gambaran kontrasepsi hormonal pada wanita kanker payudara
TRANSCRIPT
i
GAMBARAN KONTRASEPSI HORMONAL PADA WANITA KANKER
PAYUDARA DI RSUD KOTA YOGYAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan
Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Disusun oleh:
LAILATUL FADILAH
1114075
PROGRAM STUDI KEBIDANAN (D-3)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
JENDERAL ACHMAD YANI
YOGYAKARTA
2017
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rakhmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul
”Gambaran kontrasepsi hormonal pada wanita kanker payudara di Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Yogyakarta”.
Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan, atas bimbingan, arahan, dan
bantuan berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dengan setulus-tulusnya kepada :
1. Dr. Kusnantono, M. Kes, selaku Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.
2. Reni Merta Kusuma. M. Keb, selaku Ketua Program Studi D3 Kebidanan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta yang telah
memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk menyusun Karya Tulis
Ilmiah ini
3. Imroatul Azizal, M. Keb, selaku pembimbing dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga serta memberikan
bimbingan hingga terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Silvia Ari Agustina, S,ST.M.P.H selaku penguji yang berkenan memberikan
pengarahan demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah turut
mendukung dan membantu dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya,atas
segala amal kebaikan dan bantuannya. Akhirnya besar harapan penulis semoga Karya
Tulis Ilmiah ini berguna bagi semua.
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii
PERNYATAAN .............................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ........................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix
INTISARI ........................................................................................................ x
ABTRACT ........................................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ........................................................................... 1
Rumusan Masalah ....................................................................... 3
Tujuan Penelitian ......................................................................... 3
Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
Keaslian Penelitian ..................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Kanker payudara ......................................................................... 7
Kontrasepsi hormonal ................................................................. 10
Kerangka Teori ............................................................................ 19
Kerangka Konsep ........................................................................ 20
Pertanyaan Penelitian….. ............................................................ 20
BAB III METODE PENELITIAN
Desain Penelitian ....................................................................... 21
Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 21
Populasi dan subjek penelitian .................................................... 21
Variabel Penelitian ..................................................................... 23
Definisi Operasional ................................................................... 23
Alat dan Metode Pengumpulan Data .......................................... 23
Metode Pengolahan Data dan Analisis Data .............................. 24
Etika Penelitian .......................................................................... 25
Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 26
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian ........................................................................... 28
Pembahasan Penelitian................................................................ 33
Keterbatasan penelitian ............................................................... 37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ................................................................................ 38
Saran ........................................................................................... 38
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
halaman
Tabel 2.1 Stadium Kanker ............................................................................ 15
Tabel 3.1 Definisi Operasional ..................................................................... 23
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kontrasepsi Hormonal pada Penderita
Kanker Payudara di RSUD Kota Yogyakarta ............................... 30
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi karakteristik lama pemakaian Kontrasepsi
Hormonal pada Penderita Kanker Payudara di RSUD Kota
Yogyakarta .................................................................................... 30
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penggunaan
Kontrasepsi Pil Kombinasi di RSUD Kota Yogyakarta ............ 31
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penggunaan
Kontrasepsi Suntik 1 Bulan di RSUD Kota Yogyakarta ............ 31
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penggunaan
Kontrasepsi Suntik 3 Bulan di RSUD Kota Yogyakarta ............ 32
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penggunaan
Kontrasepsi Implant di RSUD Kota Yogyakarta ........................ 32
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi karakteristik kontrasepsi hormonal
berdasarkan lama pemakaian Kontrasepsi Hormonal pada
Penderita Kanker Payudara di RSUD Kota
Yogyakart……………………………………………………33
vii
DAFTAR GAMBAR
hlm
Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................ 19
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ........................................................................ 20
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Permohonan menjadi responden
Lampiran 2 Persetujuan menjadi responden
Lampiran 3 Hasil pengambilan data
Lampiran 4 Hasil olah data SPSS
Lampiran 5 Jadwal Penyusunan KTI
Lampiran 6 Lembar Konsultasi
Lampiran 7 Surat Balasan Penelitian Ka. KESBANGPOL Kota Yogyakarta
Lampiran 8 Surat Rekomendasi penelitian RSUD Kota Yogyakarta
Lampiran 9 Surat Izin Penelitian Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta
ditujukan Dinas perizinan Kota Yogyakarta
Lampiran 10 Surat Izin Penelitian Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta
ditujukan Ka. KESBANGPOL Kota Yogyakarta
Lampiran 11 Surat Izin Penelitian Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta
ditujukan Ka. Direktur RSUD Kota Yogyakarta
ix
GAMBARAN KONTRASEPSI HORMONAL PADA WANITA KANKER
PAYUDARA DI RSUD KOTA YOGYAKARTA
Lailatul fadilah¹, Imroatul azizah²
INTISARI
Latar Belakang : Kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan prevalensi
tertinggi kedua di Indonesia setelah kanker serviks. Secara Nasional prevalensi
kanker pada penduduk Indonesia tahun 2013 sebesar 1,4% dengan diperkirakan
sekitar 347.792 orang. Prevalensi Provinsi D.I Yogyakarta yaitu sebesar
4,1%(Kemenkes RI, 2015). Kontrasepsi hormonal merupakan salah satu penyebab
Pertumbuhan jaringan payudara yang dipengaruhi oleh hormon estrogen dan
progesterone (Suryani, dkk 2016).
