gas acetylene
TRANSCRIPT
MAKALAH PROSES INDUSTRY KIMIA
GAS ACETYLENE
(DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PROSES INDUSTRY KIMIA)
Disusun oleh :
Rahmiaty Tri Syahputeri(0611 3040 1069 )
Vera Agustin Sitompul(0611 3040 1073 )
Kelas : 3 KIC
Kelompok : V (lima)
Dosen Pembimbing : Ir. Erwana Dewi, M.Eng
Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang
2012 / 2013
GAS ACETYLENE
PENDAHULUAN
Asetilen adalah suatu hidrokarbon yang tergolong pada gugus alkuna. Asetilen merupakan gugus alkuna yang paling sederhana, karena hanya terdiri dari 2 atom karbon dan 2 atom hydrogen . Asetilen baik berupa cairan ataupun gas , sangat mudah meledak dan mudah terdekomposisi menjadi C2H2 2C + H2 , bila terjadi di udara oleh panas atau benturan mekanik dan dekomposisi terjadi dengan peledakan . Pada silinder gas penyimpanannya dibutuhkan penambahan suatu pelindung seperti asbes sehingga aman untuk dibawa .
Klasifikasi Proses Pembuatan Acetylen :
Acetylene dari proses Hidrokarbon Parsial Acetylen dari proses Kalsium Karbida
Data Kuantitatif
Acetylene dari proses Hidrokarbon Parsial :
a. Basis : 1 ton of acetylene (99% purity – 35% yield) Gas Alam/ CH4 : 5200 cu m (STP) atau napta = 4.1 ton Oksigen (95 %) : 4.7 ton Elektrisitas : 350 KWh Steam Proses : 12 ton Water : 1100 ton Dari hasil produk : 900 cu m (STP) dari 3000 Kkal/cu m akan digunakan
untuk sintesis gas.
b. Kapasitas Produksi : 10-60 ton/hari .
Acetylen dari proses Kalsium Karbida :
a. Basis : 1 ton Asetilen ( kemurnian 99%) CaCO3 : 5,5 ton Air : 33 ton untuk proses basah
: 3 ton untuk proses kering
b. Kapasitas Produksi : 3 – 30 ton per hari
Sifat Fisik dan Sifat Kimia
Sifat fisik dan kimia Bahan Baku : Oksigen
Oksigen (O2) merupakan Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa.
Gas Oksigen mempunyai Berat, 1,429 gram/l pada suhu 0 °C, tekanan 860 mm Hg.
Pada suhu 0 ° C tekanan 860 mm Hg, 1 liter air murni terlarut sebanyak 14,602 mg gas oksigen.
Oksigen dalam air berasal dari hasil fotosintesis organisme perairan serta difusi langsung dari udara.
Oksigen berperan sangat penting dalam proses /reaksi Geobiofisik- kimiawi yang terjadi dalam suatu ekosistim terestrial maupun perairan.
Nitrogen Kepadatan : 1,25 x 10-3 g.cm-3 pada 20 ° C Melting point : -210 °C ( Titik lebur : -210 ° C ) Boiling point : -195.8 °C ( Titik didih : -195,8 ° C )
CH 4 (gas alam) Berat Molekul : 16.043 g/mol Titik leleh : -182,5 ° C Suhu kritis : -82,7 ° C Tekanan kritis : 45,96 bar
Sifat Fisik Dan Kimia Bahan Produk : Acetylene ( C 2H2)
Simbol Kimia : C2H2
Titik Didih : -84 °C Berat Jenis Relatif (Udara = 1) : 0,91 Berat Molekul : 26.02 g/mol Suhu Kritis : 35,2 °C Berat Jenis Gas : (@101,3 kPa & 15 °C) 1,108 kg/cm3
Batas kemampuan terbakar diudara (%) : 2,3 – 80 Titik Nyala : 305 °C Triple point : -80,60C , tekanan 961,5 mmHg
CO
Sifat Kimia Reaksi O2 dengan karbon membentuk CO disebut sebagai kesetimbangan
Boudouard. O2 + 2 C → 2 CO
Sifat fisik CO antara lain :
Tidak berwarna, gas tidak berbau Densitas : 0,789 g/cm³ Titik leleh : -205 °C (68 K) Titik didih : -192 °C (81 K) Kelarutan dalam air 0,0026 g/100 mL (20 °C) : -28,836 J·mol-1·K-1 .
