gambaran klinik prosopagnosia
TRANSCRIPT
GAMBARAN KLINIK PROSOPAGNOSIA
Prosopagnosia terdiri dari 2 kata dalam Bahasa Yunani, yakni “prosopon” yang berarti “wajah”
dan “agnosia” yang berarti “tidak mengetahui”. Lebih jelasnya, prosopagnosia adalah kelainan
dalam mempersepsi wajah yang membuat penderita sulit mengenali wajah orang lain atau
dirinya sendiri. Dengan kata lain, seorang penderita prosopagnosia tidak dapat mengidentifikasi
wajah orang lain, teman, orang tua, suami, istri, anak, bahkan dirinya sendiri.
Beberapa tanda dan gejala dari prosopagnosia adalah sulit untuk mengenali seorang teman
dekat atau anggota keluarga dekat. Pada beberapa kasus orang-orang dengan prosopagnosia
bahkan tidak mengeal anak,istri,saudara kandung bahkan orangtuanya sendiri, sehingga mereka
sangat sulit untuk berinteraksi dalam keluarga. Hal inilah yang memerlukan kesabaran dari
anggota keluarga atau orang terdekat utnuk menghadapi orang-orang dengan prosopagnosia.
Selain itu pada saat bertemu dengan seseorang yang baru, penderita prosopagnosia biasanya
hanya mencoba untuk mengingat tanda atau ciri khusus orang tersebut seperti model rambut,
warna kulit, jenis pakaian, kebiasaan, suara dibanding dengan mengenali atau mengingat
wajahnya secara umum, sehingga jika salah satu dari orang yag pernah ditemunya itu berbeda
tampilan dengan yang pertama kali dikenanya atau yang ada dalam ingatanya maka orang
dengan prosopagnosia akan sulit kembali mengenalnya dan menganggap itu orang asing.
Penderita prosopagnosia mengalami kesulitan untuk mengikiti acara TV atau film yang memiliki
banyak karakter berbeda, penderita juga bahkan sulit mengenali dirinya sendiri di cermin
ataupun mengenal dan mengidenifikasi dirinya dalam sebuah foto. Penderita prosopagnosia sulit
mengenal seseorang yang merubah tampilan atau gaya rambutnya. Pasien dengan prosopagnosia
akan sulit mengenal orang yang hanya menyapanya secara sepintas dijalan, pasien menjadi sulit
bersosialisasi karena menganggap semua orang itu asing atau baru dikenalnya. Berdasarkan
beberapa tanda inilah maka beberapa orang menyebut prosopagnosia adalah buta atau lupa
wajah, karena orang-orang dengan prosopagnosia sangat jarang yang menyadarinya sendiri,
melainkan mereka mendapati dirinya mengalami gangguan dari orang-orang sekitar.
PENATALAKSANAAN
Sampai saat ini belum ada teknik penanganan khusus pasien dengan prosopagnosia. Salah satu
jenis penanganan ialah dengan mengembangkan metode strategi kompensasi untuk mengenali
wajah atau mengingat orang-orang terdekatnya. Rehabilitasi tidak dapat menyembuhkan ataupun
memperbaiki prosopagnosia ini tidak mengembalikan kemampuan pasien dalam mengenali
wajah secara umum, namun bisa memperkecil beberapa defisit sehari-hari sehingga dapat
mencegah orang dengan prosopagnosia menjadi semakin memburuk.
Salah satu metode terbaik yang bisa ditempuh ialah dengan strategi kompensasi
pengenalan khusus terhadap setiap orang terdekat, misalnya pada saat bertemu dengan seseorang
yang baru pertama kali dikenalnya , seorang pasien dengan prosopagnosia haruslah terlebih
dahulu mencari atau megidentifikasi salah satu ciri khas yang khusus dari orang tersebut,
sehingga itu akan menjadi memori jangka panjang dari penderita untuk kembali mengenal dan
mengingat orang tersebut tanpa perlu melalui proses pengenalan wajah. Selain itu peran keluarga
dan orang-orang terdekat sangatlah diperlukan untuk terus memberi dukungan psikologis kepada
penderita untuk terus bisa mengatasi kesulitanya sehari-hari dan membantunya untuk kembali
dengan mudah berintegrasi dalam masyarakat dan lingkungan sosialnya. Peran psikolog
mungkin juga diperlukan utnuk mengatasi gangguan psikiatri atau depresi akibat penyakit yang
dideritanya.
PROGNOSIS
Orang-orang dengan prosopagnosia tidak bisa disembuhkan melainkan bisa dilakukan metode
khusus untuk membantu mereka lebih mudah lagi mnegenali orang sekitar. Tingkat kemajuan
dalam pengenalan wajah pada penderita prosopagnosia tidak tergantung pada perbaikan lesi di
otak, melainkan bergantung kepada kemampuan strategi pengenalan yang dilakukan.