Tujuan : Diketahuinya persentase penderita kanker payudara pada pemakaian
kontrasepsi hormonal meliputi pil, suntik 1 bulan, suntik 3 bulan, implant di RSUD
Kota Yogyakarta
Metode Penelitian : penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. lokasi
penelitian di RSUD Kota Yogyakarta. Sampling yang digunakan adalah Accidental
Sampling. Jumlah populasi sebanyak 71 responden dan jumlah sampel yang
digunakan 36 responden kanker payudara. Jenis instrument yang digunakan dalam
pengambilan data menggunakan ceklist sebagai alat ukur. Metode pengambilan data
primer yang diambil menggunakan ceklist dengan responden langsung.
Hasil : Persentase pada penderita kanker payudara di RSUD Kota Yogyakarta pada
wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal meliputi: kontrasepsi pil sebanyak
15 responden (41,7%), kontrasepsi suntik 1 bulan sebanyak 3 responden (8,3%),
suntik 3 bulan sebanyak 12 responden (33,3%), kontrasepsi implant sebanyak 6
responden (16,7%).
Kesimpulan : responden yang menderita kanker payudara di RSUD Kota Yogyakarta
mayoritas menggunakan kontrasepsi pil sebanyak 15 responden (41,7%).
Kata Kunci : kontrasepsi hormonal, penderita kanker payudara, SADARI
¹Mahasiswa Program Studi Kebidanan (D3) Stikes Jenderal Achmad Yani
Yogyakarta
² Dosen Pembimbing Stikes Jendral Achmad Yani Yogyakarta
x
HORMONAL CONTRACEPTION IMAGES IN BREAST CANCER WOMAN
IN GENERAL HOSPITAL YOGYAKARTA
Lailatul fadilah¹, Imroatul azizah²
ABSTRACT
Background: Breast cancer is the second highest prevalence of cancer in Indonesia
after cervical cancer. Nationally the prevalence of cancer in the population of
Indonesia in 2013 amounted to 1.4% with an estimated 347,792 people. Prevalence of
D.I Yogyakarta Province is 4.1% (Ministry of Health RI, 2015). Hormonal
contraception is one of the causes of growth of breast tissue affected by estrogen and
progesterone hormones (Suryani, et al 2016).
Objective: Knowledge of percentage of breast cancer patient on hormonal
contraception include pill, 1 month injection, 3 month injection, implant at RSUD
Kota Yogyakarta.
Research Method: This research uses quantitative descriptive. Research location at
RSUD Kota Yogyakarta. Sampling used is Accidental Sampling. The total population
of 71 respondents and the number of samples used36 respondents breast cancer. The
type of instrument used in taking data using a checklist as a measuring tool. The
primary data retrieval method is taken using a checklist with the respondent directly.
Result: Percentage in breast cancer patient at RSUD Kota Yogyakarta in woman
using hormonal contraception include: Contraception pill as much as 15 respondents
(41,7%), contraception 1 month as many as 3 respondents (8,3%), 3 month injection
as much as 12 respondents (33,3%), implant contraception counted 6 respondents
(16,7%).
Conclusion: respondents who suffer from breast cancer in RSUD Yogyakarta City
mostly use pill contraception counted 15 respondents (41,7%).
Keywords: hormonal contraception, breast cancer patients, BSE
¹Student of Midwifery Study Program (D3) Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
²Supervisor of Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker payudara merupakan salah satu penyakit tidak menular dan jenis
kaker yang sering diderita kaum wanita.Kanker payudara menjadi masalah
kesehatan reproduksi di Indonesia.Menurut (WHO), secara global penderita
kanker payudara terus mengalami peningkatan. Hingga saat ini kanker
payudara masih merupakan kanker paling mematikan bagi wanita (Mulyani,
dkk. 2013). Kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan prevalensi
tertinggi kedua di Indonesia setelah kanker serviks. Secara Nasional
prevalensi kanker pada penduduk Indonesia tahun 2013 sebesar 1,4% dengan
diperkirakan sekitar 347.792 orang. Prevalensi Provinsi D.I Yogyakarta yaitu
sebesar 4,1% (Kemenkes RI, 2015).
Menurut Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) pada tahun 2008, pasien
kanker payudara rawat inap di RS seluruh Indonesia adalah sebesar 18,4% dan
merupakan jumlah kasus yang tertinggi.Angka kejadian kanker payudara
Provinsi D.I Yogyakarta tahun 2015 ditemukan kasus penderita kanker
payudara rawat jalan pada tahun 2015 sebesar 395 penderita sedangkan
penderita kanker payudara rawat inap sebesar 216 orang. Angka kejadian
kanker tertinggi berdasarkan Provinsi D.I Yogyakarta ditemukan daerah
tertinggi yaitu Sleman sebesar 6,1 per 1000 penderita,kemudian disusul Kulon
Progo sebesar 4,9 per 1000 penderita dan Gunung Kidul sebesar 3,7 per 1000
penderita dan kasus terendah adalah Kabupaten Bantul sebesar 1,8 per 1000
penderita. Rumah Sakit Umum Jogja merupakan rumah sakit rujukan daerah
Yogyakarta yang memiliki pasien kanker payudara terbanyak ke 3 setelah RS
Panti Rapih dan Rumah Sakit Sardjito (Dinkes DIY, 2015).
