futures monthly january 2015 94th edition g
DESCRIPTION
Market Outlook 2015 -forex-commodity-index- Majalah panduan investasi bursa berjangka komoditi Indonesia, forex, stock index, commodity, harga emas, crude oil, trading strategy PT Monex Investindo FuturesTRANSCRIPT
Akibat dari Potensi Kenaikan Suku Bunga Acuan AS
Michael Marcus - Kesabaran, Pemahaman & Keseimbangan
Waspadai Fase Tantrum US Dollar di Q1 2015
28
0704Highlight Indonesia................... 30
Trading Strategy........................ 32Trading Strategy........................ 34Investment Clinic....................... 36
Editor FocusHarga Emas Lesu di Awal Tahun 16Gold Outlook
Famous Person
Forex Market Outlook
Perlambatan Ekonomi China Bayangi Indeks Saham Asia di 2015 11Stock Index Market Outlook
94th Edition January 2015
18Monex Trading Education
Pengantar RedaksiDear Pembaca Futures Monthly yang budiman,Setahun sudah kita mengamati perkembangan pasar global dengan dinamikanya. Kita menjadi saksi mata dari naik turun pergerakan harga produk-produk keuangan dunia. Ada yang mencatat kinerja positif, tidak sedikit pula yang performanya negatif sepanjang 2014 lalu. Salah satu pasar saham yang sukses menorehkan rekor adalah Dow Jones. Sejak Federal Reserve Bank menghentikan stimulus di bulan Oktober lalu, indeks saham utama Amerika Serikat ini terbang dari kisaran 16,000 ke area 17,900-an. Meski sempat terkoreksi, The Dow cepat pulih berkat tingginya kepercayaan diri pelaku pasar untuk berinvestasi kembali.
Di sisi lain beberapa produk komoditi justru mengalami momen buruk, tidak terkecuali emas dan minyak mentah. Emas hanya sanggup mencatat kenaikan maksimal ke level $1.391, dan merosot tajam sampai $1.130 pasca ketuk palu pencabutan stimulus Amerika Serikat. Minyak mentah (WTI) menjadi komponen komoditi yang paling menderita karena tergerus 50% dari titik tertingginya di $107 menjadi hanya seharga $53 per barel. Kombinasi antara permintaan yang rendah, suplai yang melimpah dan masuknya varian shale gas ke pasaran membuat minyak mentah tumbang.
Jelang kenaikan suku bunga acuan, dana investor yang dahulu bertebaran di negara berkembang mulai ‘pulang kampung’ ke Amerika Serikat. Efeknya nilai tukar US Dollar makin perkasa, sedangkan kurs mata uang Jepang melemah tajam hingga ke level terendahnya sejak 2007 di kisaran 121 per USD. Begitu pula dengan mata uang favorit kita, Rupiah, yang sempat dihajar oleh spekulan sampai anjlok ke 12.800 per Dollar atau level yang terakhir kali terlihat pada krisis tahun 1998.
Ya, tentu menarik untuk mengetahui perkembangan selanjutnya di pasar keuangan global pada tahun 2015. Futures Monthly dengan bangga menyajikan artikel market outlook, baik ekonomi maupun produk berjangka, sebagai panduan investasi anda di tahun yang baru.
Selamat membaca dan tetap semangat di 2015!
Salam INSPIRE, Johannes Ginting CSAPemimpin Redaksi
PENDIRIMONEX INVESTINDO FUTURES
PENASEHATSamuel Semarun
PEMIMPIN UMUMFerhad Annas
PEMIMPIN REDAKSIJohannes Ginting
EDITORAriston Tjendra
KOORD PROMOSIEvi Pane
KONTRIBUTORTim Research & Analyst
Tim Education
COPYWRITERDimas Reza
MEDIA RELASIOmegawati
DESIGN GRAFIS & LAYOUTPooja Bahirwani
DESIGN GRAFIS & IKLAN Reza Agusta
Pooja Bahirwani Febrianto Kurniawan
SEKRETARIAT REDAKSI & SIRKULASILanny BlankersSelviyani Putri
ALAMAT REDAKSIMenara Ravindo, Lt.8, Jl. Kebon Sirih Kav.75
Jakarta 10340, Phone : 021 - 315 0607
PERCETAKANTempPrint Jakarta
Futures Monthly adalah majalah majalah edukasi yang membahas industri bursa berjangka. Media bulanan ini diterbitkan secara mandiri oleh Monex Investindo Futures yang mengulas perkembangan terkini pasar komoditi, indeks saham, valuta asing dan saham CFD serta artikel
menarik lainnya disertai analisa yang tajam dan akurat.
FUTURES MONTHLY 94 Edition January 2015th
Kantor Cabang Monex :
Jakarta Bogor Bandung Cirebon Purwokerto Tegal Yogyakarta Solo
Semarang Surabaya Denpasar Pontianak Medan Batam Pekanbaru
Untuk Alamat lengkap dapat dilihat
pada website Monex:www.mifx.com
Isi Artikel ditulis hanya untuk kepentingan edukasi, Setiap transaksi yang dilakukan untuk membeli, menjual, ataupun menahan posisi dan lainnya atas suatu jenis kontrak perdagangan apapun berdasarkan isi dari
artikel di majalah ini adalah atas pertimbangan dan keputusan pembuat transaksi.
DISCLAIMER
What’s inside?
11 Stock Index Market Outlook Perlambatan Ekonomi China Bayangi Indeks Saham Asia di 2015
15 CSR
16 Gold Outlook Harga Emas Lesu di Awal Tahun
21 Commodity Focus Ketika OPEC Kehilangan Taringnya
34 Trading Strategy Cara Memprediksi Pergerakan Harga dengan Pivot Point)
36 Investment Clinic Menyusun rencana entry berdasarkan tren
38 Fundamental Analysis Prospek Kebijakan 4 Bank Sentral Dunia
40 Trading Fact & Public Holiday
41 Central Bank Interest Outlook
42 Global Economic Calendar
23 Multilateral Product Redupnya Pesona CPO di Penghujung Tahun
25 CFD Strategy Saham-saham Amerika Serikat Masih Jadi Andalan
28 Famous Person Michael Marcus Kesabaran, Pemahaman dan Keseimbangan
30 Highlight Indonesia Periode Sulit Rupiah
32 Trading Strategy Strategi Memperbesar Peluang Profit dengan Heikin Ashi
Editor FocusAkibat dari Potensi Kenaikan Suku Bunga Acuan AS 04
18 Forex Market OutlookWaspadai Fase Tantrum US Dollar di Q1 2015 07
Monex Trading Education
2013 20142014
Upcoming March 2015
MONEX INVESTOR CLUB
Futures Monthly Edisi Januari 2015Ariston Tjendra - Head of Research and Analysis Monex
“Tahun 2015 adalah periode yang ditunggu-tunggu oleh pelaku pasar keuangan di seluruh dunia. Mereka menanti realisasi wacana kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat yang keputusannya berada di tangan Federal Reserve Bank. Di tengah besarnya harapan soal kenaikan suku bunga, nilai tukar Dollar AS sudah konsisten menguat sepanjang semester II 2014.”
4 Futures Monthly www.mifx.com
EDITOR FOCUS
Perkiraan para pelaku pasar tentang kenaikan suku bunga acuan di Amerika Serikat (AS) telah mendorong terjadinya rally Dollar AS terhadap mata uang utama dunia sejak pertengahan 2014. Jika dihitung dari harga penutupan 2013, indeks Dollar AS telah menguat sekitar 11,65% sepanjang tahun lalu. Dollar AS juga perkasa di hadapan mata uang emerging markets seperti Rupiah, Dollar Singapura, Real Brazil dan beberapa valuta negara berkembang sampai dengan akhir bulan kemarin.
Para pelaku pasar memperkirakan data ekonomi AS yang bagus akan
semakin membuka peluang kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve Bank. Data sektor tenaga kerja, yang selalu menjadi bahan pertimbangan utama bank sentral dalam membuat kebijakan, sedang berada dalam tren yang positif. Lebih dari itu, hasil Non-farm Payrolls (NFP) yang dirilis bulan Desember lalu jauh lebih baik dibanding perkiraan pasar, yakni 321.000 berbanding 231.000 tenaga kerja yang dicatat pada bulan sebelumnya. Angka tadi juga merupakan yang tertinggi sejak rilis data NFP bulan Juni tahun 2010. Banyak kalangan yang sangsi dengan cara pengukuran data NFP
terbaru karena hasilnya jauh di atas rata-rata NFP selama 4 tahun belakangan. Tetapi validitas NFP mendapat dukungan dari pemerintah sehingga kredibilitasnya tidak bisa diragukan.
Sementara ini, sebagian besar pelaku pasar memprediksi Fed baru akan menaikkan suku bunga acuan pada awal semester II 2015. Belum ada tanda-tanda bank sentral berencana mengubah suku bunga lebih cepat dari ekspektasi tersebut. Pelaku ekonomi juga memperkirakan adanya beberapa kenaikan suku bunga susulan setelah kenaikan yang pertama.
Akibat dari Potensi Kenaikan Suku Bunga Acuan AS
EDITOR FOCUSFutures Monthly Edisi Januari 2015
Ariston Tjendra - Head of Research and Analysis Monex
www.mifx.com Futures Monthly 5
Potensi kenaikan suku bunga acuan AS sebenarnya memberikan keuntungan bagi negara-negara lain, yang membutuhkan nilai tukar lebih lemah terhadap Dollar AS seperti Jepang, Eropa dan negara-negara industri lainnya. Nilai tukar yang lebih rendah akan mendukung bertambahnya pemasukan dari ekspor hasil industri mereka. Peningkatan ekspor berujung pada percepatan aktivitas sektor manufaktur dan menyerap lebih banyak tenaga kerja sehingga angka pengangguran bisa berkurang. Masyarakat dapat memperoleh penghasilan yang stabil sehingga daya belanja rumah tangga ikut membaik. Aktivitas perdagangan semakin ramai, harga-harga barang terkerek naik dan pada akhirnya
iklim inflasi benar-benar tercipta.
Di saat yang sama, penguatan Dollar AS sedikit banyak turut membantu penurunan harga sumber daya energi dan komoditas logam, yang menjadi bahan baku utama bagi pelaku industri. Harga-harga energi dan komoditas lain yang dinilai dalam dollar AS akan lebih mahal bila terjadi penguatan dollar sehingga ada potensi penurunan permintaan yang berujung pada penurunan harga.
Memang tidak dapat dipungkiri bahwa pelemahan nilai tukar dan harga-harga komoditas juga dipengaruhi oleh faktor fundamentalnya masing-masing. Tapi penguatan Dollar AS akibat potensi kenaikan suku bunga acuan juga memberi sumbangsih besar.
Sebaliknya, efek negatif dialami
oleh negara-negara emerging markets
yang sumber pendanaannya masih
bergantung pada Dollar AS. Beban
hutang mereka bertambah berat karena
kalau dikonversi dalam mata uang
lokal, nilai hutangnya akan bertambah
besar. Menurut Bank of International
Settlement, dalam beberapa tahun
terakhir hutang berdenominasi Dollar AS
di negara emerging markets meningkat
tajam. Hal ini mungkin disebabkan
karena dahulu bunga hutang dianggap
murah. Tetapi saat kurs Dollar AS
menguat tajam, beban hutang yang harus
ditanggung kian membengkak. Apalagi
bila pemasukan untuk membayar
hutangnya berbentuk mata uang lokal.
Gambar 1. Grafik Harga Emas dan Minyak Mentah WTI dalam USD
Sumber: Thomson Reuters
Pelemahan nilai tukar emerging markets terhadap Dollar AS biasanya menguntungkan bagi negara emerging markets berbasis ekspor karena harga komoditasnya menjadi lebih murah di mata negara-negara konsumen. Sayangnya penurunan dan rendahnya harga-harga komoditas yang menjadi sumber penghasilan negara-negara emerging markets membuat keuntungan dari pelemahan nilai tukar tidak berarti.
Kenaikan tingkat suku bunga AS juga memicu pelarian dana besar-besaran dari negara emerging markets, terutama modal yang berupa ‘hot money’. Pelaku pasar mengalihkan dana investasi keuangannya ke aset-aset berdenominasi
Dollar. Keluarnya ‘hot money’ dari pasar finansial negara berkembang kian menambah buruk performa nilai tukar mata uang domestik. Nilai tukar yang terus menerus lemah akan memaksa bank sentral untuk memperketat kebijakan moneternya masing-masing dan jika terpaksa, suku bunga ikut dinaikkan untuk menenangkan pasar.
Memang tidak selamanya nilai tukar Dollar AS bergerak menguat karena pengaruh dari ekspektasi kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS. Siklus bisa berubah. Apabila para pelaku pasar sudah selesai melakukan antisipasi, penguatan Dollar AS pada akhirnya akan tertahan juga. Data-data dan kebijakan-kebijakan
ekonomi AS akan menjadi penentu ke depannya. Apabila data-data ekonomi AS kembali menunjukkan penurunan, Dollar AS bakal melemah kembali. Pemulihan ekonomi AS belumlah stabil. Data-data ekonomi AS yang dirilis di tahun 2014 pun masih ada yang naik turun, tidak terus menguat konsisten.
Demikian pula dengan perekonomian di luar AS yang tidak akan selamanya tertekan. Bila ada sinyal perbaikan ekonomi di Jepang, Eropa, China atau negara emerging markets, nilai tukar masing-masing negara ini bisa menguat terhadap Dollar AS. Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah kapan Dollar AS akan berhenti menguat?
6 Futures Monthly www.mifx.com
EDITOR FOCUSFutures Monthly Edisi Januari 2015
Ariston Tjendra - Head of Research and Analysis Monex
Gambar 2. Grafik Harga Rupiah dan Dollar Singapura terhadap Dollar AS
Sumber: Thomson Reuters
Ada banyak faktor di balik keperkasaan US Dollar sejak awal tahun 2014. Selain permintaan yang tinggi, isu full-stimulus dari bank sentral Eropa juga turut menekan nilai tukar Euro sehingga investor lebih memilih valuta Dollar. Dukungan besar juga datang dari optimisme pelaku pasar terhadap kemajuan di sektor tenaga kerja, produksi industri dan pasar perumahan Amerika Serikat (AS) sampai dengan akhir tahun lalu. Fakta ini makin memperkuat wacana kenaikan suku bunga Federal Reserve Bank. Sinyal divergensi antara aktivitas ekonomi dan outlook kebijakan moneter AS dengan zona Euro semakin jelas setelah data Non-Farm Payrolls untuk November dirilis pada kenaikan terkuatnya dalam 3 tahun terakhir.
Perbaikan daya serap tenaga kerja juga telah mendorong pertumbuhan upah sehingga makin membuka
peluang kenaikan suku bunga lebih awal di kuartal II 2015. Meski demikian dalam pernyataan terakhirnya, Federal Open Market Committee (FOMC) mengutarakan beberapa risiko disinflasi, termasuk kondisi pelemahan harga impor dan kejatuhan harga minyak sebanyak 49,5% dari titik tertingginya di bulan Juni 2014.