Hidrogen (H 2) Massa jenis (0 °C, 101.325 kPa) : 0,08988 g/L Titik lebur : 14,01 K (−259,14 °C, −434,45 °F) Titik didih : 20,28 K (−252,87 °C, −423,17 °F)
Reaksi Kimia Yang Terjadi
Reaksi Kimia proses hidrokarbon :
Reaksi eksotermis :
CH4 + 2O2 à CO2 + 2H2O ΔH = -212,798 Kkal
Reaksi endotermis :
2CH4 à C2H2 + 3H2 ΔH = +89,97 Kkal
Flowsheet Pembuatan Asetilen Dari Proses Hidrokarbon Parsial
Reaksi Kimia Yang Terjadi
Reaksi Kimia proses kalsium karbida CaO + 3C à CaC2 + CO ΔH = +111 kkal CaC2 + 2H2O à Ca(OH)2 + CH=CH ΔH = -30 kkal CaCO3 à CaO + CO ΔH = +44 kkal 2CO2 + O2 à 2 CO2 ΔH = -135 kkal
Flowsheet Pembuatan asetilen dari proses Kalsium Karbida
Neraca Massa
Neraca Massa pada Pembuatan Asetilen Dari Proses Hidrokarbon Parsial
Neraca Massa pada Furnace
Proses pemanasan akan dilakukan pada furnace. Pembakaran pada furnace dilakukan pada
suhu 550°C. CH4 dan O2 dipanaskan pada furnace yang berbeda. Ini dilakukan supaya diantara
keduanya tidak terjadi reaksi pada saat dipanaskan. CH4 akan dipanaskan pada furnace 2, sedangkan
O2 akan dipanaskan pada furnace 1. Pada proses pembakaran ini digunakanlah fuel dan udara.
Komposisi dari keduanya tidak diketahui secara jelas, sehingga dapat kita abaikan. Massa CH4 dan O2
yang dikeluarkan pun tidak mengalami perubahan.
Neraca Massa pada Burner
Basis : 1 ton asetilen
CH4 = 4.1 ton O2 = 4.7 ton
CH4 = 4.1 ton x
1000 kg1 ton =
4100 kg16 kg /mol = 256.25 kmol
O2 = 4.7 ton x
1000 kg1 ton =
4700 kg32 kg /kmol = 146.875 kmol
Pada burner terjadi pemanasan lanjutan. CH4 dan O2 dari furnace akan dipanaskan lagi
dengan menggunakan suhu sekitar 1500°C. Dari proses ini, kedua senyawa tercampur dan
menghasilkan CH4 sisa, CO2, dan H2O. CH4 sisa dan CO2. Setelah itu, CH4 akan terpecah menjadi
C2H2 dan H2. H2O akan dibuang melalui bottom burner, sedangkan lainnya akan diteruskan ke
Scrubber. Sebelumnya, akan didinginkan dulu di dalam Quench dengan cara menyemprotkan H2O ke
dalamnya.