1
2
Penyakit kanker payudara ditandai dengan terjadinya pertumbuhan
berlebihan atau perkembangan tidak terkontrol dari sel-sel atau jaringan
payudara (Maharani, 2016). Etiologi kanker payudara masih belum diketahui,
tetapi terdapat banyak faktor yang mempunyai pengaruh terhadap tingginya
kejadian kanker payudara.faktor yang menyebabkan kanker payudara
diantaranya seperti usia, menarche, paritas, genetik, kontrasepsi hormonal
(Maharani, 2016).
Pertumbuhan jaringan payudara dipengaruhi oleh beberapa hormon
yaitu hormon estrogen dan progesterone. Paparan estrogen dalam jangka
waktu lama akan memiliki risiko besar kanker payudara (Suryani, dkk 2016).
Kontrasepsi hormonal merupakan kontrasepsi yang paling banyak dipilih oleh
pasangan usia subur salah satunya pil hormonal kombinasi dan kontrasepsi
suntik. Pemakaian Kontrasepsi oral terutama yang mengandung estrogen
jangka panjang dapat menimbulkan efek samping salah satunya adalah resiko
kanker payudara (Murray, 2011). Wanita yang menggunakan kontrasepsi
suntik cenderung memiliki peningkatkan risiko kanker payudara, akan tetapi
risikonya akan menurun jika penggunaan kontrasepsi suntik berhenti lebih
dari 5 tahun (Savitri, 2015).
Berdasarkan Hasil penelitian yang dilakukan (Prabansari F, dkk
2016).Menunjukkan terdapat hubungan antara faktor penggunaan alat
kontrasepsi hormonal dengan kejadian kanker payudara di RSU Dadi
Keluarga Purwokerto. Wanita dengan penggunaan kontrasepsi hormonal >10
tahun berisiko 7,43 kali lebih besar di bandingkan dengan penggunaan alat
kontrasepsi hormonal <10 tahun.
Upaya Pemerintah untuk mengurangi jumlah kasus kematian karena
kanker payudara yaitu dengan mengeluarkan peraturan Menteri kesehatan
Republik Indonesia no. 34 tahun 2015 Tentang Penanggulangan Kanker
Payudara dan Kanker Leher Rahim. Dibuat Komitmen Bersama antara Ketua
komite Penanggulangan Kanker Nasional, Yayasan Kanker Indonesia dan
3
Perwakilan dari Organisasi Rofesi yaitu dengan merancang Komitmen
Penanggulangan Kanker Indonesia.Langkah pencegahan yang umum
dilakukan oleh masyarakat adalah dengan melakukan diagnosis dini yaitu
SADARI (pemeriksan payudara sendiri) dengan tujuan untuk merasakan dan
mengenal lekuk-lekuk payudara sehigga jika terjadi perubahan dapat segera
diketahui (Sulistiyowati, 2012).
Berdasarkan Rekap Tahunan Rawat Jalan dan Rawat Inap Rumah Sakit
Provinsi DIY, Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta di tahun 2015,
jumlah penderita kanker payudara yang dirawat di Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Yogyakarta sebanyak 30 penderita dan pasien kunjungan
sebanyak 89 penderita.
Berdasarkan dari uraian diatas, peneliti akan melakukan penelitian
tentang”gambaran kontrasepsi hormonal pada penderita kanker payudara di
RSUD Kota Yogyakarta”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut : “Bagaimana Gambaran kontrasepsi
hormonal pada wanita kanker payudara di RSUD Kota Yogyakarta”
C. Tujuan Penelitian
1) Tujuan Umum
Untuk mengetahui besarnya risiko riwayat kontrasepsi hormonal
terhadap kejadian kanker payudara di RSUD Kota Yogyakarta.
2) Tujuan Khusus
a) Mengetahui persentase penggunaan kontrasepsi pil pada kanker
payudara di RSUD Kota Yogyakarta?
b) Mengetahui persentase penggunaan kontrasepsi suntik 1 bulan pada
kanker payudara di RSUD Kota Yogyakarta ?
c) Mengetahui persentase penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan pada
kanker payudara di RSUD Kota Yogyakarta ?
4
d) Mengetahui persentase penggunaan kontrasepsi implant pada kanker
payudara di RSUD Kota Yogyakarta ?
D. Manfaat Penelitian
1) Manfaat Teoritis
Diharapkan menjadi sumber informasi dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan sebagai data tambahan mengenai gambaran kontrasepsi
hormonal pada wanita kanker payudara.
2) Manfaat praktis
a) Bagi Rumah Sakit
Diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat bagi rumah sakit
untuk memberikan informasi tentang kanker payudara khususnya pada
penggunaan kontrasepsinya.
b) Bagi Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Penelitian ini diharapakan dapat menjadi sumber informasi bagi
pemabaca di perpustakaan dan khususnya dalam bidang ilmu
kebidanan pada mata kuliah kesehatan reproduksi.
c) Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini dasar untuk penelitian lebih lanjut yang
berkaitan dengan kejadian kanker payudara berdasarkan penggunaan
kontrasepsi hormonal.
