gambaranresponkecemasankeluargadenganstroke

104
GAMBARAN RESPON KECEMASAN KELUARGA KLIEN YANG MENGALAMI STROKE DI RSUD R SYAMSUDIN SH KOTA SUKABUMI KARYA TULIS ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III di Program Studi Keperawatan Universitas Muhammadiyah Sukabumi Disusun oleh : MUHAMMAD AFIF SASMITA NIM : FOA0801014

Upload: isal-tulloh

Post on 10-Aug-2015

96 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hnfh

TRANSCRIPT

Page 1: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

GAMBARAN RESPON KECEMASAN KELUARGA KLIEN YANG MENGALAMI STROKE DI RSUD

R SYAMSUDIN SH KOTA SUKABUMI

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III di Program Studi Keperawatan

Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Disusun oleh :

MUHAMMAD AFIF SASMITANIM : FOA0801014

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI

2011

Page 2: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

LEMBAR PERSETUJUAN

GAMBARAN RESPON KECEMASAN KELUARGAKLIEN YANG MENGALAMI STROKE DI RSUD

R SYAMSUDIN SH KOTA SUKABUMI

MUHAMMAD AFIF SASMITA

NIM : FOA 0801014

Telah Diajukan dan Disetujui Oleh Pembimbing Karya Tulis IlmiahPada Bulan Oktober 2011

Pembimbing

Cuciati, S.Kep.Ners

NIDN: 0412118002

Mengetahui :

Ketua Program Studi DIII Keperawatan

Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Ria Andriani, M .K e p

NIDN : 0411127901

Page 3: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

LEMBAR PENGESAHAN

GAMBARAN RESPON KECEMASAN KELUARGA KLIEN YANG MENGALAMI STROKE DI RSUD

R SYAMSUDIN SH KOTA SUKABUMI

MUHAMMAD AFIF SASMITANIM : FOA 0801014

Karya Tulis Ilmiah ini telah disidangkan pada tanggal 31 Oktober 2011Penguji I (satu) : Wida K. Bhakti, S.Kp.,M.Kes ( )

NIDN : 1104126602

Penguji II (dua) : Laelasari S.Kep.Ners ( )

NIP :198505162010012008

Penguji III (tiga) : Cuciati S.Kep.Ners ( )

NIDN : 0412118002

Disahkan oleh:Rektor Universitas Muhammadiyah Ketua Program Studi DIII Keperawatan Sukabumi Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Prof. Dr. H. Asmawi Zainul Ria Andriani, M .K e p

NIP : 113709152 NIDN : 0411127901

Page 4: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

Lembar persembahan

“ (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah

hati menjadi tenteram “ ( QS Ar –Rad ayat 28 )

“ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar “ ( QS Al-

Baqarah Ayat 155 )

“ Aku senantiasa berada disamping hamba-Ku yang berbaik sangka dan Aku tetap bersamanya selama ia ingat pada-Ku” (H.R.Bukhari Muslim)

Karya Tulis Ilmiah ini kupersembahkan untuk kedua Orang tuaku tercinta dan Ketiga Adiku tersayang, Semoga Allah selalu melimpahkan Rahmat-Nya kepada mereka, juga untuk sahabat- sahabatku seperjuang “ Barudak Akper Angkatan 2008” dan khususnya untuk AdindaKu terkasih Nita Agustiana yang selalu memberikan motivasi dan semangat untukku , dan untuk sahabatku se Kost-an ( Eny, Goeh, N-dez, Erlan,)

I Love you All….

Page 5: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI

MUHAMMAD AFIF SASMITANIM : FOA0801014

Gambaran respon kecemasan keluarga klien yang mengalami stroke di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi

xiv+ 41 halaman, 6 tabel, 1 gambar, lampiran

ABSTRAK

Di Indonesia, setiap tahunnya diperkirakan 500 ribu orang mengalami serangan stroke. Dari jumlah itu, sekitar 2,5 persen di antaranya meninggal dunia. Sementara sisanya mengalami cacat ringan maupun berat. Angka kejadian stroke di Indonesia meningkat dengan tajam. Bahkan, saat ini Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita stroke terbesar di Asia, karena berbagai sebab selain penyakit degeneratif, terbanyak karena stres ini sangat memprihatinkan mengingat Insan Pasca Stroke (IPS) biasanya merasa rendah diri dan emosinya tidak terkontrol dan selalu ingin diperhatikan, Biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan stroke dan kehilangan mata pencaharian sangat tinggi. Dan pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif untuk menggambarkan respon kecemasan keluarga klien yang mengalami stroke berdasarkan variable yang telah diteliti. Metode penelitian deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif. Dan penelitian ini menggunakan teknik total sampling dan populasi yang berjumlah 23 responden penelitian ini dilakukan pada tanggal 26-28 september 2011. Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari 23 responden seluruhnnya dari responden (100%) mengalami respon kecemasan sedang.

Daftar pustaka : 11 ( 1998-2010)

Page 6: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya

tulis ilmiah yang berjudul “ GAMBARAN RESPON KECEMASAN KELUARGA

KLIEN YANG MENGALAMI STROKE DI RSUD R SYAMSUDIN SH KOTA

SUKABUMI”.

Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mendapatkan

bimbingan dan bantuan dari pembimbing, maka pada kesempatan ini penuli ingin

menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. DR. H. Asmawi Zainul. Selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Sukabumi.

2. Bapak Drs. Sakti Alamsyah, M. Pd. Selaku Wakil Rektor 1 Universitas

Muhammadiyah Sukabumi.

3. Bapak dr. Suherman, MKM Selaku Direktur RSUD R.Syamsudin, SH Kota

Sukabumi.

4. Ibu Ria Andriani, M.Kep Selaku Ketua Program Studi D III Keperawatan

Universitas Muhamadiyah Sukabumi.

5. Ibu Cuciati S.Kep.Ners Selaku pembimbing dalam penyusunan KTI

6. Ibu Wida K. Bhakti S.Kp. M.Kes Selaku Penguji 1

7. Ibu Laelasari S.Kep.Ners Selaku Penguji 2

Page 7: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

8. Keluarga klien yang dirawat di Ruang Melati dan FX Soedarsono RSUD R

Syamsudin SH Kota Sukabumi yang telah bersedia menjadi responden

dalam penelitian.

9. Seluruh jajaran staf dosen dan staf administrasi dan karyawan Akademi

Keperawatan Universitas Muhammadiyah Sukabumi.

10. Kedua orang tuaku tercinta , Ayahanda Bapak Utang Muhtar S.Pd.I dan

Ibunda Aan Royanah dan Ketiga adiku yang tersayang yang telah

memberikan do’a, dorongan dan semangat tanpa mengenal lelah kepada

penulis selama mengikuti pendidikan.

11. Teman-teman angkatan VI, Program studi D-III Keperawatan Universitas

Muhammadiyah Sukabumi yang telah memberikan doa, dukungan dan

semangatnya dalam penyusunan KTI.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Karya Tulis ini masih

banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu saran kritik

yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata penulis

berharap semoga Karya Tulis ini bermanfaat bagi Mahasiswa Akademi

Keperawatan Universitas Muhammadiyah Sukabumi khususnnya dan

pembaca pada umumnnya dalam memajukan bidang Keperawatan.

Sukabumi, Oktober 2011

Muhammad Afif Sasmita

Page 8: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................iii

LEMBAR PERSEMBAHAN..................................................................................iv

ABSTRAK................................................................................................................v

KATA PENGANTAR .............................................................................................vi

DAFTAR ISI ............................................................................................................viii

DAFTAR TABEL.....................................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR................................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah.................................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian...................................................................................... 4

1. Tujuan Umum...................................................................................... 4

2. Tujuan Khusus..................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian................................................................................... 5

Page 9: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Kecemasan…………………………………………………. 6

1. Pengertian kecemasan…………………………………………... 6

2. Tingkat Kecemasan……………………………………………... 8

3. Penyebab Kecemasan…………………………………………… 9

4. Pencetus Cemas…………………………………………………. 10

5. Rentang Respon Ansietas……………………………………….. 10

6. Respon Fisiologis Ansietas……………………………………… 11

7. Manifestasi psikomotor………………………………………….. 12

8. Sumber koping…………………………………………………... 14

9. Mekanisme koping………………………………………………. 15

B. Keluarga……………………………………………………………... 15

1. Pengertian Keluarga……………………………………………... 15

2. Tipe/Bentuk Keluarga…………………………………………… 15

3. Fungsi Keluarga…………………………………………………. 16

4. Peranan Keluarga………………………………………………... 17

5. Tugas-tugas Keluarga……………………………………………. 17

6. Peran serta keluarga……………………………………………... 17

C. Stroke………………………………………………………………... 18

1. Pengertian……………………………………………………….. 18

2. Jenis Stroke……………………………………………………… 19

3. Faktor resiko…………………………………………………….. 19

4. Penyebab Stroke………………………………………………… 20

Page 10: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

5. Patofisiologi Stroke……………………………………………… 20

6. Gejala Stroke……………………………………………………. 21

7. Pemeriksaan Diagnostik………………………………………… 22

8. Penatalaksanaan………………………………………………… 23

9. Masalah yang timbul paska stroke……………………………... 23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian ……….…………………………………………. 25

1. Rancangan Penelitian ……………………………………………..... 25

2. Variabel Penelitian ……………………………………………..…… 25

3. Definisi Operasional........................................................................... 26

B. Populasi dan Sampel Penelitian …………………………...…………... 27

1. Populasi ………………………………………………...………….. 27

2. Sampel ……………………………………………………………... 27

C. Teknik Pengumpulan Data dan Prosedur Penelitian …………………... 28

D. Pengolahan dan Analisa Data ………………………………………..... 28

1. Variabel……………………………………………………………. 30

2. Sub variabel……………………………………………………….. 31

E. Prosedur pengumpulan data……………………………………………. 32

F. Lokasi dan Waktu penelitian ……………………………...………….... 33

G. Etika Penelitian ……………………………………………………….... 33

H. Surat izin kepada Direktur RSUD R Syamsudin SH…………………... 34

I. Surat persetujuan responden…………………………………………… 34

J. Kerahasiaan…………………………………………………………….. 35

Page 11: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian………………………………………………………..... 36

B. Pembahasan.……………………………………………………………. 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan…………………………………………………………….. 40

B. Saran …………………………………………………………………… 41

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 12: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Daftar penderita stroke yang dirawat inap tahun 2008-2011.......................2

Tabel 3.2 Definisi Operasional Respon cemas keluarga klien yang mengalami

stroke di RSUD R Syamsudin, SH Kota Sukabumi.....................................26

Table 4.1 Distribusi Frekwensi respon kecemasan keluarga klien yang

mengalami stroke.......................................................................................