CH4 + 2 O2 CO2 + 2 H2O
Mula-mula : 256.25 146.875 - - kmol
Bereaksi : 73.4375 146.875 73.4375 146.875 kmol
Sisa : 182.8125 - 73.4375 146.875 kmol
BM : 16 32 44 18 kg/kmol
Massa : 2925 - 3231.25 2643.75 kg
2CH4 à C2H2 + 3 H2
Mula-mula : 182.8125 - - kmol
Bereaksi : 91.40625 45.703125 137.109275 kmol
Sisa : 91.40625 45.703125 137.109275 kmol
BM : 16 26 2 kg/kmol
Massa : 1462.5 1188.28125 274.21875 kg
Komponen INPUT (kg) OUTPUT (kg)
CH4 4100 1462.5
O2 4700 -
CO2 - 3231.25
H2 - 274.21875
C2H2 - 1188.28125
H2O - 2643.75
Total 8800 8800
Neraca Massa pada Scrubber
Pada scrubber, terjadi pembentukan Carbon Black. Carbon Black ini terbentuk karena
terpecahnya C2H2. Pemisahan ini tidak diinginkan karena tujuan utama dari flowsheet ini adalah
untuk menghasilkan asetilen dengan hasil yang banyak dan dengan kemurnian yang tinggi.
Meskipun pemisahan ini tidak diinginkan, namun pemisahan ini akan tetap terjadi. Dengan
terbentuknya Carbon Black ini, maka kemurnian dan hasil yang akan diperoleh semakin kecil,
yakni hanya 35%. Agar tidak tercampu dengan gas bersih yang diinginkan, Carbon Black ini akan
dikeluarkan dengan bantuan coke (asumsi sebanyak 500 kg) melalui bottom scrubber. Gas bersih
yang didapat yakni terdiri dari C2H2, H2, CO2, CH4, CO, serta misc dengan persentase masing-
masing.
Karena C2H2 yang dihasilkan hanya 35%, maka:
8% C2H2 = 350 kg
54% H2 =
548
x 350=2362 . 5 kg
26% CO2 =
268
x 350 kg=1137. 5kg
5% CH4 =
58
x 350 kg=218. 75 kg
4% CO =
48
x350 kg=175 kg
3% misc =
38
x 350 kg=131. 25 kg
Total = 4375 kg
Total gas bersih = 4375 kg, Coke = 500kg dan Total Input = 6156.25 kg
Jadi, jumlah Coke + Carbon Black = (Total Input + Coke) - Total Gas Bersih
= (6156.25 kg + 500 kg) – 4375 kg
= 2281.25 kg
Komponen Input (kg) Output (kg)
C2H2 1188.28125 350
H2 274.21875 2362.5
Carbon Black + Coke 500 2281.25
CO2 3231.25 1137.5
CH4 1462.5 218.75
CO - 175
Misc - 131.25
Total 6656.25 6656.25
Neraca Massa pada Absorber
Pada absorber hanya terjadi pemisahan antara flue gas yakni CO dan H2 kebagian atas untuk
dijadikan sintesis gas recovery. Sedangkan gas bersih lainnya akan diteruskan ke stripper.
Komponen Input (kg)Output (kg)
1 2
C2H2 350 - 350
H2 2362.5 2362.5 -
CO2 1137.5 - 1137.5
CH4 218.75 - 218.75
CO 175 175 -
misc 131.25 - 131.25
Total 4375 4375
Neraca Massa pada Stripper
Pada stripper, CH4 sebagai fuel (bahan bakar) akan dipisahkan dari komposisi gas bersih yang
masuk di dalamnya. CH4 ini akan digunakan untuk proses steam dengan bantuan H2O dan udara
(akan dijelaskan lebih lengkap pada neraca massa selanjutnya), sedangkan C2H2, CO2 serta misc
akan diteruskan ke Acetylene Fractionator untuk dilakukan pemurnian.