E. Keaslian Penelitian
1) Rina Suryani, dkk 2016 ”Faktor Risiko Yang Berhubungan dengan
Kejadian Kanker Payudara Di Rumah Sakit Umum Dr. H Abdul Moeloek
Provinsi Lampung”. Menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan
cross sectional. Tehnik pegambilan sampel menggunakan metode simple
random sapling. Analisis data menggunakan chi squer dan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan faktor genetik (p-
value= 0,000), usia (p-value= 0,000), menarche dini (p-value= 0,001),
penggunaan kontrasepsi (p-value= 0,012) dan obsesitas (p-value = 0,012)
5
terhadap kejadian kanker payudara di Rumah Sakit Umum Daerah dr. H.
Abdul Moeloek Bandar Lampung tahun 2014. Perbedaaan dalam penelitian
ini yaitu judul penelitian, variabel, populasi, tempat, jumlah sampel, lokasi
dan waktu persamaan dalam penelitian ini yaitu menggunakan data primer.
2) Fitria Prabansari, dkk 2016 ”Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian
Kanker Payudara Di RSUD Dadi Keluarga Purwokerto”. Penelitian ini
menggunakan pendekatan case contol. Hasil dari analisis bivariat akan
dianalisis menggunakan regresi logistik pada masing-masing variabel
dengan nilai p < 0,25. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa wanita yang
mengalami kanker payudara paling banyak adalah riwayat penggunaan alat
kontrasepsi hormonal 10 tahun sejumlah 16 orang lebih banyak dibanding
yang tidak mengalami kanker payudara. Hasil nilai odds ratio sebesar 7,43
berarti wanita dengan penggunaan alat kontrasepsi hormonal 10 tahun
berisiko 7,43 kali lebih besar dibandingkan dengan penggunaan alat
kontrasepsi hormonal < 10 tahun dengan CI 95% artinya penelitian dapat
dipercaya kebenarannya yaitu 95%. Persamaan menggunakan data primer.
Perbedaan dalam penelitian judul penelitian, lokasi penelitian, pengambilan
sampel.
3) Sri Wahyuni, 2015 ”Faktor Resiko Akseptor Kb Hormonal Terhadap
Kejadian Kanker Payudara di Rsup Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten”.
Metode penelitian ini menggunakan survey analitik dengan rancangan case
control. Instrument dalam penelitian ini menggunakan data primer
menggunakan metode langsung ke responden kemudian disusun dengan
ceklist. Hasilnya disajikan dalam bentuk tbel distribusi frekuensi. Besarnya
hubungan antara pemakaian KB hormonal dengan kejadian kanker
payudara dinyatakan dalam risiko relative atau Odds Ratio (OR). Risiko
relatif merupakan ratio terkena penyakit dari kelompok yang terpapar. OR
dihitung menggunakan tabel contingency 2x2. Persamaan dalam penelitian
ini yaitu menggunakan instrument penelitian data primer, menggunakan
6
ceklist. Perbedaan dalam penelitian ini yaitu judul penelitian, variabel,
lokasi dan waktu penelitian, tempat penelitian, poopulasi, sampel
28
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gamabaran Umum Tempat Penelitian
Rumah Sakit Umum Daerah Wirosaban Kota Yogyakarta berdiri sejak
tanggal 1 Oktober 1987. Rumah Sakit ini merupakan pengembangan dari
klinik Bersalin Tresnowati yang beralamat di Jalan Letkol Sugiyono
Yogyakarta. Dari klinik ini berkembang menjadi sebuah rumah sakit umum
dengan tipe kelas “D” meliputi pelayanan dasar umum, gigi dan kebidanan.
Pada tahun 1988 pelayanan sudah mulai memanfaatkan gedung rumah sakit
yang berada di wilayah Wirosaban Kelurahan Sorosutan Kecamatan
Umbulharjo. Selanjutnya pada tanggal 1 Oktober 2010 Rumah sakit berubah
nama menjadi di RSUD Kota Yogyakarta namun masyarakat lebih sering
menyebutnya sebagai Rumah sakit Wirosaban.
Rumah sakit mendapatkan penetapan dari Pemerintah melalui SK
Menkes RI No. 496/Menkes/SK/V/1994 dan dikukuhkan dengan Perda No.1
Tahun 1996 Tentang Pembentukan RSUD Kota Yogyakarta dan Perda No.2
Tahun 1996 mengenai Susunan Organisasi dan Tata Kerja RSUD Kota
Yogyakarta. Pada saat itu rumah sakit telah berkembang menjadi rumah sakit
kelas C.
Sarana prasarana serta jumlah spesifikasi yang memadai RSUD Kota
Yogyakarta. Dilengkapi dengan fasilitas instalasi unit pendukung melipti
pelayanan Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat, Pelayanan Rawat
Inap dan Tindakan Operasi, Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Radiologi,
Instalasi Farmasi, Laboratorium Klinik, Instalasi Sterilasasi Sentral, Instalasi
Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan serta Instalasi Gizi.