36

Tabel 4.2 Distribusi frekwensi respon kecemasan keluarga klien yang mengalami

stroke dilihat pada aspek fisiologis............................................................

36

Tabel 4.3 Distribusi frekwensi respon kecemasan keluarga klien yang mengalami

stroke dilihat pada aspek Psikologis..........................................................

37

Tabel 4.4 Distribusi frekwensi respon kecemasan keluarga klien yang mengalami

stroke dilihat pada aspek Psikososial.........................................................

37

Page 13: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Rentang respon Ansietas ………………………………………………

10

Page 14: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Lampiran

Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen

Lampiran 2 Lembar persetujuan responden

Lampiran 3 Surat persetujuan setelah mendapat penjelasan

Lampiran 4 Angket penelitian Pernyataan responden

Lampiran 5 Lembar kegiatan bimbingan

Lampiran 6 Surat permohonan izin Studi Pendahuluan dan penelitian

Lampiran 7 Schedul Time Bimbingan KTI

Lampiran 8 Riwayat Hidup

Page 15: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

B A B I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan berhentinya suplai

darah kebagian otak (Bruner dan Suddarth, 2000 : 2123). Stroke menduduki urutan

ketiga penyebab kematian setelah penyakit jantung dan kanker, stroke juga masih

merupakan penyebab utama dari kecacatan. Data menunjukkan, setiap tahunnya

stroke menyerang sekitar 15 juta orang di seluruh dunia. Di Amerika Serikat,

kurang lebih lima juta orang pernah mengalami stroke. Sementara di Inggris,

terdapat 250 ribu orang hidup dengan kecacatan karena stroke.

Di Indonesia, setiap tahun diperkirakan 500 ribu orang mengalami

serangan stroke. Dari jumlah itu, sekitar 2,5 persen di antaranya meninggal dunia.

Sementara sisanya mengalami cacat ringan maupun berat. Angka kejadian stroke

di Indonesia meningkat dengan tajam. Bahkan, saat ini Indonesia merupakan

negara dengan jumlah penderita stroke terbesar di Asia, karena berbagai sebab

selain penyakit degeneratif, terbanyak karena stres ini sangat memprihatinkan

mengingat Insan Pasca Stroke (IPS) biasanya merasa rendah diri dan emosinya

tidak terkontrol dan selalu ingin diperhatikan, Biaya yang dikeluarkan untuk

pengobatan stroke dan kehilangan mata pencaharian sangat tinggi. Dapat diartikan

bahwa kecemasan yang timbul pada keluarga pasien stroke terjadi karena

ketidaktahuan terhadap apa yang akan terjadi terhadap anggota keluarga mereka

(Sarkamo, 2008: 3).

Page 16: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

Data yang didapatkan dari Rekam medik RSUD R Syamsudin SH Kota

Sukabumi tentang jumlah penderita penyakit stroke yang dirawat inap dari tahun

2008-2011 dapat dilihat pada table 1.1 sebagai berikut :

Tabel 1.1

Jumlah penderita stroke yang dirawat inap tahun 2008-2011

No Tahun Jumlah Presentasi (%)

1 2008 701 24,1 %

2 2009 771 26,5 %

3 2010 845 29,1 %

4 Januari-Juni 2011 585 20,1 %

Jumlah 2902 100

Sumber : ( Data rekam medik RSUD R.Syamsudin SH ,10 Agustus 2011)

Dengan demikian dapat dilihat bahwa jumlah pasien stroke masih cukup

banyak dan mungkin akan meningkat dalam setiap bulannya dimana penyakit

stroke sendiri dapat menimbulkan hal-hal yang dapat mempengaruhi psikologi

maupun fisik baik pasien sendiri maupun keluarga termasuk dalam hal

pembiayaan serta penyakit stroke sendiri membutuhkan perawatan yang lama

sehingga dapat menimbulkan kecemasan.

Cemas merupakan sebuah emosi dan pengalaman subjektif dari seseorang.

Atau juga suatu keadaan yang membuat seseorang tidak nyaman dan terbagi dalam

beberapa tingkatan. Jadi, cemas berkaitan dengan perasaan yang tidak pasti dan

tidak berdaya. (Kusumawati,2010:58). Selain pada pasien ,kecemasan juga bisa

terjadi pada keluarga klien yang mengalami stroke.

Page 17: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

Keluarga adalah unit terkecil dari masyrakat yang terdiri atas kepala keluarga

dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu

atap dalam keadaan saling ketergantungan (Sudiharto, 2007 :22), Sehingga setiap

anggota keluarga akan merasakan cemas apabila salah seorang keluarganya masuk

rumah sakit akibat penyakit stroke. Selain itu beberapa faktor yang mempengaruhi

kecemasan dari setiap anggota keluarga tersebut yaitu faktor fisikologis,

psikologis, dan faktor sosial. Dilihat dari faktor tersebut maka perawat mempunyai

peranan penting.

Menurut Peplau, keperawatan adalah terapetik dalam seni penyembuhan,

membantu individu yang sakit atau membutuhkan keperawatan kesehatan yang

dinilai dalam proses interpersonal sebab melibatkan interaksi antara 2 atau lebih

individu dianggap unik secara biologis, psikososial, dan spiritual, serta tidak akan

bereaksi sama seperti yang lain. Setiap orang mempunyai pengalaman belajar yang

berbeda dari lingkungan , adat istiadat, kebiasaaan , dan keyakinan dari setiap

kultur ( Kusumawati, 2010 : 6).

Perawat kesehatan jiwa mempunyai peran bervariasi dan spesifik. Aspek dari

peran tersebut meliputi kemandirian dan kolaborasi. Adapun kesehatan jiwa

menurut Weiss (1947) yang dikutip oleh Stuart sudeen dalam Principles and

practice of psiciatric nursing care (1995), peran perawat adalah Attitude Therapy,

yaitu mengobservasi perubahan, baik peruabahan kecil, atau menetap yang terjadi

pada klien. Mendemontrasikan penerimaan, respek, mempromosikan ketertarikan

klien dan berpartisipasi dalam interaksi.

Page 18: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

Dari latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang

“Gambaran respon kecemasan keluarga klien yang mengalami stroke di RSUD R

Syamsudin SH Kota Sukabumi.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran respon kecemasan keluarga klien yang mengalami

stroke di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Diketahuinya gambaran respon kecemasan keluarga klien yang

mengalami stroke di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.

2. Tujuan khusus

a. Seberapa besar proporsi respon kecemasan keluarga klien yang mengalami

stroke pada aspek fisiologis

b. Seberapa besar proporsi respon kecemasan keluarga klien yang mengalami

stroke pada aspek psikologis

c. Seberapa besar proporsi respon kecemasan keluarga klien yang mengalami

stroke pada aspek psikososial.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Bagi Institusi RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi

Page 19: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

Sebagai bahan masukan dalam rangka peningkatan program pelayanan

kesehatan bukan saja kepada pasien stroke, akan tetapi juga pelayanan kepada

keluarga pasien terlebih yang mengalami kecemasan.

2. Manfaat bagi Peneliti

Untuk memperoleh pengalaman yang nyata dalam melakukan penelitian, dan

sebagai referensi untuk peneliti selanjutnya

3. Manfaat bagi keluarga klien

Sebagai bahan masukan pengetahuan tentang bagaimana cara menghadapi

penyakit stroke.

B A B II

TINJAUAN PUSTAKA

Page 20: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

A. Konsep Kecemasan

1. Pengertian kecemasan

Kecemasan adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan

ketakutan dan kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak

mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian masah utuh, perilaku

dapat terganggu tapi masih dalam batas normal (Hawari, 2006: 18).