Di satu sisi, penurunan harga
minyak memang positif untuk daya belanja konsumen. Tetapi penurunan harga-harga juga mendorong inflasi rendah yakni di bawah 2% atau jauh dari target bank sentral. Apabila ingin lebih fokus membenahi tren pelemahan inflasi dan penguatan Dollar, masih ada kemungkinan Fed memilih bersikap sabar hingga bulan September 2015 sebelum akhirnya menaikkan suku bunga acuan. Beberapa
analis memperkirakan harga minyak diperdagangkan pada harga rata-rata $60 per barel tahun ini. Dengan begitu maka pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 2,7% dan jumlah pengangguran turun ke 5.5% atau masih dalam target jangka panjang Fed. Sayangnya jika skenario itu terbukti, tingkat inflasi AS juga diprediksi hanya naik tipis di atas nol persen untuk tahun 2015.
Di lain pihak, perlambatan inflasi akibat penurunan harga minyak justru menambah tekanan bagi European Central Bank (ECB) dan Bank of Japan (BoJ) untuk menambah dosis pelonggaran moneternya, berbanding terbalik dengan arah kebijakan Fed. Divergensi dalam kebijakan moneter inilah yang menopang stabilitas Dollar di area positif, meski juga membebani pertumbuhan ekspor AS.
Futures Monthly Edisi Januari 2015Albertus Christian K - Senior Researcher dan Analyst Monex
“Pergerakan mata uang Dollar semakin liar. Sampai dengan Desember 2014, indeks Dollar AS ditutup menguat di level tertinggi 5-tahun. Kondisi USDJPY juga kian mengenaskan, Yen menutup 2014 dengan pelemahan tahunan sekitar 12,3% ke level terendahnya dalam 7 tahun terakhir terhadap Dollar. Sementara nilai tukar Euro telah anjlok 9,1% terhadap dalam jangka waktu yang sama.”
www.mifx.com Futures Monthly 7
FOREX MARKET OUTLOOK
MARKET OUTLOOK 2015Waspadai Fase Tantrum
US Dollar di Q1 2015
Secara historis, situasi ini pernah terjadi pada akhir tahun 1998 tepat pada saat krisis moneter melanda negara emerging/berkembang termasuk Rusia, Thailand, Indonesia dan Korea. Ketika itu harga minyak turun tajam lebih dari separuh harga awal, dari level $26 per barel (awal 1997) ke bawah $11 per barel di akhir 1998. Dollar kemudian menguat tajam, meski tingkat suku bunga acuan bertahan di level rendah dan inflasi AS masih kecil. Sementara pasar tenaga kerja mulai overheating sehingga mendorong tingkat pengangguran anjlok ke bawah 4% untuk kali pertama sejak tahun 1960-an. Memang sulit membayangkan terulangnya siklus booming AS seperti yang terjadi di era 1998 tersebut. Uniknya setelah mengalami periode perlambatan ekonomi selama bertahun-tahun, perekonomian mengalami
booming dan justru memicu gelembung saham teknologi yang meletus di tahun 2001. Kekacauan ekonomi selama satu dekade itulah yang masih berupaya diatasi oleh Fed.
USD/JPY: Imbas Kejatuhan Minyak pada Outlook Yen
Kemenangan Perdana Menteri Shinzo Abe dan partai LDP menandai berlanjutnya kekuasaan pemerintah beserta kebijakan refomisnya. Di dalamnya termasuk penyesuaian anggaran pemerintah dan pelonggaran moneter BoJ. Keyakinan wrarga Jepang terhadap pemeirntah masih tinggi meski pajak penjualan telah dinaikkan tahun lalu sehingga membebani tingkat konsumsi dan membahayakan ekonomi ke jurang resesi. Pengamat politik dan ekonomi menilai Abe terpilih lagi
karena jumlah pemilih menurun dan kandidat alternatif nyaris tidak ada. Dilaporkan hanya sekitar 52% populasi yang menggunakan hak pilihnya, lebih rendah dibanding pemilu 2012 (59%).
‘Abenomics’ memang masih setengah jalan, namun mata uang Yen merespon hasil pemilu ini dengan positif. Berbeda dengan indeks Nikkei yang merespon pemilu dengan negatif, karena kemenangan Abe dianggap oleh pelaku pasar sebagai lampu hijau untuk kenaikan pajak dari 8% ke 10% di tahun ini. Kebijakan ini akan menurunkan efektivitas anggaran pemerintah dan berpotensi memicu resesi di Jepang. Rencana lain PM Abe yang mendapat perlawanan dari parlemen adalah penguatan militer Jepang dan pembukaan kembali reaktor nuklir.
Faktor sekunder yang mempengaruhi outlook Yen selain Abenomics adalah kejatuhan harga minyak, di mana terdapat pola yang terus berulang pada price action. Ketika harga minyak anjlok, manajer-manajer investasi berupaya menutup kerugian dengan aksi profit taking pada posisi short selling Yen dan aksi ambil untung dari indeks saham yang sedang menguat termasuk Nikkei.
8 Futures Monthly www.mifx.com
FOREX MARKET OUTLOOKFutures Monthly Edisi Januari 2015
Albertus Christian K - Senior Researcher dan Analyst Monex
Grafik 1. Pergerakan USD/JPY
Sumber: MonexTrader
‘Abenomics’ memang masih setengah jalan, namun mata uang Yen merespon hasil pemilu ini dengan positif.
Studi Teknikal: Koreksi USD/JPY setelah menguji level resisten 121.83 kemungkinan merupakan akhir dari wave/gelombang 3, dan selanjutnya berpotensi membentuk pola koreksi a-b-c untuk menguji level support kunci 114.25. Antisipasi koreksi USDJPY ini dapat dimanfaatkan dengan melakukan sell on rally, dengan stop tidak jauh melewati area 122.75, dan sekaligus melakukan buy on dip asalkan penurunan tidak tembus dibawah 113.85.
Di sisi atasnya, penembusan lagi ke atas area 122.75 mengindikasikan wave III belum selesai terbentuk dan menguji area resisten kunci 123.00 bahkan hingga 124.50, sebelum dapat diekspektasikan pola koreksi a-b-c sekaligus membentuk wave IV.
GBP/USD: Risiko Suku Bunga Rendah BoE Semakin Meningkat
Bank Sentral Inggris (BoE) bulan
Juli lalu sempat memperingatkan
terjadinya pertumbuhan ekonomi yang
lambat dan inflasi yang rendah di Zona
Euro. Hal ini ditakutkan mengancam
ekonomi dan sistem keuangan Inggris.
BoE juga mengakui bahwa penurunan
harga minyak akan berdampak positif
terhadap perekonomian dunia. Namun
di sisi lain, perusahaan shale oil
Amerika Serikat ataupun perusahaan
eksplorasi minyak asing lain menjadi
kesulitan untuk membayar hutangnya.
Kepercayaan investor Inggris
terhadap kemampuan ECB dan lembaga
Eropa dalam menyeimbangkan posisi
fiskal dan hutang dikhawatirkan
menurun. Pertumbuhan ekonomi dan
laju inflasi Zona Euro diperkirakan
mengalami revisi turun sehingga
berpeluang menciptakan instabilitas
level hutang di beberapa negara
anggota Euro. Secara keseluruhan
faktor eksternal ini telah memperbesar
kemungkinan diperpanjangnya periode
suku bunga rendah BoE, yang berujung
pada pelemahan Poundsterling
khususnya jika wacana kenaikan
suku bunga Fed semakin mengemuka.
Studi Teknikal: Bottom/level
terendah sementara formasi bearish
di wave C potensial terbentuk dekat
support 1.5300. Selanjutnya harga
berpotensi rebound ke kisaran 1.5875
– 1.6020 di jangka pendek. Tembus
lagi ke atas area tersebut seharusnya
dapat menambah tekanan bullish
meski tidak melebihi area Fibonacci
38.2% di level 1.6225, sebelum
akhirnya terbentuk pola konsolidasi
dalam kisaran yang lebih lebar.
Support jangka pendek ada
di area 1.5460. Anjlok ke bawah
area tersebut mengindikasikan
formasi bearish berlanjut lebih dini
mengincar area 1.5300 – 1.5230 ,
sekaligus akan menjadi bottom wave
C sebelum harga kembali stabil.
www.mifx.com Futures Monthly 9
FOREX MARKET OUTLOOKFutures Monthly Edisi Januari 2015
Albertus Christian K - Senior Researcher dan Analyst Monex
Grafik 2. Pergerakan GBP/USD
Sumber: MonexTrader
Secara keseluruhan faktor eksternal ini telah memperbesar kemungkinan diperpanjangnya periode suku bunga rendah BoE
EUR/USD: ECB Menyiapkan Fondasi Full-QE
Memasuki tahun 2015, ECB kemungkinan akan memulai program pembelian obligasi dalam jumlah yang lebih besar di kuartal I, selambatnya di bulan Maret 2015. Di dalamnya termasuk pembelian obligasi perusahaan dan pemerintah yang bertujuan membantu sektor kredit Zona Euro untuk bertahan dari risiko di awal bulan, khususnya event pemilu Yunani.
Selain itu juga ada risiko awal tahun yang timbul dari sektor kredit AS akibat efek penurunan harga minyak terhadap sektor energi dan reaksi investor terkait komentar Fed yang hawkish. Berakhirnya periode stimulus pelonggaran kuantitatif (QE) serta volatilitas yang rendah juga berpotensi menimbulkan kondisi yang
lebih sulit pada spread high yield.
Segala risiko tadi dapat mengubah sikap Bundesbank yang di awal menentang wacana full-QE sebagai alat utama untuk mengatasi problema di Zona Euro. Risiko deflasi timbul akibat kejatuhan harga minyak yang tajam sehingga ikut menurunkan prediksi inflasi sebesar 0,4% untuk 2015. Penurunan inflasi juga mencerminkan tingkat permintaan domestik yang lebih lesu. Pada akhirnya anggota dewan ECB mencapai kata mufakat akibat kondisi di Zona Euro condong melemah. Diperlukan perubahan komposisi program pembelian obligasi ECB sehingga peluang short on rally (jual) EUR/USD masih terbuka lebar di awal 2015.
Studi Teknikal: Pola bottom sementara wave III kemungkinan telah terbentuk di area 1.2280. Anjlok lagi ke
bawah area tersebut seharusnya dapat menambah tekanan bearish menguji area support kunci 1.2070 sebelum dapat diekspektasikan pulih ke atas.
Namun di jangka pendek, potensi rebound untuk dalam format koreksi a-b-c dan berakhir membentuk koreksi bullish di wave IV masih terbuka lebar setidaknya menguji area Fibonacci 23.6% di level 1.2615, atau bahkan menuju ke Fibonacci 38.2% di level 38.2%. rebound ke area ini dapat dijadikan peluang sell on rally, untuk mengantisipasi final wave bearish V mengincar area 1.2070 – 1.2030.
10 Futures Monthly www.mifx.com
FOREX MARKET OUTLOOKFutures Monthly Edisi Januari 2015
Albertus Christian K - Senior Researcher dan Analyst Monex
Grafik 3. Pergerakan EUR/USD
Sumber: MonexTrader
Diperlukan perubahan komposisi program pembelian obligasi ECB sehingga peluang short on rally (jual) EUR/USD masih terbuka lebar di awal 2015.
Produk domestik bruto (GDP) nominal China bertengger di angka US$9,24 triliun atau di bawah GDP nominal Amerika Serikat (AS) yang sebesar $16,8 triliun. Ukuran ekonomi Tiongkok yang besar ini sangat berpengaruh terhadap perekonomian global. Apalagi, China dipandang sebagai negara yang banyak menyerap hasil komoditi global dan merupakan negara manufaktur terbesar dunia (rangking Manufacturers Alliance for Productivity and Innovation (MAPI) tahun 2012).
Laporan terbaru yang dikeluarkan
oleh Dana Moneter Internasional (IMF) menyebut bahwa China adalah negara dengan perekonomian terbesar dunia saat ini, bukan AS. Pernyataan IMF cukup mengejutkan karena bila dilihat dari GDP nominal, China masih cukup jauh untuk mengejar GDP nominal AS. Namun ternyata IMF melakukan pengukuran dengan cara yang berbeda yakni dengan mengukur GDP berdasarkan valuasi PPP (Purchasing Power Parity) dan bukan berdasarkan valuasi pasar. Prinsip valuasi PPP adalah dengan menggunakan nilai tukar suatu negara yang dikonversikan ke nilai tukar negara lain berdasarkan pembelian jumlah
barang atau jasa yang sama. Misalnya 500 Yen Jepang dapat membeli 1 hamburger, sementara di AS perlu $5 untuk membeli barang dalam jumlah yang sama. Artinya, nilai tukar $1 = 100 yen. Padahal kalau kalau dihitung dengan nilai pasar, kurs yang berlaku saat ini $1 = 119 Yen.
Dengan mengacu pada PPP, maka GDP China pada tahun 2014 lalu bernilai $17,632 triliun atau berkontribusi 16,48% terhadap total GDP dunia. Angka ini mengalahkan AS, yang ‘hanya’ mempunyai GDP sebesar $17,416 triliun dengan market share sebesar 16,28%.
Futures Monthly Edisi Januari 2015
“Perlambatan ekonomi China menjadi headline pasar di akhir tahun 2014. Pelaku pasar keuangan sangat peduli dengan negara satu ini karena nilai perekonomiannya merupakan yang tertinggi di Asia dan terbesar ke-dua di dunia, itupun jika dihitung dengan besaran GDP nominal. Segala sesuatu yang terjadi dengan China akan berpengaruh besar terhadap performa bursa saham, khususnya kawasan Asia.”
www.mifx.com Futures Monthly 11
STOCK INDEX MARKET OUTLOOK
Tabel 1. Lima Belas Negara Manufaktur Terbesar Dunia
MARKET OUTLOOK 2015Perlambatan Ekonomi China Bayangi
Indeks Saham Asia di 2015
Ariston Tjendra - Head of Research and Analysis Monex
Melihat kedudukan China dalam peta perekonomian global, sudah sewajarnya para pelaku pasar sangat memperhatikan segala sesuatu yang terjadi dengan kondisi dalam negerinya. Menjelang akhir tahun lalu, data-data fundamental China memperlihatkan potensi perlambatan ekonomi dengan rasio pertumbuhan hanya mencapai 7,3% pada kuartal III 2014. Persentase ini lebih rendah dibandingkan GDP kuartal III 2013 yang menunjukkan kenaikan 7,8%. Sejumlah ekonom bahkan memproyeksikan laju pertumbuhan ekonomi China mungkin hanya berkisar di 7,0-7,1% di 2015.
Sementara tingkat inflasi tahunan untuk bulan November 2014 menunjukkan kenaikan 1,4%, di mana angka ini jauh di bawah tingkat inflasi tahunan pada bulan yang sama satu tahun sebelumnya. Penurunan angka pertumbuhan GDP dan tingkat inflasi mengindikasikan adanya pelemahan aktivitas ekonomi di China. Fakta tersebut juga diperkuat oleh hasil data tingkat produksi industri tahunan dan indeks
manufaktur PMI di bulan November 2014, yang juga mengalami penurunan dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya. Penurunan aktivitas industri di China berpotensi mempengaruhi penurunan arus permintaan komoditi sebagai bahan baku dari negara-negara produsen. Adapun harga rumah baru ikut mengalami penurunan sehingga mencerminkan kelebihan suplai di tengah berkurangnya minat beli hunian.
