tua siswa yang berbeda mengenai anemia,mempengaruhi motivasi dari

20PROFESI NERS XIII UMS/ PUSKESMAS GATAK

Page 21: Gatak Isi Refisi Pak Pras 1 Cuk Cuk Cuk

4. Laporan evaluasikegiatan sudah berjalan dengan baik

dilakukan karena tidak sebanding antara jumlah petugas dengan banyaknya siswa yang mengikuti program tablet tambah darah

3. Jarak antara SMK 6 dan puskesmas lebih kurang 1 km sehingga mudah dijangkau dan memudahkan dalam melaksanakan kegiatan

orang tua terhadap penerapan kemandirian minum tablet tambah darah

4. Kurangnyakesadaran siswa terhadap pentingnyatablet tambah darah,mual dan pusing sehingga siswa tidak minum obat tiap pagi karena menggangu pelajaran

5. Jadwal evaluasi kegiatan yang sulit disesuaikan dengan pihak puskesmas, karena terbenturnya dengan jadwal sekolah.

A. STRATEGI S-O

Adanya dukungan internal dari puskesmas seperti jumlah tenaga

Dokter umum 7 orang dalam pelayanan konsultasi akan mendukung jalannya

program tablet tambah darah ini. Ditambah lagi adanya dukungan program

dari tenaga lain untuk mengatasi program Gizi dalam pelaksanaan program

tambah darah seperti tenaga laboratorium, dan bidan akan sejalan dengan

adanya dukungan lintas sektor eksternal diantaranya dari Dinas pendidikan,

SMK 6, guru dan siswa mengenai penyelenggaraan program pencegahan

anemia dan penerapan outlet mandiri tablet tambah darah. Diperkuat dengan

adanya dukungan dari dinas kesehatan dalam bentuk dana pelaksanaan

kegiatan dan menyediakan stimulasi tablet tambah darah ditanggapi oleh

pihak sekolah dengan menentukan setiap hari jumat sebagai hari

mengkonsumsi tablet tambah darah.

21PROFESI NERS XIII UMS/ PUSKESMAS GATAK

Page 22: Gatak Isi Refisi Pak Pras 1 Cuk Cuk Cuk

Jarak antara SMK 6 dan puskesmas lebih kurang 1 km sehingga

mudah dijangkau dan memudahkan dalam melaksanakan kegiatan juga

membantu berjalan dengan baiknya laporan evaluasi program ini.

B. STRATEGI S-T

Dukungan yang baik dari puskesmas seperti adanya dukungan

program dari tenaga lain untuk mengatasi program Gizi seperti tenaga

laboratorium, dan bidan dalam pemantauan jalannya program tablet tambah

darah ternyata mendapat hambatan dari pihak sekolah seperti keterbatasan

jumlah guru yang melakukan monitor karena banyaknya siswa yang mengikuti

program tablet tambah darah sehingga perlu penambahan petugas pemantau

minum tablet tambah darah mandir.

Kurangnya penyuluhan kesehatan, sumber informasi dan tingkat

pengetahuan orangtua siswa yang berbeda mengenai anemia, mempengaruhi

motivasi dari orang tua terhadap penerapan kemandirian minum tablet tambah

darah berdampak langsung pada kurang kesadaran siswa terhadap pentingnya

suplement tablet tambah darah sehingga siswa tidak minum obat tiap pagi

dengan alasan merasa mual dan pusing sehingga menggangu pelajaran

Dukungan dari dinas kesehatan dalam bentuk dana pelaksanaan

kegiatan dan menyediakan stimulasi tablet tambah darah masih belum ada

rencana tindak lanjut seperti belum adanyadana pendirian outlet tablet tambah

darah secara mandiri dari pihak sekolah.

C. STRATEGI W-O

Banyaknya dukungan eksternal seperti Adanya dukungan lintas

sektor diantaranya dari Dinas pendidikan, SMK 6, guru dan siswa mengenai

penyelenggaraan program pencegahan anemia dan Sekolah menentukan

setiap hari jumat sebagai hari mengkonsumsi tablet tambah darah ternyata

masih memiliki kendala besar yang menghambat keberhasilan program ini.