Kecemasan merupakan respon individu terhadap suatu keadaan yang

tidak menyenangkan yang dialami oleh setiap mahluk hidup dalam kehidupan

sehari hari, juga merupakan pengalaman subjektif dari individu dan tidak dapat

diobservasi secara langsung serta merupakan suatu keadaan emosi tanpa objek

yang spesifik. Pada individu dapat memberikan motivasi untuk mencapai

sesuatu dan merupakan sumber penting dalam usaha memelihara keseimbangan

hidup. Kecemasan terjadi sebagai akibat dari ancaman terhadap harga diri yang

sangat mendasar bagi keberadaan individu. Cemas dapat dikomunikasikan

secara interpersonal dan merupakan bagian dari kehidupan sehari hari,

menghasilkan peringatan yang berharga dan penting untuk memelihara

keseimbangan diri dan melindungi diri (Suliswati, 2005:108).

Kecemasan berbeda dengan rasa takut, karakteristik rasa takut adalah

adanya objek / sumber yang spesifik dan dapat diidentifikasi serta dapat

dijelaskan oleh individu. Rasa takut terbentuk dari proses kognitip yang

melibatkan penilaian intelektual terhadap stimulus yang mengancam. Ketakutan

Page 21: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

disebabkan oleh hal yang bersifat fisik, psikologis, dan psikososial ketika

individu dapat mengidentifikasi dan menggambarkannya.

a. Cemas fisiologis

Cemas fisiologis adalah cemas yang disebabkan karena gangguan

fungsi organ tubuh, stuktur, fungsi jaringan, organ dll, ditandai dengan

pupil melebar untuk meningkatkan persepsi visual pada waktu terjadi

ancaman tubuh, keringat meningkat, denyut nadi meningkat, akral dingin,

tekanan darah meningkat, sekresi urine meningkat, retensi air dan garam,

curah jantung meningkat, frekuensi dan kedalaman pernafasan meningkat,

ketegangan otot, mulut kering, dan gula darah meningkat.

b. Cemas Psikologis

Cemas Psikologis adalah cemas yang disebabkan karena

ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri, ditandai

dengan perilaku yang menyebabkan terjadinya aktifitas yang berlebihan

dari sistem hormone, seperti mudah tersinggung, marah-marah, sangat

sensitife, defresi.

c. Cemas psikososial

Cemas psikososial adalah cemas yang diakibatkan karena keadaan atau

peristiwa yang menyebabkan perubahan pada kehidupan, ditandai dengan

denial (menyangkal), projeksi (menyalahkan orang lain), Displacement

(mengisar), isolasi dan supresi.

2. Tingkat Kecemasan

Page 22: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

Stuart dan Sundeen (1998:175) mengidentifikasi tingkat kecemasan menjadi 4

tingkat yaitu:

a. Kecemasan ringan, berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari

hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan

persepsinya.

b. Kecemasan sedang, memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal

yang penting dan mengesampingkan yang lain sehingga seseorang

mengalami perhatian yang selektif, namun dapat melakukan sesuatu yang

lebih tinggi.

c. Kecemasan berat, sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang

cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik dan

tidak dapat berfikir tentang hal-hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk

mengurangi kekurangan. Orang tersebut banyak memerlukan pengarahan

untuk dapat memusatkan pada suatu area lain.

d. Kecemasan tingkat panik berhubungan dengan terperangah, kekuatan dan

teror, rincian terpecah dari profesinya karena mengalami kehilangan kendali.

Orang yang mengalami panik tidak mampu melakukan walaupun dengan

pengarahan.

3. Penyebab Kecemasan

Page 23: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

Beberapa teori penyebab kecemasan pada individu antara lain (Stuart dan

Sundeen, 1998:177):

a. Teori Psikoanalitik

Menurut Freud dalam Stuart dan Sudeen (1998:177) adalah konflik

emosional yang terjadi antara dua elemen kepribadian Id dan Super ego-Id

mewakili dorongan insting dan impuls primitive seseorang sedangkan super

ego mencerminkan hati nurani seseorang dan dikembangkan oleh norma-

norma budaya seseorang.

b. Teori Interpersonal

Menurut pandangan interpersonal kecemasan timbul dari perasaan takut

terhadap adanya penerimaan dan penolakan interpersonal. Kecemasan juga

berhubungan dengan perkembangan dan kecemasan yang berat.

c. Teori Prilaku

Kecemasan merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatu yang

mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

d. Teori Biologi

Menunjukkan bahwa otak mengandung reseptor khusus untuk

benzoadiazepin. Reseptor ini mungkin membantu mengatur ansietas.

e. Kajian Keluarga

Menunjukkan bahwa ansietas merupakan hal yang biasa ditemui dalam suatu

keluarga. Ada tumpang tindih dalam gangguan ansietas gangguan depresi.

4. Pencetus Cemas

Page 24: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

Pencetus cemas mungkin berasal dari sumber internal atau eksternal, dapat

dikelompokkan dalam dua kategori (Stuart dan Sundeen, 1998:181) yaitu:

a. Ancaman terhadap integritas seseorang meliputi ketidakmampuan fisiologis

yang akan datang atau mempunyai kapasitas untuk melakukan aktivitas

hidup sehari-hari.

b. Ancaman terhadap sistem diri seseorang dapat membahayakan identitas

harga diri dan fungsi social seseorang.

5. Rentang Respon Ansietas

Ansietas tidak dapat dielakan dalam kehidupan manusia. Secara umum ada dua

ancaman besar yang dapat menimbulkan ansietas yaitu:

a. Ancaman integritas diri yang meliputi ketidakmampuan fisiologis.

b. Ancaman sistem diri meliputi identitas diri, harga diri, hubungan

interpersonal, kehilangan serta perubahan status/peran.

Gambar 2.1

Respon Adaptif Respon Maladaptif

Antisipasi Ringan Sedang Berat Panik

Rentang Respon Ansietas

Sumber: Suliswati, 2005 :109.

Page 25: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

6. Respon Fisiologis Ansietas Terhadap Sistem Tubuh (Stuart & Sundeen,

1998:177)

a. Kardiovaskuler :

1) Jantung berdebar

2) Tekanan darah meninggi

3) Rasa mau pingsan

4) Tekanan darah menurun

5) Denyut nadi menurun

b. Pernafasan :

1) Nafas cepat

2) Nafas pendek

3) Tekanan pada dada

4) Nafas dangkal

5) Pembengkakan pada tenggorokan

6) Sensasi tercekik

7) Terengah-engah

c. Neuromuskular :

1) Refleks meningkat

2) Reaksi kejutan

3) Mata berkedip-kedip

4) Gelisah

5) Wajah tegang

6) Kelemahan umum

Page 26: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

7) Kaki goyang

8) Tremor

d. Gastrointestinal :

1) Kehilangan nafsu makan

2) Menolak makan

3) Rasa tidak nyaman pada abdomen

4) Mual

5) Diare

e. Traktus Urinariu:

1) Tidak dapat menahan kencing

2) Sering berkemih

f. Kulit:

1) Wajah kemerahan

2) Berkeringat setempat (telapak tangan)

3) Gatal

4) Rasa panas dan dingin pada kulit

5) Wajah pucat

6) Berkeringat seluruh tubuh

7. Manifestasi psikomotor berupa respon kognitif. Afektif juga diobservasi dalam

efek kecemasan (Stuart dan Sudeen, 1998:80) sebagai berikut:

a. Perilaku:

1) Gelisah

2) Ketegangan fisik

Page 27: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

3) Tremor

4) Gugup

5) Bicara cepat

6) Kurang koordinasi

7) Cenderung mendapatkan cidera

8) Menarik diri dari lingkungan interpersonal

9) Menghalangi

10) Melarikan diri dari masalah

11) Menghindar.

b. Kognitif:

1) Perhatian terganggu

2) Konsentrasi buruk

3) Pelupa

4) Salah dalam memberikan penilaian

5) Hambatan berpikir

6) Bidang persepsi menurun

7) Kreaifitas menurun

8) Bingung

9) Sangat waspada

10) Kesadaran diri meningkat

11) Kehilangan obyektifitas

12) Takut kehilangan kontrol

13) Takut pada gambaran visual

Page 28: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

14) Takut cidera atau kematian

Hal-hal diatas menjelaskan bahwa kecemasan yang tinggi

mempengaruhi gerakan involunter dan kelemahan yang dapat mengganggu

hubungan interpersonal. Dalam hubungan interpersonal, kecemasan dapat

memberikan peningkatan untuk mencari diri, rasa tidak nyaman atau

intelektual. Selain respon perilaku dan afektif, kecemasan juga mempengaruhi

respon kognitif pada personal maupun interpersonal dan kehidupan yang

dialami individu.

8. Sumber koping

Individu dapat mengatasi stress dan ansietas dengan menggerakkan sumber

koping tersebut sebagai modal ekonomik. Kemampuan penyelesaian masalah,

dukungan sosial dan keyakinan budaya dapat membantu seseorang

menginterpretasikan pengalaman yang menimbulkan stress dan mengadopsi

strategi koping yang berhasil (Stuart dan Sundeen, 1998:182).

9. Mekanisme koping

Menurut (Stuart dan Sundeen, 1998:182), ansietas tingkat ringan sering

ditanggulangi tanpa pemikiran yang serius. Tingkat ansietas sedang dan berat

menimbulkan dua jenis mekanisme koping.

a. Reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu upaya yang disadari dan

berorientasi pada tindakan untuk memenuhi secara realistik tuntutan situasi

stress.

b. Mekanisme pertahanan ego membantu mengatasi ansietas ringan dan sedang,

tetapi jika berlangsung pada tingkat tidak sadar dan melibatkan penipuan diri

Page 29: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

dan distorsi realitas, maka mekanisme ini dapat merupakan respon

maladaptif terhadap stress.

