gambaranresponkecemasankeluargadenganstroke
DESCRIPTION
hnfhTRANSCRIPT
GAMBARAN RESPON KECEMASAN KELUARGA KLIEN YANG MENGALAMI STROKE DI RSUD
R SYAMSUDIN SH KOTA SUKABUMI
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III di Program Studi Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Sukabumi
Disusun oleh :
MUHAMMAD AFIF SASMITANIM : FOA0801014
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
2011
LEMBAR PERSETUJUAN
GAMBARAN RESPON KECEMASAN KELUARGAKLIEN YANG MENGALAMI STROKE DI RSUD
R SYAMSUDIN SH KOTA SUKABUMI
MUHAMMAD AFIF SASMITA
NIM : FOA 0801014
Telah Diajukan dan Disetujui Oleh Pembimbing Karya Tulis IlmiahPada Bulan Oktober 2011
Pembimbing
Cuciati, S.Kep.Ners
NIDN: 0412118002
Mengetahui :
Ketua Program Studi DIII Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Sukabumi
Ria Andriani, M .K e p
NIDN : 0411127901
LEMBAR PENGESAHAN
GAMBARAN RESPON KECEMASAN KELUARGA KLIEN YANG MENGALAMI STROKE DI RSUD
R SYAMSUDIN SH KOTA SUKABUMI
MUHAMMAD AFIF SASMITANIM : FOA 0801014
Karya Tulis Ilmiah ini telah disidangkan pada tanggal 31 Oktober 2011Penguji I (satu) : Wida K. Bhakti, S.Kp.,M.Kes ( )
NIDN : 1104126602
Penguji II (dua) : Laelasari S.Kep.Ners ( )
NIP :198505162010012008
Penguji III (tiga) : Cuciati S.Kep.Ners ( )
NIDN : 0412118002
Disahkan oleh:Rektor Universitas Muhammadiyah Ketua Program Studi DIII Keperawatan Sukabumi Universitas Muhammadiyah Sukabumi
Prof. Dr. H. Asmawi Zainul Ria Andriani, M .K e p
NIP : 113709152 NIDN : 0411127901
Lembar persembahan
“ (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah
hati menjadi tenteram “ ( QS Ar –Rad ayat 28 )
“ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar “ ( QS Al-
Baqarah Ayat 155 )
“ Aku senantiasa berada disamping hamba-Ku yang berbaik sangka dan Aku tetap bersamanya selama ia ingat pada-Ku” (H.R.Bukhari Muslim)
Karya Tulis Ilmiah ini kupersembahkan untuk kedua Orang tuaku tercinta dan Ketiga Adiku tersayang, Semoga Allah selalu melimpahkan Rahmat-Nya kepada mereka, juga untuk sahabat- sahabatku seperjuang “ Barudak Akper Angkatan 2008” dan khususnya untuk AdindaKu terkasih Nita Agustiana yang selalu memberikan motivasi dan semangat untukku , dan untuk sahabatku se Kost-an ( Eny, Goeh, N-dez, Erlan,)
I Love you All….
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
MUHAMMAD AFIF SASMITANIM : FOA0801014
Gambaran respon kecemasan keluarga klien yang mengalami stroke di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi
xiv+ 41 halaman, 6 tabel, 1 gambar, lampiran
ABSTRAK
Di Indonesia, setiap tahunnya diperkirakan 500 ribu orang mengalami serangan stroke. Dari jumlah itu, sekitar 2,5 persen di antaranya meninggal dunia. Sementara sisanya mengalami cacat ringan maupun berat. Angka kejadian stroke di Indonesia meningkat dengan tajam. Bahkan, saat ini Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita stroke terbesar di Asia, karena berbagai sebab selain penyakit degeneratif, terbanyak karena stres ini sangat memprihatinkan mengingat Insan Pasca Stroke (IPS) biasanya merasa rendah diri dan emosinya tidak terkontrol dan selalu ingin diperhatikan, Biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan stroke dan kehilangan mata pencaharian sangat tinggi. Dan pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif untuk menggambarkan respon kecemasan keluarga klien yang mengalami stroke berdasarkan variable yang telah diteliti. Metode penelitian deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif. Dan penelitian ini menggunakan teknik total sampling dan populasi yang berjumlah 23 responden penelitian ini dilakukan pada tanggal 26-28 september 2011. Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari 23 responden seluruhnnya dari responden (100%) mengalami respon kecemasan sedang.
Daftar pustaka : 11 ( 1998-2010)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya
tulis ilmiah yang berjudul “ GAMBARAN RESPON KECEMASAN KELUARGA
KLIEN YANG MENGALAMI STROKE DI RSUD R SYAMSUDIN SH KOTA
SUKABUMI”.
Dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak mendapatkan
bimbingan dan bantuan dari pembimbing, maka pada kesempatan ini penuli ingin
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. DR. H. Asmawi Zainul. Selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Sukabumi.
2. Bapak Drs. Sakti Alamsyah, M. Pd. Selaku Wakil Rektor 1 Universitas
Muhammadiyah Sukabumi.
3. Bapak dr. Suherman, MKM Selaku Direktur RSUD R.Syamsudin, SH Kota
Sukabumi.
4. Ibu Ria Andriani, M.Kep Selaku Ketua Program Studi D III Keperawatan
Universitas Muhamadiyah Sukabumi.
5. Ibu Cuciati S.Kep.Ners Selaku pembimbing dalam penyusunan KTI
6. Ibu Wida K. Bhakti S.Kp. M.Kes Selaku Penguji 1
7. Ibu Laelasari S.Kep.Ners Selaku Penguji 2
8. Keluarga klien yang dirawat di Ruang Melati dan FX Soedarsono RSUD R
Syamsudin SH Kota Sukabumi yang telah bersedia menjadi responden
dalam penelitian.
9. Seluruh jajaran staf dosen dan staf administrasi dan karyawan Akademi
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Sukabumi.
10. Kedua orang tuaku tercinta , Ayahanda Bapak Utang Muhtar S.Pd.I dan
Ibunda Aan Royanah dan Ketiga adiku yang tersayang yang telah
memberikan do’a, dorongan dan semangat tanpa mengenal lelah kepada
penulis selama mengikuti pendidikan.
11. Teman-teman angkatan VI, Program studi D-III Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Sukabumi yang telah memberikan doa, dukungan dan
semangatnya dalam penyusunan KTI.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Karya Tulis ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu saran kritik
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata penulis
berharap semoga Karya Tulis ini bermanfaat bagi Mahasiswa Akademi
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Sukabumi khususnnya dan
pembaca pada umumnnya dalam memajukan bidang Keperawatan.
Sukabumi, Oktober 2011
Muhammad Afif Sasmita
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................iii
LEMBAR PERSEMBAHAN..................................................................................iv
ABSTRAK................................................................................................................v
KATA PENGANTAR .............................................................................................vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................viii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah.................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian...................................................................................... 4
1. Tujuan Umum...................................................................................... 4
2. Tujuan Khusus..................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Kecemasan…………………………………………………. 6
1. Pengertian kecemasan…………………………………………... 6
2. Tingkat Kecemasan……………………………………………... 8
3. Penyebab Kecemasan…………………………………………… 9
4. Pencetus Cemas…………………………………………………. 10
5. Rentang Respon Ansietas……………………………………….. 10
6. Respon Fisiologis Ansietas……………………………………… 11
7. Manifestasi psikomotor………………………………………….. 12
8. Sumber koping…………………………………………………... 14
9. Mekanisme koping………………………………………………. 15
B. Keluarga……………………………………………………………... 15
1. Pengertian Keluarga……………………………………………... 15
2. Tipe/Bentuk Keluarga…………………………………………… 15
3. Fungsi Keluarga…………………………………………………. 16
4. Peranan Keluarga………………………………………………... 17
5. Tugas-tugas Keluarga……………………………………………. 17
6. Peran serta keluarga……………………………………………... 17
C. Stroke………………………………………………………………... 18
1. Pengertian……………………………………………………….. 18
2. Jenis Stroke……………………………………………………… 19
3. Faktor resiko…………………………………………………….. 19
4. Penyebab Stroke………………………………………………… 20
5. Patofisiologi Stroke……………………………………………… 20
6. Gejala Stroke……………………………………………………. 21
7. Pemeriksaan Diagnostik………………………………………… 22
8. Penatalaksanaan………………………………………………… 23
9. Masalah yang timbul paska stroke……………………………... 23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian ……….…………………………………………. 25
1. Rancangan Penelitian ……………………………………………..... 25
2. Variabel Penelitian ……………………………………………..…… 25
3. Definisi Operasional........................................................................... 26
B. Populasi dan Sampel Penelitian …………………………...…………... 27
1. Populasi ………………………………………………...………….. 27
2. Sampel ……………………………………………………………... 27
C. Teknik Pengumpulan Data dan Prosedur Penelitian …………………... 28
D. Pengolahan dan Analisa Data ………………………………………..... 28
1. Variabel……………………………………………………………. 30
2. Sub variabel……………………………………………………….. 31
E. Prosedur pengumpulan data……………………………………………. 32
F. Lokasi dan Waktu penelitian ……………………………...………….... 33
G. Etika Penelitian ……………………………………………………….... 33
H. Surat izin kepada Direktur RSUD R Syamsudin SH…………………... 34
I. Surat persetujuan responden…………………………………………… 34
J. Kerahasiaan…………………………………………………………….. 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian………………………………………………………..... 36
B. Pembahasan.……………………………………………………………. 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan…………………………………………………………….. 40
B. Saran …………………………………………………………………… 41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Daftar penderita stroke yang dirawat inap tahun 2008-2011.......................2
Tabel 3.2 Definisi Operasional Respon cemas keluarga klien yang mengalami
stroke di RSUD R Syamsudin, SH Kota Sukabumi.....................................26
Table 4.1 Distribusi Frekwensi respon kecemasan keluarga klien yang
mengalami stroke.......................................................................................