KESIMPULAN
a. Prosopagnosia ialah ketidakmampuan seseorang dalam mengenali wajah dari orang-
orang yang sebenarnya dikenalnya tanpa adanya gangguan visual dan kognitif atau
amnesia.
b. Munculnya prosopagnosia disebabkan adanya lesi pada hemisfer serebral kanan area
oksipitotemporal di girus fusiform yang mengatur proses pengenalan wajah.
c. Penyebab terbanyak dari prosopagnosia ialah stroke pada arteri serebral posterior di
lobus oksipitotemporal. Penyebab lain yaitu TIA, keracunan karbonmonoksida,
lobektomi temporal, ensefalitis, neoplasma, trauma, Parkinson dan Alzheimer.
d. Tidak ada penanganan khusus pada penderita dengan prosopagnosia. Salah satu cara
unutk mengurangi efeknya ialah dengan menerapkan metode strategi khusus
pengenalan ciri khas seseorang bukan pengenalan wajah secara umum. Peran
psikolog menunjang untuk perbaikan mental dan mengurangi efek depresi dari
gangguan yang dialami oleh penderita.
Daftar Pustaka
1. Barton J, Press D, Keenan J, Connor M. Lesions of the fusiform face area impair
perception of facial configuration in prosopagnosia. Timisoara medical journal. 2002 ;
58. Avaliable from: http://www.tmj.ro/articel.php?art=6898546331439. [ Accesed 30 oct
2013 ]
2. Goldsmith Z, Liu G. Facial recognition and prosopagnosia: Past and present concepts.
Neuro-Ophthal. 2001; 25:p.177-92.
3. Haxby J, Hoffman EA, Gobbini MI. The distributed human neural system for face
perception. Trends Cogn Sci. 2000;4:p.223-33. Avaliable from:
http://www.medicinenet.com/face_blindness_prosopagnosia/article.htm. [ Accesed 30 oct
2013]
4. Behrmann M, Moscovitch M. Face recognition: Evidence from intact and impaired
performance. In: Boller J,Grafman. Amsterdam 2000 ; In Handbook of Neuropsychology.
Elsevier;4: p.181-206.
5. Boutsen L, Humphreys GW.The effect of inversion on the encoding of normal and
faces.2003;56:p.955-75. Avaliable from : http : // www. ninds. nih. gov/ disorders /
prosopagnosia / Prosopagnosia.htm. [ Accesed 29 oct 2013].
6. Bouvier S, Engel SA. Behavioral deficits and cortical damage loci in cerebral
achromatopsia. Cerebral Cortex, in press.2005.
7. Wada Y, Yamamoto T. Selective impairment of facial recognition due to a haematoma to
the right fusiform and lateral occipital region. J. Neurol. Neurosurg. Psychiatry.
2001;71:p.254-7.
8. Cals N, Devuyst G, Afsar N. Pure superficial posterior cerebral artery territory infarction
in the Lausanne stroke registry. Articel medicine press. 2002; 49:855-61.
9. Brandt T, Steinke W, Thie A, Pessin MS, Caplan LR. Posterior cerebral artery territory
infarcts. Clinical features, infarct topography, causes and outcome. Multicenter results
and a review of the literature. Cerebrovasculer press.2000;10: p.172-82.
10. Leveroni, C. L., Seidenberg, M., Mayer, A. R., Mead, L. A., Binder, J. R. and Rao, S. M.
Neural systems underlying the recognition of familiar and newly learned faces. J.
Neurosci.2006;20:878-86.Avaliable from : http: // www. Theatlantic .com/
health/archive/2013/09/living-with-face-blindness/279898/. [Accesed 30 oct 2013].
11. Bukach C, Bub DM, Gauthier I, Tarr MJ. Perceptual expertise effects are not all or none:
Local perceptual expertise for faces in a case of prosopagnosia. Medicine press.2003.
12. Delven JF, Seron X, Coyette F, RossionB. Do perceptual deficits always co-occur with
visual Evidence from neuropsychological investigation in a single-case study.
Neuropsychologia.2004;42:597-612.
13. Caldara R, Schyns P, Mayer E. Does prosopagnosia take the eyes out from faces?
Evidence for a defect in the use of diagnostic facial information in a brain-damaged
patient. Cogn.Neurosci in press. 2005. Avaliable from: https :// www. faceblind. org/
research /. [ Accesed 30 oct 2013].
14. Duchaine B, Weidenfeld A. An evaluation of two commonly used tests of unfamiliar face
recognition. Neuropsychologia.2003;41:713-20.
15. Ginsburg A. Contrast sensitivity and functional vision. Int. Ophthalmol. Clin.2003;43:5-
15.
16. Schiltz C, Sorger B, Caldara R, Ahmed F, Mayer E, Goebel R, Rossion B. Anomalous
response to facial identity in the right middle fusiform gyrus underlies impaired face
identification in acquired prosopagnosia. Cerebral Cortex in press.2005.
17. Joubert S, Felician O, Barbeau E. Impaired configurational processing in a case of
progressive prosopagnosia associated with predominant right temporal lobe atrophy.
World press.2003;126. Avaliable from: http: //prosopagnosiaresearch. Org /index /
information . [Accesed 2 nov 2013]
18. A. B. Safran, A. Vighetto, T. Landis and E. A. In Neuro-ophtalmologie. Cabanis. Paris.
Masson.2004;130-4.
19. The theory and practice of neuropsychological rehabilitation: An overview in
Neuropsychological Rehabilitation.2003. Avaliable from: http:// www. ncbi. nlm. nih.
gov/pubmed/18340601. [Accesed 30 oct 2013].