B. Keluarga

1. Pengertian Keluarga (Sudiharto, 2007 :21).

a. Keluarga adalah unit terkecil dari masyrakat yang terdiri atas kepala keluarga

dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah

satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Sudiharto, 2007 :22).

b. Keluarga merupakan suatu sistem tempat individu anggota keluarga

berinteraksi di dalam keluarga (teori sistem).

2. Tipe/Bentuk Keluarga (Sudiharto, 2007 :23)

a. Keluarga Inti (Nuclear Family)

Adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak.

b. Keluarga Besar (Extended Family)

Adalah keluarga inti ditambah dengan nenek, kakek, dan saudara saudara.

c. Keluarga Berantai (Serial Family)

Adalah perempuan dan laki-laki yang menikah lebih dari satu kali dan

merupakan keluarga inti.

d. Keluarga Duda/Janda (Single Family)

Adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.

e. Keluarga Berkomposisi (Composition Family)

Adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup bersama.

Page 30: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

f. Keluarga Kabitas (Cahabitation)

Adalah dua orang yang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk

satu keluarga.

3. Fungsi Keluarga (Effendy, 1998: 33)

Fungsi keluarga dibedakan menjadi:

a. Fungsi Biologis

1. Meneruskan keturunan

2. Memelihara dan membesarkan anak

3. Memenuhi kebutuhan gizi anak

4. Memelihara dan merawat anggota keluarga

b. Fungsi Psikologis

1. Memberi kasih sayang dan rasa aman

2. Memberi perhatian pada anggota keluarga

3. Membina pendewasaan keluarga

4. Membentuk kepribadian anggota keluarga

5. Memberikan identitas keluarga

c. Fungsi Sosialisasi

1. Membina sosialisasi pada anak

2. Membentuk norma tingkah laku

3. Meneruskan nilai budaya keluarga

d. Fungsi Ekonomi

1. Mencari sumber penghasilan

2. Pengaturan penggunaan penghasilan

Page 31: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

3. Menabung untuk masa depan dan hari tua

4. Peranan Keluarga (Effendy, 1998: 34)

a. Ayah : berperan sebagai suami dan ayah pencari nafkah, pelindung, pemberi

rasa aman, kepala keluarga, anggota masyarakat, dan kelompok sosial.

b. Ibu : berperan sebagai istri dan ibu pengasuh dan pendidik anak-anak,

pelindung, anggota masyarakat, dan kelompok sosial.

c. Anak : menjalankan peranan psikososial sesuai tingkat perkembangan fisik,

mental, sosial, dan spiritual.

5. Tugas-tugas Keluarga (Effendy, 1998: 34)

Terdiri dari 8 tugas pokok, yaitu:

a. Memelihara fisik keluarga dan anggotanya.

b. Memelihara sumber daya dalam keluarga.

c. Pembagian tugas anggota sesuai kedudukan masing-masing.

d. Sosialisasi antar anggota keluarga.

e. Pengaturan jumlah anggota keluarga.

f. Pemeliharaan anggota keluarga.

g. Penempatan anggota keluarga, dalam masyarakat yang lebih luas.

h. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga.

6. Peran serta keluarga dalam perawatan klien dengan stroke.

Keluarga merupakan sistem pendukung utama yang memberi perawatan

langsung pada setiap keadaan (sehat-sakit) klien. Umumnya keluarga meminta

bantuan tenaga kesehatan jika mereka tidak sanggup lagi merawatnya. Oleh

karena itu asuhan keperawatan yang berfokus pada keluarga bukan hanya

Page 32: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

memulihkan keadaan klien tetapi bertujuan untuk mengembangkan dan

meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan dalam

keluarga tersebut (Effendy, 1998: 35)

C. Stroke

1. Pengertian

a. Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian

otak tiba-tiba terganggu (Sarkamo, 2008: 3)

b. Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan berhentinya suplai

darah kebagian otak (Bruner dan Suddarth, 2000 : 2123).

c. Stroke adalah gangguan yang mempengaruhi aliran darah keotak dan

mengakibatkan deficit neurologic (lewis, 2000 : 1645).

d. Stroke non hemorogik adalah bila gangguan peredaran darah otak ini

berlangsung sementara, beberapa detik hingga beberapa jam (kebanyakan 10

- 20 menit) tapi kurang dari 24 jam (Mansjoer, 2000 : 17).

e. Stroke non hemorogik adalah penyakit atau kelainan dan penyakit pembuluh

darah otak, yang mendasari terjadinya stoke misalnya ateriosclerosis otak,

aneurisma, angioma pembuluh darah otak. (Harsono, 1996 : 25).

f. Stroke non hemorogik adalah penyakit yang mendominasi kelompok usia

menengah dan dewasa tua yang kebanyakan berkaitan erat dengan kejadian

aterosklerosis (trombosis) dan penyakit jantung (emboli) yang dicetus oleh

adanya faktor predisposisi hipertensi (Satyanegara, 1998 : 179)

Page 33: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

2. Jenis Stroke (Sarkamo, 2008: 3)

Jenis stroke terbagi dalam dua golongan besar, yakni stroke penyumbatan dan

stroke pendarahan.

a. Stroke penyumbatan terjadi karena sumbatan atau penyempitan di dalam

pembuluh darah ke otak terganggu. Gangguan peredaran darah di otak

membuat otak kekurangan oksigen dan nutrisi. Bila ini terjadi dalam

waktu lama menyebabkan otak mengalami kerusakan.

b. Sedangkan stroke pendarahan sangat berbahaya. Stroke ini terjadi karena

ada pembuluh darah yang pecah. Stroke pendarahan biasanya karena

adanya kelainan bawaan dimana pembuluh darah di otak tidak sempurna.

Namun stroke jenis ini jarang terjadi.

3. Faktor resiko (Sarkamo, 2008: 4)

Mengenai faktor risiko, ada beberapa faktor risiko stroke yang tidak dapat

dikontrol. Misalnya, riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung, faktor

usia, dan jenis kelamin. Dibandingkan laki-laki, perempuan lebih rentan

terserang stroke. Orang yang berusia di atas 55 tahun juga lebih berisiko

mengalami stroke dibanding mereka yang berusia lebih muda. Selain faktor

risiko, stroke juga memiliki sejumlah gejala, antara lain: mengalami gangguan

gerak sehingga tak mampu untuk mengambil gelas, menggosok gigi, atau

memasang kacing dengan sempurna. Dalam tingkat yang lebih parah, terjadi

lumpuh total yang bisa menimpa tiap organ gerak, termasuk bibir, wajah, dan

mata.

Page 34: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

4. Penyebab Stroke (Sarkamo, 2008: 5)

Banyak sebab mengapa masih muda sudah terkena stroke, seperti contohnya:

a. Stres tinggi yang sering dialami para pekerja di kota besar. Tuntutan

pekerjaan yang membuat seseorang menjadi stres. Stres tinggi yang bertubi-

tubi bila tidak segera diatasi bisa menyebabkan gangguan jantung dan

stroke.

b. Pola makan yang salah juga bisa memicu terjadinya stroke usia muda. karena

seringnya mengonsumsi makanan junk food, yang tidak baik sebab

kandungan kolesterol tinggi. Kolesterol tidak baik bagi kesehatan, terutama

pembuluh darah bila terjadi penyumbatan pada pembuluh darah, dan

mengenai pembuluh darah otak bisa membuat seseorang stroke.

c. Pemicu stroke lainnya adalah karena kurang olahraga, kesibukan membuat

banyak orang tak ada waktu khusus untuk olahraga. Kurang olahraga

membuat stamina menurun dan akibat kurang gerak juga bisaterjadi

penyumbatan pada pembuluh otak yang berakibat stroke.

5. Patofisiologi stroke

Iskemik otak adalah suatu keadaaan dimana terdapat gangguan pemasokan

darah ke otak yang membahayakan fungsi neuron. Infark otak terjadi jika ada

daerah otak yang iskemik menjadi nekrosis akibat berkurangnya suplai darah

sampai pada tingkat lebih rendah dari titik kritis yang diperlukan untuk

kehidupan sel sehingga disertai gangguan fungsional dan structural yang

menetap. Terdapat 2 penyebab utam infark otak, yaitu thrombosis dan emboli.

Kebanyakan kasus infarka otak terjadi setelah adanya trombosis pada pembuluh

Page 35: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

darah yang aterosklerotik. Dengan demikian thrombosis menyerang individu-

individu yang memiliki satu atau lebih factor resiko yang memacu

terbentuknnya aterosklerosis.( Bustan ,2007:91).

6. Gejala Stroke (Sarkamo, 2008: 5-6)

Gejala stroke juga bisa tampak dari gangguan rasa, seperti pada sebelah

anggota badan, dari yang ringan (kesemutan) sampai yang berat (baal).