36
Tabel 4.2 Distribusi frekwensi respon kecemasan keluarga klien yang mengalami
stroke dilihat pada aspek fisiologis............................................................
36
Tabel 4.3 Distribusi frekwensi respon kecemasan keluarga klien yang mengalami
stroke dilihat pada aspek Psikologis..........................................................
37
Tabel 4.4 Distribusi frekwensi respon kecemasan keluarga klien yang mengalami
stroke dilihat pada aspek Psikososial.........................................................
37
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Rentang respon Ansietas ………………………………………………
10
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Lampiran
Lampiran 1 Kisi-kisi Instrumen
Lampiran 2 Lembar persetujuan responden
Lampiran 3 Surat persetujuan setelah mendapat penjelasan
Lampiran 4 Angket penelitian Pernyataan responden
Lampiran 5 Lembar kegiatan bimbingan
Lampiran 6 Surat permohonan izin Studi Pendahuluan dan penelitian
Lampiran 7 Schedul Time Bimbingan KTI
Lampiran 8 Riwayat Hidup
B A B I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan berhentinya suplai
darah kebagian otak (Bruner dan Suddarth, 2000 : 2123). Stroke menduduki urutan
ketiga penyebab kematian setelah penyakit jantung dan kanker, stroke juga masih
merupakan penyebab utama dari kecacatan. Data menunjukkan, setiap tahunnya
stroke menyerang sekitar 15 juta orang di seluruh dunia. Di Amerika Serikat,
kurang lebih lima juta orang pernah mengalami stroke. Sementara di Inggris,
terdapat 250 ribu orang hidup dengan kecacatan karena stroke.
Di Indonesia, setiap tahun diperkirakan 500 ribu orang mengalami
serangan stroke. Dari jumlah itu, sekitar 2,5 persen di antaranya meninggal dunia.
Sementara sisanya mengalami cacat ringan maupun berat. Angka kejadian stroke
di Indonesia meningkat dengan tajam. Bahkan, saat ini Indonesia merupakan
negara dengan jumlah penderita stroke terbesar di Asia, karena berbagai sebab
selain penyakit degeneratif, terbanyak karena stres ini sangat memprihatinkan
mengingat Insan Pasca Stroke (IPS) biasanya merasa rendah diri dan emosinya
tidak terkontrol dan selalu ingin diperhatikan, Biaya yang dikeluarkan untuk
pengobatan stroke dan kehilangan mata pencaharian sangat tinggi. Dapat diartikan
bahwa kecemasan yang timbul pada keluarga pasien stroke terjadi karena
ketidaktahuan terhadap apa yang akan terjadi terhadap anggota keluarga mereka
(Sarkamo, 2008: 3).
Data yang didapatkan dari Rekam medik RSUD R Syamsudin SH Kota
Sukabumi tentang jumlah penderita penyakit stroke yang dirawat inap dari tahun
2008-2011 dapat dilihat pada table 1.1 sebagai berikut :
Tabel 1.1
Jumlah penderita stroke yang dirawat inap tahun 2008-2011
No Tahun Jumlah Presentasi (%)
1 2008 701 24,1 %
2 2009 771 26,5 %
3 2010 845 29,1 %
4 Januari-Juni 2011 585 20,1 %
Jumlah 2902 100
Sumber : ( Data rekam medik RSUD R.Syamsudin SH ,10 Agustus 2011)
Dengan demikian dapat dilihat bahwa jumlah pasien stroke masih cukup
banyak dan mungkin akan meningkat dalam setiap bulannya dimana penyakit
stroke sendiri dapat menimbulkan hal-hal yang dapat mempengaruhi psikologi
maupun fisik baik pasien sendiri maupun keluarga termasuk dalam hal
pembiayaan serta penyakit stroke sendiri membutuhkan perawatan yang lama
sehingga dapat menimbulkan kecemasan.
Cemas merupakan sebuah emosi dan pengalaman subjektif dari seseorang.
Atau juga suatu keadaan yang membuat seseorang tidak nyaman dan terbagi dalam
beberapa tingkatan. Jadi, cemas berkaitan dengan perasaan yang tidak pasti dan
tidak berdaya. (Kusumawati,2010:58). Selain pada pasien ,kecemasan juga bisa
terjadi pada keluarga klien yang mengalami stroke.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyrakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu
atap dalam keadaan saling ketergantungan (Sudiharto, 2007 :22), Sehingga setiap
anggota keluarga akan merasakan cemas apabila salah seorang keluarganya masuk
rumah sakit akibat penyakit stroke. Selain itu beberapa faktor yang mempengaruhi
kecemasan dari setiap anggota keluarga tersebut yaitu faktor fisikologis,
psikologis, dan faktor sosial. Dilihat dari faktor tersebut maka perawat mempunyai
peranan penting.
Menurut Peplau, keperawatan adalah terapetik dalam seni penyembuhan,
membantu individu yang sakit atau membutuhkan keperawatan kesehatan yang
dinilai dalam proses interpersonal sebab melibatkan interaksi antara 2 atau lebih
individu dianggap unik secara biologis, psikososial, dan spiritual, serta tidak akan
bereaksi sama seperti yang lain. Setiap orang mempunyai pengalaman belajar yang
berbeda dari lingkungan , adat istiadat, kebiasaaan , dan keyakinan dari setiap
kultur ( Kusumawati, 2010 : 6).
Perawat kesehatan jiwa mempunyai peran bervariasi dan spesifik. Aspek dari
peran tersebut meliputi kemandirian dan kolaborasi. Adapun kesehatan jiwa
menurut Weiss (1947) yang dikutip oleh Stuart sudeen dalam Principles and
practice of psiciatric nursing care (1995), peran perawat adalah Attitude Therapy,
yaitu mengobservasi perubahan, baik peruabahan kecil, atau menetap yang terjadi
pada klien. Mendemontrasikan penerimaan, respek, mempromosikan ketertarikan
klien dan berpartisipasi dalam interaksi.
Dari latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
“Gambaran respon kecemasan keluarga klien yang mengalami stroke di RSUD R
Syamsudin SH Kota Sukabumi.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran respon kecemasan keluarga klien yang mengalami
stroke di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Diketahuinya gambaran respon kecemasan keluarga klien yang
mengalami stroke di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.
2. Tujuan khusus
a. Seberapa besar proporsi respon kecemasan keluarga klien yang mengalami
stroke pada aspek fisiologis
b. Seberapa besar proporsi respon kecemasan keluarga klien yang mengalami
stroke pada aspek psikologis
c. Seberapa besar proporsi respon kecemasan keluarga klien yang mengalami
stroke pada aspek psikososial.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Institusi RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi
Sebagai bahan masukan dalam rangka peningkatan program pelayanan
kesehatan bukan saja kepada pasien stroke, akan tetapi juga pelayanan kepada
keluarga pasien terlebih yang mengalami kecemasan.
2. Manfaat bagi Peneliti
Untuk memperoleh pengalaman yang nyata dalam melakukan penelitian, dan
sebagai referensi untuk peneliti selanjutnya
3. Manfaat bagi keluarga klien
Sebagai bahan masukan pengetahuan tentang bagaimana cara menghadapi
penyakit stroke.
B A B II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Kecemasan
1. Pengertian kecemasan
Kecemasan adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan
ketakutan dan kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak
mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian masah utuh, perilaku
dapat terganggu tapi masih dalam batas normal (Hawari, 2006: 18).
Kecemasan merupakan respon individu terhadap suatu keadaan yang
tidak menyenangkan yang dialami oleh setiap mahluk hidup dalam kehidupan
sehari hari, juga merupakan pengalaman subjektif dari individu dan tidak dapat
diobservasi secara langsung serta merupakan suatu keadaan emosi tanpa objek
yang spesifik. Pada individu dapat memberikan motivasi untuk mencapai
sesuatu dan merupakan sumber penting dalam usaha memelihara keseimbangan
hidup. Kecemasan terjadi sebagai akibat dari ancaman terhadap harga diri yang
sangat mendasar bagi keberadaan individu. Cemas dapat dikomunikasikan
secara interpersonal dan merupakan bagian dari kehidupan sehari hari,
menghasilkan peringatan yang berharga dan penting untuk memelihara
keseimbangan diri dan melindungi diri (Suliswati, 2005:108).