Namun pasar boleh berharap pada data neraca perdagangan China yang masih surplus. Dari perhitungan sejak Januari-November 2014, surplus neraca perdagangan China masih melebihi surplus periode yang sama tahun sebelumnya. Neraca perdagangan China yang positif ini menunjukkan aktivitas ekspor China mungkin bisa menahan laju pelambatan ekonomi China.
Perlambatan ekonomi China bisa menjadi faktor penghambat kinerja pasar saham global, terutama Asia, pada tahun 2015. Indeks saham Hong Kong akan menjadi pasar yang terkena efek langsung dari hal tersebut, mengingat banyak perusahaan anggota bursa yang ber-afiliasi dengan China. Sebagai catatan, harga penutupan Indeks Hang Seng Berkala di tahun 2014 tidak jauh berbeda dengan harga penutupannya di tahun 2013.
China juga merupakan salah satu pasar ekspor terbesar Korea Selatan. Penurunan volume ekspor Korea Selatan ke China bisa mendorong pelemahan Indeks Kospi Berkala. Padahal Korea Selatan sendiri sedang bergelut dengan permasalahan di fundamental ekonominya sendiri saat ini. Tingkat produksi industri bulanan (hingga Oktober) mengalami penurunan dalam 5 bulan di tahun 2014, 2 bulan mengalami stagnasi dan hanya 3 bulan mengalami kenaikan. Tingkat inflasi bulanan juga mengalami penurunan dalam 3 bulan terakhir (September-November 2014). Beberapa faktor ini membuat performa Indeks Kospi Berkala di 2014 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013.
Akan tetapi, perlambatan ekonomi China mungkin tidak berdampak terlalu besar terhadap Indeks Nikkei Berkala, meski China sekarang adalah pasar ekspor terbesar Jepang. Ini disebabkan oleh stimulus moneter masif yang digelontorkan oleh Bank Sentral Jepang untuk membantu pelemahan kurs Yen terhadap Dollar AS, di mana nilai tukarnya sudah mendekati level terlemah 2007. Pelemahan Yen ini membantu performa perusahaan-perusahaan berorientasi ekspor, yang mendominasi bursa saham Jepang.
Sejumlah ekonom bahkan memproyeksikan laju pertumbuhan ekonomi China mungkin hanya berkisar di 7,0-7,1% di 2015.
12 Futures Monthly www.mifx.com
STOCK INDEX MARKET OUTLOOKFutures Monthly Edisi Januari 2015
Sumber: www.tradingeconomics.com
Melihat kedudukan China dalam peta perekonomian global, sudah sewajarnya para pelaku pasar sangat memperhatikan segala sesuatu yang terjadi dengan kondisi dalam negerinya. Menjelang akhir tahun lalu, data-data fundamental China memperlihatkan potensi perlambatan ekonomi dengan rasio pertumbuhan hanya mencapai 7,3% pada kuartal III 2014. Persentase ini lebih rendah dibandingkan GDP kuartal III 2013 yang menunjukkan kenaikan 7,8%. Sejumlah ekonom bahkan memproyeksikan laju pertumbuhan ekonomi China mungkin hanya berkisar di 7,0-7,1% di 2015.
Sementara tingkat inflasi tahunan untuk bulan November 2014 menunjukkan kenaikan 1,4%, di mana angka ini jauh di bawah tingkat inflasi tahunan pada bulan yang sama satu tahun sebelumnya. Penurunan angka pertumbuhan GDP dan tingkat inflasi mengindikasikan adanya pelemahan aktivitas ekonomi di China. Fakta tersebut juga diperkuat oleh hasil data tingkat produksi industri tahunan dan indeks manufaktur PMI di bulan November 2014, yang juga mengalami penurunan dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya. Penurunan aktivitas industri di China berpotensi mempengaruhi penurunan arus permintaan komoditi sebagai bahan baku dari negara-negara produsen. Adapun harga rumah baru ikut mengalami penurunan sehingga mencerminkan kelebihan suplai di tengah berkurangnya minat beli hunian.
Namun pasar boleh berharap pada data neraca perdagangan China yang masih surplus. Dari perhitungan sejak Januari-November 2014, surplus neraca perdagangan China masih melebihi surplus periode yang sama tahun sebelumnya. Neraca perdagangan China yang positif ini menunjukkan aktivitas ekspor China mungkin bisa menahan laju pelambatan ekonomi China.
Tabel 2. Data Ekonomi China 2013-2014
Data Ekonomi 2014 2013 GDP Q3 7,3% 7,8% Inflasi November 1,4% 3,0% Produksi Industri yoy November 7,2% 10,0% Indeks Manufaktur PMI November 50,3 51,4 Impor Jan-Nov 1785,225 Miliar USD 1768,447 Miliar USD Ekspor Jan-Nov 2115,707 Miliar USD 2002,301 Miliar USD Neraca Perdagangan Jan-Nov 330,482 Miliar USD 233,854 Miliar USD Indeks Harga Rumah Baru Nov -3,7% +9,9%
Sumber: www.tradingeconomics.com
Perlambatan ekonomi China bisa menjadi faktor penghambat kinerja pasar saham global, terutama Asia, pada tahun 2015. Indeks saham Hong Kong akan menjadi pasar yang terkena efek langsung dari hal tersebut, mengingat banyak perusahaan anggota bursa yang ber-afiliasi dengan China. Sebagai catatan, harga penutupan Indeks Hang Seng Berkala di tahun 2014 tidak jauh berbeda dengan harga penutupannya di tahun 2013. China juga merupakan salah satu pasar ekspor terbesar Korea Selatan. Penurunan volume ekspor Korea Selatan ke China bisa mendorong pelemahan Indeks Kospi Berkala. Padahal Korea Selatan sendiri sedang bergelut dengan permasalahan di fundamental ekonominya sendiri saat ini. Tingkat produksi industri bulanan (hingga Oktober) mengalami penurunan dalam 5 bulan di tahun 2014, 2 bulan mengalami stagnasi dan hanya 3 bulan mengalami kenaikan. Tingkat inflasi bulanan juga mengalami penurunan dalam 3 bulan terakhir (September-November 2014). Beberapa faktor ini membuat performa Indeks Kospi Berkala di 2014 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013. Akan tetapi, perlambatan ekonomi China mungkin tidak berdampak terlalu besar terhadap Indeks Nikkei Berkala, meski China sekarang adalah pasar ekspor terbesar Jepang. Ini disebabkan oleh stimulus moneter masif yang digelontorkan oleh Bank Sentral Jepang untuk membantu pelemahan kurs Yen terhadap Dollar AS, di mana nilai tukarnya sudah mendekati level terlemah 2007. Pelemahan Yen ini membantu performa perusahaan-perusahaan berorientasi ekspor, yang mendominasi bursa saham Jepang.
Pelemahan Yen ini membantu performa perusahaan-perusahaan berorientasi ekspor, yang mendominasi bursa saham Jepang.
Ariston Tjendra - Head of Research and Analysis Monex
Analisa Teknikal Indeks Saham Asia
Indeks Hangseng Berkala (Gambar 1) membentuk pola segitiga ascending pada grafik bulanan dimana harga masih terjaga di atas garis tren naik. Harga kini mendekati garis tren naik. Meskipun pola harga merupakan pola kelanjutan penguatan, namun bila harga berhasil menembus ke bawah garis tren naik, harga berpeluang melanjutkan penurunan.
Indikator RSI (14) pada grafik mingguan menunjukkan potensi tekanan turun dengan RSI di bawah angka 50. Sementara indikator Stochastics (14, 3, 3) juga menunjukkan potensi yang sama dengan garis %K (merah) bergerak di bawah garis %D (biru). Dan garis MACD (12, 26, 9) baru melewati ke bawah garis nol dengan formasi garis MACD (merah) di bawah garis sinyal (biru) yang juga menunjukkan potensi tekanan turun.
Support terdekat di 22830 sementara support penting di kisaran 21830. Penembusan 21830 memberikan konfirmasi tekanan jual lanjutan. Sementara resisten terdekat di kisaran 23450. Penembusan resisten ini membuka peluang penguatan indeks lebih lanjut. Resisten berikutnya di 24350 dan 25360.
Indeks Kospi Berkala (gambar 2) telah menembus garis tren naik dan mendapatkan tekanan turun lanjutan. Indeks kemudian rebound mendekati area MA 200 grafik mingguan (garis merah) dan tertekan turun kembali membentuk support penting di kisaran 240.50.
Sumber: Thomson Reuters
www.mifx.com Futures Monthly 13
Gambar 1. Grafik Indeks Hang Seng Berkala Mingguan
STOCK INDEX MARKET OUTLOOKFutures Monthly Edisi Januari 2015
Sumber: Thomson Reuters
Gambar 2. Grafik Indeks Kospi Berkala Mingguan
Ariston Tjendra - Head of Research and Analysis Monex
Indikator RSI pada grafik mingguan mengindikasikan potensi tekanan turun karena bergerak di bawah angka 50. Indikator Stochastics berada di area netral namun garis %K berada di bawah garis %D yang menunjukan potensi turun. Sementara garis MACD berada di bawah garis nol dan formasi garis MACD berada di bawah garis sinyal yang mengisyaratkan potensi turun.
Penembusan ke bawah support 240.50 memberikan peluang tekanan turun lebih lanjut ke area-area support
selanjutnya di kisaran 231.40 dan 225.90. Sementara peluang penguatan menunggu konfirmasi penguatan di atas resisten penting 257.00.
Indeks Nikkei Berkala terlihat masih menunjukkan potensi penguatannya. Harga terus membentuk level tertinggi baru di akhir 2014.
Indikator RSI bergerak di atas 50 yang menunjukkan potensi penguatan. Sementara indikator Stochastics berada di atas garis overbought yang mengindikasikan
masih adanya momentum penguatan. Dan indikator MACD masih berada di atas garis nol dengan formasi garis MACD di atas garis sinyal yang menunjukkan potensi penguatan harga.
Dengan indikasi di atas, harga masih berpeluang menguat selama berada di atas support penting 16320. Harga berpotensi mendekati kisaran 18350 dan mungkin bisa ke area 20000. Perlu diwaspadai bila harga berbalik turun ke bawah area support 16320. Peluang pelemahan terbuka hingga kisaran 13230.
Sumber: Thomson Reuters
14 Futures Monthly www.mifx.com
Gambar 3. Grafik Indeks Nikkei Berkala Mingguan
STOCK INDEX MARKET OUTLOOKFutures Monthly Edisi Januari 2015
Ariston Tjendra - Head of Research and Analysis Monex
Kesetiakawanan sosial merupakan sikap dan perilaku yang dilandasi oleh kesadaran untuk berpartisipasi sosial sesuai dengan semangat kebersamaan, gotong royong dan rela berkorban demi sesama. Rasa kesetiakawanan sosial pada hakikatnya telah dimiliki bangsa Indonesia bahkan sebelum masa kemerdekaan. Keberadaannya menjadi modal dalam mempertahankan kedaulatan bangsa. Kultur yang mengakar kuat ini adalah salah satu komponen jati diri bangsa dalam perilaku kehidupan sehari-hari.
Di tengah derasnya arus globalisasi, tanpa disadari semangat kesetiakawanan sosial semakin memudar. Rasa kebersamaan tergerus oleh tingginya individualis manusia sehingga menimbulkan kesenjangan. Untuk mengatasi hal tersebut, maka warga masyarakat perlu memperkuat lagi nilai-nilai kesetiakawanan sosial, di antaranya dengan memperingati hari kesetiakawanan sosial nasional (HKSN) setiap tanggal 20 Desember.
Di akhir tahun 2014 lalu, Monex m.a.d kembali berpartisipasi dalam peringatan HKSN yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia. Kegiatan yang diberi nama Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial
(LBKS) ini mengangkat tema ‘One Day, One Care’ atau ‘Sehari Berbagi Satu Orang Satu’ dan diselenggarakan pada tanggal 13-17 Desember 2014. Berbagai kegiatan kemanusiaan, pelayanan sosial dan pemberian bantuan dilaksanakan dengan mengusung konsep lintas pulau, lintas daerah, lintas suku, lintas budaya dan lintas agama.
Sesuai komitmennya di bidang pendidikan, Monex m.a.d menyumbangkan bantuan berupa tas dan perlengkapan sekolah kepada 500 anak-anak di Kota Jambi. Serah terima dilakukan oleh Adinda Ardania, selaku staf CSR Monex di kantor walikota Jambi. Kota Jambi merupakan titik akhir dari perjalanan tim LBKS, setelah sebelumnya tim LBKS melaksanakan rangkaian kegiatan di wilayah DKI Jakarta, Pandeglang (Banten), Lampung Selatan dan Lahat (Sumatera Selatan). Rangkaian kegiatan LBKS ditutup pada tanggal 20 Desember 2014 di Kota Jambi.
Ekspresi kegembiraan anak-anak Kota Jambi memberi kesan tersendiri bagi Monex m.a.d. Monex m.a.d percaya momentum peringatan Hari Kesetiawanan Sosial Nasional (HKSN) dapat menumbuhkan kembali jiwa dan semangat kebersamaan, gotong royong, kekeluargaan serta
kerelaan berkorban tanpa pamrih dalam kehidupan bermasyarakat sehingga dapat menanggulangi permasalahan sosial yang ada.
www.mifx.com Futures Monthly 15
Peringatan HKSN 2014Kesetiakawanan Lintas Batas
Futures Monthly Edisi Januari 2015
LIPUTAN CSR
Peliput Acara : Adinda ArdaniaCopy Writing : Dimas Reza
Serah Terima Paket Tas Sekolah kepada Salah Satu Siswa di Kota Jambi
Kegembiraan Anak-anak Kota Jambi Menerima Tas Sekolah
Foto Bersama Warga Masyarakat Kota Jambi
Anisa, Siswa SD, mengucap syukur atas bantuan yang diberikan Monex m.a.d
Monex m.a.d bersama panitia lokal Bulan Bakti Kesetiakawanan
Sosial Kota Jambi
Menilik ke belakang, sempat ada harapan emas bisa mencatat kenaikan positif khususnya di bulan Maret 2014, saat harga menyentuh level tingginya di $1,391. Namun setelah isu tapering-off atau penghentian stimulus Bank Sentral Amerika Serikat menggema, perlahan namun pasti emas bergerak semakin rendah. Puncaknya terjadi di bulan Oktober tahun lalu saat Federal Reserve Bank benar-benar menghentikan stimulusnya. Gold terjun bebas ke level $1,130 per troy ons atau posisi terendahnya sejak 2010.
The Fed memang menjadi kunci utama pergerakan harga produk-produk keuangan dalam setahun terakhir. Kinerja
ekonomi Amerika Serikat yang semakin kinclong membuat ekspektasi kenaikan suku bunga tahun ini kian mencuat. Tabel berikut menunjukkan pergeseran hasil data-data ekonomi ke arah yang lebih baik sepanjang semester II 2014:
Pelaku pasar memprediksi the Fed akan menaikkan suku bunga, kemungkinan besar di semester pertama 2015. Berdasarkan estimasi ini, harga emas diyakini masih akan tertekan selama paruh pertama. Kenaikan suku bunga merupakan berita negatif bagi emas karena investor akan lebih memilih aset yang mampu menawarkan imbal hasil yang lebih baik. Pemulihan ekonomi
AS memberi investor banyak pilihan portofolio untuk mendapatkan imbal hasil yang menarik di beberapa aset seperti saham, obligasi dan produk lainnya. Sementara, emas yang mencatat kinerja negatif dalam 2 tahun terakhir, jelas tidak memiliki imbal hasil. Pun jika nantinya suku bunga sudah dinaikkan, pelaku pasar masih akan memantau seberapa besar lagi kenaikan bunga selanjutnya.