Gangguan kesadaran juga bisa terjadi, misalnya mudah mengantuk sampai

tampak seperti koma. Demikian juga dengan gangguan verbal, baik karena

organ bicara yang rusak maupun daya ingat yang turun, misalnya dalam

bentuk tidak bisa mengeluarkan kata dan menangkap arti. Setelah serangan

yang pertama, stroke terkadang bisa terjadi lagi dengan kondisi yang lebih

parah. Ini umumnya terjadi pada penderita yang kurang kontrol diri, atau bisa

jadi sudah merasa puas setelah mengalami penyembuhan (pasca stroke yang

pertama) sehingga tidak lagi memeriksakan diri. Padahal, jika stroke sampai

berulang, artinya terjadi perdarahan yang lebih luas di otak sehingga

kondisinya bisa lebih parah dari serangan pertama. Riset menunjukkan, di

antara orang-orang yang pernah mengalami stroke, sekitar 40 persen di

antaranya akan mengalami stroke berulang dalam waktu lima tahun (Hariyono,

2008: 4).

Page 36: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

7. Pemeriksaan Diagnostik (Hariyono, 2008: 4 -5).

a. Angiografi Serebral

Membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik, seperti perdarahan

atau adanya obstruksi arteri, adanya titik oklusi atau rupture.

b. CT Scan

Memperlihatkan adanya edema, hematoma, skemia dan adanya infark.

c. Fungsi Lumbal

Menunjukkan adanya tekanan normal dan biasanya ada trombosis, emboli

serebral, dan TIA. Tekanan meningkat dan cairan yang mengandung darah

menunjukkan adanya hemorogik subaraknoid atau perdarahan intracranial.

Kadar protein total meningkat pada kasus trombosis sehubungan dengan

adanya proses inflamasi.

d. MRI

Menunjukkan daerah yang mengalami infark, hemorogik, Malformasi

Arteriovena (MAV)

e. Ultrasonografi Doppler

Mengidentifikasi penyakit arteriovena (masalah sistem arteri karotis (cairan

darah/muncul plak) ateriosclerosis).

f. EEG

Mengidentifikasi masalah didasarkan pada gelombang otak dan mungkin

memperlihatkan daerah lesi yang spesifik.

Page 37: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

8. Penatalaksanaan (Hariyono, 2008: 6).

Penanganan stroke yang cepat, tepat dan akurat akan meminimalkan kecacatan

yang ditimbulkan. Karenanya, keberadaan unit stroke di rumah sakit tak lagi

sekadar pelengkap, tetapi sudah menjadi keharusan. Terlebih bila melihat angka

penderita stroke yang terus meningkat dari tahun ke tahun di Indonesia.

a. Non farmakologik

1) Tirah baring

2) Posisi head up ( stroke hemoragic)

3) Posisi supinhe (stroke infark)

4) Nutrisi : oral, enteral, perenteral

5) Personal hygiena

6) Pemeliharaan kepatenan jalan napas :suctioning dan pemasangan mayo

tube

b. Farmakologik

1) Aspirin

2) Glucose

3) Manitol

4) Obat seperti serenace ativan

9. Masalah yang timbul paska stroke

Stroke adalah penyakit pada otak yang paling destruktif dengan

konsekuensi berat, termasuk beban psikologis, fisik, dan keuangan yang besar

pada pasien. Pada kenyataannya, banyak orang yang lebih takut akan menjadi

cacat oleh stroke dibandingkan dengan kematian itu sendiri. Jika tidak ada

Page 38: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

perbaikan dalam metode-metode pencegahan yang ada sekarang, jumlah

penderita stroke akan tumbuh pesat dalam beberapa decade mendatang.

Penanganan fisioterapi pasca stroke adalah kebutuhan yang mutlak bagi pasien

untuk dapat meningkatkan kemampuan gerak dan fungsinya. Berbagai metode

intervensi fisioterapi seperti pemanfaatan electrotherapy,hidrotherapy,

exercise therapay (Bobath method, ProprioceptiveNeuromuscular Facilitation,

Neuro Developmental Treatment, Sensory MotorIntegration) telah terbukti

memberikan manfaat yang besar dalam mengembalikan gerak dan fungsi pada

pasien pasca stroke. Akan tetapi peran serta keluarga yang merawat dan

mendampingi pasien juga sangat menentukan keberhasilan program terapi

yang diberikan. Penanganan fisioterapi pasca stroke pada prinsipnya adalah

proses pembelajaran sensomotorik pada pasien dengan metode-metode

tersebut diatas. Akan tetapi interaksi antara pasien dan fisioterapis amat sangat

terbatas, lain halnya dengan keluarga pasien yang memiliki waktu relatif lebih

banyak. Untuk itu dengan program “edukasi bagi keluarga pasien stroke”

mengenai tata cara penanganan pasien stroke di rumah (home programe) akan

sangat bermanfaat dalam mengembalikan kemampuan gerak dan fungsi pada

pasien pasca stroke. Penanganan yang tepat sebagai wujud cinta kasih dalam

keluarga.

Page 39: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

1. Rancangan penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriftif dengan pendekatan

eksploratif yang merupakan penelitian dengan tujuan untuk menggambarkan

keadaan suatu atau fenomena yang sedang dihadapi pada situasi sekarang

( Arikunto, 2002). Melalui metode ini diharapkan dapat mengetahui respon

cemas keluarga klien yang mengalami stroke di RSUD R Syamsudin SH Kota

sukabumi.

2. Variabel Penelitian

a. Variabel

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran

yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu

konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo. 2010) variabel dalam penelitian

ini adalah Gambaran respon kecemasan keluarga klien yang mengalami

stroke di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.

b. Sub Variabel

1) Respon cemas dari aspek fisiologis keluarga pasien stroke yang

dirawat di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.

2) Respon cemas dari aspek psikologis keluarga pasien stroke yang

dirawat di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.

Page 40: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

3) Respon cemas dari aspek psikososial keluarga pasien stroke yang

dirawat di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi

3. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional

berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti

untuk melakukan observasi atau pengukuran secara bertahap suatu objek atau

fenomena. (Alimul A, 2007 : 35).

Tabel 3.2 : Definisi Operasional

Respon cemas keluarga klien yang mengalami stroke di RSUD

R Syamsudin, SH Kota Sukabumi.

No Variable Definis operasional Alat ukur Hasil ukur Skala

1 Gambaran

respon

kecemasan

keluarga klien

yang mengalami

stroke di RSUD

R Syamsudin,

SH Kota

Sukabumi

Untuk mengukur

Respon kecemasan

pada keluarga yaitu:

Respon kecemasan

pada aspek

Fisiologis

Respon kecemasan

pada aspek

Pisikologis

Respon kecemasan

pada aspek Sosial

Kuisioner Ringan

apabila

nilai 1-37

Sedang

apabila

nilai 38-74

Berat

apabila

nilai 75-108

Likert

Page 41: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik

tertentu yang akan diteliti ( Aziz Alimul,2007). Populasi dalam penelitian ini

adalah semua keluarga klien yang mengalami stroke di RSUD R Syamsudin ,

SH Kota Sukabumi yang berjumlah 23 orang, terbagi dari 2 ruangan, 14 orang

di ruang Melati dan 9 orang di ruang Fx Soedarsono pada saat dilaksanakan

penelitian yang bersedia menjadi responden yaitu semua keluarga klien yang

berjumlah 23 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian atau sebagian dari populasi ( Arikunto, 2002).

Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 23 orang. Pada saat dlakanakan

penelitian yang bersedia menjadi responden juga berjumlah 23. Seluruh

populasi dijadikan sampel, hal ini dilakukan peneliti karena jumlah populasi

yang sedikit yang kurang dari 100. Selain itu peneliti ingin mendapatkan

gambaran respon cemas keluarga klien yang mengalami stroke diRSUD R

Syamsudin, SH Kota Sukabumi yang menyeluruh.

Keterangan :

S = Sampel

N = jumlah populasi

E = Koefisien tingkat kepercayaan

S = N

1+(N×E2)

Page 42: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

C. Teknik pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Untuk mengukur respon cemas keluarga klien yang mengalami stroke yang

dirawat di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, digunakan pertanyaan

berdasarkan respon cemas (Suliswati : 2005), respon cemas keluarga klien yang

mengalami stroke adalah respon fisiologi, respon psikologis dan psikososial.

Variable dan sub variabel dikaji menggunakan instrument penelitian berupa

angket yaitu daftar pernyataan yang menggali isi dari variable dan sub variable.

Beberapa indikator pernyataan sebanyak 27 pernyataan yang menggali tentang

respon cemas keluarga yang mengalami stroke di RSUD R Syamsudin SH Kota

Sukabumi menggunakan pendekatan metode rating yang dijumlahkan dengan

penyekalan data ordinal berdasarkan skala likert. Adapun cara penggunaannya

adalah responden diminta untuk memberikan chek list () pada bagian dari

kontinium yang menggambarkan tanggapan terhadap objek, kemudian diperoleh

nilai atau skore yang menunjukan tanggapan responden tentang sifat dari objek

yang disajikan.

D. Pengelohan dan Analisa data

Pengolahan data dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

b. Coding

Page 43: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numeric (angka) terhadap data

yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila

pengolahan dan analisis data menggunakan computer. Pemberian kode dibuat

untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suat

variabel.

c. Scoring

masing masing pernyataan diberikan skor atau nilai sesuai dengan sistem

penilaian yang telah ditetapkan yaitu sebagai berikut :

memasukan data yang telah dikumpulkan kedalam materi tabel, kemudian

membuat distribusi frekwensi sederhana.

d. Tabulasi data

Menyusun data kedalam bentuk tabel distribusi frekwensi

e. Cleaning

Cleaning adalah pengulangan membersihkan data atas pengecekan data

apakah data masuk benar atau salah dan melihat variasi data dalam bentuk

distribusi frekwensi.

f. Melakukan teknik analisis

Untuk pernyataan yang bersifat positif:

Tidak pernah : 4Kadang-kadang : 3Sering : 2Selalu : 1

Untuk pernyataan yang bersifat negatif :

Tidak pernah : 1Kadang-kadang : 2Sering : 3Selalu : 4

Page 44: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan

menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang

hendak dianalisis, apabila penelitiannya deskriptif, maka akan menggunakan

statistik deskriptif.

