gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik
DESCRIPTION
Perilaku abnormal menurut para penganut mazhab behaviorismeTRANSCRIPT
![Page 1: Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik](https://reader034.vdocuments.site/reader034/viewer/2022042501/5598c2921a28ab86718b45d4/html5/thumbnails/1.jpg)
LOGO
PSIKOPATOLOGI
Dosen Pembimbing
Dina Aprilia, M.Psi
![Page 2: Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik](https://reader034.vdocuments.site/reader034/viewer/2022042501/5598c2921a28ab86718b45d4/html5/thumbnails/2.jpg)
LOGO
Perspektif Teoritis
Behavioristik tentang
Gangguan Jiwa
Di Susun Oleh:
ASY'ARI
ASTI WULANDARI (1101451183)
FAUZI KASTALANI (1101451135)
MASNAH (1101451188)
MURNIAH (1101451189)
SITI RA'YATI (1101451198 )
![Page 3: Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik](https://reader034.vdocuments.site/reader034/viewer/2022042501/5598c2921a28ab86718b45d4/html5/thumbnails/3.jpg)
GANGGUAN JIWA
PENGERTIAN
TOKOH- TOKOH
PERILAKU ABNORMAL
PENDEKATAN BEHAVIORISTIK
Faktor-faktor psikologis untuk depresi-
B
E
H
A
V
I
O
R
I
S
M
E
Penggunaan stimulus Aversif
![Page 4: Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik](https://reader034.vdocuments.site/reader034/viewer/2022042501/5598c2921a28ab86718b45d4/html5/thumbnails/4.jpg)
PENGERTIAN
Mazhab Behavioristik: aliran pemikiran
yang deterministik. Teori-teori yang
bertolak dari pengandaian bahwa
manusia pada dasarnya dilahirkan
netral, seperti halnya “tabula rasa” atau
kertas putih. Lingkunganlah yang akan
menentukan arah perkembangan
tingkah laku manusia lewat proses
belajar.
![Page 5: Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik](https://reader034.vdocuments.site/reader034/viewer/2022042501/5598c2921a28ab86718b45d4/html5/thumbnails/5.jpg)
Tokoh-Tokoh
1. Edward Lee Thorndike (1874-1949)
2. JOHN WATSON (1878 - 1958)
3. Ivan Petrovich Pavlov(1849-1936)
4. BURRHUS FREDERIC SKINNER (1904-1990)
5. Albert Bandura (1925-sekarang)
![Page 6: Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik](https://reader034.vdocuments.site/reader034/viewer/2022042501/5598c2921a28ab86718b45d4/html5/thumbnails/6.jpg)
Perilaku Abnormal
Skinner berpendapat bahwa perilaku
abnormal berkembang dengan prinsip
yang sama dengan perilaku normal.
Lebih jauh, ia mengatakan bahwa
perilaku abnormal dapat diubah
menjadi perilaku normal dengan
memanipulasi lingkungan.
![Page 7: Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik](https://reader034.vdocuments.site/reader034/viewer/2022042501/5598c2921a28ab86718b45d4/html5/thumbnails/7.jpg)
Perilaku Abnormal
Kaum behavioris menyatakan: tingkah
laku abnormal, menyimpang
(kalut, anarkitis, kacau, sakit, psikopatologis)
adalah kebiasaan-kebiasaan yang
maladaptif dalam cara penyesuaian dirinya.
Maka, gangguan mental itu adalah bentuk
tingkah laku lahiriah/eksternal; dan orang
tidak memandangnya sebagai produk dari
konfik-konflik internal atau batiniah.
![Page 8: Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik](https://reader034.vdocuments.site/reader034/viewer/2022042501/5598c2921a28ab86718b45d4/html5/thumbnails/8.jpg)
Perilaku Abnormal
Prilaku abnormal bersifat maladaptif. Prilaku
maladaptif mengganggu kemampuan seseorang
untuk berfungsi dengan efektif di dunia. Seorang
pria yang percaya akan dapat mempengaruhi
orang lain, bahkan membahayakan mereka,
dengan caranya bernafas mungkin akan
menjaga jarak yang demikian jauh untuk
menghindar dari orang lain sehingga ia tidak
membahayakan mereka.
![Page 9: Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik](https://reader034.vdocuments.site/reader034/viewer/2022042501/5598c2921a28ab86718b45d4/html5/thumbnails/9.jpg)
Pendekatan Behavioristik
Pendekatan behaviorisme merupakan
perspektif tentang karakteristik alamiah
manusia dan strategi ilmiah untuk
mempelajari individu.
![Page 10: Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik](https://reader034.vdocuments.site/reader034/viewer/2022042501/5598c2921a28ab86718b45d4/html5/thumbnails/10.jpg)
Pendekatan Behavioristik
Hans Eysenck, seorang pemimpin
behavioris menyatakan: “learning theory…
regards neurotic systems as simple
learned habits; there is no neurosis
underlying the symptoms itself. Get rid of
the symptom and you have eliminated the
neurosis.”
![Page 11: Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik](https://reader034.vdocuments.site/reader034/viewer/2022042501/5598c2921a28ab86718b45d4/html5/thumbnails/11.jpg)
Pendekatan Behavioristik
Treatment yang behavioristis lebih tepat
jika diterapkan untuk menyembuhkan
gejala fobia. Tapi kurang efektif untuk
menyembuhkan gejala depresi dan
schizophrenia
![Page 12: Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik](https://reader034.vdocuments.site/reader034/viewer/2022042501/5598c2921a28ab86718b45d4/html5/thumbnails/12.jpg)
Faktor-faktor psikologis untuk depresi-
Peter Lewinsohn dan rekan-rekan sejawatnya
menganjurkan bahwa stres-stres kehidupan dapat
membawa depresi dengan mengurangi penguatan
positif dalam kehidupan seseorang (lewinshon &gotlib, 1995)
Pandangan behaviorisme lain menekankan pada
perasaan tidak berdaya yang dipelajari (learned
helplessness) yang terjadi karena individu-individu
tidak punya kendali atas situasi ini.
Ketidakmampuan untuk menghindari dari stimulus
aversif menghasilkan keadaan apatis dari ketidakberdayaan
![Page 13: Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik](https://reader034.vdocuments.site/reader034/viewer/2022042501/5598c2921a28ab86718b45d4/html5/thumbnails/13.jpg)
Penggunaan stimulus Aversif
Menurut Skinner stimulus yang tidak
menyenangkan dan tidak diharapkan
selalu ingin dihindari oleh organisme.
Skinner menyebutkan ada 2 metode
yang berbeda sehubungan dengan
penggunaan stimulus aversif ini yakni
pemberiaan hukuman karena hukuman
dan perbuatan negatif itu acapkali
dipertukarkan atau dianggap sama.
![Page 14: Gangguan jiwa dalam perspektif behavioristik](https://reader034.vdocuments.site/reader034/viewer/2022042501/5598c2921a28ab86718b45d4/html5/thumbnails/14.jpg)
LOGO
Semoga Bermanfaat