Futures Monthly Edisi Januari 2015Johannes Ginting CSA – Head of Education Monex
“Emas berpotensi menutup periode 2014 dengan torehan negatif. Sejak mengawali tahun dari level $1,209, logam mulia favorit investor ini konsisten melemah hingga ke level terendahnya di $1,180 per troy ons. Ancaman koreksi lanjutan terbuka lebar di tahun 2015, sejalan dengan pola kebijakan moneter Amerika Serikat yang sangat dinamis.”
16 Futures Monthly www.mifx.com
GOLD OUTLOOK
MARKET OUTLOOK 2015Harga Emas Lesu
di Awal Tahun
Sementara, emas yang mencatat kinerja negatif dalam 2 tahun terakhir, jelas tidak memiliki imbal hasil.
Harga Emas Lesu di Awal Tahun Johannes Ginting - Head of Education Monex
Emas berpotensi menutup periode 2014 dengan torehan negatif. Sejak mengawali tahun dari level $1,209, logam mulia favorit investor ini konsisten melemah hingga ke level terendahnya di $1,180 per troy ons. Ancaman koreksi lanjutan terbuka lebar di tahun 2015, sejalan dengan pola kebijakan moneter Amerika
Serikat yang sangat dinamis.
Menilik ke belakang, sempat ada harapan emas bisa mencatat kenaikan positif khususnya di bulan Maret 2014, saat harga menyentuh level tingginya di $1,391. Namun setelah isu tapering-off atau penghentian stimulus Bank Sentral Amerika Serikat menggema, perlahan namun pasti emas bergerak semakin rendah. Puncaknya terjadi di bulan Oktober tahun lalu saat Federal Reserve Bank benar-benar menghentikan stimulusnya. Gold terjun bebas ke level $1,130 per troy ons atau posisi terendahnya sejak 2010.
The Fed memang menjadi kunci utama pergerakan harga produk-produk keuangan dalam setahun terakhir. Kinerja ekonomi Amerika Serikat yang semakin kinclong membuat ekspektasi kenaikan suku bunga tahun ini kian mencuat. Tabel berikut menunjukkan pergeseran hasil data-data ekonomi ke arah yang lebih baik sepanjang semester II 2014:
Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Data-data Ekonomi Penting Amerika Serikat
Data Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des Tenaga Kerja 217 288 209 142 248 214 321 Pengangguran 6.3 6.1 6.2 6.1 5.9 5.8 5.8
ISM Mfg 55.4 55.3 57.1 59.0 56.6 59.0 58.7 ISM Non Mfg 56.3 56.0 58.7 59.6 58.6 57.1 59.3
Mar 13 Jun 13 Sept 13 Dec 13 Mar 14 Jun 14 Sept 14 GDP 0.4 1.8 2.5 4.1 2.6 -2.9 4.6
*Angka 50 pada data ISM manufacturing dan ISM non-manufacturing menandakan ekspansi
Pelaku pasar memprediksi the Fed akan menaikkan suku bunga, kemungkinan besar di semester pertama 2015. Berdasarkan estimasi ini, harga emas diyakini masih akan tertekan selama paruh pertama. Kenaikan suku bunga merupakan berita negatif bagi emas karena investor akan lebih memilih aset yang mampu menawarkan imbal hasil yang lebih baik. Pemulihan ekonomi AS memberi investor banyak pilihan portofolio untuk mendapatkan imbal hasil yang menarik di beberapa aset seperti saham, obligasi dan produk lainnya. Sementara, emas yang mencatat kinerja negatif dalam 2 tahun terakhir, jelas tidak memiliki imbal hasil. Pun jika nantinya suku bunga sudah dinaikkan, pelaku pasar masih akan memantau seberapa besar lagi kenaikan bunga selanjutnya.
Permintaan fisik emas memang menjadi faktor pendukung harga. Namun melambatnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju semacam Tiongkok, wilayah Eropa dan emerging markets akan menghambat laju permintaan logam mulia. Di sisi lain, tingkat inflasi di sebagian besar wilayah sedang tidak mendukung status emas sebagai aset pelindung nilai (safe haven). Tren penurunan harga minyak mentah dunia yang sudah mencapai level terendah dalam 5 tahun terakhir menjadi penghambat munculnya ancaman inflasi ke permukaan.
Beberapa lembaga keuangan sudah memiliki target harga emasnya masing-masing untuk tahun 2015 dan prediksinya tidak terlalu optimis. Proyeksinya dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini.
Permintaan fisik emas memang menjadi faktor pendukung harga. Namun melambatnya pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju semacam Tiongkok, wilayah Eropa dan emerging markets akan menghambat laju permintaan logam mulia. Di sisi lain, tingkat inflasi di sebagian besar wilayah sedang tidak mendukung status emas sebagai aset pelindung nilai (safe haven). Tren penurunan harga minyak mentah dunia yang sudah mencapai level terendah dalam 5 tahun terakhir menjadi penghambat munculnya ancaman inflasi ke permukaan.
Beberapa lembaga keuangan sudah memiliki target harga emasnya masing-
masing untuk tahun 2015 dan prediksinya tidak terlalu optimis. Proyeksinya dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini.
Jadi, dengan mengacu pada kebijakan Bank Sentral AS ( the Fed), emas masih akan bergerak lesu di paruh awal 2015. Namun pergerakan harganya akan sedikit terbantu oleh kondisi ekonomi yang tidak menentu. Kondisi ekonomi Eropa yang mendekat ke fase resesi sedikit banyak akan mendorong investor untuk mengoleksi emas sebagai safe haven. Tetapi sekali lagi harus diingat bahwa motor utama performa harga emas masih soal kebijakan moneter the Fed.
Studi Teknikal: harga emas masih
dalam channel bearish namun sudah stabil dalam range tertentu. Simple Moving Average (SMA) 60 menjadi resistance 1, yang juga menjadi titik atas channel di harga 1,265. Jika level ini tembus, maka emas berpotensi menuju 1,340. Jika gagal menembus resistance, support 1 berada di harga 1,180. Jika level ini terlewati maka harga berpotensi kembali ke titik terendah 2010 di level 1,130. Dari Average Directional Movement Index ( ADX) yang mengukur kekuatan sebuah tren, emas masih berada di bawah titik 0. Artinya belum ada sinyal potensi naik lebih tinggi meski harga sudah keluar dari zona – 100, yang artinya tren penurunan sudah mulai mereda namun tren naik masih tipis.
GOLD OUTLOOKFutures Monthly Edisi Januari 2015
Johannes Ginting – Head of Education Monex
www.mifx.com Futures Monthly 17
Grafik Pergerakan Harga Emas
Tabel 2. Proyeksi Harga Emas 2015
Nama Lembaga Prediksi 2015 TDS Securities s Rata-Rata di $ 1,225
Natixis $ 1,140 Commerzbank $ 1,200
Thomson Reuters GFMS $ 1,175 Citi Research $ 1,220
Jadi, dengan mengacu pada kebijakan Bank Sentral AS ( the Fed), emas masih akan bergerak lesu di paruh awal 2015. Namun pergerakan harganya akan sedikit terbantu oleh kondisi ekonomi yang tidak menentu. Kondisi ekonomi Eropa yang mendekat ke fase resesi sedikit banyak akan mendorong investor untuk mengoleksi emas sebagai safe haven. Tetapi sekali lagi harus diingat bahwa motor utama performa harga emas masih soal kebijakan moneter the Fed.
Grafik Pergerakan Harga Emas
Studi Teknikal: harga emas masih dalam channel bearish namun sudah stabil dalam range tertentu. Simple Moving Average (SMA) 60 menjadi resistance 1, yang juga menjadi titik atas channel di harga 1,265. Jika level ini tembus, maka emas berpotensi menuju 1,340. Jika gagal menembus resistance, support 1 berada di harga 1,180. Jika level ini terlewati maka harga berpotensi kembali ke titik terendah 2010 di level 1,130. Dari Average Directional Movement Index ( ADX) yang mengukur kekuatan sebuah tren, emas masih berada di bawah titik 0. Artinya belum ada sinyal potensi naik lebih tinggi meski harga sudah keluar dari zona – 100, yang artinya tren penurunan sudah mulai mereda namun tren naik masih tipis.
18 Futures Monthly www.mifx.com
Futures Monthly Edisi Januari 2015
MONEX TRADING EDUCATION
Paket edukasi yang ditawarkan oleh Monex adalah sebagai berikut:
1. Trading Tools2. Beginner Course 3. MT4 Tutorials4. Trading Strategiest5. Social Trading
1. Trading Tools
• Dunia Trading Global Menjelaskan mengenai instrument
keuangan dan faktor-faktor yang menggerakkan pasar
• Psikologi tradingBagaimana seorang pelaku pasar
akan dibantu untuk memiliki sikap mental yang benar saat melakukan trading
•Capital ManagementSering kita kenal sebagai money
management. Video ini akan membahas
mengapa capital management adalah suatu keharusan saat melakukan trading.
• Analisa PasarMembahas apa itu analisa pasar
dan bagaimana cara kerjanya. Dan menjelaskan perbedaan antara analisa teknikal dan fundamental.
• Teknikal Analisis dasarMenjelaskan apa yang dimaksud
dengan tren atau kecenderungan harga, pola harga yang terbentuk, menentukan support/resistance dan lain-lain yang membantu untuk memprediksi harga kedepan.
• Analisa teknikal LanjutanDibagian ini akan di bahas beberapa
pola dari candle sticks dan bagaimana menggunakan peluang untuk trading.
“Banyak orang ingin mencoba trading di bursa berjangka, tetapi khawatir karena tidak memiliki sarana yang memadai untuk belajar. Tidak sedikit pula calon investor ingin mencoba trading produk berjangka namun merasa tidak mendapat pelayanan seperti yang diharapkan. Sebagai pialang terpercaya di Indonesia, PT Monex Investindo Futures menyediakan program edukasi dalam format video tutorial. Tujuannya adalah untuk memandu masyarakat umum dan calon nasabah yang ingin belajar atau sekedar ingin mengenal dunia trading.”
Contoh pola harga :
2. Beginner Course
• Keuntungan ValasMengapa valas merupakan salah
satu pasar yang paling cepat berkembang
• Dasar Ketentuan valasMemahami istilah-istilah penting
dalam trading
• Jenis PesananCara menggunakan jenis order yang
ada dalam trading
• Taktik UnggulCara menggambungkan semua
informasi dan menggunakan strategi untuk berhasil
• Istilah KonsepMemahami terminologi di dunia
trading
3. Tutorial MT4
•MT4 Instalasi dan Dasar-Dasar
Memahami fitur-fitur utama platform trading
•Perintah dan Jendela TerminalMembuka, menutup dan
memodifikasi posisi
• Menggunakan jenis pesananMenggunakan pesanan tunda
( pending orders), trailing stop dan mengubah tampilan rugi/laba.
• Menambah Indikator ke GrafikPenjelasan cara menempatkan
indikator dan menggunakan fitur lainnya.
• PropertiFitur tambahan seperti tampilan
grafik dan profil
www.mifx.com Futures Monthly 19
Contoh pola candlesticks :
Futures Monthly Edisi Januari 2015
MONEX TRADING EDUCATION
Contoh strategi :
Futures Monthly Edisi Januari 2015
20 Futures Monthly www.mifx.com
MONEX TRADING EDUCATION
4. Strategi Trading (Perdagangan)
• Strategi pemulaStrategi trading yang mendasar
seperti sinyal tren, fractal, strategi Tunnel dan lainnya.
• Strategi mahirUntuk yang berpengalaman dan
mencari strategi baru
• Strategi semi otomatisStrategi yang bersifat semi otomatis
yang mengidentifikasi pola tertentu. Ada
4 pola yang di bahas, Crab, bat, Gartly dan Butterfly
5. Social Trading
• Apa itu perdagangan Sosial Penjelasan umum
• Bagaimana cara kerjanyaKelebihan dan kekurangan
• Informasi yang terlihatHal-hal apa yang perlu di perhatian
saat menggunakan social trading
• Bagaimana memilih trader untuk di tiru
Ide-ide untuk memilih trader yang cocok untuk di tiru
• Bagaimana MemulaiLangkah-langkah untuk ikut dalam
social trading
Contoh strategi :
Kebijakan produksi OPEC
memperburuk kinerja harga minyak
mentah, yang sudah menyentuh
level terendahnya dalam lebih dari 5
tahun terakhir pada bulan Desember
lalu. OPEC lebih memilih untuk
mengantisipasi persaingan dengan
produk shale Amerika Serikat (AS)
ketimbang meredam kejatuhan harga.
Tidak ingin ketinggalan dari koleganya,
Arab Saudi dan Irak, BUMN migas asal
Kuwait bahkan memberikan diskon
terbesar dalam 6 tahun terakhir kepada
pelanggannya di Asia. Pasca putusan
OPEC, sejumlah analis memprediksi
harga minyak mentah berpeluang turun
lebih rendah lagi hingga mencapai $40
per barel di tahun 2015. Skenario ini
merupakan ancaman bagi perekonomian
dunia sekaligus membawa risiko
disinflasi di beberapa kawasan.
Realita di pasar memaksa badan-
badan perminyakan dunia (termasuk
OPEC) menurunkan proyeksi
permintaan ‘emas hitam’ untuk tahun
ini. Pemerintah AS melalui Energy
Information Administration (EIA)
memangkas estimasi permintaan
2015 sebesar 240.000 barel per hari
(bph) menjadi 880.000 bph. Tidak
mau ketinggalan, International Energy
Agency (IEA) yang berlokasi di Paris
juga memprediksi permintaan minyak
mentah dunia hanya tumbuh 900.000
bph ke angka 93,3 juta bph tahun ini.
Sementara tingginya hasil produksi
minyak shale di AS serta perlambatan
ekonomi China dan Eropa menjadi
alasan bagi OPEC untuk menurunkan
outlook permintaannya sebanyak
280.000 bph ke level terendah
12-tahun, yakni menjadi 28,9 juta bph.
Melimpahnya jumlah pasokan
minyak dunia akan menjadi tema utama
di pasar komoditas setidaknya sampai
akhir semester pertama nanti. Di saat
yang sama, pengetatan moneter AS justru
akan membatasi permintaan konsumen
karena harga minyak jadi lebih mahal
akibat penguatan kurs US Dollar. Berikut
ini adalah skenario dampak pelemahan
harga minyak dunia di tahun 2015:
Berkurangnya Dominasi OPEC
Kekuatan OPEC sebagai pemain
utama di pasar minyak dunia mulai
terancam. Keputusan terakhir yang
diambil oleh OPEC dalam pertemuan
terakhirnya tidak benar-benar
menunjukkan aspirasi seluruh
anggotanya, namun hanya mewakili
keinginan negara-negara dengan
sumber daya finansial besar. Beberapa
negara Teluk takut kalau pengurangan
produksi hanya akan merusak pangsa
pasar mereka sendiri. Oleh karena itulah
OPEC lebih rela marjin pendapatannya
berkurang dibanding melihat konsumen
setianya beralih ke produsen lain.