1. Variable

Data yang diperoleh diurut dari skore terendah sampai tertinggi, adapun

nilai yang diperoleh berdasarkan jawaban respoden nilai yang terendah

berjumah 0 dan tertinggi adalah 100 setelah itu dibuat table data distribusi

frekuensi dengan cara :

a. Menetukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil

b. Tentukan banyak kelas interval yang diperlukan

c. Tentukan panjang kelas interval dengan rumus (p) : rentang/banyak

kelas.

d. Pilih ujung kelas interval pertama

e. Tentyukan kelas median

f. Menentukan batas bawah kelas median

g. Menentukan F median

h. Menentukan f median

Dengan menggunakan langkah-langkah tersebut, maka diperoleh 3 kategori

respon cemas pada keluarga klien yang mengalami stroke di RSUD R

Syamsudin, SH Kota Sukabumi.

2. Sub variabel

Nilai 1-37 : Respon cemas ringan Nilai 38-74 : Respon cemas sedang Nilai 75-108 : Respon cemas berat

Page 45: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

Untuk langkah yang sama, maka didapat kategori respon kecemasan fisiologis,

respon kecemasan psikologis, respon kecemasan psikososial yaitu :

a. Respon cemas pada aspek fisiologis

b. Respon cemas pada aspek psikologis

c. Respon cemas pada aspek psikososial

Hasil dari pengolahan diatas kemudian diolah secara tabulasi dan perhitungan

prosentasi dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

Nilai 1-14 : Respon cemas ringan

Nilai 15-29 : Respon cemas sedang

Nilai 30-44 : Respon cemas berat

Nilai 1-10 : Respon cemas ringan

Nilai 11-21 : Respon cemas sedang

Nilai 22-32 : Respon cemas berat

Nilai 1-10 : Respon cemas ringan

Nilai 11-21 : Respon cemas sedang

Nilai 22-32 : Respon cemas berat

X

P= 100

N

Page 46: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

P = Prosentase

X = jumlah alternatife

N = jumlah responden

Selanjutnya data ditabulasikan kemudian diinterpretasikan dengan

menggunakan skala :

0 = tak seorangpun dari responden

1-26 = sebagian kecil dari responden

27-49 = hampir setengahnya dari responden

50 = setengahnnya dari responden

51-75 = sebagian besar dari responden

76-99 = hampir seluruhnnya dari responden

100 = seluruhnnya dari responden

E. Prosedur pengumpulan data

Langkah-langkah penelitian untuk mempermudah dalam menyelesaikan

dalam menyelesaikan penelitian. Adapun langkah-langkah penelitian sebagai

berikut.

1. Tahap persiapan

Menentukan masalah, studi kepustakaan, studi pendahuluan, penyusunan

proposal, permohonan ijin penelitian.

2. Tahap pelaksanaan

Page 47: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

Mendapatkan persetujuan dari responden, penyebaran kuisioner,

pengumpulan hasil kuisioner, melakukan pengolahan data, analisa data dan

menarik kesimpulan.

3. Tahap akhir

Penyusunan tahap akhir dan penyajian hasil penelitian.

F. Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah R. Syamsudin, SH Kota

Sukabumi yaitu diruang Melati dan Ruang Fx Soedarsono selama 3 hari dimulai

dari tanggal 26-28 september 2011 dengan jumlah hasil 23 responden.

G. Etika penelitian

Peneliti menjamin hak-hak responden (keluarga klien yang mengalami stroke

di Rumah Sakit Umum Daerah R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi), dengan cara

menjamin kerahasiaan identitas responden yang berjumlah 23 responden. selain

itu, peneliti memberikan penjelasan, tujuan dan manfaat penelitian kepada

responden serta memberikan hak untuk menolak dijadikan responden penelitian

( imformconsent) dan menandatangani persetujuan responden dimana klien telah

menyetujui menjadi responden dalam penelitian

H. Surat izin kepada Direktur RSUD R Syamsudin SH

Page 48: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

Pengajuan surat izin kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah R.

Syamsudin, SH, Kota Sukabumi, pada tanggal 8 Agustus 2011 untuk

mendapatkan persetujuan dari pihak Rumah Sakit dalam rangka pelaksanaan

penelitian tentang respon cemas keluarga klien yang mengalami stroke di RSUD

R Syamsudin SH, Kota Sukabumi. Tanggal 12 dikeluarkannya surat izin dari

Kantor Kesbang, Pol& Linmas Kota Sukabumi, dan pada tanggal 16 agustus

2011 dikeluarkannya surat izin studi pendahuluan dan penelitian dari Direktur

Rumah Sakit Umum Daerah R. Syamsudin, SH, Kota Sukabumi.

I. Surat persetujuan responden

Merupakan cara persetujuan antara penelitian dan responden penelitian

dengan memberikan lembar persetujuan (Imform consent). Imform consent

tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan member lembar

persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan Imform consent adalah subjek

mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknnya, jika subjek

bersedia maka mereka harus mendatangani lembar persetujuan dan jika

responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak responden.

(Alimul , Aziz, 2003:42). Semua responden sebanyak 23 orang bersedia menjadi

responden dalam penelitian.

Page 49: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

J. Kerahasiaan

Merupakan masalah etika dan menjamin kerahasiaan dari hasil penelitian baik

informasi maupun masalah-masalah lainnya, semua informasi yang telah

dikumpulkan dijamin kerahasiannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu

yang akan dilaporkan pada hasil riset ( Alimul, Aziz,2003:42 ).

Semua kerahasiaan klien dan keluarga klien yang mengalami stroke di RSUD

R Syamsudin SH Kota Sukabumi 100% terjaga kerahasiaannya dikarenakan data

yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan prosedur yang berlaku dalam

penelitian.

Page 50: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

Hasil penelitian terhadap keluarga yang mengalami stroke dilihat dari aspek

fisiologis, psikologis dan aspek psikososial didukung dengan data dan kriteria

yang lain seperti umur, pendidikan dan pekerjaan diuraikan sebagai berikut :

Table 4.1 : Distribusi Frekwensi respon kecemasan keluarga klien yang mengalami stroke

No KRITERIADISTRIBUSI FREKWENSI

FREKWENSI PROSENTASE

1 Ringan 0 0

2 Sedang 23 100

3 Berat 0 0

JUMLAH 23 100

Dari table 4.1 diatas diketahui bahwa distribusi frekwensi respon kecemasan

keluarga klien yang mengalami stroke seluruhnya dari responden( 100%)

mengalami respon kecemasan sedang.

Page 51: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

Tabel 4.2: Distribusi frekwensi respon kecemasan keluarga klien yang mengalami stroke dilihat pada aspek fisiologis

No Kriteria Frekwensi Prosentasi1 Ringan 3 13,05%2 Sedang 20 86,95%3 Berat 0 0%

Jumlah 23 100%Dari table 4.2 diatas diketahui bahwa distribusi frekwensi respon kecemasan

keluarga klien yang mengalami stroke dari aspek fisiologis, hampir seluruhnya

dari responden ( 86,95%) mengalami respon kecemasan sedang, sebagian kecil

dari responden( 13,05%) mengalami respon kecemasan ringan.

Tabel 4.3: Distribusi frekwensi respon kecemasan keluarga klien yang mengalami stroke dilihat pada aspek Psikologis

No Kriteria Frekwensi Prosentasi1 Ringan 0 0%2 Sedang 23 100%3 Berat 0 0%

Jumlah 23 100%

Dari table 4.3 diatas diketahui bahwa distribusi frekwensi respon kecemasan

keluarga klien yang mengalami stroke dari aspek Psikologis. Seluruhnya dari

responden (100%) mengalami respon kecemasan sedang.

Tabel 4.4: Distribusi frekwensi respon kecemasan keluarga klien yang mengalami stroke dilihat pada aspek Psikososial

No Kriteria Frekwensi Prosentasi1 Ringan 6 26,09%2 Sedang 17 73,91%3 Berat 0 0%

Jumlah 23 100%

Page 52: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

Dari table 4.4 diatas diketahui bahwa distribusi frekwensi respon kecemasan

keluarga klien yang mengalami stroke dari aspek Psikososial. Sebagian besar

dari responden (73,91%) mengalami respon kecemasan sedang, sebagian kecil

dari responden (26,09%) mengalami respon kecemasan ringan.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi

berjumlah 23 orang yang terbagai dari 14 orang diruang Melati dan 9 orang di

ruang Fx Soedarsono dimulai pada tanggal 26-28 September 2011, dari hasil

tersebut diketahui bahwa distribusi frekwensi respon kecemasan keluarga klien

yang mengalami stroke (100%) mengalami respon kecemasan sedang, yang

terbagi ke dalam tiga aspek sebagai berikut:

1. Dari aspek fisiologis ternyata hampir seluruh dari responden

( 86,95%)mengalami respon kecemasan sedang, dan sebagian kecil dari

responden ( 13,05%) mengalami respon kecemasan ringan, hal ini

dipengaruhi oleh faktor merasa jantung berdetak lebih cepat ketika melihat

keluarga yang sedang dirawat dalam keadaan kritis karena penyakit stroke

mendapat poin (4) yang paling banyak dari jawaban responden. Hal tersebut

membuktikan bahwa ketika seseorang individu mengalami suatu kecemasan

akan mempengaruhi fungsi organ tubuh individu tersebut, hal ini dikuatkan

dengan pernyataan dari (Stuart & Sundeen, 1998:177) bahwa adanya respon

fisiologis ansietas terhadap sistem tubuh yaitu sistem kardivaskuler,

pernafasan, neuromuskuler, gastrointestinal, traktus urinaria, dan kulit.