28
29
2. Program Rumah Sakit Umum Kota Yogyakarta yang berkaitan dengan
kanker payudara
Sampai saat ini kanker payudara masih menjadi masalah utama yang
dialami oleh tenaga kesehatan. Rumah sakit Umum Kota Yogyakarta sebagai
rumah sakit rujukan memiliki kiat khusus untuk mencegah kanker payudara
tersebut. Pasien kunjungan pertama dengan keluhan terdapat benjolan di area
payudara, rumah sakit memberikan kebijakan pemeriksaan skrining deteksi
dini dan konsultasi berkaitan dengan kesehatan pasien. Pada pemeriksaan
skrining deteksi dini, pasien dapat melakukan tanya jawab dengan dokter
Spesialis Bedah Onkologi maupun perawat/Bidan profesional untuk
mendeteksi benjolan tersebut. Jadwal pelayanan untuk klinik onkologi
dilaksanan setiap 1 minggu 2 kali, yaitu pada hari selasa pukul 16.00-18.00
WIB dan hari jum‟at pukul 16.00-18.00 WIB. Penatalaksanaan medis pada
kasus kanker payudara yaitu dengan tindakan operatif seperti biopsy, biasanya
jenis pembedahan pertama bagi penderita kanker payudara untuk menentukan
bila ada massa, malignansi dan jenis kanker payudara, masektomi radikal
yang dimodifikasi pengangkatan keseluruhan jaringan, bedah dengan
menyelamatkan payudara, beberapa teknik yang dilakukan pembedahan
payudara diantaranya limfektomi, mastektomi segmental. Hal ini mendorong
kebijakan pemerintah untuk segera mengatasi hal tersebut. Berdasarkan latar
belakang tersebut pemerintah mengharuskan rumah sakit memiliki program
penatalaksaan skrining deteksi dini dengan melakukan Pemeriksaan Payudara
Sendiri (SADARI).
3. Gambaran kontrasepsi hormonal penderita kanker payudara
Jumlah penderita kanker payudara di RSUD Kota Yogyakarta
Sebanyak 71 penderita yang terdiagnosa kanker payudara dalam penelitian
ini. Gambaran kontrasepsi hormonal dibedakan menjadi kontrasepsi pil,
suntik 1 bulan, suntik 3 bulan, implant. Dari keseluruhan responden gambaran
30
yang diamati meliputi kontasepsi hormonal. Data mengenai distribusi
frekuensi responden dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
1. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kontrasepsi Hormonal pada Penderita
Kanker Payudara di RSUD Kota Yogyakarta
No Kontrasepsi hormonal Frekuensi (n) Persentase (%)
1 KB Pil 15 41,7
2 Suntik 1 bulan 3 8,3
3 Suntik 3 bulan 12 33,3
4 Implant 6 16,7
Total 36 100,0
Sumber: Data Primer diolah (2017)
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden terbanyak
dalam penelitian ini adalah wanita yang menggunakan kontrasepsi pil
sebanyak 15 responden (41,7%) dan responden terendah yang menggunakan
kontrasepsi suntik 1 bulan sebanyak 3 responden (8,3%). Berdasarkan tabel
4.1 dapat diketahui sebagian yang menggunakan kontrasepsi hormonal
terbanyak adalah suntik 3 bulan sebanyak 12 responden (33,3%) dan dapat
diketahui sebagian responden yang menggunakan kontrasepsi implant
sebanyak 6 responden (16,7%).
2. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi karakteristik lama pemakaian
Kontrasepsi Hormonal pada Penderita Kanker Payudara di RSUD
Kota Yogyakarta
No Lama pemakaian
kontrasepsi
Frekuensi
(n)
Persentase (%)
1. < 4 tahun 15 41,7
2. >4 tahun 21 58,3
Total 36 100,0
Sumber: Data Primer diolah (2017)
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden terbanyak dilihat dari
lama pemakaian kontrasepsi hormonal >4 tahun sebanyak 21 responden
31
(58,3%) dan responden terendah dilihat dari lama pemakaian kontrasepsi
hormonal <4 tahun sebanyak 15 responden (41,7%).
4. Analisa Hasil Penelitian
a. Mengetahui persentase penggunaan kontrasepsi pil pada kanker payudara
di RSUD Kota Yogyakarta
Hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap wanita yang
menggunakan kontrasepsi hormonal diperoleh hasil yang dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penggunaan
Kontrasepsi Pil di RSUD Kota Yogyakarta
Kontrasepsi hormonal Frekuensi (n) Persentase (%)
KB Pil 15 41,7
Jumlah 15 100,0
Sumber : Data Primer diolah (2017)
Dari hasil penelitian diketahui persentase penggunaan kontrasepsi pil
di RSUD Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 15 responden (41,7%).
b. Mengetahui persentase penggunaan kontrasepsi suntik 1 bulan pada
kanker payudara di RSUD Kota Yogyakarta.
Hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap wanita yang
menggunakan kontrasepsi hormonal diperoleh hasil yang dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penggunaan
Kontrasepsi Suntik 1 Bulan di RSUD Kota Yogyakarta
Kontrasepsi
hormonal
Frekuensi (n) Persentase (%)
Suntik 1 bulan 3 8,3
Jumlah 3 100,0
Sumber : Data Primer diolah (2017)
Dari hasil penelitian diketahui persentase penggunakan kontrasepsi
suntik 1 bulan di RSUD Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 3 responden
(8,3%).
32
c. Mengetahuipersentase penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan pada
kanker payudara di RSUD Kota Yogyakarta.
Hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap wanita yang
menggunakan kontrasepsi hormonal diperoleh hasil yang dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penggunaan
Kontrasepsi Suntik 3 Bulan di RSUD Kota Yogyakarta
Kontrasepsi hormonal Frekuensi (n) Persentase (%)
Suntik 3 bulan 12 33,3
Jumlah 12 100,0
Sumber : Data Primer diolah (2017)
Dari hasil penelitian diketahui persentase penggunakan kontrasepsi
suntik 3 bulan di RSUD Kota Yogyakarta yaitu yaitu sebanyak 12
responden (33,3%).
d. Mengetahui persentase penggunaan kontrasepsi implant pada kanker
payudara di RSUD Kota Yogyakarta
Hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap wanita yang
menggunakan kontrasepsi hormonal diperoleh hasil yang dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penggunaan
Kontrasepsi Implant di RSUD Kota Yogyakarta
Kontrasepsi
hormonal
Frekuensi (n) Persentase (%)
Implant 6 16,7
Jumlah 6 100,0
Sumber : Data Primer diolah (2017)
Dari hasil penelitian diketahui persentase penggunakan kontrasepsi
implant di RSUD Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 6 responden (16,7%).
33
e. Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi karakteristik kontrasepsi hormonal
berdasarkan lama pemakaian Kontrasepsi Hormonal pada Penderita Kanker
Payudara di RSUD Kota Yogyakarta.
Lama
pemakaian
Kontrasepsi hormonal
KB pil Suntik 1
bulan
Suntik 3
bulan
Implant
Total
F % F % F % F % F %
< 4 tahun 10 27,8 1 2,8 1 2,8 3 8,3 15 41,7
> 4 tahun 5 13,9 2 5,6 11 30,6 3 8,3 21 58,3
Total 15 41,7 3 8,3 12 33,3 6 16,7 36 100,0
Sumber: Data Primer diolah (2017)
Pada tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa kejadian kanker payudara
pada penggunakan kontrasepsi hormonal berdasarkan lama pemakaian
kontrasepsi tertinggi pada responden yang menggunakan kontrasepsi
suntik 3 bulan dengan lama pemakaian yaitu >4 tahun sebanyak 11
responden (30,6%) dari total 36 penderita kanker payudara yang dilihat
lama pemakaian kontrasepsi hormonal. hormon estrogen dapat
merangsang pertumbuhan duktus dalam kelenjar payudara Keterpajanan
lebih lama dari hormon estrogen dapat menimbulkan perubahan sel-sel
duktus dari kelenjar payudara (Luwia, 2003). Risiko penggunaan alat
kontrasepsi hormonal terhadap kanker payudara yang didukung oleh
pernyataan Harianto (2004) pada hasil penelitiannya bahwa penggunaan
alat kontrasepsi hormonal yang cukup lama dapat meningkatkan hormon
estrogen dalam tubuh.
B. Pembahasan
1. Persentase penggunaan kontrasepsi pil pada kanker payudara di RSUD Kota
Yogyakarta
34
Pil kombinasi yang dikonsumsi masuk kedalam tubuh beredar secara
sistemik dan dapat berikatan dengan reseptor estrogen alami di dalam tubuh
yaitu pada jaringan epitel payudara (Murray, 2011). Hasil penelitian di RSUD
Kota Yogyakarta yaitu persentase penggunaan kontrasepsi pil di Rumah Sakit
Umum Kota Yogyakarta yaitu mayoritas memiliki penderita kanker payudara
yaitu sebanyak 15 responden (41,7%). Hal ini sesuai dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Lindra Anggorowati, (2013) yaitu
penggunaan kontarepsi pil (32,2%) memiliki tingkat terbanyak pada penderita
kanker payudara. Kontrasepsi oral kombinasi merupakan pil kontrasepsi yang
berisi hormon sintesis estrogen dan progesterone, Komposisi pil oral
kombinasi, terdiri dari monofasik, bifasik dan trifasik. Monofasik yaitu pil
yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen
dan progestin dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet tanpa hormon aktif.
Bifasik yaitu pil yang tersedia dalam 21 tablet mengandung 0,035 mg Ethynil
Estradiol (EE) + 0,05 mg norethindrone untuk hari 1-10 dan 0,035 mg EE +
1,0 mg norethindrone untuk hari 11-21. Trifasik yaitu pil yang tersedia dalam
22 tablet berisi 0,03 mg EE + 0,05 mg levonogestrel untuk hari 1-6, 0,04 mg
EE + 0,075 mg levonogestrel untuk hari 7-11 dan 0,03 mg EE + 0,125 mg
levonogestrel untuk hari ke- 12-22 (Hartanto, 2004). Minipil terdapat dua
macam kemasan, dalam satu kemasan dengan isi 35 pil terdiri dari 0,3 mg
levonorgestrel atau 0,35 norethindrone dan dalam satu kemasan dengan isi 28
pil terdiri dari 0,075 mg norgestrel (Saifuddin, 2003). Tingginya kadar
estrogen dan progesterone pada jaringan payudara wanita pascamenopause
seringkali dianggap berasal dari tingginya uptake dari hormon dalam sirkulasi.