Kecemasan berbeda dengan rasa takut, karakteristik rasa takut adalah
adanya objek / sumber yang spesifik dan dapat diidentifikasi serta dapat
dijelaskan oleh individu. Rasa takut terbentuk dari proses kognitip yang
melibatkan penilaian intelektual terhadap stimulus yang mengancam. Ketakutan
disebabkan oleh hal yang bersifat fisik, psikologis, dan psikososial ketika
individu dapat mengidentifikasi dan menggambarkannya.
a. Cemas fisiologis
Cemas fisiologis adalah cemas yang disebabkan karena gangguan
fungsi organ tubuh, stuktur, fungsi jaringan, organ dll, ditandai dengan
pupil melebar untuk meningkatkan persepsi visual pada waktu terjadi
ancaman tubuh, keringat meningkat, denyut nadi meningkat, akral dingin,
tekanan darah meningkat, sekresi urine meningkat, retensi air dan garam,
curah jantung meningkat, frekuensi dan kedalaman pernafasan meningkat,
ketegangan otot, mulut kering, dan gula darah meningkat.
b. Cemas Psikologis
Cemas Psikologis adalah cemas yang disebabkan karena
ketidakmampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri, ditandai
dengan perilaku yang menyebabkan terjadinya aktifitas yang berlebihan
dari sistem hormone, seperti mudah tersinggung, marah-marah, sangat
sensitife, defresi.
c. Cemas psikososial
Cemas psikososial adalah cemas yang diakibatkan karena keadaan atau
peristiwa yang menyebabkan perubahan pada kehidupan, ditandai dengan
denial (menyangkal), projeksi (menyalahkan orang lain), Displacement
(mengisar), isolasi dan supresi.
2. Tingkat Kecemasan
Stuart dan Sundeen (1998:175) mengidentifikasi tingkat kecemasan menjadi 4
tingkat yaitu:
a. Kecemasan ringan, berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari
hari dan menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan
persepsinya.
b. Kecemasan sedang, memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada hal
yang penting dan mengesampingkan yang lain sehingga seseorang
mengalami perhatian yang selektif, namun dapat melakukan sesuatu yang
lebih tinggi.
c. Kecemasan berat, sangat mengurangi lahan persepsi seseorang. Seseorang
cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik dan
tidak dapat berfikir tentang hal-hal lain. Semua perilaku ditujukan untuk
mengurangi kekurangan. Orang tersebut banyak memerlukan pengarahan
untuk dapat memusatkan pada suatu area lain.
d. Kecemasan tingkat panik berhubungan dengan terperangah, kekuatan dan
teror, rincian terpecah dari profesinya karena mengalami kehilangan kendali.
Orang yang mengalami panik tidak mampu melakukan walaupun dengan
pengarahan.
3. Penyebab Kecemasan
Beberapa teori penyebab kecemasan pada individu antara lain (Stuart dan
Sundeen, 1998:177):
a. Teori Psikoanalitik
Menurut Freud dalam Stuart dan Sudeen (1998:177) adalah konflik
emosional yang terjadi antara dua elemen kepribadian Id dan Super ego-Id
mewakili dorongan insting dan impuls primitive seseorang sedangkan super
ego mencerminkan hati nurani seseorang dan dikembangkan oleh norma-
norma budaya seseorang.
b. Teori Interpersonal
Menurut pandangan interpersonal kecemasan timbul dari perasaan takut
terhadap adanya penerimaan dan penolakan interpersonal. Kecemasan juga
berhubungan dengan perkembangan dan kecemasan yang berat.
c. Teori Prilaku
Kecemasan merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatu yang
mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
d. Teori Biologi
Menunjukkan bahwa otak mengandung reseptor khusus untuk
benzoadiazepin. Reseptor ini mungkin membantu mengatur ansietas.
e. Kajian Keluarga
Menunjukkan bahwa ansietas merupakan hal yang biasa ditemui dalam suatu
keluarga. Ada tumpang tindih dalam gangguan ansietas gangguan depresi.
4. Pencetus Cemas
Pencetus cemas mungkin berasal dari sumber internal atau eksternal, dapat
dikelompokkan dalam dua kategori (Stuart dan Sundeen, 1998:181) yaitu:
a. Ancaman terhadap integritas seseorang meliputi ketidakmampuan fisiologis
yang akan datang atau mempunyai kapasitas untuk melakukan aktivitas
hidup sehari-hari.
b. Ancaman terhadap sistem diri seseorang dapat membahayakan identitas
harga diri dan fungsi social seseorang.
5. Rentang Respon Ansietas
Ansietas tidak dapat dielakan dalam kehidupan manusia. Secara umum ada dua
ancaman besar yang dapat menimbulkan ansietas yaitu:
a. Ancaman integritas diri yang meliputi ketidakmampuan fisiologis.
b. Ancaman sistem diri meliputi identitas diri, harga diri, hubungan
interpersonal, kehilangan serta perubahan status/peran.
Gambar 2.1
Respon Adaptif Respon Maladaptif
Antisipasi Ringan Sedang Berat Panik
Rentang Respon Ansietas
Sumber: Suliswati, 2005 :109.
6. Respon Fisiologis Ansietas Terhadap Sistem Tubuh (Stuart & Sundeen,
1998:177)
a. Kardiovaskuler :
1) Jantung berdebar
2) Tekanan darah meninggi
3) Rasa mau pingsan
4) Tekanan darah menurun
5) Denyut nadi menurun
b. Pernafasan :
1) Nafas cepat
2) Nafas pendek
3) Tekanan pada dada
4) Nafas dangkal
5) Pembengkakan pada tenggorokan
6) Sensasi tercekik
7) Terengah-engah
c. Neuromuskular :
1) Refleks meningkat
2) Reaksi kejutan
3) Mata berkedip-kedip
4) Gelisah
5) Wajah tegang
6) Kelemahan umum
7) Kaki goyang
8) Tremor
d. Gastrointestinal :
1) Kehilangan nafsu makan
2) Menolak makan
3) Rasa tidak nyaman pada abdomen
4) Mual
5) Diare
e. Traktus Urinariu:
1) Tidak dapat menahan kencing
2) Sering berkemih
f. Kulit:
1) Wajah kemerahan
2) Berkeringat setempat (telapak tangan)
3) Gatal
4) Rasa panas dan dingin pada kulit
5) Wajah pucat
6) Berkeringat seluruh tubuh
7. Manifestasi psikomotor berupa respon kognitif. Afektif juga diobservasi dalam
efek kecemasan (Stuart dan Sudeen, 1998:80) sebagai berikut:
a. Perilaku:
1) Gelisah
2) Ketegangan fisik
3) Tremor
4) Gugup
5) Bicara cepat
6) Kurang koordinasi
7) Cenderung mendapatkan cidera
8) Menarik diri dari lingkungan interpersonal
9) Menghalangi
10) Melarikan diri dari masalah
11) Menghindar.
b. Kognitif:
1) Perhatian terganggu
2) Konsentrasi buruk
3) Pelupa
4) Salah dalam memberikan penilaian
5) Hambatan berpikir
6) Bidang persepsi menurun
7) Kreaifitas menurun
8) Bingung
9) Sangat waspada
10) Kesadaran diri meningkat
11) Kehilangan obyektifitas
12) Takut kehilangan kontrol
13) Takut pada gambaran visual
14) Takut cidera atau kematian
Hal-hal diatas menjelaskan bahwa kecemasan yang tinggi
mempengaruhi gerakan involunter dan kelemahan yang dapat mengganggu
hubungan interpersonal. Dalam hubungan interpersonal, kecemasan dapat
memberikan peningkatan untuk mencari diri, rasa tidak nyaman atau
intelektual. Selain respon perilaku dan afektif, kecemasan juga mempengaruhi
respon kognitif pada personal maupun interpersonal dan kehidupan yang
dialami individu.
8. Sumber koping
Individu dapat mengatasi stress dan ansietas dengan menggerakkan sumber
koping tersebut sebagai modal ekonomik. Kemampuan penyelesaian masalah,
dukungan sosial dan keyakinan budaya dapat membantu seseorang
menginterpretasikan pengalaman yang menimbulkan stress dan mengadopsi
strategi koping yang berhasil (Stuart dan Sundeen, 1998:182).
9. Mekanisme koping
Menurut (Stuart dan Sundeen, 1998:182), ansietas tingkat ringan sering
ditanggulangi tanpa pemikiran yang serius. Tingkat ansietas sedang dan berat
menimbulkan dua jenis mekanisme koping.
a. Reaksi yang berorientasi pada tugas yaitu upaya yang disadari dan
berorientasi pada tindakan untuk memenuhi secara realistik tuntutan situasi
stress.
b. Mekanisme pertahanan ego membantu mengatasi ansietas ringan dan sedang,
tetapi jika berlangsung pada tingkat tidak sadar dan melibatkan penipuan diri
dan distorsi realitas, maka mekanisme ini dapat merupakan respon
maladaptif terhadap stress.
B. Keluarga
1. Pengertian Keluarga (Sudiharto, 2007 :21).
a. Keluarga adalah unit terkecil dari masyrakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Sudiharto, 2007 :22).
b. Keluarga merupakan suatu sistem tempat individu anggota keluarga
berinteraksi di dalam keluarga (teori sistem).