Futures Monthly Edisi Januari 2015
www.mifx.com Futures Monthly 21
“Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) dalam pertemuannya akhir November lalu memutuskan untuk tidak memangkas target produksi meski harga minyak mentah konsisten melemah di pasar. Kartel migas terbesar dunia ini takut kalau jumlah konsumennya berkurang apabila harga minyak naik akibat pengurangan produksi. Kalau satu dekade lalu begitu digdaya, kini OPEC hanya ibarat macan ompong di ekosistemnya sendiri.”
Vidi Yuliansyah - Researcher & Analyst Monex
COMMODITY FOCUS
Ketika OPEC Kehilangan Taringnya
COMMODITY FOCUSFutures Monthly Edisi Januari 2015
22 Futures Monthly www.mifx.com
Membantu Pemulihan Ekonomi Barat
Secara historis, efek knock-on dari penurunan harga minyak cenderung positif terhadap perekonomian. Negara-negara Eropa akan menjadi konsumen yang secara langsung menerima efek positif tersebut di tengah bekunya kerjasama ekspor migas dengan Rusia. Bagi Rusia, penurunan harga minyak telah menciptakan instabilitas pendapatan negara dan membatasi posisi tawar dalam proses sengketanya dengan Ukraina. Sedangkan bagi negara lain di Eropa, manfaat dari pelemahan harga hanya bisa dirasakan jika disertai kebijakan ekonomi yang tepat. Mengingat penurunan harga minyak juga berdampak pada penurunan harga barang dan jasa sehingga mempercepat laju deflasi.
Berkurangnya Proyek-Proyek Minyak dan Gas Alam
Bahkan sebelum terjadinya kejatuhan harga, investor perusahaan minyak dan
gas alam dunia sudah siaga menghadapi kenaikan biaya produksi dengan mulai memperketat modal belanjanya. Dampak utama dari penurunan harga adalah berkurangnya arus investasi baru di seluruh dunia, khususnya di negara-negara produsen asal Asia, Afrika dan Amerika Selatan. Negara-negara dunia ke-tiga ini dikhawatirkan mau menerima penawaran investasi yang lebih sedikit untuk proyek migasnya karena kondisi memaksa demikian. Bank of America juga memprediksi penurunan harga minyak hingga ke bawah $55 per barel akan membuat separuh pengelola ladang minyak di AS menderita kesulitan finansial.
Terpukulnya Harga Komoditas Lain
Kejatuhan harga minyak mentah memperlebar ruang untuk terjadinya disinflasi global, dan memicu aksi jual besar-besaran di pasar komoditas. Tercatat sejak awal tahun hingga pekan ke-3 bulan Desember 2014, harga tembaga telah merosot lebih dari 13,5%,
harga silver juga anjlok sekitar 14% dan emas turun 3,2%. Hal yang sama juga terjadi pada beberapa komoditas lain yang menjadi komponen perekonomian penting bagi negara-negara industri.
Studi Teknikal: Bias minyak adalah bearish untuk jangka menengah, selama harga berada di bawah MA-200, dengan target menguji area 55.40. Penembusan konsisten ke bawah area itu akan memicu momentum bearish lebih lanjut untuk mengincar area 49.90 atau bahkan lebih rendah lagi. Sebaliknya, stochastic dan RSI yang telah oversold seharusnya membuka peluang terjadinya reversal bullish. Namun masih diperlukan break kembali ke atas area 68.60 untuk meredakan tekanan negatif pada harga, dengan potensi menguji area 73.70.
Vidi Yuliansyah - Researcher & Analyst Monex
Grafik Pergerakan Harga Minyak Mentah
Sumber: Monex Trader
Kejatuhan harga minyak mentah memperlebar ruang untuk terjadinya disinflasi global
Futures Monthly Edisi Januari 2015
www.mifx.com Futures Monthly Ext. 1
MONEX REWARD PROGRAM 2014
BEST TEAM PERFORMANCE
1st Best Performance : Fachmi Marketing Manager Monex Cabang Thamrin“Menjadi juara itu sangat penting bagi semua orang. Tetapi mempertahankan apa yang sudah kita raih itu yang lebih penting. Seorang pemimpin harus mengedepankan prioritas dan konsentrasi karena jika menggunakan keduanya, maka ia bisa mencapai hal-hal yang besar.”
2nd Best Performance : Rio Dolly Angga Marketing Manager Monex Cabang Thamrin“Inovasi adalah bagian penting dalam ber-marketing. Saya dan tim selalu berdiskusi untuk mencari inovasi baru, mencari cara untuk berjualan dengan ‘unik’ dan ‘menarik’. Kami sangat bersyukur karena bisa bekerja dan membangun di tempat yang selalu ber-inovasi, sehingga kami pun dapat mengikuti dan mengimbangi arus derasnya. Terima kasih kepada seluruh anggota tim saya, kita mencapai impian kita semua.”
3rd Best Performance : Amirudin Marketing Manager Monex Cabang Ravindo 12“Di dalam bekerja, saya tidak pernah lupa dengan sang Maha Pencipta karena atas kehendak-Nya kita semua bisa berhasil. Tentu dengan diimbangi dengan kerja keras, disiplin, jangan pernah mengeluh, fokus terhadap impian dan target. Jangan pernah melihat kekurangan kecil menjadi penghambat kita untuk maju. Sistem kekeluargaan yang diterapkan membuat team menjadi nyaman dan fokus dengan target pribadi dan target perusahaan.”
BEST STAFF PERFOMANCE1st Winner : I Ketut Budiasa - Head HRD Monex
“Prinsip pertama saya dalam bekerja adalah selalu berpikir satu level di atas posisi saya saat ini, sehingga diharapkan saya mampu melihat masalah secara lebih luas dan memberikan respon sesuai yang diharapkan atasan. Prinsip ke-dua, lakukan pekerjaan secara tuntas dan bertanggungjawab untuk mencapai goals dan membentuk karakter. Prinsip ke-tiga, terus belajar dan continual improvement karena ilmu terus berkembang dan tantangan baru muncul setiap waktu. ”
PT. Monex Investindo Futures tahun ini kembali memberikan rewards kepada karyawan yang telah berhasil memberikan kinerja terbaiknya. Redaksi Futures Monthly merangkum hasil sharing mereka mengenai kontribusi apa saja yang telah dilakukan hingga mampu mencapai goal pekerjaan masing-masing sesuai nilai-nilai, visi dan misi perusahaan.
Ext.2 Futures Monthly www.mifx.com
Futures Monthly Edisi Januari 2015
MONEX REWARD PROGRAM 2014
2nd Winner : Winardi - Chief Dealing Monex
“Saya berkomitmen untuk belajar hal baru, membagi pengetahuan yang dimiliki kepada orang lain, memprioritaskan perusahaan dan siap menjalankan tugas di manapun dan kapanpun.”
3rd Winner : Sukawit - Staf Security Monex Cabang Semarang
“Bekerja dengan baik, disiplin, merasa memiliki perusahaan dan loyalitas. Semua dilakukan atas dasar cinta pada pekerjaan. Di samping melakukan tugas sebagai security, saya juga harus ringan tangan mau membantu pekerjaan lainnya.”
SPECIAL ACHIEVEMENT
Special Margin Achievement : Rio Dolly Angga Marketing Manager Monex Cabang Thamrin
“Football is football and talent is talent. But the mindset of your team makes all the difference.When you form a team, why do you try to form a team? Because teamwork builds trust and trust builds speed. What is the recipe for successful achievement? In my mind, there are just four essential ingredients: choose a career you love, give the best in you, seize your opportunities and be a member of the team. Thank You Monex!”
Loyalty and Dedication Medal: Liu Lie Tjoe Direktur Keuangan Monex “Berusaha untuk menjalankan tugas yang diberikan dengan sebaik-baiknya disertai rasa memiliki terhadap perusahaan. Saya berpikir bila saya dapat memberikan hasil perkerjaan yang baik, tentunya perusahaan juga akan mendapatkan hasil yang terbaik. Saya bekerja di divisi keuangan. Oleh karena itu saya berusaha menunjukkan kejujuran yang tinggi agar jangan sampai orang tidak percaya kepada saya. Di samping itu perlu ketelitian juga dalam hal pembayaran dan akurasi dalam membuat laporan.”
Diliput oleh : Evi Pane
Futures Monthly Edisi Januari 2015
www.mifx.com Futures Monthly Ext. 3
PROCEDURES FOR OPENING AN ACCOUNT
FILE AKAN DI EMAIL
Ext.4 Futures Monthly www.mifx.com
Futures Monthly Edisi Januari 2015
PROCEDURES FOR OPENING AN ACCOUNT
FILE AKAN DI EMAIL
Pada awal bulan November 2014, jumlah stok minyak kelapa sawit Malaysia mengalami kenaikan. Persediaan CPO berada di level tertingginya sejak Februari 2013, pemangkasan tarif ekspor gagal meningkatkan volume ekspor. Berdasarkan estimasi 6 responden yang disurvei oleh Bloomberg, persediaan minyak sawit naik 5,5% dari 2,17 juta menjadi 2,29 juta metrik ton di November 2014. “Tingkat persediaan Malaysia belum ideal karena ekspor masih lemah,” kilah Alan Lim, analis komoditas yang berkantor di Kuala Lumpur. Menurutnya penghapusan tarif ekspor memang baik
untuk jangka pendek, namun sayangnya respon pelaku pasar terhadap fasilitas itu sudah berakhir. Persediaan hingga akhir tahun kemungkinan berada di antara 2 juta hingga 2,2 juta ton.
Sementara Hiro Chai, Associate Director CIMB Futures Sdn, Kuala Lumpur memiliki pendapat yang kurang lebih sama. Ia khawatir pemotongan pajak ekspor tidak berjalan karena selisih yang cukup besar antara harga CPO dan komoditas penggantinya. Konsumen dikhawatirkan akan beralih dari minyak sawit ke minyak kedelai, terutama sepanjang musim dingin.
Berdasarkan asumsi tersebut, maka kemungkinan besar akan terjadi pemangkasan harga lebih lanjut oleh Malaysia dan Indonesia khususnya jika pemotongan tarif ekspor tidak bekerja efektif untuk jangka panjang. Selain potensi kenaikan jumlah permintaan produk substitusi, terbuka juga peluang kenaikan harga CPO tetapi untuk varian berkualitas rendah. Apabila skenario ini terbukti, bukan tidak mungkin negara-negara konsumen akan memberlakukan aturan baru guna menghadang masuknya komoditi dengan kualitas rendah, sebagaimana pernah diterapkan oleh India.
Futures Monthly Edisi Januari 2015
www.mifx.com Futures Monthly 23
Ariana Nur Akbar – Educator Monex
“Kebijakan diskon pajak ekspor minyak kelapa sawit masih berlanjut sampai dengan akhir tahun 2014. Sebagai pusat perdagangan crude plam oil (CPO) dunia, Malaysia berkepentingan untuk menggenjot ekspor dan harga komoditas andalannya itu. Sementara di negara produsen terbesar sejagad, Indonesia, jumlah persediaan masih tinggi dan belum terserap oleh konsumen. Pemberlakuan pajak nol persen kemungkinan masih akan berlaku untuk waktu yang lebih lama.“
MULTILATERAL PRODUCT
Redupnya Pesona CPO di Penghujung Tahun
MULTILATERAL PRODUCTFutures Monthly Edisi Januari 2015
24 Futures Monthly www.mifx.com
Ariana Nur Akbar – Educator Monex
Apabila berbagai upaya tadi gagal
membuahkan hasil, Indonesia dan
Malaysia sebagai 2 produsen minyak
sawit terbesar dunia perlu melakukan
inovasi baru. Salah satu opsi adalah
dengan melakukan diverfisikasi
penanaman modal untuk agraria.
Misalnya dari 100% pada komoditas
minyak sawit berubah komposisinya
menjadi 90% untuk minyak sawit
dan 10% untuk produk substitusi.
Tentunya penerapan strategi seperti
ini akan berbeda di kedua negara itu.
Alternatif ke-dua adalah pemberian
insentif bagi negara konsumen, di
mana mereka mendapat fasilitas
pembayaran dengan jangka waktu yang
lebih fleksibel. Jangan lupakan pula
adanya paket kesepakatan transaksi
minyak sawit bersama dengan produk
agraria lainnya. Di tengah kuatnya
korelasi antara sisi persediaan dan
kebijakan tarif ekspor, faktor musiman
kemungkinan tidak akan banyak
membantu kenaikan harga. Terutama
dengan besarnya potensi penguatan
nilai tukar Ringgit Malaysia terhadap
Dollar yang akan membuat harga CPO
jadi lebih mahal di mata konsumen.
Penjelasan teknikal: harga
seharusnya akan tertekan dalam
beberapa bulan mendatang seperti
terlihat dari pergerakan kelompok MA-
Jangka Pendek (Merah) yang menjauh
dari kelompok MA-Jangka Panjang
(Hijau), menandakan perilaku pelaku
pasar yang mulai meragukan kekuatan
harga sehingga terjadi aksi jual
teknikal. Hal ini diperkuat juga oleh
grafik GMMA yang memperlihatkan
downtrend segera terbentuk. Pada
indikator Bollinger Bands, gap semakin
lebar antara Upper Band dan Lower
Band setelah candlestick sebelumnya
menyentuh area Upper Band dan
terkonfirmasi turun dengan menyentuh
area Lower Band. Hal ini menandakan
downtrend sudah mulai pupus.
Namun demikian, kecenderungan
turun masih akan terulang dengan
mengacu pada candlestick, yang masih
mencoba kembali ke area Lower Band.
Indikator pendukung, yakni
MACD dan RSI, secara bersamaan
memperlihatkan potensi downtrend.
MACD terus menjauhi area netral,
sementara RSI mulai bergerak
mendekati area 30. Pada Stochastic,
tren justru terlihat sebaliknya di mana
terjadi potensi uptrend. Meskipun
kurva yang terbentuk juga bisa
menjadi indikasi pembalikan arah
(reversal). Penurunan harga akan
menuju support di 1950 (Fibo 72.8%)
hingga ke area psikologis terendah
(trend sepanjang tahun 2003-
2006) di area1332 (Fibo 100%).
Grafik Pergerakan Harga CPO
Sumber: Reuters
Perekonomian Amerika Serikat (AS) menuju ke arah yang lebih baik dibandingkan negara-negara ekonomi lainnya, dengan laju pertumbuhan sekitar 3%. Angka tersebut akan menandai ekspansi ekonomi tercepat AS sejak tahun 2005 silam. Sektor konsumsi, yang memberikan kontribusi 70% terhadap perekonomian, sekali lagi akan menjadi faktor kunci dalam
arus pertumbuhan ekonomi AS.
Berikut ini adalah isu yang akan
menjadi tema utama di tahun 2015:
Kenaikan suku bunga di AS dan harga minyak mentah yang lebih murah akan menjadi berita utama.
Kinerja pasar saham dunia diperkirakan melampaui return aset
obligasi untuk tahun ke-tiga secara beruntun.
Kenaikan suku bunga AS dan penurunan harga minyak akan mendorong kenaikan harga saham negara maju.