Page 53: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

2. Dari aspek psikologis didapatkan respon kecemasan keluarga (100%)

mengalami respon kecemasan sedang, hal ini bisa saja terjadi karena

kurangnya pengetahuan responden tentang penyakit stroke yang pada

umumnya dapat terjadi secara mendadak dengan disertai terjadinya

penurunan bahkan kehilangan kesadaran. Seperti hal nya yang dikatakan

Sarkamo dalam bukunya bahwa kecemasan yang timbul pada keluarga pasien

stroke terjadi karena ketidaktahuan terhadap apa yang akan terjadi terhadap

anggota keluarga mereka (Sarkamo, 2008: 3).

3. Pada aspek psikososial didapatkan hasil yaitu sebagian besar dari responden

(73,91%) mengalami respon kecemasan sedang, dan sebagian kecil dari

responden (26,09%) mengalami respon kecemasan ringan. Hal ini sangat erat

hubungannya dengan pernyataan Hawari dalam bukunya ( Hawari, 2006 :

65 ) bahwa seseorang akan menderita gangguan cemas manakala yang

bersangkutan tidak mampu mengatasi stresor psikososial yang dihadapinya.

Tetapi ada orang-orang tertentu meskipun tidak ada stressor psikososial, yang

bersangkutan menunjukan kecemasan juga, yang ditandai dengan corak atau

tipe keperibadian pencemas.

Page 54: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan di RSUD R Syamsudin SH Kota

Sukabumi yaitu diruang Melati dan ruang Fx Soedarsono yang dimulai dari

tanggal 26-28 September 2011 diketahui bahwa gambaran respon kecemaan

keluarga klien yang mengalami stroke di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi

dari 23 responden dapat disimpulkan :

1. Seluruhnnya dari responden( 100%) mengalami respon kecemasan sedang.

2. Dari aspek fisiologis distribusi frekwensi respon kecemasan keluarga klien

yang mengalami stroke yaitu hampir seluruhnya dari responden ( 86,95%)

mengalami respon kecemasan sedang, dan sebagian kecil dari responden

( 13,05%) mengalami respon kecemasan ringan.

3. Dari aspek psikologis distribusi frekwensi respon kecemasan keluarga klien

yang mengalami stroke yaitu seluruhnya dari responden (100%) mengalami

respon kecemasan sedang.

4. Dan dari aspek psikososial distribusi frekwensi respon kecemasan keluarga

klien yang mengalami stroke yaitu Sebagian besar dari responden (73,91%)

mengalami respon kecemasan sedang, sebagian kecil dari responden (26,09%)

mengalami respon kecemasan ringan.

Page 55: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas. penulis ingin memberikan saran sebagai

berikut :

a. Bagi institusi pendidikan

Sebagai salah satu sumber bacaan untuk menambah wawasan bagi

mahasiswa/i khususnya yang terkait dengan aplikasi pencegahan kecemasan

dan lebih ditingkatkan lagi dalam pemberian materi yang lebih spesifik dan

terarah khususnnya dalam keperawatan jiwa.

b. Bagi Instansi RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi

Untuk menjadikan bahan pertimbangan dagi Rumah Sakit dalam memberikan

pelayanan yang lebih baik lagi, memberikan motivasi dan menjelaskan

tentang presedur tindakan,keadaan pasien, pelayanan medis bukan hanya

kepada pasien tapi juga pada keluarga pasien .

c. Peneliti

Sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan aplikasi

dalam pencegahan Kecemasan keluarga klien yang mengalami stroke. dan

memberikan informasi sebagai bahan refrensi penelitian yang selanjutnnya.

Page 56: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, Jakarta, Rhineka Cipta

Effendy Nasrul, 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyrakat. Edisi Kedua. Jakarta, EGC

Hawari, D., 2006. Manajemen Stress,Cemas dan Depresi, EGC, Jakarta.

Hidayat Alimul , 2007. Riset Keperawatan dan Tehnik penulisan Ilmiah. SalembaMedika. Jakarta.

Kusumawati, Farida dan Yudi Hartono.2010.Buku Ajar Keperawatan Jiwa, Jakarta, Salemba Medika

Mansjoer Arif, 2000. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi ke 3, Jilid 2, Jakarta.

M.N Bustan, 2007. Epidemiolog penyakit tidak menular, Jakarta, Rhineka Cipta

Suliswati, 2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa, EGC, Jakarta.

Stuart, G.W dan Sundeen, S.J., 1998. Keperawatan Jiwa, Edisi 3, EGC, Jakarta.

(Sarkamo, 2008. Mencegah Stroke Berulang dalam: http://www.scribd.Com /doc /1444261/ Gambaran-tingkat-kecemasan-keluarga-pasien-stroke-yang- dirawat -di-ruang-mawar)

Soedijarto, 2000. Tentang Keluarga dalam :Http://www. scribd. com/ doc/ 1444261/ Gambaran-tingkat-kecemasan-keluarga-pasien-stroke-yang-dirawat-di-ruang-mawar

Page 57: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas

Nama : Muhammad Afif Sasmita

Tempat dan Tanggal Lahir : Sukabumi, 6 Juni 1989

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Mahasiswa

Status : Belum Menikah

Alamat : Kp. Cimaja Rt 01/ Rw 02 Desa Cimaja Kecamatan

Cikakak, Kabupaten Sukabumi

Email : [email protected]

No Hp : 085722677115

Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri Pajagan : 1996-2002

2. SMP Negeri 1 Cisolok : 2002-2005

3. SMK Negeri 1 Cibadak : 2005-2008

4. Program Studi DIII Keperawatan : 2008-2011

Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI)

Page 58: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE
Page 59: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

KISI KISI INSTRUMEN

VARIBEL SUB VARIABEL INDIKATOR DESKRIPTOR NOMORITEM

Respon kecemasan

keluarga klien yang mengalami

stroke

Fisilogis

Gangguan sisitem kardiovaskuler

Jantung berdetak lebih cepat ketika melihat keluarga yang sedang dirawat dalam keadaan kritis

1(-)

Merasa lesu/ lemas seperti mau pingsan ketika keluarga dikatakan menglami stroke

2(-)

Ada persaan nyeri dada 3(-)

Gangguan sisitem Muskuloskeletal

Merasa gugup ketika ada keluarga ada yang harus dirawat karena stroke

4(-)

Ketegangan otot kembali rilek ketika keadaan keluarga yang dirawat mulai ada perubahan baik

5(+)

Merasa kekakuan pada otot leher 6(-)

Gangguan sistem pencernaan

(gastrointestinal)

Nafsu makan menurun ketika keluarga sedang dirawat karena penyakit stroke

7(-)

Merasa nyeri pada perut ketika melihat keadaan keluarga yang sedang dirawat

8(-)

Gangguan sisitem neuromuskuler

Selalu berpikir akan keadaan keluarga yang sedang dirawat

9(+)

Harapan terhadap kesembuhan keluarga yang sedang sakit

10(+)

Merasa tremor atau gemetar 11(-)Gangguan emosional Pasrah ketika ada hal hal yang terjadi pada

keluarga yang sedang dirawat karena stroke

12(+)

Ingin marah ketika ada hal yang tidak 13(-)

Page 60: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

Psikologissesuai dengan yang diharapkan

Gangguan motivasi Merasa kesal apabila ada anggota keluarga yang tidak perduli terhadap yang sedang sakit

14(-)

Merasa ingin selalu disamping yang sedang sakit

15(+)

Gangguan kecerdasan Tidak berkonsentrasi ketika dokter/perawat menjelaskan keadaan pasien

16(-)

Daya ingat selalu berfikir negative 17(-)Gangguan konsentrasi Sulit berkonsentrasi bila ada orang yang

mengajak bicara18(-)

Mudah tersinggung 19(-)

sosial

Lingkungan keluarga Merasa ingin selalu yang paling memperhatikan pasien

20(+)

Selalu menyuruh untuk bersabar dan berdoa kepada anggota keluarga yang lain

21(+)

Isolasi sosial Merasa ingin menyendiri tanpa keluarga 22(-)Ingin selalu ada teman berbicara 23(+)

Gangguan berbicara Merasa bicara suka gemetar 24(-)Merasa berbicara jadi terbata-bata 25(-)

Ekonomi Merasa puas dengan perawatan yang diberikan kepada pasien

26(+)

Merasa kawatir biaya perawatan/pengobatan menjadi membesar

27(-)

Page 61: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

SURAT PENGANTAR RESPONDEN

Kepada Yth,

Bapak/Ibu Calon Responden Penelitian

Di tempat

Dengan Hormat,

Saya adalah mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Universitas

Muhammadiyah Sukabumi yang akan melaksanakan penelitian dengan judul

“Gambaran respon kecemasan keluarga klien yang mengalami stroke di RSUD R

Syamsudin SH Kota Sukabumi”.

Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi responden,

kerahasiaan semua informasi yang telah Bapak/Ibu berikan akan dijaga

kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Diharapkan

Bapak/Ibu dapat menjawab dengan jujur dan sesuai dengan pengetahuan serta

kemampuan yang dimiliki. Jika berkenan untuk menjadi responden dan terjadi hal-hal

yang tidak memungkinkan maka Bapak/Ibu diperbolehkan mengundurkan diri untuk

tidak ikut berpartisipasi dalam penelitian ini.

Atas bantuan dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih, saya berharap

informasi ini akan berguna, khususnya dalam penelitian hingga didapatkannya suatu

kesimpulan.

Sukabumi, 26 September 2011

Muhammad Afif Sasmita

Page 62: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

Nama Instansi : Rumah Sakit Umum Daerah

R Syamsudin SH Kota Sukabumi

Formulir Persetujuan Setelah Penjelasan

(Informed Consent)

Formulir persetujuan responden

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Alamat :

Umur :

Pekerjaan :

Pendidikan :

Setelah mendapat keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dan resiko penelitian tersebut dibawah ini yang berjudul :

GAMBARAN RESPON KECEMASAN KELUARGA KLIEN YANG MENGALAMI STROKE DI RSUD

R SYAMSUDIN SH KOTA SUKABUMI

Dengan sukarela menyetujui diikut sertakan dalam penelitian diatas dengan catatan bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan persetujuan ini.

Sukabumi,………………..2011

Mengetahui

Penanggung jawab penelitian yang menjadi

Peserta penelitian

Muhammad Afif Sasmita ………………

Page 63: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

ANGKET PENELITIAN GAMBARAN RESPON KECEMASAN KELUARGA KLIEN YANG MENGALAMI STROKE DI RSUD R SYAMSUDIN SH KOTA

SUKABUMI

Petunjuk pengisian :

1. Beri tanda checklist dengan menggunakan pulpen pada kolom jawaban yang

tersedia.

Contoh :

NOMOR PERNYATAAN VARIABEL

TP KD SR SL

1 Pernyataan No 1 √

Keterangan:

TP : Tidak Pernah

KD : Kadang-Kadang

SR : Sering

SL : Selalu

Skala Likert

2. Isilah angket dengan jujur, sesuai dengan apa yang anda rasakan ketika

sedang merasa cemas

3. Jawaban anda akan sangat menetukan hasil dari peelitian yang dilakukan

4. Beri tanda tangan pada tempat yang telah disediakan setelah anda isi seluruh

jawaban

NO PERNYATAAN VARIABEL

TP K

D

SR SL

1 Jantung berdetak lebih cepat ketika melihat keluarga yang sedang dirawat dalam keadaan kritis

2 Merasa lesu/ lemas seperti mau pingsan ketika keluarga dikatakan menglami stroke

3 Ada persaan nyeri dada

Page 64: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

4 Merasa gugup ketika ada keluarga ada yang harus dirawat karena stroke

5 Ketegangan otot kembali rilek ketika keadaan keluarga yang dirawat mulai ada perubahan baik

6 Merasa kekakuan pada otot leher

7 Nafsu makan menurun ketika keluarga sedang dirawat karena penyakit stroke

8 Merasa nyeri pada perut ketika melihat keadaan keluarga yang sedang dirawat

9 Selalu berpikir akan keadaan keluarga yang sedang dirawat

10 Harapan terhadap kesembuhan keluarga yang sedang sakit

11 Merasa tremor atau gemetar

12 Pasrah ketika ada hal hal yang terjadi pada keluarga yang sedang dirawat karena stroke

13 Ingin marah ketika ada hal yang tidak sesuai dengan yang diharapkan

14 Merasa kesal apabila ada anggota keluarga yang tidak perduli terhadap yang sedang sakit

15 Merasa ingin selalu disamping yang sedang sakit

16 Tidak berkonsentrasi ketika dokter/perawat menjelaskan keadaan pasien

17 Daya ingat selalu berfikir negative

18 Sulit berkonsentrasi bila ada orang yang mengajak bicara

19 Mudah tersinggung

20 Merasa ingin selalu yang paling memperhatikan pasien

21 Selalu menyuruh untuk bersabar dan berdoa kepada anggota keluarga yang lain

22 Merasa ingin menyendiri tanpa keluarga

23 Ingin selalu ada teman berbicara

24 Merasa bicara suka gemetar

25 Merasa berbicara jadi terbata-bata

26 Merasa puas dengan perawatan yang diberikan kepada pasien

27 Merasa kawatir biaya perawatan/pengobatan menjadi membesar

Page 65: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

(…………………..)

Page 66: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

UMMI

LEMBAR BIMBINGAN

Nama : Muhammad Afif Sasmita

NIM : FOA 0801014

Pembimbing : Cuciati, S.Kep, Ners

No Tanggal Materi yang dikonsulkan Saran pembimbing Ttd pembimbing1 22-07-2011 Judul

Latar belakang Judul satu spasi jaraknya dan

mengerucut Penomena harus mendukung latar

belakang Penjelasan dari umum ke khusus

2 13-08-2011 BAB I BAB II

BAB I: Manfaat penelitian dibuat berdasarkan keperluan

BAB II: Perhatikan penulisan dan penomoran, dan spasi

3 16-08-2011 BAB I BAB II BAB III Kisi-kisi Kuesioner

BAB I dan BAB II: ACC BAB III: Populasi dan sampel

diperbaharui kembali Kisi-kisi dibuat berdasarkan teori Kuesioner: Perhatikan dan gunakan

bahasa yang mudah dimengerti

4 19-09-2011 BAB III Kesioner

BAB III: ACC Kesioner: ACC

5 20-09-2011 Power point Power point maksimal 15 slide

Page 67: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

Masukan poin-poin yang penting saja6 22-09-2011 Power point ACC7 23-09-2011 Seminar proposal Judul dirubah menjadi gambaran respon

kecemasan keluarga klien yang mengalami stroke di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.

BAB II tambah patofisiologi stroke BAB III : Sampel dan populasi

difokuskan perbaiki skala Penulisan daftar pustaka 1 spasi dan 1,5

spasi Bisa lanjut ke penelitian

8 03-10-2011 BAB IV BAB V

BAB IV: Pembahasan dibandingkan dengan teori

BAB V: Kesimpulan tidak meng-copy dari pembahasan

9 11-10-2011 BAB IV BAB V

Pembahasan tidak berbelit-belit, hindari pengulangan kata yang sama

10 21-10-2011 BAB IV BAB V

BAB IV dan BAB V: ACC

11 22-10-2011 Power point Pembahasan jangan terlalu banyak ACC sidang

Page 68: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

Nomor : 1062/F.Kep/D/2011 Sukabumi, 8Agustus 2011Lampiran : 1 (satu)Perihal : Permohonan pen elitian

Kepada Yth.Ka. Kesbang, Pol & LinmasDi tempat

Puja dan puji syukur selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas Hidayah dan

Inayah-Nya kita masih di beri kesehatan jasmani dan rohani.

Sesuai dengan kalender akademik tahun ajaran 2010/2011 kami Program studi DIII

Keperawatan akan melaksanakan pembuatan Karya Tulis Ilmiah. Dalam Pembuatan Karya

Tulis Ilmiah tersebut mahasiswa akan melaksanakan Penelitian Karya Tulis Ilmiah.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka kami memohon bantuan Bapak Ka. Kesbang,

Pol & Linmas untuk mengizinkan mahasiawa/i kami dalam menindaklanjuti Program

kegiatan tersebut. Nama mahasiswa Terlampir.

Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Page 69: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

Lampiran

NOKELOMPOK

MATA KULIAHNAMA

MAHASISWARUANG/TEMPAT JUDUL

1 KEPERAWATAN JIWA

Muhammad Afif S (FOA0801014)

RSUD R SYAMSUDIN SH KOTA SUKABUMI

Gambaran Tingkat kecemasan keluarga klien yang mengalami stroke di Ruang Melati RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi

Page 70: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

SCHEDUL TIME BIMBINGAN KTITAHUN 2010/2011

Nama Pembimbing : Cuciati, S.Kep.NersNama Mahasiswa : Muhammad Afif S

NO Nama

Juli Agustus September

Minggu III

Minggu IV

Minggu IMinggu

IIMinggu

IIIMinggu

IVMinggu I Minggu II Minggu III

1 Konsul Judul

2 Konsul Bab I,II

3 Studi Pendahuluan

4 Konsul Bab III

5 Konsul Kisi Instrumen

6 Acc Seminar Proposal

7 Pengajuan seminar

8 Seminar Proposal

9 Revisi Hasil Seminar

Page 71: GAMBARANRESPONKECEMASANKELUARGADENGANSTROKE

No Nama

September Oktober Nopember Desember

Mingu IV Minggu IMinggu

IIMinggu

IIIMinggu

IVMinggu

IIMinggu

IIIMinggu

IIMinggu

III

10 Penelitian/pengumpulan data dan Tabulasi data

11 Konsul Bab IV dan V

12 Pengajuan Sidang

13 Sidang KTI

14 Revisi Hasil sidang

15 Uji komperhensif

16 Pembekalan Wisuda

17 Wisuda