2. Tipe/Bentuk Keluarga (Sudiharto, 2007 :23)
a. Keluarga Inti (Nuclear Family)
Adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak.
b. Keluarga Besar (Extended Family)
Adalah keluarga inti ditambah dengan nenek, kakek, dan saudara saudara.
c. Keluarga Berantai (Serial Family)
Adalah perempuan dan laki-laki yang menikah lebih dari satu kali dan
merupakan keluarga inti.
d. Keluarga Duda/Janda (Single Family)
Adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
e. Keluarga Berkomposisi (Composition Family)
Adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup bersama.
f. Keluarga Kabitas (Cahabitation)
Adalah dua orang yang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk
satu keluarga.
3. Fungsi Keluarga (Effendy, 1998: 33)
Fungsi keluarga dibedakan menjadi:
a. Fungsi Biologis
1. Meneruskan keturunan
2. Memelihara dan membesarkan anak
3. Memenuhi kebutuhan gizi anak
4. Memelihara dan merawat anggota keluarga
b. Fungsi Psikologis
1. Memberi kasih sayang dan rasa aman
2. Memberi perhatian pada anggota keluarga
3. Membina pendewasaan keluarga
4. Membentuk kepribadian anggota keluarga
5. Memberikan identitas keluarga
c. Fungsi Sosialisasi
1. Membina sosialisasi pada anak
2. Membentuk norma tingkah laku
3. Meneruskan nilai budaya keluarga
d. Fungsi Ekonomi
1. Mencari sumber penghasilan
2. Pengaturan penggunaan penghasilan
3. Menabung untuk masa depan dan hari tua
4. Peranan Keluarga (Effendy, 1998: 34)
a. Ayah : berperan sebagai suami dan ayah pencari nafkah, pelindung, pemberi
rasa aman, kepala keluarga, anggota masyarakat, dan kelompok sosial.
b. Ibu : berperan sebagai istri dan ibu pengasuh dan pendidik anak-anak,
pelindung, anggota masyarakat, dan kelompok sosial.
c. Anak : menjalankan peranan psikososial sesuai tingkat perkembangan fisik,
mental, sosial, dan spiritual.
5. Tugas-tugas Keluarga (Effendy, 1998: 34)
Terdiri dari 8 tugas pokok, yaitu:
a. Memelihara fisik keluarga dan anggotanya.
b. Memelihara sumber daya dalam keluarga.
c. Pembagian tugas anggota sesuai kedudukan masing-masing.
d. Sosialisasi antar anggota keluarga.
e. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
f. Pemeliharaan anggota keluarga.
g. Penempatan anggota keluarga, dalam masyarakat yang lebih luas.
h. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga.
6. Peran serta keluarga dalam perawatan klien dengan stroke.
Keluarga merupakan sistem pendukung utama yang memberi perawatan
langsung pada setiap keadaan (sehat-sakit) klien. Umumnya keluarga meminta
bantuan tenaga kesehatan jika mereka tidak sanggup lagi merawatnya. Oleh
karena itu asuhan keperawatan yang berfokus pada keluarga bukan hanya
memulihkan keadaan klien tetapi bertujuan untuk mengembangkan dan
meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan dalam
keluarga tersebut (Effendy, 1998: 35)
C. Stroke
1. Pengertian
a. Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian
otak tiba-tiba terganggu (Sarkamo, 2008: 3)
b. Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan berhentinya suplai
darah kebagian otak (Bruner dan Suddarth, 2000 : 2123).
c. Stroke adalah gangguan yang mempengaruhi aliran darah keotak dan
mengakibatkan deficit neurologic (lewis, 2000 : 1645).
d. Stroke non hemorogik adalah bila gangguan peredaran darah otak ini
berlangsung sementara, beberapa detik hingga beberapa jam (kebanyakan 10
- 20 menit) tapi kurang dari 24 jam (Mansjoer, 2000 : 17).
e. Stroke non hemorogik adalah penyakit atau kelainan dan penyakit pembuluh
darah otak, yang mendasari terjadinya stoke misalnya ateriosclerosis otak,
aneurisma, angioma pembuluh darah otak. (Harsono, 1996 : 25).
f. Stroke non hemorogik adalah penyakit yang mendominasi kelompok usia
menengah dan dewasa tua yang kebanyakan berkaitan erat dengan kejadian
aterosklerosis (trombosis) dan penyakit jantung (emboli) yang dicetus oleh
adanya faktor predisposisi hipertensi (Satyanegara, 1998 : 179)
2. Jenis Stroke (Sarkamo, 2008: 3)
Jenis stroke terbagi dalam dua golongan besar, yakni stroke penyumbatan dan
stroke pendarahan.
a. Stroke penyumbatan terjadi karena sumbatan atau penyempitan di dalam
pembuluh darah ke otak terganggu. Gangguan peredaran darah di otak
membuat otak kekurangan oksigen dan nutrisi. Bila ini terjadi dalam
waktu lama menyebabkan otak mengalami kerusakan.
b. Sedangkan stroke pendarahan sangat berbahaya. Stroke ini terjadi karena
ada pembuluh darah yang pecah. Stroke pendarahan biasanya karena
adanya kelainan bawaan dimana pembuluh darah di otak tidak sempurna.
Namun stroke jenis ini jarang terjadi.
3. Faktor resiko (Sarkamo, 2008: 4)
Mengenai faktor risiko, ada beberapa faktor risiko stroke yang tidak dapat
dikontrol. Misalnya, riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung, faktor
usia, dan jenis kelamin. Dibandingkan laki-laki, perempuan lebih rentan
terserang stroke. Orang yang berusia di atas 55 tahun juga lebih berisiko
mengalami stroke dibanding mereka yang berusia lebih muda. Selain faktor
risiko, stroke juga memiliki sejumlah gejala, antara lain: mengalami gangguan
gerak sehingga tak mampu untuk mengambil gelas, menggosok gigi, atau
memasang kacing dengan sempurna. Dalam tingkat yang lebih parah, terjadi
lumpuh total yang bisa menimpa tiap organ gerak, termasuk bibir, wajah, dan
mata.
4. Penyebab Stroke (Sarkamo, 2008: 5)
Banyak sebab mengapa masih muda sudah terkena stroke, seperti contohnya:
a. Stres tinggi yang sering dialami para pekerja di kota besar. Tuntutan
pekerjaan yang membuat seseorang menjadi stres. Stres tinggi yang bertubi-
tubi bila tidak segera diatasi bisa menyebabkan gangguan jantung dan
stroke.
b. Pola makan yang salah juga bisa memicu terjadinya stroke usia muda. karena
seringnya mengonsumsi makanan junk food, yang tidak baik sebab
kandungan kolesterol tinggi. Kolesterol tidak baik bagi kesehatan, terutama
pembuluh darah bila terjadi penyumbatan pada pembuluh darah, dan
mengenai pembuluh darah otak bisa membuat seseorang stroke.
c. Pemicu stroke lainnya adalah karena kurang olahraga, kesibukan membuat
banyak orang tak ada waktu khusus untuk olahraga. Kurang olahraga
membuat stamina menurun dan akibat kurang gerak juga bisaterjadi
penyumbatan pada pembuluh otak yang berakibat stroke.
5. Patofisiologi stroke
Iskemik otak adalah suatu keadaaan dimana terdapat gangguan pemasokan
darah ke otak yang membahayakan fungsi neuron. Infark otak terjadi jika ada
daerah otak yang iskemik menjadi nekrosis akibat berkurangnya suplai darah
sampai pada tingkat lebih rendah dari titik kritis yang diperlukan untuk
kehidupan sel sehingga disertai gangguan fungsional dan structural yang
menetap. Terdapat 2 penyebab utam infark otak, yaitu thrombosis dan emboli.
Kebanyakan kasus infarka otak terjadi setelah adanya trombosis pada pembuluh
darah yang aterosklerotik. Dengan demikian thrombosis menyerang individu-
individu yang memiliki satu atau lebih factor resiko yang memacu
terbentuknnya aterosklerosis.( Bustan ,2007:91).
6. Gejala Stroke (Sarkamo, 2008: 5-6)
Gejala stroke juga bisa tampak dari gangguan rasa, seperti pada sebelah
anggota badan, dari yang ringan (kesemutan) sampai yang berat (baal).
Gangguan kesadaran juga bisa terjadi, misalnya mudah mengantuk sampai
tampak seperti koma. Demikian juga dengan gangguan verbal, baik karena
organ bicara yang rusak maupun daya ingat yang turun, misalnya dalam
bentuk tidak bisa mengeluarkan kata dan menangkap arti. Setelah serangan
yang pertama, stroke terkadang bisa terjadi lagi dengan kondisi yang lebih
parah. Ini umumnya terjadi pada penderita yang kurang kontrol diri, atau bisa
jadi sudah merasa puas setelah mengalami penyembuhan (pasca stroke yang
pertama) sehingga tidak lagi memeriksakan diri. Padahal, jika stroke sampai
berulang, artinya terjadi perdarahan yang lebih luas di otak sehingga
kondisinya bisa lebih parah dari serangan pertama. Riset menunjukkan, di
antara orang-orang yang pernah mengalami stroke, sekitar 40 persen di
antaranya akan mengalami stroke berulang dalam waktu lima tahun (Hariyono,
2008: 4).