Saham sektor makanan dan minuman AS serta saham teknologi dunia diprediksi menguat.
Futures Monthly Edisi Januari 2015
www.mifx.com Futures Monthly 25
Vicky Amarnani – Market Strategist Monex
CFD STRATEGY
Saham-saham Amerika Serikat Masih Jadi Andalan
Berdasarkan pengalaman dari siklus kenaikan suku bunga dan penurunan tajam harga minyak, penguatan saham diyakini terus berlanjut. Jika dianalisa lebih dalam, kenaikan suku bunga menggambarkan pulihnya ekonomi AS dan harga minyak yang murah akan mengurangi tekanan inflasi.
Kenaikan suku bunga juga konsisten dengan pola pertumbuhan negara maju, yang diprediksi akan melampaui pertumbuhan negara berkembang. Saham-saham AS masih menarik dikoleksi karena alasan-alasan berikut ini:
- Penurunan harga minyak berdampak positif terhadap laju konsumsi di tahun 2015.
- Sektor tenaga kerja yang membaik akan mendorong belanja konsumsi.
- Penguatan Dollar akan menjaga stabilitas inflasi
- Meski meningkat, valuasi harga saham saat ini tidak setinggi siklus serupa yang terjadi sebelumnya.
Saham Teknologi Global
Sektor teknologi masih sangat menarik untuk dilirik. Teknologi Informasi (IT) merupakan salah satu sektor dengan kinerja terbaik di tahun 2014 yang membukukan keuntungan sebesar 16%, dan masih akan demikian dalam setahun ke depan. Kunci utama dari pertumbuhan sektor teknologi antara lain:
a. Dengan mengesampingkan produk smartphone dan tablet, lembaga riset IDC memperkirakan total belanja
sektoral naik 2,4% di tahun 2015 dan 3,2% di tahun 2016. Kenaikan belanja terbesar dipimpin oleh jasa IT, penyimpanan data dan software.
b. Perusahaan teknologi sanggup menghasilkan laba yang bagus. Hal ini mendukung kebijakan buyback saham dan pembayaran dividen.
C. Pertumbuhan laba sektoral diperkirakan sebesar 21% (year-on-year) atau melewati rata-rata pertumbuhan laba pasar saham dunia untuk tahun 2015 yang hanya sekitar 16%.
Seperti terlihat pada gambar 1 di bawah ini, perusahaan software/internet mempunyai prospek pertumbuhan jangka panjang yang bagus, dengan pertumbuhan angka penjualan global mencapai 6,4% di tahun 2015.
Sektor Makanan dan Minuman
Sektor makanan dan minuman di pasar saham AS, yang merupakan sektor industri terbesar dalam komponen kebutuhan utama (consumer staples), terlihat atraktif. Beberapa faktor yang membuat sektor ini cukup menarik antara lain:
CFD STRATEGYFutures Monthly Edisi Januari 2015
26 Futures Monthly www.mifx.com
Vicky Amarnani – Market Strategist Monex
Berdasarkan pengalaman dari siklus kenaikan suku bunga dan penurunan tajam harga minyak, penguatan saham diyakini terus berlanjut.
Gambar 1: Proyeksi Pertumbuhan Angka Penjualan Sektor Teknologi Dunia
Sumber: Standard Chartered 2015 outlook report
www.mifx.com Futures Monthly 27
CFD STRATEGYFutures Monthly Edisi Januari 2015
Vicky Amarnani – Market Strategist Monex
a. Saat suku bunga acuan di AS naik (kemungkinan pada musim panas 2015), berdasarkan sejarah, sektor ini selalu menunjukkan kinerja lebih bagus dibandingkan performa pasar saham secara keseluruhan.
b. Industri makanan dan minuman adalah sektor yang paling diuntungkan oleh penurunan harga minyak dunia. Korelasinya dengan harga minyak WTI sangat negatif.
c. Laba saham diperkirakan meningkat seiring dengan
kenaikan belanja konsumen di tengah tren penurunan harga minyak dan produk konsumen (termasuk makanan dan minuman).
Gambar 2 berikut ini memperlihatkan bahwa produk consumer staples memiliki korelasi paling negatif dengan minyak.
Saham-saham sektor ini menunjukkan kinerja bagus dengan kenaikan mencapai 115% dari level tertingginya di tahun 2009, namun masih sedikit di bawah harga relatif indeks S&P 500. Sebagian besar kenaikan tersebut
datang dari kenaikan valuasi harga akibat pertumbuhan laba yang membaik. Ke depannya, penurunan harga minyak diperkirakan bisa menghemat biaya dan menaikkan angka penjualan, sehingga marjin dan laba ikut positif.
Kenaikan suku bunga dan harga minyak yang murah akan menjadi motor penggerak utama pasar saham di tahun 2015. Pasar saham AS diprediksi akan menunjukkan kinerja baik, terutama saham teknologi global dan sektor makanan dan minuman asal AS.
Risiko
Ancaman utama terhadap prospek kenaikan harga saham adalah kenaikan suku bunga the Fed yang lebih dini. The Fed dan risiko geopolitik merupakan risiko terbesar bagi pasar saham di tahun 2015.
Sangat penting untuk memperkuat strategi trading dan menyesuaikan risk to reward dengan jumlah modal anda di pasar saham. Selamat bertransaksi, trader dan investor!
Gambar 2. Harga saham kebutuhan pokok memiliki korelasi paling negatif dengan harga minyak
Sumber: Bloomberg, Consumer Staples data
Futures Monthly Edisi Januari 2015
“Meski memiliki reputasi mengkilap di dunia keuangan, tidak semua investor dan trader mengenal nama Michael Marcus. Salah satu trader legenda di abad 20 ini memang sangat menjaga anonimitas-nya di hadapan publik. Namun terlepas dari sikap tertutup itu publik masih bisa ‘mengintip’ jejak-jejak kesuksesannya, yang sebagian besar justru berisi cerita soal jatuh bangun kehidupan.”
Michael MarcusKesabaran, Pemahaman dan Keseimbangan
Michael Marcus mulai mengenal
dunia trading di tahun 1969. Kala itu
seorang kenalan mengajak dirinya
untuk berinvestasi dengan iming-
iming keuntungan berlipatganda
dalam dua pekan saja. Merasa tertarik,
Marcus kemudian ‘mempekerjakan’
kenalannya itu sebagai penasihat
investasi pribadi dengan menggunakan
uang simpanannya sebesar $1000. Ia
kemudian menggunakan jasa Reynolds
Securities untuk memulai trading,
sebelum lambat laun menyadari
bahwa kenalan yang dipercayanya itu
tidak tahu apa-apa soal dunia trading,
sama seperti dirinya. Akibat tindakan
konyol tersebut, Marcus mengalami
kerugian dalam delapan kali transaksi.
Meski demikian, pria lulusan
Universitas Clark, Massachussetts ini tidak mau berhenti trading karena ia yakin semua hal bisa dipelajari. Dengan berbekal buku dan market letter karangan Chester Keltner, Marcus menggunakan uang warisan ayahnya sebesar $3000 sebagai modal awal untuk memulai trading lagi. Ia setia mengikuti rekomendasi-rekomendasi Keltner sehingga intuisinya semakin terasah dan labanya berlipatganda menjadi $30.000, walaupun pada akhirnya semua uang itu ludes hanya dalam satu posisi trading.
28 Futures Monthly www.mifx.com
Putu Agus Pransuamitra - Researcher and Analyst Monex
FAMOUS PERSON
FAMOUS PERSONFutures Monthly Edisi Januari 2015
Putu Agus Pransuamitra - Researcher and Analyst Monex
Semakin serius bertransaksi,
Michael Marcus memutuskan resign
dari pekerjaan lamanya untuk bekerja
sebagai full-time trader mata uang
di Commodities Corporation. Di
perusahaan ini ia berhasil mencetak
profit yang jumlahnya lebih besar
dibandingkan total keuntungan
trader-trader lain. Prestasi tersebut
mendorong Commodities Corporation
untuk memberikan modal trading
sebesar $30.000 kepadanya di tahun
1974. Keputusan yang terbukti benar
karena hanya dalam 10 tahun, Marcus
mampu menyulap uang investasi
itu menjadi $80 juta atau setara
2.500 kali lipat dari modal awal.
Saat menjabat sebagai trader
kepala, Marcus harus tetap terjaga
setiap dua jam di malam hari untuk
memantau pergerakan pasar. Ia wajib
mengawasi kinerja aset senilai jutaan
Dollar di pasar mata uang Australia,
Hong Kong, Zurich dan London. Kerja
kerasnya berbuah hasil saat ia ditunjuk
menjadi Wakil Presiden Eksekutif
Commodities Corporation. Melalui
perusahaan induk Canmarc trading
Co., Marcus melakukan diversifikasi
aset dengan berinvestasi pada
perusahaan tidak terkenal. Secara
mengejutkan, ia berani menanamkan
modal pribadi pada perusahaan kecil
yang terdaftar di OTC Bulletin Board
seperti Prospector Consolidated
Resources, Encore Clean Energy Inc.
dan Pink Sheets Touchstone Resources.
Strategi unik itu terbukti berhasil
karena pundi-pundi keuangannya
makin bertambah dari hari ke hari.
Kiat Trading
Perjalanan karir Michael Marcus
kerap menginspirasi trader pemula
yang sedang merintis jalan menuju
kesuksesan. Salah satu metode
trading-nya yang banyak ditiru adalah
penempatan stop loss dan tingkat risiko
di bawah 5% dari total account pada
satu posisi yang dibuka. Seorang trader
juga disarankan untuk segera keluar
dari posisi apabila dirasa tidak tepat,
jangan menundanya sambil berharap
harga akan bergerak sesuai keinginan.
Marcus selalu meminta trader-trader
muda untuk menerapkan gaya trading-
nya sendiri dan jangan pernah meniru
orang lain karena setiap trader
memiliki kekuatan dan kelemahannya
masing-masing. Namun bukan
berarti pula ia harus bersifat kaku,
mengingat seorang trader yang baik
juga harus terbuka menerima hal baru.
Michael Marcus percaya bahwa
aktivitas trading terbaik merupakan
kombinasi antara kesabaran dan
pemahaman terhadap 3 kunci penting
yaitu fundamental, teknikal dan
market tone. Faktor fundamental harus
menunjukkan ketidakseimbangan
antara supply dan demand sehingga
bisa menghasilkan arah gerakan
utama. Sedangkan pada analisa
teknikal, grafik harus menuju ke
arah yang diperlihatkan oleh faktor
fundamental. Adapun market tone
dijabarkan sebagai reaksi ideal pasar
ke arah psikologis yang tepat ketika
suatu berita dirilis ke publik. Sebagai
contoh, pasar bullish seharusnya
mengabaikan berita bearish, sementara
setiap berita bullish akan direspon
dengan lonjakan harga. Apabila
bersabar menanti momen tersebut
dan konsisten melakukannya maka
kemungkinan profit semakin besar.
Di luar dunia trading, Michael
Marcus mengutamakan ‘keseimbangan’
sebagai filosofi hidupnya. Ia berprinsip
jika seseorang hidup dengan melakukan
trading, maka ia juga harus mempunyai
kesenangan lain di luar trading.
Apabila terlalu fokus pada trading dan
melupakan hal lainnya, kehidupan
seorang trader menjadi tidak seimbang
dan psikologisnya rentan terguncang
saat mengalami kerugian. Dengan
memiliki keseimbangan antara
trading dan aktivitas lain, hidup
akan jadi lebih menyenangkan.
www.mifx.com Futures Monthly 29
Salah satu metode trading-nya yang
banyak ditiru adalah penempatan
stop loss dan tingkat risiko di
bawah 5% dari total account
pada satu posisi yang dibuka.
Penguatan nilai tukar Rupiah yang terjadi awal tahun lalu akhirnya goyah setelah hasil pemilihan umum di Indonesia gagal memberi rasa tenang kepada investor. Pelaku pasar keuangan khawatir dengan adanya risiko politik akibat perbedaan sikap antara Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Perseteruan di parlemen memunculkan keraguan soal masa depan kebijakan presiden Joko Widodo, terutama yang berkaitan dengan amanat reformasi ekonomi struktural.
Koalisi partai pendukung pemerintah kalah suara dari koalisi oposisi di parlemen. Soliditas KMP di Senayan sejauh ini masih solid sehingga
Jokowi kemungkinan besar harus berusaha ekstra keras untuk meloloskan proposal kebijakannya di DPR. Dalam lima tahun ke depan, diperlukan banyak lobi oleh KIH untuk memastikan roda pemerintahan berjalan mulus. Presiden Jokowi memang sudah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi sebanyak 30% untuk merampingkan pos neraca transaksi berjalan. Namun itu belumlah cukup. Investor ingin melihat mantan gubernur DKI Jakarta ini membuktikan janji-janji kampanyenya antara lain memperpendek jalur birokrasi, mempermudah pengajuan izin usaha, membangun infrastruktur dan menyediakan kredit murah bagi pelaku bisnis.
Semua itu dibutuhkan untuk memacu aktivitas perekonomian Indonesia setidaknya sampai masa jabatannya berakhir tahun 2019 mendatang.
Pemerintah juga harus menjaga kepercayaan pemodal asing untuk memancing masuknya investasi baru. Kenaikan harga BBM subsidi merupakan langkah awal yang disukai oleh investor karena akan berdampak pada berkurangnya jumlah defisit current account Indonesia. Tetapi selain itu, Jokowi dan Kabinet Kerja-nya perlu memberikan insentif tambahan untuk memacu kinerja ekspor sehingga perbaikan defisit bisa berjalan lebih cepat lagi.
Futures Monthly Edisi Januari 2015Zulfirman Basir - Senior Researcher and Analyst Monex
30 Futures Monthly www.mifx.com
“Rupiah gagal mempertahankan momentum penguatan di tahun 2014 meski hasil pemilihan umum DPR dan presiden berjalan sesuai keinginan investor. Tantangan besar membayangi pergerakan valuta domestik dalam setahun ke depan, mulai dari risiko politik, perlambatan ekonomi dalam negeri hingga dinamika kebijakan di Amerika Serikat. Rupiah hanya bisa terselamatkan bila program kerja presiden Jokowi dan Bank Indonesia bekerja efektif.”
HIGHLIGHT INDONESIA
Periode Sulit Rupiah
HIGHLIGHT INDONESIAFutures Monthly Edisi Januari 2015
Zulfirman Basir - Senior Researcher and Analyst Monex
www.mifx.com Futures Monthly 31
Prospek Rupiah diliputi
ketidakpastian tahun ini. Potensi
pelemahan masih cenderung terbatas
karena investor masih yakin dengan
kemampuan Bank Indonesia (BI) dalam
mengelola agenda moneternya. Sikap
hawkish BI dapat meredam penurunan
nilai tukar valuta domestik secara
berlebihan. Bank sentral memang tidak
mengubah suku bunga dari level 7,75%
pada pertemuan bulan Desember, tetapi
dewan gubernur menegaskan perlunya
kebijakan moneter yang ketat untuk
mengendalikan inflasi dan defisit current
account. Suku bunga acuan kemungkinan
tidak naik di semester pertama 2015,
namun ada peluang kenaikan BI rate
sebanyak 50 basis poin di paruh kedua
terutama jika terjadi gejolak pada
pergerakan kurs Rupiah akibat kenaikan
suku bunga Federal Reserve Bank. BI
rate tinggi masih relevan dipergunakan
sebagai tameng inflasi pasca kenaikan
harga BBM bulan November lalu. Suku
bunga juga merupakan alat yang handal
untuk mempercepat perbaikan defisit
current account dan meminimalisasi
risiko instabilitas di sistem keuangan,
terutama yang timbul akibat perubahan
kebijakan moneter di Amerika Serikat.
