gambaran umum rejang lebong
DESCRIPTION
gambaran umum kab rejang lebongTRANSCRIPT
Secara topografi, Kabupaten Rejang Lebong merupakan daerah yang berbukit-bukit, terletak pada
dataran tinggi pegunungan Bukit Barisan dengan ketinggian 100 – > 1000 m dpl. Secara umum
kondisi fisik Kabupaten Rejang Lebong sebagai berikut: Kelerengan: datar sampai bergelombang,
Jenis Tanah: Andosol, Regosol, Podsolik, Latasol dan Alluvial, Tekstur Tanah: sedang, lempung dan
sedikit berpasir dengan pH tanah 4,5 –7,5 , Kedalaman efektif Tanah : sebagian besar terdiri atas
kedalaman 60 cm hingga lebih dari 90 cm, sebagian terdapat erosi ringan dengan tingkat pengikisan
0 – 10 %. Curah hujan rata-rata 233,75 mm/bulan, dengan jumlah hari hujan rata rata 14,6
hari/bulan pada musim kemarau dan 23,2 hari/bulan pada musim penghujan. Sementara suhu
normal rata-rata 17,73 0C – 30,940C dengan kelembaban nisbi rata-rata 85,5 %. Suhu udara
maksimum pada tahun 2003 terjadi pada bulan Juni dan Oktober yaitu 32 derajad Celcius dan suhu
udara minimum terjadi pada bulan Juli yaitu 16,2 derajat Celcius.
Mayoritas penduduk kabupaten Rejang Lebong merupakan suku Rejang yang jumlahnya mencapai
43%, disusul suku Jawa yang merupakan pendatang dengan jumlah sekitar 35,2%. Suku pribumi
selain Rejang adalah suku Lembak yang terkenal berwatak temperamental namun baik dan ramah
terhadap para pendatang. Walaupun didominasi oleh suku Rejang dan Jawa, penduduk di Rejang
Lebong sangatlah majemuk baik dari segi kesukuan, ras maupun keagamaan. Hal itu terjadi karena
sejak zaman Belanda tepatnya pada tahun 1904, Provinsi Bengkulu dibuka bagi daerah transmigrasi.
Suku-suku yang ada dan telah menetap secara turun-temurun di Rejang Lebong
Mata pencarian penduduk didominasi oleh bidang pertanian (80%), pedagang, PNS, wiraswasta dan
lain-lain. Perkebunan rakyat yang terdapat di kabupaten ini adalah perkebunan kopi dan karet.
Produktivitas kebun kopi di Rejang Lebong tergolong tinggi dan merupakan produsen kopi ke-6
terbesar di Sumatera. Palawija banyak ditanam di lereng bukit Kaba, Rejang Lebong terkenal sebagai
lumbung padi,sayur dan umbi-umbian di Bengkulu. Sebagian lagi merupakan petani penyadap aren
sekaligus pembuat gula aren dan gula semut. Produksi gula aren dan gula semut Rejang Lebong
sangat terkenal bahkan sampai ke manca negara. Sedangkan perkebunan perusahaan swasta skala
besar yakni kebun teh dilereng bukit daun, kecamatan Bermani Ulu.
Masyarakat Kabupaten Rejang Lebong merupakan masyarakat yang kaya akan nilai-nilai luhur
daerah, yang dapat dimanfaatkan dalam percepatan pembangunan. Sebagai masyarakat yang
memiliki bahasa, aksara dan budaya sendiri, nilai-nilai luhur tersebut telah mengakar dan
berkembang dalam kehidupan sehari-hari masyarakat tanpa harus terjadi tumpang tindih dengan
nilai-nilai budaya bangsa. Diantara berbagai nilai-nilai luhur dalam kehidupan bermasyarakat
terdapat beberapa nilai-nilai luhur yang ianggap dominan dan mempunyai kontribusi terhadap
keberhasilan pembangunan di daerah ini. Nilai-nilai luhur tersebut antara lain Gotong royong,
Musyawarah dan mufakat.
