formularium nursya'baniah wardhani k11109292

11
Nama : Nursya’baniah Wardhani N I M : K111 09 292 Tugas Manajemen Logistik dan Farmasi RS “Formularium RS” Dosen : dr. Noer Bahri Noor Formularium adalah himpunan obat yang diterima atau disetujui oleh Panitia Farmasi dan Terapi untuk digunakan di rumah sakit dan dapat direvisi pada setiap batas waktu yang ditentukan” (Depkes RI, 2004, http://dinkes-sulsel.go.id). Isi Formularium terdiri atas: 1. Halaman judul 2. Daftar nama anggota Panitia Farmasi dan Terapi 3. Daftar isi 4. Informasi mengenai kebijakan dan prosedur di bidang obat 5. Produk obat yang diterima untuk digunakan 6. Lampiran Pedoman penggunaan formularium, meliputi: 1. Membuat kesepakatan antara staf medis dari berbagai disiplin ilmu dengan Panitia Farmasi dan Terapi dalam menentukan kerangka mengenai tujuan, organisasi, fungsi dan ruang lingkup. Staf medis harus mendukung sistem formularium yang diusulkan oleh Panitia Farmasi dan Terapi. 2. Staf medis harus dapat menyesuaikan sistem yang berlaku dengan kebutuhan tiap-tiap institusi. Bagian Manajemen Rumah sakit FKM UNHAS 2012 Page 1

Upload: noer-wardhani

Post on 11-Aug-2015

297 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Formularium Nursya'Baniah Wardhani K11109292

Nama : Nursya’baniah WardhaniN I M : K111 09 292

Tugas Manajemen Logistik dan Farmasi RS “Formularium RS”

Dosen : dr. Noer Bahri Noor

“Formularium adalah himpunan obat yang diterima atau disetujui oleh

Panitia Farmasi dan Terapi untuk digunakan di rumah sakit dan dapat direvisi

pada setiap batas waktu yang ditentukan” (Depkes RI, 2004, http://dinkes-

sulsel.go.id).

Isi Formularium terdiri atas:

1. Halaman judul

2. Daftar nama anggota Panitia Farmasi dan Terapi

3. Daftar isi

4. Informasi mengenai kebijakan dan prosedur di bidang obat

5. Produk obat yang diterima untuk digunakan

6. Lampiran

Pedoman penggunaan formularium, meliputi:

1. Membuat kesepakatan antara staf medis dari berbagai disiplin ilmu dengan

Panitia Farmasi dan Terapi dalam menentukan kerangka mengenai tujuan,

organisasi, fungsi dan ruang lingkup. Staf medis harus mendukung sistem

formularium yang diusulkan oleh Panitia Farmasi dan Terapi.

2. Staf medis harus dapat menyesuaikan sistem yang berlaku dengan kebutuhan

tiap-tiap institusi.

3. Staf medis harus menerima kebijakan-kebijakan dan prosedur yang ditulis

oleh Panitia Farmasi dan Terapi untuk menguasai sistem formularium yang

dikembangkan oleh Panitia Farmasi dan Terapi.

4. Nama obat yang tercantum dalam formularium adalah nama generik.

5. Membatasi jumlah produk obat yang secara rutin harus tersedia di Instalasi

Farmasi.

6. Membuat prosedur yang mengatur pendistribusian obat generik yang efek

terapinya sama, seperti :

a. Apoteker bertanggung jawab untuk menentukan jenis obat generik yang

sama untuk disalurkan kepada dokter sesuai produk asli yang diminta.