Pelemahan Rupiah akan berlanjut,
dan terbuka kemungkinan untuk
menguji 12800 per US Dollar pada
kuartal II 2015. Kombinasi antara tren
perlambatan ekonomi Indonesia, risiko
politik dan prospek kenaikan suku bunga
Federal Reserve Bank menjadi alasan di
balik depresiasi kurs IDR. Lebih dari itu,
masa depan perekonomian Indonesia
sendiri belum sepenuhnya cerah karena
konsumen dan pelaku usaha masih
merasakan efek dari kenaikan harga BBM
dan suku bunga yang terjadi dua bulan
silam. Tidak berbeda halnya dengan
sektor ekspor, yang prospeknya juga
belum jelas di tengah penurunan jumlah
permintaan barang dari mitra-mitra
dagang utama semacam China, India,
Jepang dan zona Euro. Berkurangnya
beban subsidi BBM dipastikan membuka
ruang bagi belanja infrastruktur yang
lebih besar, tetapi tentu butuh waktu
untuk merasakan dampaknya terhadap
perekonomian domestik. Belum
tentu pula kenaikan belanja modal
pemerintah mampu mengimbangi
atau lebih besar dari penurunan
nilai konsumsi, investasi dan ekspor.
Studi Teknikal: Pada grafik
mingguan, potensi pelemahan
Rupiah masih terjaga seiring USD/
IDR terperangkap di dalam bullish
channel, berada di atas Moving Average
50-100-200 dan indikator MACD
mengarah naik. Di sisi lain, indikator
Stochastic yang sedang berada di area
overbought dapat membuka aksi profit-
taking sehingga pelemahan menjadi
terbendung. Rupiah perlu mencatatkan
level penutupan mingguan di bawah
MA 50 mingguan (11825) agar bisa
menguat kembali, meski hanya bersifat
terbatas. Level 12800 dan 13000
(harga tertinggi 30 Juli 1998 dan
level psikologis) merupakan resisten
penting. Sementara 12000 dan 11650
(level psikologis dan harga terendah
22 Agustus) akan menjadi support.
Sumber: Monex Trader
Grafik Pergerakan USD/IDR
Pelemahan Rupiah akan berlanjut, dan terbuka kemungkinan untuk menguji 12800 per US Dollar pada kuartal II 2015.
Grafik Heikin Ashi populer di kalangan trader pada tahun 2013 lalu, dan digunakan sebagai salah satu metode trading andalan. Penerapan strategi ini tersebar di berbagai situs keuangan. Rubrik Trading Strategy bulan ini mengangkat sebuah strategi trading dengan menggunakan HA, yang dikembangkan untuk memperkecil peluang kerugian dalam setiap transaksi. Dalam implementasinya, strategi ini membutuhkan beberapa
indikator pembantu dari grafik HA. Meski disarankan untuk dipakai pada produk Forex, tidak tertutup pula untuk dipergunakan pada produk lain seperti emas dan indeks saham.
Indikator-indikator yang digunakan:
1. Grafik Heikin Ashi2. Exponential Moving Average
(EMA) 20. 3. Moving Average Convergence
Divergence (MACD) & Commodity
Channel Index (CCI).
Langkah-langkah Trading
Sebelum memulai, tentukan produk yang akan kita transaksikan. Kemudian gunakan Heikin Ashi (HA) pada indikator custom.
TRADING STRATEGYFutures Monthly Edisi Januari 2015
Andian Widjaya - Research and Analyst Monex Thamrin
32 Futures Monthly www.mifx.com
“Futures Monthly edisi terdahulu sudah membahas tentang pengenalan indikator Heikin Ashi (HA). Indikator ini merupakan pilihan alternatif untuk meminimalisasi pergerakan harga yang dipandang mengganggu pada grafik. Penggunanya percaya bahwa grafik HA mampu menggambarkan pergerakan yang ‘sebenarnya’ dari sentimen yang berlaku di pasar.”
Strategi Memperbesar Peluang Profit dengan Heikin Ashi
Kenali tren utama dari grafik dengan mengenali warna terakhir dari grafik D1 Heikin Ashi tersebut.
Grafik HA digunakan pada periode harian (D1). Kenali tren utama dari grafik dengan mengenali warna terakhir dari grafik D1 Heikin Ashi tersebut. Apabila menggambarkan penurunan pada HA sebelumnya (candle atau batang harga HA merah), maka tren utama adalah turun. Sebaliknya jika grafik memperlihatkan penguatan pada HA sebelumnya (candle HA putih), maka tren utama adalah naik. Setelah menentukan tren utama, persiapkan posisi trading yang hanya searah dengan tren utama.
Ubah periode grafik HA dari D1 menjadi H1 (1 jam) atau M30 (30 menit). Kemudian kembali tentukan tren dengan melihat arah
dari EMA 20, lalu tunggu hingga arah EMA 20 searah dengan tren utama.
Jika EMA 20 bergerak naik dan harga bergerak di atas EMA 20, maka tren naik kuat. Apabila harga bergerak di bawah EMA 20, maka tren naik terindikasi kurang kuat. Sebaliknya jika EMA 20 bergerak turun dan harga bergerak di atas EMA 20, maka tren turun kurang kuat. Namun bila harga bergerak di bawah EMA 20, maka tren turun kuat.
Warna dari candle HA sebelumnya berjalan searah dengan tren utama.
Tentukan titik masuk dengan menggunakan MACD dan CCI standar pada grafik HA. Bila MACD indikator
bergerak naik di atas level nol, dan CCI naik di atas 100, masuk posisi beli (buy). Sebaliknya jika MACD bergerak turun ke bawah level nol, dan CCI turun ke bawah level -100, masuk posisi jual (sell). Posisi harus searah tren utama.
Keluar dari posisi (exit), baik untuk ambil keuntungan (take profit) maupun memangkas kerugian (cut loss), bila candle HA yang sedang berjalan telah terkonfirmasi berubah warna.
Hal yang harus diingat ketika trading dengan HA adalah selalu menggunakan patokan candle terahir yang sudah tertutup (close), bukan candle harga yang sedang berjalan.
TRADING STRATEGYFutures Monthly Edisi Januari 2015
Andian Widjaya - Research and Analyst Monex Thamrin
www.mifx.com Futures Monthly 33
Grafik Heikin Ashi USD/CAD D1 (1) dan H1 (2) disertai indikator-indikator pelengkap
Sumber: Monex Trader
Range-bounce trader memanfaatkan pivot point untuk mengidentifikasi titik-titik pembalikan, di mana titik pivot merupakan area di mana posisi jual dan beli dapat ditempatkan. Breakout trader menggunakan pivot point untuk mengenali level kunci yang harus tertembus sebagai klarifikasi bahwa breakout itu bukanlah sinyal palsu.
Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa membantu anda untuk membuat strategi transaksi dengan memakai pivot point :
· Pivot point adalah teknik untuk membantu penentuan level support dan resisten.
· Empat cara untuk menghitung titik-titik pivot yaitu Standard, Woodie, Camarilla dan Fibonacci.
· Pivot sangat berguna di pasar forex karena pasangan mata uang biasanya berfluktuasi antar tingkat pivot. Dalam
sebagian besar waktu, harga berkisar antara R1 dan S1.
· Pivot point dapat digunakan untuk teknik bounce, break dan trending.
· Sentiment atau trend trader menggunakan pivot point untuk menentukan bullish dan bearish dari pasangan mata uang.
· Kesederhanaan pivot point memudahkan anda untuk menyesuaikan
diri dengan pergerakan pasar dan membuat keputusan yang akurat.
· Penggunaan analisis pivot point saja tidak selalu cukup. Anda sebaiknya belajar menggunakan pivot point bersama dengan alat dan indikator lainnya seperti pola candlestick, MACD crossover, moving average crossover, stochastic atau RSI untuk mengoptimalkan hasil transaksi.
Futures Monthly Edisi Januari 2015Kuswanto - Researcher and Educator Monex RHW
34 Futures Monthly www.mifx.com
TRADING STRATEGY
“Dalam banyak hal, pivot point sangat mirip dengan Fibonacci. Perbedaan utama antara keduanya adalah pada Fibonacci, masih ada subjektivitas yang terlibat dalam pemilihan swing tertinggi dan swing terendah. Sedangkan pada pivot point, trader menggunakan metode yang sama untuk menghitungnya. Pivot point sangat berguna bagi trader jangka pendek yang ingin mengambil keuntungan dari pergerakan kecil harga.”
Cara Memprediksi Pergerakan Harga dengan Pivot Point
Gambar 1. Contoh pivot point pada grafik emas (timeframe 15 menit-M15)
TRADING STRATEGYFutures Monthly Edisi Januari 2015
www.mifx.com Futures Monthly 35
Menghitung Pivot Point
Titik pivot yang berkorelasi dengan support dan resisten dihitung dengan mengacu pada harga open (pembukaan), high (tertinggi), low (terendah) dan close (penutupan). Mengingat forex dan emas adalah produk pasar yang selalu berputar selama 24 jam, sebagian besar trader menggunakan waktu penutupan sesi New York di hari sebelumnya.
Perhitungan titik pivot adalah sebagai berikut:
Pivot point (PP) = High + Low + Close / 3
Kemudian support dan resisten dihitung dari pivot point seperti:
Resisten pertama (R1) = 2 x PP - LowSupport pertama (S1) = 2 x
PP - high support dan resisten ke-2 Resisten ke-2 (R2) = PP + (high - low)Support ke-2 (S2) = PP - (high
- low) support dan resisten ke-3Resisten ke-3 (R3) = high + 2 (PP - low)Support ke-3 (S3) = low - 2 (high - PP)
Apabila tidak ingin menghitungnya sendiri, anda bisa memasukkan custom indicator pivot point ke Monex Trader untuk menghitungnya secara otomatis.
Pivot Range Trading
Cara yang paling mudah untuk menggunakan level pivot point ialah dengan menggunakan support dan resisten biasa. Sebaiknya anda tidak hanya mengandalkan level titik pivot, namun juga menggabungkannya dengan analisa candlestick dan jenis-jenis indikator lain seperti Stochastic, RSI dan MACD sebagai pelengkap konfirmasi sebelum masuk ke pasar. Perhatikan contoh di gambar 2 berikut ini:
Penjelasan gambar 2: jika anda melihat grafik 15 menit Candlestick Hammer sudah terbentuk di garis pivot
point dan Stochastic Oscillator maka harga terindikasi oversold. Di sini pivot point akan menjadi level tahanan support. Lakukan buy (beli) pada level tersebut dengan target profit di R1 (sisakan 3 pip di bawah garis R1) dan level stop loss di swing low (ayunan harga ke level terendah) terakhir pada Candlestick Hammer tersebut.
Selanjutnya terlihat candlestick bentuk shooting star di garis R2 dan Stochastic Oscillator mengindikasikan kondisi overbought, maka R2 kemungkinan akan menjadi level tahanan resisten. Sell (jual) pada level tersebut dangan target profit di R1 (sisakan 3 pip) dan level stop loss di swing high (ayunan harga ke level tertinggi) terakhir pada candlestick shooting star tersebut. Tempatkan stop loss di swing low terakhir atau di swing high terakhir dan perhatikan risk to reward ratio (rasio untung rugi).
Gambar 2. Pivot Range Trading
Kuswanto - Researcher and Educator Monex RHW
Futures Monthly Edisi Januari 2015
36 Futures Monthly www.mifx.com
Menentukan tren
Faktor yang paling penting dalam mengenali tren adalah batasan waktu yang anda gunakan, sebab tren terbagi dalam tiga bagian: panjang, menengah dan pendek. Satu tahun (menurut penulis) adalah maksimal tren jangka panjang yang sebaiknya anda ikuti, di atas itu yang diperlukan hanya level support dan resistance penting. Selanjutnya, tren
menengah kira-kira lebih dari 3 minggu hingga beberapa bulan, dan cakupan tren jangka pendek kurang dari 3 minggu.
Tren jangka panjang atau utama atau major, terdiri dari beberapa tren menengah. Dan begitu juga dengan tren menengah, terdiri dari tren yang lebih keci. Anda selanjutnya dapat mengamati model dan perkembangan setiap tren agar memahami gambaran
pergerakan harganya masing-masing.
Setelah mengamati, langkah selanjutnya adalah menetapkan jenis tren yang ingin anda ikuti, dan mempelajari seluruh konsekuensi yang dikandung masing-masing tren tersebut. Lagi-lagi tren terbaik yang diikuti seharusnya adalah tren jangka panjang karena lebih mudah dipetakan dan lebih aman jika terjadi kesalahan.
INVESTMENT CLINIC
Iswardi Lingga - Senior Educator Monex
“Seperti yang sudah disarankan pada edisi sebelumnya, tradinglah dengan penuh keyakinan. Artikel kali ini dan beberapa edisi ke depan akan berusaha mengupas hal tersebut. Tren dan kekuatan tren merupakan topik utama yang akan menjadi pembahasan awal kita.”
Menyusun rencana entry berdasarkan tren
Tips Mengenali Tren
Gunakan garis
Gambar garis tren (trendline), karena ini merupakan cara paling mudah sekaligus alat grafik yang paling efektif. Jika anda menghubungkan garis tertinggi pertama dengan ke-dua dari pergerakan harga, dan melihat garis tersebut menurun, maka anda telah menemukan downtrend. Demikian juga sebaliknya, jika anda menghubungkan garis terendah pertama dengan ke-dua, kemudian garis tersebut mengarah ke atas, maka anda telah menemukan uptrend.
Ikuti rata-rata
Ikuti ke arah mana rata-rata harga bergerak. Moving Average (MA) menyediakan data rata-rata pergerakan harga dalam periode tertentu. Anda tinggal mem-plot indikator MA dengan periode antara 50 hingga 200, maka anda telah menemukan arah tren harga.
Mengukur Kekuatan Tren
Garis-garis Average Directional Movement Index (ADX) dapat membantu mengenali tren sekaligus mengukur kekuatan tren yang sedang terjadi. Kenaikan ADX (garis abu-abu pada gambar 3) Line ke atas level 30 pada contoh gambar memberikan tanda kuatnya tren. Sedangkan penurunan ADX Line ke bawah level 30 memberikan tanda lemahnya tren yang sedang berlangsung. Penguatan dan pelemahan garis ADX tersebut juga dapat memberikan sinyal lain bagi anda untuk segera memanfaatkan oscillator guna
mengenali level-level overbought atau oversold. Karena bergeraknya garis ADX di bawah level 20 mencerminkan pasar yang tengah mengalami konsolidasi dan cenderung bergerak ranging.
Jika diamati, penggunaan garis tren, MA dan ADX merupakan kombinasi yang bagus. Pada gambar 3, melalui penggunaan ADX, trader diharapkan dapat menentukan gaya trading yang berbeda dan mampu menentukan oscillator yang paling
sesuai dengan perilaku harga terakhir.