Komponen Input (kg)Output (kg)
1 2
C2H2 350 - 350
CO2 1137.5 - 1137.5
CH4 218.75 218.75 -
misc 131.25 - 131.25
Total 1837.5 1837.5
Neraca Massa pada Proses Steam
Komposisi udara (asumsi 100 kg)
O2 = 21 % x 100 kg = 21 kg
N2 = 79 % x 100 kg = 79 kg
O2 =
21 kg32 kg /kmol
=0 .65625 kmol
CH4 =
218 .75 kg16 kg /kmol
=13 . 671875 kmol
CH4 + 2 O2 à CO2 + 2 H2O
Mula-mula : 13.671875 0.65625 - - kmol
Bereaksi : 0.1640625 0.328125 0.1640625 0.328125 kmol
Sisa : 13.5078125 0.328125 0.1640625 0.328125 kmol
BM : 16 32 44 18 kg/kmol
Massa : 216.125 10.5 7.21875 5.90625 kg
H2O yang dihasilkan dari proses steam = H2O yg masuk + H2O sisa dari reaksi
= 100 kg + 5.90625 kg
= 105.90625 kg
KomponenInput (kg) Output (kg)
1 2 3 4
CH4 218.75 - 216.125 -
O2 - 21 10.5 -
N2 - 79 79 -
H2O - 100 - 105.90625
CO2 - - 7.21875 -
Total 418.75 418.75
Neraca Massa pada Acetylene Fractionator
Pada acetylene fractionator, C2H2 (asetilen) yang dimasukkan ke dalamnya akan dipisahkan
dengan senyawa yang lain. Tidak seluruh asetilen akan langsung keluar dari acetylene
fractionator, namun ada sekitar 10% (asumsi) yang masih tercampur dengan gas lainnya. Asetilen
yang tercampur inilah yang akan dimurnikan lagi di Polymer Fractionator agar asetilen yang
dihasilkan dari proses ini memiliki kemurnian yang tinggi dan sesuai dengan yang diinginkan.
Jumlah C2H2 seluruhnya = 350 kg
10% C2H2 yang masih tercampur =
10100
x350 kg=35 kg
90% C2H2 yang terpisah =
90100
x350 kg=315 kg
Neraca Massa pada Polymer Fractionator
Pada polymer fractionator, asetilen yang masuk akan dikeluarkan melalui bagian atas.
Asetilen ini akan dicampur dengan asetilen yang telah keluar dari Acetylene Fractionator tadi,
sehingga total keseluruhannya akan menjadi 350 kg. gas sisa seperti CO2 dan misc akan dicampur
dengan larutan dimethyl formamid untuk kemudian akan di recycle lagi ke dalam absorber untuk
diambil asetilen yang masih tersisa di dalamnya walaupun kadarnya sangat kecil.
Hasil asetilen dengan kemurnian 99% adalah 35 kg + 315 kg = 350 kg
Neraca Massa Total
Komponen Input (kg) Output (kg)
CH4 4100 218.75
O2 4700 -
H2O 100 2643.75 + 100
Coke 500 -
Coke + Carbon Black - 2281.25
H2 - 2362.5
CO - 175
C2H2 - 350
CO2 - 1137.5
Misc - 131.25
Total 9400 9400
Neraca Massa pada Pembuatan Asetilen Dari Proses Kalsium Karbida
Mol C2H2 yang bereaksi pada generator =
99100
x1000 kg26 kg/kmol
=38. 08 kmol
Neraca Massa pada Furnace
CaCO3 (Kalsium Karbida) = 5.5 ton.
