fraktur zygomatic

7
Trauma Maksilofasial (Trauma Zygomatic Complex) Fraktur zygomatik adalah cedera wajah yang umum terjadi atau kedua setelah fraktur nasal. cedera zygomatik biasanya karena kecelakaan kendaraan bermotor. Zygoma memainkan peran penting dalam kontur wajah. Bilateral fraktur zigoma jarang terjadi, hanya sekitar 4 % dari 2067 kasus yang diteliti oleh Ellis et al. Zygoma memiliki empat proyeksi yang berbentuk quadriangular, yaitu: frontal, temporal, maksila, dan infraorbital rim. Zigoma mempunyai peran yang penting dalam membentuk struktur wajah, dan disrupsi dari posisi zigoma dapat mengganggu fungsi okular dan mandibular; oleh karena itu trauma pada zigoma harus didiagnosa secara tepat dan ditangani secara adekuat. Gangguan posisi zygomatic memiliki makna fungsional yang besar karena menyebabkan kerusakan mata dan fungsi mandibula.

Upload: haula-rahmah

Post on 08-Jul-2016

692 views

Category:

Documents


54 download

DESCRIPTION

fraktur

TRANSCRIPT

Page 1: Fraktur Zygomatic

Trauma Maksilofasial (Trauma Zygomatic Complex)

Fraktur zygomatik adalah cedera wajah yang umum terjadi atau kedua setelah fraktur

nasal. cedera zygomatik biasanya karena kecelakaan kendaraan bermotor. Zygoma

memainkan peran penting dalam kontur wajah. Bilateral fraktur zigoma jarang terjadi,

hanya sekitar 4 % dari 2067 kasus yang diteliti oleh Ellis et al. Zygoma memiliki empat

proyeksi yang berbentuk quadriangular, yaitu: frontal, temporal, maksila, dan infraorbital

rim.

Zigoma mempunyai peran yang penting dalam membentuk struktur wajah, dan

disrupsi dari posisi zigoma dapat mengganggu fungsi okular dan mandibular; oleh karena

itu trauma pada zigoma harus didiagnosa secara tepat dan ditangani secara adekuat.

Gangguan posisi zygomatic memiliki makna fungsional yang besar karena menyebabkan

kerusakan mata dan fungsi mandibula.

Zygoma berartikulasi dengan empat tulang: frontal, temporal, maksila, dan sphenoid

Page 2: Fraktur Zygomatic

Gambar 1. Anatomi Tulang Maksila, Kuning: tulang Zygomatic

Sumber: Netter’s Head and Anatomy for Dentistry,2007

Gambar 2. Ilustrasi Garis fraktur zygoma

Sumber: Fonseca, Marciani,Turvey. Oral and Maxillofacial surgey 3 Saunders

Klasifikasi Fraktur

klasifikasi patah tulang zygomatic digunakan untuk memprediksi yang patah

tulang akan tetap stabil setelah pengurangan. Secara klinis, ini akan memungkinkan ahli

bedah untuk mengidentifikasi apakah fraktur akan memerlukan pengurangan terbuka dan

beberapa metode fiksasi. Pada tahun 1961, Knight dan North, mengklasifikasikan

zygomatic fraktur berdasarkan arah perpidahan pada radiograf water’s. Pada tahun 1990,

Manson dan rekannya mengusulkan metode klasifikasi yang didasarkan pada pola

segmentasi dan perpindahan. Fraktur yang menunjukkan sedikit atau tidak ada

perpindahan, diklasifikasikan sebagai cidera ringan. Fraktur menengah melibatkan semua

sendi dengan perpindahan ringan hingga sedang. Cidera berat ditandai dengan

keterlibatan lateral orbit dan perpindahan lateral dengan segmentasi zygomatic arch.

Zincc dan rekannya melakukan review pada fraktur zygimatic dan

mengklasifikasikan cidera pada fraktur menjadi 3, yaitu:

a. Tipe A

Merupakan fraktur ringan yang hanya melibatkan satu piar zygomatic: zygomatic

arch, lateral orbital wall, atau infraorbital rim.

b. Tipe B

Page 3: Fraktur Zygomatic

Merupakan fraktur lengkap “monofragment” dengan fraktur dan perpindahan

sepanjang semua empat sendi.

c. Tipe C

Merupakan fraktur "multifragment" yakni termasuk fragmentasi tubuh zygomatic.

Zygomatic complex fracture

Fraktur zygomatik menggambarkan fraktur yang melibatkan lateral sepertiga

tengah wajah, hal ini dikarenakan posisi zigoma agak lebih menonjol pada daerah

sekitarnya. Fraktur zygomatik, kompleks zygomatic, atau kompleks zygomaticomaxillary

(ZMC) adalah istilah yang paling umum digunakan untuk menggambarkan fraktur tulang

zygoma yang utama dan melibatkan tulang didekatnya. Tulang zygomatic sangat erat

kaitannya dengan maksila, frontal dan tulang temporal dan ketiga bagian tersebut

biasanya terlibat ketika fraktur zygomatic terjadi sehingga disebut fraktur zygomatik

complex. Tulang zygomatic biasanya fraktur di daerah sutura zygomaticofrontal, sutura

zygomaticotemporal dan sutura zygomaticomaxillary. Fisura orbital inferior garis biasa

terlibat dalam fraktur ZMC. Tiga garis fraktur memanjang dari fisura orbital inferior

dalam arah anteromedial, posterolateral, dan inferior.  Trauma dari arah lateral sering

mengakibatkan fraktur arkus zigoma terisolasi atau fraktur zigoma komplek yang

terdislokasi inferomedial. Trauma dari arah frontal sering mengakibatkan fraktur yang

terdislokasi posterior maupun inferior. Garis fraktur sebagian besar dalam rahang atas.

Fraktur zygoma complex terjadi ketika suatu objek, seperti tinju atau bisbol,

mengenai lateral pipi. Trauma serupa juga dapat mengakibatkan fraktur terisolasi dari

tulang hidung, tepi orbital (orbital rim), atau daerah dasar orbital.

Page 4: Fraktur Zygomatic