Bagian Manajemen Rumah sakitFKM UNHAS 2012 Page 1

Page 2: Formularium Nursya'Baniah Wardhani K11109292

Nama : Nursya’baniah WardhaniN I M : K111 09 292

Tugas Manajemen Logistik dan Farmasi RS “Formularium RS”

Dosen : dr. Noer Bahri Noor

b. Dokter yang mempunyai pilihan terhadap obat paten tertentu harus

didasarkan pada pertimbangan farmakologi dan terapi.

c. Apoteker bertanggung jawab terhadap kualitas, kuantitas, dan sumber obat

dari sediaan kimia, biologi dan sediaan farmasi yang digunakan oleh

dokter untuk mendiagnosa dan mengobati pasien

Formularium rumah sakit merupakan penerapan konsep obat esensial di

rumah sakit yang berisi daftar obat dan informasi penggunaannya. Obat yang

termasuk dalam daftar formularium merupakan obat pilihan utama (drug of

choice) dan obat-obat alternatifnya. Dasar-dasar pemilihan obat-obat alternatif

tetap harus mengindahkan prinsip manajemen dan kriteria mayor, yaitu

berdasarkan pada : pola penyakit yang berkembang di daerah tersebut, efficacy,

efektivitas, keamanan, kualitas, biaya, dan dapat dikelola oleh sumber daya dan

keuangan rumah sakit.

Seleksi obat yang tepat melalui sistem formularium rumah sakit, banyak

keuntungan yang didapat, antara lain meningkatkan mutu terapi obat, dan

menurunkan kejadian efek samping obat. Formularium juga meningkatkan

efisiensi pengadaan, pengelolaan obat, serta meningkatkan efisiensi dalam

manajemen persediaan, sehingga pada akhirnya akan menurunkan biaya

pelayanan kesehatan secara keseluruhan.

Formularium harus direvisi secara periodik, sehingga dapat merefleksikan

penilaian terkini para staf medik. Penerapan formularim harus mengikuti prinsip-

prinsip sebagai berikut:

1. Obat harus diseleksi atas dasar kebutuhan komunitas dan obat-obatan tersebut

harus dapat mengatasi pola penyakit dan kondisi daerah tersebut.

2. Obat yang dipilih adalah drug of choice

3. Daftar formularium harus memiliki jumlah oabat yang terbatas. Hanya obat-

obatan yang diperlukan yang dapat disediakan di rumah sakit. Duplikasi obat

dengan khasiat terapetik sama tidak boleh terjadi.

Bagian Manajemen Rumah sakitFKM UNHAS 2012 Page 2

Page 3: Formularium Nursya'Baniah Wardhani K11109292

Nama : Nursya’baniah WardhaniN I M : K111 09 292

Tugas Manajemen Logistik dan Farmasi RS “Formularium RS”

Dosen : dr. Noer Bahri Noor

4. Penggunaan produk obat kombinasi hanya untuk kasus tertentu, misalnya TB.

5. Obat-obat yang tidak cukup bukti tentang khasiat, keamanan dan kualitas,

serta tidak cost effective perlu dievaluasi dan dihapus bila telah ada alternative

obat yang lebih dapat diterima.

Formularium merupakan sarana yang digunakan oleh dokter dalam pola

pengobatan, oleh karena itu formularium harus lengkap, ringkas dan mudah

digunakan. Formularium sangat diperlukan di rumah sakit, karena dapat

digunakan sebagai dasar pedoman perencanaan obat bagi manajemen dan sebagai

sebagai pedoman perencanaan obat bagi dokter dalam melakukan peresepan di

rumah sakit.

Pembentukan suatu PFT yang efektif akan memberi kemudahan dalam

pengadaan sistem formularium yang membawa perhatian staf medik pada obat

yang terbaik dan membantu mereka dalam menyeleksi obat terapi yang tepat bagi

pengobatan penderita tertentu.

Sistem formularium adalah suatu metode yang digunakan staf medik dari

suatu rumah sakit yang bekerja melalui PFT, mengevaluasi, menilai, dan memilih

dari berbagai zat aktif obat dan produk obat yang tersedia, yang dianggap paling

berguna dalam perawatan penderita. Hasil utama dari pelaksanaan sistem

formularium adalah formularium rumah sakit. Formularium adalah dokumen

berisi kumpulan produk obat yang dipilih PFT disertai informasi tambahan

penting tentang penggunaan obat tersebut serta kebijakan dan prosedur berkaitan

obat yang relevan untuk rumah sakit tersebut yang terus-menerus direvisi agar

selalu akomodatif bagi kepentingan penderita dan staf profesional kesehatan,

berdasarkan data konsumtif dan data morbiditas serta pertimbangan klinik staf

medik rumah sakit tersebut.