7. Pemeriksaan Diagnostik (Hariyono, 2008: 4 -5).
a. Angiografi Serebral
Membantu menentukan penyebab stroke secara spesifik, seperti perdarahan
atau adanya obstruksi arteri, adanya titik oklusi atau rupture.
b. CT Scan
Memperlihatkan adanya edema, hematoma, skemia dan adanya infark.
c. Fungsi Lumbal
Menunjukkan adanya tekanan normal dan biasanya ada trombosis, emboli
serebral, dan TIA. Tekanan meningkat dan cairan yang mengandung darah
menunjukkan adanya hemorogik subaraknoid atau perdarahan intracranial.
Kadar protein total meningkat pada kasus trombosis sehubungan dengan
adanya proses inflamasi.
d. MRI
Menunjukkan daerah yang mengalami infark, hemorogik, Malformasi
Arteriovena (MAV)
e. Ultrasonografi Doppler
Mengidentifikasi penyakit arteriovena (masalah sistem arteri karotis (cairan
darah/muncul plak) ateriosclerosis).
f. EEG
Mengidentifikasi masalah didasarkan pada gelombang otak dan mungkin
memperlihatkan daerah lesi yang spesifik.
8. Penatalaksanaan (Hariyono, 2008: 6).
Penanganan stroke yang cepat, tepat dan akurat akan meminimalkan kecacatan
yang ditimbulkan. Karenanya, keberadaan unit stroke di rumah sakit tak lagi
sekadar pelengkap, tetapi sudah menjadi keharusan. Terlebih bila melihat angka
penderita stroke yang terus meningkat dari tahun ke tahun di Indonesia.
a. Non farmakologik
1) Tirah baring
2) Posisi head up ( stroke hemoragic)
3) Posisi supinhe (stroke infark)
4) Nutrisi : oral, enteral, perenteral
5) Personal hygiena
6) Pemeliharaan kepatenan jalan napas :suctioning dan pemasangan mayo
tube
b. Farmakologik
1) Aspirin
2) Glucose
3) Manitol
4) Obat seperti serenace ativan
9. Masalah yang timbul paska stroke
Stroke adalah penyakit pada otak yang paling destruktif dengan
konsekuensi berat, termasuk beban psikologis, fisik, dan keuangan yang besar
pada pasien. Pada kenyataannya, banyak orang yang lebih takut akan menjadi
cacat oleh stroke dibandingkan dengan kematian itu sendiri. Jika tidak ada
perbaikan dalam metode-metode pencegahan yang ada sekarang, jumlah
penderita stroke akan tumbuh pesat dalam beberapa decade mendatang.
Penanganan fisioterapi pasca stroke adalah kebutuhan yang mutlak bagi pasien
untuk dapat meningkatkan kemampuan gerak dan fungsinya. Berbagai metode
intervensi fisioterapi seperti pemanfaatan electrotherapy,hidrotherapy,
exercise therapay (Bobath method, ProprioceptiveNeuromuscular Facilitation,
Neuro Developmental Treatment, Sensory MotorIntegration) telah terbukti
memberikan manfaat yang besar dalam mengembalikan gerak dan fungsi pada
pasien pasca stroke. Akan tetapi peran serta keluarga yang merawat dan
mendampingi pasien juga sangat menentukan keberhasilan program terapi
yang diberikan. Penanganan fisioterapi pasca stroke pada prinsipnya adalah
proses pembelajaran sensomotorik pada pasien dengan metode-metode
tersebut diatas. Akan tetapi interaksi antara pasien dan fisioterapis amat sangat
terbatas, lain halnya dengan keluarga pasien yang memiliki waktu relatif lebih
banyak. Untuk itu dengan program “edukasi bagi keluarga pasien stroke”
mengenai tata cara penanganan pasien stroke di rumah (home programe) akan
sangat bermanfaat dalam mengembalikan kemampuan gerak dan fungsi pada
pasien pasca stroke. Penanganan yang tepat sebagai wujud cinta kasih dalam
keluarga.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metodologi Penelitian
1. Rancangan penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriftif dengan pendekatan
eksploratif yang merupakan penelitian dengan tujuan untuk menggambarkan
keadaan suatu atau fenomena yang sedang dihadapi pada situasi sekarang
( Arikunto, 2002). Melalui metode ini diharapkan dapat mengetahui respon
cemas keluarga klien yang mengalami stroke di RSUD R Syamsudin SH Kota
sukabumi.
2. Variabel Penelitian
a. Variabel
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran
yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu
konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo. 2010) variabel dalam penelitian
ini adalah Gambaran respon kecemasan keluarga klien yang mengalami
stroke di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.
b. Sub Variabel
1) Respon cemas dari aspek fisiologis keluarga pasien stroke yang
dirawat di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.
2) Respon cemas dari aspek psikologis keluarga pasien stroke yang
dirawat di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.
3) Respon cemas dari aspek psikososial keluarga pasien stroke yang
dirawat di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi
3. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga memungkinkan peneliti
untuk melakukan observasi atau pengukuran secara bertahap suatu objek atau
fenomena. (Alimul A, 2007 : 35).
Tabel 3.2 : Definisi Operasional
Respon cemas keluarga klien yang mengalami stroke di RSUD
R Syamsudin, SH Kota Sukabumi.
No Variable Definis operasional Alat ukur Hasil ukur Skala
1 Gambaran
respon
kecemasan
keluarga klien
yang mengalami
stroke di RSUD
R Syamsudin,
SH Kota
Sukabumi
Untuk mengukur
Respon kecemasan
pada keluarga yaitu:
Respon kecemasan
pada aspek
Fisiologis
Respon kecemasan
pada aspek
Pisikologis
Respon kecemasan
pada aspek Sosial
Kuisioner Ringan
apabila
nilai 1-37
Sedang
apabila
nilai 38-74
Berat
apabila
nilai 75-108
Likert
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik
tertentu yang akan diteliti ( Aziz Alimul,2007). Populasi dalam penelitian ini
adalah semua keluarga klien yang mengalami stroke di RSUD R Syamsudin ,
SH Kota Sukabumi yang berjumlah 23 orang, terbagi dari 2 ruangan, 14 orang
di ruang Melati dan 9 orang di ruang Fx Soedarsono pada saat dilaksanakan
penelitian yang bersedia menjadi responden yaitu semua keluarga klien yang
berjumlah 23 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian atau sebagian dari populasi ( Arikunto, 2002).
Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 23 orang. Pada saat dlakanakan
penelitian yang bersedia menjadi responden juga berjumlah 23. Seluruh
populasi dijadikan sampel, hal ini dilakukan peneliti karena jumlah populasi
yang sedikit yang kurang dari 100. Selain itu peneliti ingin mendapatkan
gambaran respon cemas keluarga klien yang mengalami stroke diRSUD R
Syamsudin, SH Kota Sukabumi yang menyeluruh.
Keterangan :
S = Sampel
N = jumlah populasi
E = Koefisien tingkat kepercayaan
S = N
1+(N×E2)
C. Teknik pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
Untuk mengukur respon cemas keluarga klien yang mengalami stroke yang
dirawat di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, digunakan pertanyaan
berdasarkan respon cemas (Suliswati : 2005), respon cemas keluarga klien yang
mengalami stroke adalah respon fisiologi, respon psikologis dan psikososial.
Variable dan sub variabel dikaji menggunakan instrument penelitian berupa
angket yaitu daftar pernyataan yang menggali isi dari variable dan sub variable.
Beberapa indikator pernyataan sebanyak 27 pernyataan yang menggali tentang
respon cemas keluarga yang mengalami stroke di RSUD R Syamsudin SH Kota
Sukabumi menggunakan pendekatan metode rating yang dijumlahkan dengan
penyekalan data ordinal berdasarkan skala likert. Adapun cara penggunaannya
adalah responden diminta untuk memberikan chek list () pada bagian dari
kontinium yang menggambarkan tanggapan terhadap objek, kemudian diperoleh
nilai atau skore yang menunjukan tanggapan responden tentang sifat dari objek
yang disajikan.
D. Pengelohan dan Analisa data
Pengolahan data dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap
pengumpulan data atau setelah data terkumpul.
b. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numeric (angka) terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila
pengolahan dan analisis data menggunakan computer. Pemberian kode dibuat
untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suat
variabel.
c. Scoring
masing masing pernyataan diberikan skor atau nilai sesuai dengan sistem
penilaian yang telah ditetapkan yaitu sebagai berikut :
memasukan data yang telah dikumpulkan kedalam materi tabel, kemudian
membuat distribusi frekwensi sederhana.
d. Tabulasi data
Menyusun data kedalam bentuk tabel distribusi frekwensi
e. Cleaning
Cleaning adalah pengulangan membersihkan data atas pengecekan data
apakah data masuk benar atau salah dan melihat variasi data dalam bentuk
distribusi frekwensi.
f. Melakukan teknik analisis
Untuk pernyataan yang bersifat positif:
Tidak pernah : 4Kadang-kadang : 3Sering : 2Selalu : 1
Untuk pernyataan yang bersifat negatif :
Tidak pernah : 1Kadang-kadang : 2Sering : 3Selalu : 4
dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan
menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang
hendak dianalisis, apabila penelitiannya deskriptif, maka akan menggunakan
statistik deskriptif.