Estrogen dan progesteron diduga berperan dalam pembentukkan jaringan
tumor (Erna S, dkk, 2014).
2. Persentase penggunaan kontrasepsi suntikan (suntik 1 bulan dan 3 bulan) pada
kanker payudara di Rumah Sakit Umum Kota Yogyakarta
35
Penyebab kanker payudara belum diketahui, beberapa faktor risiko
kanker payudara adalah kntrasepsi hormonal, menarche, radiasi, gaya hidup,
genetik, dan umur. Hormon merupakan salah satu faktor resiko yang bisa
menyebabkan terjadinya kanker payudara contohnya hormon estrogen yang
terdapat pada alat kontrasepsi hormonal yang berisi estrogen misalnya KB
suntik, Pil KB dan Implant. Estrogen dapat meningkatkan proliferasi sel, jika
tidak terkendali akan meningkatkan tejadinya kanker payudara dan
progesteron berfungsi untuk menghambat apoptosis pada kelenjar payudara
dan memberikan kontribusi terhadapkanker payudara. Komposisi suntik
kombinasi terdiri dari 25 mg depo medroksi progesterone asetat dengan 5 mg
estradiol sipinoat dan 50 mg norethindrone enantat dengan 5 mg etradiol
valerat. Komposisi suntik progestin terdiri dari 150 mg depo medroksi
progesterone asetat dan 200 mg depo norestisteron enantat (Saifuddin, 2003).
Tingginya kadar estrogen dan progesterone pada jaringan payudara wanita
pascamenopause seringkali dianggap berasal dari tingginya uptake dari
hormon dalam sirkulasi. estrogen dan progesteron diduga berperan dalam
pembentukkan jaringan tumor (Erna S, dkk, 2014). Berdasarkan penelitian
yang dilakukan di RSUD Kota Yogyakarta diketahui persentase penggunaan
kontrasepsi suntik 1 bulan pada kanker payudara di RSUD Kota Yogyakarta
sebanyak 3 responden (8,3%). dan diketahui persentase penggunan
kontrasepsi suntik 3 bulan pada penderita kanker payudara sebanyak 13
responden (33,3%). sesuai penelitian dari Departemen Farmasi FMIPA-UI
dan RS. Dr.Cipto Mangunkusumo tahun 2005 dengan membanding salah satu
metode KB Hormonal yaitu penggunaan KB suntik Dengan demikian
penggunaan KB suntik memiliki risiko 1,864 kali lebih besar untuk terkena
kanker payudara. tetapi bukan peningkat resiko kanker payudara yang
signifikan. Didalam suntik 1 bulan kadar estrogen 5 mg dan progesterone 25
mg, didalam suntik 3 bulan terdapat kadar progesterone 150 mg DMPA.
36
3. Persentase penggunaan kontrasepsi implant pada kanker payudara di Rumah
Sakit Umum Kota Yogyakarta
Kontrasepsi Implant merupakan alat kontrasepsi yang ditanamkan pada
bawah kulit lengan atas bagian dalam dan mengandung progestin
levonorgestreal. Implant terdiri dari dua atau enam batang kapsul dan setiap
batangnya mengandung obat yang akan berdifusi secara teratur ke dalam
peredaran darah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di RSUD Kota
Yogyakarta diketahui persentase penggunaan kontrasepsi implant pada kanker
payudara di Rumah Sakit Umum Kota Yogyakarta sebanyak 6 responden
(16,7%). Sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan Helmy
Apreliasari, dkk (2009). yaitu Akseptor KB hormonal berisiko 2,199 kali
lebih besar terkena kanker payudara. Pemakaian kontrasepsi hormonal dapat
menyebabkan terjadinya peningkatan paparan hormon estrogen pada tubuh.
Adanya peningkatan paparan hormon estrogen tersebutlah yang dapat memicu
pertumbuhan sel secara tidak normal pada bagian tertentu, misalnya payudara
(Nani, 2009). Komposisi kontrasepsi implan ada tiga macam, yaitu norplant
terdiri dari 36 mg levonorgetrel, implan terdiri dari 68 mg 3-keto-desogestrel,
kemudian jadena dan indoplant terdiri dari 75 mg levonorgetrel (Saifuddin
2003).
37
C. Keterbatasan dan Kesulitan Penelitian
Keterbatasan penelitian dalam penelitian yang telah dilaksanankan:
1. Penelitian ini hanya meneliti hanya satu faktor risiko yang dapat
memicu terjadinya kanker payudara pada wanita, sehingga
pembahasan terbatas terkait penyebab kanker payudara dari beberapa
risiko lainnya.
2. Periode penelitian yang digunakan hanya 1 bulan sehingga jumlah
responden terbatas.
Kesulitan penelitian dalam penelitian yang telah dilaksanakan:
1. Pada saat melakukan penelitian, peneliti harus mengajukan surat
permohonan untuk penelitian dan harus menunggu proses dari rumah
sakit yang membutuhkan waktu lama.
2. Pada saat melakukan penelitian, kesulitan dalam mencari waktu
dengan menyesuaikan dengan jadwal poliklinik (Onkologi) rumah
sakit yang hanya buka pada hari selasa dan jumatt pukul 16.00-18.00
WIB, sehingga pada saat pengambilan data sangat terbatas.