Seperti Kurang tenaga nutrisionis dan pemantauan pelaksanaan program sulit

dilakukan karena tidak sebanding antara jumlah petugas pemantau yang

22PROFESI NERS XIII UMS/ PUSKESMAS GATAK

Page 23: Gatak Isi Refisi Pak Pras 1 Cuk Cuk Cuk

terbatasdengan banyaknya siswa yang mengikuti program tablet tambah

darah. Padahal dengan Jarak antara SMK 6 dan puskesmas lebih kurang 1 km

memudahkan dalam melaksanakan kegiatan.

D. STRATEGI W-T

Beberapa kelemahan dari puskesmas apabila dihubungkan dengan

ancaman-ancaman dari luar akan mempersulit pelaksanaan program tablet

tambah darah. Seperti Pemantauan pelaksanaan program sulit dilakukan

karena tidak sebanding antara jumlah petugas pemantau yaitu kurang tenaga

nutrisionis dan banyaknya siswa yang mengikuti program tablet tambah

darah.Ditambah lagi keterbatasan jumlah guru yang melakukan monitor

karena banyaknya siswa yang mengikuti program tablet tambah darah

sehingga perlu penambahan petugas pemantau minum tablet tambah darah

mandiri.

Kurangnya penyuluhan kesehatan, sumber informasi dan tingkat

pengetahuan orangtua siswa yang berbeda mengenai anemia akan

mempengaruhi motivasi dari orang tua terhadap penerapan kemandirian

minum tablet tambah darah sehingga berdampak langsung pada kurang

kesadaran siswa terhadap pentingnya suplement tablet tambah darah dan

memberikan dampak pada siswa tidak minum obat tiap pagi karena merasa

mual dan pusing sehingga menggangu pelajaran. Jadwal evaluasi kegiatan

yang sulit disesuaikan dengan pihak puskesmas karena terbenturnya dengan

jadwal sekolah juga menghambat kelancaran program ini.

23PROFESI NERS XIII UMS/ PUSKESMAS GATAK

Page 24: Gatak Isi Refisi Pak Pras 1 Cuk Cuk Cuk

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisa SWOT dapat disimpulkan:

1. Kurangnya tenaga nutrisi dan keterbatasan guru, sehingga proses

pemantauan program sulit dilakukan.

2. Pendanaan outlet tambah darah secara mandiri tidak ada sehingga untuk

mengatasi kendala mual dan pusing siswa belum teratasi.

3. Kurangnya penyuluhan dan sumber informasi orang tua tentang anemia

mempengaruhi kurangnya motivasi orang tua terhadap kesadaran siswi

dalam penerapan kemandirian minum tablet tambah darah.

B. Saran

Beberapa masukan yang dapat kelompok sampaikan adalah sebagai berikut :

1. Puskesmas

a. Penambahan tenaga Gizi untuk membantu jalannya program tablet

tambah darah

b. Dibentuknya jadwal kegiatan yang sesui antara puskesmas dan

sekolah

2. SMK 6

a. Perlunya penambahan guru untuk memantau penerapan minum

tablet Tambah darah hal ini bisa di lakukan dengan cara setiap wali

murid bertanggung jawab memantau siswi di kelas.

b. Mengikut sertakan siswa atau siswi dalam program UKS hal ini

bisa membantu fungsi kader guru dalam pemantauan.

24PROFESI NERS XIII UMS/ PUSKESMAS GATAK

Page 25: Gatak Isi Refisi Pak Pras 1 Cuk Cuk Cuk

c. Dilakukan penyuluhan atau pelatihan tim kader atau anggota UKS

(guru atau siswa)

d. Perlu adanya peningkatan pengetahuan dan sosialisasi kepada

masyarakat khususnya orangtua siswa mengenai anemia dan

manfaat tablet Tambah darah.

e. Sering dilakukannya motivasi terhadap siswa dalam manfaat dan

pentingnya mengkonsumsi tablet Tambah darah

f. Menyediakan tablet tambah darah yang berbeda produk dari

puskesmas untuk mengurangi munculnya efek samping obat

seperti mual dan pusing pada siswi.

g. Pembuatan proposal dari pihak sekolah untuk dinas pendidikan

dalam anggaran pengadaan tablet Tambah darah sebagai tindak

lanjut menyikapi program tablet Tambah darah mandiri .

25PROFESI NERS XIII UMS/ PUSKESMAS GATAK