GAMBARAN UMUM KABUPATEN REJANG LEBONG
Curup adalah ibukota Kabupaten Rejang Lebong yang berjarak 85 km dari ibukota Provinsi Bengkulu,
55 km dari Kota Lubuk Linggau (Sumsel), 484 km dari Palembang Sumsel) dan 774 km dari Tanjung
Karang (Lampung). Sementara kecamatan terjauh dari kota Curup adalah Kecamatan Kota Padang
(67 km).Secara umum kondisi fisik Kabupaten Rejang Lebong memiliki Kelerengan datar sampai
bergelombang, Jenis Tanah: Andosol, Regosol, Podsolik, Latasol dan Alluvial, Tekstur Tanah: sedang,
lempung dan sedikit berpasir dengan pH tanah 4,5 – 7,5, Kedalaman efektif Tanah sebagian besar
terdiri atas kedalaman 60 cm hingga lebih dari 90 cm. Kabupaten Rejang Lebong tergolong daerah
agraris yang sejuk dan banyak menghasilkan berbagai produk hasil bumi berupa hasil pertanian.
Setelah menelusuri hutan-hutan belantara, kini telah hadir sebuah sosok Bumei Pat Petulai yang
cantik dan modern. Kota yang berada di punggung Bukit Barisan itu kini tampak benar-benar makin
berseri di tengah kota-kota lain yang tengah berbenah diri. Dari kisah sebuah dusun penuh onak dan
duri, kini Rejang Lebong semakin elegan dilengkapi berbagai fasilitas perkotaan. Jalan-jalan mulus
tersedia, jasa transportasi bukan lagi persoalan, serta media komunikasi seperti surat kabar, radio,
televisi hingga warung telekomunikasi sudah masuk ke sudut-sudut gang kota ini. Rejang Lebong kini
memang bukan lagi "tanah tak bertuan" kawasan ini sudah mencapai derajat dalam bidang ekonomi,
pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial dan ekonomi.
Tersedianya sarana dan prasarana sosial ekonomi yang cukup memadai serta pertumbuhan ekonomi
yang cukup tinggi, telah memungkinkan pula terjadinya pemerataan pembangunan di kabupaten
Rejang Lebong sehingga masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan dari tahun ke tahun terus
berkurang.
Luas wilayah menurut ketinggian dari permukaan laut:
- < 100m meliputi 2250 Ha (1,48 %) - 100 - 500 m meliputi 48.324 Ha (31,88%) - 500-1000m meliputi
64.345 Ha (42,49%) - 1000 > 100 mmeliputi 36.657 Ha (24,15%)
Penduduk Kabupaten Rejang Lebong dari 15 kecamatan sebanyak 247.451 jiwa dengan rincian laki-
laki sebanyak 124.605 jiwa sedangkan perempuan sebanyak 122.846 jiwa. Kondisi masyarakat pada
umumnya stabil dan mantap, hal ini dapat dilihat dari kerukunan hidup beragama dan kepercayaan,
disamping itu tersedianya prasarana dan sarana pendidikan dan sarana kesehatan yang tersebar
pada tiap kecamatan sampai desa.
kabupaten rejang lebong terletak disebelah timur propinsi bengkulu secara geografis terletak di
daerah perbukitan dengan mayoritas penduduk sebagai petani dan memiliki luas wilayah 151.580.57
Ha yang terdiri dari suaka alam dan pelestarian alam seluas 31.029.57 Ha, TNKS Lindung seluas
22.013.89 Ha dan kawasan budidaya serta areal pegunungan seluas 98.563 ha
karena Topografi kabupaten rejang lebong yang berbukit-bukit dan bergelombang dan banyak sekali
daerah wisata yang telah dan sudah dikembangan antara lain objek wisata Danau Mas Harun Bastari,
Objek Wisata Bukit Kaba, Objek Wisata Danau Talang Kering, dan masih banyakl lagi potensi objek
wisata yang belum dikembangkan seperti air terjun kepala curup, air terjun curup embun,
perkebunan teh yang mempunayi danau,dan banyak lagi objek wisata yang belum sama sekali
tersentuh oleh pembangunan mengingat kurangnya dana, sarana dan prasarana untuk menunjang
pengguna jasa pariwisata tersebut sehingga perlu terobosan dalam menggali Pendapatan Asli daerah
(PAD) Kabupaten Rejang Lebong untuk mensejahterakan masyarakat sekitar lokasi objek wisata.