38
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa data, dalam penelitian ini dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase responden terbanyak dalam
penelitian ini adalah wanita yang menggunakan kontrasepsi pil kombinasi
sebanyak 15 responden (41,7%) dan responden terendah yang menggunakan
kontrasepsi suntik 1 bulan sebanyak 3 responden (5,6%).
2. Persentase penderita kanker payudara dilihat penggunaan kontrasepsi pil di
RSUD Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 15 responden (41,7%).
3. Persentase penderita kanker payudara dilihat penggunaan kontrasepsi suntik 1
bulan di RSUD Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 3 responden (8,3%).
4. Persentase penderita kanker payudara dilihat penggunaan kontrasepsi suntik 3
bulan di RSUD Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 12 responden (33,3%).
5. Persentase penderita kanker payudara dilihat penggunaan kontrasepsi implant
di RSUD Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 6 responden (16,7%).
B. SARAN
1. Bagi Institusi Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi, referensi
dan bahan bacaan dalam pengembagan ilmu pengetahuan dan sebagai bahan
masukan bagi peneliti selanjutnya bagi mahasiswa (D3) Stikes Jenderal
Achmad Yani Yogyakarta.
2. Bagi RSUD Kota Yogyakarta
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk
meningkatkan pelayanan deteksi dini kanker payudara dengan cara SADARI
untuk mendeteksi dini ca mammae.
38
39
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan dapat melakukan penelitian tentang faktor-faktor penyebab
kejadian kanker payudara dengan variabel yang berbeda, misalnya seperti usia
paritas, genetik berat badan, usia menarche dengan jumlah responden yang
lebih banyak dan tempat yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, Biran. dkk (2012). Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi. Jakarta: PT
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Anggorowati L, 2013. Faktor Risiko Kanker Payudara Wanita. Jurnal Kesehatan
Masyarakat, Vol. 8, No. 2: 102-108.
Ayu DTG, dkk (2015). Analisis Risiko Kanker Payudara Berdasarkan Riwayat
Pemakaian Kontrasepsi Hormonal Dan Usia Menarche. Fakultas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.Vol 3,
No 1 Januari 2015: 12-13
Azwar, S. (2011). Metode Penelitian. Yogyakarta Pustaka Pelajar.
Cuningham, 2006. Obstetri Williams Edisi 21. Penerbit Buku Kedokteran, EGC,
Jakarta
Dinkes DIY, (2015). Profil Kesehatan Provinsi Yogyakarta. Yogyakarta: Dinas
Kesehatan Provinsi Yogyakarta.
Erna S, dkk (2014), Peran Estrogen Dan Progesteron Terhadap Kanker Payudara,
Jurnal Biomedik (JBM), Volume 6, Nomor 3, November 2014, hlm. 141-148
Fitria Prabansari, dkk. (2016). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian kanker
payudara di RSU Dadi Keluarga Purwokerto. Akademi Kebidanan YLPP
Purwokerto.Vol 7, No 1, EdisiJuni 2016, hlm 105-118
Harianto. (2004). Risiko Penggunaan Pil Kombinasi Terhadap Kejadian Kanker
Payudara pada Akseptor KB di Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo.
http://www.jurnal.farmasi.ui.ac.id.
Hidayat A, dkk (2007). Riset Keperawatan Dan Tehnik Penulisan Ilmiah. Jakarta:
EGC
Kemenkes RI, (2015). Stop kanker, Jakarta:Pusat Data dan Informasi Kementrian
Kesehatan RI
Luwia, M. 2003. Problematik dan Perawatan Payudara. Cetakan 1. Jakarta: Kawan
Pustaka
Mulyani, dkk (2013).Kanker Payudara dan PMS Pada Kehamilan , Yogyakarta :
Nuha Medika
Murray, dkk(2011).Biokimia Harper. Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta
Maharani S, (2016). Mengenal 13 jenis kanker dan pengobatannya. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media.
Notoatmodjo, S. (2010). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta :Rineka Cipta
Pribakti. (2012). Resep “Rahasia” Kesehatan Wanita Jakarta: Sagung Seto.
Riyanto, dkk (2010). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nuha
Medika
Ranggiasangka (2010). Waspada Kanker Pada Priadan Wanita, Yogyakarata :
Hanggar Kreator
Rasjidi, I. (2009) Deteksi Dini Pencegahan Kanker Pada Wanita, Jakarta : Sagung
Seto
Savitri, (2015). Kupas Tuntas Kanker Payudara Leher Rahim dan Rahim,
Pustakabaru: Yogyakarta
Rina Suryani, dkk. (2016). Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Kanker Payudara Di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jurnal
kesehatan, Vol VII, Nomor 1, April 2016, hlm73-80
Sulistiyowatiowati, (2012). Stadium Kanker Payuudara Ditinjau Dari Usia Dan
ParitasIbu Di Unit Rawat Jalan RSUD Dr. Soegiri Kabupaten Lamongan.
SURYA3 (13);9-15.
Saifuddin, dkk. (2003). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Sugiyono, (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
(2014). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Nani D. (2009). Hubungan Umur Awal Menopause dan Status Penggunaan
Kontrasepsi Hormonal dengan Kejadian Kanker Payudara. Jurnal
Keperawatan Soedirman, Vol. 4, No. 3: 102–106.
LAMPIRAN