Suatu sistem formularium yang dikelola dengan baik mempunyai tiga

kegunaan yang memberikan tiga manfaat untuk rumah sakit, yaitu :

1. Untuk membantu meyakinkan mutu dan ketepatan penggunaan obat di rumah

sakit.

Bagian Manajemen Rumah sakitFKM UNHAS 2012 Page 3

Page 4: Formularium Nursya'Baniah Wardhani K11109292

Nama : Nursya’baniah WardhaniN I M : K111 09 292

Tugas Manajemen Logistik dan Farmasi RS “Formularium RS”

Dosen : dr. Noer Bahri Noor

2. Sebagai bahan edukasi bagi staf tentang terapi yang tepat.

3. Memberi rasio biaya-manfaat tertinggi, bukan hanya pengurangan harga.

Ada tiga unsur kunci yang penting untuk mengadakan dan memelihara

suatu formularium yang dapat dipercaya, yaitu :

1. Suatu hubungan kerja kolaboratif diantara profesional pelayanan kesehatan di

rumah sakit.

2. Staf medik yang ditetapkan yang berpraktek dalam rumah sakit.

3. PFT yang antardisiplin sebagai panitia staf medik.

Karena FRS ini merupakan sarana yang dipergunakan oleh staf medis dan

perawatan, maka daftar tersebut haruslah lengkap, ringkas dan mudah digunakan.

FRS harus terdiri dari 3 bagian pokok :

Bagian I, memuat informasi tentang kebijaksanaan dan prosedur rumah

sakit mengenai masalah obat-obatan, termasuk di bagian ini bervariasi dari

tiap-tiap rumah sakit. Pada umumnya meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Uraian singkat tentang KFT, termasuk keanggotaan, tanggung jawab, dan

cara kerjanya.

2. Peraturan-peraturan rumah sakit yang mengatur penulisan resep,

penyediaan, dan pemberian obat untuk pasien, meliputi cara menulis

pesanan obat yang penggunaannya dibawah pengawasan, kebijaksanaan

tentang pengobatan dan obat generik, pesanan obat secara lisan, pesanan

obat-obatan untuk kasus darurat, dan lain-lain.

3. Prosedur cara kerja IFRS seperti jam kerja, kebijaksanaan tentang

pemberian obat kepada pasien rawat jalan, prosedur pemberian obat untuk

pasien rawat inap, dan penanganan permohonan informasi obat-obatan.

4. Informasi mengenai penggunaan FRS, termasuk bagaimana penyusunan

data obat, informasi yang ada dalam setiap daftar dan prosedur untuk

mencari produk obat tertentu, petunjuk mengenai sumber-sumber

Bagian Manajemen Rumah sakitFKM UNHAS 2012 Page 4

Page 5: Formularium Nursya'Baniah Wardhani K11109292

Nama : Nursya’baniah WardhaniN I M : K111 09 292

Tugas Manajemen Logistik dan Farmasi RS “Formularium RS”

Dosen : dr. Noer Bahri Noor

informasi yang rinci mengenai obat-obatan dalam daftar harus dimasukkan

di sini.

Bagian II, memuat daftar produk obat. Bagian ini merupakan inti dari

formularium dan memuat suatu data atau data-data yang deskriptif untuk

setiap obat itambah lebih banyak indeks-indeks untuk memudahkan

penggunaan daftar.

Bagian III, memuat informasi khusus Materi, yang termasuk di bagian ini

bervariasi di setiap rumah sakit. Contoh macam-macam data yang sering

terdapat dalam bagian informasi khusus dari FRS ialah :

1. Daftar singkatan yang diakui oleh Rumah Sakit;

2. Peraturan menghitung dosis anak-anak;

3. Tabel isi sodium dalam antasid;

4. Daftar produk obat yang bebas gula;

5. Daftar isi kotak darurat;

6. Petunjuk pemberian dosis untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal;

7. Tabel dan skala konversi metrik;

8. Tabel interaksi obat;

9. Diagram penangkal racun / antidotum.

Contoh Prosedur penyusunan formularium: PFT membuat format atau bentuk formularium, menentukan jumlah kelas

terapi dan jumlah item obat

Membuat formulir usulan obat dan membagikan kesemua dokter

Mengumpulkan kembali formulir usulan obat dan melakukan tabulasi

sesuai kelas terapi.