1. Variable
Data yang diperoleh diurut dari skore terendah sampai tertinggi, adapun
nilai yang diperoleh berdasarkan jawaban respoden nilai yang terendah
berjumah 0 dan tertinggi adalah 100 setelah itu dibuat table data distribusi
frekuensi dengan cara :
a. Menetukan rentang, yaitu data terbesar dikurangi data terkecil
b. Tentukan banyak kelas interval yang diperlukan
c. Tentukan panjang kelas interval dengan rumus (p) : rentang/banyak
kelas.
d. Pilih ujung kelas interval pertama
e. Tentyukan kelas median
f. Menentukan batas bawah kelas median
g. Menentukan F median
h. Menentukan f median
Dengan menggunakan langkah-langkah tersebut, maka diperoleh 3 kategori
respon cemas pada keluarga klien yang mengalami stroke di RSUD R
Syamsudin, SH Kota Sukabumi.
2. Sub variabel
Nilai 1-37 : Respon cemas ringan Nilai 38-74 : Respon cemas sedang Nilai 75-108 : Respon cemas berat
Untuk langkah yang sama, maka didapat kategori respon kecemasan fisiologis,
respon kecemasan psikologis, respon kecemasan psikososial yaitu :
a. Respon cemas pada aspek fisiologis
b. Respon cemas pada aspek psikologis
c. Respon cemas pada aspek psikososial
Hasil dari pengolahan diatas kemudian diolah secara tabulasi dan perhitungan
prosentasi dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
Nilai 1-14 : Respon cemas ringan
Nilai 15-29 : Respon cemas sedang
Nilai 30-44 : Respon cemas berat
Nilai 1-10 : Respon cemas ringan
Nilai 11-21 : Respon cemas sedang
Nilai 22-32 : Respon cemas berat
Nilai 1-10 : Respon cemas ringan
Nilai 11-21 : Respon cemas sedang
Nilai 22-32 : Respon cemas berat
X
P= 100
N
P = Prosentase
X = jumlah alternatife
N = jumlah responden
Selanjutnya data ditabulasikan kemudian diinterpretasikan dengan
menggunakan skala :
0 = tak seorangpun dari responden
1-26 = sebagian kecil dari responden
27-49 = hampir setengahnya dari responden
50 = setengahnnya dari responden
51-75 = sebagian besar dari responden
76-99 = hampir seluruhnnya dari responden
100 = seluruhnnya dari responden
E. Prosedur pengumpulan data
Langkah-langkah penelitian untuk mempermudah dalam menyelesaikan
dalam menyelesaikan penelitian. Adapun langkah-langkah penelitian sebagai
berikut.
1. Tahap persiapan
Menentukan masalah, studi kepustakaan, studi pendahuluan, penyusunan
proposal, permohonan ijin penelitian.
2. Tahap pelaksanaan
Mendapatkan persetujuan dari responden, penyebaran kuisioner,
pengumpulan hasil kuisioner, melakukan pengolahan data, analisa data dan
menarik kesimpulan.
3. Tahap akhir
Penyusunan tahap akhir dan penyajian hasil penelitian.
F. Lokasi dan waktu penelitian
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah R. Syamsudin, SH Kota
Sukabumi yaitu diruang Melati dan Ruang Fx Soedarsono selama 3 hari dimulai
dari tanggal 26-28 september 2011 dengan jumlah hasil 23 responden.
G. Etika penelitian
Peneliti menjamin hak-hak responden (keluarga klien yang mengalami stroke
di Rumah Sakit Umum Daerah R. Syamsudin, SH Kota Sukabumi), dengan cara
menjamin kerahasiaan identitas responden yang berjumlah 23 responden. selain
itu, peneliti memberikan penjelasan, tujuan dan manfaat penelitian kepada
responden serta memberikan hak untuk menolak dijadikan responden penelitian
( imformconsent) dan menandatangani persetujuan responden dimana klien telah
menyetujui menjadi responden dalam penelitian
H. Surat izin kepada Direktur RSUD R Syamsudin SH
Pengajuan surat izin kepada Direktur Rumah Sakit Umum Daerah R.
Syamsudin, SH, Kota Sukabumi, pada tanggal 8 Agustus 2011 untuk
mendapatkan persetujuan dari pihak Rumah Sakit dalam rangka pelaksanaan
penelitian tentang respon cemas keluarga klien yang mengalami stroke di RSUD
R Syamsudin SH, Kota Sukabumi. Tanggal 12 dikeluarkannya surat izin dari
Kantor Kesbang, Pol& Linmas Kota Sukabumi, dan pada tanggal 16 agustus
2011 dikeluarkannya surat izin studi pendahuluan dan penelitian dari Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah R. Syamsudin, SH, Kota Sukabumi.
I. Surat persetujuan responden
Merupakan cara persetujuan antara penelitian dan responden penelitian
dengan memberikan lembar persetujuan (Imform consent). Imform consent
tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan member lembar
persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan Imform consent adalah subjek
mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknnya, jika subjek
bersedia maka mereka harus mendatangani lembar persetujuan dan jika
responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak responden.
(Alimul , Aziz, 2003:42). Semua responden sebanyak 23 orang bersedia menjadi
responden dalam penelitian.
J. Kerahasiaan
Merupakan masalah etika dan menjamin kerahasiaan dari hasil penelitian baik
informasi maupun masalah-masalah lainnya, semua informasi yang telah
dikumpulkan dijamin kerahasiannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu
yang akan dilaporkan pada hasil riset ( Alimul, Aziz,2003:42 ).
Semua kerahasiaan klien dan keluarga klien yang mengalami stroke di RSUD
R Syamsudin SH Kota Sukabumi 100% terjaga kerahasiaannya dikarenakan data
yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan prosedur yang berlaku dalam
penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian
Hasil penelitian terhadap keluarga yang mengalami stroke dilihat dari aspek
fisiologis, psikologis dan aspek psikososial didukung dengan data dan kriteria
yang lain seperti umur, pendidikan dan pekerjaan diuraikan sebagai berikut :
Table 4.1 : Distribusi Frekwensi respon kecemasan keluarga klien yang mengalami stroke
No KRITERIADISTRIBUSI FREKWENSI
FREKWENSI PROSENTASE
1 Ringan 0 0
2 Sedang 23 100
3 Berat 0 0
JUMLAH 23 100
Dari table 4.1 diatas diketahui bahwa distribusi frekwensi respon kecemasan
keluarga klien yang mengalami stroke seluruhnya dari responden( 100%)
mengalami respon kecemasan sedang.
Tabel 4.2: Distribusi frekwensi respon kecemasan keluarga klien yang mengalami stroke dilihat pada aspek fisiologis
No Kriteria Frekwensi Prosentasi1 Ringan 3 13,05%2 Sedang 20 86,95%3 Berat 0 0%
Jumlah 23 100%Dari table 4.2 diatas diketahui bahwa distribusi frekwensi respon kecemasan
keluarga klien yang mengalami stroke dari aspek fisiologis, hampir seluruhnya
dari responden ( 86,95%) mengalami respon kecemasan sedang, sebagian kecil
dari responden( 13,05%) mengalami respon kecemasan ringan.
Tabel 4.3: Distribusi frekwensi respon kecemasan keluarga klien yang mengalami stroke dilihat pada aspek Psikologis
No Kriteria Frekwensi Prosentasi1 Ringan 0 0%2 Sedang 23 100%3 Berat 0 0%
Jumlah 23 100%
Dari table 4.3 diatas diketahui bahwa distribusi frekwensi respon kecemasan
keluarga klien yang mengalami stroke dari aspek Psikologis. Seluruhnya dari
responden (100%) mengalami respon kecemasan sedang.
Tabel 4.4: Distribusi frekwensi respon kecemasan keluarga klien yang mengalami stroke dilihat pada aspek Psikososial
No Kriteria Frekwensi Prosentasi1 Ringan 6 26,09%2 Sedang 17 73,91%3 Berat 0 0%
Jumlah 23 100%
Dari table 4.4 diatas diketahui bahwa distribusi frekwensi respon kecemasan
keluarga klien yang mengalami stroke dari aspek Psikososial. Sebagian besar
dari responden (73,91%) mengalami respon kecemasan sedang, sebagian kecil
dari responden (26,09%) mengalami respon kecemasan ringan.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi
berjumlah 23 orang yang terbagai dari 14 orang diruang Melati dan 9 orang di
ruang Fx Soedarsono dimulai pada tanggal 26-28 September 2011, dari hasil
tersebut diketahui bahwa distribusi frekwensi respon kecemasan keluarga klien
yang mengalami stroke (100%) mengalami respon kecemasan sedang, yang
terbagi ke dalam tiga aspek sebagai berikut:
1. Dari aspek fisiologis ternyata hampir seluruh dari responden
( 86,95%)mengalami respon kecemasan sedang, dan sebagian kecil dari
responden ( 13,05%) mengalami respon kecemasan ringan, hal ini
dipengaruhi oleh faktor merasa jantung berdetak lebih cepat ketika melihat
keluarga yang sedang dirawat dalam keadaan kritis karena penyakit stroke
mendapat poin (4) yang paling banyak dari jawaban responden. Hal tersebut
membuktikan bahwa ketika seseorang individu mengalami suatu kecemasan
akan mempengaruhi fungsi organ tubuh individu tersebut, hal ini dikuatkan
dengan pernyataan dari (Stuart & Sundeen, 1998:177) bahwa adanya respon
fisiologis ansietas terhadap sistem tubuh yaitu sistem kardivaskuler,
pernafasan, neuromuskuler, gastrointestinal, traktus urinaria, dan kulit.