CaCO3=5,5 tonx1000 kg
ton=5500 kg
=
5500 kg
100kg
kmol
=55 kmol
CaCO3 CaO + CO2
Mula : 55 - - kmol
Reaksi : 38.08 38.08 38.08 kmol
Sisa : 16.92 38.08 38.08 kmol
BM : 100 56 44 kg/kmol
Massa : 1692 2132.48 1675.52 kg
Neraca Massa pada Reaktor
Komponen INPUT (Kg) OUTPUT (Kg)
CaCO3 5500 1692
CaO - 2132.48
CO2 - 1675.52
Total 5500 5500
CaO + 3C à CaC2 + CO2
Mula : 38.08 - - - kmol
Reaksi : 38.08 114.24 38.08 38.08 kmol
Sisa : - 114.24 38.08 38.08 kmol
BM : 56 12 64 28 kg/kmol
Massa : - 1370.88 2437.12 1066.24 kg
Kmol C yang bereaksi = 114.24 kmol,
kmol C yang bersisa = 114.24 kmol
Jadi, kmol C mula-mula = kmol C yang bereaksi + kmol C yang bersisa
= (114.24+114.24) kmol
= 228.48 kmol
Massa atom C mula-mula = 228.48 kmol x 12 kg/kmol
= 2741.76 kg
Komponen Input (Kg) Output (kg)
CaO 2132.48 -
C 2741.76 1370.88
CaC2 - 2437.12
CO2 1675.52 1675.52
CO - 1066.24
Total 6549.76 6549.76
Neraca Massa pada Generator
Pada Generator dilakukan penambahan H2O sebanyak 33 ton ,
H2O = 33 ton x
1000 kgton
=33000 kg
H2O =
33000 kg
18kg
kmol
=1833 .33 kmol
CaC2 + 2H2O
Ca(OH )2 + ¿ ¿¿¿ ¿ ¿¿Mula : 38.08 1833.33 - - kmol
Reaksi : 38.08 76.16 38.08 38.08 kmol
Sisa : - 1757.17 38.08 38.08 kmol
BM : 64 18 74 26
kgkmol
Massa : - 31629.06 2817.92 990.08 kg
Komponen Input (Kg) Output (Kg)
CaC2 2437.12 -
H2O 32999.94 31629.06
Ca(OH)2 - 2817.92
C2H2 - 990.08
Total 35437.06 35437.06
Neraca Massa pada Scrubber
Pada scrubber akan ditambahkan Asam Sulfat dengan asumsi 1 ton, sehingga :
H2SO4 = 1 ton x
1000 kgton
=1000 kg
H2SO4 =
gBm
=1000 kg
98kg
kmol
=10 .20 kmol
H2SO4 menyerap air yang ada pada asetilen.
Asumsi: Jumlah air yang terserap = 30 000 kg
Sehingga komposisi spent acid menjadi:
H2SO4 = 1 000 kg = 0,03 %
H2O = 30 000 kg = 99,97 %
Jumlah air yang masuk drier = 31629.06 kg – 30000 kg = 1629.06 kg
Neraca Massa pada Dryer
Kemurnian Asetilen yang dihasilkan 99%
Jadi jumlah H2O yang terdapat pada Asetilen = 1/99 x 990.08 kg = 10.00 kg
Jumlah H2O yang menguap pada drier = 1629.06 kg – 10.00 kg = 1619.06 kg
NERACA MASSA TOTAL
Komponen Input ( kg) Output (kg)
CaCO3 5500 1692
C 2741.76 1370.88
CO2 - 1675.52
CO - 1066.24
Ca(OH)2 - 2817.92
H2O 32999.94 30000 + 10 + 1619.06
H2SO4 1000 1000
C2H2 - 990.08
Total 42241.7 42241.7
Diagram Blok dari Pembuatan Asetilen dari Kalsium Karbida
KESIMPULAN
Acetylene adalah salah satu gugus alkuna yang bersifat mudah terbakar dan
biasanya digunakan pada saat pengelasan pada suatu perusahaan.
Klasifikasi proses pada acetylene :
a). Dari hidrokarbon ( pembakaran parsial hidrokarbon ) .b). Dari kalsium karbida .
Bahan baku pembuatan Acetylene adalah CH4 (gas alam), udara (oksigen dan
nitrogen)
Asetilena bereaksi dengan alkohol, hidrogen sianida , hidrogen klorida atau asam
karboksilat menghasilkan senyawa-senyawa vinil.
Daftar pustaka
http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.oxygen-plants.com/acetylene-plants/
gifs/diagram.
http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.oxygen-plants.com/acetylene-plants/
gifs/diagram.
http://www.suryabiru.co.id/acetylene.htm
www.google.com
“ Modul Mata Kuliah Proses Industri Kimia, Teknik Kimia. Politeknik Negeri Sriwijaya.
Palembang.2012“