INVESTMENT CLINICFutures Monthly Edisi Januari 2015
www.mifx.com Futures Monthly 37
Iswardi Lingga - Senior Educator Monex
Gambar 3. Tren turun dan ADX pada Euro grafik harian
Gambar 2. Tren pendek atau minor pada grafik bingkai waktu satu jam & 15 minute
Ikuti ke arah mana rata-rata harga bergerak. Moving Average (MA) menyediakan data rata-rata pergerakan harga dalam periode tertentu. Anda tinggal mem-plot indikator MA dengan periode antara 50 hingga 200, maka anda telah menemukan arah tren harga.
Futures Monthly Edisi Januari 2015Azhar Fauzi Noor - Researcher and Educator Monex Medan
38 Futures Monthly www.mifx.com
FUNDAMENTAL ANALYSIS
1. Reserve Bank of Australia (RBA)
Dalam pertemuan terakhirnya,
Gubernur Glenn Stevens dan
koleganya di RBA memutuskan untuk
mempertahankan suku bunga di level
2,50%. Pertimbangan utamanya adalah
tren penurunan harga komoditas
andalan Australia, bijih besi. Stevens
menegaskan bahwa fokus kebijakan
bank sentral masih tertuju pada
stabilitas suku bunga. Pernyataannya itu
diyakini akan membuat nilai tukar Dollar
Australia tetap lebih tinggi dibandingkan
kinerja fundamental ekonominya. “Kurs
rendah mungkin lebih dibutuhkan
untuk mencapai pertumbuhan
ekonomi,” jelasnya. Kombinasi antara
prospek pemangkasan suku bunga dan
nilai produk domestik bruto (GDP)
Australia yang lebih rendah dibanding
perkiraan (kuartal III 2014) akan
menjaga Aussie tetap di kisaran rendah.
Dalam 5 tahun terakhir, pelonggaran
moeneter melalui pemangkasan
sukubunga berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan GDP, khususnya sejak
akhir 2011. Konsekuensi dari pelemahan
nilai tukar Aussie adalah kenaikan
nilai ekspor dan tentu saja, angka GDP
nasionalnya. Namun untuk mengetahui
realisasi pencapaian target GDP-nya,
dibutuhkan waktu yang lebih lama.
2. Bank of Canada (BOC)
Berbeda dengan sikap RBA,
pernyataan Gubernur BOC jauh
lebih optimis. Stephen S. Poloz
mengisyaratkan adanya kenaikan suku
bunga walaupun tidak dalam waktu
dekat. Ia mengklaim bahwa pemulihan
ekonomi negaranya menyentuh berbagai
sektor dan sudah berkelanjutan.
“Pergerakan nilai tukar sangat ditentukan oleh faktor fundamental ekonomi di negara-negara maju, termasuk kebijakan moneter bank sentralnya. Sepanjang tahun lalu, bank-bank sentral dipaksa menerapkan strategi khusus guna menyelesaikan masalah domestik masing-masing. Ada yang berhasil, namun ada pula yang tidak. Futures Monthly edisi perdana 2015 akan mengulas dinamika kebijakan dari otoritas 4 negara penting. Berikut adalah ringkasannya:”
Prospek Kebijakan 4 Bank Sentral Dunia
Secara khusus, ia juga memberikan apresiasi kepada perekonomian Amerika Serikat yang turut berperan menopang ekspor Kanada, terlepas dari terjungkalnya harga minyak mentah. Selain itu, pengetatan likuiditas dapat dibenarkan karena inflasi tahunan Kanada berada di level 2,4% atau di atas target bank sentral (2%). Tidak heran jika berbagai faktor tadi mampu membangkitkan Dollar Kanada pasca pertemuan terakhir OPEC.
3. Bank of England (BOE)
Pernyataan BOE biasanya tidak direspon berlebihan oleh Poundsterling karena pedagang forex lebih suka menunggu di menit-menit akhir jelang rilis hasil pertemuan bank sentral. Tetapi patut dicatat bahwa dalam pertemuan terakhirnya, bank sentral Inggris mempertahankan suku bunga dan jumlah pembelian surat hutangnya tidak sebanyak perkiraan. Dalam pertemuan sebelumnya, beberapa orang
di dewan kebijakan BOE menyatakan kekhawatiran tentang inflasi yang bersifat sementara. Isu-isu ini mungkin saja muncul lagi dalam beberapa agenda meeting yang akan datang.
4. European Central Bank (ECB)
Dari sekian banyak hasil laporan bank sentral, keputusan ECB adalah salah satu yang paling menarik untuk disimak. Trader forex berharap adanya pelonggaran moneter tambahan atau setidaknya komentar dovish dari Mario Draghi. Tetapi dalam kenyataannya, harapan itu urung terbukti karena bos ECB itu bersikukuh untuk menunggu efektivitas kebijakan moneternya sampai tahun depan. Draghi tetap menjaga ekspektasi pelaku pasar dengan menyebut pihaknya masih harus melihat perkembangan beberapa data ekonomi sebelum menentukan kebijakan jangka panjang.
Nilai tukar EUR/USD bergerak
turun lebih dari seratus pips dari posisi terendah di kisaran 1.2300 dan EUR/JPY melonjak ke level tertingginya dari level 148,58 selama berlangsungnya konferensi pers ECB. Jangan lupakan juga kalau ECB menegaskan untuk tidak mentoleransi gangguan pada stabilitas harga. Otoritas menunjukkan kesiapannya untuk bertindak jika tekanan inflasi terus melemah.
Berdasarkan paparan di atas, bisa disimpulkan bahwa dua bank sentral yaitu ECB dan RBA memiliki sikap dovish dalam pengelolaan kebijakannya. Sementara dewan gubernur BoC menunjukkan nada hawkish dan posisi BOE masih berada di tengah, bertindak dengan penuh kehati-hatian.
FUNDAMENTAL ANALYSISFutures Monthly Edisi Januari 2015
Azhar Fauzi Noor - Researcher and Educator Monex Medan
www.mifx.com Futures Monthly 39
pernyataan Gubernur BOC jauh lebih optimis. Stephen S. Poloz mengisyaratkan adanya kenaikan suku bunga walaupun tidak dalam waktu dekat.
Futures Monthly Edisi Januari 2015
40 Futures Monthly www.mifx.com
Fix Rate 1 US$ = Rp. 10.000
Contoh transaksi Seorang nasabah membeliCrude Oil (CLSC) sebanyak 1 lot di harga 40.00
1. Jika Crude Oil (CLSC) naik ke harga 60.00 dan nasabahberhasil melikuidasi posisinya di harga tersebut. Perhitungan transaksi: P/L = ( Harga Jual-harga Beli ) x kontrak x lot = (60.00 – 40.00) x 1,000 barel x 1 lot = US$ 20,000Maka keuntungan nasabah tersebut dari transaksi di atas sebesar Rp.200.000.000
2. Jika ternyata Crude Oil (CLSC) mengalami pelemahandan nasabah sudah menempatkan stop loss atau membatasi kerugian di level 35.00 Perhitungan transaksi: P/L = (Harga Jual-Harga Beli) x kontrak x lot = (35.00 – 40.00) x 1,000 barel x 1 lot = - (US$ 5,000) Maka kerugian nasabah tersebut dari transaksi di atas sebesar Rp. 50.000.000
*Perhitungan di atas tidak termasuk komisi
National Public/Market Holiday Januari 2015
01 New Years Day Country: US, Canada, UK, Germany, Swiss, China, Hong Kong, South Korea, Japan, Indonesia, Australia, New Zealand
02 New Years Day Country: China, Japan, New Zealand
02 Berchtolds Day Country: Swiss
03 The Prophet Muhammad’s Birthday Country: Indonesia
12 Coming of age day Country: Japan
19 Martin Luther King Day Country: US
26 Australia Day Country: Australia
Product Crude Oil - CLSC
SpecificationContract Size 1,000 barel
Minimum Fluctuation 0.01 poin
MARGINSNecessary Margin US$2,000 / Lot
Spread 5 pip (Market Normal)
Trading Hours 05.00 WIB – 04.15 WIB (Summer), Terdapat masa rehat transaksi antara jam 04.15 WIB s/d jam 05.00 WIB (summer)Winter + 1 jam
TRADING FACT
www.mifx.com Futures Monthly 41
Futures Monthly Edisi Januari 2015
Central Bank Last Meeting Next Meeting Outlook
11 Desember 2014/TetapPerubahan terakhir:
kenaikan 25 basis poin pada 18 November 2013
30 Oktober 2014/TetapPerubahan terakhir:
pemangkasan 75 basis poin pada 16 Desember 2008
4 Desember 2014/TetapPerubahan terakhir:
pemangkasan 10 basis poin pada 4 September 2014
4 Desember 2014/TetapPerubahan terakhir:
pemangkasan 50 basis poin pada 5 Maret 2009
11 Desember 2014/TetapPerubahan terakhir:
pemangkasan 50 basis poin pada 11 Desember 2008
2 Desember 2014/TetapPerubahan terakhir:
pemangkasan 25 basis poin pada 6 Agustus 2013
19 Desember 2014/Tetap Perubahan terakhir:
pemangkasan 20 basis poin pada 19 Desember 2008
3 Desember 2014/TetapPerubahan terakhir:
kenaikan 25 basis poin pada 8 September 2010
11 Desember 2014/TetapPerubahan terakhir:
kenaikan 25 basis poin pada 24 Juli 2014
-
29 Januari 2015
22 Januari 2015
8 Januari 2015
19 Maret 2015
3 Februari 2015
21 Januari 2015
21 Januari 2015
29 Januari 2015
Inflasi tinggi yang terjadi saat ini bukan saja disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), tetapi juga dipengaruhi oleh kenaikan tarif dasar listrik (TDL). Untuk mengantisipasi hal itu, suku bunga acuan Bank Indonesia diperkirakan naik menjadi 8,5% pada tahun 2015.
Setelah sentimen risk-off terjadi, isu kenaikan suku bunga Fed menjadi fokus perhatian pelaku pasar. Namun demikian, suku bunga diperkirakan tidak berubah dalam waktu dekat, setidaknya sampai pertengahan 2015.
Untuk saat ini, kebijakan suku bunga bukan menjadi prioritas utama. Bank sentral masih fokus mengerek laju inflasi di kawasan.
Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan suku bunga acuan baru naik di kuartal III 2015.
Swiss lebih memilih untuk mempertahankan suku bunga dekat level nol dan mengamankan nilai tukar Franc terhadap Euro di level penurunan maksimal 1.2. Kebijakan ini akan berlaku selama tahun 2015 mendatang.
Bank of America Merrill Lynch memperkirakan RBA masih akan mempertahankan suku bunga hingga 2015.
BOJ belum mengubah kebijakan jangka menengahnya, yakni pemberlakuan suku bunga di bawah 0,10% dan program pembelian aset sebesar 60-70 triliun Yen.
Pakar Ekonomi Senior PNC Financial Services, Bill Adams, memperkirakan tingkat suku bunga Kanada akan naik pada pertengahan 2015.
Analis pasar keuangan memprediksi suku bunga naik menjadi 3.9 % di bulan September 2015.
Bank Indonesia (BI) 7.75%
Federal Reserve (The Fed)
0.0%-0.25%
European Central Bank (ECB)
0.05%
Bank of England (BOE)0.50%
Swiss National Bank (SNB)0.25%
Reserve Bank of Australia (RBA)
2.50%
Bank of Japan (BOJ)0.10%
Bank of Canada (BOC)1.00%
Reserve Bank of New Zealand3.50%
CENTRAL BANKS INTEREST RATE OUTLOOKDwi Aviono Pamudji - Senior Researcher and Educator Monex Bandung
42 Futures Monthly www.mifx.com
Futures Monthly Edisi Januari 2015Faisyal - Researcher and Analyst Monex
DATE TIME (WIB) CURRENCY ECONOMIC DATA PREVIOUS
GLOBAL ECONOMIC CALENDAR
Kalender Ekonomi mingguan bisa dilihat di http://www.monexnews.com/calendar/homeCalendar.htm
01 8:00 CNY Manufacturing PMI 50.302 8:45 CNY HSBC Final Manufacturing PMI 50.0 16:30 GBP Manufacturing PMI 53.5 22:00 USD ISM Manufacturing PMI 58.703 8:00 CNY Non-Manufacturing PMI 53.905 All Day EUR German Prelim CPI m/m 0.0%06 7:30 AUD Trade Balance -1.32B 16:30 GBP Services PMI 58.6 22:00 USD ISM Non-Manufacturing PMI 59.307 17:00 EUR CPI Flash Estimate y/y 0.3% 20:30 USD Trade Balance -43.4B 22:30 USD Crude Oil Inventories N/A08 2:00 USD FOMC Meeting Minutes N/A 7:30 AUD Building Approvals m/m 11.4% 16:30 GBP Construction PMI 59.4 19:00 GBP Official Bank Rate 0.50% 20:30 USD Unemployment Claims N/A09 7:30 AUD Retail Sales m/m 0.4% 8:30 CNY CPI y/y 1.4% 16:30 GBP Manufacturing Production m/m -0.7% 20:30 USD Non-Farm Payrolls 321K Unemployment Rate 5.8%12 7:30 AUD Home Loans m/m 0.3%13 6:50 JPY Current Account 0.95T 16:30 GBP CPI y/y N/A14 20:30 USD Core Retail Sales m/m 0.5% 22:30 USD Crude Oil Inventories N/A15 7:30 AUD Employment Change 42.7K 20:30 USD PPI m/m -0.2% Unemployment Claims N/A16 20:30 USD Core CPI m/m N/A 21:55 USD Prelim UoM Consumer Sentiment 93.819 9:00 CNY GDP q/y 7.3% Industrial Production y/y 7.2%20 8:45 CNY HSBC Flash Manufacturing PMI N/A 15:30 EUR German Flash Manufacturing PMI N/A 17:00 EUR German ZEW Economic Sentiment N/A 22:00 USD Philly Fed Manufacturing Index N/A21 Tentative JPY Monetary Policy Statement N/A Day 1 ALL WEF Annual Meetings N/A 16:30 GBP Claimant Count Change N/A MPC Official Bank Rate Votes N/A 20:30 USD Building Permits N/A 22:30 USD Crude Oil Inventories N/A22 19:45 EUR Minimum Bid Rate 0.05% 20:30 USD Unemployment Claims N/A23 16:30 GBP Retail Sales m/m N/A 22:00 USD Existing Home Sales N/A24 Day 4 ALL WEF Annual Meetings N/A26 6:50 JPY Monetary Policy Meeting Minutes N/A 16:00 EUR German Ifo Business Climate N/A27 16:30 GBP Prelim GDP q/q 0.7% 20:30 USD Core Durable Goods Orders m/m N/A 22:00 USD CB Consumer Confidence N/A New Home Sales N/A28 7:30 AUD CPI q/q 0.5% NAB Business Confidence 1 22:30 USD Crude Oil Inventories N/A29 2:00 USD FOMC Statement N/A All Day EUR German Prelim CPI m/m N/A 20:30 USD Unemployment Claims N/A30 7:30 AUD PPI q/q 0.2% 17:00 EUR CPI Flash Estimate y/y N/A 20:30 USD Advance GDP q/q 3.5%