2. Dari aspek psikologis didapatkan respon kecemasan keluarga (100%)
mengalami respon kecemasan sedang, hal ini bisa saja terjadi karena
kurangnya pengetahuan responden tentang penyakit stroke yang pada
umumnya dapat terjadi secara mendadak dengan disertai terjadinya
penurunan bahkan kehilangan kesadaran. Seperti hal nya yang dikatakan
Sarkamo dalam bukunya bahwa kecemasan yang timbul pada keluarga pasien
stroke terjadi karena ketidaktahuan terhadap apa yang akan terjadi terhadap
anggota keluarga mereka (Sarkamo, 2008: 3).
3. Pada aspek psikososial didapatkan hasil yaitu sebagian besar dari responden
(73,91%) mengalami respon kecemasan sedang, dan sebagian kecil dari
responden (26,09%) mengalami respon kecemasan ringan. Hal ini sangat erat
hubungannya dengan pernyataan Hawari dalam bukunya ( Hawari, 2006 :
65 ) bahwa seseorang akan menderita gangguan cemas manakala yang
bersangkutan tidak mampu mengatasi stresor psikososial yang dihadapinya.
Tetapi ada orang-orang tertentu meskipun tidak ada stressor psikososial, yang
bersangkutan menunjukan kecemasan juga, yang ditandai dengan corak atau
tipe keperibadian pencemas.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan di RSUD R Syamsudin SH Kota
Sukabumi yaitu diruang Melati dan ruang Fx Soedarsono yang dimulai dari
tanggal 26-28 September 2011 diketahui bahwa gambaran respon kecemaan
keluarga klien yang mengalami stroke di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi
dari 23 responden dapat disimpulkan :
1. Seluruhnnya dari responden( 100%) mengalami respon kecemasan sedang.
2. Dari aspek fisiologis distribusi frekwensi respon kecemasan keluarga klien
yang mengalami stroke yaitu hampir seluruhnya dari responden ( 86,95%)
mengalami respon kecemasan sedang, dan sebagian kecil dari responden
( 13,05%) mengalami respon kecemasan ringan.
3. Dari aspek psikologis distribusi frekwensi respon kecemasan keluarga klien
yang mengalami stroke yaitu seluruhnya dari responden (100%) mengalami
respon kecemasan sedang.
4. Dan dari aspek psikososial distribusi frekwensi respon kecemasan keluarga
klien yang mengalami stroke yaitu Sebagian besar dari responden (73,91%)
mengalami respon kecemasan sedang, sebagian kecil dari responden (26,09%)
mengalami respon kecemasan ringan.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas. penulis ingin memberikan saran sebagai
berikut :
a. Bagi institusi pendidikan
Sebagai salah satu sumber bacaan untuk menambah wawasan bagi
mahasiswa/i khususnya yang terkait dengan aplikasi pencegahan kecemasan
dan lebih ditingkatkan lagi dalam pemberian materi yang lebih spesifik dan
terarah khususnnya dalam keperawatan jiwa.
b. Bagi Instansi RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi
Untuk menjadikan bahan pertimbangan dagi Rumah Sakit dalam memberikan
pelayanan yang lebih baik lagi, memberikan motivasi dan menjelaskan
tentang presedur tindakan,keadaan pasien, pelayanan medis bukan hanya
kepada pasien tapi juga pada keluarga pasien .
c. Peneliti
Sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan aplikasi
dalam pencegahan Kecemasan keluarga klien yang mengalami stroke. dan
memberikan informasi sebagai bahan refrensi penelitian yang selanjutnnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek, Jakarta, Rhineka Cipta
Effendy Nasrul, 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyrakat. Edisi Kedua. Jakarta, EGC
Hawari, D., 2006. Manajemen Stress,Cemas dan Depresi, EGC, Jakarta.
Hidayat Alimul , 2007. Riset Keperawatan dan Tehnik penulisan Ilmiah. SalembaMedika. Jakarta.
Kusumawati, Farida dan Yudi Hartono.2010.Buku Ajar Keperawatan Jiwa, Jakarta, Salemba Medika
Mansjoer Arif, 2000. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi ke 3, Jilid 2, Jakarta.
M.N Bustan, 2007. Epidemiolog penyakit tidak menular, Jakarta, Rhineka Cipta
Suliswati, 2005. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa, EGC, Jakarta.
Stuart, G.W dan Sundeen, S.J., 1998. Keperawatan Jiwa, Edisi 3, EGC, Jakarta.
(Sarkamo, 2008. Mencegah Stroke Berulang dalam: http://www.scribd.Com /doc /1444261/ Gambaran-tingkat-kecemasan-keluarga-pasien-stroke-yang- dirawat -di-ruang-mawar)
Soedijarto, 2000. Tentang Keluarga dalam :Http://www. scribd. com/ doc/ 1444261/ Gambaran-tingkat-kecemasan-keluarga-pasien-stroke-yang-dirawat-di-ruang-mawar
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Identitas
Nama : Muhammad Afif Sasmita
Tempat dan Tanggal Lahir : Sukabumi, 6 Juni 1989
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Mahasiswa
Status : Belum Menikah
Alamat : Kp. Cimaja Rt 01/ Rw 02 Desa Cimaja Kecamatan
Cikakak, Kabupaten Sukabumi
Email : [email protected]
No Hp : 085722677115
Riwayat Pendidikan
1. SD Negeri Pajagan : 1996-2002
2. SMP Negeri 1 Cisolok : 2002-2005
3. SMK Negeri 1 Cibadak : 2005-2008
4. Program Studi DIII Keperawatan : 2008-2011
Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI)
KISI KISI INSTRUMEN
VARIBEL SUB VARIABEL INDIKATOR DESKRIPTOR NOMORITEM
Respon kecemasan
keluarga klien yang mengalami
stroke
Fisilogis
Gangguan sisitem kardiovaskuler
Jantung berdetak lebih cepat ketika melihat keluarga yang sedang dirawat dalam keadaan kritis
1(-)
Merasa lesu/ lemas seperti mau pingsan ketika keluarga dikatakan menglami stroke
2(-)
Ada persaan nyeri dada 3(-)
Gangguan sisitem Muskuloskeletal
Merasa gugup ketika ada keluarga ada yang harus dirawat karena stroke
4(-)
Ketegangan otot kembali rilek ketika keadaan keluarga yang dirawat mulai ada perubahan baik
5(+)
Merasa kekakuan pada otot leher 6(-)
Gangguan sistem pencernaan
(gastrointestinal)
Nafsu makan menurun ketika keluarga sedang dirawat karena penyakit stroke
7(-)
Merasa nyeri pada perut ketika melihat keadaan keluarga yang sedang dirawat
8(-)
Gangguan sisitem neuromuskuler
Selalu berpikir akan keadaan keluarga yang sedang dirawat
9(+)
Harapan terhadap kesembuhan keluarga yang sedang sakit
10(+)
Merasa tremor atau gemetar 11(-)Gangguan emosional Pasrah ketika ada hal hal yang terjadi pada
keluarga yang sedang dirawat karena stroke
12(+)
Ingin marah ketika ada hal yang tidak 13(-)
Psikologissesuai dengan yang diharapkan
Gangguan motivasi Merasa kesal apabila ada anggota keluarga yang tidak perduli terhadap yang sedang sakit
14(-)
Merasa ingin selalu disamping yang sedang sakit
15(+)
Gangguan kecerdasan Tidak berkonsentrasi ketika dokter/perawat menjelaskan keadaan pasien
16(-)
Daya ingat selalu berfikir negative 17(-)Gangguan konsentrasi Sulit berkonsentrasi bila ada orang yang
mengajak bicara18(-)
Mudah tersinggung 19(-)
sosial
Lingkungan keluarga Merasa ingin selalu yang paling memperhatikan pasien
20(+)
Selalu menyuruh untuk bersabar dan berdoa kepada anggota keluarga yang lain
21(+)
Isolasi sosial Merasa ingin menyendiri tanpa keluarga 22(-)Ingin selalu ada teman berbicara 23(+)
Gangguan berbicara Merasa bicara suka gemetar 24(-)Merasa berbicara jadi terbata-bata 25(-)
Ekonomi Merasa puas dengan perawatan yang diberikan kepada pasien
26(+)
Merasa kawatir biaya perawatan/pengobatan menjadi membesar
27(-)
SURAT PENGANTAR RESPONDEN
Kepada Yth,
Bapak/Ibu Calon Responden Penelitian
Di tempat
Dengan Hormat,
Saya adalah mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Sukabumi yang akan melaksanakan penelitian dengan judul
“Gambaran respon kecemasan keluarga klien yang mengalami stroke di RSUD R
Syamsudin SH Kota Sukabumi”.