Menetapkan obat yang dapat dimasukkan kedalam formularium

berdasarkan manfaat, harga dan usulan tertentu.

Mengusulkan pemberlakuan formularium Rumah Sakit ke Direktur

Direktur menetapkan pemberlakuan formularium Rumah Sakit

berdasarkan Surat Keputusan Direktur.

Bagian Manajemen Rumah sakitFKM UNHAS 2012 Page 5

Page 6: Formularium Nursya'Baniah Wardhani K11109292

Nama : Nursya’baniah WardhaniN I M : K111 09 292

Tugas Manajemen Logistik dan Farmasi RS “Formularium RS”

Dosen : dr. Noer Bahri Noor

Melakukan sosialisasi tentang formularium secara berkala pada semua

dokter.

Formularium berlaku selama dua tahun

Dalam kurun waktu dua tahun PFT melakukan evaluasi dan revisi

formularium.

Pengalaman penerapan formularium di Rumah Sakit St. James-Dublin di

Ireland (Inggris), menyatakan pada tahun pertama dilakukan intervensi tanggapan

para dokter hasilnya bagus, penulisan resep obat generik meningkat 50%,

penulisan resep yang tidak rasional dan pemakaian cephalosporin generasi III

menurun. Keseluruhan anggaran/biaya obat di rumah sakit tidak meningkat

dibandingkan dengan kenaikan anggaran/biaya obat rumah sakit meningkat tajam

dan banyak penulisan resep obat secara tidak rasional. Maka dapat disimpulkan

bahwa untuk mencapai tujuan formularium rumah sakit, perlu intervensi secara

kontinu, peninjauan ulang, dan umpan balik yang terus menerus.

Kesulitan dan hambatan yang dialami dalam penerapan formularium pada

umumnya disebabkan dari pihak produsen obat-obatan dan para dokter. Di

Indonesia menurut Darmansyah dan Wardhini (1991) terdapat lebih dari 300

produsen obat dan sekitar 13.600 produk obat. Hal ini membuat pihak produsen

obat berusaha keras untuk dapat menjual produknya dengan berbagai cara dan

kiat-kiatnya. Mereka memberi informasi yang kurang mendukung mengenai obat-

obatannya. Mereka juga memberi imbalan, baik berupa uang ataupun dalam

berbagai bentuk sponshorship lain kepada para dokter yang meresepkan obatnya.

Peningkatan pengelolaan obat sangat penting, oleh karena itu FRS ini

harus dipandang sebagai bagian dari keseluruhan kebijakan pelayanan di rumah

sakit, dan diorganisasikan dengan suatu cara yang dapat memberikan pelayanan

yang berlandaskan aspek pelayanan efektif dan ekonomis dalam penggunaan obat.

REFERENSI

Bagian Manajemen Rumah sakitFKM UNHAS 2012 Page 6

Page 7: Formularium Nursya'Baniah Wardhani K11109292

Nama : Nursya’baniah WardhaniN I M : K111 09 292

Tugas Manajemen Logistik dan Farmasi RS “Formularium RS”

Dosen : dr. Noer Bahri Noor

Siswanto. 2011. Formularium Rumah Sakit. Sumber:

http://ckacep.blogspot.com/2011/01/formularium-rumah-sakit.html, diakses

pada tanggal 30 Maret 2012.

Anonim. 2002. Principles of a Sound Drug Formulary System. Sumber:

http://www.ASHP.com, diakses pda tanggal 30 Maret 2012.

Anonim. 2008. Penyusunan Formularium RS. Sumber:

http://eprints.undip.ac.id/18009/1/JONETJE__WAMBRAUW.pdf, diakses

pada tanggal 30 Maret 2012.

Bagian Manajemen Rumah sakitFKM UNHAS 2012 Page 7