Penelitian ini tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi responden,
kerahasiaan semua informasi yang telah Bapak/Ibu berikan akan dijaga
kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Diharapkan
Bapak/Ibu dapat menjawab dengan jujur dan sesuai dengan pengetahuan serta
kemampuan yang dimiliki. Jika berkenan untuk menjadi responden dan terjadi hal-hal
yang tidak memungkinkan maka Bapak/Ibu diperbolehkan mengundurkan diri untuk
tidak ikut berpartisipasi dalam penelitian ini.
Atas bantuan dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih, saya berharap
informasi ini akan berguna, khususnya dalam penelitian hingga didapatkannya suatu
kesimpulan.
Sukabumi, 26 September 2011
Muhammad Afif Sasmita
Nama Instansi : Rumah Sakit Umum Daerah
R Syamsudin SH Kota Sukabumi
Formulir Persetujuan Setelah Penjelasan
(Informed Consent)
Formulir persetujuan responden
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Alamat :
Umur :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Setelah mendapat keterangan secukupnya serta menyadari manfaat dan resiko penelitian tersebut dibawah ini yang berjudul :
GAMBARAN RESPON KECEMASAN KELUARGA KLIEN YANG MENGALAMI STROKE DI RSUD
R SYAMSUDIN SH KOTA SUKABUMI
Dengan sukarela menyetujui diikut sertakan dalam penelitian diatas dengan catatan bila suatu waktu merasa dirugikan dalam bentuk apapun berhak membatalkan persetujuan ini.
Sukabumi,………………..2011
Mengetahui
Penanggung jawab penelitian yang menjadi
Peserta penelitian
Muhammad Afif Sasmita ………………
ANGKET PENELITIAN GAMBARAN RESPON KECEMASAN KELUARGA KLIEN YANG MENGALAMI STROKE DI RSUD R SYAMSUDIN SH KOTA
SUKABUMI
Petunjuk pengisian :
1. Beri tanda checklist dengan menggunakan pulpen pada kolom jawaban yang
tersedia.
Contoh :
NOMOR PERNYATAAN VARIABEL
TP KD SR SL
1 Pernyataan No 1 √
Keterangan:
TP : Tidak Pernah
KD : Kadang-Kadang
SR : Sering
SL : Selalu
Skala Likert
2. Isilah angket dengan jujur, sesuai dengan apa yang anda rasakan ketika
sedang merasa cemas
3. Jawaban anda akan sangat menetukan hasil dari peelitian yang dilakukan
4. Beri tanda tangan pada tempat yang telah disediakan setelah anda isi seluruh
jawaban
NO PERNYATAAN VARIABEL
TP K
D
SR SL
1 Jantung berdetak lebih cepat ketika melihat keluarga yang sedang dirawat dalam keadaan kritis
2 Merasa lesu/ lemas seperti mau pingsan ketika keluarga dikatakan menglami stroke
3 Ada persaan nyeri dada
4 Merasa gugup ketika ada keluarga ada yang harus dirawat karena stroke
5 Ketegangan otot kembali rilek ketika keadaan keluarga yang dirawat mulai ada perubahan baik
6 Merasa kekakuan pada otot leher
7 Nafsu makan menurun ketika keluarga sedang dirawat karena penyakit stroke
8 Merasa nyeri pada perut ketika melihat keadaan keluarga yang sedang dirawat
9 Selalu berpikir akan keadaan keluarga yang sedang dirawat
10 Harapan terhadap kesembuhan keluarga yang sedang sakit
11 Merasa tremor atau gemetar
12 Pasrah ketika ada hal hal yang terjadi pada keluarga yang sedang dirawat karena stroke
13 Ingin marah ketika ada hal yang tidak sesuai dengan yang diharapkan
14 Merasa kesal apabila ada anggota keluarga yang tidak perduli terhadap yang sedang sakit
15 Merasa ingin selalu disamping yang sedang sakit
16 Tidak berkonsentrasi ketika dokter/perawat menjelaskan keadaan pasien
17 Daya ingat selalu berfikir negative
18 Sulit berkonsentrasi bila ada orang yang mengajak bicara
19 Mudah tersinggung
20 Merasa ingin selalu yang paling memperhatikan pasien
21 Selalu menyuruh untuk bersabar dan berdoa kepada anggota keluarga yang lain
22 Merasa ingin menyendiri tanpa keluarga
23 Ingin selalu ada teman berbicara
24 Merasa bicara suka gemetar
25 Merasa berbicara jadi terbata-bata
26 Merasa puas dengan perawatan yang diberikan kepada pasien
27 Merasa kawatir biaya perawatan/pengobatan menjadi membesar
(…………………..)
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
UMMI
LEMBAR BIMBINGAN
Nama : Muhammad Afif Sasmita
NIM : FOA 0801014
Pembimbing : Cuciati, S.Kep, Ners
No Tanggal Materi yang dikonsulkan Saran pembimbing Ttd pembimbing1 22-07-2011 Judul
Latar belakang Judul satu spasi jaraknya dan
mengerucut Penomena harus mendukung latar
belakang Penjelasan dari umum ke khusus
2 13-08-2011 BAB I BAB II
BAB I: Manfaat penelitian dibuat berdasarkan keperluan
BAB II: Perhatikan penulisan dan penomoran, dan spasi
3 16-08-2011 BAB I BAB II BAB III Kisi-kisi Kuesioner
BAB I dan BAB II: ACC BAB III: Populasi dan sampel
diperbaharui kembali Kisi-kisi dibuat berdasarkan teori Kuesioner: Perhatikan dan gunakan
bahasa yang mudah dimengerti
4 19-09-2011 BAB III Kesioner
BAB III: ACC Kesioner: ACC
5 20-09-2011 Power point Power point maksimal 15 slide
Masukan poin-poin yang penting saja6 22-09-2011 Power point ACC7 23-09-2011 Seminar proposal Judul dirubah menjadi gambaran respon
kecemasan keluarga klien yang mengalami stroke di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.
BAB II tambah patofisiologi stroke BAB III : Sampel dan populasi
difokuskan perbaiki skala Penulisan daftar pustaka 1 spasi dan 1,5
spasi Bisa lanjut ke penelitian
8 03-10-2011 BAB IV BAB V
BAB IV: Pembahasan dibandingkan dengan teori
BAB V: Kesimpulan tidak meng-copy dari pembahasan
9 11-10-2011 BAB IV BAB V
Pembahasan tidak berbelit-belit, hindari pengulangan kata yang sama
10 21-10-2011 BAB IV BAB V
BAB IV dan BAB V: ACC
11 22-10-2011 Power point Pembahasan jangan terlalu banyak ACC sidang
Nomor : 1062/F.Kep/D/2011 Sukabumi, 8Agustus 2011Lampiran : 1 (satu)Perihal : Permohonan pen elitian
Kepada Yth.Ka. Kesbang, Pol & LinmasDi tempat
Puja dan puji syukur selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas Hidayah dan
Inayah-Nya kita masih di beri kesehatan jasmani dan rohani.
Sesuai dengan kalender akademik tahun ajaran 2010/2011 kami Program studi DIII
Keperawatan akan melaksanakan pembuatan Karya Tulis Ilmiah. Dalam Pembuatan Karya
Tulis Ilmiah tersebut mahasiswa akan melaksanakan Penelitian Karya Tulis Ilmiah.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka kami memohon bantuan Bapak Ka. Kesbang,
Pol & Linmas untuk mengizinkan mahasiawa/i kami dalam menindaklanjuti Program
kegiatan tersebut. Nama mahasiswa Terlampir.
Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Lampiran
NOKELOMPOK
MATA KULIAHNAMA
MAHASISWARUANG/TEMPAT JUDUL
1 KEPERAWATAN JIWA
Muhammad Afif S (FOA0801014)
RSUD R SYAMSUDIN SH KOTA SUKABUMI
Gambaran Tingkat kecemasan keluarga klien yang mengalami stroke di Ruang Melati RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi
SCHEDUL TIME BIMBINGAN KTITAHUN 2010/2011
Nama Pembimbing : Cuciati, S.Kep.NersNama Mahasiswa : Muhammad Afif S
NO Nama
Juli Agustus September
Minggu III
Minggu IV
Minggu IMinggu
IIMinggu
IIIMinggu
IVMinggu I Minggu II Minggu III
1 Konsul Judul
2 Konsul Bab I,II
3 Studi Pendahuluan
4 Konsul Bab III
5 Konsul Kisi Instrumen
6 Acc Seminar Proposal
7 Pengajuan seminar
8 Seminar Proposal
9 Revisi Hasil Seminar
No Nama
September Oktober Nopember Desember
Mingu IV Minggu IMinggu
IIMinggu
IIIMinggu
IVMinggu
IIMinggu
IIIMinggu
IIMinggu
III
10 Penelitian/pengumpulan data dan Tabulasi data
11 Konsul Bab IV dan V
12 Pengajuan Sidang
13 Sidang KTI
14 Revisi Hasil sidang
15 Uji komperhensif
16 Pembekalan Wisuda
17 Wisuda